kes
Aries Candra Anindita.,S.Kep.Ns.,M.Kes
MODUL PRAKTIKUM
ILMU DASAR KEPERAWATAN 1
MODUL PRAKTIKUM i
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
MODUL PRAKTIKUM ILMU DASAR KEPERAWATAN 1 ( IDK 1)
Penulis : Gita Marini.,S.Kep.Ns.,M.kes
Aries Candra Anindita.,S.Kep.Ns.,M.Kes
Editor : A. Azis Alimul Hidayat
Tata Letak : Nurhidayatullah.r
Design cover : Syarifuddin
Hak Cipta Penerbit UMSurabaya Publishing
Jl Sutorejo No 59 Surabaya 60113
Telp : (031) 3811966, 3811967
Faks : (031) 3813096
Website : http://www.p3i.um-surabaya.ac.id
Email : p3iumsurabaya@gmail.com
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi,
merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari
penerbit.
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak/atau tanpa ijin pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta yang meliputi Penerjemah
dan Pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
500.000.000,00
( lima ratus juta rupiah)
2. Setiap Orang yang dengan tanap hak dan/atau tanpa ijin Pencipta atau pemgang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi Penerbitan,
Penggandaan dalam segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Pengunaan
Secara Komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua diatas
yang dilakukan dalam bentuk Pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00
(empat miliar rupiah)
MODUL PRAKTIKUM
ii ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : ……../KEP/III.3.AU/F/FIK/2018
Tentang
Bismillahirrohmanirrohim
ii
Ditetapkan di Surabaya
Tanggal : Desember 2018
Dekan,
Tembusan :
1. Rektor UMSurabaya
2. Dosen Pembimbing FIK UMSurabaya
iii
MODUL PRAKTIKUM
iv ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
VISI MISI PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
iv
MODUL PRAKTIKUM v
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Tujuan Program Studi
Tujuan dari Program Studi Ners adalah sebagai
berikut:
1. Menghasilkan lulusan dengan keunggulan di
bidang keperawatan kritis.
2. Menghasilkan lulusan Program Studi Ners dan
civitas akademika yang memiliki jiwa
enterpreuner.
3. Menghasilkan penelitian keperawatan dan
pengabdian kepada masyarakat dengan
unggulan keperawatan kritis.
4. Mewujudkan sivitas akademika yang memiliki
penguatan moralitas keagamaan berdasarkan
nilai-nilai ke-Islaman.
MODUL PRAKTIKUM
vi ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
vi
NAMA :…………………….
NIM :…………………….
EMAIL : ……………………
ALAMAT:..……………………
…………………….
……………………………….
vii
MODUL PRAKTIKUM
viii ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
DAFTAR ISI
viii
MODUL PRAKTIKUM ix
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Apabila mahasiswa akan melakukan praktik
dimohon untuk konfirmasi kepada pembimbing
yang bersangkutan tentang waktu pelaksanaan.
2. Sebelum melakukan praktik Ilmu Dasar
Keperawatan mahasiswa wajib mempelajari
tujuan dilaksanakan praktik
3. Mahasiswa wajib melakukan ketrampilan
keperawatan secara mandiri dengan
didampingi oleh pembimbing pendidikan
4. Apabila mahasiwa tidak melakukan ketrampilan
secara mandiri maka mahasiswa tidak
diperbolehkan mengikuti ujian praktik.
5. Setiap akan melakukan praktik mahasiswa
mempersiapkan alat
6. Setelah selesai melakukan praktik mahasiswa
wajib membersihkan dan meletakkan alat yang
telah digunakan ke tempatnya
7. Mahasiswa wajib melaporkan buku evaluasi
kepada koordinator mata ajaran pada akhir
praktik
8. Setiap melakukan praktikum mahasiswa
diwajibkan memakai jas laboratorium.
ix
MODUL PRAKTIKUM
x ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
AREA KOMPETENSI
STANDART KOMPETENSI:
Mahasiswa mampu menunjukkan organ-organ
anatomi dan memahami fisiologi anatomi melalui
praktikum Faal Menunjukkan organ-organ anatomi
pada sistem cardiorespirasi, integumen
muskuloskeletal, nervousae centrale, endokrin,
digestivus, reproduksi urogenital, persepsi sonsori,
KOMPETENSI DASAR:
1. Menunjukkan organ-organ anatomi pada sistem
cardiorespirasi,
2. Menunjukkan organ-organ anatomi pada sistem
integumen muskuloskeletal, nervousae centrale,
endokrin,
3. Menunjukkan organ-organ anatomi pada sistem
digestivus,
4. Menunjukkan organ-organ anatomi pada sistem
reproduksi urogenital,
5. Menunjukkan organ-organ anatomi pada sistem
persepsi sonsori,
6. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi melakukan
tes fungsi faal paru, tes kesanggupan badan dan .
7. Mahasiswa mampumelakukan Survey Diit.
MODUL PRAKTIKUM xi
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
DASAR-DASAR ANATOMI
Praktikum 1
MODUL PRAKTIKUM 1
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Posisi bipedal
(1). Bidang: - Bidang median
- Bidang sagittal/parasagittal
- Bidang horizontal/transversal
- Bidang frontal/coronal
Posisi Anatomi
Manusia berdiri tegak, pandangan lurus ke depan,
kedua tangan di samping badan dengan telapak
tangan menghadap ke depan, dan kedua kaki
sejajar ke arah muka belakang.
Bidang median
bidang datar yang melalui tengah-tengah tubuh kita
sedimikian rupa sehingga menjadi 2 bagian yang
simetris, yaitu bagian sebelah kiri (sinester) dan
bagian sebelah kanan (dexter)
Bidang frontal / coronal
bidang yang tegak lurus pada bidang median
melalui sumbu tubuh kita, dan membagi tubuh kita
menjadi atas bagian sebelah depan (anterior) dan
bagian sebelah belaka
Bidang tranversal (horisontal)
bidang yang tegak lurus pada bidang median dan
juga tegak lurus dengan bidang frontal. Bidang ini
membagi tubuh kita menjadi bagian sebelah atas
(superior) dan bagian sebelah bawah (inferior)
Bidang sagital
bidang yang sejajar dengan bidang median.
MODUL PRAKTIKUM
2 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 1.1 Posisi Anatomi
MODUL PRAKTIKUM 3
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 1.2 Posisi Anatomi dan Posisi Bidang
MODUL PRAKTIKUM
4 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 1.3 Bidang Anatomi
MODUL PRAKTIKUM 5
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
(2).
MODUL PRAKTIKUM
6 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 1.5
MODUL PRAKTIKUM 7
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
ISTILAH-ISTILAH:
Lubang: Foramen, hiatus, meatus, orificium, ostium,
aditus apertura, porus
Celah: Fissura, spatium
Rongga: Cavitas, cavum, cellulae
Tonjolan: Tuber, tuberculum, condylus, epicondylus,
caput, capitulum, processus, spina, crista
Saluran: Sulcus (terbuka), canalis (tertutup), dst.
Pembagian Regio:
1. Regio Cranialis (Kepala)
2. Regio Trunkus (Badan)
3. Regio Ekstremitas Superior (tangan)
4. Regio Ekstremitas Inferior (kaki)
MODUL PRAKTIKUM
8 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
Praktikum 2
Case Study:
Seorang mahasiswa akan melakukan pemeriksaan
anatomi dan fisiologi system respirasi
Questions:
1. Jelaskan apa yang dimakasud system respirasi!
2. Sebutkan klasifikasi system respirasi!
3. Jelaskan anatomi fisiologi system respirasi!
4. Jelaskan kelainan – kelainan pada system respirasi!
TINJAUAN TEORI
SISTEM RESPIRASI
MODUL PRAKTIKUM 9
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
ANATOMI
HIDUNG
Hidung berbentuk piramid yang tersusun dari tulang,
kartilago hialin dan jaringan fibroaerolar. Hidung dibagi
menjadi dua ruang oleh septum nasal. Struktur hidung
pada bagian eksternal terdapat folikel rambut, kelenjar
keringat, kelenjar sebasea yang merentang sampai
vestibula yang terletak di dalam nostril. Kulit pada
bagian ini mengandung vibrissae yang berfungsi
10
MODUL PRAKTIKUM
10 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
menyaring partikel dari udara terhisap. Sedangkan
pada rongga nasal yang lebih dalam terdiri dari epitel
bersilia dan sel goblet. Udara yang masuk ke dalam
hidung akan mengalami penyaringan partikel dan
penghangatan dan pelembaban udara terlebih dahulu
sebelum memasuki saluran napas yang lebih dalam.
FARING
Faring adalah organ yang berbentuk seperti tabung
corong yang terletak di belakang rongga hidung dan
mulut.Faring adalah tabung muskular yang terdiri dari
nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Pada
nasofaring terdapat tuba eustachius yang
menghubungkannya dengan telinga tengah. Faring
merupakan saluran bersama untuk udara dan
makanan. Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara
dan makanan. Selain itu, faring juga berfungsi sebagai
ruang getar untuk menghasilkan suara. Oksigen lalu
melewati laring
11
MODUL PRAKTIKUM 11
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
LARING
Laring adalah tabung pendek berbentuk seperti kotak
triangular dan ditopang oleh sembilan kartilago, tiga
berpasangan dan tiga lainnya tidak berpasangan. Tiga
kartilago yang tidak berpasangan adalah kartilago
tiroid yang terletak di bagian proksimal kelenjar tiroid,
kartilago krikoid yang merupakan cincin anterior yang
lebih dalam dan lebih tebal, epiglotis yang merupakan
katup kartilago yang melekat pada tepi anterior
kartilago tiroid. Epiglotis menutup pada saat menelan
untuk mencegah masuknya makanan dan cairan ke
saluran pernapasan bawah Epiglotis juga merupakan
batas antara saluran napas atas dan bawah.
TRAKEA
12
MODUL PRAKTIKUM
12 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
BRONCHUS
BRONKIOLUS
Bronkiolus merupakan jalan napas intralobular dengan
diameter 5 mm, tidak memiliki tulang rawan maupun
kelenjar di dalam mukosanya (Luiz Carlos Junqueira,
2007). Bronkhiolus berakhir pada saccus alveolaris.
13
MODUL PRAKTIKUM 13
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Awal proses pertukaran gas terjadi di bronkhiolus
respiratorius.
ALVEOLUS
Alveolus adalah kantung udara berukuran sangat kecil
dan merupakan akhir dari bronkiolus respiratorius
sehingga memungkinkan pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Alveolus terdiri dari membran alveolar
dan ruang intesrstisial.
PARU – PARU
Paru-paru terletak di dalam rongga dada
bagian atas. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian,
yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru
kanan terdiri dari tiga lobus yaitu lobus atas, tengah,
dan bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua
lobus yaitu atas dan bawah. Paru-paru dibungkus oleh
selaput paru-paru tipis yang disebut pleura.
14
MODUL PRAKTIKUM
14 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Pleura parietal menutupi permukaan dalam
dinding thoraks dan meluas hingga diafragma dan
mediastinum. Pleura viseralis menutupi permukaan
luar paru dan meluas hingga fisura antara lobus.
Membran pleura mensekresi cairan pleura dalam
jumlah sedikit, yang menciptakan kelembaban dan
mantel licin untuk lubrikasi saat bernafas.
15
MODUL PRAKTIKUM 15
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
tulang yaitu costae (tulang iga) dan sternum (tulang dada)
yang kuat. Costae atau tulang iga seluruhnya berjumlah 12
pasang atau 24 buah tulang. Tulang costae terdiri dari:
16
MODUL PRAKTIKUM
16 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Bagian tengah dari tulang costae adalah tulang
dada. Tulang dada atau sternum ujungnya berbatasan
dengan sepasang klavikula. Tulang dada atau sternum
bentuknya mirip dengan pedang yang ujungnya
mengarah ke bawah. Sternum hanya terdiri dari satu
tulang, namun dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
17
MODUL PRAKTIKUM 17
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
FISIOLOGI PERNAPASAN
MODUL PRAKTIKUM
18 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
arah bawah meningkatkan volume rongga thoraks,
menyebabkan udara masuk ke dalam paru dengan
cepat. Otot interkostalis eksterna membantu proses
inspirasi dengan cara menggerakkan tulang iga ke atas.
Selama ekspirasi, diafragma mengalami relaksasi
bergerak menuju/melawan paru, mengurangi volume
rongga thoraks, dan hal ini memaksa udara keluar dari
paru. Secara bersamaan, interkostalis menurunkan
tulang iga, membantu ekspirasi. Hal ini menyebabkan
tekanan pada rongga thoraks menurun dan
mengakibatkan adanya perbedaan tekanan udara di
dalam dan di luar tubuh dengan tekanan udara di dalam
tubuh lebih rendah sehingga udara masuk ke dalam
paru dan paru mengembang. Pada kondisi ini volume
rongga dada akan berkurang dan terjadi peningkatan
tekanan di dalam paru sehingga mendorong udara
keluar dari dalam paru ke atmosfer.
MODUL PRAKTIKUM 19
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Referensi:
20
MODUL PRAKTIKUM
20 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
TUGAS MAHASISWA:
Nama
Observer
Hasil
Observasi
21
MODUL PRAKTIKUM 21
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Surabaya,
Observer
( …………….)
22
MODUL PRAKTIKUM
22 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
ANATOMI SISTEM
Praktikum 3 KARDIOVASKULER
Case Study
Questions :
1. Jelaskan apa yang dimakasud system kardiovaskuler i!
2. Jelaskan anatomi fisiologi system kardiovaskuler !
3. Jelaskan kelainan – kelainan pada system kardiovaskuler !
23
MODUL PRAKTIKUM 23
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
mengeluarkan darahnya ke seluruh tubuh untuk
dimanfaatkan dalam kegiatan metabolisme tubuh. Agar
darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel
memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada
jalan keluar (Atwood, 1996).
• Jantung Berat ± 250 – 360 gr
• Jantung mrp 2 pompa
• Ukuran, lokasi, lapisan pelindung, lapisan dinding,
ruang, katup, & jalur sirkulasi darah
• Suplay darah (nutrisi) ke jantung
Jantung terbentuk dari jaringan otot khusus yang
tidak terdapat di manapun di seluruh tubuh, jaringan khusus
ini disebut otot jantung dengan tiga lapisan utama. Berat
jantung normal orang dewasa 1 pon (0,45 kg) dengan
ukuran sebesar kepalan orang dewasa (Atwood, 1996).
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen
ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil
metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan
fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang
kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya
ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen
dan membuang karbondioksida. Jantung kemudian
mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan
memompanya ke jaringan di seluruh tubuh (Atwood, 1996).
24
MODUL PRAKTIKUM
24 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 3.1 Letak Jantung pada Rongga Dada
25
MODUL PRAKTIKUM 25
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 3.3 Bagian Bilik dan Serambi Jantung
26
MODUL PRAKTIKUM
26 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Praktikum 4 FUNGSI FAAL PARU :
VOLUME PARU, KPM dan
FEV
VOLUME PARU
Volume paru adalah volume udara yang mengisi petak-petak
ruangan udara di dalam paru. Beberapa macam volume paru
antara lain:
27
MODUL PRAKTIKUM 27
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Expiratory Reserve Volume = ERV (Volume Cadangan
Hembus)
Adalah jumlah udara yang masih bias kita keluarkan
secara maksimal setelah kita menghembuskan udara pada
pernapasan biasa. Pada orang dewasa muda sehat besar
normalnya 1100 cc.
KAPASITAS PARU
Kapasitas Paru adalah penjumlahan dua volume paru atau lebih.
Beberapa macam Kapasitas Paru antara lain :
MODUL PRAKTIKUM
28 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Vital Capacity = VC
Adalah penjumlahan dari ERV + TV + IRV. VC ini
merupakan jumlah udara sebanyak-banyaknya yang bisa
kita hisap atau kita hembuskan.Ada 2 cara untuk
menghitung besarnya VC yaitu:
29
MODUL PRAKTIKUM 29
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Praktikum 5 TES KESANGGUPAN BADAN
- berat badan
- kenyamanan suhu udara
- kelembaban udara
- waktu
- kadar hemoglobin dalam darah
- lama latihan
- berapa lama setelah makan
Harvard Step up Test atau Percobaan Naik Turun Bangku
Parameter : waktu lamanya kerja dan frekuensi nadi
Hasil : indeks kesegaran jasmani yang dibedakan dari
“kurang fit” sampai “sangat fit”
Prinsip kerja : Orang yang diperiksa disuruh naik turun
bangku setinggi 48,24 cm (19 inci) untuk orang laki-laki dan
14,16 cm (17 inci) untuk orang perempuan, dengan frekuensi
30
MODUL PRAKTIKUM
30 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
langkah 30 kali per menit atau frekuensi metronom 120 kali per
menit selama mungkin tetapi tidak lebih dari 5 menit.
Segera setelah tes selesai orang coba disuruh duduk dan nadinya
dihitung. Jumlah denyut nadi dapat dihitung dengan menghitung
denyut arteria radialis, suara denyut jamtung atau dengan bantuan
EKG.
Dengan pemeriksaan EKG sebelum tes dapat diketahui kalau-
kalau ada kontra indikasi untuk dilakukannya tes ini. Dan dari
rekaman EKG lengkap sesudah latihan dapat diketahui adanya
kelainan koroner latent (latent coronary heart disease).
Cara Kerja :
Suruh naik turun bangku yang selalu dimulai dengan kaki yang
sama. Setiap langkah kaki harus sama dengan irama detik
metronom. Lakukan tindakan 2-3 kali sebelum percobaan
sesungguhnya dimulai. Pada saat percobaan dimulai pemeriksa
harus menekan tombol stopwatch untuk menentukan waktu
lamanya percobaan berlangsung.
31
MODUL PRAKTIKUM 31
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
duduk dan hitung frekuensi nadinya segera setelah percobaan
berhenti (selama 10 detik dan kalikan enam).
- Cara lambat
IKB = lama test dalam detik x 100
2 x jumlah ketiga harga nadi
- Cara cepat
IKB = lama test dalm detik x 100
5,5 x harga nadi 30” pertama
Penilaian hasil :
Cara lambat : dibawah 55 = kurang
55 – 64 = sedang
65 – 79 = cukup
80 - 90 = baik
diatas 90 = baik sekali
Cara cepat : di bawah 50 = kurang
50 – 80 = sedang
diatas 80 = baik
MODUL PRAKTIKUM
32 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
D : duration (waktu)
p : pulse (nadi) dari 1 – 1,5 menit
Penilaian hasil = IKB cara cepat
Tugas :
Buat kesimpulannya !
33
MODUL PRAKTIKUM 33
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Praktikum 6 PEMERIKSAAN DENYUT
NADI DAN PENGUKURAN
TEKANAN DARAH
PENDAHULUAN
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan faktor utama yang
dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem
kardiovaskuler. Oleh karena itu pengukuran denyut nadi dan
tekanan darah sangat penting untuk dilakukan dalam bidang
kesehatan. Denyut nadi dapat diperiksa dengan palpasi (jari
tangan) maupun peralatan elektronik yang sederhana atau
canggih. Sedangkan tekanan darah dapat diukur dengan dua
metoda yaitu :
34
MODUL PRAKTIKUM
34 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun
diastolik.
TUJUAN PRAKTIKUM
Memeriksa denyut nadi dan mengukur tekanan darah
Mengamati dan mempelajari pengaruh posisi tubuh
terhadap denyut nadi dan tekanan darah.
Mengamati dan mempelajari pengaruh latihan fisik
terhadap denyut nadi dan tekanan darah.
SARANA PRAKTIKUM
Tempat tidur/meja periksa
Stopwatch/arloji
Sphygmomanometer (Tensimeter)
Stethoscope
Bangku untuk latihan fisik
Metronom
PROSEDUR PRAKTIKUM
MEMERIKSA DENYUT NADI DAN MENGUKUR
TEKANAN DARAH
o Memeriksa denyut nadi secara palpasi
- Pilih mahasiswa coba
- Suruhlah mahasiswa coba berbaring terlentang tenang
selama 2-3 menit di meja periksa/tempat tidur
- Letakkan kedua lengan disisi tubuh dengan kedudukan
volar.
- Periksa denyut arteri radialis dextra dengan
menggunakan ujung jari ke II-III-IV yang diletakkan
35
MODUL PRAKTIKUM 35
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
sejajar satu terhadap yang lain di atas arteri radialis
tersebut. Tentukan frekuensi dan iramanya!
- Catat data sesuai format Tabel 1
36
MODUL PRAKTIKUM
36 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
- Pompakan udara ke dalam manchet, maka akan terdengar
suara bising arteri brachialis dextra melalui stethoscope.
- Teruskan memompa udara ke dalam manchet, pada suatu
saat suara bising arteri brachialis dextra menghilang.
- Pompakan terus udara ke dalam manchet sampai tinggi
Hg pada manometer sekitar 20 mmHg lebih tinggi dari
titik dimana suara bising arteri brachialis dextra tadi
menghilang.
- Keluarkan udara dalam manchet secara pelan dan
berkesinambungan.
- Catat tinggi Hg pada manometer pada saat terjadi suara
Korotkoff I(tekanan sistolik secara auskultasi) dan suara
Korotkoff IV/V (tekanan diastolik secara auskultasi).
- Catat data sesuai format tabel 1
37
MODUL PRAKTIKUM 37
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
diukur tiga kali berturut-turut serta hitung nilai rata-
ratanya.
o Catat data sesuai format Tabel 2
o Bila di dalam tiga kali pengukuran secara berturut-turut
terdapat perbedaan yang besar, gunakan interval waktu 2
menit.
38
MODUL PRAKTIKUM
38 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
DATA (HASIL) PRAKTIKUM
39
MODUL PRAKTIKUM 39
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Tabel 2 : Data Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut
Nadi dan Tekanan Darah
40
MODUL PRAKTIKUM
40 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Tabel 3 : Pengaruh Latihan Fisik terhadap Denyut Nadi dan
Tekanan Darah
PASCA Menit
LATIHAN ke-1
Menit
ke-2
Menit
ke-3
Menit
ke-4
41
MODUL PRAKTIKUM 41
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
ANATOMI SISTEM
Praktikum 7 INTEGUMEN
Case Study:
Questions:
Questions:
1. Jelaskan apa yang dimakasud system integumen !
2. Jelaskan anatomi fisiologi system integumen !
TEORI
FISIOLOGI INTEGUMEN
Sistem integumen mempunyai fungsi:
1. Proteksi fisik
2. Regulasi temperature tubuh
3. Ekskresi (sekresi)
4. Nutrisi (sintesis)
5. Sensasi
6. Pertahanan imun
MODUL PRAKTIKUM
42 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
2. Struktur assesoris
a. Epidermis
Lapisan squamus epitel yang avaskular
Nutrisi dan oksigen didapatkan dari pembuluh darah
kapiler dermis
Lapisan terluar merupakan sel kulit mati yang disebut
kutikula
43
MODUL PRAKTIKUM 43
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Epidermis terdiri dari tipe sel: menghasilkan keratin
1. stratum germinativum
2. stratum spinosum
3. stratum granulosum
4. stratum lucidum
5. stratum corneum.
44
MODUL PRAKTIKUM
44 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Lapisan epidermis Keterangan
b. Dermis
Lapisan tubuh selanjutnya adalah dermis. Dermis
mempunyai dua lapisan yaitu
1) Papiler : mempunyai pembuluh darah kapiller kecil,
lymphatics, dan sensory neurons
2) Reticular : mempunyai pembuluh darah besar, limfa, and
serabut saraf, kolagen dan elastic fibers.
45
MODUL PRAKTIKUM 45
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 6.3 Lapisan Dermis
Tubuh mempunyai lines of cleafage yang berfungsi sebagai
garis arah insisi pembedahan agar tidak menimbulkan
bekas atau scar.
46
MODUL PRAKTIKUM
46 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Lapisan kedua integumen setelah membrane cutaneus
adalah lapisan subcutaneous atau hipodermis: mempunyai
sedikit kapiler, terdapat jaringan adiposa, dan tidak ada
organ vital sehingga dibuat untuk site injection.
STRUKTUR ASESORIS
Struktur pada kulit terdiri dari:
47
MODUL PRAKTIKUM 47
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 6.6 Anatomi kelenjar sabasea
d. Kelenjar keringat
e. Kuku
48
MODUL PRAKTIKUM
48 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
TUGAS PRAKTIKUM
Surabaya,
Observer
( …………….)
49
MODUL PRAKTIKUM 49
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM
Praktikum 8 MUSKULOSKELETAL
CASE STUDY
MINIMAL QUESTION
50
MODUL PRAKTIKUM
50 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
PENGANTAR SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Tulang
2. Sendi
3. Otot Rangka
TEORI
1. Rangka
Rangka adalah bagian dari tubuh manusia yang terdiri
atas tulang dan berfungsi sebagai tempat menempelnya
otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan
51
MODUL PRAKTIKUM 51
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
posisi. Rangka terdiri atas tulang, tulang rawan, dan
sendi.
Gambar 7.1
52
MODUL PRAKTIKUM
52 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Susunan Tulang Orang Dewasa
1. Tulang 22 buah
Tengkorak
a. Frontal 1 buah
b. Parietal 2 buah
c. Occipital 1 buah
2. Tulang
kranial d. Temporal 2 buah
e. Sphenoid 1 buah
f. Ethmoid 1 buah
a. Maksila 2 buah
b. Palatine 2 buah
c. Zygomatic 2 buah
d. lacrimal 2 buah
3. Tulang fasial
e. Nasal 2 buah
f. Vomer 1 buah
g. Inferior 2 buah
nasal
concha
53
MODUL PRAKTIKUM 53
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
4. Tulang 1 buah
mandibula
a. Malleus 2 buah
5. Tulang
b. Incus 2 buah
telinga
tengah
c. Stapes 2 buah
a. cervical 7 buah
b. Thorakal 12 buah
c. Lumbal 5 buah
7. Tulang
vertebrae
d. Sacrum 5 tulang menjadi 1
a. Iga 24 buah
8. Tulang
thoraks b. Sternum 1 buah
a. Scapula 2 buah
1. Pectoral
girdle b. Clavikula 2 buah
a. Humerus 2 buah
2. Ekstrimitas
atas b. Radius 2 buah
54
MODUL PRAKTIKUM
54 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
c. Ulna 2 buah
d. Carpal 16 buah
e. Metacarpal 10 buah
f. Phalanx 28 buah
a. Femur 2 buah
b. Tibia 2 buah
c. Fibula 2 buah
f. Metatarsal 10 buah
g. Phalanx 28 buah
2. Sendi
Sendi adalah anggota tubuh
yang berfungsi sebagai
penggerak dan penghubung
antar tulang.
55
MODUL PRAKTIKUM 55
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 7.2 Bagian Sendi
Gambar
Gambar7.3
7.3Bagian TulangBesar
Bagian Tulang Besar
56
56
MODUL PRAKTIKUM
56 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Persendian menurut sifat gerakannya, sendi dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
1) Sendi putar
Sendi putar adalah sendi yang dapat digerakkan
secara berputar. Contoh sendi putar adalah
persendian antara tulang leher dengan tulang
57
MODUL PRAKTIKUM 57
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
tengkorak, persendian antara tulang hasta dan
tulang pengumpil.
2) Sendi peluru
Sendi peluru adalah sendi yang dapat
digerakkan ke segala arah. Contoh sendi peluru
adalah persendian antara gelang panggul dan
tulang paha, persendian antara gelang bahu dan
tulang lengan atas.
3) Sendi pelana
Sendi pelana adalah sendi yang dapat
digerakkan dua arah. Contoh sendi pelana
adalah persendian ibu jari tangan, persendian
pergelangan tangan dan telapak tangan.
4) Sendi engsel
Sendi engsel adalah sendi yang dapat
digerakkan satu arah. Contoh sendi engsel
adalah persendian tulang paha dan tulang betis,
persendian tulang lengan dan tulang hasta.
58
MODUL PRAKTIKUM
58 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar 7.5
Jenis Gerak
Sendi
3. Otot
Otot merupakan sistem jaringan tubuh manusia yang
berfungsi sebagai sumber kekuatan. Otot dapat
menyimpan glikogen dan membentuk postur tubuh
manusia. Otot adalah alat gerak aktif yang dapat
menggerakkan tulang, kulit, dan rambut setelah
mendapat rangsangan. Otot mempunyai sifat khusus,
yaitu:
59
MODUL PRAKTIKUM 59
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
b. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan untuk melakukan
gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan
ketika berkontraksi
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali
pada ukurannya yang semula setelah berkontraksi.
Pada saat ini otot mengalami relaksasi.
Otot dalam tubuh manusia mempunyai tiga jenis, yaitu
sebagai berikut:
a. Otot polos
Otot polos adalah otot-otot yang
berbentuk serabut panjang seperti
kumparan, dengan ujung yang
runcing dan berinti satu ditengah.
Kontraksi otot polos bersifat
involunter, gerakannya lambat, ritmis,
dan tidak mudah lelah.
b. Otot lurik
Otot lurik adalah otot yang berbentuk
serabut panjang berwarna lurik
dengan garis tengah terang dan
gelap, memiliki inti dalam jumlah
yang banyak. Kontraksinya bersifa
dibawah kendali sistem saraf pusat, gerakannya
cepat, kuat, mudah lelah, dan tidak beraturan
c. Otot jantung
Otot jantung adalah otot yang
berbentuk serabut memanjang,
silindris, bercabang, tampak adanya
60
MODUL PRAKTIKUM
60 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
garis terang dan gelap, memiliki satu inti ditengah.
Kontraksinya tidak dapat dikendalikan (involunter),
gerakannya lambat, ritmis, dan tidak mudah lelah.
61
MODUL PRAKTIKUM 61
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
TUGAS SISWA :
Nama
Mahasiswa
Gambar dan
penjelasan
Comment :
Surabaya,
Pembimbing
62
MODUL PRAKTIKUM
62 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Praktikum 9
SISTEM ENDOKRIN
Pertanyaan:
1. Sebutkan dan jelaskan anatomi Sistem Endokrin!
2. Sebutkan hormone-hormone yang diproduksi oleh
kelenjar endokrin!
Kegiatan Mahasiswa:
Mahasiswa melakukan pengamatan pada
phantom/gambar/video Sistem Endokrin
63
MODUL PRAKTIKUM 63
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
64
MODUL PRAKTIKUM
64 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
A. ANATOMI FISIOLOGI
1. Pengertian
Sistem endokrin adalah suatu system yang ada didalam
tubuh manusia yang mempunyai peran penting untuk
mempertahankan homeostasis tubuh manusia. Organ utama
dari sistem endokrin adalah:
Hipotalamus
Kelenjar hipofisa
Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid
Pankreas
Kelenjar adrenal
Testis
Ovarium
Sistem endokrin manusia terdiri dari beberapa
kelenjar.Fungsi Kelenjar Endokrin adalah,
Merangsang pertumbuhan jaringan
Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
Menghasilkan hormon
Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
65
MODUL PRAKTIKUM 65
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Mempengaruhi metabolisme lemak, arang hydrat,
vitamin, mineral, dan air
Dapat mengatur metabolisme, oksidasi, penyerapan
glukosa dapat meningkat pada usus halus
Kelenjar endokrin akan memproduksi zat biokimis
yang disebut dengan hormon. Hormon adalah zat yang
dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau
organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.
Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari
rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-
beda.Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang
merupakan derivat dari kolesterol.Hormon dalam jumlah
yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat
luas. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau
di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan
mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada
akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari
organ secara keseluruhan:
Hormon mengendalikan pertumbuhan dan
perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri
seksual.
66
MODUL PRAKTIKUM
66 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam
menggunakan dan menyimpan energy.
Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar
air dan garam di dalam darah.
Klasifikasi hormone:
Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida
(mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik
(ACTH), gastrin) dan katekolamin (dopamin,
norepinefrin, epinefrin)
Hormon yang larutdalam lemak termasuk steroid
(estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid,
aldosteron) dan tironin (tiroksin). Hormon yang larut
dalam air bekerja melalui sistem messenger-kedua,
sementara hormon steroid dapat menembus membran
sel denganbebas.
Klasifikasi hormone menurut fungsinya,
Hormon perkembangan: hormon yangmemegang
peranan di dalam perkembangandan pertumbuhan.
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
67
MODUL PRAKTIKUM 67
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa
dalam tubuh diatur oleh bermacam-macam hormon,
contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.
Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam
pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise
sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel
(FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis
(LH).
Hormonpengatur metabolisme air dan mineral:
kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk
mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
Berikut ini adalah beberapa kelenjar endokrin beserta
hormon yang dihasilkan dan fungsi serta gangguannya:
Kelenjar Hormon Fungsi dan gangguannya
Endokrin yang
dihasilkan
Hipofisis Somatotropin Merangsang sintesis protein dan
Hormon (STH), metabolisme lemak, serta
(pituitary):
Growth merangsang pertumbuhan tulang
Hipofisis Hormone (GH) (terutama tulang pipa) dan otot.
Kekurangan hormon ini pada
lobus anterior
anak-anak-anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat /kerdil
(kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan
raksasa (gigantisme). Jika
68
MODUL PRAKTIKUM
68 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
kelebihan terjadi pada saat
dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang pada
tulang jari tangan, kaki, rahang,
ataupun tulang hidung yang
disebut akromegali.
69
MODUL PRAKTIKUM 69
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Prolaktin Membantu kelahiran dan
memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu
Hipofisis Melanosit Mempengaruhi warna kulit
pars media Stimulating individu dengan cara
Hormon (MSH) menyebarkan butir melanin,
apabila hormon ini banyak
dihasilkan maka menyebabkan
kulit menjadi hitam.
Hipofisis Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot
lobus polos pada rahim wanita
posterior selama proses melahirkan
Antidiuretik Menurunkan volume urine dan
Hormon (ADH) meningkatkan tekanan darah
dengan cara menyempitkan
pembuluh darah
Kelenjar Bagian korteks
adrenalin adrenal
(anak ginjal) a. Mengontol metabolisme ion
Mineralokortikoid anorganik
b. Glukokortikoid Mengontrol metabolisme
glukosa
Bagian Medula Kedua hormon tersebut
Adrenal bekerja sama dalam hal
Adrenalin berikut :
(epinefrin) dan a. dilatasi bronkiolus
Noradrenalin b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh
darah otak dan otot
d. mengubah glikogen
menjadi glukosa dalam
hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur
kadar gula darah
Kelenjar Tiroksin Mengatur metabolisme,
Tiroid pertumbuhan,
70
MODUL PRAKTIKUM
70 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
perkembangan, dan kegiatan
system saraf.
Kekurangan tiroksin
menurunkan kecepatan
metabolisme sehingga
pertumbuhan lambat dan
kecerdasan menurun. Bila ini
terjadi pada anak-anak
mengakibatkan kretinisme,
yaitu kelainan fisik dan
mental yang menyebabkan
anak tumbuh kerdil dan idiot.
Jika kelebihan tiroid,
(hipertiroidisme) akan
menyebabkan pertumbuhan
raksasa (gigantisme). Jika
kelebihan terjadi pada saat
dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang
pada tulang jari tangan, kaki,
rahang, ataupun tulang
hidung yang disebut
akromegali. Hyperthyroidism
/ thyrotoxicosis, hormon
tiroid T3 dan T4 didapati
lebih tinggi daripada orang
biasa.
Triiodontironin Mengatur metabolisme,
pertumbuhan, perkembangan
dan kegiatan sistem saraf
Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium
dalam darah dengan cara
mempercepat absorpsi
kalsium oleh tulang
71
MODUL PRAKTIKUM 71
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Kelenjar Hormon yang Fungsi dan gangguannya
Endokrin dihasilkan
MODUL PRAKTIKUM
72 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
menjadi halus.
73
MODUL PRAKTIKUM 73
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
TUGAS MAHASISWA:
Gambarkan anatomi kelenjar Endokrindi tubuh manusia dan
identifikasi hormone-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin tersebut!!
74
MODUL PRAKTIKUM
74 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
75
MODUL PRAKTIKUM 75
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
SISTEM
Praktikum 10 GASTROENTESTINAL
Case Study:
Questions:
TINJAUAN TEORI
A. ANATOMI FISIOLOGI
1. Pengertian
MODUL PRAKTIKUM
76 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
proses di mana makanan dan minuman dipecah menjadi
bagian-bagian terkecil mereka sehingga tubuh dapat
menggunakan kandungan makanan untuk membangun dan
memelihara sel dan untuk menyediakan energi .
Pencernaan dimulai di mulut , dimana makanan dikunyah
menjadi potongan kecil dan kemudian ditelan.
77
MODUL PRAKTIKUM 77
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Gambar. 1 Anatomi Fisiologi System Pencernaan
2. Klasifikasi
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri
dari beberapa organ, antara lain adalah:
a. Mulut
Dilakukan pencernaan secara mekanik oleh gigi
dan kimiawi oleh ludah yang dihasilkan kelenjar
parotis, sub mandibularis dan sub lingualis yang
mengandung enzim amilase (Ptyalin).
78
MODUL PRAKTIKUM
78 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
b. Lambung
Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, sekretin
yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk
mengeluarkan insulin. Pada bayi lambung,
menghasilkan 2 enzim yaitu renin,berfungsi untuk
menggumpalkan protein susu dan kasein dengan
bantuan kalsium dan lipase untuk mencegah lemak
dalam susu.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluarya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk
memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon kolesistokinin
yang berfungsi merangsang empedu
mengeluarkan getahnya.
c. Usus
Di dalam Duodenum terdapat getah pankreas
(bersifat basa) yang mengandung Steapsin
(Lipase), amilase dan tripsinogen. Enterokinase
adalah suatu aktivator enzim. Dalam usus halus
makanan diabsorbsi. Usus memperluas bidang
penyerapan dengan melakukan jonjot usus (Villi).
Dalam usus besar (kolon), air direabsorbsi serta
sisa makanan dibusukkan menjadi feses
selanjutnya dibuang melalui anus (proses defekasi).
79
MODUL PRAKTIKUM 79
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
3. Proses pencernaan makanan
Proses pencernaan makanan di dalam tubuh ada dua
macam, yaitu:
1) Pencernaan mekanis
Merupakan pemecahan atau penghancuran
makanan secara fisik dari zat makanan yang kasar
menjadi zat makanan yang lebih halus. Contohnya
gigi memotong – motong dan mengunyah
makanan, gerak yang mendorong makanan dari
kerongkongan sampai ke usus (gerak peristaltik).
2) Pencernaan kimiawi
Merupakan proses pemecahan makanan dari
molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang
sederhana dengan bantuan getah pencernaan
(enzim) yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri dari alat-alat pencernaan
vang berhubungan langsung dengan proses
pencernaan mekanis dan kimiawi, saluran
pencernaan tersebut meliputi: mulut, kerongkongan
(esofagus), lambung (gaster), usus halus
(intestinum tenue), usus besar (kolon) dan anus.
Kelenjar pencernaan merupakan organ yang
menghasilkan berbagai enzim yang membantu
proses pencernaan makanan.
4. Gangguan Pada Sistem Pencernaan
a. Diare
80
MODUL PRAKTIKUM
80 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Diare adalah berak lembek (setengah padat) sampai
dengan cair sebanyak ≥ 3 kali per hari, kandungan
air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g
atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai kriteria
frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3
kali per hari. Buang air besar encer tersebut
dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Diare akut adalah diare yang onset gejalanya tiba-
tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari, sedang
diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih
dari 14 hari. Diare dapat disebabkan infeksi
maupun non infeksi. Dari penyebab diare yang
terbanyak adalah diare infeksi. Diare infeksi dapat
disebabkan Virus, Bakteri, dan Parasit.
b. Konstipasi (Sembelit)
Konstipasi adalah ketidakmampuan melakukan
evakuasi tinja secara sempurna, yang tercermin
dari 3 aspek, yaitu berkurangnya frekuensi defekasi
dari biasanya, tinja yang keras dari sebelumnya,
dan pada palpasi abdomen teraba masa tinja.
c. Tukak Lambung (Ulkus)
Peradangan selaput lendir (mukosa) lambung
(gastritis) atau luka mukosa lambung (gastric ulcer)
yang dikenal dengan istilah tukak lambung (ulcus
pepticum). Lambung dalam keadaan terdapat ulkus
pada mukosa lambung. ulkus terjadi akibat tidak
seimbangnya sekresi asam lambung-pepsin dan
81
MODUL PRAKTIKUM 81
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
mukus yaitu produk kelenjar pada mukosa
lambung yang berfungsi sebagai benteng bagi
lapisan mukosa lambung.
d. Mual & Muntah
e. Perut Kembung (Flatulensi)
Flatulensi (perut kembung) adalah meningkatnya
jumlah gas dalam saluran pencernaan
f. Gastritis (maag)
Gastritis adalah inflamasi pada mukosa dan
submukosa lambung, secara hoispatologi dapat
dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang
ada daerah tersebut.
82
MODUL PRAKTIKUM
82 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
TUGAS MAHASISWA :
Nama
Observer
Gambar
83
MODUL PRAKTIKUM 83
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Surabaya,
Observer
( …………….)
84
MODUL PRAKTIKUM
84 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Praktikum 11
SISTEM UROGENETAL
CASE STUDY:
MINIMAL QUESTIONS:
Sebutkan bagian genital anak tersebut yang mengalami fimosis!
1. Sebutkan bagian genital anak yang dapat mengalami
infeksi!
2. Sebutkan organa genetalia musculina externa dan interna
anak tersebut!
3. Sebutkan Sistem urinaria pada anak tersebut !
85
MODUL PRAKTIKUM 85
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
SYSTEM UROGENITAL
A. SYSTEMA URINARIA
Systema urinaria terdiri atas : ren, ureter, vesicae
urinaria dan urethra.
1. REN
a. Terletak retroperitoneal pada bagian superior
sulcus paravertebalis
b. Bentuknya seperti kacang buncis, dengan ukuran
10x5x2,5 cm
c. Pada ren terdapat hilum renalis, sebagai
masuknya a. v. Renalis dan pelvis renalis
d. Pada potongan koronal ren tampak : cortex,
medulla, pyramis renalis, columna renalis, papilla
renalis, calyces renalis minor, calyces renalis
minor, calyces renalis major, pelvis renalis
e. Vaskularisasi : a. v. Renalis
2. URETER
a. Saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari
pelvis renalis sampai vesica urinaria
b. Bejalan ke bawah di sepanjang m. Psoas dan pada
dinding lateral pelvis
3. VESICAE URINARIA
a. Sebagai kantong berbentuk piramid dengan 3 sisi,
yang terletak di sebelah kanal prostata
b. Vesicae urinaria yang penuh dapat teraba dari
luar di superior sympisis pubis
86
MODUL PRAKTIKUM
86 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
c. Bagian-bagian vesicae urinaria : apex vesicae,
fundus vesicae dan corpus vesicae
d. Bangunan pada facies interna vesicae urinaria :
ostium ureteris (muara ureter pada sudut kanan
dan kiri basis vesicae), ostium urethrae internum,
trigonum vesicae
e. Peritoneum menutupi bagian superior vesicae
urinaria, selanjutnya membentuk excavatio
rectovesicalis (cekungan antara rectum dan vesica
urinaria) pada laki-laki dan excavatio
vesicouterina (cekungan antara vesicae urinaria
dan uterus) pada wanita
4. URETHRAE
a. Pada wanita : panjangnya hanya 3-4 cm, dari
ostium urethrae internum pada vesicae urinaria
sampai ostium urethrae externum pada pubis
b. Pada laki-laki, terbagi menjadi 3 bagian :
c. Pars prostatica urethrae
d. Pada waktu urethrae menembus glandula prostata
e. Mulai dari ostium urethrae internum pada vesicae
urinaria
f. Pada facies internanya terdapat colliculus
seminalis (muara ductus ejaculatorius), sinus
g. Prostaticus (muara glandula prostata)
h. Pars membranacea urethrae
i. Sewaktu urethrae menembus trigonum
urogenitale
j. Pars spongiosa urethrae
k. Sewaktu urethrae melalui corpuscavernosum
urethrae (corpus spongiosum penis)
87
MODUL PRAKTIKUM 87
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
l. Sampai muara urethrae pada ostium urethrae
externum
B. ORGANA GENITALIA MASCULINA
Organa genitalia masculina terdiri atas :
a. Organa genitalia masculia externa : scrotum,
penis
b. Organa genitalia masculina interna : testis,
epidydimis, ductus deferens, ductus
ejaculatorious, urethrae, vesicula seminalis
(glandula seminalis), glandula prostata
1. SCROTUM
Berbentuk kantong yang berisi testis,
epidydimis, funiculus spermaticus dan
selubungnya
2. PENIS
Terdiri dari :
a. Pars fixa : radix penis, melekat pada pelvis
b. Pars libera : bagian yang menggantung bebas
terdiri dari corpus penis dan glans penis
Corpus penis terdiri atas :
a. corpora cavernosa penis, di bagian tengahnya
terdapat arteria dan serabut saraf
b. 1 corpus cavernosum urethrae (corpus
spongiosum penis), di bagian tengahnya
terdapat
c. urethrae
d. Glans penis : ostium urethrae externum,
preputium, corona galndis, frenulum preputii
88
MODUL PRAKTIKUM
88 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
3. TESTIS
a. Terdapat di dalam scrotum, sebagai
bangunan berbentuk bulat panjang
b. Memproduksi sperma
4. EPIDYDIMIS
a. Merupakan bangunan yang menempel pada
margo posterior testis
b. Berfungsi sebagai tempat penimbunan
spermatozoa
5. DUCTUS DEFERENS
a. Merupakan saluran mulai dari cauda
epidydimis sampai ductus ejaculatorius
b. Berjalan di dalam funiculus spermaticus
c. Bagian yang melebar di sebelah inferior
vesicae urinaria : ampula ductus deferentis
6. FUNICULUS SPERMATICUS
a. Berisi : ductusdeferens, vasa darah, vasa
lymphatica dan nervi yang menuju dan
meninggalkan testis
b. Mulai dari annulus inguinalis profundus -
canalis inguinalis - anulus inguinalis
superficialis - sampai ke tesitis
89
MODUL PRAKTIKUM 89
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
7. DUCTUS EJACULATORIUS
a. Sebagai lanjutan dari ductus deferens setelah
bersatu dengan ductus excretorius vesicula
seminalis
b. Bermuara pada coliculus seminalis pada
urethrae pars prostatica
8. GLANDULA SEMINALIS
a. Terletak di sebelah lateral vesicae urinaria
b. Sebagai penghasil semen, yang bermuara ke
dalam ductus deferens
9. PROSTATA
a. Merupakan bangunan berbentuk konus,
terletak di sebelah inferior vesicae urinaria,
sehingga ditembus di bagian tengahnya oleh
urethrae pars prostatica
b. Menghasilkan getah alkalis, dengan ductus
excretoriusnya bermuara ke dalam sinus
prostaticus
ALIRAN SPERMA
Testis → ductus deferens (di dalam funiculus
spermaticus) → ductus ejaculatorius → urethrae →
ostium urethrae externum
90
MODUL PRAKTIKUM
90 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
C. ORGANA GENITALIA FEMININA
1. Organa genitalia Feminina Externa
a. Mons pubis : peninggian membulat jaringan
lemak di depan symphisis pubis. Pada gadis
deawasa ditumbuhi pubes (rambut
kemaluan) yang merupkan salah satu tanda
kelamin sekunder.
b. Labium majus :
1) Ada 2 kanan dan kiri, keduanya
membatasi celah rima pedendi
2) Di depan dihubungkan oleh commisura
labiorum anterior
3) Di belakang dihubungkan oleh
comisura labiorum posterior
4) Mengandung akhiran legamentum teres
uteri, otot polos, saraf dan lemak
c. Labium minus :
1) Ke dorso caudal kedua labium minus
dihubungkan oleh frenulum labiorum
minorum
2) Ke ventrocarnial kedua labium minus
berhubungan dan membentuk
preputium clitoridis dan frenulum
clitoridis
d. Vestibulum vaginae : yaitu ruangan yang
sebelah lateral dibatasi oleh labium minus,
sebelah ventrocranial oleh frenulum
clitoridis dan dorsocaudal oleh fremulum
labiorum pudendi. Disini terdapat lubang-
lubang :
e. Ostium urethrae externum
91
MODUL PRAKTIKUM 91
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
f. Ostium vaginae
1) Muara gld. Vestibularis major, di
kanan kiri ostium vaginae
2) Muara gld. Vestibularis minor, diantara
ostium urethrae externum dan ostium
vaginae
3) Muara gld. Paraurethralis, di kanan kiri
ostium urethrae externum
4) Di bagian bawah terdapat cekungan
fossa vestibuli / fossa navicularis
g. Clitoris, homolog dengan penis,
mengandung jaringan erektil
h. Bulbus vestibuli, jaringan erektil pada sisi
ostium vagina dan ditutup oleh m.
Bulbospongiosus. Homolg dengan bulbus
penis pada pria.
i. Glandula vestibularis major (gld.
Bartholini), di belakang bulbus vestibuli
a. Ovarium
1) Terdapat dalam fossa ovarica dengan
aksis hampir vertical
2) Terdiri dari 2 lapisan yaitu cortex dan
medulla. Di dalam medulla inilah
terdapat folliculi dan dorpus luteum
3) Penggantung : Ligamentum
suspensorium ovarii (dari extremitas
tubaria ke kranial), ligamentum ovarii
92
MODUL PRAKTIKUM
92 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
proprium (dari extremitas uterina ke
corpus uteri) dan mesovarium.
b. Tuba uterina / tuba falopii / salphynx
DIbagi menjadi 4 bagian :
1) Pars uterina tubae uterinae : dalam
dinding uterus, berawal sebagai ostium
uterinum tubae
2) Isthmus tuba uterinae : bagian
tersempit
3) Ampula tuba uterinae : bagian yang
melebar, berdinding tipis. Merupakan
tempat fertilisasi sperma dan ovum
4) Infundibulum : bangunan berbentuk
corong, berakhir sebagai ostium
abdominale tubae uterinae yang di
sekitarnya terdapat fimbriae tubae.
Salah satu fimbriae melekat pada
ovarium disebut dengan fimbriae
ovarica
5) Penggantung : mesosalphynx, bagian
dari ligamentum latum mulai dari
pelekatan mesovarium sampa tepi
bebasnya. Di dalamnya terdapat cabang
vasa ovarica, ccabang vasa uterina,
paroophoron (sisa bagian distal ductus
mesonephridicus) dan epoophoron (sisa
tubulus mmesonephridicus)
c. Uterus / hystera
Berbentuk seperti buah jambu tetapi agak
pipih dan terdiri dari bagian-bagian :
93
MODUL PRAKTIKUM 93
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
1. Cervix uteri : bagian dalamnya terdapat
canalis cervicis yang berpangkal di
ostium uteri interna dan berakhir
sebagai ostium uteri internum.
Permukaan canalis cervicis terdapat
lipatan seperti daun palem sehingga
disebut plica plmatae. Bagian distal
cervix menonjol ke dalam vagina,
bagian ini disebut portio vaginalis,
sedangkan bagian cervix yang tidak
menonjol dalam vagina disebut portio
supravaginalis.
2. Isthmus : bagian yang tersempit dan
merupakan batas antara cervix dan
corpus uteri. Selama kehamilan bagian
ini bisa melebar disebut segmen bawah
rahim
3. Corpus uteri : puncaknya disebut
fundus uteri. Di dalamnya terdapat
cavum uteri yang di sebelah proksimal
berhubungan dengan canalis cervicis
melalui ostium uteri internum. Padanya
terdapat facies vesicalis (diliputi oleh
peritoneum dan membentuk excavatio
vesicouternia) dan faciesintestinalis
(diliputi peritoneum dan membentuk
excavatio rectouterina / cavum
douglasi. Pemeriksaan tinggi fundus
uteri biasa digunakan untuk
memperkirakan umur kehamilan.
4. Penggantung :
94
MODUL PRAKTIKUM
94 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
1) Ligamentum latum uteri, diantara
2 lembar tuba uterina, lig. teres
uteri, a. uterina
2) Plexus venosus, plexus nervosus
uterovaginalis, lig. ovarii proprium
dan ureter
3) Mesometrium, bagian lig. latum di
kaudal mesosalphynx dan
mesovarium
4) Lig. Cardinale, diantara 2 lembar
lig. latum
5) Lig. Uterosacrale
6) Lig. Teres uteri / lig. Rotundum ,
berawal dari sudut antara uterus
dan tubae, masuk ke
7) Lig. latum menuju ke canalis
inguinalis dan berakhir di labium
majus
5. Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :
1) Endometrium, mempunyai 2
bagian yaitu stratum fungsionale
yang mengalami perubahan
sesuai dengan siklus menstruasi
dan stratum basale
2) Myometrium
3) Perimetrium
d. Vagina
1) Bangunan berupa tabung yang
membentuk sudut 60 dengan bidang
horisontal. Di sebelah proksimal
berhubungan dengan ostium uteri
95
MODUL PRAKTIKUM 95
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
internum sedang di sebelah distal
berakhir sebagai ostium vaginae.
Bangunan-bangunan :
2) Ostium vaginae, di tepinya ditutupi
oleh hymen
e. Hymen. Berdasarkan bentuknya ada
beberapa jenis yaitu
1) Hymen bisa robek karena coitus
sehingga hanya tinggal sisanya disebut
caruncula
2) Hymenalis
3) Rugae vaginae yaitu lipatan-lipatan
dinding vagina
4) Fornix vaginae yaitu vagina yang
mengelilingin portio vaginalis carvicis.
Dapat dibedakan fornix anterior, fornix
posterior dan fornix lateralis
f. Dinding vagina terdiri dari 3 lapis yaitu :
1) Tunica mucosa, terdapat rugae
vaginalis dan columna rugarum
anterior dan columna rugarum posterior
2) Tunica muscularis, mengandung otot
serat lintang dari m. pubococygeus
yang merupakan spincter dari vagina
3) Tunica fibrosa
96
MODUL PRAKTIKUM
96 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
BAHAN/ALAT PRAKTIKUM:
Tugas!
97
MODUL PRAKTIKUM 97
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
BAHAN/ALAT PRAKTIKUM:
Tugas!
98
MODUL PRAKTIKUM
98 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
BAHAN/ALAT PRAKTIKUM:
Tugas!
99
MODUL PRAKTIKUM 99
ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
BAHAN/ALAT PRAKTIKUM:
Tugas!
100
MODUL PRAKTIKUM
100 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
SISTEM SENSORI : MATA,
Praktikum 12 TELINGA, HIDUNG, LIDAH
Case Study:
Questions
TINJAUAN TEORI
MATA
102
MODUL PRAKTIKUM
102 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Anatomi Mata
103
1. Astigmatis
Sering dikenal dengan mata silindris merupakan suatu
kelainan mata yang menyebabkan mata penderitanya
menjadi kabur. Gangguan ini terjadi akibat penderita
tidak dapat melihat garis horizontal dan vertical secara
bersamaan. Kornea pada penderita astigmatis berbentuk
104
MODUL PRAKTIKUM
104 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
abnormal. Kornea normal berbentuk bulat seperti bola,
tetapi pada gangguan ini kornea mata memiliki
lengkungan yang terlalu besar pada salah satu sisinya.
Cara menangani astigmatis ini adalah dengan
menggunakan kacamata silinder atau lensa kontak.
2. Miopi
Miopi atau rabun jauh merupakan kelainan mata yang
menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat dalam
jarak jauh. Penyebab dari miopi adalah bola mata yang
terlalu panjang dan bayangan benda yang jatuh di
depan bintik kuning. Cara menangani miopi yaitu
dengan menggunakan kacamata cekung (negative).
3. Hipermetropi
Hipermetropi atau rabun dekat merupakan gangguan
pada mata yang ditandai dengan penderita tidak dapat
melihat dengan jelas dalam jarak dekat. Penyebab dari
hipermetropi ini yaitu adanya kelainan bola mata yang
terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik
kuning. Cara menangani gangguan ini adalah dengan
memakai kacamata lensa cembung (positif).
4. Presbiopi
Presbiopi atau rabun dekat dan jauh merupakan
gangguan mata yang ditandai dengan penderita tidak
dapat melihat dalam jarak dekat dan jauh. Penyebab
dari gangguan ini adalah semakin berkurangnya daya
akomodasi dari mata. Cara mengatasi gangguan ini
105
5. Rabun senja
Gangguan ini ditandai dengan penderitanya tidak dapat
melihat dengan baik saat malam hari atau kurang
cahaya. Penyebab dari gangguan ini adalah kurangnya
vitamin A. cara mencegah dan mengatasi masalah ini
adalah dengan mengkonsumsi makanan kaya vitamin
A.
6. Keratomalasi
Gangguan ini ditandai dengan kornea mata yang keruh
yang penyebabnya kekurangan vitamin A yang sangat
parah sehingga penyakit ini merupakan tingkat lanjut
dari rabun senja. Apabila hal ini tidak segera diatasi
akan menyebabkan kebutaan.
7. Katarak
Kelainan pada lensa mata karena lensa mata menjadi
kabur dan keruh yang menyebabkan cahaya yang
masuk tidak dapat mencapai retina. Katarak dapat
diatasi dengan cara operasi.
8. Juling
Kelainan ini sebagai akibat ketidakserasian kerja otot
penggerak bola mata kanan dan kiri. Penyakit ini bisa
diatasi dengan cara operasi pada otot mata.
106
MODUL PRAKTIKUM
106 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
9. Glaukoma
Gangguan ini ditandai dengan peningkatan tekanan di
dalam bola mata karena danya sumbatan pada saluran
di dalam bola mata dan pembentukan cairan berlebih
dalam bola mata. Gangguan ini bisa diatasi dengan cara
pembedahan atau obat-obatan yang diminum seumur
hidup.
107
Nama
Observer
Gambar
Surabaya,
Observer
( …………….)
108
MODUL PRAKTIKUM
108 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
TELINGA
Case Study:
Questions:
TINJAUAN TEORI
Telinga
109
110
MODUL PRAKTIKUM
110 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
glandula seruminosa yang mensekresi substansi
seperti lilin yang disebut serumen. Serumen
mempunyai sifat antibakteri dan memberikan
perlindungan pada kulit.kanalis auditorius
eksternus akan berakhir pada membrane timpani.
2. Telinga Tengah
Membran Timpani / gendang telinga.Gendang telinga
terdiri atas 3 lapis:
a. Lapis luar (lanjutan kulit dari liang telinga)
b. Lapis tengah (jaringan ikat yang lentur)
c. Lapis dalam (selaput lendir).
Terdiri dari jaringan fibrosa elastis. Berbentuk
bundar dan cekung dari luar. Terdapat bagian yang
disebut pars flaksida, pars tensa, dan umbo. Refleks
cahaya kea rah kiri jam tujuh dan jam lima ke kanan.
Dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu: atas depan, atas
belakang, bawah depan, dan bawah belakang.
Berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya
ke tulang-tulang pendengaran.
112
MODUL PRAKTIKUM
112 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
TUGAS MAHASISWA:
Nama
Observer
Gambar
Surabaya,
Observer
( …………….)
113
Case Study:
Questions:
TINJAUAN TEORI
Indera Penciuman
114
MODUL PRAKTIKUM
114 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Anatomi Fisiologi Hidung
115
Proses Penciuman
116
MODUL PRAKTIKUM
116 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein
membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang
menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson
bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I
otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina
cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung
kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus
olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau
primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan.
117
Nama
Observer
Gambar
Surabaya,
Observer
( …………….)
118
MODUL PRAKTIKUM
118 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
LIDAH
CASE STUDY:
QUESTIONS:
119
120
MODUL PRAKTIKUM
120 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)
Didalam papillae terdapat banyak putting pengecap (taste
buds). Setiap putting pengecap terdiri atas dua jenis sel
seperti berikut ini :
121
Nama
Observer
Gambar
Surabaya,
Observer
( …………….)
122
MODUL PRAKTIKUM
122 ilmu Dasar Keperawatan 1 (IDK 1)