Anda di halaman 1dari 145

Peningkatan Pemahaman Kandungan Ayat Alquran

Dalam Pelajaran Alquran Hadis Melalui Pendekatan


Contextual Teaching and Learning (CTL)
Siswa Kelas VIII MTs N 34 Jakarta
(Penelitian Tindakan Kelas)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Iddah Mahmudah
NIM. 1113011000006

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018
ABSTRAK

Iddah Mahmudah, 1113011000006, Peningkatan Pemahaman


Kandungan Ayat Alquran dalam Pelajaran Alquran Hadis Melalui
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa Kelas VIII MTs
N 34 Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi pembelajaran


pemahaman kandungan ayat alquran melalui pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) siswa kelas VIII MTs N 34 Jakarta serta untuk mengetahui hasil
pembelajaran mata pelajaran alquran hadis melalui pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan pemahaman kandungan ayat
alquran siswa kelas VIII MTs N 34 Jakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi
permasalahan yang muncul di dalam kelas, pengumpulan data dilakukan dengan
metode pengamatan atau observasi, catatan lapangan, wawancara, dan
pelaksanaan tes hasil belajar disetiap akhir pertemuan. Satu siklus itu terdiri dari
empat tahapan, yaitu: perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan
(acting), Pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Penelitian ini dilakukan di MTs N 34 Jakarta, pada siswa kelas VIII.2
(delapan) yang berjumlah 30 siswa, semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman
kandungan ayat alquran dalam pelajaran alquran hadis melalui pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (53,3%) dan siklus II
(100%) dengan nilai rata-rata siklus I adalah 74,66 dan siklus II adalah 86,16.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penggunaan pendekatan CTL dapat
meningkatkan pemahaman kandungan ayat alquran tentang kuraih ketenangan
hidup dengan tidak tamak terhadap harta pada siswa kelas VIII tahun ajaran
2017/2018 di MTs N 34 Jakarta. dengan kata lain hipotesis penelitian ini diterima.

Kata kunci: Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Pemahaman


kandungan ayat alquran. Alquran hadis.

i
ABSTRACT

Iddah Mahmudah, 1113011000006, Increasing Understanding Content of


Qur'anic Verses in Qur'an Lessons Lesson Through Contextual Teaching
and Learning Approach (CTL) Student Class VIII MTs N 34 Jakarta.

The purpose of this research is to know the application of learning


comprehension of Quran verse content through Contextual Teaching and Learning
(CTL) approach of VIII students of MTs N 34 Jakarta and to find out the result of
learning of Hadith Qur'an subjects through Contextual Teaching and Learning
(CTL) approach in improving comprehension of content verses of the Quran class
VIII students MTs N 34 Jakarta.
The method used in this research is classroom action research method (PTK).
PTK is implemented as an effort to overcome the problems that arise in the
classroom, data collection is done by observation or observation method, field
notes, interviews, and implementation of test results at the end of each meeting.
One cycle consists of four stages: planning, action, acting, observing, and
reflecting.
This research was conducted at MTs N 34 Jakarta, on the students of class
VIII.2 (eight) which amounted to 30 students, odd semester of academic year
2017/2018.
The results of this study indicate that the improvement of understanding the
content of Qur'anic verses in Qur'anic Hadith Lesson through Contextual
Teaching and Learning (CTL) approach is marked by the improvement of
students' learning mastery in each cycle, that is cycle I (53.3%) and cycle II
(100%) with the average value of cycle I is 74.66 and cycle II is 86.16. Thus, it
can be said that the use of the CTL approach can improve the understanding of
Qur'anic verse content about achieving peace of life by not greedy to the treasures
of VIII students of the academic year 2017/2018 at MTs N 34 Jakarta. in other
words this research hypothesis is accepted.

Keywords: Contextual Teaching and Learning Approach (CTL).


Understanding the content of Qur'anic verses. Hadith.

ii
KATA PENGANTAR
‫الرحيم‬
ّ ‫الرمحن‬
ّ ‫بسم اهلل‬
Alhamdulillah segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt. Tuhan semesta
alam, berkat Rahmat, Taufik, hidayah dan Inayah-Nyalah, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tak lupa shalawat serta salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarganya, sahabatnya dan
kepada seluruh umat Islam yang senantiasa menjalankan sunnah-sunnahnya,
semoga syafaatnya senantiasa tercurahkan kepada umatnya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
memperoleh begitu banyak dukungan, bantuan, bimbingan, dan saran dari
berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Hj. Marhamah Saleh, Lc.MA., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Muhammad Zuhdi, M.Ed, Ph.D., Dosen pembimbing Skripsi, yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan segala bentuk kebaikan
kepada penulis selama ini. Semoga semua kebaikan yang diberikan
mendapatkan balasan yang setimpal, dan semoga selalu berada dalam ridha-
Nya.
5. Dr. Abdul Ghofur, MA., Dosen Pembimbing Akademik, yang selalu
memberikan motivasi dan ilmu-ilmu baru kepada para mahasiswa
bimbingannya. Semoga selalu dalam lindungan Allah swt.
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah bersedia memberikan dan berbagi ilmu pengetahuan
iii
kepada penulis selama masa kuliah berlangsung. Semoga ilmu yang
diberikan oleh Bapak dan Ibu dosen bermanfaat dan mendapat keberkahan
dari Allah swt.
7. Bu Isti, admin di Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah banyak membantu penulis terutama dalam hal
administratif dan persyaratan untuk kuliah, skripsi hingga pemakaian toga
kebesaran.
8. Seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah membantu dalam hal administrasi penulisan skripsi ini.
9. Akhmad Hakim, S.Ag, M.Si., kepala MTs N 34 Jakarta, yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Usup Sidik, S.Ag., dan Siti Garini I, S.Ag., pihak sekolah yang telah
membantu penulis selama penelitian berlangsung.
11. Siswa/I MTs N 34 Jakarta tahun ajaran 2017/2018, yang telah antusias
dalam menyambut penulis dan bersahabat selama penulis melaksanakan
penelitian.
12. Keluarga tercinta, motivasi terbesar, dan segala alasan hidup penulis.
Terimakasih untuk Bapak H. Hartoyo dan Ibu Hj. Sumiyati, S.Pd., yang
tidak pernah lupa untuk mendo‟akan setiap waktu, memberikan semangat,
dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis. Semoga selalu
dalam lindungan dan ridha Allah swt.
13. Sahabat surga (insyaAllah), Putri Rahmawati, S.Pd., Santika Fatmawati,
S.Pd., dan Anggita Diana, yang selalu mendengarkan keluh kesah selama
masa kuliah dan selalu membersamai langkah penulis dalam kebaikan.
Semoga persahabatan kita abadi hingga jannah-Nya, Amiin.
14. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan
2013, terimakasih atas segala motivasi, bantuan, dan kebersamaan kita
selama ini. Semoga jarak tak melupakan kita untuk tetap saling menjaga tali
silaturahim.

iv
15. Teman-teman PAI A 2013, yang setiap hari selama 8 semester selalu
mensupport, bersama menimba ilmu di kelas yang sama, merasakan susah
senang pahit manis perkuliahan bersama. Semoga selalu dilancarkan semua
urusannya oleh Allah swt.
16. Teman-teman forkat Al Anfal LDK Syahid, yang telah berbagi ilmu dan
kecerian. Semoga selalu ceria dan dalam ridha Allah swt.
17. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah swt. melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas segala jasa
dan kebaikan yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasannya ilmu penulis dalam membuat skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 22 Februari 2018

Iddah Mahmudah

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI


SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
ABSTRAK ............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN .................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................5
D. Perumusan Masalah .....................................................................................5
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .......................................................5

BAB II KAJIAN TEORITIS


A. Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) .......7
1. Latar Belakang Filofosi dan Psikologi Kontekstual
a. Latar Belakang Filosofis ..................................................................7
b. Latar Belakang Psikologis ...............................................................8
2. Pengertian Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) .......9
3. Komponen Contextual Teaching and Learning (CTL) ........................10
4. Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Kontekstual ...........................11
5. Implementasi Pembelajaran Kontekstual di Kelas ...............................13

vi
B. Mata Pelajaran alquran Hadis di MTs
1. Pengertian Mata Pelajaran alquran Hadis .............................................14
2. Tujuan Mata Pelajaran alquran Hadis ..................................................15
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran alquran Hadis .....................................15
C. Pemahaman Kandungan Ayat alquran
1. Pengertian Pemahaman .........................................................................15
2. Kandungan Ayat alquran ......................................................................17
D. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................19
E. Kerangka Berpikir .....................................................................................20
F. Hipotesis Tindakan ....................................................................................20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................21
B. Metode penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ................................21
C. Subjek Penelitian .......................................................................................25
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...............................................25
E. Tahapan Intervensi Tindakan ....................................................................25
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .............................................27
G. Data dan Sumber Data ...............................................................................28
H. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................28
I. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................30
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ........................................................30
K. Teknik Analisis Data .................................................................................31
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .....................................................32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian .........................................................33
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan atau Hasil Intervensi Tindakan ...........40
C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................58

vii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................62
B. Saran ...........................................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................64


LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................67

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan .............................................36


Tabel 4.2 Data Siswa .............................................................................................36
Tabel 4.3 Data Sarana Prasarana ...........................................................................37
Tabel 4.4 Tahapan Tindakan Siklus I ...................................................................45
Tabel 4.5 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I .......................................49
Tabel 4.6 Tahapan Tindakan Siklus II ..................................................................52
Tabel 4.7 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II .....................................56

ix
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ................................................................................20


Bagan 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ........................................................23

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus 1 ......................................................................................68


Lampiran 2 RPP Siklus 2 ......................................................................................80
Lampiran 3 Soal Siklus 1 ......................................................................................92
Lampiran 4 Soal Siklus 2 ......................................................................................96
Lampiran 5 Kisi-kisi Observasi Untuk Guru ......................................................101
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus 1 .....................................................103
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus 2 .....................................................105
Lampiran 8 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa ................................................107
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus 1 ....................................................108
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus 2 .................................................109
Lampiran 11 Lembar Catatan Lapangan Siklus 1 ...............................................110
Lampiran 12 Lembar Catatan Lapangan Siklus 2 ...............................................111
Lampiran 13 Pedoman Wawancara Guru Pada Observasi Awal ........................112
Lampiran 14 Pedoman Wawancara Siswa Pada Observasi Awal ......................114
Lampiran 15 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ..........................................................116
Lampiran 16 Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ..........................................................118
Lampiran 17 Dokumentasi ..................................................................................120

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan pertama kali yang didapatkan manusia adalah ketika berada di
lingkungan keluarga, lingkungan madrasah, dan lingkungan masyarakat.
Proses pendidikan itu dilakukan secara sengaja dan penuh dengan kesadaran
dan ditambah lagi dengan terencana melalui proses belajar mengajar. Dunia
pendidikanpun semakin dituntut untuk lebih memberikan kontribusi yang
nyata dalam upaya meningkatkan kemajuan bangsa.
Untuk mewujudkan bangsa yang memiliki masyarakat yang Islami,
banyak hal yang sangat dibutuhkan, antara lain adalah kemampuan membaca
dan memahami alquran, karena alquran menganjurkan supaya manusia
memperdalam pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Dengan membaca dan memahami ayat-ayat alquran, maka seseorang akan
dapat memahami kehidupan dunia dan akhirat.
Setiap muslim yang mempercayai alquran mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab terhadap kitab sucinya. Di antara kewajiban dan tanggung
jawab itu ialah mempelajarinya dan mengajarkannya. Belajar dan
mengajarkan alquran adalah kewajiban yang suci lagi mulia. Rasulullah saw.
telah mengatakan

‫ َخْي ُرُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم الْ ُق ْرآ َن‬:‫ال‬


َ َ‫وسلَّم ق‬ ِ ِ
َ ‫صلّى اهللُ َعلَْيو‬ ِّ ِ‫َع ْن عُثْ َما َن َرض َي اللَّوُ َعْنوُ َع ْن الن‬
َ ‫َِّب‬
(‫ )رواه البخاري والرتمذي‬.ُ‫َو َعلَّ َمو‬
Usman bin Affan ra berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baik
kalian adalah yang belajar alquran dan mengajarkannya”.1

1
Ahmad bin Ali bin Hajar al-„Asqalani, Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari, (Mesir: Pustaka
Imam Asy Syafi‟i, 1407 H/1986 M), h. 238.
1
2

Untuk mewujudkan kemampuan seseorang dalam membaca dan


memahami alquran, orang tualah sebagai penanggung jawab yang pertama dan
utama. Sebab orang tua selalu berharap agar anak-anaknya kemudian hari
menjadi anak yang shalih dan shalihah, selalu cinta kepada alquran, akhirnya
akan selalu berbakti kepada orang tua, berguna bagi agama, negara dan bangsa
serta menjadi orang yang dapat dipercaya oleh masyarakat.
Untuk menjadikan anak yang mampu dan pandai membaca alquran,
bahkan dapat mengamalkannya perlu ditangani secara serius dan secara
kontinyu. Namun kadang-kadang orang tua kurang mampu untuk mengajar,
karena berbagai keterbatasan. Keterbatasan itu antara lain keterbatasan waktu
karena sibuk dengan pekerjaan, keterbatasan kemampuan dan keterampilan
membaca alquran dan sebagainya.
Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang merupakan tempat
pembelajaran untuk mendidik dan mengajar serta memperbaiki tingkah laku
dan pola pikir para siswa yang berada di dalamnya. Untuk meningkatkan hal
tersebut, perlu upaya untuk menyampaikan materi kepada siswa, maka harus
diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat.
Pendekatan pada pembelajaran siswa di madrasah dapat dilakukan secara
langsung melalui interaksi guru dengan murid dalam pembelajaran melalui
strategi atau metode pembelajaran di madrasah. Selain di madrasah juga
secara tidak langsung dapat dilakukan melalui lingkungan seperti slogan
“sayangilah aku” yang terdapat di tumbuhan, berisikan kalimat positif yang
memungkinkan siswa untuk dapat membacanya setiap waktu, secara tidak
langsung akan merasuk ke dalam alam bawah sadar sehingga menimbulkan
pengaruh yang positif pada tingkah lakunya.
Akan tetapi, jika mengingat kembali pada pembelajaran. Kenyataan yang
banyak ditemukan di lapangan adalah, masih terdapat pembelajaran di
madrasah yang jauh dari harapan. Dunia pembelajaran masih lekat dengan
pola tradisional sementara siswa hanya menerima informasi secara pasif,
dengan menempatkan guru sebagai sumber belajar yang utama. Dalam praktek
3

belajar, proses kegiatan belajar diukur hanya dengan tes dan belajar terjebak
dalam mengumpulkan informasi saja.
Pada suatu wawancara pada bulan Juni 2017 pada guru alquran hadis dan
siswa MTs N 34 Jakarta terdapat beberapa informasi yang menyebabkan
rendahnya pemahaman kandungan ayat alquran. Saat ini konsentrasi siswa
terhadap pelajaran alquran hadis sulit difokuskan, sehingga tercipta kurang
minatnya siswa terhadap mata pelajaran alquran hadis. Siswa jarang berperan
aktif dalam pembelajaran sehingga tidak muncul interaksi. Rendahnya
motivasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran tersebut.2
Proses pembelajaran yang dialami siswa, tidak terlepas dari peran seorang
guru. Saat ini, krisis waktu pembelajaran yang minim, di dalam pembelajaran
murid kurang mampu mengaktualisasikan dirinya dengan mengaitkan pada
materi yang telah diajarkan di madrasah pada kehidupan masing-masing.
Salah satu solusi alternatif dari permasalahan-permasalahan di atas perlu
diterapkan pembelajaran yang dapat mengaitkan antara materi pembelajaran
dengan dunia nyata dengan mengaitkan pembelajaran tersebut siswa dapat
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan
sehari-hari mereka.
Kokom Komalasari menjelaskan bahwa, pembelajaran kontekstual adalah
pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari
dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari.3
Penjelasan ini menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan
salah satu pendekatan pembelajaran yang sangat berperan aktif, produktif dan
lebih bermakna dalam membantu proses belajar mengajar pada tingkat MTs,
mengingat bahwa pola pikir seusia mereka sudah ingin banyak tahu lebih
tentang apa yang telah dijelaskan oleh gurunya.
Selain penerapan pendekatan pembelajaran dengan cara yang telah
dipaparkan, penerapan pembelajaran pada siswa dapat dilakukan dengan

2
Usup Sidik, Guru Alquran Hadis, Wawancara, Jakarta, 12 Juni 2017.
3
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2013), h. 7.
4

memberdayakan metode-metode pembelajaran, antara lain yaitu: metode


ceramah, metode diskusi, metode simulasi, metode demonstrasi, metode
eksperimen, metode tanya jawab, metode resitasi, metode kerja kelompok,
metode sosio drama, metode karya wisata, metode drill, dan metode sistem
regu.4
Dan tugas guru di kelas dengan memakai pendekatan kontekstual guru
dapat mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak
membosankan karena dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka, sehingga
konsep pembelajaran menjadi nyata. Selain itu guru dapat menambah
keterampilan teknik mengajar untuk menghasilkan sebuah inovasi baru.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas dengan mengambil judul “Peningkatan Pemahaman
Kandungan Ayat Alquran Dalam Pelajaran Alquran Hadis Melalui
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa Kelas VIII
MTs N 34 Jakarta”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Kurang minatnya siswa terhadap mata pelajaran alquran hadis.
2. Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran alquran hadis.
3. Terdapat kesulitan peserta didik dalam memahami pembelajaran alquran
hadis.
4. Terbatasnya model pembelajaran untuk mata pelajaran alquran hadis yang
diterapkan guru.
5. Seorang guru menciptakan suasana yang menegangkan ketika proses
belajar mengajar sehingga para siswa menjadi jenuh.
6. Rendahnya kemampuan siswa mengemukakan ide dan mengkontruksi
jawaban sendiri ketika menjawab soal.

4
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), h. 43.
5

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Penerapan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) sebagai pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran alquran
hadis.
2. Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
sebagai pendekatan pembelajaran yang diterapkan agar pemahaman
kandungan ayat alquran dari mata pelajaran alquran hadis lebih optimal.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana aplikasi metode pembelajaran dengan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam mata pelajaran alquran hadis siswa
kelas VIII MTs N 34 Jakarta?
2. Bagaimana hasil pembelajaran mata pelajaran alquran hadis dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam
meningkatkan pemahaman kandungan ayat alquran?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui aplikasi pembelajaran pemahaman kandungan ayat
alquran melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
siswa kelas VIII MTs N 34 Jakarta.
2. Untuk mengetahui hasil pembelajaran mata pelajaran alquran hadis
melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam
meningkatkan pemahaman kandungan ayat alquran siswa kelas VIII MTs
N 34 Jakarta.
6

Apabila penelitian tersebut dapat terwujud, maka penelitian ini diharapkan


dapat berguna pada siswa, guru, dan peneliti, yaitu:
1. Sebagai bahan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman siswa MTs N 34 Jakarta terhadap mata
pelajaran alquran hadis dan untuk mempermudah siswa MTs N 34 Jakarta
dalam menyerap pembelajaran di kelas.
2. Guru
Sebagai bahan masukan guru alquran hadis MTs N 34 Jakarta dalam
meningkatkan mutu pendidikan di kelas dengan memanfaatkan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL).
3. Peneliti
a. Guru dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi atau yang muncul
di dalam kelasnya, karena melalui PTK guru berusaha mengatasi
permasalahan melalui perbaikan-perbaikan berulang dan bersiklus
sampai dicapai peningkatan proses dan hasil maksimal.
b. Dapat menambah percaya diri guru sebagai tenaga profesional karena
selama pelaksanaan PTK guru sudah mengupayakan perbaikan
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keterampilan
mengajarnya.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning


(CTL)
1. Latar Belakang Filosofis dan Psikologi Contextual Teaching
and Learning (CTL)
a. Latar Belakang Filosofis
CTL banyak dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang mulai
digagas oleh Mark Baldwin dan selanjutnya dikembangkan oleh Jean
Piaget. Aliran filsafat kontruktivisme berangkat dari pemikiran
epistemologi Giambatista Vico.5 Piaget sebagaimana dikutip oleh
Wina Sanjaya, berpendapat bahwa sejak kecil seorang anak telah
memiliki struktur kognitif yang disebut dengan skema. Skema
terbentuk karena pengalaman. Sedangkan dilihat dari latar belakang
psikologis bahwa belajar melibatkan proses mental yang tidak tampak
seperti emosi, minat, motivasi, dan kemampuan.6
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita
sendiri.7 Selanjutnya, pandangan filsafat konstruktivisme tentang
hakikat pengetahuan memengaruhi konsep tentang proses belajar,
bahwa belajar bukanlah sekadar menghapal akan tetapi proses
mengonstruksi pengetahuan melalui pengalaman.8 Ditinjau dari cara
memperolehnya, adakalanya pengetahuan pendidikan diperoleh setelah
mengalami, ini merupakan pengetahuan pendidikan secara aposteriori

5
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), cet. 3, h. 111.
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Pernada Media Group, 2008), cet. 5 h. 257.
7
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2013), h. 14.
8
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi....loc. cit.
7
8

yang menurut Imam Ghazali disebut ilmu nazari atau menurut istilah
Barat adalah empirisme.9
Dalam proses konstruksi itu, Glasersfeld, sebagaimana dikutip
oleh Kokom Komalasari, berpendapat bahwa diperlukan beberapa
kemampuan sebagai berikut: (1) kemampuan mengingat dan
mengungkapkan kembali pengalaman; (2) kemampuan
membandingkan, mengambil keputusan mengenai persamaan dan
perbedaan; dan (3) kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman
yang satu dari pada yang lain.10
b. Latar Belakang Psikologis
Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa pengetahuan
terbentuk karena peran aktif subjek, maka dipandang dari sudut
psikologis, CTL berpijak pada aliran psikologis kognitif. Menurut
aliran ini proses belajar terjadi karena pemahaman individu akan
lingkungan. Belajar bukanlah peristiwa mekanis seperti keterkaitan
stimulus dan respons. Belajar tidak sesederhana itu. Belajar melibatkan
proses mental yang tidak tampak seperti emosi, minat, motivasi, dan
kemampuan atau pengalaman.11
Dalam asumsi dan latar belakang yang mendasarinya, maka
terdapat beberapa hal yang harus dipahami tentang belajar dalam
konteks CTL, yaitu:
1) Belajar adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Menyangkut
baik perbuatan yang bersifat pengetahuan, keterampilan, maupun
nilai dan sikap.12
2) Belajar sebagai bentuk perubahan diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, akibat pengalaman dan
latihan.13

9
Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam, (Jajarta: Erlangga, 2005), h. 262.
10
Kokom Komalasari. loc. cit.
11
Wina Sanjaya, op. cit., h. 113.
12
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1986), Cet. 1, h. 1.
9

3) Belajar merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku


seseorang yang semakin bertambah menjadi lebih baik dari
sebelumnya.14

2. Pengertian Pendekatan Contextual Teaching and Learning


(CTL)
Istilah kontekstual menurut Jhonson dalam buku Contextual Teaching
and Learning, berasal dari kata kerja latin contexere yang berarti menjalin
bersama. Kata konteks merujuk pada keseluruhan situasi, latar belakang,
atau lingkungan. Yang berhubungan dengan diri, yang terjalin
bersamanya.15 Pembelajaran kontekstual bukan merupakan suatu konsep
baru. Penerapan pembelajaran kontekstual di kelas Amerika pertama-tama
diusulkan oleh John Dewey. Pada tahun 1916, Dewey mengusulkan suatu
kurikulum dan metodologi pengajaran yang dikaitkan dengan minat dan
pengalaman siswa.16 artinya, dengan menggunakan pendekatan ini
diharapkan akan lebih membantu pemahaman siswa dalam memahami
materi pembelajaran. Sementara itu Hower Keneth, mendefinisikan
kontekstual adalah pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses
belajar dimana siswa menggunakan pemahaman dan kemampuan
akademisnya dalam berbagai konteks dalam dan luar sekolah untuk
memecahkan masalah yang bersifat simulatif ataupun nyata, baik sendiri
ataupun bersama-sama.17

13
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT
Imperial Bhakti Utama, 2007), h. 328.
14
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2008), h. 1.
15
Eliane B. Johnson, Contextual Teaching and Learning, (Bandung: MLC, 2006), cet. 2, h.
83.
16
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif; Konsep Landasan dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 3, h.
105.
17
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), cet. 1, h. 288.
10

3. Komponen CTL
CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 komponen.
Komponen-komponen ini yang melandasi pelaksanaan proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Berikut
penjelasannya:
a. Kontruktivisme (contructivism)
Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun
pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalaman. Menurut kontruktivisme, pengetahuan itu memang
berasal dari luar akan tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam diri
seseorang.18
b. Menemukan (inquiry)
Menemukan merupakan kegiatan inti dari kegiatan pembelajaran
berbasis CTL. Pengetahuan dari keterampilan yang diperoleh siswa
bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari
menemukan sendiri. Guru harus merancang kegiatan yang merujuk
pada kegiatan menemukan apa pun materi yang diajarkannya.19
c. Bertanya (questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya.
Oleh karena itu, bertanya merupakan strategi utama dalam CTL
penetapan unsur bertanya dalam CTL harus difasilitasi oleh guru,
kebiasaan siswa untuk bertanya atau kemampuan guru dalam
menggunakan pertayaan yang baik akan mendorong pada peningkatan
kualitas produktivitas pembelajaran.20
d. Masyarakat Belajar (learning community)
Masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerja
sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya.

18
Wina Sanjaya, op. cit., h. 118.
19
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas,(Jakarta: Kencana, 2009), h. 173.
20
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 195.
11

Sumber belajar siswa tidak hanya berada di dalam kelas, akan tetapi
sumber manusia lain di luar kelas (keluarga dan masyarakat).21
e. Pemodelan (modelling)
Dalam pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu ada
model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan
sesuatu, cara melempar bola dalam olahraga, contoh karya tulis, cara
melafalkan, dan sebagainya. Atau guru mrmberikan contoh cara
mengerjakan sesuatu.22
f. Refleksi (reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa
yang lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai
struktur pengetahuan yang baru. Refleksi merupakan respon terhadap
kejadian, aktivitas atau pengetahuan baru yang diterimanya.23
g. Penilaian yang sebenarnya (authentic assesment)
Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan semata hasil, dan dengan
berbagai cara. Penilaian dapat berupa penilaian tertulis dan penilaian
berdasarkan perbuatan, penugasan, produk, atau portofolio.24

4. Teori Belajar Pendukung Pembelajaran CTL


Pembelajaran CTL dikembangkan berdasarkan teori-teori belajar
tertentu, yaitu:
a. Teori Perkembangan dari Piaget
Piaget, sebagaimana dikutip oleh Kokom Komalasari berpendapat
bagaimana seseorang memperoleh kecakapan intelektual, pada
umumnya akan berhubungan dengan proses mencari keseimbangan
antara apa yang ia rasakan dan ketahui pada satu sisi dengan apa yang

21
ibid., h. 196.
22
Yatim Riyanto, op. cit., h. 175.
23
Ibid., h. 176.
24
Kokom Komalasari, op. cit., h. 13.
12

ia lihat sebagai suatu fenomena baru sebagai pengalaman dan


persoalan.25
Implikasi teori perkembangan ini dalam pembelajaran, antara lain:
1) Bahasa dan cara pikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh
karena itu, dalam mengajar guru hendaknya menggunakan bahasa yang
sesuai dengan cara berpikir anak. 2) Anak-anak akan belajar lebih baik
apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus
membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan dengan
sebaik-baiknya. 3) Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya
dirasakan baru tetapi tidak asing. 4) Memberi peluang agar anak
belajar sesuai dengan peringkat perkembangannya. 5) Di dalam kelas,
anak-anak hendaknya banyak diberi peluang untuk saling berbicara
dengan teman-temannya dan saling berdiskusi.26
b. Teori Free Discovery Learning dari Bruner
Dalam memandang proses belajar, Bruner menekankan adanya
pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dalam teorinya
ini, ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan baik dan kreatif
jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh
yang ia jumpai dalam kehidupannya.27
Beberapa prinsip teori Bruner adalah:
1) Perkembangan kognitif ditandai dengan adanya kemajuan
menanggapi rangsang.
2) Peningkatan pengetahuan bergantung pada perkembangan sistem
penyampaian informasi secara realistis.
3) Interaksi secara sistematis diperlukan antara pembimbing, guru,
dan anak untuk perkembangan kognitifnya.

25
Ibid., h. 19.
26
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, op. cit., h. 131.
27
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 14.
13

4) Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif.28


c. Teori Meaningful Learning dari Ausubel
Menurut Ausubel, belajar merupakan asimilasi bermakna. Materi
yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan
yang telah dimiliki sebelumnya. Faktor motivasi dan pengalaman
emosional sangat penting dalam peristiwa belajar, sebab tanpa
motivasi dan keinginan yang kuat dari pihak si pembelajar, maka tidak
akan terjadi asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif
yang dimilikinya.29
d. Teori Belajar Vygotsky
Vygotsky menonjolkan pikiran bahwa pembelajaran dan
perkembangan tidak dapat dipisahkan dari konteksnya. Cara siswa
berinteraksi dengan dunia, orang, objek, dan institusi di dalamnya
mengubah cara berpikir mereka. Makna-makna konsep berubah ketika
dihubungkan dengan dunia.30

5. Implementasi Pembelajaran Kontekstual di Kelas


Pembelajaran berbasis konstekstual dengan sendirinya akan membawa
implikasi-implikasi tertentu ketika guru menerapkannya di dalam kelas.
Nurhadi, sebagaimana dikutip oleh Hasnawati, berpendapat bahwa
terdapat lima elemen penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam
praktek pembelajaran kontekstual, yaitu:
a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge)
b. Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge), yaitu dengan
cara memperlajari secara keseluruhan terlebih dahulu, kemudian
memperhatikan detailnya.
c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), yaitu dengan
cara menyusun konsep sementara atau hipotesis, melakukan sharing

28
Ibid., h. 15.
29
Kokom Komalasari, op. cit., h. 21.
30
Firmia Angela Nai, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h.
91.
14

kepada orang lain agar mendapat tanggapan atau validasi dan atas
dasar tanggapan itu konsep tersebut direvisi atau dikembangkan.
d. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying
knowledge).
e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan tersebut.31

B. Mata Pelajaran Alquran Hadis di MTs


1. Pengertian Mata Pelajaran Alquran Hadis
Alquran hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti
keduanya merupakan sumber akidah-akhlak, syari’ah atau fikih (ibadah,
muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah
merupakan akar atau pokok agama. Syari’ah atau fikih (ibadah,
muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi
dan konsekuensi dari keimanan dan keyakinan hidup. Akhlak merupakan
aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah swt. dan hubungan manusia dengan
manusia lainnya. Hal itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup
manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi,
sosial, pendidikan, kekeluargaan, Kebudayaan atau seni, ilmu pengetahuan
dan teknologi olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh
akidah yang kokoh.
Adapun karakteristik yang dimiliki mata pelajaran alquran hadis,
yaitu: menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar,
memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan
kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.32

31
Hasnawati, Pendekatan Contextual Teaching Learning Hubungannya dengan Evaluasi
Pembelajaran, Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol. 3 nomor 1, 2006, h. 60.
32
Keputusan Menteri Agama RI Nomr 165 Tahun 2014, h. 48.
15

2. Tujuan Mata Pelajaran Alquran Hadis


Adapun tujuan mata pelajaran alquran hadis adalah:
a. Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap alquran dan hadis.
b. Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam
Alquran dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan
menghadapi kehidupan.
c. Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih
salat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan
sura atau ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.33

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Alquran Hadis


Adapun ruang lingkup mata pelajaran alquran hadis adalah:
a. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.
b. Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman,
interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya hazanah intelektual.
c. Menerapkan isi kandungan ayat atau hadis yang merupakan unsur
pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.34

C. Pemahaman Kandungan Ayat Alquran


1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti mengerti benar, tahu
benar, pandai dan mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman adalah
proses, perbuatan, cara memahami. Sehingga dapat diartikan bahwa
pemahaman adalah suatu proses, cara memahami, cara mempelajari baik-
baik supaya paham dan pengetahuannya banyak.35
Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar, misalnya
peserta didik dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas

33
Ibid., h. 56.
34
Ibid., h. 59.
35
Hartati Nur, Jurnal Penelitian Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Materi Silsilah
Keluarga Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD N 4 Tibawa Kecamatan Tibawa.
16

apa yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah
dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.36
Dalam domain kognitif taksonomi bloom sebagaimana dikutip oleh
Untung Yuwono, Pemahaman adalah keterampilan intelektual yang
menunjukkan pengetahuan tentang apa yang “dikatakan” oleh bentuk
verbal, gambar, atau simbol.37 Kata kerja operasional yang dijabarkan
dalam membuat indikator sebagai bahan dasar untuk menyusun alat
penilaian, yaitu:38
Domain/Ranah Kategori Jenis Perilaku Kata Kerja Operasional

Kognitif Pemahaman Menjelaskan, membedakan,


menerjemahkan,
menggeneralisasikan,
mengubah, menguraikan,
menuliskan kembali,
manyadur, merangkum,
mempertahankan,
menyimpulkan, memberi
contoh, meramalkan,
mengemukakan pendapat,
merumuskan, menerangkan,
memperkirakan,
membuktikan, dan
mendiagnosis.

36
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1995), h. 24.
37
Untung Suwono, JurnalWacana, Vol. 10 No. 1, April 2008, h. 74.
38
Amos Neolaka dan Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan
Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), h. 203.
17

2. Kandungan Ayat Alquran


Sembodo Ari Widodo berpendapat bahwa, di dalam surat-surat dan
ayat-ayat alquran terkandung kandungan yang secara garis besar dapat
dibagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau
arti definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagai
berikut ini:
a. Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan
yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran
mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan
terhadap Allah swt. yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak
beranak-pinak. Percaya kepada Allah swt. adalah salah satu butir rukun
iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman
disebut sebagai orang-orang kafir.
b. Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari
pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang
dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah swt.
Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang
tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah
syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci
ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu
menjalankannya.
c. Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang
terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul
madzmumah. Allah swt. mengutus Nabi Muhammd saw. tidak lain
dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia
harus mengikuti apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-
Nya.
18

d. Hukum-hukum
Hukum yang ada di alquran adalah memberi suruhan atau perintah
kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan
penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti
bersalah. Hukum dalam Islam berdasarkan alquran ada beberapa jenis
atau macam seperti j inayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
e. Tadzkir atau Peringatan
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan
kepada manusia akan ancaman Allah swt. berupa siksa neraka atau
waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau
waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di
dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang
yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
f. Sejarah-sejarah atau Kisah-kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu
baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah swt. serta
ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar
terhadap Allah swt. dalam menjalankan kehidupan sehari-hari
sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa
lalu atau dengan istilah lain iktibar.
g. Dorongan untuk berfikir
Di dalam alquran banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang
memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga
membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.39

39
Sembodo Ari Widodo, Pendidikan Islam dan Barat, (Jakarta: Graha Ilmu, 2004), h. 28.
19

D. Hasil Penelitian yang Relevan


1. Penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Alquran
Hadis Materi Pokok Membaca Huruf-Huruf Hijaiyah Sesuai Makhrajnya
Melalui Metode Demontrasi dan Drill pada Siswa Kelas 1 MI NU
Hidayatul Mustafidin Lau Dawe Kudus Tahun Ajaran 2010/2011”, yang
ditulis oleh Mutholi‟ah, jurusan Ilmu Pendidikaan Islam, Fakultas
Tarbiyah, IAIN Walisongo, pada tahun 2011. Menunjukkan bahwa hasil
penelitian metode demontrasi dan drill dapat meningkatkan prestasi belajar
Alquran hadis materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai
makhrajnya. Persamaan penelitian di atas dengan skripsi penulis yaitu,
mata pelajaran Alquran hadis. Perbedaan penelitian di atas mengukur
prestasi belajar siswa, sedangkan peneliti mengukur pemahaman siswa.
2. Penelitian yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Alquran Hadis
dengan Menerapkan Metode Index Card Match di Kelas V MI Al-Huda
Ngendrokilo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2009/2010”, yang ditulis oleh Naimah, jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga, pada tahun 2010. Menunjukkan bahwa hasil penelitian metode
Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Alquran hadis.
Persamaan penelitian di atas dengan skripsi penulis yaitu, mata pelajaran
Alquran hadis. Perbedaan penelitian di atas mengukur prestasi belajar
siswa, sedangkan peneliti mengukur pemahaman siswa.
3. Penelitian yang berjudul “Peranan Model CTL (Contextual Teaching and
Learning) dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas V
Pada Mata Pelajaran PKN di MTs Irsyadul Khair”, yang ditulis oleh
Mulyanah, jurusan Pendidikan Pancasila, Fakultas Ilmu Sosial, pada
tahun 2013. Menunjukkan bahwa hasil penelitian peranan model CTL
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar. Persamaan penelitian di atas
dengan skripsi penulis yaitu, menggunakan metode CTL (Contextual
Teaching and Learning). Perbedaan penelitian di atas mengukur minat dan
hasil belajar siswa, sedangkan peneliti hanya mengukur pemahaman siswa.
20

E. Kerangka Berfikir
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan cara
pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan materi dengan kehidupan
sehari-hari. Sedangkan mata pelajaran alquran hadis merupakan salah satu
mata pelajaran yang perlu dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari, supaya
mempermudah pemahaman siswa terutama untuk meningkatkan pemahaman
siswa pada kandungan ayat alquran. Karena kemungkinan yang dapat terjadi
bila tidak menggunakan metode pembelajaran yang tepat yaitu, minat belajar
siswa rendah, kurangnya motivasi belajar siswa.
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir

Faktor Penyebab
Pemahaman Siswa Pembelajaran alquran hadis
Rendah:
haditshaditshhaditsHadits
1. Minat belajar
Pemahaman siswa rendah PTK
rendah
2. Motivasi belajar
rendah Pelaksanaan pembelajaran
3. Kurang tepatnya
model
pembelajaran Pemahaman siswa meningkat
yang digunakan
guru

F. Hipotesis Tindakan
Dari pembahasan teori dan kerangka berfikir di atas dapat dirumuskan
hipotesis tindakan bahwa dapat meningkatnya pemahaman kandungan ayat
alquran siswa melalui pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) pada mata pelajaran alquran hadis kelas VIII MTs N 34
Jakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs N 34 Jakarta yang beralamat di Jl.
Kerja Bakti VII Rt 009/007 Kel. Makasar Kec. Makasar, Jakarta Timur
13570.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VIII MTs N 34
Jakarta dari bulan Agustus – September 2017.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Dilihat dari sejarahnya, penelitian tindakan pertama kali dikembangkan
oleh seorang psikolog sosial bernama Kurt Lewin. Di tempat kerjanya, dia
mengembangkan model penelitian selama beberapa tahun, yang kemudian
terkenal sebagai action research.40
Kunandar mendefinisikan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai
suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti
dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan
jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu
tindakan tertentu dalam suatu siklus.41

40
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan
Pengembangannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 4.
41
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2008), h. 45.
21
22

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan kegiatan yang bertujuan


memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk
digeneralisasi. Hasil penelitian tindakan kelas dapat diterapkan oleh orang
lain yang mempunyai latar belakang mirip dengan peneliti.42
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
sendiri ketika mendapatkan permasalahan dengan mencarikan solusinya
dalam upaya memperbaiki pembelajarannya dengan mencermati sebuah
kegiatan yang diberikan tindakan yang bertujuan untuk memecahkan
masalah dan memperbaiki pembelajarannya.

2. Rancangan Siklus Penelitian


Model penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah merujuk pada model yang diperkenalkan oleh Kurt
Lewin. Kurt Lewin mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat
komponen, yang mana terjadi proses dalam satu lingkaran yang terus
menerus, yaitu: a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c)
pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting).43 Hubungan keempat
komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan,
sebagai berikut:

42
Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT
Indeks, 2012), h. 10.
43
Fitrianti, Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta:
Deepublish, 2016), h. 21-22.
23

Bagan 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan

Refleksi Siklus I Tindakan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Tindakan

Pengamatan

Perubahan

a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat
sebuah instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama
tindakan berlangsung. Dalam tahap ini, peneliti menentukan fokus
terhadap peristiwa yang perlu diamati, kemudian bekerja sama dengan
guru kelas membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
di praktikan di dalam kelas. Pada tahap ini juga peneliti membuat
instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, lembar
wawancara dan soal tes untuk akhir siklus.
24

b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini, adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi
atau penerapan isi rancangan yang telah dibuat, yaitu pelaksanaan tindakan
kelas. Pelaksanaan akan disesuaikan dengan isi rancangan yang telah
dibuat.
c. Pengamatan (Observing)
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan
pada siklus selanjutnya. Peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan pengamatan yang dibantu
oleh guru kelas sebagai observer dan kolaborator yang memberikan
pengamatan pada setiap aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
d. Refleksi (Reflecting)
Dalam tahap ini merupakan tahapan untuk memproses data yang
didapat dan dicari eksplanasinya, dianalisis, dan disintesis. Dalam proses
pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan guru kelas sebagai
kolaborator, seperti halnya pada saat observasi. Keterlibatan kolaborator
sekedar untuk membantu peneliti untuk dapat lebih tajam lagi melakukan
refleksi dan evaluasi. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman,
pengetahuan, dan teori intruksional yang dikuasai dan relevan dengan
tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan
pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan
yang mantap dan sahih. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat
penting dalam menentukan suatu keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).44

44
Sudaryono, Classroom Action Research, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia. 2014), h. 171.
25

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs N 34 Jakarta Timur
Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 30 siswa.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana dan pelaksana
kegiatan penelitian. Peneliti membuat rencana kegiatan, melaksanakan
kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta
melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh
seorang guru sebagai mitra kolaborasi (kolabolator). Guru tersebut adalah
guru yang mengajar mata pelajaran Qur‟an Hadits yang bertindak sebagai
pengamat (observer).

E. Tahapan Intervensi Tindakan


Tahap penelitian ini dimulai dengan tahap pra penelitian yang
dilanjutkan dengan siklus I. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada
siklus I dilanjutkan ke siklus II.
Adapun tahapan intervensi tindakan yang dilakukan pada setiap siklus, yaitu:
1. Tahap Pra Penelitian
Peneliti merencanakan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan menentukan kegiatan serta model pembelajaran yang
dilaksanakan. Pada perencanaan awal ini, guru mengidentifikasi masalah
yang terjadi di kelas serta menentukan tindakan penyelesaian dengan
menggunakan Pendekatan CTL.
2. Tahap Penelitian Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
1) Menyiapkan kelas tempat penelitian
2) Membuat rencana pelaksaan pembelajaran (RPP)
3) Menyiapkan materi ajar
4) Menyiapkan media pembelajaran
26

5) Menyiapkan lembar observer kegiatan siswa dan kegiatan guru


6) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS)
7) Menyiapkan instrumen tes
8) Melakukan uji tes
9) Menyiapkan alat dokumentasi
b. Pelaksaan Tindakan (Acting)
1) Pemberian pre test di awal pembelajaran
2) Memberi perlakuan berupa pendekatan CTL
3) Melaksanakan proses belajar mengajar
4) Pemberian post test dilaksanakan di akhir kegiatan belajar
mengajar
c. Pengamatan (Observing)
Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang
terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, yakni mencatat semua
hal yang terjadi selama proses pembelajaran dengan cara:
1) Melakukan pengamatan terhadap implementasi pendekatan CTL
2) Mencatat perubahan yang terjadi
3) Berdiskusi dengan guru koloborator membahas masalah yang
dihadapi saat pembelajaran
d. Refleksi (Reflecting)
Peneliti mengadakan refleksi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa terhadap penelitian yang telah dilaksanakan
sebagai pedoman atau acuan dalam pelaksanaan siklus berikutnya.
3. Tahap Penelitian Siklus II
a. Perencanaan (Planning)
1) Hasil refleksi siklus I dievaluasi, didiskusikan dengan guru
alquran hadis dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan
pada pembelajaran berikutnya
2) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran
siklus I
3) Merancang rencana perbaikan berdasarkan refleksi siklus I
27

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)


1) Pemberian pre test di awal pembelajaran
2) Menyampaikan langkah-langkah pendekatan CTL
3) Pemberian motivasi belajar kepada siswa
4) Melaksanakan proses belajar mengajar
5) Penggunaan dan pemaksimalan media belajar
6) Proses implementasi pelaksanaan pendekatan CTL
7) Pemberian post test dilaksanakan di akhir kegiatan belajar
mengajar
c. Pengamatan (Observing)
1) Melakukan pengamatan terhadap implimentasi pendekatan CTL
2) Mencatat perubahan yang terjadi
3) Berdiskusi dengan guru koloborator membahas masalah yang
dihadapi saat pembelajaran
d. Refleksi (Reflecting)
Peneliti mengadakan refleksi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa terhadap penelitian yang telah dilaksanakan
sebagai pedoman atau acuan dalam pelaksanaan siklus berikutnya
jika diperlukan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan


Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dari Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini adalah adanya peningkatan pemahaman kandungan ayat
alquran dalam pelajaran alquran hadis di MTs N 34 Jakarta, setelah
mengalami pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL).
Pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila telah memenuhi indikator,
yaitu peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan meningkatnya
hasil belajar pada setiap siklus yang diberikan yaitu mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) 75. Apabila hasil tes telah menunjukkan peningkatan
75% dengan KKM 75 maka tindakan diberhentikan.
28

G. Data dan Sumber Data


1. Data Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data, yaitu data
yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif berupa nilai hasil pre test dan post test. Adapun data
kualitatif berupa hasil observasi proses pembelajaran, hasil wawancara
terhadap guru mata pelajaran alquran hadis dan siswa kelas VIII.
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah peneliti sendiri selaku guru
yang melaksanakan penelitian yang berkolaborasi dengan guru mata
pelajaran alquran hadis dan siswa kelas VIII MTs N 34 Jakarta.

H. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Instrumen Tes
Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran.45 Wina Sanjaya
berpendapat bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan
kepada seseorang atau sejumlah orang untuk mengukur hasil belajar
siswa.46 Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk
lisan dan dalam bentuk tulisan atau dalam bentuk perbuatan.47
Tes tertulis ini berupa tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Tes
awal (pre test) adalah tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang akan diajarkan telah
diketahui oleh peserta didik. Tes awal ini dilaksanakan sebelum bahan
pelajaran diajarkan. Sedangkan, tes akhir (post test) adalah tes yang
45
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Kencana,
2014), h. 251.
46
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010), h. 186.
47
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rosda Karya, 1995), h.
35.
29

dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi


pelajaran yang penting telah dikuasai dengan baik oleh peserta didik.48
Naskah tes akhir (post test) ini dibuat sama dengan naskah tes awal (pre
test).
2. Instrumen Non Tes
a. Lembar Observasi
Observasi adalah tindakan atau proses pengambilan informasi atau
data melalui media pengamatan.49 Tim kolaborator yang terdiri dari
dua orang (guru dan peneliti) melakukan peneilaian berdasarkan
observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
peneliti. Penilaian pelaksanaan pembelajaran diberikan dalam bentuk
centang atau ceklis pada instrumen yang sama.50
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari
tiga jenis, yaitu lembar observasi aktvitas siswa, lembar observasi
aktivitas guru dan lembar observasi proses pembelajaran. Lembar
observasi digunakan untuk mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai aktivitas belajar siswa, aktivitas guru dan proses
pembelajaran disesuaikan dengan indikator pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL).
b. Lembar Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti
dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab
dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden
merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.51
Peneliti mewawancarai guru dan siswa. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui secara langsung kondisi siswa serta untuk mengetahui

48
Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo,
2007), h. 10.
49
Sukardi, op. cit., h. 50.
50
Saur M. Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidik
dan Keilmuan, (Jakarta: Erlangga, 2014), h. 31.
51
W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002), h. 119.
30

gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-


masalah yang dihadapi di kelas.
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung, hal yang diamati berupa kondisi siswa selama proses
pembelajaran menggunakan pendekatan CTL.
d. Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto dan hasil tes
siswa, untuk mengetahui bagaimana aktivitas guru maupun siswa.
Dokumentasi ini diambil saat pembelajaran berlangsung.

I. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan observasi terhadap proses pembelajaran, melakukan wawancara,
dokumentasi dan merekapitulasi nilai hasil belajar siswa yang diperoleh siswa
kelas VIII MTs N 34 Jakarta dari tes, baik pre test maupun post test pada
setiap awal dan akhir siklus.
Setelah semua data terkumpul peneliti bersama kolaborator melakukan
analisis dan evaluasi data untuk membuat kesimpulan mengenai peningkatan
pemahaman kandungan ayat alquran siswa serta kelebihan dan kekurangan
penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan


Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan
instrumen yang kualitasnya baik pula. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur kemampuan pemahaman kandungan ayat alquran siswa adalah tes
formatif akhir siklus. Validitas yang digunakan untuk instrumen kemampuan
pemahaman kandungan ayat alquran yaitu validitas isi (content validity).
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus
31

tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.52
Validitas isi dilakukan dengan mengkonsultasikan instrument tersebut kepada
para pakar.

K. Teknik Analisis Data


Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu
peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data
merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang
diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga
orang yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil
belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa, kegiatan
guru dan kegiatan proses pembelajaran mengenai pelaksanaan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL).
Dalam menganalisis data hasil belajar siswa pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus
menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai post test dan pre test,
gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa
setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih nilai
tersebut, menggunakan Normalizet Gain.53

Dengan Kategori:
G tinggi : nilai (g) > 0,75
G sedang : 0,75 > (g) > 0,35
G rendah : nilai (g) < 0,35

52
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995) cet.
15, h. 82.
53
Hartati, Skripsi: “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran
CTL (Contextual Teaching and Learning) Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV MI Al
Mursyidiyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014” (Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), Hal. 56.
32

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan


Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian tindakan
kelas yang memiliki tahapan-tahapan dalam tiap siklus. Tahapan tersebut
adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sedangkan
prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus 1 selesai
dilakukan. Hasil belajar didasarkan pada KKM pelajaran alquran hadis adalah
75, yang diharapkan pada siklus 1 ke siklus 2 terjadi perubahan prosentase
naik sehingga penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) menjadi efektif untuk digunakan dalam pembelajaran alquran hadis.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian


1. Identitas Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Negeri 34 Jakarta berada dibawah Kementerian
Agama Republik Indonesia, Kota Jakarta Timur. Identitas MTs Negeri 34
Jakarta dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nama MTs : MTs N 34 Jakarta
b. No.Statistik Madrasah : 131131750017
c. Akreditasi Madrasah : A (91.00)
d. Alamat Lengkap Madrasah : Jl. Kerja Bakti VII, RT.009/00
Kelurahan : Makasar
Kecamatan : Makasar
Kab/Kota : Jakarta Timur
Provinsi : DKI Jakarta
No. Telp. : 021 – 80871447 / 021-80871448
e. NPWP : 029951746005000
f. Nama Kepala Madrasah : Akhmad Hakim, S.Ag, M.Si
g. Nomor Hp : 08211019125
h. Kepemilikan Tanah : Pemerintah
a. Status Tanah : SHM Pemerintah
b. Luas Tanah : 2800 m2
i. Status Bangunan : Pemerintah
j. Luas Bangunan : 1.576 M2

2. Visi dan Misi


a. Visi Madrasah
Mengacu pada instrumen rumusan visi, misi, dan tujuan yang
diberikan Kementerian Agama dan hasil rumusan tim pengembang

33
34

kurikulum, serta keputusan rapat pleno warga madrasah, maka Visi


dan Indikator MTsN 34 Jakarta ditentukan sebagai berikut:
”Unggul dalam IMTAQ dan IPTEK, Seni Budaya, Olah Raga, serta
berjiwa Humanis ”

Indikator Visi :

1) Terwujudnya warga madrasah yang unggul dalam pengamalan


kegiatan keagamaan.

2) Terwujudya perilaku warga madrasah yang berakhlakul karimah


dalam kehidupan sehari-hari.

3) Terwujudnya tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional


dalam layanan kegiatan belajar mengajar, pada aspek akademik
dan non akademik.

4) Terwujudnya warga madrasah yang unggul dalam prestasi


akademik dan non akademik.

5) Terwujudnya warga madrasah yang unggul dalam mengamalkan


tujuh nilai budi (jujur, tanggungjawab, disiplin, kerjasama, peduli,
visioner, dan adil).

6) Terwujudnya warga madrasah yang unggul dalam penguasaan


teknologi Informasi, seni, dan kearifan lokal.

7) Terwujudnya warga madrasah yang memiliki wawasan global,


mampu memanfaatkan sumber-sumber informasi untuk kemajuan
dengan tetap menjujung tinggi nilai-nilai kemasyarakatan.

8) Terwujudnya pra sarana dan sarana, serta pengelolahan keuangan


yang berstandar nasional.
35

b. Visi Madrasah

Misi MTsN 34 Jakarta diterjemahkan dari visi dan indikator, sebagai


berikut:

1) Terwujudnya warga madrasah yang beorientasi pada “Panca


Prestasi Madrasah”; Prestasi Akhlaq Mulia, Ilmu Agama dan
Keagamaan, Sains dan Teknologi, Bahasa, Seni-Budaya, dan Olah
Raga melalui pendekatan madrasah ramah anak.

2) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui


optimalisasi minat dan bakat warga madrasah.

3) Terlaksananya etos lima budaya kerja kementarian agama.

4) Terwujudnya kualitas kegiatan belajar mengajar berdasarkan


kurikulum 2013.

5) Terwujudnya tenaga pendidik dan kependidikan yang professional.

6) Terwujudnya kerjasama yang berorientasi pada mutu antar warga


madrasah, komite, serta masyarakat lainnya.

7) Mewujudkan lulusan yang berkualitas unggul, berdaya guna,


peduli sosial, serta sehat jasmani dan rohani.

8) Mewujudkan pengelolaan biaya pendidikan yang transparan,


akuntable, dan mandiri.

9) Terwujudnya karakter warga madrasah yang berkepedulian sosial,


serta sehat jasmani dan rohani.

10) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang memenuhi


standar pelayanan pendidikan.
36

3. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Tabel 4.1 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Keterangan Jumlah

Pendidik

1 Guru PNS 17

2 Guru Honorer 8

Tenaga Kependidikan

1 Tenaga Kependidikan PNS 11

2 Tenaga Kependidikan Honorer 3

3 Karyawan PNS 1

4 Karyawan Honorer 3

4. Data Siswa
Data siswa dalam lima tahun terakhir
Tabel 4.2 Data Siswa

Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Tahun TOTAL
Ajaran
JM JM
L P L P JML L P L P JML
L L

2012 / 6 5 7
63 138 130 58 64 132 175 205 380
2013 5 2 8

2013 / 7 6 5
78 153 119 46 73 119 181 210 391
2014 5 0 9

2014 / 6 6 8
60 122 147 58 61 119 180 202 382
2015 2 6 1

2015 / 8 78 158 5 6 116 61 78 139 196 219 415


37

2016 0 3 3

2016 / 5 7 7
60 110 155 48 61 109 175 199 374
2017 0 7 8

5. Data Sarana Prasarana


Tabel 4.3 Data Sarana Prasarana

Jumlah Jumlah Kategori

Jumlah Ruang Ruang


No Jenis Prasarana Rusak Rusak Rusak
Ruang Kondisi Kondisi
Ringan Sedang Berat
Baik Rusak

1 Ruang Kelas 11 11

2 Perpustakaan 1 1

3 R. Lab IPA 1 1

4 R. Lab
1 1 1
Komputer

5 R. Lab Bahasa 1 1

9 R. Pimpinan 1 1

10 R. Guru 1 1

11 R. Tata Usaha 1 1

13 R. Konseling 1 1

13 Tempat
Beribadah

14 R. UKS 1 1

15 Toilet 14 14

16 Gudang 1 1
38

17 R. Sirkulasi 1 1

18 Tempat Olah
1 1
Raga

19 R. Organisasi
1 1
Kesiswaan

20 Kantin 1 1

6. Prestasi Non Akademik yang telah diraih MTsN 34


a. Terbaik PBB Lokantara Jabodetabek Tahun 2013
b. Juara I Pidato Islam se-Jakarta Timur tingkat SMP/MTs 2013
c. Juara I Puisi Islam se-Jakarta Timur tingkat SMP/MTs 2013
d. Lima Besar Aksioma Fisika se-Jakarta Timur tingkat MTs 2013
e. Juara I Aksioma Atletik 100 M se-Jakarta Timur tingkat MTs 2013
f. Juara IV Aksioma Atletik 400 M se-Jakarta Timur tingkat MTs 2013
g. Juara IV Aksioma Atletik 100 M se- DKI Jakarta tingkat MTs 2013
h. Juara I Speech Contest se-Kecamatan Makasar Tingkat SMP 2014
i. Juara III Wall Magazine se-Kecamatan Makasar Tingkat SMP 2014
j. Juara I Lokantara se-DKI Jakarta Tingkat SMP/MTs 2014
k. Juara Harapan I Marawis se-DKI Jakarta Tingkat SMP/MTs 2015
l. Juara I Marawis se-Bekasi 2015 Tingkat Umum
m. Juara I Pencak silat se-Jabodetabek Tingkat SMP/MTs 2015
n. Juara harapan I Marawis se-Jabodetabek Tingkat SMP/MTs 2015
o. Juara harapan I Marawis se-Jakarta Timur Tingkat Umum 2015
p. Juara I Marawis Tingkat Umum se-Jabodetabek 2015
q. Juara Harapan II Gambang Kromong se-Sudin Jakarta Timur, 2015

7. Ekstrakulikuler
Kegiatan ektrakurikuler adalah kegiatan non akademik yang menjadi
penunjang kegiatan akademik (koo-kurikuler). Kegiatan ini dimaksudkan
39

untuk menggali minat, bakat, dan pengembangan diri peserta didik.


Kegiatan ini dilaksanakan dengan ketentuan di luar jam pelajaran.
Adapun Ekstrakurikuler yang dijalankan di MTsN 34 Jakarta pada tahun
pelajaran 2017/2018 adalah:
a. Kegiatan Olahraga, Seni, dan Budaya
Kompetensi Dasar dan Tujuan:
1) Mengembangkan prestasi olahraga
2) Mengembangkan seni bela diri
3) Mengembangkan seni musik
4) Mengembangkan seni baca Al-Qur`an
5) Mengembangkan kemampuan jurnalistik siswa
b. Kepramukaan
Kompetensi Dasar dan Tujuan:
1) Meningkatkan ketrampilan kepramukaan.
2) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup secara mandiri
3) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi dan
kepemimpinan
4) Memiliki sikap kerja sama kelompok
5) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
7) Meningkatkan akhlak dan budi pekerti melalui wawasan
kebangsaan.
c. Palang Merah Remaja (PMR)
Kompetensi Dasar dan Tujuan:
1) Memiliki jiwa sosial dan kepedulian kepada orang lain
2) Memiliki sikap kerja sama kelompok
3) Memiliki pengetahuan dan praktik P3K
4) Membentuk petugas piket UKS
5) Melatih siswa untuk cepat dan tepat dalam memberikan
pertolongan pertama
40

d. Karya Ilmiah Remaja (KIR)


Kompetensi Dasar dan Tujuan:
1) Membangkitkan keingin tahuan terhadap fenomena alam yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Meningkatkan kemampuan berfikit terhadap fenomena-fenomena
alam.
3) Meningkatkan kreativitas yang menumbuhkan kemampuan
berkreasi dan daya kritis.
4) Menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
5) Meningkatkan minat baca yang berkaitan dengan pengetahuan dan
teknologi.
6) Memperluas wawasan dan kemampuan komunikasi melalui
pengalaman diskusi,debat,dan presentasi ilmiah.
7) Sebagai wahana menempa kedewasaan sikap dan kepribadian.

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan atau Hasil Intervensi Tindakan


1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan observasi
secara langsung di MTs Negeri 34 Jakarta. Pelaksanaan penelitian
pendahuluan selama satu minggu sebelum melakukan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar
di sekolah tersebut. Penelitian pendahuluan ini berisikan dengan kegiatan
wawancara dengan guru mata pelajaran alquran hadis dilanjutkan dengan
mengamati hasil belajar yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran
alquran hadis di MTs Negeri 34 Jakarta.
Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru alquran hadis pada
hari Senin, 7 Agustus 2017 wawancara ini dilakukan untuk mengetahui
proses pembelajaran alquran hadis di kelas VIII.
Berdasarkan wawancara diperoleh informasi bahwa pendekatan
pembelajaran alquran hadis yang digunakan selama ini adalah adanya
interaksi antara guru dengan murid. Menurut Bapak Usup Sidik, S.Ag
41

selaku guru alquran hadis tersebut, yang terpenting bagi beliau adalah guru
menyampaikan materi, adanya interaksi antara guru dan murid, dan
keberhasilan dalam hasil proses pembelajaran. Selain itu metode
pembelajaran alquran hadis yang digunakan selama ini adalah metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Tetapi masih terdapat sikap siswa
cenderung pasif dalam proses pembelajaran alquran hadis sehingga kurang
adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berdampak pada hasil belajar
alqurann hadis yang rendah.54
Dari hasil pengamatan awal, hasil belajar alquran hadis kelas VIII
rendah, hal ini terlihat dari hasil ulangan harian alquran hadis masih
banyak yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan
kendala-kendala yang dihadapi guru yang dapat disimpulkan. Pertama,
ketidak aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Terlihat
dari observasi yang dilakukan, ketika guru mengajukan beberapa
pertanyaan, terkadang siswa enggan menjawab bahkan terkesan menjawab
asal-asalan atau mungkin lupa dengan materi pertanyaan tersebut. Kedua,
kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan pertanyaan terkait materi
pembelajaran yang sedang berlangsung. Terlihat dari observasi yang
dilakukan, ketika siswa merasa kurang paham tentang materi pembelajaran
lebih memilih menanyakan kepada temannya yang juga kurang paham
mengenai materi tersebut dan akhirnya saling menyuruh untuk
menanyakan langsung kepada guru. Ketiga, kondisi kelas yang terkadang
tidak terkontrol, ketika guru sedang menyampaikan materi pmbelajaran
dengan metode ceramah ada beberapa siswa yang mengobrol dengan
teman sebangkunya, bahkan ketika daya konsentrasi siswa menurun pada
saat guru menjelaskan ada siswa yang mengantuk bahkan tertidur.
2. Analisis Refleksi Awal dan Rencana Tindakan
a. Analisis Refleksi Awal
Berdasarkan permasalahan yang disebutkan di atas, maka peneliti
melakukan analisis untuk mencarikan solusi pemecahan masalah yang
54
Usup Sidik, Guru Alquran Hadis, Wawancara, Jakarta, 7 Agustus 2017.
42

dihadapi bagi siswa kelas VIII MTs Negeri 34 Jakarta Timur.


Terutama bagaimana siswa di sekolah tersebut bisa lebih aktif dalam
proses pembelajaran alquran hadis, serta adanya peningkatan
pemahaman kandungan ayat alquran pada pembelajaran alquran hadis.
Maka dari itu penelitian berusaha mencarikan pendekatan
pembelajaran agar membuat siswa lebih aktif dan memiliki hasil
belajar yang lebih baik dalam mata pelajaran alquran hadis sehingga
pencapaian pembelajaran alquran hadis yang diharapkan dapat
tercapai.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan peneliti adalah
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Dipilihnya
pendekatan tersebut, diharapkan terjadinya proses belajar dimana
siswa menggunakan pemahaman dan kemampuan akademisnya dalam
berbagai konteks dalam maupun luar sekolah untuk memecahkan
masalah yang bersifat simulatif ataupun nyata, baik sendiri ataupun
bersama-sama, serta dengan pendekatan ini diharapkan adanya
peningkatan terhadap hasil belajar siswa.
b. Rencana Tindakan
Rencana tindakan penelitian dengan menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan
pemahaman kandungan ayat alquran pada pembelajaran alquran hadis
meliputi:
1) Tindakan penelitian dilakukan di kelas VIII dan dilakukan pada 22
Agustus 2017 – 14 September 2017
2) Sebelum kegiatan belajar mengajar, guru (peneliti) melakukan
pengkondisian awal dan memberi gambaran permasalahan kepada
siswa agar siswa memahami materi yang disampaikan dan siswa
dapat mengetahui tujuan pembelajaran, serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menentukan perannya sendiri
dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) tersebut.
43

3) Proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan


Contextual Teaching and Learning (CTL) yang meliputi tahapan
pembelajaran sebagai berikut:
a) Kontruktivisme
Guru menyajikan masalah real yang berkenaan dengan materi
b) Inkuiri (Inquiry)
Peserta didik mengerjakan tugas LKK
c) Bertanya (Question)
Guru mengajukan pertanyaan dan memberi bantuan kepada
peserta didik jika diperlukan
d) Masyarakat Belajar (Learning Community)
Peserta didik mengumpulkan data suatu masalah dari berbagai
sumber dan guru membimbing peserta didik dalam
menyimpulkan hasil diskusi
e) Pemodelan (Modeling)
Peserta didik memberikan pemodelan terhadap kesimpulan
penyelesaian masalah
f) Refleksi (Reflection)
Guru dan peserta didik melakukan refleksi atau menganalisis
dan mengevaluasi proses berpikir mereka
g) Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
Guru melakukan penilaian nyata selama proses belajar
berlangsung
3. Penelitian Siklus I
a. Rencana Tindakan Siklus I
Adapun kegiatan perencanaan pada siklus I yaitu sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi
pokok Kuraih ketenangan hidup dengan menghindari sifat tamak
2) Memilih menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL)
44

3) Menyiapkan sumber dan alat belajar. Dalam mendukung kelancaran


proses pembelajaran, media pembelajaran yang dipersiapkan adalah
Power Point dan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang telah
disediakan oleh guru
4) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa berupa
lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Dengan ini dapat
digunakan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran
berlangsung serta untuk mengetahui sejauh mana siswa aktif dalam
pembelajaran alquran hadis
5) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, instrument tesnya
dalam bentuk pilihan ganda untuk Pre test dan Post test siklus I,
soal Pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal peserta
didik dan soal Post test untuk mengetahui hasil belajar pemahaman
kandungan ayat alquran peserta didik dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) berlangsung
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang
telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I dilakukan dalam dua
kali pertemuan yaitu pada tanggal 22 Agustus 2017 dan tanggal 29
Agustus 2017. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 40 menit.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang telah
disusun adalah sebagai berikut:
45

Tabel 4.4 Tahapan Tindakan Siklus I


Tahapan Tindakan Aktivitas Siswa

Kegiatan Menyampaikan tujuan Menyimak penjelasan guru


Pendahuluan pembelajaran yang ingin dan setiap siswa mengisi
dicapai dan melakukan soal Pre test yang diberikan
Pre test (tes awal) oleh guru

Kegiatan Inti Kontruktivisme

Menampilkan tayangan 1) Siswa mengamati


video tentang perilaku tayangan video tentang
sifat tamak perilaku sifat tamak
untuk membangun dan
menyusun pengetahuan
baru dalam struktur
kognitif siswa

2) Siswa mengemukakan
pendapat dan
menjelaskan isi video
yang telah di lihat

Inkuiri (Inqury)

Memberikan LKS untuk Siswa mengerjakan tugas


dikerjakan secara yang diberikan guru
berkelompok berdasarkan temuan sendiri
dalam kelompok

Bertanya (Question)

Memberikan kesempatan Siswa mengajukan


kepada siswa untuk pertanyaan minimal satu
46

mengidentifikasi siswa dalam satu kelompok


sebanyak mungkin yang tidak dipahami dari
pertanyaan yang apa yang diamati atau
berkaitan dengan dibaca untuk
perilaku sifat tamak mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan
untuk pikiran kritis

Masyarakat Belajar
(Learning Community)

Meminta siswa
Siswa mengumpulkan data
mengumpulkan data
dengan cara kerja sama dan
yang diperoleh dari
memanfaatkan sumber
berbagai sumber tentang
belajar dari teman-teman
pertanyaan atau masalah
belajarnya
yang telah disediakan
guru

Pemodelan (Modelling)

Meminta siswa dalam Siswa mempresentasikan


beberapa kelompok hasil diskusi agar dapat
memberikan pemodelan memberi contoh kepada
atau mempresentasikan teman lainnya
hasil diskusi

Refleksi (Reflection)

Guru membantu siswa Siswa merefleksi tentang


melakukan refleksi atau materi sifat tamak yang
menganalisis dan telah dipelajari dengan
47

mengevaluasi proses arahan guru


berpikir mereka sendiri

Penilaian Nyata
(Authentic Assessment)
Siswa mengikuti proses
Guru memberikan pembelajaran dengan
penilaian berdasarkan disiplin
perbuatan selama proses
pembelajaran
berlangsung

Kegiatan Menyimpulkan materi Menyimak dan


Penutup yang sudah diberikan dan menyimpulkan materi
menyampaikan indikator bersama guru
pembelajaran selanjutnya

c. Pengamatan Tindakan Siklus I


1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dari hasil observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan
selama tindakan pembelajaran pada materi kuraih ketenangan
hidup dengan tidak tamak terhadap harta dengan menerapkan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), maka
diperoleh hasil bahwa awal pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siklus I
belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil
observasi aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung. Banyak
siswa yang belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas,
seperti bercanda, kurang aktif dalam bertanya, belum bisa
mengemukakan pendapat dengan benar dan saling mengandalkan
teman ketika belajar kelompok.
48

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru


Dari hasil observasi aktivitas guru yang dilaksanakan
selama tindakan pembelajaran pada materi kuraih ketenangan
hidup dengan tidak tamak terhadap harta dengan menerapkan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL),
menunjukkan bahwa aktivitas guru selama mengajar materi kuraih
ketenangan hidup dengan tidak tamak terhadap harta dengan
menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada siklus I belum maksimal. Siswa terlihat bingung ketika guru
melakukan kegiatan belajar menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) sehingga hasilnya kurang
memuaskan untuk pemahaman mereka mengenai materi yang
diajarkan. Selain itu, guru masih kurang diperhatikan oleh
beberapa siswa, jadi ada beberapa perintah atau penjelasan guru
yang tidak sampai kepada siswa tersebut.

3) Catatan Lapangan
Adapun jenis pengamatan lain yang dilakukan selama
proses pembelajaran dimuat dalam catatan lapangan. Dari hasil
catatan lapangan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada
siklus I menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kelompok
banyak siswa yang kurang aktif, kurang kompak bekerjasama
dalam kelompok, siswa berisik selama pembelajaran, siswa kurang
teliti dan terburu-buru menjawab soal LKS sehingga hasilnya
kurang memuaskan, siswa merasa kesulitan ketika membuat
pertanyaan dan kurang percaya diri ketika presentasi di depan
kelas, dan siswa merasa takut menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru. Kesimpulan dari hasil catatan lapangan siklus I adalah
bahwa proses pembelajaran belum sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Oleh karena itu, diperlukan tindak lanjut pada siklus II
dengan cara guru lebih memotivasi belajar kepada siswa, lebih
49

mengontrol siswa dalam mengerjakan LKS sehingga menimbulkan


sikap mandiri dan saling bekerjasama selama kegiatan proses
pembelajaran.

4) Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus I dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes
kemampuan siswa dapat dilihat pada lampiran.
Adapun kesimpulan hasil tes belajar dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I
Data Pre test Post test

Max 85 90

Min 40 60

Rata-rata 59,50 74,66

Siswa yang sudah


8 16
tuntas

Siswa yang belum


22 14
tuntas

Presentase Ketuntasan 26,6% 53,3%

d. Refleksi Tindakan Siklus I


Pada kegiatan pre test siklus I untuk hasil belajar dari jumlah siswa
30 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 8
orang atau 26,6%, sedangkan yang belum mencapai nilai KKM
sebanyak 22 orang dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah
50

85, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 40, dan nilai rata-rata
yang diperoleh sebanyak 59,50.
Pada kegiatan post test siklus I untuk hasil belajar dari jumlah
siswa 30 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
adalah 16 orang atau 53,3%, sedangkan yang belum mencapai nilai
KKM sebanyak 14 orang dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa
adalah 90, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 60, dan nilai rata-
rata yang diperoleh sebanyak 74,66.
Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I belum
menunjukkan hasil yang baik atau kurang maksimal pada kegiatan
siswa, keaktifan di kelas masih perlu refleksi atau perbaikan atas
pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, kegiatan guru dalam
mengajar di kelas harus ditingkatkan lagi agar siswa lebih mudah
memahami pelajaran dan lebih semangat untuk mengikuti kegiatan
belajar sehingga nilai dan pemahaman mereka mengenai kandungan
ayat alquran mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.

e. Keputusan Tindakan Siklus I


Berdasarkan tes hasil belajar siswa yang dilaksanakan selama
proses pembelajaran pada siklus I menunjukkan bahwa pemahaman
siswa yang dilihat dari hasil belajar selama di kelas pada pelajaran
pemahaman kandungan ayat alquran belum mencapai kriteria yang
diharapkan, karena masih banyak siswa yang belum mencapai KKM
yaitu sebanyak 14 orang. Selain itu, siswa juga belum terbiasa dengan
pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL. Maka dalam hal
ini diperlukan tindak lanjut selama proses pembelajaran selanjutnya
untuk perbaikan hasil belajar siswa dan meningkatkan pemahaman
mereka mengenai kandungan ayat alquran. Oleh karena itu, peneliti
memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas yaitu siklus
II.
51

4. Penelitian Siklus II
a. Rencana Tindakan Siklus II
Hasil analisis dan refleksi dari siklus I diharapkan adanya
perbaikan pada siklus II. Dilaksanakan pada hari Kamis, 7 September
2017 dan 14 September 2017, membahas materi kuraih ketenangan
hidup dengan tidak tamak terhadap harta. Perencanaan yang akan
dilakukan pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I adapun
kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
materi pokok kuraih ketenangan hidup dengan tidak tamak
terhadap harta
2) Memilih menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL)
3) Menyiapkan sumber dan alat belajar. Dalam mendukung
kelancaran proses pembelajaran, media pembelajaran yang
dipersiapkan adalah Power Point dan Lembar Kerja Kelompok
(LKK) yang telah disediakan oleh guru
4) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa berupa
lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Dengan ini dapat
digunakan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran
berlangsung serta untuk mengetahui sejauh mana siswa aktif dalam
pembelajaran alquran hadis
5) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, instrument
tesnya dalam bentuk pilihan ganda untuk Pre test dan Post test
siklus II, soal Pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan
awal peserta didik dan soal Post test untuk mengetahui hasil belajar
pemahaman kandungan ayat alquran peserta didik dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berlangsung
52

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang
telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam dua
kali pertemuan yaitu pada tanggal 7 September 2017 dan 14 September
2017. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 40 menit. Adapun
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tahapan Tindakan Siklus II
Tahapan Tindakan Aktivitas Siswa

Kegiatan Menyampaikan tujuan Menyimak penjelasan guru


Pendahuluan pembelajaran yang ingin dan setiap siswa mengisi
dicapai dan melakukan soal Pre test yang diberikan
Pre test (tes awal) oleh guru

Kegiatan Inti Kontruktivisme

Menampilkan tayangan 1) Siswa mengamati


video tentang perilaku tayangan video tentang
sifat tamak perilaku sifat tamak
untuk membangun dan
menyusun pengetahuan
baru dalam struktur
kognitif siswa

2) Siswa mengemukakan
pendapat dan
menjelaskan isi video
yang telah di lihat
53

Inkuiri (Inqury)

Memberikan LKS untuk Siswa mengerjakan tugas


dikerjakan secara yang diberikan guru
berkelompok berdasarkan temuan sendiri
dalam kelompok

Bertanya (Question)

Memberikan kesempatan Siswa mengajukan


kepada siswa untuk pertanyaan minimal satu
mengidentifikasi siswa dalam satu kelompok
sebanyak mungkin yang tidak dipahami dari
pertanyaan yang apa yang diamati atau
berkaitan dengan dibaca untuk
perilaku sifat tamak mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan
untuk pikiran kritis

Masyarakat Belajar
(Learning Community)

Meminta siswa
Siswa mengumpulkan data
mengumpulkan data
dengan cara kerja sama dan
yang diperoleh dari
memanfaatkan sumber
berbagai sumber tentang
belajar dari teman-teman
pertanyaan atau masalah
belajarnya
yang telah disediakan
guru

Pemodelan (Modelling)

Meminta siswa dalam Siswa mempresentasikan


54

beberapa kelompok hasil diskusi agar dapat


memberikan pemodelan memberi contoh kepada
atau mempresentasikan teman lainnya
hasil diskusi

Refleksi (Reflection)

Guru membantu siswa Siswa merefleksi tentang


melakukan refleksi atau materi sifat tamak yang
menganalisis dan telah dipelajari dengan
mengevaluasi proses arahan guru
berpikir mereka sendiri

Penilaian Nyata
(Authentic Assessment)
Siswa mengikuti proses
Guru memberikan pembelajaran dengan
penilaian berdasarkan disiplin
perbuatan selama proses
pembelajaran
berlangsung

Kegiatan Menyimpulkan materi Menyimak dan


Penutup yang sudah diberikan dan menyimpulkan materi
menyampaikan indikator bersama guru
pembelajaran selanjutnya

c. Pengamatan Tindakan Siklus II


1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dari hasil observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan
selama tindakan pembelajaran pada materi kuraih ketenangan
hidup dengan tidak tamak terhadap harta dengan menerapkan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL),
55

menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan


pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siklus
II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi
aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang
mulai cepat tanggap terhadap perintah guru, fokus dan keseriusan
siswa dalam belajar, siswa mulai berani untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat mereka, siswa juga terlihat semangat
dalam belajar, dan siswa menjalin kerjasama dengan baik bersama
teman-temannya ketika belajar kelompok sehingga penerapan CTL
dalam materi sifat tamak sangat berpengaruh dalam meningkatkan
pemahaman kandungan ayat alquran yang diajarkan.

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru


Dari hasil observasi aktivitas guru yang dilaksanakan
selama tindakan pembelajaran pada materi kuraih ketenangan
hidup dengan tidak tamak terhadap harta dengan menerapkan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL),
menunjukkan bahwa aktivitas guru selama mengajar materi kuraih
ketenangan hidup dengan tidak tamak terhadap harta dengan
menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa terlihat semangat dan
sangat antusias ketika guru melakukan kegiatan belajar
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) sehingga hasilnya sangat memuaskan untuk pemahaman
mereka mengenai materi yang diajarkan. Selain itu, siswa mulai
berani untuk bertanya dan mengemukakan pendapat, siswa juga
terlihat lebih aktif dan siswa sadar atas tanggung jawab ketika
belajar kelompok dengan teman-temannya.
56

3) Catatan Lapangan
Adapun jenis pengamatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran dimuat dalam catatan lapangan. Dari hasil catatan
lapangan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus
II menunjukkan bahwa siswa mulai aktif dalam pembelajaran
kelompok, siswa ketika kerja kelompok antusias berargumennya
bertambah tinggi, siswa sudah teliti dan tidak terburu-bur
menjawab soal sehingga hasilnya memuaskan.

4) Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus II dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes
kemampuan siswa dapat dilihat pada lampiran.
Adapun kesimpulan hasil tes belajar siswa pada siklus II adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II
Data Pre test Post test

Max 85 95

Min 60 80

Rata-rata 67,16 86,16

Siswa yang sudah


9 30
tuntas

Siswa yang belum


21 0
tuntas

Presentase Ketuntasan 30% 100%


57

d. Refleksi Tindakan Siklus II


Pada kegiatan pre test siklus II mengalami peningkatan dari hasil
belajar siklus I. Hasil belajar dari jumlah siswa 30 orang yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 9 orang atau
30%, sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 21 orang
dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 85, nilai minimal
yang diperoleh siswa adalah 60, dan nilai rata-rata yang diperoleh
sebanyak 67,16.
Pada kegiatan post test siklus II untuk hasil belajar dari jumlah
siswa 30 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
adalah 30 orang atau 100% dengan nilai maksimal yang diperoleh
siswa adalah 95, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 80, dan
nilai rata-rata yang diperoleh sebanyak 86,16.
Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini sudah
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang sudah diamati selama proses
pembelajaran berlangsung. Adapun beberapa hal yang
mempertimbangkannya yaitu:
1) Guru sudah bagus dalam mengajar yaitu menerapkan pendekatan
CTL dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai agar
siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan, dan
siswa merasa tertarik dan semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran di kelas.
2) Guru telah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
indikator dan rencana pembelajaran yang telah disusun.
3) Ketuntasan belajar yang mencapai KKM adalah 100% (30 orang).
4) Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II,
dengan nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus
I adalah 74,66 meningkat menjadi 86,16 pada siklus II.
58

e. Keputusan Tindakan Siklus II


Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa
peningkatan pemahaman siswa terhadap kandungan ayat alquran
mengalami peningkatan yang maksimal dan sudah memenuhi indikator
yang peneliti harapkan yaitu tes hasil belajar siswa yang dilaksanakan
selama proses pembelajaran pada siklus I menunjukkan bahwa
pemahaman siswa yang dilihat dari hasil belajar selama di kelas pada
pelajaran pemahaman kandungan ayat alquran belum mencapai kriteria
yang diharapkan, karena masih banyak siswa yang belum mencapai
KKM yaitu sebanyak 14 orang. Selain itu, siswa juga belum terbiasa
dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL. Maka
dalam hal ini diperlukan tindak lanjut selama proses pembelajaran
selanjutnya untuk perbaikan hasil belajar siswa dan meningkatkan
pemahaman mereka mengenai kandungan ayat alquran. Oleh karena
itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas
yaitu siklus II.

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada
pelajaran alquran hadis mampu meningkatkan pemahaman kandungan ayat
alquran pada siswa. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL), keterlibatan siswa dalam pelajaran
alquran hadis masih kurang aktif sehingga tidak muncul interaksi yang
maksimal, rendahnya motivasi belajar siswa, konsentrasi siswa terhadap
pelajaran sulit difokuskan, sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan guru kurang maksimal, terkadang siswa berkelahi selama proses
pembelajaran karena adanya salah paham diantara mereka dan adu domba
antara satu sama lain. Proses belajar mengajar lebih berpusat kepada guru
sehingga siswa kurang aktif dalam mengembangkan materi yang ia pelajari
dan pengalaman siswa yang didapat di kelas masih kurang. Setelah
dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual
59

Teaching and Learning (CTL), siswa terlihat lebih aktif dan lebih banyak
berperan dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu siswa dapat belajar
bersama dengan teman satu kelompok dan dapat memecahkan masalah.
Berdasarkan hasil pre test siklus I pada pelajaran kuraih ketenangan hidup
dengan tidak tamak terhadap harta diketahui bahwa rata-rata nilai pre test
adalah 59,50. Untuk hasil belajar dari jumlah siswa 30 orang yang mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah 8 orang atau 26,6%, sedangkan
yang belum mencapai KKM sebanyak 22 orang dengan nilai maksimal yang
diperoleh siswa adalah 85, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 40.
Sedangkan hasil post test siklus I pada pelajaran kuraih ketenangan hidup
dengan tidak tamak terhadap harta deketahui bahwa rata-rata nilai post test
adalah 74,66 dan untuk hasil belajar dari jumlah siswa 30 orang yang
mencapai KKM mengalami sedikit peningkatan yaitu 16 orang atau 53,3%,
sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 14 orang dengan nilai
maksimal yang diperoleh siswa adalah 90, nilai minimal yang diperoleh siswa
adalah 60. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar dalam siklus I
kurang maksimal sehingga perlu adanya tindakan selanjutnya terhadap siswa
yaitu tindakan siklus II.
Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan pada siklus I aktivitas
siswa belum memuaskan. Hal ini terlihat masih adanya siswa yang belum
siap mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, seperti bercanda, kurang aktif
bertanya, belum bisa mengemukakan pendapat dengan benar, saling
mengandalkan teman ketika belajar kelompok, dan siswa belum terbiasa
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL). Untuk mengatasi kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada siklus I guru melakukan perbaikan-perbaikan
yang dilaksanakan pada siklus II seperti lebih memantau siswa dalam diskusi
kelompok, menyajikan materi pembelajaran yang lebih kreatif sehingga
menimbulkan sikap keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat dan
tidak malu ketika menjadi pemodelan di depan kelas serta siswa bisa
60

mengalami pengalaman langsung yang bisa diterapkan dalam kehidupan


nyata.
Pada siklus II hasil pre test pada pelajaran kuraih ketenangan hidup
dengan tidak tamak terhadap harta diketahui bahwa rata-rata nilai pre test
adalah 67,16. Untuk hasil belajar dari jumlah siswa 30 orang yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 9 orang atau 30%, sedangkan
yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 21 orang dengan nilai maksimal
yang diperoleh siswa adalah 85, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah
60. Sedangkan hasil post test siklus II pada pelajaran kuraih ketenangan hidup
dengan tidak tamak terhadap harta diketahui bahwa rata-rata nilai post test
adalah 86,16. Untuk hasil belajar dari jumlah siswa 30 orang yang mencapai
KKM mengalami peningkatan yang maksimal yaitu 30 orang atau 100%,
dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 95, dan nilai minimal
yang diperoleh siswa adalah 80. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan pemahaman siswa dari siklus I ke siklus II dengan menggunakan
pendekatan CTL pada pelajaran kuraih ketenangan hidup dengan tidak tamak
terhadap harta.
Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran, guru menyajikan materi
pelajaran melalui media visual, audio visual, dan melibatkan siswa untuk
menjadi model selama melakukan praktek di depan kelas untuk memudahkan
siswa dalam menunjukkan pemahaman kandungan ayat alquran dan siswa
dapat mengalami pengalaman langsung. Selain itu, dalam proses
pembelajaran juga dilakukan kegiatan diskusi agar siswa mampu
memecahkan masalah yang mereka temukan dan mengerjakan tugas bersama
teman tanpa saling mengandalkan satu sama lainnya. Dengan bekerjasama
siswa dapat bertukar pikiran dan pendapat dari setiap pemecahan masalah
dengan sesama anggota kelompoknya.
Adapun kelebihan pendekatan CTl selama diterapkan dalam pelajaran
kuraih ketenangan hidup dengan tidak tamak terhadap harta adalah proses
belajar mengajar tidak berpusat pada guru, siswa lebih berperan aktif dalam
mengikuti pembelajaran di kelas, siswa mulai berani bertanya dan
61

mengemukakan pendapat, siswa dapat berperann langsung dalam


mempraktekan ketika di depan kelas, siswa mampu belajar secara mandiri,
situasi belajar siswa yang awalnya ramai karena siswa saling bercanda satu
sama lain sekarang menjadi ramai dengan aktivitas belajar siswa di kelas.
CTL merupakan suatu bentuk cara mengajar yang melibatkan siswa untuk
bekerjasama dengan menghubungkan pengetahuan atau materi pelajaran
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun kekurangan pendekatan CTL selama diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas adalah keterbatasan waktu,
kurangnya dukungan orang tua dan masyarakat sebagai sumber belajar, dan
ruang kelas yang tidak memadai sehingga menghambat kegiatan belajar siswa
dengan menggunakan CTL.
Adapun cara untuk mengantisipasi kekurangan pendekatan CTL terhadap
kegiatan pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
1. Pihak sekolah menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung
kegiatan pelaksanaan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL).
2. Adanya kerjasama antara guru, orang tua, dan masyarakat sebagai sumber
belajar demi tercapainya tujuan yang ingin dicapai setelah menggunakan
pendekatan CTL.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari berbagai bab-bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Aplikasi metode pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) mengandung tujuh komponen yang melandasi
pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu:1) Kontruktivisme (contructivism),
2) Menemukan (inquiry), 3) Bertanya (questioning), 4) Masyarakat Belajar
(Learning Community), 5) Pemodelan (Modelling), 6) Refleksi
(Reflection), dan 7) Penilaian yang sebenarnya (authentic assesment).
Metode pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) mengacu kepada keadaan kehidupan nyata yang dialami
siswa yang dikaitkan dengan materi pelajaran yang diberikan. Sehingga
siswa mampu menerima materi dengan mudah, karena siswa tidak
menghafal melainkan mengalami apa yang mereka pelajari.
2. Siswa mengalami peningkatan pemahaman kandungan ayat alquran yang
dilihat dari hasil tes kemampuan siswa setelah diterapkannya pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pelajaran kuraih
ketenangan hidup dengan tidak tamak terhadap harta.
3. Adanya perubahan pola sikap siswa selama belajar di kelas yaitu lebih
memperhatikan, mendengarkan, ikut berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran, mampu bersikap disiplin, dan tidak saling mengadu domba
yang mengakibatkan perkelahian. Hal ini menunjukan bahwa pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) meningkatkan pemahaman
kandungan ayat alquran siswa pada pelajaran kuraih ketenangan hidup
dengan tidak tamak terhadap harta mampu mempengaruhi pola sikap siswa
selama mengikuti proses pembelajaran.
62
63

B. Saran
1. Bagi guru
a. Dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan menggunakan
berbagai metode yang bervariasi sehingga mampu meningkatkan
kualitas siswa selama mengikuti pembelajaran.
b. Dapat mengembangkan keterampilan pembelajaran dan dapat berpikir
secara analisis alamiah.
c. Pada setiap pembelajaran, sebaiknya guru menganalisis kekurangan-
kekurangan yang ada pada setiap pertemuan sehingga pembelajaran
selanjutnya akan menjadi lebih baik.
2. Bagi sekolah, agar memberikan dukungan kepada guru-guru dalam
mengembangkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dengan memberikan fasilitas yang memadai serta memberikan pelatihan
terhadap guru agama Islam khususnya.
DAFTAR PUSTAKA

al-„Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. Fathul Bari Syarah Shahih Bukhar. Mesir:
Pustaka Imam Asy Syafi‟i. 1407 H/1986 M.

Angela Nai, Firmia. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.


2017.

Ari Widodo, Sembodo. Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: Graha Ilmu. 2004.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


1995.

B. Johnson, Eliane. Contextual Teaching and Learning. Bandung: MLC. 2006.


Cet. 2.

Darmadi. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika


Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish. 2017.

Djaali dan Pudji Muljono. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:


Grasindo. 2007.

Fitrianti. Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:


Deepublish. 2016.

Gulo, W. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 2002.

Hakim, Thursan. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. 2008.

Hasnawati. Pendekatan Contextual Teaching Learning Hubungannya dengan


Evaluasi Pembelajaran, Jurnal Ekonomi & Pendidikan. Vol. 3 nomor 1. 2006.

Keputusan Menteri Agama RI Nomr 165 Tahun 2014.

Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:


PT Refika Aditama. 2013.

Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan


Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2008.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: PT Indeks. 2012.

64
65

M. Tampubolon, Saur. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi


Pendidik dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga. 2014.

Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam Departemen Agama RI. 2009. Cet. 1.

Nur, Hartati. Jurnal Penelitian Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Materi


Silsilah Keluarga Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD N 4
Tibawa Kecamatan Tibawa.

Qomar, Mujamil. Epistemologi Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga. 2005.

Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik


dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta:
Kencana. 2009.

Rusman. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012.

Sadiman, Arief S. Dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali. 1986. Cet. 1.

Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2008. Cet. 3.

-------. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana.


2014.

-------. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:


Kencana. 2008. Cet. 5.

Sidik, Usup. Guru Alquran Hadis, Wawancara, Jakarta, 12 Juni 2017.

Sudaryono. Classroom Action Research. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia. 2014.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 1995.

Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan


Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara. 2013.

Suwono, Untung. JurnalWacana. Vol. 10 No. 1, April 2008.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.


Bandung: PT Imperial Bhakti Utama. 2007.
66

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif; Konsep Landasan


dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Kencana. 2010. Cet. 3.

Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat


Press. 2002.
67

LAMPIRAN
68

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs N 34 Jakarta


Mata Pelajaran : Alquran Hadis
Kelas : VIII
Materi Pokok : Kuraih Ketenangan Hidup Dengan Menghindari Sifat Tamak
Tahun Ajaran : 2017
Alokasi Waktu : 2 minggu [2 x 2JP (2 x 40 menit)]
Pertemuan ke- : Siklus 1/Pertemuan 1 dan 2

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:
1. Menyadari akibat atau bahaya sikap buruk sebagaimana kandungan QS. al-
Humazah [104]
2. Menghindari perilaku buruk sebagai implementasi dari pemahaman
tentang kandungan QS. al-Humazah [104]
3. Menjelaskan pengertian tamak terhadap harta
4. Menjelaskan ciri-ciri orang yang tamak terhadap harta
5. Membaca dan menterjemahkan QS. al-Humazah [104]
6. Menjelaskan isi kandungan QS. al-Humazah [104]
7. Mempresentasikan contoh-contoh sikap orang yang mencerminkan isi
kandungan QS. al-Humazah [104] tentang sifat cinta dunia dan melupakan
kebahagiaan hakiki
8. Memanipulasi contoh-contoh sikap orang yang mencerminkan isi
kandungan QS. al-Humazah [104] tentang sifat cinta dunia dan melupakan
kebahagiaan hakiki dalam kehidupan sehari-hari
69

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.2 Menyadari akibat atau 1.2.1 Peserta didik Menyadari akibat atau
bahaya sikap buruk bahaya sikap buruk sebagaimana
sebagaimana kandungan QS. al-Humazah [104]
kandungan QS. al- dan QS. at-Takatsur [102]
Humazah [104] dan
QS. at-Takatsur [102]
2.2 Terbiasa menghindari 2.2.1 Menghindari perilaku buruk sebagai
perilaku buruk implementasi dari pemahaman
sebagai implementasi tentang kandungan QS. al-Humazah
dari pemahaman [104] dan QS. at-Takatsur [102]
tentang kandungan
QS. al-Humazah
[104] dan QS. at-
Takatsur [102]
3.2 Memahami isi 3.2.1 Menjelaskan pengertian tamak
kandungan QS. al- terhadap harta/sifat cinta dunia dan
Humazah [104] dan melupakan kebahagiaan hakiki
QS. at-Takatsur [102] 3.2.2 Menjelaskan ciri-ciri orang yang
tentang sifat cinta tamak terhadap harta/sifat cinta
dunia dan melupakan dunia dan melupakan kebahagiaan
kebahagiaan hakiki hakiki
3.2.3 Membaca dan menerjemahkan QS. al-
Humazah [104] dan dengan fasih dan
benar
3.2.4 Menjelaskan isi kandungan QS. al-
Humazah [104] tentang sifat cinta
dunia dan melupakan kebahagiaan
hakiki
70

4.2 Mensimulasikan sikap 4.2.1 Mempresentasikan contoh-contoh


yang sesuai dengan sikap orang yang mencerminkan isi
isi kandungan QS. al- kandungan QS. al-Humazah [104]
Humazah [104] dan tentang sifat cinta dunia dan
QS. at-Takatsur [102] melupakan kebahagiaan hakiki
tentang sifat cinta 4.2.2 Memanipulasi contoh-contoh sikap
dunia dan melupakan orang yang mencerminkan isi
kebahagiaan hakiki kandungan QS. al-Humazah [104]
tentang sifat cinta dunia dan
melupakan kebahagiaan hakiki
dalam kehidupan sehari-hari

C. Materi Pelajaran
1. Pengertian tamak terhadap harta
Islam mewajibkan umatnya untuk bekerja mencukupi kebutuhan
hidup dengan cara yang benar. Dengan bekerja maka manusia akan
memperoleh hak milik berupa harta benda. Selain untuk memenuhi
kebutuhan hidup, harta tersebut juga harus dimanfaatkan dengan
tujuan beribadah kepada Allah swt.
Tahukah kalian, bahwa kepemilikan harta yang melimpah
terkadang bisa memunculkan perilaku Akhlakul mazmumah yaitu
tamak terhadap harta? Sifat tamak muncul karena manusia sangat
mencintai harta kekayaan. Karena kecintaannya terhadap harta yang
mendalam, sebagian manusia berkeinginan menimbun harta untuk
kepentingan pribadi, dengan kekayaan yang bertambah bersamaan itu
muncul sikap batin yang tidak baik, yaitu keserakahan dan keinginan
yang tidak terkendali terhadap harta kekayaan, selalu berusaha
mengejar dan mencari kekayaan dengan segala macam cara. Dia tidak
pernah memiliki kepuasan terhadap apa yang ada padanya dan tidak
mampu membendung keinginan-keinginan terhadap apa yang belum
berhasil dicapai. Dia tidak pernah merasa bersyukur dengan apa yang
71

dia miliki, tetapi justru keserakahan terhadap apa yang belum dimiliki
menjadi memuncak. Sikap seperti inilah yang disinyalir oleh Allah
dalam alquran surat at-Takatsur, bahwa pada dasarnya manusia
mempunyai kecenderungan untuk tamak dan serakah terhadap harta.
”Obsesi untuk mengumpulkan kekayaan yang sebanyak-banyaknya
tidak pernah berakhir dalam diri manusia sampai dia masuk ke liang
kubur” Naudzubillah min dzalik!
Tamak terhadap harta adalah suatu keinginan yang amat besar
untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Keinginan untuk
memperoleh harta itu didorong oleh kecintaan terhadap harta melebihi
yang lain.
Sebenarnya Islam tidak melarang jika seseorang itu mencintai
harta, hanya saja Islam mengingatkan agar kecintaannya pada harta itu
bukan dijadikan sebagai tujuan hidup. Tujuan hidup manusia tidak
terletak pada kecukupan harta, tetapi kepuasan ruhani yang
mengantarkan manusia menikmati kehidupan di masa datang
(kehidupan Akhirat) secara lebih hakiki.
2. Ciri-ciri orang yang tamak terhadap harta
a) Sangat mencintai harta yang telah dimiliki
b) Terlampau bersemangat dalam mencari harta sehingga tidak
memerhatikan waktu dan kondisi tubuh
c) Terlalu hemat dalam membelanjakan harta
d) Merasa berat untuk mengeluarkan harta guna kepentingan agama
dan kemanusiaan
e) Kurang memperhatikan urusan-urusan kemasyrakatan karena sibuk
memikirkan harta
f) Mendambakan kemewahan dunia dan kurang memperhatikan untuk
kehidupan yang hakiki, yaitu akhirat
g) Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi
3. QS. al-Humazah [104]
 Lafadz dan terjemahan
72

       


    
   

             

            

       

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang


mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira
bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak!
Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam
Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api
(yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar)
sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.”
 Isi Kandungan
Surah al-Humazah termasuk golongan Surah Makiyyah,
Surah al-Humazah terdiri dari sembilan ayat. al-Humazah artinya
pengumpat, yaitu salah satu sifat tercela dan dilarang oleh agama.
Pokok kandungan surah al- Humazah sebagai berikut:
Ayat 1, menjelaskan tentang orang yang suka mencela dan
mengumpat akan celaka.
Ayat 2, menjelaskan tentang perilaku orang kafir yang
gemar mengumpulkan harta dan sibuk menghitung kekayaannya,
mereka lebih berkonsentrasi pada kehidupan dunia yang fana.
Ayat 3, menjelaskan tentang perilaku orang kafir yang
menganggap bahwa harta yang dimiliki bisa membawa pada
kesenangan selama-lamanya.
Ayat 4, Allah menjelaskan bahwa semua anggapan orang
kafir itu salah, kekayaan yang mereka miliki tidak bermanfaat.
Mereka akan mendapat balasan dari perbuatannya, yaitu dilempar
ke neraka Hutamah.
Ayat 5-7, menjelaskan tentang tempat bagi pencela dan
pengumpat, yaitu neraka Hutamah merupakan api neraka yang
akan membakar hingga masuk ke dalam hati mereka.
73

Ayat 8-9, menjelaskan keadaan mereka ketika berada di


neraka hutamah, yaitu tidak dapat keluar karena sudah ditutup
rapat dan mereka diikat di tiang-tiang panjang.
Setelah kalian memahami kandungan surah al-Humazah
pasti kalian akan berfikir lebih jauh untuk mampu menghindari
perilaku-perilaku buruk yang terungkap dalam surah tersebut.
Yakinlah bahwa kalian mampu dan mohonlah perlindungan dari
Allah, karena Allah adalah sebaik-baik tempat berlindung.
Ancaman bagi orang-orang yang tidak mampu menghindari
sifat-sifat buruk yang terungkap dalam surah al- Humazah adalah
neraka Hutamah, sifat api Hutamah berbeda dengan api yang
berada di dunia. Api Hutamah dapat menyusup masuk ke rongga
badan hingga membakar hati. Hati merupakan anggota badan yang
sangat sensitif, jika hati terbakar tentunya rasa sakitnya tiada
terkira. Neraka tersebut terkunci rapat, sehingga setiap kali mereka
hendak keluar karena merasakan kesengsaraan, niscaya mereka
dikembalikan ke dalamnya lagi, begitulah penderitaan yang mereka
alami. Yakinlah bahwa kalian mampu dan mohonlah perlindungan
dari Allah, karena Allah adalah sebaik-baik tempat berlindung.

D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL)
Metode : Video Coment, Tanya jawab, dan Diskusi
E. Media Pembelajaran
 Power Point
 Lembar Kegiatan Siswa
F. Sumber Belajar
 Buku pegangan siswa Kemenag
 Buku pedoman Guru Kemenag
 Internet
 Video
 Sumber atau referensi lain
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 JP x 40 Menit)
Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
74

 Guru mengucap salam dan berdoa bersama yang


dipimpin oleh ketua kelas
 Guru menanyakan keadaan peserta didik, mengecek
kehadiran, kerapihan berpakaian, dan kebersihan kelas
 Guru mengatur tempat duduk peserta didik berdasarkan
proses pembelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari Kuraih
ketenangan hidup dengan menghindari sifat tamak
2. Kegiatan Inti 55 Menit
a. Kontruktivisme
 Peserta didik diminta mengamati video yang
berhubungan dengan sifat tamak dalam QS. al-
Humazah menggunakan metode Video Coment
b. Inkuiri (Inquiry)
 Peserta didik mengerjakan tugas Lembar Kerja
Kelompok (LKK) dalam masing-masing kelompok
Kelompok 1,3, & 1. Apakah pengertian tamak
5 terhadap harta/sifat cinta
dunia dan melupakan
kebahagiaan hakiki?
2. Sikap cinta dunia seperti
tamak terhadap harta,
bermegah-megahan, serta
membanggakan harta
dapat melupakan tujuan
hidup yang hakiki, yaitu
kehidupan akhirat.
Mengapa demikian?
Kelompok 2, 4, & 1. Bagaimana ciri-ciri orang
6 yang tamak yang
75

terkandung dalam QS. al-


Humazah [104]?
2. Ada anggapan yang
menyatakan, apabila
seseorang mempunyai
harta kekayaan yang
berlimpah, hal itu akan
menjamin kesejahteraan
dan kebahagiaan hidup.
benarkah?

c. Bertanya (Question)
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan sifat tamak yang
akan dijawab melalui kegiatan belajar
 Peserta didik mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dan dibaca, untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
 Peserta didik diminta mengumpulkan data yang
diperoleh dari berbagai sumber tentang pertanyaan
atau masalah yang telah disediakan guru
 Guru membimbing peserta didik dalam
menyimpulkan hasil diskusi dan membimbing
peserta didik jika mengalami kesulitan
76

e. Pemodelan (Modeling)
 Peserta didik berdasarkan kelompok memberikan
pemodelan atau mempresentasikan hasil diskusi
f. Refleksi (Reflection)
 Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau menganalisis dan mengevaluasi proses
berpikir mereka sendiri
g. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
 Guru melakukan penilaian nyata selama proses
belajar berlangsung
3. Kegiatan Penutup 10 Menit
 Guru memberikan motivasi belajar dengan memberi
Tugas Rumah, yaitu: menterjemahkan Q.S Al-Humazah
per kosa kata
 Guru menyampaikan indikator materi pelajaran
selanjutnya, yaitu: kandungan Q.S Al-Humazah
 Pembelajaran ditutup dengan doa atau hamdalah dan
guru mengucap salam

2. Pertemuan Kedua (2 JP x 40 Menit)


Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
 Guru mengucap salam dan berdoa bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas
 Guru menanyakan keadaan peserta didik, mengecek
kehadiran, kerapihan berpakaian, dan kebersihan kelas
 Guru mengatur tempat duduk peserta didik berdasarkan
proses pembelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari Kuraih
ketenangan hidup dengan menghindari sifat tamak
77

2. Kegiatan Inti 60 Menit


a. Kontruktivisme
 Guru menyajikan masalah real yang berkenaan
dengan sifat tamak
b. Inkuiri (Inquiry)
 Peserta didik mengerjakan tugas Lembar Kerja
Kelompok (LKK) dalam masing-masing kelompok
Kelompok 1,3, & 1. Membuat teks drama
5 singkat kandungan Q.S
Al-Humazah ayat 1, 2, dan
3
Kelompok 2, 4, & 1. Membuat teks drama
6 singkat kandungan Q.S
Al-Humazah ayat 4, 5-7,
dan 8-9

c. Bertanya (Question)
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan sifat tamak yang
akan dijawab melalui kegiatan belajar
 Peserta didik mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dan dibaca, untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
78

 Peserta didik diminta mengumpulkan data yang


diperoleh dari berbagai sumber tentang pertanyaan
atau masalah yang telah disediakan guru
 Guru membimbing peserta didik jika mengalami
kesulitan ketika mengerjakan tugas
e. Pemodelan (Modeling)
 Peserta didik berdasarkan kelompok memberikan
pemodelan atau mempresentasikan hasil diskusi
f. Refleksi (Reflection)
 Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau menganalisis dan mengevaluasi proses
berpikir mereka sendiri
g. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
 Guru melakukan penilaian nyata selama proses
belajar berlangsung
3. Kegiatan Penutup 10 Menit
 Guru menyampaikan indikator materi pelajaran
selanjutnya, yaitu: QS. at-Takatsur
 Pembelajaran ditutup dengan doa atau hamdalah dan
guru mengucap salam
79

H. Hasil Belajar
 Hasil belajar dilakukan dengan penilaian hasil Pre test dan Post test
(Terlampir)
 Pada akhirnya penilaian akan dilakukan oleh guru/peneliti menggunakan
kriteria sebagai berikut:
Nilai Poin Range

A 4 80-100

B 3 70-79

C 2 60-69

D 1 50-59

E 0 <50

Jakarta, 8 Agustus 2017


Peneliti

Iddah Mahmudah
80

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs N 34 Jakarta


Mata Pelajaran : Alquran Hadis
Kelas : VIII
Materi Pokok : Kuraih Ketenangan Hidup Dengan Menghindari Sifat Tamak
Tahun Ajaran : 2017
Alokasi Waktu : 2 minggu [2 x 2JP (2 x 40 menit)]
Pertemuan ke- : Siklus 2/Pertemuan 1 dan 2

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:
1. Menyadari akibat atau bahaya sikap buruk sebagaimana kandungan QS. at-
Takatsur [102]
2. Menghindari perilaku buruk sebagai implementasi dari pemahaman
tentang kandungan QS. at-Takatsur [102]
3. Membaca dan menterjemahkan QS. at-Takatsur [102]
4. Menjelaskan dampak buruk dari sifat tamak
5. Menjelaskan isi kandungan QS. at-Takatsur [102]
6. Mempresentasikan contoh-contoh sikap orang yang mencerminkan isi
kandungan QS. at-Takatsur [102] tentang sifat cinta dunia dan melupakan
kebahagiaan hakiki
7. Memanipulasi contoh-contoh sikap orang yang mencerminkan isi
kandungan QS. at-Takatsur [102] tentang sifat cinta dunia dan melupakan
kebahagiaan hakiki dalam kehidupan sehari-hari
81

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.2 Menyadari akibat atau 1.2.1 Peserta didik Menyadari akibat atau
bahaya sikap buruk bahaya sikap buruk sebagaimana
sebagaimana kandungan QS. at-Takatsur [102]
kandungan QS. al-
Humazah [104] dan
QS. at-Takatsur [102]
2.2 Terbiasa menghindari 2.2.1 Menghindari perilaku buruk sebagai
perilaku buruk sebagai implementasi dari pemahaman
implementasi dari tentang kandungan QS. at-Takatsur
pemahaman tentang [102]
kandungan QS. al-
Humazah [104] dan
QS. at-Takatsur [102]
3.2 Memahami isi kandungan 3.2.1 Membaca dan menerjemahkan QS.
QS. al-Humazah [104] At-Takatsur [102] dengan fasih dan
dan QS. at-Takatsur benar
[102] tentang sifat cinta 3.2.2 Menjelaskan dampak buruk dari sifat
dunia dan melupakan tamak
kebahagiaan hakiki 3.2.3 Menjelaskan dampak positif
menghindari sifat tamak
3.2.4 Menjelaskan isi kandungan QS. At-
Takatsur [102] tentang sifat cinta
dunia dan melupakan kebahagiaan
hakiki
4.2 Mensimulasikan sikap 4.2.1 Mempresentasikan contoh-contoh
yang sesuai dengan isi sikap orang yang mencerminkan
kandungan QS. al- isi kandungan QS. At-Takatsur
Humazah [104] dan [102] tentang sifat cinta dunia dan
QS. at-Takatsur [102] melupakan kebahagiaan hakiki
82

tentang sifat cinta 4.2.2 Memanipulasi contoh-contoh sikap


dunia dan melupakan orang yang mencerminkan isi
kebahagiaan hakiki kandungan QS. At-Takatsur [102]
tentang sifat cinta dunia dan
melupakan kebahagiaan hakiki
dalam kehidupan sehari-hari

C. Materi Pelajaran
1. Akibat buruk dari sifat tamak
Sifat tamak merupakan sifat tercela. Sifat tamak memiliki dampak buruk,
baik bagi diri kita sendiri ataupun orang lain. Oleh karena itu kita harus
bisa menjauhkan diri kita darii sifat tamak. Ada beberapa akibat yang
dapat ditimbulkan oleh sifat tamak, diantaranya sebagai berikut:
a) Bakhil, sikap bakhil adalah sikap tercela yang enggan untuk berbagi
kepada sesama apabila ia mendapatkan nikmat yang lebih
dibandingkan dengan orang lain.
b) Egois, sifat egois sangat erat hubungannya dengan sifat tamak, dengan
keegoisannya ia akan mengumpulkan semua hartanya tanpa
menyadari ia harus mengeluarkan zakatnya sebagai hak orang lain.
c) Ambisius, sikap ambisius terhadap sesuatu yang positif memang
sangat dianjurkan agar kehidupannya bisa lebih baik lagi. Akan tetapi,
sikap ambisius terhadap sesuatu yang negatif, yakni mengumpulkan
harta sehingga melupakan urusan akhirat, saat ini sangat dilarang
dalam Islam.
d) Sombong, setelah memiliki harta yang melimpah, tidak menutup
kemungkinan ia akan merasa sombong, dan sering menghina orang
lain
2. Menerapkan kandungan QS. at-Takatsur dalam kehidupan sehari-hari
Dalam surah at-Takatsur, Allah menjelaskan beberapa faktor yang
dilalaikan manusia dari tujuan hidupnya. Oleh karena itu, manusia harus
berusaha untuk:
83

a. Tidak terpukau oleh kemegahan dunia yang sifatnya fana dan sementara
b. Berfokus terhadap tujuan awal dihidupkannya manusia di dunia ini
c. Berusaha mencapai tujuan hidup ini dengan cara yang telah diajarkan
oleh Allah dan Rasul-Nya
d. Berusaha menghiasi hidup dan kehidupan dengan ilmu yang akan
menuntun kea rah keselamatan hidup dunia-akhirat
e. Bertanggung jawab atas segala tindakan dan amanat yang diberikan
oleh Allah
f. Selalu berusaha hidup seimbang, tidak terlalu memikirkan dunia
sehingga lupa akan akhirat, begitupun sebaliknya
3. Dampak positif menghindari sifat tamak
Tamak terhadap harta merupakan salah satu larangan agama. Jika
mampu menghindari sifat tersebut, kalian akan memperoleh kebaikan-
kebaikan, antara lain:
a. Terpuji dalam pandangan manusia dan Allah swt.
b. Disukai dalam pergaulan dalam sesama
c. Memperoleh ketentraman hidup karena merasa cukup dan tidak selalu
merasa kurang dengan rezeki yang diberikan Allah swt.
d. Tidak mudah terpengaruh oleh sikap hidup mewah yang cenderung
pada kufur nikmat
e. Mendapatkan pahala dari Allah swt. karena mampu menjauhi larangan-
Nya
f. Selamat dari ancaman siksa api neraka
4. QS. at-Takatsur [102]
 Lafadz dan terjemahan

َُْ‫اَ ْلٍَ ُك ُم التَّ َكبثُ ُز ـ َحتَّى ُسرْ تُ ُم ْال َمقَببِ َز ـ َك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ـ ثُ َّم َك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ـ َك ََّّل ل‬
‫تَ ْعلَ ُمُْ نَ ِع ْل َم ْالٍَقِ ٍْ ِه ـ لَتَ َز َُ َّن ْال َج ِحٍْ َم ـ ثُ َّم لَتَ َز َُوٍََّب َع ٍْهَ ْالٍَقِ ٍْ ِه ـ ثُ َّم لَتُ ْسئَلُ َّه ٌَُْ َمئِ ٍذ َع ِه الىَّ ِعٍ ِْم‬
Terjemahan
“bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk
ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui
(akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu
84

akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui


dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka
Jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata
kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari
itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).” (QS. at-
Takatsur [102]: 1-8)
 Isi Kandungan
Surah at-Takatsur terdiri dari 8 ayat. Surah ini termasuk
golongan surah Makkiyah, dan diturunkan sesudah surah al-
Kautsar. Adapun pokok-pokok isinya adalah penjelasan dari Allah
bahwa keinginan manusia untuk bermegah-megahan dalam soal
duniawi dan sering melalaikan manusia dari tujuan hidupnya. Dia
baru menyadari kesalahannya itu setelah maut mendatanginya;
manusia akan ditanya di akhirat tentang nikmat yang dibangga-
banggakannya. Berikut penjelasan kandungan mendalamnya:
Pada ayat 1 dan 2, dijelaskan, “Bermegah-megahan telah
melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” Kedua
ayat ini memberi gambaran kepada orang-orang yang beriman
bahwa kebanyakan manusia mendambakan dan membanggakan
kemewahan dunia. Sifat manusia dalam membanggakan
kemewahan hidup di dunia ini berlangsung hingga kematian
menghampiri mereka. demikian besar kebanggaan mereka terhadap
dunia sehingga melupakan tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu
mengabdikan diri kepada Allah swt.
Ayat 3-5, merupakan bantahan terhadap anggapan orang
yang bermegah-megahan. Mereka tidak akan mendapatkan apapun
dari yang mereka banggakan dan megah-megahkan. Mereka akan
mengetahui akibat dari perbuatan yang telah mereka lakukan
(bermegah-megahan dalam keduniaan). Maksudnya, mereka akan
menerima balasan sebagai akibat dari perbuatannya.
Ayat 6-8, menjelaskan tentang balasan yang akan mereka
peroleh. Mereka akan melihat langsung neraka Jahim. Setiap dari
mereka akan menyaksikan dan merasakan sikasaan di neraka
Jahim. Pada saat itu, mereka akan ditanya tentang kemegahan yang
dahulu telah dibanggakan. Namun, semua itu hanya tinggal
penyesalan yeng tiada berarti.

D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL)
Metode : Video Coment, Tanya jawab, dan Diskusi
85

E. Media Pembelajaran
 Power Point
 Lembar Kegiatan Siswa
F. Sumber Belajar
 Buku pegangan siswa Kemenag
 Buku pedoman Guru Kemenag
 Internet
 Video
 Sumber atau referensi lain
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 JP x 40 Menit)
Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
 Guru mengucap salam dan berdoa bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas
 Guru menanyakan keadaan peserta didik, mengecek
kehadiran, kerapihan berpakaian, dan kebersihan kelas
 Guru mengatur tempat duduk peserta didik berdasarkan
proses pembelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari Kuraih
ketenangan hidup dengan menghindari sifat tamak
2. Kegiatan Inti 55 Menit
a. Kontruktivisme
 Peserta didik diminta mengamati video yang
berhubungan dengan sifat tamak dalam QS. at-
Takatsur menggunakan metode Video Coment
b. Inkuiri (Inquiry)
 Peserta didik mengerjakan tugas Lembar Kerja
Kelompok (LKK) dalam masing-masing kelompok
Kelompok 1,3, & 3. Bagaimana akibat buruk
86

5 yang akan diperoleh dari


sifat manusia yang tamak?
4. Inti kandungan surah at-
Takatsur adalah larangan
untuk bermegah-megahan
dan berbangga-bangga
berkaitan dengan harta.
Sebaliknya, kita harus
senantiasa membiasakan
pola hidup sederhana.
Lantas bagaimana
pendapat kalian dengan
perilaku para selebriti
yang mengeluarkan uang
Rp. 200.000.000,- hanya
untuk membeli sepasang
sepatu?
Kelompok 2, 4, & 3. Bagaimana dampak positif
6 jika mampu menghindari
sifat tamak?
4. bagaimana pendapat
kalian dengan para
koruptor yang mencuri
uang negara, apakah
perilaku korupsi termasuk
dampak negatif dari pola
hidup bermegah-
megahan? Jelaskan
pendapat kalian!
87

c. Bertanya (Question)
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan sifat tamak yang
akan dijawab melalui kegiatan belajar
 Peserta didik mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dan dibaca, untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
 Peserta didik diminta mengumpulkan data yang
diperoleh dari berbagai sumber tentang pertanyaan
atau masalah yang telah disediakan guru
 Guru membimbing peserta didik dalam
menyimpulkan hasil diskusi dan membimbing
peserta didik jika mengalami kesulitan
e. Pemodelan (Modeling)
 Peserta didik berdasarkan kelompok memberikan
pemodelan atau mempresentasikan hasil diskusi
f. Refleksi (Reflection)
 Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau menganalisis dan mengevaluasi proses
berpikir mereka sendiri
g. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
 Guru melakukan penilaian nyata selama proses
belajar berlangsung
88

3. Kegiatan Penutup 10 Menit


 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan kesimpulan tentang materi pelajaran
yang sudah berlangsung
 Guru merangkum dan menyampaikan kesimpulan
tentang materi pelajaran yang sudah berlangsung
 Guru memberikan motivasi belajar dengan memberi
Tugas Rumah, yaitu: menterjemahkan QS. at-Takatsur
per kosa kata
 Guru menyampaikan indikator materi pelajaran
selanjutnya, yaitu: kandungan QS. at-Takatsur
 Pembelajaran ditutup dengan doa atau hamdalah dan
guru mengucap salam

2. Pertemuan Kedua (2 JP x 40 Menit)


Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
 Guru mengucap salam dan berdoa bersama yang dipimpin
oleh ketua kelas
 Guru menanyakan keadaan peserta didik, mengecek
kehadiran, kerapihan berpakaian, dan kebersihan kelas
 Guru mengatur tempat duduk peserta didik berdasarkan
proses pembelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari Kuraih
ketenangan hidup dengan menghindari sifat tamak
2. Kegiatan Inti 60 Menit
a. Kontruktivisme
 Guru menyajikan masalah real yang berkenaan
dengan sifat tamak
b. Inkuiri (Inquiry)
89

 Peserta didik mengerjakan tugas Lembar Kerja


Kelompok (LKK) dalam masing-masing kelompok
Kelompok 1 dan 2 2. Membuat teks drama singkat
kandungan Q.S at-Takatsur ayat
1-2
Kelompok 3 dan 4 2. Membuat teks drama singkat
kandungan Q.S at-Takatsur ayat
3-5
Kelompok 5 dan 6 1. Membuat teks drama singkat
kandungan Q.S at-Takatsur ayat
6-8

c. Bertanya (Question)
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan sifat tamak yang
akan dijawab melalui kegiatan belajar
 Peserta didik mengajukan pertanyaan yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dan dibaca, untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
 Peserta didik diminta mengumpulkan data yang
diperoleh dari berbagai sumber tentang pertanyaan
atau masalah yang telah disediakan guru
 Guru membimbing peserta didik jika mengalami
kesulitan ketika mengerjakan tugas
90

e. Pemodelan (Modeling)
 Peserta didik berdasarkan kelompok memberikan
pemodelan atau mempresentasikan hasil diskusi
f. Refleksi (Reflection)
 Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau menganalisis dan mengevaluasi proses
berpikir mereka sendiri
g. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
 Guru melakukan penilaian nyata selama proses
belajar berlangsung
3. Kegiatan Penutup
 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan kesimpulan tentang materi pelajaran
yang sudah berlangsung
 Guru merangkum dan menyampaikan kesimpulan
tentang materi pelajaran yang sudah berlangsung
 Guru menyampaikan indikator materi pelajaran
selanjutnya, yaitu:
 Guru
 Pembelajaran ditutup dengan doa atau hamdalah dan
guru mengucap salam
91

H. Hasil Belajar
 Hasil belajar dilakukan dengan penilaian hasil Pre test dan Post test
(Terlampir)
 Pada akhirnya penilaian akan dilakukan oleh guru/peneliti menggunakan
kriteria sebagai berikut:
Nilai Poin Range

A 4 80-100

B 3 70-79

C 2 60-69

D 1 50-59

E 0 <50

Jakarta, 8 Agustus 2017


Peneliti

Iddah Mahmudah
92

Lampiran 3

SOAL SIKLUS 1

Nama : Kelas : 8.2

Mata Pelajaran : Alquran Hadis

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!

1. Berikut ini adalah pengertian tamak terhadap harta, kecuali …


a. Senang harta c. Terlalu mencintai harta
b. Sangat mengharapkan harta d. sangat mendambakan harta

2. Berikut ini persamaan kata dari tamak, kecuali …


a. Loba c. Serakah
b. Rakus d. Cinta

3. Orang yang tamak terhadap keduniaan tidak mungkin memiliki sifat …


a. Egois c. Qanaah
b. Optimis d. Tinggi hati

4. Larangan bersifat tamak sekaligus merupakan perintah bersifat …


a. Sabar c. Tawakal
b. Qana‟ah d. Ikhlas

5. Orang yang tamak memiliki kecenderungan …


a. Syukur nikmat c. Tawadhu
b. Kufur nikmat d. Kuat pendirian

6. Orang yang tamak terhadap harta, biasanya akan muncul sifat …


a. Bakhil c. Ringan tangan dalam membantu
b. Dermawan d. Rendah hati

7. Surat Al-Humazah turun berkaitan dengan …


a. Kesederhanaan hidup Nabi Muhammad saw
b. Celaan orang kafir terhadap kesederhanaan hidup Nabi Muhammad saw
c. Kekayaan sebagian sahabat Nabi yang berlimpah
d. Kenikmatan yang telah banyak diterima Nabi Muhammad saw
93

8. Orang yang tamak terhadap harta berpikir bahwa hartanya dapat membuat
dirinya kekal. Hal itu dijelaskan dalam surat Al-Humazah ayat …
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1

9. Pernyataan orang yang tamak, seperti pada soal nomor 8 dibantah oleh Allah
swt. dalam Surat Al-Humazah ayat …
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1

10. Balasan atau tempat bagi pencela dan pengumpat adalah …


a. Surga Firdaus c. Alam barzah
b. Neraka Huthamah d. Alam kubur

11. Orang yang hanya sibuk mengumpulkan harta dan melupakan akhirat akan
dilemparkan ke Hutamah, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Humazah
ayat …
a. 8 c. 4
b. 6 d. 2

12. ُ‫الَّ ِذيْ َج َم َع َمبالً ََّ َع َّد َدي‬


Ayat tersebut menjelaskan sifat orang yang terlalu mencintai harta, yaitu …
a. Tidak pernah tidur sedetik pun
b. Bekerja dan tidak pernah berhenti
c. Selalu mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya
d. Mencari harta dan melupakan kesehatan dirinya

13. Jumlah ayat dalam Surat Al-Humazah adalah …


a. 9 c. 7
b. 8 d. 6

14. Salah satu contoh perbuatan tercela yang terkandung dalam Surat Al-
Humazah adalah …
a. Mencela dan mengumpat c. Sombong dan mencela
b. Mengumpat dan sombong d. Mencaci dan lalai

15. ‫ََ ٌْ ٌل لِّ ُك ِّل ٌُ َم َش ٍة لُّ َم َش ٍة‬


Ayat tersebut menjelaskan bahwa …
a. Orang yang tidak peduli nasib sesama akan celaka
94

b. Orang yang selalu mencari harta akan memperolehnya


c. Orang yang tidak mau bekerja tidak akan memperoleh penghasilan
d. Orang yang suka mencela dan mengumpat akan celaka

16. ‫فِ ًْ َع َم ٍد ُّم َم َّد َد ٍة‬


Terjemahan dari ayat tersebut adalah …
a. Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela
b. Diikat pada tiang-tiang yang panjang
c. Hartanya itu dapat mengkekalkannya
d. Benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah

17. ُ ‫ٌَحْ َسبُ أَ َّن َمبلًَُ أَ ْخلَ َدي‬


Ayat tersebut menjelaskan bahwa harta yang dimiliki oleh orang kafir adalah

a. Bisa membawa pada kesenangan selama-lamanya
b. Bisa disimpan di tempat mana saja
c. Bisa dibawa kemanapun orang tersebut pergi
d. Bisa mendatangkan keberkahan hidup

18. ٌ‫ص َدة‬


َ ‫أِوٍََّب َعلَ ٍْ ٍِ ْم ُّم ْؤ‬
Ayat tersebut termasuk Surat Al-Humazah ayat …
a. 9 c. 7
b. 8 d. 6

19. Surat Al-Humazah ayat 8-9 menjelaskan tentang …


a. Keadaan di surga Firdaus c. Keadaan di neraka Huthamah
b. Keadaan di dunia d. Keadaan di alam barzah

20. Sifat api Huthamah berbeda dengan api yang berada di dunia, berikut sifat api
Huthamah yang benar adalah …
a. Menyusup masuk ke rongga badan, hingga membakar hati
b. Bisa dikalahkan kalau kita diam tidak melawan api tersebut
c. Hanya membakar bagian kepala dan tangan saja
d. Tidak dapat masuk ke rongga badan maupun hati
95

SIKLUS 1
KUNCI JAWABAN

1 A 6 A 11 C 16 B

2 D 7 A 12 C 17 A

3 C 8 B 13 A 18 B

4 B 9 A 14 A 19 C

5 B 10 B 15 D 20 A
96

Lampiran 4

SOAL SIKLUS 2

Nama : Kelas : 8.2

Mata Pelajaran : Alquran Hadis

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!

1. Berikut yang termasuk sifat-sifat kehidupan dunia adalah …


a. Kehidupan yang abadi
b. Tempat menghitung kenikmatan Allah swt.
c. Tempat memerhatikan urusan agama
d. Tempat berlomba-lomba mencari kekayaan

2. Berikut contoh perilaku bakhil adalah …


a. Enggan mengeluarkan sumbangan untuk sedekah jariyah
b. Ringan tangan dalam memberikan bantuan kepada orang banyak
c. Selalu mendermakan hartanya dalam hal kebaikan
d. Membelanjakan harta untuk kepentingan syiar agama

3. ‫لَتَ َز َُ َّن ْال َج ِح ٍْ َم‬


Ayat di atas adalah bunyi surah …
a. Al-Humazah ayat 6 c. Al-Humazah ayat 5
b. At-Takatsur ayat 6 d. At-Takatsur ayat 5

4. ‫ ِع ْل َم ْالٍَقٍِ ِْه‬.... َّ‫َكَّل‬


Isian yang tepat untuk melengkapi ayat di atas adalah …
a. ‫َعلَ ٍْ ٍِ ْم‬ َّ ‫لٍَُ ْىبَ َذ‬
c. ‫ن‬
b. ‫الىَّ ِعٍ ِْم‬ d. َ‫لَُْ تَ ْعلَ ُمُْ ن‬

5. Berikut penyebab orang bersikap kikir terhadap harta adalah …


a. Merasa harta yang dimilikinya berasal dari Allah swt.
b. Merasa takut jika hartanya berkurang
c. Merasa dirinya juga membutuhkan bantuan orang lain
d. Ringan tangan dalam membantu
97

6. Orang-orang yang suka bermegah-megahan dalam segala hal akan


dimasukkan ke dalam …
a. Neraka Hutamah c. Neraka Jahim
b. Neraka Hawiyah d. Neraka

7. Lafal at-takatsur dalam surah at-Takatsur ayat 1 artinya …


a. Bermegah-megahan c. Kehidupan
b. Kenikmatan d. Mendapat

8. Berikut ini yang tidak termasuk dampak menghindari sifat tamak adalah …
a. Selamat dari ancaman siksa api neraka
b. Mendapat pahala dari Allah swt.
c. Memperoleh ketenteraman hidup di dunia dan akhirat
d. Merasa kurang dengan rezeki yang diberikan oleh Allah swt.

9. Berikut manfaat yang akan kita peroleh jika menghindari sifat tamak adalah

a. Dibenci teman sebaya
b. Memperoleh ketenteraman hidup
c. Mendapat ancaman siksa api neraka
d. Mudah terpengaruh oleh sikap hidup mewah

10. Rela menerima kenyataan hidup dengan mensyukuri rezeki yang diperoleh
merupakan sikap orang yang …
a. Bakhil c. Zuhud
b. Wara‟ d. Qana‟ah

11. Ayat yang artinya “Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu
tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)” adalah …
a. ‫لَتَ َز َُ َّن ْال َج ِح ٍْ َم‬
b. ‫اَ ْلٍَ ُك ُم التَّ َكبثُ ُز‬
c. َ‫َك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ ن‬
d. ‫ثُ َّم لَتُ ْسئَلُ َّه ٌَُْ َمئِ ٍذ ع َِه الىَّ ِعٍ ِْم‬

12. Ayat yang artinya “Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim”
adalah …
a. ‫لَتَ َز َُ َّن ْال َج ِح ٍْ َم‬
b. َ‫َك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ ن‬
98

c. ‫اَ ْلٍَ ُك ُم التَّ َكبثُ ُز‬


d. ‫ثُ َّم لَتُ ْسئَلُ َّه ٌَُْ َمئِ ٍذ ع َِه‬

13. Dalam firman-Nya ‫ز‬ ُ ُ‫ اَ ْلٍَ ُك ُم التَّ ّكبث‬Allah menjelaskan bahwa …


a. Kebiasaan manusia bermegah-megahan itu telah membuat mereka lalai
dari tujuan hidupnya
b. Manusia baru akan menyadari kesalahan dari perbuatannya ketika mereka
menjumpai kematiannya
c. Manusia tidak akan berbuat lalai seandainya mereka yakin terhadap ajaran
yang dibawa Rasulullah
d. Kelak manusia akan melihat neraka Jahim dengan mata kepalanya sendiri,
bukan sekadar berita

14. Dalam firman-Nya ‫ْه‬ ِ ٍِ‫ ثُ َّم لَتَ َز َُوٍََّب َع ٍْهَ ْالٍَق‬Allah menjelaskan bahwa …
a. Kebiasaan manusia bermegah-megahan itu telah membuat mereka lalai
dari tujuan hidupnya
b. Manusia baru akan menyadari kesalahan dari perbuatannya ketika mereka
menjumpai kematiannya
c. Manusia tidak akan berbuat lalai seandainya mereka yakin terhadap ajaran
yang dibawa Rasulullah
d. Kelak manusia akan melihat neraka Jahim dengan mata kepalanya sendiri,
bukan sekadar berita

15. Dalam firman-Nya ‫ْه‬ ِ ٍِ‫ َك ََّّل لَُْ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ِع ْل َم ْالٍَق‬Allah menjelaskan bahwa …
a. Kebiasaan manusia bermegah-megahan itu telah membuat mereka lalai
dari tujuan hidupnya
b. Manusia baru akan menyadari kesalahan dari perbuatannya ketika mereka
menjumpai kematiannya
c. Manusia tidak akan berbuat lalai seandainya mereka yakin terhadap ajaran
yang dibawa Rasulullah
d. Kelak manusia akan melihat neraka Jahim dengan mata kepalanya sendiri,
bukan sekadar berita

16. Ayat yang artinya “Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan
pasti” adalah …
a. ‫َحتَّى ُسرْ تُ ُم ْال َمقَببِ َز‬
b. ‫َك ََّّل لَُْ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ِع ْل َم ْالٍَقٍِ ِْه‬
99

c. َ‫ثُ َّم َك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ ن‬


d. ‫ثُ َّم لَتَ َز َُوٍََّب َع ٍْهَ ْالٍَقٍِ ِْه‬

17. Alquran surah At-Takatsur ayat ketujuh adalah …


a. ‫َحتَّى ُسرْ تُ ُم ْال َمقَببِ َز‬
b. ‫َك ََّّل لَُْ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ِع ْل َم ْالٍَقٍِ ِْه‬
c. َ‫ثُ َّم َك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ ن‬
d. ‫ثُ َّم لَتَ َز َُوٍََّب َع ٍْهَ ْالٍَقٍِ ِْه‬

18. Alquran surah At-Takatsur ayat kelima adalah …


a. ‫َحتَّى ُسرْ تُ ُم ْال َمقَببِ َز‬
b. ‫َك ََّّل لَُْ تَ ْعلَ ُمُْ نَ ِع ْل َم ْالٍَقٍِ ِْه‬
c. َ‫ثُ َّم َك ََّّل َسُْ فَ تَ ْعلَ ُمُْ ن‬
d. ‫ثُ َّم لَتَ َز َُوٍََّب َع ٍْهَ ْالٍَقٍِ ِْه‬

19. Dalam firman-Nya ‫ز‬ َ ِ‫ َحتَّى ُسرْ تُ ُم ْال َمقَبب‬Allah menjelaskan bahwa …
a. Kebiasaan manusia bermegah-megahan itu telah membuat mereka lalai
dari tujuan hidupnya
b. Manusia baru akan menyadari kesalahan dari perbuatannya ketika mereka
menjumpai kematiannya
c. Manusia tidak akan berbuat lalai seandainya mereka yakin terhadap ajaran
yang dibawa Rasulullah
d. Kelak manusia akan melihat neraka Jahim dengan mata kepalanya sendiri,
bukan sekadar berita

20. Arti kata َ‫ تَ ْعلَ ُمُْ ن‬adalah …


a. Sungguh kalian akan ditanya c. sungguh kamu akan melihat
b. Kalian akan mengetahui d. Telah melalaikan kalian
100

SIKLUS 2
KUNCI JAWABAN

1 D 6 C 11 D 16 B

2 A 7 A 12 A 17 D

3 B 8 D 13 A 18 B

4 D 9 B 14 D 19 B

5 D 10 D 15 C 20 B
101

Lampiran 5

Kisi-kisi Observasi Untuk Guru

Variabel Indikator Instrumen


Komponen 1. Mempersiapkan siswa untuk
Pengajar profesional belajar
2. Melakukan kegiatan apersepsi
Penguasaan materi 1. Penguasaan materi pembelajaran
dan media 2. Mengaitkan materi dengan
pembelajaran pengetahuan lain yang relevan
3. Menyampaikan materi dengan
jelas sesuai dengan karakteristik
siswa
4. Mengaitkan materi dengan realita
kehidupan
5. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi dan
tujuan pembelajaran
6. Melaksanakan pembelajaran
secara runtut
7. Menguasai kelas
8. Menumbuhkan kebiasaan positif
9. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
10. Menggunakan media secara
efektif dan efisien
11. Menghasilkan pesan yang
menarik
12. Melibatkan siswa dalam
102

pemanfaatan media pembelajaran


13. Menunjukkan sikap terbuka
14. Menumbuhkan keceriaan siswa
dan antusiasme siswa dalam
belajar
15. Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi
Penggunaan bahasa 1. Menyampaikan bahasa lisan dan
tertulis secara jelas
2. Melakukan refleksi, menarik
kesimpulan dan membuat
rangkuman melibatkan siswa
3. Melaksanakan tindak lanjut dan
memberikan arahan, kegiatan,
tugas sebagai bagian
remedial/pengayaan
Komponen personal 1. Datang tepat waktu
sosial 2. Disiplin dan bertanggung jawab
dalam tugas
3. Berinteraksi dengan baik kepada
siswa
4. Kerja sama dengan siswa dan
guru
5. Berpakaian rapih dan sopan
103

Lampiran 6

Lembar Observasi Guru

SIKLUS 1

Skor
No Hal yang diamati
1 2 3 4
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar V
2 Melakukan kegiatan apersepsi V
3 Penguasaan materi pembelajaran V
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
4 V
yang relevan
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai
5 V
dengan karakteristik siswa
6 Mengaitkan materi dengan realita kehidupan V
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
7 V
kompetensi dan tujuan pembelajaran
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut V
9 Menguasai kelas V
10 Menumbuhkan kebiasaan positif V
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
11 V
alokasi waktu yang direncanakan
12 Menggunakan media secara efektif dan efisien V
13 Menghasilkan pesan yang menarik V
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
14 V
pembelajaran
15 Menunjukkan sikap terbuka V
Menumbuhkan keceriaan siswa dan antusiasme
16 V
siswa dalam belajar
17 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan V
104

kompetensi
Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis secara
18 V
jelas
Melakukan refleksi, menarik kesimpulan dan
19 V
membuat rangkuman melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dan memberikan
20 arahan, kegiatan, tugas sebagai bagian V
remedial/pengayaan
21 Datang tepat waktu V
22 Disiplin dan bertanggung jawab dalam tugas V
23 Berinteraksi dengan baik kepada siswa V
24 Kerja sama dengan siswa dan guru V
25 Berpakaian rapih dan sopan V

Keterangan:

4 : Sangat Baik

3 : Baik

2 : Cukup

1 : Kurang

Jakarta, Agustus 2017


Guru al quran hadits

Usup Sidik, S.Ag


105

Lampiran 7

Lembar Observasi Guru

SIKLUS 2

Skor
No Hal yang diamati
1 2 3 4
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar V
2 Melakukan kegiatan apersepsi V
3 Penguasaan materi pembelajaran V
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
4 v
yang relevan
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai
5 V
dengan karakteristik siswa
6 Mengaitkan materi dengan realita kehidupan V
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
7 V
kompetensi dan tujuan pembelajaran
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut V
9 Menguasai kelas V
10 Menumbuhkan kebiasaan positif V
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
11 V
alokasi waktu yang direncanakan
12 Menggunakan media secara efektif dan efisien V
13 Menghasilkan pesan yang menarik V
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
14 V
pembelajaran
15 Menunjukkan sikap terbuka V
Menumbuhkan keceriaan siswa dan antusiasme
16 V
siswa dalam belajar
17 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan V
106

kompetensi
Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis secara
18 V
jelas
Melakukan refleksi, menarik kesimpulan dan
19 V
membuat rangkuman melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dan memberikan
20 arahan, kegiatan, tugas sebagai bagian V
remedial/pengayaan
21 Datang tepat waktu V
22 Disiplin dan bertanggung jawab dalam tugas V
23 Berinteraksi dengan baik kepada siswa V
24 Kerja sama dengan siswa dan guru V
25 Berpakaian rapih dan sopan V

Keterangan:
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Jakarta, September 2017
Guru al quran hadits

Usup Sidik, S.Ag


107

Lampiran 8

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa

Variabel Indikator Instrumen


Sikap siswa 1. Kesiapan siswa untuk belajar
2. Perhatian siswa ketika menerima
perintah
Siswa
3. Keseriusan belajar dan menghafal
4. Keseriusan mengamati dan menganalisa
suatu objek
Respon siswa 1. Bertanya dan menggungkapkan
terhadap pendapat, gagasan, pikiran secara kritis
pembelajaran CTL 2. Tanggap terhadap materi pelajaran
3. Memiliki semangat belajar
4. Kekompakan di dalam kelompok
5. Interaksi dengan teman dan guru dalam
proses pembelajaran
Proses evaluasi 1. Mengerjakan soal dengan tertib dan
jujur
108

Lampiran 9

Lembar Observasi Siswa

SIKLUS 1

Skor
No Hal yang diamati
1 2 3 4
1 Kesiapan siswa untuk belajar V
2 Perhatian siswa ketika menerima perintah V
3 Keseriusan belajar dan menghafal V
Keseriusan mengamati dan menganalisa suatu
4 V
objek
Bertanya dan mengungkapkan pendapat, gagasan,
5 V
pikiran secara kritis
6 Tanggap terhadap materi pelajaran V
7 Memiliki semangat belajar V
8 Kekompakan di dalam kelompok V
Interaksi dengan teman dan guru dalam proses
9 V
pembelajaran
10 Mengerjakan soal dengan tertib dan jujur V
Keterangan:
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Jakarta, Agustus 2017
Peneliti

Iddah Mahmudah
109

Lampiran 10

Lembar Observasi Siswa

SIKLUS 2

Skor
No Hal yang diamati
1 2 3 4
1 Kesiapan siswa untuk belajar V
2 Perhatian siswa ketika menerima perintah V
3 Keseriusan belajar dan menghafal V
Keseriusan mengamati dan menganalisa suatu
4 V
objek
Bertanya dan mengungkapkan pendapat, gagasan,
5 V
pikiran secara kritis
6 Tanggap terhadap materi pelajaran v
7 Memiliki semangat belajar V
8 Kekompakan di dalam kelompok V
Interaksi dengan teman dan guru dalam proses
9 V
pembelajaran
10 Mengerjakan soal dengan tertib dan jujur V
Keterangan:
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Jakarta, September 2017
Peneliti

Iddahh Mahmudah
110

Lampiran 11

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS I

Tanggal: 29 Agustus 2017

No Tindakan Siswa
1 Pembelajaran Kelompok a. Setiap kelompok ada beberapa
siswa yang aktif dan sebagian
hanya mengandalkan temannya.
b. Kerjasama antar anggota
kelompok belum kompak.
2 Pengerjaan LKS a. Siswa kurang teliti dalam
pengerjaan LKS.
b. Siswa terlalu terburu-buru dalam
pengerjaan LKS sehingga hasilnya
kurang memuaskan.
3 Diskusi dan tanya jawab a. Siswa mampu melakukan diskusi.
b. Siswa merasa kesulitan ketika
membuat pertanyaan dan kurang
percaya diri ketika presentasi.
c. Siswa merasa takut dan malu-malu
menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.

Jakarta, 29 Agustus 2017

Iddah Mahmudah
111

Lampiran 12

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS II

Tanggal : 14 September 2017

No Tindakan Siswa
1 Pembelajaran Kelompok a. Setiap mulai aktif dalam
melakukan pembelajaran secara
kelompok.
b. Kerjasama antar anggota
kelompok sudah kompak.
c. Antusias berargumen siswa dalam
kelompok meningkat
2 Pengerjaan LKS a. Siswa teliti dalam pengerjaan
LKS.
b. Siswa tidak terburu-buru dalam
pengerjaan LKS sehingga hasilnya
kurang memuaskan.
3 Diskusi dan tanya jawab a. Siswa mampu melakukan diskusi.
b. Siswa mulai percaya diri ketika
presentasi dan menyampaikan
pendapat atau sanggahan.
c. Adanya perubahan sikap yang
positif selama proses
pembelajaran.

Jakarta, 14 September 2017

Iddah Mahmudah
112

Lampiran 13

PEDOMAN WAWANCARA GURU PADA OBSERVASI AWAL

Responden : Usup Sidik, S.Ag

Tempat : MTs N 34 Jakarta

Tujuan wawancara untuk mengidentifikasi kondisi awal proses pembelajaran pada


kelas yang akan diteliti

Daftar Pertanyaan Wawancara Guru sebelum Tindakan

1. Apakah setiap pembelajaran Qur‟an Hadits, siswa memperhatikan penjelasan


bapak/ibu?
2. Apakah ada usaha untuk mengantisipasi siswa yang tidak memperhatikan?
3. Apakah siswa aktif bertanya terhadap materi yang disampaikan bapak/ibu?
4. Apa saja hambatan-hambatan yang sering bapak/ibu temui dalam mengajar
pelajaran Qur‟an Hadits?
5. Bagaimanakah nilai Qur‟an Hadits siswa kelas VIII pada mid semester lalu
dan ulangan hariannya?
6. Pendekatan apa atau model pembelajaran apakah yang sering bapak/ibu
gunakan di kelas?
7. Mengapa metode atau model tersebut yang bapak/ibu gunakan?
8. Menurut bapak/ibu pendekatan atau pembelajaran apakah yang paling cocok
digunakan dalam pembelajaran Qur‟an Hadits?
9. Apakah pendekatan CTL ini cocok diterapkan pada kelas yang bapak/ibu
ajarkan?
10. Apakah bapak/ibu sering menggunakan pembelajaran yang meningkatkan
keterampilan dan keaktifan siswa?
11. Cara apakah yang sering digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa?
113

Jawaban:
1. Ada yang memperhatikan ada juga yang tidak.
2. Sudah ditegur untuk siswa yang tidak memperhatikan materi, tapi tetap saja
nantinya juga berisik dan tidak memperhatikan lagi.
3. Ada beberapa siswa yang selalu aktif bertanya disetiap materi bahkan ada juga
siswa yang hampir setiap materi tidak memberikan pertanyaan ke guru.
4. Hambatannya, kondisi kelas yang berisik karena saling bercanda dengan
sesama temannya.
5. Hampir sebagian siswa lulus KKM dan yang tidak lulus segera di remedial
sampai memenuhi KKM.
6. Saya tidak terlalu paham dengan pendekatan-pendekatan, asalkan siswa saya
mendengarkan dan paham ketika mengerjakan soal latihan. Lebih sering
menggunakan metode ceramah.
7. Sering menggunakan metode ceramah, karena siswa belum terbiasa disuruh
belajar mandiri jadi saya yang banyak bicara.
8. Pendekatan yang cocok digunakan dalam pembelajaran adalah yang penting
siswa mencapai hasil belajar yang maksimal.
9. Saya rasa cocok, karena biasanya siswa suka dengan hal-hal yang baru.
10. Pernah, tapi terkadang membuat keadaan kelas menjadi tidak kondusif.
11. Menurut saya, melontarkan pertanyaan kepada siswa dapat meningkatkan
keaktifan siswa

Jakarta, Agustus 2017


Guru alquran hadis

Usup Sidik, S.Ag


114

Lampiran 14

PEDOMAN WAWANCARA SISWA PADA OBSERVASI AWAL

Responden : Luthfy, Ina, dan Putri

Tempat : MTs N 34 Jakarta

Tujuan wawancara untuk mengidentifikasi kondisi awal proses pembelajaran


Qur‟an Hadits pada kelas yang akan diteliti
Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Sebelum Tindakan
1. Bagaimana menurut pendapatmu mengenai pembelajaran yang baru kamu
ikuti?
2. Apakah kamu senang dengan pembelajaran yang baru kamu ikuti? Mengapa?
3. Apakah kamu dapat memahami materi pelajaran yang baru kamu ikuti?
4. Apakah kamu menemui kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung?
5. Apakah kamu aktif bertanya terhadap materi yang disampaikan gurumu?
6. Model pembelajaran apakah yang sering gurumu gunakan di kelas?
7. Apakah gurumu pernah mengaitkan materi Qur‟an Hadits dengan kehidupan
sehari-hari?
8. Apakah gurumu sering menggunakan pembelajaran yang meningkatkan
keterampilan dan keaktifan kamu?
9. Apakah kamu tau pendekatan kontekstual itu seperti apa?
10. Apa saran yang dapat kamu berikan terhadap pembelajaran yang
dilaksanakan pada hari ini?

Jawaban:

1. Membosankan, gurunya ngejelasin terus padahal saya belum mengerti.


2. Senang, karena tidak terlalu banyak tugas.
3. Ada yang paham ada juga yang belum paham, mau minta tolong jelasin
lagi takut sama gurunya dan juga takut disorakin teman-teman yang
lainnya.
115

4. Ada, kalau belum paham sama materi.


5. Maunya aktif, tapi malu kalau pertanyaannya tidak nyambung dengan
materi jadi harus pikir-pikir ulang kalo mau bertanya.
6. Cara ngajar guru nerangin materi di depan kelas, kadang memberikan
pertanyaan ke salah satu siswa.
7. Pernah, karena ada di LKS.
8. Pernah, menunjuk langsung siswa untuk menjawab pertanyaan.
9. Tidak tahu
10. Mengajarnya harus lebih kreatif lagi supaya kitanya juga betah di kelas.

Jakarta, Agustus 2017

Responden 1 Responden 2 Responden 3

Luthfy Ramdhani Ina Nuraini Putri Kusuma Wijaya


116

Lampiran 15

HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ALQURAN HADIS


KELAS VIII PADA SIKLUS I

Pre Post N- Ketercapaian


No Nama Kriteria
test test Gain KKM (75)
Belum
1 40 60 0,33 Rendah
Adji Manggala Tercapai
Belum
2 50 60 0,20 Rendah
Ardiansyah Yusuf Tercapai
Arjun Adipura Belum
3 40 75 0,60 Sedang
Prasetya Tercapai
Belum
4 60 70 0,25 Rendah
Deviana Safitry Tercapai
Belum
5 50 70 0,40 Sedang
Dimas Nurahman Tercapai
Belum
6 80 90 0,50 Sedang
Dina Ramadhani Tercapai
Fadhilatul Belum
7 60 70 0,25 Rendah
Munfarihah Tercapai
8 Ikhwan Azhary 75 85 0,40 Sedang Tercapai
Ilham Arviansyah Belum
9 50 80 0,60 Sedang
Putra Tercapai
Belum
10 40 70 0,50 Sedang
Ina Nuraini Tercapai
Lailatul Fitri
11 80 85 0,25 Rendah Tercapai
Salsabila
Belum
12 60 70 0,25 Rendah
Luthfy Ramdhani Tercapai
Belum
13 40 75 0,60 Sedang
Miftah Ramadhanti Tercapai
14 M. Rezky Ramdani 60 80 0,50 Sedang Tercapai
Belum
15 50 60 0,20 Rendah
M. Daffa Ardiansyah Tercapai
Belum
16 50 60 0,20 Rendah
M. Imam Bayhaqqi. S Tercapai
Belum
17 75 80 0,20 Rendah
Mustaiz Tercapai
Belum
18 75 80 0,20 Rendah
Nabiel Indrawan Tercapai
19 Nabila Syafitri 85 90 0,33 Rendah Tercapai
Belum
20 60 70 0,25 Rendah
Nur Azizah Tercapai
21 Putri Kusuma Wijaya 60 70 0,25 Rendah Belum
117

Tercapai
Rakha Nouval Belum
22 40 75 0,60 Sedang
Ramadika Tercapai
Randhea Prameswari. Belum
23 60 70 0,25 Rendah
H Tercapai
Belum
24 75 80 0,20 Rendah
Reggy Pratama Putra Tercapai
25 Siti Nurul Zakimah 50 80 0,60 Sedang Tercapai
Belum
26 60 70 0,25 Rendah
Syahrul Ramadhan Tercapai
27 Ulfah Hana Fairuz 60 80 0,50 Sedang Tercapai
Windri Winata Belum
28 60 80 0,50 Sedang
Atmaja Tercapai
Yulia Alisya
29 80 85 0,25 Rendah Tercapai
Dwiyanti
Belum
30 60 70 0,25 Rendah
Zahra Putri Aryanti Tercapai
Terkecil 40 60 0,20
Terbesar 85 90 0,60
Jumlah 1785 2240 10,66
74.66
59.5 0,35
Nilai Rata-rata 67
118

Lampiran 16

HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ALQURAN HADIS


KELAS VIII PADA SIKLUS II

Pre Post N- Ketercapaian


No Nama Kriteria
test test Gain KKM (75)
1 Adji Manggala 60 95 0,90 Tinggi Tercapai
2 Ardiansyah Yusuf 60 80 0,50 Sedang Tercapai
Arjun Adipura
3 80 95 0,75 Sedang Tercapai
Prasetya
4 Deviana Safitry 60 85 0,62 Sedang Tercapai
5 Dimas Nurahman 60 85 0,62 Sedang Tercapai
6 Dina Ramadhani 80 95 0,75 Sedang Tercapai
Fadhilatul
7 70 85 0,50 Sedang Tercapai
Munfarihah
8 Ikhwan Azhary 80 90 0,50 Sedang Tercapai
Ilham Arviansyah
9 70 85 0,50 Sedang Tercapai
Putra
10 Ina Nuraini 75 95 0,80 Tinggi Tercapai
Lailatul Fitri
11 70 85 0,50 Sedang Tercapai
Salsabila
12 Luthfy Ramdhani 70 85 0,50 Sedang Tercapai
13 Miftah Ramadhanti 60 80 0,50 Sedang Tercapai
14 M. Rezky Ramdani 60 85 0,62 Sedang Tercapai
M. Daffa
15 60 80 0,50 Sedang Tercapai
Ardiansyah
M. Imam
16 60 80 0,50 Sedang Tercapai
Bayhaqqi. S
17 Mustaiz 80 90 0,50 Sedang Tercapai
18 Nabiel Indrawan 65 85 0,60 Sedang Tercapai
19 Nabila Syafitri 85 95 0,70 Sedang Tercapai
20 Nur Azizah 70 85 0,50 Sedang Tercapai
Putri Kusuma
21 70 85 0,50 Sedang Tercapai
Wijaya
Rakha Nouval
22 60 85 0,62 Sedang Tercapai
Ramadika
Randhea
23 60 85 0,62 Sedang Tercapai
Prameswari. H
Reggy Pratama
24 75 85 0,40 Sedang Tercapai
Putra
25 Siti Nurul Zakimah 65 80 0,42 Sedang Tercapai
26 Syahrul Ramadhan 70 85 0,50 Sedang Tercapai
119

27 Ulfah Hana Fairuz 75 95 0,80 Tinggi Tercapai


Windri Winata
28 60 85 0,62 Sedang Tercapai
Atmaja
Yulia Alisya
29 75 95 0,80 Tinggi Tercapai
Dwiyanti
30 Zahra Putri Aryanti 70 85 0,50 Sedang Tercapai
Terkecil 60 80 0,40
Terbesar 85 95 0,90
260
Jumlah 2055 17,64
5
Nilai Rata-rata 68,50 87 0,60
120

Lampiran 17

DOKUMENTASI
121
122
123

Anda mungkin juga menyukai