MULIA 400
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh
IIS ISTIANAH
NIM : 1110018200078
JAKARTA
1436 H/2015 M
LBMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Penguji II
Mengetahui
Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah_ Jakarta
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gerar Sarjana pendidikan (s.pd)
Oleh
Iis Istianah
1110018200078
Di bawah bimbingan
PJ;
Dr. Marzuki Mahmud, M.A
19580405 198103 1 003
H
Dr. Hasvim Asy'ari, M.pd
19661009 199303 t 004
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Proses Perencanaan Program Bilingual di SMp Bakti Mulya 400
disusun oleh Iis Istianah. NiM 1 I 10018200078, Program Studi Manajemen pendidika,.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak
untuk disajikan pada sidang munaqosah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.
Yang Mengesahkan,
Pembimbing i Pembimbing II
Pembimbing I Pembimbing II
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat asli hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
&/r{x}-ffeNcox !.rMrs;
DDEB6ACFS
Iis Istianah
r110018200078
ABSTRAK
This study was motivated by my interest towards the use of bilingual schools.
Since the govemment implement international school to be removed, bilingual has
been applied in several international schools in Indonesia. This bilingual program
procurement realized recently by several international schools in Indonesia who want
equal quality with other countries. Here the author will be raised about the Bilingual
Program Planning Process in SMP Bakti Mulya 400.
The purpose of this study was to determine the bilingual program planning
process and academic English skills in junior Bhakti Majesty 400. This study uses
qualitative descriptive analysis, conducted a study to collect data of documents,
interviews, and observations on the institutions concemed (SMP Bakti Mulya 400).
The author conducted interviews with several people involved in the implementation
of the bilingual program consists of school leadership that principals and vice-
principals, chief field of bilingual programs, and homeroom bilingual. Observation
bilingual class includes the activities of teachers and students in the learning process.
From the research that I did it can be concluded that the Bilingual Program
Planning Process in junior Bakti Mulya 400 is quite good. It can be seen from the
initial planning between managers and school leaders, program development,
implementation planning, and evaluation in a systematic and continuous running.
i
4. Salman Tumanggor, M.Pd. dosen penasehat akademik yang selalu
memberikan nasihat dan arahan.
5. Seluruh dosen dan staf Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada penulis
sehingga penulis mampu menyusun skripsi dengan baik.
6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Universitas Terbuka, Universitas yang telah membantu penulis dalam
mengumpulkan bahan-bahan referensi dalam penyelesaian skripsi.
7. Hadi Suwarno, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Bakti Mulya 400, wakasek
kurikulum, ketua bidang program bilingual,serta seluruh jajarannya, tenaga
pengajar, staff tata usaha, yang telah mengizinkan penulis melakukan
penelitian di sekolah tersebut sehingga penulis merasa sangat terbantu dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Ayah dan ibu terhebat, Drs. Humaidi Yusuf, M.H dan Machsuroh, MS, yang
telah mendidik, membimbing dan membesarkan penulis dengan penuh kasih
dan sayang terbaik untuk belajar memaknai kehidupan, memberikan bantuan
moril dan materiil yang luar biasa yang tidak akan pernah bisa terbalas dan
terbayar dengan apapun.
9. Kakak dan adik-adik penulis Ery Badridduja, S.T, Lailiya Saidah, Shofiya
Indana, Ivvana Nur Aliya, dan Muhammad Bahrus Shofa yang telah
memberikan keceriaan, canda, tangis, dan tawa yang selalu menyunggingkan
harapan dan cita-cita penulis sehingga dukungan moril itu mampu
menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Keluarga besar dari ayah maupun ibu, kakek dan nenekku, Alm. KH.Mahfudz
Syafi’i Alm.Nyai Muchsonah dan Mbah Ram,serta Pondok Pesantren Al-
Istighotsah Sukatani-Bekasi, Pondok Pesantren Al-Istighotsah Bulak Kapal-
Bekasi, dan Pondok Pesantren Al –Istighotsah Setu- Bekasi, atas dukungan
moril dan saran yang di berikan kepada penulis, terutama dalam penyelesaian
penyusunan skripsi.
ii
11. Kandaku Zuhairul Bustan yang telah tulus menemaniku selama tujuh tahun ini
dalam suka dan duka, memberikan waktu yang begitu luang untukku,
memberikan dukungan moril dan materiil yang besar, dan semangat yang
begitu hebat selama penulis menyusun hingga menyelesaikan skripsi.
12. Sahabat-sahabatku seperjuangan terutama Amelia Yulinsa, Andi Dewi Puspita
Sari, Ismania Choirunnisa, Mariatul Kiftiah, Ayu Istikomah, Muhammad
Fadoli, dan Asqolani. Terimakasih telah memberikan kritik dan saran yang
membangun penulis menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita dapat
dipertemukan lagi.
13. Teman-teman seperjuangan jurusan Manajemen Pendidikan kelas B dan
Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terutama
Komisariat Fakultas Tarbiyah yang telah mengajariku menjadi wanita yang
organisatoris, kritis, tegas, bertanggung jawab, dan berjiwa besar terhadap
segala masalah, situasi dan kondisi sehingga penulis mampu menuangkan
pikiran ke dalam skripsi ini.
14. Serta kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya terima
kasih atas bantuannya, semoga Allah SWT membalasnya dengan balasan
yang setimpal. Dengan menengadahkan tangan dan mengucapkan syukur
Alhamdulillah, karena hanya kepada Allah SWT jualah penulis mohonkan
semoga amal baik yang telah diberikan menjadi amal sholeh dan diterima
disisi-Nya. Akhirnya tiada kata lain yang lebih berarti selain sebuah harapan
semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Amin.
Iis Istianah
iii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN PENGUJI
ABSTRAK ............" i
KATA PENGANTAR......... ..................iii
DAFTAR ISI ........... ............. vi
DAFTAR TABEL ................. x
DAFTAR GAMBAR ............ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................. I
B. Identifikasi Masalah ........................5
C. Pembatasan Masalah ....................... 5
D. Perumusan Masalah ....... 6
E. Tujuan Penelitian. ..........6
F. Manfaat Penelitian. ........ 6
tll
2. Bilingual...
Sejarah ....25
3. Pembagian Bilingual (Kedwibahasaan)... .....26
4. Strategi Pembelaj aran Bahasa dalam B ilingual .............. 27
5. Kelebihan dan Kelemahan Bilingual.. ..........29
C. Kerangka Berpikir ......... 30
Bilingual..
Program .................. 5l
B. Deskripsi Data...... ........ 51
1. Struktur Program Bilingual ...... 5l
2. Prosedur Perencanaan Program kerja Bilingual di SMp
Bakti Mulya 400........... ............52
IV
a. Sosialisasi Program Bilingual.. ..............53
b. Kegiatan PPDB Program Bilingual SMP
Bakti Mulya 400........... ....... 53
c. Persiapan Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
Bilingual SMP Bakti Mulya 400 ........... .................. 5 4
d. Persiapan Program Bilingual (Internasional) SMP Bakti
Mulya 400........... ................. 55
J. Diagnosis Strategi pembelajaran bahasa dalam program
Bilingual... ........ 56
Kelebihan dan Kekurangan Program Bilingual
di SMP Bakti Mulya 400........... ............ 56
4. Kebijakan Perencanaan Program bilingual di SMP
Bakti Mulya 400........... ......57
a. Latar belakang dan Tujuan terbentuknya program
Bilingual.. ......... 59
b. Kualifikasi Tenaga Pendidik/Kependidikan Program
bilingual... .........62
c. Kualifikasi Peserta Didik program bilingual.......... 65
5. Kurikulum Program Bilingual di SMP Bakti
Mulya 400............ .............. 66
6. Program Remedial, Pengayaan, dan Klinik........... 73
a. Program Remedial (Pengulangan) ............ ............. 7 3
b. Program Pengayaan (Enrichmen| .............. ........... 7 4
vl
DAFTAR TABEL
xl
DAFTAR LAMPIRAN
Larnprran 4 Pedoman dan Berita Warvancara dengan Wali Kelas Sains VIII.1
Larnpiran 5 Peciornan dan Berita Wawancara dengan Wali Kelas bahasa Inggris
TX.1
ix
Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian
1
2
1
Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoritik, Jakarta: PT. RinekaCipta, 2009, hal. 30
2
Ibid, hal. 30
3
Iskandarwassid, dan Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2011, Cet. III, hal. 77-79
3
4
pendidikan bilingual. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan program
bilingual, manajemen bertindak sebagai kunci utama dari keberhasilan program
bilingual (dwibahasa) sehingga memiliki esensi dan nilai jual yang tinggi untuk
sekolah itu sendiri. Dengan adanya perencanaan program yang baik, sebuah
program akan berjalan dengan baik pula sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
suatu sekolah.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu rakyat Indonesia merupakan bahasa
yang dapat dipahami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kajian
tentang bilingual adalah sebuah hal baru di Negara kita. Istilah ini mulai dikenal
dan dipelajari sejak diadakannya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Pemerintah Indonesia menerapkan Rintisan Sekolah Berbasis Internasional
(RSBI) dengan menerapkan sekolah kelas Internasional atau biasa disebut dengan
program bilingual. Dalam program bilingual (dwibahasa) menggunakan dua
bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pengadaan program bilingual
ini belum lama direalisasikan oleh beberapa sekolah internasional di Indonesia
yang menginginkan kesetaraan kualitas dengan negara lain.
Kedwibahasaan dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara tergantung dari
sudut pandang kita. Berdasarkan hipotesis ambang (threshold hypothesis) yang
dikemukakan oleh Cummins dapat dibedakan menjadi duatipe bilingual yaitu
5
subtractive dan additive bilingual. Substractive bilingual programs adalah
program pendidikan dimana semua instruksi disampaikan dalam bahasa Inggris.
Penggunaan bahasa pertama digantikan sepenuhnya oleh Bahasa Inggris.
Kebanyakan sekolah-sekolah bilingual di Indonesia menerapkan program ini.
Sementara pada additive bilingual programs, proses pembelajaran dilakukan
dalam bahasa pertama anak maupun bahasa asing. Fokusnya adalah
mengembangkan keterampilan berbahasa akademik anak, baik itu dalam Bahasa
Inggris dan juga Bahasa Indonesia.
Dengan demikian, anak bukan hanya didorong untuk menguasai Bahasa
Inggris dengan baik, tetapi juga menguatkan kemampuan berbahasa Indonesia.
4
Ibid, hlm. 80
5
Henry Guntur Tarigan. Pengajaran Kedwibahasaan. Bandung: Angkasa. 2009. Cet. I.
hal. 6-7
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat diidentifikasi masalah yang timbul
maksimal.
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak, diantaranya :
1. Bagi Peneliti :
a. Hasil penelitian yang diperoleh dapat memberikan pengalaman
langsung kepada peneliti sebagai calon guru dalam mengembangkan
unsur-unsur dalam manajemen sebagai strategi dalam meningkatkan
kualitas melalui implementasi yang benar tentang program bilingual.
b. Dapat memberikan gambaran seberapa besar efektivitas manajemen
program bilingual di SMP Bakti Mulya 400.
7
2. Bagi Siswa :
a. Siswa menjadi lebih tertarik dalam kelas program bilingual karena
siswa merasa program ini mempunyai manfaat ilmu dan praktis yang
mampu mengembangkan pola pikir mereka.
b. Siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu materi
akan lebih mudah paham.
c. Dengan menggunakan manajemen yang baik, diharapkan program
bilingual di SMP Bakti Mulya akan berjalan lebih efektif lagi.
3. Bagi Guru :
a. Guru dapat menemukan kreasi dan inovasi baru dalam proses
penerapan program bilingual di semua mata pelajaran.
b. Sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan kualitas program
bilingual di sekolah itu dan memperbaiki sistem manajemen program
bilingual sehingga outcome yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan.
4. Bagi sekolah :
Dapat memberikan masukan dan evaluasi terhadap proses perencanaan
kembali dalam program bilingual.
5. Bagi peneliti lain :
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah dan esensi
ilmu pendidikan dan sebagai masukan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perencanaan Program
1. Pengertian Perencanaan Program
Perencanaan dalam arti yang sederhana dapat dijelaskan sebagai suatu proses
mempersiapkan hal-hal yang akan dikerjakan pada waktu yang akan datang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Suatu definisi mengenai
perencanaan memang diperlukan agar tidak terjadi kesimpangsiuran. Perencanaan
merupakan fungsi pertama dari fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan pada berbagai
bidang terutama dalam bidang pendidikan. Tujuan fungsi ini adalah untuk mengurangi
ketidakpastian dalam pengelolaan program suatu lembaga pendidikan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sekolah. Fungsi ini berkaitan dengan bidang-bidang
manajemen lainnya, seperti manajemen produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber
daya manusia yang tentunya menjadi bagian dari sekolah. Semua bidang manajemen
terlebih dahulu melaksanakan kegiatan perencanaan sebelum melaksanakan kegiatan-
kegiatan lainnya.
8
9
apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara beberapa
definisi tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, rencana ialah rekaan tentang sesuatu
yang akan dikerjakan.1 Perencanaan ialah proses, cara, atau perbuatan merencanakan.
Perencanaan sebagai proses manajemen yang pertama hendaknya benar-benar mapan.
Perencanaan merupakan masalah memilih, yaitu memilih tujuan dan cara terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada, tanpa alternatif, perencanaan
pun tak ada.2
1
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 2002),
edisi ke-2, hal.1260
2
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT.Bina Aksara, 1988), cet.I, hal.
21
3
Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan (Suatu
Pendekatan Komprehensif), Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 200, hal. 4-5
4
Hani Handoko, Manajemen, Edisi kedua, Yokyakarta: BPFE-Yogyakarta, Cet.I, 1986, hal. 78
10
pendidikan ke arah itu. C.E. Beeby dalam tulisannya memberikan definisi yang
perencanaan pendidikan yang dianut oleh banyak negara berkembang. Ia
mengemukakan suatu definisi sebagai berikut:5 Educational planning is the exercising
of foresight indetermining the policy, priorities and costs of an educational system,
having due regard for economic and political realities, for the system’s potential for
growth, and for the needs of the country and of the pupils served by the system.”
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dan
menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan
seefektif mungkin.6
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia program ialah “Rancangan
rencana kegiatan mengenai asas-asas, serta usaha-usaha yang akan dijalankan.7
Pengertian tersebut sudah ada terlihat adanya unsur-unsur pengelolaan atau manajemen
dalam suatu program yang merupakan serangkaian kegiatan dalam bentuk program
yang dilaksanakan secara bertahap dengan menyusun terlebih dahulu suatu rancangan
rencana, asas-asas dan usaha-usaha untuk diimplementasikan di lapangan.
Program ialah segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan
mendatangkan hasil atau pengaruh.8 Suatu program mungkin saja sesuatu yang
berbentuk nayat (tangible) seperti materi kurikulum, atau yang abstrak (intangible)
seperti prosedur, misalnya distribusi biaya hidup, jadwal 4 hari lokakarya, atau
sederetan kegiatan untuk meningkatkan sikap terhadap P4, dan lain-lain.
5
Jusuf Enoch, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1992, hal.2
6
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2006),
Cet. 8, hal. 49.
7
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2002, Cet. II, Edisi ke -3, hal. 897
8
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, Yogyakarta:Bina Aksara, 1988, hal.1
11
tujuan yang telah ditetapkan. Sekolah melakukan proses perencanaan program yang
matang untuk menyeimbangkan perubahan kebijakan pemerintah yang sering terjadi
di Indonesia. Perencaaan program itu sendiri mampu mengubah sebuah lembaga
pendidikan agar sesuai dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan internal dan
eksternal.
Perencanaan merupakan penentu segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-
kegiatan. Fungsi perencanaan meliputi usaha pemilihan berbagai akternatif tujuan,
strategi, kebijaksanaan, serta taktik yang akan dijalankan. Jelas usaha tersebut
merupakan pengambilan keputusan yang mempengaruhi jalannya suatu lembaga
pendidikan di waktu yang akan datang. Kita hendaknya mengetahui kaidah
perencanaan. Setelah rencana tercipta, strategi,kebijakan, dan taktik perlu
digariskan, sedang pelaksanaan rencana itu harus konsekuen.
Dikemukakan secara singkat berbagai aspek perencanaan, yaitu bahwa
perencanaan itu meliputi penciptaan rencana yang komprehensif dan menyeluruh,
langkah-langkah perencanaan itu teratur rapi, dan rencana itu harus selalu
diperbaiki.
Perencanaan yang dibuat haruslah bersifat sebagai berikut :
a. Menyumbang pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi,
b. Merupakan dasar tolok fungsi manajemen yang lain yaitu organisasi pengarahan,
koordinasi, dan pengawasan,
c. Merupakan fungsi dari setiap orang yang berada dalam organisasi, baik
horizontal maupun vertikal,
d. Efisien, artinya bila dilaksanakan rencana tersebut dapat mencapai tujuan secara
berhasil dengan biaya yang sekecil-kecilnya.9
9
Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Management, Yokyakarta: BPFE-Yogyakarta, Cet.I,
1984, hal. 21-22
13
Dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas, dapat dianalisis bahwa dalam
membuat suatu program tentunya langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
memilih tujuan program itu sendiri agar program yang telah dicanangkan sesuai dengan
visi dan misi sekolah, menganalisa lingkungan baik secara internal sekolah maupun
eksternal sekolah, melakukan triangulasi terhadap rencana yang sudah dibuat dengan
rencana strategis suatu program, menentukan jawaban atas perbedaan rencana yang ada,
melaksanakan rencana strategis dengan sebaik mungkin, dan melakukan pengawasan
dan pengevaluasian terhadap proses jalannya rencana yang telah dilaksanakan.
10
Ibid, hal. 22-23
14
jangka pendek atau yang lainnya, sehingga langkah-langkah kegiatan dapat tersusun dan
tujuan kegiatan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
1. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning), mempunyai jangka waktu
10, 20, atau 25 tahun.
2. Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning), mempunyai jangka
waktu 4-7 tahun seperti repelita
3. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning), mempunyai jangka waktu
kurang dari 4 tahun seperti perencanaan tahunan.11
11
Husaini Usman, Manajemen (Teori Praktik & Riset Pendidikan) Edisi kedua, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008, hal. 6
12
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2006),
Cet. 8, hal. 59-61
15
program sehingga berdampak pada keuntungan pendidikan baik bagi individu maupun
masyarakat.
Pengumpulan dan
pengolahan data
dan informasi
Evaluasi Rencana
dan Pelaksanaan
Analisis dan diagnosis
Penetapan sasaran
Perumusan Rencana
Alternatif strategi
Dari tabel di atas dapat ipaparkan bahwa siklus ini merupakan langkah-langkah utama
dalam proses perencanaan. Hal ini tentunya memliki sejumlah langkah kecil alam
pelaksanaannya. Paa awal proses perencanaan, sekolah harus memiliki data dan
13
Jusuf Enoch, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1992, hal.43-
44
16
informasi yang lengkap, akurat, dan sesuai kebutuhan. Adapun data yang ikumpulkan
meliputi kompilasi data pendidikan, pengorganisasian data agar mudah didiagnosa,
menyusun indikator yang perlu, dan menghimpun hasil penelitian serta hasil evaluasi
dan monitorning rencana dan program yang lalu. Hal ini tentunya yang terkait dengan
data input mentah (calon siswa), input instrumen (guru,kurikulum, gedung, alat belajar,
biaya, ll), dan output (lulusan). Kemudian dilakukan analisis dan diagnosis terkait
dengan data yang diperoleh sehingga sekolah mampu merumuskan kebijaksanaan atau
kebijakan apa yang akan dilakukan. Selanjutnya sekolah bersama yayasan
memperkiraan kebutuhan di masa yang akan datang dan menetapkan siapa saja sasaran
yang akan ditetapkan. Setelah sasaran suah ditetapkan, dibentuk strategi yang baik
untuk menapatkan hasil yang diinginkan. Strategi yang telah tersusun rapi dirumuskan
menjadi sebuah rencana yang matang dengan penganggaran yang disesuaikan. Engan
merincikan rencana yang telah matang, rencana ilaksanakan sesuai engan apa yang telah
ibuat. Kemudian evaluasi rencana dilakukan untuk menghadapi kekurangan yang belum
terealisasikan dan dilakukan pelaksanaan kembali.
Dengan adanya rencana program segala sesuatu yang tidak pasti pada waktu yang
akan datang telah diusahakan ke dalam situasi sekarang sehingga orang telah siap
terhadap kemungkinan perubahan yang timbul. Rencana mampu menghindari
kepentingan pribadi yang terjadi dalam suatu program sehingga terhindar dari
suboptimalisasi. Karena dalam perencanaan segala kegiatan terpusatkan untuk mencapai
tujuan bersama secara konsekuaen dengan biaya yang minimum. Tanpa rencana tidak
mungkin dilakukan pengawasan hasil kegiatan karena tidak ada dasar pembandingnya.
Dengan rencana orang dapat mengetahui hasil telah melebihi atau kurang dari yang
direncanakan. artinya rencana dapat berubah arah tanpa biaya lebih dalam mencapai
tujuan. Dengan demikian, rencana mengandung arti untuk ditinjau kembali dan direvisi
14
Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Management, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, Cet.I,
1984, hal. 27-28
18
untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh situasi yang dihadapi di masa yang akan
datang.
b. Tahap Perencanaan
1) Diagnosis
2) Perumusan kebijaksanaan
3) Perkiraan kebutuhan masa depan
4) Pembiayaan kebutuhan masa depan
5) Penentuan prioritas dan seperangkat sasaran (target)
6) Uji kelayakan.
15
Ananda W.P Guruge, Proses Perencanaan Pendidikan, Surabaya:Surabaya Intelectual Club,
1996, hal. 2-9
19
16
Muhaimin,dkk, Manajemen Pendidikan (Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Prenada Media Group,2009), Cet.1, hal.186
22
B. Bilingual
1. Pengertian Bilingual
Pendidikan bilingual di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan baru
dalam menghadapi globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang
semakin berkembang di dunia. Pendidikan bilingual atau biasa disebut dengan
bilingual class telah diterapkan di beberapa sekolah internasional di Indonesia.
Bilingual dijadikan sebagai metode alternatif pembelajaran bahasa asing secara
aktif yang mampu meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik.
Menurut Mackey kewibahasaan bukanlah gejala bahasa, tetapi merupakan
karakteristik penggunaannya. Mackey menjelaskan bahwa jika bahasa milik
17
Sudirman, dkk, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,1991) Cet.V, hal. 19-20
23
18
Alwasilah, A. Chaedar., Pengantar Sosiologi Bahasa. (Bandung: Angkasa, 1993), hal. 106
19
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press,
2002), edisi ke-2, hal.204
20
Op.cit, hal. 107
21
Colin Baker, Key Issues in Bilingualism and Bilingual Education,1988, p.30
24
22
Abdul Chaer dan Leonie Agustina. 2004. Sosialinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
Cipta, hal. 31
25
2. Sejarah Bilingual
Penelitian modern tentang pemerolehan bahasa pada akhir abad ke-18, ketika
filsuf Jerman Dietrich Tiedeman mencatat pengamatannya atas perkembangan
psikologis dan linguistik anak belianya. Pada akhir abad ke-19, Francois Gouin
23
Alwasilah, A. Chaedar., Pengantar Sosiologi Bahasa. (Bandung: Angkasa, 1993). hal. 107
26
24
H. Douglas Brown, Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, (Person Education, Inc,
2007), hal. 26
27
Menurut Pohl tipologi dwibahasa lebih didasarkan pada status bahasa yang
ada didalam masyarakat, maka Pohl membagi kedwibahasaan menjadi tiga tipe
yaitu:
25
Diakses di http://anaksastra.blogspot.com/2009/03/kedwibahasaan-dan-diglosia/ pada tanggal
6 Januari 2014
28
26
Muhbib Abdul Wahab, Epistemologi & Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Jakarta:
Lembaga Penelitian Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), hal.129
27
Gunarsa Singgih D, “Dari Anak sampai Usia Lanjut: Bunga Rampai Psikologi
Perkembangan”, (Jakarta: Gunung Mulia, 2006), Cet.II, hal. 94.
29
secara kognitif dan emosional dalam mempelajari dua bahasa dalam waktu yang
bersamaan.
28
Henry Guntur Tarigan. Pengajaran Kedwibahasaan. Bndung: Angkasa. 2009. Cet. I. hal. 3-5
29
Jim Cummins, Bilingualism and Special Eucation: Issues in Assesment an Pedagogy, 1984,
p.10
30
Colin Baker, Key Issues in Bilingualism and Bilingual Education,1988, p.31
30
C. Kerangka Berpikir
Ada beberapa masalah yang teridentifikasi oleh penulis diantaranya:
Penggunaan dua bahasa (bilingual) baru mulai digunakan pada tahun pelajaran
2009/2010, pemahaman dua bahasa (bilingual) terutama Indonesia-Inggris
kurang dapat direalisasikan dengan baik, penerapan dua bahasa (bilingual)
belum efektif. kurang meratanya penerapan dua bahasa (bilingual) dalam
sekolah, kurangnya penguasaan keterampilan berbahasa secara akademik dalam
bahasa pertamanya yaitu bahasa Indonesia, perencanaan program bilingual yang
kurang baik dan kurang efektif.
31
1. Stake holder seperti Direktur Yayasan, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
dan Ketua Bidang Program Bilingual membuat konsep dan formulasi
perencanaan yang matang terkait dengan perencanaan progam bilingual kelas
internasional.
32
33
Jadwal Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi awal
2. Revisi Proposal
5. Pembuatan
instrumen
4. Uji instrumen
5. Penelitian
6. Pengolahan data
7. Sidang
8. Revisi
1
Nana Syaoidih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung:PT Remaja
Rosakarya, hal.72
2
Suharsimi Arikunto, ManajemenPenelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), Cet. 7,
hal. 234
3
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara,
2007), Cet IX, hal. 26
4
Ipah Farihah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta : UIN
Press, 2006), Cet I, hal. 35
35
5
Iin Tri Rahayu, dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi & Wawancara, (Malang :
Bayumedia Publisihing, 2004), Cet I, hal. 142
36
2. Wawancara (Interview)
“Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.”6.
Wawancara ini dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan beberapa
orang informan. Adapun informan yang dijadikan sumber data oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
a) Pimpinan Sekolah Menengah Pertama Bhakti Mulya 400 (kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, dan ketua program bilingual).
b) Guru-guru yang terkait dengan judul skripsi ini. Guru-guru yang
mengajar di kelas bilingual dan menggunakan bahasa asing
sebagai bahasa pengantar.
c) Wali kelas VIII.I, dan IX.I program bilingual pada jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Pertama Bakti Mulya 400.
Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan lebih jelas
atau terperinci tentang kejadian atau fenomena yang berhubungan dengan masalah
dalam penelitian ini, yang meliputi sejarah berdirinya lembaga pendidikan, latar
belakang terlaksananya program bilingial, perencanaan program bilingual, aspek-
aspek yang berkaitan dengan program bilingual seperti visi dan misi, tujuan
program, kebijakan dan konsep perencanaan program secara matang, komunikasi
dua arah antara guru dan siswa yang diterapkan dalam mewujudkan program
bilingual yang baik, pelaksanaan manajemen yang baik dan efektif dalam
menciptakan program bilingual yang berkualitas dan upaya-upaya apa untuk
menanggulangi kesulitan siswa dalam belajar dan menyelesaikan tugas,serta
metode pengajaran yang di lakukan guru pada saat memberikan materi.
1. Studi Dokumen (Study Document)
“Studi dokumentasi adalah analisis terhadap data-data, catatan,
gambar, foto-foto, rekaman tentang suatu kegiatan atau peristiwa. Studi
6
Syamsir Salam,dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial,(Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006),Cet. 1, hal. 79.
37
7
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), Cet XII. hal. 161-162
8
Iin Tri Rahayu, dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi & Wawancara, (Malang :
Bayumedia Publisihing, 2004), Cet I, hal. 142
9
Op.cit, hal. 178
10
Op.cit, hal. 143
38
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan penulisan karya
ilmiah adalah: 1) pengamatan (observasi), 2) wawancara, 3) studi dokumenter.
Selanjutnya pedoman-pedoman ini akan dijadikan dasar penyusunan kisi-kisi
instrumen penelitian seperti pada tabel di bawah ini. Kisi-kisi tersebut akan
dikaitkan dengan perencanaan program bilingual yang efektif yang telah
dijabarkan dalam kerangka berpikir.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Tahapan a. Diagnosis
Perencanaan 1) Merumuskan diagnosa program
bilingual
2) Analisis kelebihan dan
kekurangan program bilingual
b. Perumusan kebijakan
39
bilingual
2) Menentukan pendelegasian
wewenang kepada pihak yang
terlibat
b. Komunikasi dan konsultasi
1) Periode waktu program bilingual
2) Umpan balik seluruh bagian
yang terlibat program bilingual
3) Mekanisme kontrol stake holder
kepada seluruh pihak yang
terlibat program bilingual
Tahapan evaluasi, a. Evaluasi terhadap perencanaan
revisi, dan program bilingual
Perencanaan b. Perbaikan terhadap perencanaan
kembali program bilingual
c. Pengayaan terhadap perencanaan
program bilingual
Untuk jelasnya, kisi-kisi ini dapat dilihat pada pedoman wawancara pada
lampiran 1.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Bakti Mulya 400
1. Profil dan Sejarah berdirinya SMP Bakti Mulya 400
Adapun profil dan sejarah SMP Bakti Mulya 400 adalah sebagai berikut:
a. Nama Kepala Sekolah : Hadi Suwarno, M.Pd.
b. Nama Sekolah : SMP Bakti Mulya 400
c. Nama Yayasan : Yayasan BKSP Bakti Mulya 400
d. Alamat Sekolah : Jl.Lingkar Selatan Pondok Pinang Kebayoran
Lama, Jakarta Selatan 12310
e. Telepon/Fak : (+621)7658790/ (+621)75913920
f. Status Sekolah : Terakreditasi A
g. No. Surat Keputusan : BAN-S/M. 10 November 2009
h. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 202016305032
i. Nomor Data Sekolah (NDS) : 2001040011
j. Nomor Induk Sekolah (NIS) : 200250
k. Tahun beroperasi : 1985
l. Status Tanah : Milik Sendiri
m. Luas Tanah : 4975 M2
n. Luas Bangunan : 7960 M2 (tiga lantai)
o. Website : www.baktimulya400.com
p. Email : smpbm400@gmail.com
41
42
SMP Bakti Mulya 400 berdiri sejak tahun 1985 atau seperempat abad yang lalu.
SMP Bakti Mulya 400 didirikan oleh Yayasan BKSP Bakti Mulya 400. Merupakan
kerjasama dua yayasan yaitu: (1). Yayasan Pondok Mulya, pengelola Real Estate
Pondok Indah dan (2). Yayasan Keluarga 400, merupakan organisasi yang terdiri Ex
Tentara Pelajar Batalyon 400.
Pada tanggal 30 september 1983 telah ditanda tangani surat perjanjian kerja sama
dalam bidang pendidikan antara Yayasan Keluarga 400 dengan Yayasan Pondok
Mulya.Dalam rangka kerja sama tersebut, lahirlah Badan Kerja Sama Pendidikan
Pondok Mulya Ikatan Keluarga 400 disingkat BKSP Pondok Mulya – Ikatan keluarga
400. Keputusan kerja sama tersebut merupakan kesepakatan bersama untuk ikut
berperan serta dalam menopang kebijakan pemerintah di bidang pendidikan melalui
usaha penyediaan fasilitas pendidikan yang menampung anak-anak usia
sekolah.Selanjutnya dalam usaha kerja sama tersebut, menggunakan nama Badan Kerja
Sama Pendidikan Pondok Mulya – Ikatan Keluarga 400. Pada waktu diadakan
akreditasi sekolah oleh Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, disepakati nama yang
lebih praktis, yaitu Badan Kerja Sama Pendidikan Bakti Mulya 400, disingkat BKSP
Bakti Mulya 400.
Dalam melaksanakan kegiatannya, BKSP Bakti Mulya 400 berpegang pada motto :
“Berbakti Pada Nusa dan Bangsa Seumur Hidup”. Motto ini dilandasi idealisme dan
bermodal patriotisme dengan meyakini bahwa pendidikan merupakan “Human
Investment” yang mepunyai jangkauan jauh ke masa depan.
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai adalah membentuk insan Pancasila yang sehat
jasmani-rohaninya, taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas dan Terampil,
berbudi pekerti luhur, kuat kepribadiannya, tebal semangat kebangsaannya dan
mencintai tanah airnya, sehingga dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan
yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa.
Dengan penandatanganan surat perjanjian tersebut, maka lahirlah lembaga
pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan SMP bakti Mulya 400 pada tanggal 10 Juli
43
1985, yang sekaligus dijadikan tonggak kelahiran BKSP secara operasional. Tahun
berikutnya menyusul lahir SD Bakti Mulya 400 yang turut melengkapi lembaga-
lembaga pendidikan terdahulu.1
Dalam Visi dan Misi sekolah telah disebutkan bahwa SMP Bakti Mulya 400
ingin memiliki lulusan yang berkompetensi secara global, dan unggul dalam
persaingan melanjutkan sekolah di dalam dan luar negeri. Hal ini tentunya
mendukung dibentuknya program bilingual/kelas internasional yang menjadi salah
satu program kelas utama guna mensukseskan visi dan misi tersebut.
Adapun Nilai-nilai yang dimiliki oleh SMP Bakti Mulya 400 yaitu Segenap
civitas academica SMP Bakti Mulya 400 memegang teguh nilai-nilai pendidikan
1
Dokumen Buku Panduan Peserta Didik SMP Bhakti Mulya 400, Tahun Pelajaran 2014/2015,
hal.5
2
Ibid, hal.3
3
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-1), Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, hal. 11
44
Selanjutnya, Tujuan SMP Bakti Mulia 400 terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Tujuan Umum:
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai adalah membentuk insan Pancasila
yang sehat jasmani-rohaninya, taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas
dan Terampil, berbudi pekerti luhur, kuat kepribadiannya, tebal semangat
kebangsaannya dan mencintai tanah airnya, sehingga dapat menumbuhkan
manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
45
b. Tujuan Khusus:
1) Membentuk komunitas belajar yang mandiri cerdas dan berkeadaban (civic
values).
2) Menerapkan manajemen sekolah yang transparan dan akuntabel.
3) Mengembangkan kemampuan siswa dalam penguasaan sains dan teknologi,
berinteraksi sosial (human relations), berkepribadian mandiri secara
intelektual, emosional dan spiritual.
4) Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
(community based learning).
5) Membangun pusat pengembangan inovasi pendidikan.4
Kepala Sekolah
Hadi Suwarno, M.Pd.
4
Dokumen Buku Panduan Peserta Didik SMP Bhakti Mulya 400, Tahun Pelajaran 2014/2015,
h.7
46
Tata Usaha
a. Kepala TU : Mohamad Janaka Jachja, SE.
b. Keuangan : Dwiyati, S.Pd.
c. Perpustakaan dan Kehumasan : Ratih Agustin Kusuma Wardani, S.Pd.
Koordinator Program
a. Majalah Karisma & Mading : Dewi Yanti, S.Pd.
b. Ekstrakurikuler : Doby Putro Parlindungan, S.Pd.
c. Lab. IPA & Matematika : Sri Subekti, S.Pd.
d. Lab. Elektronika : Prayogo, S.Pd.
e. Lab. Bahasa : Epih Syarifah, S.Pd.
f. BP/BK : Drs. Yatim
47
5
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-1), Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 18-19
49
Adapun rencana program kerja dan kegiatan yang tertera dalam dokumen
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah-2 yaitu pemenuhan 8 pilar standar
penidikan bertaraf internasional yang terkait dengan rencana program
bilingual/kelas internasional adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan prestasi bidang akademik bertaraf internasional
2) Peningkatan prestasi bidang non akademik bertaraf internasional
3) Peningkatan jumlah kelulusan
4) Peningkatan jumlah yang melanjutkan studi ke sekolah bertaraf internasional
5) Pengembangan silabus bertaraf internasional
6) Pengembangan RPP bertaraf internasional
7) Pengembangan Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya bertaraf
internasional
8) Pengembangan jumlah tenaga guru:
a) Pembentukan tim/kepanitiaan pengadaan/seleksi guru
b) Pembuatan panduan pengadaan guru
c) Penyusunan materi/bahan seleksi pengadaan guru
d) Pelaksanaan seleksi guru
e) Pelaksanaan evaluasi kegiatan pengadaan guru
f) Pembuatan laporan dan penggandaan laporan pengadaan guru
3) Peningkatan kompetensi Bahasa Inggris bagi guru:
a) Pembentukan tim/kepanitiaan workshop/kursus Bahasa Inggris
b) Penyusunan materi/bahan workshop/kursus Bahasa Inggris
c) Pelaksanaan workshop/kursus Bahasa Inggris
d) Pelaksanaan evaluasi kegiatan workshop /kursus Bahasa Inggris
4) Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (kepala sekolah) bertaraf
internasional
5) Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (guru) bertaraf internasional
6) Pemenuhan sarana dan prasarana bertaraf internasional
7) Pemenuhan pengelolaan sekolah berbasis TIK, e-learning, e-school, dll
8) Pemenuhan kerjasama dengan sekolah bertaraf internasional dalam negeri
50
Dalam rencana program kerja dan kegiatan yang ingin dicapai di program bilingual
yang tertera dalam dokumen Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-2) ini,
sekolah melakukan beberapa usaha dalam pemenuhan 8 pilar pendidikan yang terkait
dengan kegiatan program bilingual. Sekolah melakukan pemenuhan standar kelulusan
dengan meningkatkan prestasi dan jumlah kelulusan siswa/i program bilingual agar
mampu melanjutkan ke sekolah yang juga berstandar internasional. Sekolah juga
mengembangkan silabus, RPP, bahan ajar, modul, dan buku yang relevan dengan
kurikulum Cambrige dan sesuai dengan kurikulum nasional. Sekolah juga melakukan
pengembangan terhadap pengadaan guru kelas internasional dengan melakukan
pengadaan seleksi guru dengan kualifikasi tertentu dan meningkatkan kompetensi
tenaga pendidik (guru) dan kependidikan yang bertaraf internasional.
Dalam program bilingual, tentunya bahasa Inggris menjadi kompetensi yang penting
untuk ditingkatkan. Adapun peningkatan kompetensi Bahasa Inggris bagi guru yaitu:
membentuk tim/kepanitiaan workshop/kursus Bahasa Inggris, pengadaan ATK
workshop/kursus Bahasa Inggris, menyiapkan akomodasi workshop/kursus Bahasa
Inggris, menyusun materi/bahan workshop/kursus Bahasa Inggris, melaksanakan
workshop/kursus Bahasa Inggris, melaksanaan evaluasi kegiatan workshop /kursus
Bahasa Inggris, serta membuat laporan dan penggandaan laporan workshop /kursus
Bahasa Inggris.
Sekolah juga meningkatkan sarana prasarana yang menunjang program bilingual
dengan mengelola sekolah berbasis TIK menggunakan e-learning dan e-school yang
serba digital, serta melakukan kerjasama baik dengan sekolah dalam negeri maupun di
luar negeri.
Hal ini dilakukan sekolah untuk meningkatkan dan mengembangkan program
bilingual/kelas internasional sehingga program ini mampu memiliki taraf internasional
yang diakui oleh sekolah bahkan negara asing.
6
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-2), Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 20-22
51
Dalam mencapai program strategis, SMP Bakti Mulya 400 telah melakukan
beberapa upaya strategis baik yang berkaitan dengan IKKM maupun IKKT (dimensi
keinternasionalan) dengan melakukan penerapan standar kelulusan yang setara atau
lebih tinggi dari SNP yang ada. Jadi, peserta didik lulusan program bilingual dituntut
untuk mampu berkompetisi dengan baik di dalam dan luar negeri terutama pada mata
pelajaran sains, matematika, teknologi bahkan seni dan olahraga. Oleh karena itu,
peserta didik harus memiliki kecakapan hiup yang baik sehingga mampu berinteraksi
dan beradaptasi dengan lingkungan luar negeri. Hal ini berguna bagi peserta didik baik
yang menjalani program bilingual, akselerasi, maupun reguler agar mereka mampu
mencapai standar kelulusan yang mengarah kepada pengembangan kepribadian dan
moral mereka sendiri sehingga tidak hanya standar kelulusan dari akademik dan non
akaemik saja, tetapi juga kepribadian dan moral mereka yang juga mampu mencapai
standar yang diinginkan oleh sekolah.
B. Deskripsi Data
7
Dokumen Hasil Pelaksanaan Program dan Kegiatan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI),Tahun Pelajaran 2009/2010-2010/2011, h. 3-4
52
pihak pemilik yayasan bersama dengan pengelola sekolah, dalam hal ini termasuk
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan ketua bidang program
bilingual sendiri. Kepala sekolah menjadi penanggung jawab utama, dibawah
kepala sekolah ada wakasek kurikulum, di bawahnya ada dua staff yaitu staff
kurikulum yang menangani kelas reguler dan ketua bidang program yang
menangani kelas Cambridge. SMP Bakti Mulya 400 dalam setahun membuka 1-2
kelas. Tahun ini membuka 1 kelas dengan 22 anak , tahun lalu kita membuka dua
kelas dengan 28-29 anak. 2 tahun sebelumnya yang sekarang kelas IX juga 2 kelas.
Jadi pada saat ini terdapat 5 kelas.8
Adapun strukturnya adalah sebagai berikut:
Kepala Sekolah
Hadi Suwarno, M.Pd.
8
Hasil wawancara dengan Novini Vilakusuma, Ketua bidang program bilingual SMP Bakti
Mulya 400, (25 November 2014, pukul 13.48), di ruang konseling, Lebak Bulus: Jakarta Selatan
53
9
Dokumen RPS RSBI SMP Bakti Mulya 400, tahun pelajaran 2009/2010, h. 5-6
54
10
Dokumen Rencana Tindak Lanjut dan Program Kerja SMP Bakti Mulya 400, tahun pelajaran
2011/2012, h. 3
55
Untuk mempersiapkan tenaga pengajar pada bidang studi lain atau kelas
lain dan tenaga kependidikan lain akan dilakukan pembinaan dan pelatihan
berupa: 1) Pendalaman materi bahasa Inggris . 2) Test TOEFL atau tes yang
relevan, 3) pengayaan ICT (Information Comunication Technology) dan 4) PAS
(Paket Administrasi Sekolah).12
d. Persiapan Program Bilingual/Internasional SMP Bakti Mulya 400
Dalam menghadapi tahun pelajaran 2011/2012 akan dilakuan
penyempurnaan program kegiatan dengan mengagendakan pertemuan rutin
mingguan dan atau bulanan dengan Indonesia Foundation Program (IFP) untuk
memantapkan program sebagai berikut:
1) Pengadaan native speaker yang memadai
2) Program sister school dengan sekolah lain di luar negeri
3) Pelaksanaan student exchange
4) Pelaksanaan check point dan ICGSE untuk kelas IX
5) Merumuskan kegiatan center of Cambridge
6) Pelaksanaan TKT untuk guru.13
Pada awal mula dilaksanakannya program bilingual tahun 2010/2011
persiapan belum terlalu memadai. Oleh karena itu, sekolah menyempurnakan
11
Ibid, h. 4
12
Ibid, h.4
13
Ibid, h. 4
56
14
Hasil wawancara dengan Novini Vilakusuma, Ketua bidang program bilingual SMP Bakti
Mulya 400, (25 November 2014, pukul 13.48), di ruang konseling, Lebak Bulus: Jakarta Selatan
57
dibenahi.15
Oleh karena itu Pemerintah menerapkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI) kepada sekolah-sekolah yang mempunyai manajemen sekolah yang baik
sehingga dapat menjadi acuan bagi sekolah lain untuk mampu bersaing dengan
kondisi globalisasi pada saat ini.
SMP Bakti Mulya menjadi salah satu sekolah Internasional yang telah
mengembangkan program bilingual/kelas internasional.Kelas internasioanl di SMP
Bakti Mulya 400 bekerjasama dengan Cambridge International Examinations (CIE)
pada tahun 2009/2010 sehingga kita mendapat ID 223 dan resmi menjadi center of
Cambridge di Jakarta, dan sekolah lain yang ingin mendapat licensi bisa menginduk
SMP Bakti Mulya 400 atau mengurus sendiri ke Cambridge.16
Dengan bekerjasama dengan Cambridge International Examination (CIE), nuansa
keinternasionalan diakui oleh akademisi yang mempunyai reputasi keinternasionalan.
Awalnya, sekolah mengajukan konsep dalam bentuk proposal yang disampaikan
terutama kepada yayasan, kemudian setelah itu dibicarakan dan membahas konsep
tersebut baik dari pihak sekolah maupun yayasan. Sekolah menetapkan konsep-
konsep yang disetujui pihak yayasan. Dalam ketetapan tersebut yang paling dianggap
memungkinkan yaitu konsep kelas internasional yang bekerjasama dengan
Cambridge dan yayasan sebagai pihak yang memutuskan kelanjutannya. Adapun
kebijakan program sekolah memiliki ketentuan yang terkait dengan program itu
karena jika dibandingkan dengan reguler hampir sama terkait dengan regulasi atau
pengaturan.17
Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa pada awal pembentukan program
bilingual, sekolah melakukan mekanisme rapat kerja dalam membentuk dan
membahas perencanaan program bilingual yang akan dilaksanakan dengan melihat
dari kondisi pendidikan saat ini dan kebutuhan pendidikan masa depan. Sehingga
15
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-1), Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 1-2
16
Hasil wawancara dengan Novini Vilakusuma, Ketua bidang program bilingual SMP Bakti
Mulya 400, (25 November 2014, pukul 13.48), di ruang konseling, Lebak Bulus: Jakarta Selatan
17
Hasil wawancara degan Hadi Suwarno, Kepala Sekolah SMP Bakti Mulya 400, (27 November
2014, pukul 12.05) , di ruang kepala sekolah, Lebak Bulus: Jakarta Selatan
59
terbentuk konsep program yang diharapkan mampu menghadapi era globalisasi dan
kemajuan dunia internasional.
negara asing, dan memiliki prestasi baik secara akademik maupun non-
akademik.
Proses pembelajaran seperti ini telah diterapkan oleh SMP Bakti Mulya
dengan menerapkan active learning dalam proses belajar mengajar,
menggunakan teknologi komputer dan bahasa pengantar (bahasa Inggris) dalam
pelajaran sains, matematika, IT, dan native speaker khusus untuk pelajaran
bahasa Inggris sendiri, melakukan kerjasama dengan Cambridge International
Examination (CIE) dengan mangadopsi dan mengadaptasi kurikulumnya,
memiliki manajemen yang baik dengan meraih ISO, serta menjalin hubungan
dengan beberapa sekolah di negara lain seperti Malaysia, Australia, Turki,
19
Ibid, h.4
61
baik di dalam dan luar negeri, mudah dalam bekerja pada lembaga-lembaga
internasional atau negara asing, dan memiliki prestasi baik secara akademik
maupun non-akademik).
22
Ibid, h.20
63
Gambar 4.2
Alur Perekrutan Guru Kelas Internasional
In Takes
Written Test:
1. Subject Out
Knowledge
2. IELTS
Micro Out
Teaching
Class Observation
In-house Training
Assigned Class
Teachers’ Training
Maka, dapat dipahami bahwa SMP Bakti Mulya 400 memiliki kualifikasi
guru yang sangat menunjang dan mampu memberikan pendidikan yang terarah
karena setiap guru program bilingual/kelas internasional diharuskan memiliki
kualifikasi minimal Sarjana (S1) dan ditempatkan sesuai dengan bidang dan
latar belakang lulusan guru tersebut terutama pada 4 mata pelajaran utama yang
menggunakan bahasa Inggris.
23
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-1), Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 20
65
Maka dari itu, dapat dipahami bahwa kualifikasi peserta didik diseleksi
berdasarkan persyaratan fisik yang telah ditetapkan oleh SMP Bakti Mulya 400.
Melalui 2 tahap proses seleksi yaitu seleksi akademik dan psikologis, serta calon
peserta didik yang telah lulus seleksi akademik dan tes tertulis, akan dilakukan
tahap seleksi terakhir yaitu wawancara. Tahap wawancara di SMP Bakti Mulya
400 mungkin sedikit berbeda dengan sekolah internasional lainnya karena selain
melakukan wawancara terhadap calon peserta didik yang akan mengikuti
program, wawancara juga dilakukan kepada calon wali murid. Hal ini dilakukan
agar menyaring siswa yang memang memiliki potensi serta minat dan kemauan
yang baik.
Adapun syarat Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
ajaran. Kriteria kenaikan kelas di SMP Bakti Mulya 400 adalah sebagai berikut:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti;
2) mencapai tingkat kompetensi pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4)
minimal sama dengan KKM, yaitu (2,66 /B-);
3) nilai kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2) untuk setiap mata pelajaran sekurang-
24
Dokumen Rencana Tindak Lanjut dan Program Kerja SMP Bakti Mulya 400, tahun pelajaran
2011/2012, h. 3
66
Jadi, dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang sedang mengikuti program
kelas di SMP Bakti Mulya 400 harus mampu memenuhi kriteria kenaikan kelas
yang telah ditetapkan oleh sekolah sehingga hal ini membuat peserta didik lebih giat
dan tekun belajar guna mencapai kriteria kenaikan kelas ini. Dengan berbagai
perbaikan dan pengayaan yang dilakukan oleh guru tentu mampu menunjang
ketercapaian kriteria ini.
25
Dokumen Buku Panduan Peserta Didik SMP Bhakti Mulya 400, Tahun Pelajaran 2014/2015,
h.24
67
26
Tabel 4.3
Struktur Kurikulum 2013 (berlaku untuk kelas VII dan VIII)
ALOKASI
WAKTUPER
MATA PELAJARAN
MINGGU [JP]
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 5 5 5
4. Matematika*) 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam*) 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris*) 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
2. 3 3 3
(termasuk muatan lokal)
3. Prakarya (termasuk muatan lokal) 4 4 4
Kelompok C (Pengembangan Diri)
1. Bimbingan Konseling
2. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
Kepramukaan
Bahasa Madarin
Komputer
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
*) Keterangan:
Bermuatan Silabus Cambridge untuk kelas program Cambridge
Dari tabel di atas, dapat dipahami bahwa penerapan kurikulum plus berlaku pada
program bilingual antara kurikulum 2013 dengan kurikulum Cambridge pada mata
26
Dokumen Buku Panduan Peserta Didik SMP Bhakti Mulya 400, Tahun Pelajaran 2014/2015,
h.9-11
68
pelajaran tertentu di kelas VII dan VIII. Dalam mata pelajaran matematika, IPA, dan
bahasa Inggris bermuatan silabus Cambridge dimana bahasa pengantar maupun materi
yang diberikan sesuai dengan silabus Cambridge tentunya dengan mengkombinasikan
dengan kurikulum 2013.
Tabel 4.4
Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (berlaku untuk Kelas IX)
Kelas dan Alokasi
Komponen Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam , Fiqih &Al Qur‟an 5 5 5
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa InggrisX) 5 5 5
5. MatematikaX) 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan AlamX) 6 6 6
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 6 6 6
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan 2 2 2
Komunikasi dan Pendidikan Teknologi
DasarX)
B. Muatan Lokal
5. Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta 1 1 1
(PLKJ)
6. Pendidikan Tata Boga 2 2 2
69
27
Hasil wawancara dengan Novini Vilakusuma, Ketua bidang program bilingual SMP Bakti
Mulya 400, (25 November 2014, pukul 13.48), di ruang konseling, Lebak Bulua: Jakarta Selatan
70
28
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-1), Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 22
71
9. PendidikanJasmani, 2 2 2
OlahragadanKesehatan
10.Keterampilan/Teknologi Informasi dan 2 2 2
Komunikasi X)
11. Keterampilan/Teknologi Informasi 2 2 2
dan Komunikasi X)
B. Muatan Lokal 2 2 2
1. Pendidikan Lingkungan Kehidupan 1*) 1*) 1*)
Jakarta (PLKJ)
2. Pendidikan Tata Boga 2*) 2*) 2*)
3. Ketrampilan Elektronika 2*) 2*) 2*)
4. Bahasa Mandarin 2*) 2*) 2*)
C. Pengembangan Diri 1*)+2**) 1*)+2**) 1*)+ 2**)
Jumlah 32+19*) 32+19*) 32+19*)
termasuk pengajar dan sarana pembelajaran. Pihak Cambridge akan mengukur hasil
yang dicapai.
Dalam hal ini SMP Bakti Mulya 400 diberi tawaran untuk dijadikan center of
Cambrige yang berarti menjadi induk bagi sekolah-sekolah lain yang menggunakan
silabus Cambridge. Dengan menerapkan kurikulum Cambridge dapat mengikuti tes
yang disetarakan dengan tes standar internasional dan tes tersebut bisa dicicil dengan
cara penjajagan check point. Kemudian hasil tes dibandingkan dengan siswa lain dari
seluruh dunia. Perbandingan kualitas/ reputasi sekolah perlu pembanding dengan
sekolah lain/ lembaga internasional dengan tes akhir bernama IGCSE meliputi 6 bidang
utama: Matematika, Bhs Inggris, Komputer, Fisika, Biologi dan Kimia dengan
dilakukan ujian dalam 2 tahap yaitu: di kelas 3 SMP dan kelas 1 SMA. Dengan
demikian siswa yang memiliki potensi yang baik akan melanjutkan ke jenjang SMA
yang memiliki Kurikulum Cambridge.
Cambridge Cambridge
29 IGCSE + KTSP
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-1), Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 21-23
73
31
Dokumen Buku Panduan Peserta Didik SMP Bhakti Mulya 400, Tahun Pelajaran 2014/2015,
h.17
75
C. Analisis Data
32
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-2), Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, h.4-6
79
33
Analisa Hasil Observasi kelas Internasional, Wali kelas IX SMP Bakti Mulya 400, (20
November 2014, pukul 13.10), di kelas, Lebak Bulus: Jakarta Selatan
80
34
Hasil wawancara dengan Novini Vilakusuma, Ketua bidang program bilingual SMP Bakti
Mulya 400, (25 November 2014, pukul 13.48), di ruang konseling, Lebak Bulus: Jakarta Selatan
82
dapatkan untuk dapat diuji dan disamakan kemampuannya dengan negara lain. Hal
ini tentunya merupakan proses pengembangan yang baik melihat kondisi tantangan
pendidikan di masa depan yang semakin rumit.
e. Hasil Evaluasi Perencanaan Program Bilingual di SMP Bakti Mulya
400
Hasil-hasil yang diharapkan dari program bilingual yang dilaksanakan adalah
tingkat pencapaian tujuan dan program strategis seperti yang telah dirumuskan
sebelumnya. Adapun hasil yang diharapkan seperti standar kelulusan, standar isi,
standar proses, standar tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, keuangan dan pembiayaan, standar penilaian, serta
pengembangan budaya dan lingkungan sekolah yang dapat terealisasi atau memenuhi
taraf internasional
lanjutnya), mewujudkan evaluasi kinerja sekolah secara internal pada akhir tahun
(menentukan tim, membuat instrumen, memvalidasi, melaksanakan, menganalisis,
membuat laporan, tindak lanjutnya), mewujudkan evaluasi kinerja sekolah secara
eksternal pada waktu tertentu (menentukan tim, membuat instrumen, memvalidasi,
melaksanakan, menganalisis, membuat laporan, tindak lanjutnya).
D. Temuan Penelitian
Dari hasil temuan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa SMP Bakti Mulya
400 memiliki keunggulan tersendiri dalam proses berjalamnya program
bilingual/kelas internasional. Keunggulan yang dimiliki oleh sekolah ini merupakan
hasil dari manajemen yang baik dari yayasan maupun sekolah yang secara
berkesinambungan dengan komitmen bersama untuk berusaha menuju sekolah yang
setara dengan sekolah internasioal di negara lain.
36
Analisa wawancara dengan wali kelas program bilingual (kelas VIII, IX) SMP Bakti Mulya
400, Lebak Bulus: Jakarta Selatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Proses perencanaan program di SMP Bakti Mulya 400 dapat dikatakan sudah
cukup baik. Hal ini dapat dilihat melalui manajemen sekolah yang sudah
menerapkan ISO 9000, tenaga pendidik yang bertanggung jawab dan konpeten di
bidangnya, serta prestasi secara berbahasa oleh peserta didik kelas bilingual SMP
Bakti Mulya 400 pada tingkat kabupaten, provinsi hingga internasional.
Penerapan kurikulum plus pada program bilingual melalui adopsi dan adaptasi
antara kurikulum nasional dan kurikulum Cambridge yang belum tentu dimiliki
oleh sekolah internasional lainnya merupakan suatu bentuk promosi tersendiri
bagi sekolah. Serta penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pada
mata pelajaran utama yaitu B.Inggris, Matematika, Sains, dan IT menghasilkan
kemampuan ilmiah yang tidak hanya terkonstruk dalam berbahasa saja tetapi
dalam memahami konsep-konsep eksak. Selain itu, pengembangan program
bilingual dengan melaksanakan kurikulum Cambridge membuat bridging
programuntuk kelas VII, home stay untuk kelas VII, dan check point test untuk
kelas IX.Pada dasarnya, sekolah mempersiapkan lulusan siswai/i yang kompeten
di kelas internasional agar selain memiliki kemampuan berbahasa asing dengan
baik, juga mempunyai kemampuan yang diperlukan di masyarakat khususnya
dalam keterampilan di era global.
85
86
B. Saran
Berdasarkan kemampuan dan penelitian yang sudah dipaparkan
sebelumnya, ada beberapa saran dari penulis yang ingin disampaikan dan
diharapkan bermanfaat bagi semua pihak sebagai berikut:
1. Bagi Stake Holders (Ketua yayasan, Direktur, Kepala sekolah, Ketua
bidang Bilingual)
a. Adanya pengembangan program yang lebih kreatif lagi dan tidak terlalu
menghabiskan banyak biaya seperti kunjungan siswa/i program
bilingual kepada sekolah-sekolah Internasional di Indonesia ataupun
sharing keilmuan internasional kepada sekolah yang belum mampu
menerapkan program kelas internasional.
2. Bagi tenaga pendidik
a. Guru-guru terutama untuk 4 mata pelajaran yang menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar agar lebih inovatif dan kreatif dalam
penyediaan media belajar, metode pembelajaran, seperti keapikan
dalam menyampaikan konsep dalam bahasa Inggris, pembuatan soal-
soal ulangan, serta peningkatan keterampilan membawa suasana kelas.
3. Bagi Orang Tua
a. Orang tua dan masyarakat sekitar agar dapat lebih memberikan
dukungan dan masukan terhadap pengembangan program, dan
memberikan motivasi kepada anaknya agar terus meningkatkan
kemampuan baik dalam berbahasa dan dalam intelektualitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses di http://anaksastra.blogspot.com/2009/03/kedwibahasaan-cian-
diglosia/ pada tangg al 6 J anuari 201 4
PEDOMAN WAWANCARA
A. DATA INFORMAN
Nama : Hadi Suwarno, M.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Pendidikan Terakhir : S2
Tempat : Ruang Kepsek
B. ITEM PERTANYAAN
1. Pembentukan struktur program bilingual
2. Prosedur perencanaan program bilingual
3. Mekanisme kerja program bilingual
4. Analisis data internal dan eksternal yang dibutuhkan perencanaan program
bilingual
5. Diagnosa program bilingual
6. Analisis kelebihan dan kekurangan program bilingual
7. Kebijakan program bilingual
8. Perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang program bilingual
9. Anggaran perencanaan program bilingual
10. Sasaran dan target program bilingual
11. Tujuan program bilingual
12. Ruang lingkup program bilingual
13. Evaluasi terhadap perencanaan program bilingual
14. Perbaikan terhadap perencanaan program bilingual
15. Pengayaan terhadap perencanaan program bilingual
BERITA WAWANCARA
NAMA : Hadi Suwarno, M.Pd
JENIS KELAMIN : Laki-laki
JABATAN : Kepala Sekolah
PENDIDIKAN TERAKHIR: S2
TANGGAL : 27 November 2014
WAKTU : 12.05
TEMPAT : Ruang Kepala Sekolah
.
1. Tanya : Apa latar belakang terbentuknya program bilingual ?
Jawab : Karena kita ditunjuk sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional pada tahun 2009/2010, tetapi dilaksanakan pada
tahun pelajaran 2010/2011. Jadi itulah yang melatar belakangi
mengapa kita membentuk kelas yang mempunyai muatan
keinternasionalan.
2. Tanya : Bagaimana konsep program bilingual menurut bapak ?
Jawab : Konsep kelas internasioanl di SMP Bakti Mulya 400 itu kita
bekerjasama dengan Cambridge International Examinations (CIE)
sehingga nuansa keinternasionalannya itu diakui oleh akademisi
yang mempunyai reputasi keinternasionalan
3. Tanya : Apa saja rumusan program bilingual ?
Jawab : Pertama kita mengajukan konsep dalam bentuk proposal yang
disampaikan terutama kepada yayasan, kemudian setelah itu kita
merapatkan atau membahas konsep tersebut baik dari pihak
sekolah maupun yayasan, lalu yang ketiga kita menetapkan
konsep-konsep yang disetujui pihak yayasan. Dalam ketetapan
tersebut yang paling dianggap memungkinkan ya konsep kelas
internasional yang bekerjasama dengan Cambridge.
4. Tanya : Bagaimana pembentukan struktur program bilingual ?
Jawab : Strukturnya tidak terbatas pada kelas internasional tetapi lebih ke
pengembangan sekolah yang bernuansa internasional. Jadi,
Pertama ada pengembangan pengelolaan kelas internasional,
kedua ada pengembangan kelas internasional. Kalau berbicara
dengan kelas itu berbicara struktur kurikulum yang digunakan.
Dalam kurikulum kelas internasional itu ada tambahan pelajaran
yang bermuatan internasional yaitu pelajaran matematika, ipa,
B.inggris, dan IT.
5. Tanya : Bagaimana prosedur perencanaan program bilingual ?
Jawab : Ya tahap perencanaan itu dilakukan sebelum tahap pelaksanaan,
karena kita akan laksanakan pada tahun pelajaran 2010/2011,
maka pada tahun sebelumnya sudah kita rencanakan.
Permasalahannya pada waktu itu kaena masih ada program RSBI
yang dipaparkan di Yogyakarta oleh Departemen Pendidikan
Dasar dan Menengah. Intinya kita mengikuti prosedur disana
tetapi tidak persis karena yang disampaikan hanya pokok-
pokoknya tetapi pengembangannya ada di kita. Seperti kelas VII
ada bridging program, kelas VIII ada home stay, kelas IX ada
checkpoint. Bridging program artinya memberikan jembatan bagi
kemampuan siswa SD dalam segi kebahasaan (bahasa Inggris)
untuk belajar di SMP apalagi belajarnya untuk menyetarakan
kurikulum internasional. Jadi kemampuannya diasah dalam segi
bahasa Inggris. Kalau home stay program kelas VII untuk pergi
ke luar negeri mempraktekkan kemampuan bahasa Inggris
mereka di orang tua angkat di luar negeri, dan checkpoint itu
ujian akhir dari silabus Cambridge.
6. Tanya : Bagaimana mekanisme kerja program bilingual ?
Jawab : Dimulai dari rekrutmen calon siswa. Dalam rekrutmen calon
siswa ada tes, tes nya terutama kemampuan bahasa Inggris baik
tulisan maupun lisan baik aktif maupun pasif, setelah itu
ditempatkan. Kemudian dilaksanakan programnya. Sedangkan
gurunya harus membedah silabus tentunya berbeda dengan
kurikulum nasional. Jadi kurikulum nasional ditambah dengan
kurikulum Cambridge. setelah bedah silabus, kemudian membuat
rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus, ketiga
melaksanakan pembelajarannya dengan bilingual tetapi keempat
subject itu langsung dalam bahasa Inggris karena disini gurunya
tunggal, guru bidang study yang memang sudah harus menguasai
komunikasi bahasa Inggris. Keempat mengevaluasi, menilai.
Penilaiannya menyusunnya juga teks dalam bahasa Inggris
berdasarkan yang sudah diajarkan.
7. Tanya : Apa saja data yang dibutuhkan baik internal dan eksternal dalam
merencanakan program bilingual ?
Jawab : Data yang diperlukan :
1. Kurikulum perbandingan internasional. Misalkan kurikulum
Cambridge, kurikulum Singapura, kurikulum Australia.
2. Lebih tepatnya tentang pengkondisian. Mengkondisikan,
membuat rapat, mencari alternatif perpaduan antara
kurikulum nasional dan internasional.
Jadi, yang dinamakan kebutuhan ya kurikulum pembanding.
8. Tanya : Apa saja yang didiagnosa dalam program bilingual ?
Jawab : Masalah yang didiagnosa terkait program bilingual pertama dari
pihak guru. Tidak semua guru siap melaksanakan karena
kemampuannya terbatas. Kedua dilihat dari sumber daya,
misalkan buku, software, perangkat pembelajaran seluruhnya
tidak ada. Itu merupakan tantangan atau kendala. Ketiga dilihat
dari tantangan masyarakat atau pertanyaan dari orang tua tentang
relevansi kegiatan tersebut dengan pendidikan. Keempat biaya,
karena harus ada pembayaran IT Center itu mahal sekali, belum
lagi guru yang mempunyai keterampilan mengajar dengan bahasa
Inggris itu juga mahal.
9. Tanya : Apa saja kebijakan yang disiapkan dalam membentuk program
bilingual ?
Jawab : Kalau yang dimaksud stake holder itu yayasan kebijakannya
hanya menetapkan. Kalau kebijakan sekolah itu program sekolah
lebih tepatnya bukan kebijakan. Kalau kebijakan itu sifatnya
legitimasi hukum, mengatur karyawan dll. Kalau ini program
lebih banyak sekolah yang punya ketentuan yang terkait dengan
program itu. Kalau dibandingkan dengan reguler hampir sama
terkait dengan regulasi atau pengaturan. Misalkan ketika masuk
KBM ada KKM nya sama kecuali bahasa inggris, kenaikan kelas
juga sama dengan reguler, panjang pendeknya hari belajar sama,
libur dan waktu ujiannya sama, yang membedakan adalah
tambahan programnya seperti bridging, home stay dan check
point.
10. Tanya : Bagaimana cara seluruh pihak yang terlibat dalam melaksanakan
kebijakan bilingual ?
Jawab : Pasti harus dijelaskan program itu keuntungan dan manfaatnya,
kemudian keunggulannya supaya semua yang terlibat itu memang
melaksanakannya itu dengan sungguh-sungguh karena tahu
manfaatnya.
11. Tanya : Menurut bapak, apa kelebihan dan kekurangan program bilingual
di sekolah ini ?
Jawab : Kelebihannya itu anak-anak mempunyai kemampuan global, atau
kemampuan internasional, skill kemampuan di abad-21 itu
kemampuan global. Kekurangannya ya setiap program pasti ada
kekurangannya. Kekurangannya ya mahal bukan kelemahan tapi
satu hal yang tak terhingga.
12. Tanya : Apa saja perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang
program bilingual ?
Jawab : Karena ini berupa program kelas sebetulnya namanya program
pelaksanaan jadi istilahnya program yang reguler jadi terus
menerus bukan dirancang pendek, menengah, panjang. Kalau itu
program sekolah tapi untuk program bilingual itu program reguler
yang terus menerus akan begitu. Akan dibuka kelas internasional,
ada peminat, dan seterusnya.
13. Tanya : Bagaimana pembagian anggaran perencanaan program bilingual ?
Jawab : Intinya anggaran kelas internasional itu ada biaya siswa reguler,
ada biaya tambahan. Kelas internasional mendapat biaya
tambahan untuk melaksanakan kegiatan. Kalau kelas reguler uang
pangkalnya 25 juta, SPP sekitar 1,5 juta dan tambahan kegiatan
kelas internasionalnya sekitar 25 jutaan yang bisa diselesaikan
dalam waktu 3 tahun untuk penggajian guru, pembayaran buku
ditambah buku Cambridge, pembayaran check point karena harus
bayar disana.
14. Tanya : Apa saja kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan program
bilingual ?
Jawab : Sudah pasti S1 dan sesuai dengan bidang, mempunyai
pengalaman mengajar yang baik, sudah mendapatkan training
untuk mengajar dalam bahasa Inggris. Training dari lembaga
flash English, dari Cambridge TKT.
15. Tanya : Apa saja kualifikasi peserta didik program bilingual ?
Jawab : Peserta didik tidak ada kualifikasi yang khusus, hanya yang
penting diterima di PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).
Sebetulnya beda tetapi tidak menjadi syarat mutlak seperti
kemampuan penguasaan bahasa tetapi tidak mutlak harus seperti
itu. Ketika dia punya kemauan itu boleh. Tetapi sistem tinggal
kelasnya sama dengan reguler kalau tidak mampu ya ditinggal
tidak ada perbedaan dalam perlakuan karena mereka selalu
komunikasi dalam bahasa Inggris.
16. Tanya : Siapa saja sasaran program bilingual ?
Jawab : sasaran program bilingual ya calon-calon siswa/i yang
mempunyai minat dan bakat dalam mendalami bahasa Inggris,
seni dan budaya bangsa Indonesia yang akan dibawa ke luar
negeri untuk dapat dibanggakan.
17. Tanya : Apa saja target yang ingin dicapai dalam perencanaan program
bilingual ?
Jawab : Targetnya lebih ke arah kemampuan siswa. Jadi kita lebih ingin
anak-anak yang kita luluskan mempunyai kemampuan yang
diperlukan di masyarakat lkhususnya dalam keterampilan di era
global seperti kemandirian, keuletan. Bagaimana itu bisa dilihat.
Bayangkan anak kelas VIII SMP harus tinggal di luar negeri. Itu
salah satu bentuk untuk menanamkan kemandirian mereka, dan
ketika mereka di luar negeri harus menguasai beberapa
keterampilan tambahan karena nanti akan tampil. Contohnya,
mereka harus menguasai salah satu tari dari Indonesia, mereka
harus menguasai salah satu cerita khas Indonesia, mereka harus
menguasai olahraga. Jadi minimal bisa, diajak main voli bisa,
futsal bisa.
18. Tanya : Apa saja yang dilakukan stake holder dalam mengevaluasi
perencanaan program bilingual ?
Jawab : Ada namanya evaluasi program. Setahun sekali kita selalu
evaluasi perencanaan program. Jadi apa yang kita lakukan kita
evaluasi seberapa jauh ketercapaiannya. Itu untuk semua program
termasuk program bilingual.
19. Tanya : Apakah ada perbaikan yang harus dilakukan dalam program
bilingual ?
Jawab : Ya, ada.
20. Tanya : Jika ada, Apa saja perbaikan yang dilakukan dalam tahap
mengevaluasi perencanaan program bilingual ?
Jawab : Perbaikan langsung. Setelah itu diadakan rancangan perbaikan
program kerja. Itu kegiatan yang sambung menyambung setelah
evaluasi. Perbaikan diadakan pada waktu yang sama tidak khusus
setiap program, tempat yang sama, dibuat kelompok programnya.
Jadi tugasnya hanya dua, mengevaluasi dan merencanakan.
Setelah dievaluasi direncanakan kembali. Misalkan biaya kurang,
harus ditambah. Jadi itu suatu rangkaian.
21. Tanya : Bagaimana bentuk pengayaan yang dilakukan sekolah dalam
perencanaan program bilingual ?
Jawab : Itu maksudnya penambahan program ya tetap rangkaian kegiatan
program. Yang kurang ditambah, yang berlebihan dikurangi.
Misalnya, dulu kita belum melaksanakan ujian Cambridge, lalu
tahun selanjutnya ditambah kurikulum Cambridge, waktu ujian
tidak persiapan bimbel, tahun selanjutnya kita persiapan bimbel.
22. Tanya : Bagaimana direktur/kepala sekolah mengawasi kinerja pimpinan
dan tenaga pelaksana program bilingual ?
Jawab : Kepala sekolah melakukan evaluasi setiap akhir semester kepada
seluruh guru terutama guru-guru yang mengajar di program
bilingual tentang hasil pembelajaran, metode, perbaikan yang
diinginkan, dan banyak hal.
23. Tanya : Apa hasil dan manfaatnya ?
Jawab : Manfaatnya kita bisa memberi dan mendapat solusi dari masalah-
masalah yang terjadi dalam program bilingual.
Narasuber Interviewer
PEDOMAN WAWANCARA
A. DATA INFORMAN
Nama : Sito, S.Pd
Jabatan : Wakasek Kurikulum
Pendidikan Terakhir : S1
Tempat : Ruang kerja guru
B. ITEM PERTANYAAN
1. Pembentukan struktur program bilingual
2. Prosedur perencanaan program bilingual
3. Mekanisme kerja program bilingual
4. Analisis data internal dan eksternal yang dibutuhkan perencanaan program
bilingual
5. Diagnosa program bilingual
6. Analisis kelebihan dan kekurangan program bilingual
7. Kebijakan program bilingual
8. Perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang program bilingual
9. Anggaran perencanaan program bilingual
10. Sasaran dan target program bilingual
11. Tujuan program bilingual
12. Ruang lingkup program bilingual
13. Evaluasi terhadap perencanaan program bilingual
14. Perbaikan terhadap perencanaan program bilingual
15. Pengayaan terhadap perencanaan program bilingual
BERITA WAWANCARA
NAMA : Sito, S.Pd
JENIS KELAMIN : Laki-laki
JABATAN : Wakasek kurikulum
PENDIDIKAN TERAKHIR: S1
TANGGAL : 25 November 2014
WAKTU :13.48
TEMPAT : Ruang kerja
Narasumber Interviewer
PEDOMAN WAWANCARA
A. DATA INFORMAN
Nama : Novini Nilakusumah, S.S.
Jabatan : Ketua bidang programBilingual
Pendidikan Terakhir : S1
Tempat : Ruang konseling
B. ITEM PERTANYAAN
1. Pembentukan struktur program bilingual
2. Prosedur perencanaan program bilingual
3. Mekanisme kerja program bilingual
4. Analisis data internal dan eksternal yang dibutuhkan perencanaan program
bilingual
5. Diagnosa program bilingual
6. Analisis kelebihan dan kekurangan program bilingual
7. Kebijakan program bilingual
8. Perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang program bilingual
9. Anggaran perencanaan program bilingual
10. Sasaran dan target program bilingual
11. Tujuan program bilingual
12. Ruang lingkup program bilingual
13. Evaluasi terhadap perencanaan program bilingual
14. Perbaikan terhadap perencanaan program bilingual
15. Pengayaan terhadap perencanaan program bilingual
16. Perencanaan kepada tiap bidang kegiatan program bilingual
17. Perincian setiap bagian kegiatan program bilingual kepada unit masing-
masing
18. Jumlah sumber daya yang dibutuhkan program bilingual
19. Pendelegasian wewenang kepada pihak yang terlibat
20. Periode waktu program bilingual
21. Umpan balik seluruh bagian yang terlibat program bilingual
22. Mekanisme kontrol stake holder kepada seluruh pihak yang terlibat
program bilingual
BERITA WAWANCARA
NAMA : Novini NilakusumaH, S.S.
JENIS KELAMIN : Perempuan
JABATAN : Ketua bidang/koordinator program Bilingual
PENDIDIKAN TERAKHIR: S1 (Sastra China UI)
TANGGAL : 25 November 2014
WAKTU : 13.48
TEMPAT : Ruang konseling
Narasumber Interviewer
PEDOMAN WAWANCARA
A. DATA INFORMAN
Nama : Edy Hermawan, M.Sc
Jabatan : Wali kelas Sains VIII.1
Pendidikan Terakhir : S2
Tempat : Ruang Guru
ITEM PERTANYAAN
1. Mekanisme kontrol stake holder kepada seluruh pihak yang terlibat
program bilingual
2. Perbaikan dan pengayaan terhadap perencanaan program bilingual
BERITA WAWANCARA
NAMA : Edy Hermawan, M.Sc
JENIS KELAMIN : Laki-laki
JABATAN : Wali kelas Sains VIII.1
PENDIDIKAN TERAKHIR: S2
TANGGAL : 09 Desember 2014
WAKTU : 13. 45
TEMPAT : Ruang guru
Narasumber Interviewer
PEDOMAN WAWANCARA
A. DATA INFORMAN
Nama : Epih Saripah, S.Pd
Jabatan : Wali kelas Bahasa Inggris IX.1
Pendidikan Terakhir : S1
Tempat : Ruang Guru
ITEM PERTANYAAN
1. Mekanisme kontrol stake holder kepada seluruh pihak yang terlibat
program bilingual
2. Perbaikan dan pengayaan terhadap perencanaan program bilingual
BERITA WAWANCARA
NAMA : Epih Saripah, S.Pd
JENIS KELAMIN : Perempuan
JABATAN : Wali kelas bahasa Inggris IX.1
PENDIDIKAN TERAKHIR: S1
TANGGAL : 09 Desember 2014
WAKTU : 13.25
TEMPAT : Ruang guru
Narasumber Interviewer
INDIKATOR VISI
DESKRIPTOR VISI
(1) Mewujudkan pembiayaan sekolah dalam pengelolaan YBKSP Bakti Mulya 400
yang memadai, efektif, efisien dan akuntabel
(2) Mewujudkan pembiayaan sekolah bersumber dari bantuan pemerintah yang
bersifat tidak mengikat
(3) Mewujudkan pengembangan kerjasama dengan penyandang dana, baik donatur
tetap maupun tidak tetap secara individual maupun secara kelembagaan
(4) Mewujudkan penggalangan dana dari berbagai sumber termasuk dari sponsor
yang tidak mengikat terutama dalam penyelenggaraan kegiatan sekolah
(5) Mewujudkan pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan yang menunjang
kegiatan sekolah
(6) Mewujudkan kerjasama dengan alumni, khususnya untuk penggalangan dana
pendidikan dan sarana pendidikan
(7) Mewujudkan kerjasama dengan komite sekolah (FKOM)
DAFTAR GURU
TEMPAT/
STATUS
NO NAMA LENGKAP TANGGAL PENDIDIKAN ALAMAT NO TELP/ HP/ EMAIL MENGAJAR
PEGAWAI
LAHIR
S1. Jl.Moh Kahfi
Pend.Geografi.IKIP Gg.Panjang No.32
HADI SUWARNO, Demak, 13 08159599583/
01 Semarang, 1994 Rt.06/04 Cipedak Tetap GEOGRAFI
M.Pd. Desember 1969 jagabumi@yahoo.com
S2. MPEP UHAMKA Ciganjur Jagakasa
Jakarta, 2008 Jaksel
Jl. H. Taip
Banyumas, 20 S1.Matematika IKIP 021.74708210/
No.52Rt.05/19 MATEMATIK
02 SITO, S.Pd. Desember Muhamadiyah, 085717376951/ Tetap
Kedaung Pamulang A
1970 1995 bilanaia@gmail.com
Tangerang
Pondok Sukmajaya 021.7706462/
RIKE ANWARI Balikpapan, 13 SMA, SI Univ. BIOLOGI/
03 Permai Blok DI/8 0816756786/ Tetap
FUADY,S.Si Maret 1971 Nasional 1996 FISIKA
Depok rikeanwari@yahoo.com
Villa Dago Tol Blok 02174637829/
Drs. H. HASANUDIN, Pemalang, 20 S1 Bahasa Inggris BAHASA
04 D 15/5 Ciputat 081213018989 Tetap
M.Pd. Agustus 1969 IKIPM Jakarta 1994 INGGRIS
Tangsel hasan.dien@yahoo.com
Jl.Gotong Royong
Bogor, 3 S1.Tarbiyah IAIN 0251.542420/
Gg. Mesjid Rt.02/1 AGAMA
05 DRS. AJI BANDI November Syarif Hidayatulloh 08561597400/ Tetap
Cihowe, Ciseeng, ISLAM
1967 Jkt 1993 bandiaji48@yahoo.com
Parung-Bogor
Jl. Permata Permai
Raya Blok H.12
DRA. Hj. SYAFRIANI Sihepeng, 21 S1.Bahasa dan Seni 021.7562702/ BAHASA
06 No.7 Permata Tetap
LUBIS Sep 1959 IKIP Jakarta 1987 08128968626 INDONESIA
Pamulang Estate
Serpong Tangerang
TEMPAT/
STATUS
NO NAMA LENGKAP TANGGAL PENDIDIKAN ALAMAT NO TELP/ HP/ EMAIL MENGAJAR
PEGAWAI
LAHIR
Jl. Agung Raya II
S1.Sejarah STKIP
Gg.H.Joko 12 021.78887502/
Jakarta, 7 Jakarta 2002 S2
07 USMAN, M.Pd. Rt.005/04 No.1 081316925513/ Tetap SEJARAH
Desember 1961 Universitas
Lenteng Agung usman-cni@yahoo.com
Indraprasta 2010
Depok
Jl. Masjid Al-
S1.Pend.
Muchlisin Rt.02/06 251.600151/
Bogor, 4 Matematika IAIN MATEMATIK
08 SOBARI, S.Pd. Kel. Bedahan 085691000142/ Tetap
Januari 1970 Syarif Hidayatulloh A
Kec.Sawangan ob_ay@yahoo.com
Jkt, 1996
Depok
081585086913 /
Jakarta, 18 S1.Pend.Matematik MATEMATIK
09 HERICE M AZIZ.,S.Pd. Cemara Depok mrs_herice@hotmail.co Tetap
Februari 1964 a IKIP Jakarta, 1988 A
m
Jl. Wijayakusuma
021.75818174/
DRS. YATIM Jakarta, 7 Juni S1 Adpen IKIP No.17 C Rt.09/04
10 '081384734965/ Tetap BP/BK
ABDULLAH 1964 Jakarta 1989 Dapur Susu Pd.
abichemi@yahoo.com
Labu Jak-Sel
Jl.Kemang Blok B2
021.98853231/
HJ. RINA NUZRINA, Jakarta, 20 S1.BK STKIP Jakarta No.26 Perum Gria BP/BK /
12 081383002680/ Tetap
S.Pd Januari 1965 2004 Jakarta Pamulang TATABOGA
nuzrina@gmail.com
Tangerang
Perum Kelapa Dua
Kebumen, 24 S1.PDU Tata Niaga Jl. Layar I No.13 021.5465640/
13 SUSHARYONO,S.Pd. Tetap EKONOMI
Januari 1966 IKIP Jakarta 1991 Kelapa Dua 081513222210
Tangerang
TEMPAT/
STATUS
NO NAMA LENGKAP TANGGAL PENDIDIKAN ALAMAT NO TELP/ HP/ EMAIL MENGAJAR
PEGAWAI
LAHIR
021.7510642/
S1.Tarbiyah.IAIN Jl. Adhiyaksa II/1 085697780198/
Pandeglang, 4 AGAMA
14 DRS. AEF SAEFUDIN Syarif Hidayatulloh Lebak Bulus Jakarta aef- Tetap
Pebruari 1966 ISLAM
Jkt,1993 Selatan saefudin67@yahoo.co
m
Jl. H. Sapri
IR. H. BONDI Jakarta, 13 April
15 IPB, Bogor 1993 Rt.002/09 No.105 08159913695 Tetap BIOLOGI
ROBIARSO 1969
Pd. Aren Tangerang
021.7778024/
Bandung, 5 S1.Bahasa & Sastra Jl. Kalimantan
DYAH 08128284717/ BAHASA
16 Nopember Indonesia. IKIP No.139 Depok Tetap
RATNAWIATI,S.Pd. dyah- INDONESIA
1970 Jakarta 1996 Utara 16421
ratnawiati@yahoo.com
Jl. Pertamina Raya 021.7408956/
S1.Akuntansi.Univ.
Jakarta, 5 No. 69 Blok M/14 08318915040/ EKONOMI/
17 SOVIA ANDRIANI, SE. 17 Agustus. Sby Tetap
Desember 1970 Pondok Ranji soviaandriani@yahoo.c PLKJ
1993
Ciputat om
S1.Kimia. IKIP Jl. Saenan Rt.04/09 08128287609/
Kulon Progo,
18 SRI SUBEKTI, S.Pd. Negeri Yogyakarta, Bedahan Sawangan srisubekti72@gmail.co Tetap KIMIA
20 Juli 1972
1998 Depok m
Jl. Jaya Wijaya Raya 021.77840851/
S1.Pend. ELEKTRONIK
Ngawi, 19 Mei Rt.01/07 Sektor 08174815498/
19 PRAYOGO, S.Pd. Elektronika UNJ Tetap A/
1974 Gardenia Grand pray_man74@yahoo.co
Jakarta 2000 KOMPUTER
Depok City m
021.7433722/
S1,Bhs.Indonesia.IKI Jl. Kuningan No.29
Jakarta, 26 08159467694/ BAHASA
20 NOVITRI RIYANI, S.Pd. P Negeri Malang, Rt.03/01 Kuningan Tetap
Oktober 1974 novitri.riyanitumanggor INDONESIA
1998 Gintung Ciputat
@gmail.com
S.1.FPBS Jl. Raya Parung 081310946741/
Garut, 25 BAHASA
21 EPIH SARIPAH, S.Pd. Inggris.IKIP Ps.Rebo 01 epih.syarifah@yahoo.co Tetap
Februari 1975 INGGRIS
Muhamadiyah, Rt.002/01 m
TEMPAT/
STATUS
NO NAMA LENGKAP TANGGAL PENDIDIKAN ALAMAT NO TELP/ HP/ EMAIL MENGAJAR
PEGAWAI
LAHIR
1997 Sawangan Depok
Jl H Saikin RT 11
081310537295/
S1 Tarbiah IAIN RW 08 No 36 PEND.
USMAN JAMHURI, Jakarta, 2 Maret 93047375/
22 Syarif Hidayatullah Pondok Pinang Tetap AGAMA
S.Ag. 1975 usmanjamhuri75@yaho
Jakarta Kebayoran Lama ISLAM
o.com
Jaksel
Jl Talas 3 Gg Labu 1
081318080088/
Tulungagung, S1. Fisika Institut 10 No 102 Pondok
23 YENIS HERDIANI, S.Si. yenisherdiani@yahoo.c Tetap FISIKA
14 Juli 1977 Nop. Sby 2001 Cabe Ilir Tangerang
om
Selatan
S1 Geografi Jl Pintu Air 3 RT 28 08129539536/
Lampung, 22
24 ASIH BUDIANTI, S.Pd. Universitas Negeri RW 08 No 22 R Budiantiasih@yahoo.co Tetap GEOGRAFI
Desember 1977
Jakarta Gandul Depok m
021.74636026/
Griya Rajawali
NOVINI Jakarta, 24 S1.Sastra Cina.Univ. 081315066023/ BAHASA
25 Sawah Baru Blok Tetap
NILAKUSUMAH,SS. Februari 1977 Indonesia 2001 liu.wanyi95@yahoo.co MANDARIN
B2/7 Ciputat
m
Vila Inti Persada
021.32280701/
Kuningan, 2 S1. Matematika UIN Blok B No 11 MATEMATIK
26 LELI SUGIARTI, S.Pd. 08179810942/ Tetap
Desember 1978 Jakarta, 2002 Pamulang Timur A
lelisugiarti@yahoo.com
Tangerang
Jl Bintaro Permai III
0817879608/
S1 Bahasa Inggris No 27 RT 04/ 09
DEWI WULANSARI, Jakarta, 6 02190508879/ BAHASA
27 UHAMKA Jakarta Bintaro Tetap
S.Pd. Oktober 1980 wulanwibisono@gmail. INGGRIS
2003 Pesanggrahan
com
Jakarta
TEMPAT/
STATUS
NO NAMA LENGKAP TANGGAL PENDIDIKAN ALAMAT NO TELP/ HP/ EMAIL MENGAJAR
PEGAWAI
LAHIR
Jl Wahab Telaga
DRA.MUMUN Bogor, 06 Mei Tidak AGAMA
28 S1 IAIN 1993 Jambu 12 A 085880208543
MAEMUNAH 1968 Tetap ISLAM
Sawangan Depok
Jl. Almubarok I No
D3 Manajemen 02172791471/
Jakarta, 15 Juli 70 RT 10/ RW 06 Tidak
29 RACHFI YULIARTI Informatika AMIK 081510126160/ KOMPUTER
1983 Cipulir Kebayoran Tetap
BSI Jakarta rachfi@triplegate.net.id
Lama Jaksel
S1 Ekonomi
Jl Waracas I No. 53
Manajemen 021 4372565/
Jakarta, 22 Mei Rt 9/1 Tanjung Tidak
30 SUNTORO, SE Universitas '081219768184/ KOMPUTER
1979 Priuk Jakarta Utara Tetap
Borobudur Jakarta apyhst@yahoo.com
14340
2002
Perumahan Al
SANTI WIDIASTUTI, Jakarta, 1 April Seni Musik dan Tari 082111556429
31 Falaah III Blok L/15 Tetap Seni Rupa
S.Pd. 1972 FPBS IKIP Jakarta Widi472@gmail.com
Pamulang
S1 Metalurgi FMIPA
UI 2002 S2 Sain &
Komplek Timah 087884328344/
EDY HERMAWAN, Surabaya, Teknologi Tampere Tidak
32 Blok BB No. 35 edyhermawan1976@g IPA
M.Sc. 19 Juni 1976 University Tetap
Cimanggis Depok mail.com
Technology
Findland 2008
Jur Bhs Indonesia Jl. Suka Karya RT 021 94944476/
Manado, 26 FTK UIN Syarif 07/02 No. 8 Buaran '085283839233/ Tidak BAHASA
33 DEWI YANTI, S.Pd.
Desember 1986 Hidayatullah Sarua Ciputat caca_nonahermawan@ Tetap INDONESIA
Jakarta 2010 Tangsel 15412 yahoo.com
Purwodadi- Cluster Puri
Pend Pelatihan 085865163217/
DOBY PUTRA Grobogan, 15 Permata I BD 09"6" Tidak
34 FPOK UNES doby_ganteng@yahoo. OLAHRAGA
PARLINDUNGAN, S.Pd. November No 22 Kel Larangan Tetap
Semarang 2012 co.id
1988 Selatan Kec
TEMPAT/
STATUS
NO NAMA LENGKAP TANGGAL PENDIDIKAN ALAMAT NO TELP/ HP/ EMAIL MENGAJAR
PEGAWAI
LAHIR
Larangan TangSel
Jl Lembur
Pend Pelatihan
Kampung Makasar 085325647086/083866
Olahraga dan
RT 16/06 No. 68 089152
Karanganyar, Kesehatan Tidak
35 EKO JULIANTO, S.Pd. Kelurahan Makasar eko.julianto77@yahoo.c OLAHRAGA
15 Juli 1989 Universitas Sebelas Tetap
Kecamatan om/eko_penkepor@yah
Maret Surakarta
Makasar Jakarta oo.com
2012
Timur
S1 Jurusan
Jl Warung Bensin 081212741181/021943
Komunikasi
Bekasi, 10 Mei RT 12 RW 5 Ulujami 59020/ Tidak
36 KHOIRUDIN, S.Sos.I Penyiaran Islam Pkn
1981 Pesanggrahan khoirudin_63@yahoo.c Tetap
UIN Syarif
Jakarta Selatan om
Hidayatullah 2005
DAFTAR KARYAWAN
No Nama Lengkap Tempat Tgl Pendidikan Alamat No Telp/ HP Email
Lahir
1 Mohamad Janaka Jakarta, S-1 Ek. Vila Mutiara Cinere 021.29099933/ mohamadjnk@yahoo.co.id
Jachja, SE 9 Januari 1973 Manajemen UPN Blok B-9/2 Kel '08159607630/
Yogya Th 1997 Grogol Kec Limo 087882205065
Depok 16512
2 Dwiyati, S.Pd Jakarta, S-1 PKn STKIP Vila Inti Persada '081382136789 dwiyati69@yahoo.com
13 September Kusuma Negara Blok A3 No.8
1969 Th 2010 Pamulang Timur
TangerangSelatan
3 Nur Evi Yani, SE Jakarta, 21 S-1 Ekonomi Jl Pahlawan No 86 02129043275/ yani_nurevi@yahoo.co.id
Maret 1975 Akuntansi STIE Gg Arsento RT 0812862626461
Ahamad Dahlan 05/01 Cempaka
Jakarta Putih Ciputat
Tangsel
4 Ratih Agustin Jakarta, 17 S1 Jurusan Ilmu Jl. Lapangan Merah 0817800256/ ratihagustinkw@gmail.com
Kusuma Wardani, Agustus 1985 Perpustakaan No. 72 RT 12 RW 03 99042707
SIP UIN Jakarta 2008 Joglo Jakarta Barat
No Nama Lengkap Tempat Tgl Pendidikan Alamat No Telp/ HP Email
Lahir
5 Sulaeman Jakarta, MTS N 3 Jkt th Pondok Pinang 021.7669670/ suleman23434@yahoo.co.id
29 Agustus 1992 Rt.05-6 Keb. Lama '08561012414
1976 No.21 Gg.Masjid Al-
Falah Jakarta
Selatan
6 Nedi Supriadi Bogor, SMP Bogor Jl. Raya Puncak Kp. 082122665054
12 April 1975 Babakan Rt.04/01
Desa Batu Cisarua-
Bogor
7 Agus Cilacap, SMP Kp. Juraganan 087885072038 agus_ta02@yahoo.com
2 November Rt.004/012 Grogol
1964 Utara Keb.Lama
JakSel
8 Toha Jakarta, SMA (IPS) Jl. Tanjung Barat RT 083895336874 toha_man15@yahoo.com
15 Februari Teladan Th 1987 03/06 Jak-Sel 12530
1965
9 Yatimo Wonogiri, STM Listrik Binika Kedaung Rt 05/010
2 April 1963 Karya Th 1983 Pamulang TangSel
atau
3. Sanggup untuk membimbing putra/ putri untuk mentaati segela ketentuan yang berlaku
pada kelas tersebut dan tata tertib sekolah SMP Bakti Mulya 400.
Demikian surat pernyataan ini kami tandatangani dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
siapapun.
Jakarta, _______________
Mengetahui Yang Menyatakan
Kepala SMP Bakti Mulya 400
(Materai)
______________________ ________________________
LAMPIRAN 9
Adapun rencana program kerja dan kegiatan yang tertera dalam dokumen Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah adalah sebagai berikut:
a. Pemenuhan SKL SMP bertaraf internasional:
1) Peningkatan prestasi bidang akademik bertaraf internasional
2) Peningkatan prestasi bidang non akademik bertaraf internasional
3) Peningkatan jumlah kelulusan
4) Peningkatan jumlah yang melanjutkan studi ke sekolah bertaraf internasional
1
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS-2), Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, h. 20-22
Lampiran 10
NO TANGGAL KEGIATAN
1 Kamis, 4 Juni 2009 Menyebar Undangan kepada calon peserta
kelas internasional
-Calon yang sudah terdaftar = 30 siswa
-Calon lain = 60 siswa
2 Rabu, 10 Juni 2009 Presentasi Program Kelas Internasional dari
Imperial Education Indonesia
3 Rabu, 10 Juni sd Sabtu 20 Juni 2009 Folow Up
-Penandatanganan dan Pengembalian Surat
Minat Siswa
4 Sabtu, 20 Juni 2009 Test Entry
5 Rabu, 24 Juni 2009 Pengumuman Hasil Seleksi
6 Jumat, 26 Juni 2009 Pemabayaran Program
Surdiyanta, S.Pd.
JADUAL KEGIATAN PPDB RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)
SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA
NO NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I. Persiapan Awal
1 Adaptasi/Adopsi kurikulum P P P P P P P P P
2 Melengkapi sekretariat dan ruang
server online RSBI P P P P P P
II. Sosialisasi
1 Pembuatan leaflet/ brosur P P P
2 Kunjungan promosi ke SD P P P P P P
III. Penerimaan Siswa Baru
1 Pembuatan perangkat admisntrasi P P P P P
2 Pengembangan soal tes PPDB P P P
3 Seleksi Administrasi P P P
4 Pelaksanaan Tes (Akademik dan Non
akademik) P
5 Pengumuman hasil seleksi PSB P
IV. Persiapan Sumberdaya Guru
1 Pemantapan Bhs Inggris untuk guru
kelas internasional P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
2 Administrasi KTSP Plus muatan RSBI P P P P
3 Tes TOEFL/ peer teaching untuk
pengajar Kls Internasional P P P P
V. Penempatan siswa RSBI kelas VII
JADUAL KEGIATAN PERSIAPAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)
SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA
NO NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I. Persiapan Awal
1 Bedah kurikulum
2 Pembuatan sekretariat dan ruang server
online RSBI
II. Sosialisasi
1 Pembuatan leaflet/ brosur
2 Kunjungan promosi ke SD
III. Penerimaan Siswa Baru
1 Pembuatan perangkat admisntrasi
2 Pengembangan soal tes PSB
3 Seleksi Administrasi
4 Pelaksanaan Tes (Akademik dan Non
akademik)
5 Pengumuman hasil seleksi PSB
IV. Persiapan Sumberdaya Guru
1 Training Bhs Inggris untuk guru kelas
RSBI
2 Administrasi KTSP Plus muatan RSBI
3 Tes TOEFL untuk pengajar RSBI
V. Penempatan siswa RSBI kelas VII
JADUAL PELAJARAN KELS 7 (KELAS INTERNASIONAL)
SMP BAKTI MULYA 400
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
06.30-07.10 BIOLOGI MATEMATIKA OLAH RAGA GEOGRAFI FISIKA
07.10-07.50 BIOLOGI MATEMATIKA OLAH RAGA GEOGRAFI FISIKA
07.50-08.30 BHS INGGRIS BHS INDONESIA FIQIH BHS INDONESIA MATEMATIKA
08.30-09.10 BHS INGGRIS BHS INDONESIA PLKJ BHS INDONESIA MATEMATIKA
09.10-09.30 ISTIRAHAT
09.30-10.10 MATEMATIKA BHS INGGRIS BHS INDONESIA TATA BOGA BP/BK
10.10-10.50 MATEMATIKA BHS INGGRIS BHS INDONESIA TATA BOGA ELEKTRONIKA
10.50-11.30 AGAMA ISLAM SENI MUSIK ALQURAN KOMPUTER ELEKTRONIKA
11.30-12.10 AGAMA ISLAM SENI MUSIK ALQURAN KOMPUTER PKN
12.10-12.50 SHOLAT DZUHUR PKN
12.50-13.30 BHS MANDARIN FISIKA SEJARAH EKONOMI
SHOLAT JUMAT
13.30-14.10 BHS MANDARIN KIMIA SEJARAH EKONOMI
CATATAN: Pelajaran yang diberi warna merupakan pelajaran yang mendapat muatan
kurikulum internasional
JEJARING INTERNASIONAL
SMP BAKTI MULYA 400
TAHUN 2012-2014
20 - 30 Januari 2012
• Mengikuti Brotherhood Leadership Camp di Turki
25 Maret - 2 April 2012
• Mengikuti Indofest Adelaide
26 April - 5 Mei 2012
• Homestay siswa SMP Bakti Mulya 400 di Ceceli Okullari Ankara Turki
• Penandatanganan MoU di Kedubes RI Ankara Turki
18 Oktober 2012
• Mendapat kunjungan guru-guru sekolah Thailand
• Mendapat kunjungan Sekjen ASEAN
7 - 13 Februari 2013
• Homestay siswa Ceceli Okullari Ankara Turki di SMP Bakti Mulya 400
22 -31 Maret 2013
• Homestay siswa SMP Bakti Mulya 400 di Hallet Cove Adelaide Australia
16 - 21 Juni 2013
• Kunjungan dan kesepakatan kerjasama Elliot Primary School Adelaide
dengan SMP Bakti Mulya 400
18 Juni - 6 Juli 2013
• Mengikuti festifal budaya di Ferrierre Italia
11 - 19 Mei 2014
• Homestay siswa SMP Bakti Mulya 400 di St Luke Grammar School Sydney
Australia
KEGIATAN NETWORKING INTERNASIONAL
20 - 30 25 Maret - 2 26 April - 5
Januari 2012 April 2012 Mei 2012
20 - 30 25 Maret - 2 26 April - 5
Januari 2012 April 2012 Mei 2012
I. BELUM TERWUJUD
(a). Menyusun dan melakukan classroom observation, Cambridge Curriculum training, Class
management training dan Quality control
(b). Affiliasi dengan menyiapkan satu atau lebih partner sister school di Negara asing seperti United
Kingdom, Malaysia, Australia, Singapura dan lain-lain
(g). Format raport agar lebih memuat komponen yang dinilai dan dengan tampilan yang lebih elegan
(h). Melanjutkan training guru-guru local sesuai dengan subject SBI secara berkala berdasarkan times
table selama setahun dan mengantarkan guru-guru untuk mendapatkan Cambridge TKT
Certification
(i). Mengadakan pertemuan antar guru local dan internasional secara berkala (sebagaimana
kesepakatan sebelumnya dilaksanakan tiap Senin jam 9.30)
NO KEGIATAN PERMASALAHAN SOLUSI KETERANGAN
1 Kualifikasi guru -Belum ada guru IT -semua guru harus S1
-Guru masih belum -perlu guru yang
S1 (Biologi, Kimia) berpengalaman
-Guru fresh graduate -perlu micro teaching
(Matematika) sebelum ditugaskan
2 Lesson plan -Silabus sudah ada -harus menyerahkan
tapi lesson plan lesson plan sebelum
belum ada mulai KBM
-perlu dikoordinir untuk
dijilid dan diserahkan
kepada sekolah
3 KBM Miss Mega: -dievaluasi kembali
-Pengelolaan kelas penempatannya
masih kurang baik
-Suara terlalu pelan
-Materi cukup
-Bhs Inggris cukup
Mr Edi: -membuat perencanaan
-sudah ada progress KBM sampai evaluasi
dari performan dan disampaikan ke
sebelumnya sekolah
-tugas belum
direspon siswa dg
baik
-belum melakukan
penilaian dan soal
penilaian sendiri
Mr Mike: -membuat perencanaan
-dapat menguasai KBM sampai evaluasi
dan diterima siswa dan disampaikan ke
dg baik sekolah
ANGGARAN RSBI TERBARU
SMP BAKTI MULYA 400 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010, 2010/2011 DAN 2011/2012
Asumsi: 1 kelas RSBI dengan 25 siswa
NO ANGGARAN KUANTITAS UNIT BIAYA PER UNIT TOTAL BIAYA WAKTU
A BIAYA INVESTASI
I. Persiapan Awal
1 Bedah kurikulum 4 bidang studi (4 pert X 8
32 pertemuan Rp 100.000 Rp 3.200.000
guru)
2 Pembuatan Sekretariat (renovasi ruang ganti
guru)
Ac Samsung 1 Pk 1 unit Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Kusen 1 unit Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
Cabinet (lemari dokumen) 2 unit Rp 2.000.000 Rp 4.000.000
Kursi 5 unit Rp 1.500.000 Rp 7.500.000
Meja Kerja 5 unit Rp 750.000 Rp 3.750.000
3 Ruang server online/acces point (di loby) November- Desember 2008
1 ruang Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
penyekat dan mebeler
4 Pc Dekstop : Intel Pentium Dual Core 3.0
Ghz, 2 Gb DDR2 Pc 5300, 250 Gb Hdd Sata
1 unit Rp 7.000.000 Rp 7.000.000
Raid, 7200 rpm, VGA Ati Radeon 512 MB, Lcd
Acer 19' Crystalbrite,
LCD Monitor 17' Acer 2 unit Rp 1.900.000 Rp 3.800.000
Wireless D-link ( Acsess Point outdoor ) 1 unit Rp 650.000 Rp 650.000
Vga Spliter for Client 1 unit Rp 550.000 Rp 550.000
5 Studi banding ke RSBI lain 2 sekolah Rp 5.000.000 Rp 10.000.000
SUB TOTAL Rp 59.950.000
II. Sosialisasi
1 Pembuatan leaflet/ brosur 4 rim Rp 500.000 Rp 2.000.000
Pembuatan profil sekolah multimedia 1 master Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
50 copy Rp 50.000 Rp 2.500.000
Januari-Februari 2009
2 Kunjungan promosi ke SD (10 SD x Rp
10 sekolah Rp 1.000.000 Rp 10.000.000
500.000)
3 ATK terkait sosialisasi 1 perangkat Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
SUB TOTAL Rp 19.000.000
III. Penerimaan Siswa Baru
1 Formulir dan ATK PSB 50 siswa Rp 50.000 Rp 2.500.000
2 Insentif Panitia PSB 12 anggota Rp 1.000.000 Rp 12.000.000
3 Pengembangan soal tes PSB 4 bidang studi Rp 300.000 Rp 1.200.000 Februari-Maret 2009
4 Tes psikologi (Rp 120.000 x 300 calon siswa) 50 siswa
Rp 120.000 Rp 6.000.000
SUB TOTAL Rp 21.700.000
1 Regristration 25 Rp - /entry Rp -
2 Course Fee 25 Rp 27.012.839,51 /entry Rp 675.320.987,65
3 Commisions 25 Rp - /exit Rp -
T o t a l Rp 675.320.987,65
SARANA PRASARANA
DENAH LANTAI II
AULA / MUSOLLA
TERAS
.Fi N^^'9 .H
.\rY*
El$q- 'E. o F!
,Fs
^v
(ttv
Pg
\,)
'Sr
!
l*-
dl<
tro-
O .r *r
o0 bt
ol b{
Cd
€sH A lOU =\ \l-
-Cg
F9
.Bo c)= J(S
dc
bot <\J
j" O\o o r,z
xA CBH
Qi -V
<.'A
4tr,
H'E.54 o 5 !: ,-
CB
-I iJtr)
Lt
tiI,E
l9
>S s .qoiN rr*
"r<
EO
jv
E=
tr.i 3e
b0'= JN Fcd
8i..
S
Bt-c c6
ti9\i 'rr
-Yl dl
gl';l 9\H '=q E& </ .:
.)o
C! tr Ed o
HI oi zl E> HY CAE
a
Soo
[i
=l.E
€* 9or L (g t-is
-o*d 9N (B oo=
ss ie
rr aa
>..:
?t".r !-V
a(g
.E c-: rl-
U) \i
-B a ol tsa -,f \O
.g EYI -.CeaH
ru Ft ul 'i S.i H PI-. E9 U)e
(S a) -'!
-rCl
#
!rd-
\<lPE ))) trh\i E i= 6Jh X it-
., A-\) qrn\o
>.6 IE
N ,4\iJ-C
(d
OcoO l- z{.H 6C aq
N ca $ tr) \o r- oo o\
c.l N CN N N N ol N ca
FOTO FOTO KEGIATAN