Anda di halaman 1dari 4

Aku Hanya Ingin Membuatnya Tersenyum

Oleh Aldiansyah Aditya


Jadmiko
SMK SMTI Yogyakarta
Nama lengkapnya adalah Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau
Belitung 24 Oktober 1982. Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama
pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil Barraq
Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya
dengan Wadhud. Akan tetapi, ia masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil,
ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun sejak
ia remaja. Andrea diambil dari nama seorang wanita yang nekat bunuh diri bila
penyanyi pujaannya, yakni Elvis Presley tidak membalas suratnya,” ungkap
Andrea.Sedangkan Hirata sendiri diambil dari nama kampung dan bukanlah nama
orang Jepang seperti anggapan orang sebelumnya. Sejak remaja itulah, pria asli
Belitong ini mulai menyandang nama Andrea Hirata. Andrea tumbuh seperti
halnya anak-anak kampung lainnya. Dengan segala keterbatasan, Andrea tetap
menjadi anak periang yang sesekali berubah menjadi pemikir saat menimba ilmu di
sekolah. Selain itu, ia juga kerap memiliki impian dan mimpi-mimpi di masa
depannya.

Andrea Hirata adalah seorang penulis novel yang hebat dan sangat
inspiratif. Andrea Hirata pertama kali merilis novel yang berjudul Laskar Pelangi
(The Rainbow Troops) pada tahun 2005.Novel kedua dari Andrea Hirata adalah
Sang Pemimpi. Sang Pemimpi adalah sebuah kisah kehidupan yang mempesona
yang akan membuat pembacanya percaya akan tenaga cinta, percaya pada
kekuatan mimpi dan pengorbanan, selin itu juga memperkuat kepercayaan kepada
Tuhan. Andrea berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana pembaca akan
menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan
kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru.
Selayaknya kenakalan remaja biasa, tetapi kemudian tanpa disadari kisah dan
karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai, potret-potret kecil yang
menawan akan menghentakkan pembaca pada rasa humor yang halus namun
memiliki efek filosofis yang meresonansi. Beberapa novel yang sudah dibuat oleh
Andrea Hirata: Laskar Pelangi (2005), Sang Pemimpi (2006), Edensor (2007),
Maryamah Karpov, Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010), Sebelas Patriot
(2011), Laskar Pelangi Song Book (2012)
Waktu Pak Balia memperlihatkan sebuah gambar. Dalam gambar itu tampak
seorang pelukis sedang menghadapi sebidang kanvas. Di belakang kanvas itu, berdiri
menjulang Menara Eiffel seolah menunduk memerintahkan Sungai Seine agar membelah
diri menjadi dua tepat di kaki-kakinya. Pada saat itulah aku, Arai, dan Jimbron
mengkristalisasikan harapan agung kami dalam satu statement yang sangat ambisius.
Namun, tak seindah cerita romansa Sungai Seine, muara itu adalah muara air mata.
Beberapa tahun lalu sebuah keluarga Melayu berkebun di pulau kecil tak jauh dari muara.
Dalam perjalanan pulang, perahu mereka terbalik.Sang Ayah merangkul istrinya dan
ketiga anaknya semuanya berada dalam dekapannya. Ia ingin menyelamatkan semuanya.
Sebuah upaya yang sia-sia. Tapi anak tertuanya, Laksmi, selamat.
Laksmi dipungut seorang Tionghoa Tongsan pemilik pabrik cincau dan ia bekerja
di situ. Tapi seperti Jimbon dengan Pendeta Geo, bapak asuh Laksmi justru
menumbuhkan Laksmi menjadi muslimah yang taat. Sayangnya sejak kematian
keluarganya, Laksmi menjadi murung tak sedikitpun senyum atau wajah cerianya. Semua
orang merindukan senyum seorang Laksmi. Tapi nasibnyalah yang membuat ia seakan
tak mempunyai lagi seseorang yang mencintainya, padahal diam –diam Jimbron
mencintai Laksmi setengah mati. Jimbron bersimpati terhadap Laksmi,karena Jimbron
merasa senasib dengan Laksmi. Kesedihan yang mereka alami menyebabkan Laksmi
kehilangan senyumannya dan Jimbron kehilangan suaranya.
Setiap minggu pagi Jimbron selalu pergi ke Pabrik cincau tempat Laksmi
bekerja.dengan senang hati,Jimbron membantu Laksmi tanpa sedikitpun ingin diberi
balasan. Ia selalu membantu Laksmi mencuci kaleng-kaleng yang akan dijadikan sebagai
tempat cincau, dan membantu menjemur daun-daun cincau. Tapi seperti biasa Laksmi
hanya diam dan tanpa ekspreksi sedikitpun. Sering Jimbron datang ke Pabrik cincau
untuk membawakan Laksmi buah kweni dan pita rambut. Jimbron ingin meringankan
beban Laksmi, bagaimanapun caranya.
Saat pembeli sepi, Jimbron beraksi untuk mulai menghibur Laksmi, ia
menceritakan berbagai hal, kadang ia memamerkan asessoris baru sepeda jengkinya
kepada Laksmi. Asessoris kantong kecil untuk senapan seperti yang para koboi miliki
yang hanya diisikan botol air. Tetapi Laksmi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sering Jimbron pergi ke tempat Pak Belia untuk meminta cerita-cerita komedi.
Bersusah payah Jimbron membaca cerpen “Lelucon Musim Panas” karya Alberto
Moravia atau “Karma” karya Khushwant Singh unuk diceritakan kepada Laksmi.
Jimbron dan Arai atau siapapun telah mencobanya,tetapi tak sekalipun memancing
senyum Laksmi. Laksmi tetap saja murung. Senyumnya telah ditelan nasib malangnya.
Bertahun-tahun Jimbron mencoba menarik Laksmi dari kesedihan yang selama ini
ia alami. Mereka mulai cemas, jangan-jangan Laksmi mulai tergantung pada perasaan
yang mengharu biru itu bahkan ia menyukai suasana hatinya saat ini. Setiap disinggun
mengenai kemungkinan itu, Jimbron justru terpuruk bahkan terpuruk semankin dalam
“Aku hanya ingin membuatnya tersenyum…” kata Jimbron dengan beratnya
Keunggulan novel ini yaitu terdapat pada gaya bahasa,latar,alur cerita,moral yang
terkandung didalamnya, dan perwatakan.
Pengarang pandai dalam pemilihan gaya bahasa. Pengearang dapat membawa
pembacanya untuk ikut dalam novel tersebut,sehingga seolah-olah pembaca adalah orang
mengalami peristiwa tersebut
 Keterangan latar (tempat) pada bab ini diutarakan langsung oleh
pengarang,sehingga pembaca tidak sulit untuk menentukan tempat terjadinya
peristiwa. Salah satu conoh kalimat yang menyatakan latar tempat yaitu “Setiap
minggu pagi Jimbron selalu pergi ke Pabrik cincau tempat Laksmi bekerja…”
 Keterangan latar (waktu) pada bab ini diutarakan langsung oleh pengarang seperti
pada kalimat “Setiap minggu pagi Jimbron selalu pergi ke Pabrik cincau…”.
Tetapi latar waktu pada bab ini juga ada yang hanya tersirat sehingga pembaca
dapat mengimajinasikannya sendiri dan membuat pembaca seakan—akan larut
dalam cerita tersebut seperti pada kalimat “Saat pembeli sepi, Jimbron beraksi…”.
Disini pembaca dapat mengasumsikan bahwa “saat pembeli sepi” dapat terjadi di
pagi/siang/sore hari.
 Latar (suasana) yang terdapat pada bab ini, pengarang menggambarkan latar
suasananya hanya tersirat,sehingga pembaca dapat mengimajinasiakan suasana
yang terjadi pada peristiwa tersebut yang menjadikan pembaca lebih merasa
mengalami suasana tesebut. Seperti pada kalimat “Tapi nasibnyalah yang
membuat ia seakan tak mempunyai lagi seseorang yang mencintainya”

Alur pada bab ini yaitu berupa alur campuran yang membuat pembaca dapat
memngetahui asal mula peristiwa tersebut terjadi. Dikarenakan pengarang menggunakan
alur yang mengingat-ingat kembali saat terjadinya peristiwa. Tetapi ada pula yang beralur
maju
Perwatakan pada bab ini diungkapkan secara tersirat oleh pengarang. Kalimat
yang menyatakan watak seorang Jimbron adalah seorang yang tekun dan pantang
menyerah yaitu “Bersusah payah Jimbron membaca cerpen…” disini Jimbron berusaha
keras dan pantang menyerah untuk membuat Laksmi tesenyum kembali.
Nilai moral yang dapat kita ambil dari bab ini adalah sikap pantang
menyerah,tekun dan baik hati. Meskipun Jimbron mempunyai beberapa kekurangan
tetapi tidak menghalanginya berbuat baik terhadap Laksmi. Ia menolong Laksmi dengan
ikhlas dan senang hati, meskipun Laksmi tidak peduli dengan Jimbron, tetapi Jimbron
tetap berusaha mengembalikan senyum Laksmi. Ia berusaha mencari beberapa cerpen
komedi, untuk diceritakan kembali kepada Laksmi dengan harapan Laksmi dapat
tersenyum kembali mendengar cerpen tersebut. Bahkan Jimbron tetap berfikir positif
meskipun ia mendapat tekanan dari orang-orang disekitarnya yang menyatakan bahwa
senyum Laksmi telah hilang.
Nila moral yang kedua yang dapat kita ambil dari bab ini adalah sifat/watak
seorang ayah yang bertanggung jawab. Ayah Laksmi merangkul istri dan ketiga anaknya
saat prahu yang mereka naiki terbaik. Sang Ayah tetap berusaha melindungi anggota
keluarganya hinggi akhir hayatnya.

Anda mungkin juga menyukai