Anda di halaman 1dari 78

Modul Praktikum

Metodologi Penelitian Keperawatan


Penulis : Dr. Abdul Aziz Alimul H., S.Kep., Ns., M.Kes
Dr. Nur Mukarromah, SKM., M.Kes
Aries Chandra Ananditha, M.Kep., Sp.Kep.An

Hak Cipta Penerbit UMSurabaya Publishing


Jl Sutorejo No 59 Surabaya 60113
Telp : (031) 3811966, 3811967
Faks : (031) 3813096
Website : http://www.p3i.um-surabaya.ac.id
Email : p3iumsurabaya@gmail.com

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau


seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun
mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem
penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.

Surabaya: UMSurabaya Publishing, 2021

Ukuran Buku : 15 X 21 cm , x. 12 mm + 45 halaman

2
MODUL PRAKTIKUM
METODOLOGI PENELITIAN KEPERAWATAN

Penyusun :

Dr. Abdul Aziz Alimul H., S.Kep., Ns., M.Kes


Dr. Nur Mukarromah, SKM., M.Kes
Aries Candra A,S.Kep.Ns.,M.Kep.Sp.An

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : ……../KEP/III.3.AU/F/FIK/2019

Tentang

PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM METODOLOGI


PENELITIAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UMSURABAYA

Bismillahirrohmanirrohim

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya,


setelah :

Menimbang : a. Bahwa guna atmosfir akademik serta


peningkatan Kompetensi Akademik di
lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan maka
diperlukan adanya Panduan Modul
Praktikum Metodologi Penelitian
Keperawatan
b. Bahwa guna ketertiban dan kelancaran
pelaksanaan kegiatan sebagaimana yang di
maksud pada butir a, perlu di tetapkan
Panduan Modul Praktikum Metodologi
Penelitian Keperawatan

Mengingat : 1. UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional
2. UU RI Nomor 12 tahun 2012.
3. Peraturan Pemerintah RI nomor 60 tahun
1999 tentang pendidikan Tinggi
4. Pedoman PP Muhammadiyah No.
02/PED/I.0/B/2012 tentang Perguruan

ii
Tinggi Muhammadiyah.
5. Ketentuan Majlis Dikti PP Muhammadiyah
Nomor 178/KET/1.3/D/2012.
6. Statuta Universitas Muhammadiyah
Surabaya.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama : Berlakunya Pedoman Modul Praktikum


Metodologi Penelitian Keperawatan pada
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan sebagaimana tersebut
dalam lampiran keputusan ini.

Kedua : Pedoman Modul Praktikum Metodologi


Penelitian Keperawatan tersebut pada
diktum pertama keputusan ini sejak pada
tanggal ditetapkan dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari putusan ini.

Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat


kekeliruan dalam keputusan ini akan
dibetulkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Surabaya
Tanggal : April 2019
Dekan,

Dr. Mundakir, M.Kep

Tembusan :
1. Rektor UMSurabaya
2. Dosen Pembimbing FIK UMSurabaya

iii
VISI MISI PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS
ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA

VISI :
Menjadi Program Studi S1 Keperawatan yang
mengedepankan nilai moralitas, intelektualitas dan
berjiwa entrepreuner dengan unggulan keperawatan
kritis.

MISI :
Misi dari Program Studi S1 Keperawatan FIK
UMSurabaya adalah :
1. Mengembangkan dan memajukan program
pendidikan dan pembelajaran keperawatan kritis yang
islami sehingga menghasilkan lulusan
berkemampuan akademik, profesional, manajerial,
kepemimpinan dan berkepribadian islam.
1. Mengembangkan inovasi dan penerapan teknologi
melalui penelitian-penelitian di bidang keperawatan
kritis yang islami sehingga meningkatkan derajat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Melaksanakan jiwa pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang keperawatan kritis
3. Mengembangkan karakter dan profesionalisme yang
Islami.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa
dengan mengembangkan jiwa entrepreuner.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah


SWT, akhirnya Modul Praktikum Metodologi
Penelitian Keperawatan ini selesai dibuat. Modul ini
diterbitkan dengan tujuan untuk mempermudah
mahasiswa S1 keperawatan dalam melaksanakan
praktikum. Dalam penyusunan Modul Praktikum
Metodologi Penelitian Keperawatan masih banyak
kekurangan. Untuk itu, kami memerlukan kritik dan
saran dari pembaca agar kami bisa memperbaiki di
waktu mendatang.

Semoga modul ini dapat bermanfaat dan memberikan


andil bagi pengembangan pendidikan S1
keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surabaya, sekaligus pengembangan
IPTEK bagi mahasiswa.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surabaya, April 2019

Penyusun
v
IDENTITAS MAHASISWA

NAMA :…………………….

NIM :…………………….

NO. TLP: ………………….

EMAIL : ……………………

ALAMAT:..………………….

……………………….

……………………………….

vi
Daftar Isi

TATA TERTIB PRAKTIKUM ...................................................... viii


AREA KOMPETENSI .................................................................... ix
PROPOSAL PENELITIAN KEPERAWATAN .......................... 11
ANALISA DATA PENELITIAN ................................................... 26

vii
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Apabila mahasiswa akan melakukan praktik dimohon


untuk konfirmasi kepada pembimbing yang
bersangkutan tentang waktu pelaksanaan.
2. Sebelum melakukan praktik Keperawatan Komunitas
1 mahasiswa wajib mempelajari tujuan dilaksanakan
praktik
3. Mahasiswa wajib melakukan ketrampilan
keperawatan secara mandiri dengan didampingi oleh
pembimbing pendidikan
4. Apabila mahasiwa tidak melakukan ketrampilan
secara mandiri maka mahasiswa tidak diperbolehkan
mengikuti ujian praktik .
5. Setiap akan melakukan praktik mahasiswa
mempersiapkan alat
6. Setelah selesai melakukan praktik mahasiswa wajib
membersihkan dan meletakkan alat yang telah
digunakan ke tempatnya
7. Mahasiswa wajib melaporkan buku evaluasi kepada
koordinator mata ajaran pada akhir praktik
8. Setiap melakukan praktikum mahasiswa diwajibkan
memakai jas laboratorium.

viii
AREA KOMPETENSI

STANDART KOMPETENSI :
Mahasiswa mampu melakukan simulasi penelitian dalam
keperawatan

KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa mampu melakukan tindakan, meliputi :
1. Penyusunan Proposal Penelitian Keperawatan
a. Penyusunan latar belakang
b. Penyusunan tujuan penelitian
c. Penyusunan manfaat penelitian
d. Penyusunan tinjauan pustaka
e. Penyusunan kerangka konseptual
f. Penentuan desain penelitian
g. Penentuan kerangka kerja
h. Penentuan populasi, sampel, dan teknik sampling
i. Penentuan definisi operasional
j. Penentuan instrument
k. Penentuan analisa data
l. Penentuan etika penelitian
2. Analisa data dalam penelitian
a. Melakukan tabulasi data, menyusun distribusi
frekuensi, dan menyajikan data dalam bentuk
tabel dan berbagai diagram dan grafik

ix
b. Membedakan statistik parametrik dan non-
parametrik serta menentukan normalitas distribusi
data
c. Membuat crosstab dan melakukan analisis Chi-
square
d. Menganalisis korelasi antar dua variable
menggunakan uji pearson, spearman, dan regresi
linier sederhana
e. Menganalisis perbandingan antar dua variable
menggunakan uji paired t-test dan unpaired t-test,
Wilcoxon, dan Mann-Whitney.

x
Praktikum 1 PROPOSAL PENELITIAN
KEPERAWATAN

Kompetensi Kompetensi Dasar:


Mahasiswa dapat melakukan penyusunan proposal
penelitian keperawatan

Materi : :
1. Mahasiswa mampu menyusun latar belakang
2. Mahasiswa mampu menyusun tujuan penelitian
3. Mahasiswa mampu menyusun manfaat penelitian
4. Mahasiswa mampu menyusun tinjauan pustaka
5. Mahasiswa mampu menyusun kerangka
konseptual
6. Mahasiswa mampu menentukan desain penelitian
7. Mahasiswa mampu menentukan kerangka kerja
8. Mahasiswa mampu menentukan populasi, sampel,
dan teknik sampling
9. Mahasiswa mampu menentukan definisi
operasional
10. Mahasiswa mampu menentukan instrument
11. Mahasiswa mampu menentukan analisa data
12. Mahasiswa mampu menentukan etika penelitian

11
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, manfaat penelitian. Inti bab ini tidak mengalami
perubahan seperti proposal

1.1 Latar Belakang


Latar belakang merupakan bagian dari pendahuluan dalam
penelitian. Latar belakang memberikan informasi jelas dari
isi penelitian yang akan dilakukan. Dalam menuliskan latar
belakang isinya adalah adanya besarnya masalah dan
pengaruh yang timbul terhadap kesehatan, waktu yang
terjadi, tempat kejadian, karakteristik masyarakat yang
terkena, penyebab masalah serta pemecahan masalah yang
sudah/belum dilaksanakan. Secara umum isi latar belakang
juga dapat digambarkan adanya introduksi permasalahan,
justifikasi masalah, insiden, sebab, dampak dan alternatif
pemecahan masalah, atau juga menguraikan tentang apa
yang menjadi masalah penelitian, alasan mengapa masalah
tersebut penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus
didukung oleh fakta empiris sehingga jelas, memang ada
masalah yang perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan letak
masalah yang akan diteliti dalam konteks permasalahan
yang lebih luas serta peranan penelitian tersebut dalam
pemecahan masalah yang lebih luas.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian dapat menjelaskan
berbagai permasalahan penelitian yang akan dilakukan,
rumusan masalah ini harus diketahui apa yang dimaksud
12
dengan masalah penelitian. Dalam menuliskan sebuah
rumusan masalah hendaknya 1) ringkas, jelas dan
sederhana 2) memungkinkan untuk dapat dijawab atau duji
secara ilmiah 3) dalam bentuk pertanyaan/pernyataan yang
kebenarannya dipertanyakan. Untuk mempermudah
membuat rumusan masalah, caranya adalah sebagai
berikut:
 Mulailah dengan memahami persoalan yang ingin
diteliti, menyangkut hubungan antara variabel ataukah
tidak
 Rumuskan dulu masalah pokoknya
 Apabila masalah pokok masih dapat dijabarkan,
rumuskan sub-sub masalahnya
 Baik pokok masalah maupun sub-sub masalahnya
rumuskan masalah dengan jelas dengan cara:
a. Apabila menyangkut hubungan antara variabel
rumuskan mengenai ada tidaknya hubungan antar
variabel itu.
b. Apabila tidak menyangkut hubungan antara variabel,
rumuskan dengan kalimat tanya sesuai dengan sifat
variabelnya
c. Tiap kata di dalam kalimat pertanyaan hendaknya
definitif (tidak menimbulkan aneka tafsiran)
d. Bahasa dengan kata yang dimengerti oleh orang lain
e. Dapat dijawab secara realistis atau diuji secara
ilmiah.

1.3 Tujuan Penelitian

13
Tujuan merupakan sesuatu yang akan diharapkan dari
penelitian. Pada penulisan tujuan dalam penelitian harus
mengacu pada masalah yang telah dirumuskan. Apabila
rumusan masalah menyangkut hubungan maka tujuan
hendaknya mnyangkut persoalan hubungan. Cara
menuliskan tujuan penelitian dengan menggunakan kata
kerja aktif dengan contoh sebagai berikut: untuk
memahami, menemukan, mengetahui, menjelaskan,
menilai, membandingkan, menguraikan, mengidentifikasi,
mempelajari atau juga dengan kalimat pasif seperti agar
dapat diketahui, agar dapat dijelaskan, agar dapat
dibandingkan dan lain-lain.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat berisi tentang manfaat penelitian dan
operasionalisasi hasilnya. Cara menuliskan manfaat adalah
sebagai berikut: tuliskan manfaat penelitian dalam
perkembangan IPTEK dan penggunaan secara praktis,
manfaat pada instansi tempat penelitian dan manfat bagi
masyarakat.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Tinjuan pustaka menguraikan dasar-dasar teori yang terkait
dengan materi penelitian dengan tujuan sebagai dasar
rujukan yang dapat memperkuat penelitian. Isi tinjauan
pustaka terdiri dari adalah teori-teori yang berhubungan
dengan variabel/masalah yang akan diteliti.
1.1 …………………....
1.2 ……………………dst
14
2.5 Kerangka Konsep
Merupakan bagian penelitian yang menyajikan konsep
atau teori dalam bentuk kerangka konsep penelitian.
Kerangka konsep berisi tentang hubungan antarvariabel
yang akan diteliti dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Cara membuat kerangka konsep ini
dapat mengacu pada hubungan atau keterkaitan antar
masalah, variabel atau bagian-bagian yang akan diteliti.
Atau dengan cara lain yaitu dengan mengacu pada elemen
system yang berhubungan atau terkait (input-proses-
output). Materi kerangka konsep ini disusun dalam bentuk
diagram yang disesuaikan dengan teori/konsep yang
digunakan atau dikembangkan.

2.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian yang telah dirumuskan, yang dapat diuji
kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Syarat penulisan
hipotesis adalah sebagai berikut:
 Hipotesis harus dirumuskan dengan pernyataan singkat
dan jelas
 Menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih
variabel
 Didukung teori yang dikemukakan oleh ahli atau hasil
penelitian yang relevan

BAB 3. METODE PENELITIAN

15
Yang membedakan dengan proposal adalah kalau dalam
skripsi yang ditulis adalah apa yang sudah dilakukan
selama penelitian dijelaskan sedangkan dalam proposal
menjelaskan apa yang akan dilakukan

3.1 Desain penelitian


Untukmenentukan desain apa yang akan digunakan dalam
penelitian, maka perlu diketahui bahwa desain penelitian
merupakan wadah menjawab pertanyaan penelitian atau
menguji kesahihan hipotesis. Desain penelitian itu
merupakan sesuatu yang penting bagi peneliti karena
pertama kali peneliti menentukan apakah akan melakukan
intervensi dalam penelitian tersebut (melakukan studi
intervensional/eksperimental) ataukah hanya
melaksanakan pengamatan saja atau observasional.
Penulisan pada desain ini adalah menjelaskan tentang
desain penelitian apa yang akan digunakan.

3.2 Kerangka Kerja


Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan
dilakukan penelitian dalam bentuk kerangka atau alur
penelitian. Penulisan kerangka kerja disajikan dalam
bentuk alur penelitian terutama variabel yang akan
digunakan dalam penelitian.

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling


Pada populasi, sampel dan sampling ini menjelaskan
batasan/kriteria populasinya apa, jenis dan jumlah sampel

16
yang digunakan dan bagaimana cara/teknik pengambilan
sampel tersebut.

3.4 Variabel penelitiaan dan definisi operasional


Isi dari varabel penelitian adalah menjelaskan variabel-
variabel yang ada dalam penelitian dengan menguraikan
secara jelas variabel tersebut, dan untuk mendefinisikan
variabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik
yang diamati dalam melakukan pengukuran secara cermat
terhadap suatu obyek atau fenomena dengan menggunakan
parameter yang jelas, atau dapat menggunakan tabel yang
berisi definisi operasional, parameter, skala penilaian, hasil
ukur.

3.5 Pengumpulan dan analisis data


3.5.1 Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data isinya menjelaskan
tentang bagaimana cara mengumpulkan data yang
sudah dilakukan, dan alat pengumpulan
data/instrumen penelitian menggunakan apa, apakah
menggunakan angket atau kuesseneer, observasi,
wawancara, skala likert, parameter dan lain-lain.
Selain itu perlu dijelaskan bahan penelitian jika ada
serta lokasi dalam penelitian.

3.5.2 Analisis data


Analisis data ini menjelaskan dengan cara yang
digunakan dalam analisis data disertai dengan alasan

17
penggunaan cara analisis termasuk penggunaan
statistik dengan tujuan penelitian.

3.6 Masalah etik


Menjelaskan masalah etika dalam penelitian keperawatan
seperti informed consent sebelum melakukan penelitian,
anonymity (tanpa nama) pada saat melakukan pengukuran
atau pengumpulan data, dan confidentiality (kerahasiaan).
3.6.1 Informed concent
Menjelaskan cara memberikan informed consent
seperti berikut: sebelum penelitian maka akan
diedarkan lembar persetujuan untuk menjadi
responden dengan tujuan agar subyek mengerti
maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui
dampaknya, jika subyek bersedia maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan dan jika
responden tidak bersedia maka peneliti harus
menghormati hak pasien.
3.6.2 Anonimity (Tanpa nama)
Menjelaskan bentuk penulisan questionere dengan
tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data.
3.6.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Menjelaskan masalah-masalah responden yang harus
dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan
informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
18
3.6.4 Beneficence Dan Non Malefecence
Etika penelitian menuntut memberikan manfaat dari
penelitian.
3.6.4 Justice ( Keadilan)

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka atau daftar bacaan merupakan keterangan
tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan rujukan dari
penulisan riset keperawatan. Dalam daftar pustaka dapat
bersumber dari buku teks, jurnal penelitian, artikel atau
kumpulan karangan dan lain-lain. Sumber pustaka juga
dapat berupa makalah ilmiah dalam majalah ilmiah, buku
laporan atau dokumen resmi dari suatu institusi pemerintah
misalnya; DEPKES RI, atau dari badan – badan
internasional misalnya; WHO. Berdasarkan kualitasnya,
sumber pustaka dalam penelitian secara berurutan adalah:
1. Jurnal, 2. Buku paling lama terbitan 10 tahun yang lalu,
3. Internet, 4. Hasil penelitian ( Skripsi, Tessis, Disertasi),
5. Makalah yang sudah diseminarkan ( Regional, Nasional,
Internasioanal, Tidak dipublikasikan). Jumlah daftar
pustaka minimal 30, 15 dari buku atau dari hasil penelitian,
15 dari jurnal atau internet.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah/Skripsi di lingkungan


FIK UM Surabaya memiliki ketentuan pustaka adalah 25%
berasal dari jurnal ilmiah/penelitian dengan rentang waktu
maksimal 10 tahun terakhir. Kemudian penulisan daftar
pustaka terdapat nama penulis, judul buku, nama penerbit,
tempat penerbitan dan tahun penerbitan.
19
Model penulisan refrensi paling umum digunakan adalah
1. Penulis/ tanggal, seperti system American Psychological
Asocitation (APA)
2. Numerik seperti, Chicago atau Turabian, Vancouver dan
footnote

CONTOH PENULISAN PUSTAKA/REFRENSI

Referensi dalam teks:


1. Dalam kurung, diluar struktur kalimat anda, contoh : APA
(Kelly,2009)
2. Menggunakan nama pengarang sebagai bagian struktur
kalimat, contoh : APA sama,menurut Kelly (2009)
3. APA mengharuskan penulis mencantumkan nomer
halaman dalam refrensi di dalam teks apabila: mengutip
secara langsung, merangkum gagasan dari halaman
tertentu, menyalin tabel atau angka, contoh : (Kelly, 2009,
hal. 99), menurut Kelly (2009, hal 99)

Daftar Pustaka:
Diatur menurut abjad nama keluarga atau nama belakang
penulis, atau menurut judul jika sumber tidak memiliki penulis
boleh juga menuliskan anonym pada nama pengarang jika
tulisan tidak mencantumkan nama pengarang.

20
CONTOH PENULISAN APA
Penulisan referensi di dalam paragraph
1. Satu pengarang contoh : ……..(Agung 2012), menurut
Agung (2012)……….
2. Lebih dari satu pengarang
 Dua pengarang: disebutkan nama belakang kedua
pengarangnya. Contoh:……(Agung & Wijaya 2012),
Agung dan Wijaya (2012) mengemukakan bahwa
………
 Tiga pengarang contoh : disebutkan semua nama
belakang pengarang untuk pertama kali, selanjutnya satu
pengarang disertai et al. ( artinya adalah : dan kawan-
kawan), (Agung,Wijaya & Kelly 2012) untuk penyebutan
selanjutnya (Agung, et al. 2012)
 Empat pengarang atau lebih, contoh :………..(Agung, et
al. 2012). Atau Agung et al. (2012) mengemukakan ……
 Bila tidak ada pengarang, maka sebutkan judul buku,
jurnal, atau artikel yang dikutip,
contoh : ….. telah mengemukakan ( Pembelajaran
clinical study kasus 2012) atau dalam Pembelajaran
clinical study kasus (2012) dijelaskan ……
Dalam hal ini, cara penulisan dalam daftar refrensi adalah
:
Pembelajaran clinical study 2009, Wijaya-Agung,
Surabaya
Cara yang lain adalah menuliskan anonym, contoh :
Mekanisme nyeri bias dipengaruhi oleh …. (Anonim

21
2012). ATAU Anonim (2012) menyebutkan banyak hal
yang mempengaruhi ….
3. Satu pengarang menulis beberapa karya tulis :
Kopi dapat berpengaruh dalam peningkatan kerja jantung (
Agung 2009,2012). Atau : Agung (2009,2012) menjelaskan
bahwa Kopi dapat berpengaruh dalam peningkatan kerja
jantung
4. Beberapa karya oleh pengarang yang sama diterbitkan di
tahun yang sama :
….. bila ditinjau dari sudut pandang …. (Agung 2009a,
2009b). atau Agung (2009a, 2009b) menjelaskan bahwa
……
5. Ide diambil dari atau beberapa pengarang :
Masing-masing sumber rujukan ditulis pengarang dan tahun,
dipisah tanda titik koma dan diurut abjad sesuai nama
belakang pengarang.
Contoh:……….. pentingnya senam hamil (Jenny 2001,
Deny 2000)
6. Pengarang adalah institusi
DepKes RI (2004) menjelaskan…..
7. Editor
Ditulis nama belakang editor dan tahun
Contoh: …….(Shane 1999)

Penulisan refrensi dalam daftar pustaka


1. Jurnal
Wu, S.F.V., Courtney, M., Edward, H., McDowell, J.,
Shortridge-Baggett, L.M., & Chang, P.J. (2007).
Self-efficacy, outcome expectation, and self care
22
behavior in people with type diabetes in Taiwan.
Journal of Clinical Nursing, 16 (11), 250–257.

2. Referensi ke delapan atau lebih penulis, gunakan nama


depan diikuti oleh enam penulis (...) dan nama penulis
terakhir. Contoh:
Dolan, R., Smith, R.C., Fox, N.K., Purcell, L., Fleming,
J., Alderfer, B.,…Roman, D.E. (2008).
Management of diabetes: The adolescent
challenge. The Diabetes Educator, 34, 118-135.

3. Buku
Peterson, S.J., & Bredow, T.S. (2004). Middle range
theories: Application to nursing research.
Philadelphia: Lippincott Wil- liams & Wilkins.

4. Bagian dari Buku


Hybron, D.M. (2008). Philosophy and the science of
subjective well-being. In M. Eid & R.J. Larsen
(Eds.), The science of subjective well-being
(99.17-43). New York, NY: Guilford Press.

5. Translasi Buku
Ganong, W.F. (2008). Fisiologi kedokteran. Ed ke-22.
(Petrus A., Penerj). Buku asli diterbitkan tahun
2005. New York: McGraw Hill Medical.

6. Master Tesis/Disertasi
Jika dapat diunduh
23
Gilliland, A.L. (2010). A grounded theory model of
effective labor support by doulas (Disertasi
Doktor). Diperoleh dari ProQuest Dissertations
and Theses. (UMI No 3437269)
Jika tidak dipublikasikan
Langitan, R.E. (2010). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian turnover perawat
pelaksana di sebuah rumah sakit di Depok Jawa
Barat tahun 2009. (Tesis magister, tidak
dipublikasikan). Universitas Indonesia, Depok,
Jawa Barat, Indonesia.

7. Database Artikel
Borman, W.C., Hanson, M.A., Oppler, S.H., Pulakos,
E.D., & White, L.A. (1993). Role of early
supervisory experience in supervisor
performance. Journal of Applied Psychology,
78(8), 443-449. Diperoleh dari
http://www.eric.com/jdlsiejls/
supervisor/early937d%

8. Database artikel dengan DOI (Digital Object Identifier)


Brownlie, D. Toward effective poster presentations: An
annotated bibliography. European Journal of
Marketing, 41(11/12), 1245-1283.
doi:10.1108/03090560710821161

9. Artikel dari Website

24
Exploring Linguistics. (1999, August 9). Retrieved
February 10, 2005, from
http://logos.uoregon.edu/explore/ orthography
/chinese.html#tsang

10. Artikel Online


Supriadi, T. (2009). Rumah Sakit di Sumut belum
berikan data penyakit. Waspada Online.
Diperoleh dari http://www.waspada.co.id/.

25
Praktikum 2 ANALISA DATA PENELITIAN

STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memahami dan mengaplikasikan prinsip-
prinsip statistik sebagai dasar melakukan penelitian ilmiah

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu menggunakan software SPSS dalam:
1. Melakukan tabulasi data, menyusun distribusi frekuensi,
dan menyajikan data dalam bentuk tabel dan berbagai
diagram dan grafik
2. Membedakan statistik parametrik dan non-parametrik serta
menentukan normalitas distribusi data
3. Membuat crosstab dan melakukan analisis Chi-square
4. Menganalisis korelasi antar dua variable menggunakan uji
pearson, spearman, dan regresi linier sederhana
5. Menganalisis perbandingan antar dua variable
menggunakan uji paired t-test dan unpaired t-test,
Wilcoxon, dan Mann-Whitney.

26
1. TABULASI DATA, DISTRIBUSI
FREKUENSI, DAN PENYAJIAN DATA
KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa mampu melakukan tabulasi data dan menyusun


distribusi frekuensi menggunakan software SPSS.

Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu:
1. Mengenali tampilan pada SPSS dan fungsinya
2. Menentukan label variabel-variabel dan coding data yang
telah disediakan
3. Melakukan entry data yang disediakan
4. Menggunakan fungsi dan menampilkan nilai mean,
median, modus, dan percentile data yang disediakan
5. Menyajikan data dalam tabel dan berbagai diagram dan
grafik

Teori
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS)
merupakan salah satu software statistik yang digunakan
secara luas untuk mengolah dan menganalisis data. Data
mentah yang diperoleh dari evaluasi atau pengukuran hasil
dari sebuah penelitian perlu ditabulasi untuk kemudian
dapat dianalisis. Tabulasi data adalah penyajian data
numerik secara sistematik dalam baris dan/atau kolom,
sehingga data yang didapat harus berupa data numerik atau
yang telah diubah menjadi bentuk numerik. Oleh karena
itu, perlu dilakukan proses coding atau menetapkan angka
untuk nilai atau level pada setiap variabel. Dengan tabulasi,

27
data yang diperoleh dapat mudah dibandingkan dan dilihat
polanya.
Setelah membuka software SPSS pada computer, akan
tampak display seperti gambar 1.1. Display ini disebut
Data View yang berfungsi untuk memasukkan data dari
setiap variabel. Adapun ketika kita klik tab Variabel View,
akan muncul tampilan seperti gambar 1.2. Tab ini berfungsi
untuk memasukkan informasi mengenai variabel. Hasil
analisis akan ditampilkan pada Output Viewer Window
seperti gambar 1.3.

Gambar 1.1 Data view

28
Gambar 1.2 Variable View

Gambar 1.3 Output Viewer Window

29
Kegiatan
I. TABULASI DATA
A. Membuat variabel
Sebelum memasukkan data, kita perlu memasukan
informasi mengenai variabel kita kedalam SPSS.
1. Tampilkan tab Variabel View, seperti pada gambar
1.2.
2. Isikan data-data variabel
a. Name : untuk nama dari variabel,
maksimal 8 karakter
b. Type : untuk tipe data dari variabel
c. Width : untuk jumlah karakter data yang
dapat ditampilkan
d. Decimal : untuk jumlah desimal data yang
dapat dimasukkan
e. Label : untuk memberikan keterangan
pada variabel
f. Values : untuk menentukan label
variabel dan nilai dari label tersebut
(misalkan pada jenis kelamin, value: 1,
label: laki-laki)
g. Missing : dirubah jika terdapat data yang
hilang
h. Columns : untuk menentukan lebar kolom
data
i. Align : untuk menentukan tampilan
data
j. Measure : untuk jenis pengukuran data
(Scale untuk interval dan rasio, Nominal
untuk kategorik, dan Ordinal untuk data
ordinal)
Contoh Variabel view yang sudah diisi dapat dilihat
pada gambar 1.4.

30
Gambar 1.4 Contoh isian Variable View

B. Entry data
Setelah informasi variabel sudah dimasukkan, maka
data siap diisikan ke dalam tab Data View. Maka
langkah selanjutnya adalah:
1. Tambilkan tab Data View. Tab tersebut akan
menampilkan kolom-kolom variabel dengan nama
yang telah kita isikan.
2. Isikan data di masing-masing variabel sesuai dengan
tipe datanya
3. Simpan dalam bentuk .sav untuk data SPSS atau .xls
untuk Excel dan beri nama
Contoh Data View yang telah diisi dapat dilihat pada
gambar 1.5

31
Gambar 1.5 Contoh isian Data View

II. MENGANALISIS DISTRIBUSI FREKUENSI


Tabel frekuensi dibuat untuk menggambarkan distribusi
frekuensi berupa Mean, Median, Modus, Percentil, Standard
Deviasi (SD) dan sebagainya. Langkah-langkah menganalisis
distribusi frekuensi adalah:
1. Pilih menu Analize lalu klik Descriptive statistics, lalu

32
Frequencies
2. Pilih variabel yang akan diperiksa distribusi
frekuensinya. Misalkan lama rawat inap (LOS)

3. Klik pada tombol Statistics, dan pilih output yang


dikehendaki seperti di bawah ini

33
4. Klik Continue, lalu klik OK. Maka akan muncul
output seperti di berikut ini

III. PENYAJIAN DATA


1. Pada tab Frequencies, setelah memilih variabel
yang akan dianalisis, klik tombol charts
2. Pilih jenis chart untuk penyajian

34
a. Bar charts : menunjukkan jumlah
kasus pada kategori tertentu
b. Pie charts : presentasi grafik untuk proporsi
c. Histograms : menunjukkan informasi
distribusi skor pada variabel yang
berkelanjutan

3. Klik Continue, lalu klik OK

35
Tugas
Buatlah penyajian data pada variabel berikut seperti pada
langkah di atas!

Data suhu tubuh pada pasien dengan thypoid


Suhu Suhu Suhu
Pasien tubuh Pasien tubuh Pasien tubuh
(0C) (0C) (0C)
1 37.5 11 38.4 21 38.8
2 37.8 12 39.0 22 38.9
3 37.5 13 39.3 23 37.8
4 38.0 14 38.9 24 38.2
5 37.7 15 37.9 25 38.4
6 38.5 16 38.1 26 37.9
7 38.0 17 37.7 27 38.1
8 37.8 18 37.5 28 38.9
9 38.8 19 38.0 29 37.9
10 37.6 20 37.8 30 37.8

36
2. STATISTIK PARAMETRIK, STATISTIK
NON-PARAMETRIK DAN UJI
NORMALITAS
Kompetensi Dasar
Membedakan statistic parametrik dan non-parametrik serta
menentukan normalitas distribusi data

Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu
1. Membedakan statistik parametrik dan non-parametrik
2. Menentukan normalitas distribusi mengunakan plot
3. Menentukan normalitas distribusi menggunakan uji
normalitas

Teori
Dalam statistik, uji parametrik digunakan secara luas.
Uji parametrik dilakukan berdasarkan pada asumsi bahwa
data yang ada berdistribusi normal. Contoh uji parametrik
misalnya Uji T-test, Pearson, ANOVA. Jika jenis uji
parametrik digunakan untuk data yang tidak sesuai dengan
distribusi normal, maka kesimpulan yang didapat tidak
akan akurat. Normalitas distribusi yang sempurna mungkin
tidak pernah terjadi, namun kita bisa mengasumsikan
normalitas distribusi data menggunakan dua cara yaitu
melalui Normal Plots dan/atau Significance Test.
Menentukan normalitas distribusi menggunakan
Normal Plots dilakukan dengan cara menilai apakah grafik
sebaran data yang ditampilakan membentuk atau mendekati
bentuk kurva bell shape atau kurva normal. Cara ini
dianggap tidak akurat, namun sangat membantu pembaca

37
untuk membuat penilaian secara visual tentang sebaran
frekuensi data (Ghasemi & Zahediasl, 2012). Plot yang
digunakan dapat berupa Quantile-Quantile Plot (Q-Q plot)
atau Probability-Probability Plot (P-P plot).
Uji normalitas distribusi melalui significance test dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
(KV)ataupun Shapiro-Wilk. Hipotesis nol pada uji
normalitas distribusi adalah “distribusi sampel normal”.
Sehingga, jika didapatkan hasil yang signifikan (p<0,05),
maka hipotesis null ditolak yang berarti distribusi sampel
tidak normal (Ghasemi & Zahediasl, 2012).
Jika ditemukan bahwa distribusi data bersifat skewed
atau tidak sesuai dengan distribusi normal, maka uji yang
dilakukan adalah uji non-parametrik. Uji non-parametrik
adalah sebuah prosedur yang tidak bergantung pada asumsi
tentang bentuk distribusi dari data yang diperoleh (Hoskin,
2011). Selain itu, pemilihan uji statistic parametrik dan
non-parametrik juga tergantung dari jenis skala
pengukuran. Jenis-jenis skala pengukuran dapat dilihat
pada tabel 2.1. Perbedaan uji parametrik dan non-
parametrik dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.1 Skala pengukuran data


Skala Pengukuran Karakteristik Contoh
Merupakan level Jenis kelamin,
pengukuran yang golongan darah,
paling rendah, status pernikahan
melibatkan
pengklasifikasian
Kategorik Nominal
karakteristik
menjadi beberapa
kategori. Satu
kategori tidak lebih
tinggi atau lebih

38
rendah dari
kategori lainnya
Kategorisasi yang Tingkat
disusun pendidikan,
berdasarkan tingkat
tingkatan, namun ketergantungan
Ordinal
besarnya selisih
dari tingkatan-
tingkatan tersebut
tidak diketahui
Selisih pengukuran Suhu, skor
dari dua subjek pengetahuan
bisa diukur namun
tidak dapat
dikatakan bahwa
suatu subjek dua
Interval
kali lebih baik, atau
50% lebih buruk
dari subjek yang
lain. Tidak
Numerik memiliki nilai nol
mutlak/natural.
Memiliki nilai nol Tinggi, jarak,
mutlak. Dapat berat badan
dikatakan bahwa
suatu subjek
Rasio memiliki nilai dua
kali lebih besar
atau setengah dari
nilai subjek
lainnya.
(Polit & Beck, 2003)

Tabel 2.2 Perbedaan Uji Parametrik dan Non-Parametrik


Parametrik Non-Parametrik

39
data memiliki salah satu sifat di
bawah ini:
Skala data interval atau rasio, Skala data nominal atau ordinal
dan
Distribusi data mengikuti Data numerik namun distribusi tidak
distribusi normal, dan/atau normal
Jumlah sampel data besar Ukuran dari masing-masing
(>30) kelompok tidak sama
(Ghasemi & Zahediasl, 2012, McHugh, 2013)
Jenis-jenis uji parametrik dan non-parametrik
Untuk memilih uji statistik apa yang digunakan,
perlu diketahui variabel dan tujuan dari penelitian.
Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sebuah
variabel (deskriptif) akan menggunakan jenis statistik yang
berbeda dengan yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan dari dua atau lebih variabel (analitik) (Dahlan,
2016). Tabel 2.3 berisi informasi uji statistik analitik
berdasarkan jenis variabel dan tujuan dari peneltian.

40
Uji
Jenis Uji statistik statistik
Tujuan
penelitian parametrik non-
parametrik
Mengetahui Korelatif Pearson, Spearman,
hubungan antar- regresi linier Koefisien
variabel dengan kontingensi,
output koefisien eta
korelasi
Mengetahui Komparatif Dependent t- Chi-square,
perbandingan atau test, wilcoxon,
selisih antar-variabel independent t- fisher’s
test, anova exact
(Dahlan, 2016).

41
Kegiatan
A. LATIHAN SOAL
Tentukan apakah studi-studi berikut ini menggunakan uji
statistik parametrik atau non-parametrik!
1. Hubungan antara tingkat pendidikan dan perilaku cuci
tangan menggunakan sabun (cuci tangan dengan sabun
atau tidak)
2. Pengaruh pemberian penyuluhan tentang aktivitas dan
diet dengan menggunakan media audiovisual
dibandingkan dengan tanpa menggunakan media
audiovisual terhadap skor pengetahuan pada pasien
hipertensi (jumlah kelompok intervensi 50 responden,
kelompok kontrol 50 responden)
3. Skala nyeri pasien post-operasi Caesar sebelum dan
sesudah diperdengarkan musik klasik (jumlah sampel
20 orang, distibusi data skewed)
4. Hubungan antara Body Mass Index (BMI) (kg/m2)
dengan kadar glukosa darah sewaktu (mg/dL) (jumlah
sampel 100 orang)
5. Pengaruh pemberian vitamin C terhadap kejadian
influenza (influenza atau tidak)
B. UJI NORMALITAS DISTRIBUSI
1. Lakukan entry data dibawah ini yang berisi data
tekanan darah sebelum dan sesudah lari 500 meter

Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
reponden
TD sebelum 85,1 108,4 79 109,1 97,3 96 102,1 91,2 89,2 100
TD sesudah 86 70 78,9 69,7 59,4 55 65,6 50,2 60,5 82

2. Klik Analize, kemudian pilih Descriptive Statistics,


pilih Explore. Maka akan muncul tab explore seperti di
bawah ini:

42
3. Masukkan variabel yang akan diuji ke dalam kolom
Dependent List, kemudian klik Plots, maka akan
muncul tab seperti berikut:

43
4. Pilih None pada Boxplots, Histogram dan/atau Stem-
and-leaf pada Descriptive, dan cek Normality plots
with tests. Klik Continue, lalu klik OK, maka akan
muncul Output seperti berikut:

44
45
Tugas
1. Berdasarkan hasil uji normalitas dan plot yang ditunjukkan
dari data yang telah di-entry, tentukan apakah data tersebut
terdistribusi normal atau tidak! Jelaskan!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………

2. Berikut ini adalah data skor pengetahuan pasien diabetes


tentang pemenuhan nutrisi. Lakukan uji normalitas seperti
langkah-langkah di atas dan tentukan apakah data tersebut
terdistribusi normal atau tidak!

Nomor Nomor Nomor


Skor Skor Skor
responden responden responden
1 62.59 11 63.01 21 79.06
2 85.55 12 61.86 22 89.17
3 69.01 13 59.59 23 83.96
4 85.01 14 77.20 24 57.68
5 56.15 15 64.40 25 80.82
6 87.38 16 62.78 26 63.47
7 89.66 17 65.62 27 58.74
8 82.27 18 66.81 28 71.66
9 73.74 19 67.42 29 66.12
10 78.61 20 71.61 30 77.35

46
3. CROSSTAB DAN CHI SQUARE
Kompetensi Dasar
Membuat crosstab dan melakukan analisis Chi-square

Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu:
1. Menyajikan data nominal dalam bentuk tabulasi silang
(Crosstab) dari data yang telah disediakan
2. Manganalisis data nominal dengan menggunakan Chi-
square

Teori
Uji Chi-square merupakan jenis uji non-parametrik
yang digunakan untuk manganalisis perbedaan antara dua
kelompok atau lebih dengan skala data nominal/kategorikal
(McHugh, 2013). Data yang akan dilakukan uji Chi-square
harus memiliki sifat-sifat berikut:
1. Bentuk data dalam sel adalah frekuensi atau jumlah
kasus dan bukan presentase atau bentuk lain.
2. Subjek penelitian masuk hanya satu level pengukuran
tiap variabelnya (misal: jenis kelamin wanita atau pria,
status diabetes iya atau tidak).
3. Kedua variabel adalah variabel independen
4. Paling tidak 80% dari jumlah sel memiliki nilai paling
sedikit 5.
5. Jika terdapat dua variabel, maka jumlah sel pada tabel
silang adalah empat, dan seterusnya. Sehingga jumlah
subjek penelitian minimal adalah 5x4= 20.
(McHugh, 2013)

47
Beberapa contoh penelitian yang menggunakan uji Chi-
square adalah:
- Hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku
merokok (merokok atau tidak merokok)
- Hubungan antara orientasi seksual dengan perilaku seks
di luar nikah
- Hubungan antara tempat tinggal (urban atau suburban)
dengan status gizi (baik atau buruk)
Output dari hasil hitung Chi-square adalah nilai p dan
analisisnya dengan membandingkan nilai p dengan nilai α.
Nilai α adalah batas penerimaan hipotesis null, dimana
hipotesis null (H0) dalam uji ini adalah “tidak ada hubungan
antara variabel a dan variabel b”. Oleh karena itu jika nilai
hitung Chi-square < nilai α, maka H0 ditolak, atau ada
hubungan antara variabel a dan variabel b. Nilai α sendiri
yang umum digunakan adalah 0,05 (Dahlan, 2016).

Kegiatan
I. MEMBUAT TABEL SILANG (CROSSTABS)
1. Masukkan data berikut ini ke dalam SPSS dengan
mengikuti langkah-langkah seperti pada praktikum 1

Nomor Jenis Nomor Jenis


Obesitas Obesitas
responden kelamin responden kelamin
1 Perempuan Ya 11 Perempuan Ya
2 Perempuan Tidak 12 Laki-laki Ya
3 Laki-laki Ya 13 Perempuan Tidak
4 Perempuan Ya 14 Perempuan Ya
5 Laki-laki Tidak 15 Perempuan Ya
6 Perempuan Ya 16 Laki-laki Ya
7 Laki-laki Ya 17 Laki-laki Ya
8 Perempuan Ya 18 Perempuan Tidak
9 Laki-laki Tidak 19 Perempuan Tidak
10 Laki-laki Tidak 20 Perempuan Ya

48
2. Pilih Analize, kemudian pilih descriptive statistic,
kemudian klik crosstabs sehingga muncul tampilan
seperti berikut:

3. Pilih variabel yang akan dimasukkan kedalam baris


(Row(s)) dan variabel yang dimasukkan kedalam
kolom (Column(s)), klik Display clustered bar charts
4. untuk memunculkan grafiknya, kemudian klik OK,
maka akan muncul output seperti ini:

49
50
II. ANALISIS CHI-SQUARE
1. Untuk memunculkan hasil analisis Chi-square, maka
pada kotak dialog Crosstab, klik Statistics dan akan
tampil kotak dialog Crosstabs Statistic seperti di
bawah ini:

2. Pilih Chi-square, klik Continue, lalu klik OK, maka


akan muncul output seperti di bawah ini:

51
Ada tidaknya hubungan dari variabel-variabel tersebut dapat
dilihat dari nilai Asymp. Sig (2-sided) dibandingkan dengan
nilai α.

Tugas:
1. Berdasarkan hasil uji Chi-square dari data yang telah
saudara masukkan, dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-square yang didapat, adakah hubungan antar
variabel? Jelaskan!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Suatu studi dilakukan untuk membandingkan kejadian
influenza dalam kurun waktu tertentu antara kelompok
yang diberikan vitamin C (vit-c) dan kelompok placebo
(plac) pada 30 sampel sebagai berikut:
Nomor Kejadian Nomor Kejadian
Kelompok Kelompok
responden Influenza responden Influenza
1 Ya Vit- C 16 Tidak Vit- C
2 Tidak Vit- C 17 Tidak Vit- C
3 Ya Vit- C 18 Ya Vit- C
4 Tidak Vit- C 19 Ya Plac
5 Tidak Vit- C 20 Tidak Plac
6 Ya Vit- C 21 Ya Plac
7 Ya Vit- C 22 Ya Plac
8 Ya Vit- C 23 Ya Plac
9 Tidak Vit- C 24 Ya Plac
10 Tidak Vit- C 25 Tidak Plac
11 Ya Vit- C 26 Ya Plac
12 Ya Vit- C 27 Ya Plac
13 Ya Vit- C 28 Ya Plac
14 Tidak Vit- C 29 Ya Plac
15 Tidak Vit-C 30 Tidak Plac
Lakukan data entry, buatlah cross-tab dan lakukan analisis
Chi-Square untuk menentukan hubungan antarvariabel!

52
4. UJI KORELASI PEARSON, SPEARMAN,
DAN REGRESI LINIER SEDERHANA
Kompetensi Dasar
Menganalisis korelasi antar dua variable menggunakan uji
pearson, spearman, dan regresi linier sederhana

Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu:
1. Melakukan uji Pearson
2. Melakukan uji Spearman
3. Melakukan analisis regresi linier sederhana

Teori
Uji korelasi adalah cara untuk mengukur hubungan
antarvariabel. Hubungan ini bisa bersifat positif atau searah,
nol atau tidak ada hubungan, atau negatif atau berlawanan arah.
Output dari uji korelasi adalah koefisien korelasi atau
dilambangkan dengan huruf r. Koefisien korelasi ini
diklasifikasikan menjadi sangat lemah (0 - <0,2), lemah (0,2 -
<0,4), sedang (0,4 - <0,6), kuat (0,6 - <0,8), atau sangat kuat
(0,8 – 1,0) (Dahlan, 2016).
Untuk menentukan uji korelasi mana yang harus
digunakan, maka harus diperhatikan jenis pengukuran variabel
dan normalitas distribusi. Perbedaan dari uji-uji korelasi dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Jika tujuan peneliti adalah untuk memprediksi suatu
fenomena, maka digunakan analisis regresi. Dalam praktikum
ini akan dibahas regresi linier sederhana atau regresi bivariat.
Dalam regresi linier sederhana, sebuah variable independent
digunakan untuk meprediksi sebuah variable dependen (Polit &
Beck, 2003). Analisis regresi linier harus memenuhi syarat-
53
syarat uji parametrik. Output dari analisis ini adalah r, dimana
semakin besar korelasinya, maka semakin akurat prediksinya.
Misalkan meprediksi tekanan darah sistolik dari indeks massa
tubuh.

Tabel 4.1 Uji korelasi berdasarkan jenis pengukuran varibel


Variabel 1 Variabel 2 Jenis uji korelasi
Interval/ ratio Interval/ratio Pearson
(salah satu/kedua variabel berdistribusi normal)
Spearman
(kedua variabel tidak berdistribusi normal)
Interval/ ratio Ordinal Spearman
Ordinal Ordinal Spearman
Ordinal Nominal Spearman
Interval/ ratio Nominal Eta
Nominal Nominal Koefisien kontingensi
Diadaptasi dari Dahlan, M. S. (2016). Multiaksial Statistik Diagnosis dan
Multiaksial Substansi Diagnosis: Pintu Gerbang Memahami
Epidemiologi, Biostatistik, dan Metode Penelitian (2nd ed.).
Jakarta: Epidemiologi Indonesia. Hal. 63

Kegiatan
A. Latihan Soal
Berdasarkan bentuk pengukuran variabel-variabel di
bawah ini, tentukan uji korelasinya!
Variabel 1 Variabel 2 Uji Korelasi
Skor depresi
Skor kualitas hidup …………………………….
Skor depresi Kualitas hidup:
…………………………….
baik, cukup, kurang
Tingkat
Status gizi: baik,
pendidikan …………………………….
cukup, kurang
Tingkat
Pendidikan Kejadian gizi buruk:
…………………………….
(SD, SMP, ya atau tidak
SMA)

54
Indeks massa
Tekanan darah
tubuh (kg/m2) …………………………….
sistolik (mmHg)

B. Melakukan uji Pearson


1. Lakukan entry data tentang kadar gula darah
sewaktu (GDS) dan indek masa tubuh (BMI) di
bawah ini

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
reponden
BMI 19,7 23,9 26 27,3 20,7 29,3 27,3 31,4 24 28
GDS 154,5 152 150,3 153,4 138,9 154 154 153,5 141 168

2. Tentukan normalitas ditribusinya dengan langkah


seperti di praktikum 2.
3. Jika paling tidak satu variabel distribusinya normal,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan
hubungan kedua variabel menggunakan uji Pearson.
4. Klik Analize, kemudian pilih Correlate, klik
Bivariate, seperti contoh di bawah ini:

Maka akan muncul tab Bivariate Correlation seperti di bawah


ini:
55
5. Pindahkan variabel-variabel yang akan dianalisis
hubungannya ke kolom Variables di sebelah kanan
6. Cek Pearson pada kolom Correlation
Coefficients, klik OK, maka output nya akan
seperti ini:

56
Tugas
1. Tentukan apakah dua variabel pada data di atas memiliki
hubungan? Seberapa kuat hubungan antarvariabel tersebut?
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Suatu studi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
serum albumin dan level Activity of Daily Living (ADL)
dengan Barthel Index pada lansia. Dengan asumsi bahwa
distribusi data normal, lakukan uji korelasi pearson pada
variabel-variabel tersebut berdasarkan data berikut ini!

Serum Serum
No. Barthel No. Barthel
Albumin Albumin
responden Index responden Index
(g/dL) (g/dL)
1 4.13 100 16 3.41 65
2 3.55 60 17 4.26 50

3 4.26 90 18 4.18 85

4 4.28 100 19 4.49 80

5 3.93 65 20 4.18 70

6 4.12 35 21 4.26 85

7 4.30 60 22 3.63 60

8 3.75 45 23 4.14 85

9 4.17 35 24 3.93 65

10 3.84 75 25 3.99 60

11 3.99 50 26 3.94 90

12 3.52 60 27 4.19 60

13 4.52 20 28 4.15 75

57
14 3.88 100 29 3.96 80

15 3.93 75 30 3.80 50

C. Melakukan Analisis Regresi Linier Sederhana


1. Lakukan entry data tentang kadar gula darah sewaktu
(GDS) dan indek masa tubuh (BMI) di bawah ini

Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
reponden
BMI 19,7 23,9 26 27,3 20,7 29,3 27,3 31,4 24 28
GDS 154,5 152 150,3 153,4 138,9 154 154 153,5 141 168

2. Tentukan normalitas ditribusinya dengan langkah


seperti di praktikum 2.
3. Jika paling tidak satu variabel distribusinya normal,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan
hubungan kedua variabel menggunakan Regresi linier
sederhana.
4. Klik Analize, pilih Regression, Klik Linear seperti

58
gambar di bawah ini:
Maka akan muncul tab Linear Regression seperti di
bawah ini:

5. Untuk memprediksi GDS dari BMI, pindahkan variable


GDS ke kolom Dependent dan variable BMI ke kolom
Independent di sebelah kanan
6. Klik Paste, maka output nya akan mirip seperti ini:

59
Keterangan:
1= p-value dibandingkan dengan nilai α dan menandakan
signifikansi
2= nilai R menandakan korelasi antara variable yang
diprediksi dan variabel predictor
3= Adjusted R Square memberikan indikasi kekuatan prediksi
yang lebih realistis di populasi

Tugas
Tentukan apakah dua variabel pada data di atas memiliki
hubungan? Seberapa kuat hubungan antarvariabel tersebut?
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………

D. Melakukan uji Spearman


1. Lakukan entri data di bawah ini

Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
responden
Tingkat SD SMP SMP S1 SMA SMA SMA S1 SD SMA
Pendidikan
Kepesertaan Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak YA Ya Tidak Tidak
asuransi
kesehatan

2. Klik Analize, kemudian pilih Correlate, klik


Bivariate, sehingga miuncul tab seperti di bawah ini:

60
3. Pindahkan variabel-variabel yang akan dianalisis
hubungannya ke kolom Variables di sebelah kanan
dengan cara klik variabelnya, kemudian klik lambang
4. Cek Spearman pada kolom Correlation Coefficients,
klik OK, maka output nya akan seperti ini:

61
Tugas
1. Tentukan apakah dua variabel pada data di atas memiliki
hubungan? Seberapa kuat hubungan antarvariabel tersebut?
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Suatu studi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pendidikan perawat dan skor Patient safety
competency self-evaluation tool (PSCSE). Lakukan uji
korelasi spearman pada variabel-variabel tersebut
berdasarkan data berikut ini!
No. Tingkat No. Tingkat
PSCSE PSCSE
responden pendidikan responden pendidikan
1 D3 4.58 16 S1 4.38
2 D3 4.26 17 S1 4.11

3 D3 4.44 18 S1 3.93

4 D3 4.28 19 S1 4.24

5 D3 4.16 20 S1 3.45

6 D3 3.87 21 S1 3.79

7 D3 3.87 22 S1 4.20

8 D3 3.88 23 S1 4.34

9 D3 4.01 24 S1 3.90

10 D3 4.18 25 S1 3.83

11 D3 4.46 26 S2 4.12

12 D3 3.69 27 S2 4.13

13 D3 4.07 28 S2 4.65

14 D3 4.19 29 S2 4.53
15 S2 3.98 30 S2 4.56

62
5. UJI KOMPARASI T-TEST, WILCOXON,
DAN MANN-WHITNEY
Kompetensi Dasar
Menganalisis perbandingan antar dua variable
menggunakan uji paired t-test dan unpaired t-test,
Wilcoxon, dan Mann-Whitney

Tujuan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu:
1. Melakukan uji Paired T-test
2. Melakukan uji Unpaired T-test
3. Melakukan uji Wilcoxon
4. Melakukan uji Mann-Whitney

Teori
Dalam dunia kesehatan, banyak penelitian yang
bertujuan untuk menguji sebuah intervensi atau perlakuan.
Untuk mengetahui keefektifan sebuah tindakan, diperlukan
pembanding sehingga terlihat apakah terdapat perbedaan
signifikan. Terdapat beberapa cara untuk membandingkan
hasil dari perlakuan, diantaranya yaitu dengan
menggunakan hasil sebelum dan sesudah perlakuan dari
suatu kelompok yang sama, dan membandingkan hasil
dengan kelompok kontrol. Output dari uji komparasi ini
adalah nilai p yang mana bila p<α, maka H0 ditolak
(Morgan, et al.,2004).
Perbandingan hasil numerik dari dua kelompok data
yang berhubungan memerlukan uji Paired t-test atau t-test
berpasangan (Dahlan, 2016). Berpasangan dalam hal ini
karena dua pengukuran sebuah variabel pada waktu yang
berbeda dilakukan pada subjek yang sama sehingga
63
hasilnya dapat dipasangkan. Data yang dibandingkan dalam
uji ini adalah mean atau rerata (Dahlan, 2016). Jika data
yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan statistic
parametrik, maka uji non-parametrik yang bisa dilakukan
adalah Wilcoxon (Morgan, et al.,2004).
Untuk membandingkan dua kelompok yang berbeda
dan datanya berbentuk numerik serta dilakukan satu kali
pengukuran, maka uji yang dapat dilakukan adalah
Unpaired t-test, atau t-test tidak berpasangan (Dahlan,
2016). Tidak berpasangan disini ditujukan untuk dua hasil
yang didapatkan dari subjek independen yang berbeda dan
tidak dapat dipasangkan. Namun, jika data yang diperoleh
tidak memenuhi persyaratan statistic parametrik, maka uji
yang bisa dilakukan adalah Mann-Whitney (Morgan, et
al.,2004). Perbedaan dependen t-test dan independent t-test
dapat dilihat pada table 5.1

Tabel 5.1 Asumsi dependent t-test dan independent t-test


No
Dependent t-test Independent t-test
.
1. Satu variabel independent Satu variabel independent
berupa data kategorik yang berupa data kategorik yang
memiliki dua memiliki dua
kelompok/level. kelompok/level.
2. Satu variabel dependen Satu variabel dependen
berupa data dengan skala berupa data dengan skala
interval atau rasio. interval atau rasio.
3. Dua kelompok data yang Dua kelompok responden
berhubungan atau yang berbeda dimana
berpasangan. Data anggota dari satu kelompok
didapatkan dari dua kali bukan merupakan anggota
pengukuran pada subjek dari kelompok yang lain
yang sama
4. Data memenuhi asumsi Data memenuhi asumsi

64
distribusi normal Tidak ada distribusi normal
outlier signifikan. Outlier
adalah data yang jauh dari
pola data kebanyakan
5. Data memenuhi asumsi Data memenuhi asumsi
homogenitas varian homogenitas varian

Kegiatan
A. Latihan soal
1. Tentukan jenis uji statistik pada kasus-kasus di bawah
ini apakah menggunakan uji korelatif atau komparatif!
Jelaskan alasannya!
a. Perbandingan kadar FSH (mIU/ml) pada ibu hamil
yang mengkonsumsi folamil dan yang tidak
………………………………………………………
b. Lama intubasi (hari) pada kelompok pasien yang
dilakukan breathing exercise 10 menit/hari
dibanding breathing exercise 20 menit/hari
………………………………………………………
c. Membandingkan kejadian kanker paru (ya/tidak)
pada perokok aktif dengan perokok pasif
………………………………………………………
d. Hubungan skor perilaku hidup bersih dan sehat
dengan tingkat pendidikan
………………………………………………………
2. Tentukan uji parametric dan/atau uji non-parametrik
yang bisa diaplikasikan pada kasus-kasus di bawah ini!

Non-
Kasus Parametrik
parametrik
Perbandingan tekanan darah (mmHg) dari
kelompok yang rutin melakukan senam lansia dan
kelompok yang tidak melakukan senam lansia

65
Perbandingan tingkat kepercayaan diri pasien
(rendah, sedang, tinggi) sebelum dan sesudah
dilakukan terapi self-affirmation
Perbandingan penurunan nadi perifer (kali/menit)
pada pasien yang dilakukan teknik nafas dalam dan
diperdengarkan murotal surat Ar-rahman
dibanding pasien yang hanya dilakukan teknik
nafas dalam
Perbandingan tingkat nyeri (rendah, sedang,
tinggi) pada pasien sebelum dan sesudah
diperdengarkan murotal surat Ar-rahman

B. Melakukan uji Paired t-test dan Wilcoxon


1. Lakukan entry data nadi perifer permenit sebelum dan
sesudah dilakukan teknik relaksasi di bawah ini:

Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
responden
Nadi/menit
98 110 90 89 120 115 88 110 115 100
sebelum
Nadi/menit
90 98 89 89 110 110 85 100 100 88
sesudah

2. Tentukan normalitas ditribusinya dengan langkah


seperti di praktikum 2.
3. Jika didapatkan distribusi normal, lakukan uji Paired t-
test. Jika didapatkan distribusi tidak normal, lakukan uji
Wilcoxon.

66
Paired t-test
1. Klik Analize, pilih Compare Means, klik Paired-Samples T-
test, maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini:

2. Pindahkan variabel-variabel yang akan dianalisis


hubungannya ke kolom Paired Variables di sebelah kanan lalu
klik OK , maka akan muncul output seperti di bawah ini:

Keterangan: 2
3
1. Nilai rerata dari masing-masing kelompok. Dapat dilihat apakah
terdapat perbedaan nilai.
2. Nilai rerata perbedaan dari dua kelompok
3. Nilai p

67
Wilcoxon
1. Klik Analize, pilih Nonparametric Tests, pilih Legacy Dialogs,
Klik 2 Related Samples, maka akan muncul kotak dialog seperti
ini:

2. Pindahkan variabel-variabel yang akan dianalisis hubungannya


ke kolom Paired Variables di sebelah kanan dengan cara klik
variabelnya, kemudian klik lambang
kemudian klik Options, maka akan muncul kotak dialog di
bawah ini:

68
3. Cek Descriptive dan Quartiles, klik Continue, lalu klik OK ,
maka akan muncul output seperti di bawah ini:

Keterangan:
1. Nilai rerata dari masing-masing kelompok
2. Nilai p

69
Tugas
1. Deskripsikan hasil dari uji komparatif contoh data yang
sudah dientry!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Tentukan normalitas distribusi data, lalu tentukan dan
lakukan uji statistik komparatif untuk data nilai
haemoglobin pasien sebelum dan sesudah diberikan
ekstrak jambu biji di bawah ini! Jelaskan hasil uji yang
telah dilakukan!

Hb Hb Hb Hb
Nomor Nomor
sebelum Sesudah sebelum Sesudah
responden responden
(g/dL) (g/dL) (g/dL) (g/dL)
1 11.54 10.91 16 11.18 12.51
2 10.03 12.09 17 10.42 13.19
3 10.95 13.08 18 10.90 11.86
4 11.07 13.30 19 10.59 12.30
5 11.46 13.44 20 9.93 12.60
6 10.88 12.18 21 10.36 12.03
7 11.15 11.59 22 10.60 14.11
8 10.09 12.54 23 12.00 12.45
9 10.88 12.56 24 10.50 12.13
10 11.34 13.13 25 11.45 12.68
11 11.42 12.52 26 9.08 11.26
12 10.10 12.95 27 9.13 10.67
13 11.18 12.86 28 9.46 11.94
14 11.61 12.62 29 11.71 12.15
15 11.10 12.63 30 11.38 12.11

C. Uji Unpaired T-test dan Mann-Whitney


1. Lakukan entry data berdasarkan selisih nadi sebelum
dan sesudah intervensi dari kelompok intervensi dan
kelompok control di bawah ini!

70
Variabel 2
Variabel 1
Selisih Hitung Nadi Perifer Sebelum dan
Nama kelompok
Sesudah Perlakuan
Kelompok
10 12 9 12 10 7 12 10 10 15
intervensi
Kelompok kontrol 8 3 5 8 9 7 5 0 3 8

2. Tentukan normalitas ditribusinya dengan langkah


seperti di praktikum 2.
3. Jika didapatkan distribusi normal, lakukan uji Unpaired
t-test. Jika didapatkan distribusi tidak normal, lakukan
uji Mann-Whitney.

Unpaired T-test
1. Klik Analize, pilih Compare Means, klik Independent-
Samples T-test, maka akan muncul kotak dialog seperti di
bawah ini:

2. Pindahkan variabel Selisih Nadi kedalam kolom Test


Variable(s), dan variabel Nama Kelompok kedalam kolom
Grouping Variable. Klik Define Groups, maka akan
muncul kotak dialog seperti ini:

71
3. Masukkan label nilai variabel kelompok kedalam kolom
Group 1 dan Group 2 sesuai dengan label yang diberikan di
tab Variable View sebelumnya (Misalkan label 1 untuk
kelompok intervensi, label 0 untuk kelompok kontrol)
4. Klik Continue, lalu klik OK, maka output yang ditampilkan
akan seperti ini:

3
2
Keterangan:
1. Rerata nilai dari masing-masing kelompok
2. Ada 2 baris hasil Unpaired T-test. Jika baris tersebut
menunjukkan nilai Sig. > 0,05 maka baris tersebut yang
digunakan.
3. Kolom Sig. (2-tailed) menunjukkan nilai p yang kemudian
dibandingkan dengan nilai α untuk menolak atau menerima
H0

72
Mann-Whitney
1. Klik Analize, pilih Nonparametric Tests, pilih Legacy
Dialogs, Klik 2 Independent Samples, maka akan muncul
kotak dialog seperti ini:

2. Pindahkan variabel-variabel yang akan dianalisis


hubungannya ke kolom Paired Variables di sebelah kanan
kemudian klik Options, maka akan muncul kotak dialog di
bawah ini:

3. Masukkan label nilai variabel kelompok kedalam kolom


Group 1 dan Group 2 sesuai dengan label yang diberikan di
tab Variable View sebelumnya (Misalkan label 1 untuk
kelompok intervensi, label 0 untuk kelompok kontrol)
4. Klik Continue, lalu klik OK, maka output yang ditampilkan
akan seperti ini:

73
1

Keterangan:
1. Kolom Sig. (2-tailed) menunjukkan nilai p yang kemudian
dibandingkan dengan nilai α untuk menolak atau menerima
H0

Tugas
1. Deskripsikan hasil dari uji komparatif contoh data yang
sudah dientry!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Tentukan normalitas distribusi data, lalu tentukan dan
lakukan uji statistik komparatif untuk data hitung bakteri

74
pada pasien yang diintubasi pada kelompok yang diberikan
oral hygiene dengan menggunakan Glutamin 5%
dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan
Chlorhexidine 0,2% (Chlor) di bawah ini! Jelaskan hasil uji
yang telah dilakukan!

Hitung Hitung
Nomor Nomor
Perlakuan bakteri Perlakuan bakteri
responden responden
(cfu/ml) (cfu/ml)
1 Chlor 5.22 16 Glutamin 4.72
2 Chlor 5.35 17 Glutamin 3.81
3 Chlor 5.99 18 Glutamin 5.76
4 Chlor 5.31 19 Glutamin 4.79
5 Chlor 5.29 20 Glutamin 4.13
6 Chlor 5.13 21 Glutamin 2.97
7 Chlor 5.50 22 Glutamin 4.27
8 Chlor 6.15 23 Glutamin 5.13
9 Chlor 4.61 24 Glutamin 5.74
10 Chlor 6.50 25 Glutamin 3.23
11 Chlor 4.26 26 Glutamin 3.70
12 Chlor 5.42 27 Glutamin 3.50
13 Chlor 5.27 28 Glutamin 4.47
14 Chlor 5.11 29 Glutamin 6.08
15 Chlor 5.73 30 Glutamin 5.99

75
Daftar Referensi

Chernick, M. R. (2011). The Essentials of Biostatistics for


Physicians, Nurses, and Clinicians. New Jersey: John Wiley
& Sons.
Dahlan, M. S. (2016). Multiaksial Statistik Diagnosis dan
Multiaksial Substansi Diagnosis: Pintu Gerbang Memahami
Epidemiologi, Biostatistik, dan Metode Penelitian (2nd ed.).
Jakarta: Epidemiologi Indonesia.
Ghasemi, A., & Zahediasl, S. (2012). Normality Tests for Statistical
Analysis: A Guide for Non-Statisticians. International
Journal of Endocrinology and Metabolism, 10(2), 486-489.
doi: 10.5812/ijem.3505
Hoskin, T. (2011). Parametric and Nonparametric: Demystifying the
Terms New York: Wiley & Sons.
McHugh, M. L. (2013). The Chi-square test of independence.
Biochemia Medica, 23(2), 143-149. doi:
10.11613/BM.2013.018
Morgan, G. A., Leech, N.L., Gloeckner, G.W., Barrett, K.C.
(2004). SPSS for Introductory Statistics: Use and
Interpretation (2nd ed). New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2003). Nursing Research principles
and method. Nursing Research Principles and Method,
310.

76

Anda mungkin juga menyukai