SKRIPSI
Oleh
Indira Aulia Ma’ruf
1401416360
i
ii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
menyatakan bahwa isi skripsi ini benar-benar karya saya, bukan jiplakan dari
karya ilmiah orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik karya ilmiah.
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
1. Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan. Setelah kesulitan ada
kemudahan. (Al Insyirah 5-6)
2. Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan
bimbang. Teman yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan
yang teguh (Andrew Jackson)
3. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, percayalah, bahwa jalan
setiap manusia berbeda-beda, dan rencana Tuhan pasti terbaik bagi semua
makhluk ciptaan-Nya (Penulis)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:
Kedua orang tua tersayang, Bapak Anas Ma’ruf dan Ibu Titit Indriyani yang
selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril maupu materil dalam
menyelesaikan skripsi ini.
v
ABSTRAK
Ma’ruf, Indira Aulia. 2020. Keefektifan Model Explicit Instruction Berbantunan
Media Audiovisual Terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Materi Teknik Tempel
Siswa Kelas IV SDN Gugus Untung Suropati Patebon Kendal. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing Atip Nurharini, S.Pd., M.Pd.
Pembelajaran Seni Rupa pada siswa kelas IV SDN Gugus Untung Suropati
Patebon Kendal belum menerapkan model pembelajaran yang mengembangkan
pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif pada siswa serta sebagian
besar belum menerapkan media audiovisual sebagai media pembelajaran
interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan hasil
keefektifan model pembelajaran explicit instruction berbantuan media audiovisual
pada siswa kelas IV SDN Gugus Untung Suropati.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental atau
eksperimen semu dengan desain nonequivalent kontrol group design. Sampel
yang digunakan kelas IV SDN 1 Kebonharjo sebagai kelas eksperimen dan SDN 1
Donosari sebagai kelas kontrol dengan jumlah sampel 61 siswa, teknik sampel
yang digunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik tes dan non tes yang meliputi wawancara, observasi,
dokumentasi. Tes hasil belajar yang digunakan berupa pretest dan posttest dengan
bentuk pilihan ganda dan rubrik unjuk kerja. Teknik Analisis data yang digunakan
dalam mengolah data yaitu uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas, dan analisis data akhir. Pada analisis data akhir atau pengkajian
hipotesis penelitian yang digunakan adalah uji-z, uji-t, dan n-gain.
Hasil penelitian yaitu (1) hasil belajar seni rupa dapat mencapai ketuntasan
secara klasikal, ditunjukkan uji-z ranah kognitif dengan nilai z hitung > ztabel (2,037 >
1,645) dan ranah psikomotor zhitung > ztabel (2,037 > 1,645). (2) selanjutnya uji-t
ranah kognitif menunjukkan thitung > ttabel (2,367 > 1,999) dan ranah psikomotor
thitung > ttabel (4,042 > 1,999), artinya hasil belajar kelas eksperimen lebih besar
dibandingkan kelas kontrol. Hal ini didukung oleh hasil uji N-Gain ranah kognitif
yang menunjukkan peningkatan kelas eksperimen yaitu 0,50 (kriteria sedang),
sedangkan kelas kontrol 0,36 (kriteria sedang) dan pada ranah psikomotor pada
kelas eksperimen diperoleh 0,50 (kriteria sedang), sedangkan di kelas kontrol
diperoleh 0,26 (rendah).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, model
pembelajaran explicit instruction berbantuan media audiovisual efektif diterapkan
dalam pembelajaran Seni Rupa materi Karya Seni Aplikasi pada kelas IV SDN
Gugus Untung Suropati Patebon Kendal dibandingkan pembelajaran di kelas
kontrol. Saran dalam penelitian yaitu, hendaknya model pembelajaran explicit
instruction berbantuan media audiovisual dapat diterapkan dalam pembelajaran
agar pembelajaran berlangsung dengan efektif dan inovatif.
Kata kunci : hasil belajar; Seni Rupa; keefektifan; model explicit instruction;
media audiovisual
vi
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”
Keefektifan Model Explicit Instruction Berbantunan Media Pembelajaran
Audiovisual Terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Materi Teknik Tempel Siswa
Kelas IV SDN Gugus Untung Suropati Patebon Kendal “. Peneliti menyadari
bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh
karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan menimba ilmu di Universitas Negeri
Semarang.
2. Dr. Achmad Rifai RC, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan izin penelitian.
3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, yang telah
memberikan kesempatan untuk meneruskan penelitian hingga selesai.
4. Atip Nurharini, S.Pd.,M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi
5. Kepala SDN Gugus Untung Suropati Patebon Kendal
6. Guru Kelas IV SDN 1 Kebonharjo dan SDN 1 Donosari
7. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini
Semoga mendapatkan balasan dari Allah Swt, dan semoga skripsi yang
sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ii
PENGESAAN UJIAN SKRIPSI.........................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN...............................................................................iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN...........................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
PRAKATA............................................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.....................................................................................6
1.3 Pembatasan Masalah....................................................................................6
1.4 Rumusan Masalah........................................................................................7
1.5 Tujuan Penelitian.........................................................................................7
1.6 Manfaat Penelitian........................................................................................7
1.6.1 Manfaat Teoritis.............................................................................7
1.6.2 Manfaat Praktis..............................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................9
2.1 Kajian Teori.................................................................................................9
2.1.1 Hakikat dan Prinsip Belajar...........................................................9
2.1.2 Aktivitas Belajar Siswa................................................................11
2.1.3 Pembelajaran................................................................................14
2.1.4 Pengertian dan Ruang Lingkup SBK...........................................15
2.1.5 Teknik Tempel.............................................................................17
2.1.6 Materi Aplikasi............................................................................18
2.1.7 Hasil Belajar.................................................................................29
viii
2.1.8 Evaluasi Pembelajaran.................................................................33
2.1.9 Model Explicit Instruction...........................................................33
2.1.10 Metode Konvensional..................................................................37
2.1.11 Media Pembelajaran.....................................................................38
2.2 Kajian Empiris...........................................................................................41
2.3 Kerangka Berpikir......................................................................................51
2.4 Hipotesis Penelitian....................................................................................53
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................54
3.1 Desain Penelitian........................................................................................54
3.1.1 Jenis Penelitian.............................................................................54
3.1.2 Desain Eksperimen......................................................................54
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................56
3.2.1 Tempat Penelitian........................................................................56
3.2.2 Waktu Penelitian..........................................................................56
3.3 Variabel Penelitian.....................................................................................57
3.3.1 Populasi........................................................................................57
3.3.2 Sampel Penelitian.........................................................................58
3.3.3 Variabel Penelitian.......................................................................59
3.4 Definisi Operasional Variabel....................................................................60
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.................................................62
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data...........................................................62
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data......................................................63
3.5.3 Uji Coba Instrumen Penelitian.....................................................64
3.6 Teknik Analisis Data..................................................................................73
3.6.1 Analisis Data Populasi Pra Penelitian..........................................73
3.6.2 Analisis Data Awal......................................................................75
3.6.3 Analisis Data Akhir......................................................................76
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................82
4.1 Hasil Penelitian..........................................................................................82
4.1.1 Hasil Belajar.................................................................................82
4.1.2 Analisis Data Populasi Pra Penelitian..........................................85
ix
4.1.3 Analisis Data Awal......................................................................87
4.1.4 Analisis Data Akhir......................................................................91
4.1.5 Uji Hipotesis 1 (Uji z)..................................................................95
4.1.6 Uji Hipotesis 2 (t-test)..................................................................97
4.1.7 Uji N-Gain....................................................................................98
4.1.8 Nilai Akhir.................................................................................101
4.1.9 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran.........................................105
4.2 Pembahasan..............................................................................................111
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian..................................................112
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian..........................................................116
BAB V PENUTUP..........................................................................................117
5.1 Simpulan..................................................................................................117
5.2 Saran.........................................................................................................118
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................119
LAMPIRAN....................................................................................................123
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Belajar Seni Rupa Siswa SDN Gugus Untung Suropati................3
Tabel 2.1 Taksonomi Bloom.................................................................................31
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Explicit Instruction.................................35
Tabel 2.2 Sintaks Explicit Instruction berbantuan media audiovisual..................36
xi
Tabel 4.10 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Belajar Kognitif..........................97
Tabel 4.11 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Belajar Keterampilan..................98
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji N-Gain...........................................................100
Tabel 4.13 Nilai Akhir Kelas Eksperimen..........................................................101
Tabel 4.14 Nilai Akhir Kelas Kontrol.................................................................102
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 4.5 Diagram Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif Seni Rupa Siswa
Kelas IV SDN Gugus Untung Suropati............................................99
Gambar 4.6 Diagram Rata-Rata Hasil Belajar Keterampilan Seni Rupa Siswa
Kelas IV SDN Gugus Untung Suropati............................................99
Gambar 4.7 Nilai Tertinggi Kelas Eskperimen..................................................102
Gambar 4.8 Nilai Terendah Kelas Eskperimen..................................................102
Gambar 4.9 Nilai Tertinggi Kelas Kontrol.........................................................104
Gambar 4.10 Nilai Terendah Kelas Kontrol.......................................................104
Gambar 4.11 Diagram Perbandingan Rata-Rata Nilai Akhir.............................104
Gambar 4.12 Menyiapkan Alat dan Bahan Kelas Eksperimen..........................107
Gambar 4.13 Menggambar Pola Kelas Eksperimen...........................................107
Gambar 4.14 Menggunting Pola Kelas Eksperimen..........................................107
Gambar 4.15 Menggunting Kain Kelas Eksperimen..........................................108
Gambar 4.16 Menempelkan Objek Pada Kain Dasar Kelas Eksperimen..........108
Gambar 4.17 Pembelajaran Whatsapp Grup Kelas Eksperimen..........................89
Gambar 4.18 Menyiapkan Alat dan Bahan Kelas Kontrol...................................89
Gambar 4.19 Menggambar Pola Kelas Kontrol...................................................89
Gambar 4.20 Menggunting Pola Kelas Kontrol...................................................89
Gambar 4.21 Menggunting Kain Kelas Kontrol..................................................89
Gambar 4.22 Menempelkan Objek Pada Kain Dasar Kelas Kontrol...................89
Gambar 4.22 Pembelajaran Melalui Whatsapp Grup...........................................89
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
Lampiran 1 Hasil Pekerjaan Pretest Kognitif Siswa Kelas Kontrol 234
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air (Direktorat, 2017:5). Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Observasi lapangan yang dilakukan di SDN Gugus Untung Suropati
Kabupaten Kendal yang terdiri atas tujuh SD meliputi: SDN 1 Kebonharjo,
SDN 2 Kebonharjo, SDN 1 Lanji, SDN 1 Tambakrejo, SDN 2 Tambakrejo,
SD 1 Donosari, dan SDN 2 Donosari. Menunjukkan bahwa pelajaran seni rupa
pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2019/2020 sebagian besar siswa sudah
mencapai KKM yaitu antara 70 atau 75, namun guru yang membelajarkan
materi karya seni rupa teknik tempel kurang memiliki inovasi, kreativitas, dan
kurang memberikan stimulasi dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa lebih banyak diam dan
mendengarkan penjelasan guru. Selain itu, penggunaan model pembelajaran
juga belum inovatif, penggunaan media pembelajaran belum variatif, serta
media yang digunakan guru masih berupa gambar dan benda konkrit atau
dalam pembelajaran seni rupa berupa contoh kerajinan yang akan di buat
siswa, dan belum adanya variasi penggunaan media pembelajaran. Dalam
pembelajaran seni rupa materi teknik tempel di Gugus Untung Suropati media
pembelajaran audiovisual belum diterapkan. Hal tersebut menyebabkan proses
pembelajaran menjadi kurang variatif. Kurangnya penerapan model
pembelajaran dan media pembelajaran inovatif berpengaruh pada aktivitas
siswa menjadi kurang karena pembelajaran lebih fokus pada guru bukan
siswa, sedangkan kurikulum yang saat ini digunakan yaitu kurikulum 2013
menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa serta siswa lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
Berikut merupakan data hasil belajar siswa di SDN Gugus Untung
Suropati Kecamatan Patebon Kendal:
3
Tabel 1.1 Hasil Belajar Seni Rupa Siswa SDN Gugus Untung Suropati
Jumlah Siswa Jumlah Siswa
No. Sekolah KKM
Diatas KKM Dibawah KKM
1 SDN 1 Kebonharjo 75 32 (100%) 0%
2 SDN 2 Kebonharjo 70 16 (76%) 5 (24%)
3 SDN 1 Lanji 75 25 (83,5%) 5 (16,6%)
4 SDN 1 Tambakrejo 70 34 (97,2%) 1 (2,8%)
5 SDN 2 Tambakrejo 70 12 (91,7%) 1 (8,3%)
6 SDN 1 Donosari 75 26 (83,88%) 5 (16,12%)
7 SDN 2 Donosari 75 15 (83,34%) 3 (16,66%)
suara yang berisi langkah dalam membuat karya seni teknik tempel materi
aplikasi. Dalam pembelajaran karya seni teknik tempel materi aplikasi siswa
akan lebih tertarik dan akan merangsang kreativitas siswa.
Penelitian yang relevan untuk mendukung penelitian ini yaitu
penelitian tentang model pembelajaran explicit instruction yang dilakukan
oleh (Akkoç, 2018) dengan judul The effect of explicit instruction of formulaic
language on EFL argumentative writing quality membuktikan bahwa
kelompok siswa yang diberi perlakuan yaitu model explicit instruction
mengalami peningkatan yang signifikan pada nilai menulis mereka.
Sedangkan kelompok yang tidak diberi perlakuan mengalami penurunan nilai.
Ini menunjukkan bahwa explicit instruction dapat meningkatkan kemampuan
menulis.
Penelitian lain yang dilakukan oleh (Anwar, 2019) tentang model
explicit instruction dengan judul penerapan model pembelajaran explicit
instruction untuk meningkatkan hasil belajar pokok bahasan cahaya dan
sifatnya pada siswa kelas V di SD Negeri Sambawa membuktikan bahwa hasil
belajar siswa dalam materi ‘cahaya dan sifatnya’ dapat meningkat dengan
proses pembelajaran yang menggunakan model explicit instruction.
Ditunjukkan dengan rata-rata hasil pretest di kelas sampel yaitu 56,36.
Sedangkan rata-rata hasil posttest setelah diberi perlakuan dengan menerapkan
model pembelajaran explicit instruction di kelas sampel yaitu 88,43.
Selanjutnya, penelitian tentang media audiovisual dilakukan oleh (Lia,
2019) dengan judul penggunaan media audiovisual untuk meningkatkan hasil
belajar seni budaya dan keterampilan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
004 Rambah Samo. Penelitian ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa
dalam materi ‘seni tari daerah setempat’ dapat meningkat dengan proses
pembelajaran yang menggunakan media audiovisual. Ditunjukkan pada siklus
I siswa yang dengan hasil belajar tuntas pada pembelajaran seni tari adalah 9
siswa atau sebesar 32,14%, sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas
sejumlah 19 siswa atau sebesar 67,86% dengan nilai aktivitas belajar siswa
adalah 66,66%. Selanjutnya pada siklus II siswa yang tuntas adalah 24 siswa
5
dengan persentase 85,71% dan jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 4 orang
14,29% dengan aktivitas belajar siswa 80,55%.
Penelitian lain tentang media audiovisual dilakukan oleh (Saskia,
Mahendra, & Samini, 2018) dengan judul implementasi model cooperative
learning metode TGT melalui media audio visual dalam pembelajaran
aktivitas ritmik lompat tali di sekolah dasar membuktikan bahwa hasil belajar
siswa dalam materi ‘aktivitas ritmik lompat tali’ dapat meningkat dengan
proses pembelajaran yang menggunakan media audiovisual. Ditunjukkan
dengan nilai kerjasama sebesar 20%, yang meningkat menjadi 89%. Demikian
juga dalam hal keterampian lompat tali, yang hasil observasi awal sebesar
38%, meningkat menjadi 95%.
Penelitian lain tentang karya seni aplikasi dilakukan oleh (Syahrida,
2016) dengan judul Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui
Model Cooperative Learning Explicit Instruction Pada Mata Pelajaran Teknik
Jahit Aplikasi Di Kelas XI Desain Produk Kriya Tekstil SMK Negeri 4
Padang membuktikan bahwa hasil belajar siswa dalam materi ‘Teknik Jahit
Aplikasi’ dapat meningkat dengan proses pembelajaran yang menggunakan
Model Cooperative Learning Explicit Instructio. Ditunjukkan dengan aktivitas
belajar siswa yang semula 80% meningkat menjadi 86%. Kriteria keberhasilan
tindakan untuk hasil belajar siswa adalah 80% mencapai nilai 75. Hasil
penelitian hasil belajar siswa adalah 86%. Siswa sudah memperoleh nilai 75
ke atas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dapat
dilihat bahwa model pembelajaran Explicit Instruction efektif digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media audiovisual dalam
kegiatan pembelajaran juga layak dan efektif untuk meningkatkan motivasi
dan menstimulasi siswa dalam belajar. Hal tersebut dijadikan pertimbangan
dalam memberikan solusi dari permasalahan Seni Rupa Teknik Tempel dalam
muatan pembelajaran SBdP di kelas IV SDN Gugus Untung Suropati Patebon
Kendal dalam mengkaji media pembelajaran yang efektif diterapkan pada
pembelajaran Seni Rupa Teknik Tempel. Peneliti mengkaji permasalahan
6
Dari identifikasi masalah yang ada, peneliti membatasi masalah terkait dengan
keefektifan model pembelajaran explicit instruction berbantuan media
audiovisual terhadap hasil belajar Seni Rupa Teknik Tempel kelas IV siswa
sekolah dasar negeri
7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis
maupun praktis sebagai berikut :
1.6.1 Manfaat Teoretis
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
9
10
2.1.3 Pembelajaran
Karya seni rupa teknik tempel meliputi karya kolase, karya montase, karya
mozaik, dan karya aplikasi (Kemendikbud, n.d.:246). Karya kolase dibuat
dengan memadukan beragam bahan seperti kayu, kain, yang setelah itu
ditempelkan pada permukaan gambar, karya montase dibuat dengan
menempelkan berbagai gambar jadi, yang setelah itu disusun ulang untuk
menjadi bentuk gambar baru, karya aplikasi dibuat dengan menempelkan
bentuk dari bahan tertentu yang umumnya pada kerajinan kain, karya
mozaik dibuat dengan menempelkan berbagai potongan bahan yang lebih
kecil dibandingkan bahan pada kolase dan bahan tersebut cuma satu
macam saja (Muharrar, 2013:10). Menurut KKBI (2020), kolase
merupakan komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (dari kain,
18
Bahan dasar yang digunakan dalam membuat karya seni aplikasi yaitu
disarankan memakai bahan katun 100% atau campuran dengan sedikit
bahan polyester, hindari kain yang berbulu, seperti kain wol.
Untuk bahan kain aplikasi tidak ada batasan jenis kain yang
akan dipakai. Namun disarankan menggunakan bahan yang tidak
terlali tebal dan tidak terlalu tipis agar aplikasi mudah diatur dan
dibentuk. (Hariyany, 2009:10)
transparan; (7) lem kain; dan (8) kertas karton untuk membuat pola
(Hariyany, 2009:11).
Terdapat lima teknik dasar dalam membuat karya seni aplikasi, antara
lain:
1) Teknik Menjiplak Pola
a) Bahan yang diperlukan adalah kain hijau ukuran 33 x 33 cm
dan 2 kain dengan warna yang berbeda namun tetap satu motif
(pemilihan warna motif dapat disesuaikan dengan selera)
Penetapan warna adalah tahap akhir dan penentu dalam seni aplikasi.
Ada tiga pedoman yang dapat dijadikan acuan untuk penetapan warna
aplikasi (1) Monochromatic, skema perpaduan warna yang
berdasarkan perbedaan nilai warna (terang dan gelap, warna sama); (2)
Analogous, skema perpaduan warna yang didapatkan kombinasi
warna-warna yang mempunyai dasar yang sama; (3) Complementary,
skema perpaduan warna dengan menggabungkan warna-warna yang
kontras (misalnya : merah dengan hijau, ungu dengan kuning)
(Hariyany, 2009:53)
5) Sikap
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap
merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar
perilaku
1) Domain Kognitif
Domain kognitif meliputi knowledge (pengetahuan, ingatan);
comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,
contoh); application (menerapkan); analysis (menguraikan,
menentukan hubungan); synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru); dan evaluation
(menilai) (Bloom dalam Suprijono, 2015:6).
Berikut ini adalah revisi taksonomi bloom menurut
(Anderson dan Karthwohl dalam Sani, 2014:55)
2) Domain Afektif
Domain afektif meliputi receiving (sikap menerima), responding
(memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi),
karakterisasi. Indikator domain afektif dalam lembar pengamatan
aktivitas siswa pada pembelajaran membuat karya aplikasi adalah, (1)
menanggapi apersepsi dari guru; (2) mendengarkan penjelasan guru dan
mengamati video pembelajaran; (3) bertanya mengenai materi yang
belum dipahami; (4) menggambar desain rancangan karya aplikasi dan
membuat karya aplikasi; (5) menerima masukan dari guru atau teman;
(6) mempresentasikan hasil karya/diskusi kelompok; (7) menyimpulkan
materi pembelajaran.
3) Domain Psikomotor
2.1.9.1 Pengertian
2.1.9.2 Sintaks
2.1.9.3 Kelebihan
1. Guru bisa mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima
oleh siswa sehingga guru dapat mempertahankan fokus apa yang harus
dicapai oleh siswa
2. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas kecil maupun besar
3. Dapat digunakan untuk menekan poin-poin penting atau kesulitan-
kesulitan yang mungkin dihadapi oleh siswa sehingga hal-hal tersebut
dapat diungkapkan
4. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan
pengetahuan faktual yang sangat terstruktur
5. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi
rendah
6. Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam
waktu yang relatif singkat dan dapat diakses secara setara oleh seluruh
siswa
7. Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi
mengenai mata pelajaran yang dapat merangsang ketertarikan dan
antusiasme siswa
(Huda, 2013:187)
secara konkret konsep atau materi pembelajaran. Hal ini didasarkan pada
Edgar Dale’s Cone of Experience atau lebih dikenal dengan istilah
Kerucut Pengalaman Edgar Dale yang digambarkan sebagai berikut:
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).
Media audiovisual merupakan sebuah alat bantu yang dipergunakan dalam
situasi belajar untuk membantu memperjelas tulisan dan kata yang
diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide (Sulfemi et al.,
2019:14).
Media audiovisual adalah media yang mencakup dua jenis media
yaitu audio dan visual. Media audiovisual adalah media yang mempuanya
unsur suara dan unsur gambar (Agus Susanto & Setiyorini, 2016:2). Media
audiovisual ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media auditif atau mendengar dan visual atau melihat. Media
audiovisual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan
penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun
kondisi yang dapat membuat peserta didik mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Wahyu, 2018:152). Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
audiovisual merupakan media yang berisikan audio dan video sehingga
dapat dinikmati melalui indera visual dan pendengaran, sehingga dalam
pembelajaran karya seni aplikasi siswa dapat dengan jelas melihat,
mendengarkan, sambil mempraktikkan materi karya seni aplikasi.
Berikut ini merupakan hasil penelitian ini yang relevan dengan model
pembelajaran Explicit Instruction berbantuan media audiovisual. Penelitian
tentang model pembelajaran Explicit Instruction berbantuan media
audiovisual yang dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini antara lain:
Penelitian yang dilakukan oleh (Sawab Prih Rohman , Tri Saptuti
Susiani, 2016) dengan judul penerapan model explicit instruction dengan
media bahan alam dalam peningkatan pembelajaran SBK tentang mencetak
42
timbul pada siswa kelas II SD. Penelitian ini membuktikan bahwa hasil
belajar SBK dalam materi ‘mencetak timbul’ dapat meningkat dengan proses
pembelajaran yang menggunakan model explicit instruction. Ditunjukkan
pada hasil penelitian pada siklus I persentase siswa yang memenuhi capaian
target penilaian proses yaitu 60%, siklus II 88,89%, dan siklus III 100%.
Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus I = 45,71%, siklus II =
86,11% dan siklus III = 100%. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa model
pembelajaran explicit instruction cukup efektif untuk meningkatkan hasil
belajar SBK siswa. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan
peneliti yaitu menerapkan model pembelajaran explicit instruction dalam
mengatasi permasalahan dalam pembelajaran. Namun terdapat perbedaan
yaitu dalam pelaksanaannya peneliti melibatkan media pembelajaran
audiovisual dalam penerapan model pembelajaran explicit instruction.
Penerapan model pembelajaran explicit instruction berbantuan media
audiovisua dapat memaksimalkan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar
siswa dapat melebihi KKM.
Penelitian yang dilakukan oleh (Taufan, 2018) dengan judul
Modifikasi Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
Dengan Model Pembelajaran Explicit Intruction (EI) Dalam Meningkatkan
Pemahaman Konsep Matematika Siswa. Penelitian ini membuktikan bahwa
pemahaman konsep matematika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran explicit instruction meningkat. Ditunjukkan dengan hasil untuk
pretest nilai thitung sebesar 4,869 dan t tabel sebesar 1,980 dengan Taraf
nyata α = 0,05 berada pada daerah penolakan H0, maka disimpulkan
implementasi model pembelajaran Explicit Missouri mathematics Instruction
dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Penelitian tersebut
menjelaskan bahwa model pembelajaran explicit instruction cukup efektif
untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini relevan
dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu menerapkan model
pembelajaran explicit instruction dalam mengatasi permasalahan dalam
pembelajaran. Namun terdapat perbedaan yaitu dalam pelaksanaannya
43
Pretest Pretest
Posttest Posttest
Model Pembelajaran
Tahap-2 Presentasi
BAB III
METODE PENELITIAN
54
55
3.3.1 Populasi
Tabel 3.1 Data Siswa Kelas IV SDN Gugus Untung Suropati Tahun Ajaran
2019/2020
No Kelas IV Jumlah Siswa
1. SDN 1 Kebonharjo 32
2. SDN 2 Kebonharjo 21
3. SDN 1 Lanji 30
4. SDN 1 Tambakrejo 35
5. SDN 2 Tambakrejo 13
6. SDN 1 Donosari 31
7. SDN 2 Donosari 18
Total 180
Sumber : data sekolah 2020
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
tersebut (Sugiyono, 2015:118). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Penelitian sampel dapat digunakan apabila populasi dalam keadaan
homogen (Arikunto, 2013:174-175). Dari populasi di atas setelah dilakukan uji
normalitas dan homogentitas dapat disimpulkan bahwa kelima populasi tersebut
homogen dalam taraf signifikansi 0,05. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan oleh peneliti adalah teknik cluster random sampling yaitu dilakukan
dengan mengambil secara acak tanpa diketahui dipilih dua kelas dengan satu kelas
eksperimen dan satu kelas kontrol. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
Variabel merupakan sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:61). Variabel
merupakan objek penelitian atau suatu hal yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2013:161). Terdapat tiga jenis variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas/independent variable
(X), variabel terikat/dependent variable (Y), dan variabel kontrol.
a. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,
2015:61). Variabel bebas dalam penelitian ini disimbolkan dalam X.
Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel bebas adalah model
pembelajaran explicit instruction berbantuan media audiovisual.
b. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:61).
Variabel terikat disimbolkan dalam Y. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar seni rupa materi membuat karya seni rupa teknik
tempel siswa SDN Gugus Untung Suropati.
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh variabel bebas tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2015:64). Variabel kontrol dalam
penelitian ini adalah kemampuan belajar, lokasi (sekolah), jumlah jam,
fasilitas sekolah, dan materi pembelajaran yang hampir sama.
60
Jumlah jam pelajaran, fasilitas sekolah dan materi, kemampuan siswa, lokasi pembelajaran (variabel control)
a. Instrumen Tes
Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dan
mengetahui hasil belajar siswa pada aspek kognitif/pengetahuan dan
psikomotor/keterampilan siswa dalam muatan pembelajaran seni
rupa teknik tempel. Instrumen yang digunakan dalam uji coba
instrumen berupa 25 soal pilihan ganda dan rubrik yang terdiri dari 5
kriteria dan 4 indikator penilaian dengan skor maksimal 4 pada
setiap kriteria.
b. Instrumen Non Tes
1) Lembar Wawancara
64
√
M p −M t p
r pbis =
St q
Keterangan:
rpbi = koefisien korelasi biserial
66
n ∑ XY −∑ X ∑ Y
r xy =
√¿ ¿ ¿
(Arikunto, 2010:213)
Keterangan:
X : skor butir
Y : skor total
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
Σ : jumlah perkalian x dan y
x2 : kuadrat dari x
y2 : kuadrat dari y
N : jumlah responden
Dan untuk melihat apakah tingkat validitas instrumen besar atau kecil,
dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut:
Tabel 3.5 Pedoman Kriteria Validitas
Besarnya Nilai r Kriteria Validitas
0,800 – 1,00 Tinggi
0,600 – 0,800 Cukup
0,400 – 0,600 Agak rendah
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat rendah tak berkolerasi
68
(Arikunto, 2013:219)
Hasil perhitungan validitas instrumen unjuk kerja menggunakan
rumus product moment dengan bantuan Microsoft Excel disajikan dalam
tabel berikut.
salah diberi nilai 0. Setelah semua terekap, reliabilitas dapat diolah dengan
menggunakan rumus KR20.
( )( S −∑ pq
)
2
n
r i= 2
n−1 S
(Arikunto, 2013:231)
Dan untuk melihat apakah tingkat reliabilitas instrumen besar atau
kecil, dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut:
Taraf signifikan (α) 5%, butir soal dikatakan reliabel jika r hitung>rtabel.
Soal reliabel dipakai sebagai soal pretest dan posttest dalam penelitian. Hasil
uji reliabilitas instrumen disajikan dalam tabel 3.8 berikut ini.
( )(
∑ σb
)
2
11 k
r = 1 2
k −1 ó1
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
Σó 1 = jumlah varians butir
2
ó 1 = varians total
Keterangan:
P = indeks/taraf kesukaran untuk tiap soal
B = banyaknya siswa yang benar setiap butir soal
Js = banyaknya siswa yang memberikan jawaban soal
Dengan intepretasi tingkat kesukaran butir soalnya dapat
menggunakan tolak ukur sebagai berikut.
Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Interval Kriteria
Soal dengan P : 0,00- 0,30 Sukar
Soal dengan P : 0,31- 0,70 Sedang
72
Tabel 3.11 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Uji Coba Kognitif
Kriteria Nomor Butir Soal Jumlah
Mudah 7,8,11,16,19,21,25 7
Sedang 1,3,4,5,9,10,12,13,14,15,17,18,20,22,23,24 16
Sukar 2,6 2
Keterangan: Perhitungan selengkapnya pada lampiran 3.10
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa
yang kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012:226).
Diawali dengan perekapan nama siswa dan nomor butir soal, dengan
soal benar diberi nilai 1 dan soal salah diberi nilai 0. Setelah semua
data terekap kemudian data tersebut dibagi menjadi 2 kelompok. Uji
daya beda dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
BA BB
D= −
JA JB
Keterangan :
D = daya beda
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
73
Dalam penelitian ini data populasi pra penelitian diperoleh dari nilai UAS
seni rupa siswa kelas IV pada semester I tahun pelajaran 2019/2020 SDN
Gugus Untung Suropati. Selanjutnya data nilai UAS tersebut dianalisis
74
melalui uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data
tersebut berdistribusi normal atau tidak serta memiliki varians yang sama
atau tidak.
a. Uji Normalitas Data Populasi
Uji normalitas data nilai UAS Seni Rupa siswa kelas IV semester
I tahun pelajaran 2019/2020 digunakan untuk mengetahui apakah
kelas-kelas dalam populasi tersebut berupa data yang berdistribusi
normal atau tidak. Normalitas data akan dihitung menggunakan rumus
LIliefors dengan berbantuan Microsoft Excel 2007.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai
hasil belajar yang diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas penting dilaksanakan supaya dalam pengujian hipotesis
tidak salah menggunakan metode. Normalitas data akan dihitung
menggunakan rumus LIliefors dengan berbantuan Microsoft Excel
2007.
b. Uji Homogenitas Data Populasi
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui sama tidaknya
varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Penelitian ini, akan menghitung homogenitas populasi peneliti dengan
menggunakan Uji Bartlett menggunakan statistik chi kuadrat sebagai
berikut.
2 2
x =( ¿ 10 ) {B−∑ ( ni−1 ) log si },
dengan:
B = (log s2) ∑(ni – 1)
2
2 ∑ ( ¿−1 ) s i
s=
∑ (¿−1)
Keterangan :
si2 = varians masing-masing kelompok
s2 = varians gabungan
B = koefiien Bartlett
In 10 + 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10.
75
Keterangan :
si2 = varians masing-masing kelompok
s2 = varians gabungan
B = koefiien Bartlett
76
Analisis data akhir dilakukan untuk menganalisis hasil nilai data akhir
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang akan digunakan sebagai dasar
dalam menguji hipotesis penelitian.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan berupa data yang berdistribusi normal atau tidak.
Normalitas data akan dihitung menggunakan rumus LIliefors dengan
berbantuan Microsoft Excel.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua
kelompok mempuyai varians yang sama. Penelitian ini, akan
menghitung homogenitas populasi peneliti dengan menggunakan Uji
Bartlett menggunakan statistik chi kuadrat sebagai berikut.
2 2
x =( ¿ 10 ) {B−∑ ( ni−1 ) log si },
dengan:
B = (log s2) ∑(ni – 1)
2
2 ∑ ( ¿−1 ) s i
s=
∑ (¿−1)
Keterangan :
si2 = varians masing-masing kelompok
s2 = varians gabungan
B = koefiien Bartlett
77
x
−π o
n
z=
√ π o (1−π o)
n
(Sudjana, 2008: 233)
Keterangan:
x = Banyak siswa yang tuntas kelas eksperimen
n = Banyak siswa kelas eksperimen
πo = Proporsi yang diharapkan
Kriteria pengujiannya ditolak H0 jika z > z0,5-α didapat dari
daftar distribusi normal baku dengan peluang (0,5 - α). Untuk z < z 0,5-α
hipotesis H0 diterima.
(Sudjana, 2008: 234)
d. Uji Hipotesis 2
Pengujian hipotesis menggunakan uji-t disesuaikan dengan
homogenitas data yang telah diuji pada pengujian homogenitas. Untuk
menguji perbedaan dua rata-rata dilakukan uji statistika satu pihak
yaitu uji pihak kanan. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai
berikut.
1) Menentukan hipotesis
Hipotesis yang akan diujikan adalah:
H0 : µ1 < µ 2 : Hasil belajar Seni Rupa Materi Teknik Tempel
menggunakan model explicit instruction berbantuan media
audiovisual pada kelas eksperimen sama dengan atau lebih kecil
daripada hasil belajar Seni Rupa di kelas kontrol yang tidak diberi
perlakuan/treatment.
Ha : µ1 > µ 2 : Hasil belajar Seni Rupa Materi Teknik Tempel
menggunakan model model explicit instruction berbantuan media
audiovisual pada kelas eksperimen lebih besar daripada hasil
79
√
t= s 1 1
+
n 2 n2
dengan
Keterangan:
x 1= rata-rata kelompok eksperimen
x 2= rata-rata kelompok kontrol
s12 = varians nilai tes kelompok eksperimen
s22 = varians nilai tes kelompok kontrol
n1 = banyak kelompok eksperimen
n2 = banyaknya kelompok kontrol
(Sudjana, 2008: 239-241)
Untuk kriteria pengujiannya yaitu H 0 ditolak jika thitung > tt-α dengan
derajat kebebasan untuk daftar distribusi t adalah (n 1 + n2 – 2) dan peluang
(1-α).
Sedangkan untuk varians tidak homogen (σ1 ≠ σ2), maka statistic
yang digunakan adalah statistic t’ dengan rumus sparated varians:
x 1−¿ x
t '= 2
¿
√ s s 22
2
1
+
n1 n2
2 2
s1 s2
Dan terima H0 jika terjadi sebaliknya, dengan w 1= , w 2= , t1= t
n1 n2
n ¿ dan t2= t
(1-α) ( 1−1 ¿ , n ¿ sedangkan dk-nya masing-masing (n1-1)
(1-α) ( 2−1 ¿ ,
dan (n2-2).
N-Gain =
SkorPostes−SkorPretes
SMI−SkorPretes
Dari rumus tersebut, diperoleh nilai N-Gain berkisar 0-1.
Tinggi rendahnya N-gain didasarkan pada kriteria berikut:
81
BAB IV
PEMBAHASAN
82
83
ganda. Berikut ini adalah hasil pretest dan posttest di kedua kelas
tersebut:
Analisis data populasi pra penelitian menggunakan nilai UAS seni rupa
siswa kelas IV pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 di SDN Gugus
Untung Suropati Kecamatan Patebon Kendal. Analisis data populasi pra
penelitian digunakan untuk mengetahui apakah populasi berasal dari
kemampuan yang sama atau tidak. Hal ini dipakai untuk menentukan
sampel penelitian. Pada tahap ini uji yang dilakukan adalah sebagai
berikut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan berupa data yang berdistribusi normal atau tidak.
Normalitas data akan dihitung menggunakan rumus LIliefors dengan
berbantuan Microsoft Excel 2007. Dengan mendata seluruh nilai siswa
dan mengurutkan dari yang terbesar ke terkecil, dan mencari rata-rata
dan standar deviasi dari data nilai siswa. Lalu, mencari Zi skor dengan
mengurangkan nilai siswa dengan rata-rata kelas. Langkah selanjutnya
yaitu menghitung distribusi normal F(Zi) pada Zi skor kemudian
menghitung S(Zi) dengan membagikan nomor subjek siswa dan jumlah
siswa. Lalu mencari nilai absolut dari S(Zi)-F(Zi) dan langkah terakhir
yaitu mencari Lhitung dari mutlak S(Zi)-F(Zi). Suatu data dikatakan
berdistribusi normal jika hasil perhitungan diperoleh nilai Lhitung < Ltabel.
Hasil pengujian menggunakan rumus LIliefors dengan taraf signifikan
5% adalah sebagai berikut.
86
Uji normalitas data awal digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Kriteria pengujiannya yaitu jika Lhitung lebih kecil dari pada Ltabel
maka data tersebut berdistribusi normal. Hasil pengujiannya menggunakan rumus
LIliefors dengan berbantuan Microsoft Excel dengan taraf signifikan 5%. Dengan
mendata seluruh nilai siswa dan mengurutkan dari yang terbesar ke terkecil, dan
mencari rata-rata dan standar deviasi dari data nilai siswa. Lalu, mencari Zi skor
dengan mengurangkan nilai siswa dengan rata-rata kelas. Langkah selanjutnya
yaitu menghitung distribusi normal F(Zi) pada Zi skor kemudian menghitung
S(Zi) dengan membagikan nomor subjek siswa dan jumlah siswa. Lalu mencari
nilai absolut dari S(Zi)-F(Zi) dan langkah terakhir yaitu mencari Lhitung dari
mutlak S(Zi)-F(Zi). Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika hasil
perhitungan diperoleh nilai Lhitung < Ltabel.
1) Hasil Belajar Pretest Kognitif
Hasil belajar diperoleh dengan melakukan pengujian posttest secara
online melalui google form yang telah disiapkan yang kemudian disebarkan
melalui whatsapp grup. Hasil pengujian pretest kognitif dapat dilihat pada
tabel 4.4 dan gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Lhitung dan Ltabel Dari Nilai Pretest
Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol
0.16
0.155
0.15
0.145 Lhitung
0.14 Ltabel
0.135
0.13
Eksperimen Kontrol
Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Nilai Lhitung dan Ltabel Dari Nilai Pretest
Keterampilan Kelas Eksperimen dan Kontrol
Uji homogenitas pada nilai pretest dilakukan untuk mengetahui sama atau
tidaknya varians data pretest kelas eksperimen dan kontrol. Pengujian ini
dilakukan karena telah mengetahui bahwa data berdistribusi normal berdasarkan
pengujian normalitas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett
dengan bantuan Microsoft Excel 2007. Langkah yang dilakukan yaitu dengan
mendata semua nilai siswa, kemudian menghitung jumlah, rata-rata, standar
deviasi, dan simpangan baku. Selanjutnya membuat tabel pembantu lalu mencari
varians gabungan dari semua sampel, harga satuan B, dan melakukan uji barlett
dengan statistik chi-kuadrat. Kriteria pengujiannya dengan taraf α = 0,05 yaitu
Xhitung > Xtabel maka H0 ditolak. Jika Xhitung < Xtabel maka H0 diterima. Hipotesis
yang digunakan adalah:
H0 : σ 21=σ 22
90
Ha : σ 21 ≠ σ 22
1) Hasil Pengujian homogenitas pretest kognitif
Berikut pengujian homogenitas pretest kognitif:
31 ( 165 , 22 ) +30 ( 187 , 84 )
S2 = = 151,2
31+30
Sehingga log S2 = 2,25
dan
B = (2,25)(61) = 137
Jadi, χ2 = (2,3026)( 137 – 136,974)
= 0,125
Jika α = 0,05, dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan dk = 1 didapat χ 2=
0,125. Ternyata χ2 = 0,125< 3,841 sehingga hipotesis H0: σ 21=σ 22 diterima.
Kesimpulannya kedua sampel tersebut Homogen. Perhitungan terlampir
pada lampiran 4.6.
2) Hasil Pengujian homogenitas pretest keterampilan
Berikut pengujian homogenitas pretest keterampilan:
31 ( 78 , 9 ) +30 ( 686 , 2 )
S2 = = 82,5
31+30
Sehingga log S2 = 1,92
dan
B = (1,92)(61) = 117
Jadi, χ2 = (2,3026)( 117 – 116,877)
= 0,059
Jika α = 0,05, dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan dk = 1 didapat χ 2=
0,059. Ternyata χ2 = 0,059< 3,841 sehingga hipotesis H0: σ 21=σ 22 diterima.
Kesimpulannya kedua sampel tersebut Homogen. Perhitungan terlampir
pada lampiran 4.6.
91
Posttest dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah siswa diberi
perlakuan. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas data posttest digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Kriteria pengujiannya yaitu jika Lhitung lebih kecil dari pada Ltabel
maka data tersebut berdistribusi normal. Hasil pengujiannya menggunakan uji
Lilifors dengan taraf signifikan 5%. Dengan mendata seluruh nilai siswa dan
mengurutkan dari yang terbesar ke terkecil, dan mencari rata-rata dan standar
deviasi dari data nilai siswa. Lalu, mencari Zi skor dengan mengurangkan nilai
siswa dengan rata-rata kelas. Langkah selanjutnya yaitu menghitung distribusi
normal F(Zi) pada Zi skor kemudian menghitung S(Zi) dengan membagikan
nomor subjek siswa dan jumlah siswa. Lalu mencari nilai absolut dari S(Zi)-F(Zi)
dan langkah terakhir yaitu mencari Lhitung dari mutlak S(Zi)-F(Zi). Suatu data
dikatakan berdistribusi normal jika hasil perhitungan diperoleh nilai Lhitung < Ltabel.
1) Hasil Belajar Posttest Kognitif
Hasil belajar diperoleh dengan melakukan pengujian posttest secara
online melalui google form yang telah disiapkan yang kemudian disebarkan
melalui whatsapp grup. Hasil pengujian posttest kognitif dapat dilihat pada
tabel 4.6 dan gambar 4.3, berikut:
0.16
0.155
0.15
0.145
0.14 Lhitung
0.135 Ltabel
0.13
0.125
0.12
Eksperimen Kontrol
Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Nilai Xhitung dan Xtabel Dari Nilai Posttest
Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol
0.16
0.12
0.08 Lhitung
Ltabel
0.04
0
Eksperimen Kontrol
Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Nilai Lhitung dan Ltabel Dari Nilai Posttest
Keterampilan Kelas Eksperimen dan Kontrol
Uji homogenitas pada nilai posttest dilakukan untuk mengetahui sama atau
tidaknya varians data posttest kelas eksperimen dan kontrol. Pengujian ini
dilakukan karena telah mengetahui bahwa data berdistribusi normal berdasarkan
pengujian normalitas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett
dengan bantuan Microsoft Excel. Langkah yang dilakukan yaitu dengan mendata
semua nilai siswa, kemudian menghitung jumlah, rata-rata, standar deviasi, dan
simpangan baku. Selanjutnya membuat tabel pembantu lalu mencari varians
gabungan dari semua sampel, harga satuan B, dan melakukan uji barlett dengan
statistik chi-kuadrat. Kriteria pengujiannya dengan taraf α = 0,05 yaitu X hitung >
Xtabel maka H0 ditolak. Jika Xhitung < Xtabel maka H0 diterima. Hipotesis yang
digunakan adalah:
H0 : σ 21=σ 22
94
Ha : σ 21 ≠ σ 22
1) Hasil Pengujian homogenitas posttest kognitif
Berikut pengujian homogenitas posttest kognitif:
31 ( 132 , 03 ) +30 ( 159 , 14 )
S2 = = 145,363
31+30
Sehingga log S2 = 2,162
dan
B = (2,162)(61) = 132
Jadi, χ2 = (2,3026)( 132 – 131,79)
= 0,265
Jika α = 0,05, dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan dk = 1 didapat χ 2=
0,265. Ternyata χ2 = 0,265 < 3,841 sehingga hipotesis H0: σ 21=σ 22 diterima.
Kesimpulannya kedua sampel tersebut Homogen. Perhitungan terlampir
pada lampiran 4.10.
2) Hasil Pengujian homogenitas posttest keterampilan
Berikut pengujian homogenitas posttest keterampilan:
31 ( 91 , 91 ) +30 ( 79 , 62 )
S2 = = 85,86
31+30
Sehingga log S2 = 1,934
dan
B = (1,934)(61) = 118
Jadi, χ2 = (2,3026)( 118 – 117,89)
= 0,157
Jika α = 0,05, dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan dk = 1 didapat χ 2=
0,157 Ternyata χ2 = 0,157 < 3,841 sehingga hipotesis H0: σ 21=σ 22 diterima.
Kesimpulannya kedua sampel tersebut Homogen. Perhitungan terlampir
pada lampiran 4.10.
95
Uji hipotesis 1 dilakukan untuk mengetahui apakah hasil tes dengan model
explicit instruction dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Peneliti
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 karena menurut Uno dan
Muhammad (2015: 190) tingkat penguasaan materi dalam konsep belajar tuntas
ditetapkan antara 75%-90%. Ketuntasan individual didasarkan pada Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), sementara kriteria ketuntasan klasikal yaitu
presentase siswa yang mencapai ketuntasan individual minimal 75% atau lebih
dari banyaknya siswa yang mengikuti proses belajar mengajar (Djamarah, 2010:
108). Ketuntasan hasil belajar seni rupa siswa secara klasikal dapat diketahui
dengan menguji proporsi satu pihak kanan digunakan karena dengan hipotesis
sebagai berikut (Sugiyono, 2012: 102):
H0 : π < 0,75 (proporsi ketuntasan klasikan hasil belajar kognitif siswa lebih kecil
sama dengan 75%)
Ha : π > 0,75 (proporsi ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif siswa lebih besar
dari 75%)
Uji-z dihitung dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dengan
mendata seluruh nilai siswa lalu mengurutkan dari yang terbesar ke terkecil,
kemudian dihitung dengan mencari rumus di Data Analysis dan memilih rumus z-
Test: Two Sample for Means.
1) Hasil Analisis Uji Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Kognitif Siswa
Hasil analisis uji ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif di kelas
eksperimen dengan menggunakan model explicit instruction berbantuan
media audiovisual sebagai berikut:
96
Kriteria pengujiannya H0 ditolak jika zhitung > ztabel dengan ztabel = 1,645.
Dari pengujian proporsi pihak kanan, diperoleh z hitung = 2,037. Jadi zhitung > ztabel
maka Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan
siswa menggunakan model explicit instruction berbantuan media audiovisual
mencapai ketuntasan klasikal lebih dari 75%.
2) Hasil Analisis Uji Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Keterampilan Siswa
Hasil analisis uji ketuntasan klasikal hasil belajar keterampilan di
kelas eksperimen dengan menggunakan model explicit instruction berbantuan
media audiovisual sebagai berikut:
Kriteria pengujiannya H0 ditolak jika zhitung > ztabel dengan ztabel = 1,645.
Dari pengujian proporsi pihak kanan, diperoleh z hitung = 2,052. Jadi zhitung > ztabel
maka Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan
siswa menggunakan model explicit instruction berbantuan media audiovisual
mencapai ketuntasan klasikal lebih dari 75%.
a. Uji Hipotesis 2 (t-test)
Uji hipotesis 2 (uji perbedaan dua rata-rata) dilakukan untuk
mengetahui keefektifan model explicit instruction berbantuan media
audiovisual pada kelas eksperimen terhadap hasil belajar Seni Rupa materi
Karya Seni Aplikasi siswa kelas IV SDN Gugus Untung Suropati Patebon
Kendal. Uji ini dilakukan setelah peneliti melakukan uji normalitas dan uji
homogenitas data. Keefektifan model explicit instruction berbantuan
media audiovisual terlihat dari adanya perbedaan nilai rata-rata yang
signifikan antara hasil belajar di kelas kontrol dan kelas eksperimen, di
kelas eksperimen diperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol. Dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis 2
dengan menggunakan rumus t-test pelled varians. Dengan taraf signifikan
= 5% dan dk = n1 + n2 – 2.
1) Hasil Uji t-test Hasil Belajar Kognitif Siswa
Berikut adalah hasil uji t-test yang disajikan pada tabel 4.10 (data
selengkapnya pada lampiran 4.12)
siswa kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Uji ini menunjukkan
bahwa hasil belajar kognitif siswa di kelas eksperimen dengan penerapan
model explicit instruction berbantuan media audiovisual lebih baik dari pada
hasil belajar siswa di kelas kontrol.
2) Hasil Uji t-test Hasil Belajar Keterampilan Siswa
Berikut adalah hasil uji t-test yang disajikan pada tabel 4.11 (data
selengkapnya pada lampiran 4.12)
100
80
60
Eksperimen
40
Kontrol
20
0
Pretest Posttest
Gambar 4.5 Diagram Rata-rata Hasil Belajar Kognitif Seni Rupa Siswa Kelas IV
SDN Gugus Untung Suropati Patebon Kendal
100
80
60
Eksperimen
40
Kontrol
20
0
Pretest Posttest
Gambar 4.6 Diagram Rata-rata Hasil Belajar Keterampilan Seni Rupa Siswa
Kelas IV SDN Gugus Untung Suropati Patebon Kendal
(100) ikurangkan dengan pretest, langkah terakhir mencari N-Gain Skor. Hasil
perhitungan uji n-gain disajikan dalam tabel 4.12.
Hasil belajar siswa juga didapat dari nilai akhir yaitu gabungan nilai kognitif dan
nilai keterampilan, nilai kognitif merupakan nilai hasil posttest pada materi seni
rupa teknik tempel setelah dilaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol, serta nilai keterampilan yang didapat dari hasil unjuk kerja dalam
membuat salah satu karya seni rupa teknik tempel, yaitu karya seni aplikasi yang
dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah rekapitulasi
dari nilai akhir materi seni rupa teknik tempel.
Tabel 4.13 Nilai Akhir Kelas Eksperimen
Nilai Nilai
Hasil Belajar Jumlah Nilai Rata-rata
Terendah Tertinggi
Kognitif 50 95 2625 82,03
Keterampilan 60 95 2635 82,34
Nilai Akhir 55 95 2630 82,18
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa jumlah nilai akhir yang
didapat sebesar 2630 itu adalah nilai rerata dari nilai kognitif dan keterampilan,
rata-rata dari perolehan nilai akhir adalah 82,18 yang dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa di kelas eksperimen sudah melampaui KKM, dengan
presentase ketuntasan yaitu sebesar 95,08%. Tabel tersebut juga menunjukkan
bahwa pada ranah kognitif didapatkan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 95.
Sedangkan pada ranah keterampilan didapatkan nilai terendah 60 dengan indikator
yang didapat siswa yang memperoleh nilai tersebut adalah pada indikator alat dan
bahan siswa sempurna mendapatkan nilai 4 yang artinya lengkap dalam
menyiapkan alat dan bahan, dalam indikator langkah pembuatan mendapatkan
skor hanya 2 dikarenakan dalam pembuatan karya seni aplikasi siswa melewatkan
beberapa langkah, pada indikator kombinasi kain mendapatkan skor 2 hal tersebut
dikarenakan siswa hanya menggunakan dua macam jenis kain, kemudian pada
indikator kreativitas siswa mendapatkan skor 2 karena siswa hanya memadukan
dua objek saja, pada indikator kerapian siswamendapatkan skor 2 sebab siswa
kurang rapi dalam membuat karya seni aplikasi. Pada siswa yang mendapatkan
102
nilai tertinggi yaitu 95, menunjukkan dalam indikator alat dan bahan siswa
mendapatkan skor sempurna 4, siswa lengkap dalam menyiapkan alat dan bahan,
kemudian dalam indikator langkah pembuatan, siswa mendapatkan skor 4, siswa
membuat karya seni aplikasi dengan langkah yang sistematik, pada indikator
kombinasi kain, siswa mendapatkan skor 4, siswa menggunakan lebih dari 3 jenis
kain, warna sesuai dengan pola serta motif yang digunakan tepat dalam membuat
karya aplikasi, dan menggunakan kain berjenis sama dengan kain dasar.
Kemudian dalam indikator kreativitas, siswa mendapat skor 4, siswa memadukan
lebih dari 3 objek dalam pembuatan karya seni aplikasi, lalu pada indikator
kerapian siswa mendapatkan skor 3, siswa mengerjakan karya seni aplikasi
dengan rapi.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa jumlah nilai akhir yang
didapat sebesar 2290 itu adalah nilai rerata dari nilai kognitif dan keterampilan,
rata-rata dari perolehan nilai akhir adalah 73,86 yang dapat disimpulkan bahwa
103
sebagian besar siswa kelas kontrol masih banyak yang belum melampaui KKM,
dengan presentase ketuntasan yaitu sebesar 50,81%. Berikut ini merupakan
diagram perbandingan rata-rata nilai akhir pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa pada ranah kognitif didapatkan
nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 90. Sedangkan pada ranah keterampilan pada
kelas kontrol didapatkan nilai terendah 55 dengan indikator alat dan bahan
mendapatkan skor 3, siswa cukup lengkap dalam menyiapkan alat dan bahan,
indikator langkah pembuatan memperoleh skor 2, hal tersebut dikarenakan siswa
melewatkan satu langkah dari 4 kriteria yang harus dilalui yaitu penggunaan
jarum pentul untuk menahan pola, pada indikator kombinasi kain siswa
mendapatkan skor 2, kombinasi kain yang digunakan hanya memenuhi 2 dari
empat kriteria, yaitu warna kain sesuai dengan pola dan bahan yang digunakan
tepat, indikator kreativitas menunjukkan skor 2, siswa hanya memadukan dua
objek saja dalam pembuatan karya seni aplikasi, kemudian untuk indikator
kerapian siswa mendapatkan skor 2, dalam pembuatan karya seni aplikasi terlihat
bahwa siswa kurang rapi. Sedangakan untuk nilai tertinggi pada kelas kontrol,
yaitu 90, dapat dijabarkan pada uraian indikator perolehan berikut. Pada indikator
alat dan bahan, siswa mendapatkan skor 4, siswa lengkap menyiapkan alat dan
bahan, indikator langkah pembuatan karya seni aplikasi, siswa mendapatkan skor
4, siswa membuat karya aplikasi dengan sistematik sesuai dengan urutan, pada
indikator kombinasi kain, siswa mendapatkan skor 3, siswa memenuhi 3 dari 4
kriteria, kriteria yang tidak dipenuhi siswa yaitu warna kurang sesuai dengan pola,
pada indikator kreativitas, siswa sempurna mendapatkan skor 4, siswa
mamadukan lebih dari 3 objek dalam membuat karya seni aplikasi, kemudian
pada indikator kerapian siswa mendapatkan skor 3, siswa sudah rapi dalam
pembuatan karya seni aplikasi.
104
84
82
80
78
76 Kelas Eksperimen
74 Kelas Kontrol
72
70
68
Nilai Akhir
Hasil belajar yang ideal meliputi ranah psikologis yang berubah sebagai
akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik (Ujiati, 2018:2). Dalam
penelitian ini, menunjukkan bahwa terjadi sebuah perubahan baik ranah kognitif
maupun psikomotor akibat pengalaman dan proses belajar yang dilakukan oleh
siswa terutama pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa media
audiovisual. Perubahan tersebut nampak pada peningkatan nilai yang dialami oleh
siswa baik pada ranah kognitif maupun psikomotor. Berdasarkan gambar 4.7
dapat dilihat bahwa rata-rata nilai akhir kelas eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata nilai akhir kelas kontrol pada pembelajaran seni rupa materi seni rupa
teknik tempel di kelas IV Gugus Untung Suropati Patebon Kendal.
105
latihan mandiri). Pada tahap ketiga, siswa kembali diberi dan diminta
untuk mengamati video pembelajaran yang sesuai dengan materi pada
pertemuan 2 yaitu tentang perlengkapan serta hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membuat karya seni aplikasi serta mengamati video
tentang karya seni aplikasi. Dalam pembelajaran melalui whatsapp grup
tersebut, diawali dengan pembukaan dan penyampaian tujuan
pembelajaran oleh guru, dilanjutkan pemberian materi oleh guru, nampak
siswa memberikan umpan balik atas materi yang diberikan oleh guru
melalui video maupun pesan yang diberikan (Orientasi, Presentasi). Guru
memberikan penekaan bahwa sebelum praktik membuat karya aplikasi,
siswa harus mengetahui tentang perlengkapan dan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat karya aplikasi, sehingga hasilnya akan
maksimal. Selanjutnya, siswa diminta untuk mengerjakan LKPD berupa
lontaran-lontaran pertanyaan yang disampaikan oleh guru tentang
pengertian dan bahan dalam membuat karya aplikasi yang kemudian
ditulis langsung pada buku tulis siswa lalu langsung dijawab saat itu juga
oleh siswa baik di buku maupun di whatsapp grup, pembelajaran di tutup
dengan menyimpulkan materi. (Latihan terstruktur, latihan terbimbing, dan
latihan mandiri). Pada tahap keempat, siswa kembali diberi dan diminta
untuk mengamati video pembelajaran yang sesuai dengan materi pada
pertemuan 3 yaitu tentang langkah dalam membuat karya seni aplikasi
serta mengamati video tentang karya seni aplikasi. Dalam pembelajaran
melalui whatsapp grup tersebut, diawali dengan pembukaan dan
penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru, dilanjutkan pemberian materi
oleh guru, nampak siswa memberikan umpan balik atas materi yang
diberikan oleh guru melalui video maupun pesan yang diberikan
(Orientasi, Presentasi). Guru memberikan penekaan bahwa sebelum
praktik membuat karya aplikasi, siswa harus mengetahui langkah-langkah
dalam membuat karya aplikasi, sehingga hasilnya akan maksimal.
Selanjutnya, siswa diminta untuk mengerjakan LKPD berupa lontaran-
lontaran pertanyaan yang disampaikan oleh guru tentang langkah-langkah
107
dalam membuat karya aplikasi yang kemudian ditulis langsung pada buku
tulis siswa lalu langsung dijawab saat itu juga oleh siswa baik di buku
maupun di whatsapp grup, pembelajaran di tutup dengan menyimpulkan
materi (Latihan terstruktur, latihan terbimbing, dan latihan mandiri). Pada
tahap terakhir siswa kembali diberi dan diminta untuk mengamati video
pembelajaran yang sesuai dengan materi pada pertemuan 4 yaitu tentang
tentang cara membuat rancangan pola, cara membuat karya seni aplikasi,
dan manfaat dalam membuat karya seni aplikasi serta video tentang karya
seni aplikasi. Dalam pembelajaran melalui whatsapp grup tersebut,
diawali dengan pembukaan dan penyampaian tujuan pembelajaran oleh
guru, dilanjutkan pemberian materi oleh guru, nampak siswa memberikan
umpan balik atas materi yang diberikan oleh guru melalui video maupun
pesan yang diberikan (Orientasi, Presentasi). Selanjutnya, siswa diminta
untuk mempraktikkan membuat karya seni aplikasi dengan langkah awal
menyiapkan alat dan bahan, kemudian membuat pola gambar,
menggunting pola, menempelkannya pada kain yang sebelumnya ditahan
terlebih dahulu dengan jarum pentul, selanjutnya menggunting kain sesuai
dengan pola, dan yang terakhir menempel potongan kain pada kain dasar.
Yang kemudian hasil karyanya dikirim kepada guru melalui whatsapp
pribadi. Pembelajaran di akhiri dengan mengerjakan posttest. Dalam setiap
pembelajaran pada setiap pertemua, terlihat guru memberikan umpan balik
secara verbal setelah siswa menjawab pertanyaan (Latihan terstruktur,
latihan terbimbing, dan latihan mandiri).
Gambar 4.18
Menyiapkan Alat dan
Bahan Gambar 4.19
Menggambar Pola
111
Gambar 4.23
Pembelajaran Kelas Kontrol
melalui whatsapp grup
4.2 Pembahasan
rata 58,87 untuk kelas kontrol dan 59 untuk kelas eksperimen, sedangkan pada
ranah psikomor, rata-rata yang didapatkan siswa yaitu 63,87 untuk kelas kontrol
dan 64,68 untuk kelas eksperimen, maka dilakukanlah penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui perlakuan yang mempengaruhi lainnya dalam kondisi yang
terkendalikan (Sugiyono, 2015:107). Dalam hal ini perlakuan yang diberikan
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction berbantuan
media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar siswa baik pada ranah
kognitif dan psikomotor. Sebelum kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi
perlakuan maka dilakukan pengontrolan variabel. Dalam penelitian ini variabel
yang dikontrol adalah tempat sekolah yang sama, materi pembelajaran yang sama
dan jumlah pertemuan yang sama di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak
empat kali.
Dalam penelitian ini pengontrolan variabel dilakukan untuk meminimalisir
variabel yang mengganggu yang terdapat pada pembelajaran atau perlakuan
sehingga perbedaan hasil belajar Seni Rupa materi karya seni aplikas pada kelas
IV SDN Gugus Untung Suropati yang diakibatkan karena adanya perlakuan yaitu
model pembelajaran explicit instruction berbantuan media audiovisual bukan
karena variabel pengganggu lainnya.
Hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen digunakan untuk mengukur dan
mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan. Kegiatan posttest
dilakukan dengan memberikan tes pada akhir kegiatan pembelajaran atau setelah
siswa mendapat perlakuan. Pada kelas eksperimen dilakukan kegiatan
pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran explicit instruction
berbantuan media audiovisual sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan
(treatment).
114
(3,841). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas
eksperimen mempunyai varians data yang sama atau homogen.
efektif terhadap hasil belajar Seni Rupa pada materi karya seni aplikasi di SDN
Gugus Untung Suropati Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal diterima.
memahami suatu materi, serta dapat memotivasi dan merangsang siswa untuk
mengembangkan motoriknya yaitu dengan mempraktikkan membuat karya seni
aplikasi. Selain itu penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi serta
pendukung teori pada penelitian selanjutnya yang mengkaji tentang model
pembelajaran explicit instruction berbantuan media audiovisual.
Implikasi pedagogis dari penelitian ini berupa keterkaitan hasil penelitian dengan
gambaran yang jelas tentang keefektifan model explicit instruction berbantuan
media audiovisual pada pembelajaran Seni Rupa materi Karya Seni Aplikasi.
Penerapan model explicit instruction berbantuan media audiovisual
mempengaruhi hasil belajar Seni Rupa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penerapan model explicit instruction meningkatkan hasil belajar menjadi lebih
optimal. Hal ini ditunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa di kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Penelitian ini memberikan manfaat bagi sekolah, yaitu penerapan model
explicit instruction berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran yang nantinya berdampak pada kualitas dan mutu sekolah.
Penelitian ini memberikan referensi bagi gruru dalam menerapkan model
pembelajaran terutama explicit instruction berbantuan media audiovisual dengan
tujuan meningkatkan hasil belajar Seni Rupa di SD.
117
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil analisis statistic menggunaan uji z yang dilakukan pada hasil posttest
kognitif diperoleh zhitung = 2,052 sedangkan ztabel = 1,645, karena zhitung > ztabel maka
Ha diterima. Dan uji z pada hasil posttest keterampilan diperoleh zhitung = 2,052
sedangkan ztabel = 1,645, karena zhitung > ztabel maka Ha diterima. Hal ini
menunjukkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model explicit instruction
berbantuan media audiovisual dapat mencapai ketuntasan klasikal lebih dari 75%
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75.
Sedangkan pada uji t-test pada hasil posttest kognitif diperoleh thitung > ttabel
yaitu (2,367 > 1,999), Dan uji t-test pada hasil posttest keterampilan diperoleh
thitung > ttabel yaitu (4,042 > 1,999), artinya hasil belajar kognitif dan keterampilan
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kelas kontrol, hal
tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran explicit instruction berbantuan media audiovisual lebih efektif.
Didukung hasil uji n-gain ranah kognitif di kelas eksperimen sebesar 0,50 dengan
kategori sedang dan pada kelas kontrol diperoleh 0,36 dengan kategori sedang.
Sedangkan uji n-gain pada ranah psikomotor (keterampilan) di kelas eksperimen
diperoleh 0,50 dengan kategori sedang dan di kelas kontrol diperoleh 0,26 dengan
kategori rendah. Dari hasil data dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
semakin meningkat setelah siswa diberikan perlakuan dalam proses belajarnya
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction berbantuan
media audiovisual. Dengan demikian dapat disimpulkan model pembelajaran
explicit instruction berbantuan media audiovisual efektif diterapkan terhadap hasil
belajar Seni Rupa Teknik Tempel pada materi Karya Seni Aplikasi di kelas IV
SDN Gugus Untung Suropati Kecamatan Patebon Kapupaten Kendal.
117
118
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan saran agar pembelajaran
dengan model pembelajaran explicit instruction berbantuan media audiovisual
dapat diterapkan secara maksimal. Saran pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
5.2.1 Bagi Siswa
Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahami konsep materi
pembelajaran memahami materi karya seni aplikasi dengan menggunakan model
pembelajaran explicit instruction berbantuan media audiovisual, sehingga hasil
belajar meningkat.
5.2.2 Bagi Guru
Penerapan model pembelajaran explicit instruction berbantuan media
audiovisual diharapkan dapat menambah wawasan dan motivasi guru untuk terus
meningkatkan kreativitas dalam pembuatan media pembelajaran serta menerapkan
model pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
5.2.3 Bagi Sekolah
Penelitian menggunakan model pembelajaran explicit instruction
berbantuan media audiovisual diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut baik
oleh guru maupun lembaga pendidikan, dan menjadikan sekolah lebih inovatif
sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah.
119
DAFTAR PUSTAKA
119
120
Saskia, S., Mahendra, A., & Samini, N. (2018). Implementasi Model Cooperative
Learning Metode TGT Melalui Media Audiovisual Dalam Pembelajaran
Aktivitas Ritmik Lompat Tali Di Sekolah Dasar. TEGAR: Journal of
Teaching Physical Education in Elementary School, 2(1), 15.
https://doi.org/10.17509/tegar.v2i1.13776
Sawab Prih Rohman , Tri Saptuti Susiani, J. (2016). Penerapan Model Explicit
Instruction Dengan Media Bahan Alam Dalam Peningkatan Pembelajaran
Sbk Tentang Mencetak Timbul Pada Siswa Kelas Ii Sd. Kalam Cendekia,
4(67), 615–622.
Septian, A. (2016). Penerapan Media Cd (Compact Disk ) Interaktif Pada Model
Pembelajaran Explicit Instruction Dengan Materi Teknik Pengoperasian Alat
Sipat Datar Dalam Pekerjaan Pengukuran Elevasi Tanah Di Kelas X Gb
SMK Negeri 5 Surabaya. Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, 2.
Setianingsih, A. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPA, 3,
203–209.
Setyawan, F. H. (2016). Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini
Melalui Model Pembelajaran Audio Visual Berbasis Android, 3(2).
Shoimin, A. (2014). Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-ruz Media.
Silma, E. (2017). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction
Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa IPS Kelas XI Pada Pelajaran
Ekonomi (Akuntansi) Di SMAN 1 Langgam (Elghina Silma). Pekbis Jurnal,
9, 68–76.
Siregar, T. H. (2019). Efektivitas Model Pembelajaran Explicit Instruction
( Pengajaran Langsung ) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Di SMKS, 2(3), 109–116.
Slameto. (2013a). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soetopo, S. (2016). Pembelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan Di Kelas V SD
Negeri 11 Indralaya. Inovasi Sekolah Dasar, 3, 138–147.
Sri Anitah. (2012). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudarto. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Media Audio Visual Berbasis
Powerpoint Untuk Menumbuhkan Minat Membaca Permulaan Sekolah
Dasar, 5(1), 95–104.
Sudjana. (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
122
Bandung: Alfabeta.
Sujarweni. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sulfemi, W. B. (2018). Penggunaan Metode Demontrasi Dan Media Audio Visual
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran IPS.
Pendas Mahakam, 3(2), 151–158.
Sulfemi, W. B., Value, P., & Technique, C. (2019). Peranan Model Pembelajaran
Value Clarification Technique Berbantuan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS. Jurnal Pendidikan, 1.
Suprihatiningrum, J. (2016a). Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi.
Yogyakarta: Ar-ruz Media.
Suprihatiningrum, J. (2016b). Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi.
Yogyakarta: Ar-ruz Media.
Suprijono, A. (2015). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, A. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Syupriyanti, L. (2019). Pengembangan Audio Visual Interaktif Berbasis Adobe
Flash. Basicedu, 3(2), 598–604.
Taufan, I. (2018). Modifikasi Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
(Mmp) Dengan Model Pembelajaran Explicit Intruction (Ei) Dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa. Aksara Publik, 2.
Thobroni. (2016). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-
ruz Media.
Unswagati, F. (2017). Pengaruh model pembelajaran mind map melalui media
pembelajaran audio visual terhadap pemahaman konsep belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi kelas xi di sma negeri 1 anjatan kabupaten
indramayu, 5(01), 33–44.
Utari, R. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Berbantuan
Lingkungan Alam Sekitar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV.
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 4, 1–10.
123
LAMPIRAN
124
Sumber
No Variabel Indikator Alat Instrumen
Data
1 Hasil Kognitif Siswa a. Rencana Pelaksanaan
belajar a) Menjelaskan pengertian aplikasi Pembelajaran (RPP)
b) Menjelaskan bahan dasar membuat seni aplikasi b. Tes tertulis (pretest
c) Mengidentifikasi macam-macam bahan membuat seni aplikasi dan posttest)
d) Menjelaskan peralatan membuat seni aplikasi
e) Menyebutkan perlengkapan membuat seni aplikasi
f) Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
seni aplikasi
g) Menjelaskan teknik dasar membuat seni aplikasi
h) Menjelaskan langkah dalam membuat seni aplikasi
i) Mengidentifikasi pemilihan warna dalam pembuatan seni
aplikasi
j) Mengidentifikasi tusuk yang dapat dipadukan dalam mebuat seni
aplikasi
k) Menjelaskan cara membuat rancangan pola
l) Menjelaskan cara membuat karya seni aplikasi
m) Menjelaskan manfaat berkarya seni aplikasi
Keterampilan Siswa a. Unjuk kerja
a) Alat dan bahan membuat karya seni aplikasi b. Rubrik (pretest dan
b) Langkah-langkah pembuatan karya seni aplikasi posttest)
c) Kombinasi kain
125
d) Kreativitas
e) Kerapian
126
HASIL WAWANCARA
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana minat siswa Minat siswa terhadap pembelajaran SBdP
terhadap pembelajaran banyak yang suka karena mata pelajaran
SBdP dikelas? Lalu SBdP lebih banyak praktinya dari pada
bagaimana minat siswa teorinya, untuk materi seni rupa siswa suka
pada pelajaran seni rupa karena siswa bebas mengekspresikan apa
teknik tempel? yang dipikirkannya
2. Bagaimana antusias Siswa antusias dalam pembelajaran seni rupa,
siswa saat mengikuti terutama saat pelajaran kolase, montase, dan
pembelajaran seni rupa mozaik karena siswa jarang menemui seni
teknik tempel? rupa tersebut sehingga antuasias
3. Apa persiapan yang Ibu Persiapan yang dilakukan sebelum mengajar
lakukan sebelum Seni rupa yaitu menyiapkan buku guru dan
mengajar seni rupa fasilitas lain berupa LCD
teknik tempel?
4. Dalam pembelajaran seni Dalam pembelajaran menggunakan media
rupa apakah Ibu berupa gambar yang sesuai dengan materi
menggunakan yang diajarkan
alat/media?
5. Apakah ada kendala Karya seni rupa terutama karya kolase tidak
dalam pembelajaran seni dapat bertahan lama karena terbuat dari biji
rupa? Jika ada apa bijian sehingga rapuh atau terkadang busuk,
kendalanya? guru hanya berpedoman pada buku guru saja
tanpa mencari inovasi bahan lain untuk
membuat kolase
6. Model pembelajaran apa Model pembelajaran yang guru gunakan
yang Guru gunakan dalam pembelajaran yaitu secara
dalam pembelajaran berkelompok, guru membentuk kelompok-
SBdP khususnya seni kelompok kecil yang setiap harinya dirubah
rupa teknik tempel? setiap anggotanya supaya saling memahami
satu sama lain
10. Dalam pembelajaran seni Sebagian besar siswa memenuhi KKM, hnaya
rupa teknik tempel beberapa siswa saja yang tidak memenuhi
berapa banyak siswa KKM
yang belum memenuhi
KKM?
11. Bagaimana cara guru Untuk mencapai KKM siswa diberikan tugas
mengatasi siswa-siswi tambahan
yang memiliki nilai
dibawah KKM?
HASIL WAWANCARA
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana minat siswa Minat siswa pada pelajaran seni rupa banyak
terhadap pembelajaran yang suka karena seni rupa yang dipelajari
SBdP dikelas? Lalu bermacam-macam tidak hanya menggambar
bagaimana minat siswa saja
pada pelajaran seni rupa
teknik tempel?
2. Bagaimana antusias Siswa antusias saat mengikuti seni rupa,
siswa saat mengikuti namun terkadang ada satu dua anak yang
pembelajaran seni rupa tidak suka seni rupa karena mersa dirinya
teknik tempel? tidak bisa
3. Apa persiapan yang Ibu Persiapan yang dilakukan sebelum
lakukan sebelum menyiapkan seni rupa adalah menyiapkan
mengajar seni rupa media
teknik tempel?
11. Bagaimana cara guru Cara mengatasi siswa yang tidak memenuhi
mengatasi siswa-siswi KKM yaitu dengan didekati dan diajak
yang memiliki nilai komunikasi tentang kendala dalam
dibawah KKM? pembelajaran
HASIL WAWANCARA
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana minat siswa Minat siswa terhadap pembeljaran SBdP
terhadap pembelajaran sangat antusias, siswa menganggap pelajaran
SBdP dikelas? Lalu SBdP sebagai refreshing. Minat siswa
bagaimana minat siswa terhadap pelajaran seni rupa yaitu suka
pada pelajaran seni rupa
teknik tempel?
2. Bagaimana antusias Antusias siswa saat mengikuti pembelajaran
siswa saat mengikuti seni rupa sangat baik
pembelajaran seni rupa
teknik tempel?
3. Apa persiapan yang Ibu Persiapan guru yang dilakukan sebelum
lakukan sebelum mengajar seni rupa yaitu menyiapkan buku
mengajar seni rupa guru kemudian sebelum pembelajaran dimulai
teknik tempel? siswa diajak bernyanyi terlebih dahulu supaya
lebih semangat
4. Dalam pembelajaran seni Dalam pembelajaran seni rupa guru
rupa apakah Ibu menggunakan media berupa contoh gambar
menggunakan yang berkaitan dengan materi seni rupa
alat/media?
10. Dalam pembelajaran seni Rata-rata siswa sudah memenuhi KKM jika
rupa teknik tempel praktik, namun jika pengetahuan sedikit
berapa banyak siswa terkendala, ada beberapa anak yang tidak
yang belum memenuhi memenuhi KKM
KKM?
11. Bagaimana cara guru Cara guru mengatasi siswa yang memiliki
mengatasi siswa-siswi nilai di bawah KKM yaitu dengan diadakan
yang memiliki nilai remedial, didekati, kemudian dikelompokkan
dibawah KKM? menjadi satu siswa yang memiliki nilai
dibawah KKM
12. Bagaimana skill atau Keamampuan siswa dalam pelajaran seni rupa
kemampuan siswa dalam rata-rata baik, namun dalam praktiknya siswa
pelajaran seni rupa teknik harus diberi contoh terlebih dahulu supaya
tempel? gambar yang dihasilkan baik, gambar yang
dihasilkan siswa tergantung imajinasinya
masing-masing
132
HASIL WAWANCARA
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana minat siswa Minat siswa saat pembelajaran SBdP dikelas
terhadap pembelajaran sangat antusias, karena siswa menganggap
SBdP dikelas? Lalu pelajaran SBdP itu sebagai hiburan. Minat
bagaimana minat siswa terhadap pembelajaran seni rupa bagus.
pada pelajaran seni rupa
teknik tempel?
2. Bagaimana antusias Antusias siswa saat pembelajaran seni rupa
siswa saat mengikuti sangat baik karena siswa tidak perlu berfikir
pembelajaran seni rupa banyak hanya menggunakan kreativitas dan
teknik tempel? imajinasinya saja sehingga sangat antusias.
3. Apa persiapan yang Ibu Persiapan yang dilakukan sebelum mengajar
lakukan sebelum seni rupa yaitu menerangkan materi terlebih
mengajar seni rupa dahulu sebelum praktik
teknik tempel?
9. Bagaimana hasil belajar Hasil belajar siswa tergantung pada guru, jika
siswa ketika guru guru bisa mengkondisikan kelas maka hasil
menggunakan model belajarnya akan bagus selain itu tergantung
pembelajaran tersebut? minat dan bakat juga
11. Bagaimana cara guru Diadakan remedial dengan soal yang sama
mengatasi siswa-siswi dan dilakukan pendekatan secara individual
yang memiliki nilai
dibawah KKM?
12. Bagaimana skill atau Skill seiswa dalam pembelajaran seni rupa
kemampuan siswa dalam baik, menyesuaikan dengan bakat dan minat
pelajaran seni rupa teknik
tempel?
134
HASIL WAWANCARA
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana minat siswa Antusias, karena SBdP merupakan pelajaran
terhadap pembelajaran dan materi baru. Minat siswa pada
SBdP dikelas? Lalu pembelajaran seni rupa sangat bagus karena
bagaimana minat siswa mereka ingin mempelajari hal-hal baru seperti
pada pelajaran seni rupa kolase, montase, dan mozaik
teknik tempel?
11. Bagaimana cara guru Cara guru mengatasi siswa yang memiliki
mengatasi siswa-siswi nilai di bawah KKM yaitu dengan diadakan
yang memiliki nilai remidial
dibawah KKM?
12. Bagaimana skill atau Skill siswa dalam pembelajaran seni rupa
kemampuan siswa dalam bagus, namun kelemahannya siswa mudah
pelajaran seni rupa teknik terpengaruh dengan temannya sehingga
tempel? menyebabkan karya yang dibuat tidak
maksimal
136
HASIL WAWANCARA
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana minat siswa Minat siswa terhadap pembelajaran SBdP
terhadap pembelajaran antusias, minat siswa pada pembelajaran seni
SBdP dikelas? Lalu rupa bagus namun gambar yang dihasilkan
bagaimana minat siswa siswa masih standar
pada pelajaran seni rupa
teknik tempel?
2. Bagaimana antusias Antusias siswa saat mengikuti pembelajaran
siswa saat mengikuti seni rupa yaitu sangat antusias karena anak
pembelajaran seni rupa bebas berkreasi dengan memadukan warna-
teknik tempel? warna
3. Apa persiapan yang Ibu Persiapan yang dilakukan sebelum mengajar
lakukan sebelum seni rupa yaitu dengan menentukan tema
mengajar seni rupa yang kemudian di sampaikan kepada siswa
teknik tempel?
4. Dalam pembelajaran seni Dalam pembelajaran seni guru menggunakan
rupa apakah Ibu alat berupa papan tulis dan LCD
menggunakan
alat/media?
10. Dalam pembelajaran seni Rata-rata siswa dalam satu kelas sudah
rupa teknik tempel memenuhi KKM namun ada 1 atau 2 anak
berapa banyak siswa yang tidak memenuhi KKM
yang belum memenuhi
KKM?
11. Bagaimana cara guru Cara guru mengatasi siswa yang memiliki
mengatasi siswa-siswi nilai di bawah KKM yaitu dengan diadakan
yang memiliki nilai remedial
dibawah KKM?
HASIL WAWANCARA
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana minat siswa Minat siswa terhadap pembelajaran SBdP
terhadap pembelajaran sangat antusias. Minat siswa terhadap
SBdP dikelas? Lalu pembelajaran seni rupa juga sangat baik.
bagaimana minat siswa
pada pelajaran seni rupa
teknik tempel?
2. Bagaimana antusias Antusias siswa saat mengikuti pembelajaran
siswa saat mengikuti seni rupa sangat antusias karena dalam
pembelajaran seni rupa pembelajaran seni rupa khususnya
teknik tempel? menggambar anak bisa mamainkan warna
3. Apa persiapan yang Ibu Yang dilakukan sebelum mengajar seni rupa
lakukan sebelum yaitu dengan menyiapkan alat peraga,
mengajar seni rupa anatomi tubuh manusia, hewan, dan
teknik tempel? tumbuhan
10. Dalam pembelajaran seni Dalam satu kelas rata-rata ememnuhi KKM
rupa teknik tempel hanya sekitar 3 anak yanag tidak memenuhi
berapa banyak siswa KKM
yang belum memenuhi
KKM?
11. Bagaimana cara guru Cara guru mengatasi siswa yang memiliki
mengatasi siswa-siswi nilai di bawah KKM yaitu dengan diadakan
yang memiliki nilai remedial dan bimbingan khusus setelah
dibawah KKM? pembelajaran selesai
aplikasi
4.4.1 Membuat rancangan pola
4.4.2 Membuat karya seni aplikasi
142
Penilaian
Nilai Kegiatan Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Tekni Bentu Sumber
Karakter Pembelajaran Jenis Waktu
k k
IPA 1. Tertib 3.3.1 menjelaskan Gaya 1. Siswa mengamati Tes Tertulis Uraian 6x35 Angi St, dkk.
3.3 Mengidentifikasi 2. Percay pengertian gaya teks tentang gaya menit 2017. Buku Guru
macam-macam gaya, a diri Menggali
otot (mengamati) Tema Indahnya
antara lain: gaya otot, 3. Santun pengetahuan
3.3.2 menjelaskan baru 2. Siswa berdiskusi Keragaman di
gaya listrik, gaya Mandiri
magnet, gaya contoh penerapan tentang penerapan Negeriku.
gaya otot Karya seni gaya (mecoba) Jakarta:
gravitasi, dan gaya
gesekan. 3.3.1 menjelaskan aplikasi 3. Siswa melakukan Kementrian
pengertian gaya listrik pengamatan tentang Pendidikan dan
3.3.2 menjelaskan gaya dalam Kebudayaan
contoh penerapan gaya kehidupan sehari-
listrik hari (mengamati) Angi St, dkk.
4. Siswa mengerjakan 2017. Buku
4.3 4.3.1 melakukan LKPD-1 membuat Non Produk Rating Siswa Tema
Mendemonstrasikan pengamatan laporan pengamatan tes dan scale Indahnya
manfaat gaya dalam tentang gaya otot tentang gaya Kinerja dengan Keragaman di
kehidupan sehari- (mecoba) rubrik Negeriku.
4.3.2 membuat laporan
hari, misalnya gaya 5. Guru membimbing Jakarta:
hasil pengamatan
otot, gaya listrik, siswa dalam Kementrian
gaya otot
gaya magnet, gaya
4.3.1 melakukan berdiskusi Pendidikan dan
gravitasi, dan gaya
gesekan pengamatan tentang 6. Siswa membaca Kebudayaan
gaya listrik teks (mengamati)
4.3.2 membuat laporan 7. Siswa mengerjakan
hasil pengamatan gaya LKPD-2 (mecoba)
listrik
144
Penilaian
Nilai Kegiatan Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Tekni Bentu Sumber
Karakter Pembelajaran Jenis Waktu
k k
Bahasa Indonesia 3.7.1 menyebutkan 8. Guru membimbing Tes Tertulis Uraian
3.7 Menggali judul teks siswa dalam
pengetahuan baru 3.7.2 menjelaskan isi berdiskusi
yang terdapat pada teks
9. Siswa memaparkan
teks.
hasil
10. Siswa membaca
teks “karya seni
aplikasi”
(mengamati)
11. Siswa mengamati
4.7 Menyampaikan 4.7.1 membaca teks Non Produk Rating
karya seni aplikasi
pengetahuan baru 4.7.2 menuliskan isi tes dan scale
dari teks nonfiksi ke teks (mengamati) Kinerja dengan
dalam tulisan dengan 12. Siswa rubrik
bahasa mengidentifikasi
sendiri. bahan-bahan yang
SBdP 3.4.10 Menjelaskan digunakan untuk Tes Tertulis uraian
3.4 Mengetahui karya pengertian membuat karya seni
seni rupa aplikasi
aplikasi (mencoba)
teknik tempel. 3.4.11 Menyebutkan
bahan dasar 13. Siswa
membuat seni mengidentifikasi
aplikasi peralatan dan
3.4.12 Mengidentifika perlengkapan yang
si macam- digunakan untuk
macam bahan membuat karya seni
membuat seni
aplikasi aplikasi (mencoba)
145
Penilaian
Nilai Kegiatan Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Tekni Bentu Sumber
Karakter Pembelajaran Jenis Waktu
k k
3.4.13 Menyebutkan 14. Siswa mengamati
peralatan teks “Teknik dasar
membuat seni membuat karya seni
aplikasi
aplikasi”
3.4.14 Menyebutkan
perlengkapan (mengamati
membuat seni 15. Siswa
aplikasi mengidentifikasi
3.4.15 Menjelaskan pemilihan warna
hal-hal yang dalam membuat
perlu karya seni aplikasi
diperhatikan
(mencoba))
dalam membuat
seni aplikasi 16. Siswa membuat
3.4.16 Menyebutkan karya seni aplikasi
teknik dasar (mencoba)
membuat seni 17. Setiap bersama guru
aplikasi menyimpulkan hasil
3.4.17 Menjelaskan diskusi
langkah dalam
membuat seni
aplikasi
3.4.18 Mengidentifika
si pemilihan
warna dalam
pembuatan seni
aplikasi
3.4.19 Mengidentifika
si tusuk yang
146
Penilaian
Nilai Kegiatan Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Tekni Bentu Sumber
Karakter Pembelajaran Jenis Waktu
k k
dapat
dipadukan
dalam mebuat
seni aplikasi
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
148
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks tentang “Gaya Otot”, siswa dapat menjelaskan pengertian gaya
otot dengan tepat
2. Setelah membaca teks tentang “Gaya Otot”, siswa dapat menjelaskan contoh
penerapan gaya otot dengan benar
3. Setelah membaca teks tentang “Gaya Otot”, siswa dapat melakukan pengamatan
tentang gaya otot dengan tepat
4. Setelah melakukan pengamatan tentang gaya otot, siswa dapat membuat laporan hasil
pengamatan gaya otot dengan tepat
5. Setelah membaca teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat menyebutkan isi judul teks dengan tepat.
6. Setelah membaca teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat menjelaskan isi teks dengan tepat
7. Setelah mengamati teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat membaca pemahaman teks dengan benar
8. Setelah membaca teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat menuliskan isi teks dengan tepat
9. Setelah membaca teks tentang “karya seni aplikasi”, siswa dapat menjelaskan
pengertian aplikasi dengan tepat
10. Setelah mengamati gambar tentang “karya seni aplikasi”, siswa dapat menyebutkan
bahan dasar membuat seni aplikasi dengan benar
11. Setelah mengamati karya seni aplikasi, siswa dapat mengidentifikasi macam-macam
bahan membuat seni aplikasi dengan tepat.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pra Kegiatan Menyiapkan gambar yang sesuai 15Menit
18. Guru melakukan presensi.
19. Menyanyi “Lagu Indonesia Raya”
20. Siswa melakukan kegiatan membaca bersama 15 menit
(literasi)
149
C. Penilaian
Muatan Jenis
No. Teknik Jenis Bentuk
Pelajaran Keterampilan
1. IPA Pengetahuan Tes Tes Tertulis Soal pilihan
150
ganda
Uraian
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
151
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks tentang “Gaya Listrik”, siswa dapat menjelaskan pengertian
gaya Listrik dengan tepat
2. Setelah membaca teks tentang “Gaya Listrik”, siswa dapat menjelaskan contoh
penerapan gaya Listrik dengan benar
3. Setelah membaca teks tentang “Gaya Listrik”, siswa dapat melakukan pengamatan
tentang gaya Listrik dengan tepat
4. Setelah melakukan pengamatan tentang gaya Listrik, siswa dapat membuat laporan
hasil pengamatan gaya Listrik dengan tepat
5. Setelah membaca teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat menyebutkan isi judul teks dengan tepat.
6. Setelah membaca teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat menjelaskan isi teks dengan tepat
7. Setelah mengamati teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat membaca pemahaman teks dengan benar
8. Setelah membaca teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat menuliskan isi teks dengan tepat
9. Setelah membaca teks tentang karya seni aplikasi, siswa dapat menyebutkan peralatan
membuat seni aplikasi dengan tepat
10. Setelah membaca teks tentang karya seni aplikasi, siswa dapat menyebutkan
perlengkapan membuat seni aplikasi dengan benar
11. Setelah mengamati karya seni aplikasi, siswa dapat menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat seni aplikasi dengan tepat
12. Setelah mengamati teks tentang “teknik dasar membuat seni aplikasi”, siswa dapat
menyebutkan teknik dasar membuat seni aplikasi dengan benar
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pra Kegiatan Menyiapkan gambar yang sesuai 15Menit
1. Guru melakukan presensi.
2. Menyanyi “Lagu Indonesia Raya”
3. Siswa melakukan kegiatan membaca bersama 15
menit (literasi)
4. Guru menyiapkan sumber dan media pembelajaran.
Pendahuluan 5. Guru mengucapkan salam.
6. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa.
152
(religius)
7. Apersepsi dengan dengan meminta siswa cek
kerapian dan duduk dengan baik di kursinya
8. Kemudian menyanyikan lagu “kalau kau suka hati”
(religius:bersih,)
9. Guru memberikan motivasi bahwa kita harus
bersyukur diberikan tubuh yang sehat oleh Tuhan
(religius)
10. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
materi sebelumnya
11. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti 12. Siswa mengamati teks tentang gaya Listrik
(mengamati)
13. Siswa berdiskusi tentang penerapan gaya Listrik
(mecoba)
14. Siswa melakukan pengamatan tentang gaya Listrik
dalam kehidupan sehari-hari (mengamati)
15. Siswa bersama kelompok mengerjakan LKPD-1
membuat laporan pengamatan tentang gaya Listrik
(mecoba)
16. Siswa memaparkan hasil diskusi (mengkomunikasi)
17. Siswa membaca teks percantik dekorasi ruang tamu
dengan seni mozaik (mengamati)
18. Siswa mengerjakan LKPD-2 (mecoba) 180 Menit
19. Siswa memaparkan hasil diskusi (mengkomunikasi)
20. Siswa membaca teks “karya seni aplikasi”
(mengamati)
21. Siswa mengamati karya seni aplikasi (mengamati)
22. Siswa mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan
yang digunakan untuk membuat karya seni aplikasi
(mencoba)
23. Siswa mengamati teks “Teknik dasar membuat
karya seni aplikasi” (mengamati)
24. Siswa mengerjakan LKPD-3 (mencoba)
25. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi
26. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi
Penutup 27. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan/
ringkasan hasil pembelajaran.
28. siswa mengerjakan evaluasi. (jujur)
29. Guru melakukan refleksi hasil pembelajaran dan
evaluasi.
30. Guru memberikan tindak lanjut (pengayaan dan 15 Menit
remedial).
31. Guru memberi pesan untuk belajar materi
selanjutnya.
32. Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa
memimpin doa bersama.(religius)
C. Penilaian
No. Muatan Jenis Teknik Jenis Bentuk
153
Pelajaran Keterampilan
1. IPA Pengetahuan Soal pilihan
ganda
Tes Tes Tertulis
Uraian
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
154
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menyebutkan isi judul teks dengan tepat.
2. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menjelaskan isi teks dengan tepat
3. Setelah mengamati teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat membaca pemahaman teks dengan benar
4. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menuliskan isi teks dengan tepat
5. Setelah membaca teks “karya seni aplikasi”, siswa dapat menjelaskan langkah dalam
membuat seni aplikasi dengan tepat
6. Setelah mengamati karya seni aplikasi, siswa dapat mengidentifikasi pemilihan
warna dalam pembuatan seni aplikasi dengan benar
7. Setelah mengamati karya seni aplikasi, siswa dapat mengidentifikasi tusuk yang
dapat dipadukan dalam mebuat seni aplikasi dengan tepat
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pra Kegiatan Menyiapkan gambar yang sesuai 15Menit
1. Guru melakukan presensi.
2. Menyanyi “Lagu Indonesia Raya”
3. Siswa melakukan kegiatan membaca bersama 15 menit
(literasi)
4. Guru menyiapkan sumber dan media pembelajaran.
Pendahuluan 5. Guru mengucapkan salam.
6. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa.
(religius)
7. Apersepsi dengan dengan meminta siswa cek kerapian
dan duduk dengan baik di kursinya
Kemudian menyanyikan lagu “kalau kau suka hati”
(religius:bersih,)
8. Guru memberikan motivasi bahwa kita harus bersyukur
155
C. Penilaian
Muatan Jenis
No. Teknik Jenis Bentuk
Pelajaran Keterampilan
1. Bahasa Pengetahuan Soal pilihan
Indonesia ganda
Tes Tes Tertulis
Uraian
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
157
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menyebutkan isi judul teks dengan tepat.
2. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menjelaskan isi teks dengan tepat
3. Setelah mengamati teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat membaca pemahaman teks dengan benar
4. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menuliskan isi teks dengan tepat
5. Setelah membaca teks “karya seni aplikasi”, siswa dapat membuat rancangan pola
dengan tepat
6. Setelah mengamati karya seni aplikasi, siswa dapat membuat karya seni aplikasi
dengan benar
7. Setelah membuat karya seni aplikasi, siswa dapat menjelaskan manfaat berkarya
seni aplikasi dengan tepat
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pra Kegiatan Menyiapkan gambar yang sesuai 15Menit
1. Guru melakukan presensi.
2. Menyanyi “Lagu Indonesia Raya”
3. Siswa melakukan kegiatan membaca bersama 15 menit
(literasi)
4. Guru menyiapkan sumber dan media pembelajaran.
Pendahuluan 5. Guru mengucapkan salam.
6. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa.
(religius)
7. Apersepsi dengan dengan meminta siswa cek kerapian
dan duduk dengan baik di kursinya
8. Kemudian menyanyikan lagu “kalau kau suka hati”
(religius:bersih,)
9. Guru memberikan motivasi bahwa kita harus bersyukur
158
C. Penilaian
Muatan Jenis
No. Teknik Jenis Bentuk
Pelajaran Keterampilan
1. Bahasa Pengetahuan Soal pilihan
Indonesia ganda
Tes Tes Tertulis
Uraian
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
160
Penilaian
Nilai Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Tekni Sumber
Karakter Jenis Bentuk Waktu
k
IPA 4. Tertib 3.3.1 menjelaskan Gaya 1. Siswa mengamati Tes Tertulis Uraian 6x35 Angi St, dkk.
3.3 Mengidentifikasi 5. Percay pengertian gaya teks tentang gaya menit 2017. Buku Guru
macam-macam gaya, a diri Menggali (mengamati)
otot Tema Indahnya
antara lain: gaya otot, 6. Santun pengetahuan 2. Siswa berdiskusi
3.3.2 menjelaskan baru Keragaman di
gaya listrik, gaya Mandiri tentang penerapan
magnet, gaya contoh penerapan gaya (mecoba) Negeriku.
gaya otot Karya seni Jakarta:
gravitasi, dan gaya 3. Siswa melakukan
gesekan. 3.3.1 menjelaskan aplikasi pengamatan tentang Kementrian
pengertian gaya listrik gaya dalam Pendidikan dan
3.3.2 menjelaskan kehidupan sehari- Kebudayaan
contoh penerapan gaya hari (mengamati)
4. Siswa bersama
listrik Angi St, dkk.
kelompok
mengerjakan 2017. Buku
4.3 4.3.1 melakukan LKPD-1 membuat Non Produk Rating Siswa Tema
Mendemonstrasikan pengamatan laporan pengamatan tes dan scale Indahnya
manfaat gaya dalam tentang gaya Kinerja dengan Keragaman di
tentang gaya otot
kehidupan sehari- (mecoba) rubrik Negeriku.
4.3.2 membuat laporan 5. Guru membimbing
hari, misalnya gaya Jakarta:
hasil pengamatan siswa dalam
otot, gaya listrik, Kementrian
gaya otot berdiskusi
gaya magnet, gaya
4.3.1 melakukan 6. Siswa memaparkan Pendidikan dan
gravitasi, dan gaya
gesekan pengamatan tentang hasil diskusi Kebudayaan
gaya listrik (mengkomunikasi)
4.3.2 membuat laporan 7. Siswa membaca Video karya seni
hasil pengamatan gaya teks (mengamati) aplikasi
listrik 8. Siswa mengerjakan “https://www.yo
LKPD-2 (mecoba) utube.com/watch
162
Penilaian
Nilai Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Tekni Sumber
Karakter Jenis Bentuk Waktu
k
Bahasa Indonesia 3.7.1 menyebutkan 9. Guru membimbing Tes Tertulis Uraian ?
3.7 Menggali judul teks siswa dalam v=uuxGtCJ81P4
pengetahuan baru 3.7.2 menjelaskan isi berdiskusi ”
yang terdapat pada teks 10. Siswa memaparkan
teks. hasil
11. Siswa mengamati
video karya seni
aplikasi
12. Siswa membaca
teks “karya seni
aplikasi”
4.7 Menyampaikan 4.7.1 membaca teks (mengamati) Non Produk Rating
pengetahuan baru 4.7.2 menuliskan isi 13. Siswa mengamati tes dan scale
dari teks nonfiksi ke teks karya seni aplikasi Kinerja dengan
dalam tulisan dengan (mengamati) rubrik
bahasa 14. Siswa
sendiri. mengidentifikasi
SBdP 3.4.20 Menjelaskan bahan-bahan yang Tes Tertulis uraian (8X35
3.4 Mengetahui karya pengertian digunakan untuk menit)
seni rupa aplikasi membuat karya seni
teknik tempel. 3.4.21 Menyebutkan aplikasi (mencoba)
bahan dasar 15. Siswa
membuat seni mengidentifikasi
aplikasi peralatan dan
3.4.22 Mengidentifika perlengkapan yang
si macam- digunakan untuk
macam bahan membuat karya seni
membuat seni
aplikasi
163
Penilaian
Nilai Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Tekni Sumber
Karakter Jenis Bentuk Waktu
k
3.4.23 Menyebutkan aplikasi (mencoba)
peralatan 16. Siswa mengamati
membuat seni teks “Teknik dasar
aplikasi membuat karya seni
3.4.24 Menyebutkan aplikasi”
perlengkapan (mengamati
membuat seni 17. Siswa
aplikasi mengidentifikasi
3.4.25 Menjelaskan pemilihan warna
hal-hal yang dalam membuat
perlu karya seni aplikasi
diperhatikan (mencoba))
dalam membuat 18. Siswa membuat
seni aplikasi karya seni aplikasi
3.4.26 Menyebutkan (mencoba)
teknik dasar 19. Guru membimbing
membuat seni siswa dalam
aplikasi berdiskusi
3.4.27 Menjelaskan 20. Siswa bersama guru
langkah dalam menyimpulkan hasil
membuat seni diskusi
aplikasi
3.4.28 Mengidentifika
si pemilihan
warna dalam
pembuatan seni
aplikasi
3.4.29 Mengidentifika
si tusuk yang
164
Penilaian
Nilai Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Tekni Sumber
Karakter Jenis Bentuk Waktu
k
dapat
dipadukan
dalam mebuat
seni aplikasi
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
166
C. Penilaian
Muatan Jenis
No. Teknik Jenis Bentuk
Pelajaran Keterampilan
1. IPA Pengetahuan Soal pilihan
ganda
Tes Tes Tertulis
Uraian
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
170
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks tentang “Gaya Listrik”, siswa dapat menjelaskan pengertian
gaya Listrik dengan tepat
2. Setelah membaca teks tentang “Gaya Listrik”, siswa dapat menjelaskan contoh
penerapan gaya Listrik dengan benar
3. Setelah membaca teks tentang “Gaya Listrik”, siswa dapat melakukan pengamatan
tentang gaya Listrik dengan tepat
4. Setelah melakukan pengamatan tentang gaya Listrik, siswa dapat membuat laporan
hasil pengamatan gaya Listrik dengan tepat
5. Setelah membaca teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat menyebutkan isi judul teks dengan tepat.
6. Setelah membaca teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat menjelaskan isi teks dengan tepat
7. Setelah mengamati teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat membaca pemahaman teks dengan benar
8. Setelah membaca teks “percantik dekorasi ruang tamu dengan seni mozaik”, siswa
dapat menuliskan isi teks dengan tepat
9. Setelah membaca teks tentang karya seni aplikasi, siswa dapat menyebutkan peralatan
membuat seni aplikasi dengan tepat
10. Setelah membaca teks tentang karya seni aplikasi, siswa dapat menyebutkan
perlengkapan membuat seni aplikasi dengan benar
11. Setelah mengamati karya seni aplikasi, siswa dapat menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat seni aplikasi dengan tepat
12. Setelah mengamati teks tentang “teknik dasar membuat seni aplikasi”, siswa dapat
menyebutkan teknik dasar membuat seni aplikasi dengan benar
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pra Kegiatan Menyiapkan gambar yang sesuai 15Menit
1. Guru melakukan presensi.
2. Menyanyi “Lagu Indonesia Raya”
3. Siswa melakukan kegiatan membaca bersama 15 menit
(literasi)
4. Guru menyiapkan sumber dan media pembelajaran.
171
C. Penilaian
Muatan Jenis
No. Teknik Jenis Bentuk
Pelajaran Keterampilan
1. IPA Pengetahuan Soal pilihan
ganda
Tes Tes Tertulis
Uraian
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
174
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menyebutkan isi judul teks dengan tepat.
2. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menjelaskan isi teks dengan tepat
3. Setelah mengamati teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat membaca pemahaman teks dengan benar
4. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menuliskan isi teks dengan tepat
5. Setelah membaca teks “karya seni aplikasi”, siswa dapat menjelaskan langkah dalam
membuat seni aplikasi dengan tepat
6. Setelah mengamati karya seni aplikasi, siswa dapat mengidentifikasi pemilihan
warna dalam pembuatan seni aplikasi dengan benar
7. Setelah mengamati karya seni aplikasi, siswa dapat mengidentifikasi tusuk yang
dapat dipadukan dalam mebuat seni aplikasi dengan tepat
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pra Kegiatan Menyiapkan gambar yang sesuai 15Menit
1. Guru melakukan presensi.
2. Menyanyi “Lagu Indonesia Raya”
3. Siswa melakukan kegiatan membaca bersama 15 menit
(literasi)
4. Guru menyiapkan sumber dan media pembelajaran.
Pendahuluan 5. Guru mengucapkan salam.
6. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa.
(religius)
7. Apersepsi dengan dengan meminta siswa cek kerapian
dan duduk dengan baik di kursinya
8. Kemudian menyanyikan lagu “kalau kau suka hati”
(religius:bersih,)
9. Guru memberikan motivasi bahwa kita harus bersyukur
175
C. Penilaian
Muatan Jenis
No. Teknik Jenis Bentuk
Pelajaran Keterampilan
1. Bahasa Pengetahuan Soal pilihan
Indonesia ganda
Tes Tes Tertulis
Uraian
176
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
177
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menyebutkan isi judul teks dengan tepat.
2. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menjelaskan isi teks dengan tepat
3. Setelah mengamati teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat membaca pemahaman teks dengan benar
4. Setelah membaca teks “Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia”, siswa
dapat menuliskan isi teks dengan tepat
5. Setelah membaca teks “karya seni aplikasi”, siswa dapat membuat rancangan pola
dengan tepat
6. Setelah mengamati karya seni aplikasi, siswa dapat membuat karya seni aplikasi
dengan benar
7. Setelah membuat karya seni aplikasi, siswa dapat menjelaskan manfaat berkarya seni
aplikasi dengan tepat
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pra Kegiatan Menyiapkan gambar yang sesuai 15Menit
1. Guru melakukan presensi.
2. Menyanyi “Lagu Indonesia Raya”
3. Siswa melakukan kegiatan membaca bersama 15 menit
(literasi)
4. Guru menyiapkan sumber dan media pembelajaran.
Pendahuluan 5. Guru mengucapkan salam.
6. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa.
(religius)
7. Apersepsi dengan dengan meminta siswa cek kerapian
dan duduk dengan baik di kursinya
8. Kemudian menyanyikan lagu “kalau kau suka hati”
(religius:bersih,)
9. Guru memberikan motivasi bahwa kita harus bersyukur
178
C. Penilaian
Muatan Jenis
No. Teknik Jenis Bentuk
Pelajaran Keterampilan
1. Bahasa Pengetahuan Tes Tes Tertulis Soal pilihan
Indonesia ganda
Uraian
179
Kendal, 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah
180
Level Penilaian No
Kompetensi Soal Kunci
Mupel Indikator Indikator Soal Kognit Teknik Jenis Bentu
Dasar Jawaban
if k
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2
SBdP 3.4 3.4.1 Siswa menyebutkan bahan C1 Tes Tes PG 1 Terlampir
(Seni Mengetahui Menjelaska dasar dalam membuat karya Tertul
Rupa) karya seni rupa n seni aplikasi is
teknik tempel. pengertian Disajikan pengertian karya seni C2 Tes Tes PG 2
aplikasi aplikasi, siswa menentukan Tertul
penggolongan pengertian karya is
seni aplikasi
3.4.2 Disajikan suatu pernyataan, C3 Tes Tes PG 10
Menyebutk siswa menentukan kain yang Tertul
an bahan digunakan dalam membuat is
dasar karya seni aplikasi
membuat
seni aplikasi
181
.
3.4.3 Disajikan macam-macam C4 Tes Tes PG 6,9
Mengidentif bahan dan alat yang digunakan Tertul
ikasi untuk membuat karya seni is
macam- aplikasi, siswa menentukan
macam bahan untuk membuat karya
bahan seni aplikasi
membuat Disajikan penjelasan tentang C2 Tes Tes PG 8
seni aplikasi variasi kain, siswa menentukan Tertul
jenis variasi kain is
1. Bahan dasar yang digunakan dalam membuat karya seni aplikasi adalah ....
a. Kain
b. Kertas
c. Kayu
d. Papan
2. Cara menghias kain dengan melektakkan atau menempelkan kain perca di atas bahan
dasar, yang memakai beraneka gambar dan menggunakan macam-macam tusuk hias
sehingga membenruk pola tertentu merupakan pengertian aplikasi secara ....
a. Khusus
b. Umum
c. Detail
d. Rinci
3. Warna terang disarankan untuk digunakan pada ....
a. Kain dasar
b. Objek
c. Benda
d. Hiasan
4. Dalam pembuatan karya seni aplikasi, terdapat teknik yang dinamakan teknik
menempelkan aplikasi dengan lem. Langkah awal dalam teknik tersebut adalah…
a. Menekan-nekan kain dengan tangan
b. Memotong kain
c. Memberikan lem pada kain objek
d. Menggosok kain dengan setrika
5. Warna gelap disarankan untuk digunakan pada ....
a. Background
b. Kain dasar
c. Alas
d. Objek
6. Perhatikan perlengkapan di bawah!
(1) Benang
(2) Pita
(3) Renda
(4) Jarum
187
Yang merupakan bahan untuk digunakan membuat karya seni aplikasi terdapat pada
nomor….
a. 1 dan 4
b. 2 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
7. Perhatikan gambar di bawah ini!
Kertas yang tidak dapat digunakan untuk membuat pola dalam pembuatan karya seni
aplikasi adalah ….
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. Hanya 3
d. Hanya 2
18. Dalam membuat karya seni aplikasi, kertas minyak digunakan untuk . . . .
a. Objek
b. Dasar
c. Menggambar Pola
d. Hiasan
19. Perhatikan gambar di bawah!
Jika Ani ingin membuat pola seperti gambar di atas, yang dibutuhkan Ani adalah…
a. Pensil dan kertas
b. Kain dan Benang
c. Gunting dan Kain
d. Benang dan Gunting
20. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sinta hendak memotong kain untuk objek dalam membuat karya seni aplikasi, alat
yang dibutuhkan Sinta terdapat pada nomor ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
22. langkah yang dilakukan setelah membuat pola adalah . . . .
a. Menjahit objek
b. Menggunting pola
c. Menempelkan objek
d. Membuat pola
23. Perhatikan pernytaan di bawah ini!
(1) Mengurangi limbah kain
(2) Mengurangi limbah kertas
(3) Mengurangi limbah plastik
(4) Mengurangi limbah kaca
Manfaat pembuatan karya seni aplikasi salah satunya terdapat pada nomor . . . .
a. Hanya 1
b. 1 dan 2
c. 1 dan 3
d. 1 dan 4
24. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
(1) Membuat karya seni aplikasi dapat mengisi waktu luang
(2) Membuat karya seni aplikasi dapat menambah penghasilan
(3) Membuat karya seni aplikasi dapat menambah pengeluaran
(4) Membuat karya seni aplikasi dapat meningkatkan kreativitas
Yang bukan merupakan manfaat mebuat karya seni aplikasi terdapat pada nomor ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
25. Apabila karya aplikasi di buat dari bahan-bahan bekas, maka manfaat yang dirasakan
adalah. . . .
a. Lingkungan menjadi banyak limbah
b. Lingkungan menjadi bersih
c. Lingkungan menjadi aman
d. Lingkungan menjadi kotor
191
Lampiran 3.10 Uji Validitas, Uji Realibilitas, Uji Taraf Kesukaran, dan Uji Daya Beda Soal Instrumen Uji Coba Kognitif
ANALISIS INSTRUMEN SOAL UJI COBA
194
DAYA BEDA
195
Lampiran 3.11 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba Keterampilan
k 5
k/k-1 1,25
∑σ 2
b
0,587
2
σt
( ∑
)
2
σb
1− 0,412
σ 2t
ri 0.515
rtabel 0.361
Keptutusan Reliabel
Kriteria Tinggi
198
SOAL
KELAS IV TEMA 7 MATERI KARYA APLIKASI
Petunjuk :
a) Isilah identitas terlebih dahulu pada kotak yang disediakan.
b) Bacalah soal dengan teliti, kemudian pilihlah jawaban yang benar pada pilihan a, b, c,
atau d dengan memberikan tanda (X).
c) Waktu untuk mengerjakan 30 menit.
1. Bahan dasar yang digunakan dalam membuat karya seni aplikasi adalah ....
a. Kain
b. Kertas
c. Kayu
d. Papan
2. Warna terang disarankan untuk digunakan pada ....
a. Kain dasar
b. Objek
c. Benda
d. Hiasan
3. Warna gelap disarankan untuk digunakan pada ....
a. Background
b. Kain dasar
c. Objek
d. Alas
4. Perhatikan perlengkapan di bawah!
1) Benang
2) Pita
3) Renda
4) Jarum
Yang merupakan bahan untuk digunakan membuat karya seni aplikasi terdapat pada
nomor….
a. 1 dan 4
b. 2 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
199
a. Teknik menjiplak
b. Teknik Menempel
c. Teknik In Lay
d. Teknik Menggunting
12. Alat yang digunakan untuk menempel kain fislin pada kain adalah . . . .
a. Pensil
b. Setrika
c. Gunting
d. Penggaris
13. Perhatikan jenis kertas di bawah ini!
1) Kertas Minyak
2) Kertas Karbon
3) Kertas Tisu
4) Kertas Karton
Kertas yang tidak dapat digunakan untuk membuat pola dalam pembuatan karya seni
aplikasi adalah ….
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. Hanya 3
d. Hanya 2
14. Dalam membuat karya seni aplikasi, kertas minyak digunakan untuk . . . .
a. Objek
b. Dasar
c. Menggambar Pola
d. Hiasan
15. Perhatikan gambar di bawah!
Jika Ani ingin membuat pola seperti gambar di atas, yang dibutuhkan Ani adalah…
a. Pensil dan kertas
b. Kain dan Benang
c. Gunting dan Kain
d. Benang dan Gunting
16. Perhatikan gambar di bawah ini!
PEDOMAN PENSKORAN
Soal pilihan ganda
1. Jika jawaban benar diberi skor 1
2. Jika jawaban salah diberi skor 0
3. Skor maksimal 20
4. Skor minimal 0
jumlahskor yang diperoleh
Nilai= ×100
skor Maksimal
203
SDN 2 KEBONHARJO
SDN 1 LANJI
SDN 1 TAMBAKREJO
SDN 2 TAMBAKREJO
SDN 1 DONOSARI
SDN 2 DONOSARI
Jumla 280.59
141 136 0,211 7120.7 8.61 230.5
h 9
59.06 Lhitun
Rata-Rata 0.135
3 g
12.85
Standar Deviasi Ltabel 0.154
4
Lhitun
Rata-Rata 64.688 0.139
g
Standar Deviasi 8.884 Ltabel 0.154
215
Abs.
Subjek Pretest
Zi skor F(Zi) S(Zi) Difference
ke
x [F(Zi)-S(Zi)]
1 25 -2.471 0.007 0.032 0.026
2 35 -1.742 0.041 0.065 0.024
3 35 -1.742 0.041 0.097 0.056
4 35 -1.742 0.041 0.129 0.088
5 40 -1.377 0.084 0.161 0.077
6 45 -1.012 0.156 0.194 0.038
7 50 -0.647 0.259 0.226 0.033
8 50 -0.647 0.259 0.258 0.001
9 55 -0.282 0.389 0.290 0.098
10 55 -0.282 0.389 0.323 0.066
11 55 -0.282 0.389 0.355 0.034
12 60 0.082 0.533 0.387 0.146
13 60 0.082 0.533 0.419 0.113
14 60 0.082 0.533 0.452 0.081
15 60 0.082 0.533 0.484 0.049
16 60 0.082 0.533 0.516 0.017
17 65 0.447 0.673 0.548 0.124
18 65 0.447 0.673 0.581 0.092
19 65 0.447 0.673 0.613 0.060
20 65 0.447 0.673 0.645 0.027
21 65 0.447 0.673 0.677 0.005
22 70 0.812 0.792 0.710 0.082
23 70 0.812 0.792 0.742 0.050
24 70 0.812 0.792 0.774 0.017
25 70 0.812 0.792 0.806 0.015
26 70 0.812 0.792 0.839 0.047
27 70 0.812 0.792 0.871 0.079
28 70 0.812 0.792 0.903 0.112
29 75 1.177 0.880 0.935 0.055
30 75 1.177 0.880 0.968 0.087
31 80 1.542 0.938 1 0.062
Lhitun
Rata-Rata 58.871 g 0.146
Standar Deviasi 13.706 Ltabel 0.155
216
187,84
2 31 30 0,033 2,274 68,214
9 5635,4
2585,1
2 31 30 0,033 86,2 1,935 58,063
8
Lampiran 4.7 Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
DATA NILAI POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS
KONTROL
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No. Kode Posttest Posttest No. Kode Posttest Posttest
Kognitif Keterampilan Kognitif Keterampilan
1. KE 01 95 75 1. KE 01 80 70
2. KE 02 75 80 2. KE 02 85 60
3. KE 03 55 85 3. KE 03 60 70
4. KE 04 90 95 4. KE 04 55 55
5. KE 05 90 95 5. KE 05 85 75
6. KE 06 75 60 6. KE 06 90 80
7. KE 07 80 80 7. KE 07 70 70
8. KE 08 50 75 8. KE 08 65 90
9. KE 09 85 75 9. KE 09 40 55
10. KE 10 85 75 10. KE 10 80 85
11. KE 11 80 80 11. KE 11 65 80
12. KE 12 90 85 12. KE 12 85 70
13. KE 13 85 65 13. KE 13 90 80
14. KE 14 95 85 14. KE 14 90 80
15. KE 15 75 90 15. KE 15 70 65
16. KE 16 90 75 16. KE 16 70 85
17. KE 17 80 80 17. KE 17 70 75
18. KE 18 80 60 18. KE 18 65 90
19. KE 19 75 90 19. KE 19 70 80
20. KE 20 95 80 20. KE 20 70 80
21. KE 21 95 95 21. KE 21 75 65
22. KE 22 85 85 22. KE 22 85 70
23. KE 23 90 90 23. KE 23 65 65
24. KE 24 90 95 24. KE 24 70 65
25. KE 25 95 80 25. KE 25 80 70
26. KE 26 85 80 26. KE 26 55 65
27. KE 27 80 85 27. KE 27 90 75
28. KE 28 75 90 28. KE 28 90 75
29. KE 29 80 95 29. KE 29 90 70
30. KE 30 80 80 30. KE 30 85 75
31. KE 31 55 80 31. KE 31 80 70
32. KE 32 90 95
222
82.0312 Lhitun
Rata-Rata 5 g 0.149
11.4904
Standar Deviasi 9 Ltabel 0.154
223
82.3437 Lhitun
Rata-Rata 5 g 0.128
Standar Deviasi 9.587 Ltabel 0.154
224
74.8387 Lhitun
Rata-Rata 1 g 0.133
12.6150
Standar Deviasi 6 Ltabel 0.155
225
Lhitun
Rata-Rata 72.903 g 0.144
Standar Deviasi 8.923 Ltabel 0.155
226
159,14 4774,1
2 31 30 0,033 2,202 66,053
0 9
2388,71
2 31 30 0,033 79,62 1,901 57,031
0
Jumla 5237,92
63 61 0,211 171,53 3,864 117,896
h 8
√ 0 , 75 ( 1−0 , 75 )
32
0,156
z= = 2,037
√ 0,00585
ztabel = 1,645
Kelas Kontrol
x = 16
n = 31
π o = 0,75
21
−0 ,75
31
z=
√ 0 , 75(1−0 ,75)
31
−0,072
z= = -0,9302
√ 0,0060
z tabel = 1,645
230
√ 0 , 75 ( 1−0 , 75 )
32
0,156
z= = 2,037
√ 0,00585
ztabel = 1,645
Kelas Kontrol
x = 15
n = 31
π o = 0,75
15
−0 ,75
31
z=
√ 0 , 75(1−0 ,75)
31
−0,2661
z= = -44,35
√ 0,005357
z tabel = 1,645
Kriteria pengujiannya ditolak Ho jika z hitung > z tabel , maka untuk
kelas eksperimen zhitung = 2,037 > ztabel = 1,645 hipotesis H0 ditolak dan kelas
kontrol zhitung = -44,35 < z tabel = 1,645 hipotesis Ho diterima. Sehingga
231
√
s 1 1
+
n2 n2
dengan
Karena thitung > ttabel (2,367> 1,999), maka H0 ditolak, artinya hasil belajar kognitif
kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.
2. Uji t-test ranah psikomotor
Kelas Rata-rata ( x ) Jumlah T Hitung T Tabel
Eksperimen 82,34 32
(1) 4,042 1,999
Kontrol (2) 72,90 31
Karena thitung > ttabel (4,042> 1,999), maka H0 ditolak, artinya hasil belajar
keterampilan kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.
233
82 – 59 , 06
<g>= = 0,36 (rendah)
100 %−59 ,06
Kelas eksperimen
¿
<g>=¿ S post >−¿ S pre > 100 %−¿ S >¿ ¿ ¿
pre
74 , 83 – 58 , 87
<g>= = 0,50 (sedang)
100 %−58 , 87
2. Pengujian gain keterampilan < g >
Nilai
Kelas
Pretest Posttest
Eksperimen 64,68 82,34
Kontrol 63,87 72,90
Kelas kontrol
¿
<g>=¿ S post >−¿ S pre > 100 %−¿ S >¿ ¿ ¿
pre
72, 90 – 63 , 87
<g>= = 0,26 (rendah)
100 %−63 , 87
Kelas eksperimen
234
¿
<g>=¿ S post >−¿ S pre > 100 %−¿ S >¿ ¿ ¿
pre
82 ,34 – 64 , 68
<g>= = 0,50 (sedang)
100 %−64 , 68
235
3. Video Pembelajaran
a. Kelas Eksperimen
b. Kelas Kontrol
246
c. Video Pembelajaran
d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay a. Pensil a. 1 dan 2 a. Objek a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 c. 3 b. Menggunting pola a. Hanya 1 b. Lingkungan menjadi aman
a. Monochromatic c. Complementary b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika a. 1 dan 2 a. Objek a. Pensil dan kertas c. 1 dan 4 b. 2 b. Menggunting pola a. Hanya 1 b. Lingkungan menjadi aman
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga a. Teknik menjiplak d. Penggaris c. Hanya 3 a. Objek a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 c. Menempelkan objek a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic b. Pragmatic b. Bunga d. Teknik Menggunting a. Pensil a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 b. Menggunting pola c. 1 dan 3 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic a. Matahari b. Teknik Menempel c. Gunting d. Hanya 2 b. Dasar a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 a. 1 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
c. Pragmatic b. Pragmatic b. Bunga a. Teknik menjiplak a. Pensil c. Hanya 3 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary c. Complementary c. Bulan a. Teknik menjiplak a. Pensil c. Hanya 3 c. Menggambar Pola b. Kain dan Benang d. 2 dan 4 b. 2 b. Menggunting pola a. Hanya 1 b. Lingkungan menjadi aman
d. Complementary c. Complementary a. Matahari a. Teknik menjiplak a. Pensil c. Hanya 3 c. Menggambar Pola d. Benang dan Gunting d. 2 dan 4 a. 1 b. Menggunting pola a. Hanya 1 a. Lingkungan menjadi banyak limbah
c. Pragmatic a. Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel d. Penggaris c. Hanya 3 d. Hiasan a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay c. Gunting d. Hanya 2 a. Objek a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 b. 2 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
c. Pragmatic a. Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika c. Hanya 3 d. Hiasan a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
b. Analogous a. Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika c. Hanya 3 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel a. Pensil b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas c. 1 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic b. Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 b. Dasar a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 b. Menggunting pola c. 1 dan 3 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay a. Pensil d. Hanya 2 b. Dasar b. Kain dan Benang a. 1 dan 2 c. 3 a. Menjahit objek d. 1 dan 4 a. Lingkungan menjadi banyak limbah
c. Pragmatic a. Monochromatic c. Bulan c. Teknik In Lay a. Pensil c. Hanya 3 a. Objek a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 a. Menjahit objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic c. Complementary b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika d. Hanya 2 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic b. Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic d. Analogous b. Bunga a. Teknik menjiplak d. Penggaris c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
c. Pragmatic b. Pragmatic b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika c. Hanya 3 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola d. 1 dan 4 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
c. Pragmatic c. Complementary b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic d. Analogous b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary d. Analogous b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
b. Analogous b. Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic a. Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola c. 1 dan 3 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel a. Pensil c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary d. Analogous b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
250
b. Analogous b. Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 d. Membuat pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 c. 3 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic c. Complementary b. Bunga a. Teknik menjiplak d. Penggaris c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic a. Matahari d. Teknik Menggunting a. Pensil a. 1 dan 2 d. Hiasan a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 a. 1 a. Menjahit objek a. Hanya 1 a. Lingkungan menjadi banyak limbah
d. Complementary d. Analogous b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic d. Analogous b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika b. 2 dan 3 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
b. Analogous d. Analogous b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic b. Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel d. Penggaris a. 1 dan 2 b. Dasar a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary b. Pragmatic a. Matahari a. Teknik menjiplak b. Setrika c. Hanya 3 d. Hiasan a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 c. Menempelkan objek d. 1 dan 4 d. Lingkungan menjadi kotor
d. Complementary d. Analogous b. Bunga b. Teknik Menempel c. Gunting a. 1 dan 2 a. Objek a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary d. Analogous b. Bunga a. Teknik menjiplak c. Gunting a. 1 dan 2 a. Objek a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 b. 2 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary d. Analogous b. Bunga b. Teknik Menempel a. Pensil c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic b. Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary d. Analogous b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga d. Teknik Menggunting a. Pensil c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 b. 2 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 a. Lingkungan menjadi banyak limbah
d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga d. Teknik Menggunting b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
b. Analogous a. Monochromatic a. Matahari b. Teknik Menempel d. Penggaris c. Hanya 3 a. Objek b. Kain dan Benang d. 2 dan 4 c. 3 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
b. Analogous b. Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola c. Gunting dan Kain a. 1 dan 2 a. 1 d. Membuat pola a. Hanya 1 a. Lingkungan menjadi banyak limbah
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 a. Objek c. Gunting dan Kain d. 2 dan 4 b. 2 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 b. Dasar b. Kain dan Benang d. 2 dan 4 b. 2 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic b. Pragmatic b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 a. Menjahit objek a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
c. Pragmatic d. Analogous b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika a. 1 dan 2 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga a. Teknik menjiplak a. Pensil c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 a. 1 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 a. Lingkungan menjadi banyak limbah
c. Pragmatic d. Analogous b. Bunga d. Teknik Menggunting b. Setrika c. Hanya 3 d. Hiasan a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 c. 3 d. Membuat pola d. 1 dan 4 c. Lingkungan menjadi bersih
b. Analogous a. Monochromatic b. Bunga d. Teknik Menggunting d. Penggaris d. Hanya 2 a. Objek a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 a. 1 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 d. Lingkungan menjadi kotor
c. Pragmatic a. Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola c. 1 dan 3 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic d. Analogous b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika b. 2 dan 3 d. Hiasan a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic b. Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika c. Hanya 3 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
d. Complementary d. Analogous b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika c. Hanya 3 d. Hiasan a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic a. Monochromatic b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika b. 2 dan 3 b. Dasar a. Pensil dan kertas a. 1 dan 2 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
a. Monochromatic a. Monochromatic b. Bunga a. Teknik menjiplak a. Pensil d. Hanya 2 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
252
Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel d. Penggaris c. Hanya 3 d. Hiasan a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola d. 1 dan 4 c. Lingkungan menjadi bersih
Complementary b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika c. Hanya 3 a. Objek a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay a. Pensil a. 1 dan 2 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga d. Teknik Menggunting b. Setrika c. Hanya 3 a. Objek a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 c. 3 a. Menjahit objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Analogous b. Bunga c. Teknik In Lay d. Penggaris a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Complementary b. Bunga c. Teknik In Lay d. Penggaris b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 a. Objek a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay d. Penggaris a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 d. Hiasan c. Gunting dan Kain d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga a. Teknik menjiplak a. Pensil b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 a. 1 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika d. Hanya 2 d. Hiasan a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas c. 1 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola d. 1 dan 4 c. Lingkungan menjadi bersih
Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay d. Penggaris d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga a. Teknik menjiplak b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
254
4/21/2020 7:20:00 80 / 100 Adinda Sabrina Alhidayah 1 SDN 1 Donosari a. Kain d. Hiasan c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary d. Analogous b. Bunga
4/24/2020 8:37:04 85 / 100 Ahmad Faizal Ramadhan 2 SDN 1 Donosari a. Kain b. Objek c. Objek d. 3 dan 4 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/24/2020 20:46:32 60 / 100 Ahmad Zaenal Arifin 3 SD N 1Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek a. 1 dan 4 d. Membuat pola d. kain wol d. Wol d. Complementary c. Complementary b. Bunga
4/24/2020 20:52:05 55 / 100 Aldi Yuliansyah 4 SD N 1 Donosari b. Kertas a. Kain dasar c. Objek d. 3 dan 4 d. Membuat pola d. kain wol d. Wol d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/21/2020 9:01:17 85 / 100 Darrell Hylmi Raissa 5 SDN 1 DONOSARI a. Kain a. Kain dasar c. Objek a. 1 dan 4 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/21/2020 7:44:20 90 / 100 Dhikriyah nur damaiyanti 6 SD N 1 DONOSARI a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/24/2020 21:05:30 70 / 100 Dika Aji Pratama Pratama Putra 7 SD N 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar b. Kain dasar c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca c. Borkat d. Complementary c. Complementary b. Bunga
4/21/2020 8:33:05 65 / 100 Dina Awanatussulimah 8 SDN 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun a. Monochromatic b. Pragmatic b. Bunga
4/21/2020 6:41:44 40 / 100 Dyah ayu neng tiaz 9 SDN 1 Donosari a. Kain b. Objek d. Alas a. 1 dan 4 d. Membuat pola c. kain satin a. Katun d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga
4/21/2020 7:13:26 80 / 100 Farah Badra Safirah 10 SDN 1 Donosari. a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary d. Analogous b. Bunga
4/21/2020 7:18:36 65 / 100 Farkhah Najma Zahirah 11 SDN 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary d. Analogous b. Bunga
4/21/2020 9:38:08 85 / 100 Fika millatul aula alhaque 12 Sdn 01 donosari patebon kendal
a. Kainjateng a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/21/2020 8:11:58 90 / 100 Firman Aditya Alamsyah 13 SDN Donosari 01 a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/21/2020 9:36:26 90 / 100 Firotul Maulidia 14 SD N 1 DONOSARI a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary d. Analogous b. Bunga
4/24/2020 21:10:45 70 / 100 Muhammad Andy Rahmat Dani 15 SD N 1 Donosari b. Kertas a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola c. kain satin a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/24/2020 21:14:39 70 / 100 Muhammad Faris Zamzani 16 SD N 1 Donosari a. Kain d. Hiasan c. Objek b. 2 dan 4 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/24/2020 21:44:52 70 / 100 M Ilham setiawan 17 SDN 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar d. Alas c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca b. Satin d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga
4/25/2020 6:40:54 65 / 100 Muhammad Jamaluddin Taufiq 18 SD N 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek b. 2 dan 4 d. Membuat pola d. kain wol d. Wol d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga
4/25/2020 6:45:42 70 / 100 Muhammad Kafka Jalaludin Atras 19 SD N 1 Donosari a. Kain b. Objek c. Objek b. 2 dan 4 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/25/2020 6:57:14 70 / 100 Muhammad Naufal Al Varo 20 SD N 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar b. Kain dasar c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca d. Wol d. Complementary b. Pragmatic b. Bunga
4/21/2020 9:03:29 75 / 100 Nanda aulia safira 21 SDN 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun b. Analogous c. Complementary b. Bunga
4/21/2020 10:28:12 85 / 100 Nasya Dwi Nur Hayati 22 SD N 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/25/2020 7:18:47 65 / 100 Nur Navedeep Sing 23 SD N 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek b. 2 dan 4 d. Membuat pola d. kain wol d. Wol d. Complementary c. Complementary b. Bunga
4/21/2020 6:54:27 70 / 100 Oveliya anggre yani 24 SDN 1 DONOSARI a. Kain a. Kain dasar a. Background b. 2 dan 4 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun a. Monochromatic a. Monochromatic b. Bunga
4/25/2020 7:22:30 80 / 100 Rahayu Yullia Alvinatun Nadzah 25 SD N 1 Donosari b. Kertas a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola a. kain jahit a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/21/2020 6:47:40 55 / 100 Rahma wahyu amalia 26 SDN Donosari 1 a. Kain a. Kain dasar c. Objek a. 1 dan 4 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun b. Analogous b. Pragmatic b. Bunga
4/21/2020 8:39:00 90 / 100 Rahman Nazarudin 27 SDN 1Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/21/2020 8:34:15 90 / 100 risma niyanti 28 SD 1donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/25/2020 7:26:02 90 / 100 Siti Vina Ridhdhotul Khusna 29 SD N 1 Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek c. 2 dan 3 c. Menjahit objek b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/21/2020 15:18:35 85 / 100 Unzila intan fahdiana 30 SDN 1 DONOSARI a. Kain a. Kain dasar c. Objek b. 2 dan 4 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary a. Monochromatic b. Bunga
4/21/2020 11:38:36 80 / 100 Zahrotus akhasanu nadyya 31 SDN 1Donosari a. Kain a. Kain dasar c. Objek a. 1 dan 4 d. Membuat pola b. kain perca a. Katun d. Complementary d. Analogous b. Bunga
255
mplementary d. Analogous b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay c. Gunting d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary c. Complementary b. Bunga c. Teknik In Lay a. Pensil b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay c. Gunting d. Hanya 2 d. Hiasan c. Gunting dan Kain d. 2 dan 4 c. 3 d. Membuat pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay d. Penggaris d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary c. Complementary b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 b. 2 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
onochromatic b. Pragmatic b. Bunga b. Teknik Menempel d. Penggaris a. 1 dan 2 a. Objek a. Pensil dan kertas b. 1 dan 3 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary b. Pragmatic b. Bunga a. Teknik menjiplak c. Gunting c. Hanya 3 d. Hiasan a. Pensil dan kertas c. 1 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola d. 1 dan 4 a. Lingkungan menjadi banyak limbah
mplementary d. Analogous b. Bunga c. Teknik In Lay c. Gunting c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary d. Analogous b. Bunga c. Teknik In Lay c. Gunting c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 b. 2 a. Menjahit objek a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 a. Objek a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 a. Menjahit objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary d. Analogous b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika d. Hanya 2 b. Dasar a. Pensil dan kertas a. 1 dan 2 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay c. Gunting d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary b. Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika a. 1 dan 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 a. Menjahit objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary b. Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay c. Gunting c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay a. Pensil d. Hanya 2 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary b. Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 c. 3 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
alogous c. Complementary b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika b. 2 dan 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 c. Menempelkan objek b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola d. Benang dan Gunting d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary c. Complementary b. Bunga c. Teknik In Lay d. Penggaris c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
onochromatic a. Monochromatic b. Bunga d. Teknik Menggunting b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga d. Teknik Menggunting b. Setrika d. Hanya 2 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
alogous b. Pragmatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 b. Dasar a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola c. 1 dan 3 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika d. Hanya 2 c. Menggambar Pola c. Gunting dan Kain d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary a. Monochromatic b. Bunga b. Teknik Menempel b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola b. 1 dan 2 c. Lingkungan menjadi bersih
mplementary d. Analogous b. Bunga c. Teknik In Lay b. Setrika c. Hanya 3 c. Menggambar Pola a. Pensil dan kertas d. 2 dan 4 d. 4 b. Menggunting pola a. Hanya 1 c. Lingkungan menjadi bersih
256