Anda di halaman 1dari 71

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK PENINGKATAN


HASIL BELAJAR QUR’AN HADITS KELAS VII
MATERI ISI KANDUNGAN
Q.S AL- KAFIRUN DAN AL- BAYYINAH
MTS ARRUKHSHATUL’ULUM BANDUNG BARAT

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
PPG PAI Daljab Angkatan 1 tahun
2022
Oleh:

NAMA : CAHYANI PUJI ASTUTI, S.Pd.I


KELAS : QUR’AN HADITS 2

UNVIIERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Penerapan Metode Make a match dalam Meningkatkan Hasil


Belajar Tentang Materi Isi Kandungan Qur’an Surat Al-Kafirun
dan Al-Bayyinah Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs.
Arrukhshatul’ulum Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung
Barat Pelajaran 2021/2022

Disusun Oleh:

Nama : Cahyani Puji Astuti, S.Pd.I


Unit Kerja : MTs. Arrukhshatul’ulum

Disahkan Pada
Tanggal : .............. Juli 2022

Kepala MTs. Arrukhshatul’ulum

Cecep Erlangga, S.Pd.


ABSTRAK

Cahyani Puji Astuti, 2022. Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits (Surah
Al-Kafirun dan Al-Bayyinah) dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match siswa kelas VII MTs. Arrukhshatul’ulum Batujajar.

Kata Kunci : peningkatan hasil belajar, surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah, model
pembelajaran kooperatif tipe maka a match.

Penelitian ini dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada Al-Qur’an Hadits materi surah Al-
Kafirun dan Al-Bayyinah masih rendah. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara guru
dan hasil data pra siklus menunjukkan 44% yang tuntas. Hal tersebut dikarenakan
pembelajaran masih menggunakan ceramah atau teacher center, sehingga siswa merasa
jenuh, ramai, siswa berpindah-pindah tempat dan bermain sesukanya. Siswa yang
mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 11 siswa (44%) dari 25 siswa. Dari uraian di atas,
peneliti melakukan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Rumusan masalah penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits (Al-Kafirun dan Al-Bayyinah) siswa kelas VII MTs. Arrukhshatul’ulum? 2)
Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits (Al-
Kafirun dan Al-Bayyinah) setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe make a
match siswa kelas VII MTs. Arrukhshatul’ulum?
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin. Pada
penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus memiliki 4 tahapan yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu
melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan tes tulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make
a match berjalan dengan baik. Pada siklus I skor hasil observasi aktivitas guru yaitu 77,94
(cukup) dan meningkat 88,88 (baik) pada siklus II. Sedangkan skor data hasil observasi
aktivitas siswa adalah 69,11 (cukup) dan meningkat menjadi 87,5 (baik) pada siklus II. 2)
peningkatan hasil belajar siswa materi surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah mengalami
peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase ketuntasan belajar siswa pada pra
siklus yaitu 44% (kurang sekali) meningkat menjadi 60% (cukup) pada siklus I, dan pada
siklus II meningkat menjadi 84% (baik).
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1
B. Identifikasi, Batasan Dan Rumusan Masalah............................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................................6
A. Deskripsi Teoritik......................................................................................................6
B. Penelitian Relevan.....................................................................................................6
C. Hipotesis Tindakan....................................................................................................7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................................8
A. Setting Penelitian.......................................................................................................8
B. Persiapan PTK...........................................................................................................9
C. Subjek Penelitian.......................................................................................................9
D. Sumber Data............................................................................................................10
E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data......................................................................10
F. Indikator Kinerja.....................................................................................................11
G. Analisis Data...........................................................................................................12
H. Prosedur Penelitian..................................................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................16
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................................................16
A. Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................................................16
B. Pembahasan Penelitian............................................................................................22
C. Kesimpulan..............................................................................................................24
D. Saran-saran..............................................................................................................24
BABV.............................................................................................................................58
Penutup
Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................25
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar mengajar yang dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap
kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan
siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang
didesian secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan anak
sebagai subyek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar
yang diciptakan guru. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan
interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada
kegiatan belajar mengajar, keduanya (guru-murid) saling mempengaruhi dan
memberi masukan. Karena itulah kegiatan belajar mengajar harus merupakan
aktivitas yang hidup, sarat nilai dan senantiasa memiliki tujuan.
Untuk melakukan pembelajaran secara efektif diperlukan suatu
pendekatan yang mampu menyesuaikan dengan konsep pembelajaran yang
akan diberikan guru kepada siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan pemahaman siswa. Hal inilah yang yang perlu dilakukan oleh
guru Al Qur’an Hadits dalam mengajarkan materi Surah Al Kafirun dan Al
Bayyinah, guru harus mampu memilih pendekatan yang tepat dalam
pembelajaran yang dilakukannya, pendekatan yang menjadi alternatif guru
dalam mengajarkan materi surah Al Kafirun dan Al Bayyinah ini adalah
strategi pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match (Mencari Pasangan).
Faktor lain yang terlihat mempengaruhi kegiatan proses belajar
mengajar berlangsung adalah faktor siswa yang kurang tertarik dengan materi
yang disampaikan guru dengan metode ceramah dan tanya jawab, akibatnya
pembelajaran materi Surah Al Kafirun dan Al Bayyinah kurang bermakna bagi
anak. Sehingga tugas yang diberikan guru kurang mendapat perhatian dari
siswa, ini disebabkan oleh pembelajaran yang berlangsung kurang bermakna
bagi perolehan proses dan hasil belajar bagi siswa.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu diusahakan perbaikan
pembelajaran dengan lebih memfokuskan pada pembelajaran yang
mengaktifkan siswa yaitu melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe Make
A-Match (Mencari Pasangan).
Strategi pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match (Mencari
Pasangan) merupakan salah satu alternatif yang bisa dilakukan guru dalam
rangka meningkatkan kinerja otak siswa untuk belajar mengambil keputusan
secara cepat dan tepat dari soal yang dimilikinya untuk dicocokkan dengan
jawaban yang dimiliki temannya. Dengan menggunakan strategi pembelajaran
Make A-Match (Mencari Pasangan) ini maka diharapkan hasil belajar, aktivitas
dan respon siswa dalam pembelajaran Al Qur’an Hadits pada strategi
pembelajaran Tipe Make A Match (Mencari Pasangan) mengalami peningkatan
dan pembelajaran Al Qur’an Hadits di kelas VII MTs Arrukhshatul’ulum
Kabupaten Bandung Barat sangat diharapkan diminati oleh siswa, sehingga
nilai Al Qur’an Hadits menjadi lebih baik.
Kenyataan pada kelas VII MTs Arrukhshatul’ulum Kabupaten
Bandung Barat dalam menyelesaikan soal-soal ulangan materi surah Al Kafirun
dan Al Bayyinah adalah 60 di bawah indikator ketuntasan belajar. Dari latar
belakang tentang kesulitan siswa belajar materi surah Al Kafirun dan Al
Bayyinah maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Surah Al Kafirun Dan Al
Bayyinah Melalui Strategi Pembelajaran Tipe Make a Match (Mencari
pasangan) Kelas VII Di MTs Arrukhshatul’ulum Kabupaten Bandung Barat,”
B. Identifikasi, Batasan Dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi masalah dalam penelitian ini :


1. Pembelajaran materi i s i k a n d u n g a n q u r ’ a n surah Surah Al
Kafirun dan Al Bayyinah berjalan monoton.
2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat.
3. Belum adanya interaksi segala arah antara guru dan siswa sehingga
menciptakan sinergi pembelajaran yang menyenangkan.
4. Metode yang digunakan masih bersifat konvensional.
5. Rendahnya kualitas pembelajaran materi isi kandungan qur’an surah
Al Kafirun dan Al Bayyinah.
6. Rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran isi kandungan
qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah.

b. Batasan dan Rumusan Masalah


Memperhatikan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah strategi pembelajaran Tipe Make A Match (Mencari
Pasangan) dapat menumbuhkan pembelajaran yang besinerji antara
guru dan siswa kelas VII MTs Arrukhshatul’ulum Kabupaten
Bandung Barat?
2. Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran Tipe Make A
Match (Mencari Pasangan) dapat meningkatkan hasil belajar materi isi
kandungan qur’an surah Al Kafirun dan surah Al Bayyinah siswa
kelas VII MTs Arrukhshatul’ulum Kabupaten Bandung Barat?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui cara kerja strategi pembelajaran Tipe Make A Match
(Mencari Pasangan) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII
MTs Arrukhshatul’ulum pada materi isi kandungan qur’an surah Al
Kafirun dan surah Al Bayyinah.
b. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan nilai rata-rata dalam hasil
belajar materi isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Surah Al
Bayyinah siswa kelas VII MTs Arrukhshatul’ulum Kabupaten Bandung
Barat.

D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan
penelitian, maka penulisan penelitian ini diharapkan bermanfaat:
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi referensi yang telah ada,
sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Disamping itu
penelitian ini juga diharapkan dapat memberi masukan dalam upaya
meningkatkan hasil belajar Al-Qur‟an Hadits kelas VII MTs
Arrukhshatul’ulum.
b. Manfaat Praktis
 Bagi Lembaga
Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha peningkatan
kualitas proses pembelajaran Al-Qur‟an Hadits kelas VII MTs
Arrukhshatul’ulum.
 Bagi Siswa
Agar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran Al-Qur’an
Hadits, serta agar siswa ikut berperan aktif dalam setiap
pembelajaran. Sehingga siswa tidak merasa jenuh saat proses
pembelajaran, karena dengan diterapkannya metode make a match
tidak
ada satupun siswa yang pasif pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
 Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran
dan pertimbangan dalam menggunakan metode pembelajaran,
sebagai pemicu semangat guru untuk lebih inovatif dalam
melakukan suatu pembelajaran dikelas, sebagai bahan masukan dan
refleksi atas penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan
dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa.
 Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah informasi serta wawasan peneliti
dalam penggunaan metode make a match pada pembelajaran Al-
Qur’an Hadits Sebagai sumber pemikiran dan bahan masukan dalam
pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
serta memperkaya ilmu pengetahuan terkait tentang metode make a match
yang di gunakan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi isi
kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah. Dan dapat menambah
informasi dalam bidang pendidikan bagi penyusun pada khususnya
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Arrukhshatul’ulum.
Lembaga Madrasah Tsanawiyah Arrukhshatul’ulum memperoleh
data penelitian yang berkaitan dengan teori-teori dan hasil penelitian
mengenai penerapan metode Make a match dalam meningkatkan
kepahaman materi surah Al Kafirun dan Al Bayyinah yang dapat digunakan
pada siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Arrukhshatul’ulum.
Dari hasil penelitian ini di harapkan bisa menjadi sebuah motVIIasi
untuk dapat menyelesaikan tugas seberat apapun bentuknya. Dan
diharapkan dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi peneliti dalam
mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta wawasan berfikir
kritis guna meningkatkan kemampuan analisis dalam problematika
pendidikan Agama Islam khususnya terhadap peningkatan kepahaman siswa
terhadap materi isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah.

B. Penelitian Relevan
Metode pembelajaran yang dipilih tentunya didasarkan pada kelogisan berpikir.
Kelogisan berpikir memiliki maksud bahwa metode pembelajaran biasanya
didasarkan pada prinsip menjelaskan materi dari konkret ke abstrak, dan dari hal
mudah ke hal yang sukar. Yaitu metode yang digunakan dalam pembelajaran
harus bisa membantu mempermudah guru dalam menyampaikan pembelajaran.
Saat ini metode yang digunakan guru dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis di
kelas VII MTs Arrukhshatul’ulum yaitu guru menggunakan metode
pembelajaran langsung atau lebih dikenal dengan metode ceramah dan metode
latihan. Kekurangan dari pembelajaran langsung adalah siswa lebih banyak
dijadikan sebagai objek, dan guru sebagai subjek. Sehingga tampak bahwa siswa
kurang semangat dalam belajar.

C. Hipotesis Tindakan
Dengan diterapkannya strategi pembelajaran Tipe Make A Match (Mencari
Pasangan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di Madrasah
Tsanawiyah Arrukhshatul’ulum terhadap materi isi kandungan QS. Al-Kafirun
dan Al-Bayyinah melalui penggunaan metode Make a Match di kelas VII MTs
Arrukhshatul’ulum tahun ajaran 2021/2022.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII MTs.
Arrukhshatul’ulum Tahun Pelajaran 2021/2022 yang beralamat di Kp.
Sampihmanggu RT 03 RW 11 Desa Cangkorah Kecamatan Batujajar Kabupaten
Bandung Barat. Objek penelitian tindakan kelas ini berjumlah 25 orang terbagi
13 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
Adapun permasalahan dalam penelitian ini siswa yang kurang
tertarik dengan materi yang disampaikan guru dengan metode ceramah dan
tanya jawab, akibatnya pembelajaran materi isi kandungan qur’an Surah Al
Kafirun dan Al Bayyinah kurang bermakna bagi anak. Sehingga tugas yang
diberikan guru kurang mendapat perhatian dari siswa, ini disebabkan oleh
pembelajaran yang berlangsung kurang bermakna bagi perolehan proses dan
hasil belajar bagi siswa, untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Qur’an Hadits dengan
materi surah Al Kafirun dan Al Bayyinah dengan menggunakan strategi
pembelajaran Tipe Make A-Match (mencari pasangan).
Tindakan kelas yang akan dilaksanakan dengan menggunakan
strategi pembelajaran Tipe Make A-Match (mencari pasangan) terhadap mata
pelajaran Qur’an Hadits VII MTs. Arrukhshatul’ulum dilakukan dengan dua
cara pengamatan sebagai berikut :
1. Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Tipe Make A
Match (mencari pasangan).
2. Pengamatan partisipasi yang dilakukan oleh guru sejawat sebagai
pengamat guru dan siswa untuk mengamati peneliti dalam kegiatan
pembelajaran di kelas VII MTs. Arrukhshatul’ulum dengan menggunakan
strategi pembelajaran Tipe Make A-Match (mencari pasangan) pada materi
surah Al Kafirun pada siklus I pertemuan 1 ( 2 x 40 menit 2 jam pelajaran ,
1 x pertemuan) dan surah Al Bayyinah pada siklus II pertemuan 1 ( 2 x 40
menit 2 jam pelajaran , 1 x pertemuan).

B. Persiapan PTK

Penelitian ini menggunakan metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Adapun


langkah-langkah yang ditempuh dalam Pelaksanaan PTK ini adalah :
1. Menetapkan subjek penelitian
2. Menyusun Proposal Penelitian
3. Membuat RPP.
4. Mempersipkan media pembelajara
5. Mempersiapkan angket motVIIasi siswa.
6. Mempersiapkan penilaian hasil belajar
7. Pelaksanaan Siklus I
8. Melaksanakan observasi siklus I
9. Melakukan refleksi Siklus I.
10. Merencanakan tindakan untuk Siklus II.
11. Pelaksanaan Siklus II.
12. Melaksanakan observasi siklus II.
13. Melakukan refleksi Siklus II.
14. Menyusun Laporan PTK

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau responden adalah pihak pihak yang di jadikan
sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Arrukhsahtul’ulum yang terdiri dari
perempuan sebanyak 12 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Objek
penelitian yaitu apa yang menjadi sasaran peneliti dalam penelitiannya, sasaran
penelitian
tidak bergantung pada judul dan topik penelitian tetapi secara konkret
tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian. Menurut nyoman kutha ratna
(2010: 20), objek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan
menusian. Apabila di lihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian kualitatif
menurut spradley di sebut social situation atau situasi social yang terdiri dari tiga
elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (actVIIity) yang
berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2007:49).27 Adapun objek penelitian
dalam tulisan ini adalah Penerapan Metode Make a Match Dalam Peningkatakan
Pemahaman Isi kandungan Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah Di Madrasah
Tsanawiyah Arrukhsahtul’ulum.

D. Sumber Data
Penelitian Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
dapat di peroleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer.
Sumber data primer yakni data yang di peroleh dari sumber sumber primer, yaitu
sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut ( Tatang M. Amirin,
1990: 132). Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
adalah siswa Madrasah Tsanawiyah Arrukhsahtul’ulum.

E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

a. Test Pemahaman
Tes di lakukan pada setiap pertemuan pembelajaran, tes tersebut berupa tes
tertulis yang di mana masing-masing siswa mendapatkan satu soal mengenai
materi isi kandungan Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah. Tes tersebut
berguna untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi isi kandungan
Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah.
No Tingkat pemahaman kategori
1 80-100 Sangat tinggi
2 60-80 tinggi
3 40-60 Cukup
4 20-40 rendah
5 <20 Sangat rendah
b. Observasi
Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lokasi
untuk melihat dan mencatat segala yang terjadi pada objek penelitian. Dan
dalam penelitian ini yang jadi objek penelitian adalah peningkatan Prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi isi kandungan
QS. Al-Kafirun dan Al-Bayyinah di kelas VII MTs Arrukhsahtul’ulum.
Tingkat keaktifan siswa Predikat
80-100 Sangat Aktif
70-90 Aktif
60-69 Kurang aktif
50-59 Tidak aktif

c. Catatan Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan merenungkan, mencermati, hasil analisis data
apakah tindakan yang sudah terlaksana sesuai perencanaan, dan di mana
letak kelemahan yang harus di perbaiki pada siklus berikutnya.
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas mencakup analisis, sistensi, dan
penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan.
Dalam penelitian ini catatan refleksi akan di gunakan sebagai ajang
pengamatan tindakan kelas dalam rangka memetakan pemahaman siswa
terhadap mata pelajran Al-Qur’an Hadits materi isi kandungan Q.S Al-
Kafirun dan Al-Bayyinah di Madrasah Tsanawiyah Arrukhsahtul’ulum Kab.
Bandung Barat.

F. Indikator Kinerja

Penelitian yang dilaksanakan 2 kali pertemuan sudah cukup digunakan


untuk penelitian tindakan kelas. Penelitian ini mengambil topik tentang
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi isi kandungan qur’an Surah Al
Kafirun Dan Al Bayyinah Melalui Strategi Pembelajaran Tipe Make a Match
(Mencari Pasangan)
Kelas VII Di MTs. Arrukhshatul’ulum Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran
2021/2022.”Maksudnya adalah dengan menggunakan metode Make a Match dalam
proses belajar mengajar peserta didik akan lebih giat belajar baik belajar di sekolah
ataupun belajar di rumah. Serta bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru atau sebaliknya, peserta didik akan malas dan tidak
bersemangat. Di sini indikator yang ditentukan selama penelitian menerapkan
metode Make a Match ini adalah bahwa sebagian besar peserta didik
memperhatikan dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin menjawab
pertanyaan yang akan peneliti ajukan. setelah penjelasan materi selesai dan mereka
juga belajar di rumah. Itu terlihat ketika peneliti memberikan pertanyaan tentang
materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

G. Analisis Data

Untuk memudahkan proses penggunaan dan pengumpulan data yang bersifat


data kuantitatif, maka pengolahannya akan menggunakan teknik statistik
Deskriptif, untuk data kuantitatif dari hasil jawaban tes tertulis menjelaskan
bahwa data mentah dari tes tersebut ditabulasi setelah ditabulasi, data tersebut
dicek ulang untuk mengetahui kebenarannya. Untuk memperkuat data kuantitatif
(kuesioner) maka data hasil wawancara tersebut akan dituangkan (ditranskipkan)
secara tertulis.

H. Prosedur Penelitian

Siklus I PTK
a. Persiapan Pertemuan Siklus I dan 2 PTK ini dipersiapkan perangkat
pembelajaran sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
Qur’an Hadits berdasarkan silabus yang ada, maka Standar
Kompetensinya adalah Memahami isi kandungan Qur’an Surat Al
Kafirun dan Q. S. Al Bayyinah. Indikatornya melafalkan ayat pertama
dari surah Al Kafirun, melafalkan ayat kedua dari surah Al Kafirun,
melafalkan ayat ketiga dari surah Al Kafirun, melafalkan ayat keempat
dari surah Al Kafirun, melafalkan ayat kelima dari surah Al Kafirun,
melafalkan ayat ke enam dari surah Al Kafirun mengartikan ayat pertama
dari surah Al Kafirun, mengartikan ayat kedua dari surah Al Kafirun,
mengartikan ayat ketiga dari surah Al Kafirun, mengartikan ayat keempat
dari surah Al Kafirun, mengartikan ayat kelima dari surah Al Kafirun,
mengartikan ayat ke enam dari surah Al Kafirun. menuliskan kesimpulan
isi kandungan surah Al Kafirun, menyebutkan hubungan Qur’an surah Al
Kafirun dengan materi Sikap Toleranku Mewujudkan Kedamaian,
menjelaskan hubungan qur’an surat Al Kafirun dengan Materi Sikap
Toleranku Mewujudkan Kedamaian (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
/RPP terlampir).
2. Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran dan
aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas VII MTs
Arrukhsahtul’ulum dengan menggunakan strategi pembelajaran Tipe
Make A-Match (mencari pasangan) pada materi surah Al Kafirun pada
siklus I pertemuan 1 ( 2 x 40 menit 2 jam pelajaran).

b. Kegiatan Belajar Mengajar adalah 2 x 40 menit dengan 1 kali pertemuan


1) Pertemuan pertama Siklus I PTK Kegiatan awal (5 menit)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru melakukan appersepsi berkaitan dengan surah Al
Kafirun
 Guru memotVIIasi siswa untuk memperhatikan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
 Guru melaksanakan pre test
2) Kegiatan inti (30 menit)
 Guru membahas materi surah Al Kafirun
 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi Al Kafirun
untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan
bagian lainnya kartu jawaban (fase 1)
 Guru memberikan penejelasan tentang cara kerja strategi
pembelajaran mencari pasangan sampai semua siswa benar-
benar mengerti sebelum dilaksanakan kegiatan tersebut
(fase 2)
 12 orang siswa mendapat kartu soal dan 12 orang lagi
mendapat kartu jawaban (fase 3)
 Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang
dipegangnya (fase 4)  Setiap siswa mencari pasangan yang
mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal atau
jawaban) (fase 5)
 Guru memberikan waktu 1 menit pada siswa untuk
mencocokkan kartunya (fase 6)
 Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum
batas waktu diberi poin (fase 7)
 Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar siswa mendapat
kartu yang berbeda dari sebelumnya (fase 8)
3) Kegiatan penutup (5 menit)
 Siswa bersama-sama guru menyimpulkan pelajaran
 Evaluasi

2. Pertemuan kedua Siklus II PTK


1. Kegiatan awal (5 menit)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru melakukan appersepsi berkaitan dengan Al Bayyinah
 Guru memotivasi siswa untuk memperhatikan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
 Guru melaksanakan pre test
2. Kegiatan inti (30 menit)
 Guru membahas materi Al Bayyinah
 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi Al Bayyinah untuk
sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya
kartu jawaban (fase 1)
 Guru memberikan penejelasan tentang cara kerja strategi
pembelajaran mencari pasangan sampai semua siswa benar-benar
mengerti sebelum dilaksanakan kegiatan tersebut (fase 2)
 8 orang siswa mendapat kartu soal dan 8 orang lagi mendapat kartu
jawaban (fase 3)
 Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegangnya
(fase 4)
 Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya (soal atau jawaban) (fase 5)
 Guru memberikan waktu 1 menit pada siswa untuk mencocokkan
kartunya (fase 6)
 Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin (fase 7)
 Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya (fase 8)
3. Kegiatan penutup (5 menit)
 Siswa bersama-sama guru menyimpulkan pelajaran
 Evaluasi
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di MTs.

Arrukhshatul’ulum siswa kelas VII pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits

(isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah). Penelitian ini

dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Adapun pemerolehan data pada tingkat hasil belajar siswa terhadap materi

yaitu didapat dari hasil tes yang diterapkan dalam dua siklus, sementara

pemerolehan data mengenai berlangsungnya kegiatan pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

yaitu diperoleh dari hasil observasi pada guru dan siswa. Berikut data dari

hasil setiap tahap kegiatan yang dilakukan peneliti.

1. Pra Siklus

Pada kegiatan ini, tahapan yang dilakukan peneliti yaitu

mengidentifikasi masalah dan melakukan tahapan pengamatan

lapangan. Dalam melaksanakan tahap tersebut, peneliti melakukan

kegiatan pembelajaran di kelas, dan mencari informasi terkait hasil

belajar siswa pada pra siklus melalui nilai ulangan harian siswa.
Siswa kelas VII MTs. Arrukhshatul’ulum berjumlah 25 siswa

yang terdiri dari 13 laki-laki dan 12 perempuan. Sekolah menetapkan

KKM pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs.

Arrukhshatul’ulum yaitu 75. Pengondisian kelas yang dilakukan oleh

guru masih belum maksimal menyebabkan proses pembelajaran di

dalam kelas kurang kondusif. Hal tersebut membuat kelas menjadi

ramai, siswa berpindah-pindah tempat dan bermain sesukanya.

Hasil wawancara kepada guru mendapatkan data hasil belajar

siswa pada materi isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al

Bayyinah sebanyak 11 siswa yang tuntas atau 44% dengan nilai rata-

rata 70,08. Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas

sebanyak 14 siswa dari 25 siswa dalam satu kelas. Data hasil belajar

siswa kelas VII pada pra siklus dapat dilihat dari tabel 4.1 di bawah

ini:

Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas VII (Pra Siklus)
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. ANA 68 √
2. BUNGA AYU E 80 √
3. CANTIYA NURAINI 56 √
4. DHIKA YULIAN 76 √
5. ELNIRA NURVANI 72 √
6. FAHMI TAULANI 56 √
7. FAISAL NUGRAHA R 92 √
8. FAUZY GILANG R 64 √
9. FRANDI AKBARSYAH 84 √
10. ILHAM NABAWI 72 √
11. JAHDAN SHIDIQ A 64 √
12. KHRISNANDO A 76 √
13. LUTFI RAMADAN 56 √
14. M RIFKI MAULANA 80 √
15. MIFTAHUL FAROH 68 √
16. MOCHAMAD HAIKAL 76 √
17. MUHAMAD S 80 √
18. MUHAMMAD PAJRI 68 √
19. NAZWAN MAULANA 64 √
20. RAFIKA PURI B 80 √
21. REVALINA NAISILA 76 √
22. RHADITYA M 68 √
23. RIMAN FAHRIJAL 48 √
24. RIVAN NURPADLA Y 76 √
25. SEPTIANI IZVIA D 52 √
Jumlah nilai 1752
Nilai rata-rata 70,08
Prosentase ketuntasan 44%

Keterangan :

a. Jumlah siswa yang tuntas :11 siswa

b. Jumlah siswa yang tidak tuntas :14 siswa

c. Nilai rata-rata yang diperoleh


∑𝑋
X= = 1752= 70,08
𝑛 25

d. Prosentase ketuntasan belajar

P = 𝑓 x 100 = 11x100 = 44%


𝑛 25
Dari hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi isi

kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah tergolong

rendah. Oleh karena itu, dapat dijadikan sebagai pertimbangan

untuk merencanakan tindakan selanjutnya dalam melaksanakan

siklus I.

2. Siklus I

Pelaksanaan siklus I ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal

18 Juni 2022 di MTs. Arrukhshatul’ulum. Pada siklus I ini penelitian

meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Berikut tahapan dari siklus I.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang dilakukan

peneliti yaitu membuat dan menyiapkan perangkat pembelajaran

seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar

observasi aktivitas guru dan siswa serta lembar kerja siswa. Selain

itu peneliti melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk

melaksanakan siklus I. Sebelum penelitian, peneliti melakukan

validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen

observasi aktivitas guru dan siswa dan butir soal untuk siklus I

kepada bapak Cecep Erlangga, S.Pd sebagai


validator. Hasil dari validasi tersebut adalah baik, selanjutnya dapat

digunakan.

Peneliti membuat alat bantu yang digunakan pada saat

pembelajaran siklus I yaitu kartu. Kartu yang dibuat sebanyak

jumlah siswa yang berisikan materi isi kandungan qur’an surah Al

Kafirun dan Al Bayyinah. Peneliti membuat aturan untuk

menerapkan kartu yang dibuat dengan menggunakan tipe make a

match.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan pada hari

Kamis, tanggal 18 Juni 2022, pukul 09.00-10.00. Subyek penelitian

ini yaitu siswa kelas VII MTs. Arrukhshatul’ulum yang berjumlah

25 siswa. Tahap tindakan ini dilakukan sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.

Pelaksanaan tahap tindakan ini terdapat tiga langkah kegiatan yaitu

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Berikut

penjelasannya:

1) Kegiatan pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan, guru mengawali

pembelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa

menjawab salam guru dengan antusias. Sebelum pembelajaran


dimulai guru mengajak siswa untuk berdo’a bersama-sama

yang dipimpin oleh salah satu siswa di kelas. Setelah berdo’a,

guru menanyakan kabar siswa. Selanjutya, guru mengecek

kehadiran atau mengabsen siswa untuk mengetahui hadir atau

tidaknya siswa.

Selanjutnya guru memberikan apersepsi mengenai

materi yang akan disampaikan pada siswa dengan

menanyakan: “siapa yang sudah hafal surah Al Kafirun dan Al

Bayyinah? Silahkan angkat tangan!”, “surah Al Kafirun ada

berapa ayat?” sedangkan “surah Al Bayyinah ada berapa

ayat?”. Setelah siswa menjawab kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dibahas.

2) Kegiatan inti

Guru memulai dengan mengajak siswa untuk

membaca tentang materi isi kandungan qur’an surah Al

Kafirun dan Al Bayyinah. Setelah selesai, guru mengajak

siswa dengan bersama-sama untuk membaca surah Al Kafirun

dan Al Bayyinah beserta terjemahannya dan guru mengajak

siswa untuk mengingat- ingat terjemahannya. Kemudian guru

memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal yang

tidak dimengerti. Siswa menyimak penjelasan dari guru bahwa

pada pembelajaran ini siswa akan belajar sambil bermain,

bermain dalam arti yaitu


dengan mencari pasangan kartu yang terkait pada materi yang

sudah dibaca sebelumnya.

Untuk memulai guru membagi dua kelompok yaitu

kelompok A dan B, kemudian guru memberikan kartu

pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada

kelompok B. Guru menjelaskan bahwa siswa harus

mencari/mencocokkan kartu yang telah didapat dengan

kelompok lain. Guru menyampaikan batas waktu maksimum

kepada siswa, selanjutnya guru meminta semua untuk mencari

pasangan kartu ketika guru sudah memberikan aba-aba

“mulai”, siswa bergerak untuk mencari pasangan kartu yang

telah didapat. Guru memberitahukan pada siswa jika waktu

sudah habis. Siswa yang berhasil mendapatkan pasangannya

maka melaporkan pada guru untuk dicatat dan duduk

dibangku. Siswa yang belum berhasil menemukan

pasangannya siswa tersebut akan membuat barisan tersendiri di

depan dan melaporkan pada guru untuk dicatat.

Guru memanggil satu persatu pasangan untuk

mempresentasikan kartu yang telah dicocokkan lalu dikoreksi

bersama-sama. Guru meminta pasangan lainnya untuk

memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah kartu

tersebut cocok atau tidak. Kemudian guru memberikan


informasi tentang kebenaran dan kecocokan dari kartu yang

telah dibacakannya.

Setelah melakukan kegiatan tersebut, guru

membagikan lembar kerja pada siswa yang berupa tes tulis.

Guru memberikan arahan sebelum siswa mengerjakan soal

tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hasil

belajar siswa mengenai materi isi kandungan qur’an surah Al

Kafirun dan Al Bayyinah. Pada saat mengerjakan lembar kerja,

masih ada beberapa siswa yang ramai dan ada juga siswa yang

masih belum berani bertanya ketika ada soal yang tidak

dimengerti. Sehingga guru tidak dapat memberikan

pendampingan dan memberikan arahan pada siswa tersebut

saat mengerjakan soal.

3) Kegiatan penutup

Guru memberikan refleksi dengan melakukan

tanyajawab pada siswa terkait pembelajaran hari ini

menyenangkan atau tidak.Guru memberikan soal lisan terkait

materi dan mengajak siswa untuk menyimpulkan materi

bersama-sama apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini.

Namun siswa kurang aktif dalam merespon pertanyaan dari

guru, hanya beberapa siswa yang antusias ikut menyimpulkan

pembelajaran, dan masih terlihat siswa melakukan aktivitas

lainnya seperti siswa berpindah-pindah tempat duduk, serta

bermain sesukanya. Setelah bersama-sama menyimpulkan


pembelajaran guru memberikan penguatan terhadap materi

yang sudah dipelajari oleh siswa, kemudian guru

menginformasikan kepada siswa terkait pembelajaran pada

pertemuan selanjutnya. Di akhir pembelajaran guru mengakhiri

kegiatan pembelajaran dengan membaca do’a yang dipimpin

salah satu siswa di kelas dan mengucap salam, selanjutnya

dijawab oleh siswa.

c. Obervasi

Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan

pembelajaran, pada tahap ini dilakukan untuk memperoleh data.

Tahap observasi ini, peneliti bertindak sebagai pengamat. Tugas

observer yaitu melakukan pengamatan aktivitas dari guru dan

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar instrument observasi (guru dan siswa).

Adapun hasil dari observasi yang telah dilakukan observer adalah

sebagai berikut:
1) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Pada tahap observasi, observasi ini dilakukan secara

langsung dengan mengamati semua aktivitas guru ketika guru

melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I. Berikut data

pelaksanaan aktivitas guru pada siklus I:

Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Kegiatan pendahuluan
1. Guru memberi salam dan mengajak √
berdo’a bersama-sama
2. Guru menanya kabar kepada siswa √
3. Guru memeriksa absensi kehadiran √
siswa
4. Guru melakukan apersepsi terkait √
pembelajaran surah An-Nasr dan Al-
Kautsar
5. Guru menyampaikan tujuan √
pembelajaran
Kegiatan inti
6. Guru meminta siswa untuk membaca √
bersama-sama pada materi surah Al
Kafirun dan Al Bayyinah
7. Guru melakukan tanya jawab dengan √
siswa terkait materi yang telah
dibacanya
8. Guru membagi kelompok kecil √
berpasangan
9. Guru menjelaskan langkah kerja dari √
model pembelajaran kooperatif tipe
make a match
10. Guru meminta siswa untuk mancari √
pasangan dari potongan kartu yang
telah diberikan
11. Guru memberikan lembar kerja siswa √
(LK) kepada siswa
12. Guru mendampingi siswa saat √
mengerjakan tugas
Kegiatan penutup
13. Guru membimbing siswa-siswi untuk √
melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan
14. Guru melakukan tanya jawab √
mengenai pelajaran yang telah
dipelajari
15. Guru memberikan penguatan pada √
materi yang sudah dipelajari
16. Guru menginformasikan terkait √
pembelajaran yang akan disampaikan
pada pertemuan selanjutnya
17. Guru mengakhiri kegiatan belajar √
dengan berdo’a dan mengucapkan
salam
Jumlah skor 53

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari observasi

aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran untuk menghitung

skor digunakan rumus sebagai berikut:

Nilai Observasi = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100


𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

= 53 x 100
68

= 77,94

Dari perhitungan di atas, perolehan nilai pada

aktivitas guru dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam

siklus I memperoleh skor 77,94 (cukup)


Pada siklus I guru melakukan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

telah dibuat.

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Berikut tabel observasi aktivitas siswa pada siklus I:

Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pendahuluan
1. Siswa menjawab salam dan berdo’a √
2. Siswa merespon penanyaan kabar √
dari guru
3. Siswa merespon absensi kehadiran √
siswa
4. Siswa merespon apersepsi perihal √
materi surah An-Nasr dan Al-
Kautsar yang disampaikan
5. Siswa mendengarkan tujuan √
pembelajaran hari ini
Kegiatan inti
6. Siswa membaca tentang materi surah √
An-Nasr dan Al-Kautsar
7. Siswa berkomunikasi aktif dengan √
guru terkait materi yang telah
dibacanya
8. Siswa membentuk kelompok kecil √
berpasangan
9. Siswa melakukan pembelajaran √
dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make
match dengan bimbingan guru
10. Siswa melakukan kegiatan mencari √
jawaban dari soal/jawaban dengan
baik
11. Siswa melakukan komunikasi aktif √
dengan guru dan bekerjasama
dengan rekan kelompoknya
12. Siswa dibimbing guru ketika √
mengerjakan tugas
13. Siswa menerima tugas yang √
diberikan oleh guru dengan baik
Kegiatan penutup
14. Siswa melakukan refleksi terhadap √
pembelajaran yang telah dilakukan
dan merespon pertanyaan yang
diberikan oleh guru
15. Siswa menjawab beberapa √
pertanyaan mengenai pelajaran yang
telah dipelajari
16. Siswa mendengarkan rencana √
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
17. Siswa mengakhiri kegiatan belajar √
dengan berdo’a dan mengucapkan
salam
Jumlah skor 47

Berdasarkan pembelajaran pada siklus I pada hasil

observasi aktivitas siswa memperoleh skor 69,11 dari jumlah

skor maksimal 68. Skor akhir tersebut diperoleh dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai Observasi = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100


100

= 47 x 100
68

= 69,11

Dari perhitungan di atas, perolehan nilai skor akhir

pada aktivitas siswa dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa


pada siklus I mengalami peningkatan akan tetapi termasuk

dalam kategori cukup.

Pada siklus I guru melakukan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

telah dibuat sebelumnya.

3) Hasil nilai siswa

Setelah siswa melakukan pembelajaran Al-Qur’an

Hadits pada materi isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan

Al Bayyinah dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match. Terdapat hasil tes tulis yang

telah dilakukan oleh siswa secara individu yang dijadikan

sebagai patokan dalam tingkat hasil belajar siswa pada materi

isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah.

Berikut rincian hasil penilaian tes tulis pada siklus I:

Tabel 4.4
Hasil Nilai Belajar Siswa Kelas VII Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1. ANA 76 √
2. BUNGA AYU E 80 √
3. CANTIYA NURAINI 60 √
4. DHIKA YULIAN 76 √
5. ELNIRA NURVANI 76 √
6. FAHMI TAULANI 68 √
7. FAISAL NUGRAHA 96 √
8. FAUZY GILANG R 68 √
9. FRANDI AKBARSYAH 84 √
10. ILHAM NABAWI 72 √
11. JAHDAN SHIDIQ A 68 √
12. KHRISNANDO A 80 √
13. LUTFI RAMADAN 64 √
14. M RIFKI MAULANA 84 √
15. MIFTAHUL FAROH 76 √
16. MOCHAMAD HAIKAL 80 √
17. MUHAMAD S 84 √
18. MUHAMMAD PAJRI 72 √
19. NAZWAN MAULANA 76 √
20. RAFIKA PURI B 80 √
21. REVALINA NAISILA 76 √
22. RHADITYA M 68 √
23. RIMAN FAHRIJAL 64 √
24. RIVAN NURPADLA Y 76 √
25. SEPTIANI IZVIA D 68 √
Jumlah nilai 1872
Nilai rata-rata 74,88
Persentase ketuntasan 60%

Keterangan:

a) Jumlah siswa yang tuntas 15

b) Jumlah siswa yang tidak tuntas 10

c) Nilai rata-rata yang diperoleh


∑𝑋
X= = 1872 = 74,88
𝑛 25

d) Persentase ketuntasan

P=𝑓
𝑛
x 100 = 15 x 100 = 60%
25

Berdasarkan hasil penilaian di atas, terdapat 15 siswa

(60%) yang mencapai di atas KKM yang telah ditentukan

sedangkan 10 siswa (40%) yang masih belum mencapai

ketuntasan atau masih di bawah KKM. Nilai rata-rata yang

diperoleh adalah 74,88 dengan persentase ketuntasan belajar

60% yang tegolong cukup dan belum mengalami ketuntasan

kriteria keberhasilan kelas dikarenakan nilai rata-rata siswa


masih dibawah 75, dalam hal ini maka penelitian akan

dilanjutkan siklus II.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil analisis observasi yang telah dilakukan,

peneliti dan guru melakukan refleksi bersama untuk menjabarkan

kendala-kendala yang harus diperbaiki untuk siklus II berikutnya.

Adapun kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran

berlangsung yaitu sebagai berikut:

1) Kondisi kelas masih kurang kondusif (ramai, siswa berpindah-

pindah tempat dan bermain sesukanya).

2) Ketika guru sedang menjelaskan materi, terlihat beberapa

siswa yang ramai berbicara dengan teman sebangkunya.

3) Masih ada beberapa siswa yang malu mengungkapkan

pendapatnya dan bisa terhitung siswa yang aktif.

Dari paparan di atas, pelaksanaan pada siklus I belum

masksimal dan penenliti perlu melakukan perbaikan pada siklus II.

Maka peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits, upaya untuk melakukan perbaikan pada proses

pembelajaran selanjutnya. Adapun perbaikan yang akan dilakukan

pada siklus II selanjutnya yaitu:


1) Memberikan ice breaking ketika ditengah-tengah kegiatan

pembelajaran berlangsung agar siswa semangat, bisa

berkonsentrasi, dan bisa terkondisikan lagi.

2) Guru memberikan reward kepada siswa sebagai motivasi

supaya terdorongnya untuk mengungkapkan pendapatnya.

3) Mengajak siswa berkomunikasi lebih aktif lagi dan

mendampingi siswa ketika mengerjakan tugas.68

2. Siklus II

Pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2022.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Arrukhshatul’ulum

yang berjumlah 25 siswa. Siklus II tidak jauh beda dengan siklus I,

yang biasa disebut dengan siklus perbaikan. Dalam siklus II ini juga

memiliki tahapan yang sama dengan siklus I yaitu terdiri dari empat

tahapan, berikut tahapan siklus II:

a. Perencanaan

Tahap ini peneliti menyusun rencana untuk melaksanakan

pembelajaran siklus II. Dalam siklus II ini merupakan kegiatan

tindak lanjut dari siklus I, dan juga diharapkan dapat maksimal dan

bisa memperbaiki dari beberapa kekurangan pada siklus I. Adapun

perencanaan untuk siklus II yaitu dimulai dengan menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi

aktivitas guru dan siswa serta lembar kerja siswa dan membuat alat
bantu yang berupa kartu yang digunakan pada saat pembelajaran

siklus II. Kartu yang dibuat sebanyak jumlah siswa yang berisikan

materi isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah.

Peneliti membuat aturan untuk menerapkan kartu yang dibuat

dengan menggunakan tipe make a match.

Pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II ini

hampir sama dengan siklus I, ada beberapa tambahan kegiatan

yang akan dilakukan pada kegiatan inti sebagai bentuk perbaikan

yang disesuaikan dengan hasil refleksi dari siklus I. Selanjutnya

peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran kembali untuk

kegiatan siklus II. Peneliti membuat kolaborasi bersama guru mata

pelajaran untuk melakukan siklus II.

b. Tindakan

Penelitian pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 25 Juni 2022. Pada tahap tindakan ini terdapat tiga langkah

kegiatan yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup. Adapun tiga langkah kegiatan tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan, guru mengawali

pembelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa menjawab

salam guru dengan antusias. Sebelum pembelajaran dimulai

guru mengajak siswa untuk berdo’a bersama-sama yang


dipimpin oleh salah satu siswa di kelas. Setelah berdo’a, guru

menanyakan kabar siswa. Selanjutya, guru mengecek kehadiran

atau mengabsen siswa untuk mengetahui hadir atau tidaknya

siswa.

Selanjutnya guru memberikan apersepsi mengenai

materi yang akan disampaikan pada siswa dengan menanyakan:

“siapa yang sudah hafal isi kandungan qur’an surah Al Kafirun

dan Al Bayyinah? Silahkan angkat tangan!”, “surah Al kafirun

ada berapa ayat?” sedangkan “surah Al-Bayyinah ada berapa

ayat?”. Setelah siswa menjawab kemudian guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dibahas.

2) Kegiatan inti

Kegiatan ini guru memulai dengan mengajak siswa

untuk membaca bersama terkait materi surah Al Kafirun dan Al-

Bayyinah, dan setelah siswa selesai dalam membaca guru

mengajak siswa untuk membaca bersama qur’an surah Al

Kafirun dan Al Bayyinah beserta terjemahannya serta guru

meminta siswa untuk mengingat-ingat juga terjemahannya.

Setalah itu guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

pada hal yang belum dimengerti. Setelah itu, guru memberikan

ice breaking kepada siswa agar lebih semangat dan bisa

konsentrasi dalam pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan

penjelasan terkait pembelajaran pada hari ini, bahwa siswa

akan belajar sambil


bermain dalam arti bermain yaitu bermain dengan mencari

pasangan kartu terkait materi yang sudah dibaca sebelumnya.

Untuk memulainya yaitu guru membagi kelompok

menjadi kelomok A dan kelompok B dimana terdiri dari 2 siswa,

kemudian guru memberikan potongan kartu pertanyaan (katu

berwarna biru) pada kelompok A dan kartu jawaban (berwarna

kuning) kepada kelompok B. Guru menjelaskan terkait

langkahkerja dimana setelah guru memberikan aba-aba “mulai”,

maka siswa akan bergerak untuk mencari pasangan kartu yang

telah diberikan oleh guru. guru memberikan batas waktu pada

siswa ketika mencari pasangan kartunya, guru juga akan

memberi tahu siswa jika waktu yang telah ditentukan telah

habis. Untuk siswa yang berhasil mencocokkan kartunya maka

melaporkan pada guru untuk dicatat dan siswa duduk dibangku,

jika siswa yang belum menemukan pasangan kartunya maka

siswa tersebut akan membuat barisan tersendiri di depan terlebih

dahulu dan melaporkan pada guru untuk dicatat. Setelah

kegiatan tersebut, guru mengajak siswa untuk melakukan ice

breaking agar siswa bisa terkondisikan dengan baik.

Guru memanggil satu persatu pasangan untuk maju dan

mempresentasikan hasil kartu yang telah dicocokkan dan

dikoreksi bersama-sama. Guru memberikan arahan pada

pasangan lainnya untuk memperhatikan dan memberikan


tanggapan apakah kartu tersebut sudah cocok atau tidak.

Kemudian guru memberikan informasi terkait kebenaran dan

kecocokan dari kartu yang telah dibacakannya. Diakhir

pembelajaran guru memberikan reward kepada siswa yang telah

berhasil mencocokan kartu dan siswa yang sudah berani

mengutarakan pendapatnya.

Setelah kegiatan tersebut selesai, Sebelum mengerjakan

tugas guru mengajak siswa untuk melakukan ice breaking

terlebih dahulu agar siswa bisa terkondisikan dan bisa

mengerjakan tugas dengan baik. Selanjutnya guru membagikan

lembar kerja yang berupa soal tes tulis, guru memberikan arahan

sebelum siswa mengerjakan soal tersebut. Kegiatan ini bertujuan

untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa khususnya materi

isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah. Pada

saat siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling untuk

mendampingi siswa dan memberikan arahan jika ada siswa yang

masih belum mengerti.

3) Kegiatan penutup

Pada kegiatan ini, guru memberikan refleksi dengan

melakukan tanya jawab pada siswa terkait pembelajaran hari ini

menyenangkan atau tidak. Guru memberikan soal lisan terkait

materi dan mengajak siswa untuk menyimpulkan materi

bersama-sama apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini.

Siswa merespon dengan antusias dari pertanyaan guru dan ikut


dalam menyimpulkan pembelajaran. Setelah bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran guru memberikan penguatan

terhadap materi yang sudah dipelajari oleh siswa, kemudian

guru menginformasikan kepada siswa terkait pembelajaran pada

pertemuan selanjutnya. Di akhir pembelajaran guru mengakhiri

kegiatan pembelajaran dengan membaca do’a yang dipimpin

salah satu siswa di kelas dan mengucap salam, selanjutnya

dijawab oleh siswa.

c. Observasi

Observasi ini dilaksanakan secara langsung dengan

mengamati semua aktivitas guru dan aktivitas siswa ketika kegiatan

pembelajaran pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits (surah Al

Kafirun dan Al Bayyinah) dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Berikut ini adalah hasil

observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus II.

1) Hasil observasi aktivitas guru

Berikut ini adalah hasil data observasi aktivitas guru

pada siklus II:

Table 4.5
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Kegiatan pendahuluan
1. Guru memberi salam dan mengajak √
berdo’a bersama-sama
2. Guru menanya kabar kepada siswa √
dan mengajak siswa melakukan ice
breaking
3. Guru memeriksa absensi kehadiran √
siswa
4. Guru melakukan apersepsi terkait √
pembelajaran surah An-Nasr dan Al-
Kautsar
5. Guru menyampaikan tujuan √
pembelajaran
Kegiatan inti
6. Guru meminta siswa untuk membaca √
bersama-sama pada materi surah An-
Nasr dan Al-Kautsar
7. Guru melakukan tanya jawab dengan √
siswa terkait materi yang telah
dibacanya
8. Guru membagi kelompok kecil √
berpasangan
9. Guru menjelaskan langkah kerja dari √
model pembelajaran kooperatif tipe
make a match
10. Guru meminta siswa untuk mancari √
pasangan dari potongan kartu yang
telah diberikan
11. Guru memberikan ice breaking agar √
siswa bisa terkondisikan dan
bersemangat lagi dalam
pembelajaran
12. Guru memberikan rewerd kepada √
siswa
13. Guru memberikan lembar kerja √
siswa (LK) kepada siswa Guru
mendampingi siswa saat
mengerjakan tugas
Kegiatan penutup
14. Guru membimbing siswa-siswi untuk √
melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah
dilaksanakan
15. Guru melakukan tanya jawab √
mengenai pelajaran yang telah
dipelajari
16. Guru memberikan penguatan pada √
materi yang sudah dipelajari
17. Guru menginformasikan terkait √
pembelajaran yang akan disampaikan
pada pertemuan pada pertemuan
berikutnya
18. Guru mengakhiri kegiatan belajar √
dengan berdo’a dan mengucapkan
salam
Jumlah skor 64

Berdasarkan hasil data yang didapat dari observasi

aktivitas guru pada siklus II, untuk menghitung skor yang

didapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:

Nilai Observasi = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100


𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

= 64 x 100
72

= 88,88

Berdasarkan perhitungan di atas, skor yang dapat pada

aktivitas guru yaitu 88,88, hal tersebut dapat terbilang baik.

Dari tabel aktivitas guru siklus II di atas mengalami

peningkatan, hal tersebut dikarenakan setelah guru melakukan

perbaikan pada siklusnya.

2) Hasil observasi aktivitas siswa

Di bawah ini dapat dilihat table data hasil observasi

aktivitas siswa pada siklus II:


Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pendahuluan
1. Siswa menjawab salam dan berdo’a √
2. Siswa merespon penanyaan kabar √
dari guru dan siswa melakukan ice
breaking dengan antusias
3. Siswa merespon absensi kehadiran √
siswa
4. Siswa merespon apersepsi perihal √
materi surah An-Nasr dan Al-
Kautsar yang disampaikan
5. Siswa mendengarkan tujuan √
pembelajaran hari ini
Kegiatan inti
6. Siswa membaca tentang materi surah √
An-Nasr dan Al-Kautsar
7. Siswa berkomunikasi aktif dengan √
guru terkait materi yang telah
dibacanya
8. Siswa membentuk kelompok kecil √
berpasangan
9. Siswa melakukan pembelajaran √
dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make
match dengan bimbingan guru
10. Siswa melakukan kegiatan mencari √
jawaban dari soal/jawaban dengan
baik
11. Siswa melakukan komunikasi aktif √
dengan guru dan bekerjasama
dengan rekan kelompoknya
12. Siswa melakukan ice breaking √
bersama-sama dengan antusias
13. Siswa menerima reward dari guru √
14. Siswa dibimbing guru ketika √
mengerjakan tugas dan Siswa
menerima tugas yang diberikan oleh
guru dengan baik
Kegiatan penutup
15. Siswa melakukan refleksi terhadap √
pembelajaran yang telah dilakukan
dan merespon pertanyaan yang
diberikan oleh guru
16. Siswa menjawab beberapa √
pertanyaan mengenai pelajaran yang
telah dipelajari
17. Siswa mendengarkan rencana √
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
18. Siswa mengakhiri kegiatan belajar √
dengan berdo’a dan mengucapkan
salam
Jumlah skor 63

Dari hasil di atas, skor aktivitas siswa siklus II

memperoleh skor yakni 87,5. Dari jumlah skor maksimal 72.

Skor akhir yang didapat dengan menggunakan rumus

sederhana sebagai berikut:

Nilai observasi = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100


𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

= 63 x 100
72

= 87,5

Pada siklus II ini siswa sudah melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan baik dan menperoleh skor 87,5 (baik).


3) Hasil tes belajar siswa

Pada siklus II ini juga sama dengan siklus I, dimana

setelah pembelajaran berakhir maka akan diberikan evaluasi

yang berupa tes tulis. Hal tersebut, dijadikan sebagai petokan

dalam tingkat hasil belajar siswa. Adapun hasil data evaluasi

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7
Hasil Nilai Belajar Siswa Kelas VII Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak
tuntas
1. ANA 84 √
2. BUNGA AYU 92 √
3. CANTYA 68 √
4. DHIKA Y 76 √
5. ELNIRA N 84 √
6. FAHMI T 84 √
7. FAISAL 96 √
8. FAUZI GILANG 68 √
9. FRANDI 90 √
10. ILHAM N 80 √
11. JAHDAN S 72 √
12. RISNAND 88 √
13. LUTFI R 68 √
14. M RIFKI M 88 √
15. MIFTAHUL 80 √
16. M HAIKAL 84 √
17. SURAHMAN 90 √
18. M PAJRI 76 √
19. NAZWAN 84 √
20. RAFIKA 90 √
21. REVALINA 84 √
22. RADITYA 76 √
23. RIMAN 76 √
24. RIVAN 84 √
25. SEPTIANI 80 √
Jumlah nilai 2042
Nilai rata-rata 81,68
Persentase ketuntasan 84%

Keterangan:

a) Jumlah siswa yang tuntas : 21 siswa

b) Jumlah siswa yang tidak tuntas : 4 siswa

c) Nilai rata-rata yang diperoleh


∑𝑋
X= = 2042 = 81,68
𝑛 25

d) Persentase ketuntasan

P = 𝑓 x 100 = 21 x 100 = 84%


𝑛 25

Dari hasil penilaian di atas, terdapat 21 siswa (84%)

yang telah mencapai di atas KKM sedangkan 4 siswa (16%)

yang masih di bawah KKM. Nilai rata-rata yang diperoleh

yaitu 81,68 dengan persentase ketuntasan belajar 84% yang

tergolong baik dalam hal ini maka peneliti tidak melanjutkan

ke siklus selanjutnya karena melihat sudah mencapai indikator

ketuntasan.

d. Refleksi

Pelaksanaan siklus II telah terlaksana sesuai dengan

tahapan yang tidak jauh beda dengan siklus I meski ada

perbaikan/perubahan sedikit dibeberapa poin. Hal tersebut dapat


dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa, untuk

observasi guru mendapat 88,88 dan aktivitas siswa mendapat 87,5.

Hal tersebut telah memenuhi indikator keberhasilaan. Adapun hasil

persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II yaitu 84%.

Berdasarkan analisis observasi yang telah dilakukan,

diperoleh hasil data bahwa pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siklus II

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi isi kandungan

qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah. Dari peningkatan

tersebut peneliti melihat sudah cukup pada siklus II sehingga tidak

perlu melanjutkan siklus selanjutnya.

Adapun peningkatan yang terjadi pada siklus II,

dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:

1. Telah terjadi perbaikan pada pemberian ice breaking ketika

ditengah-tengah kegiatan pembelajaran berlangsung sehingga

siswa bisa semangat, berkonsentrasi, dan bisa terkondisikan lagi.

2. Guru memberikan reward kepada siswa sebagai motivasi

sehingga siswa dapat mengungkapkan pendapatnya tanpa malu.

3. Guru juga mengajak siswa berkomunikasi lebih aktif lagi dan

mendampingi siswa ketika mengerjakan tugas.


B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian, peneliti akan memaparkan menjawab dari

rumusan masalah berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh setelah

melaksanakan siklus I dan siklus II dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas VII MTs.

Arrukhshatul’ulum. Berikut pembahasan:

1. Penerapan Modal Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Materi Isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah

Pada Kelas VII MTs. Arrukhshatul’ulum.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe meke a match yang dilakukan selama dua

siklus. Siklus I dan siklus II dapat dilakukan dengan baik setelah

melakukan perbaikan pada setiap siklusnya. Penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match ini dapat membantu siswa

dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Surah Al kafirun

dan Al-Bayyinah.

Menurut Aris Shoimin, penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match dapat menghindari kejenuhan pada siswa

dalam mengikuti pembelajaran, karena dalam hal tersebut ada unsur

permainan dan siswa terlibat langsung dalam menjawab soal yang

disampaikan melalui media kartu, pada alat bantu kartu tersebut

berisikan pertanyaan dan jawaban terkait materi surah Al kafirun dan

Al-Bayyinah. Adapun fungsi media yaitu sebagai alat bantu dalam

kegiatan
pembelajaran untuk mempermudahkan siswa dalam mengerti materi

yang sudah dipelajarinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa baik secara kognitif maupun fisik serta dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Akan tetapi saat penerapan model ini masih

terlihat siswa yang kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran

berlangsung. Oleh karena itu, guru harus bisa menciptakan suasana

kelas yang lebih hidup lagi yaitu dengan memberikan ice breaking

ketika disela-sela kegiatan pembelajaran serta reward. Sehingga siswa

bisa merasakan suasana kelas dengan lebih semangat dan bisa

konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.

Hasil pengamatan dari penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match dapat dilihat dari lembar pengamatan

aktivitas guru dan siswa pada setiap siklusnya. Adapun hasil

pengamatan pada siklus I dan siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Data Aktivitas Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar Pada Siklus I

dan Siklus II

Di bawah ini adalah gambar diagram peningkatan aktivitas

guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siklus I dan siklus

II:
90 88,88

85

80 77,94

75

70
Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II

Siklus ISiklus II

Gambar 4.1
Diagram Hasil Observasi Aktivitas Guru

Berdasarkan gambar diagram di atas, menunjukkan bahwa

pada aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran mengalami

peningkatan pada setiap siklusnya. Pada aktivitas guru siklus I yaitu

diperoleh sebesar 77,94 (cukup) dan pada siklus II meningkat

menjadi 88,88 (baik). Hal tersebut meningkat di karenakan guru

melakukan perbaikan pada setiap kendala/kekurangan pada siklus I.

Pada siklus II guru juga berusaha mengoptimalkan kegiatan

pembelajaran dengan lebih baik lagi dibandingkan pada siklus I.

Pada aktivitas guru siklus I, skor yang diperoleh yaitu 77,94

dimana ketika ditengah-tengah kegiatan pembelajaran guru tidak

memberikan ice breaking sehingga siswa merasa jenuh, dan siswa

tidak kondusif ketika pembelajaran. Kemudian guru masih kurang

aktif dalam berkomunikasi dan melibatkan siswa serta kurangnya

motivasi semangat ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.


Sehingga di akhir pembelajaran siswa masih kurang bisa memahami

dengan baik.

Pada aktivitas guru siklus II, mendapat skor 88,88. Pada

siklus II terjadi peningkatan. Hal tersebut terjadi setelah melakukan

refleksi pada siklus I dan melakukan perbaikan pada siklus II,

Sehingga guru mendapat masukan dan motVIIasi untuk kegiatan

pembelajaran selanjutnya. Adapun perbaikan diantaranya yaitu guru

memberikan ice breaking ketika ditengah-tengah pembelajaran, aktif

dalam mengajak siswa berkomunikasi dan melibatkan siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

b. Data Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar Pada Siklus I

dan Siklus II

Berikut ini adalah gambar diagram peningkatan aktivitas

siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siklus I dan siklus

II:

100 87,5
69,11

50

0
Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

Siklus ISiklus II

Gambar 4.2
Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan gambar diagram di atas, aktivitas siswa pada

kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan dalam setiap

siklusnya. Adapun nilai yang diperoleh pada siklus I yaitu 69,11

(cukup) pada siklus II meningkat menjadi 87,5 (baik). Hal tersebut

dapat dilihat dari hasil lembar pengamatan aktivitas siswa pada

siklus I dan siklus II.

Aktivitas siswa pada siklus I memperoleh 69,11. Hal

tersebut belum mencapai kriteria minimal indikator kinerja yaitu ≥

80. Karena belum tercapainya skor kriteria aktivitas siswa

disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu malu berpasangan

dengan lawan jenis, banyak siswa yang kurang memperhatikan pada

saat presentasi pasangan dan kegaduhan yang tidak terkendali.71

Aktivitas siswa pada siklus II memperoleh 87,5. Hal

tersebut sudah mencapai kriteria minimal indikator kinerja yaitu ≥

80. Dengan meningkatnya skor yang diperoleh, dikarenakan aktivitas

siswa semakin aktif dalam mengutarakan pendapatnya, disiplin

waktu dengan ketentuan yang guru berikan, sudah memahami unsur

permainan, dan berani tampil mempresentasikan hasil kelompok.


2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi isi kandungan qur’an

Surah Al Kafirun dan Al Bayyinah Siswa Kelas VII MTs.

Arrukhshatul’ulum

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini dapat

menjadi tolak ukur dalam meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut

karena kartu yang berisikan pertanyaan dan jawaban dapat melatih

konsentrasi siswa terhadap materi yang sudah dipelajarinya. Jika siswa

tidak paham tentang materi pembelajaran yang telah dibahas maka

siswa akan merasa kesulitan untuk mencari pasangan pada kartu

pertanyaan maupun kartu jawaban yang telah didapatnya.

Berdasarkan hasil tes belajar siswa yang telah dilakukan

peneliti, pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi isi kandungan

qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match pada setiap siklusnya

mengalami peningkatan pada tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.8
Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II
No. Data Pra siklus Siklus I Siklus II
1. Nilai rata-rata 70,08 74,88 81,68
siswa (cukup) (cukup) (baik)
2. Persentase 44% 60% 84%
ketuntasan (kurang (cukup) ( baik)
belajar sekali)
3. Jumlah siswa 11 siswa 15 siswa 21 siswa
yang tuntas
Dari tabel di atas, pada pra siklus hasil belajar siswa termasuk

masih kurang baik dengan nilai rata-rata siswa 70,08 dengan persentase

ketuntasan belajar 44% dan jumlah siswa yang tuntas 11 siswa dari 25

siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I masih terbilang cukup dengan

nilai rata-rata 74,88 dengan persentase ketuntasan belajar 60% (cukup),

dari jumlah siswa yang tuntas yakni 15 siswa. Dan siklus II

memperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 81,68 dengan persentase

ketuntasan belajar 84% (baik), serta jumlah siswa yang tuntas yaitu 21

siswa dari 25 siswa. Data peningkatan tersebut dapat dilihat dalam

diagram sebagai berikut:

a. Nilai Rata-rata siswa

85 81,68
80
75 74,88
70,08
70
65
60
Nilai Rata-rata

PrasiklusSiklus ISiklus II
Gambar 4.3
Diagram Nilai Rata-Rata Siswa

Berdasarkan diagram di atas, nilai rata-rata yang didapat

pada pra siklus sebesar 70,08 dan belum mencapai kriteria minimal

indikator kinerja. Perlu adanya perbaikan pada siklus I sehingga

meningkat menjadi 74,88. Hal tersebut belum mencapai indikator

kinerja, maka perlu adanya perbaikan pada kegiatan pembelajaran

siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 81,68,


sehingga nilai yang diperoleh telah mencapai indikator kinerja yang

ditentukan. Peneliti tidak perlu melanjutkan siklus selanjutnya.

b. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

100% 84%
60%
44%
50%

0%
Persentase Ketuntasan Belajar
Siswa
PrasiklusSiklus ISiklus II

Gambar 4.4
Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Dari diagram di atas, persentase ketuntasan belajar siswa

yang didapat pada pra siklus sebesar 44%, meningkat pada siklus I

sebesar 16% menjadi 60%. Pada siklus II mengalami peningkatan

sebesar 24% menjadi 84%. Dari meningkatnya persentase tersebut

maka peneliti tidak perlu melanjutkan siklus selanjutnya, karena nilai

yang didapat telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.


c. Data siswa yang tuntas

30
21
20 15
11

10

0 Jumlah Siswa Yang Tuntas

PrasiklusSiklus ISiklus II

Gambar 4.5
Diagram Jumlah Siswa Yang Tuntas

Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang tuntas pada tiap siklus

mengalami peningkatan. Adapun jumlah siswa yang tuntas pada pra siklus sebanyak 11 siswa

dari 25 siswa, pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa dari 25 siswa, dan pada

siklus II jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa dari 25 siswa.


BAB
V
PENUTUP

Hasil dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah

dilaksanakan selama dua siklus dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits (surah An-Nasr dan Al-Kautsar) pada siswa

kelas VII MTs Arrukhshatul’ulum, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam

meningkatkan hasil belajar pada materi surah Al Kafirun dan Al-

Bayyinah siswa kelas VII MTs Arrukhsahtul’ulum, telah dilaksanakan

dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas

guru pada siklus I sebesar 77,94 (cukup) dan siklus II menjadi 88,88

(baik). Adapun hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I

dengan skor 69,11 (cukup) dan siklus II meningkat menjadi 87,5 (baik).

2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Arrukhshatul’ulum, pada

materi isi kandungan qur’an surah Al Kafirun dan Al Bayyinah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperattif tipe make a match telah

megalami peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil evaluasi tes tulis siswa pada setiap

siklusnya. Nilai rata-rata siswa pada prasiklus memperoleh 70,08

dengan persentase 44% (kurang sekali). Pada siklus I nilai rata-rata

siswa74,88. Dengan persentase 60% (cukup). Dan siklus II nilai rata-

rata siswa 81,68 dan persentase 84% (baik).


Berdasarkan paparan skor di atas, dapat disimpulkan bahwa

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

untuk menigkatkan hasil belajar siswa telah berhasil dilakukan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti

dengan meggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Ada beberapa saran yang

dapat peneliti sampaikan antara lain:

1. Guru haruslah berperan aktif dan melibatkan siswa

dalam kegiatan pembelajaran agar siswa tidak pasif dan

guru juga memberikan motivasi semangat dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

2. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match ini diharapkan dapat memberikan

motivasi pada kinerja guru di dalam kelas dalam

melakukan kegiatan pembelajaran dan guru bisa

mencoba menggunakan model pembelajaran yang lain

yang sesuai dan bervariasi untuk siswa.

3. Pada penelitian selanjutnya bisa menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match ini sebagai

bahan referensi untuk peneliti yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

Ar-Ramli, Muhammad Syauman. 2007. Keajaiban Membaca Al-Qur’an. (Jawa Tengah).

Arikunto, Suharsimi Dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: PT Bumi


Aksara).

Asrori, Mohammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung: CV Wacana Prima).

Aljufri, Abdul Kadir. 2019. Terjemah Ta’lim Muta’allim.(Surabaya: Mutiara Ilmu).

Al-Kahfi, Syaikh Abdullah. 2016. Tafsir Juz ‘Amma. (Jakarta Timur: Griya Ilmu). Aljufri,

Abdul Kadir. 2019. Terjemah Ta’lim Muta’allim.(Surabaya: Mutiara Ilmu).

Darmadi, Hamid. 2019. Pengantar Pendidikan Era Globalisasi: Kosep


Dasar, Teori, Strategi, Dan Implementasi Dalam Pendidikan Globalisasi.
(Tenggerang: Anlmage).

Ernawati, 2016. “Model Kooperatif Make A MatchUntuk Meningkatkan


Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas IV”. Jurnal
Pendidikan Indonesia. Vol. 2 No. 1 April.

Hendryadi, Suryani. 2015. Metode Riset Kuantitatif. (Jakarta: Prenada


Media Group).
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran.
(Yogyakarta: Pustaka Belajar).

Halidayani. 2018. Peningkatan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make


A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kosakata
Baku Dan Tidak Baku Di Kelas IV MIN 16 Aceh Besar. Skripsi.
(Darussalam Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry).

Isnaini, Nur Fajriyatul. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak Materi Beriman Kepada Nabi Dan Rasul
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match Di Kelas IV MI Tarbiyatush Shibyan I Semampir Surabaya. Skripsi.
(Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya).

Istarani Dkk. 2015. Ensiklopedia Pendidikan. (Medan: Iscom Medan).


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : MTs. Arrukhsahtul’ulum


Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist
Kelas/Semester : VII/Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Materi Pokok : Sikap Toleranku Mewujudkan Kedamaian
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit (1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

No Kompetensi Inti
KI-
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
KI- (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
2 efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif)
KI-
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
3
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
KI-
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
4
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1
3.2

Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD)
(IPK)
1.1 Meyakini pentingnya sikap 1.1.1 Membiasakan sikap tasamuh
tasamuh

2.1 Memiliki sikap tasamuh sesuai isi 1.1.2 Menunjukkan sikap tasamuh
kandungan Q.S Al-Kafirun (109) sesuai isi kandungan Q.S Al-
dan Q.S Al-Bayyinah (98) tentang Kafirun (109) dan Q.S Al-
toleransi dalam kehidupan sehari- Bayyinah (98) tentang
hari. toleransi dalam kehidupan
sehari-hari.
3.1.1 Membaca Q.S Al-Kafirun
(109), Q.S al-Bayyinah (98)
3.1 Memahami isi kandungan Q.S Al-
Kafirun (109) dan Q.S al-Bayyinah 3.1.2 Menerjemahkan Q.S Al-
(98) tentang toleransi dan Kafirun (109) dan Q.S al-
membangun kehidupan umat Bayyinah (98)
beragama.
3.1.3 Menjelaskan isi kandungan Q.S
Al-Kafirun (109), Q.S al-
Bayyinah (98) tentang
toleransi

3.1.4 Mengaitkan isi kandungan Al-


Kafirun (109), Q.S al-Bayyinah
(98) tentang toleransi dengan
fenomena kehidupan.

4.2 Menuliskan Q.S Al-Kafirun dan 4.2.1 Menuliskan Q.S Al-kafirun dan
Al-Bayyinah tentang sikap Al-Bayyinah
tasamuh.

3.1
3.2

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan
diharapkan peserta didik mampu :
1. Membiasakan sikap tasamuh dalam kehidupan sehari-hari
2. Menunjukkan sikap tasamuh sesuai isi kandungan Q.S Al-Kafirun (109) dan Q.S Al-
Bayyinah (98) tentang toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membaca Q.S Al-Kafirun (109), Q.S al-Bayyinah (98) dengan benar
4. Menjelaskan isi kandungan Q.S Al-Kafirun (109), Q.S al-Bayyinah (98) tentang toleransi
5. Mengaitkan isi kandungan Al-Kafirun (109), Q.S al-Bayyinah (98) tentang toleransi dengan
fenomena kehidupan sehari-hari.

6. Menuliskan Q.S Al-kafirun dan Al-Bayyinah dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
Toleran adalah sifat atau sikap suka menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan)
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang
berbeda atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri. Dengan kata lain toleran yaitu member
kebebasan kepada orang lain untuk bersikap atau berpendirian sesuai dengan keinginannya.
Konsep dalam Islam yang paling dekat dari segi pengertian dengan konsep toleransi barat ialah
tasamuh yang berarti sikap pemurah, penderma, dan gampangan. Atau juga dapat diartikan
dengan mempermudah, memberi kemurahan dan keluasan. Dalam konteks ibadah, tasamuh
berarti memberi kemudahan dalam menjalankan kewajiban-kewajiban ibadah, seperti sholat
jama’ qasar dalam perjalanan ataupun tayammum jika tidak dapat menemukan air untuk
berwudhu. Namun dalam hal sosial, tasamuh akan sangat bermakna bagi kehidupan manusia,
karena kemudahan dan kebebasan diberikan kepada orang lain untuk berpikiran yang berbeda
dengan pemikirannya, melaksanakan ibadah yang berbeda dengan ibadah yang dilakukannya.
Sehingga akan terjalin kehidupan yang harmonis dan saling menghargai dan menghormati satu
sama lain.

Belajar toleransi dari surat QS. Alkafirun

Penjelasan Surat
Turunnya surat Al-kafirun dilatarbelakangi oleh ajakan kaum musryikin quraisy yang selalu
berupaya untuk membendung dakwah Rasulullah Saw. dengan bujukan sampai dengan cara
penyiksaan dan intimidasi mengalami kegagalan. Akhirnya ada gagasan untuk mengajak
kompromi Rasulullah Saw. Mereka mengajak Rasulullah beserta para sahabat untuk menyembah
tuhan mereka dengan cara mereka menyembah selama 1 tahun, kemudian 1 tahun berikutnya
mereka bersedia untuk menyembah Allah Swt. dengan tuntunan Rasulullah. Dari peristiwa itu
lalu Allah mewahyukan kepada Rasulullah Saw. sebagai respon ajakan kaum musyrikin Quraisy.
Dari peristiwa yang melatarbelakangi turunnya surat ini dapat diketahui bahwa ayat-ayat
dalam surat Al-kafirun adalah jawaban Rasulullah Saw. Atas ajakan kaum quraisy untuk
bertukar keyakinan. Namun Rasulullah dengan tegas menolak dengan mengatakan “aku tidak
akan menyembah apa yang kamu sembah” dan beliaupun menyatakan bahwa mereka orang-
orang kafir quraisy pun tidak akan tidak akan ikhlas sepenuh hati menyembah Allah
sebagaimana yang mereka janjikan. Dan pada ayat terakhir semakin jelas sikap yang ditunjukkan
Rasulullah dalam hal aqidah, bahwasannya dalam hal beribadah maka kita berhak untuk
melaksanakan ajaran sesuai dengan tuntunan agama kita. Sebagaimana mereka pun bebas
melaksanakan aktivitas peribadatan sesuai dengan kepercayaannya. “bagimu agamamu dan
bagiku agamaku”.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendeketan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Cooperative
3. Metode : Make a match

F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media LCD projector
2. Laptop
3. Bahan Tayang
https://www.canva.com/design/DAFBDGgS1Ao/HZfw0gPYHY0KgBXkgGClDA/watch?
utm_content=DAFBDGgS1Ao&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_sou
rce=sharebutton
4. Whiteboard
5. Spidol

G. Sumber Belajar:
1. Al-Quran dan Terjemahnya
2. Buku Guru dan buku Siswa Mata pelajaran Qur’an Hadits MTs. Kls VII
3. Internet
4. Buku-buku lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
a. Pendahuluan / Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengucapkan salam dilanjutkan berdoa bersama
2. Siswa Menjawab salam
3. Guru menanyakan kabar peserta didik melalui absensi
4. Siswa menjawab dan memberikan informasi tentang kehadiran siswa
5. Guru menanyakan kesiapan fisik dan psikis kesiapan belajar peserta didik
6. Siswa menyatakan kesiapan belajar
7. Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi serta kompetensi yang akandicapai
8. Guru membentuk kelompok belajar (diskusi)
b. Kegiatan Inti ( 50 menit )
• Mengamati
1. Peserta didik mendengar penjelasan guru tentang isi kandungan qur’an surat al kafirun dan al
bayyinah dan mengamati surat beseta artinya.
2. Peserta didik menyimak al kafirun dan al bayyinah beserta artinya melalui tayangan LCD

• Menanya
1. Melalui stimulus guru, peserta didik bertanya tentang hal-hal yang belum difahami pada
materi isi kandungan QS. al kafirun dan al bayyinah
2. Peserta didik/guru bertanya tentang isi kandungan QS al kafirun dan al bayyinah

• Eksplorasi/eksperimen (menggali/mengumpulkan data)


1. Membaca dan menemukan arti kata yang terdapat pada surah al kafirun dan al bayyinah yang
berkaitan dengan toleransi
2. Mengidentifikasi ayat yang terdapat pada surah al kafirun dan al bayyinah yang berkaitan
dengan toleransi

• Mengasosiasi
1. Menulis Q.S. ad-Dhuha beserta artinya
2. Membuat rumusan hasil temuan arti kata yang terdapat pada al kafirun dan al bayyinah

• Mengkomunikasikan
1. Secara bergantian, peserta didik melafalkan Q.S al kafirun dan al bayyinah beserta artinya di
depan kelas
2. Pesera didik dapat mempresentasikan hasil praktek permainan kartu tentang arti kata
yangtelah disusunnya

c. Penutup (10 menit):


1. Guru mengadakan penilaian secara tertulis dan refleksi hasil pembelajaran
2. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran
3. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
4. Guru mengadakan tes tulis/lisan
5. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru
6. Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan materi atau penanaman sikap, baik
spiritual maupun sosial
7. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
8. Guru mengajak berdoa dan diakhiri dengan salam
9. Siswa menjawab salam

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Pengetahuan
Menjawab Pertanyaan Pilihan Ganda
Guru melakukan penilaian terhadap pesert didik dalam kegiatan individu menjawab
pertanyaan materi Sikap toleranku mewujudkan kedamaian yang terkandung dalam QS. Al-
Kafirun.

Soal :
1. Perhatikan ayat berikut!

Pelajaran yang dapat kita ambil dari isi kandungan ayat tersebut
adalah...

a. Kita harus bangga dengan agama Islam sebagaimana umat


non muslim bangga dengan agamanya

b. Kita harus melaksanakan ajaran agama kita dan tidak


mengganggu umat lain menjalankan ajaran agamanya

c. Jelas Islam adalah agama yang benar, maka kita harus


membujuk mereka (non muslim) untuk masuk Islam

d. Janganlah tinggal diam saat agama kita dihina, namun kita


harus membalasnya

2. Lanjutkan potongan ayat di samping …


a. ‫اعبد ما‬

b. ‫انتم‬

c. ‫َعبَ ْدتُ ْمما‬

d. ‫تَ ْعبُدُونَما‬

3. Kalimat dalam surat Al-Kafirun mengandung arti “aku tidak akan menyembah
apa yang kamu sembah,”terdapat pada kalimat
a. ْ‫ْٱل ٰ َكفِرُونَ ٰيََٓأيُّهَا قُل‬

b.  ُ‫َوآَل َأنتُ ْم ٰ َعبِ ُدونَ َمآأَأ ْعبُد‬

c. ‫َعبَدتُّ ْم َّما عَابِ ٌد َأن َ۠ا َوآَل‬


d. ‫لَ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ َي ِد ْي ِن‬

4.  “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah” (QS AL-Kafirun;2) yang
dimakasud “AKU” pada terjemahan ayat tersebut adalah ……
a. Allah swt
b. Orang-orang kafir
c. Rasulullah saw
d. Orang-orang musyrik
5. Sikap toleransi dalam kehidupan bermasyarakat akan mendatangkan dampak
positif, kecuali …….
a. Mendapatkan pujian dari orang lain
b. Menumbuhkan persatuan dan rasa kebersamaan
c. terwujudnya kehidupan masyarakat yang aman dan damai
d. Terwujudmua keamanan dan ketentraman hidup sesame anggota masyarakat

Alternatif jawaban :
1. A
2. A
3. B
4. B
5. A

Rubrik Penilaian
Nomor Soal Bobot Soal
1-5 20

Jumlah skor 100


maksimal

Jika benar mendapatkan skor 100


Jika salah mendapatkan skor 0
Penentuan Nilai=N= Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal

Catatan :
 Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
2. Penilaian sikap
a. Format Penilaian Individu
Aktifitas
No. Nama Siswa Kerjasama Keaktifan Kepedulian dan Inisiatif Jml.
kesantunan Skor

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Ana

2. Bunga

3. Cantya

21 Dst

b. Rubrik Penilaian Individu

No. Indikator Penilaian Skor

1 Kerja Sama Belum memperlihatkan kerjasama dengan teman satu 1


kelompok

Mulai memperlihatkan kerjasama dengan teman satu 2


kelompok
Mulai berkembang kerjasama dengan teman satu kelompok 3
Mulai membudayakan kerjasama dengan teman satu 4
kelompok
a.
2 Keaktifan Belum memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi 1
dan Selama proSeS melaksanakan tugas

Mulai memperlihatkan keaktifannya dalam berdiskusi 2


dan selama proses melaksanakan tugas

Mulai berkembang keaktifannya dalam berdiskusi dan 3


Selama proses melaksanakan tugas

Mulai membudayakan keaktifannya dalam berdiskusi 4


dan Selama proses melakSanakan tugas

3 Kepedulian Tidak mau menghargai pendapat orang lain dan 1


dan menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang
keSantuna kurang santun
n
Kurang dapat menghargai pendapat orang lain dan 2
kurang santun

Menghargai orang lain namun kurang santun 3


dalam menanggapi pendapat

Menghargai orang lain dan menanggapi pendapat 4


dengan Santun

4 Inisiatif belum memperlihatkan Inisiatifnya 1

mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2

mulai berkembang Inisiatifnya 3

mulai membudayakan Inisiatifnya 4

Total 1
6
Pedoman Penskoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x 100 Jumlah Skor maksimal (16)

 Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki
peserta didik selama proses pembelajaran. Terkait dengan sikap atau nilai nilai
karakter yang dimiliki oleh peserta didik, penilaian dapat dilakukan melalui table
berikut.
Guru menilai peserta didik terhadap sikap mereka dalam mengikuti
aktifitas pembelajaran. Aktivitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti
sikap: tolong menolong, disiplin, jujur, sopan santun, dan lain-lain

MK = Membudaya (apabila peserta didik terus menerus


memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator
secara konsisten).
MB = Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten).
MT = Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun
belum konsisten).
BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

A. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah mencapai
kompetensi yang ditentukan (memahami Idgham bighunnah, Idgham bilaghunnah,
dan iqlab lancar dan baik- benar) diminta untuk mengerjakan materi pengayaan
yang sudah disiapkan oleh guru.
Guru boleh menjadikan peserta didik yang sudah mencapai kompetensi sebagai
tutor sebaya, untuk memantapkan kemampuannya. Alternatif lain, peserta didik
dapat membaca materi tajwid yang lain.

B. Remedial

Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru terlebih dahulu
mengidentiikasi hal- hal yang belum dikuasai terkait materi hokum bacaan idgham
bigunnah, idgham bilagunnah dan iqlab. Berdasarkan itu, peserta didik kembali
mempelajarinya dengan bimbingan guru, dan melakukan penilaian kembali.
Mengetahui Kepala Madrasah Bandung Barat, Mei 2022
Guru Mapel Al-Quran Hadis

( Cecep Erlangga ) ( Cahyani Puji Astuti, S.Pd.I.)

Anda mungkin juga menyukai