Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Iddah Mahmudah
NIM. 1113011000006
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
الرحيم
ّ الرمحن
ّ بسم اهلل
Alhamdulillah segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt. Tuhan semesta
alam, berkat Rahmat, Taufik, hidayah dan Inayah-Nyalah, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tak lupa shalawat serta salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarganya, sahabatnya dan
kepada seluruh umat Islam yang senantiasa menjalankan sunnah-sunnahnya,
semoga syafaatnya senantiasa tercurahkan kepada umatnya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
memperoleh begitu banyak dukungan, bantuan, bimbingan, dan saran dari
berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Hj. Marhamah Saleh, Lc.MA., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Muhammad Zuhdi, M.Ed, Ph.D., Dosen pembimbing Skripsi, yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan segala bentuk kebaikan
kepada penulis selama ini. Semoga semua kebaikan yang diberikan
mendapatkan balasan yang setimpal, dan semoga selalu berada dalam ridha-
Nya.
5. Dr. Abdul Ghofur, MA., Dosen Pembimbing Akademik, yang selalu
memberikan motivasi dan ilmu-ilmu baru kepada para mahasiswa
bimbingannya. Semoga selalu dalam lindungan Allah swt.
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah bersedia memberikan dan berbagi ilmu pengetahuan
iii
kepada penulis selama masa kuliah berlangsung. Semoga ilmu yang
diberikan oleh Bapak dan Ibu dosen bermanfaat dan mendapat keberkahan
dari Allah swt.
7. Bu Isti, admin di Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah banyak membantu penulis terutama dalam hal
administratif dan persyaratan untuk kuliah, skripsi hingga pemakaian toga
kebesaran.
8. Seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah membantu dalam hal administrasi penulisan skripsi ini.
9. Akhmad Hakim, S.Ag, M.Si., kepala MTs N 34 Jakarta, yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Usup Sidik, S.Ag., dan Siti Garini I, S.Ag., pihak sekolah yang telah
membantu penulis selama penelitian berlangsung.
11. Siswa/I MTs N 34 Jakarta tahun ajaran 2017/2018, yang telah antusias
dalam menyambut penulis dan bersahabat selama penulis melaksanakan
penelitian.
12. Keluarga tercinta, motivasi terbesar, dan segala alasan hidup penulis.
Terimakasih untuk Bapak H. Hartoyo dan Ibu Hj. Sumiyati, S.Pd., yang
tidak pernah lupa untuk mendo‟akan setiap waktu, memberikan semangat,
dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis. Semoga selalu
dalam lindungan dan ridha Allah swt.
13. Sahabat surga (insyaAllah), Putri Rahmawati, S.Pd., Santika Fatmawati,
S.Pd., dan Anggita Diana, yang selalu mendengarkan keluh kesah selama
masa kuliah dan selalu membersamai langkah penulis dalam kebaikan.
Semoga persahabatan kita abadi hingga jannah-Nya, Amiin.
14. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan
2013, terimakasih atas segala motivasi, bantuan, dan kebersamaan kita
selama ini. Semoga jarak tak melupakan kita untuk tetap saling menjaga tali
silaturahim.
iv
15. Teman-teman PAI A 2013, yang setiap hari selama 8 semester selalu
mensupport, bersama menimba ilmu di kelas yang sama, merasakan susah
senang pahit manis perkuliahan bersama. Semoga selalu dilancarkan semua
urusannya oleh Allah swt.
16. Teman-teman forkat Al Anfal LDK Syahid, yang telah berbagi ilmu dan
kecerian. Semoga selalu ceria dan dalam ridha Allah swt.
17. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah swt. melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas segala jasa
dan kebaikan yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasannya ilmu penulis dalam membuat skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Iddah Mahmudah
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................5
D. Perumusan Masalah .....................................................................................5
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .......................................................5
vi
B. Mata Pelajaran alquran Hadis di MTs
1. Pengertian Mata Pelajaran alquran Hadis .............................................14
2. Tujuan Mata Pelajaran alquran Hadis ..................................................15
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran alquran Hadis .....................................15
C. Pemahaman Kandungan Ayat alquran
1. Pengertian Pemahaman .........................................................................15
2. Kandungan Ayat alquran ......................................................................17
D. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................19
E. Kerangka Berpikir .....................................................................................20
F. Hipotesis Tindakan ....................................................................................20
vii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................62
B. Saran ...........................................................................................................63
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR BAGAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ahmad bin Ali bin Hajar al-„Asqalani, Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari, (Mesir: Pustaka
Imam Asy Syafi‟i, 1407 H/1986 M), h. 238.
1
2
belajar, proses kegiatan belajar diukur hanya dengan tes dan belajar terjebak
dalam mengumpulkan informasi saja.
Pada suatu wawancara pada bulan Juni 2017 pada guru alquran hadis dan
siswa MTs N 34 Jakarta terdapat beberapa informasi yang menyebabkan
rendahnya pemahaman kandungan ayat alquran. Saat ini konsentrasi siswa
terhadap pelajaran alquran hadis sulit difokuskan, sehingga tercipta kurang
minatnya siswa terhadap mata pelajaran alquran hadis. Siswa jarang berperan
aktif dalam pembelajaran sehingga tidak muncul interaksi. Rendahnya
motivasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran tersebut.2
Proses pembelajaran yang dialami siswa, tidak terlepas dari peran seorang
guru. Saat ini, krisis waktu pembelajaran yang minim, di dalam pembelajaran
murid kurang mampu mengaktualisasikan dirinya dengan mengaitkan pada
materi yang telah diajarkan di madrasah pada kehidupan masing-masing.
Salah satu solusi alternatif dari permasalahan-permasalahan di atas perlu
diterapkan pembelajaran yang dapat mengaitkan antara materi pembelajaran
dengan dunia nyata dengan mengaitkan pembelajaran tersebut siswa dapat
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan
sehari-hari mereka.
Kokom Komalasari menjelaskan bahwa, pembelajaran kontekstual adalah
pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari
dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari.3
Penjelasan ini menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan
salah satu pendekatan pembelajaran yang sangat berperan aktif, produktif dan
lebih bermakna dalam membantu proses belajar mengajar pada tingkat MTs,
mengingat bahwa pola pikir seusia mereka sudah ingin banyak tahu lebih
tentang apa yang telah dijelaskan oleh gurunya.
Selain penerapan pendekatan pembelajaran dengan cara yang telah
dipaparkan, penerapan pembelajaran pada siswa dapat dilakukan dengan
2
Usup Sidik, Guru Alquran Hadis, Wawancara, Jakarta, 12 Juni 2017.
3
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2013), h. 7.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Kurang minatnya siswa terhadap mata pelajaran alquran hadis.
2. Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran alquran hadis.
3. Terdapat kesulitan peserta didik dalam memahami pembelajaran alquran
hadis.
4. Terbatasnya model pembelajaran untuk mata pelajaran alquran hadis yang
diterapkan guru.
5. Seorang guru menciptakan suasana yang menegangkan ketika proses
belajar mengajar sehingga para siswa menjadi jenuh.
6. Rendahnya kemampuan siswa mengemukakan ide dan mengkontruksi
jawaban sendiri ketika menjawab soal.
4
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), h. 43.
5
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Penerapan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) sebagai pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran alquran
hadis.
2. Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
sebagai pendekatan pembelajaran yang diterapkan agar pemahaman
kandungan ayat alquran dari mata pelajaran alquran hadis lebih optimal.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana aplikasi metode pembelajaran dengan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam mata pelajaran alquran hadis siswa
kelas VIII MTs N 34 Jakarta?
2. Bagaimana hasil pembelajaran mata pelajaran alquran hadis dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam
meningkatkan pemahaman kandungan ayat alquran?
5
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), cet. 3, h. 111.
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Pernada Media Group, 2008), cet. 5 h. 257.
7
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2013), h. 14.
8
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi....loc. cit.
7
8
yang menurut Imam Ghazali disebut ilmu nazari atau menurut istilah
Barat adalah empirisme.9
Dalam proses konstruksi itu, Glasersfeld, sebagaimana dikutip
oleh Kokom Komalasari, berpendapat bahwa diperlukan beberapa
kemampuan sebagai berikut: (1) kemampuan mengingat dan
mengungkapkan kembali pengalaman; (2) kemampuan
membandingkan, mengambil keputusan mengenai persamaan dan
perbedaan; dan (3) kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman
yang satu dari pada yang lain.10
b. Latar Belakang Psikologis
Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa pengetahuan
terbentuk karena peran aktif subjek, maka dipandang dari sudut
psikologis, CTL berpijak pada aliran psikologis kognitif. Menurut
aliran ini proses belajar terjadi karena pemahaman individu akan
lingkungan. Belajar bukanlah peristiwa mekanis seperti keterkaitan
stimulus dan respons. Belajar tidak sesederhana itu. Belajar melibatkan
proses mental yang tidak tampak seperti emosi, minat, motivasi, dan
kemampuan atau pengalaman.11
Dalam asumsi dan latar belakang yang mendasarinya, maka
terdapat beberapa hal yang harus dipahami tentang belajar dalam
konteks CTL, yaitu:
1) Belajar adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Menyangkut
baik perbuatan yang bersifat pengetahuan, keterampilan, maupun
nilai dan sikap.12
2) Belajar sebagai bentuk perubahan diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, akibat pengalaman dan
latihan.13
9
Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam, (Jajarta: Erlangga, 2005), h. 262.
10
Kokom Komalasari. loc. cit.
11
Wina Sanjaya, op. cit., h. 113.
12
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1986), Cet. 1, h. 1.
9
13
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT
Imperial Bhakti Utama, 2007), h. 328.
14
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2008), h. 1.
15
Eliane B. Johnson, Contextual Teaching and Learning, (Bandung: MLC, 2006), cet. 2, h.
83.
16
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif; Konsep Landasan dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 3, h.
105.
17
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), cet. 1, h. 288.
10
3. Komponen CTL
CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 komponen.
Komponen-komponen ini yang melandasi pelaksanaan proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Berikut
penjelasannya:
a. Kontruktivisme (contructivism)
Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun
pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalaman. Menurut kontruktivisme, pengetahuan itu memang
berasal dari luar akan tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam diri
seseorang.18
b. Menemukan (inquiry)
Menemukan merupakan kegiatan inti dari kegiatan pembelajaran
berbasis CTL. Pengetahuan dari keterampilan yang diperoleh siswa
bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari
menemukan sendiri. Guru harus merancang kegiatan yang merujuk
pada kegiatan menemukan apa pun materi yang diajarkannya.19
c. Bertanya (questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya.
Oleh karena itu, bertanya merupakan strategi utama dalam CTL
penetapan unsur bertanya dalam CTL harus difasilitasi oleh guru,
kebiasaan siswa untuk bertanya atau kemampuan guru dalam
menggunakan pertayaan yang baik akan mendorong pada peningkatan
kualitas produktivitas pembelajaran.20
d. Masyarakat Belajar (learning community)
Masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerja
sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya.
18
Wina Sanjaya, op. cit., h. 118.
19
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas,(Jakarta: Kencana, 2009), h. 173.
20
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 195.
11
Sumber belajar siswa tidak hanya berada di dalam kelas, akan tetapi
sumber manusia lain di luar kelas (keluarga dan masyarakat).21
e. Pemodelan (modelling)
Dalam pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu ada
model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan
sesuatu, cara melempar bola dalam olahraga, contoh karya tulis, cara
melafalkan, dan sebagainya. Atau guru mrmberikan contoh cara
mengerjakan sesuatu.22
f. Refleksi (reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa
yang lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai
struktur pengetahuan yang baru. Refleksi merupakan respon terhadap
kejadian, aktivitas atau pengetahuan baru yang diterimanya.23
g. Penilaian yang sebenarnya (authentic assesment)
Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan semata hasil, dan dengan
berbagai cara. Penilaian dapat berupa penilaian tertulis dan penilaian
berdasarkan perbuatan, penugasan, produk, atau portofolio.24
21
ibid., h. 196.
22
Yatim Riyanto, op. cit., h. 175.
23
Ibid., h. 176.
24
Kokom Komalasari, op. cit., h. 13.
12
25
Ibid., h. 19.
26
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, op. cit., h. 131.
27
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 14.
13
28
Ibid., h. 15.
29
Kokom Komalasari, op. cit., h. 21.
30
Firmia Angela Nai, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h.
91.
14
kepada orang lain agar mendapat tanggapan atau validasi dan atas
dasar tanggapan itu konsep tersebut direvisi atau dikembangkan.
d. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying
knowledge).
e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan tersebut.31
31
Hasnawati, Pendekatan Contextual Teaching Learning Hubungannya dengan Evaluasi
Pembelajaran, Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol. 3 nomor 1, 2006, h. 60.
32
Keputusan Menteri Agama RI Nomr 165 Tahun 2014, h. 48.
15
33
Ibid., h. 56.
34
Ibid., h. 59.
35
Hartati Nur, Jurnal Penelitian Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Materi Silsilah
Keluarga Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD N 4 Tibawa Kecamatan Tibawa.
16
apa yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah
dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.36
Dalam domain kognitif taksonomi bloom sebagaimana dikutip oleh
Untung Yuwono, Pemahaman adalah keterampilan intelektual yang
menunjukkan pengetahuan tentang apa yang “dikatakan” oleh bentuk
verbal, gambar, atau simbol.37 Kata kerja operasional yang dijabarkan
dalam membuat indikator sebagai bahan dasar untuk menyusun alat
penilaian, yaitu:38
Domain/Ranah Kategori Jenis Perilaku Kata Kerja Operasional
36
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1995), h. 24.
37
Untung Suwono, JurnalWacana, Vol. 10 No. 1, April 2008, h. 74.
38
Amos Neolaka dan Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan
Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), h. 203.
17
d. Hukum-hukum
Hukum yang ada di alquran adalah memberi suruhan atau perintah
kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan
penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti
bersalah. Hukum dalam Islam berdasarkan alquran ada beberapa jenis
atau macam seperti j inayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
e. Tadzkir atau Peringatan
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan
kepada manusia akan ancaman Allah swt. berupa siksa neraka atau
waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau
waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di
dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang
yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
f. Sejarah-sejarah atau Kisah-kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu
baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah swt. serta
ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar
terhadap Allah swt. dalam menjalankan kehidupan sehari-hari
sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa
lalu atau dengan istilah lain iktibar.
g. Dorongan untuk berfikir
Di dalam alquran banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang
memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga
membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.39
39
Sembodo Ari Widodo, Pendidikan Islam dan Barat, (Jakarta: Graha Ilmu, 2004), h. 28.
19
E. Kerangka Berfikir
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan cara
pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan materi dengan kehidupan
sehari-hari. Sedangkan mata pelajaran alquran hadis merupakan salah satu
mata pelajaran yang perlu dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari, supaya
mempermudah pemahaman siswa terutama untuk meningkatkan pemahaman
siswa pada kandungan ayat alquran. Karena kemungkinan yang dapat terjadi
bila tidak menggunakan metode pembelajaran yang tepat yaitu, minat belajar
siswa rendah, kurangnya motivasi belajar siswa.
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir
Faktor Penyebab
Pemahaman Siswa Pembelajaran alquran hadis
Rendah:
haditshaditshhaditsHadits
1. Minat belajar
Pemahaman siswa rendah PTK
rendah
2. Motivasi belajar
rendah Pelaksanaan pembelajaran
3. Kurang tepatnya
model
pembelajaran Pemahaman siswa meningkat
yang digunakan
guru
F. Hipotesis Tindakan
Dari pembahasan teori dan kerangka berfikir di atas dapat dirumuskan
hipotesis tindakan bahwa dapat meningkatnya pemahaman kandungan ayat
alquran siswa melalui pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) pada mata pelajaran alquran hadis kelas VIII MTs N 34
Jakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
40
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan
Pengembangannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 4.
41
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2008), h. 45.
21
22
42
Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT
Indeks, 2012), h. 10.
43
Fitrianti, Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta:
Deepublish, 2016), h. 21-22.
23
Bagan 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Perubahan
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat
sebuah instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama
tindakan berlangsung. Dalam tahap ini, peneliti menentukan fokus
terhadap peristiwa yang perlu diamati, kemudian bekerja sama dengan
guru kelas membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
di praktikan di dalam kelas. Pada tahap ini juga peneliti membuat
instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, lembar
wawancara dan soal tes untuk akhir siklus.
24
b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini, adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi
atau penerapan isi rancangan yang telah dibuat, yaitu pelaksanaan tindakan
kelas. Pelaksanaan akan disesuaikan dengan isi rancangan yang telah
dibuat.
c. Pengamatan (Observing)
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan
pada siklus selanjutnya. Peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan pengamatan yang dibantu
oleh guru kelas sebagai observer dan kolaborator yang memberikan
pengamatan pada setiap aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
d. Refleksi (Reflecting)
Dalam tahap ini merupakan tahapan untuk memproses data yang
didapat dan dicari eksplanasinya, dianalisis, dan disintesis. Dalam proses
pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan guru kelas sebagai
kolaborator, seperti halnya pada saat observasi. Keterlibatan kolaborator
sekedar untuk membantu peneliti untuk dapat lebih tajam lagi melakukan
refleksi dan evaluasi. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman,
pengetahuan, dan teori intruksional yang dikuasai dan relevan dengan
tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan
pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan
yang mantap dan sahih. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat
penting dalam menentukan suatu keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).44
44
Sudaryono, Classroom Action Research, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia. 2014), h. 171.
25
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs N 34 Jakarta Timur
Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 30 siswa.
48
Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo,
2007), h. 10.
49
Sukardi, op. cit., h. 50.
50
Saur M. Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidik
dan Keilmuan, (Jakarta: Erlangga, 2014), h. 31.
51
W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002), h. 119.
30
tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.52
Validitas isi dilakukan dengan mengkonsultasikan instrument tersebut kepada
para pakar.
Dengan Kategori:
G tinggi : nilai (g) > 0,75
G sedang : 0,75 > (g) > 0,35
G rendah : nilai (g) < 0,35
52
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995) cet.
15, h. 82.
53
Hartati, Skripsi: “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran
CTL (Contextual Teaching and Learning) Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV MI Al
Mursyidiyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014” (Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), Hal. 56.
32
33
34
Indikator Visi :
b. Visi Madrasah
No Keterangan Jumlah
Pendidik
1 Guru PNS 17
2 Guru Honorer 8
Tenaga Kependidikan
3 Karyawan PNS 1
4 Karyawan Honorer 3
4. Data Siswa
Data siswa dalam lima tahun terakhir
Tabel 4.2 Data Siswa
Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Tahun TOTAL
Ajaran
JM JM
L P L P JML L P L P JML
L L
2012 / 6 5 7
63 138 130 58 64 132 175 205 380
2013 5 2 8
2013 / 7 6 5
78 153 119 46 73 119 181 210 391
2014 5 0 9
2014 / 6 6 8
60 122 147 58 61 119 180 202 382
2015 2 6 1
2016 0 3 3
2016 / 5 7 7
60 110 155 48 61 109 175 199 374
2017 0 7 8
1 Ruang Kelas 11 11
2 Perpustakaan 1 1
3 R. Lab IPA 1 1
4 R. Lab
1 1 1
Komputer
5 R. Lab Bahasa 1 1
9 R. Pimpinan 1 1
10 R. Guru 1 1
11 R. Tata Usaha 1 1
13 R. Konseling 1 1
13 Tempat
Beribadah
14 R. UKS 1 1
15 Toilet 14 14
16 Gudang 1 1
38
17 R. Sirkulasi 1 1
18 Tempat Olah
1 1
Raga
19 R. Organisasi
1 1
Kesiswaan
20 Kantin 1 1
7. Ekstrakulikuler
Kegiatan ektrakurikuler adalah kegiatan non akademik yang menjadi
penunjang kegiatan akademik (koo-kurikuler). Kegiatan ini dimaksudkan
39
selaku guru alquran hadis tersebut, yang terpenting bagi beliau adalah guru
menyampaikan materi, adanya interaksi antara guru dan murid, dan
keberhasilan dalam hasil proses pembelajaran. Selain itu metode
pembelajaran alquran hadis yang digunakan selama ini adalah metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tetapi masih terdapat sikap siswa
cenderung pasif dalam proses pembelajaran alquran hadis sehingga kurang
adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berdampak pada hasil belajar
alqurann hadis yang rendah.54
Dari hasil pengamatan awal, hasil belajar alquran hadis kelas VIII
rendah, hal ini terlihat dari hasil ulangan harian alquran hadis masih
banyak yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan
kendala-kendala yang dihadapi guru yang dapat disimpulkan. Pertama,
ketidak aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Terlihat
dari observasi yang dilakukan, ketika guru mengajukan beberapa
pertanyaan, terkadang siswa enggan menjawab bahkan terkesan menjawab
asal-asalan atau mungkin lupa dengan materi pertanyaan tersebut. Kedua,
kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan pertanyaan terkait materi
pembelajaran yang sedang berlangsung. Terlihat dari observasi yang
dilakukan, ketika siswa merasa kurang paham tentang materi pembelajaran
lebih memilih menanyakan kepada temannya yang juga kurang paham
mengenai materi tersebut dan akhirnya saling menyuruh untuk
menanyakan langsung kepada guru. Ketiga, kondisi kelas yang terkadang
tidak terkontrol, ketika guru sedang menyampaikan materi pmbelajaran
dengan metode ceramah ada beberapa siswa yang mengobrol dengan
teman sebangkunya, bahkan ketika daya konsentrasi siswa menurun pada
saat guru menjelaskan ada siswa yang mengantuk bahkan tertidur.
2. Analisis Refleksi Awal dan Rencana Tindakan
a. Analisis Refleksi Awal
Berdasarkan permasalahan yang disebutkan di atas, maka peneliti
melakukan analisis untuk mencarikan solusi pemecahan masalah yang
54
Usup Sidik, Guru Alquran Hadis, Wawancara, Jakarta, 7 Agustus 2017.
42
2) Siswa mengemukakan
pendapat dan
menjelaskan isi video
yang telah di lihat
Inkuiri (Inqury)
Bertanya (Question)
Masyarakat Belajar
(Learning Community)
Meminta siswa
Siswa mengumpulkan data
mengumpulkan data
dengan cara kerja sama dan
yang diperoleh dari
memanfaatkan sumber
berbagai sumber tentang
belajar dari teman-teman
pertanyaan atau masalah
belajarnya
yang telah disediakan
guru
Pemodelan (Modelling)
Refleksi (Reflection)
Penilaian Nyata
(Authentic Assessment)
Siswa mengikuti proses
Guru memberikan pembelajaran dengan
penilaian berdasarkan disiplin
perbuatan selama proses
pembelajaran
berlangsung
3) Catatan Lapangan
Adapun jenis pengamatan lain yang dilakukan selama
proses pembelajaran dimuat dalam catatan lapangan. Dari hasil
catatan lapangan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada
siklus I menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kelompok
banyak siswa yang kurang aktif, kurang kompak bekerjasama
dalam kelompok, siswa berisik selama pembelajaran, siswa kurang
teliti dan terburu-buru menjawab soal LKS sehingga hasilnya
kurang memuaskan, siswa merasa kesulitan ketika membuat
pertanyaan dan kurang percaya diri ketika presentasi di depan
kelas, dan siswa merasa takut menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru. Kesimpulan dari hasil catatan lapangan siklus I adalah
bahwa proses pembelajaran belum sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Oleh karena itu, diperlukan tindak lanjut pada siklus II
dengan cara guru lebih memotivasi belajar kepada siswa, lebih
49
4) Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus I dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes
kemampuan siswa dapat dilihat pada lampiran.
Adapun kesimpulan hasil tes belajar dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I
Data Pre test Post test
Max 85 90
Min 40 60
85, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 40, dan nilai rata-rata
yang diperoleh sebanyak 59,50.
Pada kegiatan post test siklus I untuk hasil belajar dari jumlah
siswa 30 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
adalah 16 orang atau 53,3%, sedangkan yang belum mencapai nilai
KKM sebanyak 14 orang dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa
adalah 90, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 60, dan nilai rata-
rata yang diperoleh sebanyak 74,66.
Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I belum
menunjukkan hasil yang baik atau kurang maksimal pada kegiatan
siswa, keaktifan di kelas masih perlu refleksi atau perbaikan atas
pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, kegiatan guru dalam
mengajar di kelas harus ditingkatkan lagi agar siswa lebih mudah
memahami pelajaran dan lebih semangat untuk mengikuti kegiatan
belajar sehingga nilai dan pemahaman mereka mengenai kandungan
ayat alquran mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.
4. Penelitian Siklus II
a. Rencana Tindakan Siklus II
Hasil analisis dan refleksi dari siklus I diharapkan adanya
perbaikan pada siklus II. Dilaksanakan pada hari Kamis, 7 September
2017 dan 14 September 2017, membahas materi kuraih ketenangan
hidup dengan tidak tamak terhadap harta. Perencanaan yang akan
dilakukan pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I adapun
kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
materi pokok kuraih ketenangan hidup dengan tidak tamak
terhadap harta
2) Memilih menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL)
3) Menyiapkan sumber dan alat belajar. Dalam mendukung
kelancaran proses pembelajaran, media pembelajaran yang
dipersiapkan adalah Power Point dan Lembar Kerja Kelompok
(LKK) yang telah disediakan oleh guru
4) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa berupa
lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Dengan ini dapat
digunakan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran
berlangsung serta untuk mengetahui sejauh mana siswa aktif dalam
pembelajaran alquran hadis
5) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, instrument
tesnya dalam bentuk pilihan ganda untuk Pre test dan Post test
siklus II, soal Pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan
awal peserta didik dan soal Post test untuk mengetahui hasil belajar
pemahaman kandungan ayat alquran peserta didik dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berlangsung
52
2) Siswa mengemukakan
pendapat dan
menjelaskan isi video
yang telah di lihat
53
Inkuiri (Inqury)
Bertanya (Question)
Masyarakat Belajar
(Learning Community)
Meminta siswa
Siswa mengumpulkan data
mengumpulkan data
dengan cara kerja sama dan
yang diperoleh dari
memanfaatkan sumber
berbagai sumber tentang
belajar dari teman-teman
pertanyaan atau masalah
belajarnya
yang telah disediakan
guru
Pemodelan (Modelling)
Refleksi (Reflection)
Penilaian Nyata
(Authentic Assessment)
Siswa mengikuti proses
Guru memberikan pembelajaran dengan
penilaian berdasarkan disiplin
perbuatan selama proses
pembelajaran
berlangsung
3) Catatan Lapangan
Adapun jenis pengamatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran dimuat dalam catatan lapangan. Dari hasil catatan
lapangan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus
II menunjukkan bahwa siswa mulai aktif dalam pembelajaran
kelompok, siswa ketika kerja kelompok antusias berargumennya
bertambah tinggi, siswa sudah teliti dan tidak terburu-bur
menjawab soal sehingga hasilnya memuaskan.
4) Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus II dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes
kemampuan siswa dapat dilihat pada lampiran.
Adapun kesimpulan hasil tes belajar siswa pada siklus II adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II
Data Pre test Post test
Max 85 95
Min 60 80
Teaching and Learning (CTL), siswa terlihat lebih aktif dan lebih banyak
berperan dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu siswa dapat belajar
bersama dengan teman satu kelompok dan dapat memecahkan masalah.
Berdasarkan hasil pre test siklus I pada pelajaran kuraih ketenangan hidup
dengan tidak tamak terhadap harta diketahui bahwa rata-rata nilai pre test
adalah 59,50. Untuk hasil belajar dari jumlah siswa 30 orang yang mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah 8 orang atau 26,6%, sedangkan
yang belum mencapai KKM sebanyak 22 orang dengan nilai maksimal yang
diperoleh siswa adalah 85, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 40.
Sedangkan hasil post test siklus I pada pelajaran kuraih ketenangan hidup
dengan tidak tamak terhadap harta deketahui bahwa rata-rata nilai post test
adalah 74,66 dan untuk hasil belajar dari jumlah siswa 30 orang yang
mencapai KKM mengalami sedikit peningkatan yaitu 16 orang atau 53,3%,
sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 14 orang dengan nilai
maksimal yang diperoleh siswa adalah 90, nilai minimal yang diperoleh siswa
adalah 60. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar dalam siklus I
kurang maksimal sehingga perlu adanya tindakan selanjutnya terhadap siswa
yaitu tindakan siklus II.
Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan pada siklus I aktivitas
siswa belum memuaskan. Hal ini terlihat masih adanya siswa yang belum
siap mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, seperti bercanda, kurang aktif
bertanya, belum bisa mengemukakan pendapat dengan benar, saling
mengandalkan teman ketika belajar kelompok, dan siswa belum terbiasa
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL). Untuk mengatasi kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada siklus I guru melakukan perbaikan-perbaikan
yang dilaksanakan pada siklus II seperti lebih memantau siswa dalam diskusi
kelompok, menyajikan materi pembelajaran yang lebih kreatif sehingga
menimbulkan sikap keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat dan
tidak malu ketika menjadi pemodelan di depan kelas serta siswa bisa
60
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari berbagai bab-bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Aplikasi metode pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) mengandung tujuh komponen yang melandasi
pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu:1) Kontruktivisme (contructivism),
2) Menemukan (inquiry), 3) Bertanya (questioning), 4) Masyarakat Belajar
(Learning Community), 5) Pemodelan (Modelling), 6) Refleksi
(Reflection), dan 7) Penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).
Metode pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) mengacu kepada keadaan kehidupan nyata yang dialami
siswa yang dikaitkan dengan materi pelajaran yang diberikan. Sehingga
siswa mampu menerima materi dengan mudah, karena siswa tidak
menghafal melainkan mengalami apa yang mereka pelajari.
2. Siswa mengalami peningkatan pemahaman kandungan ayat alquran yang
dilihat dari hasil tes kemampuan siswa setelah diterapkannya pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pelajaran kuraih
ketenangan hidup dengan tidak tamak terhadap harta.
3. Adanya perubahan pola sikap siswa selama belajar di kelas yaitu lebih
memperhatikan, mendengarkan, ikut berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran, mampu bersikap disiplin, dan tidak saling mengadu domba
yang mengakibatkan perkelahian. Hal ini menunjukan bahwa pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) meningkatkan pemahaman
kandungan ayat alquran siswa pada pelajaran kuraih ketenangan hidup
dengan tidak tamak terhadap harta mampu mempengaruhi pola sikap siswa
selama mengikuti proses pembelajaran.
62
63
B. Saran
1. Bagi guru
a. Dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan menggunakan
berbagai metode yang bervariasi sehingga mampu meningkatkan
kualitas siswa selama mengikuti pembelajaran.
b. Dapat mengembangkan keterampilan pembelajaran dan dapat berpikir
secara analisis alamiah.
c. Pada setiap pembelajaran, sebaiknya guru menganalisis kekurangan-
kekurangan yang ada pada setiap pertemuan sehingga pembelajaran
selanjutnya akan menjadi lebih baik.
2. Bagi sekolah, agar memberikan dukungan kepada guru-guru dalam
mengembangkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dengan memberikan fasilitas yang memadai serta memberikan pelatihan
terhadap guru agama Islam khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
al-„Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. Fathul Bari Syarah Shahih Bukhar. Mesir:
Pustaka Imam Asy Syafi‟i. 1407 H/1986 M.
Ari Widodo, Sembodo. Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: Graha Ilmu. 2004.
64
65
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 1995.
LAMPIRAN
68
Lampiran 1
(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:
1. Menyadari akibat atau bahaya sikap buruk sebagaimana kandungan QS. al-
Humazah [104]
2. Menghindari perilaku buruk sebagai implementasi dari pemahaman
tentang kandungan QS. al-Humazah [104]
3. Menjelaskan pengertian tamak terhadap harta
4. Menjelaskan ciri-ciri orang yang tamak terhadap harta
5. Membaca dan menterjemahkan QS. al-Humazah [104]
6. Menjelaskan isi kandungan QS. al-Humazah [104]
7. Mempresentasikan contoh-contoh sikap orang yang mencerminkan isi
kandungan QS. al-Humazah [104] tentang sifat cinta dunia dan melupakan
kebahagiaan hakiki
8. Memanipulasi contoh-contoh sikap orang yang mencerminkan isi
kandungan QS. al-Humazah [104] tentang sifat cinta dunia dan melupakan
kebahagiaan hakiki dalam kehidupan sehari-hari
69
C. Materi Pelajaran
1. Pengertian tamak terhadap harta
Islam mewajibkan umatnya untuk bekerja mencukupi kebutuhan
hidup dengan cara yang benar. Dengan bekerja maka manusia akan
memperoleh hak milik berupa harta benda. Selain untuk memenuhi
kebutuhan hidup, harta tersebut juga harus dimanfaatkan dengan
tujuan beribadah kepada Allah swt.
Tahukah kalian, bahwa kepemilikan harta yang melimpah
terkadang bisa memunculkan perilaku Akhlakul mazmumah yaitu
tamak terhadap harta? Sifat tamak muncul karena manusia sangat
mencintai harta kekayaan. Karena kecintaannya terhadap harta yang
mendalam, sebagian manusia berkeinginan menimbun harta untuk
kepentingan pribadi, dengan kekayaan yang bertambah bersamaan itu
muncul sikap batin yang tidak baik, yaitu keserakahan dan keinginan
yang tidak terkendali terhadap harta kekayaan, selalu berusaha
mengejar dan mencari kekayaan dengan segala macam cara. Dia tidak
pernah memiliki kepuasan terhadap apa yang ada padanya dan tidak
mampu membendung keinginan-keinginan terhadap apa yang belum
berhasil dicapai. Dia tidak pernah merasa bersyukur dengan apa yang
71
dia miliki, tetapi justru keserakahan terhadap apa yang belum dimiliki
menjadi memuncak. Sikap seperti inilah yang disinyalir oleh Allah
dalam alquran surat at-Takatsur, bahwa pada dasarnya manusia
mempunyai kecenderungan untuk tamak dan serakah terhadap harta.
”Obsesi untuk mengumpulkan kekayaan yang sebanyak-banyaknya
tidak pernah berakhir dalam diri manusia sampai dia masuk ke liang
kubur” Naudzubillah min dzalik!
Tamak terhadap harta adalah suatu keinginan yang amat besar
untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Keinginan untuk
memperoleh harta itu didorong oleh kecintaan terhadap harta melebihi
yang lain.
Sebenarnya Islam tidak melarang jika seseorang itu mencintai
harta, hanya saja Islam mengingatkan agar kecintaannya pada harta itu
bukan dijadikan sebagai tujuan hidup. Tujuan hidup manusia tidak
terletak pada kecukupan harta, tetapi kepuasan ruhani yang
mengantarkan manusia menikmati kehidupan di masa datang
(kehidupan Akhirat) secara lebih hakiki.
2. Ciri-ciri orang yang tamak terhadap harta
a) Sangat mencintai harta yang telah dimiliki
b) Terlampau bersemangat dalam mencari harta sehingga tidak
memerhatikan waktu dan kondisi tubuh
c) Terlalu hemat dalam membelanjakan harta
d) Merasa berat untuk mengeluarkan harta guna kepentingan agama
dan kemanusiaan
e) Kurang memperhatikan urusan-urusan kemasyrakatan karena sibuk
memikirkan harta
f) Mendambakan kemewahan dunia dan kurang memperhatikan untuk
kehidupan yang hakiki, yaitu akhirat
g) Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi
3. QS. al-Humazah [104]
Lafadz dan terjemahan
72
c. Bertanya (Question)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan sifat tamak yang
akan dijawab melalui kegiatan belajar
Peserta didik mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dan dibaca, untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Peserta didik diminta mengumpulkan data yang
diperoleh dari berbagai sumber tentang pertanyaan
atau masalah yang telah disediakan guru
Guru membimbing peserta didik dalam
menyimpulkan hasil diskusi dan membimbing
peserta didik jika mengalami kesulitan
76
e. Pemodelan (Modeling)
Peserta didik berdasarkan kelompok memberikan
pemodelan atau mempresentasikan hasil diskusi
f. Refleksi (Reflection)
Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau menganalisis dan mengevaluasi proses
berpikir mereka sendiri
g. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
Guru melakukan penilaian nyata selama proses
belajar berlangsung
3. Kegiatan Penutup 10 Menit
Guru memberikan motivasi belajar dengan memberi
Tugas Rumah, yaitu: menterjemahkan Q.S Al-Humazah
per kosa kata
Guru menyampaikan indikator materi pelajaran
selanjutnya, yaitu: kandungan Q.S Al-Humazah
Pembelajaran ditutup dengan doa atau hamdalah dan
guru mengucap salam
c. Bertanya (Question)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan sifat tamak yang
akan dijawab melalui kegiatan belajar
Peserta didik mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dan dibaca, untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
78
H. Hasil Belajar
Hasil belajar dilakukan dengan penilaian hasil Pre test dan Post test
(Terlampir)
Pada akhirnya penilaian akan dilakukan oleh guru/peneliti menggunakan
kriteria sebagai berikut:
Nilai Poin Range
A 4 80-100
B 3 70-79
C 2 60-69
D 1 50-59
E 0 <50
Iddah Mahmudah
80
Lampiran 2
(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:
1. Menyadari akibat atau bahaya sikap buruk sebagaimana kandungan QS. at-
Takatsur [102]
2. Menghindari perilaku buruk sebagai implementasi dari pemahaman
tentang kandungan QS. at-Takatsur [102]
3. Membaca dan menterjemahkan QS. at-Takatsur [102]
4. Menjelaskan dampak buruk dari sifat tamak
5. Menjelaskan isi kandungan QS. at-Takatsur [102]
6. Mempresentasikan contoh-contoh sikap orang yang mencerminkan isi
kandungan QS. at-Takatsur [102] tentang sifat cinta dunia dan melupakan
kebahagiaan hakiki
7. Memanipulasi contoh-contoh sikap orang yang mencerminkan isi
kandungan QS. at-Takatsur [102] tentang sifat cinta dunia dan melupakan
kebahagiaan hakiki dalam kehidupan sehari-hari
81
C. Materi Pelajaran
1. Akibat buruk dari sifat tamak
Sifat tamak merupakan sifat tercela. Sifat tamak memiliki dampak buruk,
baik bagi diri kita sendiri ataupun orang lain. Oleh karena itu kita harus
bisa menjauhkan diri kita darii sifat tamak. Ada beberapa akibat yang
dapat ditimbulkan oleh sifat tamak, diantaranya sebagai berikut:
a) Bakhil, sikap bakhil adalah sikap tercela yang enggan untuk berbagi
kepada sesama apabila ia mendapatkan nikmat yang lebih
dibandingkan dengan orang lain.
b) Egois, sifat egois sangat erat hubungannya dengan sifat tamak, dengan
keegoisannya ia akan mengumpulkan semua hartanya tanpa
menyadari ia harus mengeluarkan zakatnya sebagai hak orang lain.
c) Ambisius, sikap ambisius terhadap sesuatu yang positif memang
sangat dianjurkan agar kehidupannya bisa lebih baik lagi. Akan tetapi,
sikap ambisius terhadap sesuatu yang negatif, yakni mengumpulkan
harta sehingga melupakan urusan akhirat, saat ini sangat dilarang
dalam Islam.
d) Sombong, setelah memiliki harta yang melimpah, tidak menutup
kemungkinan ia akan merasa sombong, dan sering menghina orang
lain
2. Menerapkan kandungan QS. at-Takatsur dalam kehidupan sehari-hari
Dalam surah at-Takatsur, Allah menjelaskan beberapa faktor yang
dilalaikan manusia dari tujuan hidupnya. Oleh karena itu, manusia harus
berusaha untuk:
83
a. Tidak terpukau oleh kemegahan dunia yang sifatnya fana dan sementara
b. Berfokus terhadap tujuan awal dihidupkannya manusia di dunia ini
c. Berusaha mencapai tujuan hidup ini dengan cara yang telah diajarkan
oleh Allah dan Rasul-Nya
d. Berusaha menghiasi hidup dan kehidupan dengan ilmu yang akan
menuntun kea rah keselamatan hidup dunia-akhirat
e. Bertanggung jawab atas segala tindakan dan amanat yang diberikan
oleh Allah
f. Selalu berusaha hidup seimbang, tidak terlalu memikirkan dunia
sehingga lupa akan akhirat, begitupun sebaliknya
3. Dampak positif menghindari sifat tamak
Tamak terhadap harta merupakan salah satu larangan agama. Jika
mampu menghindari sifat tersebut, kalian akan memperoleh kebaikan-
kebaikan, antara lain:
a. Terpuji dalam pandangan manusia dan Allah swt.
b. Disukai dalam pergaulan dalam sesama
c. Memperoleh ketentraman hidup karena merasa cukup dan tidak selalu
merasa kurang dengan rezeki yang diberikan Allah swt.
d. Tidak mudah terpengaruh oleh sikap hidup mewah yang cenderung
pada kufur nikmat
e. Mendapatkan pahala dari Allah swt. karena mampu menjauhi larangan-
Nya
f. Selamat dari ancaman siksa api neraka
4. QS. at-Takatsur [102]
Lafadz dan terjemahan
َُْاَ ْلٍَ ُك ُم التَّ َكبثُ ُز ـ َحتَّى ُسرْ تُ ُم ْال َمقَببِ َز ـ َك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ـ ثُ َّم َك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ـ َك ََّّل ل
تَ ْعلَ ُمُْ نَ ِع ْل َم ْالٍَقِ ٍْ ِه ـ لَتَ َز َُ َّن ْال َج ِحٍْ َم ـ ثُ َّم لَتَ َز َُوٍََّب َع ٍْهَ ْالٍَقِ ٍْ ِه ـ ثُ َّم لَتُ ْسئَلُ َّه ٌَُْ َمئِ ٍذ َع ِه الىَّ ِعٍ ِْم
Terjemahan
“bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk
ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui
(akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu
84
E. Media Pembelajaran
Power Point
Lembar Kegiatan Siswa
F. Sumber Belajar
Buku pegangan siswa Kemenag
Buku pedoman Guru Kemenag
Internet
Video
Sumber atau referensi lain
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 JP x 40 Menit)
Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Guru mengucap salam dan berdoa bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas
Guru menanyakan keadaan peserta didik, mengecek
kehadiran, kerapihan berpakaian, dan kebersihan kelas
Guru mengatur tempat duduk peserta didik berdasarkan
proses pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari Kuraih
ketenangan hidup dengan menghindari sifat tamak
2. Kegiatan Inti 55 Menit
a. Kontruktivisme
Peserta didik diminta mengamati video yang
berhubungan dengan sifat tamak dalam QS. at-
Takatsur menggunakan metode Video Coment
b. Inkuiri (Inquiry)
Peserta didik mengerjakan tugas Lembar Kerja
Kelompok (LKK) dalam masing-masing kelompok
Kelompok 1,3, & 3. Bagaimana akibat buruk
86
c. Bertanya (Question)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan sifat tamak yang
akan dijawab melalui kegiatan belajar
Peserta didik mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dan dibaca, untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Peserta didik diminta mengumpulkan data yang
diperoleh dari berbagai sumber tentang pertanyaan
atau masalah yang telah disediakan guru
Guru membimbing peserta didik dalam
menyimpulkan hasil diskusi dan membimbing
peserta didik jika mengalami kesulitan
e. Pemodelan (Modeling)
Peserta didik berdasarkan kelompok memberikan
pemodelan atau mempresentasikan hasil diskusi
f. Refleksi (Reflection)
Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau menganalisis dan mengevaluasi proses
berpikir mereka sendiri
g. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
Guru melakukan penilaian nyata selama proses
belajar berlangsung
88
c. Bertanya (Question)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan sifat tamak yang
akan dijawab melalui kegiatan belajar
Peserta didik mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dan dibaca, untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Peserta didik diminta mengumpulkan data yang
diperoleh dari berbagai sumber tentang pertanyaan
atau masalah yang telah disediakan guru
Guru membimbing peserta didik jika mengalami
kesulitan ketika mengerjakan tugas
90
e. Pemodelan (Modeling)
Peserta didik berdasarkan kelompok memberikan
pemodelan atau mempresentasikan hasil diskusi
f. Refleksi (Reflection)
Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau menganalisis dan mengevaluasi proses
berpikir mereka sendiri
g. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
Guru melakukan penilaian nyata selama proses
belajar berlangsung
3. Kegiatan Penutup
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan kesimpulan tentang materi pelajaran
yang sudah berlangsung
Guru merangkum dan menyampaikan kesimpulan
tentang materi pelajaran yang sudah berlangsung
Guru menyampaikan indikator materi pelajaran
selanjutnya, yaitu:
Guru
Pembelajaran ditutup dengan doa atau hamdalah dan
guru mengucap salam
91
H. Hasil Belajar
Hasil belajar dilakukan dengan penilaian hasil Pre test dan Post test
(Terlampir)
Pada akhirnya penilaian akan dilakukan oleh guru/peneliti menggunakan
kriteria sebagai berikut:
Nilai Poin Range
A 4 80-100
B 3 70-79
C 2 60-69
D 1 50-59
E 0 <50
Iddah Mahmudah
92
Lampiran 3
SOAL SIKLUS 1
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!
8. Orang yang tamak terhadap harta berpikir bahwa hartanya dapat membuat
dirinya kekal. Hal itu dijelaskan dalam surat Al-Humazah ayat …
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1
9. Pernyataan orang yang tamak, seperti pada soal nomor 8 dibantah oleh Allah
swt. dalam Surat Al-Humazah ayat …
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1
11. Orang yang hanya sibuk mengumpulkan harta dan melupakan akhirat akan
dilemparkan ke Hutamah, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Humazah
ayat …
a. 8 c. 4
b. 6 d. 2
14. Salah satu contoh perbuatan tercela yang terkandung dalam Surat Al-
Humazah adalah …
a. Mencela dan mengumpat c. Sombong dan mencela
b. Mengumpat dan sombong d. Mencaci dan lalai
20. Sifat api Huthamah berbeda dengan api yang berada di dunia, berikut sifat api
Huthamah yang benar adalah …
a. Menyusup masuk ke rongga badan, hingga membakar hati
b. Bisa dikalahkan kalau kita diam tidak melawan api tersebut
c. Hanya membakar bagian kepala dan tangan saja
d. Tidak dapat masuk ke rongga badan maupun hati
95
SIKLUS 1
KUNCI JAWABAN
1 A 6 A 11 C 16 B
2 D 7 A 12 C 17 A
3 C 8 B 13 A 18 B
4 B 9 A 14 A 19 C
5 B 10 B 15 D 20 A
96
Lampiran 4
SOAL SIKLUS 2
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!
8. Berikut ini yang tidak termasuk dampak menghindari sifat tamak adalah …
a. Selamat dari ancaman siksa api neraka
b. Mendapat pahala dari Allah swt.
c. Memperoleh ketenteraman hidup di dunia dan akhirat
d. Merasa kurang dengan rezeki yang diberikan oleh Allah swt.
9. Berikut manfaat yang akan kita peroleh jika menghindari sifat tamak adalah
…
a. Dibenci teman sebaya
b. Memperoleh ketenteraman hidup
c. Mendapat ancaman siksa api neraka
d. Mudah terpengaruh oleh sikap hidup mewah
10. Rela menerima kenyataan hidup dengan mensyukuri rezeki yang diperoleh
merupakan sikap orang yang …
a. Bakhil c. Zuhud
b. Wara‟ d. Qana‟ah
11. Ayat yang artinya “Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu
tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)” adalah …
a. لَتَ َز َُ َّن ْال َج ِح ٍْ َم
b. اَ ْلٍَ ُك ُم التَّ َكبثُ ُز
c. ََك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ ن
d. ثُ َّم لَتُ ْسئَلُ َّه ٌَُْ َمئِ ٍذ ع َِه الىَّ ِعٍ ِْم
12. Ayat yang artinya “Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim”
adalah …
a. لَتَ َز َُ َّن ْال َج ِح ٍْ َم
b. ََك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ ن
98
14. Dalam firman-Nya ْه ِ ٍِ ثُ َّم لَتَ َز َُوٍََّب َع ٍْهَ ْالٍَقAllah menjelaskan bahwa …
a. Kebiasaan manusia bermegah-megahan itu telah membuat mereka lalai
dari tujuan hidupnya
b. Manusia baru akan menyadari kesalahan dari perbuatannya ketika mereka
menjumpai kematiannya
c. Manusia tidak akan berbuat lalai seandainya mereka yakin terhadap ajaran
yang dibawa Rasulullah
d. Kelak manusia akan melihat neraka Jahim dengan mata kepalanya sendiri,
bukan sekadar berita
15. Dalam firman-Nya ْه ِ ٍِ َك ََّّل لَُْ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ِع ْل َم ْالٍَقAllah menjelaskan bahwa …
a. Kebiasaan manusia bermegah-megahan itu telah membuat mereka lalai
dari tujuan hidupnya
b. Manusia baru akan menyadari kesalahan dari perbuatannya ketika mereka
menjumpai kematiannya
c. Manusia tidak akan berbuat lalai seandainya mereka yakin terhadap ajaran
yang dibawa Rasulullah
d. Kelak manusia akan melihat neraka Jahim dengan mata kepalanya sendiri,
bukan sekadar berita
16. Ayat yang artinya “Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan
pasti” adalah …
a. َحتَّى ُسرْ تُ ُم ْال َمقَببِ َز
b. َك ََّّل لَُْ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ِع ْل َم ْالٍَقٍِ ِْه
99
19. Dalam firman-Nya ز َ ِ َحتَّى ُسرْ تُ ُم ْال َمقَببAllah menjelaskan bahwa …
a. Kebiasaan manusia bermegah-megahan itu telah membuat mereka lalai
dari tujuan hidupnya
b. Manusia baru akan menyadari kesalahan dari perbuatannya ketika mereka
menjumpai kematiannya
c. Manusia tidak akan berbuat lalai seandainya mereka yakin terhadap ajaran
yang dibawa Rasulullah
d. Kelak manusia akan melihat neraka Jahim dengan mata kepalanya sendiri,
bukan sekadar berita
SIKLUS 2
KUNCI JAWABAN
1 D 6 C 11 D 16 B
2 A 7 A 12 A 17 D
3 B 8 D 13 A 18 B
4 D 9 B 14 D 19 B
5 D 10 D 15 C 20 B
101
Lampiran 5
Lampiran 6
SIKLUS 1
Skor
No Hal yang diamati
1 2 3 4
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar V
2 Melakukan kegiatan apersepsi V
3 Penguasaan materi pembelajaran V
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
4 V
yang relevan
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai
5 V
dengan karakteristik siswa
6 Mengaitkan materi dengan realita kehidupan V
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
7 V
kompetensi dan tujuan pembelajaran
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut V
9 Menguasai kelas V
10 Menumbuhkan kebiasaan positif V
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
11 V
alokasi waktu yang direncanakan
12 Menggunakan media secara efektif dan efisien V
13 Menghasilkan pesan yang menarik V
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
14 V
pembelajaran
15 Menunjukkan sikap terbuka V
Menumbuhkan keceriaan siswa dan antusiasme
16 V
siswa dalam belajar
17 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan V
104
kompetensi
Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis secara
18 V
jelas
Melakukan refleksi, menarik kesimpulan dan
19 V
membuat rangkuman melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dan memberikan
20 arahan, kegiatan, tugas sebagai bagian V
remedial/pengayaan
21 Datang tepat waktu V
22 Disiplin dan bertanggung jawab dalam tugas V
23 Berinteraksi dengan baik kepada siswa V
24 Kerja sama dengan siswa dan guru V
25 Berpakaian rapih dan sopan V
Keterangan:
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Lampiran 7
SIKLUS 2
Skor
No Hal yang diamati
1 2 3 4
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar V
2 Melakukan kegiatan apersepsi V
3 Penguasaan materi pembelajaran V
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
4 v
yang relevan
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai
5 V
dengan karakteristik siswa
6 Mengaitkan materi dengan realita kehidupan V
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
7 V
kompetensi dan tujuan pembelajaran
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut V
9 Menguasai kelas V
10 Menumbuhkan kebiasaan positif V
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
11 V
alokasi waktu yang direncanakan
12 Menggunakan media secara efektif dan efisien V
13 Menghasilkan pesan yang menarik V
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
14 V
pembelajaran
15 Menunjukkan sikap terbuka V
Menumbuhkan keceriaan siswa dan antusiasme
16 V
siswa dalam belajar
17 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan V
106
kompetensi
Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis secara
18 V
jelas
Melakukan refleksi, menarik kesimpulan dan
19 V
membuat rangkuman melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dan memberikan
20 arahan, kegiatan, tugas sebagai bagian V
remedial/pengayaan
21 Datang tepat waktu V
22 Disiplin dan bertanggung jawab dalam tugas V
23 Berinteraksi dengan baik kepada siswa V
24 Kerja sama dengan siswa dan guru V
25 Berpakaian rapih dan sopan V
Keterangan:
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Jakarta, September 2017
Guru al quran hadits
Lampiran 8
Lampiran 9
SIKLUS 1
Skor
No Hal yang diamati
1 2 3 4
1 Kesiapan siswa untuk belajar V
2 Perhatian siswa ketika menerima perintah V
3 Keseriusan belajar dan menghafal V
Keseriusan mengamati dan menganalisa suatu
4 V
objek
Bertanya dan mengungkapkan pendapat, gagasan,
5 V
pikiran secara kritis
6 Tanggap terhadap materi pelajaran V
7 Memiliki semangat belajar V
8 Kekompakan di dalam kelompok V
Interaksi dengan teman dan guru dalam proses
9 V
pembelajaran
10 Mengerjakan soal dengan tertib dan jujur V
Keterangan:
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Jakarta, Agustus 2017
Peneliti
Iddah Mahmudah
109
Lampiran 10
SIKLUS 2
Skor
No Hal yang diamati
1 2 3 4
1 Kesiapan siswa untuk belajar V
2 Perhatian siswa ketika menerima perintah V
3 Keseriusan belajar dan menghafal V
Keseriusan mengamati dan menganalisa suatu
4 V
objek
Bertanya dan mengungkapkan pendapat, gagasan,
5 V
pikiran secara kritis
6 Tanggap terhadap materi pelajaran v
7 Memiliki semangat belajar V
8 Kekompakan di dalam kelompok V
Interaksi dengan teman dan guru dalam proses
9 V
pembelajaran
10 Mengerjakan soal dengan tertib dan jujur V
Keterangan:
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Jakarta, September 2017
Peneliti
Iddahh Mahmudah
110
Lampiran 11
CATATAN LAPANGAN
SIKLUS I
No Tindakan Siswa
1 Pembelajaran Kelompok a. Setiap kelompok ada beberapa
siswa yang aktif dan sebagian
hanya mengandalkan temannya.
b. Kerjasama antar anggota
kelompok belum kompak.
2 Pengerjaan LKS a. Siswa kurang teliti dalam
pengerjaan LKS.
b. Siswa terlalu terburu-buru dalam
pengerjaan LKS sehingga hasilnya
kurang memuaskan.
3 Diskusi dan tanya jawab a. Siswa mampu melakukan diskusi.
b. Siswa merasa kesulitan ketika
membuat pertanyaan dan kurang
percaya diri ketika presentasi.
c. Siswa merasa takut dan malu-malu
menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Iddah Mahmudah
111
Lampiran 12
CATATAN LAPANGAN
SIKLUS II
No Tindakan Siswa
1 Pembelajaran Kelompok a. Setiap mulai aktif dalam
melakukan pembelajaran secara
kelompok.
b. Kerjasama antar anggota
kelompok sudah kompak.
c. Antusias berargumen siswa dalam
kelompok meningkat
2 Pengerjaan LKS a. Siswa teliti dalam pengerjaan
LKS.
b. Siswa tidak terburu-buru dalam
pengerjaan LKS sehingga hasilnya
kurang memuaskan.
3 Diskusi dan tanya jawab a. Siswa mampu melakukan diskusi.
b. Siswa mulai percaya diri ketika
presentasi dan menyampaikan
pendapat atau sanggahan.
c. Adanya perubahan sikap yang
positif selama proses
pembelajaran.
Iddah Mahmudah
112
Lampiran 13
Jawaban:
1. Ada yang memperhatikan ada juga yang tidak.
2. Sudah ditegur untuk siswa yang tidak memperhatikan materi, tapi tetap saja
nantinya juga berisik dan tidak memperhatikan lagi.
3. Ada beberapa siswa yang selalu aktif bertanya disetiap materi bahkan ada juga
siswa yang hampir setiap materi tidak memberikan pertanyaan ke guru.
4. Hambatannya, kondisi kelas yang berisik karena saling bercanda dengan
sesama temannya.
5. Hampir sebagian siswa lulus KKM dan yang tidak lulus segera di remedial
sampai memenuhi KKM.
6. Saya tidak terlalu paham dengan pendekatan-pendekatan, asalkan siswa saya
mendengarkan dan paham ketika mengerjakan soal latihan. Lebih sering
menggunakan metode ceramah.
7. Sering menggunakan metode ceramah, karena siswa belum terbiasa disuruh
belajar mandiri jadi saya yang banyak bicara.
8. Pendekatan yang cocok digunakan dalam pembelajaran adalah yang penting
siswa mencapai hasil belajar yang maksimal.
9. Saya rasa cocok, karena biasanya siswa suka dengan hal-hal yang baru.
10. Pernah, tapi terkadang membuat keadaan kelas menjadi tidak kondusif.
11. Menurut saya, melontarkan pertanyaan kepada siswa dapat meningkatkan
keaktifan siswa
Lampiran 14
Jawaban:
Lampiran 15
Tercapai
Rakha Nouval Belum
22 40 75 0,60 Sedang
Ramadika Tercapai
Randhea Prameswari. Belum
23 60 70 0,25 Rendah
H Tercapai
Belum
24 75 80 0,20 Rendah
Reggy Pratama Putra Tercapai
25 Siti Nurul Zakimah 50 80 0,60 Sedang Tercapai
Belum
26 60 70 0,25 Rendah
Syahrul Ramadhan Tercapai
27 Ulfah Hana Fairuz 60 80 0,50 Sedang Tercapai
Windri Winata Belum
28 60 80 0,50 Sedang
Atmaja Tercapai
Yulia Alisya
29 80 85 0,25 Rendah Tercapai
Dwiyanti
Belum
30 60 70 0,25 Rendah
Zahra Putri Aryanti Tercapai
Terkecil 40 60 0,20
Terbesar 85 90 0,60
Jumlah 1785 2240 10,66
74.66
59.5 0,35
Nilai Rata-rata 67
118
Lampiran 16
Lampiran 17
DOKUMENTASI
121
122
123