SKRIPSI
Oleh:
DEDE ANIK FH
NIM. 106018200744
NIM r06018200744
Fakultas/Jurusan FlTl?KependidikanIslamManajemenPendidikan
1. Skripsi ini merupakan hasil karya penulis yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I (S1) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang penuiis gunakan dalam penulisan skripsi ini telah
penulis cantumkan dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Flidayatullah Jakarta
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya penulis,
maka penulis bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Jakarta,14Agustus2011
LEMBAR PENGESAIIAN
*
SKRIPSI
, DiajukanKepadaFakultasIlmu TarbiyahdanKeguruan
MencapaiGelarSarjanaPendidikan(S.Pd)
UntukMemenuhiSyarat-syarat
DisusunOleh:
DedeAnik FH
NIM. r060t8200744
Pembimbing:
2011
Jakarta,20 September
Panitia Munaqosah,
Ketua
Drs.RusydyZakaria.M. Ed. M. Phil
198503| 002
NIP. 19560530
Sekretaris
Drs.Mu'arrif SAM. M.Pd
NIP. 19650717 1994031 005
4/-rr
PengujiI
Drs.Akbar Zainudin.MM
,t /u lru
PengujiII
Drs.Mu'arif SAM. M. Pd
NIP. 19650717 199403I 005 :4i'!\
Mengetahui,
Dekan f,'akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
* UJI REFERENSI
olehdosenpembimbingskripsipadatanggal14Agustus2011'
Jakarta,14Agustus2011
DosenPembimbing'
198503
NIP. 19560530
ABSTRAK
Dede Anik FH. NIM : 106018200744. Strategi Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kinerja Guru di SMP Al-Shighor. Skripsi. Jakarta: Program
Studi Kependidikan Islam, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk strategi
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Al-Shighor, “Ma’had
Al-Shighor Al-Islamy Al-Dauly”, Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten
Cirebon, 45182
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif yang didukung pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
studi dokumentasi. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah: Ketua Yayasan,
Kepala sekolah, 4 orang guru, komite sekolah, dan 2 orang wali murid. Jawaban
wawancara tersebut diklasifikasi dan dikategorisasikan berdasarkan aspek dimensi
masalah selanjutnya dianalisis serta diinterpretasikan secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa strategi peningkatan
kinerja guru yang dilaksanakan oleh kepala sekolah SMP Al-Shighor
menunjukkan hasil yang baik dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari berbagai upaya
atau langkah-langkah yang telah dilakukan diantaranya ; pembinaan kinerja guru
melalui pendidikan dan pelatihan (diklat), serta mikro teaching; pembinaan
disiplin guru melalui penerapannya yang bersifat konstruktif; pengendalian dan
pengawasan melalui rapat evaluasi kerja mingguan; motivasi & penghargaan
berupa beasiswa pendidikan, short course ke pare dan parwisata religi/ziaroh wali songo
gratis setiap tahunnya; serta penanaman komitmen dengan menerapkan tujuh
komitmen sebagai upaya mengarahkan para tenaga pendidik untuk melaksanakan
kinerja yang sesuai dengan arah-arah dan tujuan pendidikan.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT,
atas rahmat, karunia serta ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMP Al-
Shighor”. Semua berkat ke-Maha Pengasih dan ke-Maha Pemurah-Nya bagi
hamba-Nya yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu.
Shalawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kepada sang reformis
islam, seorang manusia pilihan yang menjadi teladan bagi umat manusia yakni
Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabat dan ummatnya
yang selalu istiqomah di jalannya.
Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat
mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Akibat berbagai keterbatasan yang dimiliki penulis, untuk itu saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan .
Penulis juga sangat menyadari bahwa dari awal penulisan hingga
selesainya skripsi ini, banyak sekali pihak yang telah membantu baik secara
materil maupun moril. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.,
2. Ketua Jurusan Kependidikan Islam yakni Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed,
M.Phil sekaligus sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya dengan penuh kesabaran
membimbing dan mengarahkan proses penulisan skripsi ini,
3. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan, Drs. Mu'arif SAM, M.Pd
sekaligus Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan arahan-
arahan, nasihat dan motivasi kepada penulis,
ii
4. Pimpinan harian International Islamic Boarding School “Ma’had Al –
Shighor Al Islamy Al-Dauly” KH. Drs. Bisyri Imam beserta Hj.Dzarrotul
Jannah sekaligus orang tua kedua bagi penulis, komite sekolah, guru-guru,
serta staf- staf lainnya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian, sehingga penulis mendapatkan informasi
yang berkaitan dengan skripsi ini,
5. Seluruh dosen dan Civitas Akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan atas ilmu dan wawasan yang diberikan selama penulis belajar di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
6. Ayahanda KH. Syarhani serta Ibunda Hj. Maslukhah, yang selalu
memberikan kasih sayang dan senantiasa mendukung secara moril maupun
materil, yang selalu mendo’akan penulis di sela-sela sujudnya ketika
sholat dan mendo’akannya disetiap waktu, sehingga penyusunan skripsi
ini dapat terselesaikan. Robbighfirlii wa li walidayya warhamhuma kama
robbayani shoghiro. Amin..,
7. My beloved hubby-Que, Muhammad Syauqi, S.Si, yang selalu ada untuk
membantu, membimbing, dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, mohon maaf dan ridlo pada suamiku tercinta, karena dalam hal
penyelesaian skripsi ini terkadang menyita waktumu dan mengurangi
tugas saya sebagai seorang istri. Beribu-ribu ucapan terima kasih, cinta
dan sayang untuk suamiku.
8. Kakak-kakakku yakni Hj. Muslikhah, Hj. Khofifah, Imam Syaikhu, Bisyri
Musthofa, Rizki Hisyam Mamnun, Hj. Arofah Al Munawaroh, dan
Maghfuroh Aprilia beserta semua kakak iparku yang senantiasa
mendukung dan memberikan semangat dalam proses penulisan skripsi.
Juga Adiku tercinta Indana Zulfa yang memberi do’a dan kecerian buat
penulis,serta keponakan-keponakanku yakni Euis Kholilah, Ikhya
Ulumuddin, Muhibbah El Lubabah, M. Wildan, Adelia Tahta Alfina,
Helwa auliyah, Balqis Syahira, Najma Ravelah, M.rafi hilmy, My Special
nephnew M. Kevin Ulumul Fuady (Dede Alit), serta selamat datang
sebuah kehidupan baru buat 2 kepoanakan baruku baby Davina Imtiyaz
iii
dan M.Labib Husain yang menambah warna keceriaan dalam proses
penulisan skripsi ini.
9. Yayu dan adik-adik iparku yakni Naili Hanani, Romzi Ahmad, Najhah
Barnamij, Nida Istiqomah, Syarifah Ro’fah, Rofat Hamzi, Nuvi Nurul
Afiyah, Syafri Ilman yang senantiasa member warna dalam menjalani
kehidupan baru sebagai Istri.
10. Sahabat-sahabat Kampusku Indah Syifa, Dewi Purwati, Eka Setiawati,
Budi Kurniawan, Agus Saepullah yang senantiasa menjadi tempat curhat
dari semester pertama sampai lulus di kampus sekaligus memberikan
masukan-masukan serta berbagi dalam proses penulisan skripsi ini,
Teman-teman KI-MP angkatan 2006 terima kasih kalian sudah
memberikan canda, tawa, senangnya kehidupan kampus. Terutama
“petualangan-petualangan” kita yang tidak bisa dilupakan, yang terekam
dalam memori
11. Sahabat-sahabat Terbaikku yakni Siti Syofah, Nurafiyah, Ade Wila,
Fitriah ramdani, Siti Maryam, yang selalu setia menemani penulis dalam
suka duka,dan terimakasih Kosan Sakinah yang selalu terbuka dikala
penulis membutuhkan tempat persinggahan.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang turut memberikan dukungan dan
do’a dalam proses penulisan laporan skripsi ini.
Hanya Allah yang dapat membalas jasa dan kebaikan Antum sekalian,
semoga mendapat ganjaran kebaikan yang berlipat dari Allah SWT. Amin.
Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis sendiri, dan bagi pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………......................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 9
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 9
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 10
E. Maanfaat Penelitian ............................................................... 10
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian dan Tempat Penelitian .............................. 32
B. Pendekatan dan Metode Peneliti ........................................... 32
C. Sumber Data Penelitian ......................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 33
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................... 34
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 15. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah … 61
vii
pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas .......
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan masalah yang berkaitan dengan hidup dan
kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama
proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya pada
hakikatnya adalah proses yang satu. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh
Rupert C. Lodge bahwa pengertian luas pendidikan “life is education, and
education is life” akan berarti bahwa seluruh proses hidup dan kehidupan
manusia itu adalah proses pendidikan. Segala pengalaman sepanjang
hidupnya merupan dan memberikan pengaruh pendidikan baginya.1
Secara umum, esensi tujuan pendidikan adalah pembentukan manusia
yang bukan hanya dapat menyesuaikan diri hidup dalam masyarakatnya,
melainkan lebih dari itu mampu menyumbang bagi panyempurnaan
msyarakat itu sendiri. Perubahan-perubahan yang terjadi di sekeliling kita,
terutama yang diakibatkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi, demikian
pesatnya sehingga “bekal” pendidikan yang diterima orang tua tidak akan
memadai bagi anak-anak kita, sebab mereka harus menghadapi dunia yang
1
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, Cet.I, 1992), h.10
1
2
Dalam hal ini kemampuan untuk mencetak manusia yang unggul dan
berakhlak mulia sangat ditentukan oleh seorang guru. Guru merupakan salah
satu unsur manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan
dalam usaha pembentukan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar
sekaligus menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional jika sumber-
sumber daya manusia atau tenaga kerja indonesia dalam jumlah yang besar
tersebut dapat ditingkatkan mutu dan pendayagunaanya.4 Guru merupakan
aset dan sumber daya terbesar dalam dunia pendidikan, karena sekolah akan
menghasilkan keluaran yang sangat bagus apabila sekolah tersebut memiliki
2
JJ. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya, Cet .VII, 1999) h.9
3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS,
(Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagian Proyek Penilaian Hasil
Belajar Tahap Akhir Nasional, 2003) h.2
4
E.Mulyasa, Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah,(Jakarta:Bumi
Aksara, Cet.III, 2009) h.87
3
guru yang sangat produktif dan begitupun sebaliknya apabila sekolah tersebut
memiliki guru yang tidak produktif akan mengakibatkan outputnya tidak
dapat relevan dengan tujuan pendidikan.
Dalam Undang-undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005)
tentang guru dan dosen BAB II Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan pasal 6
disebutkan bahwa :
Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan
untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.5
5
Undang- Undang RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.(Jakarta : DPR RI,
2005)
6
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja
Rosda Karya, Cet.XIII, 2004) h.184.
4
muncul. Salah satunya adalah kinerja guru yang belum maksimal dalam
mendidik peserta didiknya di sekolah.
Guru melaksanakan tugas-tugas yang berbeda sesuai dengan tiga
fungsi, yaitu sebagai pendidik, pengajar/pelatih, dan pembimbing. Secara
umum, tugas pokok guru sebagai pendidik adalah mendewasakan peserta
didik, sebagai pengajar/pelatih adalah melaksanakan pembelajaran, dan
sebagai pembimbing adalah menyelaraskan perkembangn peserta didik.7
Konsep pendidik mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk
interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, nonformal,
maupun informal, dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan
tugas perkembangannya secara optimal, sehingga guru mencapai suatu tahap
kedewasaan tertentu.8
Sumber daya organisasi berupa sumber daya manusia sangat berperan
dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan sebuah organisasi. Dalam
dunia pendidikan, guru adalah sumber daya yang nyata, maka sumber daya
guru inilah yang dapat memberikan kemampuan, keterampilan, pengetahuan,
dan motivasi kepada peserta didik. Sumber daya guru pun secara normal tidak
akan produktif jika tidak diarahkan dan dikelola dengan baik melalui
organisasi yang sistematis. Maka pemberdayaan dan pengorganisasian guru
dalam suatu aktivitas tertentu menjadi suatu keharusan bagi setiap lembaga
pendidikan.
Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses
belajar mengajar merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran.
Ketrampilan penguasaan proses belajar mengajar ini sangat erat kaitannya
dengan yugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar dan pendidik. Guru
sebagai pengajar, secara sempit dapat diinterpretasikan sebagai pembimbing
atau fasilitator belajar siswa. Guru sebagai pendidik, mengandung arti yang
sangat luas, tidak sebatas memberikan bahan-bahan pengajaran, tetapi
7
Hikmat, Manajemen Pendidikan, (Bandung : CV.Pustaka Setia, Cet I, 2009), h.286.
8
Mengenai Konsepsi Pendidikan dapat dilihat pada Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam,
(Jakarta : Bumi Aksara, Cet.I, 1992), h.167-185.
5
9
Gunawan Undang, Cucu Komara, Deden Suhendar, Peningkatan Mutu Proses Belajar
Mengajar Sekolah Dasar (Bandung: Cv. Siregar tengah, Cet 1,1996) h.1
10
JJ. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya, Cet .VII, 1999), h.3
11
S.Nasution, Kurikulum dan pengajaran (Jakarta:PT.Bumi Aksara,Cet v,2009) h.86
6
ini dianggap paling mudah bagi seseorang untuk menyajikan secara lisan. Hal
ini harus diperhatikan oleh guru, kesalahan dalam pemakaian metode akan
mengakibatkan kurang tepat sasaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pada kenyataannya guru tidak dengan mudah menjalankan tugasnya
dan mengembangkan potensi dirinya karena dihadapkan oleh berbagai
masalah dalam kehidupannya serta kurangnya fasilitas yang diberikannya
dalam mengajar sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang
pendidik dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa tidak disertai
dengan persiapan-persiapan secara matang, apalagi menambah wawasan dan
pengetahuan dari sumber lain sehingga akan memunculkan kinerja para
pendidik yang tidak produktif.
Masalah lain yang timbul yaitu masih banyak guru yang belum
optimal dalam melaksanakan tugasnya, diantaranya masih banyak guru yang
belum membuat rencana pelaksanaan pembelajarn (RPP), ketidakcocokan
dalam penggunaan metode mengajar, serta ketidaksiapan guru dalam
mengajar.
Mengajar bukanlah tugas sederhana, ia menuntut profesional.
Aktifitas mengajar adalah sangat urgen sebab ia berkaitan dengan upaya
mengubah, mengembangkan, dan mendewasakan insan didik.12 Oleh karena
itu guru dalam mengajar dituntut untuk bekerja secara profesional diantaranya
yaitu dengan keidisiplinan dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga
kependidikan dan tenaga pendidik. Kedisiplinan sangat penting dalam proses
pembelajaran.
Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi
kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin
memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses
pembelajaran.13
12
Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran (Jakarta:PT Rineka Cipta,Cet II, 2004) h.
kata pengantar
13
Tulus TU’U, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta; PT.Grasindo,
2004) h.37
7
14
Ali Imron, Pembinaan Guru Di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1995), h. 10.
15
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,..., h.76
9
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Kurang optimal guru dalam mengajar
2. Ketidakdisiplinan guru dalam mengajar
3. Ketidaksiapan guru dalam mengajar
4. Lemah penguasaan metode mengajar
5. Kurangnya pengawasaan dari kepala sekolah
6. Kurangnya fasilitas dalam pelaksanaan tugas guru
16
Ali Imron, Pembinaan Guru Di Indonesia…, h. 12.
10
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan
masalahnya adalah sebagai berikut :
Bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatan kinerja guru di
SMP Al-Shighor?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
menjelaskan bentuk-bentuk strategi kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru di SMP Al-Shighor.
E. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Penulis, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai strategi
peningkatan kinerja guru.
b. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan
untuk mengembangkan strategi peningkatan kinerja guru.
c. Bagi masyarakat, diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang
strategi peningkatan kinerja guru.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Kinerja diartikan beragam oleh para ahli. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, kinerja diartikan sebagai sesuatu yang dicapai, prestasi yang
diperlihatkan, atau kemampuan kerja.1 Wibowo mengungkapkan bahwa
kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut.2
Sedangkan Anwar Prabu Mangkunegara merumuskan bahwa kinerja
merupakan prestasi kerja atau hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.3
Dari beberapa pengertian di atas, bahwa Kinerja dapat diartikan
dengan kemampuan kerja, aplikasi kerja dan hasil kerja yang dicapai dan
diperlihatkan oleh individu ataupun kelompok dalam suatu organisasi atau
perusahaan.
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002) Cet, 4, h. 570.
2
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) Ed. 1 h. 2.
3
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 4, h. 67.
11
12
Dengan kata lain, guru sebagai salah satu komponen penting dalam
sebuah lembaga pendidikan, diharuskan memiliki potensi mumpuni sesuai
dengan profesinya sebagai guru, lalu ia juga harus mampu menyampaikan
dengan baik semua potensi yang dimiliki dalam bentuk pendidikan dan
pembelajaran, sehingga hasil dari keduanya dapat terlihat dan dirasakan oleh
peserta didik. Berbicara tentang kinerja sangat erat kaitannya dengan apa
yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
Dari beberapa pengertian kinerja, maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja guru dalam meningkatkan pruduktivitas sekolah bukan semata-mata
ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya, melainkan
kualitas unjuk kerja juga penting diperhatikan. Yaitu produktivitas dengan
tolok ukur berdasarkan tingkatannya; prestasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja, hasil kerja, dan unjuk kerja.4
2. Kompetensi Guru
Johnson menyatakan dalam buku yang ditulis oleh Wina Sanjaya
bahwa:”Competency as rational performance which satisfactirily meets the
objective for a desired condition”(Charles E.Johnson,1974). Menurutnya,
kompetensi merupakan perilaku rasional guna mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dengan demikian,
suatu kompetensi ditunjukann oleh penampilan atau unjuk kerja yang dapat
dipertanggung jawabkan (rasional) dalam upaya mencapai tujuan.5
Untuk mencapai keberhasilan, guru harus mempunyai kemampuan
yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Kemampuan tersebut harus di
dasarkan pada setiap kompetensi yang dimiliki. Gordon dalam bukunya E.
Mulyasa menjelaskan aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep
kompetensi sebagai berikut:
4
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), Cet. 9 h. 135-136
5
Wina Sanjaya.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, Cet V, 2006), h.17-18
13
6
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi.
(Bandung: PT Rosdakarya, 2004), Cet. 4, h. 38-39.
14
7
Pupuh Fathurruhman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007),
Cet. 1, h. 45-46.
15
11
Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagian Proyek Penilaian Hasil Belajar
Tahap Akhir Nasional, 2003) h. 18-19
21
13
Hikmat, Manajemen Pendidikan,(Bandung : CV Pustaka Setia, 2009) Cet. I, h.275
23
14
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, ...., h. 146
24
15
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meriah Keunggulan Kompetitif?, (tt.p.:
Erlangga, 2006) h. 12
16
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002) Cet, 4, h.1092
25
17
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
Cet. 9, 2007), h. 128-130
26
terhadap kinerja guru, mengadakan evaluasi terhadap proses dan hasil kerja
(kinerja) guru.
a. Pembinaan Kinerja Guru
Menurut Ali Imron dalam bukunya Pembinaan Guru di Indonesia,
pembinaan guru secara terminologi diartikan sebagai serangkaian usaha
bantuan kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan profesional
yang dilakukan oleh kepala sekolah, pemilik sekolah dan pengawas serta
pembinaan lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar.18
Berbeda dengan pendapat Ali Imron, menurut B. Suryo Subroto
dalam bukunya Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah
mengartikan pembinaan atau pengembangan guru yaitu pengembangan
profesi guru sebagai usaha-usaha melalui keaktifan sendiri untuk
meningkatkan pengetahuan dan kecakapan sehingga akan berguna dalam
menjalankan kewajiban sebagai guru.19
Dari dua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan
pembinan terhadap guru dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
melalui bantuan orang lain, baik itu kepala sekolah, pembina, ketua yayasan,
pengawas dan instansi lain yang akan memberikan pembinaan. Selain itu juga
kegiatan pembinaan guru dapat dilakukan sendiri oleh guru yang
bersangkutan, yaitu dengan keaktifan dan kesadaran diri untuk
mengembangkan potensi diri guru yang bersangkutan.
Ali Imron mengelompokkan pembinaan guru menjadi tiga macam
pembinaan. Pertama, pembinaan kemampuan guru dalam hal memelihara
program pengajaran di kelas; Kedua, kemampuan guru dalam hal menilai dan
memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak didik; Ketiga,
memperbaiki situasi belajar anak didik.20
Dalam hal Pembinaan kemampuan guru dalam memelihara program
pengajaran di kelas, kepala sekolah harus mengetahui dan memahami tahap-
18
Ali Imron, Pembinaan Guru Di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1993) h. 9.
19
B. Surya Subroto, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta Bina
Aksara, 1984) h. 147.
20
Ali Imron, Pembinaan Guru Di Indonesia, … h. 13.
27
21
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h. 141.
28
d. Pemberian motivasi
Setiap tenaga kependidikan memiliki karakteristik khusus, yang satu
sama lain berbeda. Hal tersebut memerlukan perhatian dan pelayanan khusus
pula dari pemimpinnya, agar mereka dapat memanfaatkan waktu untuk
meningkatkan kinerjanya. Perbedaan tenaga kependidikan tidak hanya dalam
bentuk fisiknya, tetapi juga psikisnya, misalnya motivasi. Oleh karena itu
untuk meningkatkan produktivitas kerja, perlu diperhatikan motivasi para
tenaga kependidikan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.24
22
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h. 111.
23
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h. 113.
24
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h.143
29
e. Penghargaan
Penghargaan sangat penting utuk meningkatkan produktivitas kerja
dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui penghargaan
ini tenaga kependidikan dirangsang untuk meningkatkan kinerja yang positif
dan produktif. Penghargaan ini akan bermakna apabila dikaitkan dengan
prestasi tenaga kependidikan secara terbuka, sehingga setiap tenaga
kependidikan meniliki peluang untuk meraihnya. Penggunaan penghargaan
ini perlu dilakukan secara tepat, efektif, dan efisien, agar tidak menimbulkan
dampak negatif.25
Kepala sekolah yang mengerti kebutuahan seorang guru, maka dia
akan memberikan penyemangat agar guru dapat meningkatkan kinerjanya.
Hal ini bisa dengan, kenaikan pangkat, finansial, piagam. Dan harus
disesuaikan dengan tugas yang diberikan serta hasil kerja guru tersebut.
Sebagaimana yang diatur oleh Undang-Undang RI No.14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen bahwa guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa,
dan/atau bertugas khusus berhak memperoleh penghargaan.26
f. Persepsi
Persepsi adalah proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
pancaindera (Badudu, 1990: 675). Sedangkan Sarlito (1982: 76) mengartikan
persepsi sebagai daya mengenal objek, mengelompokan, membedakan,
memusatkan perhatian, mengetahui dan mengartikan melalui pancaindera.
Persepsi yang baik akan menumbuhkan iklim kerja yang kondusif serta
25
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h. 151
26
Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Penghargaan, Pasal
36).
30
C. Kerangka Berfikir
Mengacu pada kondisi riil di SMP Al-Shighor, kepala sekolah sudah
melakukan strategi dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja para gurunya.
Namun, strategi tersebut belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat
pada supervisi yang masih belum memberikan hasil yang baik, yaitu
kurangnya memberikan pengawasan dan pengendalian terhadap proses
mengajar para guru, sehingga sulit untuk mengetahui kekurangan apa saja
pada guru yang harus dibenahi. Selain itu, kepala sekolah juga belum optimal
dalam mengadakan pembinaan terhadap guru dan dalam pengadaan fasilitas
untuk menunjang proses mengajar guru.
Selain kepala sekolah, guru melalui kinerja yang dilakukannya juga
memilki pengaruh dalam peningkatan kualitas pendidikan. Namun, kenyataan
yang ditemukan, sebagian guru masih belum memenuhi kompetensi mereka
sebagai seorang guru, baik itu kompetensi pribadi, profesional, dan sosial
27
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, … h. 151
31
Feedback
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
32
33
pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.1 Penelitian ini hanya
mendeskripsikan keadaan atau gejala sesuatu apa adanya, artinya penelitian
ini bermaksud untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, dan
menginterpretasikan situasi atas kejadian riil di lapangan.
Data yang hendak dikumpulkan dalam penelitian adalah yang
berkenaan dengan pelaksanaan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru. Data yang akan diperoleh adalah data kualitatif yang memberi
gambaran tentang strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di
SMP Al-Shighor.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet.XVII, 2002) h.6
34
Untuk jelasnya, kisi-kisi ini dapat dilihat pada pedoman wawancara dan
dokumentasi transkip wawancara terlampir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
37
38
3. Sistem Pendidikan
Melaksanakan Pendidikan terpadu selama 24 jam setiap hari melalui
tiga Pusat Pendidikan, yaitu:
a. Pendidikan Asrama
Pendidikan keluarga di International Islamic Boarding School
“Ma’had Al-Shighor Al-Islami Al-Dauly” dilakukan oleh bagian Asrama
putra dan putri secara terpisah. Lembaga ini berfungsi sebagai pengganti
orang tua yang bertugas menyediakan semua fasilitas yang diperlukan santri,
di antaranya akomodasi, konsumsi, air, listrik, kenyamanan, keamanan dan
lainnya. Di samping itu, bertugas memberikan pendidikan yang seharusnya
diberikan dalam keluarga yaitu:
40
b. Pendidikan Sekolah
Pendidikan Sekolah terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah sampai
Mahasiswa. Program pendidikannya terintegrasi sebagai berikut:
1) Pendidikan intelektual yang meliputi Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) sesuai ketentuan pemerintah yang
diintegrasikan dengan nilai-nilai kepesantrenan (IMTAQ) dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
2) Pendidikan keterampilan bahasa
c. Pendidikan Lingkungan
Pendidikan keluarga dan sekolah merupakan fondasi dasar
terbentuknya kepribadian seorang anak, namun demikian sebaik apapun
pendidikan yang diberikan akan menjadi sia-sia jika tidak didukung oleh
lingkungan yang kondusif. Oleh karena itu International Islamic Boarding
School “Ma’had Al-Shighor Al-Islami Al-Dauly” menciptakan pendidikan
lingkungan yang Islami dengan cara menjadikan masjid sebagai sentral
aktivitas. Dengan demikian semua aktivitas dijiwai dan diwarnai oleh shalat
lima waktu yang menjadi tiang utama agama Islam. Selain itu, berbagai
bentuk aktivitas juga diberikan kepada santri dengan harapan akan
membentuk pribadi-pribadi yang peduli terhadap berbagai masalah social dan
lingkungan alam sekitarnya.
4. Jenjang Pendidikan
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Manbaul Hikmah
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Shighor
41
b. Keadaan Siswa
Siswa SMP Al-Shighor berasal dari berbagai daerah di Indonesia
terutama dari kota-kota sekitar kabupaten Cirebon disamping dari daerah
Cirebon sendiri, dengan berbagai macam latar belakang ekonomi orang tua,
kebanyakan dari mereka adalah petani dan nelayan, dan Pegawai Negeri Sipil
sebagai tenaga pengajar (guru), serta sebagian kecil birokrat serta tokoh
politik.
Keadaan siswa tahun ajaran 2010/2011 sebagaimana tertera dalam
tabel ini :
Tabel 3. Keadaan Siswa
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
VII A 9 13
VII B 12 17
VIII A 14 16
VIII B 12 10
IX A 7 10
IX B 10 9
Jumlah 64 75 139
20 Koperasi/kantin 1 Baik
21 Kendaraan Operasional 3 Baik
22 Halaman Upacara 1 Baik
23 Gudang 3 Baik
Sumber :Profil SMP Al-Shighor Tahun 2010/2011
7. Proses Pembelajaran
Kegiatan – kegiatan pendidikan yang telah dillaksanakan selama satu
tahun pelajaran 2010/2011 sebagai berikut:
a. Penerimaan Siswa Baru
Meliputi :
1) Pembentukan panitia PSB
2) Pendaftaran Siswa Baru
3) Seleksi Masuk
4) Masa Orientasi Siswa Baru (MOS)
b. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari
- Pukul 07.00 s/d 14.00
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun pelajaran
2010/2011 sebagai berikut :
a. Penyusunan jadwal pelajaran dan pembagian tugas
b. Belajar efektif sesuai dengan kalender pendidikan yang ditentukan
oleh diknas
c. Absensi siswa dan kehadiran guru
d. Evaluasi hasil belajar baik berskala, Mid tes maupun tes Akhir
semester
e. Pengisian rapot dan pembagiannya
f. Persiapan dan pengayaan Ujian Nasional
10. Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di SMP Al-Shighor adalah kurikulum
berstandar nasional yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional
yang diarahkan ke sekolah Berstandar Internasional dengan modifikasi dan
penambahan mata pelajaran muatan lokal sesuai dengan visi dan misi sekolah
dan Ma’had.
Nining IPA Disini saya sangatlah diperhatikan, dari segi makanan, minuman, dan lain
sebagainya. Misalkan, untuk makan siang dan cemilan, kami tinggal
Supriatin, makan saja, semuanya sudah dipersiapkan. Untuk masalah keamanan,
S.Pd.I kami dibantu oleh security, apabila terjadi masalah seperti kekerasan
(perkelahian), maka yang melerai pertama kali adalah tugas dia,
sedangkan kami akan membimbing siswa apabila menghadap guru BK
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Saya jarang sekali
menjustifikasi siswa saya, karena saya menganggap mereka adalah anak
saya sendiri. Jadi apabila ada masalah, saya juga terkadang menengahi
mereka, jangan sampai ada orang tua yang dipanggil. Karena ini akan
mempengaruhi psikologis diri siswa. Dari beberapa siswa yang
bermasalah, terkadang mereka lebih terbuka kepada saya, jadi selaku
guru, saya juga terkadang menjelma sebagai teman mereka, bahkan
sebagai sahabat mereka.
Dodi Faktor-faktor yang anda sebutkan tadi sudah cukup memadai karena
Bahasa
Inggris
Drs. H. Bisyri Lembaga kami merupakan sebuah boarding school yang diasramakan.
Kira-kira 80% tenaga pengajar dan pengurus yayasan kami juga berada
Imam, M.Ag satu atap didalam lingkungan kampus lembaga kami. Jadi hubungan
emosional antara pengurus yayasan dan guru-guru merupakan faktor
paling penting dalam usaha terus dan terus membangun yayasan kami
Ketua Yayasan
menjadi lebih baik. Kami dalam rangka memberikan rasa nyaman kepada
para fungsionaris yayasan dan guru-guru lembaga kami menyediakan
fasilitas-fasilitas penunjang berupa mobil yayasan, motor, kamar untuk
beberap guru dan juga rumah untuk guru yang sudah menikah juga
fasilitas-fasilitas lain yang intinya kami berikan agar para pengurus
merasa betah dan menikmati keberadaannya didalam lembaga. Kami juga
memberikan seluas-luasnya kesempatan bagi pengurus untuk berani
bertindak mengekspresikan hobbi mereka dan mencurahkannya dalam
lembaga kami. Sebagai contoh, beberapa pengurus yang menyukai
olahraga dipersilahkan mengembangkan olahraga di lembaga kami. Juga
beberapa pengurus yang aktif dalam dunia penelitian maupun akademis
juga didukung untung mgembangkan keahliannya tersebut.
Dra. Hj. Jelas saya memperhatikan faktor-faktor peningkatan kinerja para tenaga
pengajar yang ada disekolah ini, diantaranya
Dzarrotul a. faktor fisiologis, saya rasa sudah sangat terpenuhi kebutuhan ini,
Jannah misalnya tersedianya makanan, minuman kapan saja guru inginkan.
semua itu ada yang menyediakannya apalagi kebutuhan ini
merupakan kebutuhan yang dapat dibilang tidak bisa ditunda - tunda.
b. Selain itu juga saya sebagai pimpinan dalam struktural sekolah
seyogyanya memberikan kenyamanan terhadap para guru agar
tercipta kerja sama dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan
pendidikan yang ingin diwujudkan. Saya memberikan kebebasan
untuk melakukan apa saja kepada mereka agar mereka merasa
nyaman, betah, dan tentram berada dilingkungan yayasan dan
sekolah ini sehingga mereka juga nyaman dan fokus dalam
menjalankan tanggung jawabnya sebagai tenaga pengajar yang
professional.
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
diskusi dengan para siswa yang ada di SMP Al-
Shighor ini mengenai guru-guru pada saat
mereka mengajar, dari situlah saya mendapat
informasi siapa saja guru-guru yang sudah
menguasai bahan ajar dan guru-guru yang belum
menyiapkan bahan ajar sebelum dipresentasikan
dikelas. Dan informasi tersebut dijadikan bahan
musyawarah atau rapat yang diadakan setiap
minggu.
Drs. H. Bisyri Menurut saya saat ini kompetensi guru kami
Imam, M.Ag dam penguasaan materi ajar sudah sangat baik.
Karena kebanyakan dari mereka adalah fresh
graduate dari kampusnya masing-masing,
mereka sangat segar dalam mengajar dan
Ketua Yayasan
M. Asroruddin
dengan baik yah itu tadi agar proses belajar
mengajar berjalan dengan lancer
Dodi mengenai peran guru sebagai seorang pendidik,
Nurwansyah, hal ini sebagai demonstrator, pengelola kelas,
Bahasa
Inggris
Kepala Sekolah
Jannah dengan murid, mereka dapat menciptakan
suasana kelas aktif, murid-murid tidaka hanya
diam mendengar guru menjelaskan pelajaran
atau mengantuk. Alhamdulillah guru-guru disini
dapat menciptakan suasana belajar siswa dengan
aktif dan kritis
Sumber : Diambil dari hasil wawancara 27 April s/d 11 Mei 2011
Kepala Sekolah
ini juga berpengaruh betul terhadap jiwa
keprofesian mereka, sehingga mereka tahu
makna mengajar perspektif tujuan kemanusiaan
dan kemasyarakatan. Seperti bagaimana mereka
harus dekat dengan murid, menyelasaikan
masalah-masalah murid, baik itu berkaitan
dengan masalah belajar murid maupun masalah
sosial murid.
Sumber : Diambil dari hasil wawancara 27 April s/d 11 Mei 2011
Tugas utama seorang guru adalah mendidik dan menjadi suri tauladan
kepada para muridnya. Hal ini menjadi tolak ukur apabila mereka (siswa)
nantinya setelah keluar dari pondok, akan langsung berhubungan dengan
masyarakat. Dalam penerapannya, pondok ini mewajibkan para siswanya
hidup dipondok selama 24 jam. Jadi segala aktifitas mereka termonitoring
oleh para guru, dan apabila dipandang tidak sesuai, maka dari pihak guru bisa
memperbaikinya terlebih dahulu sebelum mereka terjun langsung ke
masyarakat.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa para guru tinggal satu
lingkungan dengan para siswa, dengan pengawasan selama 24 jam di bawah
naungan pondok pesantren, hal ini memudahkan para guru dalam mendidik
siswa, sehingga para guru dapat mengetahui keseharian para siswa. Dengan
terus hidup bersama selama 24 jam ini, secara otomatis berpengaruh terhadap
penyikapan para guru (notabene sebagai seorang yang lebih tua) kepada para
siswa (dengan usia yang lebih muda), rasa belas kasih sayang akan terus
tumbuh, dan dengan sendirinya pun para guru tergugah untuk membimbing
pada ajaran-ajaran akhlak mulia. Dengan kondisi tersebut, sehingga jelaslah
bagaimana peningkatan kerja guru sebagai pendidik yakni profesinya dalam
menanamkan nilai-nilai kemanusisaan dan kemasyarakatan, mengingat
berada di bawah naungan pondok pesantren sebagai upaya pencapaian
pendidikan karakter yang berbasis budaya pondok pesantren.
60
M. Asroruddin
menggali peotensi anak didik karena itu semua
merupakan bagian dari tujuan pendidikan
Dodi disamping mengajar, membimbing merupakan
Nurwansyah, tanggung jawab seorang guru. Membentuk
Bahasa Inggris
Tabel 15. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah
NAMA GURU JAWABAN
Naili Hanani, PAI Kepala sekolah sebagai pimpinan dalam
SH.I organisasi sekolah, memiliki beberapa tugas dan
peran utama terutama dalam hal kebijakan, yakni
sebagai penentu kebijakan beberapa rumusan
yang berkaitan dengan manajemen, kegiatan
belajar mengajar, kurikulum, dsb. Beberapa
tugas dan peran juga seperti halnya tugas dan
peran guru. Kepala sekolah sebagai pimpinan
tidak harus duduk diam di kantor dan hanya
mengawasi kinerja-kinerja bawahannya. Namun,
kepala sekolah juga harus terlibat dalam
kegigatan belajar mengajar
Kepala sekolah menurut saya adalah seperti
seorang direktur atau manajer dalam sebuah
perusahaan, dimana ia harus mengetahui
IPS
apabila guru tidak masuk dan menjadi suritauladan bagi para tenaga pengajar
lainnya.
Pendapat lain (komite sekolah dan wali murid), menunjukkan bahwa
kepala sekolah sudah melaksanakan peran dan tugasnya dengan baik, mulai
dari mengajar, kedekatan dengan murid dan para guru, sampai pada
kerjasama dalam pelaksanaan kinerjanya dengan para guru dan elemen-
elemen sekolah lainnya.
Dengan mengetahui kinerja kepala sekolah, para guru dengan mudah
memahami dan melaksanakan tugas-tugas mereka dibawah pimpinan dan
instruksi kepala sekolah. Dengan ini juga, para guru dapat bekerjasama
dengan baik dengan kepala sekolah, sehingga apa saja yang harus dicapai
dapat dilaksanakan dengan penuh gotong royong, seiring dan selaras dengan
apa yang menjadi tujuan pendidikan dalam pelaksanaan teknis program
pendidikan.
IPA
Ada beberapa guru yang memiliki kedisiplinan
yang tinggi mendapatkan penghargaan dari
kepala sekolah
Dra. Hj. Dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar
Dzarrotul saya adakan micro teaching kepada para guru di
Jannah SMP Al- Shighor. Ada dua kategori yang
Kepala Sekolah
diadakan yaitu micro teaching dengan
penggunaan bahasa inggris sebagai pengantarnya
bagi guru umum dan micro teaching dengan
penggunaan bahasa arab sebagai bahasa
pengantarnya bagi guru – guru agama. Dalam
micro teaching yang saya adakan 2X dalam
sebulan, saya sendiri yang menyaksikan dan
menilai sejaumana kinerja para guru disini
Sumber : Diambil dari hasil wawancara 27 April s/d 11 Mei 2011
Sekolah
Kepala
Jannah bagaimana menyusun RPP, media-media apa
saja yagn dibutuhkan dalam mengajar, metode
mengajar yang digunakan, serta bagaimana
mengelola kelas dengan baik
Drs. H. Bisyri Secara jujur saya beranggapan bahwa
Imam, M.Ag kompetensi guru dalam hal administrasi sekolah
masih belum sempurna. Kurangnya sosialisasi
Ketua Yayasan
dan pendidikan administrasi terhadap para guru
masih menjadi kendala. Kami biasanya
melakukan upgrading berkala dalam pendidikan
administrasi, namun itu belum cukup saya
berharap ada partisipasi pemerintah dalam hal ini
depdiknas dalam membantu membangun
pengetahuan administrasi kepada para guru dan
fungsionaris yayasan di lembaga kami
Sumber : Diambil dari hasil wawancara 27 April s/d 11 Mei 2011
Dalam hal ini biasanya dari pihak yayasan, komite ataupun kepala
sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk peningkatan
kurikulum yang ada, apabila ada kurikulum baru yang baru, maka akan
diterapakan di sekolah, hal ini tentunya ditunjang dengan fasilitas-fasilitas
yang selalu dimonitoring oleh pihak sekolah. Kepala sekolah selalu
memberikan pembinaan terhadap para guru demi memperbaiki kinerja para
gurunya.
Pembinaan-pembinaan tersebut berupa arahan dan controlling
(pengawasan) oleh kepala sekolah kepada para guru tentang bagaimana cara
mereka mengajar, bagaimana mereka menyiapkan perangkat-perangkat dalam
mengajar, tentunya dengan penyediaan alat-alat atau media mengajar yang
sudah disediakan oleh kepala sekolah. Upgrading berkala, forum diskusi,
diklat (pendidikan dan pelatihan) dan micro teaching diadakan hampir
seminggu sekali, sebagai upaya mengevaluasi, mengarahkan, serta
pembinaan-pembinaan untuk meningkatkan kualitas kinerja yang lebih
produktif.
66
IPS
M. Asroruddin lain selalu diberi masukan-masukan mengenai
bagaimana perilaku dalam mengajar dengan
baik
Dodi kapala sekolah sudah berusaha meningkatkan
Nurwansyah, kewibawaan guru, kematangan dan kedewasaan
Bahasa
Inggris
S.Pd.I dengan cara setiap guru diberi kepercayaan
untuk mengimami sholat, menjadi Pembina
upacara, serta pembimbing anak-anak
bermasalah disekolah maupun dipesantren
Nining Dalam peningkatan kewibawaan kita dimata
Supriatin, siswa dan proses kematangan dan pendewasaan,
IPA
disegani, sehingga faktor ini dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses
belajar mengajar.
Nining Dalam hal ini memang kita belum banyak aturan tertulis dan
IPA
baku. Biasanya kalau ada yang baru ataupun ada yang melanggar
Supriatin, sanksi, kita akan diskusikan dengan pihak terkait dan akan
S.Pd.I memberikan contoh kepada siswa-siswa yang lain
Dra. Hj. Mengenai kedisiplinan guru yang ada di SMP Al-Shighor ini,
saya rasa para guru disini sudah belajar untuk disiplin, masuk ke
Dzarrotul kelas sudah tepat waktu, memakai durasi waktu belajar mengajar
Jannah sudah baik, tapi menyelesaikan tugas kependidikannya seperti
administrasi yang mungkin belum sepenuhnya disiplin, mungkin
karena adanya miskomunikasi antara guru dengan instruktor.
Tapi sejauh ini masih daapat diatasi. Saya selalu mengecek
setiap pagi ke setiap kelas untuk mengetahui proses belajar
mengajar setiap harinya dan memeriksa absensi guru.
Seandainya ada guru yang tidak masuk/tidak mengajar saya akan
Kepala Sekolah
Imam, M.Ag membahasakan itu dan berani menegur guru-guru yang tidak
disiplin dan tidak komitmen dalam bekerja. Sangsi dalam
lembaga kami tidak merupakan sebuah elemen penting. Karena
menurut kami kebersamaan dalam kerja justru akan membawa
kebaikan kepada lembaga. Kebersamaan dan hubungan
emosional yang baik akan menjadi lebih penting dalam menjaga
disiiplin kerja para guru. Singkatnya daripada memberi sangsi
karena tidak disiplin, lebih baik meningkatkan kedisiplinan kerja
Sumber : Diambil dari hasil wawancara 27 April s/d 11 Mei 2011
70
Dalam penerapan disiplin, belum ada sanksi yang baku, tetapi apabila
ada pelanggaran untuk para tenaga pengajar dipanggil oleh pihak kepala
sekolah dan bertemu secara face to face. Budaya saling menegur dan
mengingatkan satu sama lain pun dilaksanakan upaya penerapan disiplin,
walupun tidak ada sangsi yang diberikan, dengan demikian para tenaga
pengajar akan malu dengan adanya teguran dan dia juga akan malu dengan
kesalahan yang dilakukan.
Penerapan disiplin yang dilakukan lebih bersifat konstruktif, dengan
mengabaikan sangsi atas ketidakdisiplinan para guru, ternyata lebih mampu
meningkatkan kerja guru dengan segala ketulusan dan totalitas pelaksanaan
tugas, seperti juga yang dikatakan oleh ketua yayasan, bahwa dari pada sibuk
dengan sangsi-sangsi yang diberikan, lebih baik berfikir dan bertindak pada
arah yang lebih meningkatkan kinerja.
M. Asroruddin
menanyakan akan tugas dan pekerjaan guru,
pembicaraan secara langsung face to face pun
dilakukan oleh kepala sekolah. Simulasi
pembelajaran dalam bentuk program micro
teaching yang diadakan satu kali dalam dua
minggu
71
Bahasa
Inggris
S.Pd.I pengawasan kepala sekolah juga setiap minggu
mengadakan rapat dan membicarakan hal atau
maslah yang terjadi pada kinerja guru dan
dibahas dalam rapat tersebut
Nining Karena disini kita lebih dekat, makanya kita bisa
Supriatin, memberikan pelajaran tidak hanya di dalam
S.Pd.I kelas, tetapi juga di luar kelas. Biasanya setiap
satu minggu sekali kami mengadakan rapat
IPA
internal dengan kepala sekolah untuk mengecek
apa yang sudah kami ajarkan kepada anak didik
kami dan apa yang perlu kami perbaiki dari sisi
metode pengajarannya
Dra. Hj. Hampir seminggu sekali saya kumpulkan para
Dzarrotul guru, kami diskusikan masalah-masalah yang
Jannah ditemukan oleh mereka ketika mengajar, ada pun
Kepala Sekolah
M. Asroruddin
pada guru yang kinerjanya dapat dikatakan
memuaskan
73
Dalam hal ini, apresiasi diberikan kepada para tenaga pengajar yang
bekerja dengan baik dan optimal. Apresiasi ini diberikan agar para guru yang
lain bisa mencontohinya, dan yang menjadi contoh harus bisa menjadi lebih
baik agar bisa menjadi guru percontohan, bahakan mendapatkan yang lebih
baik.
Apresiasi yang diberikan berupa pujian dan pemberian reward, setiap
resepsi perpisahan, atau di sekolah tersebut diistilahkan dengan “akhir
sanah” yang dilakukan setahun sekali, guru yang berprestasi dan teladan
diberikan penghargaan dan sertifikat. Dan guru-guru tersebut pun diberikan
kesempatan untuk mengikuti studi tour gratis dan kursus bahasa Inggris di
Pare, Kediri. Dengan motivasi dalam bentuk apresiasi-apresiasi tersebut, para
guru dapat berlomba-lomba dalam meningkatkan prestasi kinerja mereka
dalam proses belajar mengajar, dan proses belajar mengajar berjalan makin
lebih baik seiring dengan peningkatan kinerja mereka.
74
Para tenaga pengajar yang dapat menunjukkan prestasi yang baik akan
diberikan reward berupa short course ke Pare, Kediri. Selain itu ada juga
yang mendapatkan berziarah gratis ke makam Wali Songo, kenaikan pangkat,
beasiswa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.
Seperti juga yang sudah dijelaskan, atas penghargaan-penghargaan
tersebut, dapat meningkatkan kualitas kerja guru, terutama bagi guru
berprestasi yang belum menyelesaikan pendidikan, dengan diberikannya
75
Dalam hal komitmen, kesemua elemen yang ada didalam pondok ini
mengacu kepada 7 komitmen, akhlakul karimah; intelektualitas dan
proffesionalitas; peduli dengan kemajuan; hidup untuk pengabdian;
kemandirian; kebersamaan; nasionalisme. Selain ketujuh hal tersebut, masih
ada dasar dari ketujuh itu semua. Itu tercermin di dalam QS at-Taubah:105.
Masalah komitmen guru terhadap kinerjanya, guru yang memilki
motif dan komitmen pribadi, dan mereka tidak konsisten dalam mengajar
terhadap tujuan-tujuan pendidikan yang sebenarnya, sehingga terjadi
pembiasan dalam proses belajar mengajar, hal ini menghambat dan
mengganggu proses belajar mengajar. Dengan demikian, kepala yayasan
77
dari kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan, sampai pada alat-alat
transportasi seperti mobil dan motor inventaris yayasan. Dengan ini guru dapat
melakukan segala aktifitasnya dengan nyaman. Hal ini sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow mengatakan dengan terpenuhinya
kebutuhan dasar, maka akan meningkat pula kebutuhan yang ada. 1 Kebutuhan
yang paling dasar adalah kebutuhan akan sandang, pangan dan papan dan yang
paling tinggi adalah aktualisasi diri. Di SMP Al-Shigor, kebutuhan-kebutuhan
tersebut sudah terpenuhi dengan baik.
Dengan segala pemenuhan tersebut, para guru dapat menjalankan
aktifitasnya dengan aman dan nyaman. Disamping itu, lokasi yang strategis dan
rasa kekeluargaan diantara pihak-pihak disana pun sangat mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan mereka dalam beraktifitas di sana. Sehingga mereka
dapat meningkatkan kinerja, terhidar dari gangguan, dan bekerjasama dengan
baik.
Selain itu, kompetensi yang dimiliki para guru menunjukkan bahwa
mereka memilki potensi yang mapan dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar, mulai dari metode dan pendekatan yang dipakai, penggunaan media
ajar, sampai pada pengelolaan kelas. Namun, dalam hal administrasi, setelah
penelitian dilakukan di SMP ini, menunjukkan bahwa mereka dalam pelaksanaan
tugas-tugas administrasi masih belum optimal. Akan tetapi, dengan minat yang
sangat besar dimilki oleh para guru akan profesi mereka, sangat memacu mereka
untuk terus banyak belajar banyak akan profesi keguruan mereka, sehingga
mereka dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas kerja mereka.
Begitu juga mengenai kedisiplinan, kedisiplinan diterapkan dengan baik,
walaupun belum ada aturan baku mengenai kedisiplinan terutatama dalam hal
sangsi. Apabila guru ada yang melanggar kedisiplinan, maka kepala sekolah akan
langsung memanggil mereka dan bertemu secara face to face. Disini guru hidup
dan bertempat tinggal di dalam asrama, jadi untuk keterlambatan dan
ketidakhadirian sangatlah diminimalisir. Apabila tidak hadir dalam mengajar,
1
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), Cet. 9 h. 145-146.
82
kepala sekolah dapat dengan mudah menjangkau mereka untuk menegur dan
memperingati guru. Budaya saling mengingatkan dan menegur antar sesama guru
pun diterapkan, sehingga mereka akan malu untuk melakukan kesalahan.
Penerapan disiplin yang dilakukan lebih bersifat konstruktif, dengan mengabaikan
sangsi atas ketidakdisiplinan para guru, ternyata lebih mampu meningkatkan
kerja guru dengan segala ketulusan dan totalitas pelaksanaan tugas.
Dengan demikian, di SMP Al-Shighor ini, segala pemenuhan kebutuhan,
kedisiplinan, potensi, dan peran serta guru menunjukkan bahwa dalam
pelaksanaan tanggung jawab mereka sebagai seorang guru menunjukkan kinerja
yang baik.
Hal ini juga ditunjang dengan adanya berbagai strategi yang dilakukan
oleh kepala sekolah bersama dengan komite sekolah, dan pihak-pihak yayasan.
Kepala sekolah sangat piawai dalam menerapkan strateginya, bisa dilihat seperti
menumbuhkan jiwa seorang pendidik yang ditegaskan dan tertuang dalam 7
Komitmen Al-Shighor (Akhlakul Karimah, Intelektualitas dan Profesionalitas,
Peduli dengan Kemajuan, Hidup untuk Pengabdian, Kemandirian, Kebersamaan,
dan Nasionalisme), pemberian penghargaan-penghargaan yang berupa beasiswa
dan kursus gratis kepada guru-guru yang berprestasi dan yang belum
menyelesaikan studi, serta dengan adanya program micro teaching.
Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa strategi yang dipakai oleh
kepala sekolah bersama dengan pihak-pihak terkait dalam peningkatan kinerja
guru, menunjukkan hasil yang sudah efektif dalam melaksanakan dan mencapai
tujuan-tujuan pendidikan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Al-
Shighor menunjukkan bahwa :
1. Strategi peningkatan kinerja guru yang dilaksanakan oleh kepala sekolah
SMP Al-Shighor menunjukkan hasil yang baik dan efektif. Hal ini dapat
dilihat dari berbagai upaya atau langkah-langkah yang telah dilakukan
diantaranya : pembinaan kinerja guru, pembinaan disiplin guru,
pengendalian dan pengawasan, motivasi, penghargaan, serta penanaman
komitmen.
2. Aspek peningkatan kinerja guru diawali dengan pembinaan kinerja guru
yaitu dengan cara; memberikan pelatihan pembuatan RPP, pengenalan
media/alat pembelajaran, pendidikan dan pelatihan (diklat), serta mikro
teaching. Dengan pembinaan tersebut, maka kualitas kinerja guru
meningkat dengan baik.
3. Pelaksanaan disiplin guru di SMP Al-Shighor sudah berjalan baik. Hal ini
dapat dilihat dari guru datang tepat waktu dalam mengajar dan
penyelesaian tugas guru yang diberikan oleh kepala sekolah, selain itu juga
kepala sekolah memberikan giliran setiap hari senin kepada para guru
untuk menjadi Pembina dalam upacara bendera. Penerapan disiplin yang
dilakukan bersifat konstruktif, dengan mengabaikan sangsi atas
83
84
B. Saran
1. Untuk para guru, sebaiknya tidak mengharapkan reward dalam
melaksanakan tugas mengajar. Namun lakukanlah apa yang lebih
meningkatkan kualitas mengajar, dengan meningkatkan kualitas kerja
segala sesuatu dapat diraih selaras dan sesuai dengan hasil kerja.
2. Untuk sekolah, selain pembinanaan yang dilakukan, alangkah baiknya
mengadakan studi komparatif ke sekolah-sekolah lain yang lebih maju,
agar dapat membandingkan, mengetahui, serta melaksanakan apa saja
yang belum diadakan di SMP Al-Shighor, khususnya perihal administrasi
yang dinilai masih belum maksimal.
3. Untuk kepala sekolah, dalam hal peningkatan kinerja guru dalam hal
administrasi, alangkah lebih baiknya pihak sekolah mendatangkan dan
dapat melibatkan tenaga ahli.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, JJ. & Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya, Cet. VII, 1999.
Rohani, Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet II, 2004.
86
87
Suhertian, Piet A. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet.1,
2000.
TU, Tulus. U. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta;
PT.Grasindo, 2004.
……………. Undang- Undang RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Jakarta : DPR RI, 2005.
PEDOMAN WAWANCARA
88
89
HASIL WAWANCARA
92
93
siswa, agar siswa dapat memahami dan mengerti apa yang saya sampaikan
dan saya jelaskan.
6. Penggunaan metode pembelajaran
Jawaban : Karena saya mengajar pelajaran agama, maka saya lebih
banyak menggunakan metode ceramah, praktek dan demonstrasi, agar
siswa dapat memahami dan memperaktekkan ibadah dengan baik.
Terkadang saya juga menyisipkan tanya jawab mengenai apa yang sudah
saya jelaskan dan dipraktekkan.
7. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrator)
Jawaban : Saya tidak begitu banyak dan tidak secara langsung terlibat
dalam tugas-tugas administratif sekolah.
8. Peran guru sebagai pengajar (demonstrator, pengelola kelas, mediator,
fasilitator)
Jawaban : Sebagai pengajar agama, sudah tentu materi yang saya ajarkan
saya demonstrasikan, karena saya sebagai guru berperan sebagai
demonstrator. Saya juga dituntut untuk bisa mengelola kelas, menjadi
mediator dan fasilitator bagi anak didik.
9. Tugas guru sebagai pendidik ( profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan)
Jawaban : Mengajar, mendidik, dan mencerdaskan siswa merupakan
tugas saya yang berprofesi sebagai seorang guru. Nilai-nilai ketauladanan
pun saya sampaikan kapada siswa, agar para siswa dapat berprilaku dan
berakhlak mulia, dan hubungannya dengan masyarakat secara luas,
kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu bagian terpenting dalam
pembentukan peradaban masyarakat yang luhur, tentunya dengan
mengedepankan aspek budaya-budaya luhur dalam bermasyarakat, salah
satunya aspek budaya ke-Islam-an dan ke-Indonesiaan.
10. Tanggung jawab pendidik (membimbing, membentuk kepribadian,
menggali potensi anak didik)
Jawaban : Sebagai guru agama, saya kepada selalu membimbing siswa,
tugas saya dalam membimbing mereka agar membentuk mereka
berkepribadian Islami, agar kelak mereka dapat menjalani kehidupan
mereka dengan mengedepankan nilai-nilai Islami sebagai jalan hidup
mereka.
11. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah
Jawaban : Kepala sekolah sebagai pimpinan dalam organisasi sekolah,
memiliki beberapa tugas dan peran utama terutama dalam hal kebijakan,
yakni sebagai penentu kebijakan beberapa rumusan yang berkaitan dengan
manajemen, kegiatan belajar mengajar, kurikulum, Dsb. Beberapa tugas
dan peran juga seperti halnya tugas dan peran guru. Kepala sekolah
sebagai pimpinan tidak harus duduk diam di kantor dan hanya mengawasi
kinerja-kinerja bawahannya. Namun, kepala sekolah juga harus terlibat
dalam kegigatan belajar mengajar.
12. Strategi peningkatan kinerja guru
Jawaban : Upaya-upaya peningkatan kinerja sudah banyak dilakukan,
baik itu pembinaan, penerapan disiplin kerja, serta beberapa pengharhaan
yang diberikan oleh kepala sekolah. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh
94
Jawaban : Beasiswa, bagi para guru yang belum menyelasaikan studi S1,
dengan segala pengabdian dan kerja keras mereka kami berikan juga
beasiswa untuk menyelasaikan studi, Short Course Bahasa Inggris gratis
ke Pare, Kediri, dan ongkos gratis ziarah wali songo yang biasa diadakan
oleh yayasan setiap tahunnya.
19. Membangun komitmen (Peran, tugas, kewajiban, dedikasi) guru untuk
meningkatkan kinerja.
Jawaban : saya dibantu oleh ketua yayasan dalam membangun komiten,
peran ketua yayasan disinilah sangat memegang kendali. Ketua yayasan
selalau membangun komitmen para guru baik dalam kgiatan formal
maupun non formal .komitmn tersebut adalah Akhlakul karimah,
Intelektualitas dan profesionalitas, Peduli dengan kemajuan, Hidup untuk
pengabdian, Kemandirian, Kebersamaan, Nasionalisme
111
sekolah selalu aktif dalam bertugas dan guru guru mayoritas selalu hadir
mengajar. Ini menandakan bahwa kepala sekolah sudah menjdai seorang
pemimpin yang dapat memimpin.
LAMPIRAN 3
STRUKTUR ORGANISASI
SMP AL-SHIGHOR
WK.KEPALA
SEKOLAH
PENGELOLA
PENGELOLA LABORATORIUM & MEDIA
PERPUSTAKAAN BELAJAR
Lastri Aulia, S.Pd.I
PJB. LAB. FISIKA PJB. LAB. KOMPUTER
Ibnu Mas’ud Saiful Bakhri
PJB. LAB. BIOLOGI PJB. LAB. BAHASA
Ayu S. Awaliyah, S.Pd.I Asep Hamdani
PJB. LAB. KIMIA PJB. R. MEDIA BELAJAR
M. Ridwanullah Saefudin, S. Pd.I
GURU MATA
PELAJARAN
SISWA/SISWI
121
--
SKRIPSI
N OS E NPEMBIM BING
P E R MOH ON A D
Nomor:Istimewa Jakarta,l9 Januari201I
Lamp : I berkas
Hal : Pengajuan Proposali3kripsi
KepadaYth.
KetuaProgramManajemenPendidikan
FakultasIlmu Tarbiyah& Keguruan
UIN SyarifHidayatullahJakarta
di
Tempat
Assalamu'alaikum Wn llb.
Yang bertandatangandi bawahini :
Nama DedeAnik FFI
NIM I 06018200744
Jurusan/Prodi Kepend idikcnIslam/Manajemen ikan
Pendid
Semester IX
Bermaksud mengajukan proposalskripsidenganjudul
Pemohon
A\\$ul)
DedeAnik FH
r060r8200'744
Mengetahui:
ProposalSkripsi
DosenSerninar DosenPenasehatAkademik
R= ..-\
, ff'P{s*rPeskinsi
l. .1,..... . i.l. ' ' '.,
2.
* idikan
<*"tq t*'{sf' ":tencl
-\ --\
\__
D-rs.!\t*ttl!A vt,S4ld'
NrP.19650717 199403I 005
t
KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FITK
FoRM(FR)
l- t, tt H. JuandaNo95ciputat 1s412lndonesia
: Un.0
l/F.I/KM.O
I .stLn.tzOto Jakarla,25 Januari201I
: Bimbingan Skripsi
KepadaYth.
Drs. Rusydi Zakaria,M.Ed. M.Phil
PembimbingSkripsi
FakultasIlmu Tarbiyahdan Keguman
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Assalamu' alaikurnwnw b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing
(materi/teknis)penulisanskripsimahasiswa:
Nama DedeAnik FH
NIM t060t8200744
Jurusan/Prodi Kependidikan
Islam/Manajemen
Pendidikan
Semester IX
JudulSkripsi :Strategi Kepala Sekslah clalam iVleningkatkan
Kinerja Guru di SMP Al-Shighor
J u d u l t e r s e b u t t e l a h d i s e t u j u i o l e h J u r u s a n y a n g b e r s a n g k u t a n p a dl a
TtJaanngugaarl2
i 011,
abstraksi/outlineterlampir. Saudaradapat melakukan perubahanredaksional pada judul
tersebut.Apabila perubahansubstansial dianggapperlu,mohon pernbimbingrnenghubungi
Jurusanterlebihdahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkanselesai dalarn waktu 6 (enarn) bulan, dan dapat
diperpanjangselarna6 (enam)bulanberikutnyatanpasuratperpanjangan.
KajurKependidika
- Drs.RusydiZakarialM.Ed.M,Phil
rlNw. r9s6os03
l98so3
r oo2
)ekan FITK
\lahasiswa
ybs.
M. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
. KEMENTERIANAGAMA 1 Maret 2010
Tgl.Terbit- :
}. UINJAKARTA FoRM(FR) : 02
No Revisi:
= I FITK 1t1
f Ui No gs ciputatM2
J. k. H. Juanda Indonesia Hal
oHoNANlzlN PENELIIIAN
1
3t SBQ,1201
: Un.01/F.1/KM.01 Jakarta,17 APril2011
: Outline/ProPosal
: Permohonanlzin Penelitian
KepadaYth.
di
Tempat
u'alaikum wr.wb.
Assalam
bahwa,
Denganhormatkamisampaikan
FakultasllmuTarbiyahdan Keguruan.UlN.Jakarta
adalahbenarmahasiswaii (riset)di
yang sedangmenyusunskripsi,dan akan m-engadakan penelitian
yangSaudarapimpin'
instinsi/sekolah/madrasah
tersebut
Untuk itu kami mohon Saudaradapat mengizinkanmahasiswa
penelitian
rnelaksanakan dimaksud.
dankerjasamasaudara,kamiucapkanterimakasih'
Atasperhatian
amu'alaikum wr.wb.
Wassal
ikanIslam
M.Phil
vdi .raria,IvI.Ed.
1956050198503 1 002
:- busan:
" DekanFITK
: PembantuDekan BidangAkademik
: MahasiswaYangbersangkutan
YAYASAI!AI.-sHIGI"{OR
02' TH' ?0S5
KeputusanMenteri Hukurnrjan l-tAMRl Nomor C-876'HT' 01'
nnrrurrucAH
SEKOLAH {SMP}AL-SHIGHOR
PCRTAMA
Kode pos' 45182
GedonganDesaEnderKecamatanPangenanKabupatenCirebon
SURAT KETERANGAN
No.488.2/SMP/VIV2011
Nama DedeAnik FH
MM 106018200744
ProgramStudi KependidikanIslam ManajemenPendidikan
Fakultas Tarbiyah
Universitas UIN Syarif HidaYatullahJakarta
Cirebon,28Juli 2011
LEMBAR UJI REFERENSI
: Dede Anik FH
.\1 :106018240744
Zuhairini,Filsafat
I I I PendidiknnIslam,(Jakarta:
Bumi Aksara,Cet.I, 1992)
JJ.HasibuandanMoedjiono,
ProsesBelajar Mengajar,
10
h
I 2 2 (Bandung: PT. Remaja 9
RosdaKarya,Cet .VII,
re9e)
Undang-UndangRepublik
IndonesiaNomor 20 Tahun
2003 TentangSISDIKNAS
(Jakarta: Direktorat Jenderal
I a
J 2 2
PendidikanDasar dan
Menengah,Bagian Proyek
PenilaianHasil Belajar
TahapAkhir Nasional,2003)
E.Mulyasa,Impl ementasi
KTSPKemandirian Guru
I t
Ll 2 dan Kepala 81
SekoIah,(Jakarta:Bumi
Aksara,Cet.III,2009)
a Undang-Undang RI No.i4
I 5 J
Hikmat, Manajemen
Pendidikan,(Bandung:
I I 4 286
CV.PustakaSetia,CetI,
2009)
Filsafat
Zuhafuini,
I 8 4 PendidikanIslam,(Jakarta: 85
167-r
BumiAksara,Cet.l,1992)
GunawanUndang,Cucu
Komara,DedenSuhendar,
PeningkatanMutu Proses
I 9 5 I
Belajar Mengaiar Sekolah
Dasar (Bandung:Cv.
Siregartengah,Cet 1,1996
H. Hafni Ladjid,
Pengembangan Kuru ikul um
I 10 5 (Menuju Kur ikulum Berbasis t29
I 11 5
Kompetensi),(CiPutat:PT
CiputatPressGrouP,2005)
JJ.HasibuandanMoedjiono,
Proses Belajar Mengaiar, a
J
fr
(Bandung:PT. Remaja
RosdaKarya, Cet .VII,
1999)
S.Nasution,Kurikulum dan
pengajaran
I t2 5 86
(Jakarta:PT.Bumi
Aksara,Cetv,2009)h.86
-
13 lI l3 6
AhmadRohani.Pengelolaan
Pengajaran (Jakarta:PT
RinekaCiPta,CetII, 2004)
,"il',*\
r
TultrsTU'U, PeranDisiPlin
pada Perilaku dan Prestasi
h
t4 7 37
l4 I
Siswa (Jakarta;PT.Grasindo,
2004)
-v
15 I 15 8
Ali Imron, Pembinaan L;uru
D i Indone si a, (J akarta:
PustakaJaya,1995)
M. Ngalim Purwanto,
10
tr
Administrasidan SuPenisi
l6 8 Pendidiknn,(Bandung,PT 76
t6 I
RemajaRosdaKarya'
CeI.XIII,2004)
Ali Imron,PembinaanLiuru
t7 10 D i Indonesia, (Jakarta: t2
t7 I
Jaya,1995)
Pustaka
Tim PenyusunKamusPusat
Bahasa.KamusBesar
I t2 570
i8 I
Bahasa Indonesia, (Jakarta:
BalaiPustaka,2002)Cet,4
Wibowo,Manajemen
Kinerja, (Jakarta:PT Raja
2 t2 2
19 II
GrafindoPersada,2007)
Ed.1
Anwar Prabu
Mangkunegata, M anajemen
SumberDqta Manusia
il 3 !a
IL
67
Perusahaan,(Bandung:PT
RemajaRosdakarya,2002),
Cet.4
I
E. Mulyasa,MenjadiKepala
SekolahProfesional,
2l il 4 13 13 5 - l3 6
(Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2007),Cet. 9
Hikmat,Manajemen
22 il 5 13 Pendidikan,(Bandung
: CV 275
PustakaSetia,2009)Cet.I
E. Mulyasa,Menjadi Kepala
SekolahProfesional,
il 6 l5 146
(Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2007),Cet. 9
Wina Sanjaya.Strategi
PembeIajaran Berorientasi
24 I 1
l5 StandarProses Pendidikan 17-18
(Jakarta:Kencana,Cet V,
2006)
E. Mulyasa,Ku.rikulum
BerbasisKompetensi
25 il 8 l6 Konsep,Karakteristik, dan 38- 39
Implementasr.(Bandung:PT
Rosdakarya,2004),Cet.4
PupuhFathurruhman,
Strategi BeIajar Mengajar,
26 II 9 t7 45-46
(Bandung:PT Refika
Aditama,2007),Cet. I
Wina Sanjaya.Strategi
PembeIajaran Berorientasi
27 il 10 l8 StandarProses Pendidikan 18-19
(Jakarta:Kencana,Cet V,
2006
0
t)
28 Moh.UzerUsman,Menjadi
II ll 22 9-13
Guru Profesional, (Bandung
: RemajaRosda Karya.
Cet.IX, 1995)
Moh.Uzer LJsman,Menjadi
Gur u Pr ofesional, (Bandung
29 il T2 22 6-7
: RemajaRosda Karya.
Cet.IX, 1995)
Undang-UndangRI No.20
tahun 2003 tentang Sistem
PendidikanNasional.
(Jakarta: Direktorat jenderal
30 il t3 23 18-19
PendidikanDasar dan
Menengah,Bagian Proyek
Penilaian Hasil Belajar
Tahap Akhir Nasional, 2003)
Piet A. Suhertian,Konsep
Dasar & TelcnikSupervisi
Wibowo, Manajemen
Kinerja, (Jakarta:PT Raja
)z il l5 25 320
fr
Grafindo Persada,2007)
Ed.1
aa Bagaimana Meriah
JJ II t6 26 t2
Keunggul an Kompeti tiJ?,
(tt.p.: Erlan gga,2006)
1A
Bahasa,Kamus Besar
J+ il t7 26 t092
Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka,2002) Cet, 4
E. Mulyasa, Menjadi Kepala
SeknlahProfesional,
35 il 18 27 128-30
1
(Bapdung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet. 9
B. Surya Subroto,Dimensi-
Dimensi Administrasi
5l il 20 28 toT
Pendidikan Di Sekolah,
(JakartaBina Aksara, 1984)
L
+I II 24 30 113
(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet. 9
Undang-UndangRI No.14 /
Tahun 2005 tentang Guru
44 il 27 3l
dan D osen (Penghargaan,
Pasal36)
Lexy J. Moleong,
Metodologi Penelitian
h
46 n 1 36 Kualitatif @andung: PT. 6
RemajaRosdakarya,
Cet.XVII,2002)
E. Mulyasa,Menjadi Kepala
SekolahProfesional,
47 IV I 86 r4s-146.
(Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2007), Cet. 9
Jakarta,14 Agustus2011