Anda di halaman 1dari 2

Judul buku: Senyum Karyamin

Pengarang: Ahmad Tohari

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 1995

Tebal buku: 71 halaman

Senyum Karyamin adalah Bercerita tentang seorang pemuda


pengangkat batu kali yang bernama Karyamin. Karyamin dan kawan-
kawannya setiap hari harus mengangkat batu dari sungai ke
pangkalan material. Kesewenang-wenangan para tengkulak
mempermainkan harga batu membuat kehidupan Karyamin dan
kawan-kawannya tak menjauh dari kemiskinan dan kelaparan. Para
pengumpul batu itu senang mencari hiburan dengan menertawakan
diri mereka sendiri. Itu adalah cara mereka untuk bertahan hidup.
“Bagi mereka, tawa atau senyum sama-sama sah sebagai
perlindungan terakhir. Tawa dan senyum bagi mereka adalah simbol
kemenangan terhadap tengkulak, terhadap rendahnya harga batu,
atau terhadap licinnya tanjakan (halaman 3).”

Pagi itu seperti biasa Karyamin mengangkut batu bersama kawan-


kawannya. Namun beberapa kali ia tergelincir. Ia merasakan
matanya berkunang-kunang dan perutnya melilit. Setiap kali tubuh
Karyamin meluncur dan jatuh terduduk, beberapa kawannya
terbahak bersama. Ketika bibir Karyamin nyaris membiru dan pening
di kepalanya semakin menghebat menahan rasa lapar yang
menggigit, Karyamin memutuskan untuk pulang walaupun ia tahu
tak ada apapun untuk mengusir suara keruyuk dari lambungnya.
Kegetiran Karyamin semakin menjadi ketika sesampainya di rumah
Pak Pamong menagih sumbangan dana Afrika untuk menolong orang-orang
yang kelaparan di sana.
Keunggulan buku disini: memberi kesan akrab dan mengetahui segalanya tentang
orang-orang yang diceritakan olehnya kehidupan Karyamin sebagai kuli batu ia
sangat paham dengan kehidupan seorang kuli batu yang selalu kelaparan dan
terlilit hutang dan kurang perhatian serta ia mengetahui bagaimana cara
orang-orang seperti itu menghibur dirinya masing-masing ditengah kesulitan

Kekurangan nya: menurut saya tidak ada karena sudah jelas

Penutup

Anda mungkin juga menyukai