1 JULI 2018
Achmad Fathoni
MI PLUS DARUL FALAH
ABSTRAK
Siswa kelas bawah jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah siswa yang mengalami masa
penyesuaian diri dari jenjang taman kanak-kanak ke jenjang MI. Bertambahnya beban
pembelajaran pada siswa kelas bawah khususnya kelas 1 membutuhkan strategi pembelajaran yang
tepat untuk dapat menyampaikan materi sesuai dengan target. Bahasa Arab adalah salah satu
pelajaran yang menjadi ciri khas dari madrasah Ibtidaiyah yang tidak mudah untuk dipelajari.
Penggunaan media audio visual menjadi salah satu strategi yang diharapkan dapat membantu
siswa mudah dalam mengikuti pembelajaran khususnya pelajaran Bahasa Arab. Pada penelitian
dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas 1 menggunakan video kosakata
sesuai dengan pelajaran pada setiap babnya. Hasil menunjukkan bahwa dengan adanya media
audio visual tersebut siswa mengalami peningkatan kemampuan dalam menghafal kosakata bahasa
Arab. penggunaan media audio visual mempermudah siswa dalam mendengarkan cara pelafalan
dan melihat bentuk tulisan serta ilustrasi dari kosakata tersebut.
kata kunci: media audio visual, hafalan kosakata bahasa Arab, siswa kelas 1 MI.
I. PENDAHULUAN
Kegiatan belajar menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan. Belajar adalah
suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar
itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.2 Oleh karena itu
belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah
1
Peneliti juga menjadi Guru Pengembangan Diri di MI Plus Darul Falah Gambiran Mojoagung Jombang.
2
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Dimyanti, Mudjiono, h.1.
21
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Belajar yang efektif harus dimulai dari pengalaman langsung atau pengalaman konkrit
dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu
dengan alat pengajaran dan pembelajaran daripada tanpa dibantu oleh alat pengajaran. Media
mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang
pembelajaran. Media yang dapat digunakan guru salah satunya adalah media audio visual.
Media audio visual merupakan salah satu sarana yang tepat dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya belum banyak guru yang menggunakan media audio visual dalam proses
pembelajaran.
oleh banyak faktor. Terdapat faktor yang bersumber pada diri anak sendiri dan faktor yang dari
luar anak seperti kualitas lembaga penyelenggara pendidikan. Faktor dari penyelenggara
pendidikan adalah kualitas guru yang mendidik, sejauh mana kemampuan mengajar dari guru
tersebut sehingga mampu menyampaikan materi dengan baik. Kecakapan guru dalam
menggunakan metode dan media pembelajaran menjadi penting dalam melihat kualitas guru.
Keberhasilan dalam proses belajar dalam menentukan prestasi belajar siswa. Prestasi
belajar merupakan wujud yang menggambarkan usaha belajar yang melibatkan interaksi
antara guru dan siswa, ataupun orang lain dan lingkungannya. Dari pengertian ini dapat
dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah melalui proses
belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka, huruf ataupun tindakan yang mencerminkan
prestasi anak dalam periode tertentu dalam belajar. Suatu proses belajar mengajar tentang
22
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
Bahasa Arab adalah salah satu mata pelajaran khas dari lembaga Madrasah
Ibtidaiyah (MI). Kendala siswa kelas 1 MI adalah kemampuannya dalam membaca dan
menghitung. Dengan kendala ini tentu ketika siswa mempelajari hal lain yang lebih baru
lagi seperti tulisan Arab yang gandeng menjadi kendala tambahan bagi siswa dalam
mempelajari materinya. Situasi ini yang menuntut guru mata pelajaran Bahasa Arab
dengan menggunakan media audio visual pada Bahasa Arab kelas 1 MI Plus Darul Falah.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan media audio visual pada pelajaran bahasa Arab kelas 1 MI Plus
Darul Falah?
2. Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan siswa pada
antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Aktivitas tersebut diutamakan pada siswa,
sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi
3
Dimyanti, Mudjiono .2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, h.3.
23
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
belajar aktif. Paul dalam Hamalik (2008) membagi aktivitas belajar dalam 8 kelompok
antara lain:
1) Kegiatan-kegiatan visual
2) Kegiatan-kegiatan lisan
3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan
4) Kegiatan-kegiatan menulis
5) Kegiatan-kegiatan menggambar
6) Kegiatan-kegiatan metric
7) Kegiatan-kegiatan mental
8) Kegiatan-kegiatan emosional
Pada penelitian yang akan dilakukan aktivitas belajar pada siswa MI diterapkan
kolaborasi bentuk dua kegiatan menjadi satu kegiatan. Kegiatan visual dan mendengarkan
yang sudah biasa diterapkan dan menjadi aktivitas belajar siswa dengan penerapan yang
terpisah, diupayakan pelaksanaan kedua kegiatan tersebut menjadi satu yang disebut
dengan audio visual. Yakni kegiatan belajar yang melibatkan penglihatan dan
pendengaran. Aktivitas belajar yang dibentuk adalah siswa mendengar sekaligus melihat
tahap sensorimotor (0-2 tahun) yang mempunyai ciri perkembangan yang mana
masih mempelajari stimulus berdasarkan panca indra yang dimiliki. Kedua, tahap pra
operasional (2-7 tahun) dengan ciri perkembangan menggunakan simbol atau bahasa,
tanda, dan konsep intuitif. Ketiga, tahap operasional konkret (8-12 tahun) dengan ciri
perkembangan memakai aturan jelas atau logis, dan reversibel dan kekekalan. Keempat,
tahap operasional formal (12 tahun ke atas) dengan ciri perkembangan hipotesis,
abstrak, deduktif dan induktif, serta logis dan probabilitas (Suprijono 2011).
yang kisaran usia 6-7 tahun berada pada tahap pra operasional. Siswa kelas 1 adalah siswa
25
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
yang baru lulus dari pendidikan Taman Kanak-kanak sehingga model pembelajarannya
tidak jauh berbeda. Tahap perkembangan masih pada tahap yang sama yakni tahap dimana
anak memperkaya kosakata, mengenali berbagai simbol dan bahasa secara sederhana.
Menurut Rohani dalam Suprijono menyatakan bahwa audio visual adalah media
pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Media
audio visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penerapannya
melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat
Menurut Wibawa dan Farida Media audio visual yaitu media yang dapat dilihat
sekaligus dapat didengar seperti film bersuara, video, televisi, dan sound slide.
Dengan karakteristik yang lebih lengkap, media audio visual memiliki kemampuan
untuk dapat mengatasi kekurangan dari media audio atau media visual saja. Media
audio visual ini lebih realistis. Ditinjau dari karakteristiknya, media audio visual
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Media audio visual diam,
contohnya yaitu: film strip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara, dan lain-lain;
(2) Media audio visual gerak, contohnya yaitu: televisi, video, film, dan lain-lain.5
Media audio visual merupakan media pembelajaran tampak dengar yang dapat
4
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori, dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
h. 24.
5
Wibawa, Basuki dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV. Maulana. h. 36.
26
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
karena unsur dengar dan unsur penglihatan dapat disajikan serentak. Dengan kata
lain media audio visual adalah rangkaian gambar elektronik yang disertai unsur audio
yang dituangkan pada pita video, dan dapat dilihat melalui alat pemutar video player
dan jika dalam bentuk VCD maka menggunakan VCD player yang dihubungkan ke
monitor televisi.
1) Kelebihan media pembelajaran audio visual antara lain: (a) Merupakan media gerak
perpaduan gambar dan suara; (b) Mampu mempengaruhi tingkah laku manusia
melebihi media cetak; (c) Dapat digunakan seketika dan digunakan secara berulang;
(d) Dapat menyajikan materi yang secara fisik tidak dapat dibawa ke kelas; (e)
Dapat menyajikan objek secara detail; (f) Tidak memerlukan ruang gelap; (g) Dapat
menyajikan objek yang berbahaya; (h) Dapat diperlambat atau dipercepat; dan (i)
2) Keterbatasan yang dimiliki media belajar audio visual antara lain: (a) Memerlukan
dana yang relatif banyak/mahal; (b) Memerlukan keahlian khusus; (c) Sukar untuk
pelajaran yang dapat ditangkap oleh indera pendengaran dan penglihatan, dapat
6
Siddiq, M Djauhar, Isniatun Munawaroh & Sungkono. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD.
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. h.56.
27
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
media audio visual tetap dapat menjadi media yang memberikan dampak positif dalam
dilaksanakan dalam dua siklus. Alokasi waktu pada siklus I adalah 6 jam pelajaran
yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, pertemuan 1 dan 2 digunakan untuk
pembelajaran dan pertemuan 3 untuk tes formatif. Pada siklus II juga terdiri atas 3
pertemuan, pertemuan 1 dan 2 untuk pembelajaran dan pertemuan ke-3 untuk tes
formatif dengan alokasi waktu 6 jam pelajaran. Pada setiap siklus melalui 4 tahapan yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 1
MI Plus Darul Falah Gambiran sebanyak 59 siswa tahun pelajaran 2017/2018. Data yang
Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk video
tentang kosakata pada pelajaran bahasa Arab kelas 1 MI yang disajikan per bab pelajaran.
Video yang dibukan menampilkan tulisan arab, arti dan gambar dari kosakata yang juga
disertai dengan suara guru tentang pelafalan kosakata tersebut. Video dibagikan kepada
grup wali siswa yang bisa didowndload di whatsapp dan youtube MI Plus Darul Falah.
satu minggu sekali tatap muka sebanyak 2 jam pelajaran. Pelajaran Bahasa Arab kelas 1 MI terdiri
7
Simbolon, Hotman. 2009. Statistika. Yogyakarta: Graha Ilmu. h.30.
28
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
dari 8 bab yang terbagi menjadi 4 bab untuk semester 1 dan 4 bab untuk semester 2. Guru
pengajaran Bahasa Arab adalah Guru Mata pelajaran sendiri yang berlatarbelakang pendidikan
Pada Siklus I siswa diberikan materi bahasa Arab dengan metode melihat tulisan di buku
dan papan tulis kemudian siswa menirukan guru dalam melafalkan kosakata. Siklus I ini bertepatan
dengan materi semester 2 bab Asmaul Ayyami (Nama-nama hari). Hasil observasi menunjukkan
bahwa pada saat pelajaran Bahasa Arab berlangsung siswa menunjukkan respon yang beragam.
terdapat siswa yang dapat mengikuti instruksi guru dengan baik, ada yang mendengarkan tetapi
tidak mampu menirukan, dan ada yang cenderung bermain sendiri. Hasil evaluasi yang dilakukan
melalui Penilaian Harian (PH) pada siklus I ini menunjukkan bahwa dari 59 siswa kelas 1 MI 59%
belum mampu mencapai nilai KKM yakni 70. Kendala yang menyebabkan siswa mendapatkan
nilai kurang dari KKM mata pelajaran adalah siswa belum menghafal kosakata dengan baik
Pada siklus II materi pembelajaran Bahasa Arab bertepatan dengan bab Alfawaakihu (buah-
buahan). Pada pertemuan pertama, siswa diajak mengenali macam-macam buah yang menjadi
bagian dari materi pembelajaran. Siswa diajak menirukan pelafalannya dan menulis dalam Bahasa
Arab serta Bahasa Indonesia di buku tulis. Kemudian melalui penggunaan LCD Proyektor, siswa
diajak melihat video yang telah dibuat guru mata pelajaran. Pada saat siswa melihat video yang
ditayangkan seluruh siswa antusias untuk melihat kea rah video tersebut. Pada pertemuan kedua,
siswa diminta melafalkan bersama-sama hafalan kosakata yang dipelajari melalui video sejak
pertemuan pertama. Kemudian dilanjutkan dengan kuis tebak arti kata yang dilakukan secara
individu dan kelompok. Pada pertemua ketiga, dilakukan PH. Hasil menunjukkan bahwa pada bab
29
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
30
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
Adanya perbedaan hasil pada siklus I dan siklus II, yang mana pada siklus I sebanyak 59%
siswa tidak mampu mencapai KKM dan siklus II hanya 7% siswa yang tidak mencapai KKM. Hal
ini menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual memberikan manfaat yang signifikan
dalam membantu siswa dalam memahami dan menghafal materi dalam pelajaran bahasa Arab.
Melalui temuan yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode mengajar yang
31
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
menggunakan media audio visual perlu dipertahankan dan bahkan diterapkan dalam mata
pelajaran lain.
Ketika dibandingkan hasil dari siklus I dan siklus II pada setiap siswa menunjukkan bahwa
terdapat 95% mengalami peningkatan hasil Penilaian Harian (PH), dan 3% tetap, serta 2%
menurun. Pada siswa yang mengalami peningkatan (95% siswa) merupakan siswa yang memiliki
kehadiran penuh dan menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran di kelas. Bahkan terdapat
beberapa siswa yang mengirimkan video tiruan pada saat di rumah kepada guru pengampu mata
pelajaran.
Pada siswa yang mengalami menunjukkan angka tetap dan menurun pada nilai yang dicapai
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya pertama, ketidakhadiran siswa dalam
pembelajaran di kelas. Faktor pertama ditemukan dalam observasi pada siswa yang nilainya
menurun. Nilainya yang menurun pun tidak kurang dari KKM sehingga tetap menunjukkan adanya
pemahaman yang cukup terhadap materi yang dipelajari. Kedua, motivasi belajar siswa yang
belum terbentuk. Faktor kedua ini merupakan kendala secara umum pada siswa yang masuk
kategori tetap. Kemampuan membaca dan menulis yang kurang dan disertai dengan rendahhnya
motivasi pada kedua siswa tersebut menjadi catatan pada guru pengembangan diri. Saat ini siswa
Penggunaan media audio visual lebih banyak dilakukan oleh guru yang mengampu siswa
jenjang menengah atas8, menengah pertama9, atau jika pada tingkat sekolah dasar digunakan untuk
8
Anggi Aris Rinaldi, Daryati, Riyan Arthur, Penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual untuk mata
pelajaran konstruksi bangunan, Jurnal Pendidikan Teknik Sipil, vo.6, no.1, 2017.
9
Joni Purwono, Sri Yutwini, Sri Anitah, Penggunaan media audio visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam di sekolah menengah pertama negeri 1 Pacitan, Jurnal Teknologi pendidikan dan Pelajaran, vol.2, no.2, 2014.
32
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
siswa kelas tinggi ( kelas 4-6)10. Berbagai materi pembelajaran dapat menjadi lebih efektif ketika
menggunakan media audio visual. Kendala untuk penggunaannya adalah mahalnya peralatan yang
KESIMPULAN
Penggunaan media audio visual pada siswa kelas 1 MI Plus Darul Falah pada mata
pelajaran Bahasa Arab diterapkan dengan membuat video mengenai kosakata yang ada pada bab
pelajaran tersebut. Video kosakata menjadi bagian dari materi yang dapat dipelajari siswa baik di
sekolah maupun di rumah. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran Bahasa Arab di
kelas 1 MI Plus Darul Falah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Arab.
Sehingga, penggunaan media audio visual ekfektif dalam membantu meningkatkan hasil belajar
siswa.
10
Ahmad Fujiyanto, Asep Kurnia, Dadang Kurnia, Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi hubungan antar makhluk hidup, Jurnal Pena Ilmiah, vol.1, no.1, 2016.
33
ATTAQWA | VOL. 13 NO. 1 JULI 2018
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Dimyanti, Mudjiono .2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori, dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Siddiq, M Djauhar, Isniatun Munawaroh & Sungkono. 2008. Pengembangan Bahan
Pembelajaran SD. Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Wibawa, Basuki dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV. Maulana.
Simbolon, Hotman. 2009. Statistika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Anggi Aris Rinaldi, Daryati, & Riyan Arthur. 2017. Penggunaan media pembelajaran berbasis
audio visual untuk mata pelajaran konstruksi bangunan, Jurnal Pendidikan Teknik Sipil,
vo.6, no.1.
Joni Purwono, Sri Yutwini, & Sri Anitah. 2014. Penggunaan media audio visual pada mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah menengah pertama negeri 1 Pacitan, Jurnal
Teknologi pendidikan dan Pelajaran, vol.2, no.2.
Ahmad Fujiyanto, Asep Kurnia, & Dadang Kurnia. 2016. Penggunaan media audio visual untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hubungan antar makhluk hidup, Jurnal Pena
Ilmiah, vol.1, no.1.
34