Ekstrinsiknya [Lengkap]
Resensi Novel Koala Kumal- Seperti novel-novel sebelumnya, Novel
koala Kumal adalah salah satu novel yang paling ditunggu-tunggu oleh
penggemarnya. Penulis yang terkenal dengan kisah nyata tentang
percintaan yang digabungkan dengan komedi membuat pembaca merasa
terhibur sekaligus terenyuh akan kisah cintanya.
RESENSI NOVEL KOALA KUMAL
Novel Koala kumal ini bercerita tentang patah hati, dari seorang Dika yang
masih SD kemudian ketika SMA sampai ia mahasiswa atau bahkan yang
masih hangat-hangatnya setahun yang lalu.
Semuanya dituangkan dan dikupas habis disini. Dari bab 1 (satu) yang
menceritakan tentang persahabatan antara kak Dika, Bahri dan Dodo yang
membuatnya beralih profesi dari video game ke petasan jangwe kemudian
berakhir pada layangan “Layangan hijau yang putih itu melayang lemah
tanpa arah, seperti abege yang gagal move on” .
Selanjutnya Pada bab 2 (dua) menceritakan adegan lucu yang diambilnya
pada pembuatan film Cinta Brontosaurus, gila ini adegan asli yang diambil
dari kutipan bokapnya.
Mungkin memang agak kurang pantas jika di kutip disini, penasaran ?
baca sendiri ya novel (koala kumal). Kak Dika tanpa ragu dan secara
blak-blakan menulis apa yang ada di fikiran dan menuangkannya dalam
sebuah tulisan, benar-benar membuat pembaca ngakak tak henti-henti.
Kombinasi antara novel dan komik yang diselipkan dalam beberapa cerita
di buku ini membuatnya terlihat lebih menarik dan menyegarkan mata.
Dalam twitternya, kak Dika mengatakan bahwa favorite partnya adalah
“Perempuan tanpa Nama” pada bab 8 (delapan) halaman 117.
Perempuan tanpa nama, jelas sudah menggambarkan orang yang berhasil
ditemuinya tanpa diketahui namanya. Ada 3 perempuan yang disebutkan
disini, perempuan pertama yang ditemuinya saat di tempat makan (olahan
ayam).
Saat itu kak Dika masih duduk di kakku SD, dia naksir dengan perempuan
yang duduk di meja sebelahnya. Dika hanya diam saja, tidak tahu apa yang
harus dilakukan.
Dia bahkan bolak-balik ke toilet, nongkrong padahal minuman sudah habis
hanya untuk melihat perempuan berkucir kuda itu. Akhirnya dia harus
menelan pahit begitu melihat punggung perempuan itu menjauh dan hanya
bisa mengenalnya sebagai perempuan tanpa nama.
Ke 2, perempuan tanpa nama hadir di pesawat yang mengantarnya saat
terkak ke Bali. Ya, dia adalah seorang pramugari cantik putih tinggi sudah
pasti perfect dimata kak Dika.
Namun, belum saja kenal dan tahu namanya salah seorang penumpang
pesawat menegurnya ketika di toilet “Mas kalau kencing jangan
berceceran dong” disini tawa beradu.
Pramugari itu kemuidan menatapnya jijik, dan mengalah untuk
membersihkan toiletnya. Kasihan sekali kak Dika jadi korban fitnah, baru
berumur 18 tahun mau dapat perempuan cantik, gagal lagi gagal lagi.
Dan perempuan tanpa nama yang ke 3 adalah yang ditemuinya di tempat
pembelanjaan, kak Dika ngumpet-ngumpet diantara baju-baju yang dijual
hanya demi bisa lihat perempuan itu.
Mengingat sudah 2 kali mengalami kegagalan kenalan dengan perempuan
yang ditaksir, kali ini kak Dika memberanikan diri untuk
mengungkapkannya. Dengan gaya yang sok tajir membawa banyak baju,
kak Dika malah disangka pelayan toko tersebut.
Betapa memalukan kak !!! Buang muka lo !!! Kadang pembaca yang
membaca novel koala kumal pada part ini pun turut berduka pada
pengorbanan kak Dika. Setidaknya pasti diantara para pembaca pernah
mengalaminya.
Bab yang unik dan paling lucu menurut mimin adalah ketika kak Dika di
Thailand. Saat itu kak Dika lagi mencoba aplikasi pencari jodoh
bernama Tinder atas usulan parter kerjanya di bangkok.
Semacam facebook namun sedikit berbeda, dimana kita bisa melihat foto
dan kutipan profilnya. Apabila kita tertarik kita like fotonya, dan pilihan
kak Dika jatuh pada perempuan bernama Moo berusia 21 tahun dengan
rahang agak besar dan terlihat percaya diri.
Pikirnya Moo tidak mungkin suka dengan kak Dika yang pendek dan
memiliki tampang seadanya. Tapi, siapa sangka ternyata perempuan cantik
itu memberikan respon yang baik dan minta ketemuan.
Bukan dapat bidadari malah dapatnya bidadara alias waria, karena di profil
tindernya Moo tertulis LB (Lady Boy) dan kak Dika tidak memahami
tentang itu. Bagaimana seandainya mereka menikah ? dan … Hentikan
Dika !!
Banyak lagi bab-bab seru dan seru di buku novel koala kumal ini.
Bahasanya mudah dimengerti, bisa dinikmati semua umur karena lekat
dengan kehidupan sehari-hari.
Sayangnya beberapa cerita klimaksnya kurang greget, seperti di
bab “Balada lelaki tomboi, panduan cowok menghadapi penolakan dan
aku ketemu orang lain”. Yakni Part yang keren dan diksinya bagus juga,
akan tetapi kalimat utuk klimaksnya kurang kress.
Pada bab penutup kak Dika dengan cerdik menulis alasan memilih judul
Koala Kumal. Digoresnya sedikit kisah, dimana mantannya tidak lagi
sama seperti dahulu dan mengumbar sinyal balikan.
kak Dika teringat dengan koala yang ditemukannya di situs internet, koala
yang meninggalkan hutan sebagai tempat tinggalnya, namun saat kembali
tempatnya terasa berbeda. Dari sanalah akhirnya diambil sebagai judul
bukunya yang ke 7 ini “KOALA KUMAL” .
UNSUR INTRINSIK DAN UNSUR EKSTRINSIK
NOVEL KOALA KUMAL
Unsur-unsur instrinsik dan ekstinsik yang terkandung dalam novel koala
kumal adalah sebagai berikut :
TOKOH NOVEL KOALA KUMAL
Adapun tokoh-tokoh yang berperan dalam novel Koala kumal ini
diantaranya :
1. Raditya Dika beperan, sebagai : Dika
2. Sherly Sheinafia, berperan sebagai :Trisna
3. Acha Septriasa, berperab sebagai :Andrea
4. Nino Fernandez, berperan sebagai :James
5. Fero Walandouw
6. Ernest Prakasa
7. Anissa Aziza
8. Dan Tokoh pendukung lainnya
ALUR NOVEL KOALA KUMAL
Alur yang tergambarkan dalam novel koala kumal adalah maju dan
mundur dimana cerita kadang pingback kebelakang dengan sudut pandang
orang pertama pelaku utama