Anda di halaman 1dari 125

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membaca dalam pembelajaran bahasa asing merupakan salah satu

kegiatan yang memiliki intensitas yang tinggi dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Melalui kegiatan membaca, siswa diharapkan tidak hanya memperoleh dan

memahami informasi atau pesan yang disampaikan penulis, akan tetapi juga

memperoleh gambaran penerapan bahasa inggris secara tertulis.

Proses belajar membaca Bahasa Inggris di Indonesia tentunya tidak

semudah proses membaca teks berbahasa Indonesia. Selain ejaan yang berbeda

dengan pelafalannya, pembelajaran membaca teks berbahasa Inggris diawali

dengan pembelajaran kata, frasa, wacana dengan kosakata yang mudah (konkret

dan umum) ke wacana yang lebih sulit (lebih abstrak dan suit) dan dari wacana

pendek dan sederhana ke wacana yang lebih panjang dan kompleks. Setiap

tahapan dalam proses pembelajaran membaca dalam bahasa Inggris akan

menentukan tingkat pemahaman siswa atas teks yang dibaca.

Pemahaman membaca merupakan kompetensi yang diharapkan tercapai

oleh siswa jenjang SMP/Mts dalam setiap kegiatan membaca. Dalam Permendiknas

tentang Standar isi (2006: 290) ditetapkan bahwa standar kompetensi pembelajaran

membaca pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas VIII semester 2 adalah mampu

memahami makna dalam esei pendek sederhana berbentuk recount dan naratif

untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

1
2

Pemahaman membaca teks naratif sebagai salah satu hasil belajar

tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, dua di antaranya kompetensi guru dalam

mempresentasikan pembelajaran dan penguasaan kosakata siswa. Pembelajaran

membaca menggunakan buku teks sebagai sumber bacaan. dilakukan sebagian

besar guru karena keterbatasan waktu dan kreativitas untuk mencari dan memilih

teks bacaan yang sesuai dengan kompetensi yang akan diajarkan. Kegiatan siswa

dalam membaca buku teks tentunya memerlukan pengamatan secara langsung dan

intensif untuk memastikan setiap siswa mengikuti seluruh tahapan kegiatan

pembelajaran. Meskipun setiap siswa difasilitasi untuk kegiatan membaca mereka,

tak jarang peneliti menemukan sebagian siswa tidak membaca sama sekali karena

ketidakmampuan membaca teks berbahasa Inggris serta ketiadaan minat baca.

Permasalahan yang muncul berkaitan dengan pemahaman membaca ini

muncul hampir di setiap pembelajaran membaca di kelas. Bila dipersentasikan,

hampir 70 % siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang belum mampu membaca

dengan baik dan benar dan memahami teks bacaan sesuai dengan waktu yang

telah dialokasikan. Rendahnya pemahaman membaca teks berbahasa Inggris siswa

kelas VIII ini tentunya menjadi sebuah tantangan guru pengajarnya untuk

mengembangkan strategi dan teknik pembelajaran yang menarik dan efektif

meningkatkan minat baca dan penguasaan sejumlah keterampilan yang diperlukan

dalam memahami bacaan, mulai dari makna kata, rujukan kata, tata bahasa dan

kelancaran membaca siswa salah satunya dengan memanfaatkan media presentasi.

Media presentasi Powerpointdalam hal ini dapat dijadikan media yang

efektif dan efisien dalam pembelajaran membaca. Menurut Westriningsih


3

(2010:186), Powerpoint merupakan salah satu aplikasi unggulan dalam paket

Microsoft Office yang secara khusus memiliki dan menyediakan semua kebutuhan

pembuatan slide presentasi.

Presentasi materi dengan Powerpointseringkali ditemukan di berbagai

seminar, workshop, pelatihan-pelatihan ataupun rapat-rapat dinas sekolah.

Efektivitas presentasi materi dengan Powerpointtelah banyak dirasakan oleh guru

akan tetapi keterbatasan keterampilan pengoperasian komputer dan kreativitas guru

dalam merancang presentasi serta keterbatasan media komputer dan projector

seringkali menjadi penghalang bagi mereka untuk memanfaatkan PowerPoint

sebagai salah satu media presentasi yang efektif dan mampu meningkatkan gairah

serta fokus siswa dalam menerima materi pembelajaran.

Selain faktor kemampuan guru dalam menyajikan materi pembelajaran,

pemahaman membaca perlu ditunjang pula dengan penguasaan kosakata yang

relevan dengan teks yang dibaca. Membaca nyaring seringkali dilakukan untuk

memberikan model membaca yang baik dan benar dan hal ini telah menjadi rutinitas

kegiatan membaca di kelas. Dari ketidaklancaran siswa membaca teks dapat

diketahui, kebiasaan membaca apalagi berbicara bahasa Inggris siswa masih perlu

ditingkatkan begitupula dengan strategi pemahamannya. Sebagian besar siswa

belum mampu memahami sejumlah makna kata baik tersurat ataupun tersirat

sekalipun dalam kegiatan pemahaman bacaan tersebut, siswa diperkenankan untuk

membuka kamus bilingual mereka. Begitupun halnya dengan hal yang paling

mendasar yaitu rujukan kata, sebagian besar siswa belum mampu memahami kata

rujukan yang digunakan dalam teks sehingga pemahaman membaca mereka dapat
4

digolongkan sangat tidak memuaskan. Tak jarang waktu yang telah dialokasikan

tidak cukup bagi siswa untuk memahami sebuah teks naratif sederhana. Kosakata

merupakan suatu jenis alat yang memungkinkan seorang pembelajar bahasa

berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Dengan demikian, tanpa penguasaan

kosakata yang cukup seseorang tidak akan mampu menyimak, membaca, berbicara

dan bahkan menulis. Meskipun kosakata dan pemahaman merupakan dua

keterampilan yang berbeda, kedua aspek tersebut diterapkan secara terintegrasi

sebagai keterampilan membaca secara keseluruhan untuk memahami isi teks yang

dibaca.

Atas dasar latar belakang tersebut dilakukan penelitian lebih lanjut tentang

pengaruh penggunaan media presentasi Powerpointdan penguasaan kosakata

siswa terhadap pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris siswa kelas VIII

SMP Negeri 3 Muncang.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini dilakukan atas dasar hasil identifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Kegiatan pembelajaran membaca pada umumnya dilaksanakan secara

konvensional dengan media teks bacaan yang bersumber pada buku teks yang

ada tanpa ada kreativitas guru untuk mencari dan memilih teks yang lebih

menarik.

2. Kegiatan pembelajaran membaca pada buku teks memerlukan perhatian dan

bimbingan secara lebih individual serta ketersediaan buku yang memadai,

terjada dan terawat dengan baik.


5

3. Keterbatasan buku teks yang relevan degan kurikulum dan bersifat up-to-date

mendorong kegiatan pembelajaran yang cenderung monoton tanpa kreativitas

guru dalam mengembangkan materi dan contoh-contoh latihan.

4. Pemahaman membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang sangat rendah

meskipun sebagian besar waktu pembelajaran dihabiskan dengan kegiatan

pemahaman membaca melalui diskusi dan bantuan kamus, sebagian besar

siswa belum dapat menjawab sejumlah pertanyaan pemahaman bacaan yang

diberikan.

5. Jam belajar efektif yang tersedia belum cukup untuk membelajarkan sejumlah

kompetensi sebagaimana telah ditetapkan dan diatur dalam kurikulum, terutama

pada kompetensi pemahaman membaca sehingga seringkali sejumlah

kompetensi atau materi tidak sempat tersampaikan.

6. Kesulitan siswa dalam memahami teks naratif dan atau teks lainnya pada

dasarnya dipengaruhi latar belakang bahasa pertama siswa, penguasaan

bahasa target (tata bahasa dan kosakata bahasa Inggris) siswa, sikap siswa

serta keterampilan guru dalam menyajikan materi pembelajaran.

7. Pembelajaran kosakata yang digunakan dalam teks bacaan jarang dilakukan

sehingga berpengaruh terhadap rendahnya pemahaman teks siswa.

8. Sebagian besar guru telah terbiasa bekerja dengan komputer akan tetapi

keterbatasan waktu dan kapasitas pemanfaatannya mendorong mereka untuk

tidak menggunakan Powerpoint sebagai salah satu media presentasi materi

pembelajaran yang tentunya harus dirancang dan dipersiapkan.


6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan sejumlah masalah yang berhasil teridentifikasi, untuk

menentukan fokus dan arah penelitian, masalah yang akan diteliti dibatasi pada

pengaruh penggunaan media Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa SMP Negeri 3 Muncang

Kabupaten Lebak tahun pelajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris

antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media Powerpoint

dengan Media buku teks?

2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris

antara siswa yang rendah penguasaan kosakatanya dengan siswa yang tinggi

penguasaan kosakatanya?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan media

Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks

naratif Bahasa Inggris siswa?

4. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris

antara siswa yang tinggi penguasaan kosakatanya dan belajar dengan media

Powerpointdengan siswa yang belajar dengan media buku teks?

5. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris

antara siswa yang rendah penguasaan kosakatanya dan belajar dengan media

Powerpointdengan siswa yang belajar dengan media buku teks?


7

6. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris

dengan media Powerpointantara siswa yang tinggi penguasaan kosakatanya

dengan siswa yang rendah penguasaan kosakatanya?

7. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris

dengan media buku teks antara siswa yang tinggi penguasaan kosakatanya

dengan siswa yang rendah penguasaan kosakatanya?

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberkan manfaat secara teoretis

dan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Penulis dapat mengaktualisasikan teori-teori pembelajaran membaca teks

berbahasa Inggris yang telah dipelajari sebagai sarana kreativitas dan inovasi

dalam upaya peningkatan hasil pembelajaran Bahasa Inggris.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan kajian dalam upaya peningkatan

mutu pembelajaran bahasa Inggris.

2. Manfaat Praktis

a. Guru memperoleh pengetahuan dan wawasan terkait faktor-faktor yang

mempengaruhi pemahaman membaca teks naratif dan upaya-upaya

peningkatan kompetensi siswa dalam pembelajaran membaca.

b. Guru dapat memanfaatkan beragam produk aplikasi teknologi untuk keperluan

managemen pembelajaran yang efektif dan efisien, salah satunya dengan

menggunakan media presentasi Powerpoint.


8

c. Guru memperoleh gambaran penggunaan media presentasi PowerPoint dalam

pembelajaran membaca teks naratif serta mampu mengembangkan dan

menerapkannya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

d. Sekolah memperoleh masukan dan gambaran pengaruh penggunaan media

presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman

membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak Tahun

Pelajaran 2013/2014.

e. Program Studi Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa memperoleh masukan bahan kajian dalam

pengembangan keilmuan khususnya pendidikan bahasa Inggris di SMP/MTs dan

menambah koleksi ilmiah untuk kepustakaan.


BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Pemahaman Membaca

Pemahaman membaca pada dasarnya merupakan salah satu hasil belajar

sebagaimana dikemukakan oleh Anderson (2003:66-91) dalam enam taksonomi

kognitif sebagai revisi taksonomi hasil belajar Bloom yaitu memahami

(understanding). Menurut Slavin (2006:359), pemahaman atau comprehension

meliputi kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan dan mengeksplorasi

informasi. Dari pernyataan ini, sebuah pemahaman akan mampu menunjukkan

pengetahuan dan kemampuannya menggunakan serta menjelaskan kembali

informasi yang diperolehnya.

Menurut Yulaelawati (2007:84), keterampilan kognitif yang termasuk dalam

kategori memahami adalah: menginterpretasi (interpreting),

mengilustrasikan(exemplifying), mengklasifikasi (classifying), merangkum

(summarizing), membandingkan (comparing), dan menjelaskan (explaining).

Berdasarkan taksonomi Anderson ini, pemahaman bacaan dapat dipandang sebagai

kemampuan siswa menginterpretasi, mengilustrasikan dan merangkum isi pesan

dan informasi yang disampaikan penulis dalam teks bacaan.

Istilah ‘reading comprehension’ atau pemahaman membaca sangat familiar

terutama dalam pembelajaran bahasa asing yaitu bahasa Inggris. Membaca sangat

erat kaitannya dengan pemahaman. Menurut Torgesen (2006:2), “Reading

comprehension is the construction of the meaning of a written text through a

reciprocal interchange of ideas between the reader and the message in a particular

10
11

text “. Pemahaman membaca merupakan satu proses berkesinambungan dalam

menggali dan membangun makna melalui interaksi dengan bahasa tulis. Dengan

demikian, memahami bacaan merupakan suatu cara menginterpretasi dan

memahami tulisan.

Menurut Dalman (2013:87), pemahaman membaca merupakan keterampilan

membaca yang berada pada urutan paling tinggi. Pemahaman membaca dapat

diukur melalui kemampuan siswa menyampaikan kembali isi bacaan dengan cara

membuat rangkuman dengan bahasa dan kata-kata sendiri secara lisan ataupun

tulisan. Dalman mengelompokkan pemahaman membaca ke dalam empat tingkat,

yaitu: pemahaman literal, interpretatif, kritis dan kreatif. Keempat tingkatan

pemahaman tersebut akan sangat berperan dalam memahami makna tersurat dan

tersirat dalam sebuah teks. Apabila seorang pembaca dapat menyampaikan kembali

isi bacaan dan mengembangkan gagasan-gagasan pokok bacaan dengan

kreativitasnya sendiri baik secara tertulis ataupun lisan, hal ini menunjukkan bahwa

pembaca tersebut benar-benar memahami isi bacaan yang telah dibacanya.

Berkaitan dengan pemahaman membaca, Yusuf, Sunardi dan Abdurrachman

(2013:72), pemahaman membaca melibatkan lima komponen yaitu penguasaan

kosakata, pemahaman literal, pemahaman inferensial, membaca kritis dan apresiasi.

Penguasaan kasakata sangat penting dalam memahami kata-kata dan menangkap

pesan dalam teks bacaan. Untuk memahami informasi rinci dan pokok pikiran teks

bacaan, siswa perlu memiliki kemampuan pemahaman literal (tesurat). Kemampuan

menarik simpulan dari informasi tersurat berdasarkan intuisi dan pengalaman siswa

merupakan kemampuan pemahaman inferensial (tersirat). Kemampuan evaluatifdan


12

kritis memungkinkan siswa atau pembaca mampu memberikan penilaian dan

pendapat terkait materi bacaan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.

Selanjutnya, apresiasi menyangkut kepekaan emosi dan estetik siswa atas materi

teks bacaan.

1. Aspek-Aspek Pemahaman Membaca

Meskipun praktis, kegiatan membaca merupakan suatu keterampilan yang

cukup kompleks di mana menuntut keterampilan lain untuk memahami isi teks.

Berkaitan dengan keterampilan dalam pemahaman bacaan, Tarigan (2008:11)

menyatakan dua jenis keterampilan yang perlu diperhatikan yaitu keterampilan

mekanis dan keterampilan pemahaman.

Keterampilan mekanis dapat dipersepsikan sebagai keterampilan paling

mendasar yang perlu dikuasai seseorang dalam membaca seperti pengenalan huruf

dan tanda baca, aspek-aspek kebahasaan, pola-pola pelafalan dan bunyi, serta

kecepatan membaca rendah.

Selanjutnya keterampilan pemahaman membaca merupakan keterampilan

tingkat lanjut yang diperlukan selama proses membaca. Keterampilan-keterampilan

tersebut antara lain:

1. pemahaman makna-makna leksikal, gramatikal dan retorikal;

2. pemahaman pesan atau informasi yang disampaikan penulis melalui tulisannya;

3. penilaian bentuk dan isi teks; dan

4. kecepatan membaca yang disesuaikan dengan situasi.


13

Selaras dengan pendapat Tarigan di atas, Dalman (2013:89) mengemukakan

bahwa seorang pembaca perlu menguasai aspek-aspek pemahaman membaca

sebagai berikut:

1. memahami pengertian sederhana (leksikal dan gramatikal);

2. memahami signifikansi atau makna (maksud dan tujuan pengarang atau

penulis);

3. mampu menilai aatu mengevaluasi isi dan bentuk teks bacaan; dan

4. kecepatan membaca yang fleksibel sesuai dengan keadaan.

Pembelajaran keterampilan-keterampilan pemahaman membaca dapat

dilakukan dengan teknik membaca intensif di mana siswa akan menggunakan

segala keterampilan mekanisnya dalam hati sambil memikirkan hubungan makna

antara kata, kalimat dan paragraf sehingga mendapatkan pemahaman teks

sebagaimana yang diharapkan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Membaca

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa

atas teks bacaan berbahasa Inggris sebagai bahasa asing. Faktor tersebut di

antaranya adalah banyaknya perbendaharaan kata yang dimiliki, pengalaman

membaca teks yang sama dan skemata pembaca lainnya yang mendukung seperti

pengalaman membaca berbagai teks, menyimak atau mendengarkan

berita/informasi, dan melihat atau mengamati keadaan alam di sekelilingnya.

Berkaitan dengan pemahaman membaca, Dalman (2013: 95-97)

mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman membaca,

guru perlu membina lima faktor pendukung pemahaman membaca yaitu potensi
14

skemata pembaca, potensi mengingat, perspektif pembaca, kemampuan berfikir dan

aspek afektif. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan siswa

memahami bacaan di atas, merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam siswa

(faktor internal). Dalam kaitannya dengan faktor internal yang mempengaruhi

pemahaman membaca, Baleghizadeh and Golbin (2010:34) menambahkan bahwa

untuk memahami makna suatu teks, seseorang harus mampu men-decoding pesan

teks. Banyaknya kata-kata yang kurang familiar atau bahkan baru akan

mempengaruhi pemahaman membaca siswa. Hal ini diperkuat oleh Furqon

(2013:69) yang menyatakan bahwa pengetahuan kosakata sangat penting dalam

pemahaman membaca. Pengenalan kata secara cepat dan efisien sangat penting

bagi pemahaman makna. Dengan demikian tingkat penguasaan dan

perbendaharaan kata merupakan faktor internal siswa yang harus ditingkatkan

dalam upaya meningkatkan pemahaman makna atas teks bacaan ataupun

ungkapan-ungkapan lisan.

Wolpert and Rizopoulos (2012:43) menambahkan bahwa pemahaman

membaca dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan siswa (prior knowledge).

Semakin tinggi pengetahuan dan pengalaman siswa, maka semakin tinggi

kemampuannya memahami teks bacaa. Dalam hal ini, pengaktifan pengetahuan

dan pengalaman siswa terkait topic bacaan sebelum membaca perlu diaktifkan

untuk membantu pemahaman teks bacaan. Dengan mempertimbangkan esensi

skemata pembaca sebelum membaca menunjang integrasi informasi baru dengan

informasi yang sudah siswa miliki terkait topik bacaan.


15

Pemahaman membaca sebagai suatu bentuk hasil belajar merupakan hasil

dari suatu proses yang di dalamnya melibatkan sejumlah faktor yang saling

mempengaruhi baik faktor internal maupun eksternal. Secara komprehensif, faktor-

faktor yang mempengaruhi pemahaman bacaan sebagai suatu hasil belajar

diutarakan Susanto (2013: 15-18) mencakup kecerdasan, kesiapan anak, bakat

anak, kemauan belajar, minat, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru,

suasana belajar, kompetensi guru dan kondisi masyarakat.

Pemahaman siswa dalam membaca tergantung pula pada model penyajian

materi dan teks yang dilakukan oleh guru. Model penyajian materi yang

menyenangkan, tidak membosankan, menarik dan mudah dimengerti oleh para

siswa tentunya akan berpengaruh secara positif terhap keberhasilan belajar dan

pemahaman siswa atas teks bacaan. Guru sebagai salah satu profesi dituntut untuk

memiliki dan menguasai kompetensi yang diperlukan untuk kepentingan

pembelajaran. Dalam kaitannya dengan pembelajaran membaca, guru diharapkan

mampu memilih metode dan teknik pembelajaran yang relevan dengan tujuan dan

karakteritik siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai perencanaan.

3. Peningkatan Pemahaman Membaca

Pembelajaran membaca di dalam ataupun di luar kelas pada prinsipnya

memerlukan upaya-upaya pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini, Torgesen

(2006:41- 42) menyarankan sejumlah yang perlu diterapkan dalam pembelajaran

pemahaman membaca sebagai berikut:

1. Apabila tujuan membaca sudah jelas, pastikan siswa fokus pada pemerolehan

makna, pembangunan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam atas


16

materi bacaan meliputi pemahaman sejumlah makna kata-kata baru dan tata

bahasa baru.

2. Berikan kesempatan siswa untuk memilih teks bacaan, tanggapan dan rekan

membacanya selama pembelajaran dikarenakan pilihan akan mendorong pada

motivasi dan keterlibatan aktif pada saat pembelajaran membaca.

3. Sediakan beragam jenis teks bacaan yang menarik untuk memfasilitasi tingkat

kemampuan membaca siswa.

4. Berikan kesempatan bagi siswa untuk berkolaborasi, berdiskusi, berbagi

informasi dan pemahaman atas materin bacaan.

5. Secara eksplisit latihkan strategi-strategi pemahaman membaca sebagai berikut:

a. mengaktifkan latar belakang pengetahuan siswa;

b. bertanya;

c. mencari informasi;

d. merangkum;

e. mengorganisir informasi; dan

f. mengidentifikasi struktur teks.

Dengan minat dan kemauan belajar yang tinggi, setiap siswa tentunya akan

berupaya mengembangkan dan menggunakan beragam strategi dan teknik untuk

memahami teks yang dibacanya. Apapun hasil pemahaman yang didapatkan

dengan upaya-upaya tersebut, latihan yang intensif akan menjadikan kebiasaan

yang baik dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif selayaknya

pembaca yang efektif dan efisien.


17

Upaya-upaya siswa dalam meningkatkan pemahamannya dalam membaca

tentunya memerlukan peranan guru yang maksimal pula untuk menghasilkan

pembelajaran yang efektif dan efisien. Setiap guru bahasa Inggris harus mampu

membantu dan membimbing siswanya mengembangkan dan meningkatkan seluruh

kemampuan yang dibutuhkan untuk memahami bacaan. Dalam hal ini, Tarigan

(2008:14) menyarankan sejumlah upaya yang dapat dilakukan guru dalam

meningkatkan pemahaman membaca siswa sebagai berikut.

1) Guru membantu siswa memperluas kosakatanya melalui:

a) pengenalan sinonim, antonim dan parafrasa;

b) pengenalan imbuhan-imbuhan kata (affixes) seperti prefixes, infixes, dan

suffixes;

c) menebak makna kata-kata dalam berbagai konteks dan atau hubungan

kalimat; dan

d) penjelasan sejumlah kata-kata abstrak bila perlu dengan menggunakan

bahasa ibu siswaatau bahasa pertama.

2) Guru dapat membantu siswa memahami makna struktur kata dan kalimat melalui

penjelasan dan latihan.

3) Bila perlu, guru memberi penjelasan konotasi sejumlah kata dan pribahasa

dengan bahasa ibu atau bahasa pertama siswa.

4) Guru memastikan pemahaman membaca siswa dengan:

a) memberikan pertanyaan beragam untuk kalimat atau pernyataan yang sama

dalam teks;
18

b) memberikan sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan

dengan jelas dalam teks;

c) meminta siswa merangkum kembali isi teks;

d) meminta siswa menemukan kata-kata tertentu yang menggambarkan

sesuatu dalam teks; dan

e) menunjukkan kalimat-kalimat yang kurang tepat dan meminta siswa

menyempurnakannya.

5) Guru meningkatkan kecepatan membaca siswa dengan:

a) mengalokasikan waktu membaca;

b) merencanakan alokasi waktu yang pendek dan efisien untuk membaca;

c) memastikan tidak ada pergerakan bibir siswa yang tidak perlu pada saat

membaca intensif dan mempengaruhi kecepatan membaca;

d) menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran membaca yang dilaksanakan.

Dalam upaya meningkatkan pemahaman membaca siswa, Santrock (2011:

367) menambahan pembelajaran resiprokal (reciprocal teaching) sebagai strategi

pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca siswa.

Dalam permbelajaran resiprokal ini, guru menjelaskan strategi-strategi pemahaman

dan memberikan contoh atau model penerapannya, memberikan semangat dan

motivasi pada saat siswa belajar. Dalam hal ini, guru mendorong siswa mengajukan

pertanyaan terkait isi teks, mengklarifikasi ketidakfahaman, menyimpulkan dan

membuat prediksi-prediksi terkait teks bacaan.


19

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca

Salah satu ruang lingkup pembelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs menurut

Depdiknas (2006:1) adalah kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks

fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive,

recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa

kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika.

Tabel 2.1
Standar Kompetensi Membaca Bahasa Inggris kelas VIII SMP
Standar
Semester Kompetensi Dasar
Kompetensi
I 5. Memahami 5.1 Membaca nyaring bermakna teks tulis
Teks tulis fungsional dan esei berbentuk descriptive dan
fungsional recount pendek dan sederhana dengan
dan esei ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima
pendek yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
sederhana 5.2 Merespon makna dalam teks tulis fungsional
berbentuk pendek sederhana secara akurat, lancar dan
deskriptif berterima yang berkaitan dengan lingkungan
dan recount sekitar.
yang 5.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam
berkaitan esei pendek sederhana secara akurat, lancar
dengan dan berterima yang berkaitan dengan
lingkungan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk
sekitar. descriptive dan recount
II 11. Memahami 11.1 Membaca nyaring bermakna teks
makna fungsional dan esei pendek sederhana
dalam esei berbentuk recount dan narrative dengan
pendek ucapan, tekanan danintonasi yang berterima
sederhana yang berkaitan dengan lingkungan sekitar
berbentuk 11.2 Merespon makna dalam teks tulis
recount, fungsionalpendek sederhana secara akurat,
dan lancar dan berterima yang berkaitan dengan
narrative lingkungan sekitar
untuk 11.3 Merespon makna dan langkah retorika
berinteraksi dalam esei pendek sederhana secara akurat,
dengan lancer dan berterima yang berkaitan dengan
lingkungan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk
sekitar recount dan narrative
(Depdiknas, 2006: 290)
20

Berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, peneliti akan

memberikan perlakuan pembelajaran dengan media presentasi PowerPoint pada

kompetensi membaca semester II yaitu memahami makna dalam esei pendek

sederhana berbentuk naratif untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Adapun

Kompetensi dasar yang akan dilatihkan kepada siswa adalah kompetensi dasar 11.2

dan 11.3.

5. Penilaian Pemahaman Membaca

Pemahaman membaca pada dasarnya merupakan kemampuan pembaca

memahami isi bacaan. Adapun indikat-indikator kemampuan pemahaman membaca

menurut Harris (1996:59) adalah sebagai berikut:

1) Bahasa dan symbol-simbol grafis

a) Memahami makna leksikal yang terkandung dalam teks.

b) Memahami pola-pola bahasa tulisan formal.

c) Merespon dengan tepat symbol-simbol grafis tulisan seperti tanda baca,

huruf kapital dan paragraf yang digunakan untuk menyampaikan makna.

2) Ide atau gagasan

a) Mengidentifikasi tujuan penulis.

b) Mengidentifikasi gagasan atau pikiran utama.

c) Memahami kalimat penunjang pikiran utama.

d) Menarik kesimpulan suatu kalimat, paragraf dan teks secara keseluruhan


21

3) Nada dan gaya

a) Mengidentifikasi sikap penulis terhadap tulisan dan pembaca

b) Mengidentifikasi metode dan gaya penulis dalam menyampaikan

gagasannya.

Perancangan tes pemahaman membaca setidaknya mencakup indikator-

indikator pemahaman sebagaimana dipaparkan di atas dengan komposisi yang

disesuaikan. Rancangan tes pemahaman membaca dapat disajikan dalam berbagai

bentuk yaitu: uraian, pilihan ganda dan cloze-tes. Pada jenis uraian, disediakan

suatu bentuk teks untuk dibaca dan sejumlah pertanyaan pemahaman yang dhaurs

dijawab berdasarkan teks bacaan. Pada jenis tes pilhan ganda, disediakan pula teks

bacaan yang relevan dan sejumlah pertanyaan yang disertai pilihan-pilihan jawaban.

Sedangkan pada jenis cloze-test, disediakan teks rumpang untuk diisi dengan kata

atau frasa yang tepat sebagai uraian ataupun dengan memilih salah satu jawaban

yang telah disediakan dalam bentuk tes pilhan ganda.

6. Teks Naratif

Dalam penelitian ini, jenis teks yang dipilih dalam perlakuan pembelajaran

adalah teks naratif. Menurut Wardiman, Jahur dan Djusma (2008:98), teks naratif

adalah jenis teks yang memiliki fungsi sosial untuk menghibur yang berkaitan

dengan khayalan ataupun pengalaman aktual orang lain atau sendiri. Teks naratif

berkaitan dengan kejadian-kejadian problematic yang membawa krisis dan diakhiri

dengan resolusi.
22

Susilohadi dan Setyayoga (2008:127-128) menjelaskan bahwa struktur

generik teks naratif terdiri atas orientation, complication dan resolution. Pada bagian

orientasi, diperkenalkan tokoh-tokoh dalam cerita dan disebutkan kapan dan dimana

cerita terjadi. Pada bagian complication, masalah yang dialami tokoh utama

dimunculkan. Komplikasi masalah akan membuat cerita semakin menarik, di mana

tokoh utama menemui rintangan dan hambatan dalam mencapai tujuannya. Pada

bagian resolution, penulis memberikan resolusi komplikasi yang terjadi sebagai

akhir dari cerita.

Menurut Depdiknas (2005: 4), dari segi fitur bahasa, beberapa ciri khas taks

naratif adalah sebagai berikut:

1) partisipan yang spesifik dan seringkali individual;

2) menggunakan action verbs;

3) menggunakan past tense;

4) menggunakan linking words yang berkaitan dengan waktu;

5) mengandung dialog dan tense akan mungkin berubah sesuai dengan ungkapan

yang digunakan; dan

6) Descriptive language digunakan untuk menciptakan imaginasi di benak

pembaca.

Dengan karakteristik bahasa teks di atas, terdapat beragam jenis teks naratif

yang dapat digunakan oleh guru sebagai materi bacaan yang menarik di antaranya

adalah legenda, mitos, cerita binatang ataupun pengalaman pribadi. Untuk

kepentingan pembelajaran, perlu diupayakan pemilihan materi bacaan yang sesuai

dengan tingkat penguasaan bahasa siswa dan prioritaskan terlebih dahulu cerita-
23

cerita local ataupun pengalaman langsung siswa yang mampu menarik perhatian

dan minat baca seluruh siswa.

B. Media Pembelajaran Powerpoint

1. PowerPoint sebagai Media Presentasi

Salah satu penunjang efektivitas pembelajaran adalah media pembelajaran.

Menurut Ali (2007:206), penggunaan media secara kreatif akan memperbesar

kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang

dipelajarinya dengan baik dan meningkatkan penampilan dalam melakukan

keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Microsoft Office Powerpoint merupakan sebuah program aplikasi presentasi

yang popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai kepentingan

presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lakakarya dan

sebagainya. Powerpoint banyak dikenal pengguna aplikasi sebagai aplikasi untuk

menyusun presentasi. Sebagaimana dikemukakan Wahana (2010:186) bahwa

Powerpoint merupakan salah satu aplikasi dalam Microsoft Office yang secara

khusus memiliki dan menyediakan kebutuhan pembuatan slide presentasi. Beragam

bentuk dan format presentasi dapat dibuat dengan visualisasi yang dapat

memanjakan peserta presentasi serta memperjelas materi yang dipresentasikan.

Pembuatan presentasi saat ini sudah lebih maju. Selain penyajian guru

sebagai presenter, tampilan slide berperan dalam penyampaian informasi dan pesan

yang dipresentasikan. Menurut Noer (2012:105), slide dalam presentasi berfungsi

sebagai alat bantu visual (stimulus visual) untuk memperjelas ide atau gagasan.
24

Kemasan file presentasi saat ini telah bergeser pada kualitas desain

tampilan, kesesuaian konten dan fitur efek animasi untuk memperjelas informasi

yang dipresentasikan. Aplikasi Powerpoint 2010 dirancang Microsoft Coorporation

dan diterbitkan pada tahun 2010. Pada versi 2010 ini seorang presenter dapat

merancang sebuah presentasi dengan lebih menarik karena Powerpoint 2010

menyediakan layanan penyisipan beragam objek berupa teks, gambar, grafik, audio

dan video disertai template- template menarik disertai animasi-animasi yang dapat

digunakan untuk menunjang efektivitas dan daya tarik presentasi.

Menurut Rusman, Kurniawan dan Rusyana (2011:296), aplikasi Powerpoint

sebagai multimedia presentasi berbasis komputer melibatkan sejumlah unsur-unsur

multimedia yang menunjang keberhasilan pembelajaran siswa secara keseluruhan.

Kandungan berbagai unsur multimedia dalam satu aplikasi Powerpoint tentunya

merangkum sejumlah kelebihan dari berbagai media yang diintegrasikan. Adapun

unsur-unsur multimedia yang dapat diintegrasikan dalam Powerpoint dapat

diilustrasikan sebagai berikut.

Suara Teks Grafik dan Tabel

Video Animasi

File Microsoft Office: Excel, Word, Access

Gambar 2.1
Unsur-unsur Multimedia dalam Powerpoint
(Rusman, Kurniawan dan Rusyana, 2011:296)
25

Informasi atau materi pembelajaran melalui teks dapat diingat dengan baik

jika disertai gambar. Menurut Rusman, Kurniawan dan Nuryana (2011:295), sistem

kognitif manusia terdiri atas sistem verbal dan visual. Dengan adanya gambar dalam

teks dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman. Penggunaan animasi yang

relevan dalam presentasi dapat membantu proses pembelajaran siswa yang

memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang rendah. Penerapan

multimedia presentasi sejalan dengan teori QuantumLearning, di mana siswa

memiliki tiga tipe belajar yaitu visual, auditif dan kinestetik. Keragaman modalitas

belajar tersebut dapat difasilitasi dengan menggunakan perangkat multimedia yang

mampu mewakili berbagai tipe belajar siswa.

Menurut Rusman, Kurniawan dan Nuryana (2011:301), aplikasi Powerpoint

sbeagai salah satu media presentasi merupakan salah satu software yang

dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik,

mudah dibuat dan digunakan, relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku

selain media penyimpan data.

Di bawah ini digambarkan tiga tipe penggunaan Powerpoint sebagai berikut:

1) Personal Presentation

Pada umumnya Powerpoint digunakan untuk presentasi dalam kelas klasikal

seperti kuliah, pelatihan, seminar, workshop dan lain-lain. Pada penyajian personal,

Powerpoint digunakan sebagai alat bantu bagi instruktur atau guru


26

mempresentasikan materi pembelajaran. Dalam hal ini kontrik pembelajaran terletak

pada guru.

2) Stand Alone

Pada pola penyajian stand alone, Powerpoint dirancang khusus untuk

pembelajaran individual bersifat interaktif, meskipun kadar interaktifnya tidak terlalu

tinggi namun Powerpoint dapat menampilkan feedback yang sudah diprogram.

3) Web Based

Pada pola web-based, Powerpoint dapat diformat menjadi file web (html)

sehingga program yang m uncuk berupa browser yang dapat menampilkan koneksi

internet. Hal ini diunjang dengan adanya fasilitas dari Powerpoint untuk mempublish

berkas presentasi menjadi web.

2. Merancang Presentasi PowerPoint

Efektivitas aplikasiPowerpoint dalam memprentasikan materi ataupun bahan

ajar tentunya memerlukan perancangan yang baik dan efektif pula bagi kepentingan

pembelajaran. Presentasi dengan aplikasi Powerpoint melibatkan media utama

slide sebagai alat bantu visual untuk memperjelas ide atau gagasan. Slide yang

baik dan efektif adalah slide yang menampilkan daya visual dan mampu membuat

audiens berpikir, merenung, terharu ataupun gembira. Slide dapat membantu

menjelaskan hal-hal yang abstrak atau tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Karena fungsinya sebagai stimulus visual, tampilan slide satu dengan yang lain

harus harmonis, saling mendukung, nyaman dibaca, mudah dan cepat dipahami.
27

Dalam sebuah presentasi, terjadi proses komunikasi di mana presenter

menggunakan dua medium sekaligus. Medium pertama adalah slide dan medium

kedua adaah komunikasi verbal, yaitu apa , sehingga yang komunikator sampaikan

dalam menjelaskan presentasi. Seorang komunikator menjelaskan diagram, gambar,

ilustrasi dan tulisan melalui komunikasi visual. Di sisi lain, komunikator memberikan

penjelasan dengan kata-kata untuk mendukung visual yang digunakan melalui

komunikasi verbal. Kedua informasi ini diproses secara bersamaan slide yang

digunakan harus sinergis dengan penjelasan verbal.

Smaldhino, Lowther dan Russell (2012:105) mengungkapkan beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam merancang presentasi Powerpoint sebagai berikut:

1) Secara cermat pilihlah jenis huruf, ukuran dan warna sehingga jelas dan mudah

terbaca.

2) Gunakan latar belakang yang polos dan berwarna terang.

3) Letakkan judul di bagian tengan atas slide.

4) Komunikasi singkat dengan menggunakan kata pada setiap slide seminimal

mungkin

5) Gunakan sebuah template untuk membuat format visual yang konsisten.

6) Gunakan slide induk untuk membuat format teks yang konsisten.

7) Gunakan gambar yang sesuai.

8) Gunakan transisi yang konsisten

9) Gunakan animasi presentasi sederhana.

10) Gunakan efek audio yang mampu meningkatkan efektivitas presentasi


28

Berkaitan dengan pembuatan presentasi dengan Powerpoint, menurut

Rusman, Kurniawan dan Nuryana (2011:302) mengilustrasikan prosedur

pengembangan multimedia berbasis Powerpoint sebagaimana dapat dilihat pada

Gambar 2.2.

Pengumpulan elemen
multimedia yang
diperlukan:
- Gambar
- Grafk
- Tabel
IdentifikasI - Video
program:

1
- Rekaman audio
materi
sasaran
sumber
2
3
Proses pembuatan dan eksekusi hasil belajar

Penyusunan materi presentasi

4 Penggunaan

Gambar 2.2
Prosedur Pengembangan Multimedia berbasis Powerpoint
(Rusman, Kurniawan dan Nuryana,2011:302)

Berdasarkan gambar tersebut, prosedur pembuatan presentasi Powerpoint

diawali dengan identifikasi program kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan dan

pemaduan bahan-bahan pendukung dan diakhiri dengan review program. Identifikasi

program dimasukan untuk melihat kesesuaian antara program yang akan dibuat

dengan materi, siswa (terutama latar belakang kemampuan, usia juga jenjang

pendidikan). Perlu juga diidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti,


29

gambar, suara, grafik, animasi dan video yang akan digunakan. Pengumpulan

bahan pendukung tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari melalui internet

(browsing), menggunakan bahan yang sudah ada ataupun dengan memproduksi

sendiri sesuai keperluan, misalnya: kebutuhan video dengan shooting, kebutuhan

gambar dengan pemotretan objek tertentu ataupun dengan scanning. Bersamaan

dengan pengumpulan tersebut dilakukan penyusunan materi yang diambil dari

bahan utama seperti buku, modul ataupun makalah lengkap. Materi untuk

Powerpoint biasanya dikemas secara singkat dan garis besarnya saja. Setelah

bahan terkumpul dan materi sudah terangkum, proses pembuatan slide presentasi

Powerpoint dapat dilakukan. Hasil akhir presentasi dapat dirubah dalam bentuk slide

show, web pages ataupun Executable File (.exe). Setelah file presentasi selesai

dibuat, sebaiknya dilakukan review program dari sisi bahasa, teks dan tata letak

untuk direvisi dan siap digunakan.

3. Kelebihan dan Kelemahan Media Presentasi Powerpoint

Dalam upaya pemilihan media yang akan digunakan dalam pembelajaran,

tentunya setiap guru perlu memperhaikan kelebihan dan kelemahan media terkait

efektivitasnya dalam pembelajaran. Aplikasi Microsoft Powerpoint pada dasarnya

merupakan pembelajaran berbasis komputer. Menurt Daryanto (2010:164), media

presentasi Powerpoint memiliki sejumlah keutamaan sebagai berikut:

1) materi dapat disajikan lebih menarik karena mampu mengintegrasikan unsur-

unsur multimedia dalam satu paket;

2) menyediakan berbagai efek animasi yang dapat digunakan sesuai keperluan

untuk kepentingan efektivitas presentasi;


30

3) visualisasi pesan atau informasi yang dipresentasikan akan dapat lebih mudah

dipahami;

4) dapat digunakan secara klasikal;

5) dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dipakai berulang-ulang;

6) dapat disimpan dalam bentuk data optic maupun magnetic (SC, Disket atau

flashdisk), sehingga praktis dibawa kemana-mana.

Presentasi Powerpoint tersebut dapat digunakan secara klasikal ataupun

individu, sehingga seorang guru dapat cukup sekali mempresentasikan materi

termasuk latihannya kepada seluruh siswa secara klasikal. Selanjutnya materi

presentasi tersebut dapat diperbanyak dan dipergunakan kembali oleh siswa secara

individu sebagai bahan belajar mandiri dengan bantuan fasilitas komputer.

File presentasi Powerpoint memiliki nilai praktis dan efektif dimana, file

tersebut dapat disimpan pada media yang lebih kecil dan mudah untuk dibawa dan

digunakan dimana saja. Demikian populernya Powerpoint sebagai media presentasi,

saat ini telah banyak file-file Powerpoint pembelajaran yang dapat diunduh dari

berbagai situs untuk menunjang pembelajaran berbasis komputer.

Selain kelebihan dari media presentasi Powerpoint di atas, Ariani dan

Haryanto (2010:129), mengemukakan sejumlah keterbatasan atau kelemahan dari

media presentasi Powerpoint sebagai berikut:

1) tidak semua guru mahir dalam mengoperasikan komputer, apalagi membuat

presentasi sendiri;

2) penggunaan efek animasi yang tidak sesuai dapat mengalihkan perhatian dan

konsentasi siswa atas materi pembelajaran;


31

3) penggunaan foto, animasi atau video yang tidak sesuai dapat mengalihkan

perhatian siswa atas materi utama di mana mereka akan lebih tertarik pada

animasinya daripada materi pelajaran yang dipresentasikan;

4) untuk siswa yang mempunyai latar belakang pengetahuan sebelunya,

penggunaan gambar kurang bermanfaat; dan

5) suara atau sound yang kurang jelas akan berdampak pada kesalahan atau

kekeliruan dalam pengucapan (pronunciation) dan interpretasi pesan atau

informasi yang dipresentasikan.

C. Penguasaan Kosakata

1. Definisi Kosakata

Mempelajari kata-kata dalam bahasa asing tidak hanya mencakup

pembelajaran makna kata, akan tetapi juga mempelajari bagaimana kata-kata

tersebut diterapkan sesuai dengan konteks kebahasaan yang baik dan benar.

Kosakata merupakan salah satu alat yang memungkinkan pembelajaran bahasa

asing berkomunikasi dengan bahasa yang dipelajari. Hal ini selaras dengan

pernyataan Herrel dan Jordan (2004:149), “Vocabulary is essential in all areas of

language learning. Vocabulary is a kind of tool which enables language learners to

communicate a language.” Untuk memperoleh dan menyampaikan informasi, siswa

harus memahami makna kata yang digunakan.

Berkaitan dengan pemahaman membaca, Hickman, Pollar and Voughn

(2004:720) menyatakan bahwa tingkat perbendaharaan kosakata siswa merupakan

faktor penentu keterampilan kefasihan dan pemahaman membaca siswa.

Penguasaan kosakata tidak hanya menunjang peningkatan pengetahuan dan


32

pemahaman bacaan siswa akan tetapi juga menunjang perkembangan keterampilan

berbasa lainnya seperti pemahaman tata bahasa dan bahasa lisan. Pernyataan ini

selaras dengan pendapat yang dikemukakan Mehrpour, Razmjoo and Kian

(2011:98) bahwa salah satu aspek penting dalam pemahaman membaca adalah

pengusaan kosakata. Dalam setiap kegiatan membaca, siswa perlu mengenali

sejumlah kata-kata yang cukup untuk menjadi seorang pembaca yang efisien.

Dalam hal ini, guru diharapkan senantiasa membanti siswa memahami dengan lebih

baik teks bacaan dengan mengajarkan kata-kata kunci yang digunakan dalam teks

secara eksplisit.

Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa, kosakata merupakan unsur

yang sangat penting. Elsjelyn (2012:31) bahwa kemampuan berbahasa sangat

tergantung pada luasnya perbendaharaan kata yang dimiliki seseorang. Makna

suatu wacana sebagai pembentuk ujaran sebagian besar ditentukan oleh kosakata

yang digunakan. Tanpa penguasaan kosakata yang cukup, seseorang tidak akan

mampu menampilkan seluruh keterampilan berbahasa secara maksimal baik yaitu

menyimak dengan baik, berbicara dengan lancar, membaca dengan baik dan

menulis dengan baik. Oleh karena itu, pembelajaran kosakata diprioritaskan di awal

pembelajaran bahasa asing.

2. Aspek-Aspek Kosakata

Pembahasan penguasaan kosakata bahasa asing, dalam hal ini bahasa

Inggris tentunya berkaitan erat dengan pemahaman aspek-aspek kosakata bahasa

tersebut. Untuk menguasai kosakata secara luas, setiap orang perlu mengetahui

sejumlah aspek kosakata suatu bahasa. Dalam hal ini, Pavlu (2009:26-27)
33

mengemukakan sejumlah aspek kosakata yaitu: pelafalan (pronunciation), tata

bahasa (grammar), makna kata (meaning), bentuk kata (word formation) dan jabatan

kata (word class).

Pelafalan kata dalam bahasa Inggris sangat perlu dicermati karena terdapat

beberapa kata yang memiliki pelafalan yang sama tetapi berbeda arti misalnya: kata

‘bag’ dengan ‘beg’ yang memiliki cara pengucapan yang sama dengan arti berbeda.

Pemahaman kata tersebut secara lisan hanya dapat diperloeh dengan

memperhatikan konteks pembicaraan.

Tata bahasa (grammar) merupakan aspek lain dalam penguasaan kosakata

di mana pada aspek ini penguasaan kosakata ditunjukkan dengan kemampuan

pembelajar atau pengguna bahasa Inggris memadukan kata-kata dalam kalimat atau

ujaran dengan benar. Begitupun halnya dengan padanan kata, seorang pembelajar

atau pengguna bahasa Inggris akan dipandang menguasai kosakata bahasa Inggris

ketika menguasai sejumlah padanan kata yang umum digunakan secara lisan

maupun tertulis.

Aspek lain yang telah umum dikenal adalah makna (meaning) dan

digolongkan ke dalam sejumlah kategori. Dua kategori makna yang telah banyak

digunakan dalam tes kebahasaan adalah makna sama (sinonym) dan lawan kata

(antonym). Contoh sinonim yatu kata ‘pretty’ dan ‘beautiful’ meskipun ejaan dan

pengucapan berbeda namun pada dasarnya kedua kata tersebut memiliki makna

yang sama yaitu indah atau cantik. Contoh antonim yaitu ‘big’ dan ‘small’ yang

keduanya memiliki penulisan, pengucapan dan makna yang berbeda di mana ‘big’

artinya besar sedangkan ‘small’ berarti kecil. Pembelajar lanjutan (advance learner)
34

bahasa Inggris dituntut untuk mempelajari dan menguasai kosakata dengan

memperhatikan bentukan kata yang berimbuhan awalan (prefix), sisipan (infix)

danakhiran (suffix).

Aspek dasar kosakata dalam bahasa Inggris dalah jabatan atau kelas kata.

Penguasaan kosakata dalam bahasa Inggris meliputi kemampuan mengidentifikasi

jabatan kata seperti:

1) Kata benda / nouns: sun, computer

2) Kata sifat / adjectives: long, happy

3) Kata ganti / pronouns: I, him, they, there, here

4) Kata bilangan /numeric: first, two

5) Kata Kerja / verb: take, decide

6) Kata keterangan / adverb: always, never

7) Kata depan / prepositions : on, by

8) Kata penghubung / conjunctions: or, and

3. Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris

Menurut Santrock (2011:69), perkembangan kosakata siswa akan senantiasa

berkembang secara dramatis seiring dengan pembelajaran dan pengenalan kata

yang diperoleh dan digunakan dalam frekuensi yang tinggi dalam komunikasi lisan

dan tertulis dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga penguasaan kosakata dalam hal

ini ditentukan oleh seberapa tinggi frekuensi komunikasi lisan dan tertulis yang

dialami siswa secara bermakna. Dalam hal ini pengenalan dan pengembangan

penguasaan kata-kata baru yang ditemukan pada saat pembelajaran membaca.


35

Berkaitan dengan upaya pembelajaran kosakata, Elsjelyn (2012:31-39)

memaparkan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari kosakata yaitu:

jumlah kata yang perlu dipelajari, cara meningkatkan perbendaharaan kata dan

manfaat pengulangan (review).

1) Jumlah kata yang perlu dipelajari

Bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat kaya akan perbendaharaan kata

mencapai hampir dua juta kata. Jumlah perbendaharaan kata bagi orang dewasa

bergantung pada tingkat pendidikannya. Untuk memahami bacaan berbahasa

Inggris seperti Koran, majalah dan bacaan umum dibutuhkan kurang lebih 30.000

kata. Namun demikian, sebagian besar kata tersebut merupakan kata-kata yang

perlu dikenal secara pasif (recognition vocabulary), yaitu kata yang dapat dimengerti

seseorang pada saat membaca ataupun mendengar kata itu. Pada umumnya,

recognition vocabulary yang dikuasai seseorang jauh lebih banyak dan

perbendaharaan ata aktif (productive vocabulary) yaitu kata yang memiliki frekuensi

yang tinggi digunakan dalam berbicara dan menulis.

2) Cara meningkatkan perbendaharaan kata

Banyak cara yang dapat digunakan siswa untuk menambah perbendaharaan

kata. Ada yang mempelajari kata dengan mengelompokkan kata berdasarkan topik,

ada yang menulis kata-kata baru berulangkali sampai hafal, da nada juga yang

memakai kartu-kartu kecil yang memuatkata baru pada salah satu sisi dengan

terjemahan atau definisi di sisi lainnya.


36

Berkaitan dengan upaya peningkatan perbendahaaan kata, Elsjelyn (2012:

34) mengemukakan dua strategi utama yaitu pemanfaatan konteks dan penguraian

kata.

a) Pemanfaatan Konteks

Hampir setiap kata dalam bahasa Inggris mempunyai beberapa arti yang

berbeda tergantung dari pemakaiannya dalam kalimat. Oleh karena itu, salah Satu

strategi untuk belajar suatu kata adalah dengan memanfaatkan konteks dimana

suatu kata dapat digunakan. Dengan melihat konteks, seseorang bukan saja dapat

menafsirkan arti suatu kata tetapi juga dapat mengetahui bagaimana memakai kata

itu dalam konteks yang tepat.

Sebagai contoh, seorang siswa mecari makna kata ‘tender’ dan menemukan

paling sedikit empat arti yang berbeda tergantung pemakaiannya dalam kalimat.

Beberapa contoh penerapannya adalah sebagai berikut:

- The mear is tender.(Daging itu lunak.)


- He has a tender heart. (Dia berhati lembut.)
- He got married at a tender age. (Dia menikah pada usia muda.)
- He is a bar tender.(Dia seorang pelayan bar.)

Dari contoh di atas, tentunya siswa memerlukan contoh-contoh penggunaan

kata-kata dalam beragam konteks sehingga mereka mampu menggunakan setiap

kata yang dipelajari sesuai dengan konteks yang digunakan. Mengingat banyaknya

makna yang dikandung sebuah kata, cara terbaik untuk mempelajarinya adalah

dengan banyak membaca. Dengan membaca, siswa secara tidak langsung dapat

mempelajari dan mengembangkan perbendaharaan katanya.

b) Penguraian Kata
37

Sebagian besar kata dalam bahasa Inggris merupakan kata bentukan yang

terdiri dari tiga unsur yaitu akar kata, awalan dan akhiran. Masing-masing unsur ini

memegang peranan sebagai penentu arti suatu kata. Oleh sebab itu, sangatlah

penting untuk mempelajari dan mengerti fungsi dari masing-masing unsur tersebut.

Dengan mempelajari akar kata dan awalan, seseorang dapat menabah

perbendaharaan katanya, karena dengan akar kata dan awalan pembentuk kata,

siswa dapat mengetahui arti kata tanpa harus menggunakan kamus.

Sebagai contoh kata ‘progress’ yang terdiri dari awalan ‘pro’ yang berarti

maju atau ke depan dan ‘gress’ yang berarti bergerak atau melangkah, sehingga

‘progress’ dapat diartkan sebagai maju atau berkembang. Dari akar kata ‘gress’ ini

dapat juga dibentuk beberapa kata lain seperti ‘congress’, ‘digress’, ‘egress’,

‘regress’, ‘retrogress’ dan ‘transgress’. Dari perpaduan arti antara akar kata dan

awalan yang berbeda-beda ini dapat diketahui arti masing-masing kata sebagai

berikut:

a) ‘con’ (dengan, bersama): congress = maju bersama


b) ‘e’ (di luar): egress = melangkah keluar
c) ‘di’ (dua): digress = menyimpang
d) ‘re’ (kembali lagi): regress = mundur
e) ‘retro’ (kembali ke belakang): retrogress = mundur
f) ‘trans’ (melewati): transgress = melanggar

Bila akar kata dan awalan berguna untuk menentukan arti dari suatu kata,

maka akhiran berguna untuk menentukan fungsi dari suatu kata dalam kalimat.

Misalnya akhiran –ion mengubah kata kerja ‘digress’ menjadi kata benda

‘digression’ dan akhiran –ive mengubahnya menjadi kata sifat ‘digressive’ yang

kemudian dapat juga menjadi kata keterangan ‘digressively’ bila kata sifat ini
38

ditambah dengan akhiran ‘ly. Dengan demikian penguraian kata dengan

memperhatikan akar kata awalan dan akhiran akan membantu pengembangan

perbendaharaan kosakata siswa.

3) Manfaat pengulangan (review)

Mengetahui strategi belajar yang tepat belum cukup untuk membuat siswa

berhasil menambah dan menguasai perbendaharaan kata yang memadai. Sebagian

besar siswa yang mencoba mempelajari kata-kata baru mengeluh karena sebagian

besar kata yang telah dipelajari tidak mereka ingat lagi. Hal ini selaras dengan

pendapat Elsjelyn (2012:37) yang menyatakan bahwa pada umumnya orang akan

lupa 80% dari apa yang telah dipelajari dalam jangka waktu 24 jam bila tidak ada

pengulangan. Dalam hal ini, pengulangan perlu diakukan pada waktu siswa

mengingat kata yang dipelajari kira-kira 10 menit setelah belajar dan pengulangan

selanjutnya dapat dilakukan setelah beberapa jam, hari, minggu dan bulan.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, peneliti merumuskan hipotesis

penelitian ini sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris yang

signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media

Powerpoint dengan Media buku teks.

2. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris yang

signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan

yang rendah.
39

3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan media

Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris siswa.

4. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris yang

signifikan antara siswa yang tinggi penguasaan kosakata dan belajar dengan

media Powerpoint dengan siswa yang belajar dengan media buku teks.

5. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris yang

signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah dan

belajar dengan media Powerpoint dengan siswa yang belajar dengan media

buku teks.

6. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

dengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa yang memiliki

penguasaan kosakata yang tinggi dan siswa yang memiliki penguasaan

kosakata rendah.

7. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

dengan media buku teks yang signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan

kosakata yang tinggi dan siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah dan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan, tujuan

penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran Powerpoint dan buku

teks terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas

VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak.

2. Mengetahui pengaruh penguasaan kosakata yang tinggi dan rendah terhadap

pemahaman teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri 3

Muncang Kabupaten Lebak.

3. Mengetahui pengaruh interaksi penggunaan media Powerpoint dan penguasaan

kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa

kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak.

4. Mengetahui pengaruh penggunaan media Powerpoint dan buku teks terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP

Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak berpenguasaan kosakata yang tinggi.

5. Mengetahui pengaruh penggunaan media PowerPoint dan buku teks terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP

Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak berpenguasaan kosakata yang rendah.

6. Mengetahui pengaruh penggunaan media Powerpoint terhadap pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIIII SMP Negeri 3

40
41

Muncang Kabupaten Lebak yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan

rendah.

7. Mengetahui pengaruh penggunaan media buku teks pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten

Lebak yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan rendah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian pengaruh penggunaan media PowerPoint dan penguasaan

kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas

VIII ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak dikarenakan

peneliti adalah salah seorang tenaga pendidik yang terlibat langsung dalam proses

pembelajaran bahasa Inggris siswa siswa kelas VIII di sekolah tersebut sehingga

penelitian yang dilakukan merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan tugas

mengajar sehari-hari sehingga penelitian mendapatkan izin dan dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien.

2. Waktu Penelitian

Perkiraan waktu yang diperlukan sampai pada pelaporan penelitian adalah

kurang lebih lima bulan dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2014 .

C. Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, metode yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Darmadi (2013: 40),

penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan memanipulasi


42

terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Untuk kepentingan penelitian,

digunakan desain faktorial yang memungkinkan penyelidikan dua variabel atau lebih

secara sendiri-sendiri maupun dalam interaksi dengan yang lainnya. Menurut

Darmadi (2013: 237), desain faktorial penelitian dapat digambarkan pada tabel 3.1 di

bawah ini.

Tabel 3.1
Desain Penelitian
(disesuaikan dengan desain Darmadi, 2013: 237)
Media Pembelajaran (A)
Penguasaan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Kosakata (B) Menggunakan Menggunakan
Media PowerPoint (A1) Media Buku Teks (A2)
Luas (B1) (A1,B1) (A2,B1)
Sempit (B2) (A1,B2) (A2,B2)

Keterangan:
A = Media pembelajaran
B = Penguasaan kosakata
A1 = Pembelajaran dengan media PowerPoint
A2 = Pembelajaran dengan media buku teks
B1 = Penguasaan kosakata luas
B2 = Penguasaan kosakata sempit
A1B1= Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yang tinggi dan
mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan media PowerPoint
A1B2 = Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yang rendah dan
mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan media PowerPoint.
A2B1 = Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yang tinggi dan
mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan media buku teks.
A2B2 = Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yang rendah dan
mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan media buku teks.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3

Muncang Kabupaten Lebak. Peneliti memilih populasi tersebut dikarenakan peneliti


43

mengajar di tempat penelitian sebagai tenaga guru tetap sehingga diharapkan

peneliti memperoleh kemudahan dan kelancaran dari awal sampai akhir penelitian.

Populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2
Populasi Penelitian
(Sumber: TU SMPN 3 Muncang, Maret 2014)
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VIII A 21 14 35
2 VIII B 18 16 34
3 VIII C 19 17 36
Jumlah 58 47 105

2. Sampel Penelitian

Menurut Darmadi (2013:50), sampel adalah sebagian dari populasi yang

dijadikan objek/subjek penelitian yang refresentatif. Pengambilan sampel penelitian

dilakukan dengan teknik probability samplingdengan mengambil 2 nama kelas

secara acak dan hasilnya adalah kelas VIIIB dan VIIIC yang selanjutnya sampel

diambil dengan teknik simple random sampling menggunakan undian. Setiap siswa

berkesempatan memilih satu lilitan kertas berisikan nomor 1-70 dalam kotak dan

bagi siswa yang memperoleh nomor ganjil akan dimasukkan ke dalam kelompok A

(eksperimen) sedangkan siswa yang memperoleh nomor genap akan menjadi

kelompok kontrol dengan masing-masing jumlah sampel pada tiap kelompok adalah

35. Jadi total jumlah sampel yang digunakan adalah 70 siswa. Setelah terbentuk dua

kelompok, selanjutnya dilakukan pengukuran penguasaan kosakata bahasa Inggris

siswa dengan tes hasil belajar pada tiap kelompok, membagi siswa ke dalam tiga

kelompok penguasaan kosakata (tinggi, sedang, rendah) dan mengambil kelompok

siswa dengan penguasaan kosakata yang tinggi dan rendag sehingga ukuran jumlah

sampel dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut.


44

Tabel 3.3
Ukuran Sampel
Sampel Sampel
Jumlah
Penguasaan Penguasaan
No Kelompok Peserta Jumlah Perlakuan
Kosakata Kosakata
Didik
Luas Sempit
1 Eksperimen 35 12 12 24 PowerPoint
2 Kontrol 35 12 12 24 BukuTeks
Jumlah 70 24 24 48

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Pemahaman Membaca

Pemahaman membaca atau reading comprehension dalam penelitian ini

adalah keterampilan mengolah teks bacaan dan pengetahuan terkait topik bacaan

guna menangkap pesan, gagasan atau informasi yang disampaikan penulis dalam

teks naratif berbahasa Inggris.

Pemahaman membaca teks naratif bahasa Inggris adalah kemampuan siswa

memahami teks-teks naratif yang disediakan dengan menjawab soal-soal

pemahaman berbentuk pilihan ganda (multiple-choice item) berjumlah 30 butir soal

dengan empat pilihan yaitu A, B, C, dan D. Jawaban yang benar akan mendapat

skor 1 dan jawaban yang salah akan mendapat skor 0.

Kisi-kisi instrumen soal tes pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris

kelas VIII mengacu pada kompetensi dasar membaca pada mata pelajaran Bahasa

Inggris kelas VIII semester 2.

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Membaca Teks Naratif
Kompetensi Jenjang
Indikator Jumlah
Dasar C1 C2
45

Merespon makna Menemukan informasi rinci


dan langkah - 1,10,13,22 4
retorika dalam Menemukan makna tersurat 2,15,23,26 4
esei pendek Menemukan makna tersirat 3,4,5,21,24 5
sederhana secara
Menemukan gambaran umum
akurat, lancer dan 16,18,19,20 4
paragraf atau teks
berterima yang
berkaitan dengan Mengidentifikasi rujukan kata - 11,14,17 3
lingkungan sekitar Mengurutkan kalimat menjadi
- 27,28 2
dalam teks paragraf yang padu.
berbentuk recount Mengidentifikasi pesan/nilai
- 6,12,25 3
dan narrative moral teks
Melengkapi teks rumpang
- 7,8,9,29,30 5
dengan kata-kata yang tepat
Jumlah - 30 30

2. Instrumen Penguasaan Kosakata

Penguasaan kosakata adalah pengetahuan sejumlah kata-kata Bahasa

Inggris disertai kemampuan memahami dan menggunakannya dalam berbagai

konteks baik secara lisan ataupun tertulis.

Pengukuran penguasaan kosakata siswa diukur dengan 40 butir soal pilihan

ganda soal dengan skor 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang

salah. Kisi-kisi instrumen mengacu pada materi kosakata yang digunakan dalam

teks-teks naratif bahasa Inggris kelas VIII.

Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kosakata
Jumlah
No Indikator Nomor Soal
Soal
Mengidentifikasi kata yang diucapkan 31,32,33,34,35,
1
dan dilafalkan dengan tepat 36,37,38,39,40 10
Menyusun sejumlah kata menjadi
2. 27,28,29,30 4
kalimat yang benar (grammar) .
3. Menentukan kata yang tepat:
a. Sinonim 1,3,4,11,13 5
b. Antonim 2,5,6,10,12 5
c. Melengkapi kalimat dengan kata
7,8,9,24,25,26 6
yang tepat
46

Mengidentifikasi jenis kata (word


4. 14,15,16,17,18 5
class)
Menentukan formasi kata (word
5. 19,20,21,22,23 5
formation)
Jumlah 30 30
(Sumber : Pavlu, 2009:27)
3. Pangujian Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat

mengukur apa yang akan diukur. Untuk kepentingan pemerolehan data seakurat

mungkin, setiap butir yang instrumen diujikan perlu diuji keabsahan atau

validitasnya. Dalam rangka uji validitas, peneliti menguji coba butir soal tes

pemahaman membaca dan penguasan kosakata sebanyak 30 soal terhadap 27

sampel uji dan dianalisis dengan teknik korelasi Point Biseraial menurut Arikunto

(2010:213) dengan rumus sebagai berikut:


X i− X t p
r bis =
St q

Keterangan:
rbis = koefisien korelasi
Xi = mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benar
Xt = mean skor total (skor rata-rata seluruh responden)
St = standar deviase skor total
p = proporsisubjek yang menjawab benar item
jumlah. responden . yang . menjawab . benar. item
p=
jumlah . seluruh. responden
q =1-p

Hasil perhitungan uji validitas butir soal dibandingkan dengan nilai kritik r pada

tabel r Product Moment. Butir soal dikatakan valid bila r hitung> rtabel. Data uji validitas
47

instrumen ini diolah dengan bantuan program aplikasi SPSS 20. Hasil uji validitas ini

akan menentukan butir instrumen yang layak digunakan dalam pengumpulan data

penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan sebuah instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas menunjuk pada

tingkat keterandalan sesuatu yang artinya dapat dipercaya sehingga dapat

diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen pengumpul data penelitian

digunakan aplikasi SPSS.20 dengan statistik K-R 20 atau Alpha Cronbath menurut

Arikunto (2010: 230) dengan rumus sebagai berikut.

(
K St −∑ pq
)
2
r ii =
K −1 S 2t

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen


k = banyak butir pertanyaan
vt = varians total
p = proporsisubjek yang menjawab benar item
jumlah. responden. yang . menjawab benar item
p =
jumlah seluruh responden
q =1-p

Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen dikonsultasikan dengan tabel

interpretasi r untuk mengetahui tingkat korelasi butir-butir instrumen.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian meliputi analisis data dengan statistik deskriptif.

Analisis data dengan statistik deskriptif dilakukan untuk membuat ringkasan dan
48

deskripsi data yang telah dikumpulkan dalam bentuk tabell distribusi frekuensi dan

histogram.

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini, data yang terkumpul akan

dianalisis secara statistik untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk menguji hipotesis

perbedaan, data diolah menggunakan aplikasi SPSS.20 menggunakan Independent

Sample t Test, sedangkan pengujian pengaruh interaksi media PowerPoint dan

penguasan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa selanjutnya akan dianalisis dan diolah dengan bantuan aplikasi SPSS 20

menggunakan uji F.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data hasil penelitian ini adalah gambaran umum membaca teks

naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak

tahun pelajaran 2013/2014. Data yang disajikan merupakan data yang telah diolah

dengan menggunakan aplikasi SPSS.20.

1. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa Inggris


Menggunakan Media PowerPoint (A1)

Tabel 4.1
Deskripsi A1

Berdasarkan Tabel 4.1, pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

menggunakan media PowerPoint, diketahui dari total 24 siswa, nilai minimum adalah

13 dan nilai maksimum 26 dengan nilai rata-rata 18.16.

49
50

2. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa Inggris


Menggunakan Media Buku Teks (A2)

Tabel 4.2
Deskripsi A2

Berdasarkan Tabel 4.2, pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

menggunakan media buku teks, diketahui dari total 24 siswa, nilai minimum adalah 9

dan nilai maksimum 21 dengan nilai rata-rata 15,66. Perbandingan dengan deskripsi

pemahaman membaca menggunakan media PowerPoint, nilai rata-rata pemahaman

membaca teks berbahasa Inggris menggunakan media Power Point (15,667) lebih

tinggi daripada nilai rata-rata pemahaman membaca menggunakan media buku

teks. Sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan pembelajaran dengan media

PowerPoint lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa.

3. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa Inggris Siswa


dengan Penguasaan Kosakata yang Tinggi (B1)

Tabel 4.3
DeskripsiB1
51

Berdasarkan tabel 4.3, pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi (luas), diketahui dari total 24

siswa, nilai minimum adalah 12 dan nilai maksimum 26 dengan nilai rata-rata 17,04.

4. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa Inggris Siswa


yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah (B2)

Tabel 4.4
Deskripsi B2

Berdasarkan Tabel 4.4, pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa dengan memiliki penguasaan kosakata yang rendah (sempit) diketahui dari

total 24 siswa, nilai minimum adalah 9 dan nilai maksimum 21, dengan nilai rata-rata

16,79. Nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok

siswa ini terbukti lebih rendah daripada pemerolah nilai rata-rata pemahaman

membaca kelompok siswa dengan penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi
52

atau luas (17,04). Dengan demikian dapat disimpulkan penguasaan kosakata

berpengaruh besar terhadap pemahaman membaca teks berbahasa Inggris siswa.

5. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa Inggris Siswa


Menggunakan Media Powerpoint dan Memiliki Penguasaan Kosakata yang
Tinggi (A1 B1)

Tabel 4.5
Deskripsi A1B1

Berdasarkan tabel 4.5, pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi (luas) setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan media PowerPoint, diketahui dari total 12

siswa, nilai minimum adalah 14 dan nilai maksimum 26 dengan nilai rata-rata 18,25

dan standar deviasi atau simpangan baku 3,79.


53

6. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa Inggris Siswa


Menggunakan Media Powerpoint dan Memiliki Penguasaan Kosakata
Rendah (A1 B2)

Tabel 4.6
Deskripsi A1B2

Berdasarkan Tabel 4.6, pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah (sempit) setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan media PowerPoint, diketahui dari total 12

siswa, nilai minimum adalah 13 dan nilai maksimum 21 dengan nilai rata-rata 18,08

dan standar deviasi atau simpangan baku 2,42. Perolehan nilai minimum,

maksimum dan nilai-rata-rata dengan kelompok siswa berpenguasaan kosakata

rendah ini lebih kecil daripada perolehan kelompok siswa berpenguasaan kosakata

yang tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata berpengaruh

besar terhadap penmahaman membaca teks naratif siswa.


54

7. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa Inggris Siswa


Menggunakan Media Buku Teks dan Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi
(A2 B1)

Table 4.7
Deskripsi A2B1

Berdasarkan Tabel 4.7, pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi (luas) setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan media buku teks, diketahui dari total 12 siswa,

nilai minimum adalah 12 dan nilai maksimum 21 dengan nilai rata-rata 15,83 dan

standar deviasi atau simpangan baku 2,88.

8. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa Inggris Siswa


Menggunakan Media Buku Teksdan Memiliki Penguasaan Kosakata Sempit
(A2 B2)
Table 4.8
Deskripsi A2B2
55

Berdasarkan Tabel 4.8, pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah (sempit) dengan

pembelajaran menggunakan media buku teks, dari total 12 siswa, nilai minimum

adalah 12 dan nilai maksimum 21 sama halnya dengan perolehan kelompok siswa

dengan penguasaan kosakata tinggi akan tetapi nilai rata-rata 15,83 kelompok siswa

dengan penguasaan kosakata rendah lebih kecil daripada nilai rata-rata kelompok

siswa dengan penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi atau luas. Dengan

demikian dapat dikatakan penguasaan kosakata berpengaruh secara signifikan

terhadap pemahaman membaca siswa.

B. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis perbedaan, data diolah menggunakan aplikasi

SPSS.20 menggunakan Independent Sample t Test, dengan kriteria penerimaan Ho

apabila nilai t hitung < nilai t tabel pada taraf kepercayaan, 0,05. Sedangkan

pengujian pengaruh interaksi media PowerPoint dan penguasan kosakata terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa selanjutnya akan

dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Varians).

1. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris antara


siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media Powerpoint dengan
Media buku teks.

Tabel 4.9
Group Statistics A1 dan A2
56

Pada tabe 4.9 di atas, diketahui nilai rata-rata pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris siswa yang mendapat pembelajaran dengan media

PowerPoint adalah 17,95 yang lebih besar daripada perolehan nilai-rata-rata

kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan buku teks yatu 15,667.

Sepintas dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan media PowerPoint lebih

efektif daripada pembelajaran dengan buku teks.

Tabel 4.10
Independent Samples Test A1 dan A2

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, diketahui nilai t hitung adalah sebesar 2,393.

Hasil tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel dengan df=46 dan taraf signifikansi

0,05 yaitu 1,679. Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka nilai t

hitung 2,393 > t tabel 1,679, sehingga Ho ditolak. Dengan kata lain, terdapat

perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang signifikan

antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media PowerPoint dengan

media buku teks.


57

2. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris antara


siswa yang rendah penguasaan kosakatanya dengan siswa yang tinggi
penguasaan kosakatanya.

Tabel 4.11
Group Statistics B1 dan B2

Pada Tabel 4.11 di atas, diketahui nilai rata-rata pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

tinggi lebih besar daripada kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata

yang rendah.

Tabel 4.12
Independent Samples Test B1 dan B2

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, diketahui nilai t hitung adalah sebesar 8,464.

Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka nilai t hitung 8,464 > t tabel

1,679 pada taraf signifikansi 0,05 dengan df=46, sehingga Ho ditolak. Dengan kata

lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang

signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang

tinggi dan yang rendah.


58

3. Pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan media Powerpoint


dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa.

Tabel 4.13
Persamaan Regresi Y atas Penggunaan Media PowerPoint (X1) dan Penguasaan
Kosakata (X2)
Coefficientsa

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat diketahui persamaan regresi data

variabel penggunaan media PowerPoint dan penguasan kosakata terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa dengan arah regresi b=

0,367, c=0,174 dan konstanta a= 3,827, sehingga bentuk hubungan anatara ketiga

variabel tersebut dapat ditulis dalam peramaan regresi Y= 3,827+ 0,367X1+ 0,174X2.

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat signifikansi persamaan regresi tersebut

dilakukan uji F dengan output pada Tabel 4.32 berikut ini.

Tabel 4.14
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 238.890 2 119.445 138.829 .000b
1 Residual 18.068 21 .860
Total 256.958 23
a. Dependent Variable: Pemahaman_Membaca
b. Predictors: (Constant), Penguasaan_Kosakata, Penggunaan_media
Pada tabel 4.14 di atas, diketahui nilai signifikansi persamaan regresi Y=

0,000. Jika dibandingkan dengan nilai α (0,05) nilai tersebut lebih kecil. Dengan kata
59

lain, persamaan regresi yang diperoleh adalah signifikan. Selain itu, signifikansi

persamaan regresi dapat diketahui dengan membandingkan nilai F hitung dengan F

. Pada Tabel 4.32 diketahui nilai Fhitung adalah sebesar 138,829, sedangkan F
tabel tabel

diperoleh melalui tabel F dengan df1=2 dan df2=23, maka F tabel adalah 3,186.

Perbandingan menunjukkan nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel (138,829 >3,186),

maka persamaan regresi yang diperoleh adalah signifikan. Dengan demikian, hasil

pengujian hipotesis ini membuktikan Ho ditolak sehingga hasil penelitian

menunjukkan terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan media

Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa.

Tabel 4.15

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 .964a .930 .923 .92756
a. Predictors: (Constant), Penguasaan_Kosakata,
Penggunaan_media
b. Dependent Variable: Pemahaman_Membaca

Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, diketahui koefisien korelasi pengaruh antara

penggunaan media PowerPoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa adalah sebesar 0,964 yang artinya

menurut tabel interpretasi nilai r bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,964

termasuk pada kategori sangat kuat atau sangat tinggi. Selanjutnyan nilai koefisien

determinasi (r square) antara penggunaan media PowerPoint dan penguasaan

kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif siswa berbahasa Inggris


60

adalah sebesar, 0,930. Temuan ini mengandung pengertian bahwa kontribusi

penggunaan media PowerPoint dan penguasaan kosakata secara

berkesinambungan adalah 93%. Dengan demikian, penggunaan media PowerPoint

dan penguasaan kosakata siswa berkontribusi besar terhada pemahaman membaca

teks naratif berbahasa Inggris sebesar 93%, sedangkan sisanya sebesar 7%

dipengaruhi faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

4. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris antara


siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan belajar dengan
media Powerpoint dengan siswa yang belajar dengan media buku teks.

Tabel 4.16
Group Statistics A1B1 dan A2B1

Pada Tabel 4.16 di atas, diketahui nilai rata-rata pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

tinggi menggunakan media PowerPoint yaitu 20,58 lebih besar daripada kelompok

siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 18,41.

Tabel 4.17
Independent Sample Test A1B1 dan A2B1
61

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, diketahui nilai t hitung adalah sebesar 2,543.

Hasil tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel dengan df=22 dan taraf signifikansi

0,05 yaitu 1,680. Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka nilai t

hitung 2,543 > t tabel 1,680, sehingga Ho ditolak. Dengan kata lain, terdapat

perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang signifikan

antara kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang

tinggi dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa yang belajar

dengan media buku teks.

5. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris antara


siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah dan belajar dengan
media Powerpoint dengan siswa yang belajar dengan media buku teks.
Tabel 4.18
Group Statistics A1B2 dan A2B2

Pada Tabel 4.18 di atas, diketahui nilai rata-rata pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

rendah menggunakan media PowerPoint yaitu 15,33 lebih besar daripada kelompok

siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 12,91.

Tabel 4.19
Independent Samples Test A1B2 dan A2B2
62

Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, diketahui nilai t hitung adalah sebesar 3,482.

Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka nilai t hitung 3,482 > t tabel

1,680 pada taraf signifikansi 0,05 dengan df=22, sehingga Ho ditolak. Dengan kata

lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang

signifikan antara kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa

Inggris yang rendah dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa

yang belajar dengan media buku teks.

6. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris dengan


media Powerpoint antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah.

Tabel 4.20
Group Statistics A1B1 dan A1B2

Pada Tabel 4.20 di atas, diketahui nilai rata-rata pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

rendah menggunakan media PowerPoint yaitu 20,58 lebih besar daripada kelompok

siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 15,33.

Tabel 4.21
Independet Samples Test A1B1 dan A1B2
63

Berdasarkan Tabel 4.21 di atas, diketahui nilai t hitung adalah sebesar 6,303.

Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka nilai t hitung 6,303 > t tabel

1,680 pada taraf signifikansi 0,05 dengan df=22, sehingga Ho ditolak. Dengan kata

lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

dengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan

kosakata yang tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

rendah.

7. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris dengan


media buku teks antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah.

Tabel 4.22
Group Statistics A2B1 dan A2B2

Tabel 4.22 di atas menggambarkan perolehan nlai rata-rata yang berbeda

antara pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris dengan media buku

teks yang signifikan siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah. Setelah mengikuti

pembelajaran dengan media buku teks, kelompok siswa yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa Inggris yang tinggi memperoleh nilai rata-rata pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris yang lebih besar yaitu 18,41 daripada

kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah yaitu 12,91.
64

Tabel 4.23
Independet Samples Test A2B1 dan A2B2

Berdasarkan hasil perhitungan statistik pada Tabel 4.23 di atas, diketahui

nilai t hitung adalah sebesar 7,672. Berdasarkan hasil perhitungan dan

perbandingan, maka nilai t hitung 7,672 > t tabel 1,680 pada taraf signifikansi 0,05

dengan df=22, sehingga Ho ditolak. Dengan kata lain, terdapat perbedaan

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris dengan media buku teks yang

signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris yang


signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media
Powerpoint dengan media buku teks
Pembelajaran pemahaman membaca teks berbahasa Inggris di kelas secara

umum dilakukan dengan menggunakan media buku teks yang tersedia.

Pemanfaatan buku teks yang ada dilakukan guru untuk memfasilitasi kegiatan

belajar siswa. Dalam pelaksanaannya, tak jarang guru kurang memperhatikan

kesesuaian sumber belajar dan karakteristik perkembangan kompetensi siswa,

sehingga proses pembelajaran tampak dipaksakan dan hasil pembelajaranpun

kurang memuaskan. Pembelajaran membaca dengan buku teks seringkali

dilaksanakan dengan kegiatan membaca intensif sehingga menuntut keterampilan


65

guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran membaca siswa sehingga proses

pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana dan hasil pembelajaran dapat

tercapai secara efektif.

Lain halnya dengan kegiatan pembelajaran membaca dengan memanfaatkan

media presentasi PowerPoint. Guru dapat mengelola dan mempersiapakn bahan

dan materi pembelajaran yang diperlukan sehingga menunjang pencapaian tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien. Pemanfaatan media presentasi dengan

aplikasi PowerPoint memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengkombinasikan

berbagai media baik teks, visual, video, audio yang tidak hanya mampu menarik

perhatian siswa pada kegiatan belajar akan tetapi pula dapat membantu guru

memusatkan perhatian dan fokus siswa pada materi pembelajaran sehingga

kegiatan pembelajaran terkendali dan tujuan pembelajaran tercapai sesuai rencana.

Pembelajaran membaca dengan media presentasi ini tentunya dipersiapkan guru

secara aktual setelah mempertimbangkan efektivitas ketercapaian tujuan

pembelajaran dan dapat dilaksanakan secara riil di dalam kelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 0,05 dengan

df=46, nilai t hitung 2,393 > t tabel 1,679 dan membuktikan Ho ditolak dan

menerima hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan pemahaman membaca

teks naratif berbahasa inggris yang signifikan antara siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media PowerPoint dengan media buku teks. Perbedaan nilai

rata-rata pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa yang

mendapatkan pembelajaran menggunakan media PowerPoint yaitu 17,95 dengan

siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media buku teks yaitu 15,66
66

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan media PowerPoint terbukti efektif dalam

meningkatkan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jelas terbukti pembelajaran

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris menggunakan media

presentasi PowerPoint memberikan kontribusi lebih besar daripada pembelajaran

dengan media buku teks. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran pemahaman

membaca dengan PowerPoint yang di dalamnya mengkombinasikan berbagai

materi dan media yang dibutuhkan secara autentik mampu menarik fokus perhatian

siswa selama kegiatan pembelajaran sehingga menunjang pemahaman membaca

teks naratif berbahasa Inggris siswa.

2. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris yang


signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi
dengan yang rendah

Pemahaman membaca suatu teks tidak hanya dipengaruhi oleh metode,

teknik dan media pembelajaran saja. Pembelajaran suatu bahasa, terutama bahasa

asing sangat menuntut peranan penguasaan kosakata untuk kelancaran

berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Daya tarik dan pemahaman suatu

teks naratif tentunya tidak akan diperoleh siswa sebagai pembacanya bila tidak

disertai dengan penguasaan kosakata yang cukup. Semakin tinggi penguasaan

kosakata bahasa Inggris terkait teks yang dibaca maka semakin tinggi pula

pemahaman mereka atas teks tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang diperoleh, nilai t hitung

8,464 > t tabel 1,679 pada taraf signifikansi 0,05 dengan df=46, sehingga Ho ditolak.
67

Dengan kata lain, hasil penelitian membuktikan adanya perbedaan pemahaman

membaca teks naratif berbahasa inggris yang signifikan antara siswa yang memiliki

penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi dan yang rendah. Nilai rata-rata

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki

penguasaan kosakata yang tinggi (19,50) lebih besar daripada kelompok siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang rendah (14,12). Siswa yang memiliki

penguasaan kosakata yang tinggi atau luas memperoleh nilai pemahaman

membaca yang lebih tinggi daripada siswa yang memiliki penguasaan kosakata

yang rendah. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran bahasa perlu senantiasa

memperhatikan kosakata sebagai aspek kebahasaan yang perlu senantiasa

diperluas dan dibelajarkan sehingga menunjang seluruh keterampilan berbahasa

siswa, terutama pemahaman membaca.

3. Pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan media Powerpoint


dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, pemahaman membaca siswa

dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya minat membaca, penguasaan

kosakata dan membaca siswa yang pada dasarnya dapat diupayakan muncul dan

meningkat dengan adanya peranan guru dalam menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran membaca secara efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan guru dalam pembelajaran membaca adalah penerapan model penyajian

yang komprehensif dan menarik melalui media presentasi PowerPoint.

Adanya pengaruh interaksi antara penggunaan media presentasi PowerPoint

danpenguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa


68

Inggris siswa dibuktikan dengan pembuktian koefisien korelasi yang sangat kuat

atau sangat tinggi pengaruh antara penggunaan media PowerPoint dan

penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris siswa sebesar 0,964. Penggunaan media PowerPoint dan penguasaan

kosakata siswa berkontribusi besar terhada pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris sebesar 93%, sedangkan sisanya sebesar 7% dipengaruhi faktor

lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Penggunaan media aplikasi PowerPoint sebagai salah satu media

presentasi pembelajaran membantu guru mengelola dan mempersiapkan materi dan

bahan pembelajaran pemahaman membaca secara autentik dan menarik begitupun

halnya dengan penguasaan kosakata sebagai salah satu aspek kebahasaan yang

sangat penting dalam menunjang penampilan berbahasa. Berdasarkan haisil

penelitian ini, pembelajaran dengan media presentasi PowerPoint yang mampu

menarik minat dan fokus perhatian siswa pada saat pembelajaran perlu dapat

dilakukan lebih intensif dan dipersiapkan secara menarik dan autentik dengan tetap

memperhatikan perkembangan penguasaan kosakata siswa sehingga menunjang

peningkatkan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa secara

optimal.

4. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris yang


signifikan antara siswa yang tinggi penguasaan kosakata dan belajar
dengan media Powerpoint dengan siswa yang belajar dengan media buku
teks

Kosakata adalah aspek kebahasaan paling penting dalam kegiatan

berbahasa. Penampilan berbahasa seseorang sangat ditentukan oleh penguasaan


69

kosakata bahasa yang digunakan. Keterampilan guru dalam menyajikan kegiatan

pembelajaran adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa. Karakteristik materi teks bacaan

bahasa Inggris yang menarik tidak menjamin pembacanya memperoleh kesan dan

pemahaman atas kegiatan membaca yang dilakukan karena pemahaman membaca

dipengaruhi pula oleh keterampilan berbahasa dan penguasaan aspek kebahasaan

salah satunya yang terpenting yaitu kosakata. Penyajian pembelajaran dengan

media presentasi PowerPoint dan media buku teks tentu saja memberi pengaruh,

suasana dan hasil yang berbeda, di mana pembelajaran dengan media presentasi

diupayakan menarik fokus dan perhatian siswa secara kolektif sehingga kegiatan

pembelajaran terkontrol, sedangkan pembelajaran dengan buku teks membagi fokus

perhatian siswa pada guru dan buku teks di depannya dan dalam pelaksanaannya,

kegiatan membaca buku teks menuntut perhatian guru dalam memastikan siswa

mengikuti kegiatan pembelajaran. Peranan penguasaan kosakata dan model

penyajian pembelajaran dengan media ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang

menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,543 2,543 > t tabel 1,680, pada taraf

kepercayaan 0,05 dengan df=22 sehingga Ho ditolak. Hasil penelitian ini

membuktikan adanya perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

inggris yang signifikan antara kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata

bahasa Inggris yang tinggi dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok

siswa yang belajar dengan media buku teks. Nilai rata-rata pemahaman membaca

teks naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata

yang tinggi dan belajar dengan menggunakan media Power Point yaitu 20,58 lebih
70

besar daripada kelompok siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 18,41.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media

PowerPoint memberi kontribusi lebih besar terhadap pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris siswa.

Dari dua faktor yang mempengaruhi pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyajian pembelajaran

dengan media PowerPoint lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca

siswa dengan penguasaan kosakata yang tinggi (luas) daripada siswa yang belajar

dengan media buku teks.

5. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris yang


signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah
dan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa yang belajar dengan
media buku teks

Sebagaimana telah dibahas pada pembahasan hasil penelitian ke empat,

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa tidak hanya dipengaruhi

oleh model penyajian pembelajaran guru akan tetapi juga oleh faktor penguasaan

kosakata siswa. Pada taraf kepercayaan 0,05 dengan df=22, hasil penelitian

menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,482 > t tabel 1,680, sehingga Ho ditolak. Hal

ini membuktikan adanya perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

inggris yang signifikan antara kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata

bahasa Inggris yang rendah dan belajar dengan media PowerPoint dengan

kelompok siswa yang belajar dengan media buku teks. Nilai rata-rata pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki penguasaan

kosakata yang rendah dan belajar dengan menggunakan media Power Point yaitu
71

15,33 lebih besar daripada kelompok siswa yang menggunakan media buku teks

yaitu 12,91. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media

PowerPoint memberi kontribusi lebih besar terhadap pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris siswa meskipun memiliki penguasaan kosakata yang

rendah.

6. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris dengan


media Powerpoint yang signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan
kosakata yang tinggi dan siswa yang memiliki penguasaan kosakata
rendah

Penyajian materi pembelajaran dengan media presentasi PowerPoint

berpengaruh positif terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa. Sajian materi pembelajaran membaca yang dikemas dalam suatu aplikasi

PowerPoint memiliki daya tarik dan niai autentik yang tinggi sesuai dengan tingkat

perkembangan belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran ini memberikan

kontribusi yang sangat besar terhadap siswa dengan berbagai tingkat penguasaan

kosakata. Hasil analisis data penelitian menunjukkan nilai t hitung 6,303 > t tabel

1,680 pada taraf signifikansi 0,05 dengan df=22, sehingga Ho ditolak dan hipotesis

alternate diterima dengan pernyataan adanya perbedaan pemahaman membaca

teks naratif berbahasa Inggris dengan media Powerpoint yang signifikan antara

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang memiliki

penguasaan kosakata yang rendah. Berdasarkan hasil perbandingan nilai rata-rata

pemahaman membaca siswa, diketahu nilai rata-rata pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris menggunakan media PowerPoint kelompok siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang tinggi yaitu 20,58 lebih besar daripada
72

kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang rendah

15,33. Deangan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media

PowerPoint memberi kontribusi lebih besar terhadap pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata

bahasa Inggris yang tinggi daripada yang rendah.

7. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris dengan


media buku teks yang signifikan antara antara siswa yang memiliki
penguasaan kosakata yang tinggi dan siswa yang memiliki penguasaan
kosakata rendah

Pembelajaran pemahaman membaca dengan media buku teks adalah hal

yang telah lazim dilakukan dalam setiap pembelajaran konvensional. Pembelajaran

pemahaman membaca dengan buku teks menuntut ketersediaan yang memadai

dan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Efektivitas

pembelajaran membaca dengan buku teks akan tercapai ketika guru mampu

memastikan setiap siswanya mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan dengan baik. Penguasaan kosakata siswa sangat menentukan

efektivitas kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku teks.

Hasil perhitungan statistik membuktikan ditolaknya Ho, di mana nilai t hitung

7,672 > t tabel 1,680 pada taraf signifikansi 0,05 dengan df=22. Dengan kata lain,

hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris dengan media buku teks yang signifikan antara siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan

kosakata yang rendah. Perbandingan nilai rata-rata kedua kelompok menunjukkan

bahwa nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris


73

menggunakan media buku teks siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

tinggi daripada kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris

yang rendah (18,41> 12,91). Dengan demikian ini dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan media buku teks berkontribusi lebih besar terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki

penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi daripada yang rendah.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang

signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media

PowerPoint dengan media buku teks. Semakin tinggi dan menarik presentasi

PowerPoint maka semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap peningkatan

pemahaman membaca siswa sebagai hasil belajar.

2. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang

signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang

tinggi dan yang rendah. Semakin tinggi penguasaan kosakata bahasa Inggris

maka semakin tinggi pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa.

3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan media

presentasi PowerPoint danpenguasaan kosakata terhadap pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa. Semakin tinggi kemampuan

presentasi pembelajaran guru dan penguasaan kosakata siswa maka semakin

berpengaruh pula terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris siswa.

74
75

4. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang

signifikan antara kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa

Inggris yang tinggi dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok

siswa yang belajar dengan media buku teks. Semakin tinggi penggunaan media

presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata bahasa Inggris, maka

semakin tinggi tingkat pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa.

5. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang

signifikan antara kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa

Inggris yang rendah dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok

siswa yang belajar dengan media buku teks. Semakin tinggi penggunaan media

PowerPoint sebagai media presentasi materi pembelajaran, maka semakin

berpengaruh terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah.

6. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

dengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa yang memiliki

penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan

kosakata yang rendah. Semakin tinggi penggunaan media PowerPoint dan

penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa, maka semakin tinggi pengaruhnya

terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.

7. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

menggunakan media buku teks yang signifikan antara siswa yang memiliki

penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan


76

kosakata yang rendah. Semakin tinggi penggunaan media buku teks dan

penguasaan kosakata siswa, maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.

B. Saran

Berkaitan dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka

diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru diharapkan senantiasa

mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar

siswa sehingga dapat diterapkan suatu alternatif pembelajaran yang relevan dan

efektif bagi pencapaian tujuan pembelajaran yang direncanakan.

b. Kegiatan membaca merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang sangat

menunjang perkembangan keterampilan berbahasa lainnya, sehingga

diharapkan setiap guru dapat memaksimalkan kegiatan membaca sebagai suatu

kegiatan yang terintegrasi dan efektif bagi peningkatan keterampilan berbahasa

siswa.

c. Minat dan motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh metode penyajian

materi pembelajaran. Sehingga diharapkan guru dapat senantiasa

mengembangkan kompetensinya dalam menyajikan materi pembelajaran secara

menarik dan menyenangkan sehingga menunjang pada peningkatan minat dan

hasil belajar siswa.

d. Kosakata merupakan salah satu unsur utama dalam berbahasa, sehingga

diharapkan guru bahasa Inggris dapat senantiasa mengintegrasikan


77

pembelajaran kosakata secara terpadu dalam pembelajaran kompetensi

kebahasaan lainnya.

e. Guru dapat memanfaatkan aplikasi PowerPoint sebagai salah satu media

presentasi pembelajaran dengan perencanaan dan penyiapan materi

pembelajaran yang autentik sehingga menarik perhatian, minat, partisipasi dan

hasil belajar siswa.

2. Bagi Institusi

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

diselenggarakan untuk kepentingan kecerdasan bangsa sehingga diharapkan

mampu menciptakan susasana akademik yang kondusif dalam peningkatan kualitas

pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dalam prakteknya, sekolah diharapkan

senantiasa mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran serta berupaya mendukung

dan memfasilitasi ide dan gagasan guru terkait peningkatan mutu pembelajaran,

salah satunya dengan memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan media-media

yang diperlukan sesuai dengan kemampuan pembiayaan sekolah.

3. Bagi Peneliti Lain

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan bagi penelitian lebih lanjut

mengenai pengaruh penggunaan media PowerPoint dan penguasaan kosakata

terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.

b. Peneliti lain melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang

berpengaruh terhadap pemahaman membaca siswa selain pengaruh

penggunaan media presentasi PowerPoint sehingga menambah pengetahuan


78

dan wawasan dalam upaya peningkatan hasil pembelajaran membaca teks

bahasa Inggris siswa.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 2007. Ilmu dan Plikasi Pendidikan Bagian II: Ilmu Pendidikan
Praktis. Jakarta:Imperial Bhakti Utama.

Ali, Mohammad. 2007. Ilmu dan Plikasi Pendidikan Bagian III: Pendidikan Disiplin
Ilmu. Jakarta:Imperial Bhakti Utama.

Anderson, Lorin W. and Krathwohl, David R. 2001. A Taxonomy for Learning,


Teaching, and Assessing: A Revision of Blooms’ Taxonomy of Educational
Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Apriliya, Seni. 2007. Manajemen Kelas Untuk Menciptakan Iklim Belajar yang
Kondusif. Jakarta Timur: Visindo Media Persada.

Ariani, Niken dan Haryanto, Dany.2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah.


Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Aslan, Yasin. 2011. Khajar Journal of Humanities and Social Sciences: A Study on te
factors that Affect Turkish Students’ Reading Comprehension Skills. Konya:
Selcuk Unversity.

Baleghizadeh, Sasan and Golbin, Mohammad. 2010. The effect of vocabulary size
on reading Comprehension of Iranian ef Learners.LiBRI. Linguistic and
Literary Broad Research and Innovation Volume 1, Issue 2, 2010.

Burns, R.B. 2000. Introduction to Research Methods. 4th Edition. Australia: Pearson
Education Australia.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-Dimensi Metode Penelitian PEndidikan dan Sosial:


Konsep dasar dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi: Bahasa Inggris. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional.

Elsjelyn, Evelyn Rientje. 2012. English Made Easy: Kunci Sukses Belajar Bahasa
Inggris. Revised Edition. Jakarta: Kesaint Blanc Publishing.

79
80

Fajar furqon. 2013. Correlation Between Students’ Vocabulary Mastery And Their
Reading Comprehension. Journal of English dan Education. Vol 1 no
(1).http://ejournal.upi.edu/index.php/L-E/issue/view/42(diakses tanggal 28
Maret 2014)

Harris, David P. 1996. Testing English as a Second Language. New York: McGraw-
Hill Book Company.

Herrel, Adrienne and Jordan, Michael. 2004. Fifty Strategies for Teaching English
Language Learners. Second Edition. New Jersey: Education, Inc.

Hickman, Peggy, Pollard Sharolyn and Voughn Sharon Duodura. 2004. Storybook
Reading: Improving Vocabulary and Comprehension for English Language
Learners. International Reading Association. PP.720-230.
http://faculty.weber.edu/mtungmala/hybrid4270/ articles/
storyreadvoc.pdf(diakses tanggal 28 Maret 2014)

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mehrpour, Saeed, Razmjoo, Seyyed Ayatollah, and Kian Parvaneh. 2011. The
Relationship between Depth and Breadth of Vocabulary Knowledge and
Reading Comprehension among Iranian EFL Learners. Journal of English
Language Teaching and Learning Year53 No.222.
http://elt.tabrizu.ac.ir(diakses tanggal 28 Maret 2014)

Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Mustikasari, Tiqi Suci. 2010. Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca


Pemahaman dengan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mutu
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN CIbatu 1 Kecamatan Cibatu
Kabupaten Garut. Skripsi. Bandung: UPI.

Noer, Muhammad. Presentasi Memukau: Bagaimana Menciptakan Presentasi Luar


Biasa.http://www.presentasi.net. (diakses tanggal 28 Maret 2014)

Patel, MF and Jain, Praveen M.2008. English languageTeaching (methods, tools &
techniques). Jaipur: Sunrise.

Pavlu, Bc. Ivana.2009. Testing Voabulary. Brno: Masaryk University Press.


http://www.is.muni.cz/th/Testing_vocabulary.pdf. (diakses tanggal 28 Maret
2014)

Rusman, Kurniawan, Deni dan Riyana, Cepi. 2011. Pembelajaran Berbasis Tekologi
Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Depok:
RajaGrafindo Persada.
81

Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan


Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Santrock, John W. 2011. Educational Psycholgy. 5th Edition. New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.

Slavin, Robert E. 2006. Educational Psychology: Theory and Practice. Eighth


Edition. Boston: Pearson Education.

Smaldhino, Sharon E, Lowther, Deborah L and Russell, James D. 2012. Instructional


Technology & Media for Learning. Edisi ke Sembilan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Susilohadi, Gunarso, et.al. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Inggris:
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4.
Jakarta: Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional,

Susilohadi, Gunarso dan Setyayoga, Arief. 2009. Panduan Teknis Peningkatan Mutu
Pembelajaran Bahasa Inggris. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas.

Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Angkasa.

Torgesen, Joseph K. 2006. Factors that influence Reading Comprehension:


Developmental and Instructional Considerations. Florida State University
and Florida Center for Reading Research. Core Knowledge Conference,
February, 2006.http://www.fcrr.org

Trihendradi. 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. Yogyakarta:
Abdi Offset.

Wahana. 2010. Panduan Praktis Microsift Office 2010. Yogyakarta: Andi Offset.

Wardiman, Artono, Jahur Masduki B dan Djurma, M sukirmanet. 2008. English in


Focus 2 : for Grade VIII Junior High School (SMP/MTs), Edisi 1. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wolpert, Gloria, Rizopoulos, Lisa Anne Vacca. 2012. American International Journal
of Contemporary Research Vol. 2 No. 4; April 2012.

Yulaelawati, Ella. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teri dan Aplikasi.
Jakarta: Pakar Raya.
82

Yusuf, Munawir, Sunardi dan Abrurrahman, Mulyono. 2013. Pendidikan bagi Anak
dengan Problema Belajar. Solo: Tiga Serangkai.
83

Lampiran I

READING COMPREHENSION TEST


Education Unit : Junior High School
Class/Semester : VIII/2nd
Subject : English Narrative Text
Time Allocation : 80 minutes

Cross (X) the a, b, c, or d as your best choice to answer the question and
complete the statements!

Read Text 1 to answer questions 1 to 3! D. Pulling a carriage.


Text 1
Black Beauty 2. Why was the horse sad to leave
Farmer Gray was the kindest master Farmer Gray?
in the world. He was proud of me, and A. Farmer Gray didn't love it.
called me Black Beauty. I had a white B. It loved Farmer Gray.
spot on my forehead and one white foot. C. It couldn't stand living on a farm.
He trained me to pull a carriage. Then I D. Farmer Gray hated it.
learn to wear a saddle and carry a rider
on my back. 3. "He trained me to pull a carriage."
One day, Farmer Gray said, "A good (paragraph 1)
horse like you do not live on a farm. So What does the underlined word
you will be going to live with Squire mean?
Gordon and his family.1" I was very sad A. Taught.
to leave my mother and my home. B. Learned.
However, when I saw my masters I C. Studied.
knew I would be happy with them. They D. Imitated.
lived in a big mansion and welcomed me
warmly. Mrs. Gordon was pale and ill, Read Text 2 to answer questions 4 to 6!
but she smiled when she saw me. Text 2
The groom who looked after the The Lamb and the Wolf
stables was John Manly. He loved One day, a wolf was slaking his
horses. He introduced me to Merry legs, thirst at a stream when he chanced to
the children's pony, Ginger, and old see a lamb, also drinking, at some
mare. She was not a bad horse, but had distance down the stream.
been ill-treated in the past. Outraged, he growled, "You are
(Taken from: Bulletin Intensive muddying my drinking water, now I shall
English Course No. 17, November eat you."
2000) The lamb protested, "But, Sir, how
can I be muddying your drinking water? I
1. What did Black Beauty learn from am farther down stream than you are.
Farmer Gray? The water is flowing from your part of the
A. Working in a farm. stream to where I am."
B. Running in a farm. "Upstream or downstream, your
C. Carrying a rider. drinking is muddying my water, and I
84

shall eat you." So saying, the wolf leaped D. rather sad


upon the lamb and devoured him.
8. A. if
4. Where did the story happen? B. so
A. On the river. C. when
B. In the forest D. because
C. In the jungle
D. At the zoo. 9. A. he
5. The following facts made the wolf get B. it
angry with the lamb, except ... C. she
A. the lamb muddied the water D. they
B. the wolf wanted to eat the lamb Read Text 4 to answer questions 10 to
C. the lamb drank at the same 12!
stream Text 4
D. the lamb protested him The wolf and the Goat
A wolf saw a goat grazing at the
6. We can learn from the story that … edge of a high cliff. The wolf smacked
A. Never drink the river water, his lips at the thought of a fine goat
B. Never clean our body on the dinner.
stream. “My dear friend,” said the wolf in
C. The bad will always beat the good. his sweetest voice, “Aren’t you afraid you
D. The strong will always rule the will fall down from that cliff? Come down
weak. here and graze on this fine grass beside
me on safe, level ground,”
For questions 7 to 9 read Text 3 and “No, thank you, “ said the goat.
choose the best words to complete the “Well then, “ said the wolf, “Aren’t
text! you cold up there in the wind? You would
Text 3 be warmer grazing down here beside me
A tiger once caught a fox while in this sheltered area.”
hunting for food. The fox was very bold. “No, thank you, “ said the goat.
"I am the king of the forest," he said. But “But the grass tastes better down
the tiger grew ... (7) and said that he here!” said the exasperated wolf, “Why
would eat the fox at once. "If you don't dine alone?”
believe me, come for a walk with me," “My dear wolf,” the goat finally said
answered the fox quite calmly. "You'll , “Are you quite sure that it is my dinner
soon see whether all the other animals you are worrying about and not your
are afraid of me or not." The tiger agreed own?”
to go with the fox. ... (8) all the animals
saw them coming, ... (9) ran away as fast 10. What did the wolf ask when he saw
as they could. The tiger never found out the goat grazing at the edge of a high
that the animals were really frightened of cliff?
him and not the fox. A. To be his friend
B. To climb up higher
7. A. very strong C. To graze on the level ground
B. quite friendly D. To be his dinner
C. very angry
85

11. “Aren’t you cold up there in the went to the kingdom. He was wearing his
wind?” magic turban. When he arrived in the
The word ‘there’ refers to........ kingdom, the king was angry to Patih
A. at the edge of a high cliff Jugul Muda. He was not able to give the
B. at the grass king some humans. All the villagers
C. at sheltered area already saved themselves by leaving the
D. in the ground kingdom. “Who are you, young man?
Ha…ha…ha…. I’m glad you are here.
12. What can we learn from the story? I’m starving,” said the king. He was so
A. Don’t look down to other happy to see Aji Saka. He thought Aji
creatures Saka was there to be eaten by him. “I
B. Don’t judge others by their would gladly let you eat me. But I have
appearance one request. You give me your land with
C. Don’t easily believe in well- the size of my turban,” said Aji Saka.
behaved creatures
D. Don’t easily beat other creatures 13. How often did Patih Jugul Muda
Read Text 5 to answer questions 13 to provide some humans for Prabu
16! Dewata Cengkar?
Text 5 A. every morning
Aji Saka B. everyday
A long time ago there was a C. twice a day
kingdom. Its name was Medang D. once a week
Kamulan. The people in the kingdom 14. “Some thieves just hit him and stole
were very scared. They wanted to leave his money“. The underlined word
the kingdom. It all happened because refers to….
the king was a beast. His name was A. Ajisaka
Prabu Dewata Cengkar and he ate B. the thieve
humans. Every day Patih Jugul Muda C. an old man
always provided some humans to be D. a young man
eaten by the king.
Not far from the kingdom, there was 15. ” I’m starving.“ said the King.
Medang Kawit village. A young man with The word “starving “, can be best
a great supernatural power lived there. replaced by…
His name was Aji Saka. Everybody liked A. hungry
him because Aji Saka was nice, diligent, B. sleepy
and kind hearted. C. thirsty
One day, Aji Saka saw an old man D. angry
was wounded. Some thieves just hit him
and stole his money. The old man was 16. Paragraph two tells us about … .
the villager in Medang Kamulan A. Aji Saka lived near the kingdom.
kingdom. He told what happened in his B. Aji Saka lived in Medang Sawit
kingdom to Aji Saka. Aji Saka was very village.
angry. He decided to go to Medang C. Aji Saka had a supernatural
Kamulan to give Prabu Dewata Cengkar power.
a lesson. The king had to stop his bad D. Aji Saka was a nice, diligent and
behavior, eating humans. Aji Saka then kind hearted.
86

Read Text 6 to answer questions 17 to 18. The text above tells us about ….
19! A. Ki Semar and his families
Text 6 B. A folktale from Central Java
A long time ago, Mount Slamet was C. Ki Semar and Mount Slamet
very high. It was so high that it could D. The Gods of Mount Slamet
reach the sky. People heard that they
could take the stars if they were on top of 19. What is the main idea of the fourth
the mountain. But no one dared to go paragraph?
there. A. A plan to trap the monkeys.
The people were afraid that the B. Ki Semar was actually on of the
gods in heaven would be angry if people gods.
took the stars. However, the beauty of C. Ki Semar had a great supernatural
the stars made some monkeys dared to power.
go to the top of the mountain. Led by D. The monkeys had stolen the stars.
their king, they went there and took
some stars. Then, the sky became dark Read Text 7 to answer questions 20 to
at night. People were sad and the gods 24!
were angry! Text 7
Batara Guru was the leader of the One day, a dog stole a big piece of
gods. He held a meeting. He invited meat and he was very proud of it. Then,
Batara Narada, Batara Brama, Batara he ran off until he reached the bank of
Bayu, and others. Batara Narada had an the river. He looked down in to the river
idea how to stop the monkeys. They water carefully and he saw another dog
would ask Ki Semar to help them. with a piece of meat in its mouth. Funnily
Ki Semar was actually one of the enough, the dog did not realise that it
gods. He was even older than Batara was his own reflection in the water.
Guru. But Ki Semar did not live in When he was full, he threw himself on
heaven. He lived on earth with his the other dog to steal his meat as well.
children, Gareng, Petruk, and Bagong. Ki Unfortunately, when he was in the water,
Semar had a great supernatural power. he had to let go the remains of the meat
He could cut the top of the mountain to avoid drowning, and so was left with
easily. But first, he wanted to give a nothing.
lesson to the naughty monkeys. They (Taken from English in Focus Grade IX,
had to be punished for stealing the stars. 2008)
He then set a plan with his children to
trap the monkeys. 20. What does the text tell us about?
A. Thief dog
17. “Led by their king, they went there B. Funny dog
and took some stars.” (Second C. Greedy dog
paragraph) D. Dog and its reflection
What does the word “there” refer to? 21. The dog was very _____ after he
A. heaven stole a big piece of meat.
B. the top of mountain A. disatisfied
C. the sky B. satisfied
D. Mount Slamet C. displeased
87

D. dissapointed done what I am doing now. I am just


22. What was the other dog in the river? trying to pay the other men who have
A. Another dog with a piece of meat planted durians for me.“ No wonder he
in its mouth. looked so happy.
B. A reflection of another dog with a We should be givers first and
piece of meat in its mouth. getters second in everything we do. We
C. The reflection of himself in the will not only get what we want but will
water. actually be really happy in the end.
D. A picture of a dog and piece of Because we need to sow first before
meat in its mouth. we can reap.

23. What is meant by "when he was 25. What can we learn from the story?
full"? A. We should be givers first.
A. Hungry B. We should enjoy planting trees.
B. Satisfied C. We should be disciplined.
C. Greedy D. We should love our environment.
D. Not empty
26. “Do you expect to eat durians from
24. What is meant by "so was left with that tree?”
nothing"? The word ‘expect’ means …..
A. The dog got nothing. A. Know
B. The dog left the river. B. Enjoy
C. He left the river alone. C. Hope
D. The dog stayed hungry D. Need

Read Text 8 to answer questions 25 to 27. Choose the right order of the
26! following sentences to be a good
Text 8 narrative paragraph!
The Old Man and the Durian Tree 1. He went to a big tree last night.
A long time ago lived an old man 2. Anton wanted to be a rich man
whose age was over 80 years old. He soon.
was planting a durian tree when he was 3. A boy was watching when he put it
observed by a neighbor. A durian is a under the tree.
thorny fruit with a very pungent smell. It 4. He brought the offering there.
is known as the King of Fruits and is 5. The next day Anton went there
very popular in South-east Asia. again.
The neighbor asked the old man, 6. He stole the offering fast.
“Do you expect to eat durian from the 7. He hoped became rich, but
tree? The durian tree will take about 8 actually he was still poor.
to 10 years to bear fruit.” 8. He wondered that the offering lost.
The old man rested smilingly on He thought God ate it
his spade. He said, “No, at my age I
know I won’t. All my life I have been A. 2 – 1 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8
enjoying durians, but never from a tree B. 2 – 1 – 3 – 5 – 4 – 6 – 7 – 8
I have planted before. I wouldn’t have C. 2 – 1 – 4 – 3 – 6 – 5 – 8 – 7
had durians if others men have not D. 2 – 1 – 4 – 6 – 3 – 5 – 8 – 7
88

B. tired
28. Choose the right order of the C. thirsty
following sentences to be a good D. cold
narrative paragraph! 30. A. put
1. The man gave him five magic B. took
beans for the cow. C. got
2. Jack climbed up the beanstalk. He D. brought
wanted to see what was on the
top. KUNCI JAWABAN
3. Jack and his mother were very
poor, so his mother askedd him to 1. D 16. B
sell their cow. 2. B 17. B
4. On the way he met a strange 3. A 18. C
man. 4. A 19. B
5. His mother was very angry and 5. A 20. C
threw the beans out of the 6. D 21. B
window. 7. C 22. C
6. The next morning, they saw a 8. C 23. B
giant beanstalk. 9. D 24. A
7. Jack found a huge castle and a lot 10. C 25. A
of gold. 11. A 26. C
12. C 27. C
A. 7-1-3-5-2-4-6 13. B 28. C
B. 2-3-1-5-7-6-4 14. C 29. C
C. 3-4-1-5-6-2-7 15. A 30. A
D. 5-3-2-6-7-1-4

Read Text 9 to answer questions 29 and


30!
Text 9
Once there was a crow. He was very ... Rubrik Penilaian:
(31). He flew here and there in search of Nilai = Jumlah jawaban benar x 1
water. But he could not find it anywhere.
He tried and he did not lose heart. He
flew on and on. At last, he saw a pot in a
garden. He came into the garden and
reached near the pot. But he saw the
water was low. He had an idea. He ...
(32) some small stones into the pot one
by one. The water level rose. He drank
water and quenched his thirst. After
taking some rest on a tree, he flew away.

29. A. hungry
89

Lampiran I

ENGLISH VOCABULARY TEST


Education Unit : Junior High School
Class/Semester : VIII/2nd
Subject : English
Time Allocation : 80 minutes

CROSS (X) THE A, B, C, OR D AS YOUR BEST CHOICE TO ANSWER THE


QUESTIONS!
Without changing the meaning, the
Read the following text to answer underlined word can be replaced by
questions 1 to 3! ….
1. astonished
Farmer Gray was the kindest master 2. amazed
in the world. He was proud of me, and 3. terrified
called me Black Beauty. I had a white 4. shocked
spot on my forehead and one white foot.
He trained me to pull a carriage. Then I E. The opposite of ‘frightened’ is … .
learn to wear a saddle and carry a rider 1. shy
on my back. 2. brave
3. hesitant
A. The word ‘kindest’ in line 1 has 4. surprised
similar meaning to very … .
1. cruel F. The following words have similar
2. polite meaning to ‘happy’ excepts … .
3. unfriendly 1. gloomy
4. strange 2. pleased
3. glad
B. The antonym of the word ‘proud’ is … 4. cheerful
.
1. sad G. Mrs. Eka and Mrs. Titin are … about
2. glad the preparation of students’ class
3. happy ascension.
4. pleasant 1. talk
2. talks
C. The word ‘carry’ in the last sentence 3. talked
can be best replaced by … . 4. talking
1. bring
2. have H. Last year I went to Jakarta … a
3. take week.
4. transport 1. for
2. from
D. One day a mouse deer was 3. since
frightened when he saw a big snake 4. during
sleeping under a tree.
90

I. The wolf couldn’t find the mouse deer Read the text below to answer
which hid … the bushes. questions 14 to 18!
1. in
2. on One day, there was a beautiful place
3. down called Neverland where Peter and Tinker
4. under Bell lived. Not so far from this place was
the city of London where John, Wendy
J. Qui Jun heard about Shan arrogance and Michael Darling Lived. They really
and wanted to teach him a lesson. loved the story of Peter.
The opposite of ‘arrogance’ in the
sentence is … . N. The word ‘place’ in the text above is
1. tenderness ….
2. goodness 1. verb
3. politeness 2. noun
4. weakness 3. pronoun
4. adjective
K. The students enjoyed listening story
of Romeo and Juliet told by their O. The word ‘lived’ in the text above is
teacher in the class expressively. ….
The meaning of the underlined word 1. verb
in the sentence is … . 2. noun
1. an affecting event 3. adverb
2. an imaginary event 4. adjective
3. a recent event
4. an amusing event P. The word ‘far’ in the text above is
….
L. Sung Yu had a secret. He could paint 1. verb
a picture and make it come alive. 2. noun
The opposite of ‘alive’ is … . 3. adverb
1. real 4. adjective
2. good Q. The word ‘really’ in the text above is
3. dead ….
4. furiously 1. verb
2. pronoun
M. A man with his donkey carrying two 3. adverb
sacks of wheat was on his way to the 4. adjective
market.
The word ‘donkey’ in the sentence R. The word ‘they’ in the text above is
above is a kind of …. ….
1. animal 1. noun
2. vehicle 2. adverb
3. machine 3. pronoun
4. equipment 4. adjective
91

Choose correct form to complete the village and placed it before the Chief,
following sentence! who said, “How shall we … (19) him?”
“You’ll have to kill me first, “ said
S. The prince lived in a palace, a … the turtle, “ and take me out of this shell.”
place. “We’ll break your shell with
1. comfort sticks,” they said.
2. comfortable “That’ll never work,” said the
3. comfortably turtle, “Why don’t you throw me in the
4. comforted water and … (20) me?”“
“Excellent idea,” said the Chief.
T. The teacher told the story to the They took the turtle to the river and threw
students … . it into the water to drown.
1. enjoy They were congratulating
2. enjoyable themselves on their success in drowning
3. enjoyably the turtle, when two little green eyes
4. enjoyment pocked up out of the water and the
laughing turtle said, “Don’t get those
U. The thief … from people who tried to cooking pots out too fast, foolish people!
catch him. As it …(21) away it said, “I think I’ll
1. ran on spend most of my time, safely in the
2. ran away water from now on.”
3. ran against
4. ran across X. …
1. kill
V. King Arthur had a power. So it was 2. feed
… for him to command his troops 3. cook
attacking his enemy. 4. help
1. possible
2. impossible Y. …
3. possibility 1. break
4. impossibility 2. drown
3. bury
W. The man followed the old man … to 4. release
win the battle. Z. …
1. directly 1. sailed
2. indirectly 2. walked
3. redirect 3. ran
4. direction 4. swam

For question 19 to 21, choose the Answer questions 22 to 28 by


correct words to complete the choosing the good arrangement of
following text! the jumbled words!
AA.animalslikedusinginthe jungle
Turtles used to live on the land 1 2 3 4 5
until the time a clever turtle was caught Sangkuriangarrowhuntinghis
by hunters. They brought it to their 6 7 8 9
92

1. 6-2-3-9-1-4-7-8-5
2. 6-2-3-9-7-8-1-4-5 FF. …
3. 6-2-8-1-4-5-3-9-7 1. bail
4. 6-2-8-3-7-9-1-4-5 2. ball
3. bale
BB.Cinderella – was – called – a – there 4. bowl
1 2 3 4 5
– girl – once – beautiful GG. …
6 7 8 1. road
1. 7-5-3-4-6-8-1-2 2. roar
2. 7-5-2-4-8-6-3-1 3. role
3. 7-5-2-1-4-8-6-3 4. roll
4. 7-5-2-4-6-8-1-3
HH. …
CC. assignments - students - their - 1. wife
all – 2. waive
1 2 3 4 3. wave
on - the teacher’s - are - collect - 4. wait
5 6 7 8
desk - asked to II. …
9 10 1. fine
2. Finn
1. 2-7-10-8-4-3-1-5-6-9 3. vein
2. 2-7-10-8-4-3-9-5-6-1 4. vane
3. 4-2-7-10-8-3-1-5-6-9
4. 4-2-7-10-8-3-9-5-6-1 Listen to your teacher to complete the
missing word in the text!
DD. a big_mousethe cupboardmade A man with his donkey carrying
1 2 3 two sacks of wheat was on his _______
screamedjumped oversuddenly (36) to the market. After a little while he
4 5 6 was tired and they rested under a tree.
andthe baby.
7 8 JJ. …
i. 1-4-6-7-3-8-5-2 1. wait
ii. 1-6-5-2-7-3-8-4 2. way
iii. 6-1-4-7-3-8-5-2 3. with
iv. 6-1-5-2-7-3-8-4 4. white

Listen to your teacher and choose the When he woke up from his nap
word pronounced in the sentences! he could not see the donkey and started
EE.… searching for the donkey _______ (37).
1. ad KK.…
2. add 1. very well
3. aid 2. very weird
4. aide 3. everywhere
4. anywhere
93

On the way he met a boy, he


asked the boy, “Have you seen my
donkey?” The boy asked, “Is the
donkey’s left eye blind, his right _______
(38) lame and is he carrying a load of
wheat?”
LL. …
1. put
2. vote
3. foot
4. food

The man was happy and said,


“Yes, exactly! Where have you seen it?”
The boy answered “I haven’t seen it. I
saw the tracks of a donkey and the right
and left tracks were _______ (39) from
this.
MM. …
1. defend
2. deeper
3. difference
4. different

I understood that the donkey


that passed there was limping. And the
grass on the right side of the road was
eaten but not on the left. From that I
understood that his left eye was blind.
There were wheat _______ (40)
scattered on the ground and I
understood that he must have been
carrying a load of wheat.”.

NN. …
1. she’s
2. sees
3. seeds
4. seas

-Well done-

KUNCI JAWABAN TES

1. B 31. C (Finally, the police


94

2. A got an aid to take the


3. D victim to the hospital)
4. C 32. D (Mother ate all the
5. B spiced noodle in the
6. A bowl)
7. D 33. B ( Loud roar of a
8. A tiger was heard deep
9. A in the jungle)
10. C 34. D (The king asked
11. B the guardians to wait
12. C at the gate.)
13. A 35. A (I am fine too.)
14. B 36. B. way
15. A 37. C. everywhere
16. D 38. C. foot
17. C 39. D. different
18. C 40. C. seeds
19. A
20. C
21. B
22. A
23. D
24. C
25. B
26. D
27. B
28. B
29. C
30. D

Rubrik Penilaian:
Nilai = Jumlah jawaban benar x 1

Lampiran I

LEMBAR OBSERVASI PENGGUNAAN MEDIA

1. Nama Sekolah : SMPN 3 MUNCANG


2. Nama Guru : ………………………..
95

3. Hari/Tanggal : ………………………..
4. Pokok Bahasan : ………………………..
5. Media : ………………………..
Catatan: Berdasarkan pengamatan anda, beri tanda checklist pada kolom nilai
pengamatan1/2/3/4/5!
NIlai
No Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
A Persiapan
1 Guru membuat rencana pembelajaran
2 Guru menyiapkan media
3 Guru memilih media yang tepat
4 Guru meletakkan media di tempat yang tepat
B Penyajian
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6 Guru mengenalkan media yang digunakan
7 Guru menjelaskan langkah-langkah penggunaan media
8 Penggunaan media menarik perhatian siswa
9 Guru menggunakan metode mengajar secara menarik
10 Guru melakukan demonstrasi
11 Guru terampil menggunakan media
12 Siswa melakukan demonstrasi
13 Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar
mengajar
14 Guru meminimalisir penjelasan secara lisan (verbalisme )
C Tindak Lanjut
15 Siswa memperoleh pengalaman belajar secara nyata
16 Guru memberi kesempatan siswa bertanya
17 Guru membimbing diskusi siswa
18 Guru mengadakan evaluasi
C Kondisi Media
19 Sesuai dengan tujuan
20 Relevan dengan materi
21 Mudah digunakan oleh siswa
22 Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa
96

Lampiran II

Uji Validitas Instrumen


Tes Pemahaman Membaca
97
98

Lampiran II

Uji Validitas Instrumen


Tes Penguasaan Kosakata
99
100

Lampiran II

Uji Validitas Instrumen


Lembar Observasi Penggunaan Media
101
102

Lampiran II

Uji Reliabilitas Instrumen


Tes Pemahaman Membaca
103

Lampiran II

Uji Reliabilitas Instrumen


Tes Penguasaan Kosakata
104

Lampiran II

Uji Reliabilitas Instrumen


Lembar Observasi Penggunaan Media
105

Lampiran III

Tabel Nilai Kritis r Product Moment

Taraf Taraf Taraf


N N N
Signifikansi Signifikansi Signifikansi
95% 99% 95% 99% 95% 99%
(1) (1) (1)
(2) (3) (2) (3) (2) (3)
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.874 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.396 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.490 50 0.297 0.361
Sumber:Arikunto (1989: 303)
106

Lampiran IV

Tabel Interpretasi Nilai r

No Rentang Korelasi Keterangan

1 0,80 < r1< 1,00 Sangat Tinggi

2 0,60 < r1< 0,80 Tinggi

3 0,40 < r1< 0,60 Sedang

4 0,20 < r1< 0,40 Rendah

5 0,00 < r1< 0,20 Sangat Rendah


107

Lampiran V
DATA HASIL PENELITIAN

KELOMPOK EKSPERIMEN KELOMPOK KONTROL


N Penguasa Pemaham N Penguasa Pemaham
O Pengguna O Pengguna
an an an an
an Media an Media
Kosakata Membaca Kosakata Membaca

1 14 13 65 1 14 9 63

2 16 13 69 2 14 12 64

3 16 13 69 3 15 12 66

4 16 14 72 4 16 12 66

5 17 14 72 5 16 13 68

6 17 16 73 6 16 13 68

7 18 16 73 7 17 13 68

8 18 16 74 8 17 14 68

9 19 17 74 9 17 14 69

10 19 17 76 10 17 14 71

11 19 17 76 11 17 14 73

12 19 18 77 12 17 15 73

13 23 18 77 13 21 15 73

14 24 19 80 14 21 16 74

15 24 19 81 15 21 17 74

16 24 19 83 16 22 17 74

17 25 19 83 17 23 18 75

18 28 20 84 18 23 18 78

19 28 20 84 19 24 19 81

20 29 21 84 20 24 19 81

21 30 21 85 21 24 20 82

22 31 22 85 22 25 20 82

23 31 23 86 23 27 21 83

24 34 26 87 24 29 21 86
Lampiran VI
108

Tabel Daftar Nilai t Kritis


Level of significance for one tailed test
.10 .05 .025 .01 .005 .0005
df Level of significance for two tailed test
.20 .10 .05 .02 .01 .001
1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 636.619
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 31.619
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 12.941
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 8.610
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 6.859
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.959
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 5.405
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 5.041
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.781
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.587
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.437
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 4.318
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 4.221
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 4.140
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 4.073

16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 4.015


17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.965
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.922
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.883
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.850
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 3.819
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.792
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.767
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.745
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.725
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.707
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.690
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.674
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.659
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.646

40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.551


60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 3.460
120 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617 3.373
1.282 1.645 1.960 2.326 2.576 3.329
***
Source: Table 13.1, Burns, Introduction of Research Methods, 4th edition,
Pearson Education, Australia (2000:178).

Lampiran VII
109

Tabel Nilai Distribusi F

Lampiran VIII
110

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


MENGGUNAKAN MEDIA PRESENTASI POWERPOINT

SMP/MTS : SMP NEGERI 3 MUNCANG


Kelas/Semester : VIII (Delapan) / 2
Standar Kompetensi : 11. Memahami makna dalam esei pendek sederhana
berbentuk recount, dan narrative untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar
Kompetensi Dasar : 11.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek
sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan
dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount dan
narrative
Jenis teks : teks naratif
Aspek/Skill : Membaca
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )
Indikator : 11.3.1 Menemukan informasi rinci
11.3.2Menemukan makna tersurat
11.3.3 Menemukan makna tersirat
11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atau teks
11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata
11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks
11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragraf yang padu
11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-kata yang tepat

1. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, siswa dapat:
11.3.1 Menemukan informasi rinci
11.3.2 Menemukan makna tersurat
11.3.3 Menemukan makna tersirat
11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atau teks
11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata
11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks
11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragraf yang padu
11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-kata yang tepat
2. Materi Pembelajaran
a. Power Point Pembelajaran
- Tangled (teks dan gambar)
- Sangkuriang (teks dan gambar)
111

- The Legend of Lake Tobe


- Cinderella (teks dan gambar)
- Snow White (teks dan gambar)
3. Metode Pembelajaran: three-phase technique
4. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan pertama
A. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
 Greeting
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Mengajukan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan materi,
misal:
Do you know narrative text?
Have you ever heard and read narrative text?
Tell me some of narrative texts you know?
Motivasi :
 Menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari berikut kompetensi
yang harus dikuasai siswa
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
interaktif:
- Menampilkan gambar-gambar cerita terkait jenis teks.
- Mengajukan pertanyaan tentang pengertian teks naratif.
- Siswa mengungkapkan definisi teks naratif.
- Siswa menyebutkan jenis-jenis atau contoh-contoh teks naratif.
- Meminta siswa menyebutkan tujuan komunikatif teks naratif.
- Siswa mengemukakan tujuan komunikatif teks naratif.
- Mempresentasikan sebuah teks narratif “Tangled”
- Siswa mengemukakan makna kata yang ditampilkan.
- Siswa meniru pengucapan kata-kata yang diperdengarkan guru.
 Siswa membaca teks naratif “Tangled” pada slide yang ditampilkan
dengan intonasi dan ekspresi yang tepat.
 Menampilkan sejumlah kosakata yang digunakan di dalam teks.
 Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 Memberikan kesempatan bagi siswa menjawab pertanyaan pemahaman
atas teks bacaan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
- siswa mengamati gambar di atas teks yang akan dibaca.
112

 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan


masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
- Siswa menjawab pertanyaan pemahaman atas teks bacaan.
 memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif:
- guru dan siswa mendiskusikan ciri-ciri atau karakteristik teks naratif
yang dibaca
- Diskusi tentang pikiran utama setiap paragraf.
- Diskusi tentang nilai moral yang terkandung dalam teks.
 memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
 memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok; dan
 memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa:
- mengamati dan mengkoreksi cara baca siswa.
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber:
- mengklarifikasi pengertian teks naratif
- guru menjelaskan makna kata-kata yang ditampilkan dalam berbagai
konteks.
- Menjelaskan struktur generik teks naratif “Tangled”.
 Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
 Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
- Siswa menyimpulkan struktur generik teks naratif.
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi yang telah dipelajari;
113

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,


program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa:
- Siswa menceriterakan kembali teks bacaan dengan kata-kata sendiri
dengan cara diketik menggunakan aplikasi Microsoft word.
 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan kedua
A. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
 Greeting
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menanyakan pengerjaan tugas pertemuan sebelumnya.
How is your homework?
Did you make it!
Did you find difficulties in doing it?
Let me check, please collect it now!
 Memeriksa pengerjaan tugas siswa sekilas.
Motivasi :
 Menjelaskan relevansi tugas dengan pemahaman materi pembelajaran
serta sikap positif siswa sebagai pembelajar.
 Menjelaskan pentingnya materi yang telah dan akan dipelajari berikut
kompetensi yang harus dikuasai siswa.
 Memberikan penghargaan bagi siswa yang telah mengerjakan tugas
dengan baik.
 Memberikan motivasi bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam
pengerjaan tugas.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 memilih hasil karya siswa untuk dibacakan di depan kelas dengan
intonasi dan ekspresi yang tepat.
 melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
interaktif:
- menampilkan sejumlah gambar tentang cerita “The legend of Mount
Tangkuban Perahu”
- siswa menebak cerita yang disajikan melalui gambar
 menyajikan teks naratif bergambar “The legend of Mount Tangkuban
Perahu”
 menyajikan kembali setiap paragraf teks bacaan.
 menampilkan sejumlah kosakata yang digunakan di dalam teks.
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; dan
114

 siswa menjawab pertanyaan pemahaman atas teks bacaan.


Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis:
- diskusi karya siswa yang telah dibacakan.
- diskusi jawaban atas pertanyaan pemahaman bacaan
- diskusi rujukan kata dan pikiran utama setiap paragraf
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
- Siswa mengamati gambar dan membaca dalam hati teks pada slide.
- siswa mengidentifikasi rujukan kata yang digunakan dalam teks.
- siswa mengidentifikasi pikiran utama setiap paragraf teks yang
ditampilkan.
- siswa mengidentifikasi struktur generik teks naratif yang dibaca.
- siswa menebak makna kata sesuai konteks.
- siswa mengucapkan kata-kata yang disajikan dengan benar.
 memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
 memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa:
- memberikan koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas siswa.
- guru memberikan contoh penggunaan kata-kata yang diperlajari
dalam berbagai konteks.
 memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan;
 memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar;
 bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan;
 Memberikan penguatan jawaban siswa atas cerita yang akan dibaca.
C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
- siswa menyimpulkan pengidentifikasian pikiran utama dan rujukan
kata pada teks naratif.
115

 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah


dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi yang telah dipelajari;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merekomendasikan tugas terbaik untuk dipajang di majalah dinding;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk penugasan individual:
- siswa menulis dan melengkapi teks rumpang yang disajikan dengan
kata-kata yang telah disediakan dengan tepat.
 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Ketiga
A. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menanyakan pengerjaan tugas pertemuan sebelumnya
Motivasi :
 Menjelaskan pentingnya pengerjaan tugas dan materi yang akan
dipelajari berikut kompetensi yang harus dikuasi siswa
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
interaktif:
 menampilkan sebuah gambar cerita terkait teks yang akan dipelajari.
 mengajukan pertanyaan terkait dengan topik gambar:
- Do you know this story?
- Have you ever read or heard this story?
- Can you tell me a little about this story?
 menyajikan paragraf acak dari teks naratif “Cinderela” pada slide.
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 siswa menyampaikan pengetahuannya tentang gambar cerita yang
ditampilkan.
 menyajikan sejumlah pertanyaan pemahaman teks “Cinderella”.
 menyajikan sejumlah kalimat acak dari teks naratif “Snow White”
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna:
- Menampilkan teks “The Legend of Lake Toba” untuk dibaca secara
nyaring oleh siswa.
 memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
116

- diskusi tentang jawaban siswa pada tugas pertemuan sebelumnya


- diskusi tentang isi teks naratif “The Legend of Lake Toba”
- diskusi hasil kerja kelompok
- diskusi jawaban kelompok
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut:
- setiap kelompok menyusun paragraf acak menjadi sebuah teks
“Cinderella” yang runtut dan utuh
- setiap kelompok mengidentifikasi pikiran utama setiap paragraf
- setiap kelompok mengidentifikasi struktur generik teks yang dipelajari
- setiap kelompok mengidentifikasi nilai moral yang terkandung dalam
teks
- setiap kelompok menjawab dengan cepat pertanyaan pemahaman
yang diberikan
 memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
- membagi siswa ke dalam kelompok kecil (minimal 3 orang).
 memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
 memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
 memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa:
- koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas siswa.
- koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas dan jawaban kelompok.
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber,
 guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi yang telah dipelajari;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa:
- siswa menyusun kalimat acak yang disajikan pada slide menjaditeks
naratif “Snow White” yang logis.
117

 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.


5. Sumber belajar
a. Kamus.
b. Gambar-gambar yang relevan
c. Teks naratif
6. Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
- Menemukan Tes tulis Pilihan Read the text and choose the
informasi rinci Ganda correct option A, B, C or D to
- Menemukan answer the questions!
makna tersurat
- Menemukan
makna tersirat
- Menemukan
gambaran umum
paragraf atau teks
- Mengidentifikasi
rujukan kata
- Mengidentifikasi
pesan/nilai moral
teks
a. Instrumen:Tes tulis pilihan ganda Excellent 9.10-10.00
b. Pedoman Penilaian
Very 7.50-9.00
Jumlah skor maksimal keseluruhan: 10
Good
Nilai siswa = jumlah jawaban yang benar / 3
Good 5.60-7-50
c. Rubrik Penilaian Tes Tulis
Poor 3.10-5.50
Very poor 0.00-3.00

Mengetahui; Muncang, Maret 2014


Kepala Sekolah, Guru Mapel Bahasa Inggris,

TOTONG SUDIONO, S.Pd. RISNANDAR, S.Pd.


NIP. 197911232009021003 NIP. 197911232009021003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


118

MENGGUNAKAN MEDIA BUKU TEKS

SMP/MTS : SMP NEGERI 3 MUNCANG


Kelas/Semester : VIII (Delapan) / 2
Standar Kompetensi : 11. Memahami makna dalam esei pendek sederhana
berbentuk recount, dan narrative untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar
Kompetensi Dasar : 11.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek
sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan
dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount dan
narrative
Jenis teks : teks naratif
Aspek/Skill : Membaca
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )
Indikator : 11.3.1 Menemukan informasi rinci
11.3.2Menemukan makna tersurat
11.3.3 Menemukan makna tersirat
11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atau teks
11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata
11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks
11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragraf yang padu
11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-kata yang tepat
1. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, siswa dapat:
11.3.1 Menemukan informasi rinci
11.3.2 Menemukan makna tersurat
11.3.3 Menemukan makna tersirat
11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atau teks
11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata
11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks
11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragraf yang padu
11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-kata yang tepat
2. Materi Pembelajaran
a. Teks bacaan
- Babu and The Lion (teks dan gambar)
- Simple Past Tense
- Snow White (teks dan gambar)
- Paragraf Acak Teks Cinderela (teks)
3. Metode Pembelajaran: three-phase technique
4. Langkah-langkah Kegiatan
119

Pertemuan pertama
A. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
 Greeting
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi :
 Menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari berikut kompetensi
yang harus dikuasai siswa
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
interaktif:
- mengajukan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan topik
bacaan, misal:
- Do you know the Indonesian word of “slaves”?
- What do the slaves do?
 memberikan contoh pengucapan sejumlah kata yang digunakan dalam
teks (Activity 1, halaman 80)
 melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
- siswa mempelajari penggunaan pola Past tense dalam teks naratif
(Activity 2 halaman 82-83)
 memberikan penjelasan tentang penggunaan pola Simple Past Tense;
 memberikan kesempatan bagi siswa menjawab pertanyaan pemahaman
atas teks bacaan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
- memperdengarkan cara baca teks “Babu and The Lion” (Activity 4 hal
81) dan diulangi siswa.
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
- meminta siswa menjodohkan kata dalam bahasa inggris dengan
maknanya dalam bahasa Indonesia dengan tepat (Activity 3, halaman
80-81)
 memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
- diskusi jawaban siswa
 memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
- siswa melengkapi kalimat dengan kata-kata yang tepat (Activity 1,
halaman 82)
120

- siswa merubah bentuk kata kerja pada kalimat yang disediakan


kedalam bentuk past. (Activity 3 hal 82-83)
- siswa menyusun kalimat menjadi sebuah cerita berdasarkan urutan
pertanyaan yang telah disediakan (Acivity 4, hal 83)
 memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
 memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa:
- koreksi dan apresiasi jawaban siswa.
- memberikan penguatan kesimpulan materi pembelajaran.
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber:
- mengkoreksi pelafalan dan intonasi siswa pada saat membaca teks.
 memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
- menyimpulkan materi pembelajaran
 memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar;
 bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa;
 bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi yang telah dipelajari;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa:
- siswa menceritakan kembali cerita yang telah dibaca dengan kata-
kata sendiri dengan mengikuti bagan pertanyaan alur cerita yang
telah disediakan (Actvity 5 halman 84)
 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan kedua
A. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
 Greeting
121

 Menanyakan pengerjaan tugas pertemuan sebelumnya.


How is your homework?
Did you make it!
Did you find difficulties in doing it?
Let me check, please collect it now!
 Memeriksa pengerjaan tugas siswa sekilas.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Motivasi :
 Menjelaskan relevansi tugas dengan pemahaman materi pembelajaran
serta sikap positif siswa sebagai pembelajar.
 Menjelaskan pentingnya materi yang telah dan akan dipelajari berikut
kompetensi yang harus dikuasai siswa.
 Memberikan penghargaan bagi siswa yang telah mengerjakan tugas
dengan baik.
 Memberikan motivasi bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam
pengerjaan tugas.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 memilih hasil karya siswa untuk dibacakan di depan kelas dengan
intonasi dan ekspresi yang tepat;
 melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
interaktif;
 membacakan teks naratif “Snow White” untuk diulangi siswa (Acitivity 2,
halaman 86);
 menyajikan kembali setiap paragraf teks bacaa;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; dan
 siswa menjawab pertanyaan pemahaman atas teks bacaan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis:
- diskusi jawaban siswa
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
- siswa mengidentifikasi sejumlah pernyataan berdasarkan teks
(Activity 3, halaman 86)
 membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
- siswa menjawab sejumlah pertanyaan untuk menyusun kembali cerita
dengan kata-kata sendiri (Activity 5, halaman 87)
122

- siswa merubah bentuk kalimat present ke dalam bentuk past tense


(Activity 6, halaman 87)
 memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
 memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
- siswa membacakan cerita Babu and The Lion versi sendiri di depan
kelas
 memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa,
- memberikan koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas siswa.
 memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
 memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
 guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.

C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi yang telah dipelajari.
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk penugasan individual:
- Siswa membaca dan menyusun paragraf acak menjadi sebuah teks
naratif Cinderela yang logis (Activity 3 hal 89-90)
 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Ketiga
A. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
 Greeting
 Menanyakan perngerjaan tugas pertemuan sebelumnya.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi :
123

 Menjelaskan pentingnya pengerjaan tugas dan materi yang akan


dipelajari berikut kompetensi yang harus dikuasi siswa
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
interaktif:
 Memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 Memberikan model membaca teks naratif “Cinderela” untuk diulang oleh
siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
- siswa membacakan hasil karya (tugas) di depan kelas
- siswa membaca dalam hati teks naratif “Golden Cucumber” yang
disajikan (Activity 1, halaman 90)
 memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut:
 memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
- Siswa secara berpasangan melengkapi sejumlah kalimat rumpang
berdasarkan teks. (Activity 2 hal 90)
 memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar:
- siswa merubah bentuk kalimat present ke dalam bentuk Past Tense
(Activity 6, halaman 87)
- siswa menjawab pertanyaan pemahaman teks bacaan
 memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
 memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber,
 guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Kegiatan Penutup
124

Dalam kegiatan penutup, guru:


 memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
permasalahan terkait materi pembelajaran;
 bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
- memberikan penguatan hasil diskusi jawaban siswa.
 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

5. Sumber belajar
a. Buku paket : Contextual Teaching and Learning: Bahasa Inggris Sekolah
Menengah Pertama/Madarash Tsanawiah Kelas VIII Edisi 4 tahun 2008
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Unit 6 Hal 79-93
b. Kamus.

6. Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
- Menemukan informasi Tes tulis Pilihan Read the text and
rinci Ganda choose the correct
- Menemukan makna option A, B, C or D
tersurat to answer the
- Menemukan makna
tersirat questions!
- Menemukan gambaran
umum paragraf atau teks
- Mengidentifikasi rujukan
kata
- Mengidentifikasi
pesan/nilai moral teks
a. Instrumen:Tes tulis pilihan ganda
b. Pedoman Penilaian
Jumlah skor maksimal keseluruhan: 10
Nilai siswa = jumlah jawaban yang benar / 3
Rubrik Penilaian Tes Tulis

Excellent 9.10-10.00
Very 7.50-9.00
Good
Good 5.60-7-50
Poor 3.10-5.50
Very poor 0.00-3.00
Mengetahui; Muncang, Maret 2014
125

Kepala Sekolah,
Guru Mapel Bahasa Inggris,

TOTONG SUDIONO, S.Pd.


NIP. 197911232009021003 RISNANDAR, S.Pd.
NIP. 197911232009021003
126

Lampiran IX

RIWAYAT HIDUP

Nama dan Gelar : RISNANDAR, S.Pd.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Ciamis, 23 Nopember 1979

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Menikah

Suami/Istri : Heni Septiani Anasudin Firman


Anak 1. Harris Abdurachman
2. Alya Kinanti
3. Raisha Kinara
Tinggi, berat badan : 165 cm/ 65kg

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Bebedilan II Ciamis, lulus tahun 1991


2. SMP Negeri 4 Ciamis, lulus tahun 1994
3. SMU Negeri 3 Ciamis, lulus tahun 1998
4. D1 Programmer Komputer LPK Triguna Tasikmalaya, lulus tahun 1999
5. S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Galuh Ciamis, lulus tahun 2004
6. S2 Teknologi Pembelajaran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, lulus
tahun 2014

Riwayat Pekerjaan :

1. Guru Bahasa Inggris di SD Negeri Galuh IV Ciamis Kabupaten Ciamis, tahun


1999-2001
2. Guru Bahasa Inggris di SD Negeri Bebedilan II Ciamis Kabupaten Ciams, tahun
1999-2003.
3. Guru Bahasa Inggris di SD MTs Negeri Langensari Kota Banjar, tahun 2003-
2004.
4. Guru Bahasa Inggris Tidak Tetap di SD Negeri 4 Cikoneng Kabupaten Ciamis,
Tahun 2003-2009.
5. Pegawai Negeri Sipil di SMP Negeri 3 Muncang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Lebak, tahun 2009 sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai