Anda di halaman 1dari 162

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING

MODEL GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS (GQGA)


PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GERAK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTS NURUL FALAH
BOLANG-TIRTAJAYA KABUPATEN KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat


guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Fisika

Oleh :
ABDUL ROUF
NIM: 053611334

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012

ABSTRAK
Judul

Penulis
NIM

: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Active Learning model Giving


Question and Getting Answers (GQGA) Pada Materi Pokok Gerak
Tahun Pelajaran 2011/2012 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII
MTs Nurul Falah Bolang-Tirtajaya Kabupaten Karawang
: Abdul Rouf
: 053611334

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh perbedaan tingkat keaktifan belajar siswa


yang mempengaruhi hasil belajar IPA. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab
permasalahan: 1) Keaktifan siswa dalam strategi Pembelajaran Active Learning
model Giving Question and Getting Answers (GQGA) pada materi pokok Gerak.
2) Hasil belajar IPA kelas VII MTs Nurul Falah Bolang-Tirtajaya Kabupaten
Karawang. 3) Pengaruh keaktifan siswa dalam model Pembelajaran Active
Learning model Giving Question and Getting Answers (GQGA) Pada Materi
Pokok Gerak terhadap hasil belajar siswa di MTs Nurul Falah Bolang-Tirtajaya
Kabupaten Karawang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei
dan teknik analisis regresi satu prediktor. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah Keaktifan Siswa dalam model Pembelajaran Active Learning model Giving
Question and Getting Answers (GQGA), sedangkan variabel terikatnya adalah
hasil belajar siswa kelas VII MTs Nurul Falah Bolang-Tirtajaya Kabupaten
Karawang.
Dalam penelitian ini data dikumpulkan menggunakan metode: 1)
Dokumentasi, yaitu untuk memperoleh data umum sekolah dan data siswa beserta
nilai ulangan harian siswa pada materi IPA sebelumnya; 2) Observasi, yaitu
untuk memperoleh data dengan cara mengamati secara langsung keaktifan siswa
dalam pembelajaran; 3) Tes, yaitu untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa
materi pokok Gerak.
Setelah diuji hipotesis, hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) keaktifan
siswa MTs Nurul Falah Bolang-Tirtajaya Kabupaten Karawang dalam kategori
cukup dengan nilai rata-rata yang diperoleh 63,39 yang berada pada interval 6170; 2) Hasil belajar siswa MTs Nurul Falah Bolang-Tirtajaya Kabupaten
Karawang berada dalam kategori cukup terbukti dengan nilai rata-rata yang
diperoleh 65,48 yang berada pada interval 61-70; 3) Dari hasil pengujian hipotesis
diperoleh rhitung = 0,852 sedangkan harga rtabel untuk taraf kesalahan 5% dengan n
= 31 diperoleh r = 0,355 dan untuk 1% diperoleh r = 0,456. Karena rhitung lebih
besar rtabel baik untuk kesalahan 5% maupun 1% ( 0,852 > 0,355>0,458). Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan metode Active Learing model Giving Question
and Getting Answers (GQGA) dalam pembelajaran fisika materi pokok Gerak
dapat memberikan pengaruh yang positif dan cukup signifikan terhadap hasil
belajar peserta didik.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT pencipta alam semesta beserta isinya, yang
telah menganugerahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kita
sehingga menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Terlebih bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Pengaruh Penerapan Pembelajaran Active Learning Model Giving Question and
Getting Answers (GQGA) Pada Materi Pokok Gerak Tahun Pelajaran 2011/2012
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Nurul Falah Bolang-Tirtajaya
Kabupaten Karawang tanpa menemui halangan yang berarti.
Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa
cahaya Ilahi kepada umat manusia sehingga dapat mengambil manfaatnya dalam
memenuhi tugasnya sebagai khalifah di bumi.
Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran serta bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karenanya, pada kesempatan ini penulis hendak
menghaturkan ungkapan terima kasih kepada:
1. Dr. Sujai, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Wahyudi, M.Pd dan Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd, M.Kom, selaku Ketua
dan sekretaris jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang.
3. Muhammad Nafi Annury, M.Pd, selaku dosen wali yang telah banyak berjasa
kepada penulis untuk membimbing penulis selama masa studi.
4. Andi Fadllan, M.Sc, selaku dosen pembimbing I sekaligus Ketua Prodi Tadris
Fisika dan Drs. Achmad Hasmi Hashona, MA, selaku dosen pembimbing II
yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Joko Budi Poernomo, M. Pd. Selaku Sekretaris Prodi Tadris Fisika, Para
Dosen khususnya para pengajar di Tadris Fisika, dan seluruh civitas
akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah yang telah membekali berbagai
ilmu dan pengetahuan selama menempuh studi di Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
6. Kepala Sekolah MTs Nurul Falah (H. Nurhasan, S.Pd), beserta para guru dan
staf karyawan, khususnya (Didin, S. Pd) yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Ayahanda H. Halimi dan Ibunda Hj. Roiyah, yang selalu membimbing dan
mendoakan saya di setiap sujud dan restu serta ridlonya adalah semangat
saya dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan rintangan, serta yang
selalu memberikan pencerahan jiwa dan motivasi. Semoga karya ini menjadi
pengganti rasa bakti saya sebagai putera yang selama ini terabai oleh
keinginan dan ego saya.
8. Aa, Teteh dan Keponakanku tersayang (A' Dumyati & Teh Mulyanah Beserta
kedua penerus tecantiknya Dian & Iif), (A' Ayi & Teh Anah beserta kedua
buah hati tercintanya Lukman & Iis), (A' Oji dan Teh Khusnul beserta ketiga
Qurrotul 'aini imutnya Yuni, Berlin & Alfi), dan A' H.Hasan Basri mohon
maaf tidak bisa menjadi adik yang baik yang selalu mengikuti jejak baikmu.
Terima kasih atas semua motivasi dan doa-doanya selama ini. Semoga
kebahagiaan dan Ridlo Ilahi selalu menyertai kalian.
9. Keluarga besar Ang Otong & Teh Atin beserta ketiga buah hatinya (Asep,
Vinna & Vinni)

yang telah menganggap saya layaknya keluarga sendiri.

Terima kasih atas segala doa dan dukungannya, hingga anakmu dapat
menyelesaikan karya ini. Semoga suatu saat kita dapat dipertemukan pada
suatu keadaan yang indah, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
10. Dzakirotul Umah, terimakasih atas ketulusan, kasih sayang dan keikhlasannya
dalam menemani perjuanganku, semoga kesuksesan dan ridlo-Nya selalu
mengiringi perjalanan hidupmu.

11. Sahabat seperjuangan dimasa menyelesaikan penulisan skripsi yang telah


memberikan motivasi dan pengalaman (Ahmad Solihin, Fahmi, Qoyumi),
terima kasih atas waktu dan kesempatannya untuk saling berbagi pengalaman.
12. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jawabarat, DKI Jakarta dan Banten
(HMJB), terima kaih atas kebersamaan dan pengalaman yang selama ini
kalian berikan.
13. Keluarga besar Mahasiswa Tadris fisika khususnya angkatan 2005 IAIN
walisongo Semarang.
14. Keluarga besar Kos bapak Joko dan Ibu (Kang Fajar, Kang Agus, Kang Heri,
Kang Fahmi, Kang Syukron, Kang Emil, Kang Huda, Kang Zamzam dan
Kang Saefuddin), terima kasih sudah berbagi pengalaman.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya
untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas
semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah
serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
berkesempatan membacanya.
Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan
skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amin

Semarang, 29 Mei 2012


Penulis

Abdul Rouf
NIM: 053611334

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................i
PERNYATAAN KEASLIAN........................ii
PENGESAHAN.....................................iii
NOTA PEMBIMBING I..............................................iv
NOTA PEMBIMBING II......................................................................................v
ABSTRAK.............................vi
KATA PENGANTAR......................vii
DAFTAR ISI...................................x
BAB I

: PENDAHULUAN....................1
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian7

BAB II

: PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING MODEL GIVING


QUESTION AND GETTING ANSWERS (GQGA)................9
A. Kajian Pustaka..9
B. Kerangka Teoritik11
C. Rumusan Hipotesis..25

BAB III

: METODE PENELITIAN..27
A. Tempat dan Waktu Penelitian.27
B. Variabel dan Indikator Penelitian.........................................27
C. Desain Penelitian...................................................................28
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel30
E. Teknik Pengambilan Data31
F. Teknik Analisis Instrumen Data.34

BAB IV

: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN......43


A. Deskripsi Data Hasil Penelitian.43
B. Analiis Data dan Pengujian Hipotesis....52
C. Pembahasan Hasil Penelitian.61

BAB V

: PENUTUP.63
A. Simpulan.63
B. Saran...63
C. Penutup ..................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar menuntut ilmu dan
menekankan

pentingnya

arti

belajar

dalam

kehidupan

umat

manusia.

Sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah sejak wahyu yang pertama
diturunkan kepada Rasulullah yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5:



1). Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2).
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3). Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4). Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, 5). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq/96:1-5).1
Pendidikan adalah jalan untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda.
Melalui pendidikan baik pendidik maupun yang dididik akan memperoleh pahala
yang terus mengalir. Orang-orang yang berada di jalan keilmuan atau pendidikan
maka akan dimudahkan jalannya ke surga. Pahala dari ilmunya akan terus
mengalir walaupun telah mati. Berikut ini adalah hadits yang menekankan
pentingnya pendidikan.

Dari Ibnu Abas R.A. Bahhwa Rasulallah SAW bersabda: barang siapa
yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Allah akan memberi kefahaman
kepadanya, dan sesungguhnya ilmu pengetahuan itu diperoleh dengan belajar.
1

Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Kudus: Menara, 1997), hlm. 598.
Al-Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Al-Bukhari, (Semarang: Toha Putra
2001) , hlm. 24
2

Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktual yang dihadapi oleh
setiap orang. Maka dari itu, banyak para ahli-ahli membahas dan menghasilkan
berbagai teori tentang belajar. Pemakaian teori-teori dengan situasi formal lebih
dibatasi dalam pendidikan formal yaitu Sekolah. Teori tentang belajar menurut
ahli tertentu akan menentukan bagaimana seharusnya menciptakan belajar itu
sendiri dan usaha itu lazimnya dikenal dengan mengajar. Sehingga tinjauan dalam
belajar tidak bisa dipisahkan dengan metode atau model pembelajaran yang
digunakan dalam mengajar.
Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow. Learning is the acqustion oh
habits, knowladge, and attitude. It inrolves new ways of doing things, and it
operates in a individuals. Attempts to over come obstacles or to adjust to new
sitations.3 Artinya belajar adalah hasil yang dicapai dari kebiasaan, pengetahuan
sikap, ini merupakan cara baru dalam melakukan sesuatu dan mengoperasikannya
atau mengusahakannya di dalam usaha seseorang untuk mengatasi hambatan atau
menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.
Pendidikan formal dirasakan urgensinya ketika keluarga tidak mampu
lagi memberikan pendidikan yang wajar kepada anak-anaknya. Lembaga ini
akhirnya diterima sebagai proses kemanusiaan dan pemanusiaan kedua setelah
keluarga.4
Pendidikan di sekolah sebagai proses bimbingan yang terencana dan
terarah dalam membina anak untuk menguasai ilmu pengetahuan. Fisika
merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah, hal ini juga tergambar
dalam peraturan pemerintah bahwa fisika dimasukkan ke dalam ujian Nasional.
Pelajaran fisika telah diajarkan sejak Sekolah Dasar dan SMP yang dinamakan
dengan IPA sedangkan pada SMA telah dipisah menjadi fisika. Fisika merupakan
mata pelajaran yang sangat membantu siswa dalam menciptakan sebuah hasil
karya ilmiah sehingga mereka bisa menjadi seorang ilmuwan. Tentunya dengan
pemahaman konsep yang benar tentang fisika dan dibuktikan dengan hasil belajar
3

Lester D. Crow and Alicce Crow, Educational Phsycology, (New York: American Book
Company, 1958), hlm. 225
4
Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm. 15

fisika yang baik. Namun sebagian siswa menyatakan bahwa konsep fisika
sangatlah rumit sehingga mereka tidak mampu mengembangkan dirinya.
Dalam proses belajar Ilmu Pengetahuan Alam khususnya fisika, belajar
seharusnya lebih dari sekedar menerima informasi, mengingat dan menghafal.
Bagi siswa untuk benar-benar mengerti dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan,
mereka harus bekerja untuk memecahkan masalah dan

menemukan ide-ide.

Tugas guru tidak hanya menuangkan sejumlah informasi pada siswa, tetapi
mengusahakan bagaimana konsep-konsep penting dan sangat berguna tertanam
kuat dalam pikiran siswa. Guru sebagai orang yang terlibat secara langsung dalam
pembelajaran sesungguhnya dapat mengupayakan banyak hal diantaranya adalah
penggunaan pembelajaran yang tepat, menyenangkan, membangkitkan antusiasme
siswa dan mendorong siswa membangun pengetahuannya sendiri. Guru
memotivasi siswa dengan berbagai tipe dan pengetahuan, berpikir kritis sehingga
diharapkan terciptalah siswa yang aktif dan kreatif.
Kreativitas adalah hasil belajar dalam kecakapan kognitif, sehingga untuk
menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar. Hasil belajar
mengajar dalam kecakapan kognitif itu mempunyai hierarki/bertingkat-tingkat.
Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah : (a). Informasi non verbal (b).
Informasi fakta dan pengetahuan verbal; (c). Konsep dan prinsip; (d). Pemecahan
masalah dan kreativitas. Informasi non verbal dikenal/dipelajari dengan cara
penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung.
Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal/dipelajari dengan cara
mendengarkan orang lain dan dengan jalan/cara membaca. Semuanya itu penting
untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu-itu penting
untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam
pemecahan masalah dan di dalam kreativitas.5
Menurut Martinis Yamin dalam bukunya kiat membelajarkan siswa
menyatakan bahwa berdasarkan hasil temuan para ahli terdapat kecenderungan
perilaku guru dalam kegiatan pembelajaran yang lesu, pasif dan perilaku yang
5

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yan Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka


Cipta,2007). hlm 138

susah dikontrol. Perilaku semacam ini diakibatkan suatu proses pembelajaran


yang tidak banyak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran karena waktu
tersita dengan penyajian materi, siswa tidak termotivasi dan tidak terdapat suatu
interaksi dalam pembelajaran.6
Berikut adalah firman Allah SWT yang terkait secara langsung tentang
dorongan untuk memilih metode secara tepat dalam proses pembelajaran
diantaranya dalam surat al-Nahl ayat 125:


( . )
serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk
(QS. An-Nahl : 125).7
Berdasarkan kutipan di atas, maka salah satu cara meningkatkan aktifitas
dan kreativitas siswa dalam proses belajar yaitu dengan adanya kecakapan
kognitif dan afektif. Kemampuan dan keterlibatan siswa secara langsung dalam
proses belajar, baik dalam hal mendengar maupun menanggapi pelajaran.
Berdasarkan observasi awal dan informasi dari guru IPA, didapat
informasi bahwa pembelajaran yang selama ini berlangsung di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Falah yang terletak di Desa Bolang Kec. Tirtajaya Kabupaten
Karawang adalah guru menerangkan, memberikan soal, dan peserta didik
mengerjakan. Sistem pembelajaran tersebut jika diterapkan pada materi yang
membutuhkan penekanan pada pemahaman konsep belum bisa mengantar peserta
didik pada proses membangun sendiri pengetahuannya, karena masih banyak
peserta didik yang merasa pelajaran IPA khususnya Fisika adalah pelajaran yang
sulit dan membingungkan sehingga sering timbul pertanyaan dari benak peserta
6

Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta Gaung Persada Press,2007), hlm.76.
7
Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, hlm. 282.

didik dari pelajaran yang sedang dipelajari. Akan tetapi hanya sebagian peserta
didik yang berani mengajukan pertanyaan dan mengungkapan jawaban ketika
proses pembelajaran sedang berlangsung. Sehingga diperlukan suatu strategi
pembelajaran yang secara prosedural dapat menyampaikan pertanyaan dan
mengungkapkan jawaban secara leluasa.
Sekarang ini banyak dikembangkan metode pembelajaran. Mulai dari
metode sederhana yang tidak melibatkan media hingga metode yang
menggunakan multimedia. Penggungaan strategi dalam pembelajaran oleh guru
terhadap siswa atau oleh siswa sendiri menjadi salah satu faktor untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam kegiatan interaksi pembelajaran
menghendaki peranan aktivitas siswa. Hal ini tidak berarti guru pasif saat
pembelajaran berlangsung, tetapi guru berperan sebagai pembimbing atau
fasilitator agar siswa lebih aktif dalam belajar.
Penggunaan metode konvensional belum memberikan hasil yang baik
dalam menciptakan siswa aktif dalam belajar. Maka bentuk metode lain yang
efektif adalah dengan menggunakan strategi belajar aktif (active learning).
Pembelajaran aktif didesain untuk menghidupkan kelas dengan suasana belajar
yang menyenangkan serta melibatkan gerak fisik maupun mental siswa.
Keterlibatan ini akan meningkatkan partisipasi yang pada akhirnya akan
meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran aktif dapat digunakan
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Model belajar aktif terdiri atas beberapa tipe salah satunya tipe GIVING
QUESTION AND GETTING ANSWERS (GQGA). Model pembelajaran ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pokok pikirannya
sendiri kepada teman-temannya dan berdiskusi mengenai konsep yang belum
dimengerti. Didalam diskusi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang
terlibat, saling menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat
membuat peserta didik aktif tidak pasif sebagai pendengar saja.8

Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 5

Media pembelajaran adalah alat belajar dalam mendorong dan


memberikan penjelasan kepada siswa dari informasi ataupun ide (pemberi
informasi/guru).
Berdasarkan masalah-masalah yang diungkapkan di atas, maka penulis
ingin menerapkan pembelajaran Active Learning model GQGA dalam sebuah
penelitian yang berjudul: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Active Learning
Model Giving Questions And Getting Answers (GQGA) Terhadap Hasil Belajar
IPA Kelas VII MTs Nurul Falah Bolang pada Materi Pokok Gerak Tahun
Pelajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keaktifan siswa kelas VII MTs Nurul Falah Bolang dalam
pembelajaran Active Learning model GIVING QUESTION AND GETTING
ANSWERS (GQGA) pada mata pelajaran IPA materi pokok gerak?.
2. Bagaimana hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi pokok gerak kelas VII
MTs Nurul Falah Bolang?
3. Bagaimana pengaruh keaktifan siswa dalam pembelajaran Active Learning
model GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran IPA materi pokok gerak siswa pada kelas VII MTs Nurul
Falah Bolang tahun pelajaran 2010/2012 ?.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa
pengaruh penerapan pembelajaran Active Learning model Giving Question
and Getting Answers (GQGA) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII MTs
Nurul Falah Bolang pada pokok bahasan Gerak tahun ajaran 2010/2012.

2.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain :
a.

Manfaat Praktis

1) Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti sebagai calon
pendidik agar dapat diterapkan di sekolah guna meningkatkan hasil belajar
fisika siswa.
2) Bagi Guru
a) Menambah variasi metode pembelajaran.
b) Meningkatkan profesionalisme guru.
c) Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan penelitian
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesi guru.
3) Bagi peserta didik
a) Mencapai hasil belajar akademik.
b) Meningkatkan motivasi dan disiplin siswa dalam belajar fisika .
c) Menumbuhkan kerja sama dan komunikasi dengan teman dalam
kelompoknya.
d) Menumbuhkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan Gerak Lurus.
b.

Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam mempersiapkan
rancangan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk secara aktif
mengembangkan sendiri pengetahuaanya. Medel pembelajaran Active

Learning model Giving Question and Getting Answers (GQGA)


diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir
terdapatnya kecenderungan peserta didik untuk tidak berani mengajukan
pertanyaan dan menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan yang ada
dalam proses pembelajaran.

BAB II
PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING MODEL GIVING QUESTION
AND GETTING ANSWERS (GQGA)

A. Kajian Pustaka
Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan atau kritik
terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun kekurangannya,
sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian terdahulu. Selain itu, untuk
menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan
yang sama atau hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan
dalam bentuk tulisan lainnya.
Beberapa hasil penelitian yang penulis gunakan sebagai sandaran tertulis
dan perbandingan dalam mengupas masalah dalam penelitian ini di antaranya
adalah:
1.

Penelitian yang dilakukan oleh Sinok Mufidah, dengan judul Pengaruh


Keaktifan Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Aktif GQGA (Giving Question
Getting Answer) Materi pokok Sistem Reproduksi Manusia Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XI MA Hidayatul Athfal Pekalongan. Dari hasil
penelitian yang dilakukan Sinok Mufidah ini menunjukkan bahwa: 1)
keaktifan siswa MA Hidayatul Athfal Pekalongan berada dalam kondisi baik,
dengan nilai rata-rata yang diperoleh 66,66; 2) hasil belajar MA Hidayatul
Athfal Pekalongan berada dalam kondisi baik sekali dengan nilai rata-rata
74,81; 3) keaktifan siswa dalam pembelajaran Aktif GQGA (Giving Question
Getting Answer) mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar
praktikum Biologi SMA siswa MA Hidayatul Athfal Pekalongan ditunjukkan
dengan hasil Freg = 151,0241. Sedangkan F tabel untuk F0.05 = 4,03 dan F0,01 =
7,17.10

10

Sinok Mufidah, Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Aktif GQGA
(Giving Question Getting Answer) Materi pokok Sistem Reproduksi Manusia Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XI MA Hidayatul Athfal Pekalongan, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo, 2011), t.d.

2.

Penelitian yang dilakukan oleh Khikmatul Maula, dengan judul Pengaruh


Metode Tanya Jawab Terhadap Keaktifan siswa dalam Pembelajaran PAI
Kelas II SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal Tahun Ajaran 2005/2006.
Penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi dan kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa metode tanya
jawab mempunyai pengaruh positif terhadap keaktifan siswa dalam
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai regresi (Freg) yaitu 12,582.11

3.

Penelitian yang dilakukan oleh Rohmat, dengan judul Pengaruh Penggunaan


Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi
Tekanan Peserta Didik Kelas VIII di MTs Negeri Borobudur Kabupaten
Magelang. Penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi dan
test. Dari hasil pengujian hiptesis yang dilakukan oleh Romat diproleh Fhitung
= 0,593 sedangkan harga Ftabel = untuk taraf kesalahan 5 % dengan n = 32
diperoleh r = 0,349 dan untuk taraf kesalahan 1 % diperoleh r = 0,449. Hal ini
menunjukan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin
dalam pembelajaran Fisika materi Tekanan dapat memberikan pengaruh yang
positif dan cukup signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut tampak
pada hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 71,25.12
Dari penelitian yang telah dibahas dapat disimpulkan bahwa ada

kesamaan dan perbedaan dari setiap penelitian yaitu antara lain : Penelitian Sinok
Mufidah mengkaji tentang pengaruh keaktifan siswa menggunakan model
pembeljaran aktif model Giving Question and Getting Answers (GQGA) terhadap
hasil belajar, hal ini memiliki kesamaan terhadap penelitian yang dilakukan oleh
penulis, peneliti mencoba melakukan penelitian kembali di MTs Nurul Falah
Bolang Kab. Karawang. Penelitian Khimatul Maula mengkaji tentang pengaruh
metode Tanya Jawab terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Penelitian Rohmat mengkaji tentang pengaruh penggunaan model
11

Khikmatul Maula, Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Keaktifan siswa dalam
Pembelajaran PAI Kelas II SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal Tahun Ajaran 2005/2006,
Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007), t.d.
12
Rohmat, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Terhadap Hasil
Belajar Fisika Materi Tekanan Peserta Didik Kelas VIII di MTs Negeri Borobudur Kabupaten
Magelang , Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2011), t.d.

10

pembelajaran inkuiri terpimpin terhadap hasil belajar.


Penelitian yang dilakukan oleh penulis dan ketiga penelitian di atas
memiliki kesamaan membahas tentang keaktifan siswa dalam pengaruhnya
terhadap hasil belajar sedangkan perbedaannya terletak pada model pembelajaran
yang digunakan dan materi pokok yang diajarkan.

B. Kerangka Teoritik
1.

Belajar dan Pembelajaran


Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang yang
berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap.13
Menurut Anisatul Mufarokah, belajar pada hakikatnya adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai
bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku,
ketrampilan, kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-aspek lain
yang ada pada individu yang belajar.14
Sementara itu pembelajaran diartikan sebagai kegiatan dimana guru
(pengajar) dan murid (pembelajar) berinteraksi, membicarakan suatu bahan
atau melakukan suatu aktivitas, guna mecapai tujuan yang dikhendaki. Oemar
Hamalik mengartikan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang terususun,
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur, yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Juga dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan upaya mengorganisasi
lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. Karenanya,
pembelajaran tidak cukup dimaknai sebagai transfer pengetahuan dari guru
kepada peserta didik, dimana peserta didik hanya menerima tanpa ada upaya
13

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yan Mempengaruhinya. hal. 2


Andi Fadlan, Pengembangan Aktive Learning di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,
(Semarang: Pusat Penelitian IAIN Walisongo, 2010), hal. 9
14

11

untuk mempertanyakan apa uang diterimanya.15


Proses pembelajaran dirancang mengikuti prinsip-prinsip belajar
mengajar. Belajar mengajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun
pemahaman. Dengan demikian, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa
untuk menggunakan haknya dalam membangun dan mengembangkan
gagasannya. 16 Tanggung jawab belajar berada pada diri siswa, sedangkan guru
bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa,
motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar.

2.

Pembelajaran Aktif (Active Learning)


Menurut Kathleen McKinney, Active Learning (pemblajaran active)
adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif, tidak hanya
secara fisik, tetapi juga secara mental, perasaan (emosi), dan sosial. Active
learning berkaitan dengan teknik dimana peserta didik melakukan lebih dari
sekedar mendengarkan ceramah guru atau dosen, termasuk di dalamnya
menemukan, memproses, dan menerapkan informasi yang diterimanya.17
Dalam belajar ada cara-cara yang efisien dan tak efisien. Banyak siswa
atau mahasiswa gagal atau tidak dapat hasil yang baik dalam pelajarannya
karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif. Mereka
kebanyakan hanya mencoba menghapal pelajaran.18
Sebagaimana hadits Rosulullah SAW sebagai berikut:

15

Andi Fadlan, Pengembangan Aktive Learning di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,hal. 9-10
16
Martinis Yamin & Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual
Siswa, (Jakarta: gaung Persada Press, 2009), hlm.15.
17
Andi Fadlan, Pengembangan Aktive Learning di Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo,hal. 10
18
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, hal. 73
19
Imam Abi Husain Muslim bin al- Hijaj Ibnu Muslim al-Qusyairi at Tasaburi, al-Jamius
Shohih, (Libanon: Darul Fikh, 1989), hlm 9.

12

Sesungguhnya Abdullah bin Masud berkata tidaklah kamu berbicara


pada suatu kaum dengan pembicaraan yang akal-akal mereka belum
mencapainya, kecuali adanya pembicaraan itu dengan keadaan ini bagi
sebagian mereka merupakan fitnah. ( H.R. Imam Muslim)

Alasan lain untuk mengaktifkan belajar siswa, bahwa setiap siswa


memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, siswa perlu
memperoleh layanan bimbingan belajar yang berbeda pula sehingga seluruh
siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Begitu pula
tidak semua siswa berasal dari latar belakang sosial yang memiliki kesadaran
dan budaya belajar, sehingga tugas guru adalah menumbuhkan kesadaran dan
mengembangkan pembiasaan agar setiap siswa merasa butuh dan senang dalam
belajar.20
Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat dua kegiatan yang sinergis
yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa
harus belajar, sementara siswa belajar sebagaimana seharusnya belajar melalui
berbagai pengalaman belajar hingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek
kognitif, psikomotor dan atau afektif. Rancangan pembelajaran yang
mencerminkan kegiatan belajar secara aktif perlu didukung oleh kemampuan
guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.21 Dengan demikian, untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran menuntut kreativitas dan kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
Menurut Paul B. Diedrich Indikator yang menyatakan aktivitas siswa
dalam proses belajar mengajar adalah:
a.

Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,


memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang
20

Marno dan M. idris, Strategi & Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan


Mengajar yang Efektif dan Edukatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), Cet 4, hlm. 150.
21
Marno dan M. idris, Strategi & Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan
Mengajar yang Efektif dan Edukatif, hlm.149.

13

lain.
b.

Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,


memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,
diskusi, interupsi.

c.

Listening

activities,

sebagai

contoh

mendengarkan:

uraian,

percakapan, diskusi, musik, pidato.


d.

Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan


laporan, angket, menyalin.

e.

Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta,


diagram.

f.

Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan


percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,
berkebun, beternak.

g.

Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggap, mengingat,


memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil
keputusan.

h.

Emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa


bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.22
Semua kegiatan tersebut merupakan aktivitas siswa. Siswa diharapkan

dapat berperan aktif dalam mencari sesuatu informasi guna memecahkan suatu
permasalahan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana
belajar yang kondusif, dimana para peserta didik dapat mengembangkan
aktivitas

dan

kreativitas

belajarnya

secara

optimal,

sesuai

dengan

kemampuannya masing-masing.
Oleh karena itu, seorang siswa harus bersungguh-sungguh dalam
belajar, sebagaimana yang diungkapkan oleh Syekh Ibrahim bin Ismail dalam
kitab Talim Mutaallim:

22

A. M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pers,


1992), hal. 101

14

Hai orang-orang yang mencari ilmu, bersungguh-sungguhlah belajar


pada malam dan siang hari karena berhasilnya suatu ilmu ditempuh dengan
sungguh-sungguh dan tekun. Sesungguhnya segala sesuatu ada bahayanya dan
bahaya ilmu adalah meninggalkan kesungguhan dan ketekunan.
3.

Tinjauan Tentang Tipe Giving Question and Getting Answers (GQGA)

a.

Pengertian Tipe Giving Question and Getting Answers (GQGA)


Proses pembelajaran tidak harus berasal dari guru menuju siswa,
karena belajar bukanlah memberikan seluruh informasi yang diperlukan guru
kepada siswanya. Setiap guru juga harus memperhatikan bahwa siswa tidak
bisa diberi muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru.
Model pembelajaran Giving Questions and Getting Answer (GQGA)
merupakan implementasi dari strategi pembelajaran kontrukstivistik yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam pembelajaran. Artinya, siswa
mampu merekonstruksi pengetahuannya sendiri sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator saja. Model Giving Questions and Getting Answer
ditemukan oleh Spancer Kagan, orang berkebangsaan Swiss pada tahun 1963.
Model ini dikembangkan untuk melatih siswa memiliki kemampuan dan
ketrampilan bertanya dan menjawab pertanyaan, karena pada dasarnya model
tersebut merupakan modifikasi dari metode tanya jawab dan metode seramah
yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan potongan-potongan kertas
sebagai medianya.
Kegiatan bertanya dan menjawab merupakan hal yang sangat
esensial dalam pola interaksi antara guru dan siswa. Kegiatan bertanya dan
menjawab yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar
mampu menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa (Suprijono, 2011).
Model Giving Questions and Getting Answer (GQGA) dilakukan bersamaan
antara metode tanya jawab dengan metode ceramah, agar siswa tidak dalam
23

Syekh Ibrahim bin Ismail, Talim Mutaallim, (Semarang: Toha Putra, 1994), hlm.23.

15

keadaan blank mind. Metode ceramah sebagai dasar agar siswa mendapatkan
pengetahuan dasar (prior knowledge).24
Langkah-langkah pelaksanaan tipe GQGA ini sebagai berikut :
1) Membuat potongan-potongan kertas sebanyak dua kali jumlah siswa.
2) Meminta setiap siswa untuk melengkapi pernyataan berikut ini;
Kertas 1

: saya masih belum paham tentang............

Kertas 2

: saya dapat menjelaskan tentang..............

3) Membagi siswa ke dalam kelompok kecil 4 atau 5 orang


4) Masing-masing kelompok memilih pertanyaan-pertanyaan yang ada
(kartu 1), dan juga topik-topik yang dapat mereka jelaskan (kertas 2).
5) Meminta setiap kelompok untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan
yang telah mereka seleksi. Jika ada di antara siswa yang bisa menjawab,
diberi kesempatan untuk menjawab. Jika tidak ada yang bisa menjawab,
guru harus menjawab.
6) Meminta setiap kelompok untuk menyampaikan apa yang dapat mereka
jelaskan

dari

kertas

2,

selanjutnya

minta

mereka

untuk

menyampaikannya ke kawan-kawan.
7) Melanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada.
8) Mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan
klarifikasi dari jawaban-jawaban dan penjelasan siswa.25
b.

Tujuan Penerapan Model Pembelajaran Giving Question Getting Answer


(GQGA)
Penerapan model Giving Questions and Getting Answer (GQGA) dalam
suatu proses pembelajaran bertujuan untuk:
1) Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses
pembelajaran.
2) Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan

24

Muhammad Fatkhan Ashari, Model pembelajaran giving questions and getting answer
http://fatkhan_ashari-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-38624-Pendidikan Model Pembelajaran
Giving Question And Getting Answer.html, diakses pada tanggal 15 April 2012
25
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2008), hal. 69-70

16

kognitif maupun sosial


3) Memberikan rasa senang pada siswa.
4) Merangsang dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
5) Memotivasi siswa agar terlibat dalam interaksi.
6) Melatih kemampuan mengutarakan pendapat.
Mencapai tujuan belajar.26
c.

Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Giving Question Getting


Answer (GQGA).
1) Kelebihan penerapan metode Active Learning model Giving Questions
and Getting Answers (GQGA) adalah:
a) Suasana lebih menjadi aktif.
b) Anak mendapat kesempatan baik secara individu maupun kelompok
untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
c) Guru dapat mengetahui penguasaan anak terhadap materi yang
disampaikan.
d) Mendorong anak untuk berani mengajukan pendapatnya.

2) Kelemahan penerapan metode Active Learning model Giving Questions


and Getting Answers (GQGA) adalah:
a) Pertanyaan pada hakekatnya sifatnya hanya hafalan.
b) Proses tanya jawab yang berlangsung secara terus menerus akan
menyimpang dari pokok bahasan yang sedang dipelajari.
c) Guru tidak mengetahui secara pasti apakah anak yang tidak
mengajukan pertanyaan ataupun menjawab telah memahami dan
menguasai materi yang telah diberikan.27

26

Muhammad Fatkhan Ashari, Model pembelajaran giving questions and getting answer
http://fatkhan_ashari-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-38624-Pendidikan Model Pembelajaran
Giving Question And Getting Answer.html, diakses pada tanggal 15 April 2012
27
Muhammad Fatkhan Ashari, Model pembelajaran giving questions and getting answer
http://fatkhan_ashari-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-38624-Pendidikan Model Pembelajaran
Giving Question And Getting Answer.html, diakses pada tanggal 15 April 2012

17

4.

Hasil Belajar

a.

Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product)
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau
proses yang mengakibatkan berubahnya infut secara fungsional. Hasil
produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan
mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished goods). Hal
yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil
penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil belajar. Dalam siklus infutproses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan infut akibat
perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah
mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya.28
Menurut FJ Mc Donald. A result learning to represent everything
obtained by child after getting study or experiencewich last learn.29 Artinya
hasil belajar merupakan segala sesuatu yang diperoleh anak setelah ia
mendapatkan pembelajaran atau pengalaman yang telah lalu.
Hasil belajar atau perubahan perilaku yang menimbulkan kemampuan
dapat berupa hasil utama pengajaran (instructional effect) maupun hasil
sampingan pengiring (nurturant effect). Hasil utama pengajran adalah
kemampuan hasil belajar yang memang direncanakan untuk diwujudkan
dalam kurikulum dan tujuan pembelajaran. Sedangkan hasil pengiring adalah
hasil belajar yang dicapai namun tidak direncanakan untuk dicapai.30
Misalnya setelah mengikuti pelajaran siswa menyukai mata pelajaran IPA
yang semula tidak disukai karena siswa senang dengan cara mengajar guru.

b.

Tipe hasil Belajar


Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi
tiga bidang yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif
28
29

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet. I, hlm. 44
FJ. Mc. Donald, Education Physicology, (California: Wadswort Publishing, 1959), hlm.

5
30

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm.49.

18

(berhubungan

dengan

sikap

dan

nilai),

serta

bidang

psikomotor

(kemampuan/keterampilan bertindak/berperilaku). Ketiganya tidak berdiri


sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan
membentuk hubungan yang hirarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai,
ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar siswa disekolah. Oleh karena itu
ketiga aspek tersebut, harus dipandang sebagai hasil belajar siswa, dari proses
pengajaran. Hasil belajar tersebut nampak dalam perubahan tingkah laku,
secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal melalui tujuan
pengajaran (tujuan intruksional). Dengan kata lain rumusan tujuan pengajaran
berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai siswa dari ketiga aspek
tersebut.31 Berikut ini dikemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga
aspek hasil belajar tersebut antara lain:
1) Bidang kognitif
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam
kawasan kognisi. Perilaku meliputi kegiatan sejak dari penerimaan
stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak
menjadi informasi hingga pemanggilan informasi kembali ketika
diperlukan untuk menyelesaikan masalah.32
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat,
sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa
untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan,
metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah
tersebut.33
Hasil belajar kognitif terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
a) Tipe hasil belajar: Mengingat
Tujuan intruksional pada level ini menuntut peserta didik

31

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru


Algensindo.2005) hlm. 49-50.
32
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 50
33
Mimin Haryati, Metode da Teknik Penilaian Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
Gaung Persada Press, 2008), Cet. III, hlm. 23

19

mampu mengingat informasi yang telah diterima sebelumnya, seperti


misalnya fakta, terminologi, rumus, strategi pemecahan masalah, dan
sebagainya.
b) Tipe hasil belajar: Mengerti
Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk
menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan katakata sendiri. Dalam hal ini peserta didik diharapkan menerjemahkan
atau menyebutkan kembali yang telah di dengar dengan kata-kata
sendiri.
Ada

tiga

pemahaman

yang

berlaku

umum;

pertama

pemahaman terjemahan, yakni kesanggupan memahami makna yang


terkandung di dalamnya. Misal, memahami kalimat bahasa Inggris ke
dalam bahasa Indonesia, mengartikan lambang Negara, mengartikan
Bhineka Tunggal Ika, dan lain-lain. Kedua pemahaman penafsiran,
misalnya memahami grafik, menghubungkan dua konsep yang berbeda,
membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. Ketiga pemahaman
ekstrapolasi yakni kesanggupan melihat di balik yang tertulis, tersirat
dan tersurat, meramalkan sesuatu, atau memperluas wawasan.34
c) Tipe hasil belajar: Memakai
Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau
menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru,
serta memecahkan berbagai masalah yang timbul pada kehidupan se
hari-hari.35
d) Tipe hasil belajar: Menganalisis
Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsurunsur atau bagian-bagian sehingga jelas hirarkinya dan atau
susunannya.36 Analisis merupakan tipe hasil belajar yang kompleks,

34

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 51


Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), hlm. 35
36
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 27
35

20

yang memanfaatkan unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni


pengetahuan, pemahaman, aplikasi. Analisis sangat diperlukan bagi
para siswa sekolah. Bila kecakapan analisis dapat berkembang pada
seseorang, maka ia akn dapat mengaplikasikannya pada situasi baru
secara kreatif.
e) Tipe hasil belajar: Menilai
Kemampuan

menilai

merupakan

kemampuan

yang

mengharapkan peserta didik mampu membuat penilaian dan keputusan


tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda menggunakan
kriteria tertentu.
f) Tipe hasil belajar: Mencipta
Mencipta di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang
dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur
pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih
menyeluruh.37
2) Bidang Afektif
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli
mengatakan, bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila
seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil pelajar
apektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru lebih banyak
memberi tekanan pada bidang kognitif semat-mata. Hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti atensi/perhatian
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman
sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain.38
Ada beberapa jenis kategori dalam ranah afektif sebagai hasil
belajar. Kategorinya dimulai di tingkat yang dasar atau sederhana sampai
tingkat yang kompleks.39

37

Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, hlm. 36


Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 53
39
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 30
38

21

a) Receiving (penerimaan), yaitu semacam kepekaan dalam menerima


rangsangan dari luar yang dating pada siswa. Dalam tipe ini termasuk
kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi
gejala atau rangsangan dari luar.
b) Responding (jawaban), yaitu reaksi yang diberikan seseorang terhadap
stimulus yang datang dari luar. Dalam hal ini termasuk ketetapan reaksi,
perasaan , kepuasan dalam menjawab stimulus yang datang pada siswa.
c) Valuing (penilaian), yaitu berkenaan dengan nilai terhadap gejala atau
stimulus. Termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar
belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan untuk
menerima nilai tersebut.
d) Organization (organisasi), yaitu pengembangan nilai ke dalam satu
sistem organisasi. Termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan
nilai lain dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
e) Characterization (karakteristik), yaitu keterpaduan dari semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi kepribadian
dan tingkah lakunya.
3) Bidang Psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan
(skill), kemampuan bertindak individu (seseorang). 40
Purwanto mengklasifikasikan hasil belajar psikomotorik menjadi
enam:
a) Persepsi, yakni kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala
lain. Persepsi merupakan hasil belajar psikomotorik yang paling rendah.
b) Kesiapan, yakni kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu
gerakan. Misalnya kesiapan menempatkan diri sebelum lari, menari,
dan sebagainya.
c) Gerakan terbimbing, yakni kemampuan gerakan meniru model yang
dicontohkan.

40

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar mengajar, hlm. 54.

22

d) Gerakan terbiasa, yakni kemampuan melakukan gerakan tanpa ada


model contoh. Kemampuan ini dicapai karena latihan berulang-ulang
sehingga menjadi kebiasaan.
e) Gerakan kompleks, yakni kemampuan melakukan serangkaian gerakan
dengan cara, urutan dan irama yang tepat.
f) Kreativitas, yakni kemampuan menciptakan gerakan baru yang tidak
ada sebelumnya atau mengombinasikan gerakan-gerakan yang sudah
ada menjadi kombinasi gerakan baru.41

5.

Gerak

a.

Pengertian Gerak
Gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda
terhadap titik acuan tertentu.42
1.

Gerak Bersifat Relatif


Suatu benda dapat dikatakan bergerak terhadap benda tertentu,
tetapi tidak bergerak terhadap benda lainnya. Hal itu menunjukan bahwa
gerak bersifat relatif, artinya bergantung pada titik acuan yang
digunakan.43

2.

Gerak Semu
Jika seseorang berada di dalam mobil yang sedang bergerak
kemudian melihat keluar jendela mobil, maka

orang tersebut akan

melihat benda-benda diluar mobil seperti pohon dan rambu-rambu lalu


lintas seolah-olah bergerak mendekati dirinya kemudian mendekat dan
akhirnya

menjauh

meninggalkan

orang tersebut.

Sesungguhnya

seseorang tersebut yang bergerak melewati pohon dan rambu-rambu lalu


lintas tersebut. Peristiwa itu disebut gerak semu

41

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 53.


Siswanto dan Sukaryadi, Kompetensi Fisika, (Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas,
2009), hlm. 31.
43
Budi Prasodjo, dkk, Teori dan Aplikasi Fisika, (Bogor: Yudhistira, 2006), Cet.I, hlm,
108.
42

23

b.

Jarak dan Perpindahan


Di dalam Fisika, jarak dan perpindahan merupakan dua pengertian
yang berbeda. Jarak merupakan panjang lintasan sebenarnya yang ditempuh
oleh benda dalam selang waktu tertentu.44 Sementara perpindahan
merupakan perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu.

c.

Kelajuan dan Kecepatan


Laju merupakan jarak yang ditempuh suatu benda tiap waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Pada kelajuan tetap, semakin
besar jarak yang ditempuh suatu benda maka semakin lama waktu yang
diprlukan untuk menempuh jarak tersebut.45
Secara matematis, laju dirumuskan:

dengan v = laju (m/s)


s = jarak (m)
t = waktu (s)
Persamaan di atas adalah untuk benda yang bergerak dengan laju
tetap. Akan tetapi, pada umumnya benda bergerak dengan kelajuan yang
berubah-ubah sehingga seseorang perlu menentukan laju rata-ratanya. Laju
rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak total yang ditempuh
benda dengan selang waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
Secara matematis, laju rata-rata dirumuskan:

total
total

1 :2 :3 :
1 :2 :3 :

Kelajuan suatu benda menyatakan besar kecepatan benda tersebut


tanpa meninjau arah perpindahannya. Sementara kecepatan meninjau arah
perpindahan benda. Dengan demikian, kecepatan merupakan kelajuan
beserta arah geraknya.46

44

Bambang Ruwanto, Asas-asas Fisika, (Bogor: Yudhistira, 2005), hlm, 74.


Budi Prasodjo, dkk, Teori dan Aplikasi Fisika, hlm, 111.
46
Budi Prasodjo, dkk, Teori dan Aplikasi Fisika
45

24

d.

Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu
lintasan garis lurus, maka dikatakan bahwa benda tersebut bergerak lurus
beraturan. Jarak yang ditempuh s selama waktu t dengan kelajuan v adalah:
s = vt
dengan s = jarak tempuh (m)
v = kelajuan (m/s)
t = waktu tempuh (s)
Pada gerak lurus beraturan, kecepatan benda suatu saat selalu
konstan, artinya kecepatan awal sama dengan kecepatan akhir. Oleh karena
itu, jarak yang ditempuh benda berbanding lurus dengan waktu.47

e.

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang
lintasannya lurus dan percepatannya tetap.48 Suatu benda dikatakan bergerak
lurus berubah beraturan jika kecepatan benda berubah secara beraturan
setiap satuan waktu sedangkan waktu lintasan geraknya berupa garis lurus.
Apabila kecepatan gerak benda bertambah secara beraturan tiap
satuan waktu, benda dinyatakan bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.
Apabila kecepatan benda berkurang secara beraturan tiap satuan waktu maka
benda dinyatakan bergerak lurus berubah beraturan diperlambat.49

C. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teori, kerangka berpikir, penelitian yang relevan
maka peneliti mengemukakan hipotesis sebagai berikut:
1.

Hipotesis kerja (Ha)


Terdapat pengaruh penerapan pembelajaran Active Learning model
Giving Question and Getting Answers (GQGA) pada materi pokok Gerak
tahun pelajaran 2011/2012 terhadap hasil belajar kelas VII MTs Nurul Falah
Bolang Tirtajaya Kabupaten Karawang.
47

Supiyanto, Fisika Untuk SMA, (Jakarta: Phibeta, 2006), hlm, 43.


Bambang Ruwanto, Asas-asas Fisika, hlm, 87.
49
Siswanto dan Sukaryadi, Kompetensi Fisika,, hlm, 43
48

25

2.

Hipotesis nol (Ho)


Tidak terdapat pengaruh penerapan pembelajaran Active Learning
model Giving Question and Getting Answers (GQGA) pada materi pokok
Gerak tahun pelajaran 2011/2012 terhadap hasil belajar kelas VII MTs Nurul
Falah Bolang Tirtajaya Kabupaten Karawang.

26

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1.

Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Falah yang beralamat di
Dusun Krajan Desa Bolang Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang
41354.

2.

Waktu Penelitian
Penelitian ini, dilaksanakan selama 13 hari mulai tanggal 05
sampai dengan 17 Maret 2011.

B. Variabel dan Indikator Penelitian


Menurut Hatch dan Farhady, Secara teoritis variabel dapat didefinisikan
sebagi atribut seseorang, atau obyek, yang memiliki variasi antara satu orang
dengan orang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.50
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.

Variabel Bebas (independent variabel)


Variabel ini sering disebut variabel stimulus, predictor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependnterikat (terikat).51
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Active Learning Model Giving Questions and Getting Answers (GQGA)
dengan indikator yang meliputi:
50

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &


D (Bandung: Alfabeta, 2007), cet. IV, hal. 38
51
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D, hal. 39

27

a) Keaktifan mengikuti pelajaran


b) Aktif dalam kelompok
c) Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
d) Perhatian siswa dalam proses pembelajaran
e) Persiapan dalam mengikuti pelajaran
2.

Variabel Terikat (dependent variabel)


Variabel

dependen

sering

disebut

variabel

output,

kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.


Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (independent variabel).52
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA materi
pokok Gerak dengan indikator nilai hasil belajar IPA materi pokok Gerak
berupa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 60 (enam puluh) yang
ditetapkan Madrasah setelah dikenai model pembelajaran Active Learning
Model Giving Questions And Getting Answers (GQGA).

C. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif. Pada
penelitian ini diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas sampel. Kelas
pertama diberikan perlakuan berupa penerapan Giving Question And Getting
Answers (GQGA) dan kelas ini disebut dengan kelas eksperimen. Kelas kedua
adalah kelas control. Kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi tes untuk melihat hasil belajar.
Perbedaan hasil belajar kedua kelas ditentukan dengan metode statistika.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized control group
only design, yang terlihat pada tabel berikut:

52

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D, hal. 39

28

Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
Kelas

Treatment

Posttest

Kelas Experiment

Kelas Kontrol

Keterangan :
X : Active learning dengan tipe GIVING QUESTION AND GETTING
ANSWERS (GQGA).
T : Tes Akhir diberi pada kelas ekperimen dan kelas kontrol.

Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, perlu disusun


prosedur yang sistematis. Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi menjadi
tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.
1.

Tahap Persiapan
Pada

tahap

ini

peneliti

menetapkan

jadwal

penelitian,

mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan


penelitian antara lain mempersiapkan perangkat pembelajaran mulai dari
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, format penilaian,
menentukan populasi dan sampel, menetapkan kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
2.

Tahap pelaksanaan
a) Mempersiapkan materi pembelajaran
b) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
c) Mempersiapkan hal-hal yang mendukung pembelajaran tipe GQGA
seperti kartu pertanyaan, penjelasan, pembagian kelompok yang
dilaksanakan pada pertemuan pertama dan lain sebagainya.

3.

Tahap Penyelesaian
Setelah pokok bahasan selesai dipelajari kedua kelas diberi evaluasi.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang diharapkan
tercapai. Tes hasil belajar fisika kelas sampel disusun dalam bentuk objektif

29

dan dilaksanakan di akhir penelitian, sedangkan aktivitas siswa kelas


eksperimen dinilai menggunakan lembar observasi.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


1.

Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi berhubugan
dengan data, bukan manusianya. 53
Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah kelas VII
MTs Nurul Falah yang terdiri dari kelas VII. A dengan jumlah 31 Siswa, kelas
VII.B dengan jumlah 34 Siswa dan kelas VII.C dengan jumlah 34 Siswa.

2.

Sampel
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Menurut Sutrisno Hadi,
masalah sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal-hal sebagai
berikut:
a.

Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari


besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari
populasi.

b.

Penelitian

bermaksud

mengadakan

generalisasi

dari

hasil-hasil

kepenelitiannya, dalm arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada


objek , gejala, atu kejadian yang lebih luas.54
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII.A sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII.B sebagai kelas kontrol.
3.

Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik cluster random sampling. Teknik random sampling adalah
teknik mengambil sampel secar random atau tanpa pandang bulu. Teknik ini
memiliki

kemungkinan

tertinggi

dalam

menetapkan

sampel

yang

53

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), cet
VIII, hlm. 118.
54
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. 121.

30

representatif. Dalam teknik ini semua individu dalam populasi, baik secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel.55
Teknik pengambilan sampel secara random yang dilakukan peneliti
adalah dengan menggunakan cara undian, yaitu dengan menuliskan setiap sub
populasi ke dalam kertas kecil, kemudian dilipat dan dimasukan ke dalam
kotak. Langkah selanjutnya peneliti mempersilahkan seseorang untuk
mengambil 1 lipatan kertas berisi nama kelas yang akan dijadikan kelas
eksperimen dan 1 lipatan kertas yang berisi nama kelas yang akan dijadikan
kelas kontrol, dalam hal ini peneliti mempersilahkan kepada guru mata
pelajaran IPA MTs Nurul Falah.

E. Teknik Pengambilan Data


Metode pengambilan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik)
menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi
hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan,
ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.56 Dalam pengumpulan data ini, peneliti
menggunakan metode sebagai berikut:
1.

Dokumentasi
Dokumentasi, yang asal katanya dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, noulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.57 Metode
ini digunakan untuk memperoleh daftar nama peserta didik yang termasuk
dalam populasi dan sampel penelitian, serta untuk memperoleh data nilai
hasil belajar siswa.
55

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2007), cet. II, hlm. 123.
56
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2008), cet. V, hlm. 69
57
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), cet. XIII, hlm. 158

31

2.

Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan
dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersam objek yang
diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung
adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu
peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui
film, rangkaian slide, atau rangkaian photo.58
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi dengan
menggunakan cara yang sistematis dan observasi dengan menggunakan cara
nonsistematis.
Observasi sistematis adalah observasi yang diselenggarakan dengan
menentukan secara sistematis. Faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap
dengan kategorinya. Dengan kata lain, wilayah atau ruang lingkup observasi
telah dibatasi secara tegas sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.
Sebaliknya, observasi yang dilakukan tanpa terlebih dahulu mempersiapkan
dan

membatasi

kerangka

yang

akan

diamati

disebut

observasi

nonsistematis.59
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
secara langsung dan sistematis. Gejala-gejala yang dicatat dalam penelitian
ini meliputi proses pembelajaran didalam kelas dan hasil pembelajaran siswa
yang selanjutnya dijadikan sebagai sumber penguatan dalam pengolahan data.
3.

Tes Hasil Belajar


Tes Hasil Belajar (THB) merupakan tes penguasaan karena tes ini
mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau
dipelajari oleh siswa. Tes diujikan setelah siswa mendapatkan sejumlah
materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk mengetahui penguasaan

58
59

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, hlm. 158-159.


Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, hlm. 176.

32

siswa atas materi tersebut.60


Tes ini diberikan setelah kelas eksperimen dikenai perlakuan
(treatment) yang dalam hal ini adalah pembelajaran Active Learning Model
Giving Questions And Getting Answers (GQGA) pada kelas eksperimen dan
model konvesional pada kelas kontrol, dengan tujuan untuk mendapatkan
data hasil belajar pada materi pokok Gerak. Data ini digunakan untuk
menjawab permasalahan dalam penelitian.
a.

Materi
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi mata
pelajaran IPA materi pokok Gerak.

b.

Bentuk Tes
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perangkat tes dari mata pelajaran yang disajikan, yaitu pokok materi
Gerak. Perangkat tes ini digunakan untuk mengungkapkan hasil belajar
yang dicapai peserta didik pada pembelajaran.
Bentuk tes yang digunakan dalam tes ini adalah tes obyektif.
Pilihan ganda dengan 4 pilihan, dengan pertimbangan sebagai berikut:
1) Tes obyektif memiliki jawaban mutlak, sehingga dalam memberikan
skor sangat obyektif.
2) Pemeriksaan hasil tes dapat dilakukan dengan cepat.
3) Skor

masing-masing

peserta

didik

tidak

dipengaruhi

oleh

kemampuan peserta didik dalam menyusun kalimat dan subyektifitas


pemeriksa.
c.

Pembuatan Tes
Langkah-langkah dalam pembuatan instrumen tes adalah
sebagai berikut:
1) Pembatasan terhadap materi yang akan diteskan.
2) Menentukan alokasi waktu.
3) Menentukan jumlah soal.
4) Menentukan tipe soal.
60

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 66

33

5) Menentukan kisi-kisi soal.

F. Teknik Analisis Instrumen Data


Data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian korelasional,
komparatif, atau eksperimen diolah dengan rumus-rumu statistik yang sudah
disediakan, baik secara manual maupun dengan menggunakan jasa komputer.61
Dalam analisis ini penulis akan menunjukan pengaruh model
pembelajaran Active Learning Model Giving Questions And Getting Answers
(GQGA) terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII semester gasal MTs Nurul
Falah Bolang kec. Tirtajaya Kabupaten Karawang pada materi pokok Gerak.
1.

Analisis Pendahuluan
Analisis ini dipergunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari
observasi yang dilakukan selama penelitian. Data tersebut dimasukkan ke
dalam tabel pada setiap variabel dan diberi skor nilai pada setiap alternatif
jawaban responden yaitu dengan mengubah data tersebut ke dalam angkaangka kuantitatif. Dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

2.

a.

Untuk alternatif jawaban 4 dengan skor 12,5

b.

Untuk alternatif jawaban 3 dengan skor 10

c.

Untuk alternatif jawaban 2 dengan skor 7,5

d.

Untuk alternatif jawaban 1 dengan skor 5

Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen Tes


Sebelum instrumen diujikan kepada sampel, maka instrumen
tersebut harus memenuhi kriteria valid, reliabel, tingkat kesukaran soal dan
daya pembeda soal.
Oleh karena itu perlu dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap soal
yang akan diujikan, meliputi:
a.

Validitas
Suatu soal dikatakan valid apabila soal itu dapat mengukur apa
yang hendak diukur. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi
product moment, dengan mengorelasikan jumlah skor butir dengan skor
61

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, hal. 239

34

total.62

; ( )( )
* 2 ;( )2 +* 2 ;( )2 +

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variable X dan variable Y

= banyaknya peserta didik yang mengikuti tes

= skor item tiap nomor

= jumlah perkalian X dan Y


Selanjutnya nilai dikonsultasikan dengan nilai kritik r
product moment, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga

>

maka item soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya jika


< maka item soal tersebut tidak valid.
b.

Reliabilitas
Keandalan (realibility) berasal dari kata rely yang artinya
percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan
berhubungan dengan ketetapan dan konsistensi. Tes hasil belajar
dikatakan dapat dipercaya apabila memberikan hasil pengukuran hasil
belajar yang relatif tetap secara konsiten.63
Untuk perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dipakai
rumus sebagai berikut:64
11

= (;1) (

2 ;
2

dimana:
11

= reliabilitas instrumen

= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)

= jumlah hasil perkalian antara p dan q


k

= banyaknya item/butir soal

62

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,


2011),cet. VII, hlm. 72.
63
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 153-154.
64
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 100.

35

= varians total

Rumus varian:
2

2;

( )2

Kemudian hasil 11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan


dengan harga r product moment. Harga dihitung dengan taraf
signifikan 5%. Jika 11 > maka dapat dinyatakan butir soal tersebut
reliabel.
c.

Tingkat Kesukaran Soal


Tingkat kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukkan
sukar dan mudahnya soal. Dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Dubois.65

Keterangan :
P = tingkat kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab pertanyaan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
d.

Daya pembeda soal


Daya

pembeda

soal

merupakan

suatu

indikator

untuk

membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa kurang pandai.


Adapun persamaan persamaan yang di gunakan:

Keterangan :
D = daya pembeda
Ba = jumlah kelompok atas yang menjawab benar
Bb = jumlah kelompok bawah yang menunjuk benar
Ja = jumlah kelompok atas
Jb = jumlah kelompok bawah
65

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Bandung: Rajawali Pers, 1996), hlm.

372

36

3.

Analisis Uji Prasyarat


Analisis uji prasyarat bertujuan untuk mengetahui data keadaan awal
kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mendapat perlakuan yang berbeda,
apakah kedua kelas berasal dari sampel yang homogen atau tidak. Oleh
karena itu peneliti menggunakan nilai ulangan harian dari kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Data nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh
dari data nilai ulangan harian sebelum materi pokok gerak sebelum mendapat
perlakuan.
Metode untuk menganalisis data keadaan awal adalah sebagai
berikut:
a.

Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normala tau tidak. Adapan uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus Chi Kuadrat dengan langkahlangkah sebagai berikut:66
1) Menentukan skor besar dan kecil.
2) Menentukan Rentangan (R).
3) Menentukan Banyaknya Kelas (BK).
BK = 1 + 3,3 Log n
4) Menentukan Panjang Kelas (i).

i=

5) Menentukan rata-rata atau mean (X).


X=

6) Menentukan simpangan baku (S).


S=

. X ; ( X)2
.(;1)

7) Membuat frekuensi yang diharapkan dengan jalan:

66

Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2008), cet. VI, hlm. 188

37

a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval


pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas
interval di tambah 0,5.
b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
Z=

c) Mencari luas 0 Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 Z dengan


menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
d) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan
angka-angka 0 Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris
kedua, angka baris kedua dikurangi garis ketiga, dan begitu
seterusnya.
e) Mencari

frekuensi

yang

diharapkan

(e)

dengan

cara

mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.


f)

Mencari Chi Kuadrat ( 2hitung) dengan rumus:


(2hitung) =
<1

(o;e)2
e
2

g) Membandingkan (

hitung)

dengan (2tabel),

Jika, 2hitung 2tabel maka distribusi data tidak normal


Jika, 2hitung 2tabel maka distribusi data normal
b.

Uji Homogenitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel
mempunyai varian yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Bartlet dan uji varians
terbesar dibanding varians terkecil menggunakan tabel F, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:67
1) Memasukan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas
pada tabel uji Bartlet:

67

Riduwan, Dasar-dasar Statistika, hlm. 184

38

Tabel 3.2
Harga-harga yang perlu untuk Uji Bartlet
Sampel

db

1/db

Si

n1-1

1/ (n1-1)

S1

n2-1

1/ (n2-1)

S2

...

...

...

2
...
Jumlah

(n

1)

1(n

Log
Si

Log

S1
2

(db)Log S i

(n1-1)Log S1

Log

S2

(n2-1) Log S 2

...

1)

...

1(n

1) log S12

2) Menghitung varians gabungan dari ketiga sampel:


S2 =

(( ;1)) 2
;1

3) Menghitung Log S2
4) Menghitung nilai B.
B = (Log S2).( 1)
5) Menghitung nilai 2hitung.
2hitung = (Ln) [B (db)Log 2 ]
6) Membandingkan 2hitung dengan nilai 2tabel, untuk = 0,05 dan
derajat kebebasan (db) = k -1, dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
Jika, 2hitung 2tabel, tidak homogen.
Jika, 2hitung 2tabel, homogen.
4.

Analisis Uji Hipotesis


Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh keaktifan siswa
dalam strategi pembelajaran aktif model Giving Question and Getting Answer
(GQGA) dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok

39

Gerak, dengan langkah-langkah sebagai berikut:


a.

Analisis Regresi Linear Sederhana


Analisis regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan
fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel
dependen. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah:68
= a + bX
dimana:

= Subyek dalam variabel dependen (terikat) yang diprediksikan

= Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

= Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).

= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka


peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah
garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

Adapun untuk harga a dan b dapat dicari dengan menggunakan


rumus sebagai berikut:69
a=
b=
b.

( )( 2 ); ( )( )
2 ;( )2
; ( )( )
2 ;( )2

Analisis hasil uji lineritas regresi.


Salah satu asumsi dari dari analisis regresi adalah linearitas.
Maksudya apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear
atau tidak. Kalau tidak linear maka analisis regresi tidak dapat
dilanjutkan. Rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas adalah:70
JK(T)

= 2

JK(A)

( )2

68

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2008), cet. XIII, hlm. 261
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, hlm. 262
70
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, hlm. 265
69

40

( )( )

JK(ba)

= b{

JK(S)

= JK(T) JK(A) JK(ab)

JK(TC)

= { 2

JK(G)

= JK(S) JK(TC)

( )2

dimana:
JK(T)

= Jumlah Kuadrat Total

JK(a)

= Jumlah Kuadrat Koefisien a

JK(ba) = Jumlah Kuadrat regresi (ba)


JK(S)

= Jumlah Kuadrat Sisa

JK(TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok


JK(G)

= Jumlah Kuadrat Galat

Untuk mempermudah uji linearitas digunakan daftar analisis


varians (ANAVA) regresi linier sederhana, sebagai berikut:
Tabel 3.3
Daftar Analisis Varian (Anava) Regresi Linear sederhana:
Sumber Variasi

dk

JK

KT

Total

Koefisien (a)

JK (a)

Regresi (ab)

JK (ab)

2 = JK (ab)

Sisa

n-2

JK (S)

2 =

Tuna Cocok

k 2 JK (TC)

Galat

n-k

JK (G)

JK (a)
2
2
()
;2

2 =

()
;2

()

2
2

41

c.

Analisis uji keberartian


Ho : Koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0)
Ha : Koefisien itu berarti (b 0)
Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik F =

2
2

(Fhitung)

dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut =


n-2. Untuk menguji hipotesis nol, kriterianya adalah tolak hipotesis nol
apabila koefisien Fhitung lebih besar dari harga Ftabel berdasarkan taraf
kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian.71
d.

Analisis Uji Linearitas


Ho : Regresi linear
Ha : Regresi non-linear
Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik F =

2
2

(Fhitung)

dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang (k - 2) dan dk penyebut


(n - k). Untuk menguji hipotesis nol, kriterianya adalah tolak hipotesis
regresi linear apabila statistik Fhitung untuk tuna cocok yang diproleh lebih
besar dari harga Ftabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk
yang bersesuaian.72
e.

Uji hipotesis hubungan antara dua variabel.


Ho : Tidak ada pengaruh antara keaktifan siswa pada pembelajaran
Active Learning model Giving Questions and Getting Answers
(GQGA) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
materi pokok Gerak.
Ha : Ada pengaruh antara keaktifan siswa pada pembelajaran Active
Learning model Giving Questions and Getting Answers (GQGA)
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok
Gerak.

71
72

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, hlm. 273


Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, hlm. 274

42

Korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai


berikut:
r=

73

73

; ( )( )
( 2 ;( )2 )( 2 ;( )2 )

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, hlm. 274

43

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian


Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan menempatkan
subyek penelitian pada dua kelompok (kelas), yakni kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran fisika materi
pokok gerak dengan mengggunakan metode Active Learning model

Giving

Question and Getting Answers (GQGA) dan kelas kontrol diberi pembelajaran
fisika materi pokok gerak tanpa mengggunakan metode Active Learning model
Giving Quwestion and Getting Answers (GQGA).
Langkah awal sebelum penelitian dilakukan adalah menyusun dan
menguji instrumen penelitian, adapun hasil uji instrumen penelitian adalah
sebagai berikut:
1.

Analisis Data Uji Coba Instrmen


Sebelum instrumen diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol sebagai alat ukur prestasi belajar peserta didik, terlebih dahulu
dilakukan uji coba kepada kelas populasi. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui apakah butir soal tersebut sudah memenuhi kualitas soal yang
baik atau belum. Adapun yang digunakan dalam pengujian ini meliputi:
Validitas tes, reliabilitas tes, indeks kesukaran, dan daya beda.
a.

Analisis Validitas Tes


Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid-tidaknya itemitem tes. Soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan. Item
yang valid berarti item tersebut dapat mempersentasikan materi gerak
dan dapat diujikan kepada kelas sampel.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal diperoleh hasil
sebagaimana ditunjukan oleh tabel 4.1:

44

Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal
No

Kriteria

Valid

Tidak Valid

Nomor Soal
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 15, 17, 18, 19, 20, 24,
28, 29, 31, 33, 34
2, 13, 14, 16, 21, 22, 23,
25, 26, 27, 30, 32, 35

Jumlah

Persentase

22

62,9 %

13

37,1 %

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan validitas terdapat 22


soal yang valid dan terdapat 13 soal yang tidak valid. Adapun
perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 17.
b.

Analisis Reliabilitas Tes


Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen. Instrumen dapat
dipercaya apabila memberikan pengukuran hasil tes yang relatif tetap
secara konsisten.
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas butir diperoleh

r11=0,899 adalah kriteria pengujian tinggi. Perhitungan selengkapnya


dapat dilihat di lampiran 18.
c.

Analisis Tingkat Kesukaran Soal


Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil
perhitungan koefisien indeks butir soal diperoleh hasil sebagaimana
ditunjukan oleh tabel 4.2:
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal
No
1

Kriteria
Sukar

Sedang

Mudah

Nomor Soal
15
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
16, 17, 19, 22, 23, 24,
25, 28,29, 31, 33, 34, 35
1, 2, 3, 12, 13, 14, 18,
20, 21, 23, 27, 30, 32

Jumlah
1

Persentase
2,9 %

21

60 %

13

37,1 %

45

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan indeks kesukaran


butir soal terdapat 1 soal dengan kriteria sukar, 21 soal dengan kriteria
sedang, dan 13 soal dengan kriteria mudah. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat di lampiran 19.
d.

Analisis Daya Beda Soal


Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh
hasil sebagaimana ditunjukan oleh tabel 4.3:
Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal
No
1

Kriteria
Jelek
Cukup

2
3

Baik

Baik Sekali

Nomor Soal
2, 14, 25
3, 5, 11, 12, 13, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23,
26, 27, 29, 30, 31, 32,
34, 35
1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 15,
24, 28, 33
-

Jumlah
3

Persentase
8,6 %

21

60 %

11

31,4 %

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan daya pembeda butir


soal terdapat 3 soal dengan kriteria jelek, 21 soal dengan kriteria cukup,
dan 11 soal dengan kriteria mudah, sementara tidak terdapat soal dengan
kriteria baik sekali. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran
20.

2.

Data Nilai Awal Siswa


a.

Kelas VII.A
Berdasarkan hasil penelitian kelas VII.A, sebelum pembelajaran

materi Gerak dengan menggunakan metode Active Learning model Giving


Question and Getting Answers (GQGA), diperoleh nilai tertinggi 80 dan nilai
terendah 40. Rentang nilai (R) = 40, panjang kelas interval di ambil 6 kelas,
banyaknya interval kelas diambil 7, dari perhitungan diperoleh ( . ) =
1886, (. 2 ) = 117470, sehingga nilai rata-rata (x) = 60,84 dengan
simpangan baku = 9,5362. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4:

46

Tabel 4.4
Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas VII.A
No
1
2
3
4
5
6

Kelas Interval

Frekuensi Absolut

40 46
47 53
54 60
61 67
68 74
75 81
Jumlah

3
3
10
5
9
1
31

Frekuensi
Relatif(%)
9,7
9,7
32,3
16,1
29
3,2
100

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar


perhitungan distribusi frekuensi absolut dapat dibuat dalam bentuk grafik
sebagai berikut:

Frekuensi Absolut

Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas VII.A


14
12
10
8
6
4
2
0
50 56

57 63

64 70

71 77

78 84

85 91

Nilai
Gambar 4.1
Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas VII.A

Untuk nilai awal siswa kelas VII.A selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 21.
b.

Data Nilai Awal Kelas VII.B


Berdasarkan hasil penelitian kelas VII.B, sebelum pembelajaran

materi Gerak tanpa menggunakan metode Aktif Learning model Giving

47

Question and Getting Answers (GQGA), mencapai nilai tertinggi 85 dan nilai
terendah 45. Rentang nilai (R) = 40, banyaknya kelas di ambil 6 kelas,
banyaknya interval kelas di ambil 7, dari perhitungan diperoleh ( . ) =
2052, (. 2 ) = 127182, Sehingga nilai rata-rata (x) = 60,35, dengan
simpangan baku = 10,0570. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Awal VII.B
No

Kelas Interval

Frekuensi Absolut

1
2
3
4
5
6

45 51
52 58
59 65
66 72
73 79
80 86
Jumlah

8
7
10
5
2
2
34

Frekuensi
Relatif(%)
23,5
20,6
29,4
14,7
5,9
5,9
100

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar


perhitungan distribusi frekuensi absolut dapat dibuat dalam bentuk grafik
sebagai berikut:

Frekuensi Absolut

Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas VII.B


12
10
8
6
4
2
0
45 51

52 58

59 65

66 72

73 79

80 86

Nilai
Gambar 4.2
Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas VII.B

48

Untuk nilai awal siswa kelas VII.B selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 22.
c.

Data Nilai Awal Kelas VII.C


Berdasarkan hasil penelitian kelas VII.C, sebelum pembelajaran

materi Gerak tanpa menggunakan metode Aktif Learning model Giving


Question and Getting Answers (GQGA), mencapai nilai tertinggi 80 dan nilai
terendah 40. Rentang nilai (R) = 40, banyaknya kelas di ambil 6 kelas,
banyaknya interval kelas di ambil 7, dari perhitungan diperoleh ( . ) =
1728, (. 2 ) = 114120, Sehingga nilai rata-rata (x) = 64, dengan
simpangan baku = 11,64869. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Awal VII.C
No

Kelas Interval

Frekuensi Absolut

1
2
3
4
5
6

40 46
47 53
54 60
61 67
68 74
75 81
Jumlah

3
2
6
3
7
6
27

Frekuensi
Relatif(%)
11,1
7,4
22,2
11,1
25,9
22,2
100

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar


perhitungan distribusi frekuensi absolut dapat dibuat dalam bentuk grafik
sebagai berikut:

49

Frekuensi Absolut

Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas VII.C


8
6
4
2
0
40 46

47 53

54 60

61 67

68 74

75 81

Nilai
Gambar 4.3
Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas VII.C

Untuk nilai awal siswa kelas VII.C selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 23.

3.

Data Nilai Akhir


a.

Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil penelitian kelas VII.A, setelah pembelajaran materi

gerak dengan menggunakan metode pembelajaran aktif model Giving


Question and Getting Answers (GQGA), mencapai nilai tertinggi 90 dan nilai
terendah 50. Rentang nilai (R) = 40, banyaknya kelas di ambil 6 kelas,
banyaknya interval kelas diambil 7, dari perhitungan diperoleh ( . ) =
2042, (. 2 ) = 136674, Sehingga nilai rata-rata, (x) = 65,87, dengan
simpangan baku = 8,4960. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6
sebagai berikut:

50

Tabel 4.7
Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Eksperimen
No

Kelas Interval

1
2
3
4
5
6

50 56
57 63
64 70
71 77
78 84
85 91
Jumlah

Frekuensi
Absolut
5
6
12
6
1
1
31

Frekuensi
Relatif(%)
16,1
19,4
38,7
19,4
3,2
3,2
100

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar


perhitungan distribusi frekuensi absolut dapat dibuat dalam bentuk grafik
sebagai berikut:

Frekuensi Absolut

Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Eksperimen


14
12
10
8
6
4
2
0
50 56

57 63

64 70

71 77

78 84

85 91

Nilai
Gambar 4.4
Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Eksperimen

Untuk nilai awal siswa kelas VII.A selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 24.

b.

Data Nilai Akhir Kelas Kontrol


Berdasarkan hasil penelitian kelas VII B, setelah pembelajaran

materi tekanan tanpa menggunakan metode pembelajaran aktif model Giving

51

Question and Getting Answers (GQGA), mencapai nilai tertinggi 90 dan nilai
terendah 50. Rentang nilai (R) = 40, banyaknya kelas di ambil 6 kelas,
banyaknya interval kelas di ambil 7, dari perhitungan di peroleh, ( . ) =
2383, (. 2 ) = 170371, Sehingga nilai rata-rata, (x) = 70,09, dengan
simpangan baku = 10,0765. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Kontrol
No

Kelas interval
50 56
57 63
64 70
71 77
78 84
85 91
Jumlah

1
2
3
4
5
6

Frekuensi
Absolut
1
10
9
5
5
4
34

Frekuensi Relatif(%)
2,9
29,4
26,5
14,7
14,7
11,8
100

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar


perhitungan distribusi frekuensi absolut dapat dibuat dalam bentuk grafik
sebagai berikut:

Frekuensi Absolut

Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Kontrol


12
10
8
6
4
2
0
50 56

57 63

64 70

71 77

78 84

85 91

Nilai
Gambar 4.5
Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Kontrol

52

Untuk nilai awal siswa kelas VII.A selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 25.

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis


1.

Analisis Data
Sebelum

dilakukan pengujian

hipotesis, terlebih

dahulu

dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas data. Uji
normalitas data dilakukan dengan uji Chi Kuadrat, sedangkan uji
homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett. Hasil selengkapnya sebagai
berikut.
a.

Uji Normalitas Data


Uji normalitas diambil:
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian adalah tolak Ho jika 2tabel
2hitung Untuk taraf nyata 0,05 dan dk = k-3 dan terima Ho jika
2tabel < 2hitung Di bawah ini di sajikan perhitungan uji normalitas
nilai awal dan nilai akhir sebagai berikut:

Tabel 4.9
Daftar Chi Kuadrat Nilai Awal Dan Nilai Akhir
No
1
2
3
4
5

Kelas
Kelas VII.A
Kelas VII.B
Kelas VII.C
Eksperimen
Kontrol

Kemampuan
Nilai Awal
Nilai Awal
Nilai Awal
Nilai Akhir
Nilai Akhir

2hitung
6,579
5,892
6,311
7,506
3,407

2tabel
11,070
11,070
11,070
11,070
11,070

Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas dapat


dilihat pada lampiran 26, 27,28,29 dan 30.

53

b.

Uji Homogenitas Data


Ho : 12 22 .... k2
Ha : 12 22 .... k2
Dengan kriteria apabila 2hitung < 2tabel, untuk taraf nyata

0,05 dan dk = k-1 maka data berdistribusi homogen. Di bawah


ini disajikan perhitungan uji homogenitas nilai awal dan nilai akhir
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Barlett Nilai Awal Dan Nilai Akhir dari Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
No
Kelas
Kemampuan 2hitung
2tabel Keterangan
Eksperimen
1
Nilai Awal
1,3782 3,841
Homogen
dan Kontrol
Eksperimen
2
Nilai Akhir
0,2595 3,841
Homogen
dan Kontrol
Untuk lebih jelasnya perhitungan uji homogenitas dapat
dilihat pada lampiran 31 dan 32.

2.

Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat, Pengujian kemudian dilakukan
dengan pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah nilai kemampuan akhir (nilai akhir). Hal ini
dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir
setelah peserta didik diberi perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya
perbedaan perlakuan maka digunakan uji regresi dalam pengajuan
hipotesis kemampuan akhir adalah sebagai berikut:
a.

Analisis regresi linier sederhana


Secara umum persamaan regresi linier sederhana dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + bX
dimana:
Y

= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

54

= Harga Y ketika harga Y = 0 (harga konstan).

= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angga


peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada perubahan variabel independen.

= Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai


tertentu.
Tabel 4.11
Tabel Penolong Untuk Menghitung Persamaan Regresi dan
Korelasi Sederhana

No. Responden
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

R-1
R-2
R-3
R-4
R-5
R-6
R-7
R-8
R-9
R - 10
R - 11
R - 12
R - 13
R - 14
R - 15
R - 16
R - 17
R - 18
R - 19
R - 20
R - 21
R - 22
R - 23
R - 24
R - 25

Nilai
Observasi
(X)
70
60
65
52,5
70
60
60
70
65
65
55
60
55
70
52,5
60
65
52,5
75
57,5
70
60
62,5
85
85

Nilai Tes
(Y)

XY

X2

Y2

75
50
75
60
65
70
65
65
75
65
60
65
60
75
50
60
65
50
75
65
70
60
65
90
80

5250
3000
4875
3150
4550
4200
3900
4550
4875
4225
3300
3900
3300
5250
2625
3600
4225
2625
5625
3737,5
4900
3600
4062,5
7650
6800

4900
3600
4225
2756,25
4900
3600
3600
4900
4225
4225
3025
3600
3025
4900
2756,25
3600
4225
2756,25
5625
3306,25
4900
3600
3906,25
7225
7225

5625
2500
5625
3600
4225
4900
4225
4225
5625
4225
3600
4225
3600
5625
2500
3600
4225
2500
5625
4225
4900
3600
4225
8100
6400

55

26.
27.
28.
29.
30.
31.

R - 26
R - 27
R - 28
R - 29
R - 30
R - 31
Jumlah

55
70
50
65
60
62,5
1965

50
75
50
70
60
70
2030

2750
3025
2500
5250
4900
5625
2500
2500
2500
4550
4225
4900
3600
3600
3600
4375 3906,25 4900
130800 126763 135750

Untuk mencari harga a dan b dapat dicari dengan


menggunakan persamaan sebagai berikut:
a=
a=
a=

( )( 2 );( )( )
2 ;( )2
(2 3 )(126763);(1965)(13 8

31(126763);(1965)2
3 689
68428

a = 4,484859999

b=
b=
b=

;( )( )
2 ;( )2
31(13 8

);(1965)(2 3 )

31(126763);(1965)2
6585
68428

b = 0,962325363
Dari data di atas dihasilkan nilai Y = 4,484859999 +
0,962325363X.
b.

Uji linearitas regresi


Untuk menguji linearitas regresi menggunakan persamaan
sebagai berikut:
JK (T)

= 2
= 135750

56

JK (A) =

( )2

(2 3 )2
31

= 132932,2581
JK (ba) = b{

( )()

= 0,962325365{13

(1965)(2 3 )
31

= 2044,165285
JK (S)

= JK (T) JK(A) JK(ba)


= 13570 132932,2581 2044,165285
= 773,576615

JK (G) = {

( ) }

Untuk mempermudah menghitung JK(G) diperlukan tabel 4.12:

Tabel 4.12
Skor Nilai Hasil Observasi (X) dan Nilai Hasil Belajar (Y) setelah X
dikelompokkan
Nilai Hasil

Kelompok

Observasi (X)
50

Jumlah Siswa

Nilai Hasil

dalam Kelompok (n)

Belajar (Y)

50

52,5
52,5

60
2

50

52,5

50

55

60

55

55

60
50

57,5

65

60

50

57

60

70

60

65

60

65

60

60

60

60

60

60

62,5

62,5

70

65

75

65

75

65

65

65

65

65

70

70

75

70

65

70

70

65

75

70

70

70

75

75
85
85

JK(G)

65

= {

10

}+{
1

(65)2
1

75
90
80

(6 :6 :5 )2
3

(6 :5 :5 )2
1

}+

}+

}+

58

(5 :7 :65:65:6 :6 :6 )2
7

(65:7 )2
2

6
2

(75)2

1
2

}+

}+

(75:65:65:75:7 :75)2

}+

(75:75:65:65:7 )2

}+

}+

(9 :8 )2
2

= 0+66,67+66,67+0+235,71+12,5+100+120,83+0+50
= 652,38
JK(TC)

= JK(S) JK(G)
= 773,576615 652,38
= 121,196615
Tabel 4.12
Daftar Anava untuk Regresi Linear
Y = 4,484859999+0,962325365X
Sumber Variasi

dk

JK

KT

Total

31

135750

Koefisien (a)

132932,2581

Regresi (ba)

2044,165285 2044,165285

Sisa

29

773,576615

26,67505569

Tuna Cocok

121,196615

15,14957688

Galat

21

652,38

31,06571429

76,63

0,488

59

c.

Uji keberartian dengan syarat


Ho : koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0)
Ha : koefisien itu berarti (b 0)
Untuk menguji hipotesis nol, kriterianya adalah tolak
hipotesis nol apabila koefisien Fhitung lebih besar dari pada Ftabel
dengan taraf kesalahan yang dipilih dan dk pembilang = 1 dan dk
penyebut = n-2. Dari lampiran diperoleh bahwa Fhitung yang
dihasilkan adalah 76,63.
Untuk taraf kesalahan 5%, Ftabel (1,29) = 4,18.
Untuk taraf kesalahan 1%, Ftabel (1,29) = 7,60.
Jadi Fhitung > Ftabel baik untuk taraf kesalahan 5% maupun
1%, maka kesimpulannya koefisien itu berarti (b 0).

d.

Uji linearitas dengan syarat


Ho : regresi linier
Ha : regresi non-liniear
Untuk menguji hipotesis nol, tolak hipotesis regresi linear,
jika Fhitung untuk tuna cocok yang diperoleh lebih besar dari harga
Ftabel menggunakan taraf kesalahan yang dipilih dan dk pembilang
(k-2) dan dk penyebut (n-k). Dari lampiran Fhitung yang dihasilkan
adalah 0,488.
Untuk taraf kesalahan 5%, Ftabel (8,21) = 2,420.
Untuk taraf kesalahan 1%, Ftabel (8,21) = 3,506.
Jadi Fhitung < Ftabel baik untuk taraf kesalahan 5% maupun
1%, maka kesimpulannya regresi linier.

e.

Menguji signifikansi hubungan


Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa
hasil koefisien hubungan nilai tersebut ditentukan sebagai berikut:
n

= 31

= 1965

= 2030

= 126763

XY

= 130800

Y = 135750

Untuk mencari hasil rxy digunakan rumus sebagai berikut:

60

n XY ( X )( Y )

n X

( X ) 2 n Y 2 ( Y ) 2

31(130800) (1965)(2030)

31(126763) (1965) 31(135750) (2030)


2

r = 0,852
Harga rtabel untuk taraf kesalahan 5% dengan n = 31
diperoleh r = 0,355 dan untuk 1% diperoleh r = 0,456. Karena rhitung
lebih besar rtabel baik untuk kesalahan 5% maupun 1% ( 0,852 >
0,456 > 0,355), maka dapat disimpulkan terdapat hubungan positif
dan signifikan sebesar 0,852 antara nilai observasi Active Learning
model Giving Question and Getting Answers (GQGA) dengan hasil
belajar peserta didik pada materi pokok gerak.
Koefisien determinasinya r = (0,852) = 0,73. Hal ini
berarti nilai hasil belajar peserta didik 73% dipengaruhi oleh metode
Active Learning model Giving Question and Getting Answers
(GQGA) yang diberikan melalui persamaan Y = 4,484859999 +
0,962325365X. Sisanya 27% dipengaruhi oleh faktor lain.

C. Pembahasan Hasil Penelitian


1.

Skor Kemampuan Awal (Nilai Awal)


Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan uji Barlett data pada
kemampuan awal (nilai awal) dari ketiga kelas yaitu kelas VII.A, VII.B dan
kelas VII.C adalah berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat dikatakan
bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai perlakuan
dengan kedua pembelajaran adalah setara atau sama.

2.

Skor Kemampuan Akhir (Nilai Akhir)


Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh rhitung = 0,852 sedangkan
harga rtabel untuk taraf kesalahan 5% dengan n = 31 diperoleh r = 0,355 dan
untuk 1% diperoleh r = 0,456. Karena rhitung lebih besar rtabel baik untuk

61

kesalahan 5% maupun 1% ( 0,852 > 0,456 > 0,355), maka pembelajaran IPA
materi pokok gerak dengan menggunakan metode Active Learning model
Giving Question and Getting Answers (GQGA) dapat berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan positif
dan signifikan sebesar 0,852 antara nilai observasi Active Learning model
Giving Question and Getting Answers (GQGA) dengan hasil belajar peserta
didik pada materi pokok gerak.
Dari hasil uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
penggunaan metode Active Learning model Giving Question and Getting
Answers (GQGA) terhadap hasil belajar peserta didik di MTs Nurul Falah
Bolang Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang. Hasil belajar fisika materi
gerak peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode Active Learning
model Giving Question and Getting Answers (GQGA) lebih baik dari pada
peserta didik yang diajar tanpa menggunakan model pembelajaran inkuiri
terpimpin. Sehingga pembelajaran fisika khususnya materi gerak dengan
menggunakan metode Active Learning model Giving Question and Getting
Answers (GQGA) dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran fisika untuk
menarik minat belajar peserta didik dan meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di MTs Nurul
Falah Bolang Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang dapat dijelaskan
bahwa proses belajar mengajar fisika pada materi gerak dengan menggunakan
metode Active Learning model Giving Question and Getting Answers
(GQGA) dapat merangsang peserta didik untuk lebih fokus mengikuti
kegiatan belajar mengajar pelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Suasana
kelas menjadi lebih hidup dan peserta didik lebih bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar peserta didik
terlihat lebih aktif baik dalam hal mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
materi yang diajarkan ataupun pada saat diskusi kelompok berlangsung, ini
menunjukkan bahwa peserta didik tertarik terhadap penggunaan metode
Active Learning model Giving Question and Getting Answers (GQGA).

62

BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan
Dari penelitian yang telah penulis lakukan tentang pengaruh penerapan
pembelajaran Active Learning model Giving Question and Getting Answers
(GQGA) terhadap hasil belajar IPA materi pokok gerak peserta didik kelas VII
MTs Nurul Falah Bolang Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1.

Keaktifan siswa MTs Nurul Falah Bolang Kecamatan Tirtajaya Kabupaten


Karawang adalah dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata yang
diperoleh 63,39 yang berada pada interval 61-70.

2.

Hasil belajar siswa MTs Nurul Falah Bolang Kecamatan Tirtajaya Kabupaten
Karawang berada dalam kategori cukup terbukti dengan nilai rata-rata yang
diperoleh 65,48 yang berada pada interval 61-70.

3.

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh rhitung = 0,852 sedangkan harga rtabel
untuk taraf kesalahan 5% dengan n = 31 diperoleh r = 0,355 dan untuk 1%
diperoleh r = 0,456. Karena rhitung lebih besar rtabel baik untuk kesalahan 5%
maupun 1% ( 0,852 > 0,355>0,458). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
metode Active Learing model Giving Question and Getting Answers (GQGA)
dalam pembelajaran fisika materi pokok Gerak dapat memberikan pengaruh
yang positif dan cukup signifikan terhadap hasil belajar peserta didik.

B. Saran
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya mata pelajaran
IPA, ada beberapa saran yang penulis rasa perlu untuk diperhatikan dalam
pembelajaran IPA, diantaranya adalah:
1.

Guru IPA hendaknya selalu melakukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan


kualitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih
modern (tidak harus selalu dengan metode ceramah) agar materi dapat

63

tersampaikan secara maksimal. Selain itu media pembelajaran yang


digunakan hendaklah variatif, agar peserta didik tidak merasa bosan.
2.

Proses

pembelajaran

IPA

hendaknya

dapat

disampaikan

secara

menyenangkan dengan berbagai metode dan media yang sesuai. Hal ini untuk
menumbuhkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar.
3.

Bagi peserta didik hendaknya selalu memperhatikan pelajaran yang


disampaikan oleh guru dengan seksama dan meningkatkan motivasi
belajarnya, agar hasil belajar yang dicapai menjadi lebih baik.

C. Penutup
Demikianlah skripsi ini saya buat, kiranya dalam penulisan dan
pembahasan skripsi ini masih memiliki kekurangan maupun kesalahan baik kata,
kalimat, kutipan, dan lain sebagainya, maka saran dan kritik serta masukan yang
konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis berdoa, semoga skripsi ini
bermanfaat dan apa yang telah penulis kerjakan mendapat ridho-Nya, amin
yarobbal alamin.

64

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abi Husain Muslim, Imam bin al- Hijaj Ibnu Muslim al-Qusyairi at Tasaburi, alJamius Shohih, Libanon: Darul Fikh, 1989.
Abu Abdullah Muhammad, Al-Imam bin Ismail, Al-Bukhari, Semarang: Toha
Putra 2001
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT.Bumi Aksara,
2011.
Danim, Sudarwan, Inovasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Kudus: Menara, 1997.
Donald, FJ. Mc. Education Physicology, California: Wadswort Publishing, 1959.
D. Crow, Lester and Alicce Crow, Educational Phsycology, New York: American
Book Company, 1958.
Fadllan, Andi, Pengembangan Aktive Learning di Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, Semarang: Pusat Penelitian IAIN Walisongo, 2010.
Haryati, Mimin, Metode da Teknik Penilaian Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:
Gaung Persada Press, 2008.
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
Marno dan M. idris, Strategi & Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan
Mengajar yang Efektif dan Edukatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009.
Maula, Khikmatul, Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Keaktifan siswa
dalam Pembelajaran PAI Kelas II SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal
Tahun Ajaran 2005/2006, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 2007), t.d.
Mufidah, Sinok, Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Aktif
GQGA (Giving Question Getting Answer) Materi pokok Sistem
Reproduksi Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI MA
Hidayatul Athfal Pekalongan, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 2011), t.d.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.

Prasodjo, Budi, dkk, Teori dan Aplikasi Fisika, Bogor: Yudhistira, 2006.
Riduan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula,
Bandung: Alfabeta, 2008.
Riduwan, Dasar-dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2008.
Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Rohmat, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Terhadap
Hasil Belajar Fisika Materi Tekanan Peserta Didik Kelas VIII di MTs
Negeri Borobudur Kabupaten Magelang , Skripsi, (Semarang: Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo, 2011), t.d.
Ruwanto, Bambang, Asas-asas Fisika, Bogor: Yudhistira, 2005.
Sardiman, S., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Rajawali Pers,
1992.
Siswanto dan Sukaryadi, Kompetensi Fisika, Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas,
2009.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yan Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta,2007.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Bandung: Rajawali Pers, 1996.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.2005.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D Bandung: Alfabeta, 2007.
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2008.
Supiyanto, Fisika Untuk SMA, Jakarta: Phibeta, 2006.
Syekh Ibrahim bin Ismail, Talim Mutaallim, Semarang: Toha Putra, 1994
Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta Gaung Persada Press,2007.
Yamin, Martinis, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008.

Yamin, V & Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual


Siswa, Jakarta: gaung Persada Press, 2009.
Zaini, Hisyam, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2008.
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2007.
http://fatkhan_ashari-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-38624-Pendidikan
Model Pembelajaran Giving Question And Getting Answer.html, diakses
pada tanggal 15 April 2012.
182 . : (

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abi Husain Muslim, Imam bin al- Hijaj Ibnu Muslim al-Qusyairi at Tasaburi, alJamius Shohih, Libanon: Darul Fikh, 1989.
Abu Abdullah Muhammad, Al-Imam bin Ismail, Al-Bukhari, Semarang: Toha
Putra 2001
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT.Bumi Aksara,
2011.
Danim, Sudarwan, Inovasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Kudus: Menara, 1997.
Donald, FJ. Mc. Education Physicology, California: Wadswort Publishing, 1959.
D. Crow, Lester and Alicce Crow, Educational Phsycology, New York: American
Book Company, 1958.
Fadllan, Andi, Pengembangan Aktive Learning di Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, Semarang: Pusat Penelitian IAIN Walisongo, 2010.
Haryati, Mimin, Metode da Teknik Penilaian Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:
Gaung Persada Press, 2008.
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
Marno dan M. idris, Strategi & Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan
Mengajar yang Efektif dan Edukatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009.
Maula, Khikmatul, Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Keaktifan siswa
dalam Pembelajaran PAI Kelas II SMP NU 03 Islam Kaliwungu Kendal
Tahun Ajaran 2005/2006, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 2007), t.d.
Mufidah, Sinok, Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Aktif
GQGA (Giving Question Getting Answer) Materi pokok Sistem
Reproduksi Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI MA
Hidayatul Athfal Pekalongan, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 2011), t.d.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.

Prasodjo, Budi, dkk, Teori dan Aplikasi Fisika, Bogor: Yudhistira, 2006.
Riduan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula,
Bandung: Alfabeta, 2008.
Riduwan, Dasar-dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2008.
Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Rohmat, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Terhadap
Hasil Belajar Fisika Materi Tekanan Peserta Didik Kelas VIII di MTs
Negeri Borobudur Kabupaten Magelang , Skripsi, (Semarang: Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo, 2011), t.d.
Ruwanto, Bambang, Asas-asas Fisika, Bogor: Yudhistira, 2005.
Sardiman, S., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Rajawali Pers,
1992.
Siswanto dan Sukaryadi, Kompetensi Fisika, Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas,
2009.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yan Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta,2007.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Bandung: Rajawali Pers, 1996.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo.2005.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D Bandung: Alfabeta, 2007.
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2008.
Supiyanto, Fisika Untuk SMA, Jakarta: Phibeta, 2006.
Syekh Ibrahim bin Ismail, Talim Mutaallim, Semarang: Toha Putra, 1994
Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta Gaung Persada Press,2007.
Yamin, Martinis, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008.

Yamin, V & Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual


Siswa, Jakarta: gaung Persada Press, 2009.
Zaini, Hisyam, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2008.
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2007.
http://fatkhan_ashari-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-38624-Pendidikan
Model Pembelajaran Giving Question And Getting Answer.html, diakses
pada tanggal 15 April 2012.
.eRKL :^bc) X ZQH\L` _^ Ia^\LHIJKL HNOPQPRL HNO STU

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Daftar Nama Responden

Lampiran 2

Daftar Nama Kelas Uji Coba

Lampiran 3

Struktur Kepengurusan Yayasan Pendidikan Islam (YASPIN)


Nurul Falah

Lampiran 4

Struktur Kepengurusan MTs Nurul Falah Bolang

Lampiran 5

Daftar Guru dan Karyawan MTs Nurul Falah Bolang

Lampiran 6

Silabus

Lampiran 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 8

Kisi-kisi Observasi Siswa dalam PembelajaranActive Learning


model Giving Question and Getting Answer (GQGA)

Lampiran 9

Data Hasil Observasi Siswa dalam PembelajaranActive Learning


model Giving Question and Getting Answer (GQGA)

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Uji Coba Materi Pokok Gerak


Lampiran 11 Soal Uji Coba Materi Pokok Gerak
Lampiran 12 Hasil Analisis Soal Uji Coba Materi Pokok Gerak
Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Tes Materi Pokok Gerak
Lampiran 14 Soal Tes Materi Pokok Gerak
Lampiran 15 Format Kartu Bertanya dan Kartu Menjawab dalam
PembelajaranActive Learning model Giving Question and Getting
Answer (GQGA)
Lampiran 16 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen dalam Kelompok
Lampiran 17 Perhitungan Validitas Soal
Lampiran 18 Perhitungan Perhitungan Reliabilitas Soal
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 20 Perhitungan Daya Pembeda Soal

Lampiran 21 Data Nilai Awal Kelas VII.A


Lampiran 22 Data Nilai Awal Kelas VII.B
Lampiran 23 Data Nilai Awal Kelas VII.C
Lampiran 24 Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen
Lampiran 25 Data Nilai Akhir Kelas Kontrol
Lampiran 26 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII.A
Lampiran 27 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII.B
Lampiran 28 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII.C
Lampiran 29 Uji Normalitas Nilai Akhir Kelas Eksperimen
Lampiran 30 Uji Normalitas Nilai Akhir Kelas Kontrol
Lampiran 31 Uji Homogenitas Nilai Awal Siswa
Lampiran 32 Uji Homogenitas Nilai Akhir Siswa
Lampiran 33 Dokumentasi Kegiatan dalam PembelajaranActive Learning model
Giving Question and Getting Answer (GQGA)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Awal Siswa Kelas VII.A.........44

Gambar 4.2

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Awal Siswa Kelas VII.B.........45

Gambar 4.3

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Awal Siswa Kelas VII.C.........47

Gambar 4.4

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Siswa Kelas Eksperime.48

Gambar 4.5

Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Siswa Kelas Kontrol.....49

Lampiran 1

Daftar Nama Responden Kelas VII. A


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

Nama Siswa
Ade Sarah Fatiha
Ade Yusuf
Asep Saeful Anwar
Burhanudin
Dul Hani
Dede Komalasari
Endang
Endah Rosita Dewi
Gunawan
Khoerunnisa
Iis Badriah
Linda Fadillah
M. Ridwan
Mumun Munawaroh
M. Fadli
M. Hasanuddin
M. Rosmala
Nuraeni
Nurul Egi Rahmawati
Nasih
Nina Karlina
Siti Karsidah
Siti Rosani
Sinta Bella
Rohmat
Ratim
Vijay Halim Kumar
Wahyuddin
Yusuf Ali
Usuf
Aisyah Amini

L/P
P
L
L
L
L
P
L
P
L
P
L
L
L
L
L
L
L
P
P
P
P
P
P
P
L
L
L
L
L
L
P

Daftar Nama Responden Kelas VII. B


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.

Nama Siswa
Abdul Azis
Abdul Rohmat
Ahmad Fauzi
Andri
Ata Winata
Atikah
Elma Paolina
Erina Mailani
Eva
Fadhil Iskandar Hasan
Herna
Indra Giri
Ifan Sopandi
Jaya Umbara
Lusia Ananda
M. Komaruddin
Marwan
Midah Hamidah
Nana Mulyana
Nunung Fitria
Nurul Azizah
Rozaq
Rosin
Rokayah
Safitri
Sarwan
Siti Dianti Nuraeni
Siti Marfu'atun
Sumiyati
Udin Hardiansyah
Uuf Zakiyah
Lutfiyah
Mar'atul Hasanah
Nana

L/P
L
L
L
L
L
P
P
P
P
L
P
L
L
L
P
L
L
P
L
P
P
L
P
P
P
L
P
P
P
L
P
P
P
L

Daftar Nama Responden Kelas VII. C


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

Nama Siswa
Abdul Afit
Dede Ahmad Maulana
Dewi Sinta
Enam
Fitroh Tunisa Al-Fath
Iis Laelatus Syarifah
Karmila
Lia Herlina
Mista
Muhammaddin
Muhammad Rofiq
Narmi
Nila Maula Mahmuda
Nurhasanah
Nur Heni
Nurtika Sari
Nur Yani
Riki Rahmadani
Sain
Sanati
Sarah Nurfadillah
Siti Nurlatifah
Siti Sadiyah
Susi
Susilawati
Ulani
Wildan Iskandar

L/P
L
L
P
L
P
P
P
P
L
L
L
P
P
P
P
P
P
L
L
P
P
P
P
P
P
L
L

Lampiran 2

Daftar Nama Kelas Uji Coba


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Kode
UC 01
UC 02
UC 03
UC 04
UC 05
UC 06
UC 07
UC 08
UC 09
UC 10
UC 11
UC 12
UC 13
UC 14
UC 15
UC 16
UC 17
UC 18
UC 19
UC 20
UC 21
UC 22
UC 23
UC 24
UC 25
UC 26

Nama Siswa
Abdul Azid
Abdul Qodir
Andriyana
Arofah Windiyani
Dadah Farida
Euis Komalasari
Hamim Haris
Iin Maryati
Intan Baiduri
Karmila
Kurtubi
Markim
Mila
Mimin Aminah
Muhammaddin
Mutiah Masturoh
Narsih
Nastini Wulandari
Rosinah
Rosita
Safrida Akmalia
Santi
Suhayati
Susilawati
Ucu
Warta

L/P
L
L
L
P
P
P
L
P
P
P
L
L
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
L

Lampiran 3

STRUKTUR KEPENGURUSAN
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM NURUL FALAH (YASPIN)
BOLANG-TIRTAJAYA KAB. KARAWANG

Badan Pendiri Yayasan


1.

H. Nurhasan, S.Pd.I

12. Intang

2.

H. Awing alawi (alm)

13. H. A. Sopandi, S.Pd.I

3.

Drs. H. ME, Zainudin (alm)

14. Mughni Romanika, S.Pd.I

4.

H. Warsa nakim

15. A. SYAIFULLAH

5.

H. Markusen

16. LILY Suhaily

6.

H. Sayuti

17. H. Abdul Fatah

7.

H. Sanukri

18. Hj. Mulyati

8.

H. Kardi

19. Ustd Zakaria

9.

Hamzah

20. Ustd Syamsuri

10. Ustadzah Asyiah

21. Abdul Wahid, S.Pd.I

11. H. Abdul

Ketua

: H. Lukmanul Hakim, S.Pd.I

Wk ketua

: Fuad Hasan, S.Pd.I

Sekretaris

: Rofiuddin Aji, S.Pd.I

Bendahara

: Mughni R, S.Pd.I
H. Nurhasan, S.Pd.I

Pembantu Pengurus Bidang


Hubungan Masyarakat

Pendidikan Formal

1. Ustd. E. Basyuni

1. H. Nurhasan, S.Pd.I

2. Ustd. Mahmuddin

2. H. Mulyana, S.Pd.I

3. Sapya, S.Pd.I

3. Eva Puspita H, S.Pd.I

4. BUDI Pribadi, S.Pd.I

4. Lilis D. S. Sos. I

Pendidikan Non Formal

Perluasaan Wakaf

1. Ustdz, Nurkilah, S.Pd.I

1. H. Nurkasan, S.Pd.I

2. KH. Kirmani, S.Pd.I

2. H. A. Sopandi, S.Pd.i

3. KH. Abdul Mujid, S. Pd.I

3. Makhmudin, S.PD.I

4. Tajiddin, S.Pd.I

Lampiran 4
STRUKTUR KEPENGURUSAN
MTs NURUL FALAH BOLANG-TIRTAJAYA KAB. KARAWANG

Kepala Sekolah

: H. Nurhasan, S.Pd.I

Wakil Kepala Sekolah

: H. Mulyana, S.Ag. MM

Dewan/Komite

: Mughni Romanika, S.Pd.I

Waka Kurikulum

: Mughni Romanika, S.Pd.I

Waka Kesiswaan

: Sapya, S.Pd.I

Waka Sarana dan Prasarana : Mahmudin Mk, S.Pd.I


Waka Urusan Humas

: Embis Basuni

Tata Usaha

: Wardani

Wali Kelas
Kelas VII.A

: Didin, S.Pd.I

Kelas VII.B

: Hj. Siti Nurkilah, S.Pd.I

Kelas VII.C

: Lilis Dz. S, Sos.I

Kelas VIII.A

: Dadan Fairuz

Kelas VIII.B

: E. Basuni

Kelas VIII.C

: Ropidin Aji, S.Pd.I

Kelas IX.A

: Budi Pribadi, S.Pd.I

Kelas IX.B

: Mughni R. S.Pd.I

Kelas IX.C

: H. Sopanda, S.Pd.I

Lampiran 5

DAFTAR GURU
MTs NURUL FALAH BOLANG-TIRTA JAYA KAB. KARAWANG

NO

NAMA

1.

H. Nurhasan, S.Pd.I

2.

Embis basuni

3.

Mughni R. S.Pd.I

4.

H. Mulyana, S.Ag. MM

5.

KODE

MATA PELAJARAN

Aqidah Akhlak

Fiqih

Al-Quran Hadits

Matematika

Alquran Hadits

Tik

Aqidah Akhlak

Budi Pribadi, S.Pd.I

Bahasa Indonesia

6.

Sapya, S.Pd.I

Bahasa Inggris

7.

Rofiuddin Aji, S.Pd.I

Penjaskes

8.

Hj. Rosidah, S.Pd.I

Qiroat

Pengendalian Diri

9.

Hj. Siti Nurkillah, S.Pd.I

Bahasa Daerah

Seni Budaya

Sejarah Kebudayaan Islam

Pendidikan Kewarganegaraan

10.

Lilis DZ, S.Sos.I

11.

Didin, S.Pd

Ilmu Pengetahuan Alam

12.

Dadan, S.Pd.I

Ilmu Pengetahuan Sosial

13.

H. Sopanda S.Pd.I

Bahasa Inggris

Ilmu Pengetahuan Alam

14.

Euis Qorni

Bahasa Arab

Pengendalian Diri

15.

Fuad Hasan, S.Pd.I

Pendidikan Kewarganegaraan

Ilmu Pengetahuan Sosial

16

Lukmanul Hakim, S.Pd.I

17.

Emi Nurhayati, S.Pd

18.

Eva Puspita Hasan, S.Pd.I

Sejarah Kebudayaan Islam

Pengendalian Diri

TIK

Matematika

Ilmu Pengetahuan Sosial

Aqidah Akhlaq

Bahasa Indonesia

SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Standar Kompetensi

: MTs Nurul Falah Bolang


: Ilmu Pengetahuan Alam
: VII / 2
: Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Penilaian
Kompetensi
Dasar
5.1 Melaksanakan
pengamatan objek
secara terencana dan
sistematis untuk
memperoleh
informasi gejala
alam biotik dan abiotik

Materi
Pokok

Kegiatan pembelajaran

Gejala Alam o Melakukan pengamatan


Biotik dan
gejala alam kebendaan pada
objek biotik di lingkungan
Abiotik
sekitar
o Melakukan pengamatan
gejala alam berbentuk
kebendaan pada objek
abiotik di lingkungan sekitar
o Melakukan pengamatan
gejala kejadian pada objek
biotik di lingkungan sekitar
o Melakukan pengamatan
gejala kejadian pada objek
abiotik di lingkungan sekitar

 Karakter siswa yang diharapkan :

5.2 Menganalisis
data percobaan gerak
lurus beraturan dan

Gerak

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Teknik

Observasi
Membandingkan
gejala alam kebendaan
dan kejadian pada
objek abiotik melalui
pengamatan
Tes Tulis
Membandingkan
gejala alam kebendaan
dan kejadian pada
objek biotik melalui
pengamatan

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar

Bentuk
Instrumen

Contoh
Instrumen

Lembar
observasi

Berikut ini manakah yang


termasuk gejala alam
kejadian pada objek biotik?
a. bau
b. tumbuh
c. warna
d. ukuran

2 x 40 Buku
siswa,
lingkunga
n, LKS

Ciri GLB memiliki


kecepatan ....

3 x 40 Buku
siswa,
LKS,

PG

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

o Melakukan percobaan gerak lurus beraturan


o Melakukan percobaan

Menemukan
persamaan laju yang
ditempuh

Tes tulis

PG

tentang gerak lurus berubah


beraturan
o Mengapllikasikan GLB dan
GLBB dalam kehidupan
sehari-hari
o Mencari informasi melalui
referensi tentang konsep
percepatan

gerak lurus berubah


beraturan serta
penerapannya dalam
kehidupan seharihari

 Karakter siswa yang diharapkan :

5.3 Menggunakan
mikroskop dan
peralatan pendukung
lainnya untuk
mengamati gejalagejala kehidupan

Mikroskop

Menunjukkan Konsep Testulis


GLB dalam kehidupan
sehari-hari
Mendefinisikan
Tes tulis
percepatan sebagai
perubahan kecepatan
setiap satuan waktu
Menyelidiki GLBB
dipercepat beraturan
Menunjukkan konsep
GLBB dalam
kehidupan sehari-hari

isian

Uraian

Tes tulis

Isian

Tes tulis

Isian

a. dipercepat
b. tetap
c. diperlambat
d. beraturan
Sebuah benda dilempar
vertikal keatas merupakan
GLBB .....
Tuliskan dalam lambang
bahwa percepatan
merupakan kecepatan setiap
satuan waktu
Contoh Gerak lurus berubah
beraturan dipercepat adalah
.....
Seorang pengendara mobil
melintas di jalan tol
merupakan konsep ....

referensi

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

o Mengidentifikasi bagianbagian mikroskop


o Mengamati preparat jadi
dengan menggunakan
mikroskop
o Membuat preparat basah

Mengenal bagianbagian mikroskop


Menggunakan
mikroskop dengan
benar (mengatur
fokus, pencahayaan,
menemukan objec
Mikropis)

Tes unjuk Tes identifikasi


kerja
Tes unjuk
kerja
Uji petik
kerja
prosedur

Tentukan dan sebutkan


nama-nama bagian
mikroskop!
Amati preparat basah atau
preparat jadi yang sudah
tersedia hingga ditemukan
objek yang dimaksud!

3 x 40 Buku
siswa,
mikroskop
, preparat

5.4 Menerapkan
keselamatan kerja
dalam melakukan
pengamatan gejalagejala alam

Keselamatan
Kerja

o Mencari informasi melalui


referensi tentang
keselamatan kerja
o Studi pustaka tentang alat
bahan-bahan yang
berbahaya dalam
pengamatan gejala alam

Memegang, membawa Tes unjuk uji petik


kerja kerja produk
dan memperlakukan
alat dan bahan secara
ama
PG
Tes tulis
Mendeskripsikan
bahan-bahan yang
berbahaya dan yang
dapat menimbulkan
penyakit
PG
Tes tulis
Mengindentifikasi
simbol-simbol dalam
Laboratorium

Lakukan dengan prosedur


yang benar cara membawa
dan memperlakuakan
mikroskop!
Manakah bahan-bahan yang
berbahaya dan yang dapat
menimbulkan penyakit yang
dapat diitemukan di
laboratirium?
a. air
b. asam sulfat
c. alkohol
d. larutan glukose
Apakah arti simbol di bawah
ini?

a. bahan yang mudah


terbakar
b. bahan yang beracun
c. alat mudah pecah
d. alat mudah mengalami
korosi
 Karakter siswa yang diharapkan :

Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

2 x 40 Buku
siswa,
Carta
bahan
berbahaya
dan alatalat
praktektik
um

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah

: MTs Nurul Falah Bolang

Kelas / Semester

: VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran

: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu

: 2 X 90 menit

Standar Kompetensi

: Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

Kompetensi Dasar

: Menganalisis data percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan


gerak lurus berubah beraturan (GLBB) serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui Ceramah siswa mampu menjelaskan pengertian gerak dengan benar.


2. Melalui diskusi siswa mampu menjelaskan pengertian Jarak dan Perpindahan dengan
benar.
3. Melalui diskusi siswa mampu menjelaskan pengertian Kelajuan dan Kecepatan dengan
benar.
4. Melalui diskusi siswa mampu menjelaskan pengertian Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dengan benar.
5. Melalui diskusi siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan Jarak dengan
benar.
6. Melalui diskusi siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelajuan
dengan benar.
7. Melalui diskusi siswa mampu mengamati dan menjelaskan ciri Gerak Lurus Beraturan
(GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
8. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
B. Materi Pembelajaran

: Gerak

C. Metode Pembelajaran

: Model

Active Learning

Giving Question and Getting Answer (GQGA)

Metode

Diskusi Kelompok

Ceramah

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Pertama
No.

1.

2.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
a. Apersepsi
Guru mengucapkan salam,
memimpin doa dan presensi.
Guru mengingatkan kembali terkait
materi sebelumnya.
b. Motivasi
Guru memberikan kata-kata bijak
agar siswa termotivasi untuk belajar
lebih rajin.
Contoh: dengan belajar gerak kita
dapat mengidentipikasi kejadian
yang kita alami sehari-hari, seperti
mobil yang sedang melintas di
jalanan apakah tergolong
melakukan gerak?
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Siswa kita tunjuk untuk menyebutkan
contoh-contoh gerak yang mereka
temui dalam kehidupan sehari-hari.
b. Elaborasi
Guru mempersilahkan masingmasing siswa untuk mengambil
kertas yang disediakan guru.
Guru memerintahkan siswa untuk
menuliskan topik materi gerak dan
sifatnya, kelajuan, kecepatan,
percepatan, kelajuan dan kecepatan
rata-rata yang mereka pahami pada

Pengorganisasian
Kelas
Waktu
Klasikal

10 menit

Klasikal

5 menit

Kalsikal

5 menit

Klasikal

35 menit

kertas pertama, dan yang belum


mereka pahami pada kertas kedua.
Guru membimbing siswa dalam
pembentukan kelompok.
Siswa mengambil masing-masing
satu kertas pertama dan kedua
secara acak.
Peserta didik membimbing siswa
mendiskusikan topik materi yang
ada pada kertas pertama dan kedua
dengan teman kelompok.
Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya sesuai dengan pertanyaan
yang ada pada kertas kedua.
Siswa diberi kesempatan untuk
menjawab pertanyaan dari
temannya.
Guru menanggapi hasil diskusi dan
Tanya jawab peserta didik dan
memberikan informasi yang
sebenarnya.
Guru memberikan contoh cara
menghitung kelajuan suatu benda.
Guru menunjuk salah satu siswa
untuk menjawab pertanyaan
mengenai kelajuan suatu benda dan
siswa yang lain memperhatikannya.
Guru memberikan beberapa soal
untuk dikerjakan oleh siswa.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab mengenai
materi gerak dan sifatnya, kelajuan,
kecepatan, percepatan, kelajuan dan
kecepatan rata-rata yang belum
diketahui siswa.
Guru bersama siswa meluruskan
kesalah pemahaman, memberikan
penguatan terhadap materi yang
sedang dipelajari.

3.

Kegiatan Penutup
a. Bersama-sama dengan siswa dan/atau
sendiri membuat rangkuman atau
simpulan pelajaran.
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran yang

Klasikal

15 menit

Klasikal

20 Menit

sudah dilaksanakan secara konsisten


dan terprogram.
c. Guru memberikan tugas rumah kepada
siswa.
2. Pertemuan Kedua
No.

1.

2.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
c. Apersepsi
Guru mengucapkan salam,
memimpin doa dan presensi.
Guru mengingatkan kembali terkait
materi sebelumnya.
d. Motivasi
Guru memberikan kata-kata bijak
agar siswa termotivasi untuk belajar
lebih rajin.
Contoh: dengan belajar gerak kita
dapat mengidentipikasi kejadian
yang kita alami sehari-hari, seperti
mobil yang sedang melintas di
jalanan apakah tergolong
melakukan gerak?
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Siswa kita tunjuk untuk
menyebutkan perbedaan antara
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan
gerak Lurus berubah Beraturan
(GLBB).
Siswa kita tunjuk untuk
menyebutkan contoh Gerak lurus
Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB) yang
mereka temui sehari-hari.
b. Elaborasi
Guru mempersilahkan masingmasing siswa untuk mengambil
kertas yang disediakan guru.
Guru memerintahkan siswa untuk
menuliskan topik materi Gerak
Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
yang mereka pahami pada kertas

Pengorganisasian
Kelas
Waktu
Klasikal

10 menit

Klasikal

5 menit

Kalsikal

5 menit

Klasikal

35 menit

pertama, dan yang belum mereka


pahami pada kertas kedua.
Guru membimbing siswa dalam
pembentukan kelompok.
Siswa mengambil masing-masing
satu kertas pertama dan kedua
secara acak.
Peserta didik membimbing siswa
mendiskusikan topik materi yang
ada pada kertas pertama dan kedua
dengan teman kelompok.
Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya sesuai dengan pertanyaan
yang ada pada kertas kedua.
Siswa diberi kesempatan untuk
menjawab pertanyaan dari
temannya.
Guru menanggapi hasil diskusi dan
Tanya jawab peserta didik dan
memberikan informasi yang
sebenarnya.
Guru memberikan contoh cara
menghitung jarak yang ditempuh
sebuah mobil yang bergerak lurus
beraturan dan bergerak lurus
berubah beraturan.
Guru menunjuk salah satu siswa
untuk menjawab pertanyaan
mengenai jarak yang ditempuh
sebuah mobil yang bergerak lurus
beraturan dan bergerak lurus
berubah beraturan dan siswa yang
lain memperhatikannya.
Guru memberikan beberapa soal
untuk dikerjakan oleh siswa.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab mengenai
materi gerak dan sifatnya, kelajuan,
kecepatan, percepatan, kelajuan dan
kecepatan rata-rata yang belum
diketahui siswa.
Guru bersama siswa meluruskan
kesalah pemahaman, memberikan
penguatan terhadap materi yang
sedang dipelajari.

Individu

15 menit

3.

Kegiatan Penutup
a. Bersama-sama dengan siswa dan/atau
sendiri membuat rangkuman atau
simpulan pelajaran.
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram.
c. Guru memberikan tugas rumah kepada
siswa.

Klasikal

20 Menit

E. Sumber Belajar
1. Buku IPA Terpadu
2. Buku referensi yang relevan

F. Penilaian Hasil Belajar

Indikator Pencapaian

Teknik

Bentuk

Kompetensi

Penilaian

Instrumen

Menemukan

Tes tulis

PG

a. dipercepat

ditempuh

b. tetap

Menunjukkan

c. diperlambat

Konsep GLB dalam

d. beraturan

sehari- Tes tulis

isian

Tes tulis

Mendefinisikan
percepatan

Uraian

Tuliskan dalam lambang bahwa


percepatan merupakan kecepatan

sebagai

perubahan kecepatan

setiap satuan waktu ....

setiap satuan waktu

Contoh

Menyelidiki

beraturan dipercepat adalah ....

GLBB

dipercepat beraturan
-

Sebuah benda dilempar vertikal


keatas merupakan ....

hari

Ciri GLB memiliki kecepatan ....

persamaan laju yang

kehidupan

Instrumen/ Soal

Tes tulis

Isian

Gerak

Seorang

lurus

pengendara

berubah

mobil

Menunjukkan konsep

melintas di jalan tol merupakan

GLBB

konsep ....

dalam

kehidupan sehari-hari

Karawang, 01 Maret 2012


Peneliti

Guru Mata Pelajaran IPA


MTs Nurul Falah Bolang

DIDIN, S.Pd

ABDUL ROUF

NIP.

NIM. 053611334

Mengetahui,
Kepala MTs Nurul Falah Bolang

Drs. H. NUR HASAN, BA


NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah

: MTs Nurul Falah Bolang

Kelas / Semester

: VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran

: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Alokasi waktu

: 2 X 90 menit

Standar Kompetensi

: Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

Kompetensi Dasar

: Menganalisis data percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan


gerak lurus berubah beraturan (GLBB) serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

G. Tujuan Pembelajaran

9. Melalui ceramah siswa mampu menjelaskan pengertian gerak dengan benar.


10. Melalui ceramah siswa mampu menjelaskan pengertian Jarak dan Perpindahan dengan
benar.
11. Melalui ceramah siswa mampu menjelaskan pengertian Kelajuan dan Kecepatan dengan
benar.
12. Melalui ceramah siswa mampu menjelaskan pengertian Gerak Lurus Beraturan (GLB)
dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dengan benar.
13. Melalui ceramah siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan Jarak dengan
benar.
14. Melalui ceramah siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
kelajuan dengan benar.
15. Melalui ceramah siswa mampu mengamati dan menjelaskan ciri Gerak Lurus Beraturan
(GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
16. Melalui ceramah siswa dapat menyebutkan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
H. Materi Pembelajaran

: Gerak

I. Metode Pembelajaran

: Ceramah

J. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


3. Pertemuan Pertama
No.

1.

2.

3.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
e. Apersepsi
Guru mengucapkan salam,
memimpin doa dan presensi.
Guru mengingatkan kembali terkait
materi sebelumnya.
f. Motivasi
Guru memberikan kata-kata bijak
agar siswa termotivasi untuk belajar
lebih rajin.
Contoh: dengan belajar gerak kita
dapat mengidentipikasi kejadian
yang kita alami sehari-hari, seperti
mobil yang sedang melintas di
jalanan apakah tergolong
melakukan gerak?
Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
Siswa kita tunjuk untuk menyebutkan
contoh-contoh gerak yang mereka
temui dalam kehidupan sehari-hari.
e. Elaborasi
Guru menjelaskan pengertian gerak
dan sifatnya, kelajuan, kecepatan,
percepatan, kelajuan dan kecepatan
rata-rata.
Guru memberikan contoh soal
kepada siswa dan membahasnya
secara bersama-sama.
f. Konfirmasi
Guru memberikan beberapa soal
untuk dikerjakan oleh siswa.
Guru mengoreksi jawaban siswa,
apakah sudah benar apa belum.
Apabila masih ada yang belum
dipahami, guru mengulang kembali
secara singkat.
Kegiatan Penutup
d. Bersama-sama dengan siswa dan/atau
sendiri membuat rangkuman atau
simpulan pelajaran.

Pengorganisasian
Kelas
Waktu
Klasikal

10 menit

Klasikal

5 menit

Kalsikal

5 menit

Klasikal
35 menit
Individu

Individu

15 menit

Klasikal

20 Menit

e. Melakukan penilaian dan/atau refleksi


terhadap kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram.
f. Guru memberikan tugas rumah kepada
siswa.

4. Pertemuan Kedua
No.

1.

2.

3.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
g. Apersepsi
Guru mengucapkan salam,
memimpin doa dan presensi.
Guru mengingatkan kembali terkait
materi sebelumnya.
h. Motivasi
Guru memberikan kata-kata bijak
agar siswa termotivasi untuk belajar
lebih rajin.
Contoh: dengan belajar gerak kita
dapat mengidentipikasi kejadian
yang kita alami sehari-hari, seperti
mobil yang sedang melintas di
jalanan apakah tergolong
melakukan gerak?
Kegiatan Inti
g. Eksplorasi
Siswa kita tunjuk untuk menyebutkan
contoh-contoh gerak yang mereka
temui dalam kehidupan sehari-hari.
h. Elaborasi
Guru menjelaskan materi Gerak
Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
Guru memberikan contoh soal
kepada siswa dan membahasnya
secara bersama-sama.
i. Konfirmasi
Guru memberikan beberapa soal
untuk dikerjakan oleh siswa.
Guru mengoreksi jawaban siswa,
apakah sudah benar apa belum.
Apabila masih ada yang belum
dipahami, guru mengulang kembali
secara singkat.
Kegiatan Penutup
g. Bersama-sama dengan siswa dan/atau
sendiri membuat rangkuman atau
simpulan pelajaran.
h. Melakukan penilaian dan/atau refleksi

Pengorganisasian
Kelas
Waktu
Klasikal

10 menit

Klasikal

5 menit

Kalsikal

5 menit

Klasikal
35 menit
Individu

Individu

15 menit

Klasikal

20 Menit

terhadap kegiatan pembelajaran yang


sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram.
i. Guru memberikan tugas rumah kepada
siswa.
K. Sumber Belajar
3. Buku IPA Terpadu
4. Buku referensi yang relevan

L. Penilaian Hasil Belajar

Indikator Pencapaian

Teknik

Bentuk

Kompetensi

Penilaian

Instrumen

Tes tulis

Menemukan

PG

a. dipercepat

ditempuh

b. tetap

Menunjukkan

c. diperlambat

Konsep GLB dalam

d. beraturan

sehariSebuah benda dilempar vertikal

hari
Tes tulis

Mendefinisikan
percepatan

isian

keatas merupakan ....

Uraian

Tuliskan dalam lambang bahwa

sebagai

perubahan kecepatan Tes tulis

Ciri GLB memiliki kecepatan ....

persamaan laju yang

kehidupan

Instrumen/ Soal

setiap satuan waktu

percepatan merupakan kecepatan

Menyelidiki

setiap satuan waktu ....

GLBB

dipercepat beraturan
-

Menunjukkan konsep Tes tulis


GLBB

Isian

Contoh

Gerak

lurus

berubah

beraturan dipercepat adalah ....

dalam

kehidupan sehari-hari
Tes tulis

Isian

Seorang

pengendara

mobil

melintas di jalan tol merupakan


konsep ....

Karawang, 01 Maret 2012


Peneliti

Guru Mata Pelajaran IPA


MTs Nurul Falah Bolang

DIDIN, S.Pd

ABDUL ROUF

NIP.

NIM. 053611334

Mengetahui,
Kepala MTs Nurul Falah Bolang

Drs. H. NUR HASAN, BA


NIP.

OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA


DALAM PEMBELAJARAN AKTIVE LEARNING
MODEL GIVING QUESTION GETTING ANSWER (GQGA)
DI MTs NURUL FALAH BOLANG KAB. KARAWANG
1. Kisi-kisi
No

Aspek Pengamatan
1.

Mengikuti proses pembelajaran

2.
1.

2.
2

Bekerjasama dalam diskusi kelompok


3.

1.

Aktif bertanya,berpendapat dan menjawab


pertanyaan

2.

3.

Indikator
Mengikuti pelajaran IPA materi pokok Gerak dari
awal mulai pembelajaran hingga akhir pembelajaran.
Mendengarkan instruksi dan penjelasan dari guru
(Peneliti) di dalam kelas.
Mengajukan pertanyaan dan berpendapat di dalam
kelompok terkait dengan materi Gerak yang sedang di
diskusikan.
Mendiskusikan materi pelajaran yang sedang
dipelajari
di
dalam
kelas
dengan
teman
sekelompoknya masing-masing.
Mendengarkan dengan baik ketika siswa lain
mengemukakan pendapatnya terkait materi yang
sedang di diskusikan.
Menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan di dalam
kelas, baik pertanyaan dari guru (peneliti) atau siswa
lain.
Mempresentasikan pendapatnya sendiri atau hasil
diskusi kelompoknya terkait materi pelajaran yang
sedang dipelajari kepada siswa lain di dalam kelas.
Mengkritisi jawaban dari siswa lain apabila
mengetahui bahwa jawaban dari temannya kurang
tepat.

Domain
Afektif

Afektif
Psikomotor

Psikomotor

Afektif

Kognitif

Psikomotor

Psikomotor

Kriteria Penilaian

2.

No

Indikator
Mengikuti pelajaran IPA materi pokok
Gerak dari awal mulai pembelajaran hingga
akhir pembelajaran.

(1) = Siswa tidak mengikuti pelajaran hingga akhir pembelajaran.


(2) = Siswa mengikuti pelajaran hingga akhir pembelajaran tetapi tidak
mendengarkan intruksi dan penjelasan dari guru.
(3) = Siswa mengikuti pelajaran hingga akhir pembelajaran dan kadang
mendengarkan intruksi dan penjelasan dari guru.
(4) = Siswa mengikuti pelajaran hingga akhir.

Mengajukan pertanyaan di dalam kelas


terkait dengan materi pokok Gerak yang
sedang dipelajari di dalam kelas.

(1) = Siswa tidak mengajukan pertanyaan.


(2) = Siswa kadang mengajukan pertanyaan.
(3) = Siswa selalu mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang kurang baik
dan sopan.
(4) = Siswa selalu mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang baik dan
sopan.

Mendiskusikan materi pokok Gerak yang


sedang dipelajari di dalam kelas dengan
teman sekelompoknya masing-masing.

(1)
(2)
(3)
(4)

Mendengarkan instruksi dan penjelasan dari


guru (peneliti) di dalam kelas.

(1) = Siswa tidak mendengarkan intruksi dan penjelasan dari guru dan
melakukan hal-hal di luar pembelajaran.
(2) = Siswa tidak mendengarkan intruksi dan penjelasan dari guru.
(3) = Siswa kadang mendengarkan intruksi dan penjelasan dari guru.
(4) = Siswa mendengarkan intruksi dan penjelasan dari guru.

Deskriptor

= Siswa tidak bekerjasama dengan anggota kelompok.


= Siswa bekerjasama dengan satu anggota kelompok.
= Siswa bekerjasama dengan dua atau tiga anggota kelompok.
= Siswa bekerjasama dengan semua anggota kelompok.

Menjawab pertanyaan yang telah


dilontarkan di dalam kelas, baik pertanyaan
dari guru (Peneliti) atau siswa lain.

(1)
(2)
(3)
(4)

= Siswa tidak tidak pernah menjawab pertanyaan.


= Siswa kadang menjawab pertanyaan.
= Siswa selalu menjawab pertanyaan.
= Siswa selalu menjawab pertanyaan dengan benar.

Mempresentasikan pendapatnya sendiri atau


hasil diskusi kelompoknya terkait materi
pokok gerak yang sedang dipelajari kepada
siswa lain di dalam kelas.

(1)
(2)
(3)
(4)

= Siswa tidak pernah berpendapat.


= Siswa kadang berpendapat.
= Siswa selalu berpendapat dengan bahasa yang kurang baik dan sopan.
= Siswa selalu berpendapat dengan bahasa yang baik dan sopan.

Mendengarkan dengan baik ketika siswa


lain mengemukakan pendapatnya terkait
materi yang sedang dipelajari di dalam
kelas.

(1) = Siswa tidak mendengarkan pendapat dari siswa lain dan melakukan hal-hal
di luar pembelajaran.
(2) = Siswa tidak mendengarkan pendapat dari siswa lain.
(3) = Siswa kadang mendengarkan pendapat dari siswa lain.
(4) = Siswa mendengarkan pendapat dari siswa lain.

Mengkritisi jawaban dari siswa lain apabila


mengetahui bahwa jawaban dari temannya
kurang tepat.

(1) = Siswa tidak pernah mengkritisi jawaban dari siswa lain.


(2) = Siswa kadang mengkritisi jawaban dari siswa lain.
(3) = Siswa selalu mengkritisi jawaban dari siswa lain dengan bahasa yang
kurang baik dan sopan.
(4) = Siswa selalu mengkritisi jawaban dari siswa lain dengan bahasa yang baik
dan sopan.

Lampiran 9
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN AKTIVE LEARNING
MODEL GIVING QUESTION GETTING ANSWER (GQGA)
DI MTs NURUL FALAH BOLANG KAB. KARAWANG
No

Indikator

Mengikuti pelajaran IPA materi pokok Gerak dari awal mulai pembelajaran
1. hingga akhir pembelajaran.

Kode Siswa
6
7

10

11

Mengajukan pertanyaan di dalam kelas terkait dengan materi pokok Gerak yang
sedang dipelajari di dalam kelas.
Mendiskusikan materi pokok Gerak yang sedang dipelajari di dalam kelas
3.
dengan teman sekelompoknya masing-masing.
4. Mendengarkan instruksi dan penjelasan dari guru (peneliti) di dalam kelas.
Menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan di dalam kelas, baik pertanyaan
5.
dari guru (Peneliti) atau siswa lain.
Mempresentasikan pendapatnya sendiri atau hasil diskusi kelompoknya terkait
6. materi pokok gerak yang sedang dipelajari kepada siswa lain di dalam kelas.

Mendengarkan dengan baik ketika siswa lain mengemukakan pendapatnya terkait


7. materi yang sedang dipelajari di dalam kelas.

Mengkritisi jawaban dari siswa lain apabila mengetahui bahwa jawaban dari
8. temannya kurang tepat.

20
70
1965
63,39

16
60

18
65

13
52,5

20
70

16
60

16
60

20
70

18
65

18
65

14
55

2.

Jumlah Skor
Nilai
Nilai Total
Rata-rata

Kode Siswa
21
22

12

13

14

15

16

17

18

19

20

23

24

25

26

27

28

29

30

31

16
60

14
55

20
70

13
52,5

16
60

18
65

13
52,5

22
75

15
57,5

20
70

16
60

17
62,5

26
85

26
85

14
55

20
70

12
50

18
65

16
60

17
62,5

Lampiran 10
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Satuan Pendidikan : MTs Nurul Falah Bolang

Jumlah Soal : 35

Kelas/Semester

: VII/II

Waktu

Mata Pelajaran

: IPA

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Materi Pokok

: Gerak Lurus

: 90 Menit

Standar Kompetensi : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan


Kompetensi
Dasar
Menganalisis
data percobaan
gerak lurus
beraturan (GLB)
dan gerak lurus
berubah
beraturan
(GLBB) serta
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari.

Indikator
1. Menemukan
persamaan
laju yang
ditempuh.

Tujuan Pembelajaran

Pokok Bahasan

1. Siswa mampu
1. Pengertian
menjelaskan
gerak dan
pengertian gerak dan
sifatnya
sifatnya.
2. Siswa mampu
2. Menunjukan
menjelaskan
2. Jarak dan
konsep GLB
pengertian jarak dan
Perpindahan
dalam
perpindahan.
kehidupan
3. Siswa mampu
sehari-hari.
menjelaskan
pengertian kecepatan 3. Kecepatan dan
Kelajuan
3. Mendefinisik
dan kelajuan.
an
4. Siswa mampu
percepatan
menjelaskan
sebagai
pengertian gerak
lurus beraturan
perubahan
(GLB) dan gerak
kecepatan
lurus berubah
setiap satuan

Nomor
Soal
4, 6, 18, 19,
24, 31, 33

Banyaknya
Aspek yang
Butir Soal
Diukur
C1, C2, C1, C2,
7
C2, C1, C1

Kunci
Jawaban
C, C, D, B,
A, D, A

1, 14, 32

C3, C3, C1

C, A, B

2, 5, 7, 10,
11, 12, 13,
16, 17, 20,
25, 27, 30,
34

14

C3, C2, C2, C2,


C2, C2, C3, C3,
C3, C3, C3, C3,
C3, C3

D, B, A, B,
B, D, D, B,
C, C, A, B,
A, C

waktu.
5.
4. Menyelidiki
GLBB
dipercepat
beraturan
5. Menunjukan
konsep
GLBB
dalam
kehidupan
sehari-hari.

6.

7.

8.

beraturan (GLBB). 4. Gerak Lurus


Siswa mampu
Beraturan
membedakan
(GLB)
pengertian jarak dan
perpindahan.
Siswa dapan
5. Gerak Lurus
mengidentifikasi
Berubah
faktor-faktor yang
Beraturan
mempengaruhi
(GLBB)
kelajuan.
Siswa mampu
mengamati dan
menjelaskan ciri
gerak lurus beraturan
(GLB) dan gerak
lurus berubah
beraturan (GLBB).
Siswa dapat
menyebutkan gerak
lurus beraturan
(GLB) dan gerak
lurus berubah
beraturan (GLBB)
yang biasa ditemui
dalam kehidupan
sehari-hari.

3, 8, 9

C1, C3, C1

D, C, A

15, 21, 22,


23, 26, 28,
29, 35

C2, C3, C2, C2,


C2, C2, C2, C2

B, B, B, D,
D, A, D, C

SOAL UJI COBA


Nama : .............................................
Kelas : .............................................
Waktu : 45 menit

Mata Pelajaran
Materi Pokok

: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


: Gerak Lurus

Pilihlah satu jawaban yang tepat!


1. Sebuah mobil bergerak ke arah utara sejauh 3 km, kemudian membelok ke arah timur sejauh
4 km. Jarak dan perpindahan mobil dari titik awalnya adalah .
a. 7 km dan 6 km
c. 7 km dan 5 km
b. 6 km dan 7 km
d. 5 km dan 7 km
2. Kuda berlari sejauh 1.800 m selama 15 menit. Maka kelajuan kuda tersebut adalah ....
a. 4.5 m/s
c. 2.5 m/s
b. 4 m/s
d. 2 m/s
3. Sebuah benda akan mengalamai gerak lurus beraturan, jika ....
a. benda bergerak ke satu arah gaya
c. lintasan benda lurus
b. kecepatan benda berubah secara teratur
d. kecepatan benda tetap dan lintasannya
lurus
4. Kevin berlari mengelilingi lapangan sepak bola sambil mengenakan topi. Pernyataan yang
benar adalah .
a. Topi bergerak terhadap Kevin.
c. Kevin diam terhadap topi.
b. Topi diam terhadap penonton
d. Kevin bergerak terhadap topi.
5. Pada grafik antara jarak dan waktu, suatu gari lurus horisontal berkaitan dengan gerak pada
....
a. kelajuan Nol
c. kelajuan naik
b. kelajuan Konstan
d. kelajuan Turun
6. Amir naik pesawat dari Jakarta menuju Batam, pernyataan yang benar menurut konsep gerak
adalah ....
a. Pesawat bergerak terhadap Amir
c. kota Batam bergerak terhadap Amir
b. kota Jakarta diam terhadap Amir
d. kota Batam bergerak terhadap kota
Jakarta
7. Perubahan kecepatan tiap satuan waktu disebut ....
a. percepatan
c. gaya
b. kecepatan rata-rata
d. laju

8. Sebuah mobil bergerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap 60 km/jam. Jarak yang
ditempuh mobil setelah melakukan perjalanan selama 4 jam adalah ....
a. 280 km
c. 240 km
b. 260 km
d. 220 km

9. Seorang atlet ski muluncur lurus di atas salju dengan kelajuan yang konstan sebesar 20 m/s.
Jenis gerakan yang dilakukan atlet ski adalah ....
a. gerak lurus beraturan
c. gerak lurus berubah beraturan
b. gerak lurus berubah beraturan dipercepat
diperlambat
d. gerak lurus tidak beraturan
10. Salah satu alat untuk mengukur kelajuan yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari
adalah ....
a. thermometer
c. ampermeter
b. speedometer
d. voltmeter
11.

Kelajuan seseorang ditunjukan pada grafik di atas. Pernyataan yang benar dari grafik
tersebut adalah ....
a. B ke C menunjukan perlambatan
c. C ke D menunjukan kelajuan konstan
b. C ke D menunjukan percepatan
d. Seseorang berhenti dititik D
12. Nilai percepatan mobil yang sedang direm adalah ....
a. nol
c. positif
b. tidak tentu
d. negatif
13. Lionel Messi berlari dari suatu tempat A ke tempat C melalui tempat B. Jarak A ke B adalah
50 meter di tempuh dalam waktu 25 detik, sedangkan jarak B ke C adalah 30 meter di
tempuh dalam waktu 15 detik. Kecepatan rata-rata Lionel Messi berlari adalah ....
a. 8 m/s
c. 4 m/s
b. 6 m/s
d. 2 m/s
14. Seorang pedagang Bakso keliling menjajakan dagangannya ke komplek C sejauh 20 km,
kemudian berbalik ke komplek B sejauh 5 km. Jarak dan perpindahan yang ditempuh
pedagang Bakso adalah .
a. 25 km dan 15 km
c. 20 km dan 25 km
b. 15 km dan 25 km
d. 25 km dan 20 km
15. Perhatikan gambar berikut! Sebutir kelereng diluncurkan dari titik A tanpa kecepatan awal
pada sebuah bidang lengkung yang licin.

Jenis gerakan yang dialami


mi kel
kelereng adalah ....
a. Lintasan AB GLB, lintasan
tasan BC GLBB
c. Lintasan AB GLBB diperlambat,
diper
diperlambat
lintasan BC GLBB dipercepat
diperc
b. Lintasan AB GLBB diperce
ipercepat, lintasan
d. Lintasan AB GLB, lintasan
lintasa BC GLB
BC GLBB diprlambat
16. Sebuah mobil bergerak dengan
engan kecepatan tetap 70 km/jam. Jarak yang ditempu
itempuh mobil
selama 3 jam adalah ....
a. 360 m
c. 100 m
b. 210 m
d. 36 m
17. Seorang Polisi mengejar penja
penjahat mula-mula dari keadaan diam kemudian
an menambah
me
kecepatannya menjadi 300 m/s ddalam selang waktu 3 sekon. Percepatan yang
ang dialami
d
Polisi
adalah ....
c. 30 m/s
a. 10 m/s
d. 300 m/s
b. 100 m/s
e.
18. Benda akan mengalami gerak jjika ....
a. Mengalami perubahann kece
kecepatan
c. Mengalami perubahan
an percepatan
per
dari
b. Mengalami perpindahan
percepatan semula
d. Mengalami perubahan
an kedudukan
ked
dari
kedudukan sebelumnya
19. Sebuah benda dikatakan berge
bergerak apabila kedudukan sebuah benda berubah
bah terhadap
te
benda
lain yang dijadikan titik acuan, pernyataan diatas menunjukan bahwa .
a. gerak bersifat semu
c. gerak bersifat sementara
ntara
b. gerak bersifat relatif
d. gerak bersifat lurus

20. Sebuah sepeda motor menemp


enempuh jarak 150 km dalam waktu 3 jam. Kelajuan
juan motor
m
tersebut
adalah ....
a. 30 km/jam
c. 50 km/jam
b. 40 km/jam
d. 60 km/jam
21. Sebuah benda bergerak lurus ddiperlambat beraturan dengan kecepatan awal
wal 30 m/s. Setelah
10 sekon benda tersebut berhen
berhenti. Perlambatan mobil tersebut adalah ....
a. 2 m/2
c. 4 m/2
2
b. 3 m/
d. 5 m/2

22. Yang termasuk Gerak Lurus


urus B
Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat adalah
lah ....
a. batu yang dilempar kee atas
c. mobil yang sedang direm hingga
b. bola yang menggelinding
ing tu
turun pada
berhenti
d. mobil yang sedang berputar
bidang miring yang licin
berput
rah kanan.
kan
23. Perhatikan hasil ketikan tiker ttimer dari suatu benda yang bergerak ke arah

Yang merupakan gerak lurus ddipercepat beraturan dan gerak lurus diperlambat
lambat beraturan
berturut-turut adalah ....
a. (1) dan (2)
c. (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
d. (2) dan (4)
24. Perhatikan gambar!

Mobil sedan sedang digandeng


ndeng mobil jeep sedang melaju menuju bengkel.
el. Berdasarkan
Be
konsep gerak dalam Fisika,
ka, pe
pernyataan berikut ini yang benar adalah ....
a. Mobil Jeep bergerak terhada
terhadap Rumah
c. Sopir Jeep bergerak terhadap
terha
Sedan
b. Sopir Sedan bergerak terhad
terhadap Jeep
d. Jeep bergerak terhadap
dap Sedan
Se
kecepatan awal 20 m/s. Setelah 10 sekon, kecepatanny
atannya berubah
25. Mobil bergerak dengan kecepa
menjadi 40 m/s. Percepatan
tan ya
yang dialami mobil tersebut adalah ....
c. 6 m/2
a. 2 m/2
2
b. 4 m/
d. 8 m/2

26. Perhatikan 4 buah grafik kecep


kecepatan (v) terhadap waktu (t) berikut!

Yang menggambarkan gerak


erak lu
lurus berubah beraturan dipercepat adalah...
a. (1) dan (2)
c. (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
d. (2) dan (4)
27. Emi berjalan dengan lintasan
tasan P
PQR.dimana PQ sejauh 6 m dan QR sejauh
h 8 m, Jika waktu
yang diperlukan Emi adalah
alah 10 sekon, kecepatan dan kelajuan Emi adalah
ah ....
a. 1.4 m/s dan 1 m/s
c. 4 m/s dan 1 m/s
b. 1 m/s dan 1.4 m/s
d. 1 m/s dan 4 m/s
28. Pernyataan yang benar untuk
ntuk G
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah
dalah ....
c. Kecepatan benda berubah
a. Kecepatan benda berubah
bah se
secara teratur
rubah kemudian
b. Kecepatan benda berubah--ubah
berkurang
d. Kecepatan benda tetap
29. Sebuah kereta bergerak dari ar
arah barat dengan kelajuan awal 72 km/jam.. Saat mendekati
stasiun, kereta direm dengan
gan pperlambatan tetap selama 15 menit. di stasiun Kereta
Ke
berhenti
selama 4 menit. Kemudian,
an, ke
kereta berjalan dengan percepatan tetap. Dalam
lam waktu
w
5 menit
kecepatan kereta adalah 60 km
km/jam. Grafik kelajuan terhadap waktu di bawah
awah ini yang
menunjukkan perjalanan kereta tersebut adalah ....
a.

b.

c.

d.

30. Kereta api yang bergerak lurus beraturan dapat menempuh jarak 30 m selama 5 sekon.
Kecepatan kereta api tersebut adalah ....
a. 6 m/s
c. 35 m/s
b. 7 m/s
d. 150 m/s

31. Yang dimaksud dengan titik acuan suatu benda yang bergerak adalah ....
a. Suatu titik yang dilalui benda tersebut
c. Suatu titik yang merupakan tempat
b. Suatu titik yang bergerak bersama benda
benda tersebut
tersebut
d. Suatu titik tempat pengukuran perubahan
kedudukan benda tersebut

32. Perubahan kedudukan suatu benda dari titik awal disebut ....
a. Jarak
c. Kecepatan
b. Perpindahan
d. Kelajuan
33. Sebuah benda dikatakan bergerak apabila .
a. Kedudukan benda itu berubah terhadap
benda lain
b. Kedudukan benda itu berimpit dengan
benda lain

c. Kedududukan benda itu jauh dengan


benda lain
d. Kedudukan benda itu tidak berubah
terhadap benda lain

34. Seorang atlet lari cepat menempuh jarak 200 m dalam waktu 20 s. Kecepatan pelari tersebut
adalah ....
a. 1 m/s
c. 10 m/s
b. 2 m/s
d. 20 m/s
35. Berikut adalah empat contoh gerak, yaitu:
(1) Bola jatuh bebas;
(2) Bola menggelinding di atas pasir;
(3) Bola menuruni bidang licin; dan
(4) Bola dilemparkan vertikal ke atas.
Yang termasuk gerak lurus berubah beraturan dipercepat pada contoh di atas adalah ....
a. (1) dan (2)
c. (1) dan (3)
b. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)

Lampiran 12
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran Soal, dan Daya Pembeda Soal
No Soal

Kode
No

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

UC - 19

UC - 06

UC - 14

UC - 20

UC - 09

UC - 08

UC - 21

UC - 05

UC - 03

10

UC - 12

11

UC - 24

12

UC - 10

13

UC - 25

14

UC - 16

15

UC - 17

16

UC - 26

17

UC - 22

18

UC - 18

19

UC - 02

20

UC - 23

21

UC - 15

22

UC - 04

23

UC - 11

24

UC - 01

25

UC - 07

26

UC - 13

Validitas

SX

19

23

19

11

15

10

16

16

18

22

21

20

13

16

22

18

22

21

SXY

491

534

484

304

385

280

292

418

416

264

456

537

502

476

223

325

404

542

448

542

504

rxy

0,682

0,142

0,598

0,567

0,455

0,831

0,694

0,573

0,551

0,652

0,516

0,507

0,300

0,241

0,756

0,298

0,420

0,580

0,423

0,580

0,327

rtabel

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

Valid

Tidak

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak

Tidak

Valid

Tidak

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak

BA

13

12

12

11

11

11

13

13

11

10

13

11

13

12

BB

11

JA

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

DP

0,54

0,08

0,38

0,54

0,23

0,69

0,62

0,46

0,46

0,54

0,31

0,31

0,38

0,15

0,54

0,23

0,31

0,31

0,31

0,31

0,23

Kriteria

Baik

Jelek

Cukup

Baik

Cukup

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Cukup

Cukup

Cukup

Jelek

Baik

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

19

23

19

11

15

10

16

16

18

22

21

20

13

16

22

18

22

21

Tingkat
Kesukaran

JB

Reliabilitas

Daya Pembeda

Kriteria

TK
Kriteria

0,73

0,88

0,73

0,42

0,58

0,35

0,38

0,62

0,62

0,35

0,69

0,85

0,81

0,77

0,27

0,50

0,62

0,85

0,69

0,85

0,81

Mudah

Mudah

Mudah

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Mudah

Mudah

Mudah

Sukar

Sedang

Sedang

Mudah

Sedang

Mudah

Mudah

0,73

0,88

0,73

0,42

0,58

0,35

0,38

0,62

0,62

0,35

0,69

0,85

0,81

0,77

0,27

0,50

0,62

0,85

0,69

0,85

0,81

0,27

0,12

0,27

0,58

0,42

0,65

0,62

0,38

0,38

0,65

0,31

0,15

0,19

0,23

0,73

0,50

0,38

0,15

0,31

0,15

0,19

pq

0,197

0,102

0,197

0,244

0,244

0,226

0,237

0,237

0,237

0,226

0,213

0,130

0,155

0,178

0,197

0,250

0,237

0,130

0,213

0,130

0,155

Kriteria soal

Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

Y2
1089

14932

33
33
33
32
32
31
30
29
27
25
25
25
24
23
22
20
20
19
17
16
14
13
13
13
13
12
594

18

21

18

16

18

19

18

15

19

17

21

17

17

13

440

490

465

395

433

453

460

379

457

424

502

441

441

325

0,331

0,138

0,619

0,322

0,251

0,227

0,562

0,391

0,275

0,398

0,300

0,588

0,588

0,298

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

0,388

1089
1089
1024
1024
961
900
841
729
625
625
625
576
529
484
400
400
361
289
256
196
169
169
169
169
144

Tidak

Tidak

Valid

Tidak

Tidak

Tidak

Valid

Valid

Tidak

Valid

Tidak

Valid

Valid

11

12

13

13

Tidak

12

11

11

12

10

11

11

12

12

11

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

13

0,31

0,23

0,46

0,15

0,31

0,23

0,46

0,38

0,23

0,38

0,23

0,54

0,38

0,38

Cukup

Cukup

Baik

Jelek

Cukup

Cukup

Baik

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Baik

Cukup

Cukup

18

21

18

16

18

19

18

15

19

17

21

17

17

13

0,69

0,81

0,69

0,62

0,69

0,73

0,69

0,58

0,73

0,65

0,81

0,65

0,65

0,50

Sedang

Mudah

Sedang

Sedang

Sedang

Mudah

Sedang

Sedang

Mudah

Sedang

Mudah

Sedang

Sedang

Sedang

0,69

0,81

0,69

0,62

0,69

0,73

0,69

0,58

0,73

0,65

0,81

0,65

0,65

0,50

0,31

0,19

0,31

0,38

0,31

0,27

0,31

0,42

0,27

0,35

0,19

0,35

0,35

0,50

0,213

0,155

0,213

0,237

0,213

0,197

0,213

0,244

0,197

0,226

0,155

0,226

0,226

0,250

Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang

k
Spq
Vt
r11

26
7,101
52,361
0,899

Lampiran 13
KISI-KISI SOAL TES
Satuan Pendidikan : MTs Nurul Falah Bolang

Jumlah Soal : 20

Kelas/Semester

: VII.A/II

Waktu

Mata Pelajaran

: IPA

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Materi Pokok

: Gerak Lurus

: 90 Menit

Standar Kompetensi : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan


Kompetensi
Dasar
Menganalisis
data percobaan
gerak lurus
beraturan (GLB)
dan gerak lurus
berubah
beraturan
(GLBB) serta
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari.

Indikator
1. Menemukan
persamaan
laju yang
ditempuh.

Tujuan Pembelajaran

Pokok Bahasan

1. Siswa mampu
1. Pengertian
menjelaskan
gerak dan
pengertian gerak dan
sifatnya
sifatnya.
2. Siswa mampu
2. Menunjukan
menjelaskan
2. Jarak dan
konsep GLB
pengertian jarak dan
Perpindahan
dalam
perpindahan.
kehidupan
3. Siswa mampu
sehari-hari.
menjelaskan
pengertian kecepatan 3. Kecepatan dan
Kelajuan
3. Mendefinisik
dan kelajuan.
an
4. Siswa mampu
percepatan
menjelaskan
sebagai
pengertian gerak
lurus beraturan
perubahan
(GLB) dan gerak
kecepatan
lurus berubah
setiap satuan

Nomor
Soal
3, 5, 11, 12,
14, 16, 17

Banyaknya
Aspek yang
Butir Soal
Diukur
C1, C2, C1, C2,
7
C2, C1, C1

Kunci
Jawaban
C, C, D, B,
A, D, A

C3

4, 8, 10, 13,
20, 18, 19

C2, C2, C3, C3,


C3, C3, C2

B, B, C, C,
C, C, D

waktu.
5.
4. Menyelidiki
GLBB
dipercepat
beraturan
5. Menunjukan
konsep
GLBB
dalam
kehidupan
sehari-hari.

6.

7.

8.

beraturan (GLBB). 4. Gerak Lurus


Siswa mampu
Beraturan
membedakan
(GLB)
pengertian jarak dan
perpindahan.
Siswa dapan
5. Gerak Lurus
mengidentifikasi
Berubah
faktor-faktor yang
Beraturan
mempengaruhi
(GLBB)
kelajuan.
Siswa mampu
mengamati dan
menjelaskan ciri
gerak lurus beraturan
(GLB) dan gerak
lurus berubah
beraturan (GLBB).
Siswa dapat
menyebutkan gerak
lurus beraturan
(GLB) dan gerak
lurus berubah
beraturan (GLBB)
yang biasa ditemui
dalam kehidupan
sehari-hari.

2, 6, 7

C1, C3, C1

D, C, A

9, 15

C2, C2

B, A

SOAL TEST
Nama :
.............................................
Kelas :
.............................................
Waktu : 45 menit

Mata Pelajaran
Materi Pokok

: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


: Gerak Lurus

Pilihlah satu jawaban yang tepat!


1. Sebuah mobil bergerak ke arah utara sejauh 3 km, kemudian membelok ke arah timur sejauh
4 km. Jarak dan perpindahan mobil dari titik awalnya adalah .
a. 7 km dan 6 km
c. 7 km dan 5 km
b. 6 km dan 7 km
d. 5 km dan 7 km
2. Sebuah benda akan mengalamai gerak lurus beraturan, jika ....
a. benda bergerak ke satu arah gaya
c. lintasan benda lurus
b. kecepatan benda berubah secara teratur
d. kecepatan benda tetap dan lintasannya
lurus
3. Kevin berlari mengelilingi lapangan sepak bola sambil mengenakan topi. Pernyataan yang
benar adalah .
a. Topi bergerak terhadap Kevin.
c. Kevin diam terhadap topi.
b. Topi diam terhadap penonton
d. Kevin bergerak terhadap topi.
4. Pada grafik antara jarak dan waktu, suatu gari lurus horisontal berkaitan dengan gerak pada
....
a. kelajuan Nol
c. kelajuan naik
b. kelajuan Konstan
d. kelajuan Turun
5. Amir naik pesawat dari Jakarta menuju Batam, pernyataan yang benar menurut konsep gerak
adalah ....
a. Pesawat bergerak terhadap Amir
c. kota Batam bergerak terhadap Amir
b. kota Jakarta diam terhadap Amir
d. kota Batam bergerak terhadap kota
Jakarta
6. Sebuah mobil bergerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap 60 km/jam. Jarak yang
ditempuh mobil setelah melakukan perjalanan selama 4 jam adalah ....
a. 280 km
c. 240 km
b. 260 km
d. 220 km
7. Seorang atlet ski muluncur lurus di atas salju dengan kelajuan yang konstan sebesar 20 m/s.
Jenis gerakan yang dilakukan atlet ski adalah ....
a. gerak lurus beraturan
c. gerak lurus berubah beraturan
b. gerak lurus berubah beraturan dipercepat
diperlambat
d. gerak lurus tidak beraturan

8.

Kelajuan seseorang ditunjukan


jukan pada grafik di atas. Pernyataan yang benarr dari grafik
tersebut adalah ....
a. B ke C menunjukan perlamb
erlambatan
kelaj
konstan
c. C ke D menunjukan kelajuan
b. C ke D menunjukan percepa
ercepatan
d. Seseorang berhenti dititik D
9. Perhatikan gambar berikut!
ut! Se
Sebutir kelereng diluncurkan dari titik A tanpa
pa kecepatan
kec
awal
pada sebuah bidang lengkung
kung yyang licin.

Jenis gerakan yang dialami


mi kel
kelereng adalah ....
a. Lintasan AB GLB, lintasan
tasan BC GLBB
c. Lintasan AB GLBB diperlambat,
diper
diperlambat
lintasan BC GLBB dipercepat
diperc
b. Lintasan AB GLBB diperce
ipercepat, lintasan
d. Lintasan AB GLB, lintasan
lintasa BC GLB
BC GLBB diprlambat
10. Seorang Polisi mengejar penja
penjahat mula-mula dari keadaan diam kemudian
an menambah
me
kecepatannya menjadi 300 m/s ddalam selang waktu 3 sekon. Percepatan yang
ang dialami
d
Polisi
adalah ....
a. 10 m/s
c. 30 m/s
b. 100 m/s
d. 300 m/s
11. Benda akan mengalami gerak jjika ....
a. Mengalami perubahann kece
kecepatan
b. Mengalami perpindahan

c. Mengalami perubahan
an percepatan
per
dari
percepatan semula
d. Mengalami perubahan
an kedudukan
ked
dari
kedudukan sebelumnya

12. Sebuah benda dikatakan berge


bergerak apabila kedudukan sebuah benda berubah
bah terhadap
te
benda
lain yang dijadikan titik acuan, pernyataan diatas menunjukan bahwa .
a. gerak bersifat semu
c. gerak bersifat sementara
ntara
b. gerak bersifat relatif
d. gerak bersifat lurus

13. Sebuah sepeda motor menemp


enempuh jarak 150 km dalam waktu 3 jam. Kelajuan
juan motor
m
tersebut
adalah ....
a. 30 km/jam
c. 50 km/jam
b. 40 km/jam
d. 60 km/jam
14. Perhatikan gambar!

Mobil sedan sedang digandeng


ndeng mobil jeep sedang melaju menuju bengkel.
el. Berdasarkan
Ber
konsep gerak dalam Fisika,
ka, per
pernyataan berikut ini yang benar adalah ....
a. Mobil Jeep bergerak terhada
terhadap Rumah
c. Sopir Jeep bergerak terhadap
terha
Sedan
b. Sopir Sedan bergerak terhad
terhadap Jeep
d. Jeep bergerak terhadap
dap Sedan
Se
ntuk G
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah
dalah ....
15. Pernyataan yang benar untuk
a. Kecepatan benda berubah
bah se
secara teratur
rubah kemudian
c. Kecepatan benda berubah
b. Kecepatan benda berubah--ubah
berkurang
d. Kecepatan benda tetap
acuan suatu benda yang bergerak adalah ....
16. Yang dimaksud dengan titik ac
a. Suatu titik yang dilaluii bend
benda tersebut
c. Suatu titik tempat benda
enda tersebut
t
b. Suatu titik yang bergerak
rak be
bersama benda
d. Suatu titik tempat penguk
engukuran perubahan
tersebut
kedudukan benda tersebut
rsebut
bergerak apabila .
17. Sebuah benda dikatakan berge
a. Kedudukan benda itu berub
berubah terhadap
benda lain
b. Kedudukan benda itu berim
berimpit dengan
benda lain

c. Kedududukan bendaa itu jauh


ja dengan
benda lain
d. Kedudukan benda itu
tu tidak
tida berubah
terhadap benda lain

18. Seorang atlet lari cepat menem


enempuh jarak 200 m dalam waktu 20 s. Kecepatan
patan pelari
p
tersebut
adalah ....
a. 1 m/s
c. 10 m/s
b. 2 m/s
d. 20 m/s
19. Nilai percepatan mobil yang
ang se
sedang direm adalah ....
a. nol
c. positif
b. tidak tentu
d. negatif
20. Salah satu alat untuk menguku
ngukur kelajuan yang dapat kita temui dalam kehidup
hidupan sehari-hari
adalah ....
a. thermometer
c. ampermeter
b. speedometer
d. voltmeter

Format Kartu Bertanya dan Kartu Menjawab


Dalam Pembelajaran Active Learning Model Giving Question and
Getting Answers (GQGA)
Kartu Bertanya:
Saya belum memahami teori tentang:
Pengertian Gerak
Jarak dan Perpindahan
Kelajuan, Kecepatan
Kelajuan dan Kecepatan rata-rata
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

Kartu Menjawab:
Saya dapat menjelaskan teori tentang:

Lampiran 16

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK


KELAS EKSPERIMEN DALAM KELOMPOK

Kelompok 1

Kelompok 2

1. Ade Sarah Fatiha

1. Ratim

2. Dede Komalasari

2. Ade Yusuf

3. Iis Badriyah

3. Endang

4. M. Hasanuddin

4. Linda Fadillah

5. Nina Karlina

5. Sinta Bella

Kelompok 3

Kelompok 4

1. Siti Karsidah

1. Nuraeni

2. Vijay Halim Kumar

2. Siti Rosani

3. Asep Saeful Anwar

3. Wahyuddin

4. Endah Rosita Dewi

4. Burhanuddin

5. M. Ridwan

5. Gunawan
Kelompok 5

Kelompok 6

1. Mumun Munawaroh

1. Khoerunnisa

2. Nurul Egi Rahmawati

2. M. Fadli

3. M. Rosmala

3. Nasih

4. Yusuf Ali

4. Rohmat

5. Dul Hani

5. Usuf
6. Aisyah Amini

Lampiran 17
PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL
Rumus:

dimana :
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
r xy
N
= Jumlah siswa
X
= Jumlah skor item soal i
Y
= Jumlah skor total
XY = Jumlah hasil perkalian antara X dan Y
Kriteria:
Butir soal valid jika r hitung > r tabel .
Berikut perhitungan validitas butir soal untuk nomor 1,
untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
2
No.
Kode
X
Y
Y2
X
1
33
1
1089
1
UC - 19
1
33
2
UC - 06
1
1089
1
33
3
UC - 14
1
1089
1
32
4
UC - 20
1
1024
1
32
5
UC - 09
1
1024
1
31
6
UC - 08
1
961
1
30
7
UC - 21
1
900
1
29
8
UC - 05
1
841
1
27
9
UC - 03
1
729
1
25
10 UC - 12
1
625
1
25
11 UC - 24
1
625
1
25
12 UC - 10
1
625
1
24
13 UC - 25
1
576
1
23
14 UC - 16
1
529
1
22
15 UC - 17
1
484
1
20
16 UC - 26
1
400
1
20
17 UC - 22
1
400
0
19
18 UC - 18
0
361
0
17
19 UC - 02
0
289
0
16
20 UC - 23
0
256
1
14
21 UC - 15
1
196
0
13
22 UC - 04
0
169
0
13
23 UC - 11
0
169
0
13
24 UC - 01
0
169
1
13
25 UC - 07
1
169
0
12
26 UC - 13
0
144
Jumlah
19
594
19
14932

XY
33
33
33
32
32
31
30
29
27
25
25
25
24
23
22
20
20
0
0
0
14
0
0
0
13
0
491

Pada = 5% dengan N = 26, diperoleh r tabel = 0,388


Karena r hitung > r tabel maka soal no. 1 valid

Lampiran 18
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL
Rumus:
r 11

dimana :
r 11
p
q
pq
K
S2

= Reliabilitas instrumen
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
= Jumlah hasil perkalian antara p dan q
= Banyaknya item atau butir soal valid
= varian total

Kriteria :
Apabila r 11 > r tabel , maka instrumen tersebut reliabel
= pq 1 + pq 2 + pq 3 + pq 4 + .... + pq 35
pq
= 0,197 + 0,102 + 0,0197 + 0,244 + .... + 0,0,250
= 7,101

S2

=
=

r 11

=
pada = 5% dengan n = 35, diperoleh r tabel = 0,334.
Karena r 11 > r tabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

Lampiran 19
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL
Rumus :

dimana :
P
B
JS

= Tingkat kesukaran
= Jumlah siswa yang menjawab dengan benar
= Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kriteria :
Interval P
0,00 < IK 0,30
0,30 < IK 0,70
0,70 < IK 1,00

Kriteria
Sukar
Sedang
Mudah

Berikut ini perhitungan pada butir soal nomor 1,


selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
Kelompok Atas
Kelompok Bawah
No
Kode
Skor
No
Kode
Skor
1
1
1
UC - 16
1
UC - 19
1
1
2
UC - 06
2
UC - 17
1
1
3
UC - 14
3
UC - 26
1
1
4
UC - 20
4
UC - 22
1
0
5
UC - 09
5
UC - 18
1
0
6
UC - 08
6
UC - 02
1
0
7
UC - 21
7
UC - 23
1
1
8
UC - 05
8
UC - 15
1
0
9
UC - 03
9
UC - 04
1
0
10
UC - 12
10
UC - 11
1
0
11
UC - 24
11
UC - 01
1
1
12
UC - 10
12
UC - 07
1
0
13
UC - 25
13
UC - 13
Jumlah
13
Jumlah
6

Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 1 mempunyai tingkat kesukaran "mudah"

Lampiran 20
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL
Rumus:

dimana :
D
J
Ja

= Daya pembeda soal


= Jumlah peserta tes
= Banyaknya peserta kelompok atas

Jb

= Banyaknya peserta kelompok bawah

Ba

= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

Bb

= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Kriteria :
Interval D
0,0 < D 0,20
0,20 < D 0,40
0,40 < D 0,70
0,70 < D 1,00

Kriteria
Jelek
Cukup
Baik
Sangat Baik

Perhitungan :
Berikut ini pehitungan pada butir soal nomor 1,
selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
Kelompok Atas
Kelompok Bawah
No
Kode
Skor
No
Kode
Skor
1
1
1
UC - 16
UC - 19
1
1
1
2
UC - 06
2
UC - 17
1
1
3
UC - 14
3
UC - 26
1
1
4
UC - 20
4
UC - 22
1
0
5
UC - 09
5
UC - 18
1
0
6
UC - 08
6
UC - 02
1
0
7
UC - 21
7
UC - 23
1
1
8
UC - 05
8
UC - 15
1
0
9
UC - 03
9
UC - 04
1
0
10
UC - 12
10
UC - 11
1
0
11
UC - 24
11
UC - 01
1
1
12
UC - 10
12
UC - 07
1
0
13
UC - 25
13
UC - 13
Jumlah
13
Jumlah
6

Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 1 mempunyai daya pembeda baik.

Lampiran 21
Daftar Nilai Awal Siswa
Kelas VII.A
No.

Rode

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

A -1
A -2
A -3
A -4
A -5
A -6
A -7
A -8
A -9
A -10
A -11
A -12
A -13
A -14
A -15
A -16
A -17
A -18
A -19
A -20
A -21
A -22
A -23
A -24
A -25
A -26
A -27
A -28
A -29
A -30
A -31

Nama Siswa
Ade Sarah Fatiha
Ade Yusuf
Asep Saeful Anwar
Burhanudin
Dul Hani
Dede Komalasari
Endang
Endah Rosita Dewi
Gunawan
Khoerunnisa
Iis Badriah
Linda Fadillah
M. Ridwan
Mumun Munawaroh
M. Fadli
M. Hasanuddin
M. Rosmala
Nuraeni
Nurul Egi Rahmawati
Nasih
Nina Rarlina
Siti Rarsidah
Siti Rosani
Sinta Bella
Rohmat
Ratim
Vijay Halim Rumar
Wahyuddin
Yusuf Ali
Usuf
Aisyah Amini
Jumlah

Nilai Awal
2
Y
Y
4225
65
3600
60
3600
60
4900
70
2500
50
2500
50
4900
70
3600
60
3600
60
3600
60
3600
60
4900
70
1600
40
4900
70
2025
45
1600
40
3600
60
3600
60
3600
60
4225
65
4900
70
4900
70
4225
65
6400
80
4900
70
4900
70
4900
70
4225
65
3600
60
2500
50
4225
65
1910

120350

Lampiran 22
Daftar Nilai Awal Siswa
Kelas VII.B
No.

Kode

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.

B-1
B-2
B-3
B-4
B-5
B-6
B-7
B-8
B-9
B - 10
B - 11
B - 12
B - 13
B - 14
B - 15
B - 16
B - 17
B - 18
B - 19
B - 20
B - 21
B - 22
B - 23
B - 24
B - 25
B - 26
B - 27
B - 28
B - 29
B - 30
B - 31
B - 32
B - 33
B - 34

Nama Siswa
Abdul Azis
Abdul Rohmat
Ahmad Fauzi
Andri
Ata Winata
Atikah
Elma Paolina
Erina Mailani
Eva
Fadhil Iskandar Hasan
Herna
Indra Giri
Ifan Sopandi
Jaya Umbara
Lusia Ananda
M. Komaruddin
Marwan
Midah Hamidah
Nana Mulyana
Nunung Fitria
Nurul Azizah
Rozaq
Rosin
Rokayah
Safitri
Sarwan
Siti Dianti Nuraeni
Siti Marfu'atun
Sumiyati
Udin Hardiansyah
Uuf Zakiyah
Lutfiyah
Mar'atul Hasanah
Nana
Jumlah

Nilai Awal
Y
Y2
60
3600
55
3025
55
3025
70
4900
55
3025
55
3025
60
3600
60
3600
80
6400
75
5625
75
5625
70
4900
55
3025
50
2500
65
4225
50
2500
45
2025
60
3600
50
2500
65
4225
60
3600
45
2025
55
3025
65
4225
70
4900
45
2025
85
7225
70
4900
55
3025
45
2025
60
3600
70
4900
65
4225
50
2500
2050
127150

Lampiran 23
Daftar Nilai Awal Siswa
Kelas VII.C
No.

Kode

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

C-1
C-2
C-3
C-4
C-5
C-6
C-7
C-8
C-9
C - 10
C - 11
C - 12
C - 13
C - 14
C - 15
C - 16
C - 17
C - 18
C - 19
C - 20
C - 21
C - 22
C - 23
C - 24
C - 25
C - 26
C - 27

Nama Siswa
Abdul Afit
Dede Ahmad Maulana
Dewi Sinta
Enam
Fitroh Tunisa Al-Fath
Iif Laelatus Syarifah
Karmila
Lia Herlina
Mista
Muhammaddin
Muhammad Rofiq
Narmi
Nila Maula Mahmuda
Nurhasanah
Nur Heni
Nurtika Sari
Nur Yani
Riki Rahmadani
Asa'in
Sanati
Sarah Nurfadillah
Siti Nurlatifah
Siti Sa'diyah
Susi
Susilawati
Ulani
Wildan Iskandar
Jumlah

Nilai Awal
Y
Y2
50
2500
70
4900
65
4225
65
4225
70
4900
70
4900
75
5625
55
3025
60
3600
45
2025
50
2500
60
3600
70
4900
75
5625
80
6400
80
6400
75
5625
60
3600
60
3600
60
3600
75
5625
70
4900
70
4900
70
4900
65
4225
45
2025
40
1600
1730
113950

Lampiran 24
Daftar Nilai Akhir Siswa
Kelas Kelas Eksperimen
No.

Rode

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

E -1
E -2
E -3
E -4
E -5
E -6
E -7
E -8
E -9
E -10
E -11
E -12
E -13
E -14
E -15
E -16
E -17
E -18
E -19
E -20
E -21
E -22
E -23
E -24
E -25
E -26
E -27
E -28
E -29
E -30
E -31

Nama Siswa
Ade Sarah Fatiha
Ade Yusuf
Asep Saeful Anwar
Burhanudin
Dul Hani
Dede Komalasari
Endang
Endah Rosita Dewi
Gunawan
Khoerunnisa
Iis Badriah
Linda Fadillah
M. Ridwan
Mumun Munawaroh
M. Fadli
M. Hasanuddin
M. Rosmala
Nuraeni
Nurul Egi Rahmawati
Nasih
Nina Rarlina
Siti Rarsidah
Siti Rosani
Sinta Bella
Rohmat
Ratim
Vijay Halim Rumar
Wahyuddin
Yusuf Ali
Usuf
Aisyah Amini
Jumlah

Nilai Akhir
2
Y
Y
75
50
75
60
65
70
65
65
75
65
60
65
60
75
50
60
65
50
75
65
70
60
65
90
80
50
75
50
70
60
70
2030

5625
2500
5625
3600
4225
4900
4225
4225
5625
4225
3600
4225
3600
5625
2500
3600
4225
2500
5625
4225
4900
3600
4225
8100
6400
2500
5625
2500
4900
3600
4900
135750

Lampiran 25
Daftar Nilai Akhir Siswa
Kelas Kelas Kontrol
No.

Kode

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.

K-1
K-2
K-3
K-4
K-5
K-6
K-7
K-8
K-9
K - 10
K - 11
K - 12
K - 13
K - 14
K - 15
K - 16
K - 17
K - 18
K - 19
K - 20
K - 21
K - 22
K - 23
K - 24
K - 25
K - 26
K - 27
K - 28
K - 29
K - 30
K - 31
K - 32
K - 33
K - 34

Nama Siswa
Abdul Azis
Abdul Rohmat
Ahmad Fauzi
Andri
Ata Winata
Atikah
Elma Paolina
Erina Mailani
Eva
Fadhil Iskandar Hasan
Herna
Indra Giri
Ifan Sopandi
Jaya Umbara
Lusia Ananda
M. Komaruddin
Marwan
Midah Hamidah
Nana Mulyana
Nunung Fitria
Nurul Azizah
Rozaq
Rosin
Rokayah
Safitri
Sarwan
Siti Dianti Nuraeni
Siti Marfu'atun
Sumiyati
Udin Hardiansyah
Uuf Zakiyah
Lutfiyah
Mar'atul Hasanah
Nana
Jumlah

Nilai Akhir
Y
Y2
90
8100
60
3600
70
4900
70
4900
75
5625
60
3600
60
3600
80
6400
60
3600
90
8100
65
4225
60
3600
90
8100
70
4900
80
6400
80
6400
60
3600
80
6400
60
3600
75
5625
75
5625
65
4225
70
4900
50
2500
65
4225
80
6400
75
5625
90
8100
60
3600
75
5625
60
3600
65
4225
60
3600
70
4900
2395
172425

Lampiran 26
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELAS VII.A
Menentukan skor besar dan kecil:
Skor terbesar = 80
Skor terkecil = 40
Menentukan Rentangan (R):
R = 80 - 40 = 40
Menentukan Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 31
= 5,921 dibulatkan = 6
Menentukan panjang kelas (i):
R
i =
BK
40
i =
= 6,756 dibulatka = 7
5,921
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR BAKU VARIABEL X1
f .X i

Xi
X i2
f .X i2
Kelas
40-46
47-53
54-60
61-67
68-74
75-81
jumlah
X =

3
3
10
5
9
1
31
1886
31

43
50
57
64
71
78
363
=

1849
2500
3249
4096
5041
6084
22819

S =

5547
7500
32490
20480
45369
6084
117470

60,8387
2

129
150
570
320
639
78
1886

n fi i

fi i )

n ( n 1)

2
S = 31(117470) - (3556996)
31 (31-1)
2
S =
84574
930
S=
10

= 90,9398

FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (e)


DARI HASIL PENGAMATAN (o) UNTUK VARIABEL X1
Batas
Kelas
39,5

Kelas
40

46

47

53

46,5
53,5
54

60
60,5

61

67
67,5

68

74
74,5

75

81
81,5

Z
-2,24
#######
-1,50
#######
-0,77
#######
-0,04
#######
0,70
#######
1,43
#######
2,17

Luas 0 Z
-0,4874

Luas
Tiap

0,0537

1,7

0,1544

4,9

0,2651

8,5

10

0,2717

8,7

0,1664

5,3

0,0609

1,9

-0,4337
-0,2792
-0,0142
0,2576
0,4240
0,4849

#REF!
Mencari Chi Kuadrat (X

(fo fe )

i =1

fe

X2 =

=
=

hitung

(3-1,7)
1,7
2
(5-8,7)
8,7

+
+

o = 31

) dengan Rumus:

(3-4,9)2
4,9
(9-5,3)2
5,3

+
+

(10-8,5)2
8,5
(1-1,9)2
1,9

0,994 + 0,737 + 0,265 + 1,574 + 2,583 + 0,426


6,579

Untuk = 5%, dengan db = 6 - 1 = 5 diperoleh X tabel = 11,070


Karena X hitung < X tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Lampiran 27
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELAS VII.B
Menentukan skor besar dan kecil:
Skor terbesar = 85
Skor terkecil = 45
Menentukan Rentangan (R):
R = 85 - 45 = 40
Menentukan Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 34
= 6,054 dibulatkan = 6
Menentukan panjang kelas (i):
R
i =
BK
40
i =
= 6,607 dibulatka = 7
6,054
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR BAKU VARIABEL X1
f .X i

Xi
X i2
f .X i2
Kelas
45-51
52-58
59-65
66-72
73-79
80-86
jumlah
X =

8
7
10
5
2
2
34
2052
34

48
55
62
69
76
83
393
=

2304
3025
3844
4761
5776
6889
26599

S =

2
S =

S2 =
S=

18432
21175
38440
23805
11552
13778
127182

60,3529
2

384
385
620
345
152
166
2052

n fi i

fi i )

n ( n 1)
34(127182) - (4210704)
34 (34-1)
113484
=
1122
10

101,144

FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (e)


DARI HASIL PENGAMATAN (o) UNTUK VARIABEL X1
Batas
Kelas
44,5

Kelas
45

51
51,5

52

58
58,5

59

65
65,5

66

72
72,5

73

79
79,5

80

86
86,5

Luas 0 -Z

-1,58
#######
-0,88
#######
-0,18
#######
0,51
#######
1,21
#######
1,90
#######
2,60

-0,4425

Luas
Tiap

0,1319

4,2

0,2376

7,6

0,2687

8,6

10

0,1908

6,1

0,0851

2,7

0,0238

0,8

-0,3106
-0,0731
0,1956
0,3864
0,4715
0,4953

#REF!
Mencari Chi Kuadrat (X

2 =

i=1

X2 =

=
=

(fo

fe

2
hitung

o = 34

) dengan Rumus:

fe

(8-4,2)2
4,2
2
(5-6,1)
6,1

+
+

(7-7,6)2
7,6
(2-2,7)2
2,7

+
+

(10-8,6)2
8,6
(2-0,8)2
0,8

3,438 + 0,047 + 0,228 + 0,198 + 0,181 + 1,80


5,892

Untuk = 5%, dengan db = 6 - 1 = 5 diperoleh X tabel = 11,070


Karena X hitung < X tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Lampiran 28
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELAS VII.C
Menentukan skor besar dan kecil:
Skor terbesar = 80
Skor terkecil = 40
Menentukan Rentangan (R):
R = 80 - 40 = 40
Menentukan Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 27
= 5,724 dibulatkan = 6
Menentukan panjang kelas (i):
R
i =
BK
40
i =
= 6,988 dibulatka = 7
5,724
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR BAKU VARIABEL X1
f .X i

Xi
X i2
f .X i2
Kelas
40-46
47-53
54-60
61-67
68-74
75-81
jumlah
X =

3
2
6
3
7
6
27
1728
27

43
50
57
64
71
78
363
=

1849
2500
3249
4096
5041
6084
22819

S =

5547
5000
19494
12288
35287
36504
114120

64
2

129
100
342
192
497
468
1728

n fi i

fi i )

n ( n 1)

S 2 = 27(114120) - (2985984)
27 (27-1)
2
S =
95256
702
S=
12

= 135,692

FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (e)


DARI HASIL PENGAMATAN (o) UNTUK VARIABEL X1
Batas
Kelas
39,5

Kelas
40

46

47

53

46,5
53,5
54

60
60,5

61

67
67,5

68

74
74,5

75

81
81,5

Z
-2,10
#######
-1,50
#######
-0,90
#######
-0,30
#######
0,30
#######
0,90
#######
1,50

Luas 0 Z
-0,4823

Luas
Tiap

0,0488

1,6

0,1172

3,7

0,1982

6,3

0,2362

7,6

0,1982

6,3

0,1172

3,7

-0,4335
-0,3163
-0,1181
0,1181
0,3163
0,4335

#REF!
Mencari Chi Kuadrat (X

k
2

(fo

fe
fe

i= 1

X2 =

=
=

2
hitung

(3-1,6)
1,6
2
(3-7,6)
7,6

+
+

o = 27

) dengan Rumus:

(2-3,7)2
3,7
(7-6,3)2
6,3

+
+

(6-6,3)2
6,3
(6-3,7)2
3,7

1,255 + 0,781 + 0,014 + 2,784 + 0,078 + 1,429


6,311

Untuk = 5%, dengan db = 6 - 1 = 5 diperoleh X tabel = 11,070


Karena X hitung < X tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Lampiran 29
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
KELAS EKSPERIMEN
Menentukan skor besar dan kecil:
Skor terbesar = 90
Skor terkecil = 50
Menentukan Rentangan (R):
R = 90 - 50 = 40
Menentukan Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 31
= 5,921 dibulatkan = 6
Menentukan panjang kelas (i):
R
i =
BK
40
i =
= 6,756 dibulatka = 7
5,921
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR BAKU VARIABEL X1
f .X i

Xi
X i2
f .X i2
Kelas
50-56
57-63
64-70
71-77
78-84
85-91
jumlah

5
6
12
6
1
1
31

53
60
67
74
81
88
423

2809
3600
4489
5476
6561
7744
30679

X =

2042
31

65,871
2

S =

n fi i

14045
21600
53868
32856
6561
7744
136674

fi i )

n ( n 1)
31(136674) - (4169764)
31 (31-1)
67130
=
930

S2 =
S2 =
S=

265
360
804
444
81
88
2042

72,1828

FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (e)


DARI HASIL PENGAMATAN (o) UNTUK VARIABEL X1
Batas
Kelas
49,5

Kelas
50

56
56,5

57

63
63,5

64

70
70,5

71

77
77,5

78

84
84,5

85

91
91,5

Z
-1,93
#######
-1,10
#######
-0,28
#######
0,54
#######
1,37
#######
2,19
#######
3,02

Luas 0 Z
-0,4730

Luas
Tiap

0,1080

3,3

0,2551

7,9

0,3170

9,8

12

0,2074

6,4

0,0714

2,2

0,0129

0,4

-0,3650
-0,1099
0,2071
0,4145
0,4858
0,4987

#REF!
Mencari Chi Kuadrat (X

=
2

i =1

2
X =

=
=

(fo

fe

2
hitung

o = 31

) dengan Rumus:

fe
(5-3,3)2
3,3
2
(6-6,4)
6,4

+
+

(6-7,9)2
7,9
(1-2,2)2
2,2

+
+

(12-9,8)2
9,8
(1-0,4)2
0,4

0,876 + 0,457 + 0,494 + 0,025 + 0,655 + 0,90


3,407

Untuk = 5%, dengan db = 6 - 1 = 5 diperoleh X tabel = 11,070


Karena X hitung < X tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Lampiran 30
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
KELAS KONTROL
Menentukan skor besar dan kecil:
Skor terbesar = 90
Skor terkecil = 50
Menentukan Rentangan (R):
R = 90 - 50 = 40
Menentukan Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 34
= 6,054 dibulatkan = 6
Menentukan panjang kelas (i):
R
i =
BK
40
i =
= 6,607 dibulatka = 7
6,054
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR BAKU VARIABEL X1
f .X i

Xi
Kelas
X i2
f .X i2
50-56
57-63
64-70
71-77
78-84
85-91
jumlah

1
10
9
5
5
4
34

53
60
67
74
81
88
423

2809
3600
4489
5476
6561
7744
30679

X =

2383
34

70,0882
2

S2 =

n fi i

2809
36000
40401
27380
32805
30976
170371

fi i )

n ( n 1)
34(170371) - (5678689)
34 (34-1)
113925
=
1122

S2 =
S2 =
S=

53
600
603
370
405
352
2383

10

101,537

FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (e)


DARI HASIL PENGAMATAN (o) UNTUK VARIABEL X1
Batas
Kelas
49,5

Kelas
50

56
56,5

57

63
63,5

64

70
70,5

71

77
77,5

78

84
84,5

85

91
91,5

Z
-2,04
#######
-1,35
#######
-0,65
#######
0,04
#######
0,74
#######
1,43
#######
2,12

Luas 0 Z
-0,4795

Luas
Tiap

0,0682

2,3

0,1679

5,7

10

0,2597

8,8

0,2527

8,6

0,1547

5,3

0,0595

2,0

-0,4113
-0,2434
0,0163
0,2690
0,4237
0,4832
o = 34

#REF!
Mencari Chi Kuadrat (X

(fo

i =1

2
X =

=
=

(1-2,3)2
2,3
2
(5-8,6)
8,6

2
hitung

fe

) dengan Rumus:

fe
+
+

(10-5,7)2
5,7
(5-5,3)2
5,3

+
+

(9-8,8)2
8,8
(4-2,0)2
2

0,735 + 3,244 + 0,004 + 1,506 + 0,017 + 2


7,506

Untuk = 5%, dengan db = 6 - 1 = 5 diperoleh X tabel = 11,070


Karena X hitung < X tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Lampiran 31
UJI HOMOGENITAS NILAI AWAL SISWA
Sumber Data
Sumber variasi
VII.A
Jumlah
1910
n
31
x
61,61
2
70,49
Varians (s )
8,39
Standart deviasi (s )

VII.B
2050
34
60,29
107,47
10,37
Tabel Uji Bartlett

Sampel
1
2
Jumlah

db = ni 1/db
1
30
0,0333
33
0,0303
63

(n 1 )s
(n 1 )
i

si

Log s i 2

70,490
107,470

1,848
2,031

5661,210
63

db.Log
si2
55,444
67,032
122,476

89,8605

B = (Log s 2 ) (ni - 1)
=
1,95357
63
=
123,075
2 hitung = (Ln 10) { B - (dk) log s i2}
= 2,30259 123,075 122,476
=

1,3782

Untuk = 5% dengan db = (k - 1) = 2-1 = 1 diperoleh tabel = 3,841


2
2
Karena hitung < tabel, maka data hasil belajar homogen

db.s i 2
2114,700
3546,510
5661,210

Lampiran 32
UJI HOMOGENITAS NILAI AKHIR SISWA
Sumber Data
Sumber variasi
VII.A
Jumlah
2030
n
31
x
65,48
2
93,92
Varians (s )
Standart deviasi (s )
9,69

VII.B
2395
34
70,44
112,68
10,61
Tabel Uji Bartlett

Sampel
1
2
Jumlah

s2 =

db = ni 1/db
1
30
0,0333
33
0,0303
63

(n 1 )s
(n 1 )
i

si

Log s i

93,920
112,680

1,973
2,052

6536,040
63

db.Log
si2
59,183
67,711
126,894

103,747

B = (Log s 2 ) (ni - 1)
=
2,01597
63
=
127,006
2 hitung = (Ln 10) { B - (dk) log s i2}
= 2,30259 127,006 126,894
=

0,2595

Untuk = 5% dengan db = (k - 1) = 2-1 = 1 diperoleh tabel = 3,841


2
2
Karena hitung < tabel, maka data hasil belajar homogen

db.s i 2
2817,600
3718,440
6536,040

Lampiran 33

Dokumentasi Kegiatan Dalam Pembelajaran Active Learning Model Giving


Question And Getting Answers (GQGA).

Proses pembelajaran kelas kontrol menggunakan metode konvensional

Proses Diskusi Kelompok Dalam Pembelajaran Active Learning Model Giving


Question And Getting Answers (GQGA).

Proses Tanya Jawab Dalam Pembelajaran Active Learning Model Giving


Question And Getting Answers (GQGA).

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
1.

Nama Lengkap

: Abdul Rouf

2.

Tempat & Tanggal lahir

: Karawang 02 Maret 1986

3.

NIM

: 053611334

4.

Alamat Rumah

: Dusun Jatiboros RT 10 RW 04 Desa


Kertajaya-Jayakerta Kabupaten Karawang

Telp. (Hp)

: 085876547376

E-mail

: aa.rouf@yahoo.com

B. Riwayat Pendidikan
1.

2.

Pendidikan Formal

a.

SD Negeri Kertajaya II

: Lulus Tahun 1999

b.

MTs Nurul Falah Bolang

: Lulus Tahun 2002

c.

MAN Rengasdengklok

: Lulus Tahun 2005

Pendidikan Non Formal


-

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
1.

Nama Lengkap

: Abdul Rouf

2.

Tempat & Tanggal lahir

: Karawang 02 Maret 1986

3.

NIM

: 053611334

4.

Alamat Rumah

: Dusun Jatiboros RT 10 RW 04 Desa


Kertajaya-Jayakerta Kabupaten Karawang

Telp. (Hp)

: 085876547376

E-mail

: aa.rouf@yahoo.com

B. Riwayat Pendidikan
1.

2.

Pendidikan Formal

a.

SD Negeri Kertajaya II

: Lulus Tahun 1999

b.

MTs Nurul Falah Bolang

: Lulus Tahun 2002

c.

MAN Rengasdengklok

: Lulus Tahun 2005

Pendidikan Non Formal


-

Anda mungkin juga menyukai