Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Pencapaian Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh :
Tasya Devi Rosaliana
11150182000027
JAKARTA
2022 M/1444 H
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur berkat rahmat dan nikmatNya dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Pengelolaan Arsip Vital di SMA PGRI 3 Jakarta ini sebagai salah satu syarat
kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi tidak lepas dari banyak pihak
yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan motivasi kepada penulis. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Partini dan Ayahanda Ibnu Sarjono yang telah
mencurahkan segala kasih sayang, mendidik penulis sedari kecil dengan sabar,
senantiasa mendoakan dan memberi motivasi, perhatian yang tulus kepada penulis
sampai saat ini, semoga selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang agar tetap
menemani penulis dalam meniti karir. Seluruh cinta dan kasih penulis ucapkan dan
berikan, sepenuhnya penulisan skripsi ini penulis persembahkan untuk mereka.
2. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Mu‘arif SAM, M.Pd Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai dosen
pembimbing akademik yang senantiasa mengingatkan, memberikan arahan dan
nasihat kepada penulis.
4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd selaku pembimbing pertama yang telah memberikan
ilmu, senantiasa sabar dalam membimbing, mengarahkan serta meluangkan waktu
dan pikiran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr. Lolytasari, S.Ag., M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah sabar
memberikan bimbingan, arahan, nasihat serta meluangan waktu dalam penyelesaian
skripsi ini.
iii
6. Kakung dan Uti tercinta, terimakasih untukdoa dan kasih sayang yang tidak pernah
putus kepada penulis, sabar memberikan nasihat dan dukungan positif untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini, semoga selalu sehat dan panjang umur.
7. Adik tercinta Dede Tyas serta kakak-kakak terkasih Mas Agung, Ka Wida, dan Om
Wanto, Pak Min, Mba Hani, Mba Yanti, De Ayu yang selalu mendoakan,
memberikan semangat dan memberikan kebahagiaan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak/Ibu Dosen yang telah sabar memberikan ilmu, pengalaman dan kesabaran
dalam mendidik, serta seluruh Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang
memberikan bantuan hingga skripsi ini dapat selesai.
9. Bapak Suryadi , S.Pd.I Kepala SMA PGRI 3 Jakarta yang telah memberi izin penulis
dan banyak membantu untuk memberikan informasi yang dibutuhkan guna
kelancaran penelitian di sekolah tersebut sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepala dan Staff Tata Usaha SMA PGRI 3 Jakarta yang telah banyak membantu
memberi informasi dan meluangkan waktu guna kelancaran penelitian penelitian ini.
11. Sahabat Girls Ceria Erna, Desfi, Fariha, Dewi, Sifa, Mia, Widia, Anisha yang telah
membersamai penulis mengukir cerita bersama di kampus dengan penuh kesetiaan,
kesabaran, canda dan tawa. Semoga kita semua mencapai kesuksesan dengan versi
terbaiknya masing-masing.
12. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan 2015 yang semenjak semester
awal berjuang bersama mencari ilmu, telah banyak saling membantu, mendoakan,
memotivasi, memberikan cerita dan kenangan selama perkuliahan.
13. Keluarga KKN Mutiara Mulya 58, Vio, Fahmi, Ipin, Musyfiq, Ifat, Tiwi, Tyka, Lita,
Luthfi, Yana, Rumi, Adit, Muhtar, Iqbal, Dina, Bang Zayn, Radit, Fajri yang telah
memberikan kisah inspiratif dan pengalaman tak terlupakan bagi penulis.
14. Maya Dita dan Yasid Nur Nafi‘ah, terima kasih untuk kebahagiaan, kesetiaan dan
motivasi yang senantiasa mengalir kepada penulis sehingga terselesainya skripsi ini.
15. Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang tentunya juga telah
berpartisipasi memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kesempurnaan hanya milik Allah, dan ibarat ‗tiada gading yang tak retak‘, begitu
pula dengan skripsi ini. Penulis menyadari masih bertaburan sejumlah kekurangan serta
kekeliruan, sehingga kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi
memperbaiki penulisan masa mendatang. Demikian, diharapkan skripsi ini dapat
iv
bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi umumnya bagi kita semua. Akhirnya, terima
kasih penulis ucapkan kepada pihak yang membantu terselesainya skripsi ini, semoga
semua amal baik mendapat balasan Allah SWT.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK.....................................................................................................................i
ABSTRACT..................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................5
C. Batasan Masalah................................................................................................5
D. Rumusan Masalah..............................................................................................6
E. Tujuan Penelitian...............................................................................................6
F. Manfaat Penelitian............................................................................................6
1. Manfaat Teoritik..........................................................................................6
2. Manfaat Praktik............................................................................................6
A. Deskripsi Teoritik..............................................................................................7
1. Arsip.............................................................................................................7
2. Arsip Vital....................................................................................................9
3. Pengelolaan Arsip Vital.............................................................................12
4. Program Pengelolaan Arsip Vital..............................................................23
B. Hasil Penelitian yang Relevan.........................................................................30
C. Kerangka Berfikir............................................................................................33
BAB V PENUTUP....................................................................................................101
A. KESIMPULAN..............................................................................................101
B. SARAN..........................................................................................................102
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................104
LAMPIRAN – LAMPIRAN....................................................................................107
vii
DAFTAR
viii
DAFTAR
ix
DAFTAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat diperlukan tidak hanya
untuk individual seseorang melainkan juga organisasi atau lembaga pemerintah,
swasta maupun lembaga pendidikan. Kebutuhan seseorang akan informasi dapat
diperoleh dari berbagai sumber dan melalui berbagai media. Informasi yang diperoleh
dapat berupa informasi terekam atau tidak terekam. Informasi terekam dapat
diperoleh seseorang dalam berbagai bentuk seperti foto, video, surat, bahkan
lembaran-lembaran manuskrip. Berbagai informasi terekam tersebut yang diperoleh
dari hasil kegiatan organisasi ataupun lembaga disebut arsip.
Pelaksanaan kegiatan operasional setiap lembaga baik pemerintah, swasta maupun
pendidikan tidak dapat lepas dari proses penciptaan arsip. Pada dasarnya arsip
merupakan bukti otentik yang tercipta dari adanya kegiatan administrasi baik pada
sebuah organisasi dan lembaga. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tentu memiliki
banyak arsip yang tercipta dari kegiatan operasionalnya. Arsip yang dimiliki suatu
lembaga pendidikan tidak hanya dapat digunakan untuk merencanakan suatu kegiatan
tetapi juga berisi informasi penting dari adanya kegiatan yang pernah dilaksanakan.
Seiring banyaknya kegiatan yang dilakukan, pihak lembaga dan instansi
perkantoran tidak akan sanggup memberikan data informasi yang baik dari
kegiatannya, secara lengkap dan akurat apabila lembaga tersebut hanya mengandalkan
ingatan untuk melacak setiap aktivitasnya jika tidak memiliki pengelolaan arsip yang
baik dan teratur. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Andrew Griffin dan Michael Roper
dalam Organising and Controlling Current Records bahwa “No government body or
business could survive without making records of its activities. No office could
operate successfully if it had to rely on memory alone to keep track of every
transaction. Without records, all organized administration would quickly come to a
halt.”1 Maka sudah merupakan suatu kewajiban bagi setiap lembaga untuk
melaksanaan penyelamatan arsip yang dimiliki sehingga akan menghindarkan arsip
dari kerusakan dan kehilangan.
1
Andrew Griffin and Michael Roper, Organising and Controlling Current Records, Managing Public
Sector Records : A Study Programme (London: International Records Management Trust, 1999),
https://www.irmt.org/documents/educ_training/public_sector_rec/IRMT_organising.pdf. h. 7
1
2
disebut arsip vital adalah informasi terekam yang sangat penting dan melekat pada
keberadan dan kegiatan organisasi yang di dalamnya mengandung informasi
mengenai status hukum, hak dan kewajiban serta asset (kekayaan) instansi.6 Maka
setiap organisasi atau lembaga tidak terkecuali lembaga pendidikan mutlak mengelola
arsip vital dengan baik, karena apabila terjadi kehilangan, arsip vital tidak dapat
tergantikan.
Terselenggaranya pengelolaan arsip yang baik khususnya arsip vital pada lembaga
pendidikan harus dapat menjamin keberadaan arsip bagi internal, mitra lembaga
maupun keselamatan arsip tersebut. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan
terhadap informasi yang dibutuhkan, karena semakin besar pengaruh bidang kearsipan
terhadap kelancaran kegiatan organisasi, menunjukan tingginya keberhasilan
pengelolaan arsip di lembaga tersebut.
Walaupun pengelolaan arsip terutama arsip vital penting dilakukan oleh setiap
lembaga, namun kearsipan belum sepenuhnya mendapat perhatian. Hal ini
berdasarkan kenyataan yang seringkali kita jumpai pada beberapa lembaga khususnya
sekolah yang menyamaratakan pengelolaan arsip surat biasa dengan arsip vital. Dapat
dikatakan sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang harus dapat menjamin
keberadaan dokumen penting dan arsip vital yang dapat menjadi bahan
pertanggungjawaban baik siswa, guru bahkan keberlangsungan hidup sekolah
tersebut, seringkali belum dapat memaksimalkan pengelolaan arsip vitalnya.
Mengingat hilangnya arsip vital dapat berdampak buruk bagi sekolah seperti
hilangnya informasi karena arsip yang hilang tidak dapat tergantikan bahkan dapat
menyebabkan berhenti beroprasinya sekolah. Maka dari itu, arsip vital membutuhkan
perhatian, perlindungan serta penataan yang baik dan sesuai aturan yang ditentukan.
Sesuai dalam Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia No. 49 Tahun
2015 tentang Pedoman Arsip Vital telah dijelaskan bahwa arsip vital mempunyai
manfaat yang besar bagi instansi penciptanya yang bukan hanya berfungsi sebagai
arsip pada umumnya, melainkan dapat menjadi persyaratan dasar bagi kelangsungan
6
Arsip Nasional., ―Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 Tentang
Pedoman Perlindungan Pengamanan Dan Penyelamatan Dokumen/Arsip Vital Negara‖ (2005),
https://jdih.anri.go.id/peraturan/PERKA_16_2009_pembagian urusan kearsipan.pdf.
4
operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui dan tidak tergantikan apabila rusak
atau hilang.7
Mengingat pentingnya pengelolaan arsip vital, setiap lembaga pendidikan yang
menjalankan kegiatan operasionalnya secara aktif dari berdirinya sekolah tersebut
sampai saat ini tentu memiliki data, dokumen, informasi penting yang perlu dikelola,
demikian halnya dengan SMA PGRI 3 Jakarta. Secara historis sebagai sekolah yang
telah berdiri selama 40 tahun SMA PGRI 3 Jakarta sudah seharusnya melaksanakan,
menyelamatkan, dan mengelola arsip hasil rekaman berbagai kegiatan lembaganya
sendiri. Oleh sebab itu pengelolaan yang baik terhadap arsip vital akan membantu
proses penemuan kembali arsipnya apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh sekolah
serta pihak yang bersangkutan
Selayaknya sebuah sekolah yang terdapat anggota mulai dari kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan serta banyaknya peserta didik yang menimba ilmu pada sekolah
ini tentu pekerjaan yang berhubungan dengan arsip semakin kompleks. Hal ini tentu
menuntut pihak sekolah untuk mengelola serta memiliki sarana dan prasarana yang
memadai untuk dapat mendukung penataan, penyimpanan dan perlindungan arsip
vital.
Berdasarkan hasil observasi awal dengan kepala sekolah dan kepala tata usaha
SMA PGRI 3 Jakarta, dikatakan bahwa arsip vital yang ada dan diterima di sekolah
tersebut berupa seperti ijazah siswa, surat izin operasional sekolah, sertifikat tanah,
nomor induk sekolah, izin mendirikan bangunan, surat keterangan pengangkatan
kepala sekolah dan arsip vital lainnya. Arsip vital yang tercipta tersebut memerlukan
penataan serta perlindungan dengan tujuan supaya arsip terhindar dari berbagai faktor
kerusakan dan dapat dipergunakan selama sekolah tersebut beroperasi.
Berdasarkan hasil temuan penulis di lapangan terdapat permasalahan pengelolaan
arsip vital seperti pemeliharaan terhadap arsip yang memiliki kurun waktu
penyimpanan yang lama dan meretensi arsip yang telah habis masa berlakunya juga
diperlukan, karena tentu akan mempengaruhi proses temu kembali arsip.
Diperlukannya pula prosedur pengeloaan arsip vital yang dimiliki sekolah. Tidak
adanya ruang khusus arsip vital juga menjadi masalah tersendiri bagi sekolah, karena
sangat memungkinkan arsip vital tercampur dengan arsip lainnya. Hal tersebut
7
Arsip Nasional., ―Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia No. 49 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Program Arsip Vital Di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia‖ (2015),
https://jdih.anri.go.id/peraturan/Perka_49_2015.pdf., h. 7
5
menuntut pihak sekolah untuk lebih lagi memberikan perlindungan terhadap arsip
khususnya arsip vital bagi sekolah, baik itu perlindungan fisik maupun informasi
arsip. Dengan adanya pemeliharaan dan penyimpanan yang baik, sekolah dapat
memberikan jaminan bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi, mengamankan
dan melindungi serta menyelamatkan dan memulihkan arsip vital apabila terjadi
kelalaian manusia dan bencana alam.
Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mengetahui pengelolaan arsip vital dari
penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan, serta jenis arsip vital apa saja yang
tercipta dari pelaksanaan tugas dan fungsi di SMA PGRI 3 Jakarta yang sesuai
prosedur dan upaya dalam pengamanan dan perlindungan serta penyelamatan dan
pemulihan terhadap arsip vital yang dimiliki sekolah. Diharapkan dapat dilaksanakan
dan diterapkan secara optimal sehingga dapat menghindari kesalahan dalam
pengelolaan dan pengelompokan arsip vital. Penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut melalui sebuah penelitian yang berbentuk skripsi dengan judul “Pengelolaan
Arsip Vital di SMA PGRI 3 Jakarta“
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dari yang sesuai dengan permasalahan di SMA PGRI 3
Jakarta adalah :
1. Belum optimalnya pengelolaan arsip vital yang sesuai prosedur di SMA PGRI 3
Jakarta
2. Minimnya sarana prasarana dalam pelaksanaan pengelolaan arsip vital di SMA
PGRI 3 Jakarta
3. Tidak optimalnya kegiatan penyelamatan dan pemulihan arsip vital di SMA PGRI
3 Jakarta
4. Kurangnya upaya dalam proses pemeliharaan arsip vital di SMA PGRI 3 Jakarta
5. Tidak adanya rekod center di SMA PGRI 3 Jakarta.
C. Batasan Masalah
Dalam rangka memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan masalah yang
telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini akan dibatasi hanya pada pengelolaan
arsip vital di SMA PGRI 3 Jakarta yang mencakup proses penggunaan, penyimpanan
dan pemeliharaan, serta mengidentifikasi arsip vital apa saja yang tercipta untuk dapat
6
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut : Bagaimana Pelaksanaan Pengelolaan Arsip Vital (mencakup penggunaan,
penyimpanan dan pemeliharaan serta mengidentifikasi arsip vital) di SMA PGRI 3
Jakarta ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan arsip vital yang
tercipta di SMA PGRI 3 Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian di atas manfaat yang inggin dicapai dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritik
Kegunaan teoritik penelitian ini ialah sebagai masukan dan sumbangan
pemikiran untuk para stakeholder sekolah dan pihak-pihak yang khususnya dalam
pengelolaan arsip vital sekolah.
2. Manfaat Praktik
Kegunaan praktik dari penelitian ini ialah untuk masukan dan sumbangan
perencanaan program pengelolaan arsip vital bagi SMA PGRI 3 Jakarta mengenai
pentingnya mengetahui jenis arsip-arsip vitalnya untuk dapat mengelola,
menentukan prosedur pengamanan dan penyelamatan dengan tepat. Selain itu
penelitian ini merupakan salah satu pengalaman besar penulis, karena dengan
dilakukanya penelitian ini penulis dapat memperdalam dan memperluas wawasan
pengetahuan mengenai arsip vital yang ada di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Arsip
a. Pengertian Arsip
Terdapat beberapa definisi mengenai arsip, perbedaan definisi ini dapat
dipengaruhi oleh berapa sudut pandang atau ruang lingkupnya. Menurut
Sugiarto dan Wahyono menyatakan bahwa arsip merupakan sumber data,
karena arsip adalah bukti dan rekaman dari kegiatan atau transaksi mulai
kegiatan terdepan (loket dan tempat pembayaran) sampai kepada kegiatan-
kegiatan pengambilan keputusan.8
Selanjutnya menurut Basir Bartos, ―arsip dapat diartikan sebagai suatu
badan (agency) yang melakukan segala kegiatan pencatatan
penanganan, penyimpanan dan pemeliharaan surat-surat/ warkat-
warkat yang mempunyai arti penting baik kedalam maupun keluar,
baik yang menyangkut soal-soal pemerintahan maupun non
pemerintahan, dengan menerapkan kebijaksanaan dan sistem tertentu
yang dapat dipertanggungjawabkan.‖9
Kedua pernyataan di atas diperkuat oleh Caroline Williams yang
mendefinisikan arsip ialah “Recorded information, in any form, including data
in computer systems, created or received and maintained by an organisation
or person in the transaction of business or the conduct of affairs and kept as
evidence of such activity.”10 Dengan kata lain arsip adalah informasi yang
terekam dengan berbagai bentuk media tak terkecuali dalam sistem komputer,
baik yang diciptakan maupun diterima serta dikelola organisasi atau individu
dalam kegiatan bisnis maupun urusan lain yang dijaga sebagai bukti
terselenggaranya suatu aktivitas.
8
Agus Sugiarto and Teguh Wahyono, Manajemen Kearsipan Modern Dari Konvensional Ke Basis
Komputer (Yogyakarta: Gava Media, 2005). h. 1
9
Bashir Barthos, Manajemen Kearsipan (Jakarta: Bumi Aksara, 2016). h.2
10
Caroline Williams, Managing Archieves Foundation, Principles,and Practice, (Oxfort: Chandos
Publishing, 2006). h.6
7
8
pusat ingatan dan informasi yang dibuat dan diterima oleh suatu lembaga atau
organisasi sebagai bukti pernah terlaksannya suatu kegiatan.
b. Jenis-jenis Arsip
Arsip menurut fungsinya dapat dibedakan menjadi dua yaitu arsip
dinamis dan arsip statis :
1) Arsip Dinamis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam
perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada
umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan
administrasi negara.11
Arsip dinamis yang tercipta oleh berbagai organisasi memiliki jenis
dan tingkat penggunaan yang berbeda sesuai dengan kurun waktunya
masing-masing. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
43 tahun 2009 tentang kearsipan pasal 9 ayat (2), yang meliputi arsip
dinamis ialah sebagai berikut :
a) Arsip Vital adalah arsip yang keberadaanya merupakan persyaratan
dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat
diperbarui, dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.
b) Arsip Aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau
terus menerus.
c) Arsip Inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaanya telah
menurun.12
Selain itu, menurut Elizabeth Stepherd and Geoffrey Yeo dalam
bukunya yang berjudul Managing Records a handbook of principles and
practice dijelaskan bahwa berdasarkan frekuensi penggunaannya, arsip
dinamis terbagi menjadi tiga yaitu :
a) Current Records adalah rekod yang secara teratur masih digunakan
dan akan terus dipelihara keasliannya pada suatu organisasi.
b) Semi Current Records adalah rekod yang sudah jarang diperlukan
dalam menjalankan kegiatan bisnis dan operasionalnya sehingga arsip
tersebut dapat dipindahkan dari unit pencipta (office) ke pusat arsip
sehingga dapat disusutkan.
11
Barthos, Op. Cit., h. 4
12
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan, Loc. Cit.
9
2. Arsip Vital
a. Pengertian Arsip Vital
Terdapat berbagai pendapat mengenai arsip vital diantaranya seperti,
Menurut Blake Richardson memberikan definisi arsip vital sebagai rekod
penting organisasi yang dapat digunakan untuk membangun organisasi
berdasarkan hukum yang berlaku, seperti : SK pendirian suatu organisasi atau
lembaga, kontrak jangka panjang, perjanjian kerjasama dan lain sebagainya.
“organizationally vital records are items such as articles of incorporation,
boards of directors minutes, and by laws vital records of this nature help an
organization reestablish its legal existence.“15 Pernyataan tersebut artinya
bahwa arsip vital merupakan bukti hukum dan prasyarat yang secara sah
dapat digunakan suatu organisasi untuk menunjang operasionalnya
berdasarkan hukum yang berlaku.
Pernyataan mengenai arsip vital lainnya yang dikemukakan oleh Ira
Penn dalam Records Management Handbook 2nd ed, yakni “Vital records
are those records essential to the continued functioning or an organization
during and after an emergency and those records whitch protect the rights and
interests of the organization, employees, stockholders, customers and the
13
Elizabeth Stepherd and Geoffrey Yeo, Managing Records: A Handbook of Principles and Practice,
(London: Faced Publishing, 2003). h. 6
14
Sambas Ali Muhidin and Hendri Winata, Manajemen Kearsipan (Bandung: Pustaka Setia, 2018). h.5
15
Blake Richardson, Records & Information Management 2.0 For Dummies, (Indianapolis: Wiley
Publishing, Inc, 2011). h. 5
1
16
Ira A. Penn, Gail B. Pennix, and Jim Coulson, Records Management Handbook 2nd Ed (England:
Gower Publishing, 1994). h.130
17
Musrifah, ―Proteksi Arsip Vital Pada Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Yogyakarta,‖ Jurnal
Kajian Informasi Dan Perpustakaan 4 (2016), http://jurnal.unpad.ac.id/jkip/article/view/10025/4804. h. 139
18
Arsip Nasional, Op. Cit.
1
Maka dari itu untuk mengetahui bahwa arsip tersebut vital atau tidak
dibutuhkan pemahaman mengenai tujuan dan fungsi organisasi. Masing-
masing organisasi memiliki tujuan dan fungsi organisasi yang berbeda.
Sehingga arsip vital disetiap organisasi juga akan berbeda.
19
Sulistyo Basuki, Manajemen Arsip Dinamis (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003). h. 231-232
1
20
Sovia Rosalin, Manajemen Arsip Dinamis (Malang: UB Press, 2017). h.10
21
Suhardo Soeratani, ―Arsip Vital Sebagai Darah Kehidupan Organisasi,‖ Badan Perpustakaan dan
Arsip Daerah Provinsi DIY, 2009,
http://dpad.jogjaprov.go.id/public/article/106/8acbaed284b32759c41a23696c3ca837.pdf. h. 5
22
Sutirman, ―Urgensi Manajemen Arsip Elektronik,‖ Jurnal Efisiensi XIII (2015): 96–109,
https://journal.uny.ac.id/index.php/efisiensi/article/download/7861/6731. h. 103
1
guna arsip tetap terjaga baik kerapian dan juga keamanannya. Berikut
penjelasan mengenai peminjaman arsip serta penemuan kembali arsip :
1) Peminjaman Arsip
Peminjaman arsip memiliki proses atau prosedur tersendiri, hal ini
sebaiknya diatur supaya tidak mengalami kehilangan arsip dari tempat
penyimpanan. Menurut Mulyadi dalam Pengelolaan Arsip Berbasis
Otomasi ―peminjaman merupakan keluarnya arsip dari
tempat penyimpanannya karena dipinjam, baik oleh atasan sendiri, teman
satu unit kerja, ataupun dari unit kerja lain dalam organisasi.‖23
Terkadang arsip yang dipinjam oleh pihak yang bersangkutan tidak
hanya satu lembar tetapi memerlukan satu dokumen. Melihat hal tersebut
peminjaman arsip perlu memiliki prosedur yang dapat menyeragamkan
kegiatan peminjaman arsip, agar kondisi arsip dapat terkendali dan dapat
diketahui dimanapun arsip itu berada.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peminjaman
arsip. Menurut Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, hal yang perlu
diperhatikan tersebut diantaranya :
a) Pengelola arsip menyediakan buku peminjaman dan formulir
pinjaman.
b) Pengelola arsip memberikan lembar peminjaman kepada peminjam
arsip untuk mengisikan identitas diri (nama, alamat, arsip yang
dipinjam, lama pinjaman, tanggal kembali, dan tanda tangan
peminjam)
c) Pengelola arsip mencatat isi lembar dan memintakan tanda tangan
peminjam pada buku peminjaman dan formulir peminjaman dibuat
rangkap 2.
d) Meletakan lembar peminjaman sebagai pengganti arsip yang dipinjam
dan sesuai dengan fungsinya.24
Setelah memperhatikan beberapa pendapat di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa dalam peminjaman arsip diperlukan kesesuaian dengan
prosedur yang ada pada tiap-tiap instansi atau dapat juga dengan cara
mencatatnya ke dalam buku daftar peminjam arsip dengan disertakan kartu
pinjam agar dapat diketahui pihak yang mempergunakan, waktu
peminjaman dan lawa waktu peminjaman, serta kapan arsip tersebut harus
23
Mulyadi, Pengelolaan Arsip Berbasis Otomasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016). h. 39
24
Sugiarto and Wahyono, Op.Cit., h. 79-81
1
dikembalikan oleh pihak yang meminjam. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi kehilangan arsip dan dapat dikembalikan tepat pada waktunya.
2) Penemuan Kembali Arsip
Penemuan kembali arsip merupakan proses bagaimana arsip tersebut
ditemukan sesuai dengan kaidah sistem kearsipan yang berlaku pada saat
dibutuhkan. Kemudahan penemuan kembali arsip sangat penting karena
setiap keputusan harus diambil dengan cepat, tepat dan cermat agar
kelancaran kegiatan perkantoran tidak terganggu.25 Dapat dikatakan bahwa
dalam penemuan kembali arsip bukan sekedar menemukan berkas-berkas
dari tempat penyimpanannya, tetapi lebih pada pokok pentingnya adalah
informasi yang terkandung di dalam dokumen dapat ditemukan dengan
cepat dan tepat.
Selanjutnya agar terlaksananya keseragaman serta kefektifan waktu
dalam kegiatan penemuan kembali arsip, diperlukan prosedur-prosedur
sebagai berikut :
a) Peminjam diharuskan mengisi formulir peminjaman yang berisi : nama
peminjam, nomor dan jenis arsip yang dipinjam, tanggal kembali, dan
pengesahan petugas.
b) Menaruh kartu substitusi dan disimpan ditempat arsip tersebut diambil.
c) Hanya sekertaris dan orang yang diberi tanggung jawab yang dapat
mengambil arsip
d) Adanya tindak lanjut terhadap arsip yang dipinjam (menagih atau
mengingatkan).26
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem atau
prosedur penemuan kembali arsip sangat menentukan kecepatan dan
ketepatan informasi yang dibutuhkan. Pemahaman akan cara-cara ataupun
prosedur yang berlaku juga perlu diperhatikan oleh para personil yang
ditugaskan guna efisensi waktu. Terakhir, kecepatan dan ketepatan
penemuan kembali arsip merupakan cerminan baik atau tidaknya kearsipan
pada suatu lembaga.
25
Farida Wirawanty, ―Tata Kelola Penyimpanan Arsip Dalam Upaya Meningkatkan
Efisiensi Penemuan Kembali Arsip Di Kantor Perpustakaan Umum Dan Arsip Kabupaten Pamekasan,‖ Jurnal
Pendidikan Administrasi Perkantoran 2 (2014),
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/download/9333/9248. h. 8
26
Tengku Darmansah, Manajemen Perkantoran (Medan: LPPPI, 2019). h.78
1
b. Pemeliharaan Arsip
Pemeliharaan arsip merupakan suatu tindakan kuratif untuk
melindungi, memperbaiki, serta merawat fisik arsip yang sudah mengalami
degradasi dari kerusakan arsip yang disebabkan oleh faktor perusak arsip agar
informasinya tetap terpelihara.27 Berdasarkan tersebut dapat disimpulkan
bahwa kegiatan pemeliharaan arsip merupakan kegiatan yang dapat menjamin
kelestarian informasi arsip dan memperpanjang nilai guna dan bertujuan untuk
mencegah kerusakan arsip dari faktor perusak, supaya arsip dapat terjaga baik
secara fisik maupun informasi.
1) Tujuan dan Fungsi Pemeliharaan Arsip
Tujuan yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan arsip meliputi
menyelamatkan nilai informasi dan fisik dokumen, mengatasi kendala
kekurangan ruangan dan mempercepat perolehan informasi, seperti
dokumen yang tersimpan di dalam CD sangat mudah untuk diakses, baik
dari jarak dekat dan jauh sehingga penggunaannya menjadi optimal.28
Lebih lanjut tujuan dari pemeliharaan arsip dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu pertama, untuk mencegah risiko kerusakan dalam jangka
waktu yang cepat dapat dilakukan dengan pemilihan fasilitas sarana
prasarana dan penyimpanan yang berkualitas baik serta penanganan yang
tepat oleh staff. Kedua, mengidentifikasi atau menggandakan bagian yang
rusak untuk diperbaiki agar informasi tetap dapat diakses.29
2) Upaya Pemeliharaan Arsip
Menurut Armida Silvia Asriel upaya dalam pemeliharaan arsip secara
fisik dapat dilakukan, diantaranyasebagai berikut :
a) Pengaturan Ruangan dijaga agar tetap kering, terang, memiliki
ventilasi yang merata dan terhindar dari kemungkinan serangan api,
air, serangga dan sebagainya.
b) Tempat penyimpanan hendaknya diatur secara renggang, agar ada
udara diantara berkas yang disimpan. Tingkat kelembapan yang
diinginkan perlu dipenuhi.
27
Istu Putri Ardhini and Sri Indrahti, ―Hubungan Perawatan Dan Pelestarian Arsip Karesidenan
Semarang Tahun 1800-1880 Terhadap Kualitas Layanan Fisik,‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan 4 (2015),
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/download/9731/9452. h.2
28
Ade Nufus, ―Preservasi Arsip,‖ Jurnal LIBRIA 9 (2017), https://www.jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/libria/article/download/2405/1744. h. 213
29
Ibid., h. 215
1
30
Armida Silvia Asriel, Manajemen Kearsipan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018). h. 286
31
Ibid., h. 293-294
1
c. Penyimpanan Arsip
Setiap arsip pasti perlu untuk disimpan sesuai masa yang telah
ditentukan. Penyimpanan arsip merupakan pekerjaan yang dilaksanakan pada
arsip agar penemuan arsip yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Dalam penyimpanan arsip, lokasi
penyimpanan arsip merupakan hal yang paling penting agar kegiatan yang
dilakukan dapat terorganisasi dengan baik. Pengorganisasian dapat dilakukan
dengan cara sentralisasi, desentralisasi atau gabungan antara keduanya.
Berikut merupakan Azas yang dapat digunakan dalam menentukan
penyimpanan arsip :
1) Azas Sentralisasi
Merupakan sistem penyimpanan arsip dimana semua dokumen
disimpan pada pusat penyimpanan. Unit lain pusat penyimpanan yang
ingin menggunakan arsip atau dokumen dapat meminta persetujuan
terlebih dahulu untuk dapat menggunakannnya sesuai keperluan.
2) Azas Desentralisasi
Merupakan sistem penyimpanan arsip yang pengelolaan dan
penyimpanaannya diserahkan pada masing-masing unit. Dalam sistem ini
32
Ibid., h. 304
1
setiap unit ada yang memiliki tugas untuk mengatur serta mengelola
arsipnya sendiri.
3) Azas Kombinasi
Merupakan sistem penyimpanan arsip yang tiap-tiap bagian
penyimpanan dokumennya sendiri berada pada sistem Kontrol terpusat.33
Setelah memahami prosedur penyimpanan, langkah selanjutnya yaitu
menentukan sistem penyimpanan arsip yang akan digunakan. Menurut
Sedarmayanti bahwa terdapat 5 dasar pokok sistem bagi penyelenggaraan
filling yang dapat dipergunakan, yaitu: sistem abjad, sistem subyek, sistem
geografis, sistem nomor dan sistem kronologis. Rinciannya sebagai berikut
yaitu :
1) Sistem Abjad
Sistem abjad merupakan sistem penataan berkas yang pengkodeannya
berdasarkan peraturan mengindeks. Perihal dari surat maupun organisasi
pengirim dapat disusun berdasarkan abjad, yaitu menyusun subjek
termasuk dalam urutan A sampai Z yang terbagi menjadi diantaranya
Nama orang, Nama perusahaan, Nama instansi pemerintah, Nama
organisasi sosial.34 Armida SilviaAsriel menambahkan penyimpanan arsip
pada folder dengan sistem abjad tersebut akan menjadi sangat mudah
apabila berkas atau arsip yang telah dipisahkan sesuai dengan abjad asal
surat masing-masing.35
2) Sistem Masalah/Perihal/Subjek
Sistem subjek adalah sistem penataan berkas berdasarkan kegiatan
yang berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan perusahaan
yang menggunakan sistem ini. Untuk melaksanakan sistem ini perusahaan
harus menentukan masalah yang pada umumnya terjadi pada surat setiap
harinya.
33
Badri Munir Sukoco, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern (Erlangga, 2007). h.97-99
34
Sedarmayanti, Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Pendidikan (Bandung: Mandar Maju,
2001). h.195-196
35
Asriel,Op. Cit., h.105-106
1
36
Sedarmayanti, Op.Cit., h196-199.
37
Sukoco, Op. Cit., h. 89-90
2
Musliichah, Bunga Rampai Kearsipan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2016). h. 60-61
38
Arsip Nasional., Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia No. 49 Tahun 2015 Tentang
39
Pedoman Program Arsip Vital di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia. h.11-12
2
42
Machsun Rifauddin, ―Pengelolaan Arsip Elektronik Berbasis Teknologi,‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Informasi Dan Kearsipan 4 (2016),
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/1754. h. 172
43
Sambas Ali Muhidin, Henri Winata, and Budi Santoso, ―Pengelolaan Arsip Digital,‖ Jurnal
Pendidikan Bisnis Dan Manajemen 2 (2016),
http://journal2.um.ac.id/index.php/jpbm/article/download/1708/980. h.180-181
44
Rifauddin, Op. Cit., h. 175
2
45
Arsip Nasional., Op. Cit. h.6
2
46
Arsip Nasional., Op. Cit.
47
Ibid.
2
48
Sugiarto and Wahyono, Op. Cit., h. 71-72
49
Penn, Op. Cit., h. 129
2
Selain itu bentuk perlindungan arsip vital dapat dilakukan dengan cara
preventif terhadap kerusakan arsip. Berikut penulis mencontohkan
beberapa bentuk perlindungan arsip dari bahaya manusia.
50
Arsip Nasional., Op. Cit.
51
Musrifah, Op.Cit., h.140
52
Muhidin and Winata, Op. Cit., h.216
2
53
Arsip Nasional., Op. Cit, h. 18
2
54
Riven Raviah Utami and Elva Rahmah, ―Perlindungan, Pengamanan, Dan Penyelamatan Arsip Vital
Pengadilan Tinggi Padang,‖ Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, 2012,
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/332. h. 20
55
Arsip Nasional., Op. Cit. h. 18-21
3
Temuan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Weni Meilita menunjukan
bahwa arsip yang diciptakan sejak LPPI berdiri belum dilakukan sentralisasi
sepenuhnya. Proses pengelolaan, peraturan dan pembangunan masih dalam tahap
pengembangan. Selain itu juga sudah ada upaya perlindungan dan pengamanan
arsip dan asset penting lainnya yang ada di LPPI. Dibuktikan dengan adanya BPC
(Business Continuity Plan) atau ringkasnya sebuah dokumen yang berisi prosedur
dan instruksi dalam penanganan bencana pada arsip vital.
3. Dalam skripsi Identifikasi Arsip Vital di Bagian Keuangan Dan Umum Politeknik
Keuangan Negara STAN yang disusun oleh Fakultas Adab dan Humaniora
Program Studi Ilmu Perpustakaan di UIN Jakarta tahun 2020. Tujuan dari
penelitian Satrio Wibowo adalah untuk mengetahui jenis arsip yang tercipta dari
pelaksanaan tugas dan fungsi di Bagian Keuangan Dan Umum Politeknik
Keuangan Negara STAN dan juga untuk mengidentifikasi arsip vital yang tercipta
di Bagian Keuangan Dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Satrio Wibowo yaitu berupa
pengelolaan arsip vital yang di dalamnya terdapat pula aspek identikasi arsip vital
pada sebuah lembaga. Selain itu dalam penelitian ini kedua penulis juga
menggunakan pendekatan kualitatif. Sementara itu perbedaannya yaitu aspek yang
diteliti Satrio Wibowo lebih spesifik yaitu pada identifikasi atau penilaian arsip
vital, sedangkan peneliti memilih untuk meneliti juga cakupan aspek pengelolaan
arsip. Serta juga lokasi yang dipilih cakupannya berbeda yaitu pada sekolah dan di
Bagian Keuangan Dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
Temuan hasil penelitian yang didapat oleh Satrio Wibowo bahwasannya PKN
STAN bagian Keuangan dan Umum telah bertanggungjawab dalam menjalankan
fungsi fasilitatif, serta menghasilkan sekitar 97 jenis arsip. Dari hasil pengolahan
data dan telah melakukan identifikasi arsip yang tergolong vital dan ditemukan 51
arsip yang termasuk dalam arsip vital ats pelaksanaan masing-maisng fungsi di
unit Bagian Keuangan Dan Umum Politeknik Keuangan Negara STAN.
4. Elmawati dalam skripsi yang berjudul Preservasi Arsip Vital yang ada di Biro
Umun, Hukum dan Kepegawaian (BUHK) Universitas Negeri Semarang. Menurut
Elmawati tujuan dari penelitiannya yaitu guna mengidentifikasi, mengetahui
preservasi arsip vital yang ada di Biro Umun, Hukum dan Kepegawaian (BUHK)
Universitas Negeri Semarang serta mengetahui rencana pencegahan dan
pemulihan arsip vital pra bencana di BUHK Unnes.
3
C. Kerangka Berfikir
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 3 Jakarta yang beralamatkan Jl. Pondok
Labu I B/29 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Alasan peneliti melakukan
penelitian di SMA PGRI 3 Jakarta karena berdasarkan hasil observasi awal, secara
historis sebagai sekolah yang telah berdiri dari tahun 1981 dan selama 40 tahun
tersebut SMA PGRI 3 Jakarta sudah seharusnya melaksanakan, menyelamatkan,
dan mengelola arsip hasil rekaman berbagai kegiatan lembaganya sendiri. Hal ini
yang menarik penulis untuk melakukan penelitian mengenai pengelolaan arsip
khususnya arsip vital yang ada di SMA PGRI 3 Jakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian yaitu dimulai dengan observasi awal pada
bulan September 2020 sampai dengan pengolahan data dan analisis data pada
awal 2022. Berikut rincian kegiatan dalam penelitian ini :
1. Studi Pendahuluan
Penyusunan
2.
Bab 1-3
Pengambilan Data
3. Penelitian
Pengolahan dan
4. Menganalisis data
Penelitian
34
3
C. Sumber data
Dalam hal ini peneliti ingin memperoleh beberapa data untuk mengetahui atau
guna mendukung hasil penelitian, diantaranya seperti profil sekolah, visi dan misi
yang dijunjung, pelaksanaan serta manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan
pengelolaan arsip vital yang baik dan tepat. Berikut yang dimaksud dengan sumber
data dalam penelitian ialah segala sesuatu yang merujuk pada asal data diperoleh,
rinciannya adalah :
1. Person atau orang, sumber data berupa orang yang diperoleh dari melalui
wawancara berupa jawaban lisan.57 Adapun sumber data berupa person dalam
penelitian ini adalah orang yang memahami dan terjun langsung dalam
pengelolaan arsip khususnya arsip vital diantaranya merupakan Kepala Sekolah,
Kepala bagian Tata Usaha, dan Pegawai Tata Usaha SMA PGRI 3 Jakarta.
2. Paper, ialah sumber data yang diperoleh dari dokumen. 58 Adapun dokumen yang
diperoleh dalam penelitian ini meliputi dokumen mengenai data yang merujuk
pada arsip vital, seperti sejarah dan juga profil sekolah, dokumen pendirian
sekolah, dokumen tenaga pendidik dan kependidikan, data jumlah siswa,
dokumen buku induk siswa, data alumni, data sarana dan prasarana sekolah
khususnya kearsipan, dokumen akreditasi serta dokumen-dokumen lain yang
mendukung dalam penelitian ini di SMA PGRI 3 Jakarta.
56
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010). h.36
57
Suharsimi Arikunto and Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010). h. 88
58
Ibid.
3
3. Place atau tempat, ialah sumber data yang menyajiikan tampilan berupa keadaan
tempat penelitian berlangsung.59 Adapun sumber data ini diperoleh dari tempat
penelitian yaitu ruang kepala sekolah dan ruang tata usaha SMA PGRI 3 Jakarta.
59
Ibid.
60
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2015). h. 203
3
Perlengkapan kearsipan
yang tersedia
4. Penerangan dan
suhu udara
5. Struktur bangunan
2. Petugas kearsipan 1. Pelaksanaan kerja
pegawai kearsipan
2. Kerapian kerja
3. Ketelitian kerja
3. Proses Pengelolaan Arsip 1. Pengunaan arsip
2. Penyimpanan arsip
3. Pemeliharaan arsip
4. Pengamanan dan
perlindungan arsip
5. Pernyelamatan dan
pemulihan arsip
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam penelitian dan
mengetahui hal-hal dari para responden secara mendalam. 61 Wawancara dilakukan
secara langsung dengan semua subjek penelitian dan dengan menggunakan
pedoman wawancara yang sistematis. Teknik wawancara ini dilakukan untuk
dapat memperdalam pembahasan mengenai pengelolaan arsip vital yang ada di
SMA PGRI 3 Jakarta, serta bertujuan untuk mendapatkan data mengenai
pengelolaan arsip vital yang mencakup perlindungan dan pengamanan arsip vital,
serta aspek pengelolaan arsip vital yang mencakup diantaranya penggunaan,
pemeliharaan, serta penyimpanan.
61
Ibid. h.194
3
3. Studi dokumen
Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik.dokumen yang diperoleh kemudian dianalisis,
dibandingkan dan dipadukan membentuk suatu kajian yang sistematis, terpadu
dan utuh.62 Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data
mengenai semua yang berkaitan dengan pengelolaan arsip vital yang ada di SMA
PGRI 3 Jakarta baik berupa profil sekolah, informasi yang mengandung visi misi
sekolah, fungsi dan struktur organisasi dan beberapa fasilitas sekolah terkhusus
dokumen mengenai pengelolaan arsip vital. Berikut dalam studi dokumentasi
didunakan daftar cocok (checklist) seperti table berikut :
4. Akreditasi
62
Natalina Nilamsari, ―Memahami Studi Dokumentasi Dalam Penelitian Kualitatif,‖ Jurnal
Ilmiah Dan Ilmu Komunikasi XIII (2017), https://journal.moestopo.ac.id/index.php/wacana/article/view/143/88.
h.181
4
63
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2017). h.327
64
Sugiyono, Op. Cit., h. 273
4
PGRI 3 Jakarta maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis data kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Hubberman yang
meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Model ini dapat
dilihat pada gambar berikut.
1. Reduksi Data
Dalam penelitian ini data yang reduksi diperoleh dari hasil observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Reduksi data dilakukan dengan
mengelompokan data sesuai rumusan masalah yang ada. Mereduksi berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu dengan
demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan.66
2. Penyajian Data (data display)
Setelah melakukan reduksi data, maka langkah berikutnya ialah menyajikan
data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Pada penyajian data dalam penelitian
kualitatif sering menggunakan teks yang bersifat naratif.67
65
Ibid., h.247
66
Margono, Op. Cit., h.341
67
Sugiyono, Op. Cit., h. 339
4
68
Ibid., h. 343
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
SMA PGRI 3 Jakarta berdiri sejak tahun 1981 melalui inisiatif PGRI
cabang Cilandak, dalam Rapat Pengurus PGRI cabang Cilandak tanggal 29 Mei
198 di SMA Negeri 34 Jakarta Selatan, disepaatilah berdiri sekolah swasta yang
bernama SMA PGRI dengan dewan pengajar para Dewan guru negeri di wilayah
Kecamatan Cilandak dan 95% adalah guru-guru dari SMA Negeri 34 Jakarta.
Sampai saat SMA PGRI 3 Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang didirikan
atas inisiatif dalam rapat pengurus PGRI cabang Cilandak. Sejak tahun 1994 SMA
PGRI sudah berubah nama menjadi SMA PGRI 3 Jakarta dan menempati gedung
sendiri yang beralamat Jl. Pondok Labu 1B No. 29A Pondok Labu, Cilandak,
Jakarta Selatan.
Sampai saat ini SMA PGRI 3 PGRI masih tetap eksis di masyarakat
dengan terus berbenah diri untuk maju ke depan di tengah era globalisasi dan
persaingan. Setelah melewati beberapa tahapan dalam rapat kerjanya, ditetapkan
visi misi SMA PGRI 3 Jakarta yang mencakup antara lain, peningkatan kualitas
pendidikan, pembenahan layanan akademik, penyediaan layanan dan fasilitas
pendukung lainnya, lingkungan belajar yang tenang dan kondusif dan manajemen
yang akuntabel. Semua itu dilakukan guna mencapai tujuan utama menjadi
lembaga pendidikan yang sukses mencetak generasi muda yang bertaqwa,
disiplin, terampil dan bermanfaat. 69
Kondisi dari SMA PGRI 3 Jakarta saat ini bahwa sekolah ini berdiri diatas
tanah yang berstatus Hak Milik yaitu luas tanah 2.773 m 2 dan bangunan 1.030 m2
dengan luas total keseluruhan area 3.101 m². selain itu juga dilengkapi dengan
fasilitas seperti ruang kelas yang berjumlah 9, laboratorium komputer,
laboratorium IPA, perpustakaan, tempat ibadah, ruang BK, aula, dan kantin
dengan kondisi baik.
69
Diolah dari data Profil dan Dokumen Tata Usaha SMA PGRI 3 Jakarta
43
4
a. Visi
―Terbentuknya insan bertakwa, berakhlak mulia, berprestasi, terampil dan
berbudaya”
Visi dari SMA PGRI 3 Jakarta di atas menggambarkan bahwa sekolah
tersebut ingin mencetak lulusan yang unggul dengan memiliki karakter
religius dengan pembinaan iman dan takwa kepada Allah SWT, kemudian
dapat berprestasi dan terampil serta berbudaya yang diimplementasikan
dengan pembelajaran ilmu pengetahuan. Visi tersebut dapat tercapai dengan
adanya kerjasama dan sinergi dari semua pihak sekolah. Selanjutnya visi ini
dikembangkan ke dalam misi sebagaimana di bawah ini.
b. Misi
1) Mewujudkan penghayatan terhadap agama yang dianut untuk
meningkatkan iman dan takwa serta akhlak yang mulia sebagai dasar
permikiran, berkata dan berbuat.
2) Meningkatkan pelaksanaan disiplin sesuai dengan proses belajar mengajar.
3) Mengefektifkan program belajar dan mengajar dan bekerja.
4) Menyiapkana peserta didik dan melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggal.
5) Mengioptimalkan pelayanan kepada para peserta didik melalui
peningkatan sarana dan prasarana yang menunjang bagi kecakapan hidup
peserta didik.
6) Meningkatakan prestasi yang terkait dalam bidang keterampilan, seni
pramuka dan OSIS.
7) Meningkatkan daya kreatifitas warga sekolah.
8) Mendorong peserta didik agar mengenal dan menghormati budaya bangsa
secara sopan santun.
70
Dokumen, Visi Misi SMA PGRI 3 Jakarta
4
4. Pustakawan 1
Jumlah 34
orang. Pada bagian Tata Usaha di SMA PGRI 3 Jakarta memiliki 7 orang tenaga
kependidikan dengan 2 orang sebagai pegawai tetap yayasan dan 5 orang tenaga
honorer sekolah.
MIPA 1 20 17 37
X
IPS 2 34 43 77
MIPA 1 18 13 31
XI
IPS 2 34 34 68
MIPA 1 14 17 31
XII
IPS 2 30 22 52
SMA PGRI 3 Jakarta bedasarkan hasil studi dokumen dan pengamatan adalah
sebagai berikut :
4 Ruang BK 1 Baik
18 Mushola 1 Baik
19 Kantin 1 Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang
tersedia di SMA PGRI 3 Jakarta dapat dipergunakan dengan baik serta dapat
menunjang proses pembelajaran sehingga seluruh kegiatan dapat terlakasana
dengan lancar.
a. Penggunaan Arsip
Arsip digunakan dalam suatu sekolah sebagai bukti, rekaman atau
dokumen yang menujukan adanya kegiatan. Dalam tahap penggunaan arsip
vital di SMA PGRI 3 Jakarta, penggunaannya hanya untuk beberapa
kebutuhan penting dan hanya boleh digunakan oleh pihak tertentu yang
bersangkutan, serta waktu tertentu saja. Keperluan tersebut diantaranya seperti
pada saat adanya supervisi dari Dinas Pendidikan, kemudian adanya
pemerikasaan dari Yayasan.
Dalam penggunaan arsip yang dilakukan oleh SMA PGRI 3 Jakarta
meliputi juga pelayanan peminjaman arsip, dengan batasan akses pihak
tertentu. Pelayanan ini dilakukan oleh bidang Tata Usaha, seperti keterangan
dari Bapak Surya Lasmana selaku Kepala Tata Usaha dan Operator Sekolah,
yang mengatakan sebetulnya arsip semua milik sekolah, tidak boleh
dipinjamkan. Kalau misalnya hanya dipinjamkan saja, karena kita kan
dibawah Yayasan, paling hanya yayasan saja yang boleh lihat dan yang boleh
pinjam. Karena arsip itu jika dipinjamkan kan beresiko tidak kembali, tapi
kalu misalnya untuk level yayasan dipinjamkan. Lalu masing-masing sekolah
5
74
Wawancara dengan Surya Lasmana (Kepala Tata Usaha dan Operator Sekolah), pada Selasa 30
November 2020, di Kantor Kepala Sekolah pukul 11.42 WIB
75
Ibid.
5
b. Pemeliharaan Arsip
Arsip vital sebagai bukti dan bahan pertanggungjawaban memiliki nilai
guna yang sangat berharga bagi keberlangsungan hidup suatu organisasi.
Upaya pemeliharaan arsip yang ditujukan untuk melindungi dan mengambil
tindakan untuk penyelamatan arsip bukan hanya sekedar pemeliharaan fisik
tetapi juga menjaga informasi yang terkandung di dalamnya dengan
menggunakan fasilitas penunjang terpeliharanya arsip.
Kegiatan pemeliharaan arsip di SMA PGRI 3 Jakarta dilakukan dengan
penyegaran ruangan, penyemprotan untuk menghindari dari hewan perusak,
pembukaan berkas lama arsip dalam lemari. Dalam hal pembersihan arsip
dilakukan secara kondisional, pada saat tertentu.
76
Wawancara dengan Surya Lasmana (Kepala Tata Usaha dan Operator Sekolah), pada Selasa 30
November 2020, di Kantor Kepala Sekolah pukul 11.42 WIB.
5
kegiatan rutin yang paling pasti yaitu awal tahun. Jadi selama satu tahun itu
misalnya untuk surat, surat masuk surat keluar terlebih dahulu diletakan ke
dalam folder setelah itu baru jilid. Sedangkan upaya pencegahannya langsung
diletakkan di tempat yang aman dan tempat tertutup ya, dan memperingatkan
kepada guru dan pegawai lain bahwa yang dapat mengakses hanya pihak
tertentu.77 Berdasarkan pernyataan tersebut pemeliharaan yang dilakukan
terhadap arsip dengan diletakan di lemari penyimpanan untuk mengamankan
arsip serta membuat arsip menjadi tertata rapi.
Selain pemeliharaan dari fisik arsip, ruangan penyimpanan arsip juga
perlu dilakukan pemeliharaan. Adanya larangan dan pembatasan akses
individu yang masuk ke ruang penyimpanan juga termasuk upaya dalam
pemeliharaan arsip. Hal tersebut pula diperjelas dari pernyataan dari Bapak
Surya Lasmana bahwa menurut keterangannya pemeliharaan ruangan
penyimpanan arsip tidak ada larangan yang khusus tertera di ruangan,
melainkan hanya larangan lisan yang diberitahukan serta aksestabilitasorang
saja yang dibatasi. Adapun selain pemeliharaan fisik dan ruangan arsip, upaya
pemeliharaan arsip yang dilakukan ialah dengan alih media. Alih media yang
dilakukan dari arsip alinya yang berwujud kertas menjadi dokumen digital.
Seperti arsip dalam media elektronik yang berada di komputer juga perlu
dijaga informasinya. Dalam hal ini untuk mecegah kehilangan data di
komputer, pihak operator selalu membackup data secara berkala agar terhindar
dari malware atau virus yang ada di komputer atau server. Hal tersebut
diperjelas dengan keterangan dari Bapak Surya Lasmana bahwa pemeliharaan
arsip elektroniknya adalah dengan membackup secara berkala, ada yang
dimasukan dalam CD dan juga hardisk eksternal, sebagai antisipasi apabila
komputer bermasalah.78
Tidak adanya ruang penyimpanan khusus arsip sehingga arsip
diletakan bersamaan di ruang tata usaha. Hal ini dapat menyebabkan arsip
tercampur dengan bidang lainnya.79
77
Wawancara dengan Ratna Maidah (Staff Tata Usaha Bagian Arsip Persuratan), pada Selasa 30
November 2020, pukul 14.30 WIB
78
Wawancara dengan Surya Lasmana (Kepala Tata Usaha dan Operator Sekolah), pada Selasa 30
November 2020, di Kantor Kepala Sekolah pukul 11.42 WIB.
79
Observasi, di Ruang Tata Usaha SMA PGRI 3 Jakarta, 21 September 2020
5
c. Penyimpanan Arsip
Kegiatan penyimpanan arsip bersifat mengatur, menyusun dan menata
arsip secara sistematis untuk memudahkan proses temu kembali dengan cepat,
tepat dan akurat. Berbagai macam arsip seperti kepegawaian, kesiswaan,
kurikulum, dan keuangan disimpan oleh SMA PGRI 3 Jakarta mulai awal
berdirinya sampai sekarang. Adanya kurun waktu yang lama tersebut
membuat penyimpanan arsip perlu penanganan yang tepat.
5
80
Wawancara dengan Surya Lasmana (Kepala Tata Usaha dan Operator Sekolah), pada Selasa 30
November 2020, di Kantor Kepala Sekolah pukul 11.42 WIB.
81
Ibid,.
82
Wawancara dengan Ratna Maidah (Staff Tata Usaha Bagian Arsip Persuratan), pada Selasa 30
November 2020, pukul 14.30 WIB
5
83
Ibid.
84
Wawancara dengan Surya Lasmana (Kepala Tata Usaha dan Operator Sekolah), pada Selasa 30
November 2020, di Kantor Kepala Sekolah pukul 11.42 WIB.
5
Ketersediaan
Kursi v
2. 9 Unit
kerja
Komputer v
3. 3 Unit
PC
v
4. Printer 2 Unit
v
5. Lemari 10 Set
Papan v
6. 2 Unit
Data
7. Monitor 1 Unit v
v
8. CCTV 1 Set
Kotak-
v
9. kotak 2 Unit
(odner)
v
10. Lampu 3 Unit
v
11. AC Split 1 Unit
v
12. Lampu 1 Unit
5
Jumlah 40
85
Arsip Nasional., Op. Cit.
86
Andrew Griffin and Michael Roper, Building Records Appraisal Systems (London: International
Records Management Trust, 1999),
http://www.irmt.org/documents/educ_training/public_sector_rec/IRMT_build_rec_appraisal.pdf.
5
87
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repulik Indonesia, ―Peraturan Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar
Dan Menengah‖ (2019), https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/128685/Permendikbud Nomor 6 Tahun
2019.pdf. h.8
88
Ibid. h. 8-9
89
Indonesia, ―Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional‖ (2003), https://pusdiklat.perpusnas.go.id/regulasi/download/6. h. 3
6
90
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repulik Indonesia, ―Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional RI No. 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah‖ (2008),
https://sumsel.bpk.go.id/files/2009/10/PERMEN31.PDF.
6
Setelah mengetahui tugas dan fungsi yang ada, diperlukan pula mengidentifikasi program pengembangan dari sekolah.
Berdasarkan dokumen rencana jangka menengah 2021-2022 SMA PGRI 3 Jakarta, tersusun rencana pengembangan sebagai berikut :
2. Dokumen pengembangan
2. 90% tenaga pendidik ditingkatkan Aktif
kompetensi pendidik dan
Administrasi kempuannya dalam pengembangan tenaga kependidikan
3. Peningkatan Kualitas
Kepegawaian bahan ajar yang bervariasi (training, workshop,
Pendidik Dan
(berbasis TIK) seminar dan pelatihan)
Tenaga
Kependidikan
Kuantitas dan Sarana dan TIK secara lengap. BOS dan komite
Kualitas Sarana dan Prasarana, sekolah
Prasarana Pendidikan Administrasi 2. Membenahi dan meningkatkan 2. Dokumen serah terima
Urusan Keuangan bahan pustaka dan sarana tanah, gedung,
perpustakaan perlengkapan sekolah
dan alat pelajaran
3. Merancang laboratorium multimedia 3. Himpunan arsip SPJ
4. Buku induk sarana
prasarana
5. Pembenahan Sistem
Administrasi 1. Mengembangkan SIM SMA PGRI 3
Informasi Aktif
Sarana dan Jakarta, khususnya bidang akademik 1. Perangkat SIM Sekolah
Manajemen Berbasis
Prasarana (Web sekolah)
TIK tahun pertama.
Sumber : Dokumen Jangka Pendek, Jangka Panjang Dan Jangka Menengah SMA PGRI 3 Jakarta 2021/2022 s/d 2024-2025
2) Letak Penciptaan Arsip Yang Mendokumentasikan Fungsi Di SMA PGRI
3 Jakarta
Setelah mengetahui fungsi, tigas pokok serta program
pengembangan yang menggambarkan kegiatan yang perlu dilaksanakan
dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsi SMA PGRI 3 Jakarta.
Langkah berikutnya menganalisis struktur organisasi untuk menentukan
letak penciptaan arsip yang mendokumentasikan tugas dan fungsi yang
terdapat di SMA PGRI 3 Jakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2019
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah pasal 13 ayat (1) sampai (5) dijelaskan bahwa :
a) Susunan organisasi SMA terdiri atas : Kepala, Wakil Kepala,
Subbagian Tata Usaha; dan Kelompok Jabatan Fungsional.
b) Wakil Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
paling banyak 4 (empat) orang.
c) Wakil Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
melaksanakan tugas di bidang akademik, kesiswaan, hubungan
masyarakat, sarana dan prasarana, dan administrasi Satuan
Pendidikan.
d) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dipimpin oleh kepala yang membawahi Kelompok
Jabatan Pelaksana.
e) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d terdiri atas: guru; dan pustakawan.91
Sebagaimana dalam peraturan tersebut dan melihat susunan struktur
organisasinya sesuai yang tertera pada dokumen profil sekolah diketahui
bahwa dalam menjalankan tugas dan fungsinya SMA PGRI 3 Jakarta
dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bertanggungjawab atas tugas
dan fungsi yang ada di sekolah. Kemudian wakil kepala sekolah yang
terdiri dari urusan kurikulum, kesiswaan, hubungan masyarakat, sarana
dan prasarana, kemudian ada bagian tata usaha, bagian bendahara, serta
jabatan fungsional yang terdiri dari guru, wali kelas, pustakawan dan guru
BK. Berikut uraian tugas dan tanggungjawab dari struktur organisasi SMA
PGRI 3 Jakarta :
a) Kepala Sekolah
91
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repulik Indonesia, Op. Cit.
66
6
3) Arsip Yang Tercipta Atas Pelaksanaan Fungsi Dan Kegiatan Di SMA PGRI 3 Jakarta
Langkah berikutnya yaitu melakukan pendataan arsip yang tercipta atas pelaksanaan tugas serta fungsi, baik substantif
maupun fasilitatif. Berdasarkan analisis fungsi telah diketahui pelaksanaan fungsi yang ada di SMA PGRI 3 Jakarta. Dari kegiatan
yang ada akan menunjukan berbagai macam arsip yang dihasilkan sebagai bukti pelaksanaan tugas dan fungsi sekolah baik,
diantaranya sebagai berikut :
a) Fungsi Substantif
Tabel 4. 6 Jenis Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Substantif SMA PGRI 3 Jakarta
b) Fungsi Fasilitatif
Tabel 4. 7 Jenis Arsip Yang Dihasilkan Atas Fungsi Fasilitatif SMA PGRI 3 Jakarta
1. Program kerja
Penyusunan program kerja 2. Struktur organisasi staff tata
4. Tata Usaha Tata Usaha
tata usaha sekolah usaha Aktif
3. Daftar rincian pembagian
tugas tata usaha
8
Kebersihan :
Membersihkan lingkungan
sekolah
Membantu fotocopy,
penjilidan dan mengantar
surat
Membantu perawatan sarana
1. Buku kegiatan harian
dan prasarana
Administrasi 2. Buku tamu
5. Layanan Khusus Penjaga sekolah/petugas Aktif
Petugas Layanan 3. Program kerja
keamanan
4. Laporan tahunan
Pengamanan dan memonitor
lingkungan sekolah
Mengatur lahan parkir
Menjaga sarana prasarana
sekolah
Koordinasi dengan dinas
terkait keamanan.
4) Penentuan dan Pengolahan Arsip Yang Teridentifikasi Vital
Setelah mengetahui jenis arsip yang tercipta atas pelaksanaan tugas,
fungsi dan kegiatan di SMA PGRI 3 Jakarta melalui analisis organisasi di
atas. Langkah selanjutnya yaitu pengolahan dan menentukan arsip dengan
mengelompokan arsip yang dapat dikategorikan sesuai dengan kriteria
arsip vital dan juga mempertimbangkan aspek resiko dan hukum yang
terjadi apabila arsip tidak ada, hilang ataupun rusak. Sebagaimana yang
dimaksud arsip vital adalah informasi terekam yang sangat penting dan
melekat pada keberadaan dan kegiatan organisasi yang di dalamnya
mengandung informasi mengenai status hukum, hak dan kewajiban serta
asset (kekayaan) instansi. Apabila dokumen/arsip vital hilang tidak dapat
diganti dan mengganggu/menghambat keberadaan dan pelaksanaan
kegiatan instansi.92 Berikut diantaranya arsip yang terkategori vital yang
tercipta dari pelaksanaan fungsi di SMA PGRI 3 Jakarta :
a) Administrasi Kurikulum
i. Dokumen Kurikulum KTSP dan Revisian
b) Administrasi Kesiswaan
c) Hubungan Masyarakat
i. MoU Akademik (Sister School)
ii. MoU non akademik (lembaga kesehatan, kepolisian dan
lembaga sosial)
iii. Buku Notulen Rapat Dewan Sekolah
iv. Data Alumni
d) Kepala Sekolah
i. Buku Notulen Rapat Kepala Sekolah
ii. Lembaran Supervisi Guru Dan Staff
iii. Berkas surat keputusan dan peraturan
e) Administrasi Sarana dan Prasarana
i. Laporan kerusakan dan penghapusan perlengkapan alat
pelajaran sekolah
ii. Buku induk sarana prasarana
92
Arsip Nasional., Loc., Cit.
86
87
Setelah mengelompokan jenis arsip yang dapat dikategorikan vital, langkah selanjutnya yaitu melakukan pengolahan hasil
pendataan dengan analisis hukum dan analisis resiko. Tahap ini membantu untuk memastikan arsip di atas adalah arsip vital
menggunakan analisis hukum dan analisis resiko, adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 8 Analisis Hukum Dan Analisis Resiko Terhadap Daftar Arsip Vital di SMA PGRI 3 Jakarta
Dokumen
Administrasi kurikulum
1 Ya - - H M H H
Kurikulum KTSP dan
Revisian
8
MoU
2 Akademik Ya Ya Ya H H H H
(Sister School)
MoU non
akademik
(lembaga
Hubungan 3 kesehatan, Ya Ya Ya H H H H
Masyarakat kepolisian dan
lembaga
sosial)
Buku Notulen
4 rapat dewan Ya - - M M M H
sekolah
5 Data Alumni Ya - - H H M M
Buku Notulen
6 Rapat Kepala Ya Ya - H H M M
Sekolah
Lembaran
Kepala Supervisi
7 Ya - - M M M M
Sekolah Guru Dan
Staff
Berkas surat
8 Keputusan Ya Ya - H H H H
dan Peraturan
Administrasi Laporan
9 kerusakan dan Ya Ya - H H H H
Sarana dan
penghapusan
9
Prasarana perlengkapan
alat pelajaran
sekolah
Buku induk
10 sarana Ya Ya - H H H H
prasarana
Dokumen
serah terima
11 tanah, gedung, Ya Ya - H H H H
perlengkapan
dan alat
pelajaran
12 Izin Ya Ya - H H H H
Operasional
13 BPKB Ya Ya - H H H H
14 STNK Ya Ya - H H H H
15 Buku induk Ya - - M M M L
perpustakaan
Laporan
tahunan
16 inventaris Ya Ya - H H H H
sarana dan
prasarana
Administrasi Personal file
17 guru dan Ya Ya - H H H H
Kepegawaian
pegawai
Keuangan 18 Rencana Ya Ya - H H H H
9
Kegiatan
Anggaran
Sekolah
(RKAS)
Laporan
alokasi Dana
Setiap Mata
Anggaran
Rutin
(Pemda),
19 Bantuan Ya Ya - H H H H
Opersional
Penyelenggara
n, Bantuan
Operasional
Manajemen
Mutu, Dewan
Sekolah
20 Buku kas Ya Ya - H H H H
umum
21 Buku Ya Ya - M M L L
pembantu kas
Himpunan
22 bukti Ya Ya - H H H H
penguatan
Buku
23 pungutan dan Ya Ya - H M M M
penyetoran
pajak
9
Berita acara
24 pemeriksaan Ya Ya - H H H H
atasan
langsung
25 Himpunan Ya Ya - H H H H
arsip SPJ
Buku
Penerimaan
26 Surat Perintah Ya - - H H H H
Membayar
Uang (SPMU)
Laporan
27 Keuangan Ya Ya - H H H H
Tahunan
28 Buku Induk Ya - - H H H M
Siswa
Buku induk
29 guru dan Ya - - H H M M
Tata Usaha pegawai
30 Data registrasi Ya Ya Ya H H H H
Ijazah/STTB
31 Sertifikat Ya Ya - H H H M
akreditasi
Keterangan :
H : High (tinggi)
M : Medium (sedang)
L : Low (rendah)
9
Metode
Kurun Jangka Lokasi
No. Jenis Arsip Unit Kerja Media Jumlah perlindun Ket.
Waktu simpan simpan
gan
Dokumen Duplikasi
Kertas dan
1. kurikulum KTSP Kurikulum 2019 2 odner 5 tahun dan Kurikulum -
Elektronik
dan Revisian Dispersal
Sampai Ruang
MoU Akademik Hubungan 1
2. 2018 Kertas kontrak Vaulting Kepala -
(sister school) Masyarakat berkas
berakhir Sekolah
MoU non
akademik
Sampai Ruang
(lembaga Hubungan
3. 2019 Kertas 4 berkas kontrak Vaulting Kepala -
kesehatan, Masyarakat
berakhir Sekolah
kepolisian dan
lembaga
sosial)
4. Buku notulen 2020 Kertas 1 buku 3 tahun Vaulting -
Hubungan Hubungan
rapat dewan
9
Hubungan Bimbingan
5. Data Alumni 1981 Kertas 13 buku Selamanya Vaulting -
Masyarakat Konseling
Lembaran
Kepala
7. Supervisi Guru 2019 Kertas 2 odner 1 tahun Vaulting Tata Usaha -
Sekolah
dan Staff
Laporan
Setiap ada
kerusakan dan Sampai
Sarana dan sarana Kertas dan
9. penghapusan 1 odner barang Vaulting Tata Usaha -
Prasarana prasarana Elektronik
perlengkapan alat dihapuskan
baru
pelajaran sekolah
alat pelajaran
Ruang
Sarana dan
12. Izin Operasional - Kertas 1 map Selamanya Vaulting Kepala -
Prasarana
Sekolah
Ruang
Sarana dan
13. BPKB 2019 Kertas 1 buku 5 tahun Vaulting Kepala -
Prasarana
Sekolah
Tata Usaha
Sarana dan
14. STNK 2019 Kertas 1 lembar 5 tahun - dan Kepala -
Prasarana
Sekolah
Tata Usaha
Laporan tahunan Duplikasi
Sarana dan Kertas dan dan Kepala
16. inventaris sarana 2020 1 odner 2 tahun dan -
Prasarana elektronik Urusan
dan prasarana Dispersal
Sarpras
Selama
Personal file guru Kepegawai
17. 1981 Kertas 36 odner aktif Vaulting Tata Usaha -
dan pegawai an
bekerja
Sekolah
Laporan alokasi
Dana Setiap Mata
Anggaran Rutin
Tata Usaha
(Pemda), Bantuan
Duplikasi Bagian
Opersional Kertas dan
19. Bendahara 2019 3 odner 3-5 tahun dan Keuangan -
Penyelenggaran, Elektronik
Dispersal dan Kepala
Bantuan
Sekolah
Operasional
Manajemen Mutu,
Dewan Sekolah
Tata Usaha
20. Buku kas umum Bendahara 2019 Kertas 4 buku 3 tahun Vaulting Bagian -
Keuangan
Tata Usaha
21. Buku pembantu Bendahara 2019 Kertas 4 buku 3 tahun Vaulting Bagian -
kas Keuangan
Tata Usaha
Himpunan bukti
22. Bendahara 2019 Kertas 1 odner 3 tahun Vaulting Bagian -
penguatan
Keuangan
Tata Usaha
Himpunan arsip
25. Bendahara 2020 Kertas 2 odner 3 tahun Vaulting Bagian -
SPJ
Keuangan
Buku Penerimaan
Tata Usaha
Surat Perintah
26. Bendahara 2020 Kertas 1 odner 3 tahun Vaulting Bagian -
Membayar Uang
Keuangan
(SPMU)
Disimpan
28. Buku Induk Siswa Tata Usaha 1983-1984 Kertas 38 jilid Vaulting Tata Usaha -
selamanya
Diperbarui
Buku induk guru Disimpan
29. Tata Usaha dari tahun Kertas 1 buku Vaulting Tata Usaha -
dan pegawai selamanya
2010
Sertifikat
31. Tata Usaha 2019 Kertas 1 lembar 5 tahun Duplikasi Tata Usaha -
akreditasi
b) Perlindungan dan Pengamanan Arsip Vital
Perlindungan dan pengamanan arsip vital merupakan suatu kewajiban
yang tidak dapat dihindari untuk setiap lembaga. Dalam hal ini termasuk
SMA PGRI 3 Jakarta sebagai lembaga pendidikan yang berpotensi tinggi
memiliki arsip vital dari aktivitas pelaksanaan tugas dan fungsinya. Hal ini
dilakukan untuk melindungi arsip vital dari faktor perusak dan pemusnah
arsip.
Dalam kegiatan ini berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan,
upaya perlindungan yang dilakukan SMA PGRI 3 Jakarta yaitu dengan cara
penggandaan (duplication), dengan peralatan khusus (vaulting) dan
pemencaran (dispersal). Penggandaan dilakukan dengan menyalin sebagian
dokumen arsip vital yang diterima, dokumen asli diletakan di ruang kepala
sekolah sedangkan salinannya disimpan di ruang tata usaha. Selain itu bentuk
penggandaan juga dilakukan dengan merubah media arsip, arsip asli dalam
bentuk tercetak dengan media kertas dan arsip salinan dalam bentuk digital.
Pengamanan informasi dilakukan dengan cara memberikan peringatan
dan pemberitahuan secara lisan terhadap orang-orang bahwa dalam dalam
penggunaanya hanya dapat diakses oleh orang tertentu. Adapun dalam upaya
tersebut seperti yang dikatakan oleh Bapak Surya Lasmana bahwa duplikasi
merupakan metode pengamanan yang dilakukan. Setelah di duplikasi
dilakukan pemencaran dari salinanya untuk diletakan di tempat penyimpanan
terpisah.93
Gambar 4. 5 Duplikasi Arsip Yang Disimpan
93
Wawancara dengan Surya Lasmana (Kepala Tata Usaha dan Operator Sekolah), pada Selasa 30
November 2020, di Kantor Kepala Sekolah pukul 11.42 WIB.
98
99
94
Ibid.
95
Arsip Nasional., Op. Cit., h. 20
10
penyimpanan arsip sehingga perbaikan tempat yang rusak dirasa cukup, dan
untuk arsip yang hilang seperti buku induk dilakukan dengan penggantian
arsip dengan buku klaper.
Dilihat dari pemaparan di atas dan prosedur penyelamatan serta
pemulihan terhadap bencana yang dilakukan SMA PGRI 3 Jakarta, menurut
penulis dapat disimpulkan bahwa pelaksanaannya telah sesuai prosedur yang
ada. Namun dalam hal ini diharapkan SMA PGRI 3 Jakarta tidak lengah untuk
lebih mengamankan arsip khususnya yang vital, serta memahami teknik
penyelamatan dan pemulihan sebagai langkah preventif terhadap kelalaian
yang dapat terjadi.
10
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
unit pendukung lainnya yang perlu dilindungi baik fisik maupun informasinya
untuk keberlangsungan operasionalnya.
B. SARAN
104
10
Stepherd, Elizabeth, and Geoffrey Yeo. Managing Records: A Handbook of Principles and
Practice,. London: Faced Publishing, 2003.
Sugiarto, Agus, and Teguh Wahyono. Manajemen Kearsipan Modern Dari Konvensional Ke
Basis Komputer. Yogyakarta: Gava Media, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods),. Bandung: Alfabeta, 2017.
———. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2015.
Sukoco, Badri Munir. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Erlangga, 2007.
Sutirman. ―Urgensi Manajemen Arsip Elektronik.‖ Jurnal Efisiensi XIII (2015): 96–109.
https://journal.uny.ac.id/index.php/efisiensi/article/download/7861/6731.
Utami, Riven Raviah, and Elva Rahmah. ―Perlindungan, Pengamanan, Dan
Penyelamatan Arsip Vital Pengadilan Tinggi Padang.‖ Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan Dan Kearsipan, 2012.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/332.
Williams, Caroline. Managing Archieves Foundation, Principles,and Practice,. Oxfort:
Chandos Publishing, 2006.
Wirawanty, Farida. ―Tata Kelola Penyimpanan Arsip Dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi
Penemuan Kembali Arsip Di Kantor Perpustakaan Umum Dan Arsip Kabupaten
Pamekasan.‖ Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 2 (2014).
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/download/9333/9248.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
107
10
Pedoman Wawancara
Pengelolaan Arsip Vital di SMA PGRI 3 Jakarta
1. Penggunaan Arsip 1. Arsip vital apa saja yang dipinjamkan oleh SMA PGRI
3 Jakarta ?
2. Digunakan untuk keperluan apa saja biasanya
arsip dipinjamkan ?
3. Siapa saja yang boleh meminjam arsip vital?
4. Bagimanakah prosedur peminjaman arsip vital di
SMA PGRI 3 Jakarta ?
5. Bagaimana cara penemuan kembali arsip vital ?
6. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam
penemuan kembali arsip vital?
7. Bagaimana prosedur penggunaan arsip elektronik ?
2. Pemeliharaan Arsip 1. Bagaimana cara memelihara arsip sebagai upaya
pencegahan kerusakan arsip vital di SMA PGRI
3 Jakarta ?
2. Apakah ada kegiatan rutin membersihkan arsip vital ?
3. Adakah larangan yang dibuat khusus di
ruangan penyimpanan untuk memelihara arsip
vital ?
4. Bagaimana upaya pencegahan kerusakan arsip vital
SMA PGRI 3 Jakarta ?
5. Bagaimana upaya pemeliharaan dan pengamanan
yang dilakukan terhadap arsip elektronik ?
3. Penyimpanan Arsip 1. Bagaimana prosedur penyimpanan arsip di SMA PGRI
3 Jakarta ?
2. Azaz apa yang digunakan dalam proses
penyimpanan arsip vital di SMA PGRI 3 Jakarta ?
3. Alat apa saja yang digunakan dalam
penyimpanan arsip vital di SMA PGRI 3 Jakarta
?
4. Bagaimana ketentuan tempat penyimpanan arsip vital
di SMA PGRI 3 Jakarta ?
5. Berapa lama jangka waktu simpan arsip vital di
SMA PGRI 3 Jakarta?
6. Peralatan apa saja yang digunakan dalam
penyimpanan arsip elektronik?
10
disesuaikan dengan arsip yang ada saja. Dan kita lemari mayoritas kayu.
Memang rentan rusak ya dan ada beberapa arsip juga yang rusak.‖
6. Apakah ada anggaran khusus dalam pengelolaan arsip vital ?
Jawab : ―kalau kita memang tidak khusus untuk tenaga kearsipan itu
artinya anggarannya enggak ada, tapi merupakan bagian dari pekerjaan.‖
7. Kendala apa saja yang muncul dalam pengelolaan kearsipan ?
Jawaba : ―memang kendala juga gitu ya bagi sebuah sekolah untuk
menyimpan kearsipan itu sendiri. Seperti yang sudah disebutkan tadi, ya
kita memang punya lemari yang memang arsip itu rentan rusak karena
selalu terbuat dari kayu-kayu seperti ini yang kelembapannya itu tidak
sesuai dengan kertas yang lama sedikit itu rentan rusak. Kendalanya ya itu,
kita belum mempunyai tempat penyimpanan arsip yang sesuai standart lah
ya.‖
Narasumber Pewawancara
kayu kita punya beberapa. Arsip keuangan kita pakai lemari besi.
Arsip vitalnya diletakkan di lemari kepala sekolah.‖
d. Bagaimana ketentuan tempat penyimpanan arsip vital di SMA PGRI 3 Jakarta
?
Jawab : ―ya disesuaikan dengan kategori dan kepentingan suratnya
saja. Sebetulnya kalau itu kan diletakkan di dalam brangkas, tapi
disini ga punya brangkas. Jadi hanya diletakkan di lemari kepala
sekolah, jadi kepala sekolah kalau misalnya keluar ruangan,
ruangannya dikunci.‖
e. Berapa lama jangka waktu simpan arsip vital di SMA PGRI 3 Jakarta ?
Jawab : ―kalau itu kan tergantung kondisi arsip vitalnya juga. Contohnya
ijin operasional itu ada batas waktunya, itu harus diperbarui.
Misalnya lagi surat tanah dan IMB itu ga ada jangka waktunya,
selamanya. Kecuali untuk kreditasi itu 4 tahun sekali.‖
9. Perlindungan dan pengamanan
a. Apakah pernah terjadi kehilangan arsip vital di SMA PGRI 3 Jakarta ?
Jawab : ―kalau ditemuan kayanya tidak ada.. Hanya mereka saja
yang menghilangkan (ijazah). Jadi kita kasih copyannya saja.‖
b. Jika ada, upaya apa yang dilakukan untuk mengembalikannya ?
Jawab : ― sesuai prosedur saja, mereka harus membuat surat kehilangan dulu
dari kepolisian kemudian kita cek dulu arsipnya masuk dan keluar
tahun berapa, jika sudah nanti kepala sekolah membuatkan surat
pengganti resminya dari sini. Hanya menuliskan keterangan bahwa
arsip yang hilang berdasarkan copyan yang ada di sekolah. Jadi
tidak ada pembuatan dokumen baru. Biasanya itu ijazah, bisa hilang
karena tercecer, bencana alam atau kebakaran.‖
c. Cara apa yang dilakukan SMA PGRI 3 Jakarta dalam mengamankan fisik
serta informasi dari arsip ?
Jawab : ― ya duplikasi saja, dari duplikasi itu di lakukan pemencaran di
lemari terpisah. Dan pengaturan pembatasan akses individu‖
d. Kendala apa saja yang terjadi dalam mengamankan arsip vital ?
Jawab : ―kendalanya paling tempatnya terbatas saja ya.
Ruang penyimapanannya tidak ada.‖
10. Penyelamatan dan pemulihan
11
Narasumber Pewawancara
Jawab : ―yang paling pasti banget itu ya awal tahun. Jadi selama satu tahun
itu misalnya kita bikin surat atau ada surat masuk surat keluar gitu kita
taruh di folder dulu, setelah itu baru kita jilid. Iya kegiatannya seperti itu
awal tahun.‖
8. Bagaimana upaya pencegahan kerusakan arsip vital SMA PGRI 3 Jakarta ?
Jawab : ―engga sih langsung. Langsung diletakkan ditempat yang aman dan
tertutup saja. Dan warning ke orang-orang gitu untuk jangan sembarangan
ngambil arsip.‖
9. Bagaimana prosedur penyimpanan arsip di SMA PGRI 3 Jakarta ?
Jawab : ―pertama arsip setelah dibuat, terus ditanda tangani terus disimpan.
Yang membedakan itu ini arsip mutasi itu beda sama arsip umum,
keuangan. Kalo misalnya keuangan ya di bagian keuangan. Contoh KJP
memang suratnya saya yang nyimpen tapi untuk nama-namanya itu bagian
keuangan. Biasanya bedasarkan nomor, nomor urut aja. Itu aja sih yang
untuk masalah klasifikasi.‖
10. Azaz apa yang digunakan dalam proses penyimpanan arsip vital di SMA PGRI 3
Jakarta ?
Jawab : ―campuran aja sih selama ini ga pakai yang khusus gitu.‖
11. Alat apa saja yang digunakan dalam penyimpanan arsip vital di SMA PGRI 3 Jakarta
?
Jawab : ―itu folder ya, laci-laci kaya gini, lemari kayu. Kaya di komputer juga
tetap ada tapi sebisa mungkin kita print out untuk menghindari virus-virus
atau komputer tiba-tiba mati.‖
12. Apakah pernah terjadi kehilangan arsip vital di SMA PGRI 3 Jakarta ? Jika ada,
upaya apa yang dilakukan untuk mengembalikannya ?
Jawab : ―engga sih. Ga fatal banget paling telingsep aja. Ya itu dia ada yang
ngambil pas kita ga ada.‖
13. Cara apa yang dilakukan SMA PGRI 3 Jakarta dalam mengamankan fisik serta
informasi dari arsip ?
Jawab : ―taruh disini saja. Ditaruh dilemari-lemari saja. Yang penting ada lemari ada
tempat buat naruh saja gitu. Untuk informasi ya itu paling dibatasi akses
orangnya.‖
14. Apakah ada arsip vital yang dimusnahkan ? berapa jangka waktu arsip yang
disusutkan ?
12
Jawab : ―engga. ya paling biasanya arsip surat. Surat sih paling kita lihat
jangka waktunya. Iya kadang juga lihat kondisi tempat. Kalo masih
memungkinkan kita arsip surat itu ga ada salahnya kita simpan saja.‖
Narasumber Pewawancara
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA PGRI 3 Jakarta
Status : Swasta
Nomor Statistik Sekolah 301016306037
Nomor Identitas Sekolah 30030
Nomor Pokok Sekolah Nasional 20107326
Akreditasi :A
Alamat Sekolah : Jln. Pondok Labu IB No.29 A Pondok Labu
Cilandak
Telepon / Fax : (021) 7650039, Fax (021) 7698464
Provinsi : Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Kabupaten / Kota : Jakarta selatan
Kecamatan : Cilandak
Kelurahan : Pondok Labu
Kode Pos 12130
Email : Smapgri03jkt@gmail.com
Website : http://www.smapgri3jkt.sch.co.id
b. Misi
Mewujudkan penghayatan terhadap agama yang dianut untuk
meningkatkan iman dan takwa serta akhlak yang mulia sebagai dasar
permikiran, berkata dan berbuat.
1. Meningkatkan pelaksanaan disiplin sesuai dengan proses belajar mengajar.
2. Mengefektifkan program belajar dan mengajar dan bekerja.
3. Menyiapkana peserta didik dan melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggal.
4. Mengioptimalkan pelayanan kepada para peserta didik melalui
peningkatan sarana dan prasarana yang menunjang bagi kecakapan hidup
peserta didik.
5. Meningkatakan prestasi yang terkait dalam bidang keterampilan, seni
pramuka dan OSIS.
6. Meningkatkan daya kreatifitas warga sekolah.
7. Mendorong peserta didik agar mengenal dan menghormati budaya bangsa
secara sopan santun.
c. Tujuan SMA PGRI 3 Jakarta
1. Mempemeningkatkan keimanan dan ketakwaan sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing
2. Meningkatkan profesionalisme, keteladanan dan kedisiplinan warga
sekolah
3. Mengoptimalkan sarana dan prasarana sekolah
4. Meningkatkan mutu lulusan
5. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas administrasi sekolah
6. Mengembangkan pembelajaran intrakurikulum dan ekstrakulikuler
7. Memberikan bekal keterampilan sebagai pengembang bakat, minat dan
kemampuan peserta didik melalui program ekstrakulikuler
8. Melaksanakan budaya interaksi antar peserta didik, pendidik dan tenaga
pendidikan
9. Dengan adanya pandemi covid-19 peserta didik mendapatkan karakter
yang kuat dan memiliki kecakapan hidup untuk dapat menghadapi
pandemic covid-19 dengan baik.
12
Afrinawati, M. 226076566623009
1 GTY/PTY Biologi
Pd 3
Guru Honor 695373764120000
2 Akib Bahasa Inggris
Sekolah 2
Guru Honor Bahasa
3 Anjas Sasmitasari
Sekolah Indonesia
195076566611004
Assawaludin Guru Honor
4 2 Geografi
Fitro, S.pd Sekolah
Ayu Dwi Guru Honor
5 Fisika
martinda Sekolah
Guru Honor
6 Benny Wijaya Penjasorkes
Sekolah
Dalma Suci Guru Honor Bahasa
7
Aprilliyanti, S.pd Sekolah Indonesia
Guru Honor
8 Dedy Irwanto Matematika
Sekolah
12
Jumlah
Kelas Romb. Jumlah
Laki –laki Perempuan
Belajar
MIPA 1 20 17 37
X
IPS 2 34 43 77
MIPA 1 18 13 31
XI
IPS 2 34 34 68
MIPA 1 14 17 31
XII
IPS 2 30 22 52
Ketersediaan
Jenis
No. Jumlah Satuan
Sarana
Lengkap Lengkap Tidak
12
v
2. Kursi kerja 9 Unit
Komputer v
3. 3 Unit
PC
v
4. Printer 2 Unit
v
5. Lemari 10 Set
v
6. Papan Data 2 Unit
v
7. Monitor 1 Unit
v
8. CCTV 1 Set
Kotak-
v
9. kotak 2 Unit
(odner)
v
10. Lampu 3 Unit
v
11. AC Split 1 Unit
v
12. Lampu 1 Unit
Jumlah 40
12
Fasilitas Kearsipan
12
Narasumber
13
BIODATA PENULIS