Design Kulit
Dilarang mengutip, memperbanyak dan menterjemahkan sebagian atau seluruh isi modul ini tanpa
ijintertulis dari penerbit.
Nugraha, J. N
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik, Nandang Jamiat Nugraha, Bandung, Universitas Aisyiyah
Bandung, 2023
Foto 3 x 4
NAMA : .............................................................................................
NIM : .............................................................................................
ALAMAT : .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
NO.TELP/HP : .............................................................................................
Mengesahkan bahwa :
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik ini sebagai panduan pembelajaran mahasiswa Tingkat III
Semester V Program Studi Vokasi Diploma III Keperawatan
Universitas ‘Aisyiyah Bandung Tahun Akademik 2023 – 2024
Mengesahkan,
MISI
TUJUAN
1. Terwujudnya pendidikan dan pengajaran yang Islami serta berdaya saing internasional
2. Terwujudnya inovasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang menunjang
dakwah Islamberkemajuan
3. Terwujudnya kerjasama internasional yang mendukung catur dharma
VISI
"Menjadi Fakultas Ilmu Kesehatan yang Terkemuka Dalam Pengembangan Ipteks Kesehatan
Holistik Spiritual Islami Tingkat Internasional tahun 2045”
MISI
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesi kesehatan
yangberkualitas berbasis keunggulan holistic spiritual Islami
2. Mengembangkan dan melaksanakan penelitian di bidang kesehatan holistic spiritual
islamiyang kreatif dan inovatif
3. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat untuk menghasilkan dan memanfaatkan
ilmupengetahuan dan teknologi kesehatan holistic spiritual islami bagi masyarakat
4. Menyelenggarakan sistem tata kelola fakultas kesehatan yang efektif, efisien serta
berlandaskanpenerapan nilai keislaman
5. Membina dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga kesehatan
terkemuka, baik dalam dan luar negeri yang mendukung pengembangan catur darma
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang profesional berkualitas berbasis keunggulan holistic spiritual
islam untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia serta mampu berdaya saing baik di
tingkat nasional maupun internasional
2. Menghasilkan lulusan dan dosen yang mampu menghasilkan penelitian yang inovatif dan
kreatif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada keunggulan
kesehatan holistic spiritual islam
3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mampu memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan holistic spiritual islam untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
4. Menciptakan fakultas yang mempunyai sistem tata kelola islami yang efektif dan efisien
dengan berbasis sistem informasi terintegrasi
5. Menghasilkan jalinan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam dan luar negeri untuk
pengembangan ilmu dan teknologi kesehatan holistic spiritual islam, baik di bidang
pendidikan, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat
VISI
“Menjadi Program Studi Vokasi Keperawatan yang terkemuka dalam Keperawatan
SpiritualIslami Tingkat Internasional Tahun 2045”
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang menghasilkan sumber daya keperawatan
berdaya saing global yang unggul dalam keperawatan spiritual Islami.
2. Mengimplementasikan penelitian yang mengembangkan ilmu keperawatan yang inovatif dan kratif
dalam keunggulan bidang keperawatan spiritual islami untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan
3. Mengimplementasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan ilmu keperawatan
dengan memanfaatkan Iptek dengan keunggulan keperawatan spiritual Islami untuk mendukung
kesehatan masyarakat dan menunjang penyelenggaraan pendidikan
4. Melaksanakan kemitraan dan kerjasama baik dalam maupun luar negeri untuk mendukung pendidikan
5. Melaksanakan tata kelola program studi efektif, efisien yang Islami untuk mendukung
penyelenggaraanpendidikan
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan berdaya saing global yang terkemuka dalam pelayanan keperawatan Islami.
2. Menghasilkan penelitian dengan pengembangan ilmu keperawatan yang inovatif dalam keunggulan
bidang keperawatan spiritual islami dan mengintegrasikannya ke dalam pendidikan
3. Menghasilkan dan mengintegrasikan kegiatan pengabdian masyarakat melalui pendekatan ilmu
keperawatan dengan keunggulan keperawatan spiritual Islami dan mengintegrasikannya ke dalam
pendidikan
4. Terjalin kemitraan baik dalam maupun luar negeri dalam pencapaian Caturdharma Perguruan Tinggi.
5. Terwujudnya tata kelola program studi yang berkualitas, transparan berdasarkan nilai-nilai Islami
Segala Puji hanya milik Allah SWT, yang telah memberikan ilmu dan kesempatan beramal
bagi kita sehingga modul praktikum keperawatan gerontik ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam
tercurah pada Rasulullah SAW, sang rahmatan lil alamin beserta keluarganya yang suci dan pengikut
setia yangmencintainya menjadikannya sebagai teladan sampai akhir zaman.
Mata kuliah ini membahas tentang jenis tindakan keperawatan gerontik yang akan dilakukan
mahasiswa di lahan praktik. Setelah melakukan praktikum keperawatan gerontik ini, mahasiswa
diharapkan mampu menguasai tindakan keperawatan gerontik dan dapat mengaplikasikannya
dengan benar.
Panduan ini diberikan kepada mahasiswa dan menjadi alat bantu bagi fasilitator dalam
memberikan pembelajaran. Penyusun menyadari bahwa panduan ini masih belum dari sempurna,
sehingga diharapkan adanya saran yang membangun untuk perbaikan panduan ini yang sesuai
dengankebutuhan mahasiswa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Aisyiyah Bandung dan Ketua Prodi Vokasi Diploma III Keperawatan yang telah memberikan fasilitasi
penerbitan buku praktikum ini. Serta tak lupa kepada tim Gerontik di Departemen Komunitas
(Salami.M.Kep dan Yayat Hidayat, M.Kep) yang telah berkontribusi dalam konten buku ini. Harapan
penyusun, panduan ini dapat bermanfaat dan menjadi bagian dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
di Universitas„Aisyiyah Bandung. Aamiin.
B. KOMPETENSI :
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien kelompok lansia baik
dalam tatanan individu, kelompok baik di rumah maupun institusional
C. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran
Lulusan
S10: Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri.
S12: Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
budayasesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia.
S13: Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat
klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan
dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas
sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.
P12: Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisis data serta
informasi asuhan keperawatan.
KK1: Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan
kelompok baik sehat, sakit, dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio,
psiko, sosial kultural, dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient
safety), sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan
- Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien lansia (S13, P12,
KK5,KU8)
- Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gerontik (S12, S13, P12,
KK1,KK5, KK6, KK7, KU1, K U2, KU3)
E. METODE PRAKTIKUM
Pelaksanaan praktikum dilakukan sesuai Rancangan Pembelajaran Semester (RPS).
Metode yang dilaksanakan dalam praktikum adalah : Demonstrasi dan praktium
mandiri
F. METODE EVALUASI
Metode Evaluasi dalam praktikum ini adalah uji keterampilan psikomotor dari bahan
kajian dan menggunakan format cek list yang telah disediakan program studi
G. REFERENSI
1. Departemen Kesehatan RI. (2008). Posbindu PTM. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit
Tidak Menular. Jakarta
2. Departemen Kesehatan RI. (2010). Pedoman pembinaan kesehatan usia lanjut bagi
petugas kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat.Departemen Kesehatan RI.
3. Departemen Kesehatan RI. (2010). Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di
Kelompok Lanjut Usia, Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat.Departemen Kesehatan RI.
4. Jamiat N (2014) Range Of Motion (ROM) effect to reduce of pain and to increase the
activity of daily living (ADL) in Elderly with mobilization disorder due to
rheumatic in Pasirgunung Selatan Depok dalam Proceeding International
Nursing Conference in Bandung at October, 22 – 23, 2014
5. Kushariyandi. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika
6. Maryam,RS. 2006. Keperawatan pada lansia. Jakarta : EGC
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan metode pengkajian pada klien lansia
2. Mahasiswa mampu menyebutkan langkah-langkah pengkajian pada klien lansia
3. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian khusus pada klien lansia
denganformat khusus lansia
4. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada lansia
5. Mahasiswa mampu menentukan masalah keperawatan pada lansia
6. Mahasiswa mampu menentukan jenis intervensi pada klien lansia
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Pendidikan terakhir :
Tempat/tgl lahir : Diagnosa Medis :
Jenis Kelamin : (bila ada)
Status Perkawinan : Alamat :
Agama :
Suku Bangsa :
2. Eliminasi
a. BAK
❖ Frekuensi dan waktu :
❖ Kebiasaan BAK malam hari :
b. BAB
❖ Frekuensi dan waktu :
❖ Konsistensi :
❖ Keluhan yang berhubungan dengan BAB :
❖ Pengalaman memakai Laxatif/Pencahar :
3. Personal
Higiene
a.Mandi
❖ Frekuennsi dan waktu mandi :
❖ Pemakaian sabun (ya/tidak) :
b. Oral Higiene
❖ Frekuensi dan waktu gosok gigi :
Menggunakan pasta gigi :
c. Cuci Rambut
❖ Frekuensi :
a. Keluhan utama
c. Faktor Pencetus
f. Upaya mengatasi :
❖ Pergi ke RS/klinik pengobatan/dokter praktek
❖ Pergi ke Bidan/perawat
❖ Mengkonsumsi obat-obatan sendiri
❖ Mengkonsumsi obat-obatan tradisional
❖ Lain-lain :
2. Riwayat Kesehatan Masa
Lalu a.Penyakit yang pernah
di derita :
c. Riwayat kecelakaan :
b. BB/TB :
c. Rambut :
d. Mata :
e. Telinga :
g. Dada :
h. Abdomen :
i. Kulit :
j. Ekstrimitas atas :
k. Ekstrimitas bawah :
2. Penerangan :
3. Sirkulasi udara :
7. Pembuangan sampah :
10. Privasi :
1. PENGKAJIAN PSIKOGERONTIK
MELIPUTI :
4. Pendengaran berkurang
5. Telinga Berdenging
C. Fungsi Paru (pernapasan)
6. Batuk lama disertai keringat
malam
7. Sesak napas
8. Berdahak/sputum
D. Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar-debar
10. Cepat lelah
11. Nyeri dada
E. Fungsi pencernaan
12. Mual/muntah
F. 13. Nyeri ulu hati
14. Makan dan minum banyak
(berlebihan)
15. Perubahan kebiasaan buang air
besar (mencret atau sembelit)
G. Fungsi Pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan
17. Nyeri pinggang atau tulang
Belakang
18. Nyeri persendian/bengkak
H. Fungsi Persyarafan
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki
atau tangan
20. Kehilangan rasa
21. Gemetar/tremor
Analisis Hasil
Skor : < 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s/d masalah kesehatan kronis ringan
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam menjalankan aktivitas
kehidupan sehari hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang
lain. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi actual klien dan bukan pada kemampuan, artinya
jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan fungsi
meskipun ia sebenarnya mampu.
✓ Alat yg digunakan untuk menentukan hasil tindakan dan prognosis pada lanjut usia dan penyakit kronis.
✓ Meliputi keadekuatan 6 fungsi : mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan makan
✓ Untuk mendeteksi tingkat fungsional klien (mandiri atau tergantung)
✓ Mandiri → dilakukan sendiri
INDEKS KATZ
Kategori KRITERIA
A Kemandirian dalam semua hal, KECUALI SATU dari fungsi
tersebut
B Kemandirian dalam semua hal, KECUALI MANDI dan SATU fungsi
tambahan
C Kemandirian dalam semua hal, KECUALI MANDI, BERPAKAIAN dan
SATU fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua hal, KECUALI MANDI, BERPAKAIAN, KE
KAMAR KECIL dan SATU fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua hal, KECUALI MANDI, BERPAKAIAN, KE
KAMAR KECIL, BERPINDAH dan SATU fungsi tambahan
F Ketergantungan dari ke ENAM fungsi tersebut
Analisis hasil :
Point : 13-17 : mandiri
Point : 0-12 : ketergantungan
Keterangan
Nilai 4 = mampu melakukan aktifitas dengan lengkap
Nilai 3 = mampu melakukan aktifitas dengan bantuan
Nilai 2 = mampu melakukan aktifitas dengan bantuan maksimal
Nilai 1 = tidak mampu melakukan aktifitas
• Pemeriksaan status mental → memberikan sampel perilaku dan kemampuan mental dalam
fungsi intelektual.
• Pemeriksaan status mental → pengkajian pada tingkat kesadaran, perhatian, keterampilan
berbahasa, ingatan interpretasi bahasa, keterampilan menghitung dan menulis, kemampuan
konstruksional
• Pengujian status mental bisa digunakan klien yang beresiko delirium
MELIPUTI :
( SPMSQ )
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien berdasarkan
daya orientasi terhadap waktu, orang, tempat, serta daya ingat.
Petunjuk : isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan respons klien
No Item pertanyaan Benar Salah
Jam berapa sekarang?
Jawab : ………………………………………..
Tahun berapa sekarang?
Jawab : …………………………………………
Kapan Bapak/Ibu lahir?
Jawab : …………………………………………
Berapa umur bapak/ibu sekarang?
Jawab : …………………………………………
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2023 Page 25
Dimana alamat bapak/ibu sekarang?
Jawab : …………………………………………
Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama
bpk/ibu?
Jawab : ………………………………………
Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama
bpk/ibu?
Jawab : ………………………………………
Tahun berapa hari kemerdekaan Indonesia?
Jawab : …………………………………………
Siapa nama presiden republik Indonesia sekarang?
Jawab : ………………………………………
Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1?
Jawab : ………………………………………
JUMLAH BENAR
Analisis hasil :
Salah 0 – 3 = Intelektual utuh
Salah 4 – 5 = Kerusakan intelektual ringan
Salah 6 – 8 = Kerusakan intelektual sedang
Salah 9 – 10 = Kerusakan intelektual berat
• Menguji aspek kognitif dari fungsi mental : orientasi, registrasi, perhatian, kalkulasi,
mengingat kembali dan bahasa
• Pemeriksaan bertujuan untuk melengkapi dan nilai, tetapi tdk dapat digunakan untuk tujuan
diagnostik.
• Berguna untuk mengkaji kemajuan klien
Analisa hasil :
Terganggu nilai 1
Normal nilai 0
Alat pengkajian ini membantu anda mengevaluasi resiko jatuh. Nilai diatas 4 menunjukkan
perlunya intervensi
Aspek 4 3 2 1 Nilai
pasien
Usia >80 70-79
Status mental Konfusi Konfusi atau
Intermiten disorientasi
atau setiap waktu
disorientasi
Eliminasi Mandiri dan Memerlukan Kateter
tidak bantuan menetap
menderita atau ostomi
inkontinensia
Riwayat Riwayat jatuh Telah jatuh
tiga kali atau 1 sampai 2 x
lebih
Tingkat aktivitas Tirah baring Turun dari Bisa ke
tempat tidur km.mandi
dengan
bantuan
Gaya berjalan dan Berdiri atau Hipotensi Gaya
keseimbangan berjalan ortostatik berjalan
dengan spastik atau
keseimbangan tertatih
yang buruk
Obat-obatan* Tiga jenis atau 2 jenis 1
lebih obat-obatan Jenis
obat-obatan obat-obatan
Jumlah skor
RELAKSASI PROGRESIF
Capaian Pembelajaran :
- Mahasiswa mampu menjelaskan proses perawatan pada pasien lansia dan
terapimodalitas pada lansia (S12, S13, KK1, KU1)
- Mahasiswa mampu mempraktikkan terapi modalitas pada lansia (S13, KK1,
KK6,KK7, KU2, KU3)
- Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien lansia (S13, P12,
KK5,KU8)
- Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gerontik (S12, S13, P12,
KK1,KK5, KK6, KK7, KU1, K U2, KU3)
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan manfaat relaksasi progresif
2. Mahasiswa mampu menyebutkan persiapan relaksasi progresif
3. Mahasiswa mampu menyebutkan langkah-langkah relaksasi progresif
4. Mahasiswa mampu melakukan relaksasi progresif
PROGRESIFPETUNJUK PELAKSANAAN :
1. Teknik relaksasi otot sebaiknya dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi hari jam 09.00 WIB dan sore hari
Jam 4.00 sore WIB
2. Teknik relaksasi otot sebaiknya dilakukan pada 10 kelompok otot tubuh sesuai petunjuk
secaraberurutan. Jika ada yang terlupa maka boleh melakukan kembali latihan pada kelompok
otot yang terlupakan
3. Teknik relaksasi otot sebaiknya dilakukan minimal 1 jam setelah makan.
PERSIAPAN :
1. Lakukan teknik relaksasi otot di kamar atau ruangan yang bebas dari gangguan orang lain
ataukeributan
2. Pakailah baju yang longgar, lepaskan ikat pinggang, kaca mata
3. Yakinkan anda berbaring dengan posisi yang nyaman dan tutuplah mata anda
4. Mulailah dengan latihan nafas dalam dengan cara tarik nafas panjang, tahan sebanyak 3 hitungan
lalu keluarkan nafas perlahan lahan sambil mengatakan dalam hati ” badan menjadi lemas
dan nyaman”.
5. Ulangi latihan nafas dalam sebanyak 3 kali sehingga anda merasa tubuh anda menjadi
semakinlemas.
6. Sekarang mulailah melakukan teknik relaksasi otot. Selama melakukan teknik relaksasi otot
bernafaslah dengan perlahan lahan.
a. Kepalkan dan kencangkan kedua pergelangan tangan sekuat yang anda bisa, dan rasakan
ketegangan pada jari jari dan telapak tangan anda sambil menghitung mundur dalam hati dimulai
dari 5...4...3...2...1...
b. Lepaskan kepalan tangan anda dan rasakan jari jari tangan dan telapak tangan anda menjadi
lemas dan semua ketegangan pada jari jari dan telapak tangan anda hilang.
c. Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan otot pergelangan tangan sekali lagi, rasakan
perbedaan antara tegang dan lemas dan rasakan jari jari dan pergelangan tangan anda
menjadisemakin lemas.
a. Tekuk telapak tangan anda ke atas dengan jari jari terbuka sekuat yang anda bisa, dan
rasakanketegangan pada lengan bawah anda sambil menghitung mundur dalam hati dimulai
dari 5...4...3...2...1...
b. Lemaskan dan luruskan telapak tangan anda, rasakan lengan bawah anda dan telapak
tangan anda menjadi lemas dan semua ketegangan pada lengan bawah dan telapak tangan anda
hilang.
c. Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan otot lengan bawah anda sekali lagi, rasakan
perbedaan antara tegang dan lemas serta rasakan lengan bawah dan telapak tangan anda
menjadi semakin lemas.
Gambar 2.a. Menegangkan otot lengan bawah Gambar 2.a. Melemaskan otot lengan bawah
a. Kepalkan tangan anda dan tekuk situ anda ke atas sehingga otot lengan atas anda terasa
kencang dan tegang, sambil menghitung mundur dalam hati dimulai dari
5...4...3...2...1...
b. Lemaskan dan luruskan siku dan jari jari anda, rasakan lengan atas anda menjadi lemas
dansemua ketegangan pada lengan atas anda hilang.
c. Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan ototsiku dan lengan atas anda sekali lagi,
rasakanperbedaan antara tegang dan lemas dan rasakan lengan atas anda menjadi semakin
lemas.
a. Angkat kedua bahu anda ke atas seolah olah akan menyentuh telinga, rasakan ketegangan
pada bahu anda sambil menghitung mundur dalam hati dimulai dari 5...4...3...2...1...
b. Lemaskan bahu anda, rasakan semua ketegangan pada bahu anda hilang.
c. Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan otot bahu anda sekali lagi, rasakan
perbedaanantara tegang dan lemas serta rasakan bahu anda menjadi semakin lemas.
Gambar 4.a. Menegangkan otot bahu Gambar 4.b. Melemaskan otot bahu
a. Tekuk leher dan kepala anda ke belakang hingga menekan bantal, rasakan ketegangan pada leher
dan kepala bagian belakang anda sambil menghitung mundur dalam hati dimulai dari
5...4...3...2...1...
b. Lemaskan dan luruskan leher dan kepala anda, rasakan semua ketegangan pada leher dan kepala
bagian belakang anda hilang.
Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan otot leher dan kepala anda ke belakang
sekali lagi, rasakan perbedaan antara tegang dan lemas serta rasakan leher dan kepala anda
menjadisemakin lemas.
c. Tekuk leher dan kepala anda ke depan hingga menyentuh dada, rasakan ketegangan pada
leherdan kepala bagian depan anda sambil menghitung mundur dalam hati dimulai dari
5...4...3...2...1...
d. Lemaskan dan luruskan leher dan kepala anda, rasakan semua ketegangan pada leher dan kepala
bagian depan anda hilang.
Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan otot leher dan kepala anda ke depan sekali
lagi, rasakan perbedaan antara tegang dan lemas serta rasakan leher dan kepala anda
menjadi semakin lemas.
Gambar 5.c Menekuk kepala ke depan Gambar 5.d. Melemaskan kepala dan leher
e. Katupkan rahang dan gigi anda sekuat kuatnya, rasakan ketegangan pada pipi dan mulut
andasambil menghitung mundur dalam hati dimulai dari 5...4...3...2...1...
f. Lemaskan otot rahang anda, rasakan semua ketegangan pada pipi dan mulut anda hilang.
Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan otot rahang anda sekali lagi, rasakan
perbedaan antara tegang dan lemas serta rasakan otot pipi dan mulut anda menjadi semakin
lemas.
g. Kuncupkan bibir anda kedepan sekuat kuatnya, rasakan ketegangan pada bibir anda
sambilmenghitung mundur dalam hati dimulai dari 5...4...3...2...1...
h. Lemaskan otot bibir anda, rasakan semua ketegangan pada bibir anda hilang.
Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan otot bibir anda sekali lagi, rasakan
perbedaanantara tegang dan lemas serta rasakan otot bibir anda menjadi semakin lemas.
Gambar 7.a. Melengkungkan punggung ke belakang Gambar 7.b. Melemaskan otot punggung
Gambar 8.a. Menegangkan otot dada Gambar 8.b. Melemaskan otot dada
a. Tarik nafas dalam dan tarik perut anda ke dalam lalu keluarkan nafas perlahan lahan dan rasakan
ketegangan pada otot perut anda sambil menghitung mundur dalam hati dimulai dari
5...4...3...2...1...
b. Lemaskan otot perut anda, rasakan semua ketegangan di perut anda hilang.
c. Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan otot perut anda dengan nafas dalam sekali
lagi,rasakan perbedaan antara tegang dan lemas serta rasakan perut anda menjadi semakin
lemas.
Gambar 9.a. Menegangkan otot perut Gambar 9.b. Melemaskan otot perut
Gambar 10.a. Menekuk pergelangan kaki ke atas Gambar 10.b. Melemaskan pergelangan kaki
c. Tekuk pergelangan kaki anda ke bawah ke arah kasur, rasakan ketegangan pada betis dan paha
anda sambil menghitung mundur dalam hati dimulai dari 5...4...3...2...1...
d. Lemaskan pergelangan kaki anda, dan rasakan semua ketegangan pada betis dan paha
anda hilang.
Ulangi gerakan menegangkan dan melemaskan otot kaki anda ke bawah sekali lagi, rasakan
perbedaan antara tegang dan lemas serta rasakan otot betis dan paha anda menjadi semakin
lemas.
Capaian Pembelajaran :
- Mahasiswa mampu menjelaskan proses perawatan pada pasien lansia dan
terapimodalitas pada lansia (S12, S13, KK1, KU1)
- Mahasiswa mampu mempraktikkan terapi modalitas pada lansia (S13, KK1,
KK6,KK7, KU2, KU3)
- Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien lansia (S13, P12,
KK5,KU8)
- Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gerontik (S12, S13, P12,
KK1,KK5, KK6, KK7, KU1, K U2, KU3)
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi relaksasi
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan relaksasi
3. Mahasiswa mampu menyebutkan manfaat relaksasi
4. Mahasiswa mampu menyebutkan persiapan relaksasi autogenik
5. Mahasiswa mampu menyebutkan langkah-langkah relaksasi autogenik
6. Mahasiswa mampu melakukan relaksasi autogenik
Materi :
1. Defianisi Relaksasi
Relaksasi adalah salah satu terapi psikologi untuk mengurangi tekanan dan kecemasan.
Gerakan kedua adalah gerakan untuk melatih otot tangan bagian belakang. Gerakan ini dilakukan dengan
cara menekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga otot-otot di tangan
bagianbelakang dan lengan bawah menegang, jari-jari menghadap ke langit-langit
Gerakan ketiga adalah untuk melatih otot-otot Biceps. Otot biceps adalah otot besar yang terdapat
di bagian atas pangkal lengan. Gerakan ini diawali dengan menggenggam kedua tangan sehingga
menjadikepalan kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot-otot biceps akan menjadi
tegang.
Gerakan kelima sampai ke delapan adalah gerakan-gerakan yang ditujukan untuk melemaskan otot-
otot di wajah. Otot-otot wajah yang dilatih adalah otot-otot dahi, mata, rahang, dan mulut. Gerakan
untuk dahidapat dilakukan dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai ototototnya terasa dan
kulitnya keriput.Gerakan yang ditujukan untuk mengendurkan otot-otot mata diawali dengan menutup
keras-keras matasehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan
gerakan mata
Gerakan kedelapan ini dilakukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Bibir dimoncongkan
sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut.
Gerakan kesembilan (gambar 7) dan gerakan kesepuluh (gambar 7) ditujukan untuk merilekskan
otot-otot leher bagian depan maupun belakang. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru
kemudian otot leher bagian depan. Klien dipandu meletakkan kepala sehingga dapat beristirahat,
kemudian diminta untuk menekankan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa
sehinggaklien dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.
Sedangkan gerakan kesepuluh bertujuan untuk melatih otot leher bagian depan (lihat gambar 7).
Gerakan ini dilakukan dengan cara membawa kepala ke muka, kemudian klien diminta untuk
membenamkan dagu ke dadanya. Sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka.
Gerakan kesebelas bertujuan untuk melatih otot-otot punggung. Gerakan ini dapat dilakukan dengan cara
mengangkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian punggung dilengkungkan, lalu busungkan dada sehingga
tampak seperti pada gambar 6. Kondisi tegang dipertahankan selama 10 detik, kemudian rileks. Pada saat
rileks, letakkan tubuh kembali ke kursi, sambil membiarkan otot-otot menjadi lemas.
Gerakan berikutnya adalah gerakan keduabelas, dilakukan untuk melemaskan otototot dada. Pada
gerakan ini, klien diminta untuk menarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
Setelah latihan otot-otot dada, gerakan ketigabelas bertujuan untuk melatih otot-otot perut. Gerakan ini
dilakukan dengan cara menarik kuat-kuat perut ke dalam, kemudian menahannya sampai perut menjadi
kencang dank eras. Setelah 10 detik dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali seperti gerakan awal
untuk perut ini. Gerakan 14 dan 15 adalah gerakan-gerakan untuk otot-otot kaki. Gerakan ini dilakukan
secara berurutan.
Gerakan keempat belas bertujuan untuk melatih otot-otot paha, dilakukan dengan cara meluruskan
kedua belah telapak kaki (lihat gambar delapan) sehingga otot paha terasa tegang. Gerakan ini
dilanjutkan dengan mengunci lutut (lihat gambar delapan), sedemikian sehingga ketegangan pidah ke
otot-otot betis. Sebagaimana prosedur relaksasi otot, klien harus menahan posisi tegang selama 10
detik baru setelah itu melepaskannya. Setiap gerakan dilakukan masing-masing dua kali.
SENDI (RANGE OF
MOTION /ROM)
Capaian Pembelajaran :
- Mahasiswa mampu menjelaskan proses perawatan pada pasien lansia dan
terapimodalitas pada lansia (S12, S13, KK1, KU1)
- Mahasiswa mampu mempraktikkan terapi modalitas pada lansia (S13, KK1,
KK6,KK7, KU2, KU3)
- Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien lansia (S13, P12,
KK5,KU8)
- Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gerontik (S12, S13, P12,
KK1,KK5, KK6, KK7, KU1, K U2, KU3)
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi ROM
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan ROM
3. Mahasiswa mampu menyebutkan manfaat ROM
4. Mahasiswa mampu menyebutkan persiapan ROM
5. Mahasiswa mampu menyebutkan langkah-langkah ROM
6. Mahasiswa mampu melakukan ROM
Materi :
A. Pengertian
Latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan peregangan otot,
dimana klien menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal
baik secara aktif ataupun pasif.
B. Tujuan
•Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas (kelenturan) dan kekuatan otot,
•Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan, mencegah kontraktur dan
kekakuanpada sendi.
1. Leher:
Flexi – Ekstensi – Hiperekstensi – Lateral Flexi
Arahkan kepala kekiri dan ke kanan secara bergantian selama 10 kali hitungan
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 49
4. Eksternal-Internal Rotasi
a. Atur posisi lengan disamping badan.
b. Putar lengan kearah depan tubuh (lakukan pada lengan kanan dan kiri)
c. Kembalikan ke posisi semula
d. Putar lengan kearah belakang tubuh (lakukan pada lengan kanan dan kiri)
e. Kembalikan ke posisi semula
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 50
5. Flexi dan E xtensi Siku
a. Atur posisi lengan dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
tanganmengarah ke tubuhnya.
b. Tekuk siku sehingga tangannya mendekat bahu.
c. Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 51
7. Flexi dan Extensi Jari – Jari
a. Bengkokkan ( tekuk ) jari – jari kebawah.
b. Luruskan jari – jari kaki ke belakang.
c. Kembalikan ke posisi semula.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 52
8. Fleksi – Ekstensi, Eksternal dan Internal Rotasi Panggul
a. Arahkan kaki ke depan dan ke belakang
b. Arahkan kaki ke samping kiri dan ke kanan
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 53
9. Abduksi dan adduksi Panggul
a. Putar kaki menjauhi tubuh.
b. Putar kaki kearah tubuh
c. Kembalikkan keposisi semula.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 54
PENILAIAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR ROM
No Kemampuan 3 2 1 0
Persiapan
1. Menyiapkan Klien
2. Menyiapkan Lingkungan
3. Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan
4. Memberikan kesempatan bertanya
Pelaksanaan
5. Mengucapkan Basmalah
6. Menarik nafas dalam 3 kali
7. Melakukan gerakan leher
8. Melakukan gerakan fleksi dan ekstensi bahu
9. Melakukan gerakan abduksi dan adduksi
10. Melakukan gerakan Ekxternal dan internal rotasi
11. Melakukan Fleksi dan Ekstensi siku
12. Melakukan gerakan Pronasi dan supinasi siku
13. Melakukan gerakan Fleksi dan Ekstensi jari-jari
14. Melakukan gerakan Fleksi dan Ekstensi panggul
15. Melakukan gerakan Abduksi dan adduksi panggul
16. Melakukan gerakan Fleksi dan ekstensi lutut
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 55
17. Melakukan gerakan Rotasi kaki dan telapak kaki
18. Menarik nafas dalam 3 x
19. Membaca hamdalah
Penutup
20 Memberikan feedback
21 Mengukur Tekanan Darah
22 Mendokumentasikan kegiatan
23 Cuci tangan
Nilai 3 bila dilakukan sempurna
Nilai 2 bila dilakukan hampir sempurna Nilai akhir = Nilai yang diperoleh x
100Nilai 1 bila dilakukan kurang sempurna 68
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 56
UNIT 5
LATIHAN KESEIMBANGAN
Capaian Pembelajaran :
- Mahasiswa mampu menjelaskan proses perawatan pada pasien lansia dan terapi
modalitas pada lansia (S12, S13, KK1, KU1)
- Mahasiswa mampu mempraktikkan terapi modalitas pada lansia (S13, KK1,
KK6,KK7, KU2, KU3)
- Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien lansia (S13, P12,
KK5,KU8)
- Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gerontik (S12, S13, P12,
KK1,KK5, KK6, KK7, KU1, K U2, KU3)
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi latihan keseimbangan
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan latihan keseimbangan
3. Mahasiswa mampu menyebutkan klasisifikasi keseimbangan
4. Mahasiswa mampu menyebutkan persiapan alat ukur keseimbangan
5. Mahasiswa mampu menyebutkan langkah-langkah latihan keseimbangan
6. Mahasiswa mampu melakukan latihan keseimbangan
Materi :
A. DEFINISI
Balance exercise atau Latihan keseimbangan adalah latihan khusus yang ditujukan
untukmembantu meningkatkan kekuatan otot pada anggota bawah (kaki) dan untuk
meningkatkan sistem vestibular/keseimbangan tubuh.
Balance exercise, yaitu aktivitas fisik yang dilakukan untuk meningkatkan kestabilan
tubuh dengan meningkatkan kekuatan otot ekstrimitas bawah (Nyman, 2007)
B. TUJUAN
Latihan keseimbangan sangat penting pada lansia (lanjut usia) karena latihan ini sangat
membantu mempertahankan tubuhnya agar stabil sehingga mencegah terjatuh yang
sering terjadi pada lansia.
Latihan balance exercise yang dilakukan 3 kali seminggu selama 3 minggu dapat
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 57
menimbulkan kontraksi otot pada lansia yang kemudian dapat mengakibatkan
peningkatan serat otot (hipertropi), serat otot yang hipertropi ini mengalami
peningkatan komponen sistem metabolisme fosfagen, termasuk ATP dan fosfokreatin
sehingga dapat meningkatkan kekuatan otot pada lansia.
Dengan adanya peningkatan kekuatan otot ini maka dapat meningkatkan
keseimbangan postural pada lansia.
D. KLASIFIKASI
Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu :
1. Keseimbangan statis.
Keseimbangan statis adalah kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan
padaposisi tetap (sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan
keseimbangan).
2. Keseimbangan dinamis.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 58
Adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan ketika bergerak.
Keseimbangan dinamis adalah pemeliharaan pada tubuh melakukan gerakan atau
saat berdiri pada landasan yang bergerak (dynamic standing) yang akan
menempatkan ke dalam kondisi yang tidak stabil. Keseimbangan merupakan
interaksi yang kompleks dari integrasi sistem sensorik (vestibular, visual, dan
somatosensorik termasukproprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan
jaringan lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik,
sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap
perubahankondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti
usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman
terdahulu.
Normal skor : 56
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 61
Gerakan Inti Latihan Keseimbangan
No Penjelasan Gerakan
1 Pemanasan
Pemanasan dapat dilakukan dengan 5 menit berjalan
untuk menghangatkan otot dan mempersiapkan tubuh
untuk latihan dan mencegah cedera.
2 Inti
a. Squarts
- Berdiri di depan kursi tanpa pegangan dengan kaki
sejajar dengan bahu, kedua lengan direntangkan
didepan badan.
- Duduk secara perlahan di kursi sampai hitungan ke
4.
- Jeda. Kemudian, hitungan dua, naik kembali
perlahan ke posisi berdiri. Luruskan.
- Ulangi 10 kali. Istirahat 1-2 menit.
b. Toe Stands
- Berdiri dengan kaki selebar bahu di belakang kursi,
gunakan kursi untuk keseimbangan.
- Hitungan empat, perlahan kaki menjinjit, tahan 2-4
detik.
- Untuk empat hitungan, perlahan tumit turun kembali
ke lantai.
- Ulangi 10 kali. Beristirahat selama 1- 2 menit.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 62
c. Finger Marching
Gerakan 1.
Bayangkan ada dinding langsung ada didepan. Lalu
tangan diatas kepala berusaha menahan sambil
menggeliatkan jari-jari selama 10 detik.
Ulangi 3 kali
Gerakan 2.
Mencoba menyentuh dua tangan dibelakang punggung.
Jika bisa raihlah siku berlawanan. Tahan posisi selama
10 detik. Bergantian tangan kanan dan kiri.
Gerakan 3
Lengan seperti menenun didepan tubuh hingga sejajar
dengan bahu. Lalu bahu meringkuk ke depan. Rasakan
peregangan tangan dan punggung. Tahan selama 10 detik.
Ulangi selama 3 kali.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 63
d. Hip Abduction
- Berdiri di belakang kursi, berpegangan ke kursi.
- Perlahan angkat kakikanan ke samping, kaki kiri
tetap lurus.
- Jeda. Empat hitungan kaki kembali perlahan untuk
turun ke tanah.
- Ulangi 10 kali dengan kaki kanan dan kaki kiri.
Beristirahat 1-2 menit.
e. Knee Extention
- Duduk di kursi tanpa pegangan.
- Perlahan angkat kaki kanan kedepan hingga lutut
lurus.
- Jeda. Kemudia empat hitungan perlahan turunkan
kaki kembali.
- Ulangi 10 kali dengan kaki kanan dan kaki kiri.
Istirahat 1-2 menit.
f. Knee Curl
- Berdiri di belakang kursi, berpegangan.
- Perlahan tekuk kaki kanan kebelakang hingga
menyentuh bagian bokong.
- Jeda. Empat hitungan, perlahan turunkan kaki.
- Ulangi 10 kali dengan kaki kanan dan kaki kiri.
Istirahatkan 1-2 menit.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 64
3 Pendinginan
a. Quadriceps Stretch
- Berdiri di samping kursi, berpegangan.
- Tekuk kaki kanan ke belakang dengan tangan kanan.
- Tahan 20 sampai 30 hitungan. Ulangi pada kaki kiri.
b. Hamstring/Calf Stretch
- Duduk di kursi, lalu luruskan lutut ke depan.
- Perlahan bungkukan badan ke arah lutut kanan.
Tahan 20 sampai 30 hitungan.
- Lepaskan peregangan, ulangi pada kaki kiri.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 65
Latihan keseimbangan di lakukan secara perlahan dan apabila sudah terasa lelah
padapertengahan latihan, maka diharapkan untuk berhenti 1 sampai 2 menit, lalu
lanjutkankembali.
PENILAIAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR LATIHAN KESEIMBANGAN
No Kemampuan 3 2 1 0
Persiapan
1. Menyiapkan Klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan
4. Memberikan kesempatan bertanya
Pelaksanaan
5. Mengucapkan Basmalah
6. Menarik nafas dalam 3 kali
7. Pemanasan : berjalan kaki ditempat
8. Melakakukan gerakan Squarts
9. Melakukan gerakan Toe Stands
10. Melakukan gerakan Finger Marching
11. Melakukan gerakan Hold Back hand
12. Melakukan gerakan Shoulder
13. Melakukan gerakan Hip Abduction
14. Melakukan gerakan Knee Extention
15. Melakukan gerakan Knee Curl
16. Melakukan gerakan Quadricept Strech
17. Melakukan gerakan Hamstring/Calf Strech
18 Melakukan gerakan Chest and arm strech
19 Melakukan gerakan Neck strech
20 Melakukan gerakan Upperback
21 Melakukan gerakan shoulder strech
22 Menarik nafas dalam 3 x
23. Membaca hamdalah
Penutup
24 Memberikan feedback
25 Mengukur Tekanan Darah
26 Mendokumentasikan kegiatan
27 Cuci tangan
Nilai 3 bila dilakukan sempurna
Nilai 2 bila dilakukan hampir sempurna Nilai akhir = Nilai yang diperoleh x
100Nilai 1 bila dilakukan kurang sempurna 81
Nilai 0 bila tidak dilakukan
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 66
UNIT 6
KEGEL EXERCISE
Capaian Pembelajaran :
- Mahasiswa mampu menjelaskan proses perawatan pada pasien lansia dan
terapimodalitas pada lansia (S12, S13, KK1, KU1)
- Mahasiswa mampu mempraktikkan terapi modalitas pada lansia (S13, KK1,
KK6,KK7, KU2, KU3)
- Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien lansia (S13, P12,
KK5,KU8)
- Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gerontik (S12, S13, P12,
KK1,KK5, KK6, KK7, KU1, K U2, KU3)
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi Kegel Exercise
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan Kegel exercise
3. Mahasiswa mampu menyebutkan manfaat Kegel Exercise
4. Mahasiswa mampu menyebutkan persiapan alat untuk Kegel Exercise
5. Mahasiswa mampu menyebutkan langkah-langkah Kegel Exercise
6. Mahasiswa mampu melakukan Kegel exercise
Materi :
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 67
Kegel eksercise adalah latihan otot panggul yang berperan dalam mengendalikan perkemihan
dan anus. Latihan yang dilakukan dengan mengencangkan ( kontraksi ) dan mengendurkan (
relaksasi ) secara bergantian pada otot-otot panggul
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 68
penurunan kekuatan pada masa lansia.
Pada usia 50-60 tahun kekuatan otot
manusia tinggal 80 %. Pada wanita
khususnya penurunan kekuatan otot ini
akan terjadi lebih signifikan
dikarenakan proses melahirkan yang
menyebabkan terjadinya penguluran
pada otot otot dasar panggul.
Penguluran ini akan berdampak dengan
penurunan rekruitmen motor unit dan
berdampak pada penurunan kekuatan
otot dasar panggul. Seperti telah
diketahui bahwa otot dasar panggul
banyak fungsinya pada wanita seperti
menopang uterus, kandung kencing dan
mengatur reflek keluarnya urin. Salah
satu gangguan yang akan muncul
karena penurunan kekuatan otot dasar
panggul adalah munculnya stress
urinary incontinence.
3. Kelahiran multi para (Ichsani,2010).
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 69
dikembangkan dan dilakukan pada lansia yang mengalami masalah inkotinensia stress
yaitu pengeluaran urine tidak terkontrol akibat bersin, batuk, tertawa atau melakukan
latihan jasmani dan inkontinensia urgensi.
E. Prinsip Senam Kegel
Memperkuat otot-otot merentang dari belakang sampai depan tulang panggul dan
mengitari bukaan vagina serta rektum ( Leyner, 2006). Latihan Kegel memperbaiki fungsi
otot dasar panggul yaitu rangkaian otot dari tulang panggul sampai tulang ekor (Widiastuti,
2011).
F. Indikasi Senam Kegel
Latihan ini biasanya dianjurkan bagi mereka yang mengalami gangguan
mengendalikan perkemihan , seperti sering mengompol, kebocoran ( merembes), dan
desakan berkemih yang tidak bisa ditahan ( latihan-latihan tersebut efektif untuk kedua
jenis inkontinensia tersebut baik tipe urgensi maupun tipe stres )
Kaum pria yang memiliki masalah nyeri dan pembengkakan karena pembesaran dan
radang kelenjar prostat (benign prostatic hyperplasia dan prostatitis), inkontinensia urin,
ataupun ejakulasi dini juga dapat mempraktekkan senam Kegel.
2. Pastikan melatih otot yang tepat. Otot yang akan dilatih adalah daerah panggul
khususnyaotot berkemih.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 70
3. Sebagai latihan awal, lakukan latihan pernafasan dengan menarik nafas dalam dan
hembuskan secara perlahan. Lakukan sebanyak 5-10 kali.
4. Berbaringlah diatas matras dengan posisi kaki fleksi dan sedikit diregangkan.
5. Lakukan latihan nafas kembali dengan menarik nafas dalam dan hembuskan secara
perlahan.Lakukan sebanyak 5-10 kali.
6. Tariklah nafas dalam kembali dan kerutkan pelvis, tahan keinginan kencing dan tahan
selama 5 hitungan.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 71
9. Lakukan gerakan yang sama seperti gerakan pertama dengan menahan keinginan kencing.
10. Istirahatkan sejenak dan lakukan kembali gerakan tersebut sebanyak 5 kali.
11. Masih dalam keadaan berbaring, lakukan sikap lilin dan lakukan gerakan seperti
gerakanpertama dengan menahan keinginan kencing.
12. Istirahatkan sejenak dan lakukan kembali gerakan tersebut sebanyak 5 kali.
13. Konsultasikan kepada petugas kesehatan secara berkala.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 72
cara :
a. Cepat : Kontraksi-relakskontraksi- relaks-dst
b. Lambat : Tahan kontraksi 3-4 detik, dengan hitungan kontraksi-2-
3-4-relaks, istirahat-2-3-4, kontraksi-2-3-4 relaks-istirahat-dst.
Adapun desain latihan disusun sebagai berikut (Ichsani, 2010) :
1. Latihan seri gerakan cepat disusul dengan gerakan lambat dengan frekuensi sama
banyak.Misalnya : - 5 kali kontraksi cepat - 5 kali kontraksi lambat. Latihan ini
dikerjakan padaberbagai posisi, yaitu sambil berbaring, sambil duduk, sambil
merangkak, berdiri, jongkok, dll. Harus dirasakan bahwa pada posisi apapun otot
yang berkontraksi adalah
otot dasar panggul.
2. Jangan harapkan keberhasilan akan segera muncul, karena otot dasar panggul dan otot
Sfingter yang lemah, serta tak biasa dilatih, cenderung cepat lelah. Bila keadaan letih
tercapai, maka inkontinensia akan lebih sering terjadi. Oleh karena itu perlu dicari titik
kelelahan pada setiap individu. Caranya dilakukan dengan”trial and error”.Lakukan
kontraksi dengan frekuensi tertentu cepat dan lambat, misalnya 4x atau 5x atau 6x dan
tentukan frekuensi sebelum mencapai titik lelah dan otot menjadi lemah. Yang
terakhir ini dapat di test dengan melakukan digital vaginal self asessment (vaginal
toucher) yaitu, memasukkan 2 jari tangan setelah dilumuri jelly, kedalam vagina. Coba
buka kedua jari arah antero-posterior dan minta pasien melawan gerakan gerakan
tersebut dengan mengkontraksikan otot dasar panggul. Pada jari pemeriksaan akan
terasa tekanan, ini berarti kekuatan otot positif, sekaligus dinilai, kekuatan tersebut
lemah, sedang atau kuat. Ajarkan kepada pasien agar dia mampu melakukan sendiri
digital vaginal self asessment. Bila fasilitas memenuhi, kekuatan otot dasar panggul
dapat diukur dengan suatu alat tertentu.
3. Awali latihan dengan frekuensi latihan kecil, yaitu 3,4 dan 5x kontraksi setiap
seri. Frekuensi kontraksi ini disebut dosis kontraksi dasar. Lakukan pada dosis awal, 10
seri perhari, sehingga bila kontraksi dasar adalah 4x, maka perhari dilakukan kontraksi
4 cepat, 4 lambat, 10x = 80x kontraksi perhari. Ingat tiada hari tanpa latihan. Dosis
kontraksi dasar ditingkatkan setiap minggu, dengan menambahkan frekuensi kontraksi
1x atau 2x, tergantung kemajuan. Lakukan semua dengan perlahan, tak perlu cepat-
cepat. Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text]
Modul Praktikum Page 73
Pada akhir minggu ke IV, sebaiknya telah dicapai 200x kontraksi perhari. Pada
awalnya, latihan terasa berat, tetapi kemudian akan terbiasa dan terasa ringan.
4. Lakukan latihan dimana saja dan kapan saja. Misalnya, saat duduk, berdiri, jalan,
sambil masak,sambil kerja dikantor, sambil mandi, dll. Untuk mengingatkan, buat
tanda kecil dibeberapa tempat/barang yang biasa anda pakai/lihat setiap hari. Misalnya
stiker bulatandibeberapa tempat. Bila anda lihat tanda tersebut, berarti anda harus mulai
latihan kontraksi otot dasar panggul. Bila perlu, minta anggota keluarga untuk
mengingatkan anda. Selama melaksanakan latihan, buatlah catatan harian, yang disebut
sebagai catatan evaluasi kemajuan.
5. Bila telah ada kemajuan, tingkatkan jumlah seri perhari, menjadi 12x, 15x,..dst.
Sebagai target, pada minggu ke 6-8 harus tercapai 300-400x kontraksi perhari. Sebagai
parameter keberhasilan, dapat dipakai :
a. Stop test
b. Frekuensi miksi perhari
c. Volume urine per x miksi (N : 400- 500 ml)
6. Mekanisme peningkatan kekuatan otot dasar panggul terhadap penurunan frekuensi buang
air kecil. Latihan Kegel dapat meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Otot dasar
panggul yang kuat akan menopang uterus, bladder yang berdampak pada peningkatan
kemampuan untuk menahan buang air kecil akibatnya frekuensi buang air kecil dapat
diturunkan.
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 74
PENILAIAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR SENAM KEGEL
No Kemampuan 3 2 1 0
Persiapan
1. Menyiapkan Klien (kosongkan kandung kemih)
2. Menyiapkan peralatan
3. Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan
4. Memberikan kesempatan bertanya
Pelaksanaan
5. Mengucapkan Basmalah
6. Menarik nafas dalam 5 kali
7. Berbaring diatas matras dengan kaki fleksi dan direnggangkan
8. Nafas dalam 5 kali
9. Tarik nafas dalam dan kerutkan pelvis
Dan menahan keinginan kencing. Tahan 5 hitungan
10. Istirahat. Lakukan 5 kali gerakan no 9
11. Angkat pinggul hingga posisi pinggul lebih tinggi dari kepala
12. Istirahat. Lakukan 5 kali no. 11
13. Lakukan sikap lilin, kaki membentuk 90 derajat dengan badan
14. Istirahat. Lakukan gerakan no. 13 sebanyak 5 kali
15. Menarik nafas dalam 5 kali
16. Membaca hamdalah
. Penutup
17. Memberikan feedback
18. Cek kondisi klien apakah merasa pusing atau tidak
19. Mendokumentasikan kegiatan
20. Cuci tangan
Nilai 3 bila dilakukan sempurna
Nilai 2 bila dilakukan hampir sempurna Nilai akhir = Nilai yang diperoleh x
100Nilai 1 bila dilakukan kurang sempurna 60
Nilai 0 bila tidak dilakukan
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 75
UNIT 7
SENAM KAKI
Capaian Pembelajaran :
- Mahasiswa mampu menjelaskan proses perawatan pada pasien lansia dan
terapimodalitas pada lansia (S12, S13, KK1, KU1)
- Mahasiswa mampu mempraktikkan terapi modalitas pada lansia (S13, KK1,
KK6,KK7, KU2, KU3)
- Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien lansia (S13, P12,
KK5,KU8)
- Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan gerontik (S12, S13, P12,
KK1,KK5, KK6, KK7, KU1, K U2, KU3)
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi senam kaki
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan senam kaki
3. Mahasiswa mampu menyebutkan manfaat senam kaki
4. Mahasiswa mampu menyebutkan persiapan alat untuk senam kaki
5. Mahasiswa mampu menyebutkan langkah-langkah senam kaki
6. Mahasiswa mampu melakukan senam kaki
Materi :
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 76
B. Tujuan Senam Kaki
1. Menguatkan otot kaki
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 77
C. Persiapan alat :
1. Kertas koran 2 lembar
2. Kursi (jika dilakukan dalam posisi duduk)
2. Angkat ujung kaki, tumit tetap di lantai lalu turunkan ujung kaki. Setelah itu angkat
tumit,ujung kaki tetap di lantai lalu turunkan tumit
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 78
3. Angkat kedua ujung kaki putar pergelangan kaki ke samping turunkan kembali dan
gerakan kearah tengah
4. Angkat kedua tumit, putar ke arah samping. Turunkan, dan gerakan ketengah
5. Luruskan salah satu kaki Gerakan jari ke depan turunkan kembali, Bergantian kiri dan kanan
6. Luruskan salah satu kaki Gerakan jari-jari ke arah wajah turunkan kembali, Bergantian kiri
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 79
dan kanan
8. Luruskan kedua kaki Gerakan ke depan dan belakang pada pergelangan kaki
9. Luruskan salah satu kaki, Putar kaki pada pergelangan kaki dan tuliskan angka 1-10 di udara
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 80
10. Letakan kaki di atas koran, lipat-lipat menjadi bentuk seperti bola, kemudian
licinkankembali
11. Sobek-sobek koran, kumpulkan sobekan ke koran lainnya, dan bentuk koran seperti
bolakembali
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 81
PENILAIAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR SENAM KAKI
No Kemampuan 3 2 1 0
Persiapan
1. Menyiapkan Klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan
4. Memberikan kesempatan bertanya
Pelaksanaan
5. Mengucapkan Basmalah
6. Menarik nafas dalam 5 kali
7. Posisi duduk di atas bangku dengan kaki menyentuh
lantai (jangan bersandar)
8. Angkat ujung kaki, tumit tetap di lantai lalu turunkan
ujung kaki. Setelah itu angkat tumit, ujung kaki tetap di
lantai lalu turunkan tumit
9. Angkat kedua ujung kaki putar pergelangan kaki ke
samping turunkan kembali dan gerakan ke arah tengah
10. Angkat kedua tumit, putar ke arah samping. Turunkan,
dan gerakan ketengah
11. Luruskan salah satu kaki Gerakan jari ke depan turunkan
kembali, Bergantian kiri dan kanan
12. Luruskan salah satu kaki Gerakan jari-jari ke arah wajah
turunkan kembali, Bergantian kiri dan kanan
13. Lakukan seperti latihan diatas tetapi kedua kaki
bersamaan
14. Luruskan kedua kaki Gerakan ke depan dan belakang
pada pergelangan kaki
15 Luruskan salah satu kaki, Putar kaki pada pergelangan
kaki dan tuliskan angka 1-10 di udara
16 Letakan kaki di atas koran, lipat-lipat menjadi bentuk
seperti bola, kemudian licinkan kembali
17 Sobek-sobek koran, kumpulkan sobekan ke koran
lainnya, dan bentuk koran seperti bola kembali
18. Menarik nafas dalam 5 kali
19. Membaca hamdalah
Penutup
20. Memberikan feedback
21. Cek kondisi klien apakah merasa pusing atau tidak
22. Mendokumentasikan kegiatan
23. Cuci tangan
Nilai 3 bila dilakukan sempurna
Nilai 2 bila dilakukan hampir sempurna Nilai akhir = Nilai yang diperoleh x
100Nilai 1 bila dilakukan kurang sempurna 66
Nilai 0 bila tidak dilakukan
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik D III Keperawatan tahun 2022[Type text] Page 82