Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
11140182000061
MANAJEMEN PENDIDIKAN
JAKARTA
2018
ABSTRAK
Dwi Febryyani Alfiningsih (NIM 11140182000061). Pengaruh Pembiayaan
Pendidikan Terhadap Kualitas Pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.
Skripsi Program Strata Satu (S-1) Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. 2018.
i
ABSTRACT
Dwi Febryyani Alfiningsih (NIM 11140182000061). Effect of Education
Financing on Quality of Education at SMK SATRIA West Jakarta. Department
of Education Management, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. 2018.
This research is to examine the effect of education financing on the quality
of education and how much influence education financing has on the quality of
education at SMK SATRIA West Jakarta. The research method used is
quantitative with a simple linear regression analysis approach. The population in
this study were all 70 teachers at SMK SATRIA West Jakarta. The sample in this
study was 58 people using a table determining the number of samples from a
particular population developed from Isaac and Michael. Data collection
techniques in this study used a questionnaire.
The results of the study show that there is an influence between the
financing of education on the quality of education at SATRIA Vocational School
in West Jakarta. This is evidenced by the acquisition of the value of thitung
(6,719)> t table (2,003) while the test results using simple linear regression
indicate that Y = 39,064 + 0,726X, because the regression coefficient is positive
(+), so it can be said that education financing has a positive effect on education
quality. The value of R Square is 0.446, which means that 44.6% of the quality of
education at SMK SATRIA West Jakarta is influenced by education financing, and
55.4% is influenced by other factors such as facilities and infrastructure and the
quality of educators.
Thus there is an influence between the financing of education on the
quality of education at SMK SATRIA West Jakarta and the financing of education
contribute significantly to improving the quality of education at SMK SATRIA
West Jakarta.
Keyword: Financing of Education, Quality of Education
ii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiym
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
menganugerahkan kebahagiaan, rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Shalawat serta
salam tak lupa tercurahakan kepada junjangan alam yaitu Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga dan sahabatnya yang telah mengantarkan umatnya dari jaman
kegelapan hingga jaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
4. Dra. Salman Tumanggor, M.Pd selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan bimbingan selama penulis kuliah di Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Tri Harjawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan bantuannya dengan penuh
kesabaran dan ketulusan hatinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan bantuannya dengan penuh
kesabaran dan ketulusan hatinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
7. Seluruh Dosen Manajemen Pendidikan yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan selama perkuliahan hingga akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
8. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, serta perpustakaan lainnya yang telah
membantu penulis dalam menyediakan referensi guna terselesaikannya skripsi
ini.
9. R. Erwin Nur Bhakti, ST, MM selaku Kepala SMK SATRIA, Apdaniel
Alamsyah, S.Kom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Hj. Ratna
Sari, BSe selaku Kepala Tata Usaha, para guru, staff dan karyawan, serta
siswa-siswi di SMK SATRIA Jakarta yang telah membantu penulis dalam
mengerjakan skripsi hingga terselesaikan dengan baik.
10. Ayahanda Nirkam dan Ibunda Jaitun Alfiah yang selalu mendoakan, serta
memberikan dukungan, bimbingan, arahan dan segala dukungan lainnya baik
dari segi moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
11. Sahabat Sweet Family Ever, Alm. Annisa Hardianti, Hilda Farhana, Imelda
Julia, Indri Rahmawati, Istihani Arofah, Linda Ayu Novitasari dan Sulistriani
Sari yang selalu menemani serta memberikan motivasi, semangat, dan
bantuannya selama perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi dengan baik.
iv
12. Teman-teman seperjuangan Jurusan Manajemen Pendidikan 2014 yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya kepada penulis.
13. Sahabat baik penulis, An-Nisa Irdliinilla dan Siti Amalia yang telah
mendoakan serta memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan
terima kasih atas bantuan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.
Hanya harapan dan doa yang dapat penulis panjatkan, semoga segala
kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dengan pahala
yang berlipat ganda dan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan masih minimnya ilmu yang dimiliki
penulis oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Namun, penulis
berharap semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi siapa saja
yang membaca serta berkeinginan untuk mengeksplornya lebih lanjut. Akhir kata,
penulis mengucapkn maaf apabila dalam penyajian skripsi ini terdapat kesalahan
dan kekurangan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
vi
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................31
C. Kerangka Berpikir ................................................................................38
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................40
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN ..........................................................................65
A. Gambaran Umum SMK SATRIA Jakarta Barat ..................................65
1. Profil Sekolah ..................................................................................65
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ........................................................65
3. Sarana dan Prasarana Sekolah .........................................................66
4. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah ...................................................67
5. Personil Sekolah ..............................................................................67
B. Deskripsi Data ......................................................................................72
1. Deskripsi Data Variabel X dan Hasil Analisisnya ..........................72
2. Deskripsi Data Variabel Y dan Hasil Analisisnya ..........................76
C. Uji Prasyarat .........................................................................................81
1. Uji Normalitas .................................................................................81
2. Uji Linearitas ...................................................................................83
3. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................84
D. Hasil Pengujian Statistik ......................................................................85
1. Uji Regresi Linear ...........................................................................85
2. Hasil Uji Hipotesis ..........................................................................87
3. Koefisien Determinasi .....................................................................88
E. Interpretasi Data ...................................................................................89
F. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................92
G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................94
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembiayaan pendidikan (financing of education) merupakan salah satu
isu penting dalam pembangunan pendidikan di hampir semua negara di dunia.
Negara-negara berkembang umumnya membelanjakan dananya untuk
pendidikan relatif lebih rendah dibanding negara-negara maju. Rendahnya
pembiayaan pendidikan di negara berkembang tersebut sudah menjadi wacana
public (public discourse) yang setiap saat selalu ingin dicarikan jalan keluar,
namun karena rumitnya dan kompleksnya masalah menjadikan upaya
penyelesaian masalah tidak bisa tuntas.
Sistem pendidikan formal di negara maju seperti negara Belanda
terdiri dari tiga tingkat: pendidikan dasar, pendidikan menegah pertama dan
kejuruan, dan menengah atas umum, akademi-akademi kejuruan dan
universitas. Level ini didahului dengan pendidikan prasekolah atau Taman
Kanak-kanak (TK).1 Pendidikan formal di Belanda dibiayai oleh Kementerian
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan kecuali pendidikan pertanian yang dibiayai
oleh Kementerian Pertanian dan Perikanan. Dana ini bersumber dari
penghasilan pajak dan dalam jumlah yang sangat terbatas, dari sekolah, kursus
dan uang sekolah. Lembaga pendidikan tinggi dapat mengumpulkan uang dari
pengajaran dan penelitian atas dasar kontrak. Pendidikan yang tidak didanai
oleh pemerintah juga merupakan sektor yang cukup besar, yang dananya
seluruhnya dibayar oleh peserta pendidikan atau orang tua. Dana pemerintah
dialokasikan untuk pendidikan sesuai persyaratan tertentu. Peraturan yang
terpisah mengatur pendanaan untuk staf, untuk investasi, untuk biaya
operasional. Aspek-aspek pendanaan pendidikan mencakup jumlah murid
pada sekolah tertentu, lamanya waktu pendidikan, besarnya kelas (jumlah
1
Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung,
2000), hal. 78
1
2
murid per kelas), dan skala gaji guru-guru. Buktinya dari dana yang tersedia
pada Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan tahun 1992, 21%
dialokasikan bagi pendidikan dasar; 5% untuk pendidikan khusus; 20% untuk
pendidikan menengah umum, pendidikan prauniversitas, dan untuk
pendidikan menengah kejuruan pertama; 9% untuk kejuruan lain-lain dan
pendidikan orang dewasa; 24% untuk pendidikan tinggi, untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan penelitian; 18% untuk beasiswa dan 3,4% untuk
pendidikan guru, biaya struktur pendukung pendidikan, inspektorat, dan
pengeluaran umum.2
Sedangkan di negara berkembang seperti Malaysia memiliki keinginan
kuat untuk menjadikan pendidikannya itu go internasional sebagai buktinya
hal itu dituangkan dalam rumusan misi utama Kementerian Pelajaran
Malaysia, yang berbunyi, “Mewujudkan sistem pendidikan bertaraf dunia bagi
merealisasikan potensi sepenuhnya setiap individu, di samping memenuhi
aspirasi masyarakat Malaysia.” Implementasi standar mutu pendidikan di
Malaysia mengalami banyak perbaikan sehingga lebih jelas arah kebijakan
mutu pendidikannya dan relatif stabil daripada negara Indonesia yang sering
mengalami perubahan kebijakan mutu pendidikannya. Pendidikan di Malaysia
mengalami berbagai kemajuan dan perubahan bagi merealisasikan matlamat
kerajaan menjadikan pendidikan di Malaysia bertaraf dunia. Wajib belajar di
Malaysia dicanangkan dan dilaksanakan mulai tahun 2003. Pendidikan wajib
adalah satu peraturan yang mewajibkan setiap orang tua yang mempunyai
anak berumur 6 tahun mendaftarkannya di sekolah rendah. Mengenai biaya
pendidikan dasar orang tua siswa hanya diminta membayar iuran sekolah pada
awal tahun pelajaran baru. Besarnya iuran yang dipungut oleh pihak sekolah
sekitar antara RM 50 sampai RM 75 (Rp 125.000- Rp 187.500) pertahun tiap
siswa. Iuran tersebut dirinci untuk pembayaran asuransi, biaya ujian tengah
semester, ujian semesteran, iuran khusus, biaya LKS, praktek komputer, kartu
2
Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung,
2000), hal. 84
3
ujian, file data siswa dan rapor, untuk pembangunan dan renovasi gedung
sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah.3
Sedangkan anggaran pendidikan di Indonesia sampai tahun 2010-an
termasuk yang paling kecil di antara negara-negara Asia Tenggara dan Timur,
memperlihatkan bahwa pembangunan pendidikan lebih dianggap sebagai
sektor pelayanan umum dan belum dianggap sebagai investasi produktif.
Rendahnya biaya pendidikan tersebut semakin tampak nyata dari laporan
Human Development oleh UNDP yang dikeluarkan setiap tahun. Laporan
UNDP tahun 2001 berkaitan dengan proporsi alokasi belanja pendidikan
terhadap GNP di Indonesia tahun 1995-1997 dilaporkan masih sangat rendah,
atau 1,4% dari total GNP. Sementara negara-negara tetangga mengalokasikan
dana pendidikan lebih tinggi. Antara lain Malaysia (4,9%), Thailand (4,8%),
Philipina (3,4%), Srilanka (3,4%), India (3,2%), dan Vietnam (3%).
Sementara proporsi alokasi biaya pendidikan terhadap APBN sebesar 7,9%,
sedangkan negara lain seperti Thailand (20,1%), Iran (17,8%), Philipina
(15,7%), Malaysia (15,4%), Cina (12,2%), India (11,6%), dan Srilanka
(8,9%). Untuk konteks Indonesia, rendahnya anggaran pada tingkat nasional
secara langsung dapat memengaruhi rendahnya anggaran pendidikan di
tingkat daerah. Mengingat sebagian sumber biaya pendidikan di daerah
berasal dari pusat.4
Pembiayaan pendidikan dijadikan sebagai modal utama untuk
membangun sebuah karakter sekolah, dari isi sampai perangkat sekolah,
melalui pembiayaan pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan tidak
akan tampak hasilnya secara nyata dalam waktu relatif singkat. Oleh karena
itu, uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat maupun orang tua
(keluarga) untuk menghasilkan pendidikan bagi anaknya harus dipandang
3
Abdul Hamid, Analisis Standar Mutu Pendidikan Indonesia dan Malaysia,
https://mastertarbiyah1982.wordpress.com/2013/05/14/analisis-standar-mutu-pendidikan-
indonesia-dan-malaysia/, Di akses pada tanggal 6 Februari 2018 pukul 15.40
4
Hasbullah, Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), hal. 23
4
5
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hal. 8
5
6
Hasbullah, Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), hal. 19
6
waktu belajar praktek siswa untuk bergantian dengan jurusan lainnya sehingga
dapat berdampak pada kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.
Dalam kesempatan terpisah, diperoleh informasi dari siswa kelas X
(sepuluh) jurusan administrasi perkantoran yang bernama Ine pada hari selasa
tanggal 20 Februari 2018 pukul 20.00 WIB menuturkan bahwa biaya awal
masuk SMK SATRIA berjumlah RP 2.000.000 dan SPP Rp 340.000 /bulan.
Biaya awal masuk sekolah tersebut sudah disertai dengan buku-buku mata
pelajaran kelas X (sepuluh), seragam sekolah, kegiatan-kegiatan Hari Besar
Islam serta fasilitas sarana prasarana belajar mengajar. Namun pada
kenyataannya, buku mata pelajaran siswa yang seharusnya diberikan di awal
kegiatan belajar mengajar mengalami keterlambatan sampai 6 bulan sehingga
berdampak pada proses belajar mengajar, akibat tidak adanya buku sebagai
sumber belajar siswa di sekolah maupun di rumah dapat mempengaruhi
kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat. Selain itu, menurut Ine
cara mengajar guru di kelas hanya memberikan tugas kepada siswanya atau
membuat catatan berdasarkan mata pelajaran pada hari tersebut. Kemudian,
sarana dan prasarana di sekolah menurut Ine pun masih tergolong tidak
lengkap, seperti halnya di kelas terdapat 36 siswa tetapi hanya ada satu buah
kipas angin sehingga saat proses belajar mengajar berlangsung siswa tidak
dapat berkonsentrasi akibat cuaca yang panas. Tidak adanya infocus dan layar
proyektor di kelas juga berpengaruh pada kualitas belajar siswa yang
berdampak pada tidak optimalnya guru dalam menyampaikan pelajaran di
kelas. Selain itu terdapat 10 ruang laboratorium komputer, sayangnya dari 10
ruang laboratorium komputer hanya tiga ruang laboratorium yang dapat
digunakan untuk praktek dan tidak mencukupi untuk 50 kelas sehingga untuk
belajar praktek di ruang laboratorium harus bergantian setiap minggunya
dengan jurusan lain agar dapat menempati ruang laboratorium tersebut. Hal ini
tentu saja dapat berdampak pada kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta
Barat karena sekolah menengah kejuruan menuntut siswa agar memiliki
keterampilan sehingga akan lebih baik apabila teori diimbangi dengan praktek.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan masalah pada latar belakang yang telah dijelaskan,
terdapat beberapa masalah penelitian yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
C. Pembatasan Masalah
Memperhatikan indentifikasi masalah diatas, penulis memfokuskan dan
membatasi masalah pada dana BOS di SMK SATRIA Jakarta Barat sering
mengalami keterlambatan, keterlambatan orang tua siswa dalam membayar SPP,
dan kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat yang masih rendah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya
yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas
pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat?
2. Berapa besar pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas
pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat?
8
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas
pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap
kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi
kontribusi teoritis dan kontribusi praktis. Berdasarkan identifikasi,
pembatasan, dan perumusan masalah maka ada beberapa menfaat dari
penelitian, yaitu:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa mengembangkan kajian ilmu
pendidikan mengenai pembiayaan pendidikan dan kualitas pendidikan.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, penulis dapat mengetahui pengaruh
pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan di SMK
SATRIA Jakarta Barat. Selain itu dapat meningkatkan pengetahuan
serta wawasan penulis dalam bidang pendidikan serta menumbuhkan
sikap tanggap terhadap gejala-gejala yang terjadi seperti di organisasi
tersebut.
b. Bagi SMK SATRIA
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan arahan atau
kontribusi yang berarti bagi sekolah khususnya Kepala Sekolah SMK
SATRIA Jakarta Barat.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Pembiayaan Pendidikan
a. Pengertian Pembiayaan
Dalam penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan pendidikan
memiliki peranan yang sangat menentukan. Biaya merupakan suatu
keharusan karena tanpa biaya proses pendidikan tidak akan berjalan
lancar, hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan
peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa pembiayaaan
pendidikan proses pendidikan terutama di sekolah tidak akan berjalan.
Dalam KKBI pembiayaan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan biaya. Konsep biaya dalam KBBI ialah uang
yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dan
sebagainya) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran.1
Sementara itu, Mulyadi mengemukakan bahwa dalam arti luas,
biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi
untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit, biaya dapat dimaknai sebagai
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.2
Sedangkan menurut Mulyono dalam buku konsep pembiayaan
pendidikan, biaya merupakan suatu unsur yang menentukan dalam
mekanisme penganggaran.3 Dalam setiap upaya pencapaian tujuan,
biaya memiliki peranan yang sangat menentukan. Penentuan biaya
1
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/biaya, diakses pada 27 Juni 2018 pkl. 20:49
2
Ferdi W. P, Pembiayaan Pendidikan: Suatu Kajian Teoritis. (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Vol. 3, Nomor 4, Desember 2013), hal. 568
3
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hal. 81
9
10
b. Pengertian Pendidikan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.4
Kemudian menurut Moh. Said, pendidikan adalah suatu proses
untuk mendewasakan manusia.5 Dengan kata lain, pendidikan
merupakan suatu upaya secara sengaja dan terarah untuk
memanusiakan manusia. Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh
dan berkembang secara wajar dan sempurna sehingga ia dapat
melaksanakan tugas sebagai manusia serta memelihara sekelilingnya
secara baik dan bermanfaat. Konsep ini memberi makna bahwa
pendidikan harus dilakukan dengam cara yang manusia, sehingga
4
Diding Nurdin, Pengelolaan Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), hal. 10
5
Diding Nurdin, Ibid, hal. 11
11
7
Ferdi W. P, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 19 Nomor 4, Desember 2013, hal. 566
8
Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi: Gramata Publishing, 2016), hal. 255
9
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hal. 78
13
10
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Revika Aditama, 2010), hal. 261
14
11
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 4
12
Ferdi W. P, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 19 Nomor 4, Desember 2013, hal. 570
15
13
Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi: Gramata Publishing, 2016), hal. 257
16
14
M. Zainuddin, Reformasi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008), hal. 109
18
Dunia
usaha/
industri
Orang
Swasta
tua
Sumber
Alumni Dana
& Sekolah Pemerinta
Lain- h Pusat
lain
Pemerintah Kelompok
Daerah Masyarakat
Gambar 2.1
Sumber-Sumber Dana Untuk Pendidikan
15
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 5
16
Nanang Fattah, Manajemen Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017)
hal. 47
19
atas tiga sumber, yaitu (1) pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah
maupun kedua-duanya yang bersifat umum atau khusus dan
diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan; (2) orang tua atau peserta
didik; (3) masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.
Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan
dana pendidikan dan tanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan dana
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,
orang tua, dan masyarakat.
17
Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005), hal. 2
20
18
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), hal. 226
19
Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005), hal. 3
21
20
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), hal. 231
22
21
Uhar Suharsaputra, Ibid, hal. 230
22
Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 328
23
1) Standar isi,
2) Standar proses,
3) Standar kompetensi lulusan,
4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan,
5) Standar sarana dan prasarana,
6) Standar pengelolaan,
7) Standar pembiayaan,
8) Standar penilaian pendidikan.
23
Sri Minarti, Ibid, hal. 232
24
24
Mustaqim, Sekolah/ Madrasah Berkualitas dan Berkarakter, (Jurnal Nadwa, Volume 6 Nomor
1, Mei 2012), hal. 143
26
25
Jamiludin Usman, Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Madrasah, (Tadris Volume 11 Nomor 2 Desember 2016), hal. 239
27
26
Asmuni, Konsep Mutu dan Total Quality Manajement (TQM) Dalam Dunia Pendidikan, (Ta’dib
Volume 18 Nomor 01 Juni 2013), hal. 25
28
27
Choirul Fuad Yusuf, Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan, (Jakarta: Pena Citasatria, 2008), hal.
21
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Revika Aditama, 2010), hal. 261
29
28
Jamiludin Usman, Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Madrasah, (Tadris Volume 11 Nomor 2 Desember 2016), hal. 241
30
Mutu pendidikan tidak bisa terlepas dari salah satu faktor yang
mempengaruhinya yaitu pendanaan yang besar sehingga dapat
mempengaruhi faktor lainnya terutama yaitu faktor utama peningkatan
mutu. Sarana dan prasarana pendidikan (gedung, perpustakaan dsb.)
yang memadai, kualitas guru, dan tersedianya laboratorium sekolah
dan fasilitas lainnya sangat berpengaruh bagi penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu. Dengan demikian penulis menyimpulkan
bahwa faktor pendidikan dilihat dari:
29
Moh. Saifulloh dkk, Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah, (Jurnal Sosial
Humaniora, Volume 5 Nomor 2, November 2012), hal. 209
31
adalah Peneliti
metode menggunakan
kuantitatif. Uji-Liliefors.
2 Dedy Pengaruh Variabel Objek Terdapat
Achmad Manajemen independen penelitian pengaruh yang
Kurniady Pendidikan yang yang signifikan
(2017) terhadap digunakan dilakukan antara
Mutu adalah oleh peneliti manajemen
Sekolah pembiayaan di Kota pembiayaan
Menengah pendidikan Bandung pendidikan
Kejuruan di dan variabel sedangkan dengan mutu
Kota dependen penulis Sekolah
Bandung adalah mutu dilakukan di Menengah
pendidikan. SMK Kejuruan
SATRIA (SMK) di
Metode Jakarta Barat. Kota Bandung
penelitian
menggunakan
metode
kuantitatif.
3 Hernanda Pengaruh Salah satu Variabel Pembiayaan
Dwi Putra Pembiayaan variabel dependen pendidikan
(2017) Pendidikan independen yang dan
dan yang digunakan penggunaan
Penggunaan digunakan adalah hasil internet dalam
Internet adalah belajar pembelajaran
dalam pembiayaan pendidikan sama-sama
Pembelajaran pendidikan. agama Islam. mempengaruhi
Terhadap hasil belajar
Hasil Belajar Metode Objek Pendidikan
36
C. Kerangka Berpikir
Kualitas dari pendidikan dapat dilihat dari beberapa faktor, diantaranya
adalah faktor pembiayaan. Biaya pendidikan sangat penting dalam
pelaksanaan pendidikan, untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik, biaya
pendidikan harus dikelola dengan optimal.
Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan
bagi terselenggaranya pendidikan/pembelajaran dalam suatu organisasi
pendidikan seperti sekolah. Biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah,
masyarakat, dan pihak lain yang terkait akan menentukan besaran dana yang
dikeluarkan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Pada pembiayaan
pendidikan terdapat jenis-jenis pembiayaan pendidikan meliputi direct cost,
indirect cost, social cost, dan private cost. namun pada penelitian ini peneliti
membatasi pembahasannya hanya pada direct cost dan indirect cost.
Direct cost terdiri dari beberapa indikator, yaitu gaji guru dan personil
lainnya, fasilitas kegiatan belajar mengajar, alat laboratorium, buku pelajaran,
dan buku perpustakaan. Sedangkan indirect cost terdiri dari beberapa indikator
juga yaitu biaya hidup, biaya transportasi, biaya jajan, dan harga kesempatan
(opportunity cost).
Pada kualitas pendidikan didalamnya terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu pendidikan yaitu aspek pelayanan penyelenggaraan
pendidikan (dimensi proses), ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana,
39
Variabel X Variabel Y
Pembiayaan Pendidikan Kualitas Pendidikan
1. Biaya Langsung 1. Aspek pelayanan
2. Biaya Tidak penyelenggaraan pendidikan
Langsung (dimensi proses)
2. Ketersediaan fasilitas sarana
dan prasarana
3. Kuantitas dan kualitas tenaga
kependidikan
4. Prestasi siswa
5. Kepuasan dan kepercayaan
orang tua pada sistem
pendidikan
6. Kemampuan kompetensi
lulusannya dalam kehidupan
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
METODOLOGI PENELITIAN
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
1
suatu penelitian. Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala
sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hal. 161
41
42
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data yang objektif, valid, dan reliabel sehingga dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang
tertentu.2
Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional, yaitu suatu
penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih. Metode pengumpulan data ini menggunakan field reseach
yaitu penelitian yang turun langsung ke lapangan dengan menggunakan
metode survei. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer
yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Oleh karena itu, metode
survei merupakan metode pengumpulan data primer berdasarkan komunikasi
antara peneliti dengan responden yang menyatakan opini, sikap, pengalaman
atau karakteristik subjek penelitian secara individual atau secara kelompok. 3
2
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hal. 97
3
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &
Manajemen, Edisi Pertama, (Yogyakarta: PT. BPFE Yogyakarta, 1999), hal. 152
43
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti.5 Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel menggunakan
Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Dalam menggunakan teknik Probability
Sampling, peneliti memilih jenis teknik Simple Random Sampling dengan
menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang
dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5%,
dan 10%.
Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 70 guru dan
tingkat kesalahan yang ditetapkan adalah 5%, maka besarnya sampel pada
penelitian ini adalah 58 guru.
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.
80
5
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hal. 56
44
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.
82
7
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hal. 69
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.
142
45
Sesuai dengan jumlah butir soal yang valid, maka skor ideal untuk
variabel X (pembiayaan pendidikan) dalam presentase diberi bobot 92, dan
untuk variabel Y (kualitas pendidikan) diberi bobot 112. Untuk
mengetahui pembiayaan pendidikan dan kualitas pendidikan yang diukur,
maka penilaian hasil angket dikelompokkan seperti tabel di bawah ini.
9
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hal. 87
46
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.
140
47
3. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah teknik yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.11
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik studi dokumen untuk
mengumpulkan data jumlah guru, biodata guru, jumlah murid dan profil
sekolah.
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hal. 161
48
c. Kisi-kisi Instrumen
Variabel Instrumen
Dimensi Indikator
Penelitian (Nomor Butir)
1. Gaji guru dan 1, 2, 3, 4, 5, 6
personil lainnya
2. Fasilitas kegiatan 7, 8, 9, 10, 11, 12
Biaya belajar mengajar
Langsung 3. Alat laboratorium 13, 14, 15, 16, 17
4. Buku pelajaran 18, 19, 20, 21, 22
Pendidikan perpustakaan
1. Biaya hidup 28, 29, 30, 31, 32
c. Kisi-kisi Instrumen
Variabel Instrumen
Dimensi Indikator
Penelitian (Nomor Butir)
1. Pelayanan 1, 2, 3, 4, 5, 6,
penyelenggaraan 7, 8, 9
kependidikan 27, 28
29, 30, 31, 32,
4. Prestasi siswa
33, 34
5. Kepuasan dan 35, 36, 37, 38,
kepercayaan orang 39, 40
tua pada sistem
pendidikan
6. Kemampuan 41, 42, 43, 44,
kompetensi 45
lulusannya dalam
kehidupan
Jumlah 45 butir soal
12
A. Aziz Alimul Hidayat, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data, (Jakarta:
Salemba Medika, 2014), hal. 96
13
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hal. 97
51
ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan
menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran.14
Validitas berhubungan juga dengan kenyataan (actually) dan tujuan dari
pengukuran, pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan
nyata dan benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil
ukuran menyimpang dari tujannya, penyimpangan pengukuran ini disebut
dengan kesalahan (error) atau varian.15
Tipe validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas konstrak (susunan), yang ditetapkan menurut analisis rasional
terhadap isi tes atau angket yang penilaiannya didasarkan pada
pertimbangan subjektif individual dengan mempertimbangkan baik teori
maupun instrumen pengukur itu sendiri.16
Setelah data didapat dan ditabulasikan, dalam melakukan analisis
tingkat validitas instrumen penelitian atau alat pengukur data yang
digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Adapun
rumus korelasi product moment yang digunakan dapat dinyatakan sebagai
berikut:
( )( )
√,* ( ) +* ( ) +-
Penjelasan:
rxy = Koefisien korelasi Pearson (yaitu koefisien validitas yang akan
dihitung)
14
Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS
Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 56
15
Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, (Yogyakarta: ANDI, 2008), hal. 164
16
Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS
Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 57
52
17
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 195
53
18
Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS
Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 81
55
( )( )
Penjelasan:
= Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
k = Jumlah item pertanyaan
= Jumlah varians skor item
= Varians total
19
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama, 2015), hal. 463
56
Tabel 3.7
Tabel 3.8
20
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, (Bandung: Refika Aditama, 2015), hal. 471
57
Tabel 3.9
proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam angket)
ke dalam bentuk yang mudah dibaca.22
3. Tabulasi merupakan kegiatan terakhir dari pengolahan data. Tabulasi
adalah proses penempatan data ke dalam tabel-tabel tertentu dan mengatur
angka-angka serta menghitungnya.23 Tabel-tabel yang dibuat harus mampu
meringkas dan memudahkan dalam proses analisis data.
22
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2011), hal. 171
23
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 168
24
Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS
Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 104
59
2. Uji Linearitas
Uji linearitas yaitu suatu analisis guna menguji atau mengetahui
apakah hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya memiliki
kecenderungan mengikuti garis lurus (linear) atau tidak. Apabila hubungan
tersebut memiliki kecenderungan mengikuti garis lurus, maka adanya
peningkatan atau penurunan kuantitas pada satu variabel, akan diikuti
secara linear oleh peningkatan atau penurunan pada variabel lainnya. 27 Uji
ini berkaitan dengan penggunaan regresi linear. Dasar pengambilan
keputusan uji linearitas dapat dilakukan dengan du acara yakni:
a. Berdasarkan nilai signifikansi
1) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear antara
variabel X dengan variabel Y.
25
Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava
Media, 2013), hal. 58
26
Duwi Priyatno, Ibid, hal. 59
27
Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS
Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hal. 193
60
2) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear
antara variabel X dengan variabel Y.
b. Berdasarkan nilai F
1) Jika Fhitung < Ftabel maka terdapat hubungan linear antara variabel X
dengan variabel Y.
2) Jika Fhitung > Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear antara
variabel X dengan variabel Y.28
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang
baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas menyebabkan penaksir atau estimator menjadi tidak
efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi.
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dengan melihat pola titik-titik pada Scatterplot regresi
pada program aplikasi SPSS versi 23. Jika titik-titik menyebar dengan pola
yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas.29
Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan
menggunakan grafik Scatterplot pada program aplikasi SPSS versi 23,
yaitu:
a. Jika terdapat pola tertentu pada grafik Scatterplot SPSS, seperti titik-
titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, menyebar kemudian
menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
heteroskedastisitas.
28
Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,
https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-dengan-program-spss.html diakses
pada tanggal 18 Juli 2018 pukul 00.46 WIB
29
Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava
Media, 2013), hal. 60
61
b. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar,
maka indikasinya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.30
30
Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,
https://www.konsistensi.com/2015/01/uji-heteroskedastisitas-dengan-grafik.html diakses pada
tanggal 18 Juli 2018 pukul 01.14 WIB
31
Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refika Aditama, 2010), hal.
125
62
analisis korelasi dan analisis regresi. Pasa dasarnya analisis regresi dan
analisis korelasi keduanya punya hubungan yang sangat kuat dan
mempunyai keeratan. Setiap analisis regresi otomatis ada analisis
korelasinya, tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu diuji regresi
atau diteruskan dengan analisis regresi.32
Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
Ŷ = (dibaca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk
diprediksikan
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan
nilai peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y
( )
( )
32
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2007),
hal. 133
63
K. Hipotesis Statistik
Alat uji yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Untuk membenarkan
uji hipotesis, maka peneliti menggunakan uji statistik terhadap data-data yang
diperoleh, yaitu:
1. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan
atau tidak.34 Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a. t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima
b. t hitung > t tabel maka H0 ditolak35
37
Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava
Media, 2013), hal. 56
BAB IV
HASIL PENELITIAN
b. Misi
Adapun yang menjadi misi dari SMK SATRIA Jakarta Barat yaitu:
1) Membangun lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki kualitas
ilmu pengetahuan dan teknologi berlandaskan iman dan taqwa.
2) Menumbuhkan peserta didik yang berkompeten dan berakhlak
mulia melalui penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya
bangsa.
3) Meningkatkan semangat generasi unggul dan bernalar sehat serta
kemauan ingin maju pada peserta didik, guru, dan karyawan.
65
66
c. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari SMK SATRIA Jakarta Barat yaitu:
1) Menghasilkan lembaga yang profesional, bertanggung jawab, dan
amanah.
2) Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
handal dan berkarakter.
3) Menghasilkan generasi penerus bangsa yang mencintai agama,
tanah air, dan orang tua.
Tabel 4.1
12 Wc Siswa 4 Baik
13 Wc Siswi 4 Baik
14 Kantin 1 Baik
15 Lapangan Olah Raga 1 Baik
16 Tempat Parkir Kendaraan 1 Baik
a. Bola Basket
b. Bola Volly
c. English Club
d. Futsal
e. Marawis
f. Paskibra
g. Pramuka
h. Sepak Bola
i. Taekwondo
5. Personil Sekolah
a. Kepala Sekolah
SMK SATRIA Jakarta Barat mengalami beberapa kali
pergantian kepala sekolah, sebagai berikut:
Tabel 4.2
b. Tenaga Pendidik
Laki-laki Perempuan
c. Tenaga Kependidikan
Gambaran umum tenaga pendidik kependidikan SMK SATRIA
Jakarta Barat yaitu sebagai berikut:
Keterangan
Tabel 4.3
L Bidang Lama
Nama Guru/ Mulai
No / Keahlian/ Pendidikan Status Beker-
Karyawan Tugas
P Jurusan ja
R. Erwin Nur Bhakti, Kepala S2 Manajemen
1 L 1997 Kepsek 20
ST, MM Sekolah SDM
2 Santoso, Drs, M.Pd L Keuangan S1 Manajemen 1993 PTT 24
S1 Bahasa
3 Adjie Gunawan, SE L Ekonomi 1996 PTT 21
Inggris
4 Romli, S.Pd L Kewirausahaan S1 1997 PTT 20
5 Siti Suproh, Hj. S.Pd P PDU Bendahara 1993 KT 24
6 Nahrawi, BA L PAI Pengutip SPP 1986 KT 31
Diana Jayanti, Hj.
7 P Sekretaris Pengutip SPP 2000 KT 17
S.Pd
70
Komputerisasi
8 Sumadi Santoso, S.Pdi L PAI 2000 KT 17
Siang
Administrasi
9 Tarmidji L IPS 2001 KT 16
Kesiswaan
Komputerisasi
10 Subur, SE L Akuntansi 2003 KT 14
Pagi
11 Lutfiyah P PGTK Pengutip SPP 2003 KT 14
12 Silviah Fitriani, SE P Akuntansi Adm. SPP 2005 KT 12
Adm.
13 Tuti Alawiyah, SE P Ekonomi 2007 KT 10
Kepegawaian
Pengutip SPP/
14 Ahmad Faisal L AP 2006 KT 11
Kepegawaian
15 Sanwani L Mesin Perpustakaan 1995 KT 22
Adm.
16 Khusnul Latifah P IPS 2008 KT 9
Perpustakaan
17 Sarnubi L IPS Keamanan 1998 KT 19
18 Wardi L Tata Niaga Keamanan 1998 KT 19
19 Danat, H. L Pesuruh 1986 KT 31
20 Sarmija L Pesuruh 1996 KT 21
21 Muchlisin L Pesuruh 2003 KT 14
22 Useli L Pesuruh 2001 KT 16
23 Jamilah P Pesuruh 2008 KT 9
24 Taufik L Pesuruh 2009 KT 8
Sumber: SMK SATRIA Jakarta
71
d. Peserta Didik
Jumlah peserta didik SMK SATRIA Jakarta Barat pada tahun
pelajaran 2017/2018 :
100
50
0
Kelas X Kelas XI Kelas XII
B. Deskripsi Data
Penelitian yang dilakukan di SMK SATRIA Jakarta Barat
menggunakan teknik pengumpulan dan pengolahan data pembiayaan
pendidikan dan kualitas pendidikan yakni melalui angket. Dalam hal ini,
peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri dari 23 butir soal untuk variabel
X (pembiayaan pendidikan) dan 28 butir soal untuk variabel Y (kualitas
pendidikan) dengan 4 alternatif pilihan jawaban yaitu: (1) SS (Sangat Setuju);
(2) S (Setuju); (3) TS (Tidak Setuju); dan (4) STS (Sangat Tidak Setuju).
No Responden Pembiayaan
Pendidikan
1 Responden 1 67
2 Responden 2 70
3 Responden 3 82
4 Responden 4 60
5 Responden 5 83
6 Responden 6 81
7 Responden 7 84
73
8 Responden 8 85
9 Responden 9 72
10 Responden 10 78
11 Responden 11 79
12 Responden 12 68
13 Responden 13 72
14 Responden 14 83
15 Responden 15 56
16 Responden 16 83
17 Responden 17 83
18 Responden 18 68
19 Responden 19 77
20 Responden 20 59
21 Responden 21 62
22 Responden 22 75
23 Responden 23 71
24 Responden 24 63
25 Responden 25 61
26 Responden 26 64
27 Responden 27 65
28 Responden 28 61
29 Responden 29 66
30 Responden 30 63
31 Responden 31 84
32 Responden 32 81
33 Responden 33 54
34 Responden 34 56
35 Responden 35 67
36 Responden 36 65
37 Responden 37 69
74
38 Responden 38 58
39 Responden 39 59
40 Responden 40 57
41 Responden 41 57
42 Responden 42 74
43 Responden 43 77
44 Responden 44 85
45 Responden 45 89
46 Responden 46 78
47 Responden 47 75
48 Responden 48 76
49 Responden 49 78
50 Responden 50 82
51 Responden 51 60
52 Responden 52 76
53 Responden 53 59
54 Responden 54 75
55 Responden 55 74
56 Responden 56 73
57 Responden 57 49
58 Responden 58 76
Ʃ = 4104
= 1 + 3,3 log 58
= 1 + 3,3 • 1,76
= 6,82 ≈ 7
3) Panjang Interval (i)
i = Jumlah Rentang (r) : Jumlah Kelas (k)
= 40 : 7
= 5,71 ≈ 6
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Pembiayaan Pendidikan)
Tabel 4.5
Pembiayaan Pendidikan
16
14
12
10
Frekuensi
8
6
4
2
0
49 - 54 55 - 60 61 - 66 67 - 72 73 - 78 79 - 84 85 - 90
Interval
5) Mean (Rata-rata)
Mean =
Mean =
Mean = 70,53
No Responden Pembiayaan
Pendidikan
1 Responden 1 71
2 Responden 2 86
3 Responden 3 94
4 Responden 4 83
5 Responden 5 108
6 Responden 6 91
7 Responden 7 100
8 Responden 8 106
9 Responden 9 99
10 Responden 10 100
11 Responden 11 97
12 Responden 12 78
13 Responden 13 95
14 Responden 14 99
15 Responden 15 79
16 Responden 16 96
17 Responden 17 97
18 Responden 18 88
19 Responden 19 90
20 Responden 20 73
78
21 Responden 21 80
22 Responden 22 104
23 Responden 23 98
24 Responden 24 75
25 Responden 25 72
26 Responden 26 85
27 Responden 27 86
28 Responden 28 83
29 Responden 29 86
30 Responden 30 78
31 Responden 31 82
32 Responden 32 77
33 Responden 33 81
34 Responden 34 79
35 Responden 35 87
36 Responden 36 86
37 Responden 37 88
38 Responden 38 84
39 Responden 39 80
40 Responden 40 76
41 Responden 41 83
42 Responden 42 103
43 Responden 43 110
44 Responden 44 106
45 Responden 45 110
46 Responden 46 109
47 Responden 47 95
48 Responden 48 95
49 Responden 49 76
50 Responden 50 102
79
51 Responden 51 91
52 Responden 52 101
53 Responden 53 81
54 Responden 54 98
55 Responden 55 102
56 Responden 56 95
57 Responden 57 94
58 Responden 58 97
Ʃ = 5245
Tabel 4.7
Kualitas Pendidikan
16
14
12
Frekuensi
10
8
6
4
2
0
71 - 76 77 - 82 83 - 88 89 - 94 95 - 100 101 - 106 107 - 112
Interval
5) Mean (Rata-rata)
Mean =
81
Mean =
Mean = 90,46
D. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas Residual digunakan untuk menguji apakah nilai
residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
terdistribusi secara normal. Metode yang digunakan adalah metode grafik,
yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik
Normal P-P Plot of Regresstion Standardized. Sebagai dasar pengambilan
keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis mengikuti garis
diagonal, maka nilai residual tersebut adalah normal. Berikut ini adalah
hasil pengujian normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan
menggunakan SPSS versi 23 seperti tabel berikut ini
Hipotesis:
Ho : data berasal dari distribusi yang normal
H1 : data berasal dari distribusi yang tidak normal
2. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah pengujian varian residual yang tidak
sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi Heteroskedastisitas. Berikut dilakukan Uji
Heteroskedastisitas dengan grafik, yaitu dengan melihat pola titik-titik
pada grafik regresi.
Dasar kriteria dalam pengambilan keputusan pengujian ini yaitu:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur, maka terjadi Heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Dari output hasil SPSS versi 23, diketahui bahwa titik-titik tidak
membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas sumbu X dan
Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Dimana:
Ŷ = (dibaca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk
diprediksikan
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
86
Ŷ = 39,064 + 0,726X
5) Membuat Kesimpulan
Nilai Thitung > Ttabel (6,719 > 2,003) dan signifikansi (0,000 < 0,05)
maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara pembiayaan pendidikan terhadap kualitas pendidikan.
3. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh pembiayaan pendidikan (X)
terhadap kualitas pendidikan (Y) dalam analisis regresi linear sederhana,
bisa dilihat pada nilai R Square atau R2 yang terdapat pada output SPSS
versi 23 yaitu:
89
Hasil dari tabel di atas, pada bagian ini ditampilkan nilai R = 0,668
dan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,446. Nilai ini
menunjukkan pengertian bahwa kualitas pendidikan (Y) dipengaruhi
sebesar 44,6% sedangkan 55,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti
sarana prasarana dan kualitas para tenaga pendidik.
F. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dilakukan terhadap
kedua variabel, variabel pembiayaan pendidikan memperoleh skor tertinggi
89, skor terendah 49 dan rata-rata 70,53. Jika dikonversikan dengan skala
penilaian rentang 61 – 80, maka nilai rata-rata variabel pembiayaan
pendidikan berada pada kategori tinggi.
Sementara hasil analisis statistik untuk variabel kualitas pendidikan
diperoleh skor tertinggi 110, skor terendah 71 dan nilai rata-rata 90,46. Jika
dikonversikan dengan skala penilaian rentang 81 – 100, maka nilai rata-rata
variabel kualitas pendidikan berada pada kategori sangat tinggi.
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan terhadap
kedua variabel dengan melalui empat uji yaitu untuk hasil uji normalitas
dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-
P Plot of Regression Standardized Residual (Gambar 4.5) dan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov (Tabel 4.8) disimpulkan bahwa data pada variabel X
(Pembiayaan Pendidikan) dan variabel Y (Kualitas Pendidikan) memiliki nilai
90
signifikansi 0,200, karena signifikansi lebih dari 0,05 maka data tersebut
dinyatakan berdistribusi normal. Dari hasil analisis juga terlihat nilai statistik
untuk Kolmogorov-Smirnov variabel X (pembiayaan pendidikan) sebesar
0,097 > 0,05 dan variabel Y (kualitas pendidikan) memperoleh nilai sebesar
0,096 > 0,05 maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Sedangkan
dari hasil uji normalitas menggunakan grafik Normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual (Gambar 4.5) dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut
menghasilkan data y menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka data tersebut berdistribusi normal.
Kemudian hasil uji linearitas bisa dilihat pada hasil SPSS versi 23
yaitu ANOVA Tabel (Tabel 4.9) sehingga dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan nilai signifikansi, diperoleh nilai signifikansi = 0,369. Yang
artinya 0,369 > 0,05 maka terdapat hubungan linear antara variabel X
(Pembiayaan Pendidikan) dan variabel Y (Kualitas Pendidikan). Sedangkan,
berdasarkan nilai F diperoleh nilai Fhitung = 1,141 kemudian nilai Ftabel dicari
berdasarkan hasil output SPSS yaitu df 1.56 kemudian cari pada tabel
distribusi F 0,05 maka ditemukan nilai Ftabel = 4,01. Yang artinya Fhitung
(1,141) < Ftabel (4,01) maka terdapat hubungan linear antara variabel X
(Pembiayaan Pendidikan) dan variabel Y (Kualitas Pendidikan).
Untuk hasil uji heteroskedastisitas bisa dilihat pada output diagram
Scatterplot (Gambar 4.6), terlihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas. Setelah empat uji asumsi klasik dilakukan
maka syarat kelayakan untuk menggunakan uji regresi linear sederhana sudah
terpenuhi.
Hasil pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana dapat
dilihat hasilnya pada (Tabel 4.11) yaitu a = angka konstan dari
Unstandardized Coefficients nilainya sebesar 39,064 dan b = angka koefisien
regresi nilainya sebesar 0,726. Angka ini mengandung arti bahwa setiap
penambahan 1% tingkat Pembiayaan Pendidikan (X), maka Kualitas
Pendidikan (Y) akan meningkat sebesar 0,726. Karena nilai koefisien regresi
91
sebesar 55,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti sarana dan prasarana
pendidikan serta kualitas para tenaga pendidik.
1
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Revika Aditama, 2010), hal. 261
2
Choirul Fuad Yusuf, Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan, (Jakarta: Pena Citasatria, 2008), hal.
21
94
H. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti merasa memiliki
keterbatasan pada hal-hal sebagai berikut.
1. Sulitnya medapat izin dari berbagai sekolah sebelum SMK SATRIA
Jakarta Barat yang menerima peneliti dalam melakukan penelitian dengan
tema Pembiayaan Pendidikan.
2. Data atau informasi yang didapatkan peneliti tidak sepenuhnya diberikan
oleh pihak sekolah karena memang data pembiayaan sekolah bersifat
rahasia.
3. Penyusunan instrumen dan penyebaran angket menguras waktu yang
cukup lama karena banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh guru-guru
setiap harinya.
4. Peneliti hanya menggunakan angket dan wawancara tidak terstruktur
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dari sekolah sehingga
dirasakan kurang mendalam.
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya tentang pengaruh pembiayaan pendidikan terhadap kualitas
pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat, maka dapat diambil kesimpul
yaitu sebagai berikut:
1. Hasil uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 6,719 > 2,003 yang
artinya H0 ditolak maka terdapat pengaruh antara pembiayaan pendidikan
terhadap kualitas pendidikan di SMK SATRIA Jakarta Barat. Serta nilai R
Square yang mendekati 1 (satu) yaitu 0,446 dan apabila dipersentasekan
hasilnya adalah 44,6% sehingga 44,6% kualitas pendidikan di SMK
SATRIA Jakarta Barat dipengaruhi oleh pembiayaan pendidikan, dan
sebesar 55,4% dipengaruhi oleh faktor lain seperti sarana dan prasarana
serta kualitas tenaga pendidik.
2. Hasil uji regresi linear sederhana, a = angka konstan nilainya sebesar
39,064 dan b = angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,726. Angka ini
mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat pembiayaan
pendidikan (X), maka kualitas pendidikan (Y) akan meningkat sebesar
0,726. Karena nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pembiayaan pendidikan berpengaruh
terhadap kualitas pendidikan sehingga persamaan regresinya adalah Y =
39,064 + 0,726 X.
95
96
B. Implikasi
Beberapa implikasi yang perlu mendapat perhatian yaitu:
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pembiayaan pendidikan
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pendidikan. Hasil
penelitian menunjukkan variabel pembiayaan pendidikan memiliki
pengaruh yang kuat terhadap kualitas, apabila pembiayaan pendidikan
tidak digunakan sesuai dengan tahapan dan prosedur yang ada maka
kepala sekolah tidak akan mengerti dalam menggunakan pembiayaan
pendidikan sehingga akan berdampak pula terhadap kualitas pendidikan.
2. Implikasi Praktis
a. Pembiayaan Pendidikan
Implikasi penelitian ini untuk pembiayaan pendidikan adalah jika
kepala sekolah tidak mampu mengolah pembiayaan pendidikan maka
tujuan sekolah tidak akan tercapai karena pembiayaan di sekolah tidak
dapat terealisasi secara maksimal dan akan berdampak terhadap
pencapaian visi misi sekolah terkait peningkatan kualitas pendidikan.
b. Kualitas Pendidikan
Implikasi penelitian ini untuk kualitas pendidikan adalah adanya
keterkaitan antara kualitas pendidikan dengan pembiayaan pendidikan
dengan mempertimbangan kebutuhan peserta didik dan tenaga
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan sehingga mampu
mencapai peningkatan kualitas pendidikan.
C. Saran
Penelitian ini dimasa yang akan datang diharapkan dapat menyajikan
hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan
mengenai beberapa hal diantaranya:
97
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Supriadi, Dedi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Susetyo, Budi. 2010. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika
Aditama.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Usman, Jamiludin. 2016. Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan Madrasah. Tadris Volume 11 Nomor 2.
Yusuf, Choirul Fuad. 2008. Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan. Jakarta: Pena
Citasatria.
100
LAMPIRAN-LAMPIRAN
101
Lampiran 1
Lampiran 2
L Bidang Lama
Nama Guru/ Mulai
No / Keahlian/ Pendidikan Status Beker-
Karyawan Tugas
P Jurusan ja
Bahasa S2 Manajemen
1 Zaini, Dr., M.Pd L 1986 GT 31
Indonesia SDM
Moh. Syamsudar, Pelayanan S2 Manajemen
2 L 1994 GT 23
H.SE Prima Pendidikan
S2 Teknologi
3 A.H. Munada, H. S.Pd L Kewirausahaan 1989 GT 28
Pembelajar
4 Ramdani, S,Pd L KKPI S1 Ekonomi 1993 GB 24
S1 Pendidikan
5 Mahfud Fauzi, Drs L PDU 1999 GB 18
Komputer
S1 Bahasa
6 Matali HR, Drs. MM L BK/BP 1987 GT 30
Inggris
Manajemen S2 Manajemen
7 Sihono, Dr. MM L 1987 GT 30
SDM SDM
Agama/ S2 Manajemen
8 Fatimah, Dra P 1987 GT 30
Bahasa Arab SDM
Administrasi S1 Pendidikan
9 Asyik Sudyana, Drs L 1988 GTT 29
Pendidikan Agama
Ekonomi
10 Sudianto, Drs L S1 1990 GT 27
Perusahaan
11 Sakuri, BA L Olah Raga S1 Penjaskes 1990 GTT 27
12 Sriwahyuni, S.Pd P Steno/BP S1 1993 GB 24
S1
Bhs. Indonesia/
13 Ida Nurkamaliya, S,Pd P Administrasi 1995 GT 22
Komunikasi
Perkantoran
S1 Bhs.
14 Abdurohman, Drs L Bhs. Indonesia 1995 GT 22
Indonesia
Surat keluar & S1 Bhs.
15 A. Sanusi, Drs. MM L 1995 GT 22
Surat masuk Indonesia
103
Indonesia
39 Hefri Dahlan, Drs L Olah Raga S1 Matematika 2001 GB 16
40 Suryani, S.Kom P KKPI S1 Penjaskes 2001 GTT 16
S1 Pendidikan
41 Dian Windiarti, S.Pd P Bahasa Inggris 2001 GTT 16
Komputer
S1 Bahasa
42 Istifaiyah, S.Ag P Bahasa Arab 2001 GTT 16
Inggris
S1
43 Zakiyah, Dra P PPKn Perbandingan 2001 GB 16
Agama
S1 Sosiologi
44 Ahmad Fauji, BSc L Bahasa Inggris 2001 GTT 16
Pendidikan
D3 Bahasa
45 Jarim Arsyad, SE L Manajemen 2001 GTT 16
Inggris
46 Maisyaroh, S.Pd P PDU S1 Ekonomi 2001 GTT 16
47 Sri Budiyatni, S.Pd P Bhs. Inggris S1 2002 GB 15
S1 Bahasa
48 Tahrif Isnaini, S.Ag L Agama 2002 GTT 15
Inggris
Bahasa S1 Pendidikan
49 Diah Rahmadani, S.Pd P 2003 GTT 14
Indonesia Agama
S1 Bahasa
50 Sri Atiyah, S.Pd P BP/BK 2003 GTT 14
Indonesia
Wuri Sati Lestarim,
51 P Kewirausahaan S1 2003 GTT 14
S.Pd
52 Dwi Rahayu, S.Pd P Matematika S1 2004 GTT 13
S1 Pendidikan
53 Yatni Oktavia, S.Pd P Ekonomi 2004 GTT 13
Matematika
54 Hasan, Drs L Matematika S1 2004 GTT 13
Umar Abdul Ajis, S1 Pendidikan
55 L PPKN 2005 GTT 12
S.Pd Matematika
Akuntansi/
56 Ummi Kalsum, S.Pd P S1 IPS 2005 GTT 12
Matematika
57 Yayat Suryatna, S.Pd L Olah Raga S1 Akuntansi 2005 GTT 12
Mazda, Eko Sri
58 L Akuntansi S1 Penjaskes 2006 GTT 11
Tjahjono, S.Pd
Bahasa
59 Zakariah, S.Pd P Indonesia/ S1 Akuntansi 2006 GTT 11
PKN
Bhs. Inggris/ S1 Pendidikan
60 Zakiyah Ulfa, S.Pd P 2006 GTT 11
Seni Budaya Agama
105
Keterangan
GT : Guru Tetap
GB : Guru Bantu
GTT : Guru Tidak Tetap
106
Lampiran 3
Variabel Instrumen
Dimensi Indikator
Penelitian (Nomor Butir)
1. Gaji guru dan 1, 2, 3, 4, 5, 6
personil lainnya
2. Fasilitas kegiatan 7, 8, 9, 10, 11, 12
Biaya belajar mengajar
Langsung 3. Alat laboratorium 13, 14, 15, 16, 17
4. Buku pelajaran 18, 19, 20, 21, 22
Pendidikan perpustakaan
1. Biaya hidup 28, 29, 30, 31, 32
Lampiran 4
1. Identitas Reponden
Jenis Kelamin : L/P
Umur : tahun
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3
Jabatan :
2. Petunjuk Pengisian
a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.
b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan apa
yang Bapak/ Ibu alami.
c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan
pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.
3. Keterangan
SS : Sangat Setuju
ST : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS ST TS STS
Saya menerima gaji sesuai dengan
1.
ketentuan.
Gaji yang diberikan sesuai dengan UMR
2.
DKI Jakarta.
3. Gaji yang diberikan kepada guru dan
108
hidup.
Tunjangan yang diberikan mencukupi
31.
untuk biaya hidup.
Dengan biaya hidup yang cukup
32. memberikan rasa semangat untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Kepala sekolah memfasilitasi transportasi
33.
kepada seluruh guru.
34. Saya mendapatkan tunjangan transportasi.
Saya merasa terbantu dengan adanya
35.
tunjangan transportasi.
Tunjangan transportasi diberikan kepada
36. seluruh guru sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Saya menjadi semangat dengan adanya
37.
tunjangan transportasi.
Kepala sekolah memberikan reward bagi
38. guru yang bersedia membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
Kepala sekolah memberikan reward kepada
39.
guru yang berprestasi.
Kepala sekolah selalu menyediakan reward
40.
agar dapat memotivasi guru.
Kepala sekolah memberikan reward kepada
41.
guru yang disiplin.
Kepala sekolah memberikan pelatihan
42.
kepada guru-guru.
Kepala sekolah memberikan pengangkatan
43. jabatan sebagai guru tetap berdasarkan
prestasi kerja.
111
Lampiran 5
Lampiran 6
Variabel Instrumen
Dimensi Indikator
Penelitian (Nomor Butir)
1. Pelayanan 1, 2, 3, 4, 5, 6,
penyelenggaraan 7, 8, 9
pendidikan
(dimensi proses)
Lampiran 7
1. Identitas Reponden
Jenis Kelamin : L/P
Umur : tahun
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3
Jabatan :
2. Petunjuk Pengisian
a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.
b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan apa
yang Bapak/ Ibu alami.
c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan
pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.
3. Keterangan
SS : Sangat Setuju
ST : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS ST TS STS
Saya menyampaikan materi pelajaran
1.
sesuai dengan RPP.
Saya menyertakan ilustrasi dalam
2.
menjelaskan pelajaran kepada siswa.
115
Lampiran 8
Lampiran 9
Variabel Instrumen
Dimensi Indikator
Penelitian (Nomor Butir)
1. Gaji guru dan 1, 2, 3
personil lainnya
2. Fasilitas kegiatan 4, 5, 6
Biaya belajar mengajar
Langsung 3. Alat laboratorium 7, 8, 9
4. Buku pelajaran 10, 11
Pendidikan perpustakaan
1. Biaya hidup 15, 16
Lampiran 10
1. Identitas Reponden
Jenis Kelamin : L/P
Umur : tahun
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3
Jabatan :
2. Petunjuk Pengisian
a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.
b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan apa
yang Bapak/ Ibu alami.
c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan
pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.
3. Keterangan
SS : Sangat Setuju
ST : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS ST TS STS
Gaji yang diberikan sesuai dengan UMR
1.
DKI Jakarta.
Gaji yang diberikan kepada guru dan
2.
personil lainnya tepat pada waktunya.
3. Penetapan gaji sesuai dengan jabatan yang
122
Lampiran 11
Lampiran 12
Variabel Instrumen
Dimensi Indikator
Penelitian (Nomor Butir)
1. Pelayanan 1, 2, 3, 4, 5, 6
penyelenggaraan
pendidikan
(dimensi proses)
Lampiran 13
1. Identitas Reponden
Jenis Kelamin : L/P
Umur : tahun
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3
Jabatan :
2. Petunjuk Pengisian
a. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.
b. Berilah tanda √ (ceklis) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan apa
yang Bapak/ Ibu alami.
c. Tidak ada jawaban yang bernilai benar atau salah tetapi merupakan
pendapat atau kondisi yang Bapak/ Ibu rasakan.
3. Keterangan
SS : Sangat Setuju
ST : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS ST TS STS
Saya menyertakan ilustrasi dalam
1.
menjelaskan pelajaran kepada siswa.
Saya menggunakan metode mengajar yang
2.
bervariasi sesuai dengan materi pelajaran.
127
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Tabel Distribusi F
134
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
BIODATA PENULIS