2
MODUL PRAKTIKUM
METODOLOGI PENELITIAN KEPERAWATAN
Penyusun :
Tentang
Bismillahirrohmanirrohim
ii
Tinggi Muhammadiyah.
5. Ketentuan Majlis Dikti PP Muhammadiyah
Nomor 178/KET/1.3/D/2012.
6. Statuta Universitas Muhammadiyah
Surabaya.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Surabaya
Tanggal : April 2019
Dekan,
Tembusan :
1. Rektor UMSurabaya
2. Dosen Pembimbing FIK UMSurabaya
iii
VISI MISI PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS
ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
VISI :
Menjadi Program Studi S1 Keperawatan yang
mengedepankan nilai moralitas, intelektualitas dan
berjiwa entrepreuner dengan unggulan keperawatan
kritis.
MISI :
Misi dari Program Studi S1 Keperawatan FIK
UMSurabaya adalah :
1. Mengembangkan dan memajukan program
pendidikan dan pembelajaran keperawatan kritis yang
islami sehingga menghasilkan lulusan
berkemampuan akademik, profesional, manajerial,
kepemimpinan dan berkepribadian islam.
1. Mengembangkan inovasi dan penerapan teknologi
melalui penelitian-penelitian di bidang keperawatan
kritis yang islami sehingga meningkatkan derajat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Melaksanakan jiwa pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang keperawatan kritis
3. Mengembangkan karakter dan profesionalisme yang
Islami.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa
dengan mengembangkan jiwa entrepreuner.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
v
IDENTITAS MAHASISWA
NAMA :…………………….
NIM :…………………….
EMAIL : ……………………
ALAMAT:..………………….
……………………….
……………………………….
vi
Daftar Isi
vii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
viii
AREA KOMPETENSI
STANDART KOMPETENSI :
Mahasiswa mampu melakukan simulasi penelitian dalam
keperawatan
KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa mampu melakukan tindakan, meliputi :
1. Penyusunan Proposal Penelitian Keperawatan
a. Penyusunan latar belakang
b. Penyusunan tujuan penelitian
c. Penyusunan manfaat penelitian
d. Penyusunan tinjauan pustaka
e. Penyusunan kerangka konseptual
f. Penentuan desain penelitian
g. Penentuan kerangka kerja
h. Penentuan populasi, sampel, dan teknik sampling
i. Penentuan definisi operasional
j. Penentuan instrument
k. Penentuan analisa data
l. Penentuan etika penelitian
2. Analisa data dalam penelitian
a. Melakukan tabulasi data, menyusun distribusi
frekuensi, dan menyajikan data dalam bentuk
tabel dan berbagai diagram dan grafik
ix
b. Membedakan statistik parametrik dan non-
parametrik serta menentukan normalitas distribusi
data
c. Membuat crosstab dan melakukan analisis Chi-
square
d. Menganalisis korelasi antar dua variable
menggunakan uji pearson, spearman, dan regresi
linier sederhana
e. Menganalisis perbandingan antar dua variable
menggunakan uji paired t-test dan unpaired t-test,
Wilcoxon, dan Mann-Whitney.
x
Praktikum 1 PROPOSAL PENELITIAN
KEPERAWATAN
Materi : :
1. Mahasiswa mampu menyusun latar belakang
2. Mahasiswa mampu menyusun tujuan penelitian
3. Mahasiswa mampu menyusun manfaat penelitian
4. Mahasiswa mampu menyusun tinjauan pustaka
5. Mahasiswa mampu menyusun kerangka
konseptual
6. Mahasiswa mampu menentukan desain penelitian
7. Mahasiswa mampu menentukan kerangka kerja
8. Mahasiswa mampu menentukan populasi, sampel,
dan teknik sampling
9. Mahasiswa mampu menentukan definisi
operasional
10. Mahasiswa mampu menentukan instrument
11. Mahasiswa mampu menentukan analisa data
12. Mahasiswa mampu menentukan etika penelitian
11
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, manfaat penelitian. Inti bab ini tidak mengalami
perubahan seperti proposal
13
Tujuan merupakan sesuatu yang akan diharapkan dari
penelitian. Pada penulisan tujuan dalam penelitian harus
mengacu pada masalah yang telah dirumuskan. Apabila
rumusan masalah menyangkut hubungan maka tujuan
hendaknya mnyangkut persoalan hubungan. Cara
menuliskan tujuan penelitian dengan menggunakan kata
kerja aktif dengan contoh sebagai berikut: untuk
memahami, menemukan, mengetahui, menjelaskan,
menilai, membandingkan, menguraikan, mengidentifikasi,
mempelajari atau juga dengan kalimat pasif seperti agar
dapat diketahui, agar dapat dijelaskan, agar dapat
dibandingkan dan lain-lain.
2.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian yang telah dirumuskan, yang dapat diuji
kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Syarat penulisan
hipotesis adalah sebagai berikut:
Hipotesis harus dirumuskan dengan pernyataan singkat
dan jelas
Menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih
variabel
Didukung teori yang dikemukakan oleh ahli atau hasil
penelitian yang relevan
15
Yang membedakan dengan proposal adalah kalau dalam
skripsi yang ditulis adalah apa yang sudah dilakukan
selama penelitian dijelaskan sedangkan dalam proposal
menjelaskan apa yang akan dilakukan
16
yang digunakan dan bagaimana cara/teknik pengambilan
sampel tersebut.
17
penggunaan cara analisis termasuk penggunaan
statistik dengan tujuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka atau daftar bacaan merupakan keterangan
tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan rujukan dari
penulisan riset keperawatan. Dalam daftar pustaka dapat
bersumber dari buku teks, jurnal penelitian, artikel atau
kumpulan karangan dan lain-lain. Sumber pustaka juga
dapat berupa makalah ilmiah dalam majalah ilmiah, buku
laporan atau dokumen resmi dari suatu institusi pemerintah
misalnya; DEPKES RI, atau dari badan – badan
internasional misalnya; WHO. Berdasarkan kualitasnya,
sumber pustaka dalam penelitian secara berurutan adalah:
1. Jurnal, 2. Buku paling lama terbitan 10 tahun yang lalu,
3. Internet, 4. Hasil penelitian ( Skripsi, Tessis, Disertasi),
5. Makalah yang sudah diseminarkan ( Regional, Nasional,
Internasioanal, Tidak dipublikasikan). Jumlah daftar
pustaka minimal 30, 15 dari buku atau dari hasil penelitian,
15 dari jurnal atau internet.
Daftar Pustaka:
Diatur menurut abjad nama keluarga atau nama belakang
penulis, atau menurut judul jika sumber tidak memiliki penulis
boleh juga menuliskan anonym pada nama pengarang jika
tulisan tidak mencantumkan nama pengarang.
20
CONTOH PENULISAN APA
Penulisan referensi di dalam paragraph
1. Satu pengarang contoh : ……..(Agung 2012), menurut
Agung (2012)……….
2. Lebih dari satu pengarang
Dua pengarang: disebutkan nama belakang kedua
pengarangnya. Contoh:……(Agung & Wijaya 2012),
Agung dan Wijaya (2012) mengemukakan bahwa
………
Tiga pengarang contoh : disebutkan semua nama
belakang pengarang untuk pertama kali, selanjutnya satu
pengarang disertai et al. ( artinya adalah : dan kawan-
kawan), (Agung,Wijaya & Kelly 2012) untuk penyebutan
selanjutnya (Agung, et al. 2012)
Empat pengarang atau lebih, contoh :………..(Agung, et
al. 2012). Atau Agung et al. (2012) mengemukakan ……
Bila tidak ada pengarang, maka sebutkan judul buku,
jurnal, atau artikel yang dikutip,
contoh : ….. telah mengemukakan ( Pembelajaran
clinical study kasus 2012) atau dalam Pembelajaran
clinical study kasus (2012) dijelaskan ……
Dalam hal ini, cara penulisan dalam daftar refrensi adalah
:
Pembelajaran clinical study 2009, Wijaya-Agung,
Surabaya
Cara yang lain adalah menuliskan anonym, contoh :
Mekanisme nyeri bias dipengaruhi oleh …. (Anonim
21
2012). ATAU Anonim (2012) menyebutkan banyak hal
yang mempengaruhi ….
3. Satu pengarang menulis beberapa karya tulis :
Kopi dapat berpengaruh dalam peningkatan kerja jantung (
Agung 2009,2012). Atau : Agung (2009,2012) menjelaskan
bahwa Kopi dapat berpengaruh dalam peningkatan kerja
jantung
4. Beberapa karya oleh pengarang yang sama diterbitkan di
tahun yang sama :
….. bila ditinjau dari sudut pandang …. (Agung 2009a,
2009b). atau Agung (2009a, 2009b) menjelaskan bahwa
……
5. Ide diambil dari atau beberapa pengarang :
Masing-masing sumber rujukan ditulis pengarang dan tahun,
dipisah tanda titik koma dan diurut abjad sesuai nama
belakang pengarang.
Contoh:……….. pentingnya senam hamil (Jenny 2001,
Deny 2000)
6. Pengarang adalah institusi
DepKes RI (2004) menjelaskan…..
7. Editor
Ditulis nama belakang editor dan tahun
Contoh: …….(Shane 1999)
3. Buku
Peterson, S.J., & Bredow, T.S. (2004). Middle range
theories: Application to nursing research.
Philadelphia: Lippincott Wil- liams & Wilkins.
5. Translasi Buku
Ganong, W.F. (2008). Fisiologi kedokteran. Ed ke-22.
(Petrus A., Penerj). Buku asli diterbitkan tahun
2005. New York: McGraw Hill Medical.
6. Master Tesis/Disertasi
Jika dapat diunduh
23
Gilliland, A.L. (2010). A grounded theory model of
effective labor support by doulas (Disertasi
Doktor). Diperoleh dari ProQuest Dissertations
and Theses. (UMI No 3437269)
Jika tidak dipublikasikan
Langitan, R.E. (2010). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian turnover perawat
pelaksana di sebuah rumah sakit di Depok Jawa
Barat tahun 2009. (Tesis magister, tidak
dipublikasikan). Universitas Indonesia, Depok,
Jawa Barat, Indonesia.
7. Database Artikel
Borman, W.C., Hanson, M.A., Oppler, S.H., Pulakos,
E.D., & White, L.A. (1993). Role of early
supervisory experience in supervisor
performance. Journal of Applied Psychology,
78(8), 443-449. Diperoleh dari
http://www.eric.com/jdlsiejls/
supervisor/early937d%
24
Exploring Linguistics. (1999, August 9). Retrieved
February 10, 2005, from
http://logos.uoregon.edu/explore/ orthography
/chinese.html#tsang
25
Praktikum 2 ANALISA DATA PENELITIAN
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memahami dan mengaplikasikan prinsip-
prinsip statistik sebagai dasar melakukan penelitian ilmiah
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu menggunakan software SPSS dalam:
1. Melakukan tabulasi data, menyusun distribusi frekuensi,
dan menyajikan data dalam bentuk tabel dan berbagai
diagram dan grafik
2. Membedakan statistik parametrik dan non-parametrik serta
menentukan normalitas distribusi data
3. Membuat crosstab dan melakukan analisis Chi-square
4. Menganalisis korelasi antar dua variable menggunakan uji
pearson, spearman, dan regresi linier sederhana
5. Menganalisis perbandingan antar dua variable
menggunakan uji paired t-test dan unpaired t-test,
Wilcoxon, dan Mann-Whitney.
26
1. TABULASI DATA, DISTRIBUSI
FREKUENSI, DAN PENYAJIAN DATA
KOMPETENSI DASAR
Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu:
1. Mengenali tampilan pada SPSS dan fungsinya
2. Menentukan label variabel-variabel dan coding data yang
telah disediakan
3. Melakukan entry data yang disediakan
4. Menggunakan fungsi dan menampilkan nilai mean,
median, modus, dan percentile data yang disediakan
5. Menyajikan data dalam tabel dan berbagai diagram dan
grafik
Teori
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS)
merupakan salah satu software statistik yang digunakan
secara luas untuk mengolah dan menganalisis data. Data
mentah yang diperoleh dari evaluasi atau pengukuran hasil
dari sebuah penelitian perlu ditabulasi untuk kemudian
dapat dianalisis. Tabulasi data adalah penyajian data
numerik secara sistematik dalam baris dan/atau kolom,
sehingga data yang didapat harus berupa data numerik atau
yang telah diubah menjadi bentuk numerik. Oleh karena
itu, perlu dilakukan proses coding atau menetapkan angka
untuk nilai atau level pada setiap variabel. Dengan tabulasi,
27
data yang diperoleh dapat mudah dibandingkan dan dilihat
polanya.
Setelah membuka software SPSS pada computer, akan
tampak display seperti gambar 1.1. Display ini disebut
Data View yang berfungsi untuk memasukkan data dari
setiap variabel. Adapun ketika kita klik tab Variabel View,
akan muncul tampilan seperti gambar 1.2. Tab ini berfungsi
untuk memasukkan informasi mengenai variabel. Hasil
analisis akan ditampilkan pada Output Viewer Window
seperti gambar 1.3.
28
Gambar 1.2 Variable View
29
Kegiatan
I. TABULASI DATA
A. Membuat variabel
Sebelum memasukkan data, kita perlu memasukan
informasi mengenai variabel kita kedalam SPSS.
1. Tampilkan tab Variabel View, seperti pada gambar
1.2.
2. Isikan data-data variabel
a. Name : untuk nama dari variabel,
maksimal 8 karakter
b. Type : untuk tipe data dari variabel
c. Width : untuk jumlah karakter data yang
dapat ditampilkan
d. Decimal : untuk jumlah desimal data yang
dapat dimasukkan
e. Label : untuk memberikan keterangan
pada variabel
f. Values : untuk menentukan label
variabel dan nilai dari label tersebut
(misalkan pada jenis kelamin, value: 1,
label: laki-laki)
g. Missing : dirubah jika terdapat data yang
hilang
h. Columns : untuk menentukan lebar kolom
data
i. Align : untuk menentukan tampilan
data
j. Measure : untuk jenis pengukuran data
(Scale untuk interval dan rasio, Nominal
untuk kategorik, dan Ordinal untuk data
ordinal)
Contoh Variabel view yang sudah diisi dapat dilihat
pada gambar 1.4.
30
Gambar 1.4 Contoh isian Variable View
B. Entry data
Setelah informasi variabel sudah dimasukkan, maka
data siap diisikan ke dalam tab Data View. Maka
langkah selanjutnya adalah:
1. Tambilkan tab Data View. Tab tersebut akan
menampilkan kolom-kolom variabel dengan nama
yang telah kita isikan.
2. Isikan data di masing-masing variabel sesuai dengan
tipe datanya
3. Simpan dalam bentuk .sav untuk data SPSS atau .xls
untuk Excel dan beri nama
Contoh Data View yang telah diisi dapat dilihat pada
gambar 1.5
31
Gambar 1.5 Contoh isian Data View
32
Frequencies
2. Pilih variabel yang akan diperiksa distribusi
frekuensinya. Misalkan lama rawat inap (LOS)
33
4. Klik Continue, lalu klik OK. Maka akan muncul
output seperti di berikut ini
34
a. Bar charts : menunjukkan jumlah
kasus pada kategori tertentu
b. Pie charts : presentasi grafik untuk proporsi
c. Histograms : menunjukkan informasi
distribusi skor pada variabel yang
berkelanjutan
35
Tugas
Buatlah penyajian data pada variabel berikut seperti pada
langkah di atas!
36
2. STATISTIK PARAMETRIK, STATISTIK
NON-PARAMETRIK DAN UJI
NORMALITAS
Kompetensi Dasar
Membedakan statistic parametrik dan non-parametrik serta
menentukan normalitas distribusi data
Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu
1. Membedakan statistik parametrik dan non-parametrik
2. Menentukan normalitas distribusi mengunakan plot
3. Menentukan normalitas distribusi menggunakan uji
normalitas
Teori
Dalam statistik, uji parametrik digunakan secara luas.
Uji parametrik dilakukan berdasarkan pada asumsi bahwa
data yang ada berdistribusi normal. Contoh uji parametrik
misalnya Uji T-test, Pearson, ANOVA. Jika jenis uji
parametrik digunakan untuk data yang tidak sesuai dengan
distribusi normal, maka kesimpulan yang didapat tidak
akan akurat. Normalitas distribusi yang sempurna mungkin
tidak pernah terjadi, namun kita bisa mengasumsikan
normalitas distribusi data menggunakan dua cara yaitu
melalui Normal Plots dan/atau Significance Test.
Menentukan normalitas distribusi menggunakan
Normal Plots dilakukan dengan cara menilai apakah grafik
sebaran data yang ditampilakan membentuk atau mendekati
bentuk kurva bell shape atau kurva normal. Cara ini
dianggap tidak akurat, namun sangat membantu pembaca
37
untuk membuat penilaian secara visual tentang sebaran
frekuensi data (Ghasemi & Zahediasl, 2012). Plot yang
digunakan dapat berupa Quantile-Quantile Plot (Q-Q plot)
atau Probability-Probability Plot (P-P plot).
Uji normalitas distribusi melalui significance test dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
(KV)ataupun Shapiro-Wilk. Hipotesis nol pada uji
normalitas distribusi adalah “distribusi sampel normal”.
Sehingga, jika didapatkan hasil yang signifikan (p<0,05),
maka hipotesis null ditolak yang berarti distribusi sampel
tidak normal (Ghasemi & Zahediasl, 2012).
Jika ditemukan bahwa distribusi data bersifat skewed
atau tidak sesuai dengan distribusi normal, maka uji yang
dilakukan adalah uji non-parametrik. Uji non-parametrik
adalah sebuah prosedur yang tidak bergantung pada asumsi
tentang bentuk distribusi dari data yang diperoleh (Hoskin,
2011). Selain itu, pemilihan uji statistic parametrik dan
non-parametrik juga tergantung dari jenis skala
pengukuran. Jenis-jenis skala pengukuran dapat dilihat
pada tabel 2.1. Perbedaan uji parametrik dan non-
parametrik dapat dilihat pada tabel 2.2.
38
rendah dari
kategori lainnya
Kategorisasi yang Tingkat
disusun pendidikan,
berdasarkan tingkat
tingkatan, namun ketergantungan
Ordinal
besarnya selisih
dari tingkatan-
tingkatan tersebut
tidak diketahui
Selisih pengukuran Suhu, skor
dari dua subjek pengetahuan
bisa diukur namun
tidak dapat
dikatakan bahwa
suatu subjek dua
Interval
kali lebih baik, atau
50% lebih buruk
dari subjek yang
lain. Tidak
Numerik memiliki nilai nol
mutlak/natural.
Memiliki nilai nol Tinggi, jarak,
mutlak. Dapat berat badan
dikatakan bahwa
suatu subjek
Rasio memiliki nilai dua
kali lebih besar
atau setengah dari
nilai subjek
lainnya.
(Polit & Beck, 2003)
39
data memiliki salah satu sifat di
bawah ini:
Skala data interval atau rasio, Skala data nominal atau ordinal
dan
Distribusi data mengikuti Data numerik namun distribusi tidak
distribusi normal, dan/atau normal
Jumlah sampel data besar Ukuran dari masing-masing
(>30) kelompok tidak sama
(Ghasemi & Zahediasl, 2012, McHugh, 2013)
Jenis-jenis uji parametrik dan non-parametrik
Untuk memilih uji statistik apa yang digunakan,
perlu diketahui variabel dan tujuan dari penelitian.
Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sebuah
variabel (deskriptif) akan menggunakan jenis statistik yang
berbeda dengan yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan dari dua atau lebih variabel (analitik) (Dahlan,
2016). Tabel 2.3 berisi informasi uji statistik analitik
berdasarkan jenis variabel dan tujuan dari peneltian.
40
Uji
Jenis Uji statistik statistik
Tujuan
penelitian parametrik non-
parametrik
Mengetahui Korelatif Pearson, Spearman,
hubungan antar- regresi linier Koefisien
variabel dengan kontingensi,
output koefisien eta
korelasi
Mengetahui Komparatif Dependent t- Chi-square,
perbandingan atau test, wilcoxon,
selisih antar-variabel independent t- fisher’s
test, anova exact
(Dahlan, 2016).
41
Kegiatan
A. LATIHAN SOAL
Tentukan apakah studi-studi berikut ini menggunakan uji
statistik parametrik atau non-parametrik!
1. Hubungan antara tingkat pendidikan dan perilaku cuci
tangan menggunakan sabun (cuci tangan dengan sabun
atau tidak)
2. Pengaruh pemberian penyuluhan tentang aktivitas dan
diet dengan menggunakan media audiovisual
dibandingkan dengan tanpa menggunakan media
audiovisual terhadap skor pengetahuan pada pasien
hipertensi (jumlah kelompok intervensi 50 responden,
kelompok kontrol 50 responden)
3. Skala nyeri pasien post-operasi Caesar sebelum dan
sesudah diperdengarkan musik klasik (jumlah sampel
20 orang, distibusi data skewed)
4. Hubungan antara Body Mass Index (BMI) (kg/m2)
dengan kadar glukosa darah sewaktu (mg/dL) (jumlah
sampel 100 orang)
5. Pengaruh pemberian vitamin C terhadap kejadian
influenza (influenza atau tidak)
B. UJI NORMALITAS DISTRIBUSI
1. Lakukan entry data dibawah ini yang berisi data
tekanan darah sebelum dan sesudah lari 500 meter
Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
reponden
TD sebelum 85,1 108,4 79 109,1 97,3 96 102,1 91,2 89,2 100
TD sesudah 86 70 78,9 69,7 59,4 55 65,6 50,2 60,5 82
42
3. Masukkan variabel yang akan diuji ke dalam kolom
Dependent List, kemudian klik Plots, maka akan
muncul tab seperti berikut:
43
4. Pilih None pada Boxplots, Histogram dan/atau Stem-
and-leaf pada Descriptive, dan cek Normality plots
with tests. Klik Continue, lalu klik OK, maka akan
muncul Output seperti berikut:
44
45
Tugas
1. Berdasarkan hasil uji normalitas dan plot yang ditunjukkan
dari data yang telah di-entry, tentukan apakah data tersebut
terdistribusi normal atau tidak! Jelaskan!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
46
3. CROSSTAB DAN CHI SQUARE
Kompetensi Dasar
Membuat crosstab dan melakukan analisis Chi-square
Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu:
1. Menyajikan data nominal dalam bentuk tabulasi silang
(Crosstab) dari data yang telah disediakan
2. Manganalisis data nominal dengan menggunakan Chi-
square
Teori
Uji Chi-square merupakan jenis uji non-parametrik
yang digunakan untuk manganalisis perbedaan antara dua
kelompok atau lebih dengan skala data nominal/kategorikal
(McHugh, 2013). Data yang akan dilakukan uji Chi-square
harus memiliki sifat-sifat berikut:
1. Bentuk data dalam sel adalah frekuensi atau jumlah
kasus dan bukan presentase atau bentuk lain.
2. Subjek penelitian masuk hanya satu level pengukuran
tiap variabelnya (misal: jenis kelamin wanita atau pria,
status diabetes iya atau tidak).
3. Kedua variabel adalah variabel independen
4. Paling tidak 80% dari jumlah sel memiliki nilai paling
sedikit 5.
5. Jika terdapat dua variabel, maka jumlah sel pada tabel
silang adalah empat, dan seterusnya. Sehingga jumlah
subjek penelitian minimal adalah 5x4= 20.
(McHugh, 2013)
47
Beberapa contoh penelitian yang menggunakan uji Chi-
square adalah:
- Hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku
merokok (merokok atau tidak merokok)
- Hubungan antara orientasi seksual dengan perilaku seks
di luar nikah
- Hubungan antara tempat tinggal (urban atau suburban)
dengan status gizi (baik atau buruk)
Output dari hasil hitung Chi-square adalah nilai p dan
analisisnya dengan membandingkan nilai p dengan nilai α.
Nilai α adalah batas penerimaan hipotesis null, dimana
hipotesis null (H0) dalam uji ini adalah “tidak ada hubungan
antara variabel a dan variabel b”. Oleh karena itu jika nilai
hitung Chi-square < nilai α, maka H0 ditolak, atau ada
hubungan antara variabel a dan variabel b. Nilai α sendiri
yang umum digunakan adalah 0,05 (Dahlan, 2016).
Kegiatan
I. MEMBUAT TABEL SILANG (CROSSTABS)
1. Masukkan data berikut ini ke dalam SPSS dengan
mengikuti langkah-langkah seperti pada praktikum 1
48
2. Pilih Analize, kemudian pilih descriptive statistic,
kemudian klik crosstabs sehingga muncul tampilan
seperti berikut:
49
50
II. ANALISIS CHI-SQUARE
1. Untuk memunculkan hasil analisis Chi-square, maka
pada kotak dialog Crosstab, klik Statistics dan akan
tampil kotak dialog Crosstabs Statistic seperti di
bawah ini:
51
Ada tidaknya hubungan dari variabel-variabel tersebut dapat
dilihat dari nilai Asymp. Sig (2-sided) dibandingkan dengan
nilai α.
Tugas:
1. Berdasarkan hasil uji Chi-square dari data yang telah
saudara masukkan, dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-square yang didapat, adakah hubungan antar
variabel? Jelaskan!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Suatu studi dilakukan untuk membandingkan kejadian
influenza dalam kurun waktu tertentu antara kelompok
yang diberikan vitamin C (vit-c) dan kelompok placebo
(plac) pada 30 sampel sebagai berikut:
Nomor Kejadian Nomor Kejadian
Kelompok Kelompok
responden Influenza responden Influenza
1 Ya Vit- C 16 Tidak Vit- C
2 Tidak Vit- C 17 Tidak Vit- C
3 Ya Vit- C 18 Ya Vit- C
4 Tidak Vit- C 19 Ya Plac
5 Tidak Vit- C 20 Tidak Plac
6 Ya Vit- C 21 Ya Plac
7 Ya Vit- C 22 Ya Plac
8 Ya Vit- C 23 Ya Plac
9 Tidak Vit- C 24 Ya Plac
10 Tidak Vit- C 25 Tidak Plac
11 Ya Vit- C 26 Ya Plac
12 Ya Vit- C 27 Ya Plac
13 Ya Vit- C 28 Ya Plac
14 Tidak Vit- C 29 Ya Plac
15 Tidak Vit-C 30 Tidak Plac
Lakukan data entry, buatlah cross-tab dan lakukan analisis
Chi-Square untuk menentukan hubungan antarvariabel!
52
4. UJI KORELASI PEARSON, SPEARMAN,
DAN REGRESI LINIER SEDERHANA
Kompetensi Dasar
Menganalisis korelasi antar dua variable menggunakan uji
pearson, spearman, dan regresi linier sederhana
Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu:
1. Melakukan uji Pearson
2. Melakukan uji Spearman
3. Melakukan analisis regresi linier sederhana
Teori
Uji korelasi adalah cara untuk mengukur hubungan
antarvariabel. Hubungan ini bisa bersifat positif atau searah,
nol atau tidak ada hubungan, atau negatif atau berlawanan arah.
Output dari uji korelasi adalah koefisien korelasi atau
dilambangkan dengan huruf r. Koefisien korelasi ini
diklasifikasikan menjadi sangat lemah (0 - <0,2), lemah (0,2 -
<0,4), sedang (0,4 - <0,6), kuat (0,6 - <0,8), atau sangat kuat
(0,8 – 1,0) (Dahlan, 2016).
Untuk menentukan uji korelasi mana yang harus
digunakan, maka harus diperhatikan jenis pengukuran variabel
dan normalitas distribusi. Perbedaan dari uji-uji korelasi dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Jika tujuan peneliti adalah untuk memprediksi suatu
fenomena, maka digunakan analisis regresi. Dalam praktikum
ini akan dibahas regresi linier sederhana atau regresi bivariat.
Dalam regresi linier sederhana, sebuah variable independent
digunakan untuk meprediksi sebuah variable dependen (Polit &
Beck, 2003). Analisis regresi linier harus memenuhi syarat-
53
syarat uji parametrik. Output dari analisis ini adalah r, dimana
semakin besar korelasinya, maka semakin akurat prediksinya.
Misalkan meprediksi tekanan darah sistolik dari indeks massa
tubuh.
Kegiatan
A. Latihan Soal
Berdasarkan bentuk pengukuran variabel-variabel di
bawah ini, tentukan uji korelasinya!
Variabel 1 Variabel 2 Uji Korelasi
Skor depresi
Skor kualitas hidup …………………………….
Skor depresi Kualitas hidup:
…………………………….
baik, cukup, kurang
Tingkat
Status gizi: baik,
pendidikan …………………………….
cukup, kurang
Tingkat
Pendidikan Kejadian gizi buruk:
…………………………….
(SD, SMP, ya atau tidak
SMA)
54
Indeks massa
Tekanan darah
tubuh (kg/m2) …………………………….
sistolik (mmHg)
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
reponden
BMI 19,7 23,9 26 27,3 20,7 29,3 27,3 31,4 24 28
GDS 154,5 152 150,3 153,4 138,9 154 154 153,5 141 168
56
Tugas
1. Tentukan apakah dua variabel pada data di atas memiliki
hubungan? Seberapa kuat hubungan antarvariabel tersebut?
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Suatu studi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
serum albumin dan level Activity of Daily Living (ADL)
dengan Barthel Index pada lansia. Dengan asumsi bahwa
distribusi data normal, lakukan uji korelasi pearson pada
variabel-variabel tersebut berdasarkan data berikut ini!
Serum Serum
No. Barthel No. Barthel
Albumin Albumin
responden Index responden Index
(g/dL) (g/dL)
1 4.13 100 16 3.41 65
2 3.55 60 17 4.26 50
3 4.26 90 18 4.18 85
5 3.93 65 20 4.18 70
6 4.12 35 21 4.26 85
7 4.30 60 22 3.63 60
8 3.75 45 23 4.14 85
9 4.17 35 24 3.93 65
10 3.84 75 25 3.99 60
11 3.99 50 26 3.94 90
12 3.52 60 27 4.19 60
13 4.52 20 28 4.15 75
57
14 3.88 100 29 3.96 80
15 3.93 75 30 3.80 50
Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
reponden
BMI 19,7 23,9 26 27,3 20,7 29,3 27,3 31,4 24 28
GDS 154,5 152 150,3 153,4 138,9 154 154 153,5 141 168
58
gambar di bawah ini:
Maka akan muncul tab Linear Regression seperti di
bawah ini:
59
Keterangan:
1= p-value dibandingkan dengan nilai α dan menandakan
signifikansi
2= nilai R menandakan korelasi antara variable yang
diprediksi dan variabel predictor
3= Adjusted R Square memberikan indikasi kekuatan prediksi
yang lebih realistis di populasi
Tugas
Tentukan apakah dua variabel pada data di atas memiliki
hubungan? Seberapa kuat hubungan antarvariabel tersebut?
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
responden
Tingkat SD SMP SMP S1 SMA SMA SMA S1 SD SMA
Pendidikan
Kepesertaan Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak YA Ya Tidak Tidak
asuransi
kesehatan
60
3. Pindahkan variabel-variabel yang akan dianalisis
hubungannya ke kolom Variables di sebelah kanan
dengan cara klik variabelnya, kemudian klik lambang
4. Cek Spearman pada kolom Correlation Coefficients,
klik OK, maka output nya akan seperti ini:
61
Tugas
1. Tentukan apakah dua variabel pada data di atas memiliki
hubungan? Seberapa kuat hubungan antarvariabel tersebut?
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Suatu studi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pendidikan perawat dan skor Patient safety
competency self-evaluation tool (PSCSE). Lakukan uji
korelasi spearman pada variabel-variabel tersebut
berdasarkan data berikut ini!
No. Tingkat No. Tingkat
PSCSE PSCSE
responden pendidikan responden pendidikan
1 D3 4.58 16 S1 4.38
2 D3 4.26 17 S1 4.11
3 D3 4.44 18 S1 3.93
4 D3 4.28 19 S1 4.24
5 D3 4.16 20 S1 3.45
6 D3 3.87 21 S1 3.79
7 D3 3.87 22 S1 4.20
8 D3 3.88 23 S1 4.34
9 D3 4.01 24 S1 3.90
10 D3 4.18 25 S1 3.83
11 D3 4.46 26 S2 4.12
12 D3 3.69 27 S2 4.13
13 D3 4.07 28 S2 4.65
14 D3 4.19 29 S2 4.53
15 S2 3.98 30 S2 4.56
62
5. UJI KOMPARASI T-TEST, WILCOXON,
DAN MANN-WHITNEY
Kompetensi Dasar
Menganalisis perbandingan antar dua variable
menggunakan uji paired t-test dan unpaired t-test,
Wilcoxon, dan Mann-Whitney
Tujuan
Setelah dilakukan kegiatan praktikum ini, diharapkan
praktika mampu:
1. Melakukan uji Paired T-test
2. Melakukan uji Unpaired T-test
3. Melakukan uji Wilcoxon
4. Melakukan uji Mann-Whitney
Teori
Dalam dunia kesehatan, banyak penelitian yang
bertujuan untuk menguji sebuah intervensi atau perlakuan.
Untuk mengetahui keefektifan sebuah tindakan, diperlukan
pembanding sehingga terlihat apakah terdapat perbedaan
signifikan. Terdapat beberapa cara untuk membandingkan
hasil dari perlakuan, diantaranya yaitu dengan
menggunakan hasil sebelum dan sesudah perlakuan dari
suatu kelompok yang sama, dan membandingkan hasil
dengan kelompok kontrol. Output dari uji komparasi ini
adalah nilai p yang mana bila p<α, maka H0 ditolak
(Morgan, et al.,2004).
Perbandingan hasil numerik dari dua kelompok data
yang berhubungan memerlukan uji Paired t-test atau t-test
berpasangan (Dahlan, 2016). Berpasangan dalam hal ini
karena dua pengukuran sebuah variabel pada waktu yang
berbeda dilakukan pada subjek yang sama sehingga
63
hasilnya dapat dipasangkan. Data yang dibandingkan dalam
uji ini adalah mean atau rerata (Dahlan, 2016). Jika data
yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan statistic
parametrik, maka uji non-parametrik yang bisa dilakukan
adalah Wilcoxon (Morgan, et al.,2004).
Untuk membandingkan dua kelompok yang berbeda
dan datanya berbentuk numerik serta dilakukan satu kali
pengukuran, maka uji yang dapat dilakukan adalah
Unpaired t-test, atau t-test tidak berpasangan (Dahlan,
2016). Tidak berpasangan disini ditujukan untuk dua hasil
yang didapatkan dari subjek independen yang berbeda dan
tidak dapat dipasangkan. Namun, jika data yang diperoleh
tidak memenuhi persyaratan statistic parametrik, maka uji
yang bisa dilakukan adalah Mann-Whitney (Morgan, et
al.,2004). Perbedaan dependen t-test dan independent t-test
dapat dilihat pada table 5.1
64
distribusi normal Tidak ada distribusi normal
outlier signifikan. Outlier
adalah data yang jauh dari
pola data kebanyakan
5. Data memenuhi asumsi Data memenuhi asumsi
homogenitas varian homogenitas varian
Kegiatan
A. Latihan soal
1. Tentukan jenis uji statistik pada kasus-kasus di bawah
ini apakah menggunakan uji korelatif atau komparatif!
Jelaskan alasannya!
a. Perbandingan kadar FSH (mIU/ml) pada ibu hamil
yang mengkonsumsi folamil dan yang tidak
………………………………………………………
b. Lama intubasi (hari) pada kelompok pasien yang
dilakukan breathing exercise 10 menit/hari
dibanding breathing exercise 20 menit/hari
………………………………………………………
c. Membandingkan kejadian kanker paru (ya/tidak)
pada perokok aktif dengan perokok pasif
………………………………………………………
d. Hubungan skor perilaku hidup bersih dan sehat
dengan tingkat pendidikan
………………………………………………………
2. Tentukan uji parametric dan/atau uji non-parametrik
yang bisa diaplikasikan pada kasus-kasus di bawah ini!
Non-
Kasus Parametrik
parametrik
Perbandingan tekanan darah (mmHg) dari
kelompok yang rutin melakukan senam lansia dan
kelompok yang tidak melakukan senam lansia
65
Perbandingan tingkat kepercayaan diri pasien
(rendah, sedang, tinggi) sebelum dan sesudah
dilakukan terapi self-affirmation
Perbandingan penurunan nadi perifer (kali/menit)
pada pasien yang dilakukan teknik nafas dalam dan
diperdengarkan murotal surat Ar-rahman
dibanding pasien yang hanya dilakukan teknik
nafas dalam
Perbandingan tingkat nyeri (rendah, sedang,
tinggi) pada pasien sebelum dan sesudah
diperdengarkan murotal surat Ar-rahman
Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
responden
Nadi/menit
98 110 90 89 120 115 88 110 115 100
sebelum
Nadi/menit
90 98 89 89 110 110 85 100 100 88
sesudah
66
Paired t-test
1. Klik Analize, pilih Compare Means, klik Paired-Samples T-
test, maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini:
Keterangan: 2
3
1. Nilai rerata dari masing-masing kelompok. Dapat dilihat apakah
terdapat perbedaan nilai.
2. Nilai rerata perbedaan dari dua kelompok
3. Nilai p
67
Wilcoxon
1. Klik Analize, pilih Nonparametric Tests, pilih Legacy Dialogs,
Klik 2 Related Samples, maka akan muncul kotak dialog seperti
ini:
68
3. Cek Descriptive dan Quartiles, klik Continue, lalu klik OK ,
maka akan muncul output seperti di bawah ini:
Keterangan:
1. Nilai rerata dari masing-masing kelompok
2. Nilai p
69
Tugas
1. Deskripsikan hasil dari uji komparatif contoh data yang
sudah dientry!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Tentukan normalitas distribusi data, lalu tentukan dan
lakukan uji statistik komparatif untuk data nilai
haemoglobin pasien sebelum dan sesudah diberikan
ekstrak jambu biji di bawah ini! Jelaskan hasil uji yang
telah dilakukan!
Hb Hb Hb Hb
Nomor Nomor
sebelum Sesudah sebelum Sesudah
responden responden
(g/dL) (g/dL) (g/dL) (g/dL)
1 11.54 10.91 16 11.18 12.51
2 10.03 12.09 17 10.42 13.19
3 10.95 13.08 18 10.90 11.86
4 11.07 13.30 19 10.59 12.30
5 11.46 13.44 20 9.93 12.60
6 10.88 12.18 21 10.36 12.03
7 11.15 11.59 22 10.60 14.11
8 10.09 12.54 23 12.00 12.45
9 10.88 12.56 24 10.50 12.13
10 11.34 13.13 25 11.45 12.68
11 11.42 12.52 26 9.08 11.26
12 10.10 12.95 27 9.13 10.67
13 11.18 12.86 28 9.46 11.94
14 11.61 12.62 29 11.71 12.15
15 11.10 12.63 30 11.38 12.11
70
Variabel 2
Variabel 1
Selisih Hitung Nadi Perifer Sebelum dan
Nama kelompok
Sesudah Perlakuan
Kelompok
10 12 9 12 10 7 12 10 10 15
intervensi
Kelompok kontrol 8 3 5 8 9 7 5 0 3 8
Unpaired T-test
1. Klik Analize, pilih Compare Means, klik Independent-
Samples T-test, maka akan muncul kotak dialog seperti di
bawah ini:
71
3. Masukkan label nilai variabel kelompok kedalam kolom
Group 1 dan Group 2 sesuai dengan label yang diberikan di
tab Variable View sebelumnya (Misalkan label 1 untuk
kelompok intervensi, label 0 untuk kelompok kontrol)
4. Klik Continue, lalu klik OK, maka output yang ditampilkan
akan seperti ini:
3
2
Keterangan:
1. Rerata nilai dari masing-masing kelompok
2. Ada 2 baris hasil Unpaired T-test. Jika baris tersebut
menunjukkan nilai Sig. > 0,05 maka baris tersebut yang
digunakan.
3. Kolom Sig. (2-tailed) menunjukkan nilai p yang kemudian
dibandingkan dengan nilai α untuk menolak atau menerima
H0
72
Mann-Whitney
1. Klik Analize, pilih Nonparametric Tests, pilih Legacy
Dialogs, Klik 2 Independent Samples, maka akan muncul
kotak dialog seperti ini:
73
1
Keterangan:
1. Kolom Sig. (2-tailed) menunjukkan nilai p yang kemudian
dibandingkan dengan nilai α untuk menolak atau menerima
H0
Tugas
1. Deskripsikan hasil dari uji komparatif contoh data yang
sudah dientry!
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Tentukan normalitas distribusi data, lalu tentukan dan
lakukan uji statistik komparatif untuk data hitung bakteri
74
pada pasien yang diintubasi pada kelompok yang diberikan
oral hygiene dengan menggunakan Glutamin 5%
dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan
Chlorhexidine 0,2% (Chlor) di bawah ini! Jelaskan hasil uji
yang telah dilakukan!
Hitung Hitung
Nomor Nomor
Perlakuan bakteri Perlakuan bakteri
responden responden
(cfu/ml) (cfu/ml)
1 Chlor 5.22 16 Glutamin 4.72
2 Chlor 5.35 17 Glutamin 3.81
3 Chlor 5.99 18 Glutamin 5.76
4 Chlor 5.31 19 Glutamin 4.79
5 Chlor 5.29 20 Glutamin 4.13
6 Chlor 5.13 21 Glutamin 2.97
7 Chlor 5.50 22 Glutamin 4.27
8 Chlor 6.15 23 Glutamin 5.13
9 Chlor 4.61 24 Glutamin 5.74
10 Chlor 6.50 25 Glutamin 3.23
11 Chlor 4.26 26 Glutamin 3.70
12 Chlor 5.42 27 Glutamin 3.50
13 Chlor 5.27 28 Glutamin 4.47
14 Chlor 5.11 29 Glutamin 6.08
15 Chlor 5.73 30 Glutamin 5.99
75
Daftar Referensi
76