FILKA ADELAH
SKRIPSI
FILKA ADELAH
SKRIPSI
Filka Adelah, 2021. Layanan Bimbingan Karir Berbasis Life Skill Untuk
Meningkatkan Kepercayaan Diri dalam Memilih Jurusan di Perguruan
Tinggi Siswa SMA Negeri 8 Palu, Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Tadulako, Pembimbing Azam Arifyadi.
v
ABSTRACT
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Negeri 8 Palu” untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana
strata satu (S1) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tadulako.
terselesaikan tanpa bimbingan, doa, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.
Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya
kepada kedua orang tua saya Bapak Zainul rahimahullah dan Ibu Hj. Nuralam
dengan limpahan cinta kasih yang tulus dan tak ada batasnya. Terima kasih
para kakak ipar penulis yaitu Azwar, Musliani, Mariati, Nirwana, Junaedi yang
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan tulus kepada
Bapak Azam Arifyadi, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
vii
viii
sejak penulisan proposal sampai pada penyusunan skripsi ini hingga layak
diujikan.
M.Psi selaku pembahas I serta Bapak Ridwan Syahran S.Pd., M.Pd selaku
pembahas II pada saat penulis melaksanakan seminar proposal sampai saat ini,
pembahas telah memberikan saran kepada penulis yang berguna bagi perbaikan
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz MP, selaku Rektor Universitas Tadulako.
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas
Universitas Tadulako.
6. Ibu Dr. Nurhayati, S.Ag, M.Pd.I. dan Dr. Hj. Durrotunnisa, S.Ag., M.Si
perkuliahan.
9. Kakak Rahmat Subarkah, S.Pd selaku staf program studi bimbingan dan
10. Bapak Drs. Ampera B. Manila, M.Si., selaku Kepala sekolah SMA Negeri
11. Terima kasih kepada Ibu Mu’mina S.Pd selaku Guru Bimbingan dan
12. Siswa/i SMA Negeri 8 Palu yang telah ikut berpartisipasi dalam
13. Keluarga besar yang telah banyak memberikan doa, bantuan dan dorongan
kepada penulis terkhusus kepada tante Linang, tante Irdawati, S.Ag, Al-
Lutfia, S.Pd, Fadila Egitya, Tri Wahyuni Rl Surawudju, Defi Aulia B dan
x
teman-teman lainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
15. Terima kasih kepada kakak Nur Aisyah, S.Farm, dan kakak Taufik yang
Sumardin, Faldi Pramana, Putri Faradilla, dan Muh. Miftahul Khair yang
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kepada mereka dan seluruh kebaikan mendapatkan pahala dan rahmat dari Allah
SWT. Aamiin.
Filka Adelah
A 501 18 073
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
PENGESAHAN ii
ABSTRAK v
ABSTACT vi
UCAPAN TERIMA KASIH vii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 5
1.5 Batasan Istilah 6
xi
xii
DAFTAR RUJUKAN 74
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Sampel Penelitian 44
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi Angket 77
2. Angket 78
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
dirinya dalam bidang yang dikuasainya. Menunjukkan diri dengan tampil didepan
orang lain dalam bidang yang menjadi keahliannya memang tidak semudah yang
dibayangkan. Percaya akan diri sangat diperlukan oleh setiap orang, dibutuhkan
kepercayaan diri untuk bisa tampil dengan kemampuan dan minat yang dimiliki
Kamus istilah Bimbingan dan Konseling adalah kondisi mental atau psikologis
diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau
melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri
negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri. Hal
suatu keputusan. Termasuk dalam menentukan masa depan karir maupun dalam
ranah dari bimbingan dan konseling, mengingat pentingnya masalah karir dalam
kehidupan, sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan
masa depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan
1
2
jurusan saat akan melanjutkan pendidikan, atau memilih pekerjaan dimasa depan
merupakan sebuah alasan yang logis dari penelitian ini. Kebanyakan siswa
siswa dalam karirnya sesuai dengan tujuan dan tugas dari Guru BK itu sendiri
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Palu bahwa layanan bimbingan karir
sangat dibutuhkan siswa pada saat memasuki dunia Perguruan Tinggi. Penentuan
memilih jurusan di Perguruan Tinggi sering menjadi masalah. Banyak siswa yang
kebingungan saat ingin memilih jurusan serta tidak percaya diri dalam memilih
tentang kedepan setelah lulus dari SMA mengambil jurusan apa, rata-rata jawaban
yang mereka berikan “entahlah, “tidak tahu”, “saya pilih jurusan yang mudah
siswa kelas XI SMA Negeri 8 Palu, ditemukan bahwa terdapat beberapa siswa
yang tidak percaya diri dalam memilih jurusan dengan ciri-ciri tidak percaya pada
rasa positif terhadap diri sendiri, dan tidak berani mengungkapkan pendapatnya.
Ketika ditanya tentang memilih jurusan di Perguruan Tinggi kedepan setelah lulus
3
dari SMA, rata-rata jawaban yang mereka berikan yaitu, “tidak tahu”, “belum
kepikiran”, “ingin memilih jurusan ini tapi kurang yakin”, “bingung karena saya
tidak pandai” dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa mereka masih kurang
percaya diri, baik dalam memilih jurusan maupun dengan kemampuan yang ia
miliki.
Tinggi salah satunya dalam memberikan layanan informasi, akan tetapi hal ini
tidak memberikan pengaruh secara signifikan. Oleh karena itu dibutuhkan layanan
kebingungan, tidak percaya diri dan mudah menyerah, kemudian nantinya dapat
diarahkan ke hal yang positif yaitu membentuk sebuah motivasi diri dengan
untuk merencanakan karir bahkan mudah untuk memutuskan karir yang akan dia
capai. Pemberian layanan bimbingan karir sangat penting sekali untuk dilakukan
Bimbingan Karir Berbasis Life skill untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri dalam
sebagai berikut :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik yang bersifat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
menjadi lebih baik dan bersemangat serta lebih percaya diri dalam
masa depannya.
untuk masa depannya. Percaya diri tidak muncul dengan sendirinya pada
KAJIAN PUSTAKA
diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting. Salah satu
sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai
7
8
meyakini adanya rasa percaya dalam dirinya, merasa puas terhadap dirinya
diharapkannya.
adalah individu yang mandiri, yaitu berdiri sendiri tanpa tergantung pada
secara tepat. Kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang
Risnawati, 2010).
kepercayaan diri adalah sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri
pada kemampuan yang ada pada diri seseorang adalah salah satu
mereka tetap dapat meninjau kembali sisi positif dari kegagalan itu.
kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau rasa yang dapat
memiliki cara pandang yang positif, tidak mudah tergantung dengan orang
1) Konsep diri
2) Harga diri
Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif
3) Pengalaman
4) Pendidikan
berpendidikan rendah.
tidak muncul begitu saja pada diri seseorang, tetapi terdapat proses tertentu
panjang yang berlangsung sejak dini. Terbentuknya rasa percaya diri dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari dalam diri, pendidikan
dan pengalaman.
SMP dan SMA. Istilah Perguruan Tinggi yang digunakan untuk lapisan
perilaku (kelakuan) dari dua atau lebih alternatif yang ada. Menurut James
alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan
13
atas dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa alternatif yang harus
dipilih salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai dan
(Kemenristekdikti, 2017).
f. Tujuan Penjurusan
Perguruan Tinggi
sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri untuk mengambil suatu
pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir untuk masa depan. Menurut
perkembangan karirnya.
memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri
supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan
peserta didik yang harus dilihat sebagai bagian integral dari program
studi.
16
yang tepat.
menurut Elfi dan Hidayah (2012: 83), bimbingan karir adalah usaha
sebagainya.
kepada peserta didik atau individu agar dapat mengenal dirinya, dapat
pemahaman yang mendalam tentang diri dan dunia pekerjaan atau karir.
konsekuensi-konsekuensinya.
perusahaan).
18
tidak tersedia.
kehidupan,
bidang lainnya).
eksternal atau lingkungan seperti ras, taraf sosial ekonomi dan teknologi
informasi. Kemudian faktor internal atau pribadi yang terdiri dari bakat
merupakan salah satu cara yang efektif bagi guru bimbingan dan
21
siswa.
individu yang dilakukan secara tatap muka dengan konselor atau guru bk.
22
yang diperlukan untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain, dan
(1995: 419) dimaknai bahwa kecakapan hidup adalah urutan pilihan yang
esensial bagi manusia dewasa untuk dapat hidup secara mandiri atau
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
24
dan perkembangannya.
sekaligus.
sekolah.
peserta didik yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dalam kehidupan
kehidupan. Tujuan dari kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu
kecakapan hidup yang bersifat esame (generic life skill/GLS) yang terbagi
atas kecakapan personal (personal skill) dan kecakapan sosial (social skill)
skill).
secara kreatif.
untuk mengenal dirinya secara utuh. (2) Kecakapan sosial (Social Skill)
mampu membuat suatu pilihan keputusan dalam karir atau pekerjaan yang
apapun profesinya.
tindak lanjut dalam program bimbingan kepada peserta didik yang menjadi
29
lingkungan.
metode tertentu yang sesuai dengan isi materi dan kebutuhan siswa serta
Namun dengan pola ini sudah barang tentu perlu adanya jam
bimbingan karir.
penerapan ide, konsep kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis
(life skills) dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu kecakapan hidup yang
Skills. Kecakapan hidup yang bersifat umum atau GLS adalah kacakapan
yang perlu diperlukan oleh siapapun, baik yang bekerja, yang tidak bekerja
merawat raga dan sukma atau jasmani dan rohani. Atau dengan
kata lain :
dimiliki.
unit. Pada pelaksanaan ini, bimbingan karir telah menjadi mata pelajaran
diberikan mulai dari kelas satu (1) hingga kelas tiga (3) disesuaikan
34
dengan tingkat kebutuhan dari siswa tersebut. Perkembangan karir saat ini
lingkungannya kelak.
penelitian ini dilakukan oleh Naning Dwi Setyo Astuti (2015). Hasil penelitian
siswa secara umum berada pada kategori cukup baik. Model layanan bimbingan
karir berbasis life skill yang dikembangkan dinilai efektif untuk meningkatkan
Singosari Malang”. Penelitian ini dilakukan oleh Roudlotul Jannah, Elok (2013).
Hasil yang diperoleh yaitu layanan bimbingan karier berada pada kategori
sedang, dan kepercayaan diri siswa juga berada pada kategori sedang. Dari hasil
35
analisisnya terdapat pengaruh yang signifikan. Ini berarti bahwa pengaruh layanan
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Arif Nurul Huda yang berjudul “
Effect size dengan klasifikasi Besar bahwa Layanan Bimbingan Karir Berbasis
layanan bimbingan karir berbasis life skill dapat dijadikan alternatif bantuan
karir, terutama yang berhubungan dengan pemilihan jurusan. Maka dari itu
Diri Dalam Memilih Jurusan Di Perguruan Tinggi Siswa SMA Negeri 8 Palu.
diri dan menyadari kemampuan dirinya dalam melakukan suatu tindakan serta
36
akan bertindak mandiri dalam membuat pilihan dan mengambil keputusan sendiri
seperti menjalin relasi dengan orang lain, memiliki tanggung jawab, penuh
keyakinan dan memiliki persepsi diri yang positif, mendekati tantangan baru
dengan penuh antusias, dan mau melibatkan diri dengan lingkungan yang lebih
luas.
Saat ini beberapa siswa di SMA Negeri 8 Palu tidak percaya diri dalam
memilih jurusan di Perguruan Tinggi banyak siswa yang sangat kebingungan dan
karena faktor ketidakmampuan dan ketidakpercayaan diri. Hal ini tentunya dapat
berdampak negatif pada masa depan karir siswa. Siswa sering memandang
memilih jurusan. Bahkan banyak siswa yang memilih jurusan bukan berdasarkan
potensi, minat dan bakat yang dimilikinya, terkadang dipengaruhi oleh pendapat
pada pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi menjadi salah satu penyebab siswa
kurang percaya diri dalam mengambil keputusan untuk masa depannya. Begitu
Perlu adanya peran serta seorang guru atau konselor sekolah dalam
dalam bidang karir. Layanan bimbingan karir perlu dilakukan dengan tujuan
mengarahkan siswa siswi tersebut untuk lebih bisa fokus terhadap bidang/jurusan
apa yang mereka minati serta sesuai dengan kemampuannya. Bimbingan karir
berbasis life skill dapat menjadi alternatif solusi bagi siswa dalam menghadapi
masalah karir. Kecakapan hidup atau life skill adalah kemampuan dan
dihadapinya.
Melalui bimbingan karir berbasis life skill ini diharapkan siswa mampu
ini siswa tidak merasa ragu dan bimbang dalam mengambil keputusan secara
Pemberian layanan
Tahapan pemberian layanan bimbingan karir berbasis
Bimbingan Karir Berbasis life skill :
Life Skill 1. Pembentukan
2. Peralihan
3. Kegiatan : a. Kecakapan Mengenal Diri
b. Kecakapan Berpikir Rasional
c. Kecakapan sosial
4. Pengakhiran
Tinggi sebelum dan sesudah melakukan layanan bimbingan karir berbasis life skill
METODE PENELITIAN
penelitian ini adalah Quasi Experimental Design yaitu dengan memberi dua
bimbingan karir berbasis life skill sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelompok
kedua diberikan layanan bimbingan karir secara umum sebagai kelas kontrol.
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
Penelitian mengenai layanan bimbingan karir berbasis life skill ini dapat
sampel penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Negeri 8 Palu yang memiliki
kepercayaan diri rendah dengan indikator tidak percaya pada kemampuan sendiri,
tidak mandiri dalam mengambil keputusan tidak memiliki rasa positif terhadap
diri sendiri, tidak berani mengungkapkan pendapat dan siswa yang telah mengisi
40
41
Design. Menurut Sugiyono (2009 : 116) desain penelitian Non Equivalent Kontrol
Kelompok Eksperimen O1 x O2
Kelompok Kontrol O3 - O4
Keterangan:
life skill
melakukan dua kali tes pada masing-masing kelompok. Tes awal dilakukan
eksperimen diberikan perlakuan berupa layanan bimbingan karir berbasis life skill.
Variabel dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan karir berbasis life
skill sebagai variabel bebas (X) dan kepercayaan diri dalam memilih jurusan di
1. Populasi
jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
Negeri 8 Palu.
2. Sampel
sebanyak 91 siswa.
3. Teknik Sampling
rata sama. Sampel dalam penelitian ini 20 siswa yang terbagi menjadi dua
Kontrol 10
Ʃ 20
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan
bimbingan karir di sekolah dan kepercayaan diri siswa dalam memilih jurusan di
Perguruan Tinggi. Adapun data primer diperoleh langsung dari siswa berdasarkan
hasil pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta data post-test
1. Angket
responden tinggal memilih jawaban yang telah tersedia yang sesuai dengan
model skala likert. Skala ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
sangat tinggi.
2. Dokumentasi
skill, hal ini dilakukan untuk melengkapi hasil penelitian yang berkaitan
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi dalam 3 tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Kegiatan
kelas eksperimen.
3. Tahap Akhir
yaitu :
1. Tahap Pembentukan
secara terbuka
bimbingan kelompok
2. Tahap Peralihan
dalam hal ini masih ada keraguan dari para anggota maka
tersebut.
kelompok.
3. Tahap Kegiatan
3) Kecakapan sosial
kelompok.
tuntas.
anggota kelompok.
4. Pengakhiran
selanjutnya.
e. Berdoa
f. Salam
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam pengumpulan data agar penelitian lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
mengacu pada skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
Bentuk angket dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan pilihan yang
alternatifnya empat jawaban yang harus dipilih oleh subyek. Terdapat dua jenis
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari instrumen penelitian
Angket ini menggunakan 4 skala tingkatan. Setiap pernyataan terdiri dari empat
pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan
Data yang terkumpul dalam bentuk kalimat atau huruf diubah menjadi data
angka atau bilangan dengan setiap jawaban diberi bobot sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif
mengenai tingkat rasa percaya diri siswa melalui pre-test dan post-test pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kriteria skor skala kepercayaan diri
sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Untuk menentukan
perhitungan panjang kelas interval, data ini diperoleh dari hasil penskoran
angket atas jawaban yang diberikan responden, rumus yang digunakan untuk
( )
( Arsop Sapi,I, 2005:171)
52
Keterangan :
i : Interval
NT : Nilai tertinggi
NR : Nilai terendah
K : Jumlah kategori
Keterangan :
P = Angka Persentase
N = Jumlah responden
2. Analisis Inferensial
a. Uji Normalitas
diambil dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Suatu data yang
Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk.
digunakan adalah 0,05. Jika nilai output pada kolom sig. dari hasil uji SPSS
lebih besar dari taraf signifikansi (p > 0,05), data tersebut berdistribusi
normal dan sebaliknya Jika nilai output pada kolom sig. dari hasil uji SPSS
lebih kecil dari taraf signifikansi (p < 0,05), data tersebut tidak berdistribusi
normal
b. Uji Homogenitas
menguji homogen atau tidaknya sampel yang diambil dari populasi yang
sama. Sampel dapat dikatakan memiliki variansi populasi sama jika harga
probabilitas perhitungan lebih besar dari 0,05 atau p > 0,05. Apabila hasil uji
homogenitas menunjukkan data itu homogen lalu diuji perbedaan dua rata-
T-Test.
c. Pengujian Hipotesis
sebelum dan sesudah melakukan layanan bimbingan karir berbasis life skill
apabila thitung > ttabel, hipotesis H0 ditolak atau hipotesis alternatif (Ha)
diterima, tetapi jika thitung < ttabel, hipotesis H0 diterima atau hipotesis
Perguruan Tinggi pada kelompok eksperimen peserta didik dapat dilihat pada
Untuk hasil pre-test siswa kelas kontrol, akan disajikan dalam tabel 4.2
berikut ini :
56
57
Hasil rangkuman pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
2. Kontrol 10 49,3
Total 20 102,6
tes awal (pre-test) kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 53,3
(lima puluh tiga koma tiga) dan 49,3 (empat puluh sembilan koma tiga). Dari
kelompok kontrol tidak berbeda terlalu jauh. Selisih dari rata-rata kedua
kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel klasifikasi kepercayaan diri dalam
Tabel 4.4 Klasifikasi Dan Persentase Hasil Pre-Test Kepercayaan diri dalam
Memilih Jurusan Di Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelompok
Eksperimen Dan Kelompok Kontrol.
4. Rendah 8 80 4. Rendah 5 50
5. Sangat Rendah 2 20 5. Sangat Rendah 5 50
Jumlah 10 100 Jumlah 10 100
menjadi responden, tidak ada siswa yang memiliki klasifikasi kepercayaan diri
dalam memilih jurusan di Perguruan Tinggi sangat tinggi, tinggi dan cukup,
ada 8 siswa atau 80% yang memiliki klasifikasi kepercayaan diri dalam
memilih jurusan di Perguruan Tinggi rendah dan ada 2 siswa atau 20% yang
Tinggi sangat rendah. Hasil pre-test yang sama juga ditunjukkan oleh
tidak ada siswa yang memiliki klasifikasi kepercayaan diri dalam memilih
59
jurusan di Perguruan Tinggi sangat tinggi, tinggi dan cukup, ada 5 siswa atau
Perguruan Tinggi rendah, dan ada 5 siswa atau 50% siswa yang memiliki
perbedaan pada kedua kelompok pada tes awal atau pre-test. Dimana pada
kepercayaan diri dalam memilih jurusan di Perguruan Tinggi rendah dan ada 2
memilih jurusan di Perguruan Tinggi sangat rendah dan tidak ada siswa yang
berbasis life skill dan kelompok kontrol diberikan layanan bimbingan karir
diri dalam memilih jurusan di Perguruan Tinggi siswa SMA Negeri 8 Palu.
60
Untuk hasil post-test siswa kelas eksperimen, akan disajikan dalam tabel
Tabel 4.6 Data Skor Post-Test Kelompok Kontrol Setelah Diberikan Layanan
Bimbingan Karir Secara Umum
2. Kontrol 10 62,5
Total 20 139
Dari tabel diatas, diketahui skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas
kontrol adalah 76,5 (tujuh puluh enam koma lima) dan 62,5 (enam puluh dua
koma lima). Selisih dari rata-rata kedua kelompok eksperimen dan kontrol
adalah 14.
Tabel 4.8 Klasifikasi dan Persentase Hasil Post-Test Kepercayaan Diri dalam
Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol.
4. Rendah 0 0 4. Rendah 4 40
5. Sangat Rendah 0 0 5. Sangat Rendah 0 0
Jumlah 10 100 Jumlah 10 100
yang diberikan layanan bimbingan karir berbasis life skill, sebanyak 1 siswa
diri dalam memilih jurusan di Perguruan Tinggi tinggi, sebanyak 5 siswa yang
Tinggi cukup dan tidak ada siswa yang memiliki klasifikasi kepercayaan diri
karir berbasis life skill, terdapat 6 siswa klasifikasi kepercayaan diri dalam
kepercayaan diri dalam memilih jurusan di perguruan tinggi rendah dan tidak
ada siswa yang memiliki klasifikasi kepercayaan diri dalam memilih jurusan
1. Uji Normalitas
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Data yang digunakan adalah data
post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data ini diuji menggunakan uji
yang digunakan yaitu diperoleh data yang berdistribusi normal apabila nilai
dengan memasukkan data secara langsung pada lembar kerja yang memiliki
pada laptop. Untuk menentukan uji normalitas, maka rumus yang digunakan
63
adalah rumus Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas disajikan dalam tabel 4.9
berikut ini.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
keputusan uji normalitas dalam Shapiro-Wilk yang pertama jika nilai sig. >
0.05 maka data berdistribusi normal, yang kedua jika nilai sig. < 0.05 maka
data tidak berdistribusi normal. Data yang diperoleh dari hasil post-test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tabel 4.9 diatas, terlihat
taraf signifikasi lebih dari 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa data skor
2. Uji Homogenitas
aplikasi SPSS 24, dengan rumus Levene. Kriteria yang digunakan yaitu data
dikatakan homogen jika nilai F hitung lebih kecil F tabel (4,02) dan nilai taraf
bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa
populasi memiliki varian yang homogen atau data berasal dari populasi
3. Uji Hipotesis
Tinggi siswa yang mendapatkan layanan bimbingan karir berbasis life skill
uji normalitas dan uji homogenitas telah terpenuhi. Pengujian koefisien t pada
atau tidaknya layanan bimbingan karir berbasis life skill untuk meningkatkan
signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak, yang
dan kelompok kontrol. Sebaliknya, jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed)
66
lebih besar dari 0,05, H0 diterima, yang artinya tidak ada perbedaan yang
Lower Upper
Equal .
variances
assumed .017 899 5.795 18 .000 14.30000 2.46779 9.11536 19.48464
Equal
variances not
assumed 5.795 17.999 .000 14.30000 2.46779 9.11536 19.48464
independent sample t-test pada hasil post-test kepercayaan diri dalam memilih
signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari pada 0,05. Oleh
skill dengan kelompok kontrol yang diberikan bimbingan karir secara umum.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir berbasis life skill efektif untuk
67
tinggi.
4.2 Pembahasan
perlakuan bimbingan karir berbasis life skill mendapatkan skor hasil post-test
secara umum. Rata-rata skor hasil pre-test kepercayaan diri dalam memilih
statistik adalah 53,3, sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata skor hasil pre-
test adalah 49,3. Selisih dari rata-rata kedua kelompok pada hasil pre-test tidak
Hasil tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Naning Dwi
Setyo Astuti (2015) dengan judul “Layanan Bimbingan Karir Berbasis Life skill
siswa secara umum berada pada kategori cukup baik yaitu 219 menjadi 236
dilakukan oleh Muh Kursi (2013) dengan judul “Pengaruh Layanan Bimbingan
Karir Berbasis Life skill terhadap Jiwa Kewirausahaan Siswa Madrasah Aliyah
siswa setelah diberi perlakuan teknik layanan bimbingan karir berbasis life skill
kurangnya percaya diri siswa dalam memilih jurusan dengan ciri-ciri tidak
tidak memiliki rasa positif terhadap diri sendiri, dan tidak berani mengungkapkan
pendapatnya. Bimbingan karir berbasis life skill dapat menjadi langkah yang tepat
Tinggi, hal ini dikarenakan bimbingan karir berbasis life skill merupakan suatu
keputusan dalam karir atau pekerjaan yang tepat berdasarkan kemampuan dan
individu yang mandiri serta percaya diri terutama dalam memilih jurusan di
Perguruan Tinggi.
Tinggi kelompok eksperimen yang mendapat bimbingan karir berbasis life skill,
rata-rata skor yang diperoleh adalah 76,5. Hasil post-test pada kelompok
umum rata-rata skor yang diperoleh adalah 62,5. Hasil post-test pada kelompok
kontrol mengalami peningkatan sebesar 13,2, dari hasil rata-rata sebelumnya 49,3.
Dilihat dari rata-rata skor pre-test dan post-test kepercayaan diri dalam
memilih jurusan di Perguruan Tinggi pada kedua kelompok di atas, maka dapat
dengan yang terjadi dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
bimbingan karir berbasis life skill cukup efektif untuk meningkatkan kepercayaan
Sejalan dengan hasil tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Arif Nurul
menunjukkan adanya peningkatan yang diperoleh dari data rata-rata kelas kontrol
dan eksperimen. Data kelas kontrol menunjukkan rata-rata 99.6000 lebih kecil
23.68655 dan mengalami kenaikan kearah positif. Hal ini membuktikan bahwa
skill, dari fakta dilapangan berdasarkan hasil analisis angket yang dilakukan oleh
mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki rasa positif terhadap diri sendiri,
keputusan penting dalam hidupnya. Dengan memahami diri dan kemampuan yang
dimiliki siswa dapat percaya diri untuk menentukan karir di masa depan baik
yang terjadi pada siswa di dukung oleh teori kepercayaan diri Hakim (2002:6)
bahwa kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan
bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas
prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Dengan
memiliki kepercayaan diri siswa dengan mudah menentukan dan memilih jurusan
karir berbasis kecakapan hidup personal skill dapat membantu siswa mengenal
dirinya secara utuh, menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang
sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan (depdiknas,
2007:11). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Arif Nurul Huda (2018:99)
yang mengatakan bahwa dengan pemberian layanan kecakapan hidup guru dapat
membuat peserta didik lebih percaya diri, orientasi pada tugas dan hasil lebih
dibuktikan pada saat pemberian layanan bimbingan karir berbasis life skill untuk
terlihat dari peningkatan klasifikasi kepercayaan diri siswa dan keaktifan siswa
dimilikinya.
dengan judul “Efektifitas Layanan Bimbingan Karir Berbasis Life Skill Untuk
bahwa berdasarkan hasil uj t test didapat nilai signifikansi 0,000 dengan hasil
sebesar 0,000 < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil tersebut terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai sebelum pelakuan dengan rata-
rata nilai sesudah perlakuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa bimbingan karir
berbasis life skill efektif dalam meningkatkan kematangan karir peserta didik.
pada hasil post-test kepercayaan diri siswa dalam memiliki jurusan di perguruan
tinggi diperoleh signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Menurut hipotesis
(dugaan) dan juga dasar pengambilan keputusan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
72
SMA Negeri 8 Palu sesudah diberikan layanan bimbingan karir berbasis life skill
Perguruan Tinggi siswa SMA Negeri 8 Palu sesudah diberikan layanan bimbingan
karir berbasis life skill tidak meningkat) diterima. Hal ini dikarenakan signifikansi
atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Dari data yang
memilih jurusan di Perguruan Tinggi yang mendapat bimbingan karir berbasis life
skill dengan siswa yang mendapat bimbingan secara umum. Hasil ini menunjukan
bahwa pemberian layanan bimbinga karir berbasis life skill efektif untuk
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diuraikan di atas,
layanan bimbingan karir secara umum memiliki rata-rata 49,3. Selisih dari
selisih 14. Degan hasil tersebut kepercayaan diri siswa yang diberikan
72
73
5.2 Saran-saran
perubahan yang dialami dan selalu percaya diri dalam menetapkan suatu
skill.
DAFTAR RUJUKAN
A.F. Stoner.( 2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Aly, Abdullah & Eny Rahma. (2010). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
74
75
Iswidharmanjaya, Derry, dan Jubilee Enterprise. (2014). Satu Hari Menjadi Lebih
Percaya Diri.Jakarta: PT. Gramedia.
Lauster, Peter. (2015). Tes Kepribadian (Terjemahan D.H. Gulo). Jakarta: Bumi
Aksara
Lina dan Klara Sr. (2012). Panduan Menjadi Remaja Percaya Diri. Jakarta: Nobel
Edumedia
Naning Dwi Setyo Astuti.(2015). Layanan bimbingan karir berbasis life skill
untuk Meningkatkan Kemampuan Merencanakan Karir. Jurnal Penelitian
Tindakan Bimbingan dan Konseling.Vol.1, No.2. hal 44
Rahayu, Aprianti Yofita. (2013). Anak Usia TK: Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta: PT Indeks
Rahman, Agus Abdul. (2013). Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu dan
Pengetahuan Empirik. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Lampiran 1
Lampiran 2
ANGKET PERCAYA DIRI SISWA DALAM MEMILIH JURUSAN DI
PERGURUAN TINGGI
IDENTITAS DIRI
Nama :
Kelas :
A. Pengantar
Pengisian angket ini tidak ada hubungannya dengan nilai kalian sehingga
tidak perlu ragu atau khawatir dalam memberikan jawaban pada setiap pertanyaan
dibawah ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan agar mengisinya dengan
sejujur-jujurnya dan jangan terpengaruh dengan orang lain. adapun pernyataan
dibawah ini terdiri dari :
1. Sangat Setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Tidak Setuju (TS)
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan teliti pernyataan-pernyataan yang ada di bawah ini!
2. Tanggapilah pernyataan-pernyataan tersebut dengan memberi tanda cek
(√)
Selamat mengisi dan Terima kasih atas perhatiannya.
79
Lampiran 3
Visi dan misi hidup merupakan suatu pandangan mengenai tujuan untuk
masa mendatang yang di dalamnya mencakup impian, harapan, ataupun cita-cita.
Hal itu berarti visi dan misi sebagai langkah awal untuk menentukan mau di bawa
ke manakah hidup kita untuk masa yang akan datang. Adanya visi dan misi juga
dipandang sebagai suatu jembatan agar goals dalam hidup ini lebih jelas dan
terarah. Namun, perlu diperhatikan, dalam menjalani hidup ini tidak selalu
berjalan mulus maka diperlukannya mental yang kuat dalam menghadapi
hambatan ataupun ujian selama menuju ke target.
Mari kita ambil contoh, apabila kalian berkeinginan untuk menjadi
seorang pilot, apa yang harus kalian lakukan dan bagaimana untuk mencapainya?
Ini merupakan salah satu bentuk misi di dalam hidup. Namun, di dalam proses
menjadi seorang pilot, tidak melulu berjalan lancar karena pastinya ada hal-hal
lain yang menjadi rintangan kalian.
Mengikuti Tes Kepribadian atau Berkonsultasi
Manusia memiliki berbagai macam karakter. Seperti halnya, ada seseorang
yang memiliki banyak minat, tetapi tidak tahu atau bahkan bingung bagaimana
cara mengembangkannya, begitupun sebaliknya. Sekalinya tahu, ada saja yang
menjadi hambatannya, bahkan hambatan tersebut seringkali muncul dari akal dan
nurani yang mana keduanya tidak memungkinkan untuk sinkron. Maka dari itu,
untuk dapat lebih mengenal dan memahami seperti apa kepribadian diri kita, salah
satu dari sekian cara ialah mengikuti tes kepribadian atau bisa juga berkonsultasi
ke psikolog seperti halnya melalui buku Personality Test: Kenali Dirimu Sendiri
dan Orang Lain.
Manfaat Mengenal Diri Sendiri
Setelah mengetahui bagaimana cara untuk mengenal diri sendiri, kalian
perlu tahu bahwa sebenarnya ada beberapa manfaat yang didapatkan dari
mengenal diri sendiri, loh. Berikut penjelasan singkatnya.
Mudah meningkatkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan diri.
Semua manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, hanya saja tidak
sedikit dari mereka yang enggan atau bahkan tidak mengetahui hal tersebut.
Adapun manfaat dalam mengenal diri sendiri, salah satunya agar kita dapat
88
Dalam hidup ini, tentu kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan.
Dengan kata lain, hidup adalah pilihan. Pilihan tersebut juga pastinya beragam,
mulai dari pilihan dalam berkarier sampai berhubungan sosial. Misalnya, apabila
kalian memiliki hobi atau bakat dalam bidang fotografi, tentunya kalian akan
lebih mudah untuk menentukan pilihan dan berkarier untuk menjadi fotografer.
Jadi lebih tahu potensi diri.
Ketika kita telah paham akan diri sendiri, maka kita akan menemukan
beberapa potensi dalam diri. Dengan begitu, kita akan lebih mudah dalam meraih
kesuksesan ataupun meraih target, baik itu dari segi karier maupun kehidupan.
Dengan lebih mengenal diri dan potensi yang kita miliki, itu juga bisa menjadi
titik awal menuju kebahagiaan hidup. Karena dengan begitu kita menjadi
memahami apa yang harus kita lakukan dan tujuan hidup yang kita miliki.
Lebih menghargai dan memahami perspektif orang lain terhadap diri kita.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu cara untuk mengenal diri
sendiri adalah meminta orang lain agar memberikan feedback ataupun tanggapan
terhadap diri kita. Dari situlah kita akan mengetahui apa saja perspektif orang lain
terhadap diri kita. Maka hal itu akan berguna apabila terdapat pandangan negatif
dari orang lain mengenai diri kita. Mengapa demikian? Karena dengan begitu,
kita akan termotivasi untuk berusaha dan mengubah pandangan negatif tersebut
menjadi suatu hal yang positif.
Kesimpulan Mengenal Diri Sendiri
Perlu diingat bahwa manusia memiliki kepribadian yang beragam dan unik
antara satu dengan yang lainnya. Semua perlahan akan nampak dari bagaimana
caranya kita berproses dalam menjalani hidup ini. Tidak perlu berambisi menjadi
seperti orang lain untuk mengetahui dan mengenal diri kita, malahan hal tersebut
akan menutupi siapa diri kita sebenarnya. Selain itu, bilamana kita sudah paham
dan mengenal sifat, karakter, dan kepribadian diri sendiri, akan terasa mudah pula
untuk mengenal dan memahami sifat serta karakter orang lain yang ada di
sekeliling. Kemudian, kita akan lebih mudah untuk berjelajah ke luar dari zona
nyaman karena kita telah paham betul batas dan kemampuan diri sendiri.
90
Kecakapan “penting nggak sih untuk memahami atau mengenal diri sendiri?”.
Mengenal Jawabannya, tentu saja penting. Hal itu karena, sebelum kita ingin
dikenal dan mengenal orang lain, kita harus memahami dan mengenal diri
Diri Sendiri kita sendiri.
salam
M Evaluasi
a. Evaluasi Proses 1. Pemimpin kelompok terlibat dalam menumbuhkan
antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan
2. Pemimpin kelompok membangun dinamika
kelompok
3. Pemimpin kelompok memberikan penguatan dalam
membuat langkah yang akan dilakukannya
b. Evaluasi Hasil 1. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengalaman konseli dalam bimbingan kelompok
2. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah
bimbingan kelompok.
3. Konseli mengisi instrumen penilaian dari Pemimpin
kelompok
Sebagai orang yang rasional, Anda juga tidak pernah membiarkan emosi
menghalangi Anda untuk melakukan sesuatu yang benar untuk dilakukan.
Terlepas dari apa pun yang Anda rasakan.
d. Pentingnya proses berpikir rasional
Lantas apa pentingnya berpikir rasional? Ada banyak manfaat yang dapat
diperoleh dari proses berpikir rasional. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Apa itu
berpikir
Kecakapan Rasional ?
Berpikir Berpikir rasional adalah
berpikir menggunakan akal
Rasional sehat yang terencana untuk
mencapai target dan tujuan
tertentu.
Tanda-tanda
- Orang mempuny ai rencana y ang jelas untuk
k ehidupanny a
orang rasional
- Orang y ang cepat menarik k esimpulan dari suatu Orang-orang y ang berpik ir rasional selalu berpik ir jauh k e
k ejadian/ masalah engan sangat baik depan tentang tujuan dan masa depan dibandingk an
Pentingnya
proses berpikir
Cara Berpikir Rasional
Dapat berpikir kritis
rasional
● Tingkatkan kemampuan dalam berpikir analisa dengan baik
Membantu mempelajari keterampilan baru
● Tingkatkan ilmu pengetahuan dan w aw asan
THANK
YOU
98
salam
M Evaluasi
a. Evaluasi Proses 1. Pemimpin kelompok terlibat dalam menumbuhkan
antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan
2. Pemimpin kelompok membangun dinamika
kelompok
3. Pemimpin kelompok memberikan penguatan dalam
membuat langkah yang akan dilakukannya
b. Evaluasi Hasil 1. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengalaman konseli dalam bimbingan kelompok
2. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah
bimbingan kelompok.
3. Konseli mengisi instrumen penilaian dari Pemimpin
kelompok
SOCIAL SKILL
A. Apa Itu Social Skill ?
Social skill adalah suatu keterampilan yang digunakan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain baik secara verbal maupun non
verbal, menurut Skillsyouneed. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial
sehingga sangat penting untuk menguasai cara berkomunikasi yang baik. Dengan
memahami social skill tidak hanya bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi
saja, tapi juga paham bagaimana cara menghadapi orang lain. Jadi, kemampuan
yang satu ini memang akan sangat bermanfaat di setiap bidang kehidupan kita.
Tidak percaya ?
Dilansir dari Indeed, berikut ini beberapa manfaat dari memiliki
kemampuan yang satu ini:
membangun, memelihara, dan menumbuhkan hubungan baik dengan orang
lain
lebih mudah mendapatkan ide hingga informasi dari perspektif orang lain
memperluas networking sehingga berpeluang menemukan peluang baru
mudah bekerja sama dengan orang lain
membuat bekerja terasa lebih nyaman karena bisa menjaga hubungan baik
dengan setiap rekan kerja
Social skill adalah salah satu keterampilan yang paling dicari oleh
recruiter karena dengan memiliki kemampuan ini pastinya kandidat akan lebih
mudah untuk diajak berkomunikasi.
Ingin tahu apa saja contoh social skill yang harus dimiliki oleh setiap
orang? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.
1. Empati
Contoh social skill yang pertama adalah empati. Hal yang satu ini
sangatlah penting untuk dikuasai karena mampu membantu kita lebih mudah
dekat dengan orang lain. Dengan memiliki empati tentunya kita bisa dengan
mudah memahami perasaan orang lain yang sedang berbicara dengan kita.
Misalnya saat kita harus berhadapan dengan klien yang memiliki masalah dan
meminta bantuan untuk menyelesaikannya, maka empati sangatlah diperlukan.
102
Pasalnya, dengan empati kita bisa menunjukkan kepedulian yang tulus dan
melihat masalah dari sudut pandangnya. Jadi akan lebih mudah untuk membantu
menyelesaikan masalah tersebut.
2. Komunikasi verbal
Menurut The Balance Careers, komunikasi verbal adalah kemampuan
untuk mengekspresikan diri menggunakan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami oleh orang lain. Kemampuan yang satu ini sangat dibutuhkan oleh
setiap profesi karena komunikasi adalah hal terpenting untuk meningkatkan
kesuksesan. Siapa pun yang memiliki kemampuan ini pasti akan lebih disukai
oleh orang lain karena mudah diajak berbicara baik secara langsung atau melalui
pesan tertulis.
3. Komunikasi nonverbal
Contoh selanjutnya dari social skill adalah komunikasi nonverbal. Selain
komunikasi verbal, kamu juga perlu menguasai komunikasi nonverbal jika ingin
karier lebih sukses. Komunikasi nonverbal sendiri adalah proses transfer
informasi melalui penggunaan bahasa tubuh. Misalnya, kontak mata, gerakan
tubuh, hingga ekspresi wajah. Dengan menggunakan bahasa tubuh yang benar
tentunya kamu akan lebih mudah dalam menunjukkan rasa empati kepada orang
lain saat sedang berkomunikasi dengannya.
4. Fleksibilitas
Menjadi orang yang fleksibel di sini adalah orang yang mudah terbuka
terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain. Menerima kritik dan
saran memang bukanlah hal yang mudah. Terkadang kita merasa bahwa keputusan
yang kita ambil adalah yang terbaik. Namun, kritik dan saran dari orang lain tetap
diperlukan untuk membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena itu,
menurut Huffpost kemampuan berpikir dan bertindak secara fleksibel ini
sangatlah diperlukan untuk menunjang kesuksesan.
5. Active listening
Contoh terakhir dari social skill adalah kemampuan active listening. Selain
mampu berbicara dengan tutur kata yang baik, kemampuan active listening juga
103
Social Social
skill skill
-04- -05-
5. Active
3. Komunikasi
nonverbal
4. Fleksibilitas listening
mudah bekerja membuat bekerja terasa lebih nyaman karena
sama dengan bisa menjaga hubungan baik dengan setiap
orang lain rekan.
THANKS
105
Lampiran 4
Tabel perhitungan skor pre-test Kelompok Ekperimen Kepercayaan Diri Siswa dalam Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
Tabel perhitungan skor pre-test Kelompok Kontrol Kepercayaan Diri Siswa dalam Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
Lampiran 5
Tabel Klasifikasi Kepercayaan Diri dalam Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
Pre-Test Kelompok Eksperimen
Nama Skor % Klasifikasi
BP 53 55,2 Rendah
DA 53 55,2 Sangat Rendah
AJ 47 48,9 Sangat Rendah
SA 49 51,0 Rendah
DA 54 56,2 Rendah
GF 52 54,1 Rendah
NH 57 59,3 Rendah
KL 52 54,1 Rendah
HN 62 64,5 Rendah
IK 54 56,2 Rendah
Lampiran 6
Tabel Perhitungan Skor post-test Kelompok Ekperimen Kepercayaan Diri Siswa dalam Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
No Item Angket
Nama Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
BR 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 77
DA 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 81
AJ 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 70
SA 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 81
DA 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 81
GF 2 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 74
NH 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 81
KL 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 75
HN 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 82
IK 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 2 2 2 4 4 2 3 66
109
Tabel Perhitungan Skor post-test Kelompok Kontrol Kepercayaan Diri Siswa dalam Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
No Item Angket
Nama Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
VN 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 61
NE 2 3 3 4 2 4 3 2 4 4 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 66
NM 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 66
KN 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 64
NA 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 67
AI 2 2 4 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 2 2 2 2 4 66
RG 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 56
RA 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 52
MY 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 3 58
NR 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 69
110
Lampiran 7
Tabel Klasifikasi Kepercayaan Diri dalam Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
Post-Test Kelompok Eksperimen
Nama Skor % Klasifikasi
BP 77 80,2 Cukup
DA 81 84,3 Tinggi
AJ 70 72,9 Cukup
SA 81 84,3 Tinggi
DA 81 84,3 Tinggi
GF 74 77,0 Cukup
NH 81 84,3 Tinggi
KL 75 78,1 Cukup
HN 82 85,4 Sangat Tinggi
IK 66 68,7 Cukup
Lampiran 8
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kepercayaan diri dalam PreTest Eksperimen .232 10 .134 .933 10 .477
memilih jurusan di PostTest Eksperimen .278 10 .028 .850 10 .058
Perguruan Tinggi
PreTest Kontrol .154 10 .200* .967 10 .865
PostTest Kontrol .236 10 .121 .901 10 .223
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 9
Uji Hipotesis (Independent Sample t-Test)
Lampiran 10
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
No Pelaksanaan Layanan Hari/Tanggal Jam
1. Pemberian angket pre-test sebelum
Senin/ 23 Agustus
dilakukan layanan bimbingan karir 09:00-selesai
2021
berbasis life skill
2. Pelaksanaan layanan bimbingan karir
Kamis/
berbasis life skill mengenai mengenal 11:00-selesai
21 Oktober 2021
diri sendiri
3. Pelaksanaan layanan bimbingan karir
Rabu/
berbasis life skill mengenai berpikir 10:15-selesai
27 Oktober 2021
rasional
4. Pelaksanaan layanan bimbingan karir
Kamis/
berbasis life skill mengenai 10:00-selesai
28 Oktober 2021
kecakapan sosial
5. Pemberian angket post-test sesudah
Jum’at/
dilaksanakan layanan bimbingan 09:30-selesai
29 Oktober 2021
karir berbasis life skill
114
Lampiran 11
DOKUMENTASI
A. Pembagian Angket Lewat Google Form
115
116
117
Ket : Pemberian layanan bimbingan karir berbasis life skill tahap pertama
kelompok eksperimen
Ket : Pemberian layanan bimbingan karir berbasis life skill tahap kedua
kelompok eksperimen
Ket : Pemberian layanan bimbingan karir berbasis life skill tahap ketiga
kelompok eksperimen
118
2. Kelas Kontrol
Lampiran 12
120
121
Lampiran 13
122
Lampiran 14
123
Lampiran 15
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar tulisan saya dan bukan
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini memenuhi
plagiasi, baik sebagian maupun seluruhnya maka saya bersedia menerima sanksi
Filka Adelah
Nim. A50118073
123
124
Lampiran 16
RIWAYAT HIDUP
124