Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
NUR FAIZAH NIM:
1110018200030
Yang mengesahkan,
Penguji I
Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil ………. ……………....
NIP. 19560530 198503 1 002
Penguji II
Dr. Jejen Musfah, MA ………. ………………
NIP. 19770602 200501 1 004
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Nur Faizah
ABSTRAK
i
ABSTRACT
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh rasa syukur, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis
sangat menyadari bahwa hasil penelitian dari skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun Alhamdulillah berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
baik moral maupun material dari banyak pihak sehingga penulis dapat membuat
skripsi yang berjudul Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di
SMKN 59 Jakarta. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA., Ph. D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd., Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ali Nurdin, M. Pd. dan Dr. Fathi Ismail, MM., dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan waktu, arahan, bimbingan,
nasehat, motivasi, ilmu dan kritik yang sangat berarti bagi penulis
sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.
4. Seluruh dosen jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan segenap ilmu dan keahlian kepada penulis selama belajar
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
i
5. Segenap karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
telah membantu penulis dalam menyediakan buku-buku yang penulis
butuhkan.
6. Drs. H. Ramli, M. Pd., Kepala SMKN 59 Jakarta. Semoga Allah
senantiasa memberikan keberkahan dan kesehatan.
7. Elizar Kamal, S. Pd., Wakil Kepala Sekolah bidang sarana dan
prasarana serta semua guru dan staf SMKN 59 Jakarta yang telah
menyediakan kesempatan dan waktunya sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik.
8. Mamah dan Ayah (Alawiyah dan Hidayat), terima kasih banyak atas
segala dukungan baik moral maupun materil, doa, nasehat, kesabaran,
kasih sayang serta pengorbanan yang tak pernah putus sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Kakak dan adik (M. Fadli, Nurmayanti, S. Kom, Andriansyah, S.E,
dan Chaerullah), terima kasih untuk dukungan moral dan materil yang
selalu diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini.
10. Rekan-rekan seperjuangan MP angkatan 2010, khususnya untuk
Mecca, Sefti dan Siti. Terima kasih teman untuk segala bantuan,
motivasi dan dukungan kalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................1
B. Identifikasi Masalah.....................................................................6
C. Pembatasan Masalah....................................................................7
D. Perumusan Masalah......................................................................7
E. Manfaat Penelitian........................................................................7
BAB II KAJIAN TEORITI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Sarana dan Prasarana Pendidikan.................................................9
1. Pengertian Sarana Pendidikan..............................................9
2. Pengertian Prasarana Pendidikan Pendidikan......................11
3. Jenis-jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan.......................12
4. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan..........18
B. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan........................28
1. Hakikat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana.......................28
2. Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana....30
3. Macam-macam Pemeliharaan Sarana dan Prasarana...........31
4. Proses Pemeliharaan Sarana dan Prasarana..........................31
5. Teknik Pemeliharaan Sarana dan Prasarana.........................33
6. Anggaran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana....................36
C. Hasil Kajian yang Relevan.........................................................38
D. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu....................................39
v
E. Kerangka Berpikir .................................................................... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 41
B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 41
C. Subjek Penelitian ........................................................................ 42
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.................................. 43
E. Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 46
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 50
G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ......................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 54
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 59 Jakarta ............................. 54
2. Identitas Sekolah.................................................................. 54
3. Visi dan Misi SMK Negeri 59 Jakarta................................. 54
4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
SMK Negeri 59 Jakarta........................................................ 55
5. Sarana dan Prasarana SMK Negeri 59 Jakarta .................... 57
6. Struktur Organisasi SMK Negeri 59 Jakarta ....................... 61
B. Deskripsi dan Analisis Data ...................................................... 62
1. Perencanaan Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan ........................................................................... 62
2. Teknik Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ..... 67
3. Anggaran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan ........................................................................... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................94
B. Saran.............................................................................................95
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1, h.1.
1
2
2
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal
1 ayat 8, h. 3.
3
Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional (Kajian Pendidikan Masa Depan), (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008), h. 176
3
sarana dan prasarana tersebut akan menyusut. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah. Pemeliharaan
terhadap sarana dan prasarana pendidikan merupakan masalah yang sering
terjadi di suatu lembaga pendidikan, di mana kenyataan di lapangan banyak
ditemukan bahwa sekolah tidak mampu memelihara sarana dan prasarana
yang dimilikinya sehingga menyebabkan sarana dan prasarana tersebut rusak
dan tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya lagi. Banyak sekolah
yang tidak melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana yang
dimilikinya sehingga saat sarana dan prasarana tersebut rusak maka sekolah
langsung melakukan penghapusan terhadap sarana dan prasarana tersebut.
Padahal jika pemeliharaan dilakukan secara baik dan berkala, maka tentunya
hal ini akan meningkatkan efisiensi dari sarana dan prasarana yang ada.
Pemeliharaan sarana dan prasarana itu sendiri bertujuan untuk
memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat
kerja, bangunan dan isinya), untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan
yang dipasang untuk produksi atau jasa, untuk menjamin kesiapan
operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat
setiap waktu dan untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan alat
tersebut.4
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu Standar Nasional
Pendidikan yang harus dipenuhi oleh penyelenggara satuan pendidikan,
sehingga melengkapi sarana dan prasarana menjadi hal yang mutlak. Hal
tersebut sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 yang berbunyi: “Setiap satuan
pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan
kejiwaan peserta didik. Hal tersebut juga diperkuat dengan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab VII pasal 42 ayat 1 bahwa “Setiap satuan
4
Wahyu Sri Ambar. A, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: Multi
Karya Media, 2007), h. 106
4
5
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII
pasal 42 ayat 1 , h. 31.
6
Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK), h. 1.
5
dan prasarana tersebut tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini
tentunya akan menghambat kelancaran proses belajar mengajar yang ada di
sekolah. Kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah
disebabkan karena kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai
pentingnya melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang
ada. Kesadaran dan pemahaman yang kurang tersebut dikarenakan karena
tidak adanya rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap sarana dan
prasarana yang telah dipakai setelah dipakai saat proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, sekolah harus bisa menimbulkan kesadaran dan
memberikan pemahaman mengenai betapa pentingnya memelihara sarana dan
prasarana pendidikan yang ada. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran dan pemahaman pentingnya pemeliharaan sarana
dan prasarana adalah dengan memberikan arahan dan penjelasan bagi semua
warga sekolah bahwa lebih baik memelihara dan merawat sarana dan
prasarana pendidikan dengan baik daripada sekolah harus mengeluarkan
biaya yang cukup besar untuk melakukan perbaikan terhadap sarana dan
prasarana yang rusak akibat tidak dipelihara dengan baik.
SMK Negeri 59 Jakarta yang terletak di Jl. Peninggaran Barat I
Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan adalah salah satu lembaga pendidikan
formal yang sudah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai.
Akan tetapi masih ada kekurangan dalam hal pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan yang ada. Terdapat beberapa sarana dan prasarana
pendidikan yang kurang mendapatkan pemeliharaan sehingga rusak dan tidak
dapat digunakan lagi. Salah satu contohnya adalah proyektor yang ada di
kelas XII Pemasaran 2 yang rusak dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar. Mengingat pentingnya pemeliharaan terhadap sarana dan
prasarana pendidikan yang ada di sekolah, maka suatu lembaga pendidikan
harus melakukan upaya-upaya dalam rangka memelihara dan merawat sarana
dan prasarana yang ada. Pemeliharaan sarana dan prasarana tentunya harus
dilakukan secara rutin dan berkala sebagai upaya pencegahan terjadinya
kerusakan pada sarana dan prasarana yang ada. Dengan pemeliharaan yang
6
teratur maka sarana dan prasarana dapat tahan lebih lama dari segi kuantitas
dan kualitasnya sehingga selalu dalam kondisi baik siap pakai.
Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Pendidikan di SMK Negeri 59 Jakarta.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Belum efektifnya kegiatan perencanaan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan.
2. Kurangnya kesadaran warga sekolah (kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru, siswa dan pegawai sekolah) dalam memelihara sarana dan
prasarana pendidikan.
3. Masih rendahnya alokasi dana dari Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah (RAPBS) untuk pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan.
4. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan belum berdasarkan teknik
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.
5. Kurangnya sumber daya manusia yang ikut serta dalam pemeliharaan
sarana dan prasarana.
6. Rendahnya pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan
prasarana.
7. Belum adanya Standar Operating Procedure (SOP) kegiatan pemeliharaan
sarana dan prasarana yang baik.
8. Kurangnya upaya sekolah dalam memberikan pemahaman mengenai
pentingnya pemeliharaan sarana dan prasarana.
7
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah yang
akan diteliti pada tiga aspek berikut:
1. Perencanaan program pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
di SMKN 59 Jakarta.
2. Teknik pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 59
Jakarta.
3. Alokasi dana Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
(RAPBS) untuk kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan di SMKN 59 Jakarta.
Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang diteliti adalah hanya sarana
dan prasarana pendidikan yang berhubungan langsung dengan proses belajar
mengajar seperti: Gedung, ruang kelas, mebiler, laboratorium dan buku.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
peneliti merumuskan masalah yaitu bagaimana perencanaan pemeliharaan
sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 59 Jakarta, bagaimana bentuk
teknik pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 59 Jakarta
dna bagaimana pengalokasian dana RAPBS untuk kegiatan pemeliharaan
sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 59 Jakarta.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis, sebagai bahan untuk menambah wawasan dan mengetahui
bagaimana sesungguhnya penerapan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan.
2. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
khususnya mengenai pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang
ada di SMKN 59 Jakarta.
8
1
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet. 3, h. 183-
185
2
Agustinus Hermino, Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan, (Jakarta: Gramedia,
2013), h. 178
9
1
3
Wahyu Sri Ambar. A, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, h. 6-7
4
M. Sobry Sutikno, Manajemen Pendidikan Langkah Praktis Mewujudkan Lembaga
Pendidikan yang Unggul (Tinjauan Umum dan Islami), (Lombok: Holistica, 2012), Cet. 1, h. 86
5
H. M. Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 6, h. 51
6
Daryanto dan Mohammad Farid, Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah,
(Yogyakarta: Gava Media, 2013), Cet. 1, h. 103
7
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2004), Cet. 2, h. 2
1
8
Tholib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Studia Press, 2006), h.
91
9
Hamdani, Dasar-dasar Kependidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), Cet. 1, h. 191
10
Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), Cet. 1, h. 48
11
Agustinus Hermino, Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan, (Jakarta: Gramedia,
2013), h. 178
1
12
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), (Jakarta: Rineka
Cipta, 1996), Cet. 1, h. 115
1
pelajaran yang digunakan saat kegiatan belajar mengajar. Tanpa adanya buku
pelajaran tersebut, maka proses transfer ilmu dari guru ke peserta didik akan
kurang optimal. Hal ini tentunya akan menghambat kelancaran proses belajar
mengajar yang terjadi di kelas.
Jika dilihat dari jenisnya, maka sarana dan prasarana pendidikan
dikategorikan ke dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
b. Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi
fasilitas fisik dan fasilitas nonfisik.
Fasilitas fisik atau fasilitas material yaitu segala sesuatu yang
berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peran untuk
memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha, seperti kendaraan,
mesin tulis, komputer, perabot, alat peraga, model, media dan
sebagainya.
Fasilitas nonfisik yaitu sesuatu yang bukan benda mati atau kurang
dapat disebut benda atau dibendakan, yang mempunyai peranan untuk
memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia, jasa,
uang.
4) Gudang,
5) Laboratorium,
6) Instalasi air dan listrik,
7) Jalan,
8) Jembatan,
9) Pagar,
10) Saluran air,
11) Tanah; (tanah kosong, kebun percobaan, taman dan halaman).13
Sedangkan sarana dan prasarana yang dikategorikan ke dalam fasilitas
nonfisik yaitu fasilitas yang memiliki peranan yang sama dengan fasilitas
fisik, hanya saja tidak berwujud benda mati. Misalnya manusia, dalam hal ini
yaitu sumber daya manusia atau guru sebagai pendukung kegiatan belajar
mengajar. Kemudian adalah jasa, yakni kinerja guru itu sendiri dalam
mengajar dan memberikan konsultasi kepada siswa yang sedang mengalami
permasalahan. Yang terakhir adalah uang, di mana uang sebagai faktor
ekonomi memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendidikan di
sekolah, termasuk proses pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dapat
terealisasikan karena adanyan fungsi uang tersebut.
Sarana dan prasarana pendidikan dapat diklasifikasikan berdasarkan
sifatnya, yaitu:
c. Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat
dibedakan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak, yang
kesemuanya dapat mendukung pelaksanaan tugas.
1) Barang bergerak atau barang berpindah/dipindahkan
dikelompokkan menjadi barang habis pakai dan barang tak habis
pakai.
a) Barang habis pakai ialah barang yang susut volumenya pada
waktu dipergunakan dan dalam jangka waktu tertentu barang
tersebut dapat susut terus sampai habis atau tidak berfungsi
lagi, seperti kapur tulis, tinta, kertas, spidol, penghapus, sapu
dan sebagainya.
b) Barang tak habis pakai ialah barang-barang yang dapat
dipakai berulang kali serta tidak susut volumenya semasa
digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi tetap
13
Tholib Kasan, Op. Cit, h.
1
14
Ibid., h. 115-
1
komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara
dan mesin belajar.19
Media pengajaran ada tiga jenis, yaitu visual, audio dan audiovisual.20
1) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan indera
pendengaran (kemampuan suara), seperti radio, cassette recorder,
piringan audio.
2) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan,
seperti film strip, slides, foto, gambar, atau cetakan. Adapula media
visual yang menampilkan gambar bergerak seperti film bisu, film kartun.
3) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
gambar. Media ini memiliki kemampuan yang lebih baik karena
mencakup kedua unsur yang pertama dan kedua.21
Ketiga jenis media pengajaran tersebut dapat digunakan oleh guru
untuk lebih memudahkan dalam penyampaian informasi kepada peserta didik.
Selain itu, dengan penggunaan media pengajaran tersebut akan lebih menarik
minat belajar siswa dalam belajar. Misalnya saat guru menggunakan media
audiovisual berupa film terkait dengan materi pelajaran yang sedang diajar.
Hal itu tentunya akan membuat peserta didik lebih tertarik dan termotivasi
untuk belajar karena peserta didik dapat menghubungkan secara langsung
dengan materi yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, media pengajaran
haruslah dimanfaatkan seoptimal mungkin agar proses belajar mengajar yang
terjadi dapat terlaksana dengan efektif dan efisien sehingga tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai dapat terealisasikan sebagaimana sesuai
dengan yang diharapkan.
Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi
dua macam, yaitu:
19
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. 4, h. 20
20
Barnawi dan M. Arifin, Op. Cit, h. 50
21
Sudirman, dkk., Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 1991), Cet. 5, h. 206-
207
1
22
Daryanto dan Mohammad Farid, Op.Cit, h. 108
23
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h. 11
24
Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: Sarana
Panca Karya Nusa, 2009), h. 125
1
25
Mulyono, Manajemen Administrasi&Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008), Cet. 1, h. 184
26
Agustinus Hermino, Op. Cit, h. 180
27
Barnawi dan M. Arifin, Op. Cit, h. 48-49
2
28
Ary H. Gunawan, Op. Cit, h. 116
2
29
Barnawi dan M. Arifin, Op. Cit, h. 51
30
Ibrahim Bafadal, Op. Cit, h. 26
31
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h. 20-21
2
32
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), Cet. 15, h. 107
33
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h. 46-47
34
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, Op. Cit, h. 135
2
35
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h. 75-
2
36
Ary H. Gunawan, Op. Cit, h. 141
37
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h. 92-
2
40
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h. 125-
127
2
42
Ibrahim Bafadal, Op. Cit, h.
62
2
44
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h. 171-172
45
Ary H. Gunawan, Op. Cit, h. 153
46
Barnawi dan M. Arifin, Op. Cit, h.
2
47
Daryanto dan Mohammad Farid, Op. Cit, h.
124
3
b. Manfaat Pemeliharaan
Pemeliharaan yang baik akan memberikan manfaat yang baik
untuk negara maupun untuk pegawai yang menangani peralatan tersebut.
Manfaat bagi negara, yaitu:
1) Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti
tidak perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.
2) Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan
yang berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.
3) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih
terkontrol sehingga menghindar kehilangan.
4) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan
dipandang,
5) Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.
49
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h.
106
3
51
Wahyu Sri Ambar. A, Op. Cit, h.
106
3
i) Ruang Kelas.
j) Gedung Unit Sekolah Baru (USB)
k) Bangunan
l) Tanah53
53
Ibid., h. 107
3
B. Pemahaman
Pemahaman ialah upaya memberikan pemahaman tentang program
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. Pemahaman diberikan
kepada semua warga sekolah dengan cara menjelas semua program
pemeliharaan yang dibuat oleh sekolah secara utuh agar tujuan
pemeliharaan dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan.
C. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah tahap penyusunan struktur organisasi
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah beserta pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawabnya. Pada tahap ini diatur dengan jelas
siapa yang bertanggung jawab, siapa yang melaksanakan dan siapa
yang mengendalikannya. Dalam hal ini, kepala sekolah sebagai
penanggung jawab utama dan harus berkoordinasi dengan ketua
komite sekolah. Keduanya memiliki kedudukan sejajar dan tidak
dapat saling mendikte.
Organisasi membagi personel pemeliharaan berdasarkan kurun
waktu pemeliharaan. Kelompok personel yang bertugas melaksanakan
pemeliharaan harian atau mingguan adalah guru dan siswa.
Sedangkan kelompok personel yang melaksanakan pemeliharaan
secara berkala adalah tim teknis pemeliharaan. Tim teknis ini terdiri
dari unsur guru, wali murid, komite sekolah dan anggota masyarakat.
Struktur organisasi yang telah dibentuk tidak akan berjalan dengan
baik jika tidak dijabarkan dengan jelas tugas, tanggung jawab dan
wewenangnya.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
secara teratur sehingga menjadi suatu kebiasaan civitas sekolah.
Pelaksanaan pemeliharaan terbagi menjadi dua, yaitu pemeliharaan
rutin dan pemeliharaan berkala.
3
E. Pendataan
Pendataan adalah inventarisasi sarana dan prasarana ditinjau dari
ketersediaan dan kondisinya. Petugas yang ditunjuk untuk menyurvei
sarana dan prasarana harus memahami betul komponen apa saja yang
harus diinventarisasikan. Hasil dari pendataan dapat digunakan untuk
mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana serta untuk
kepentingan pelaporan. Selain itu, hasil pendataan juga dapat
dijadikan dasar untuk mengajukan pengadaan barang pengganti ke
Dinas Pendidikan.54
54
Barnawi dan M. Arifin, Op. Cit, h. 228
3
telah dipakai agar sarana dan prasarana tersebut dapat digunakan sesuai
dengan jangka waktu maksimal pemakaiannya.
Setelah itu, maka langkah selanjutnya adalah membentuk struktur
organisasi. Hal ini penting dilakukan agar setiap tugas memiliki
penanggung jawab yang jelas sehingga tidak ada tugas yang tumpang
tindih atau bahkan terabaikan karena tidak ada orang bertanggung atas
tugas tersebut.
Jika struktur organisasi atau job design sudah dibuat, maka yang
harus dilakukan selanjutnya adalah pelaksanaan. Dalam hal ini,
pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan sesuai dengan struktur
organisasi yang telah disusun dan disepakati bersama.
Setelah pemeliharaan dilakukan, maka kita dapat mengetahui
kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada. Dari hasil
kegiatan pemeliharaan, maka kita dapat mendata kondisi sarana dan
prasarana yang ada sehingga dapat dijadikan data dan laporan jika ingin
mengajukan pengadaan barang ke dinas pendidikan setempat.
55
Decentralized Basic Education (DBE-1) USAID, Pengertian dan Acuan Manajemen Aset
Sarana dan Prasarana Sekolah (Buku IV), Juli 2010, h. B1-14
3
56
Ibid.
3
E. Kerangka Berpikir
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor penentu
kelancaran proses pendidikan di sekolah. Untuk menunjang proses belajar
mengajar di sekolah, sarana dan prasarana yang ada harus dipelihara dengan
baik agar dapat digunakan secara efektif dan efisien. Namun dalam
realitanya, masih banyak sekolah yang tidak mampu memelihara sarana dan
prasarana yang dimiliki sehingga banyak sarana dan prasarana yang
seharusnya bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang justru jadi
rusak bahkan sebelum masa usia barang tersebut habis. Selain itu
permasalahan-permasalahan yang sering terjadi juga antara lain seperti:
4
Tabel 3.1
Rincian Kegiatan Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang memaparkan
41
4
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber data yang dapat berupa individu
maupun benda sebagai sumber informasi yang digunakan untuk
memperoleh informasi yang akurat. Sumber data dapat dibagi menjadi tiga
macam yaitu sebagai berikut:
1. Person (manusia)
Person adalah sumber data yang berupa manusia. Person atau
manusia yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 4
Kepala Laboratorium yang terdiri dari Kepala Laboratorium
Pemasaran, Kepala Laboratorium Multimedia, Kepala
Laboratorium Komputer dan Kepala Laboratorium Bahasa, serta
Kepala Perpustakaan yang ada di SMK Negeri 59 Jakarta.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
PT.Rineka Cipta, 2010), Cet. 14, h. 198-201
4
2. Place (tempat)
Place adalah sumber data berupa tempat. Subjek yang dijadikan
tempat dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 59 Jakarta Selatan.
3. Paper (kertas/simbol)
Paper yang dimaksud di sini bukan saja yang berupa kertas, tetapi
juga yang berupa simbol. Paper di sini berupa dokumentasi-
dokumentasi yang berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan yang ada di SMK Negeri 59 Jakarta.
2. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh dan
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana pendidikan. Teknik dokumentasi untuk memperoleh
informasi dan data yang berkaitan dengan pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan SMKN 59 Jakarta berupa:
a. Rincian rencana program kerja;
b. Rencana anggaran program kerja;
c. Evaluasi program kerja;
d. Rincian tugas Tim Sarpras;
e. Kartu inventaris barang;
f. Kartu inventaris ruangan;
g. Kartu pemeliharaan barang dan lain-lain.
3. Teknik Observasi
Observasi adalah teknik penelitian dalam pengumpulan data
dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
objek yang akan diteliti.
Dalam pelaksanaan observasi yang dilakukan peneliti,
berpedoman pada lembar pengamatan (observation sheet). Teknik
observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat seluruh
kondisi sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 59 Jakarta.
Adapun sarana yang menjadi objek observasi yaitu:
a. Sarana ruang sekolah
b. Sarana ruang perpustakaan
c. Sarana laboratorium komputer
d. Sarana laboratorium multimedia
e. Sarana laboratorium pemasaran
4
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Sumber
Fokus Penelitian Metode Instrumen
Data
1. Perencanaan 1. Kepala 1. Wawancara 1. Pedoman
Pemeliharaan sekolah 2. Observasi Wawancara
Sarana dan 2. Wakil kepala 3. Dokumentasi
Prasarana sekolah bidang
sarana dan
prasarana
2
Hasil Observasi, Tanggal 6 Oktober 2014.
4
Tabel 3.3
Pedoman
Wawancara
Fokus Sub Fokus
Kepala SMK Negeri 59 Jakarta
Pemeliharaan Sarana dan 1. Penyusunan rencana pemeliharaan
Prasarana Pendidikan sarana dan prasarana
2. Upaya yang dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran memelihara
sarana dan prasarana
3. Penyusunan struktur organisasi sarana
dan prasarana Penyusunan struktur
organisasi sarana dan prasarana
4. Pihak yang terlibat dalam penyusunan
struktur organisasi sarana dan
prasarana
5. Penyusunan rencana anggaran sarana
dan prasarana
6. Pertimbangan dalam penyusunan
rencana anggaran sarana dan prasarana
7. Pengalokasian anggaran sekolah untuk
pemeliharaan sarana dan prasarana
8. Kendala dalam menyusun rencana
anggaran sarana dan prasarana
9. Upaya mengatasi kendala dalam
penyusunan rencana anggaran sarana
dan prasarana
4
Tabel 3.4
Pedoman Wawancara
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
Fokus Prasarana Sub Fokus
Pemeliharaan Sarana dan 1. Penyusunan rencana pemeliharaan
Prasarana Pendidikan sarana dan prasarana
2. Waktu penyusunan rencana
pemeliharaan sarana dan prasarana
3. Kriteria pemeliharaan sarana dan
prasarana
4. Keterlibatan kepala sekolah, wakil
kepala sekolah dan guru dalam
memelihara sarana dan prasarana
5. Upaya yang dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran memelihara
sarana dan prasarana
6. Pihak khusus yang memberikan
penyadaran dalam pemeliharaan sarana
dan prasarana
7. Upaya yang dilakukan untuk
menumbuhkan pemahaman memelihara
sarana dan prasarana
8. Program sekolah dalam meningkatkan
pemahaman pentingnya pemeliharaan
sarana dan prasarana
9. Pihak khusus yang memberikan
pemahaman pemeliharaan sarana dan
prasarana
10. Penyusunan struktur organisasi sarana
dan prasarana Penyusunan struktur
organisasi sarana dan prasarana
11. Pihak yang terlibat dalam penyusunan
struktur organisasi sarana dan prasarana
12. Program pemeliharaan sarana dan
prasarana
13. Keterlibatan guru dalam pemeliharaan
sarana dan prasarana
14. Pemeliharaan sarana dan prasarana
yang dilakukan
15. Hambatan dalam melakukan
pemeliharaan sarana dan prasarana
16. Pendataan pemeliharaan sarana dan
prasarana
17. Penyusunan rencana anggaran sarana
4
dan prasarana
18. Pertimbangan dalam penyusunan
rencana anggaran sarana dan prasarana
19. Pengalokasian anggaran sekolah untuk
pemeliharaan sarana dan prasarana
20. Kendala dalam menyusun rencana
anggaran sarana dan prasarana
21. Upaya mengatasi kendala dalam
penyusunan rencana anggaran sarana
dan prasarana
Tabel 3.5
Pedoman Wawancara Kepala Laboratorium
Tabel 3.6
Pedoman Wawancara Kepala Perpustakaan
3
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011), Cet.29, h. 307
5
dengan terjun ke lokasi dalam waktu yang cukup panjang hal ini juga
dilakukan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap
peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.4
Dalam proses pengolahan dan analisis data, penulis melakukan
validasi data melalui perpanjangan keikutsertaan. Perpanjangan
keikutsertaan yang penulis lakukan dimulai dari proses perizinan,
studi pendahuluan, proses penelitian dan pengumpulan data atau
informasi. Perpanjangan keikutsertaan memakan waktu yang cukup
lama dimulai pada bulan Mei sampai Oktober. Penulis membatasi
waktu pengumpulan data setelah informasi atau data yang
berhubungan dengan pembahasan cukup untuk dianalisa.
Dari proses tersebut, diperoleh hasil berupa data-data kualitatif
berupa data hasil wawancara, dokumentasi terkait pemeliharaan
sarana dan prasarana dan data observasi yang penulis dapatkan selama
melakukan penelitian.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
tersebut secara rinci, maka ketekunan penagamatan menyediakan
kedalaman mengenai persoalan yang menjadi pembahasan.5
Ketekunan pengamatan dilakukan penulis untuk memperoleh
informasi secara mendalam dan mencari tahu permasalahan berkaitan
dengan objek penelitian. Oleh karena itu setelah penulis memperoleh
data melalui hasil wawancara maupun studi dokumentasi, penulis
melakukan pengamatan secara mendalam mengenai pemeliharaan
sarana dan prasarana yang sedang terjadi dan hal itu dapat dilihat dari
aspek komunikasi dan interaksi yang dilakukan subjek peneliti (kepala
4
Ibid., h. 327.
52 Ibid., h.
5
3. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain melalui pemanfaatan sumber, metode,
penyidik dan teori. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif (Patton 1987:331). Dengan jalan: (1) membandingkan data
hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (2) membandingkan
apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan
orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya
sepanjang waktu dan (4) membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan.
Triangulasi dengan metode, menurut Patton (1987: 329), terdapat
dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan
derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.6
Adapun teknik triangulasi yang penulis lakukan adalah sebagai
berikut:
a. Membandingkan data hasil wawancara terkait pemeliharaan
sarana dan prasarana dengan data hasil wawancara dari semua
subjek yang telah ditentukan;
b. Membandingkan data hasil wawancara terkait pemeliharaan
sarana dan prasarana dengan hasil data dokumentasi yang ada.
6
Ibid., h.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
2. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 59 Jakarta
Status : Negeri
Akreditasi :B
Alamat : Jl. Peninggaran Barat I Kebayoran Lama
Utara Jakarta Selatan
Kode pos 12240
Telepon : 021 – 7292899
Fax : 021 – 7292889
Email : smk59jaksel@yaghoo.com
Tanggal NSS : 18 Juli 2005
54
5
b) Misi
Meningkatkan dan membudayakan pembelajaran akhlak mulia pada warga sekolah
Meningkatkan penyelenggaraan diklat berkualitas.
Melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi informasi.
Bekerja sama dengan DU/DI untuk meningkatkan kualitas kompetensi siswa dan
Tabel 4.1
Data Guru SMK Negeri 59 Jakarta Tahun 2014
Jabatan
Status
No. Nama L/P Tugas Mengajar Tambahan
Kepeg.
Sebagai
1 Drs. H. Ramli, M.Pd. L PNS Matematika Kepala Sekolah
2 Drs. Sukarno, M.M. L PNS Bahasa Indonesia Waka. Kesiswaan
3 Dr. H. Sumiyar, M.Pd. L PNS Matematika Waka. Kurikulum
4 Unwanah, S.Pd. P PNS Bahasa Indonesia Kepala Perpustakaan
5 Supriyono, S.Pd., M.M. L PNS IPS Terpadu Waka. Humas/DUDI
Pembina OSIS (Staf
6 Wiwik Wijayanti, S.Pd. P PNS Bahasa Inggris Kesiswaan) & Wali
Kelas
Ka. Prog.
7 Widya Milza, S.Pd. L PNS Matematika
Multimedia
8 Megayarni Mukhtar, S.Pd. P PNS Produktif Pemasaran Ka. Prog. Pemasaran
9 Elizar Kamal, S.Pd. P PNS Bahasa Inggris Waka. Sarpras
Staf Kesiswaan &
10 Winardi, S.Pd. L PNS Penjaskes Wali Kelas
11 Sudik Prayitno, S.Pd. L PNS BP / BK
12 Mulyakin, S.Kom. L Honorer KKPI
13 Drs. Mukhsin L Honorer Penjaskes
14 Sri Giyanti, S.Pd. P Honorer Fisika Wali Kelas
Staf Kurikulum
15 Pambudi Nugroho, S.Kom L Honorer Produktif Multimedia
/ Kepala IT
Pembina 9K & Wali
16 Idha Nurhayati, S.Pd. P Honorer Matematika Kelas
Agustina D.
17 P Honorer Pend. Agama Kristen
Obadiri, S.PAK.
18 Abdul Hadi, S.Ag. L Honorer Pend. Agama Islam Wali Kelas
5
Kepala Laboratorium
19 Tomi Sukito, S.E. L Honorer Produktif Pemasaran Pemasaran & Wali
Kelas
Kepala Laboratorium
20 Nisban Prayoga, S.Kom. L Honorer Produktif Multimedia Multimedia & Wali
Kelas
21 Nugroho, A.Md.Par., S.Pd. L Honorer Bahasa Inggris
Kepala Laboratorium
22 Tien Martina, S.Pd. P Honorer Bahasa Inggris Bahasa Inggris &
Wali Kelas
Staf Kesiswaan &
23 Firman Firdaus, S.Sos.I. L Honorer Pend. Agama Islam
Wali Kelas
24 Marwati, S.Pd. P Honorer PKn S. Wali Kelas
25 Romlah Muslimah, S.Pd. P Honorer Produktif Pemasaran Wali Kelas
26 Wawang Wangsih, S.Pd. P Honorer Seni Budaya
Staf Sarpras & Wali
27 Rusdy Khalid, S.Kom. L Honorer KKPI
Kelas
Tabel 4.2
Data Karyawan SMK Negeri 59
Jakarta Tahun 2014
Status Ijazah
No. Nama L/P Jurusan Jabatan
Kepeg Tingkat
1 H. Daryatno, S.E. L PNS S1 Manajemen Kasubag TU
Administrasi
7 Alina Usniyansyah P Honorer SMK Perpustakaan
Perkantoran
b) Data Siswa
Tabel 4.3
Data Siswa SMK Negeri 59 Jakarta
Tahun Ajaran 2014/2015
X MM 1 20 12 32 20 12 32 20 12 32 20 12 32
X MM 2 21 11 32 21 11 32 21 11 32 21 11 32
X PM 1 17 18 35 17 18 35 17 18 35 17 18 35
X PM 2 18 17 35 18 17 35 18 17 35 18 17 35
JML 76 58 134 76 58 134 76 58 134 76 58 134
XI MM 1 21 10 31 21 10 31 21 10 31 21 10 31
XI MM 2 21 11 32 21 11 32 21 11 32 21 11 32
XI PM 1 15 16 31 15 16 31 15 16 31 15 16 31
XI PM 2 19 16 35 19 16 35 19 16 35 19 16 35
JML 76 53 129 76 53 129 76 53 129 76 53 129
XII MM 1 26 10 36 26 10 35 26 10 36 26 10 36
XII MM 2 23 7 30 23 7 30 23 7 30 23 7 30
XII PM 1 11 21 32 11 21 32 11 21 32 11 21 32
XII PM 2 12 9 31 12 9 31 12 9 31 12 9 31
JML 82 47 129 82 47 129 82 47 129 82 47 129
JML
SELURUH 234 158 392 234 158 392 234 158 392 234 158 392
Tabel 4.4
Data Inventaris Sarana dan Prasarana SMK Negeri 59 Jakarta Tahun 2014
No. Uraian Barang Satuan Kuantitas
1. Tanah M2 3.882
2. GEDUNG DAN BANGUNAN
a) Bangunan dan Gedung Kantor M2 3.132
Permanen
b) Ruang kepala sekolah Unit 1
c) Ruang wakil kepala sekolah Unit 1
d) Ruang guru Unit 1
e) Ruang kelas Unit 12
f) Ruang tata usaha Unit 1
g) Perpustakaan Unit 1
h) Ruang BK Unit 1
i) Ruang UKS Unit 1
j) Ruang OSIS Unit 1
3. LABORATORIUM
A. LABORATORIUM PEMASARAN
1) Komputer PC Unit 22
2) Cash register Unit 10
3) Printer Unit 1
4) Mesin EDC Unit 6
5) Barcode scanner Unit 6
6) Cash drawer Unit 6
7) LCD Unit 22
8) Kalkulator elektronik Unit 8
9) Timbangan digital Unit 7
10) Etalase Unit 1
11) Rak display Unit 3
12) Interactive whiteboard Unit 1
B. LABORATORIUM
MULTIMEDIA Unit 1
1) Printer Unit 37
2) Komputer Unit 15
3) Speaker mini Unit 2
4) Scanner Unit 49
5) Headset Unit 38
5
6) LCD Unit 1
7) Interactive whiteboard
C. LABORATORIUM KKPI
1) PC Guru Unit 1
2) Monitor Acer Unit 40
3) LCD Unit 1
4) Printer Unit 4
5) Scanner Unit 1
6) Speaker Unit 1
7) Layar proyektor Unit 1
8) Interactive whiteboard Unit 1
D. LABORATORIUM BAHASA
1) LCD Monitor Unit 40
2) Speaker Unit 2
3) PC & Monitor Guru Unit 1
4) Recorder & Headset Unit 40
5) UPS Unit 1
6) DVD Unit 1
7) LCD Proyektor Unit 1
4. ALAT DAN PERABOT (MEBELER)
1) Komputer Unit 10
2) Laptop Unit 44
3) Papan tulis whiteboard Unit 37
4) Buffet kayu TU Unit 2
5) Tong sampah Unit 18
6) Proyektor multimedia Unit 12
7) Layar proyeksi Unit 12
8) Meja siswa (kelas) Unit 470
9) Meja siswa (Lab. KKPI) Unit 40
10) Meja siswa (Lab. PM) Unit 40
11) Meja siswa (Lab. MM) Unit 40
12) Meja siswa (Lab. Bahasa) Unit 40
13) Meja Kepala Sekolah Unit 3
14) Meja guru Unit 50
15) Meja staf Unit 6
16) Meja baca perpustakaan Unit 16
17) Meja printer Unit 5
18) Meja sirkulasi Unit 3
19) Kursi siswa (kelas) Unit 460
20) Kursi siswa (Lab. KKPI) Unit 40
21) Kursi siswa (Lab. PM) Unit 40
22) Kursi siswa (Lab. MM) Unit 40
23) Kursi siswa (Lab. Bahasa) Unit 40
24) Kursi Kepala Sekolah Unit 2
25) Kursi guru Unit 50
6
STRUKTUR
ORGANISASI SMK
NEGERI 59 JAKARTA
KEPALA SEKOLAH
Drs. H. Ramli, M. Pd.
KASUBAG TU
H. Daryatno, S.E.
Inventaris Fijiati
Kesiswaan
Ningsih Dwi Kurnia Rizki
Juru Kepeg.
Bayar Shinta
Ellisa,
S. Sos
Pembina Pembina
9K & Kesiswaan
UP WiwikKelas XII
Wali Kelas X Wali Kelas XI Wali
Idha Kaprog Pemasaran Multimedia Widya Milza,Wijayanti, S.
Kaprog Megayarni,
Nurhaya Pd.
S. Pd. S. Pd.
Osis / Siswa
Gambar 4.1
1
Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September 2014.
2
Wawancara dengan Drs. H. Ramli, M. Pd, Kepala SMKN 59 Jakarta, Tanggal 6
Oktober
6
6 Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September
6
6 Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September
6
7
Wawancara dengan Drs. H. Ramli, M. Pd, Kepala SMKN 59 Jakarta, Tanggal 6
Oktober 2014.
8
Wawancara dengan Tien Martina, S. Pd, Guru Bahasa Inggris dan Kepala Laboratorium
Bahasa SMKN 59 Jakarta, Tanggal 9 September 2014.
9
Wawancara dengan Nisban Prayoga, S. Kom, Guru Produktif Multimedia dan Kepala
fasilitas ini milik kita bersama jadi ya kita juga yang harus
menjaga dan merawat, karena yang pake kan kita juga”.10
Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Rusdy Khalid,
guru KKPI:
“Biasanya tiap sebelum belajar saya itu ada breafing
session yah. Artinya Saya selalu ingetin mereka agar
menggunakan komputer sesuai dengan Standar
Operational Procedure (SOP) untuk menghindari
adanya kerusakan. Selain itu juga di lab. kan ada
petunjuk prosedur masuk lab. dan tata cara penggunaan
komputer yang kita tempel di tembok dalam
laboratorium, jadi mereka bisa lihat dan baca sendiri
lah itu peraturannya kaya gimana”.11
10
Wawancara dengan Tomi Sukito, S.E, Guru Produktif Pemasaran dan Kepala
Laboratorium Pemasaran SMKN 59 Jakarta, Tanggal 9 September 2014.
11
Wawancara dengan Rusdy Khalid, S. Kom, Guru KKPI dan Kepala Laboratorium
KKPI SMKN 59 Jakarta, Tanggal 9 September 2014.
7
12
Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September 2014.
7
Tabel 4.5
RINCIAN TUGAS TIM
SARPRAS SMK NEGERI 59
JAKARTA TAHUN DIKLAT
2013/2014
No. Nama Tugas
1. Elizar Kamal, S. Pd 1. Penanggung Jawab Tim Sarpras
2. Pengadaan Barang
2. Fijiati Ningsih 1. Inventaris Barang
2. Administrasi
3. Rusdy Khalid, S. Kom Teknologi Informasi
4. Idha Nurhayati, S. Pd Penanggung Jawab Program 9K
5. Widodo 1. Kebersihan Ruang Lantai I dan Lantai II
2. Halaman Depan Gedung Sekolah
Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
13
18
Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September 2014.
19
Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September
7
2) Ruang Kelas
Kegiatan pemeliharaan ruang kelas yang dilakukan di
SMKN 59 Jakarta yaitu dengan melakukan pengecekan
kondisi ruang kelas dan sarana dan prasarana yang ada di kelas
yang dilakukan setiap hari oleh penanggung jawab kelas
masing-masing. Dengan adanya kegiatan tersebut, maka
masing-masing dari penanggung jawab kelas dapat melaporkan
kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana jika
ada barang yang rusak di dalam kelas. Dengan demikian
penanggung jawab sarana dan prasarana dapat mengambil
tindakan, baik memperbaiki barang tersebut maupun membeli
baru.
7
3) Mebeler
Pemeliharaan mebeler yang dilakukan di SMKN 59 Jakarta
yaitu dengan selalu memanfaatkan dan menggunakan mebeler
yang ada sesuai dengan fungsi kegunaannya. Seperti yang
dijelaskan oleh Ibu Elizar, ketua tim sarana dan prasarana:
“Untuk pemeliharaan mebeler seperti meja, kursi,
lemari, rak-rak, papan tulis maupun loker penyimpanan
gitu sebenarnya sih kami ga ada perawatan secara
intens atau khusus yah. Paling untuk menjaga supaya
mebeler-mebeler yang ada itu awet dan ga cepet rusak
ya kita harus menggunakannya sesuai dengan fungsinya
yah. Jangan misalnya lemari penyimpanan dipake buat
rak sepatu, ya jelas itu kan ga sesuai fungsinya yah. Ya
paling kaya gitu aja sih kalo kita di sini ngerawat
mebeler yang ada, ga ada perawatan yang khusus
gimana gitu”.21
20
Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September 2014.
21
Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September 2014.
7
4) Laboratorium
Untuk pemeliharaan laboratorium diajukan 5 pertanyaan
yang terdiri dari: (a) Bagaimana pemeliharaan terhadap alat-
alat yang ada di laboratorium? (b) Apakah ada perawatan
khusus yang mendatangkan teknisi dari luar sekolah untuk
pemeliharaan alat-alat laboratorium? (c) Apabila ada alat-alat
atau mesin di laboratorium yang rusak atau hilang, bagaimana
tindak lanjut sekolah? (d) Apakah pernah ada siswa yang
merusak atau menghilangkan alat-alat laboratorium? (e)
Apakah siswa dilibatkan dalam pemeliharaan laboratorium?
Berdasarkan hasil wawancara yang mengacu pada
pertanyaan di atas, bahwa pemeliharaan laboratorium
khususnya alat-alat yang ada di laboratorium ada yang
dilakukan secara rutin dan berkala. Untuk pemeliharaan yang
dilakukan rutin yaitu berupa pemeliharaan dari sisi kebersihan
ruang laboratorium itu sendiri. Sedangkan untuk pemeliharaan
yang sifatnya berkala berupa perawatan alat-alat yang ada di
laboratorium seperti komputer dan sistem atau aplikasi dari
komputer itu. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Rusdy,
guru KKPI: “Kalo pemeliharaan di lab. KKPI itu yang rutin
kita laksanain paling dari segi kebersihannya. Kalo untuk
7
22
Wawancara dengan Rusdy Khalid, S. Kom, Guru KKPI dan Kepala Laboratorium
KKPI SMKN 59 Jakarta, Tanggal 9 September 2014.
23
Wawancara dengan Tomi Sukito, S.E, Guru Produktif Pemasaran dan Kepala
Laboratorium Pemasaran SMKN 59 Jakarta, Tanggal 9 September 2014.
24
Wawancara dengan Nisban Prayoga, S.Kom, Guru Produktif Multimedia dan Kepala
Laboratorium Multimedia SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September 2014.
8
80 Wawancara dengan Tien Martina, S.Pd, Guru Bahasa Inggris dan Kepala
Laboratorium Bahasa SMKN 59 Jakarta, Tanggal 9 September 2014.
8
81 Wawancara dengan Tien Martina, S.Pd, Guru Bahasa Inggris dan Kepala
Laboratorium Bahasa SMKN 59 Jakarta, Tanggal 9 September 2014.
8
harus dicatat dan didata dengan baik sebagai bukti dan laporan
sehingga dapat diketahui bagaimana kondisi sarana dan
prasarana yang ada. Seperti yang dijelaskan oleh 4 narasumber
yang sama seperti di atas yang peneliti wawancara mengenai
hal ini berpendapat bahwa untuk barang-barang yang rusak
maupun hilang harus dicatat ke dalam laporan berita acara
barang rusak atau hilang. Laporan tersebut dibuat oleh masing-
masing penanggung jawab semua ruangan yang ada di sekolah.
Salah satunya adalah laboratorium. Masing-masing
laboratorium memiliki penanggung jawab masing-masing yang
bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang ada dan
terjadi di laboratorium itu sendiri. Jadi jika ada alat-alat
laboratorium yang rusak atau hilang maka kepala laboratorium
harus membuat laporan berita acara barang rusak dan
melaporkannya kepada bagian sarana dan prasarana agar bisa
ditindaklanjuti. Dari laporan itu, bagian sarana dan prasarana
dapat mengetahui kondisi semua sarana dan prasarana yang
ada dan dapat mengambil tindakan perbaikan jika ada
kerusakan.
Pemeliharaan laboratorium tentunya bukan hanya tanggung
jawab dari kepala laboratorium itu sendiri, namun siswa yang
menggunakan laboratorium itu juga bertanggung jawab atas
segala segala sesuatu yang ada di laboratorium itu.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh 4 narasumber yang
peneliti wawancarai, mereka berpendapat bahwa siswa juga
dilibatkan dalam pemeliharaan laboratorium. Dalam
pemeliharaan laboratorium, biasanya siswa dilibatkan dalam
hal kebersihan dan penggunaan alat-alat yang ada di
laboratorium itu sendiri. Jadi ketika siswa belajar di
laboratorium, maka siswa harus membersihkan baik ruangan
dan alat-alat yang ada di laboratorium itu sendiri. Selain itu,
8
5) Buku
Untuk pemeliharaan buku diajukan 5 pertanyaan yang
terdiri dari: (a) Bagaimana pemeliharaan yang dilakukan
terhadap buku-buku yang ada di sekolah? (b) Apakah ada
program kegiatan pemeliharaan untuk buku-buku? (c) Apakah
ada jadwal secara berkala dalam melakukan pemeliharaan
buku-buku yang ada di sekolah? (d) Apakah ada perawatan
khusus untuk buku-buku seperti penyemprotan anti hama? (e)
Apabila ada buku yang rusak atau hilang, bagaimana tindak
lanjut yang dilakukan?
Berdasarkan hasil wawancara yang mengacu pada
pertanyaan di atas, bahwa untuk pemeliharaan terhadap buku-
buku yang ada di perpustakaan dilakukan masih sangat
sederhana dan manual. Seperti yang diungkapkan oleh ibu
Unwanah, kepala perpustakaan:
“Pemeliharaan buku-buku yang ada di perpustakaan ini
sih kita masih sederhana dan manual banget yah mba.
Biasanya kita Cuma bersihkan saja debunya dengan
kemoceng dan dirapikan sesuai lokasi bukunya. Kan
kadang ada siswa yang habis baca buku tapi naronya ga
sesuai lokasinya tuh, ya kalo kaya gitu biasanya kita
8
27
Wawancara dengan Unwanah, S.Pd, Guru Bahasa Indonesia dan Kepala Perpustakaan
September
8
sarana dan prasarana. Dari bagian sarpras itu akan diserahkan lagi
ke kepala sekolah untuk kemudian dilaporkan ke sudin supaya
bisa ditindaklanjuti lagi”.33
Dari hasil data terkait pendataan pemeliharaan sarana dan
prasarana, maka dapat penulis simpulkan bahwa untuk setiap
kegiatan pemeliharaan dicatat dan didata dengan baik dan sesuai
dengan prosedur yang ada. Dalam rencana program kerja dapat
diketahui program pemeliharaan apa saja yang akan dilaksanakan
selama satu tahun. Jika dalam waktu berjalan ada pemeliharaan di
luar rencana maka kegiatan tersebut dapat ditambahkan ke dalam
rencana program kerja sarana dan prasarana. Setiap kegiatan
pemeliharaan selalu dicatat dalam kartu pemeliharaan barang. Di
kartu tersebut dicatat jenis barang, posisi barang, tanggal
perbaikan dan jenis perbaikan yang dilakukan yang
ditandatangani oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana, staf administrasi sarana dan prasarana serta tentunya
teknisi yang melakukan perbaikan tersebut. Sedangkan untuk
program pemeliharaan yang tidak bisa terlaksana dicatat dalam
evaluasi rencana program kegiatan. Dari data evaluasi program
kerja sarana dan prasarana, maka sekolah dan khususnya tim
sarana dan prasarana bisa mengetahui program pemeliharaan apa
saja yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana. Pada tahun
2013 ada program perbaikan jaring lapangan basket yang tidak
terlaksana karena belum ada bantuan dari sudin. Untuk barang-
barang yang rusak, SMKN 59 Jakarta tidak membuat berita acara
barang rusak. Dengan demikian sarana dan prasarana yang rusak
tersebut hanya diletakkan di gudang penyimpanan tanpa
dilaporkan ke sudin.
33
Wawancara dengan Rusdy Khalid, S. Kom, Guru KKPI, Tanggal 9 September 2014.
9
34
Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 5 September 2014.
35
Wawancara dengan Drs. H. Ramli, M. Pd, Kepala SMKN 59 Jakarta, Tanggal 6
Oktober
9
36
Dokumentasi Rencana Anggaran Program Kerja SMKN 59 Jakarta Tahun Pelajaran
2013/2014.
37
Wawancara dengan Elizar Kamal, S. Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan
Prasarana SMKN 59 Jakarta, Tanggal 6 Oktober
9
38
Wawancara dengan Drs. H. Ramli, M. Pd, Kepala SMKN 59 Jakarta, Tanggal 6
Oktober 2014.
9
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan yang dilakukan di SMKN 59 Jakarta, penulis dapat
menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang
dilakukan oleh SMKN 59 Jakarta sudah baik. Namun, karena belum
memiliki Standar Operating Procedure (SOP) maka ada beberapa
kegiatan dalam perencanaan yang belum berjalan dengan baik.
2. Teknik pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 59
Jakarta belum optimal. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan
pemeliharaan tidak dilaksanakan pendataan sesuai dengan teknik
pemeliharaan.
3. Anggaran untuk kegiatan sarana dan prasarana yang dialokasikan
untuk pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 59
Jakarta berada dalam kategori cukup.
B. Saran
Berdasaran hasil penelitian di atas, penulis berharap sekolah lebih
meningkatkan dan mengembangkan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan. Sebagai akhir dari penelitian ini, ada saran-saran yang ingin
penulis berikan. Saran-sarana tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah agar memperhatikan pemeliharaan sarana dan
prasarana di sekolah, melakukan pengawasan terhadap pemeliharaan
sarana dan prasarana dan lebih intensif untuk memberikan kesadaran
kepada seluruh warga sekolah untuk memelihara sarana dan prasarana
yang ada di sekolah.
94
95
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Drs. H. Ramli, M. Pd
Jabatan : Kepala SMKN 59 Jakarta
Pendidikan Terakhir : S2
Hari/Tanggal : 5 Oktober 2014
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Interviewee Interviewer
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Elizar Kamal, S. Pd
Jabatan : Wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana Pendidikan Terakhir : S1
Hari/Tanggal : Jum’at, 5 September 2014
Tempat : Ruang guru SMKN 59 Jakarta
Interviewee Interviewer
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Rusdy Khalid, S. Kom
Jabatan : Guru KKPI dan Kepala Lab. KKPI
Pendidikan Terakhir : S1
Hari/Tanggal : Selasa, 9 September 2014
Tempat : Ruang Guru SMKN 59 Jakarta
A. PEMELIHARAAN LABORATORIUM
1. Bagaimana pemeliharaan terhadap alat-alat yang ada di laboratorium?
Jawaban: Kalo pemeliharaan di lab. KKPI itu yang rutin kita laksanain
paling dari segi kebersihannya. Kalo untuk pemeliharaan komputernya
itu kita tiap seminggu sekali ya kita harus cek konfigurasi OS sama
aplikasinya
2. Apakah ada perawatan khusus yang mendatangkan teknisi dari luar
sekolah untuk pemeliharaan alat-alat laboratorium?
Jawaban: Untuk semua hal yang berkaitan dengan lab. baik itu
perawatan, pengawasan, pendataan dll itu dipegang sama ketua lab. itu
masing-masing yah. Jadi untuk perawatan yang kita harus manggil
teknisi dari luar itu belum pernah sampai saat ini.
3. Apabila ada alat-alat atau mesin di laboratorium yang rusak atau hilang,
bagaimana tindak lanjut sekolah?
Jawaban: Kalo misalnya ada yang rusak dan kerusakannya ringan ya
tentunya kita perbaiki yah. Tapi kalo rusaknya berat dan parah ya
otomatis udah ga bisa dipake lagi kan. Biasanya sih kalo kaya gitu kita
masukkin ke berita acara barang rusak. Nah kalo untuk kasus
kehilangan, Alhamdulillah sampai saat ini kita belum pernah
kehilangan apapun yah yang ada di lab. Tapi kalo misalnya itu terjadi,
misalnya yah, ya harus dicatat juga ke berita acara barang hilang.
4. Apakah siswa dilibatkan dalam pemeliharaan laboratorium?
Jawaban: Kalo untuk pemeliharaan alat-alat lab. Saya tidak melibatkan
mereka yah, kecuali pemeliharaan ruang lab. aja kaya kebersihannya
sama kerapiannya gitu baru saya melibatkan siswa. Karena kalo alat-
alat lab. kan harus ada di tangan orang yang betul-betul paham dan
menguasai alat tersebut kan.
5. Upaya apa yang dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran kepada
siswa agar memelihara sarana yang ada di laboratorium?
Jawaban: Biasanya tiap sebelum belajar saya itu ada breafing session
yah. Artinya Saya selalu ingetin mereka agar menggunakan komputer
sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) untuk menghindari
adanya kerusakan. Selain itu juga di lab. kan ada petunjuk prosedur
masuk lab. dan tata cara penggunaan komputer yang kita temple di
tembok dalam laboratorium, jadi mereka bisa lihat dan baca sendiri lah
itu peraturannya kaya gimana.
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan yang ada di SMKN 59 Jakarta?
Jawaban: Menurut Saya sudah baik yah. Artinya pemeliharaan sarana
dan prasarana itu kan memang tanggung jawab semua yang ada di
sekolah baik kepala sekolah, wakil kepala skeolah, guru, staf, siswa
maupun petugas sekolah. Dan di SMKN 59 sendiri semuanya saling
kerja sama dengan baik. Jadi ga ada yang saling mengandalkan.
Interviewee Interviewer
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Tomi Sukito, S. E
Jabatan : Guru Produktif Pemasaran dan Kepala Lab.
Pemasaran Pendidikan Terakhir : S1
Hari/Tanggal : Selasa, 9 September 2013
Tempat : Ruang Guru SMKN 59 Jakarta
A. PEMELIHARAAN LABORATORIUM
1. Bagaimana pemeliharaan terhadap alat-alat yang ada di laboratorium?
Jawaban: Untuk pemeliharaan lab. Pemasaran (PM) ga terlalu ribet yah.
Mesin-mesin yang ada di lab. PM juga paling cash register, printer,
komputer dan kalkulator digital. Paling kalo pemeliharaan yang rutin ya
dari segi kebersihan aja setiap habis belajar dibersihakan kalo emang
kotor, trus juga dirapikan dan ditempatkan di tempatnya. Oh iya, trus
juga paling untuk cash register kalo kertas struk atau tintanya habis ya
kita ganti sama yang baru. Kalo pemeliharaan yang sifatnya berkala itu
kaya komputer. Biasanya tiap 6 bulan sekali install atau update
software atau aplikasi. Tapi itu juga sesuai kebutuhan yah
2. Apakah ada perawatan khusus yang mendatangkan teknisi dari luar
sekolah untuk pemeliharaan alat-alat laboratorium?
Jawaban: Sampai saat ini belum pernah ada yah. Biasanya perawatan
untuk alat-alat lab itu masih dilakukan secara internal oleh sekolah
yaitu oleh guru-guru yang menggunakan laboratorium itu sendiri.
3. Apabila ada alat-alat atau mesin di laboratorium yang rusak atau hilang,
bagaimana tindak lanjut sekolah?
Jawaban: Kalo untuk barang yang rusaknya ringan biasanya kita Cuma
servis aja yah. Dan untuk servis itu juga kita harus izin sama kepala
bagian sarana dan prasarana dulu. Jadi kita bikin laporan berita acara
rusak trus kita laporin ke bagian sarpras supaya ditindaklanjuti atau
diperbaiki. Kalo untuk barang rusak berat itu kan berarti udah ga bisa
diperbaiki yah. Tapi tetap kita harus data dan buat berita acara sama
kaya yang tadi buat diserahi ke bagian sarana dan prasarana supaya bisa
dilaporin lagi ke sudin.
4. Apakah siswa dilibatkan dalam pemeliharaan laboratorium?
Jawaban: Kalo untuk pemeliharaan secara teknis pastinya tidak yah.
Paling siswa dilibatkan dari segi kebersihan alat-alat lab. aja. Karena
tiap siswa itu kan bertanggung jawab atas alat-alat lab. dan ruang lab.
ketika mereka menggunakan lab. itu. Jadi biasanya kalo KBM selesai,
mereka saya suruh untuk membersihkan dan merapikan alat-alat lab
yang telah mereka gunakan.
5. Upaya apa yang dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran kepada
siswa agar memelihara sarana yang ada di laboratorium?
Jawaban: Untuk menumbuhkan kesadaran siswa agar memelihara
sarana yang ada di lab. biasanya setiap awal kegiatan mengajar Saya
selalu memberikan penjelasan kepada mereka bahwa smeua fasilitas ini
milik kita bersama jadi ya kita juga yang harus menjaga dan merawat,
karena yang pake kan kita juga
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan yang ada di SMKN 59 Jakarta?
Jawaban: Menurut Saya sudah baik yah. Pemeliharaan dilakukan
dengan baik karena memang sarpras itu sendiri kan ada tim khususnya.
Dan tim itu juga sangat tanggap jika ada sarana dan prasarana sekolah
yang rusak atau butuh perbaikan.
Interviewee Interviewer
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Nisban Prayoga, S. Kom
Jabatan : Guru Produktif Multimedia dan Kepala Lab. Multimedia
Pendidikan Terakhir : S1
Hari/Tanggal : Jum’at, 5 September 2014
Tempat : Ruang Guru SMKN 59 Jakarta
A. PEMELIHARAAN LABORATORIUM
1. Bagaimana pemeliharaan terhadap alat-alat yang ada di laboratorium?
Jawaban: Lab. MM itu kan semuanya berkaitan sama komputer yah,
jadi pemeliharaannya lebih kita fokusin ke kebersihan, penggunaan dan
pengamanan komputer itu sendiri. Kalo dari segi kebersihan biasanya
Saya selalu menginstruksikan ke siswa untuk membersihkan komputer
sebelum dan setelah mereka gunakan. Untuk komputernya sendiri
biasanya Saya selalu cek software atau anti virus tiap 6 bulan sekali
untuk memastikan apakah harus diupdate atau mungkin ada yang harus
diinstal ulang supaya terhindar dari virus. Tapi kalo ada kejadian
insidentil kaya ada laporan dari siswa yang bilang Pak komputernya
nge-hang nih, ya biasanyaa saat itu juga saya install ulang software atau
aplikasinya
2. Apakah ada perawatan khusus yang mendatangkan teknisi dari luar
sekolah untuk pemeliharaan alat-alat laboratorium?
Jawaban: Tidak ada yah saya rasa. Sampai saat ini sih perawatan
komputer masih ditangani secara internal aja karena tenaga pengajarnya
juga masih mampu merawat dan memperbaiki kalo misalnya ada yang
rusak.
3. Apabila ada alat-alat atau mesin di laboratorium yang rusak atau hilang,
bagaimana tindak lanjut sekolah?
Jawaban: Kalo untuk tindak lanjut barang yang rusak itu biasanya kita
catet dan tulis di laporan apa yah namanya tuh saya lupa. Pokoknya
laporan khusus barang-barang rusak atau hilang gitu. Nah nanti laporan
itu diserahin ke bagian sarana dan prasarana supaya bisa ditindaklanjuti
lagi sama dia, ya entah itu diperbaiki atau beli yang baru. Yang penting
kita sebagai kepala lab. udah lapor misalnya ada barang yang rusak nih,
trus dijelasin dilaporan itu juga kerusakannya apa aja gitu.
4. Apakah siswa dilibatkan dalam pemeliharaan laboratorium?
Jawaban: Pastinya saya libatkan yah. Biasanya selain kebersihan, siswa
juga saya libatkan dalam pengamanan komputer seperti install software
dan anti virus. Karena jurusan multimedia itu kan memang menuntut
siswanya harus bisa mengoperasikan dan memperbaiki sistem
komputer. Ya tentunya untuk sistem-sistem standar yah dan juga harus
tetap dalam pengawasan gurunya.
5. Upaya apa yang dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran kepada
siswa agar memelihara sarana yang ada di laboratorium?
Jawaban: Kalo buat Saya supaya siswa sadar dan mau memelihara
sarana sekolah apalagi yang ada di lab. yah biasanya saya akan
menjelaskan kepada mereka bahwa jika ada yang merusak atau
menghilangkan sarana yang ada di lab. multimedia akan Saya berikan
sanksi. Dengan demikian kan pastinya mereka akan memilih untuk
menjaga dan memelihara sarana yang ada daripada harus dikenakan
sanksi
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan yang ada di SMKN 59 Jakarta?
Jawaban: Buat Saya cukup baik yah. Artinya masih ada kekurangannya.
Misalnya pengaturan suhu AC itu kan harus selalu di bawah suhu 25 oC
yah. Tapi kadang di setting di atas 25oC. Ya tentunya kan itu beresiko
sama komputer-komputer yang ada. Ya tapi itu aja sih, kalo
keseluruhan sudah cukup baik.
Interviewee Interviewer
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Tien Martina, S. Pd
Jabatan : Guru Bahasa Inggris dan Kepala Lab.
Bahasa Pendidikan Terakhir : S1
Hari/Tanggal : Selasa, 9 September 2014
Tempat : Ruang Guru SMKN 59 Jakarta
A. PEMELIHARAAN LABORATORIUM
1. Bagaimana pemeliharaan terhadap alat-alat yang ada di laboratorium?
Jawaban: Untuk pemeliharaan lab. bahasa paling yang kita lakukan ya
menjaga kebersihannya saja. Kalo untuk pemeliharaan secara teknis
saya rasa ga ada yah, kecuali misalnya ada alat lab. yang rusak ya baru
kita manggil teknisi yang bener-bener ngerti buat benerin alat lab. yang
rusak itu
2. Apakah ada perawatan khusus yang mendatangkan teknisi dari luar
sekolah untuk pemeliharaan alat-alat laboratorium?
Jawaban: Untuk perbaikan jika ada kerusakan alat-alat lab. misalnya
speaker yang rusak ya kita harus manggil teknisi dari luar yah soalnya
kan di sekolah ga ada yang ngerti tentang itu.
3. Apabila ada alat-alat atau mesin di laboratorium yang rusak atau hilang,
bagaimana tindak lanjut sekolah?
Jawaban: Untuk setiap barang yang rusak atua hilang pastinya kita data
dan buat laporan yah sebagai bukti buat diserahin ke bagian sarana dan
prasarana. Kalo untuk laporannya ya kaya laporan berita acara barang
rusak atau hilang gitu yah. Jadi nanti kita bilang ke bagian sarana dan
prasarana kerusakannya apa aja supaya bisa di follow up lagi.
4. Apakah siswa dilibatkan dalam pemeliharaan laboratorium?
Jawaban: Pastinya yah. Selain kebersihan ruang dan alat lab. siswa juga
kita libatkan dalam penggunaan alat lab. Artinya gini, kan mereka yang
menggunakan alat lab. itu, ya jadinya mereka juga yang harus
memelihara dan menjaga alat itu supaya ga rusak.
5. Upaya apa yang dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran kepada
siswa agar memelihara sarana yang ada di laboratorium?
Jawaban: Untuk menumbuhkan kesadaran siswa supaya mau
memelihara sarana dan prasarana khususnya yang ada di lab. bahasa
memang tidak cukup sekali dua kali yah. Artinya sebagai guru kita
harus selalu mengingatkan mereka bahwa saat mereka menggunakan
lab, maka mereka bertanggungjawab terhadap semua alat yang ada di
lab. Jadi kalo misalnya ada kerusakan atau ada yang hilang ya itu
tanggung jawab mereka untuk mengganti kalo ada yang hilang
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan yang ada di SMKN 59 Jakarta?
Jawaban: Sudah baik yah menurut Saya. Bisa dilihat dari kerja sama
antara kepala sekolah, guru, tim sarpras, staf, siswa dan petugas sekolah
yang saling menjaga semua fasilitas yang ada di sekolah. Jadi kita
semua juga menyadari kalo semua sarana yang ada di sekolah itu kan
milik kita bersama, ya jadi harus kita pelihara bersama juga.
Interviewee Interviewer
INDIKATOR RESPONDEN
Nama : Unwanah, S. Pd
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia dan Kepala
Perpustakaan Pendidikan Terakhir : S1
Hari/Tanggal : Selasa, 9 September 2014
Tempat : Perpustakaan SMKN 59 Jakarta
A. PEMELIHARAAN BUKU
1. Bagaimana pemeliharaan yang dilakukan terhadap buku-buku yang ada
di sekolah?
Jawaban: Pemeliharaan buku-buku yang ada di perpustakaan ini sih kita
masih sederhana dan manual banget yah mba. Biasanya kita Cuma
bersihkan saja debunya dengan kemoceng dan dirapikan sesuai lokasi
bukunya. Kan kadang ada siswa yang habis baca buku tapi naronya ga
sesuai lokasinya tuh, ya kalo kaya gitu biasanya kita cek-cek lagi
raknya, trus diberesin kalo ada buku yang ga sesuai lokasinya
2. Apakah ada program kegiatan pemeliharaan untuk buku-buku?
Jawaban: Kalau kegiatan khusus pemeliharaan buku-buku ga ada yah
mba. Soalnya di sini juga kan sistemnya masih sederhana banget. Tapi
kalo untuk perubahan letak rak buku kita ada. Biasanya sih tiap awal
ajaran tahun baru yah karena kan banyak buku dari pemerintah tuh
yang dating buat dipinjemin ke siswa-siswa. Nah buat siasatin ruang
perpustakaan kita yang emang seadanya gini yah sebisan mungkin kita
rubah letak raknya biar buku-buku yang ada bisa dirapikan semua, trus
juga biar perpustakaannya ga keliatan sempit gitu yah.
3. Apakah ada jadwal secara berkala dalam melakukan pemeliharaan
buku-buku yang ada di sekolah?
Jawaban: Kalo untuk pemeliharaan rutin kaya harian gitu biasanya kita
cuma bersihin dan rapiin ke raknya aja yah. Kalo untuk yang berkala
biasanya sebulan sekali kita bersihin rak-rak buku atau penomoran
identitas buku kalo ada buku baru. Nah kalo yang tahunan ya kaya yang
tadi, pengubahan letak rak aja
4. Apakah ada perawatan khusus untuk buku-buku seperti penyemprotan
anti hama?
Jawaban: Sampai saat ini belum ada yah mba penyemprotan anti hama
buat buku kaya gitu.
5. Apabila ada buku yang rusak atau hilang, bagaimana tindak lanjut yang
dilakukan?
Jawaban: Kerusakan buku itu kan bisa karena ulah siswa atau memang
buku itu sendiri yang sudah usang karena udah lama yah. Tapi kalo
rusaknya karena siswa jarang yah. Paling karena memang bukunya
udah lama kaya misalnya cover bukunya robek ya kita solasi lagi. Atau
covernya ilang ya biasanya kita bikin lagi covernya sendiri, kita ketik
gitu. Pokoknya selagi rusaknya belum parah banget ya sebisa mungkin
kita akal-akalin lah biar masih bisa dipake. Beda halnya kalo hilang.
Nah kalo hilangnya karena siswa pernah ada. Biasanya sih kita suruh
ganti yah. Kalo bukunya masih ada di pasaran ya dia harus ganti buku
yang sama. Kalo di pasaran udah ga ada tapi di perpustakaan masih ada
ya dia harus fotokopi buku itu. Nah kalo di pasaran dan di perpustakaan
udah ga ada ya dia harus ganti jenis yang sama dari buku yang hilang.
Misalnya dia minjem novel trus ilang, ya ganti juga novel dengan judul
yang beda ga apa-apa.
6. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan yang ada di SMKN 59 Jakarta?
Jawaban: Menurut Saya cukup baik yah. Kalau dari segi kesadarannya
sih sudah baik yah, dalam arti semua warga sekolah sadar kalo
pemeliharaan sarana dan prasarana itu tanggung jawab bersama. Cuma
kalo untuk tenaga khusus yang memeliharanya masih kurang kalo buat
Saya.
Interviewee Interviewer