Anda di halaman 1dari 128

EFEKTIVITAS METODE INDEX CARD MATCH DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII TERHADAP


HUKUM BACAAN TAJWID (QALQALAH DAN RA’) DI MTs AL-
MAS’UDIYAH TEGALGUBUG CIREBON

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:
NURLAILATUL AZIZAH
NIM 1111011000098

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016
ABSTRAK

Nurlailatul Azizah, NIM. 1111011000098. Efektivitas Metode Index Card


Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Terhadap
Hukum Bacaan Tajwid (Qalqalah dan Ra’) di MTs Al-Mas’udiyah
Tegalgubug Cirebon
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an Hadis
siswa kelas VIII, dengan menggunakan pembelajaran aktif metode index card
match. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon
pada bulan November sampai Desember 2015. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap
siklus terdiri dari dua pertemuan, dari setiap pertemuan terdapat empat tahapan
yaitu: Perencanaan (Planing), Pelaksanaan (Acting), Pengamatan (Observing) dan
Refleksi (Reflecting) . Pengumpulan data dilakukan melalui pre test dan post test,
observasi, dan wawancara.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pembelajara Al-
Qur’an Hadits dengan menggunakan pembelajaran aktif metode index card match
dapat menigkatkan hasil belajar Al-Qur’an Hadis. Dari hasil penelitian siklus I
ketuntasan belajar yang dicapai yaitu sebanyak 41% dan siklus II sebanyak 86%.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif
metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
hukum bacaan Qalqalah dan Ra’ di kelas VIII MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug
Cirebon.
Kata kunci: Index Card Match, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas,
Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra’.

iii
ABSTRACT

Nurlailatul Azizah,, Nurlailatul Azizah, Effectiveness Index Card Match


Method to Improve Student Results Eighth Grade Reading Law Against Tajweed
(Qalqalah and Ra') in MTs Al-Mas'udiyah Tegalgubug Cirebon
This study aims to improve learning outcomes Qur'an Hadith eighth grade
students, using active learning methods index card match. This research was
conducted at MTs Al-Mas'udiyah Tegalgubug Cirebon from November to
December 2015. The research method used is the method of classroom action
research (PTK), which consists of two cycles. Each cycle consists of two
meetings, at each meeting, there are four stages: Planning (Planing), Execution
(Acting), observation (Observing) and Reflection (Reflecting). Data collected
through pre-test and post-test, observation, and interviews.
Results of research conducted shows that pembelajara Qur'an Hadith by using
active learning methods can boost the index card match learning outcomes of the
Quran Hadith. From the research cycle I achieved mastery learning is as much as
41% and the second cycle as much as 86%. Based on these results it can be
concluded that the active learning method index card match can improve student
learning outcomes in reading legal materials Qalqalah and Ra 'in class VIII MTs
Al-Mas'udiyah Tegalgubug Cirebon.

Keywords: Index Card Match, Results Learning, Classroom Action Research,


Reading Law Qalqalah and Ra '.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“Efektivitas Metode Index Card Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII Terhadap Hukum Bacaan Tajwid (Qalqalah dan Ra’) di MTs Al-
Mas‟udiyah Tegalgubug Cirebon”.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada kekasih Allah,


pejuang agama Islam dan suri tauladan umat manusia, Nabi Muhammad Saw.,
makhluk mulia yang penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama
manusia dan membawa kita pada jalan yang diridhai Allah Swt.

Dalam penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan


Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), penulis banyak mendapat
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil, maka
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam.
3. Ibu Hj. Marhamah Saleh, Lc,. MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam.
4. Bapak Abdul Ghofur, MA. Sebagai dosen Pembimbing yang selalu
meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan kepada
penulis agar menghasilkan skripsi yang baik dan benar.
5. Ibu Hj. Humayah Aisma, S.Pd.I Kepala Sekolah MTs Al-Mas‟udiyah
Tegalgubug Cirebon yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di MTs Al-Mas‟udiyah Tegalgubug Cirebon.

iv
6. Ibu Hj. Shoimi Guru Al-Qur‟an Hadis di MTs AL-Mas‟udiyah Tegalgubug
Cirebon yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan pengarahan kepada
penulis dari proses perencanaan sampai pelaksanaan pembelajaran.
7. Seluruh Dewan Guru, Staf dan siswa-siswi MTs AL-Mas‟udiyah Tegalgubug
Cirebon, yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian
berlangsung.
8. Teristimewa untuk Ayahanda Rustayim dan Ibunda Arinah, yang tak pernah
henti melantunkan do‟anya yang selalu mengiringi setiap langkah penulis dan
memberikan kasih sayang, semangat serta motivasi, sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dengan
baik. Semoga Allah senantiasa memberikan kasih sayang-Nya kepada
mereka, Aamiin.
9. Adik-adikku tersayang, Uzlifatul „Aeni dan Ahmad Hafidzin, yang
memberikan motivasi tersendiri bagi penulis dan turut mendo‟akan penulis
dalam menyelesaikan studi ini, do‟a kakak untuk kalian semoga kelak kalian
menjadi generasi muda yang hebat, cerdas, dan sholih-sholihah, Aamiin.
10. Keluarga tercinta, yang turut mendo‟akan serta menyemangati penulis agar
bisa lulus tepat waktu.
11. Teman-teman seperjuangan di PAI C angkatan 2011 yang senantiasa
membantu dan menemani penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini (Rena,
Uus, Kak Ami, Nining, Lina, Ana, Afifah, Anggun, Azkaa, Syifa, Neha, Ayu,
Abda‟u, Bang Jaka, Irfan, Syahrul, Bang Ali, Wiguna, Widadi, Aziz, Syauqi,
Rohmat, Firmansyah, Firman, Haikal, Akmal, Arvin, Elci, Taufik Akbar,
Topik Muarif, Jafar), saat bersama kalian merupakan saat-saat yang tak akan
terlupakan dalam hidup ini, semangat dan canda tawa kalian telah mewarnai
hari-hari penulis selama studi di kampus UIN Syarif Hidayatullah tercinta.
Semoga kehangatan persaudaraan kita tidak berhenti sampai di sini, Aamiin.
Begitu panjang perjalanan untuk menempuh sebuah proses yang dinanti
untuk mendapatkan sebuah kebanggaan, lika-liku perjuangan, pengorbanan,
harapan dan semoga pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah Swt. Aamiin.

v
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak. Akhir
kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.

Jakarta, 06 Januari 2016

Wassalam,

Nurlailatul Azizah

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ................................................................. ii

ABSTRAK ........................................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ x

DAFTAR BAGAN ............................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .............................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Deskripsi Teoritik ................................................................................................... 7
1. Metode Pembelajaran Index Card Match ........................................................ 7
a. Pengertian Metode Index Card Match ..................................................... 7
b. Kelebihan dan Kelemahan Index Card Match ......................................... 11
c. Langkah-langkah Metode Index card Match ........................................... 11
2. Hukum Bacaan Tajwid .................................................................................... 12
a. Pengertian Tajwid .................................................................................... 12
b. Hukum Bacaan Qalqalah .......................................................................... 13
1) Macam-macam qalqalah ................................................................... 14

vii
c. Hukum Bacaan Ra’ .................................................................................. 15
3. Hasil Belajar .................................................................................................... 16
a. Pengertian Belajar .................................................................................... 16
b. Hasil Belajar ............................................................................................. 18
c. Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ............................. 19
B. Kerangka Berfikir ................................................................................................... 20
C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................................ 21
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................ 24
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan ................................................................ 24
C. Subjek yang Terlibat dalam Penelitian .................................................................. 27
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................................................ 27
E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................................................. 28
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .......................................................... 30
G. Data dan Sumber Data ........................................................................................... 30
H. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 31
I. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................ 31
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ........................................................... 36
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ......................................................... 37
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .................................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah ......................................................................................................... 39
B. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 41
1. Kegiatan Pendahuluan (Prapenelitian) ............................................................ 41
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I ....................................................................... 46
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ..................................................................... 52
C. Analisis Data .......................................................................................................... 57
D. Pembahasan ............................................................................................................ 58
E. Keterbatasan Penelitian .......................................................................................... 59
BAB V PENUTUP

viii
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 60
B. Saran ....................................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan Siklus I ....................................................... 28

Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan Siklus II ...................................................... 29

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ................................. 31

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas mengajar ........................................ 33

Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I ............................................................ 35

Tabel 3.6 Kriteria Validitas Soal ................................................................................ 36

Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas Soal ............................................................................ 37

Tabel 4.1 Jumlah Siswa dan Rombel ......................................................................... 40

Tabel 4.2 Jumlah PTK Berdasarkan Kualifikasi Akademik ...................................... 40

Tabel 4.3 Kualifikasi Pendidik ................................................................................... 41

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar .......................................................... 42

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ................................................... 44

Tabel 4.6 ` Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Siklus I ............................................ 50

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Siklus II ........................................... 56

Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Selama 2 Siklus ..................................... 58

x
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................................. 26

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan proses sistematis yang bertahap serta
berkelanjutan dimana setiap saat terjadi perkembangan baru sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas pelaksanaannya. Kualitas pendidikan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah guru. Berhasil atau
tidaknya pembelajaran sangat dituntut oleh pengoptimalan komponen
pembelajaran, diantaranya adalah metode pembelajaran. Permasalahan yang
seringkali dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran agama islam
adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga
diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Di samping masalah lainnya yang
juga sering didapati adalah kurangnya perhatian guru agama terhadap variasi
penggunaan metode mengajar dalam upaya peningkatan mutu pengajaran
secara baik. Sebagai alternatif jawaban terhadap masalah-masalah tersebut

1
2

sangat diperlukan pengkajian secara kontinuitas dan mendalam tentang


metode pengajaran yang digunakan.
Bertitik tolak pada pengertian metode pengajaran, yaitu suatu cara
penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka
fungsi metode pengajaran tidak dapat diabaikan karena metode mengajar
tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar
dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistim pengajaran.1
Pendidikan berkualitas dapat dibentuk melalui adanya pendidik dan
peserta didik yang mampu bekerja sama dalam pembelajaran dengan baik.
Pendidik sebagai pemimpin disebuah aktivitas pembelajaran mempunyai
peran dan pengaruh yang penting dalam membimbing dan mengarahkan
siswa untuk mencapai tujuan keilmuan dan keterampilan. Pendidik
memegang otoritas mencari dan mempraktikkan metode yang relevan sebagai
upaya menjadikan mata pelajaran dapat menyenangkan serta materi dipahami
oleh siswa. Oleh karena itu pemakaian metode harus sesuai dan selaras
dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) di mana
pengajaran berlangsung.
Penggunaan metode yang tepat dapat akan turut menentukan efektivitas
dan efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit
ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih
menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi
sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.2
Untuk memilih metode mengajar tidak bisa sembarangan, banyak faktor
yang mempengaruhinya dan patut dipertimbangkan. Misalnya seperti yang
dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1979) sebagai berikut:
a. Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya.
b. Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya.
c. Situasi dengan berbagai keadaannya.
d. Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya.
1
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.
31.
2
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 107.
3

e. Pribadi guru serta kemampuan profesinya yang berbeda-beda.


Karena banyaknya mata pelajaran maka tujuan untuk setiap mata
pelajaran pun berbeda-beda pula. Hal ini memungkinkan seorang guru untuk
memilih metode untuk mencapai tujuan tersebut. Pemilihan metode yang
salah akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Guru jangan sesuka
hati memilih metode, ia harus berpedoman pada tujuan pembelajaran.3
Menurut pandangan Islam, tujuan pendidikan Islam sangat diwarnai dan
dijiwai oleh nilai-nilai ajaran Allah. Tujuan itu sangat dilandasi oleh nilai-
nilai Al-Qur’an dan hadits seperti yang termaktub dalam rumusan, yaitu
menciptakan pribadi-pribadi yang selalu bertakwa kepada Allah, sekaligus
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tujuan akhir pendidikan Islam
terletak pada perilaku yang tunduk dengan sempurna kepada Allah, baik
secara pribadi, kommunitas, maupun seluruh umat manusia.4
Pendidikan Agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk
membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan, amaliah,
dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang taqwa
kepada Allah Swt. Pengertian Pendidikan dalam bahasa Arab berarti Ta’dib
yang tekanannya tidak hanya pada unsur-unsur ilmu pengetahuan (‘ilm) dan
pengajaran (ta’lim) belaka, tetapi lebih menitik beratkan pada pendidikan diri
manusia seutuhnya (tarbiyatunafs wal akhlaq).5
Maka jika kita perhatikan tujuan dari pendidikan Islam adalah sejalan
dengan tujuan hidup manusia itu sendiri, yakni sebagaimana tercermin dalam
firman Allah dalam surat Adzariat ayat 56:

        

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Adzariat, 56)

3
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010), h. 222.
4
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2013), h. 105
5
Basyiruddin Usman, op. Cit., h. 4.
4

Dengan demikian tujuan pendidikan Islam haruslah diarahkan pada


pencapaian tujuan akhir trsebut, yaitu membentuk insan yang senantiasa
berhamba kepada Allah, dalam semua aspek kehidupannya.6
Adapun lembaga yang melaksanakan pembinaan dalam hal pendidikan
dan pengajaran yang dengan sengaja teratur dan terencana adalah sekolah,
dan diantara lembaga pendidikan yang mengembangkan dan mengajarkan
seluruh ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan agama islam salah satunya
adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) yang berciri khas Islam. Salah satu dari isi kurikulum MTs adalah
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits merupakan mata pelajaran penting
karena berkaitan dengan pelajaran mengenai dasar hukum dan kaidah-kaidah
manusia dalam menjalankan kehidupan beragama. Pentingnya mempelajari
dan mengamalkan Al-Qur’an dan Hadits supaya terbentuk menjadi pribadi
Muslim. Pemahaman tersebut dapat diperoleh melalui pembelajaran Al-
Qur’an Hadits di beberapa madrasah.
Belajar Al-Qur’an Hadits berbeda dengan ketika belajar bahasa Indonesia
atau Sejarah kebudayaan. Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits terdapat
ilmu-ilmu lain seperti Tajwid dan ilmu Qiro’ah. Dari sini siswa akan lebih
mengenali keindahan bahasa dan tata cara mengucapkannya sehingga siswa
menemukan pemahaman yang baik dan kemudian mampu
mengimplementasikan dalam tutur berbahasa di pergaulan sosial. Di samping
itu pesan-pesan dan materi mengenai ibadah dan muamalat yang banyak
terkandung di dalamnya, akan mampu mementuk karakter siswa menjadi
lebih baik.
Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, maka penulis mengajukan
penelitian dengan judul “Efektivitas Metode Index Card Match dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII terhadap hukum bacaan
Tajwid (Qalqalah dan Ra’) di MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon”.

6
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. 1, h. 11
5

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi berbagai
permasalahan yaitu:
1. Pengajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Al-Mas’udiyah masih
menggunakan metode konvensional (metode ceramah).
2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran Al-Qur’an Hadits tentang
hukum bacaan Qalqalah dan Ra’ di kelas 8 tahun ajaran 2014/2015 di
MTs Al-Mas’udiyah cirebon.
3. Kurangnya minat belajar siswa.
4. Hasil belajar siswa yang rendah.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis
membatasi penelitian ini, sebagai berikut:
1. Efektivitas metode Index Card Match yang dimaksud adalah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII di MTs Al-Mas’udiyah
Tegalgubug Cirebon.
2. Meningkatkan hasil belajar yang dimaksud adalah meningkatkan hasil
belajar yang masih dibawah KKM agar mencapai KKM dalam
pemahaman hukum bacaan tajwid (Qalqalah dan Ra’) pada kelas siswa
VIII di MTs Al-Mas’udiyah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan
masalahnya adalah Bagaimanakah Efektivitas pembelajaran Al-Qur’an Hadits
dengan menggunakan metode Index Card Match dalam meningkatkan hasil
belajar tentang hukum bacaan tajwid (Qalqalah dan Ra’) pada siswa kelas
VIII di MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon.
E. Tujuan Penelitian
Sebagaimana rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
tujuan dari hasil penelitian adalah untuk mengetahui Efektivitas pembelajaran
Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan metode Index Card Match dalam
6

meningkatkan hasil belajar tentang hukum bacaan tajwid (Qalqalah dan Ra’)
pada siswa kelas VIII di MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Al-Mas’udiyah
Cirebon tentang jukum bacaan tajwid.
b. Memberikan motivasi siswa kelas VIII MTs Al-Mas’udiyah
Cirebon untuk lebih aktif mengikuti pelajaran Al-Qur’an Hadits.
2. Bagi peneliti
a. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam
pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode Index Card
Match. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
referensi untuk penelitian selanjutnya. Dan sebagai bahan untuk
memperluas pengetahuan peneliti dalam mempersiapkan diri sebagai
calon tenaga pendidik yang profesional
3. Bagi Guru
a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan
terhadap guru agar senantiasa memotivasi siswa MTs Al-Mas’udiyah
Cirebon dalam meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa.
4. Bagi sekolah
a. Penelitian ini berguna untuk memberikan wacana baru tentang
pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang diinginkan oleh siswa.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Deskripsi Teoritik
1. Metode Pembelajaran Index Card Match
a. Pengertian Metode Index Card Match
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta dan hodos. Meta
berarti “melalui”, dan hodos berarti “jalan atau cara”, dengan
demikian metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu
tujuan.1 Dalam bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah
yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Sementara itu, dalam bahasa Inggris
metode disebut method yang berarti cara.2 Metode adalah cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Metode
pendidikan berarti cara-cara yang dipakai oleh guru agar tujuan

1
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: bumi aksara, 1994), h.65
2
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2013), h. 138

7
8

pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efesien.3 Selain itu, ada
pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu sarana untuk
menemukan, menguji, dan menyusun, data yang diperlukan bagi
pengembangan disiplin ilmu tersebut. Ada lagi pendapat yang
mengatakan bahwa metode sebenarnya berarti jalan untuk mencapai
tujuan, jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada
posisinya sebagai cara untuk menemukan, menguji, dan menyusun
data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau
tersistemasikannya suatu pemikiran. Dengan pengertian yang terakhir
ini, metode lebih memperlihatkan sebagai alat untuk mengolah dan
mengembangkan suatu gagasan sehingga menghasilkan suatu teori
atau temuan, dengan metode serupa itu ilmu pengetahuan apa pun
dapat berkembang.4
Secara terminologis atau istilah kata metode bisa membawa
kepada pengertian yang bermacam-macam sesuai dengan konteksnya.
Hasan Langgulung mengatakan, karena pelajaran agama sebagaimana
diungkapkan dalam Al-Qur‟an itu bukan hanya satu segi saja,
melainkan bermacam-macam yaitu ada kognitifnya seperti tentang
fakta-fakta sejarah, syarat-syarat sah sembahyang, ada aspek
afektifnya seperti penghayatan pada nilai-nilai dan akhlak, dan ada
aspek psikomotorik seperti praktik shalat, haji, dan sebagainya, maka
metode untuk mengajarkannya pun bermacam-macam, sehingga
metode tarbiyah islamiyah itu dapat diartikan sebagai metode
pengajaran yang disesuaikan dengan materi atau bahan pelajaranyang
terdapat dalam Islam itu sendiri. Karena muatan ajaran Islam itu luas,
maka metode tarbiyah islamiyah pun luas cakupannya.5
Dari beberapa pendapat tentang pengertian metode yang
dikemukakan diatas dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara

3
Martinis Yamin dan Maisah. Manajemen Pembelajaran Kelas. (Jakarta: GP Press. 2009), h.
148
4
H. Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), h.143
5
Ibid., h. 145
9

atau jalan untuk mencapai suatu tujuan, dalam konteks pendidikan


berarti cara yang di gunakan oleh guru untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Ketika anak didik tidak mampu berkonsentrasi, ketika sebagian
besar anak didik membuat kegaduhan, ketika anak didik menunjukkan
kelesuan, ketika minat anak didik semakin berkurang dan ketika
sebagian besar anak didik tidak menguasai bahan yang telah guru
sampaikan, ketika itulah guru mempertanyakan faktor penyebabnya
dan berusaha mencari jawabannya secara tepat. Karena bila tidak,
maka apa yang guru sampaikan sia-sia. Boleh jadi dari sekian keadaan
tersebut, salah satu penyebabnya adalah faktor metode. Karenanya
efektivitas penggunaan metode patut dipertanyakan.
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran
akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan yang telah
dirumuskan. Cukup banyak bahan pelajaran yang terbuang dengan
percuma hanya karena penggunaan metode menurut kehendak guru
dan mengabaikan kebutuhan siswa, fasilitas, serta situasi kelas. Guru
yang selalu senang menggunakan metode ceramah sementara tujuan
pengajarannya adalah agar anak didik dapat memperagakan salat,
adalah kegiatan belajar mengajaryang kurang kondusif. Seharusnya
penggunaan metode dapat menunjang pencapaian tujuan pengajaran,
bukannya tujuan yang harus menyesuaikan diri dengan metode.6
Efektif tidaknya suatu metode juga sangat dipengaruhi pada
kemampuan guru memakainya, di samping kepribadian guru memang
cukup dominan pengaruhnya. Perlu diperhatikan oleh seorang guru
ketepatan dalam memilih, menentukan mana diantara sekian metode
itu dapat lebih tepat dan cocok diterapkan dalam situasi pengajaran.7

6
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), cet ke- 4, h. 77
7
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. 1, h. 7
10

Adapun salah satu metode yang digunakan dalam strategi


pembelajaran aktif adalah Index Card Match. Metode pembelajaran
Index Card Match atau pencocokan kartu indeks ini dikembangkan
oleh Melvin L. Silberman. Index Card Match (pencocokan kartu
indeks) ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau
ulang materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk
berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temannya.8 Metode
Index Card Match ini melibatkan siswa secara langsung dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa lebih banyak memberikan perhatian dan
menikmati proses pembelajaran karena metode ini dikemas seperti
sebuah permainan.
Index Card Match adalah strategi yang cukup menyenangkan
yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan
sebelumnya. Namun demikian, materi pun tetap bisa diajarkan dengan
strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari
topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk
kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.9
Metode pembelajaran Index Card Match ini dapat memupuk kerja
sama siswa dalam mencari pasangan kartu indeks yang ada di tangan
mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik dan menyenangkan
karena siswa mencari pasangan kartu indeks sambil belajar.
Dengan menggunakan metode index card match maka dapat
mengandalkan daya ingat dan daya tangkap siswa terhadap apa yang
telah disampaikan oleh guru sebelumnya, yaitu dengan mencari atau
menemukan jawaban atau pertanyaan yang disediakan oleh guru
dalam bentuk potongan kartu yang berbeda. Masing-masing siswa
mendapat satu kartu dan dituntut untuk mencari dan menemukan
pasangan dari kartu yang dipegang.

8
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia &
Nuansa Cendekia, 2013), cet 8, h. 250
9
Hisyam Zaini,dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008),
h. 67
11

Dengan adanya strategi pembelajaran aktif ini, siswa akan lebih


semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
b. Kelebihan dan Kelemahan Index Card Match
Kelebihan Metode Pembelajaran Index Card Match10
1) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar
2) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa
3) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan
4) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf
ketuntasan belajar
5) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain
Kelemahan Metode Pembelajaran Index Card Match
1) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan
tugas dan prestasi
2) Guru harus meluangkan waktu yang lebih
3) Lama untuk membuat persiapan
4) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang
memadai dalam hal pengelolaan kelas
5) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk
bekerja sama dalam menyelesaikan masalah
6) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas
lain.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Index Card
Match
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Index Card
Match yaitu sebagai berikut:11

10
SekolahDasar.net, Portal Informasi Pendidikan Sekolah Dasar, 2015,
(http://www.sekolahdasar.net/2013/10/metode-pembelajaran-index-card-match.html?m=1).

11
Ibid., h. 67
12

1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada


dalam kelas.
2) Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
3) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya
pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas
berisi satu pertanyaan.
4) Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang tadi dibuat.
5) Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan
jawaban.
6) Beri setiap peserta didik satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah
aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh peserta didik akan
mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapat jawaban.
Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang
mereka dapatkan kepada teman yang lain.
7) Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk
berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-
teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-
pasangan yang lain.
8) Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
2. Hukum Bacaan Tajwid
a. Pengertian Tajwid
Membaca Al-Qur‟an tidak sama dengan membaca buku atau
membaca Kitab Suci lain. Membaca Al-Qur‟an adalah suatu ilmu
yang mengandung seni, seni baca Al-Qur‟an.12 Dalam membaca Al-
Qur‟an agar dapat mempelajari, membaca dan memahami isi dari
makna dari tiap ayat Al-Qur‟an yang kita baca, tentunya kita perlu
mengenal, mempelajari ilmu tajwid yakni tanda-tanda baca dalam tiap

12
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2001), Cet. 2, h. 89
13

huruf ayat Al-Qur‟an. Guna tajwid ialah sebagai alat untuk


mempermudah, mengetahui panjang pendek, melafazkan dan hukum
dalam membaca Al-Qur‟an.
Ilmu tajwid menurut bahasa adalah membaguskan. Yaitu ucapan
yang bagus dan indah. Pengetahuan tentang kaidah-kaidah serta cara-
cara membaca Al-Qur‟an dengan sebaik-baiknya dan sempurna. Dan
menurut istilah Qurra‟ adalah mengeluarkan huruf-huruf Hijaiyah
dari tempat keluarnya secara baik dan memberikan hak huruf dan
mustahaqnya. Artinya, bahwa memberikan hak huruf itu dalam
kondisi apapun bunyi huruf itu berbaris fathah, kasrah, dan dammah
ataupun sukun (mati) yang disebut sifat Asliyyah dan Lazimah
zatiyah.13 Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari
bagaimana cara melafazkan atau mengucapkan huruf-huruf yang
terdapat dalam kitab suci Al-Qur‟an maupun Hadis dan lainnya.
Sasaran ilmu tajwid adalah kata dan kalimat dari ayat-ayat Al-
Qur‟an saja, menurut Jumhur (mayoritas) Ulama, sedangkan sebagian
Ulama mengatakan bahwa Hadis pun membacanya sesuai dengan
kaidah ilmu tajwid. Faidahnya adalah menjaga atau memelihara agar
tidak terjadi kesalahan dalam mengucapakan atau membaca ayat-ayat
Al-Qur‟an al-Karim.14 Menurut para Ulama besar menyatakan bahwa
hukum bagi seseorang yang mempelajari tajwid adalah Fardhu
Kifayah, yakni dengan mengamalkan ilmu tajwid ketika membaca Al-
Qur‟an dan Fardhu „Ain atau wajib hukumnya baik laki-laki atau
perempuan yang mu‟allaf atau seseorang yang baru masuk dan
mempelajari Islam dan Kitab-Nya, untuk menghindari kesalahan
dalam membaca ayat suci Al-Qur‟an dan melafazkanya dengan baik
dan benar sehingga tiap ayat-ayat yang dilantunkan terdengar indah
dan sempurna.
b. Hukum Bacaan Qalqalah

13
Supian. Ilmu-ilmu Al-Qur’an Praktis. (Jakarta: GP Press, 2012), h. 2
14
Ibid.
14

‫اب‬ ِ ْ ‫اْل‬ ُ ْ‫َّح ِري‬


ِْ ‫ك َو‬
Qalqalah menurut bahasa artinya ُ ‫ضطَر‬ ْ ‫اَلت‬ artinya

bergerak atau memantul. Sedangkan menurut istilah adalah:


Bergeraknya lidah dengan huruf ketika mengucapkan huruf sukun
(mati) sehingga terdengar getaran yang kuat. Huruf Qalqalah

terhimpun oleh perkataannya ‫ب َجد‬


ُ ْ‫قُط‬ (yaitu Qaf, Ta‟, Ba‟, Jim dan

Dal).15
Qalqalah ialah bunyi huruf yang mengeper/goyang bila ia mati
atau bila mati karena dihentikan. Jika kita baca bunyinya tidak terus
menghilang melainkan masih terdengar juga perlahan-lahan. Seperti
bola ditendang setelah dia jatuh ke tanah tidak terus diam melainkan
kembali lagi ke atas.16
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan qalqalah
adala memantulkan bunyi huruf ketika mengucapkan huruf sukun
(mati).
1) Macam-macam Qalqalah
Qalqalah terbagi kepada dua bagian yaitu:

a) ُ‫الصغِْي َرة‬
َّ ُ‫اَلْ َق ْل َقلَة‬ (Qalqalah Sagirah) atau sering disebut Qalqalah

Sugra‟ atau Adna al-Qalqalah, yaitu terjadi pada sukun asli


karena wasal.17 Qalqalah Shughra (kecil) ialah bunyi huruf
Qalqalah matinya asal (asalnya mati).18

Contoh: ‫يَ ْقبَ ُل‬ dibaca ‫يَ ْققبَ ُل‬ = yaqqebalu

‫يَْبتَ ُغ‬ dibaca ‫يَْببتَ ُغ‬ = yabbetaghu

15
Ibid., h. 118
16
A. Mas‟udi Sjafi‟i. Pelajaran Tajwid. (Bandung: MG Semarang, 1967), h. 47
17
Supian, op. cit., h. 118.
18
Sjafi‟i. loc. cit.
15

b) ‫اَلْ َق ْل َقلَةُ الْ َكبِْي َرة‬ (Qalqalah Kabirah) atau sering disebut Qalqalah

Kubra‟ atau Wasat al-Qalqalah, yaitu terjadi pada sukun karena


waqaf (sukun „arid/sukun tidak asli).19 Qalqalah kubra (besar)
ialah bunyi huruf Qalqalah yang matinya bukan asal, dia mati
karena dihentikan.20

Contoh: ‫ََبِْي ْج‬ dihentikan ٓ‫ََبِْي ْجج‬

‫اِ ْس ٰح َق‬ dihentikan ٓ‫اِ ْس ٰح ْقق‬

‫بِالْ َو ِصْي ِد‬ dihentikan ٓ‫بِالْ َو ِصْي ْدد‬

c. Hukum Bacaan Ra’


Hukum Ra‟ )‫ (ر‬apabila berbaris fathah, kasrah dan dammah atau
huruf Ra‟ mati didahului huruf berbasis fathah, kasrah dan dammah
dalam berbagai keadaannya terbagi kepada tiga bagian:

a. Huruf Ra‟ dibaca ( ‫ ) تَ ْف ِخْي ِم‬tafkhim artinya tebal apabila:


1) Ra‟ berbaris fathah atau dhommah

Contoh: ‫ َغ ُف ْور‬- ‫ َخبَ ًرا‬- ‫ ُرِزقْ نَا‬- ‫َربَّنَا‬


2) Ra‟ itu mati, huruf yang sebelumnya berbaris fathah atau
dhommah.

Contoh: ‫ تُ ْر ََحُْو َن‬- ‫ض ْو َن‬


ُ ُ‫ يَ ْرق‬- ‫ قُ ْرآن‬- ‫بَ ْرد‬
3) Ra‟ itu mati, huruf yang sebelumnya berbaris kasrah „aridhah
(kasrah yang bukan asli), yaitu seperti kasrah yang ada pada
hamzah dari sebagian Fi‟il Amr, Hamzah tersebut dinamakan
Hamzah Washal, karena bila diwashalkan/disambung, hamzah
itu hilang.

19
Supian. loc. cit.
20
Sjafi‟i. loc. cit.
16

Contoh: ‫اِْرِجعُ ْوا‬ Disambung ‫فَ ْارِجعُ ْوا‬

‫اِْرفَعُ ْوا‬ Disambung ‫َوْرفَعُ ْوا‬

‫اِْر ََحُْوا‬ Disambung ‫فَ ْار ََحُْوا‬

‫اِْرَكعُ ْوا‬ Disambung ‫َو ْارَكعُ ْوا‬

b. Huruf Ra‟ dibaca ( ‫ ) تَ ْرقِْي ْق‬tarqiq artinya tipis bila:


1) Ra‟ berbaris kasrah
ِ
Contoh: ُ ِ‫ ب‬- ‫ لَف ْى ُخ ْسر‬- ‫َك ِرْْي – ََْت ِر ْى‬
‫ضر‬
2) Ra‟ mati, dan didahului oleh huruf berbaris kasrah

Contoh: ‫ فَاَنْ ِذ ْر‬- ‫فِْر َع ْو َن – فَبَش ِّْرُه ْم – فَ َكبِّ ْر‬


3) Ra‟ itu berbaris (hidup), akan tetapi didahului oleh huruf Ya

yang mati (‫يْر‬ ), bila diwaqafkan (dihentikan) dibaca tarqiq.

Contoh: ‫ح ِريْر‬
َ - ‫ َسعِْي ر‬- ‫ َكبِْي ر‬- ‫ َخْي ر‬- ‫ َخبِْي ر‬- ‫قَ ِديْر‬
c. Huruf Ra‟ boleh dibaca tarqiq dan boleh dibaca tafkhim, yaitu:
bila Ra‟ itu mati, didahului oleh huruf berbaris kasrah tetapi

menghadapi huruf Isti‟la. Huruf Isti‟la ada 7 ialah ‫خصضغط‬

‫ ق ظ‬huruf-huruf tersebut dikumpulkan dalam: ‫ض ْغط قِ ْظ‬


َ ‫ص‬
َّ ‫ُخ‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ ا ْسِ ِْت‬- ‫ ف ْرقَة‬- ‫ ق ْرطَاس‬- ‫صاد‬ َ ‫لَبِالْم ْر‬
21
Contoh: ‫ضاء‬ َ ‫ م ْر‬- ‫صاد‬
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kata yang sudah tidak asing lagi di telinga
kita, bahkan bagi siswa belajar sudah menjadi kegiatan yang
21
Ibid., h. 26-27.
17

dilakukan setiap hari. Tapi sebagian orang memandang belajar sebagai


latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan
menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan
merasa cukup puas bila anak-anak mereka telah mampu
memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa
pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan.22
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku.
Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.23
Geoch berpendapat belajar adalah Learning is change in
performance as a result of practice. (Belajar adalah perubahan
performance sebagai hasil latihan).24
Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar
dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi:
“acquisition of any relatively permanent change in behavior as a
result of practice and experience” (Belajar adalah perolehan
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan
dan pengalaman). Rumusan kedua adalah process of acquiring
responses as a result of special practice (Belajar ialah proses
memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus).25
Wittig dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan
belajar sebagai: any relatively permanent change in an organism’s
behavioral repertoire that occurs as a result of experience. Belajar
ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala

22
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 59
23
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 9
24
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012)
25
Muhibbin Syah, op. cit., h. 60-61
18

macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil


pengalaman.26
Dari beberapa pendapat para ahli tentang belajar diatas dapat
dipahami bahwa belajar adalah proses perolehan perubahan tingkah
laku yang terjadi dalam seagala hal merupakan hasil dari latihan
khusus dan pengalaman yang dialami oleh individu.
Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh
setelah pelaksanaan proses belajar mengajar. Efesiensi dan keefektifan
mengajar dalam proses interaksi belajar yang baik adalah segala daya
upaya guru untuk membantu para siswa agar bisa belajar dengan baik.
Untuk mengetahui keefektifan mengajar, dengan memberikan tes,
sebab hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek
proses pengajaran.27
b. Hasil Belajar
Pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa. Perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak
dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal
ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang
dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan
yang terjadi sebagai hasil belajar siswa.28
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.29
Keberhasilan pembelajaran banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Salah satunya adalah faktor guru dapat melaksanakan

26
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 89
27
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), Cet. 1, h. 20
28
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 192-193
29
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 22
19

pembelajaran. Untuk itu, dalam melaksanakan pembelajaran guru


harus berpijak pada prinsip-prinsip tertentu.30
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan
kegiatan penilaian hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar
merupakan berakhirnya proses belajar. Hasil belajar dapat timbul
dalam berbagai jenis perbuatan atau pembentukan tingkah laku peserta
didik.
c. Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar sebagai
berikut:
1. Faktor Internal31
a. Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan
cacat jasmani dan sebagainya, semuanya akan membantu
dalam proses dan hasil belajar.
b. Faktor Psikologis
Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki
kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal
kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini
akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-
masing. Beberapa faktor psikologis diantaranya meliputi
intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi,
dan kognitif dan daya nalar.
2. Faktor Eksternal32
a. Faktor Lingkungan

30
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 294
31
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: GP Press, 2012),
h. 24-26
32
Ibid., h. 31-32
20

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil


belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau
alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan
alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara,
dan sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berwujud
manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Karena itu sekolah hendaknya
didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar.
b. Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang keberdaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang
telah dirancang. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa
kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor


yang mempengaruhi prestasi belajar ada yang berasal dari dalam diri
individu dan ada yang dari luar individu. Ketika faktor-faktornya baik
dari dalam maupun dari luar individu itu menunjukkan arti yang
positif atau baik, maka baik pulalah hasil ataupun prestasinya
demikian pula sebaliknya. Di samping itu strategi dan metode belajar
siswa juga sangat menentukan hasil belajarnya. Sebab tanpa strategi
dan metode belajar, seseorang siswa akan sulit meraih hasil belajar
yang maksimal.
B. Kerangka Berfikir
Al-Qur‟an Hadis dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang susah
untuk dimengerti. Dalam tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran Al-Qur‟an Hadis, siswa mampu menyajikan tingkat hafalan
yang baik terhadap materi yang diterimanya. Tetapi pada kenyataannya, siswa
21

sering kali tidak memahami atau mengerti secara mendalam pengetahuan


yang bersifat hafalan tersebut.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadis cenderung
masih menggunakan metode konvensional sehingga minat siswa untuk
mengikuti pelajaran kurang. Siswa yang merasa sudah tidak mampu
mengikuti pembelajaran ini tidak akan memperhatikan materi yang
disampaikan oleh guru sehingga menyebabkan menurunya hasil belajar
siswa.
Oleh karena itu, perlu adanya penggunaan metode yang dapat
menjadikan siswa menjadi lebih aktif serta mampu mencapai proses belajar
yang ideal. Melalui metode Index Card Match diharapkan dapat memberikan
suasana baru yang menarik dalam pengajaran khususnya pada mata pelajaran
Al-Qur‟an Hadis. Metode Index Card Match merupakan suatu metode
pembelajaran yang menggunakan kartu, dimana kartu tersebut berisi
pertanyaan dan jawabannya. Metode ini berpotensi membuat siswa senang,
unsur permainan yang terkandung dalam metode ini membuat kegiatan
pembelajaran tidak membosankan. Penjelasan aturan permainan perlu
dijelaskan kepada siswa agar metode ini menjadi lebih efektif.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match
dapat menyenangkan siswa serta dapat melatih siswa untuk bekerjasama
dalam kegiatan pembelajaran.
C. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yayah Lailatuzzuhriah dengan judul
“Pengaruh Penerapan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar
Siswa di MTs Islamiyah Ciputat”. hasil penelitian diperoleh bahwa
terdapat pengaruh hasil belajar kognitif anatara kelompok siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran index card match
dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan metode ceramah pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak materi Beriman Kepada Rasul Allah , dan rata-
rata hasil belajar aqidah akhlak siswa yang diajar dengan metode index
22

card match lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan metode
ceramah.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Zubaidah dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar IPS Siswa dengan Penggunaan Pembelajaran Aktif Metode
Index Card Match di MTS Negeri 19 Jakarta. Hasil penelitian diperoleh
bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan yang signifikan dan rata-
rata N-Gain pada Siklus I berkisar 0,50 dan meningkat menjadi 0,66 pada
Siklus II. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat dibuktikan bahwa
penggunaan pembelajaran aktif metode index card match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Suyatmi pada skripsi yang berjudul
“Pengaruh Strategi Active Learning dengan Metode Index Card Match
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Penelitian tersebut
memberikan kesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa
dengan menggunakan metode pembelajaran aktif metode Index Card
Match secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan
menggunakan metode konvensional.
4. Ruhana pada skripsi dengan judul “Penerapan strategi index card match
dalam Meningkatkan Minat Belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas
VIII” dalam skripsi ini dapat di simpulkan Penerapan metode
pembelajaran index card match dengan desain penelitian tindakan kelas
mampu meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran. Terbukti
dengan perolehan persentase tingkat minat belajar siswa sampai dengan
siklus II yang mengalami peningkatan dan telah mencapai kriteria
keberhasilan.

D. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan pada uraian-uraian landasan teori yang telah disampaikan
peneliti diatas bahwa pembelajaran Al-Qur‟an Hadis dengan metode Index
Card Match adalah suatu strategi pembelajaran yang mampu menumbuhkan
23

semangat siswa sehingga pembelajaran yang ada di kelas tidak menjadi pasif
dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan paparan di atas
maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
“Pembelajaran dengan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar dalam pembelajaran
Al-Qur‟an Hadis kelas VIII di MTs Al-Mas‟udiyah Tegalgubug Cirebon”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat yang penulis akan jadikan objek dalam penelitian adalah sekolah
MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon yang akan dilaksanakan pada
semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 yaitu pada bulan November 2015.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) atau yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research, yaitu
suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan
perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran.1
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama.2

1
Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara: 2009), h. 105
2
Ibid. h. 3

24
25

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk memecahkan masalah


pembelajaran di kelas. Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan
dengan penelitian tindakan kelas (PTK), yakni penelitian, tindakan dan kelas.
1. Penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara
sistematis, empiris dan terkontrol.
2. Tindakan dapat diartikan perlakuan tertentu yang dilakukan seseorang,
dalam hal ini guru yang merupakan tindakan untuk memperbaiki
kinerjanya.
3. Kelas, menunjukkan suatu tempat dimana proses pembelajaran
berlangsung tanpa rekayasa khusus untuk melakukan penelitian atau di-
setting terlebih dahulu, namun sesuai dengan situasi dan kondisi yang
wajar tidak dibuat-buat.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan


dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan
yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan (planing), (2) pelaksanaan (acting),
(3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting).3
Model penelitian tindakan kelas ini mengandung empat komponen,
adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut :

3
Ibid. h. 16
26

Bagan 3.1

siklus PTK

Perencanaan

Refleksi SIKLUS 1 Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS
Refleksi Pelaksanaan
2

Pengamatan

Penjelasan gambar alur di atas adalah:

1. Perencanaan (planning) dalam setiap siklus disusun perencanaan


pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran. Dengan demikian dalam
perencanaan bukan hanya berisi tentang tujuan atau kompetensi yang
27

harus dicapai akan tetapi juga harus lebih ditonjolkan perlakuan


khususnya oleh guru dalam proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan (action) adalah perlakuan yang dilaksanakan guru
berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan yang
dilakukan guru adalah perlakuan yang dilaksanakan yang diarahkan
sesuai dengan perencanaan. Tindakan adalah perlakuan yang
dilaksanakan oleh guru yang sesuai dengan fokus masalah.
3. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah
disusun.
4. Refleksi (reflection) adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang
dilaksanakan guru selama tindakan. Dari hasil refleksi, guru dapat
mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat
dijadikan dasar dalam penyusunan rencana ulang.4
Berdasarkan hasil refleksi ini, guru dapat melakukan perbaikan terhadap
rencana awal yang telah dibuatnya jika masih terdapat kekurangan sehingga
belum memberikan dampak perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan.

C. Subjek yang Terlibat dalam Penelitian


Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII dari MTs Al-Mas’udiyah
Tegalgubug Cirebon pada Tahun Pelajaran 2015/2016

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru yang melakukan
proses pembelajaran dengan membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan
kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan data, dan menganalisis
data serta melaporkan hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi Al-
Qur’an Hadis dan para siswa berperan sebagai observer.

4
Prof. DR. H. Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009) cet.3, h.78
28

E. Tahapan Intervensi Tindakan


Penelitian tindakan diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan
(pra penelitian) kemudian akan dilanjutkan dengan siklus I dan siklus
selanjutnya sehingga mencapai indikator keberhasilan.
Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian di atas adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Tahapan Intervensi Tindakan Siklus I

Tahap Kegiatan
Pendahuluan 1. Observasi ke sekolah MTs Al-Mas’udiyah
Tegalgubug Cirebon
2. Mengurus surat izin penelitian
3. Membuat instrument penelitian
4. Menyiapkan perlengkapan penelitian
5. Melakukan wawancara kepada guru Al-qur’an Hadis
di sekolah tersebut dan menentukan kelas subjek
penelitian
6. Melakukan observasi proses pembelajaran di kelas
penelitian
7. Mensosialisasikan pembelajaran Al-Qur’an Hadis
dengan menggunakan metode pembelajaran Index
Card Match pada siswa subjek penelitian.
Perencanaan 1. Menyiapkan kelas penelitian
siklus I 2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
dengan metode Index Card Match
3. Membuat skenario pembelajaran atau rencana
pelaksanaan pembelajaran
4. Menyiapkan sumber belajar
5. Mendiskusikan kepada guru kolaborator
6. Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara, dan
catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya)
29

7. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap


pertemuan
8. Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus 1
9. Mempersiapkan alat dokumentasi
Pelaksanaan 1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan diawali
siklus I pemberian pre test, dan post test pada akhir siklus I
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Melaksanakan pembelajaran Al-Qur’an Hadis dengan
metode Index Card Match
Pengamatan 1. Mengamati jalannya proses pembelajaran
siklus I 2. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran
3. Mendokumentasikan kegiatan siswa
4. Mengamati hasil tes siklus I
Refleksi Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
siklus I kembali apa yang sudah dilakukan. Evaluasi dijadikan
feedback dalam merencanakan perbaikan untuk
pelaksnaan tindakan selanjutnya.

Tabel 3.2

Tahapan Intervensi Tindakan Siklus II

Tahap Kegiatan
Perencanaan 1. Menyiapkan kelas penelitian
siklus II 2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
dengan metode Index Card Match
3. Membuat skenario pembelajaran atau rencana
pelaksanaan pembelajaran
4. Menyiapkan sumber belajar
5. Mendiskusikan kepada guru kolaborator
6. Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara, dan
30

catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya)


7. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
pertemuan
8. Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus II
9. Mempersiapkan alat dokumentasi
Pelaksanaan 1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan diawali
siklus II pemberian pretes, dan postes pada akhir siklus II
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Melaksanakan pembelajaran Al-Qur’an Hadis
dengan metode Index Card Match
Pengamatan 1. Mengamati jalannya proses pembelajaran
siklus II 2. Mengamati aktivitas siswa dalam pembeljaran
3. Mendokumentasikan kegiatan siswa
4. Mengamati hasil tes siklus II
Refleksi Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
siklus II kembali apa yang sudah dilakukan. Evaluasi dijadikan
feedback dalam merencanakan perbaikan untuk
pelaksnaan tindakan selanjutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan


Hasil intervensi yang diharapkan dari penelitian ini yaitu: adanya
peningkatan hasil belajar pada proses pembelajaran Al-Qur’an Hadis yang
dilihat dari ketercapaian KKM. Indikator keberhasilan ketuntasan hasil
belajar yang diharapkan mencapai persentasi 75% dengan nilai KKM sebesar
75.

G. Data dan Sumber Data


Data dan sumber data penelitian ini ada dua macam, yaitu:
31

1. Data kualitatif: hasil observasi guru dalam proses pembelajaran, hasil


observasi siswa, hasil wawancara dengan guru mata pelajaran dan siswa,
catatan lapangan, serta dokumentasi.
2. Data kuantitatif : berupa pre test dan post test
3. Sumber data diperoleh dari guru mata pelajaran, siswa kelas VIII MTs
Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon dan peneliti.

H. Tekhnik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah dengan melakukan
observasi terhadap proses pembelajaran, melakukan wawancara, membuat
catatan lapangan, lembar observasi, dokumentasi, dan merekapitulasi nilai
hasil belajar yang diperoleh siswa dari tes pada setiap akhir siklus.

I. Instrumen Pengumpulan Data yang digunakan


Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa
instrument antara lain:
1. Panduan Observasi
Panduan observasi digunakan untuk mengungkapkan aktivitas siswa
selama proses pembelajaran. Dengan kisi-kisi observasi sebagai berikut :

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

1. Tempat duduk masing-masing siswa

2. Kesiapan menerima pembelajaran

II Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Menjawab pertanyaan guru


32

2. Mendengarkan penjelasan tentang


kompetensi yang hendak dicapai

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memperhatikan penjelasan materi


pelajaran

2. Bertanya saat proses penjelasan


materi

3. Interaksi antar siswa

4. Interaksi antara siswa-guru, siswa-


materi pelajaran

B. Pendekatan/Strategi Belajar

1. Keterlibatan dalam kegiatan belajar

2. Mengemukakan pendapat ketika


diberikan kesempatan

3. Mencatat penjelasan yang


disampaikan guru

4. Mengikuti proses pembelajaran

C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar

1. Interaksi antara siswa dan media


pembelajaran yang digunakan guru

2. Tertarik pada materi yang disajikan


dengan media pembelajaran

3. Ketekunan dalam mempelajari


sumber belajar yang ditentukan guru

D. Penilaian Proses

1. Mengerjakan tugas/latihan yang


33

diberikan guru

2. Menjawab pertanyaan guru dengan


benar

E. Penggunaan Bahasa

1. Mengemukakan pendapat

2. Mengajukan pertanyaan

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi


rangkuman/kesimpulan

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Mengajar
No ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

1. Pengaturan tempat duduk masing-


masing siswa

2. Pengkondisian kesiapan pelaksanaan


pembelajaran

II Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Mengajukan pertanyaan/apersepsi

2. Memberikan penjelasan tentang


kompetensi yang hendak dicapai

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memberikan penjelasan materi


pelajaran
34

2. Mengajukan pertanyaan saat proses


penjelasan materi

3. Memfasilitasi adanya interaksi antar


siswa

4. Memfasilitasi interaksi antara siswa-


guru, siswa-materi pelajaran

B. Pendekatan/Strategi Belajar

1. Melaksanakan pembelajaran aktif

2. Memberikan kesempatan kepada


siswa untuk bertanya

3. Memberikan respon terhadap


pertanyaan dan jawaban siswa

4. Memotivasi siswa untuk bertanya

C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar

1. Kemampuan menggunakan media


pembelajaran

2. Kesesuaian media dengan materi


dan strategi

3. Penggunaan sumber belajar selain


buku ajar dan LKS

D. Penilaian Proses

1. Memberikan tugas/latihan

2. Melakukan penilaian

E. Penggunaan Bahasa

1. Ketepatan penggunaan bahasa yang


sesuai dengan perkembangan peserta
didik
35

2. Ketepatan penggunaan bahasa yang


sesuai dengan kaidah

IV PENUTUP

Melakukan konfirmasi

Memberikan kesimpulan dan tindak


lanjut

2. Lembar Tes
Lembar tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Dengan kisi-kisi tes sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar siklus I

Tingkat satuan : Madrasah Tsanawiyah/MTs


Kelas/semester : VIII/I
Materi : Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’.
SK : Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’.
KD : 1.1 Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’.
1.2 Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’
dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an dengan
benar.

Nomor Butir
No Indikator yang dicapai
Soal
Siswa mampu menjelaskan hukum bacaan 1, 2, 10, 15,
1 Qalqalah dan Ra’ 17, 22, 24, 27
Siswa mampu menjelaskan macam-macam hukum 12, 13, 19, 20,
2 bacaan qalqalah dan ra’ 28
3 Siswa mampu menyebutkan huruf Qalqalah 3, 6, 8, 11, 26
Siswa mampu menerapkan hukum bacaan 4, 5, 7, 9, 14,
4 qalqalah dan ra’ 16, 18, 21, 23,
25, 29, 30
36

3. Wawancara
Wawancara ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai
pandangan dari informan yang diwawancarai. Dengan demikian data yang
diberikan informan merupakan data yang sesungguhnya.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi


Untuk memperoleh data yang valid, yaitu objektif, sahih dan handal,
maka dalam penelitian ini penulis menganalisis data yang diuji cobakan,
penelitian ini mengadakan beberapa tahap di antaranya :
1. Uji Validitas
Karakteristik instrument yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah
memenuhi prasyaratan tes, yakni memilki validitas dan reliabilitas yang
baik. Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes
telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas juga bermakna
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument.
Untuk memudahkan dalam tahap pengujian validitas ini penulis
menggunakan ANATES.
Sebagaimana dikutip oleh Arikunto, Anderson dkk, menyatakan “a
test is valid if it measures what it purpose to measure atau diartikan : yaitu
sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur”.5

Kriteria indeks validitas soal yang digunakan adalah :


Tabel 3.7
kriteria validitas soal
Rentang Keterangan
0.80-1.00 Sangat tinggi
0.60-0.80 Tinggi
0.40-0.60 Cukup

5
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.65
37

0.20-0.40 Rendah
0.00-0.20 Sangat rendah

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya dan konsisten. Suatu instrument dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data jika telah diuji reliabilitasnya.
Reliabilitas alat ukur terkait dengan masalah kesalahan pengukuran (error
measurement), sedangkan reliabilitas hasil ukur terkait dengan masalah
kesalahan pengambilan sampel.
Perhitungan reliabilitas menggunakan ANATES. Dengan kriteria
sebagai berikut :

Tabel 3.8
kriteria reliabilitas soal
Rentang Keterangan
0.90-0.100 Sangat tinggi
0.70-0.90 Tinggi
0.40-0.70 Sedang
0.20-0.40 Rendah
0.00-0.20 Kecil

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis


Data yang diperoleh dalam penelitian, selanjutnya diinterpretasikan
melalui analisis perhitungan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data kuantitatif
Data hasil tes siswa dinalisis dari setiap siklus yang telah dilakukan
peningkatan hasil belajar Al-Qur’an Hadis siswa. Selanjutnya hasil belajar
38

Al-Qur’an Hadis dianalisis dengan membuat rata-rata nilai tes formatif


yang kemudian dibuat presentasinya.
Untuk memperoleh frekuensi relatif (angka persenan) digunakan
rumus:6

P=
Keterangan :
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N = number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P = angka persentase
2. Data kualitatif
a. Observasi
Data hasil observasi disajikan dalam bentuk deskripsi.
b. Wawancara
Data hasil wawancara dideskripsikan dalam kalimat kemudian
disusun dalam bentuk rangkuman hasil wawancara.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan


Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang
diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan hasil
belajar pada pelajaran Al-Qur’an Hadis, maka dilakukan tindakan selanjutnya
sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Namun bila kriteria sudah tercapai
maka penelitian dicukupkan hanya pada siklus I.

6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011),
cet. 23, h. 43
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : MADRASAH TSANAWIYAH AL MAS’UDIYAH
2. Alamat :
a. Jalan : Pon-Pes Al-Hidayat Blok Rembes Rt/Rw: 05/09
b. Desa/ Kelurahan : Tegalgubug
c. Kecamatan : Arjawinangun
d. Kabupaten/ Kota : Cirebon
e. Provinsi : Jawa Barat
f. Kode Pos : 45162
g. No. Telepon/HP : 081 324 961 616
3. NSM : 121232090058
4. Mulai Operasional : Tahun 2004
5. Status Madrasah : Swasta
6. Status Tanah : Milik Sendiri
7. Status Bangunan : Milik Sendiri
8. Terakreditasi :B
9. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

39
40

a. Visi Sekolah
”Mencetak siswa yang religius, berprestasi, dan dapat berinteraksi sosial
di masyarakat sesuai dengan ajaran Islam”

b. Misi Sekolah
1) Membimbing siswa menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa
kepada ALLAH SWT.
2) Menumbuhkan sifat Akhlaqul Karimah dengan meneladani sifat-sifat
RASULULLAH SAW
3) Menumbuhkan semangat berprestasi kepada seluruh warga madrasah.
4) Terlaksananya program ekstrakurikuler untuk menghasilkan siswa
yang berprestasi dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
10. Jumlah Siswa dan Rombel Dua Tahun Terakhir
Tabel 4.1
Jumlah Siswa dan Rombel
TAHUN PELAJARAN

No Kelas 2014-2015 2015-2016

Jumlah Rombel Jumlah Rombel

1. VII 49 1 55 2

2. VIII 36 1 49 1

3. IX 47 1 36 1

JUMLAH 132 3 140 4

11. Jumlah Guru dan Tenaga Pendukung


a. Jumlah PTK berdasarkan tingkat Kualifikasi Akademik
Tabel 4.2
Jumlah PTK Berdasarkan Tingkat Kualifikasi Akademik
Tingkat Pendidikan Terakhir
No Status/ Jabatan <
SLTA D2 D3 S1 S2 S3
SLTP

1. Kepala Sekolah - - - - 1 - -
41

2. Guru PNS - - - - - - -

3. Guru Tetap Yayasan - 2 - - 7 1 -

4. Guru Tidak Tetap - - - - 5 - -

b. Kualifikasi Pendidik berdasarkan tingkat Kompetensi/ Sertifikasi


Tabel 4.3
Kualifikasi Pendidik
Jumlah Personil yang Lulus Sertifikasi
No Status/ Jabatan
Jumlah Tahun

1. Kepala Sekolah 1 2013

2. Guru PNS - -

3. Guru Tetap Yayasan 3 2011, 2012, 2013

B. Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pendahuluan (Prapenelitian)
Penelitian tindakan kelas dimulai dengan melakukan observasi awal di
MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon. Kegiatan ini merupakan tahap
awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui situasi dan kondisi belajar
tempat penelitian dilakukan. Dalam kegiatan pendahuluan (prapenelitian) ini,
peneliti melakukan wawancara dengan siswa dan guru mata pelajaran Al-
Qur’an hadis dan melakukan observasi pada proses pembelajaran di kelas.
Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran, untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan
pembelajaran dan mengetahui hasil belajar Al-Qur’an hadis siswa.
Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru mata
pelajaran Al-Qur’an hadis dan siswa kelas VIII. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru mata pelajaran Al-Qur’an hadis di MTs Al-
Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon diperoleh informasi sebagai berikut:
a. Metode pembelajaran Al-Qur’an hadis yang selama ini digunakan adalah
metode ceramah, mencatat dan tanya jawab.
42

b. Sikap siswa yang cenderung pasif dalam belajar Al-Qur’an hadis


sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa yang berujung
pada hasil belajar Al-Qur’an hadis siswa yang tergolong rendah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas VIII MTs Al-
Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon diperoleh informasi sebagai berikut:
a. Sebagian siswa menyukai pelajaran Al-Qur’an hadis dan sebagian siswa
lainnya kurang menyukai pelajaran Al-Qur’an hadis.
b. Sebagian siswa kurang paham dengan materi yang dijelaskan oleh
gurunya saat pembelajaran berlangsung.
c. Metode yang digunakan guru mata pelajaran Al-Qur’an hadis adalah
metode ceramah, mencatat dan tanya jawab, hal inilah yang membuat
siswa merasa bosan.
d. Siswa menginginkan guru mata pelajaran Al-Qur’an hadis
menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan dan tidak
membuat bosan.
Adapun hasil penelitian selama kegiatan pendahuluan (prapenelitian)
melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar

Pra pembelajaran
No
Aspek yang diamati Deskripsi
1. Pengaturan tempat duduk masing- Dari hasil pengamatan, guru
masing siswa sudah mengatur tempat duduk
siswa dengan baik, sesuai
denah duduk siswa.
2. Pengkondisian kesiapan menerima Dari hasil pengamatan guru
langsung masuk ke dalam
pembelajaran
pembelajaran tanpa di dahului
ice breaking.
Kegiatan membuka pelajaran
1. Mengajukan pertanyaan/apersepsiDari hasil pengamatan guru
mengajukan
pertanyaan/apersepsi.
2. Memberikan penjelasan tentang Dari hasil pengamatan guru
kompetensi yang hendak dicapai memberikan penjelasan
tentang kompetensi yang
hendak dicapai.
43

kegiatan inti pembelajaran


1. Memberikan penjelasan materi Dari hasil pengamatan, guru
pelajaran memberikan penjelasan
terkait materi yang akan
diajarkan.
2. Mengajukan pertanyaan saat Dari hasil pengamatan, guru
proses penjelasan materi memberikan pertanyaan
kepada siswa saat proses
penjelasan materi
3. Memfasilitasi adanya interaksi Dari pengamatan, guru
antar siswa kurang memfasilitasi
terjadinya interaksi antar
siswa.
4. Memfasilitasi interaksi antara guru Dari hasil pengamatan, guru
dan siswa, siswa-materi peajaran kurang memfasilitasi
terjadinya interaksi antara
siswa dan guru, siswa dengan
materi pelajaran. Di sini guru
menjadi satu-satunya pusat
perhatian siswa.
5. Melaksanakan pembelajaran aktif Dari pengamatan, guru tidak
melaksanakan pembelajaran
aktif karena tidak adanya
interaksi antara peserta didik.
6. Memberikan kesempatan kepada Dari hasil pengamatan, guru
siswa untuk bertanya sudah memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya terkait materi yang
diajarkan.
7. Memberikan respon terhadap Dari hasil pengamatan, guru
pertanyaan dan jawaban siswa sudah memberikan respon
yang baik terhadap jawaban
siswa.
8. Memotivasi siswa untuk bertanya Dari hasil pengamatan, guru
kurang memotivasi siswa
untuk bertanya.
9. Kemampuan penggunaan media Dari hasil pengamatan
pembelajaran media/sumber belajar yang
digunakan hanya berupa buku
LKS.
10. Kemampuan media dengan materi Dari hasil pengamatan
dan strategi media/sumber belajar yang
digunakan hanya berupa buku
LKS, metode yang digunakan
hanya meode ceramah.
11. Memberikan tugas/latihan kepada Dari hasil pengamatan guru
siswa sudah baik memberikan
tugas/latihan kepada siswa.
12. Melakukan penilaian Dari hasil pengamatan guru
44

sudah melakukan penilaian.


13. Ketepatan penggunaan bahasa Dari hasil pengamatan guru
yang sesuai dengan perkembangan sudah menggunakan bahasa
peserta didik yang baik dan benar dan
sesuai dengan kaidah yang
berlaku.
Penutup
1. Melakukan konfirmasi Dari hasil pengamatan guru
memberikan kesimpulan dan sudah melakukan konfirmasi,
tindak lanjut. memberikan kesimpulan serta
pemberian tugas sebagai
tindak lanjut.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pra pembelajaran
No
Aspek yang diamati Deskripsi
1. Tempat duduk masing- Siswa menempati tempat duduknya
masing siswa masing-masing sesuai dengan
denah tempat duduk siswa.
2. Kesiapan menerima Dari pengamatan sebagian siswa
pembelajaran siap dan sebagian lagi belum siap
menerima pelajaran, dan ada
sebagian siswa yang tidak
membawa buku pelajaran.
Kegiatan membuka pelajaran
1. Menjawab pertanyaan guru Dari pengamatan sebagian siswa
mampu untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru dan
sebagian lain belum mampu
menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
2. Mendengarkan penjelasan Sebagian besar siswa
tentang kompetensi yang mendengarkan, namun sebagian
hendak dicapai kecilnya terlihat cuek, dan
mengobrol serta bercanda dengan
temannya.
kegiatan inti pembelajaran
1. Memperhatikan penjelasan Di awal-awal guru menjelaskan,
materi pembelajaran masih terdapat banyak yang
45

mengobrol, setelah ditegur oleh


guru mereka mulai memperhatikan.
2. Bertanya saat proses Dari pengamatan, tidak ada siswa
penjelasan materi yang bertanya saat proses
penjelasan materi.
3. Interaksi antar siswa Dari pengamatan, terjadi interaksi
antar siswa saat proses
pembelajaran
4. Interaksi antara guru dan Dari pengamatan, terjadi sedikit
siswa interaksi antara siswa dan guru pada
saat proses Tanya jawab
5. Keterlibatan dalam kegiatan Dari pengamatan semua siswa
belajar terlibat dalam kegiatan belajar
6. Mengemukakan pendapat Dari pengamatan, guru memberikan
ketika diberikan kesempatan kesempatan siswa untuk
mengemukakan pendapat. Namun
tidak ada siswa yang
mengemukakan pendapatnya.
7. Mencatat penjelasan yang Dari pengamatan, hanya sebagian
disampaikan guru kecil yang mencatat penjelsan guru,
sebagian besarnya hanya
mendengarkan saja
8. Mengikuti proses Semua siswa mengikuti proses
pembelajaran pembelajaran yang diberikan guru
9. Interaksi antara siswa dan Media/sumber belajar yang
media pembelajaran yang digunakan guru adalah buku LKS.
digunakan guru Sehingga interaksi siswa terpusat
kepada buku LKS.
10. Tertarik pada materi yang Penggunaan media/sumber belajar
disajikan dengan media yang hanya berupa buku LKS,
pembelajaran sudah menjadi kebiasaan dan biasa
saja bagi siswa pada mata pelajaran
Al-Qur’an hadis, sehingga belum
ada hal baru, sperti pemanfaatan
media power point melalui alat
seperti infokus atau media yang
lainnya.
11. Mengerjakan tugas/latihan Sebagian siswa mengerjakan
yang diberikan guru tugas/latihan yang diberikan guru
dengan tepat waktu, hanya sebagian
yang tidak mengerjakan tepat
waktu, dan meminta penambahan
waktu kepada guru.
46

12. Menjawab pertanyaan guru Dari beberapa siswa yang ditanya


dengan benar oleh guru, semua bisa menjawabnya
dengan benar. Namun tidak semua
siswa yang diberikan pertanyaan
oleh guru.
Penutup
1. Keterlibatan dalam memberi Tidak ada siswa yang terlibat dalam
kesimpulan pemberian rangkuman /kesimpulan.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I


Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang sangat
penting, karena analisis dari hasil tindakan pembelajaran ini akan dijadikan
refleksi bagi peneliti pada tindakan pembelajaran selanjutnya.
Adapun tahap pelaksanaan pada siklus I adalah:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan ini dilakukan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan sumber belajar,
mendiskusikan kepada guru mata pelajaran Al-Qur’an hadis,
menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara, serta keperluan
observasi lainnya), menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
pertemuan, menyiapkan soal/tes pada awal dan akhir siklus I serta
mempersiapkan alat dokumentasi. Perangkat lainnya yang disiapkan
adalah media pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran aktif
metode index card match yang berkaitan dengan materi membaca surah
pendek pilihan, dalam materi ini terdapat dua kompetensi dasar, yaitu:
1) Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’
2) Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’ dalam bacaan surah-
surah Al-Qur’an dengan benar.
Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui apakah dengan
menerapkan pembelajaran aktif metode index card match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan
dengan alokasi waktu (2x40 menit) setiap pertemuan.
47

1) Pertemuan Pertama (Selasa, 10 November 2015)


Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama
berlangsung selama 2x40 menit dimulai pukul 07.00-08.20 WIB.
Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang hukum bacaan
Qalqalah.
Sebelum proses pembelajaran dimulai guru (peneliti)
memastikan kondisi ruangan kelas bersih, posisi duduk siswa rapi,
dan memastikan ruangan kelas kondusif untuk melakukan proses
pembelajaran, guru memberi salam, kemudian membaca doa
bersama, kemudian guru mengabsen kehadiran siswa dan
memberikan apersepsi terkait materi yang akan disampaikan agar
siswa dapat memfokuskan dirinya untuk belajar Al-Qur’an hadis,
kemudian guru memberikan soal pre test kepada siswa untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum peneliti memberikan
materi pelajaran. Tes berlangsung selama 15 menit dan diikuti oleh
29 siswa.
Setelah pemberian pre test, peneliti melakukan pembelajaran
dengan berpedoman pada RPP yang sudah peneliti buat.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,
melakukan apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa,
peneliti membuka pelajaran dengan memberi salam dan membaca
doa yang dipimpin oleh salah satu siswa, setelah itu peneliti
memberikan ice breaking, di mana hal ini bertujuan untuk
mengembalikan semangat belajar dan konsentrasi siswa. Setelah itu
peneliti menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
Proses selanjutnya kegiatan inti pembelajaran peneliti
menjelaskan tentang hukum bacaan Qalqalah, setelah itu peneliti
menerapkan pembelajaran aktif metode index card match dengan
memberikan kepada masing-masing siswa satu kartu yang berisi
tentang pertanyaan dan jawaban tentang hukum bacaan Qalqalah,
memerintahkan mereka untuk mencari pasangan kartu pertanyaan
atau jawaban yang mereka pegang. Setelah mereka menemukan
pasangan kartu yang mereka pegang, mereka duduk berpasangan
48

sesuai kartu pasangan nya. Setelah semua siswa berpasangan,


masing-masing pasangan membacakan pertanyaan yang mereka
pegang untuk menantang siswa lain menjawab pertanyaan tersebut,
begitu seterusnya bergantian setiap pasangan. Pada kegiatan
konfirmasi ketika peneliti menemukan kekeliruan dan kesalahan
pada pasangan yang mereka temukan, peneliti memperbaiki
pasangan kartu dengan mencocokan jawaban yang sebenarnya
sekaligus menjelaskannya.
Pada kegiatan penutup guru memberikan informasi tentang
materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan yang akan
datang.
2) Pertemuan kedua (Selasa, 17 November 2015)
Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua berlangsung
selama 2x40 menit dimulai pukul 07.00-08.20 WIB. Pokok bahasan
yang disampaikan adalah tentang hukum bacaan Ra’.
Pada pertemuan kedua ini guru/peneliti melakukan kegiatan
pendahuluan yakni mengucap salam dan menunjuk salah satu siswa
untuk memimpin doa, kemudian guru mengabsen kehadiran siswa.
Guru mengkondisikan kelas, memberikan ice breaking, kemudian
mengulang kembali pelajaran yang telah disampaikan di pertemuan
sebelumnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Proses selanjutnya kegiatan inti pembelajaran guru/peneliti
menjelaskan tentang hukum bacaan Ra’, setelah itu peneliti
menerapkan pembelajaran aktif metode index card match dengan
memberikan kepada masing-masing siswa satu kartu yang berisi
tentang pertanyaan dan jawaban tentang hukum bacaan Ra’,
memerintahkan mereka untuk mencari pasangan kartu pertanyaan
atau jawaban yang mereka pegang. Setelah mereka menemukan
pasangan kartu yang mereka pegang, mereka duduk berpasangan
sesuai kartu pasangan nya. Setelah semua siswa berpasangan,
masing-masing pasangan membacakan pertanyaan yang mereka
pegang untuk menantang siswa lain menjawab pertanyaan tersebut,
begitu seterusnya bergantian setiap pasangan. Pada kegiatan
konfirmasi ketika peneliti menemukan kekeliruan dan kesalahan
49

pada pada pasangan yang mereka temukan, peneliti memperbaiki


pasangan kartu dengan mencocokan jawaban yang sebenarnya
sekaligus menjelaskannya.
Pada kegiatan penutup guru memberikan post test untuk siklus I
dan memberikan informasi tentang materi pembelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan yang akan datang.
c. Tahap Pengamatan (Observing)
1) Observasi
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Dalam hal ini peneliti berperan sebagai guru juga berperan
sebagai pengamat. Selain itu peneliti juga dibantu oleh guru Al-
Qur’an hadis yang sebenarnya mengajar pada kelas tersebut untuk
melakukan pengamatan terhadap cara mengajar peneliti dan reaksi
siswa yang mengikuti pelajaran. Pada pengamatan siklus I ini
dijumpai beberapa kekurangan.
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran
pada saat siklus I berlangsung beberapa hal yang ditemukan,
kesiapan siswa dalam melakukan proses pembelajaran masih
kurang, hal ini terlihat ada beberapa siswa yang tidak membawa
buku dan LKS, beberapa siswa masih bermalas-malasan di kelas,
terlihat ada beberapa siswa yang mengantuk, dan mengobrol dengan
teman sebangku. Guru kurang mampu merangsang siswa untuk
memusatkan perhatiannya terhadap proses pembelajaran. Keadaan
kelas yang cukup panas sehingga siswa kurang konsentrasi terhadap
materi yang disampaikan. Keterampilan dalam mengadakan variasi
mengajar cukup baik, namun dalam pemberian bimbingan masih
kurang menyeluruh terhadap siswa. Guru sudah baik dalam
membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (memotivasi).
Dalam pelaksanaan metode index card match menimbulkan
kegaduhan karena siswa bergerak mencari pasangan kartu yang
sesuai dengan kartu yang dipegangnya. Suasana belajar kurang
kondusif karena masih ada beberapa siswa yang kebingungan
mencari pasangan kartu yang dipegangnya. Keantusiasan siswa
dalam mengikuti pelajaran belum tercermin karena hanya beberapa
50

siswa saja yang mampu menjawab pertanyaan dalam proses


pembelajaran pada siklus I.
2) Hasil belajar siswa pada siklus I
Berdasarakan hasil tes (pre test dan post test) yang diperoleh
pada siklus I, mengenai hukum bacaan Qalqalah dan Ra’ dengan
jumlah siswa sebanyak 29 orang dalam satu kelas dengan
menggunakan pembelajaran aktif metode index card match, serta
nilai post test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah
diterapkannya pembelajaran aktif metode index card match. Data
nilai pre test dan post test tersebut sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Siklus I

Siklus I
No. Nama
L/P Pre-test Post-test
1. Adelia P 30 45
2. Afshohatur Risalah P 80 85
3. Agus Akhriyan L 65 70
4. Aldini L 75 80
5. Annisa Fitri P 80 85
6. Dwi Itsna Fadya P 75 80
7. Finda Shalehatunnisa P 35 45
8. Habib L 55 60
9. Heni P 60 65
10. Iin Musta’inah P 65 75
11. Ilmi sa’adah P 70 75
12. Karina Nur Oktavia P 75 85
13. Khofifah Noor Aida P 65 70
14. Kurrotu Aeni P 70 75
15. Moh. Irfan Fadli Fahlefi L 65 75
16. Mustain Bilah L 60 70
17. Ohfifah P 60 65
18. Rima Nurhasanah P 45 50
51

19. Rissa Hcarisatul Maula P 65 75


20. Rizkiyah P 60 70
21. Rosa Linda P 30 40
22. Safitri P 70 75
23. Shodiqin L 65 70
24. Siti Alif Nurjanah P 65 70
25. Sokhifa P 75 80
26. Sri Nawang Wulan P 65 70
27. Uswatun Khasanah P 20 35
28. Wisnu Aditia L 55 60
29. Zahra Nicolas S L 45 50
Jumlah 1745 1950
Rata-rata 60.17 67.24
% pencapaian nilai KKM
x100% = 41%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre


Test dengan nilai terbesar adalah 80 dan nilai terkecil adalah 20
dengan jumlah 1745 diperoleh rata-rata 60,17. Sedangkan Post Test
nilai terbesar 85 dan nilai terkecil 35 dengan jumlah 1950 diperoleh
rata-rata 67,24. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat
dari hasil Post Test diatas nilai KKM yaitu 75 yang diperoleh pada
siklus I ini ada 12 siswa dari 29 siswa. Oleh karean itu penelitian ini
harus dilanjutkan pada siklus II, karena peneliti mengharapkan agar
siswa mencapai ketuntasan belajar minimal 75%.
d. Tahap Refleksi (Reflecting)
Pada tahap refleksi ini peneliti melakukan tahapan terakhir pada
siklus I, dimana peneliti mengkaji sejauh mana ketercapaian hasil belajar
Al-Qur’an Hadis siswa. Peneliti juga membahas tentang keberhasilan
dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan pada
pertemuan pertama dan kedua pada siklus I.
Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus I ini adalah:
52

1) Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode


yang peneliti gunakan, karena metode ini menuntut siswa untuk
bergerak mencari pasangan kartu.
2) Meningkatkan hasil belajar siswa meskipun belum mencapai target
ketercapaian yaitu 75%.
Adapun kekurangan yang didapati pada siklus I ini adalah:
1) Masih ada siswa yang tidak memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi.
2) Terjadi kegaduhan dalam kelas karena siswa belum paham dengan
metode index card match.
3) Masih ada siswa yang belum semangat untuk mencari kartu
pasangan nya.
Berdasarkan analisis hasil refleksi kegiatan pembelajaran pada
siklus I tersebut, maka peneliti berencana melakukan perbaikan-
perbaikan pada kegiatan pembelajaran siklus II. Rencana perbaikan
tersebut anatara lain:
1) Peneliti melakukan ice breaking di tengah-tengah pembelajaran
untuk mengembalikan kesiapan siswa atau memfokuskan kembali
pikiran siswa terhadap materi pembelajaran.
2) Meningkatkan cara menjelaskan dalam pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode index card match.
3) Memaksimalkan memerintahkan siswa untuk mencari siswa lain
yang kartunya cocok.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi pada siklus I ini, diperoleh
deskripsi bahwa kegiatan dengan pembelajaran aktif metode index card
match mampu memberikan peningkatan hasil belajar siswa, serta dapat
membangun keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran mata
pelajaran Al-Qur’an hadis pembahasan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’.
Meskipun prosesnya masih banyak kekurangan-kekurangan yang terjadi
dalam prosess pembelajaran. Sehingga peneliti memutuskan untuk
melanjutkan ke siklus selanjutnya agar mendapatkan hasil yang
maksimal dan siswa mencapai pada kemampuan maksimalnya.
53

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II


Pelaksanaan penelitian siklus II merupakan tindakan lanjutan berdasarkan
hasil refleksi pada tindakan pembelajaran siklus I. Adapun tahap pelaksanaan
penelitian siklus II adalah:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan ini dilakukan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan sumber belajar,
mendiskusikan kepada guru mata pelajaran Al-Qur’an hadis,
menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara, serta keperluan
observasi lainnya), menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
pertemuan, menyiapkan soal/tes pada awal dan akhir siklus I serta
mempersiapkan alat dokumentasi. Perangkat lainnya yang disiapkan
adalah media pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran aktif
metode index card match yang berkaitan dengan materi membaca surah
pendek pilihan, dalam materi ini terdapat dua kompetensi dasar, yaitu:
1) Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’
2) Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’ dalam bacaan surah-
surah Al-Qur’an dengan benar.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan
dengan alokasi waktu (2x40 menit) setiap pertemuan.
1) Pertemuan Pertama (Selasa, 24 November 2015)
Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama
berlangsung selama 2x40 menit dimulai pukul 07.00-08.20 WIB.
Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang hukum bacaan
Qalqalah.
Sebelum proses pembelajaran dimulai guru (peneliti)
memastikan kondisi ruangan kelas bersih, posisi duduk siswa rapi,
dan memastikan ruangan kelas kondusif untuk melakukan proses
pembelajaran, guru memberi salam, membaca doa bersama, guru
mengabsen kehadiran siswa kemudian guru memberikan soal pre
test kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa
sebelum pembahasan materi pelajaran dilakukan, tes berlangsung
selama 20 menit.
54

Selanjutnya guru mulai menjelaskan materi pembelajaran,


karena guru telah dapat menguasai kelas sehingga sebagian besar
siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan. Setelah
penjelasan materi guru menerapkan pembelajaran aktif metode
index card match, guru membagikan kartu yang berisi pertanyaan
dan jawaban pada setiap siswa masing-masing siswa mendapat kartu
secara acak.
Guru meminta siswa untuk bergerak mencari pasangan yang
tepat dari kartu yang dipegangnya. Guru juga menjelaskan kembali
kepada siswa bahwa kegiatan ini merupakan pencocokan kartu
pasangan, karena pada pertemuan sebelumnya siswa telah
melakukan kegiatan ini sehingga siswa tidak bingung lagi dengan
apa yang akan dilakukan. Setelah setiap siswa menemukan pasangan
kartu yang cocok siswa diperintahkan untuk duduk berpasangan
sesuai kartu yang dipegang kemudian setiap pasangan mendapat
giliran untuk membacakan pertanyaan yang ada untuk menantang
siswa lain menjawab.
Pada pembelajaran kali ini siswa terlihat lebih aktif dan antusias
dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan
dengan keaktifan siswa ketika melaksanakan metode index card
match, siswa lebih aktif dan antusias untuk menjawab pertanyaan
dari pasangan lain.
2) Pertemuan kedua (Selasa, 01 Desember 2015)
Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua berlangsung
selama 2x40 menit dimulai pukul 07.00-08.20 WIB. Pokok bahasan
yang disampaikan adalah tentang hukum bacaan Ra’.
Pada pertemuan kedua ini guru/peneliti melakukan kegiatan
pendahuluan yakni mengucap salam dan menunjuk salah satu siswa
untuk memimpin doa, kemudian guru mengabsen kehadiran siswa,
guru mengkondisikan kelas, memberikan ice breaking.
Guru menjelaskan materi tentang hukum bacaan Ra’ dan
memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran hari ini
dilakukan dengan menggunakan metode index card match. Setelah
menjelaskan materi guru memberikan intruksi untuk melaksanakan
55

pembelajaran dengan metode index card match seperti pertemuan


sebelumnya.
Kemudian guru memberikan Post Test pada siklus II, tes ini
berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas soal, soal
berjumlah 20 soal yang diikuti oleh siswa kelas VIII.
c. Tahap Pengamatan (Observing)
1) Observasi
Tahap ini sebenarnya berlangsung bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan pada siklus II. Dengan adanya perubahan-
perubahan yang telah dilakukan dari siklus I, pada siklus II siswa
lebih antusias mengikuti proses pembelajaran.
Selama proses pembelajaran pada siklus II dengan
menggunakan pembelajaran aktif metode index card match
berlangsung suasana kelas sudah kondusif, karena siswa sudah
mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan pembelajaran Al-Qur’an
hadis di kelas dengan pembelajaran metode index card match.
Ketika pembelajaran dimulai guru menjelaskan materi pembahasan
dengan variatif sehingga menambah antusias siswa, guru mengajak
siswa berperan aktif dengan mengajukan pertanyaan, meminta
pendapat siswa, dan meminta siswa untuk memberikan contoh
terkait materi yang disampaikan. Ketika menerapkan metode index
card match, siswa sudah mulai terbiasa dengan metode tersebut
sehingga siswa fokus terhadap tugas masing-masing dan suasana
kelas lebih kondusif ketika penerapan metode index card match.
2) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Berdasarakan hasil tes (pre test dan post test) yang diperoleh
pada siklus II, mengenai hukum bacaan Qalqalah dan Ra’ dengan
jumlah siswa sebanyak 29 orang dalam satu kelas dengan
menggunakan pembelajaran aktif metode index card match, serta
nilai post test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah
diterapkannya pembelajaran aktif metode index card match. Data
nilai pre test dan post test tersebut sebagai berikut:
56

Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Siklus II

siklus II
No. Nama
L/P Pre-test Post-test
1. Adelia P 65 75
2. Afshohatur Risalah P 90 100
3. Agus Akhriyan L 75 85
4. Aldini L 80 85
5. Annisa Fitri P 90 100
6. Dwi Itsna Fadya P 85 95
7. Finda Shalehatunnisa P 55 70
8. Habib L 65 75
9. Heni P 75 80
10. Iin Musta’inah P 80 85
11. Ilmi sa’adah P 85 90
12. Karina Nur Oktavia P 90 95
13. Khofifah Noor Aida P 75 80
14. Kurrotu Aeni P 75 85
15. Moh. Irfan Fadli Fahlefi L 75 80
16. Mustain Bilah L 70 80
17. Ohfifah P 70 85
18. Rima Nurhasanah P 60 70
19. Rissa Hcarisatul Maula P 80 85
20. Rizkiyah P 75 85
21. Rosa Linda P 55 70
22. Safitri P 75 80
23. Shodiqin L 70 85
24. Siti Alif Nurjanah P 75 85
25. Sokhifa P 85 95
26. Sri Nawang Wulan P 70 80
27. Uswatun Khasanah P 55 70
28. Wisnu Aditia L 65 75
57

29. Zahra Nicolas S L 65 75


Jumlah 2130 2400
Rata-rata 73,44 82,75
% pencapaian nilai KKM
x100% = 86%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test
dengan nilai terbesar adalah 90 dan nilai terkecil adalah 55 dengan
jumlah 2130 diperoleh rata-rata 73,44. Sedangkan Post Test nilai
terbesar 100 dan nilai terkecil 70 dengan jumlah 2400 diperoleh
rata-rata 82,75. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat
dari hasil Post Test diatas nilai KKM yaitu 75 yang diperoleh pada
siklus II ini ada 25 siswa dari 29 siswa. Dari data ini dapat dikatakan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa, dilihat dari rata-rata
nilai pre test dan post test.
d. Tahap Refleksi (Reflecting)
Berdasarkan pengamatan selama siklus II diperoleh bahwa
pembelajara Al-Qur’an hadis di kelas VIII sudah mulai efektif. Siswa
sudah mulai terbiasa menggunakan pembelajaran aktif metode index
card match dalam proses pembelajaran, siswa terlihat lebih aktif dalam
proses pembelajaran sehingga menciptakan keadaan kelas yang lebih
efektif dibandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata untuk post test
siklus II adalah 82,75 lebih meningkat dibandingkan post test siklus I
sebesar 67,24.
Dengan demikian pembelajaran pada siklus II dianggap berhasil
dengan meningkatnya hasil belajar siswa, 86% dari seluruh siswa yang
berjumlah 29 sudah mencapai KKM. Maka peneliti menghentikan
tindakan hanya sampai pada siklus II.
C. Analisis Data
Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon diadakan penilaian-
penilaian pada setiap siklusnya. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan
58

penelitian perlu dilakukan analisis data dari data-data yang terkumpul. Adapun
analisis data dari siklus I dan II adalah :
Hasil belajar Al-Qur’an hadis siswa melalui metode Index Card Match
pada materi hukum bacaan Qalqalah dan Ra’ di kelas VIII MTs Al-Mas’udiyah
Tegalgubug Cirebon mengalami peningkatan. Adapun peningkatan hasil belajar
Al-Qur’an hadis siswa selama dua siklus dalam pembelajaran melalui metode
Index Card Match dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Selama 2 Siklus
Skor Rata-Rata Ketercapaian
No Data Setiap Siklus
Hasil Belajar KKM
1 Siklus I 67, 24 12 siswa (41%)
2 Siklus II 82,75 25 siswa (86%)

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan


pembelajaran aktif metode index card match lebih memudahkan siswa dalam
memahami materi Al-Qur’an Hadis. Dengan begitu siswa tidak merasa bosan
selama proses pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Dengan menggunakan metode
index card match siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini
menunjukkan bahwa penelitian tindakan dengan menggunakan pembelajaran
aktif metode index card macth telah berhasil dilaksanakan oleh peneliti.

D. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
pada siswa kelas VIII di MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon menggunakan
metode index card match. Sebelum diterapkannya metode index card match
pembelajaran Al-Qur’ang Hadis biasa mengguanakan metode ceramah yang
berpusat pada guru sehingga siswa merasa kesulitan dan kurang tertarik terhadap
pembelajaran Al-Qur’an Hadis, kurangnya motivasi sehingga siswa kurang
berminat terhadap pembelajaran Al-Qur’an Hadis dan dampaknya pada hasil
belajar Al-Qur’an Hadis siswa rendah. Masalah tersebut akan menghambat siswa
dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing siswa. Pada
akhirnya hasil belajar Al-Qur’an Hadis yang diperoleh pun tidak sesuai dengan
keinginan dalam arti tidak memuaskan.
59

Pada siklus I mayoritas siswa belum mengetahui dan memahami langkah-


langkah pembelajaran aktif metode index card match sehingga proses
pembelajarannya kurang efektif. Ini terlihat dari siswa yang sudah paham bisa
bergerak cepat dan tepat sedangkan siswa yang belum paham bergerak lambat.
Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran aktif metode
index card match.
Dengan diterapkannya pembelajaran aktif metode index card match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat dilihat dari nilai pre test dan post test
pada siklus I dengan jumlah pre test 1745 dengan rata-rata 60,17 meningkat pada
nilai post test dengan jumlah 1950 dengan rata-rata 67,24. Sedangkan pada pre
test dan post test siklus II diperoleh jumlah pre test 2130 dengan rata-rata 73,44
meningkat pada nilai post test dengan jumlah 2400 dengan rata-rata 82,75. Dari
siklus I dan II mengalami peningkatan pada pembelajaran aktif metode index
card match, karena pada pembelajaran ini siswa dapat lebih berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis. Pembelajaran
aktif metode index card match menjadi variasi metode belajar, karena membuat
siswa tidak bosan dan jenuh sehingga minat belajar siswa meningkat.
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian belum sempurna, dikarenakan penelitian
mempunyai keterbatasan diantaranya:
1. Penelitian ini hanya ditujukan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis pada
pokok bahasan Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra’ saja, sehingga belum bisa
digeneralisasikan pada pokok pembahsan yang lain.
2. Kondisi siswa yang sempat merasa bingung dengan proses pembelajaran
aktif metode index card match, karena siswa belum terbiasa dengan metode
pembelajaran seperti ini.
3. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan
kelas yang baik.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan pembelajaran aktif
metode index card match pada pembahasan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’,
maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran aktif metode index card
match dapat meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an hadis siswa kelas VIII MTs
Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon. Hal ini dapat terlihat dari nilai pre test dan
post test pada siklus I dengan jumlah pre test 1745 dengan rata-rata 60,17
meningkat pada nilai post test dengan jumlah 1950 dengan rata-rata 67,24.
Sedangkan pada pre test dan post test siklus II diperoleh jumlah pre test 2130
dengan rata-rata 73,44 meningkat pada nilai post test dengan jumlah 2400 dengan
rata-rata 82,75.
Penerapan pembelajaran aktif metode index card match pada mata
pelajaran Al-Qur’an hadis lebih memudahkan siswa dalam memahami materi
Hukum bacaan Qalqalah dah Ra’, siswa tidak merasa bosan selama proses
pembelajaran, dan siswa lebih kritis dalam proses pembelajaran berlangsung.

60
61

B. Saran
Berdasarakan pada kesimpulan dia atas, maka peneliti mencoba
mengajukan beberapa saran agar menjadi masukan yang sekiranya dapat berguna,
diantaranya:
1. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan
pembelajaran aktif metode index card match sehingga pembelajran Al-
Qur’an hadis berjalan secara efektif.
2. Diharapkan guru Al-Qur’an hadis khususnya di MTs Al-Mas’udiyah
Tegalgubug Cirebon menerapkan pembelajaran aktif metode index card
match. Karena pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar Al-Qur’an
hadis, sehingga siswa mampu mencapai prestasi yang lebih baik.
3. Diharapkan bagi para pendidik dapat memilih metode atau cara mengajar
yang tepat, agar dapat memicu semangat dalam kegiatan proses
pembelajaran, dapat menumbuhkan minat dan motivasi dalam mengikuti
pelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Pembelajaran aktif metode index card match perlu dikembangkan dan
diterapkan pada pokok bahasan lain, sehingga perlu adanya penelitian lebih
lanjut sebagai pengembangan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. Ilmu Pendidikan islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis


Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: bumi aksara, Cet. 3, 1994.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 3,


2011

Arikunto, Suharsimi. Dkk. Penelitian tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara: 2009

_____________. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Basyiruddin, Usman. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat


Pers, 2002.

Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2001

Djamarah, Syaiful Bahri Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2010

______________. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009

Minarti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, 2013

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Munadhi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: GP


Press, 2012 Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana,
2009

Nata, Abuddin Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005

Silberman, Melvin L. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nusamedia & Nuansa Cendekia, 2013

Sjafi’i, A. Mas’udi. Pelajaran Tajwid. Bandung: MG Semarang, 1967


Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2009

Supian. Ilmu-ilmu Al-Qur’an Praktis. Jakarta: GP Press, 2012

Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2012

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999

______________. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group, Cet. 1, 2009

Yamin, Martinis dan Maisah. Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: GP Press.


2009

Yusuf, Tayar dan Syaiful Anwar. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa
Arab. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. 1, 1995.

Zaini, Hisyam. Dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan


Madani, 2008

SekolahDasar.net, Portal Informasi Pendidikan Sekolah Dasar. 2015.


http://www.sekolahdasar.net/2013/10/metode-pembelajaran-index-card-
match.html?m=1
LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Nurlailatul Azizah

NIM : 1111011000098

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul : Efektivitas Metode Index Card Mutch dalam Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa I(elas VIII Terhadap Hukum Bacaan

Tajwid (Qalqalah dan Ra) di MTs Al-Mas'udiyah


Tegalgubug Cirebon.

No. Buku Sumber Bab No. llalaman Paraf


Footnote Skripsi Pembimbing
1. Basyiruddin lJsman, Metodologi 1 I 2
Pembelajaran Agama Islam, 5 3

2.
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002)
E. Mulyasa, Menjadi Guru I 2 2
1
Profesional, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2010)

3. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan I 3 3

Anak Didik dalam Interaksi


Edukatif (Jakarta: PT Rineka
Cipta,20l0)
A---'
4. Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, I 4 3
[,
(Jakarta: Amzah,2013) 2 2 7
,
5. Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar. 1 6 4
Metodologi Pengajaran Agamo 2 7 9

dan Bahasa Arab. (Jakarta: PT


Raja Grafindo Persad4 1995)

6. H.M. Arifin. Ilmu Pendidikan


islam, (Jakarta: bumi aksara, 1994)
2 I 7
J
i3

7. Martinis Yamin dan Maisah. 2 3 8

Manajemen Pembelajaran Kelas.

8.
(Jakarta: GP Press. 2009)
H. Abuddin Nata. Filsafat 2 4 8
7
Pendidikan Islan, (Jakarta: Gaya f, 8

Media Pratama, 2005)

9. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan 2 6 9

Zain. Strategi Belajar Mengajar,


(Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
10. Melvin L. Silberman, Active 2 8 10

Learning l0l Cara Belajar Siswa


Aktif, (Bandung: Nusamedia &
Nuansa Cendekia,2013)
11. Hisyam Zainidkk, Strategi 2 9 10

P embelai aran Ahif, (Y ogyakarta: 11 11

Pustaka Insan Madani, 2008)


12. SekolahDasar.net, P ortal informasi 2 10 l1
pendidikan Sekolah dasar.
(http ://www. sekolahdasar.nei/20
-P
\
1 3 dl,
/ 1 0/metode-pembelajaran-index-
card:match.html?m=l )" diakses
pada 01 November2015, pukul
1 l.l7 wrB
13. Zakiah Daradjat, Metodik Khusus 2 t2 t2
Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara,200l)
14. Supian. Ilmu-ilmu' Al-Qur'an 2 13 13

Praktis. (Jakarta: GP Press, 2012) t4 13

15 L4

t7 t4
'_*t

19 l5

15. A. Mas'udi Sjaf i. Pelajaran 2 t6 t4


1
Tajwid. (Bandung: MG Semarang, 18 l4
te67) 20 15

2t 16

16. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, 2 22 t7


(Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 25 t7
1999) 28 18

17. Dimyati dan Mudjiono, Belajar ) 23 t7


dan Pembelajaran, (Jakarta:

Rineka Cipta,2009)
18. Agus Suprijono, Cooperative 2 24 t7
Learning Teori dan Aplikasi

19.
PAIKEM (Yogyakarta:
Pelajar,2012)
Muhibbin Syah,
Pustaka

Psikologi 2 26 18
l,
Pendidiksr, (Bandung: PT Remaja
Rosdakary4 2014)

20. Trianto. Mendesain Model 2 27 18

P embelajwan Inovatif-P rogresif.


(Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,2fr)9)
21. Nana Sudjana, Penilaian Hasil 2 29 18

Proses Belajar Mengajar, (


Bandung: PT Remaja Rosdakary4
200e)
22. Zainal Arifin, Evaluasi 2 30 l9
Pembelajuan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 20 ll)
23. Yudhi Munadhi, Media 2 31 t9
Pembelajaron Sebuah Pendekatan 32 t9

24.
Baru, (Iakarta: GP Press,2012)

Suharsimi Arikunto, dkk. 3 I 24


1
Penelition tindakan Kelas. 2 24

r
(Jakarta: Bumi Aksara: 2009) 3 25
25. Prof. DR. H. Wina Sanjay4 3 4 27
P e ne lit ian Ti ndakan Ke I a,c,

(Jakarta: Kencana, 20A9)

26. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar 3 5 36


Ev aluas i P e nd i di kan, (Jakarta:

BumiAksara, 2008)
27. Anas Sudijono, P engantar Statistik 3 6 38
Pendidikan, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 20ll)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Al-Mas’udiyah

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Kelas/Semester : VIII/1

Materi Pokok : Menerapkan Hukum Bacaan Qalqalah Dan Ra’

Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4x40 Menit)

A. Standar Kompetensi
Menerapkan Hukum Bacaan Qalqalah Dan Ra’
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator
1. 1.1 Menjelaskan hukum bacaan  Menjelaskan pengertian hukum
Qalqalah dan Ra’ bacaan Qalqalah dan Ra’
 Menyebutkan huruf Qalqalah
 Menjelaskan macam-macam hukum
bacaan Qalqalah dan Ra’
2. 1.2 Menerapkan hukum bacaan  Memberikan contoh bacaan
Qalqalah dan Ra’ dalam Qalqalah dan Ra’
bacaan surat-surat Al-
Qur’an dengan benar

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian hukum bacaan Qalqalah dan Ra’
2. Siswa mampu menyebutkan macam-macam hukum bacaan Qalqalah dan Ra’
3. Siswa mampu menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama : Hukum bacaan Qalqalah
Pertemuan Kedua : Hukum bacaan Ra’
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Index Card Match
3. Metode Tanya Jawab
F. Sumber Belajar
1. Buku teks siswa Al-Qur’an Hadits MTs kelas VIII
2. Buku LKS Al-Qur’an Hadits MTs kelas VIII
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 20 Menit
 Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam
 Guru menginstruksikan siswa membaca do’a
bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru memberikan soal Pre Test
 Guru menyampaikan tujuan mempelajari
hukum bacaan Qalqalah
2. Kegiatan Inti 50 Menit
a. Eksplorasi
 Guru menjelaskan pengertian hukum
bacaan Qalqalah
 Guru memberikan contoh hukum bacaan
Qalqalah
b. Elaborasi
 Guru membagikan kartu yang berisi
pertanyaan dan jawaban tentang hukum
bacaan Qalqalah kepada masing-masing
siswa satu kartu. Kemudian
mengintruksikan kepada siswa untuk
mencari pasangan kartu yang dipegang.
Setelah menemukan pasangan kartu yang
cocok siswa diperintahkan untuk duduk
berpasangan sesuai pasangan kartu
kemudian setiap pasangan membacakan
pertanyaan untuk menantang pasangan
lain untuk menjawab.
c. Konfirmasi
 Guru menjelaskan kembali hukum bacaan
Qalqalah
 Guru menanyakan kepada siswa
pengertian hukum bacaan Qalqalah dan
macam-macam Qalqalah
3. Kegiatan penutup 10 Menit
 Guru menyimpulkan tentang hukum bacaan
Qalqalah dan macam-macam Qalqalah
 Guru memberikan dorongan kepada siswa
untuk menerapkan hukum bacaan Qalqalah
yang telah dipelajari.
 Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
 Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam
 Guru menginstruksikan siswa membaca do’a
bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru menyampaikan tujuan mempelajari
hukum bacaan Ra’
2. Kegiatan Inti 50 Menit
d. Eksplorasi
 Guru menjelaskan pengertian hukum
bacaan Ra’
 Guru memberikan contoh hukum bacaan
Ra’
e. Elaborasi
 Guru membagikan kartu yang berisi
pertanyaan dan jawaban tentang hukum
bacaan Ra’ kepada masing-masing siswa
satu kartu. Kemudian mengintruksikan
kepada siswa untuk mencari pasangan
kartu yang dipegang. Setelah menemukan
pasangan kartu yang cocok siswa
diperintahkan untuk duduk berpasangan
sesuai pasangan kartu kemudian setiap
pasangan membacakan pertanyaan untuk
menantang pasangan lain untuk menjawab.
f. Konfirmasi
 Guru menjelaskan kembali hukum bacaan
Ra’
 Guru menanyakan kepada siswa
pengertian hukum bacaan Ra’ dan macam-
macam bacaan Ra’
3. Kegiatan penutup 20 Menit
 Guru menyimpulkan tentang hukum bacaan
Ra’ dan macam-macam Ra’
 Guru memberikan dorongan kepada siswa
untuk menerapkan hukum bacaan Ra’ yang
telah dipelajari.
 Guru memberikan soal Post Test
 Guru menutup pelajaran dengan salam.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrument : Tes Pilihan Ganda

Guru Bidang Studi Al-Qur’an Hadits

(Hj. Shoimi)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Al-Mas’udiyah

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Kelas/Semester : VIII/1

Materi Pokok : Menerapkan Hukum Bacaan Qalqalah Dan Ra’

Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4x40 Menit)

A. Standar Kompetensi
Menerapkan Hukum Bacaan Qalqalah Dan Ra’
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator
1. 1.1 Menjelaskan hukum bacaan  Menjelaskan pengertian hukum
Qalqalah dan Ra’ bacaan Qalqalah dan Ra’
 Menyebutkan huruf Qalqalah
 Menjelaskan macam-macam hukum
bacaan Qalqalah dan Ra’
2. 1.2 Menerapkan hukum bacaan  Memberikan contoh bacaan
Qalqalah dan Ra’ dalam Qalqalah dan Ra’
bacaan surat-surat Al-
Qur’an dengan benar

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian hukum bacaan Qalqalah dan Ra’
2. Siswa mampu menyebutkan macam-macam hukum bacaan Qalqalah dan Ra’
3. Siswa mampu menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra’
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama : Hukum bacaan Qalqalah
Pertemuan Kedua : Hukum bacaan Ra’
E. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Index Card Match
3. Metode Tanya Jawab
F. Sumber Belajar
1. Buku teks siswa Al-Qur’an Hadits MTs kelas VIII
2. Buku LKS Al-Qur’an Hadits MTs kelas VIII
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 20 Menit
 Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam
 Guru menginstruksikan siswa membaca do’a
bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru memberikan ice breaking
 Guru memberikan soal Pre Test
 Guru menyampaikan tujuan mempelajari
hukum bacaan Qalqalah
2. Kegiatan Inti 50 Menit
a. Eksplorasi
 Guru menjelaskan pengertian hukum
bacaan Qalqalah
 Guru memberikan contoh hukum bacaan
Qalqalah
b. Elaborasi
 Guru membagikan kartu yang berisi
pertanyaan dan jawaban tentang hukum
bacaan Qalqalah kepada masing-masing
siswa satu kartu. Kemudian
mengintruksikan kepada siswa untuk
mencari pasangan kartu yang dipegang.
Setelah menemukan pasangan kartu yang
cocok siswa diperintahkan untuk duduk
berpasangan sesuai pasangan kartu
kemudian setiap pasangan membacakan
pertanyaan untuk menantang pasangan
lain untuk menjawab.
c. Konfirmasi
 Guru menjelaskan kembali hukum bacaan
Qalqalah
 Guru menanyakan kepada siswa
pengertian hukum bacaan Qalqalah dan
macam-macam Qalqalah
3. Kegiatan penutup 10 Menit
 Guru menyimpulkan tentang hukum bacaan
Qalqalah dan macam-macam Qalqalah
 Guru memberikan dorongan kepada siswa
untuk menerapkan hukum bacaan Qalqalah
yang telah dipelajari.
 Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit
 Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam
 Guru menginstruksikan siswa membaca do’a
bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru memberikan ice breaking
 Guru menyampaikan tujuan mempelajari
hukum bacaan Ra’
2. Kegiatan Inti 50 Menit
a. Eksplorasi
 Guru menjelaskan pengertian hukum
bacaan Ra’
 Guru memberikan contoh hukum bacaan
Ra’
b. Elaborasi
 Guru membagikan kartu yang berisi
pertanyaan dan jawaban tentang hukum
bacaan Ra’ kepada masing-masing siswa
satu kartu. Kemudian mengintruksikan
kepada siswa untuk mencari pasangan
kartu yang dipegang. Setelah menemukan
pasangan kartu yang cocok siswa
diperintahkan untuk duduk berpasangan
sesuai pasangan kartu kemudian setiap
pasangan membacakan pertanyaan untuk
menantang pasangan lain untuk menjawab.
c. Konfirmasi
 Guru menjelaskan kembali hukum bacaan
Ra’
 Guru menanyakan kepada siswa
pengertian hukum bacaan Ra’ dan macam-
macam bacaan Ra’
3. Kegiatan penutup 20 Menit
 Guru menyimpulkan tentang hukum bacaan
Ra’ dan macam-macam Ra’
 Guru memberikan dorongan kepada siswa
untuk menerapkan hukum bacaan Ra’ yang
telah dipelajari.
 Guru memberikan soal Post Test
 Guru menutup pelajaran dengan salam.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrument : Tes Pilihan Ganda

Guru Bidang Studi Al-Qur’an Hadits

(Hj. Shoimi)
A. QALQALAH
Ilmu tajwid memiliki banyak sekali hukum-hukum bacaan, salah satunya
adalah qalqalah. Apakah qalqalah itu? Apabila kamu suatu waktu
mendengarkan bacaan yang terasa dipantulkan dan ditebalkan ditengah kalimat
atau di akhir kalimat, itulah bacaan qalqalah. Berikut penjelasannya.
1. Pengertian Qalqalah
Menurut bahasa qalqalah artinya pantulan, gerak atau getaran,
sedangkan menurut istilah qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila
ia mati atau dimatikan, atau suara membalik dengan bunyi rangkap. Sesuai
definisi tentang istilah qalqalah di atas dapat diketahui bahwa bacaan
qalqalah terjadi apabila bertemu keadaan seperti berikut.
a. Huruf qalqalah berharakat sukun.
Contoh qalqalah yang berharakat sukun.

  
  
 
  
     
 
  
 
      
  

b. Huruf qalqalah berharakat fathah, kasrah atau dhammah yang dibaca


sukun karena waqaf atau berhenti.
Contoh qalqalah yang berharakat fathah, kasrah dan dhammah.

‫اس ٍق اِذاوقب‬
ِ ‫وِمن شِّرغ‬
ْ dibaca ِ ِ ِ
ْ ‫وم ْن شِّرغاس ٍق اذاوق‬
‫ب‬
2. Huruf Qalqalah

Huruf qalqalah ada lima macam, yaitu ‫ ق‬،‫ ط‬،‫ د‬،‫ ج‬،‫ب‬. untuk

memudahkan mengingatnya,sering disingkat dengan kalimat " ‫ق‬ ‫" ب ُج ِد ط‬


3. Macam-Macam Qalqalah
Bacaan qalqalah dibagi menjadi dua macam.
a. Qalqalah Sugra (Qalqalah Kecil)
Qalqalah sugra ialah huruf qalqalah yang terletak di pertengahan
kata yang berharakat sukun. Perhatikan contoh berikut.
Lafadz Huruf No.

‫اِبْرا ِهْيم‬ ‫ب‬ .۱


‫ْيعلُ ْون‬ ‫ج‬ .۲

‫اُْد ُخلُ ْوها‬ ‫د‬ .۳

‫اطْعم ُه ْم‬ ‫ط‬ .٤

‫ُم ْق ِسطُْون‬ ‫ق‬ .٥

b. Qalqalah Kubra (Qalqalah Besar)


Qalqalah kubra ialah huruf yang terletak pada akhir kata yang di
baca sukun, baik karena berharakat sukun atau berharakat lain tetapi
dibaca waqaf atau berhenti. Perhatikan contoh berikut.
Dibaca Lafadz Huruf No.

‫اب‬ ِْ ‫س ِريع‬ ِْ ‫س ِريع‬


ْ ‫اْلس‬ ُْ ‫اب‬
ُ ‫اْلس‬ ُْ ‫ب‬ .١

‫ِِف الْبُ ُرْو ْج‬ ‫ِِف الْبُ ُرْو ِج‬ ‫ج‬ .٢

‫لش ِهْي ْد‬ ‫لش ِهْيد‬ ‫د‬ .٣

‫و ْامراةلُْو ْط‬ ‫و ْامراةلُْو ِط‬ ‫ط‬ .٤

‫ِم ْن خَل ْق‬ ‫ِم ْن خَل ِق‬ ‫ق‬ .٥

B. HUKUM BACAAN RA’


Menurut ilmu tajwid, hukum bacaan ra’ terbagi menjadi tiga macam, yaitu
tafkhim, tarqiq dan jawazul wajhain. Penjelasan ketiga macam itu sebagai
berikut.
1. Tafkhim
Secara etimologi tafkhim artinya yaitu gemuk atau tebal.Sedang
secara terminologi tafkhim memiliki pengertian mengucapkan huruf
dengan tebal sehingga pengucapannya ketika mengeluarkan suara seperti
memenuhi mulut.
Dalam kaitannya dengan huruf ra’(‫ )ر‬pengertian tafkhim adalah

menjelaskan tentang tujuh keadaan yang menyebabkan huruf ra’ dibaca


tafkhim (tebal).
Hukum bacaan ra’di baca tafkhim yaitu:
a. Apabila ra’ berharakat fathah atau dhammah baik ketika washal atau
waqaf.

Contoh: ٍ‫ ِمثْ قال ذ َّرة‬،‫شِّرايَّره‬

a. Apabila ra’ dalam keadaan mati (bersukun asli) dan sebelumnya


didahului huruf berharakat fathah atau dhammah.

Contoh: ‫ ُم ْرت ف ًقا‬،‫ ت ْرِمْي ِه ْم‬،‫وا ْرسل‬


b. Apabila ra’ mati (bersukun) karena dibaca waqaf dan sebelumnya
didahului huruf fathah atau dhammah.

Contoh: ‫ الي ْفطُُر‬،‫ والْقم ِر‬،‫لِْلبش ِر‬


c. Apabila ra’ mati (bersukun) karena dibaca waqaf dan sebelumnya
didahului huruf berharakat fathah atau dhammah, kemudian
diantara ra’ mati dan sukun yang berharakat tersebut ada huruf
mati (bersukun).

Contoh: ‫ والْوطْ ِر‬،‫ والْف ْج ِر‬،‫ص ِر‬


ْ ‫والْع‬
d. Apabila ra’ mati (bersukun) karena dibaca waqaf dan sebelumnya
didahului huruf berharakat fathah atau dhammah ,kemudian
diantara ra’ mati dan huruf yang berharakat itu ada huruf
mad,yaitu alif atau wau.

Contoh: ‫ والطُّْوِر‬،‫ واْالنْصا ِر‬،‫واْالنْها ِر‬


e. Apabila ra’ mati (bersukun) dan sebelumnya didahului oleh huruf
yang berharakat kasrah ‘aridhi, yaitu kasrah tambahan atau tidak
asli.

Contoh: ‫ اِْرِجعِ ْي‬،‫ اِْرت بُ ْوا‬،‫اِْرتضى‬


f. Apabila ra’ mati (bersukun) dalam kalimat dan sebelumnya
didahului oleh huruf yang berharakat kasrah asli, kemudian
setelahnya berhadapan dengan huruf yang berharakat selain
kasrah.

Contoh: ‫ الْ ِم ْرص ِاد‬،‫ الْ ِف ْرد ْو ِس‬،‫ِم ْرص ًادا‬


2. Tarqiq
Ditinjau dari segi etimologi tarqiq memiliki pengertian kurus atau
tipis. Sedangkan apabila ditinjau dari segi terminologi tarqiq yaitu
mengucapkan huruf dengan cara ringan sehingga pengucapannya ketika
mengeluarkan suara tidak sampai memenuhi mulut.

Dalam kaitannya dengan huruf ra’ (‫ )ر‬pengertian tarqiq adalah

menjelaskan keadaan yang menyebabkan huruf ra’ dibaca tarqiq (tipis) ,


yaitu huruf ra’ yang berharakat kasrah atau jika huruf ra’ didahului huruf
lin (ya) atau jika huruf ra’ mati (bersukun) dan didahului huruf berharakat
kasrah asli tidak berhadapan dengan huruf isti’la’ , huruf-huruf isti’la’
yaitu:

‫خ ص ض غ ط ظ ق‬
Dari uraian diatas, maka hukum bacaan huruf ra’ dibaca tarqiq
adalah sebagai berikut.
a. Apabila huruf ra’ dibaca kasrah atau berharakat kasrah maupun
kasrahtain.
Contoh:

‫ ا ْم ِرنا‬،‫ والْف ْج ِر‬،‫ وعلى ِرْزقِك‬،‫ ِرْزقًا‬،‫ِم ْن خ ٍْْي‬


b. Apabila huruf ra’ mati atau diwaqafkan, pada posisi sesudah huruf lin
(ya) mati (bersukun), dan huruf ya mati (bersukun) itu didahului oleh
huruf yang beharakat fathah atau kasrah. Cara membacanya
dipanjangkan sampai enam harakat, kemudian jatuh pada ra’ yang
diwaqafkan tadi.
Contoh:
ِ ‫ ب‬،‫ علِيم خبِي ر‬،‫ الْفوزالْكبِي ر‬،‫فِي هاح ِري ر‬
‫ صغِْي ر‬،‫صْي ر‬ ُْ ْ ُْ ُْ ْ ْ
c. Apabila huruf ra’ mati (bersukun) dan huruf sebelumnya berharakat
kasrah asli dan huruf sesudahnya tidak ada huruf isti’la’.
Contoh:

ْ ‫ انْ ِذ ْرُه ْم ي ْوم‬،‫ِم ْرف ًقا‬


‫ وأنْ ِذ ْرع ِشْي رتك‬،‫اْل ْسرة‬
3. Jawazul Wajhain (Boleh Keduanya)
Jawas artinya boleh, Wajhaini artinya dua wajah. Hukum bacaan
disebut jawazul wajhain apabila ada huruf ra’ mati (bersukun) dan
didahului huruf berharakat kasrah dan sesudahnya ada huruf isti’la’ yang
berharakat kasrah. Cara membacanya boleh dibaca tafkhim (tebal) maupun
tarqiq (tipis).
Contoh:

)٦٣:٢٦( ... ‫ فكان ُك ُّل فِْرٍق‬... ،) ١٢٢: ‫ (التوبة‬... ‫ف ل ْوالن فرِم ْن ُك ِّل فِْرق ٍة‬
Nama : Kelas :

1. Membunyikan huruf-huruf tertentu dalam satu kata dengan suara memantul


karena berbaris sukun atau waqaf adalah ...
a. Istilah ilmu tajwid c. Istilah qalqalah menurut ilmu tajwid
b. Istilah waqaf d. Istilah qalqalah menurut para ulama
2. Qalqalah menurut bahasa adalah ...
a. Ketukan c. Tekanan
b. Berhenti d. Getaran
3. Berikut yang termasuk huruf qalqalah adalah ...
a. ‫د ل ب ف‬ c. ‫ق ذ ط ب‬
b. ‫ب خ د ق‬ d. ‫ت ط ق د‬
4. Jumlah huruf qalqalah adalah ...
a. 5 c. 6
b. 4 d. 3
5. Jumlah huruf isti’la adalah ...
a. 6 c. 8
b. 7 d. 5
6. Tafkhim menurut istilah adalah ...
a. Mengucapkan huruf dengan tebal sampai memenuhi semua rongga mulut
ketika mengucapkannya
b. Menebalkan atau menggemukkan
c. Menebalkan bunyi huruf
d. Menyamarkan bunyi huruf
7. Berikut yang termasuk huruf isti’la adalah ...
a. ‫خ ص ت ذ ط‬ c. ‫ع ص ظ ض ج‬
b. ‫ض ط غ ق ج‬ d. ‫ق غ ص ض ط‬
8. Hukum bacaan qalqalah terbagi menjadi ... macam
a. Satu c. Tiga
b. Dua d. Empat
9. Bacaan memantul yang terletak di tengah-tengah kalimat disebut ...
a. Qalqalah kubra c. Qalqalah khubra
b. Qalqalah sugra d. Qalqalah subra
10. Tarqiq menurut bahasa berarti ...
a. Tebal c. Kecil
b. Besar d. Tipis
11. Tafkhim menurut bahasa adalah ...
a. Tipis c. Tebal
b. Besar d. Memantul
12. Lafal ‫ يَ ْقبَل‬adalah contoh dari bacaan ...
a. Qalqalah sugra c. Tafkhim
b. Qalqalah kubra d. Tarqiq
13. ‫ْحق‬
َ ‫ اِس‬lafal tersebut merupakan contoh ...
a. Tafkhim c. Tarqiq
b. Qalqalah kubra d. Qalqalah sugra
14. Lafal ‫ز ْقنَا‬
ِ ‫ ر‬adalah contoh dari bacaan ra’...
a. Tafkhim c. Idgham
b. Tarqiq d. Qalqalah
15. Lafal ْ‫رى‬ِ ْ‫ تَج‬termasuk contoh bacaan ...
a. Tarqiq c. Iqlab
b. Tafkhim d. Idzhar
16. Lafal ‫صاد‬ ْ
َ ْ‫ لَبِال ِمر‬contoh dari bacaan ...
a. Tarqiq c. Tafkhim
b. Qalqalah d. Iqlab
17. Lafal ‫ َورْ َكعوْ ا‬termasuk contoh dari bacaan ...
a. Qalqalah c. Idgham
b. Tarqiq d. Tafkhim
18. Lafal ‫ قِرْ طَاس‬contoh dari bacaan ...
a. Tafkhim c. Tarqiq
b. Qalqalah d. Iqlab
19. Qalqalah yang terletak di pertengahan kata adalah ...
a. Qalqalah kubra c. Qalqalah sugra
b. Qalqalah subra d. Qalqalah khubra
20. Huruf Ra’ boleh dibaca tarqiq dan boleh dibaca tafkhim apabila ...
a. Bila Ra’ itu didahului kasrah
b. Bila Ra’ itu sukun, didahului oleh huruf berbaris kasrah tetapi menghadapi
huruf isti’la.
c. Bila Ra’ itu berbaris (hidup), akan tetapi didahului oleh huruf Ya yang
sukun.
d. Bila Ra’ suku, dan didahului oleh huruf berbaris kasrah.
BERITA WAWANCARA SISWA

Hari/Tanggal : Senin, 09 November 2015

Tempat : MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon

Waktu : 10.00 WIB

Yang diwawancarai : Siswa 1

Pewawancara : Peneliti

Peneliti : Bagaimana menurutmu pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas?

Siswa 1 : Biasa saja

Peneliti : Apakah kamu menyukai pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas?

Siswa 1 : Saya kurang menyukai pelajaran Al-Qur’an Hadits karena banyak


bacaan Al-Qur’an nya

Peneliti : Apakah kamu dapat memahami materi yang dijelaskan oleh guru?

Siswa 1 : Saya kurang paham dengan materi yang dijelaskan

Peneliti : Bagaimana hasil belajar Al-Qur’an Hadits kamu?

Siswa 1 : Nilai saya masih rendah, karena saya kurang paham dengan
materi pelajaran Al-Qur’an Hadits

Peneliti : Apakah kamu sudah mengetahui tentang metode Index Card


Match?

Siswa 1 : Belum tahu, karena biasanya dijelaskan sama guru saja

Peneliti : Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru?

Siswa 1 : Biasanya mengerjakan soal-soal di buku LKS


Peneliti : Berapa persenkah siswa yang telah memenuhi standar minimal
KKM pada pelajaran Al-Qur’an Hadits?

Guru Qurdis : Sekitar 50% yang sudah mencapai KKM, yang lainnya masih
dibawah KKM.

Guru Bidang Studi Al-Qur’an Hadits Peneliti

(Hj. Shoimi) (Nurlailatul Azizah)


BERITA WAWANCARA SISWA

Hari/Tanggal : Senin, 09 November 2015

Tempat : MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon

Waktu : 10.00 WIB

Yang diwawancarai : Siswa 2

Pewawancara : Peneliti

Peneliti : Bagaimana menurutmu pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas?

Siswa 2 : Tidak ada yang menarik

Peneliti : Apakah kamu menyukai pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas?

Siswa 2 : Saya menyukai pelajaran Al-Qur’an Hadits

Peneliti : Apakah kamu dapat memahami materi yang dijelaskan oleh guru?

Siswa 2 : Kadang paham dan kadang juga tidak paham dengan materi yang
dijelaskan

Peneliti : Bagaimana hasil belajar Al-Qur’an Hadits kamu?

Siswa 2 : Nilai saya ya lumayan masih di atasKKM

Peneliti : Apakah kamu sudah mengetahui tentang metode Index Card


Match?

Siswa 2 : Belum tahu

Peneliti : Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru?

Siswa 2 : Biasanya mengerjakan soal-soal di buku LKS


BERITA WAWANCARA GURU

Hari/Tanggal : Senin, 09 November 2015

Tempat : MTs Al-Mas’udiyah Tegalgubug Cirebon

Waktu : 12.00 WIB

Yang diwawancarai : Guru Al-Qur’an Hadits

Pewawancara : Peneliti

Peneliti : Bagaimana minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Al-


Qur’an Hadits?

Guru Qurdis : Ya sedang-sedang saja

Peneliti : Metode apa yang biasanya digunakan untuk mengajar?

Guru Qurdis : Biasanya ya di jelaskan saja (konvensional)

Peneliti : Apakah metode tersebut efektif diterapkan pada mata pelajaran


Al-Qur’an Hadits?

Guru Qurdis : Sebenarnya kurang efektif karena ketika guru menjelaskan siswa
sibuk mengobrol dengan temannya kadang ada juga yang tidur.

Peneliti : Hambatan apa yang ditemui dalam mengajar Al-Qur’an Hadits?

Guru Qurdis : Hambatan yang dialami kurang mendukung nya sarana dan
prasana sekolah, dan siswa yang kurang berminat dalam pelajaran
AL-Qur’an Hadits

Peneliti : Berapakah standar minimal KKM untuk mata pelajaran Al-Qur’an


Hadits?

Guru Qurdis : KKM untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits itu 75.
Peneliti : Berapa persenkah siswa yang telah memenuhi standar minimal
KKM pada pelajaran Al-Qur’an Hadits?

Guru Qurdis : Sekitar 50% yang sudah mencapai KKM, yang lainnya masih
dibawah KKM.

Guru Bidang Studi Al-Qur’an Hadits Peneliti

(Hj. Shoimi) (Nurlailatul Azizah)


KISI-KISI INSTRUMENT
NO. Kunci
Soal Jawaban
1. Membunyikan huruf-huruf tertentu dalam satu kata dengan suara
memantul karena berbaris sukun atau waqaf adalah ...
a. Istilah ilmu tajwid
C
b. Istilah waqaf
c. Istilah qalqalah menurut ilmu tajwid
d. Istilah qalqalah menurut para ulama
2. Qalqalah menurut bahasa adalah ... D
a. Ketukan c. Tekanan
b. Berhenti d. Getaran
3. Berikut yang termasuk huruf qalqalah adalah ... B
a. ‫دلبؼ‬ c. ‫ب‬ ‫ؽذط‬
b. ‫بجدؽ‬ d. ‫ت ط ؽ د‬
4. Lafal ‫ يػَ ْقبَل‬adalah contoh dari bacaan ... A
a. Qalqalah sugra c. Tafkhim
b. Qalqalah kubra d. Tarqiq
5. lafal ‫ اِ ْس َحق‬tersebut merupakan contoh ... B
a. Tafkhim c. Tarqiq
b. Qalqalah kubra d. Qalqalah sugra

6. Jumlah huruf qalqalah adalah ... A


a. 5 c. 6
b. 4 d. 3
7. Lafal ‫ رِزقْػنَا‬adalah contoh dari bacaan ra’... A
a. Tafkhim c. Idgham
b. Tarqiq d. Qalqalah
8. Jumlah huruf isti’la adalah ... B
a. 6 c. 8
b. 7 d. 5

ْ ‫ ََْت ِر‬termasuk contoh bacaan ...


Lafal ‫ى‬
9. A
a. Tarqiq c. Iqlab
b. Tafkhim d. Idzhar
10. Tafkhim menurut istilah adalah ... A
a. Mengucapkan huruf dengan tebal sampai memenuhi
semua rongga mulut ketika mengucapkannya
b. Menebalkan atau menggemukkan
c. Menebalkan bunyi huruf
d. Menyamarkan bunyi huruf

11. Berikut yang termasuk huruf isti’la adalah ... D


a. ‫خصتذط‬ c. ‫ج‬ ‫عصظض‬
b. ‫ضطغؽج‬ d. ‫ط‬ ‫ؽغصض‬
12. Hukum bacaan qalqalah terbagi menjadi ... macam B
a. Satu c. Tiga
b. Dua d. Empat

13. Bacaan memantul yang terletak di tengah-tengah kalimat disebut B


...
a. Qalqalah kubra c. Qalqalah khubra
b. Qalqalah sugra d. Qalqalah subra
ِ
َ ‫ لَبِالْم ْر‬contoh dari bacaan ...
Lafal ‫صاد‬
14. C
a. Tarqiq c. Tafkhim
b. Qalqalah d. Iqlab
15. Tarqiq menurut bahasa berarti ... D
a. Tebal c. Kecil
b. Besar d. Tipis
16. Lafal ‫كع ْوا‬
َ‫ َور‬termasuk contoh dari bacaan ... D
ْ
a. Qalqalah c. Idgham
b. Tarqiq d. Tafkhim
17. Tafkhim menurut bahasa adalah ... C
a. Tipis c. Tebal
b. Besar d. Memantul
18. Lafal ‫ قِ ْرطَاس‬contoh dari bacaan ... C
a. Tafkhim c. Tarqiq
b. Qalqalah d. Iqlab
19. Qalqalah yang terletak di pertengahan kata adalah ... C
a. Qalqalah kubra c. Qalqalah sugra
b. Qalqalah subra d. Qalqalah khubra
20. Huruf Ra’ boleh dibaca tarqiq dan boleh dibaca tafkhim apabila B
...
a. Bila Ra’ itu didahului kasrah
b. Bila Ra’ itu sukun, didahului oleh huruf berbaris kasrah
tetapi menghadapi huruf isti’la.
c. Bila Ra’ itu berbaris (hidup), akan tetapi didahului oleh
huruf Ya yang sukun.
d. Bila Ra’ suku, dan didahului oleh huruf berbaris kasrah.

21. ‫نَاراللِ الْم ْوقَ َُة‬ Petikan ayat di samping mengandung hukum bacaan C
ra’...
a. Muraqaqqah c. Taglidz
b. Tipis d. Jahr
22. Jawazul wajhain maksudnya yaitu ... D
a. Cara membaca huruf ra’ dengan tarqiq
b. Cara membaca huruf ra’ dengan tafkhim
c. Cara membaca huruf ra’ dengan tebal
d. Cara membaca huruf ra’, boleh tebal boleh tipis
23. Huruf ‫ ر‬pada lafadz ‫التَّ َكاثػر‬ harus dibaca dengan ... B
a. Muraqaqqah c. Jawazul wajhain
b. Tafkhim d. Takrir
24. Tarqiq menurut istilah adalah ... A
a. Mengucapkan huruf dengan cara ringan sehingga
pengucapannya ketika mengeluarkan suara tidak samapai
memenuhi mulut.
b. Menyamarkan bunyi huruf
c. Meringankan bunyi huruf
d. Menipiskan bunyi huruf
25. Huruf ra’ pada lafadz di bawah ini yang wajib dibaca tipis adalah C
...
a. ‫ِم ْن َّرهِّبِ ْم‬ c. ‫اَْمر‬ ‫ك هل‬
b. ‫َرس ْول اللّ ِه‬ d. ‫تَػ ْرِمْي ِه ْم‬
26. Berikut ini yang tidak termasukkategori huruf isti’la’ yaitu ... B
a. ‫غ‬ c. ‫خ‬

b. ‫ح‬ d. ‫ض‬
27. Istilah untuk huruf ra’ yang dibaca tipis yaitu ... B
a. Taglidz c. Tarkib
b. Tarqiq d. Takrir
28. Berdasar ilmu tajwid, huruf ‫ر‬ kata ‫َوالْ َف ْج ِر‬ wajib dibaca secara A
tarqiq, sebab ...
a. Huruf ra’ tersebut dalam keadaan mati (sukun)
b. Letaknya ada di akhir kalimat
c. Huruf ra’ tersebut sulit dibaca tebal
d. Sebelum huruf ra’ ada huruf yang berharakat sukun
29. Huruf ‫ ر‬pada lafadz ‫اَْمراللّ ِه‬ wajib dibaca secara ... A
a. Taglidz c. Tadwir
b. Tahqiq d. Hadr
30. Huruf ‫ر‬, pada petikan ayat ‫ِم ْن ك هل فِْرقَة‬ sesuai dengan kaidah A
ilmu tajwid harus dibaca ...
a. Tipis c. Sedang
b. Jawazul wajhain d. Tebal
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

1. Tempat duduk masing-masing


siswa

2. Kesiapan menerima pembelajaran

II Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Menjawab pertanyaan guru

2. Mendengarkan penjelasan tentang


kompetensi yang hendak dicapai

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memperhatikan penjelasan materi


pelajaran

2. Bertanya saat proses penjelasan


materi

3. Interaksi antar siswa

4. Interaksi antara siswa-guru, siswa-


materi pelajaran

B. Pendekatan/Strategi Belajar

1. Keterlibatan dalam kegiatan belajar

2. Mengemukakan pendapat ketika


diberikan kesempatan

3. Mencatat penjelasan yang


disampaikan guru

4. Mengikuti proses pembelajaran


C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar

1. Interaksi antara siswa dan media


pembelajaran yang digunakan guru

2. Tertarik pada materi yang disajikan


dengan media pembelajaran

3. Ketekunan dalam mempelajari


sumber belajar yang ditentukan
guru

D. Penilaian Proses

1. Mengerjakan tugas/latihan yang


diberikan guru

2. Menjawab pertanyaan guru dengan


benar

E. Penggunaan Bahasa

1. Mengemukakan pendapat

2. Mengajukan pertanyaan

IV PENUTUP

Keterlibatan dalam memberi


rangkuman/kesimpulan
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Mengajar

No ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

I Pra Pembelajaran

1. Pengaturan tempat duduk masing-


masing siswa

2. Pengkondisian kesiapan
pelaksanaan pembelajaran

II Kegiatan Membuka Pelajaran

1. Mengajukan pertanyaan/apersepsi

2. Memberikan penjelasan tentang


kompetensi yang hendak dicapai

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memberikan penjelasan materi


pelajaran

2. Mengajukan pertanyaan saat proses


penjelasan materi

3. Memfasilitasi adanya interaksi


antar siswa

4. Memfasilitasi interaksi antara


siswa-guru, siswa-materi pelajaran

B. Pendekatan/Strategi Belajar

1. Melaksanakan pembelajaran aktif

2. Memberikan kesempatan kepada


siswa untuk bertanya

3. Memberikan respon terhadap


pertanyaan dan jawaban siswa
4. Memotivasi siswa untuk bertanya

C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber Belajar

1. Kemampuan menggunakan media


pembelajaran

2. Kesesuaian media dengan materi


dan strategi

3. Penggunaan sumber belajar selain


buku ajar dan LKS

D. Penilaian Proses

1. Memberikan tugas/latihan

2. Melakukan penilaian

E. Penggunaan Bahasa

1. Ketepatan penggunaan bahasa yang


sesuai dengan perkembangan
peserta didik

2. Ketepatan penggunaan bahasa yang


sesuai dengan kaidah

IV PENUTUP

Melakukan konfirmasi

Memberikan kesimpulan dan tindak


lanjut
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Pra pembelajaran
No
Aspek yang diamati Deskripsi
1. Tempat duduk masing-masing Siswa menempati tempat duduknya
siswa masing-masing sesuai dengan denah tempat
duduk siswa.
2. Kesiapan menerima Dari pengamatan sebagian siswa siap dan
pembelajaran sebagian lagi belum siap menerima
pelajaran, karena sebagian siswa yang
belum siap tidak langsung mengeluarkan
buku dan LKS, namun harus diminta
dahulu oleh guru, dan ada sebagian siswa
yang tidak membawa buku pelajaran.
Kegiatan membuka pelajaran
1. Menjawab pertanyaan guru Dari pengamatan sebagian siswa mampu
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru dan sebagian lain belum mampu
menjawab pertnyaan yang diajukan oleh
guru.
2. Mendengarkan penjelasan Sebagian besar siswa mendengarkan,
tentang kompetensi yang namun sebagian kecilnya terlihat cuek, dan
hendak dicapai mengobrol serta bercanda dengan
temannya.
kegiatan inti pembelajaran
1. Memperhatikan penjelasan Di awal-awal guru menjelaskan, masih
materi pembelajaran terdapat banyak yang mengobrol, setelah
ditegur oleh guru mereka mulai
memperhatikan.
2. Bertanya saat proses penjelasan Dari pengamatan peneliti, tidak ada siswa
materi yang bertanya saat proses penjelasan
materi.
3. Interaksi antar siswa Dari pengamatan peneliti, terjadi interaksi
antar siswa saat proses pembelajaran
4. Interaksi antara guru dan siswa Dari pengamatan peneliti, terjadi sedikit
interaksi antara siswa dan guru pada saat
proses Tanya jawab
5. Keterlibatan dalam kegiatan Dari pengamatan peneliti semua siswa
belajar terlibat dalam kegiatan belajar
6. Mengemukakan pendapat Dari pengamatan peneliti, guru
ketika diberikan kesempatan memberikan kesempatan siswa untuk
mengemukakan pendapat. Namun tidak ada
siswa yang mengemukakan pendapatnya.
7. Mencatat penjelasan yang Dari pengamatan peneliti, hanya sebagian
disampaikan guru kecil yang mencatat penjelsan guru,
sebagian besarnya hanya mendengarkan
saja
8. Mengikuti proses pembelajaran Semua siswa mengikuti proses
pembelajaran yang diberikan guru
9. Interaksi antara siswa dan Media/sumber belajar yang digunakan guru
media pembelajaran yang adalah buku LKS. Sehingga interaksi siswa
digunakan guru terpusat kepada buku LKS.
10. Tertarik pada materi yang Penggunaan media/sumber belajar yang
disajikan dengan media hanya berupa buku LKS, sudah menjadi
pembelajaran kebiasaan dan biasa saja bagi siswa pada
mata pelajaran Al-Qur’an hadist, sehingga
belum ada hal baru, sperti pemanfaatan
media power point melalui alat seperti
infokus atau media yang lainnya.
11. Mengerjakan tugas/latihan Sebagian siswa mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru yang diberikan guru dengan tepat waktu,
hanya sebagian yang tidak mengerjakan
tepat waktu, dan meminta penambahan
waktu kepada guru.
12. Menjawab pertanyaan guru Dari beberapa siswa yang ditanya oleh
dengan benar guru, semua bisa menjawabnya dengan
benar. Namun tidak semua siswa yang
diberikan pertanyaan oleh guru.
Penutup
1. Keterlibatan dalam memberi Tidak ada siswa yang terlibat dalam
kesimpulan pemberian rangkuman /kesimpulan.

Observer/Peneliti

(Nurlailatul Azizah)
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Pra pembelajaran
No
Aspek yang diamati Deskripsi
1. Tempat duduk masing-masing Siswa menempati tempat duduknya
siswa masing-masing sesuai dengan denah
tempat duduk siswa.
2. Kesiapan menerima pembelajaran Dari pengamatan sebagian siswa siap
dan sebagian lagi belum siap menerima
pelajaran, karena sebagian siswa yang
belum siap tidak langsung
mengeluarkan buku dan LKS, namun
harus diminta dahulu oleh guru, dan
semua siswa membawa buku pelajaran.
Kegiatan membuka pelajaran
1. Menjawab pertanyaan guru Dari pengamatan peneliti para siswa
mampu untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
2. Mendengarkan penjelasan tentang seluruh siswa mendengarkan penjelasan
kompetensi yang hendak dicapai dari guru/peneliti tentang kompetensi
yang hendak dicapai.
kegiatan inti pembelajaran
1. Memperhatikan penjelasan materi Di awal-awal guru menjelaskan, masih
pembelajaran terdapat beberapa siswa yang
mengobrol, setelah ditegur oleh guru
mereka mulai memperhatikan.
2. Bertanya saat proses penjelasan Dari pengamatan, ada beberapa siswa
materi yang bertanya saat proses penjelasan
materi.
3. Interaksi antar siswa Pada proses ini interaksi antar siswa
terjadi pada saat mencari pasangan
kartu.
4. Interaksi antara guru dan siswa Dari pengamatan peneliti, terjadi
interaksi antara siswa dan guru.
5. Keterlibatan dalam kegiatan Dari pengamatan peneliti semua siswa
belajar terlibat dalam kegiatan belajar kecuali
yang tidak hadir pada pembelajaran ini.
6. Mengemukakan pendapat ketika Dari pengamatan peneliti, ada beberapa
diberikan kesempatan siswa yang mengemukakan
pendapatnya ketika diberi kesempatan
oleh guru/peneliti.
7. Mencatat penjelasan yang Dari pengamatan peneliti, hanya
disampaikan guru sebagian kecil yang mencatat penjelsan
guru, sebagian besarnya hanya
mendengarkan saja
8. Mengikuti proses pembelajaran Semua siswa mengikuti proses
pembelajaran yang diberikan guru
9. Interaksi antara siswa dan media Selain menggunakan Media/sumber
pembelajaran yang digunakan belajar dengan buku LKS, guru/peneliti
guru juga menggunakan media yang lain
yaitu kartu yang berisi pertanyaan dan
jawaban. Sehingga terjadi interaksi
antara siswa dengan media
pembelajaran yang disediakan oleh
guru.
10. Tertarik pada materi yang Pada pertemuan kedua ini guru/peneliti
disajikan dengan media menggunakan metode index card match
pembelajaran dengan menggunakan beberapa alat
media sehingga dapat menarik siswa
untuk memperhatikan materi pelajaran.
11. Mengerjakan tugas/latihan yang Semua siswa mengerjakan tugas yang
diberikan guru diberikan oleh guru dengan tepat
waktu.
12. Menjawab pertanyaan guru Dari beberapa siswa yang ditanya oleh
dengan benar guru, semua bisa menjawabnya dengan
benar. Namun tidak semua siswa yang
diberikan pertanyaan oleh guru.
Penutup
1. Keterlibatan dalam memberi Beberapa siswa sudah ada yang bisa
kesimpulan memberikan kesimpulan terkait materi
yang diajarkan.

Observer/Peneliti

(Nurlailatul Azizah)
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Siklus I

Pra pembelajaran
No
Aspek yang diamati Deskripsi
1. Pengaturan tempat duduk masing- Dari hasil pengamatan, guru sudah
masing siswa mengatur tempat duduk siswa dengan
baik, sesuai denah duduk siswa.
2. Pengkondisian kesiapan menerima Dari hasil pengamatan guru masuk ke
pembelajaran didahului dengan ice
pembelajaran
breaking.
Kegiatan membuka pelajaran
1. Mengajukan pertanyaan/apersepsi Dari hasil pengamatan guru
mengajukan pertanyaan/apersepsi.
2. memberikan penjelasan tentang Dari hasil pengamatan guru
kompetensi yang hendak dicapai memberikan penjelasan tentang
kompetensi yang hendak dicapai.
kegiatan inti pembelajaran
1. memberikan penjelasan materi Dari hasil pengamatan guru
pelajaran memberikan penjelasan terkait materi
yang akan diajarkan.
2. Mengajukan pertanyaan saat proses Dari hasil pengamatan, guru
penjelasan materi memberikan pertanyaan kepada siswa
saat proses penjelasan materi
3. Memfasilitasi adanya interaksi antar Dari pengamatan peneliti, guru kurang
siswa memfasilitasi terjadinya interaksi antar
siswa.
4. Memfasilitasi interaksi antara guru Dari hasil pengamatan, guru kurang
dan siswa, siswa-materi peajaran memfasilitasi terjadinya interaksi
antara siswa dan guru, siswa dengan
materi pelajaran.
5. Melaksanakan pembelajaran aktif Dari pengamatan guru menggunakan
pembelajaran aktif metode index card
match.
6. Memberikan kesempatan kepada Dari hasil pengamatan, guru sudah
siswa untuk bertanya memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya terkait materi yang diajarkan.
7. Memberikan respon terhadap Dari hasil pengamatan guru sudah
pertanyaan dan jawaban siswa memberikan respon yang baik
terhadap jawaban siswa.
8. Memotivasi siswa untuk bertanya Dari hasil pengamatan guru kurang
memotivasi siswa untuk bertanya.
9. Kemampuan penggunaan media Dari hasil pengamatan media/sumber
pembelajaran belajar yang digunakan hanya berupa
buku LKS.
10. Kemampuan media dengan materi Dari hasil pengamatan media/sumber
dan strategi belajar yang digunakan hanya berupa
buku LKS, tetapi guru menggunakan
metode index card match.
11. Memberikan tugas/latihan kepada Dari hasil pengamatan guru sudah
siswa baik memberikan tugas/latihan kepada
siswa.
12. Melakukan penilaian Dari hasil pengamatan guru sudah
melakukan penilaian.
13 Ketepatan penggunaan bahasa yang Dari hasil pengamatan guru sudah
sesuai dengan perkembangan menggunakan bahasa yang baik dan
peserta didik benar dan sesuai dengan kaidah yang
berlaku.
Penutup
1. Melakukan konfirmasi memberikan Dari hasil pengamatan guru sudah
kesimpulan dan tindak lanjut. melakukan konfirmasi, memberikan
kesimpulan serta pemberian tugas
sebagai tindak lanjut.

Observer/Guru Bidang Studi Al-Qur’an


Hadits

(Hj. Shoimi)
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Siklus II

Pra pembelajaran
No
Aspek yang diamati Deskripsi
1. Pengaturan tempat duduk masing- Dari hasil pengamatan, guru sudah
masing siswa mengatur tempat duduk siswa dengan
baik, sesuai denah duduk siswa.
2. Pengkondisian kesiapan menerima Dari hasil pengamatan guru masuk ke
pembelajaran didahului dengan ice
pembelajaran
breaking.
Kegiatan membuka pelajaran
1. Mengajukan pertanyaan/apersepsi Dari hasil pengamatan guru
mengajukan pertanyaan/apersepsi.
2. memberikan penjelasan tentang Dari hasil pengamatan guru
kompetensi yang hendak dicapai memberikan penjelasan tentang
kompetensi yang hendak dicapai.
kegiatan inti pembelajaran
1. memberikan penjelasan materi Dari hasil pengamatan guru
pelajaran memberikan penjelasan terkait materi
yang akan diajarkan.
2. Mengajukan pertanyaan saat proses Dari hasil pengamatan, guru
penjelasan materi memberikan pertanyaan kepada siswa
saat proses penjelasan materi
3. Memfasilitasi adanya interaksi antar Dari pengamatan peneliti, guru kurang
siswa memfasilitasi terjadinya interaksi antar
siswa.
4. Memfasilitasi interaksi antara guru Dari hasil pengamatan, guru kurang
dan siswa, siswa-materi peajaran memfasilitasi terjadinya interaksi
antara siswa dan guru, siswa dengan
materi pelajaran.
5. Melaksanakan pembelajaran aktif Dari pengamatan guru menggunakan
pembelajaran aktif metode index card
match.
6. Memberikan kesempatan kepada Dari hasil pengamatan, guru sudah
siswa untuk bertanya memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya terkait materi yang diajarkan.
7. Memberikan respon terhadap Dari hasil pengamatan guru sudah
pertanyaan dan jawaban siswa memberikan respon yang baik
terhadap jawaban siswa.
8. Memotivasi siswa untuk bertanya Dari hasil pengamatan guru
memotivasi siswa untuk bertanya
sehingga pembelajaran dalam kelas
menjadi aktif.
9. Kemampuan penggunaan media Dari hasil pengamatan media/sumber
pembelajaran belajar yang digunakan hanya berupa
buku LKS.
10. Kemampuan media dengan materi Dari hasil pengamatan media/sumber
dan strategi belajar yang digunakan hanya berupa
buku LKS, tetapi guru menggunakan
metode index card match dengan baik.
11. Memberikan tugas/latihan kepada Dari hasil pengamatan guru sudah
siswa baik memberikan tugas/latihan kepada
siswa.
12. Melakukan penilaian Dari hasil pengamatan guru sudah
melakukan penilaian pada tugas yang
diberikan.
13 Ketepatan penggunaan bahasa yang Dari hasil pengamatan guru sudah
sesuai dengan perkembangan menggunakan bahasa yang baik dan
peserta didik benar dan sesuai dengan kaidah yang
berlaku.
Penutup
1. Melakukan konfirmasi memberikan Dari hasil pengamatan guru sudah
kesimpulan dan tindak lanjut. melakukan konfirmasi, memberikan
kesimpulan serta pemberian tugas
sebagai tindak lanjut.

Observer/Guru Bidang Studi Al-Qur’an


Hadits

(Hj. Shoimi)
GAMBAR 1

Proses Penyampaian Materi

GAMBAR 2

Mencari Pasangan Kartu


GAMBAR 3

Duduk Berpasangan

GAMBAR 4

Membacakan Pertanyaan Dan Pasangan Lain Menjawab


Mengucapkan huruf dengan
Tafkhim menurut tebal sampai memenuhi
istilah semua rongga mulut ketika
mengucapkannya

Tarqiq menurut
Tipis
bahasa

Jumlah huruf
7
isti’la

Macam-macam
2
qalqalah

Jumlah huruf
5
qalqalah

Bacaan memantul di Qalqalah sugra


tengah-tengah adalah
kalimat

Qalqalah yang
terletak Qalqalah sugra
dipertengahan kata
Qalqalah menurut Pantulan, gerak
bahasa atau getaran

Bunyi huruf yang memantul


Qalqalah menurut bila ia mati atau dimatikan,
istilah atau suara membalik dengan
bunyi rangkap.

Macam-macam Qalqalah Sugra dan


Qalqalah Qalqalah Kubra

Contoh qalqalah
huruf َ‫ب‬ َ‫يَ ْبتَغ‬

َ‫ َواَرْ َس َل‬termasuk Ra’ sukun huruf


contoh sebelumnya
berharakat fathah

‫ فَارْ ِجع ْوا‬termasuk Ra’ sukun yang


contoh didahului oleh
hamzah washal

Tafkhim menurut Menebalkan atau


bahasa menggemukkan
Sebutkan huruf
Qalqalah ‫قٌطٌبٌجٌد‬

ٌ‫َي ْق َب ُل‬
Contoh Qalqalah
Sugra

Contoh Qalqalah
Kubra ٌْ‫َب ِهيْج‬

Contoh Ra’ dibaca


tafkhim, Ra’ berbaris ‫َر َّب َنا‬
fathah

Contoh Ra’ dibaca


tafkhim, Ra’ sukun
ٌ‫ُترْ َحم ُْو َن‬

Contoh Ra’ dibaca


tarqiq ٌ‫َك ِريْم‬

Sebutkan huruf
‫خٌصٌضٌغٌطٌقٌظ‬
isti’la
Rl-Qur'an Hadits
SKOR DATA DIBOBOT

:umlah Subyek = 29
:umlah butir = 30
sobot jwb benar = L
sobot jwb sa'lah = 0
ruama berkas : o:\srRrpsr\ANATES\AL-euR'AN HADTTS.ANA

NO Kode/Nama Benar salah Kosong skr Rsli skr sobot


1 5192L 0 99
2 s2 L4 16 0 L4 L4
3 s3822 0 88
4 s4 13 L7 0 13 13
5 s5 L2 18 0 L2 L2
6 s6 1_5 1-5 0 15 15
7 s7237 0 23 23
8 s8822 0 88
9 s9 L7 13 0 L7 L7
l-0 s10 27 3 0 27 27
l_1 s1_1 L4 L6 0 L4 L4
L2 s12 8 22 0 88
t_3 s13 r.6 L4 0 16 1_6
L4 sl_4 L2 1_8 0 L2 L2
l-5 s15 7 23 0 77
1_6 s16 6 24 0 66
L7 s17 5 25 0 55
1_8 s18 10 20 0 10 10
1_9 sL9 28 2 0 28 28
20 s20 L1 19 0 r.1_ 1_1
2L s21 L2 18 0 L2 L2
22 s22 L2 18 0 L2 L2
23 s23 11 19 0 11 r_1
24 s24 13 L7 0 13 13
25 s25 25 5 0 25 25
26 s26 16 L4 0 16 L6
27 s27 L7 13 0 17 L7
28 s28 11 19 0 11 1.1
29 s29 1_0 20 0 10 10

::::i:lltf=I::
Rata2= 13,45
simpang Baku= 5,94
rorelasixY= 0,67
nel i abi I 'i tas Tes= 0, 80
I.IAMA bCTKAS : O:\STRTPSI\ANATES\AL.QUR.AN HEDITS.ANA
No. Urut rode/ruama subyek skor eanjil Skor Genap skor total
1 sL 3 58
2 S2 3 10 13
3 S3 2 68
4 S4 6 7L3
5 S5 4 8L2
6 S6 7 815
7 57 11 1-1 22
8 S8 ,3 47
9 S9 5 L2 L7
1_0 s10 L2 L4 26
1-L s1l- 4 913
eage 1,
Rl-eur'an Hadits
L2 s12 4 4 I
13 s1_3 5 11 l_6
L4 s14 3 9 L2
L5 s1-5 3 4 7
16 s16 2 3 5
t7 sL7 2 3 5
18 s18 3 7 10
19 s19 13 L4 27
20 s20 4 7 LL
2L s21 6 6 L2
22 s22 2 10 L2
23 s23 5 6 11
24 s24 5 I 1-3
25 s25 l-3 11_ 24
26 s26 6 l_0 16
27 s27 9 8 L7
28 s28 4 6 10
29 s29 5 5 10

rel unggul & Asor

rel ompok unggu'l


berkas : o:\srnresr\aNeres\eL-euR'AN
r.,tama HADTTS.ANA

No.urut rode/ttama subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 910L1


1s19281 11111111-1
2 s1_0 27 1 1LL111111
3s25251 11-11111L
4s7231 1r.r_l_1111-L
5s9L71 -111-1 -1
6 s27 L7 1_r_1-1--11_-
7 sl-3 L6 l_ -LLL-1-1
8s26L61 genar 1_-1_-1111-1
:ml lwb 7 6776675734
No.urut rode/ttama subyek LZ L3 L4 L5 L6 L7 L8 19 20 2L 22 23
1 s19 1-1-11111111l-
2 s10 1111-r.-111-11
3 s25 1-1-1-1-1111-1
4 s7 1- 1 111_L1
5 S9 -11 11-111
s27 11 -111
6
7
I
sl-3
s26
l-
1
i -1"1
-l_
i
1
-111
-1-1
:ml Jwb Benar 6 2 465 4 3868 55
No. urut rode/r.rama Subyek 24 25 26 27 28 29 30
1s191111111
2 s1011111L1
3 s25 1111111-
4 s7 1111L-1
5 s9-1-111
6 s27 1-1L1-L
7 s1311 -1
8 s26 1 - ,- 1 1--
:ml:wbgenar 7 7 5 7 664
eage 2
2*

Al-eur'an Hadits
t<el ompok Rsor
I'IAMA bCTKAS : D:\SKRIPST\NNNTES\AL-QUR'AN HADITS.ANA

No.urut rode/Nama subyek Skor L 2 3 4 5 6 7 I 9L0r.1_


1 s29 10 -11-1-1
2s1 9 -1-t_l_-
3s38 1_--1-1
4s88 -1-1
5s1281 -11-
6s157L -1
7s1661 -1 111-
8s175- genar LL
:ml Jwb 3 2623322t00
No.urut rode/uama Subyek LZ 13 L4 15 16 L7 18 19 20 2L 22 23
1-s29-1 Ll_
2 s1 1--L-1-1
3 s3-1 -1
4 s8-11-1--1
5 s12-11-
6s15-L1-
7 sL6
8s17-L
:mllwbBenar L 1 1 3 0 1- 0 3 3 2 L 2

No.urut rode/ttama Subyek 24 25 26 27 28 29 30


1_ s29 11 -1-
2 s1 l_-1
3 s3-l_1_--1_
4 s8 1-1
5 s12111-
6 s15L-1--1
7 sl_6 1
8 sL71--1
:mllwbBenar 6 3 2 L 1 3 3

3i]_t=:::::::
:umlah Subyek= 29
rlp atas/bawah(n)= g
Buti r soal= 30
uama berkas: o:\srnrpsr\eNerrs\Al-euR'RN HADTTS.ANA
uo guti r t<el . Atas rel . sawah aeda lndeks op (%)
L73 4 50,00
26 2 4 50,00
37 6 1 12,50
47 2 5 62,50
56 3 3 37,50
66 3 3 37,50
77 2 5 62,50
85 2 3 37, 50
97 1 6 75,00
1_0 3 0 ,3 37,50
L1_ 4 0 4 50,00
L26 1 5 62,50
L32L 1 l_2, 50
Rage 3
Al -Qur'an Hadi ts
L4 4 1 3 37, 50
15 6 3 3 37 ,50
16 5 0 5 62,50
L7 4 1 3 37, 50
18 3 0 3 37, 50
19 8 3 5 62, 50
20 6 3 3 37 ,50
2L 8 2 6 75,00
22 5 1 4 50,00
23 5 2 3 37'50
24 7 6 1 12, 50
25 7 3 4 50,00
26 5 2 3 37, 50
27 7 1 6 75 ,00
28 6 1_ 5 62,50
29 6 3 3 37, 50
30 4 3 1 12,50

TINGKAT KESUKARAN

:umlah Subyek= 29
Butir soal= 30
i.IAMA bETKAS : D:\SKRIPST\EUETES\AL-QUR'AI.I HAOITS.ANA
No Buti r rml getul Tkt. resukaran(%) tafsi ran
1_ 19 65,52 sedang
2 t2 41,38 sedang
3 25 86, 21 sangat wtudah
4 16 55,17 sedang
5 l-6 55,l-7 sedang
6 L7 58,62 sedang
7 20 68,97 sedang
8 9 31,03 sedang
9 11 37,93 sedang
10 3 10,34 Sangat Sukar
11 I 27,59 Sukar
L2 1L 37,93 sedang
13 t2 4l-,38 sedang
L4 10 34,48 sedang
l_5 18 62,07 sedang
16 7 24,L4 sukar
L7 7 24,L4 Sukar
l-8 6 20,69 sukar
1_9 19 65,52 sedang
20 15 5L,72 Sedang
2L 1_3 44,83 Sedang
22 7 24,L4 Sukar
23 13 44,83 sedang
24 1_9 65,52 sedang
25 18 62,07 sedang
26 7 24,L4 Sukar
27 15 5L,72 Sedang
28 15 5L,72 sedang
29 L2 41,38 sedang
30 10 34,48 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


eage 4
el-eur'an Hadits
:umlah subyek= 29
Butir Soal= 30
trtama berkas : o:\srnrpsr\ANATES\AL-euR'AN HADTTS.ANA

No Buti r rorel asi si gni fi kansi


l- 0, 366 Si gni fi kan
2 0,451 Sangat s'igni fi kan
3 o,202
4 o,449 Sangat Signifikan
5 0, 378 si gni fi kan
6 0,388 Si gnifi kan
7 o,447 si gnifi kan
8 0, 485 Sangat Signifi kan
9 0,609 Sanoat sionifi kan
10 0,556 sanlat si6nifikan
11 0,389 si gni fi kan
L2 0,585 Sangat Si gn'ifi kan
l_3 -0,01-7
L4 0,404 si sni fi kai
l_5 0,243
16 0, 578 Sangat Si gni fi kan
L7 0, 357 si gnr'fi kan
18 0,442 Si gni fi kan
19 0, 503 Sangat Signifi kan
20 0, 393 si gni fi kan
27 0, 584 Sangat Signifi kan
22 0, 605 sangat s'igni fi kan
23 0, 311
24 0, 155
25 0,401 Si gni fi kan
26 0, 564 Sangat Signifikan
27 o,547 Sangat signifikan
28 0, 5oo Sanoat
- si oni fi kan
29 0,379 si dni f-i kan
30 0,379 si 6ni fi kan

catatan: Batas signifikans'i koefisien korelasi sebagaai berikut:


df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
l_5 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0, 549 80 0 ,2L7 0, 283
25 0, 381_ 0,496 90 0, 205 O ,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0, 393 \25 0,L74 0 ,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
eila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dih'itung.
1i::Ii:=::5::::
:umlah subyek= 29
Butir Soal= 30
Nama berkas: o:\srRrpsr\ANATES\AL-QUR'AN HADTTS.ANA

No Buti r a bc d*
L 4++ 3++ 19** 3++ 0
2 L4--- 1-- 2- L2** 0
eage 5
lJ -Qur'an Hadi ts
3 2+ 25** l.+ 1+ 0
4 16** 8-- 1-- 4++ 0
5 0-- 16** 9--- 4++ 0
6 L7** 1L--- 1-- 0-- 0
7 20** 3++ 3++ 3++ 0
8 0-- 9** 2- L8--- 0
9 1L** 8+ 2- 8+ 0
10 3** 9++ 5+ L2+ 0
1L 7++ 7++ 7++ 8** 0
L2 6++ l.l.** 2- 10- 0
13 3+ 12** 4+ 10-- 0
L4 6++ 5++ 10** 8+ 0
15 8--- 3++ 0-- 18** 0
16 5+ 9++ 8++ 7** 0
L7 13-- 2- 7** 7++ 0
18 11+ 4+ 6** 8++ 0
19 7--- 0-- 19** 3++ 0
20 5++ 15** 5++ 4++ 0
2t 6++ 4+ 13** 6++ 0
22 9++ 7++ 6++ 7** 0
23 3+ 13** 6++ 7+ 0
24 19** 2+ 4++ 4++ 0
25 1- 5+ 18** 5+ 0
26 6++ 7** 5+ 11+ 0
27 5++ 15** 4++ 5++ 0
28 15** 6+ 3+ 5++ 0
29 L2** 3+ 5++ 8+ 0
30 L0** 2- 9+ 8+ 0

Kete rangan:
Kuncl Jawaban
++ Sangat eai k
i eai k
Kurang sai k
Buruk
Sangat guruk

eage 6
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

@r
lrrr:l
UlN JAKARTA
FITK
FORM (FR)
Tgl.Terbit :
No. Revisi: :
1 Maret 2010

lt#lll Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia


Hal
01
1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.0 1 /F. 1 /KM -0 | s 1 .t0.1.3.120 | s J akarta, 06 Novemb er 207 5
Lamp. :
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Abdul Ghafur, MA
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

As s alqmu' alaikum wr.w b.

Dengan ini
diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Nurlailatul Azizah


NIM 1111011000098

Jurusan Pendidikan Agama Islam


Semester IX (Sembilan)
Judul Skripsi Efektivitas Metode Index Card Match dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII Terhadap Hukum Bacaan tajwid
(Qaiqalah dan Ra') di MTs Al-Mas'udiyah Tegalgubug Cirebon

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 20 November
2014 , abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada
judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing
menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s alamu' alaikum wr. w b.

Tembusan:
1. DekanFITK
2. Mahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA
FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. h. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia Hal 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F. 1 /KM.O1 .et.l.$.'J.l.tzot s Jakarta, 06 November 2015
Lamp. :-
Hal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth.
Kepala Sekolah
MTs Al-Mas'udiyah

Assal am u' al a i ku m wr.wb.


Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Nurlailatul Azizah


NIM : 1111011000098
Jurusan : Pendidikan Agama lslam
Semester : lX (Sembilan)
Judul Skripsi : Efektivitas Metode lndex Card Match dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas Vlll Terhadap Hukum Bacaan tajwid (Qalqalah
dan Ra') di MTs Al-Mas'udiyah Tegalgubug Cirebon

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut


melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassal am u' al ai ku m wr.wb.

20313 200801 2010


Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
1**

YAYASAI\ AL MA S'UI}IYAH
AkteNctaxis : Kila Rukilah SugiarroSll No2 Tgl-9 Okober2004
ilfTs. AL MAS'UIIIYAA (AI,[|A]
Rembes Tegalgubug Atjawinangun Cirebon 45162
Alamat : PP.A"l-Hidayat RembesTegalgub+rg 05109 Ariawinaagun Cir.ebo*r g 0Sl 324 961 616

SURAT KETERANGAN
Nomor : 214lMT s.ALMA/XIil}Afi

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hj. }IUMAYA AISMA, S."d.l


NIP
Pangkat/Gol.Ruang : -

Jabatan : Kepala M.adrasah

Unit kerja : MTs AL MAS,I}DIYAH


Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : NLIRLAILATUL MIZA|{


NPM :1111011000098
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Universitas : UIN SYARIF HIDAYAruLLAH JAKARTA
Judul Skripsi : Efektivitas Metode Index Card Match dalam Meningkatkan
Flasil Belajar Siswa kelasVlll TerhadapHukum Basaen Taiwid
(Qalqalah dan Ra').

Berdasarkan Surat dari UIN SYARIF HADAYATIiLLAH No. Un.01ff.1/I(M.01.31187y2A15,


pada tanggal 06 Novernber 2015 orarg tersebut di atas telah melaksanakan penelitian di MTs Al
Mas'udiyah Tegalgubug .

Demikian sur*t keterangan ini kami buat dengan sebenarnSra.

BEbuB, 07 Dqqember 2A15

Anda mungkin juga menyukai