Anda di halaman 1dari 55

i

VISI MISI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

VISI
“Menjadi fakultas kedokteran yang unggul dalam pendidikan dokter dan pengembangan ilmu kedokteran yang
menghasilkan dokter yang bermutu dan islami melalui penerapan prinsip tata kelola yang baik menuju Fakultas
Kedokteran berkelas dunia.”

MISI
1. Misi Tri Darma
Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat
2. Misi Mutu
Menyelenggarakan tri darma dan tata kelola berbasis good faculty governance dan
sistem manajemen mutu berstandar nasional dan internasional berbasis teknologi
informasi.
3. Misi Dakwah
Menerapkan nilai-nilai kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual berdasarkan
Al-Quran dan hadits.
4. Misi Kesejahteraan
Meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia yang berbasis kinerja.
5. Misi Pengembangan
Melakukan pengembangan fakultas menuju fakultas kedokteran berkelas dunia
6. Misi Lulusan
Meningkatkan profesionalime lulusan

ii
YAYASAN WAKAF UMI RUMAH SAKIT IBNU SINA YW-UMI
FAKULTAS KEDOKTERAN UMI

Jln. Urip Sumoharjo KM. 05 Telp. (0411) 443280, Fax (0411) 432730 Makassar 90231

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA


DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBNU SINA YW-UMI
Nomor: / /FK-UMI/XI/2018
Nomor: /E/RS.IBSI/YW-UMI/XI/2018

TENTANG
PENETAPAN LOGBOOK KOMUNIKASI PENASIHAT AKADEMIK (PA)
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DENGAN RAHMAT ALLAH S.W.T.


DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA DAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBNU SINA YW-UMI
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka memantapkan program pendidikan dan pengembangan serta untuk menjamin kelancaran mekanisme
pembelajaran di kepaniteraan klinik, maka dipandang perlu menetapkan Logbook Komunikasi Penasihat Akademik (PA)
Program Profesi Dokter FK UMI;
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan dalam suatu keputusan bersama Dekan dan
Direktur Rumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Undang-undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 93 tahun 2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
6. Peraturan Menristek DIKTI Nomor 18 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Kedokteran
7. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
a. Nomor 745/D/I/2004, tanggal 19 Februari 2004
b. Nomor 475/D/I/2004, tanggal 19 Februari 2004
c. Nomor 743/D/I/2004, tanggal 19 Februari 2004
8. Keputusan yayasan wakaf UMI Nomor : 01 Tahun 1995 yang telah diperbaharui dengan nomor 08 Tahun 2002 tentang
Ketentuan Pokok Kepegawaian Yayasan Wakaf UMI.
9. Hasil Rapat Antara Pimpinan Fakultas Kedokteran UMI, Direksi Rumah Sakit Ibnu Sina dan Komkordik tanggal 10
Oktober 2018.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Logbook Komunikasi Penasihat Akademik Program Studi Profesi Dokter FK UMI
2. Kepada Komkordik, seluruh Tim Kordik, Ketua Bagian, Koordinator Disiplin Ilmu, Dosen Yayasan Wakaf UMI, Dokter
Pendidik Klinik, dan Mahasiswa Program Profesi Dokter, untuk dapat menjalankan kegiatan akademik sesuai dengan
peraturan yang berlaku
3. Keputusan ini akan ditinjau dan diperbaiki sebagaimana mestinya, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapannya;
4. Keputusan ini disampaikan kepada yang berkaitan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh amanah dan rasa
tanggung jawab.

Ditetapkan di : Makassar
Pada tanggal : 17 November 2018 M

Fakultas Kedokteran UMI RS Ibnu Sina YW-UMI


Dekan, Direktur,

Prof. dr. H. Syarifuddin Wahid, PhD, Sp.PA(K), Sp.F Dr. dr. H. Sultan Buraena MS, Sp. Ok
NIP: 1944.0724.197308.1001 NIPS: 111 12 1204

Tembusan:
1. Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI
2. Rektor Univeristas Muslim Indonesia
3. Arsip

iii
DATA PRIBADI MAHASISWA

I. DATA MAHASISWA
Nama Mahasiswa :
NIM Klinik :
Foto 3x4 (berwarna)
NIM Preklinik :
Tanggal Yudisium S.Ked :
No.HP/WA :
Email :
Alamat :
Penasehat Akademik :


II. DATA ORANG TUA / WALI

Ayah :
Ibu :

 wajib diisi

Makassar,..................................20
Mengetahui,
Orang Tua Mahasiswa,

Stb.

iv
KATA PENGANTAR
(DEKAN)

Sistem dan gaya pendidikan di perguruan tinggi (PT) yang serba bebas
dan mandiri merupakan faktor penting yang menentukan terjadinya kegagalan
beradaptasi mereka. Perubahan cara belajar yang selalu dituntun sewaktu masih
di sekolah menengah kemudian berubah menjadi cara belajar mandiri di
perguruan tinggi, tidak jarang menyebabkan goncangan kepribadian pada
mahasiswa yang akhirnya menimbulkan rasa tidak percaya diri (karena sistem
pendidikan di Indonesia tidak ada persiapan secara khusus untuk memasuki
perguruan tinggi), tidak punya keyakinan dan lama-•kelamaan menarik diri dari
lingkungan dan pada gilirannya menjadi mahasiswa dropout.
Kegiatan mahasiswa beraktivitas dan berpendapat yang merupakan
kegiatan ekstra-•kurikuler sering membawa mahasiswa terlena dan melupakan
tugas pokoknya untuk mengikuti kuliah, mereka menjadi kurang bisa
berkonsentrasi dalam belajar, sehingga prestasi yang diperolehnya tidak optimal.
Terkait dengan permasalahan inilah seorang mahasiswa memerlukan bantuan
dosen pembimbing yang diharapkan mampu mengarahkan mahasiswa dan
memotivasi mahasiswa bagaimana agar bisa menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru khususnya kampus.
Dosen pembimbing diharapkan dapat membantu mahasiswa dengan
ketulusan hati, kemurnian niat dan kejujuran yang tinggi, sehingga mahasiswa
akan menganggap dosen pembimbingnya sebagai pengganti orang tuanya.
Dengan demikian, mahasiswa akan lebih terbuka, merasa aman dan terlindungi
untuk berkomunikasi dan menyampaikan keluhan baik mengenai masalah
akademik maupun non akademik yang sedang dihadapinya.
Kami sadar bahwa buku Logbook Komunikasi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu sangat diperlukan kritik dan saran untuk
perbaikannya. Walaupun demikian, kami berharap buku ini dapat bermanfaat
bagi staf/dosen pembimbing dalam melaksanakan pemberian bimbingan dan
konseling kepada mahasiswa khususnya di lingkungan Fakultas Kedokteran UMI
agar pembimbingan yang dilakukan lebih terarah.

v
DAFTAR ISI

Hal
Halaman Sampul..............................................................................................i
Visi Misi Fakultas Kedokteran UMI...................................................................ii
Surat Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran UMI.........................................iii
Data Pribadi Mahasiswa...................................................................................iv
Kata Pengantar….............................................................................................v
Daftar Isi...........................................................................................................vi
Tugas dan Fungsi Penasehat Akademik..........................................................1
Hak dan Kewajiban Mahasiswa.......................................................................8
Peraturan Akademik Klinik..............................................................................10
Lembar Konsultasi Mahasiswa Kepaniteraan.................................................30
TUGAS DAN FUNGSI PENASEHAT AKADEMIK

I. DEFINISI
Menurut Peraturan Universitas Muslim Indonesia No. 01 tahun 2014 tentang
Ketentuan Pokok Akademik, Dosen Pembimbing Akademik (PA) adalah dosen
tetap pada program sarjana maupun pascasarjana yang diserahi tugas untuk
memberikan pertimbangan, petunjuk, nasehat da persetujuan kepada
mahasiswa bimbingannya dalam menentukan rencana studinya dan
memberikan konseling yang mendukung proses pembelajaran. Menurut
Peraturan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia yang
ditetapkan dengan Surat Penetapan Dekan No. 1813A/A.17/FK.UMI/VII/2014,
Penasihat akademik adalah dosen yang di samping melaksanakan fungsi Tri
Dharma perguruan tinggi bertugas pula membimbing mahasiswa yang ditunjuk
dengan surat keputusan dekan.
Tujuan penugasan Dosen Penasehat Akademik adalah untuk membantu
mahasiswa dalam mengembangkan potensinya untuk memperoleh hasil studi
yang optimal.

II. TUGAS & TANGGUNG JAWAB PENASEHAT AKADEMIK


1. Mengayomi dan membimbing sejumlah mahasiswa memasuki kehidupan
akademik untuk menjadi warga masyarakat akademik;
2. Menuntun perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya sampai
menyelesaikan studi;
3. Membimbing mahasiswa tentang hak dan kewajibannya;
4. Menuntun mahasiswa untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, jika
perlu dengan meminta bantuan bimbingan dan konseling;
5. Menuntun pengisian KRS, dan memberikan rekomendasi calon penerima
beasiswa.
6. Pelaksanaan tugas penasihat akademik dikoordinasi oleh Wakil Dekan 1.
III. SYARAT PENASEHAT AKADEMIK
Mengingat tugas dosen PA seperti di atas, dosen PA senantiasa
dituntut mempunyai kemampuan menjalin hubungan secara harmonis
dengan mahasiswa, sehingga mahasiswa mau menyampaikan masalahnya
secara benar, jujur dan terbuka, yang pada akhirnya dapat dicarikan jalan
keluar dan langkah-•langkah penanggulangan yang tepat. Untuk itu
diperlukan kriteria dosen PA antara lain:
1. Kriteria formal adalah
a. Dosen tetap FK-UMI;;
b. Golongan minimal III-b;; dan
c. Minimal masa kerja 1 tahun.
2. Profil kepribadian:
a. Mempunyai komitmen yang tinggi;;
b. Terbuka untuk menerima pendapat dari luar;;
c. Empati dan sensitive terhadap keadaan orang lain,
terutama mahasiswa
d. Mempunyai daya observasi tajam;; dan
e. Mampu mengidentifikasi kendala-•kendala psikologis, sosial
dan kultural mahasiswa.

Interaksi antara Dosen Pembimbing Akademik dengan


mahasiswa bimbingannya
Membimbing mahasiswa untuk mengenali diri dan masalahnya tentu
membutuhkan keterampilan tersendiri, beberapa kemampuan yang sangat
berperan dalam meningkatkan interaksi antara dosen PA dengan mahasiswa
bimbingannya antara lain:
a. Kemampuan menjalin komunikasi.
Apabila dalam hubungan antara dosen PA dengan mahasiswa yang
dibimbingnya sering terjadi transaksi persilangan maka besar kemungkinan
mahasiswa yang dibimbingnya merasa kurang nyaman ketika menemui dosen PA-
•nya. Sebaliknya, apabila dosen PA bisa mengembangkan transaksi saling
melengkapi (komplementer) maka interaksi antara dosen PA dengan mahasiswa
akan semakin baik. Dosen PA akan merasa senang ditemui oleh mahasiswanya,
begitu pula sebaliknya karena ia merasa dipahami dan diakui kedewasaannya.

b. Mengenal faktor-•faktor yang mempengaruhi keberhasilan studi


Pada waktu seorang dosen menjumpai mahasiswa yang gagal dalam studi
(nilainya rendah), masing-•masing dosen mempunyai pandangan yang berbeda-
•beda terhadap mahasiswa bersangkutan. Ada yang beranggapan bahwa keadaan
itu sulit diubah, bagaimanapun pengarahan yang diberikan nilai mahasiswa
tersebut akan tetap rendah karena faktor bawaan dari mahasiswa tersebut. Tapi,
ada juga dosen.
yang berpandangan bahwa tidak semua mahasiswa yang gagal dalam studi
disebabkan oleh faktor kecerdasan kognitif, tidak sedikit mahasiswa yang gagal
dalam studi disebabkan oleh faktor lain.
Apabila seorang dosen PA mempunyai pandangan negatif terhadap
mahasiswa yang gagal dalam studi, maka sikap ini akan sangat mewarnai cara-
•cara pendekatan dosen bersangkutan kepada mahasiswanya, sikap dosen ini
selanjutnya akan mempengaruhi persepsi diri mahasiswa (mahasiswa memandang
dirinya sebagai orang yang tidak berarti). Dalam kaitan ini, tentu diharapkan dosen
PA dapat mengenali potensi dirinya, dapat memberikan dorongan berprestasi yang
tinggi dan sistematika belajar =yang baik.

STRATEGI DAN TAKTIK BIMBINGAN MAHASISWA


St r ate g i
ab .. S a saran bimbingan adalah semua Mahasiswa
a) Tujuan bimbingan dimaksudkan untuk mendeteksi masalah studi/kesulitan
belajar mahasiswa sedini mungkin.
b) Arah bimbingan adalah untuk mengembangkan seluruh potensi
mahasiswa dalam belajar.
c) Mengembangkan suasana yang lebih kondusif dalam hubungan
dosen mahasiswa agar bimbingan menjadi efektif.
d) Memperbaiki persepsi mahasiswa bahwa bimbingan masih diperlukan
untuk mencapai tujuan belajar.

Strategi bimbingan seperti tersebut di atas dicapai dengan taktik sebagai berikut:
a. Taktik untuk mencapai sasaran
Dilakukan sosialisasi tentang tujuan dan manfaat bimbingan kepada semua
mahasiswa dan dosen pembimbing.
b. Taktik untuk mendeteksi dini masalah studi
→ Memanfaatkan tes bakat dan minat mahasiswa
→ Menyediakan alat deteksi berupa kuesioner atau angket yang dapat
mengungkit masalah belajar.
→ Menerapkan angket tersebut minimal 2 kali per semester (pertengahan
dan akhir).
→ Melakukan analisis angket dan membuat keputusan untuk tindak
lanjutnya.
c. Taktik mengembangkan ketrampilan belajar
→ Penyusunan rencana studi
Kurikulum atau satuan acara perkuliahan untuk suatu semester adalah
rencana studi umum yang perlu dipahami mahasiswa. Di FK-•UMI,
rencana studi ini berupa sistem paket yang harus diterima mahasiswa.
→ Penyusunan rencana kegiatan untuk satu semester
Sejak awal mahasiswa harus mencari informasi selengkap-• lengkapnya
mengenai kegiatan kepaniteraan klinik yang akan dijalani.
→ Penyusunan rencana belajar sendiri (jadwal belajar)
Setiap mahasiswa dianjurkan untuk menyusun jadwal kegiatan yang
harus diikuti dengan tertib. Secara garis besarnya dapat menjalani
aktivitas rutin , mulai dari rotasi, proses belajar dan ujian.
→ Penggunaan waktu belajar
Bagaimana seorang mahasiswa menggunakan waktunya untuk belajar
mempunyai pengaruh langsung kepada hasil belajarnya.
→ Teknik belajar
1. Sebelum memulai kegiatan kepaniteraan klinik pada Program Studi Profesi
Dokter, mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pengayaan dan pembekalan yang
dilaksanakan oleh Program Studi Profesi Dokter dan Pelatihan yang
dilaksanakan oleh Diklat Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) RS Ibnu
Sina.
2. Sebelum mahasiswa program profesi dokter (MPP) pindah bagian wajib untuk
mengikuti pre test bagian, kegiatan Small Group Learning (SGL), dan Clinical
Skill Training (CST).
3. Mengikuti kegiatan Poliklinik, UGD maupun perawatan.
4. Membuat dan presentasi 1 (satu) laporan kasus/ dengan pendekatan Refarat
dan telaah jurnal dihadiri oleh Mahasiswa program profesi, dokter bangsal
Rumah Sakit tempat stase.
5. Mengisi portofolio sesuai dengan jumlah kompetensi kasus di setiap bagian.
6. Mengikuti Post tes bagian (CBT dan OSCE) dan Ujian Kasus.
7. Mengikuti kegiatan Refleksi Kasus dan Seminar SKDI kompetensi 3 dan 4
yang dilaksanakan oleh bagian setiap minggu.
8. Mengikuti kegiatan persiapan UKMPPD meliputi : bimbingan persiapan
UKMPPD dan Peer Mentor.
9. Mengikuti kegiatan seluruh rangkaian proggres test dan Try Out AIPKI sebelum
yudisium MPPD.

Untuk mengetahui secara dini apakah mahasiswa sudah melakukan seperti yang
diharapkan di atas maka waktu pembimbingan dosen PA dilaksanakan setiap
menyelesaikan siklus kepaniteraan klinik.
HAK DAN KEWAJIBAN
MAHASISWA PROGRAM PROFESI DOKTER (MPPD)

I. DEFINISI

Menurut Peraturan Universitas Muslim Indonesia No. 01 tahun 2014


tentang Ketentuan Pokok Akademik, Mahasiswa adalah peserta didik yang
telah terdaftar dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Universitas
Muslim Indonesia serta mengikuti proses belajar mengajar di Universitas
Muslim Indonesia. Menurut Peraturan Akademik Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia yang ditetapkan dengan Surat Penetapan
Dekan No. 1813A/A.17/FK.UMI/VII/2014, Mahasiswa kedokteran adalah
peserta didikyang terdaftar dan mengikuti proses pendidikan di Fakultas
Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

II. HAK DAN KEWAJIBAN MPPD


1. Sebelum memulai kegiatan program profesi mahasiswa program profesi
wajib mengikuti kegiatan pengayaan Program profesi yang
dilaksanakan oleh Prodi Profesi Dokter dan Pelatihan yang
dilaksanakan oleh Diklat Komkordik RS Ibnu Sina.
2. Sebelum mahasiswa program profesi pindah bagian wajib untuk
mengikuti pre test bagian, kegiatan Small Group Learning (SGL), dan
Clinial Skill Training (CST).
3. Setiap Mahasiswa wajib melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
dan mental penderita sekaligus membuat status penderita (status
program profesi) dengan bimbingan supervisor.
4. Setiap Mahasiswa wajib melakukan follow-up penderita di Rumah Sakit
pendidikan utama atau Rumah Sakit Jejaring atau Puskesmas setiap
hari.
5. Setiap Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan Poliklinik.
6. Setiap Mahasiswa wajib mengikuti visite supervisor.
7. Setiap Mahasiswa wajib membuat buku laporan jaga dan
melakukan serah terima laporan dan serah terima follow-up
penderita setiap pergantian jaga.
8. Setiap Mahasiswa wajib membuat dan presentasi 1 (satu) laporan
kasus/ dengan pendekatan Refarat dan telaah jurnal dihadiri oleh
Mahasiswa program profesi, dokter bangsal Rumah Sakit tempat stase.
9. Setiap mahasiswa wajib membuat Portofolio sesuai dengan
jumlah kompetensi kasus di setiap bagian.
10. Setiap mahasiswa berhak mendapat satu orang pembimbing
yang bertugas membimbing mahasiswa selama masa program
profesi.
11. Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan KK disetiap bagian
wajib mengikuti Post tes bagian (CBT dan OSCE) dan Ujian Kasus.
12. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan Refleksi kasus
yang dilaksanakan oleh bagian setiap minggu.
13. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan Seminar SKDI kompetensi
3 dan 4 setiap hari Sabtu yang dilaksanakan oleh Progam Profesi
Dokter .
14. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan ilmiah bagian (pembacaan
case report/refleksi kasus) di masing-masing RS pendidikan sesuai
jadwal yang telah diatur oleh Tim Kordik masing-masing.
15. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan seluruh rangkaian
proggres test dan Try Out AIPKI sebelum yudisium MPPD.
16. Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan persiapan UKMPPD meliputi
: bimbingan persiapan UKMPPD dan Peer Mentor.
17. Setiap mahasiswa yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan
/pelecehan dari sesama mahasiswa program studi profesi dokter, residen,
supervisor, paramedis atau petugas non-medis selama masa dinas dan
jaga, berhak melaporkan kepada tim kordik yang akan diteruskan ke
Ketua Bagian untuk ditindak lanjuti.
18. Setiap Mahasiswa berhak mendapat ijin tidak melakukan kegiatan
program profesi sementara waktu bila sakit atau masalah keluarga atau
hukum yang serius dengan menunjukan surat sakit dari dokter, surat ijin
dari orang tua, atau instansi terkait.
19. Setiap Mahasiswa tidak boleh memberikan imbalan kepada
pembimbing, DPK. Tim kordik, paramedis, atau petugas non-medis
Rumah Sakit/ Puskesmas/ instansi kesehatan lain kecuali dengan
sepengetahuan tertulis dari Pimpinan Fakultas.

9
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

KEPUTUSAN
DEKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
NOMOR : 972/H.25/ FK-
•UMI/V/2015 TANGGAL : 11 MEI
2015

TENTANG
PANDUAN AKADEMIK PROGRAM PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Menimbang : Bahwa dalam rangka mewujudkan sinktonisasi Panduan


Akademik Universitas Muslim Indonesia dengan berbagai
peraturan di bidang pendidikan tingg, Maka diapandang
perlu meninjau Panduan Akademik Universitas Muslim
Indonesia
: Bahwa dalam upaya mengakomodasi serta mengantisipasi
tunturan dan dinamika perkembangan pendidikan tingg
yang terus berlangsung hingga saat ini, maka Peninjauan
Panduan Akademik dilakukan secara periodik, bagianatis
dan terencana;;
Mengingat : 1. UU Pendidikan Dokter No.20 Tahun
2013;; 2. PP. No. 23 Tahun 1956, Ln.1956
No. 39;;
3. PP. No. 60 Tahun 1999, Ln.1956 No. 115;;
4. PP. No. 93 Tahun 2015
5. KEPRES RI No. 305/M/2001 Tanggal 30
Nopember2001 6.KEPMEN DIKNAS No. 232/U/2000;;
7.KEPMEN DIKNAS No. 184/U/2001;;
8.KEPMEN DIKNAS No. 045/U/2002;;
9. KEPRIDIRJEN DIKTI No. 108/DIKTI/Kep/2001;;
10. KEPRIDIRJEN DIKTI No. 28/DIKTI/Kep/2002;;
11. Peraturan Yayasan Wakaf UMI Tahun 2004;;
12. STATUTA UMI Tahun 2009
memperlihatkan :Keputusan Rapat Senat Fakultas Kedokteran Universitas
Muslim Indonesia padatanggal....................................tentang
Pengesahan Panduan Akademik Program Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Peraturan Fakultas tentang Panduan Akademik Program Profesi Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, Sebagai berikut :

BAB I
KETENTUAN UMUM

PASAL 1
Dalam panduan akademik ini yang dimaksud dengan :
(1) Program Profesi Dokter adalah pendidikan tambahan setelah pendidikan
sarjana kedokteran untuk memperoleh gelar dokter selama empat
semester
(2) Fakultas Adalah Fakultas Kedokteran UMI
(3) Senat adalah Senat Fakultas Kedokteran UMI
(4) Dekan adalah dekan Fakultas Kedokteran UMI
(5) Bagian adalah bagian Fakultas kedokteran UMI
(6) Ketua bagian adalah dosen yang ditetapkan oleh rector untuk
merencanakan, mengkordinir, memantau dan mengevaluasi kegiatan
pendidikan, penelitian, dan Pengabdian masyarakat di bagian yang
bersangkutan.
(7) Sekertaris bagian adalah dosen yang sesuai dengan kompetensi
speliasisasinya ditetapkan oleh dekan untuk menyelenggarakan proses
Program Profesi Dokter di bagian yang bersangkutan dan bertanggung
jawab kepada ketua bagian.
(8) Clinical Education Unit (CEU) adalah suatu unit dalam lingkup program
studi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses pembelajaran
pada tahap program profesi dokter.
(9) Rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit untuk pengembangan dan
pendalaman pengentahuan serta keterampilan keahlian bagi
mahasiswa/peserta didik dibidang ilmu kesehatan dan kedokteran dan
tempat melakukan penelitian dan pengabdia kepada masyarakat di bidang
kesehatan;;
(10) Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) adalah badan yang
berkedudukan di RS Pendidikan Utama dengan fungsi utama mengkordinir
kegiatan dan rotasi mahasiswa program profesi dokter baik di RS
pendidikan utama maupun di RS jejaring pendidikan FK UMI
(11) Tim Koordinasi Pendidikan (Tim Kordik) adalah unit yang berkedudukan di
RS jejaring Pendidikan sebagain bagian atau perpanjangantangan
Komkordik dengan fungsi utama mngkordirinir kegiatan dan rotasi
mahasiswa program profesi dokter baik di RS jejari pendidikan FK UMI
(12) Dosen adalah ilmuan dan pendidik professional dengan tugas utama
memfasilitasi pengembangan pengetahuan dan teknologi kedokteran,
melalui pendidik, pembelajaran, dan penelitian kepada mahasiswa Program
Profesi Fakultas Kedokteran UMI
(13) Dokter Pendidik Klinik ilmuan dan pendidik Profesional yang bertugas di
RS pendidikan dengan tugas utama memfasilitasi pengambangan
pengetahuan dan Teknologi kedokteran, melalui pendidikan dan
pembelajaran kepada mahasiswa program profesi Fakultas Kedokteran UMI
(14) Koordinasi Disiplin Ilmu (KDI) adalah dosen yang sesuai dengan
kompetensi spesialisasinya ditunjuk oleh ketua bagian dan disahkan oleh
Dekan masing-•masing RS pendidikan untuk menyelanggaran proses
Program Profesi Dokter di bagian yang bersangkutan dan bertanggung
jawab kepada ketua bagian
(15) Mahasiswa Program Profesi Dokter adalah peserta didik Fakultas
Kedokteran UMI yang telah terdaftar dan memenuhi persyaratan lain yang
didtetapkan Universitas.
(16) Kurikulum inti merupakan perinci utama dari kompetensi yang ingin
dicapai dalam Program Profesi kedokteran dan disesuaikan dengan standar
kompetensi dokter Indonesia
(17) Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan
pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi.
(18) Program profesi adalah fase pelatihan klinik Program Profesi Dokter
berbasis kompetensi yang dilaksanakan di rumah sakit, puskesmas, atau
instansi kesehatan yang terkait.
(19) Kompetensi adalah seperangkat kemahiran dalam pengetahuan dan
keteramplan yang dimiliki mahasiswa program profesi dokter sebagai syarat
dianggap mampu oleh bagian dalam lingkungan Fakultas Kedokteran UMI
dalam melaksanakan pelayanan sebagai dokter layanan Primer.
(20) Satuan Kredit Semester (SKS) adalah suatu bagian penyelenggaraan
pendidikan dengan menggunakan SKS untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, beban keja dosen, pengalaman belajar dan beban
penyelenggaraan program pembelajaran.
(21) Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran penghargaan terhadap
pengalaman pembelajaran yang diperoleh selama 1 semester melalui
kegiatan terjadwal per minggu a.l diskusi kasus atau perkuliahan, visite,
pembelajaran kemahidan dan tindakan kompetensi dokter layanan primer,
tugas jaga, penelitian terstruktur dan kegiatan mandiri yang disesuaikan
dengan masing-•masing bagian.
(22) Garis Besar Rancangan Pembelajaran (GBRP) adalah program
pembelajaran yang berfungsi memandu peserta didik aktif belajar untuk
setiap pembelajaran profesi dokter layanan primer yang disajikan
selama proses pendidikan sesuai beban studi masing-•masing bagian
(23) Matakuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan
kajian dan pembelajaran yang ditunjukkan tetutama untuk memberikan
landasan penguasaan ilmu dan keterampilan profei dokter layanan primer
masing-•masing bagian.
(24) Kinerja dosen adalah bobot kegiatan pembelajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat dari dosen yang dihitung dengan mengacu pada
laporan Ekivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) dosen.
(25) Penelitian adalah kegiatan telaah kaidah dalam upaya untuk menemukan
kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran
(26) Pengabdian pada masyarakat adalah kegiatan pelayanan masyarakat
dalam rangkat pemanfaatan, pendayagunaan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran.
(27) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19
minggu a.l kuliah, visite, diskusi kasus, baca referat, laporan kasus, baca
pustaka penelitian kegiatan penilaian dan tugas mandiri
(28) Indeks prestasi (IP) adalah angka prestasi akademik mahasiswa yang
dihitung dari jumlah perkalian nilai hasil belajar dengan bobot SKS yang
dibagi dengan jumlah kredit.
(29) Transkrip akademik adalah daftar yang membuat nilai hasil belajar dan IP
semua program profesi yang ditempuh mahasiswa selama mengikuti
pendidikan
(30) Kalender akademik adalah jadwal kegiatan akademik tahunan.
(31) Sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) adalah dana yang
wajib dibayar oleh mahasiswa pada tiap semester

BAB II
TUJUAN DAN ARAH PENDIDIKAN

PASAL 2
TUJUAN PENDIDIKAN

(1) Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan keimanan dan


ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa
(2) Program Profesi dokter adalah bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesinal dalam
menerapkan, mengambangkan dan menyebarluaskan ilmu dan terknologi,
keterampilan, dan etika kedokteran serta mengupayakan pengunaanya
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat

PASAL 3
ARAH PROGRAM PROFESI DOKTER

Program Profesi dokter layanan primer diarahkan pada hasil lulusan yang
menguasai kemampuan merancang dan menganalisis serta memiliki ketrampilan
menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada suatu bidang
kedokteran layanan primer, yang dilandasi oleh kemampuan analisis yang
diperoleh dari pendidikan program sarjana yang sesuai atau persyaratan
akademik khusus.

PASAL 4
BEBAN DAN MASA STUDI DOKTER

(1) Beban studi Program Profesi dokter maksimal 52 SKS yang dijadwalkan
untuk 5 semester dan ditempuh selama-•lamanya 10 semester setelah
pendidikan sarjana kedokteran (2n)
(2) Masa studi mahasiswa program profesi :
Masa
No Kode Mata Kuliah Bagian SKS
Studi(minggu)
Ilmu Kesehatan
1 5KK101 Anak 10 5

Ilmu Kedokteran
2 3KK102 4 3
Jiwa
3 2KK103 Radiologi 3 2
Ilmu Penyakit
4 6KK104 Dalam 10 6

Ilmu Penyakit
5 2KK105 4 2
Syaraf
Ilmu Penyakit
6 2KK106 Kulit & Kelamin 4 2

7 2KK107 Kardiologi 4 2
Ilmu Penyakit
8 2KK201 Mata 4 2
Masa
No Kode Mata Kuliah Bagian SKS
Studi(minggu)
9 2KK202 Anestesiologi 4 2
Forensik&
10 3KK203 Medikologal 4 3

11 6KK204 Ilmu Bedah 8 6


Ilmu Penyakit
12 2KK205 4 2
THT
Obstetri &
13 6KK206 Ginekologi 10 6

14 5KK207 IKM & IKK 8 5


15 2KK208 Orthopedi 3 2
16 2KK108 IDIK 0 2
Jumlah 84 52

PASAL 5
PEMBOBOTAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM
(1) Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas kompetensi
utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lain yang bersifat
khusus dan berkaitan dengan kompetensi utama
(2) Kurikulum yang telah disetujuai oleh senat Fakultas,
ditetapkan dengan keputusan Fakultas.
(3) Kurikulum perlu ditinjau kembali minimal 1 kali dalam 5 tahun untuk
disesuaikan dengan perkembangan ilmu, teknologi dan seni serta
kebutuhan masyarakat.

PASAL 6
PENERIMAAN MAHASISWA PINDAHAN
(1) Mahasiswa pindahan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau
swasta (PTS) dapat diterima apabila memenuhi syarat sebagai
berikut:
-• Mengajukan permohonan pindah kepada Rektor dan Tembusannya
kepada dekan
-• Berasal dari perguruan tinggi yang terakreditasi
-• Program studi pendidikan dokter telah terakreditasi LAM PTKes
dengan hasil akreditas yang sederajat.
-• Bukan mahasiswa yang dikeluarkan dari perguruan tinggi asal.
BAB III
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PASAL 7
PENDAFTARAN ULANG DAN PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI (KRS)
(1) Untuk mengikuti kegiatan akademik pada saat semester
berikutnya, mahasiwa wajib mendaftar ulang sesuai kalender
akademik.
(2) Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang, tidak
berhak mengikuti kegiatan akademik
(3) Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang 2 semster bertutur-
• turut, status kemahasiswaannya dibatalkan(mahasiswa Mangkir)
(4) Mahasiswa yang telah mendaftar ulang diwajibkan mengisi KRS
sesuai kalender akademik.
(5) Pengesahan KRS dilakukan oleh ketua Program Studi Profesi Dokter
dan Wakil dekan I bagian Akademik

PASAL 8
TATA TERTIB PROGRAM PROFESI
(1) Siklus program profesi mahasiswa program profesi diatur dan disahkan oleh
Kaprodi bersama Ketua CEU dan selanutnya diserahkan ke Komite
Koordinasi Pendidikan (Komkordik) RS Ibnu Sina.
(2) Mahasiswa program profesi yang akan melakukan program profesi harus
membawa surat pengantar Komkordik RS Ibnu Sina dan Melapor kepada
ketua/sekertaris Bagian dan Komkordik RS Pendidikan untuk melakukan
program profesi di masing-•masing bagian di RS Pendidikan pada hari senin
sebelum mulai stase
(3) Setiap mahasiswa program profesi harus memakai baju clerckship semi jas
lengan pendek warna putih dengan tulisan border “mahasiswa
program profesi”-• warna hijau – di dada kiri atas yang bersih dan rapih
dengan kemeja berkerah, wajah kelihatan jelas, pakai sepatu resmi, rambut
terawat rapih dan tidak gondrong, kuku tidak panjang, pada Wanita
Kewajiban untuk menggunakan busana muslimah yang tidak menutup
wajah (cadar) selama kegiatan kepaniteraan dan pria berpakaian yang wajar
dan sopan, dan memakai tanda pengenal Rumah Sakit Pendidikan Utama/
RS jejaring pada saat bertugas.
(4) Lama masa program profesi tidak boleh melebihi 2n, kecuali tambahan
cuti akademik.
(5) Rumah sakit jejaring harus mengikuti peraturan akademik yang berlaku.

16
(6) Setiap mahasiswa yang bertugas di RS jejaring harus membawa surat
pengantar dari Komkordik RS Ibnu Sina, dan melapor ke tim Kordik RS
jejaring pendidikan
(7) Setelah menyelesaikan kegiatan program profesi pada satu bagian di RS
Pendidikan, maka setiap mahasiswa program profesi diwajibkan melapor
kembali ke Komkordik RS Ibnu Sina dan CEU FK UMI paling lambat 2
minggu setelah siklus sebelumnya selesai untuk pengaturan rotasi/ siklus
kepanitraan berikutnya
(8) Bila terdapat masalah dalam pengaturan siklus kepanitraan klinik atau pada
kegiatan kepanitraan klinik di Bagian, mahasiswa program profesi
diwajibkan melapor pada Koordinator Disiplin Ilmu(KDI), Ketua/Sekertaris
Bagian, Penasehat Akademik, Komkordik/tim Kordik, CEU dan prodi.

KEWAJIBAN DAN HAK PROGRAM PROFESI

(1) Sebelum memulai kegiatan program profesi mahasiswa program profesi


wajib mengikuti kegiatan pengayaan program profesi yang dilaksanakan
oleh CEU dan Pelatihan yang dilaksanakan oleh Diklat Komkordik RS Ibnu
Sina.
(2) Sebelum mahasiswa program profesi pindah bagian wajib untuk mengikuti
pre test dan kegiatan small group learning (SGL) dan Clinical Skill
Training (CST).
(3) Setiap mahasiswa wajib melakukan anamnesis dan Pemeriksaan fisik dan
Mental penderita sekaligus membuat status penderita (status program
profesi) dengan bimbingan supervisor
(4) Setiap mahasiswa wajib melakukan follow-•up penderita di Rumah
Sakit pendidikan utama atau Rumah Sakit jejaring setiap hari
(5) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan Poliklinik.
(6) Setiap mahasiswa wajib mengikuti visite supervisor
(7) Setiap mahasiswa wajib membuat buku laporan jaga dan melakukan serah
terima laporan dan serah terima follow-•up penderita setiap pergantian
jaga.
(8) Setiap mahasiswa wajib Setiap mahasiswa wajib membuat dan presentasi
1(satu) laporan kasus/dengan pendekatan Refarat dan telaah jurnal dihadiri
oleh mahasiswa program profesi, dokter bangsal Rumah sakit tempat stase
(9) Setiap mahasiswa wajib membuat portofolio sesuai dengan jumlah
kompetemsi kasus di setiap bagian.
(10) Setiap mahasiswa berhak mendapat satu orang pembimbing
yang bertugas membimbing mahasiswa selama masa program
profesi.

(11) Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan KK disetiap bagian


wajib mengikuti Post tes dan Ujian kasus.

17
(12) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan Refleksi kasus
yang dilaksanakan oleh bagian setaap minggu.
(13) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan Seminar SKDI kompetensi
3 dan 4 setiap hari Sabtu yang dilaksanakan oleh CEU.
(14) Sreiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan ilmiah bagian (pembacaan
case report/refleksi kasus) di masing-•masing RS pendidikan sesuai jadwal
yang telah diatur oleh Tim Kordik masing-•masing.
(15) Setiap mahasiswa yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan/
pelecehan dari sesama mahasiswa program profesi, residen, supervisor,
paramedis atau petugas non-•medis selama masa dinas dan jaga, berhak
melaporkan kepada tim kordik yang akan diteruskan ke Ketua Bagian,CEU
dan Prodi untuk ditindak lanjuti.
(16) Setiap mahasiswa berhak mendapat ijin tidak melakukan kegiatan program
profesi sementara waktu bila sakit atau masalah keluarga atau hukum yang
serius dengan menunjukkan surat sakit dari dokter, surat ijin dari orang tua,
atau instansi terkait.
(17) Setiap mahasiswa tidak boleh memberikan imbalan kepada pembimbing
DPK, Tim Kordik, paramedis, atau petugas non-•medis Rumah
Sakit/Puskesmas/Instansi kesehatan lain kecuali dengan sepengetahuan
tertulis dari Pimpinan Fakultas.

PASAL 9
PENASIHAT AKADEMIK

(1) Penasihat akademik adalan dosen yang disamping melaksanakan fungsi Tri
Darma perguruan tinggi bertugas pula membimbing mahasiswa yang ditunjuk
dengan surat keputusan dekan.
(2) Penasihat akademik bertugas sebagai berikut :
a. Mengayomi dan membimbing sejumlah mahasiswa memasuki
kehidupan akademik untuk menjadi warga masyarakat akademik.
b. Menuntun perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya
sampai menyelesaikan studi.
c. Membimbing mahasiswa tentang hak dan kewajibannya.
d. Menuntun mahasiswa untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya,
jika perlu dengan meminta bantuan bimbingan dan konseling.
e. Menuntun pengisian KRS, dan memberikan rekomendasi calon
penerima beasiswa.
(3) Pelaksanaan tugas penasihat akademik dikoordinasikan oleh wakil dekan 1.

PASAL 10
BIMBINGAN DAN KONSELING

(1) Bimbingan dan konseling (BK) adalah unit kerja yang memberi bimbingan
dan penyuluhan tentang masalah atau kendala akademik yang disebabkan

18
oleh masalah-•masalah non akademik kepada mahasiswa yang
membutuhkan, terutama dalam kesulitan belajar.
(2) Tugas bimbingan dan konseling :
a. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada mahasiswa
terutama yang mengalami kesulitan belajar.
b. Memberi konsultasi kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan
emosional/psikologik dan yang membutuhkan pembimbingan/ konsultasi
dalam upaya menyelesaikan permasalahan pribadinya sehingga
kembali meneruskan studi.
c. Membantu penasihat akademik yang membutuhkan bantuan
dalam membimbing/menuntun mahasiswa guna mengatasi
kesulitannya.

PASAL 11
PEMBATALAN DAN PENGGANTIAN SIKLUS PROGRAM PROFESI

(1) Berdasarkan alasan yang dapat diterima, seorang mahasiswa


dapat membatalkan atau mengganti program profesi.
(2) Pembatalan atau penggantian program profesi harus dengan persetujuan
bagian, CEU dan Prodi satu minggu sebelum siklus program profesi
dimulai.

PASAL 12
CUTI AKADEMIK

(1) Mahasiswa dapat mengajukan permohonan cuti akademik kepada rektor


melalui Wakil dekan bidang akademik dan atau Prodi atas pertimbangan
penasihat akademik selambat-•lambatnya 2 minggu sebelum semester
berjalan.
(2) Mahasiswa yang diberikan cuti akademik dikenakan setengah (50%) dari
kewajiban membayar SPP dan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan
akademik dalam bentuk apapun selama masa cuti akademik.
(3) Cuti akademik hanya diperkenankan selama 6 bulam (1 semester).
(4) Cuti akademik tidak diperhitungkan dalam batas waktu studi.
(5) Cuti akademik diperkenankan bagi mahasiswa program profesi yang
telah melalui 1 semester pertama.
(6) Mahasiswa fase program profesi penerima beasiswa tidak
diperkenankan mengambil cuti akademik.

PASAL 13
IZIN DAN PENGUNDURAN DIRI DARI MENGIKUTI PROGRAM PROFESI

(1) Mahasiswa diperbolehkan mengundurkan diri dari program profesi apabila


mahasiswa yang bersangkutan dapat memberikan alasan atau bukti yang

19
kuat untuk diterima oleh CEU , Prodi, Penasihat Akademik dan
ketua/sekretaris Bagian yang bersangkutan.
(2) Permohonan mengundurkan diri dari program profesi diajukan lewat
Bagian dan Komkordik paling lambat satu minggu sebelum akhir siklus.
(3) Bila mahasiswa sakit atau minta ijin karena keperluan mendesak, harus
menyertakan surat sakit dari dokter pemerintah atau permohonan izin tertulis
dari Orang tua/Wali, dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Sakit adalah kondisi dimana kondisi seorang MPPD mengalami gangguan
kesehatan baik fisik maupun psikis yang dibuktikan dengan surat
keterangan sakit dokter yang valid dan shahih.
b) Ijin adalah kondisi dimana seorang MPPD tidak dapat mengikuti
siklus kepaniteraan klinik oleh karena: menikah, melahirkan, haji dan
umroh.
c) Kemalangan adalah kondisi dimana seorang MPPD mengalami
kemalangan berupa sakit atau kematian anggota keluarga inti. Yang
dimaksud anggota keluarga inti adalah :
a. Orang tua kandung (bapak/ibu) dan seterusnya orang tua
langsung dari bapak/ibu.
b. Saudara kandung.
c. Anak.
d. Suami/istri.
e. Orang tua kandung dari suami/istri.
d) Penugasan/pemberian amanat/ delegasi dari institusi adalah kondisi
dimana MPPD mengikuti kegiatan ekstra kulikuler yang berlangsung di
luar kampus dalam skala local, regional, nasional, maupun internasional.
Kegiatan ekstra kulikuler tersebut mendapat mandat dari pimpinan yang
dibuktikan dengan surat penunjukan dari Pimpinan Universitas dan atau
Pimpinan Fakultas.
(4) Lama pemberian ijin
1) Sakit atau ijin
a. Pembuatan surat permohonan ijin oleh MPPD sesuai dengan
form Prodi sepengetahuan Penasihat Akademik MPPD.
b. Penentuan MPPD yang berhak mendapatkan ijin atau sakit
sesuai ketentuan :
 Bila akumulasi ijin atau sakit < 3 (tiga) hari, maka siklus
kepaniteraan klinik ditambahkan sesuai jumlah hari
ketidak hadiran.
 Bila akumulasi ijin atau sakit 3 -• 7 (tiga sampai tujuh) hari, maka
siklus kepaniteraan klinik ditambah 1 minggu.
 Bila akumulasi ijin atau sakit 8 – 14 (delapan sampai empat belas)
hari, maka siklus kepaniteraan klinik ditambah 2n dari waktu
ketidak hadiran.
 Bila akumulasi ijin atau sakit lebih 14 (empat belas) hari, maka siklus
kepaniteraan klinik ditambah 3n dari waktu ketidak hadiran.
 Bila ijin oleh karena mendapatkan tugas dari fakultas maupun
universitas maka siklus kepaniteraan klinik ditambahkan
20
sesuai dengan jumlah ketidak hadiran.

21
c. Surat ijin dimasukkan ke Prodi paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
tanggal ijin berlaku.
d. MPPD yang telah menyelesaikan siklus KK dan belum yudisium,
wajib mengikuti alur ijin sesuai ketentuan fakultas.
2) Kemalangan
a. Jika domisili keluarga yang terkait berada di dalam kota Makassar,
maksimal pemberian ijin adalah 1 (satu) hari maksimal 3 (tiga)
hari.
b. Jika domisili keluarga yang terkait berada di luar kota Makassar
di dalam negeri, maksimal pemberian ijin adalah 7 (tujuh) hari.
c. Jika domisili keluarga yang terkait ada diluar negeri,
maksimal pemberian ijin adalah 2 (dua) minggu.
3) Penugasan
a. Penugasan/pemberian amanat dari institusi, baik fakultas
maupun universitas, disesuaikan dengan waktu kegiatan yang
ditugaskan.
b. Surat ijin dimasukkan ke CEU paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum tanggal ijin berlaku.
4) Haji dan Umroh
a. Izin diberiakn mulai satu hari sebelum keberangkatan ke tanah
suci dan satu hari setelah tiba di Makassar.
b. Surat izin dimasukkan ke CEU paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum tanggal ijin berlaku.
(5) Alur Perijinan
a) Sakit
 MPPD yang bersangkutan memasukkan surat keterangan sakit paling
lambat 2 kali 24 jam kepada ketua CEU.
 Surat keterangan sakit dapat disampaikan oleh orang lain
yang dikenali.
b) Kemalangan
 MPPD yang bersangkutan menyampaikan ijin secara
langsung kepada ketua CEU.
 MPPD memasukkan salinan surat keterangan sakit atau kematian
setelah kembali masuk mengikuti kegiatan akademik, sesuai dengan
waktu yang ditentukan pada poin B.
c) Penugasan/pemberian amanat dair institusi
MPPD memasukkan surat penunjukan/penugasan dari pimpinan
fakultas dan universitas kepada ketua CEU dan Wakil Dekan 1.
d) Haji dan umroh
 MPPD yang bersangkutan menyampaikan izin secara langsung
kepada Ketua CEU dan Wakil Dekan 1 dengan melampirkan bukti
penyelenggaraan Haji/umroh.
 MPPD menyerahkan bukti penyelenggaraan tersebut ke bagian
administrasi CEU untuk diarsipkan.
(6) Bila dengan alas an ijin atau sakit dan menghentikan program profesi <50%
maka mengulang 100% program profesi dan menghentikan program profesi
>50% maka mengulang 50% program profesi dan berhak mengikuti Ujian
Keluar (K1).
(7) Bila mahasiswa tidak melaksanakan atau menyelesaikan program profesi
tanpa alas an, dianggap mahasiswa alpa atau sengaja dan tidak berhak
mengikuti Ujian Keluar program profesi (K1) tapi berhak mengikuti ujian
Pimpinan (P1) setelah menyelesaikan tambahan program profesi.
 Bila alpa selama 1-•3 hari, ditambah program profesi 1 minggu dan
dinyatakan tidak berhak ujian K1 tetapi berhak mengikuti Ujian
Pimpinan (P1) sesudah mengulang program profesi 1 minggu.
 Bila alpa selama 7-•14 hari, ditambah program profesi 50% maka tidak
berhak ujian K1 tetapi berhak mengikuti Ujian Pimpinan (P1) setelah
mengulang program profesi yang tertinggal.
 Bila alpa dan menghentikan program profesi atas kemauan sendiri <50%
program profesi maka harus mengulang 100% program profesi dan bila
menghentikan program profesi >50% maka harus mengulang 50%
program profesi dan tidak berhak mengikuti Ujian Keluar tapi berhak
mengikuti ujian pimpinan.

PASAL 14
PEMBAYARAN SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN (SPP)

(1) Setiap mahasiswa wajib membayar SPP sesuai kalender akademik


untuk semester yang akan diikutinya sebelum mengisi KRS.
(2) Mahasisw yang tidak melakukan pembayaran SPP maka tidak berhak untuk
mengisi KRS dan tidak berhak mengikuti kegiatan KK pada semester
berjalan.
(3) Besarnya pembayaran SPP mahasiswa ditetapkan setiap tahun oleh Rektor.
(4) Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang selama 1 semester dan bermaksud
melanjutkan studi pada semester berikutnya, diwajibkan membayar SPP
semester yang tidak diikutinya.

BAB IV
PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

PASAL 15
TUJUAN PENYELENGGARAAN UJIAN

Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian program profesi adalah untuk menilai:
(1) Sejauh mana mahasiswa memahami dan menguasai bahan dari
program profesi yang telah diajarkan selama 1 (satu) siklus.
(2) Sejauh mana pencapaian tujuan program profesi yang diajarkan oleh
dosen pengasuh program profesi tertentu.
PASAL 16
BENTUK EVALUASI

(1) Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan evaluasi


secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, pengamatan
oleh dosen, wawancara, penelitian dan lain-•lain.
(2) Bentuk evaluasi / Assesment pada mahasiswa program profesi meliputi :
a. Ujian awal (pretest) Komprehensif : dilaksanakan sebelum
mahasiswa program profesi memulai kegiatan KK
b. Ujian Pretest : dilaksanakan sebelum mahasiswa program
profesi masuk siklus KK tiap bagian
c. Ujian Post test : dilaksanakan setelah mahasiswa program
profesi selesai siklus KK tiap bagian.
d. Ujian kasus : dilaksanakan sebelummahasiswa program
profesi menyelesaikan siklus KK tiap bagian.
e. Ujian Mid Komprehensif : dilaksanakan oleh mahasiswa program
profesi setelah menyelesaikan program KK pada tingkat 1 sebelum
yudisium naik tingkat 2.
f. Ujian Akhir (post test) Komprehensif : dilaksanakan oleh mahasiswa
program profesi setelah menyelesaikan program KK sebelum
Yudisium Mahasiswa Program Profesi Dokter.
g. Ujian Try Out AIPKI : dilaksanakan oleh mahasiswa program profesi
setelah menyelesaikan seluruh program KK sebelum Yudisium
Mahasiswa Program Profesi Dokter
h. Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) ;;
ujian exit exam yang dilaksanakan oleh Panitia Nasional UKMPPD
(PNUKMPPD) yang diikuti oleh mahasiswa program profesi sebelum
menyelesaikan pendidikan dokter

PASAL 17
PERSYARATAN MENGIKUTI UJIAN

(1) Ujian Bagian (Ujian Kasus dan Ujian Post Test) : Mahasiswa yang
diperbolehkan mengikuti ujian program profesi bagian adalah mereka
yang telah mengikuti semua kegiatan program profesi tersebut selama
satu siklus dibagian.
Persyaratan Ujian Klinik Bagian
 Telah melaksanakan seluruh kegiatan program profesi.
 Buku program profesi (log book) sudah lengkap dan
ditandatangani atau diparaf oleh KDI dan Tim Kordik
 Telah menyelesaikan 60% portofolio bagian
 Telah mengikuti >80% kegiatan Seminar SKDI
• Bila tidak menyelesaikan tugas atau melengkapi buku program profesi
pada 3 hari sebelum evaluasi akhir program profesi, dianggap lalai
dan tidak berhak mengikuti ujian
• Ujian dilakukan di rumah sakit pendidikan setiap jam kerja.
(2) Ujian Mid Komprehensif : Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti ujian
mid komprehensif adalah mahasiswa program profesi yang telah
menyelesaikan seluruh siklus KK pada tingkat 1 (8 bagian) dan tugas-•
tugas yang terkait di Bagian (Seminar SKDI dan Portofolio).
(3) Ujian Post Komprehensif : Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti ujian
post test komprehensif adalah mahasiswa program profesi yang telah
menyelesaikan seluruh siklus KK pada tingkat 1 dan 2 (16 Bagian) atau
telah menyelesaikan >50% siklus bagian terakhirnya dan telah
menyelesaikan tugas-•tugas yang terkait di Bagian (Seminar SKDI dan
Portofolio).
(4) Ujian Try Out AIPKI : Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti ujian post
test komprehensif adalah mahasiswa program profesi yang telah
menyelesaikan seluruh siklus KK pada tingkat 1 dan 2 (16 Bagian) dan
telah menyelesaikan tugas-•tugas yang terkait di Bagian (Seminar SKDI
dan Portofolio).
(5) Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) :
Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti UKMPPD adalah mahasiswa
yang telah mengikuti yudisium mahasiswa program profesi.
Syarat yudisium mahasiswa program profesi :
− Telah menyelesaikan seluruh siklus program profesi
− Telah menyelesaikan seluruh kewajiban administrasi program profesi.
− Lulus ujian komprehensif yang dilaksanakan oleh CEU
− Lulus ujian Try Out yang dilaksanakan oleh AIPKI.
− Mengikuti minimal 80 kegiatan pembimbingan pada blok persiapan
UKMPPD.

PASAL 18
PENYERAHAN NILAI UJIAN

(1) Nilai ujian bagian mahasiswa program profesi diserahkan oleh Tim Kordik
(hasil ujian kasus, nilai evaluasi mingguan dan nilai pembacaan case
report), selanjutnya direkap oleh tim CEU (direkap bersama hasil nilai post
test). Hasil rekapan nilai selanjutnya diserahkan ke bagian untuk
disahkan, selanjutnya diserahkan ke Kaprodi selambat-•lambatnya 1
minggu setelah ujian program profesi diadakan.
(2) Setelah nilai ujian dimasukkan ke CEU, dosen tidak diperkenankan
mengubah atau memperbaiki nilai.
(3) Bagian mengesahkan hasil ujian di raport mahasiswa paling lambat
satu minggu setelah menyelesaikan KK pada bagian tersebut.
PASAL 19
PEMBERIAN NILAI HASIL BELAJAR

(1) Nilai hasil evaluasi studi mahasiswa program profesi bagi semua
jenjang program dinyatakan dengan huruf A, A-•, B+, B, B-•, C+, C, D,
dan E.
(2) Selain nilai A sampai dengan E sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(1), digunakan pula nilai K (Kosong) dan nilai T (Tunda / belum
lengkap).
(3) Kesetaraan nilai angka, nilai mutu dan nilai konversi untuk
program diploma dan program sarjana diberikan dalam tabel
berikut :

Nilai Angka Nilai Mutu Nilai Konversi


> 85 A 4.00
81 – 85 A-• 3.75
76 – 80 B+ 3.50
71 – 75 B 3.00
66 – 70 B-• 2.75
61 – 65 C+ 2.50
51 – 60 C 2.00
45 – 50 D 1.00
< 45 E 0.00

PASAL 20
INDEKS PRESTASI

(1) Indeks Prestasi Semester (IPS) dihitung dari niali ujian dan bobot kredit
setiap program profesi tercantum dalam KRS dengan rumus sebagai
berikut :
!"# = (&'('))
)
K = Besarnya bobot kredit program profesi
N = Nilai huruf setelah dikonversi ke bentuk bilangan
(2) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dihitung dari semua nilai program profesi
dari semua semester yang sudah diikuti oleh mahasiswa dengan
menggunakan rumus seperti yang tersebut pada ayat (1) diatas, dengan
catatan bahwa tiap program profesi hanya mempunyai 1 nilai.
(3) Dalam perhitungan IPS dan IPK nilai K dan nilai T tidak diikutkan.
(4) Baik IPS maupun IPK dicantumkan dalam KHS.

PASAL 21
EVALUASI KELANJUTAN DAN PUTUS STUDI

(1) Mahasiswa putus studi apabila mengundurkan diri atas prakarsa


sendiri atau karena alasan akademik.
(2) Mahasiswa yang mengundurkan diri atas prakarsa sendiri harus secara
tertulis mengajukan surat pernyataan.
(3) Mahasiswa yang putus studi karena alasan akademik atau mengundurkan
diri diberi keterangan putus studi yang ditandatangani oleh rektor dan
transkrip nilai oleh wakil dekan 1.
(4) Mahasiswa yang tidak aktif atau tidak melakukan registrasi (pembelanjaan
KRS) selama 2 semester berturut-•turut atau 4 semester secara tidak
berturut-•turut.
(5) Dua semester sebelum masa studi berakhir, dekan menyampaikan
peringatan keras kepada mahasiswa tentang sisa masa studi
(6) Mahasiswa dinyatakan putus studi jika melewati batas waktu 2n.

PASAL 22
PREDIKAT KELULUSAN

(1) Predikat kelulusan program profesi dokter adalah sebagai berikut:


IPK PREDIKAT KELULUSAN
3,00 -• 3,50 Memuaskan
3,51 -• 3,75 Sangat Memuaskan
3,76 -• 4,00 Cum Laude *)

*) Untuk predikat cum laude masa studi mahasiswa adalah sebanyak-•


banyaknya 4 semester, nilai ujian akhir A

BAB V
YUDISUM DAN SUMPAH DOKTER, IJAZAH, GELAR, DAN WISUDA

PASAL 23
YUDISUM DAN SUMPAH DOKTER
(1) Yudisium dokter dilaksanakan pada mahasiswa yang telah lulus
uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter (UKMPPD).
(2) Sumpah dokter dilaksanakan pada alumni dokter yang telah
mengikuti yudisium dokter.
PASAL 24
IJAZAH
(1) Setiap mahasiswa, yang telah menyelesaikan program pendidikannya,
diberikan ijazah beserta transkrip nilai akademik program profesi.
(2) Ijazah dan transkrip nilai akademik ditandatagani oleh rector dan dekat.

PASAL 25
GELAR
(1) Setiap mahasiswa yang telah menyelesikan program pendidikannya,
memperoleh derajat dan hak untuk menyandang gelar dokter.
(2) Gelar diberikan berdasarkan peraturan perundangan-
•undangan yang berlaku.
PASAL 26
WISUDA

Wisuda diselenggarakan dalam rapat senat terbuka luar biasa


Universitas.

BAB VI
PELENGGARAN AKADEMIK

PASAL 27
SANKSI

(1) Pelanggaran akademik berupa pelanggaran akademik ringan,


pelanggaran akademik sedang dan pelanggaran akademik
berat.
(2) Pelanggaran akademik ringan sebagimana dimaksud pada ayat (1)
adalah tindakan atau perbuatan yang melanggar tata tertip kampus
Islami.
(3) Pelanggaran akademik sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah tindakan atau pelanggaran yang bersifat administrative seperti
pemalsuan tanda tangan, pemalsuan berkas-•berkas administrasi
akademik dan/atau perusakan sarana atau prasarana milik UMI dan RS
pendidikan.
(4) Pelanggaran akademik berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah tindakan atau perbuatan yang mengakibatkan gangguan
keamanan dan ketertiban, terhentinya kegiatan akademik dalam
kampus, membahayakan keselamatan sivitas akademika UMI, dan
merusak citra almamater UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah.

PASAL 28
SANKSI AKADEMIK

(1) Pelanggaran seperti yang tercantum dalam pasal 52


dikenakan sanksi akademik;;
(2) Sanksi akademik sebagimana dimaksud pada ayat (1)
untuk mahasiswa terdiri atas:
a. Hukuman disiplin ringan untuk pelanggaran akademik
ringan, berupa teguran lisan, teguran tertulis I, II dan
III.
b. Hukuman disiplin sedang, berupa pemberhentian sementara
(skorsing) selama satu semester sampai paling lama empat
semester. Selama menjalani skorsing, mahasiswa yang
bersangkutan tidak boleh melakukan atau mengikuti segala
bentuk kegiatan akademik dan kemahasiswaan;;
c. Hukuman disiplin berat, berupa pemberhentian
sebagai mahasiswa secara tetap.
(3) Sanksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan akan diatur dengan Keputusan
Rektor.

PASAL 29
KETENTUAN SANKSI

(1) Pejabat yang berwenang menjatuhkan hukuman pelanggaran ringan


dan pelanggaran sedang adalah Pimpinan Fakultas.
(2) Pejabat yang berwenang menjatuhkan hukuman pelanggaran
berat adalah Rektor atau usulan Dekan.

PASAL 30
KETENTUAN PERALIHAN

(1) Segala hak dan kewajiban akademik mahasiswa yang telah terpenuhi
sebelum berlakunya peraturan akademik ini tetap diakui dan dipandang
sah
(2) Segala hak dan kewajiban akademik mahasiswa yang belum trpenuhi
dan berbeda dari ketentuan peraturan akademik ini, disesuaikan dan
diselesaikan secara kasualistik dengan surat keputusan dekan.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

PASAL 31
PENUTUP

(1) Hal-•hal yang belum diatur dalam peraturan akademik ini akan
ditetapkan dengan keputusan Dekan dan atau Rektor tersendiri,
sedangkan hal-•hal yang sangat prinsipil ditetapkan oleh rector setelah
mendengar pertimbangan rapat senat
(2) Peraturan akademik ini mulai berlaku pada tahun akademik 2015/2016.

Ditetpkan di Makassar
Tanggal 11 Mei 2015
DEKAN,

Prof. dr. H.Syarifuddin Wahid, SpKA(K), SpF, Ph.D


NIP. 194407241973081001
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT I
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT I
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.

31
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT I
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

......................................................................................................... ..
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT I
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.

33
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT I
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :
BAGIAN :

TAND
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANG

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
.........................................................................................................
...
.........................................................................................................
...

Tindak Lanjut :
.........................................................................................................
...
.........................................................................................................
...

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

.........................................................................................................
..
Makassar,.......................
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

34
……………………………
NIPs.

35
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT I
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT I
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.

BAGIAN :
36
LEMB R KONSULTASI TINGKAT
A II
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
.......................................................................................................... ..

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.

37
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT II
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT II
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT II
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.

40
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT II
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT II
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.

42
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT II
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,.........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.
LEMBAR KONSULTASI
TINGKAT II
BAGIAN :
Telah Menyelesaikan Kepaniteraan Klinik pada :

TANDA
NO ASPEK PENILAIAN TANGGAL NILAI
TANGAN

1. Nilai Pre Test (CBT)

2. Nilai Laporan Kasus

3. Nilai Rerata Mingguan KK

4. Nilai Ujian Kasus (Nilai Ujian Konsulen)

5. Nilai Post Test (CBT)

6. Nilai Ujian OSCE

7. Nilai Personal Behavior

Keterangan :
Masalah yang dihadapi selama Kepaniteraan :
............................................................................................................
............................................................................................................

Tindak Lanjut :
............................................................................................................
............................................................................................................

Rencana Disiplin Ilmu Kepaniteraan Klinik selanjutnya :

...........................................................................................................
Makassar,........................20
Mengetahui,
Dosen Penasehat Akademik Mahasiswa,

…………………………… ……………………………
NIPs. Stb.

Anda mungkin juga menyukai