Anda di halaman 1dari 160

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI KELAS VIII MTs NURUL HUDA

GONDOL SINGARAJA-BALI TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam menyelasaikan Program

(S-1) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

Universitas Ibrahimy

Oleh:

MONIKA ALMAYDA FERON

NPM/ NIRM: 20180301095/2018.4.009.0101.1.016424

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS IBRAHIMY

SUKOREJO SITUBONDO

2022

i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Monika Almayda Feron

NPM/NIRM : 20180301095/2018.4.009.0101.1.016424

Program Studi : S-1

Fakultas : Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa tugas akhir/ skripsi ini secara keseluruhan

adalah hasil penelitian atau karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang

dirujuk sebagai referensi dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila di

kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa tugas akhir/ skripsi ini hasil

plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau perbuatan tersebut.

Situbondo, 30 Agustus 2022

Saya yang menyatakan,

MONIKA ALMAYDA FERON

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir / Skripsi ditulis oleh:

Nama : Monika Almayda Feron

NPM / NIRM : 20180301095/2018.4.009.0101.1.016424

Judul : PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA

PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI

KELAS VIII MTs NURUL HUDA GONDOL SINGARAJA-

BALI TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Telah ditelaah dan disetujui oleh pembimbing untuk diuji pada sidang/

monaqosah.

Situbondo, 30 Agustus 2022

pembimbing I, Pembimbing II,

SHOKHIBUL MIGHFAR, M.Pd.I ST. SHOFIYAH, M.Pd.I

iii
ٍ ‫فى قَ ْو ٍل ُم ْخت َ ِل‬
﴾٨﴿ ‫ف‬ ِ َ ‫ل‬ ‫م‬
ْ ُ
‫ك‬ ّ ‫اِن‬
“Sungguh kamu benar-benar dalam

keadaan berbeda-beda pendapat”1

Q.S. Azzariyat ayat : 8

1
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2008),
599

v
PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah Swt, yang telah memberi curahan rahmat-Nya

kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Yang kedua, kepada sang

baginda Nabi Besar Muhammad Saw. Yang selalu mengajari umatnya dalam

kebaikan dan berharap kelak bisa mendapatkan siraman syafaat dari beliau.

Skripsi ini saya persembahkan kepada sang Murobbi Pengasuh Pondok

Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, karena

berkat do’a dan barokah beliau skripsi ini dapat terselesaikan.

Dan tak lupa pula saya persembahkan skripsi ini kepada Ibunda

LIBRIANA dan untuk nenek tercinta saya Hj. Misnati dan kakek H. Murahman

pelantara dan berkat merekalah saya lahir ke dunia ini dan menjadi seorang

sarjana seperti saat ini, ucapan terimakasih lagi kepada paman tercinta saya Husni

Mubarok, S.Kom beserta istrinya, Mufarrojah yang selalu memberikan semangat

dan ada disamping saya disaat saya terjatuh. Dan untuk keluarga besar saya yang

tidak mungkin saya sebutkan satu persatu yang telah memberi dukungan juga

do’a. untuk pembimbing pertama saya, bapak Shokhibul Mighfar, M.PD.I dan

pembimbing kedua saya, ibu St. Shofiyah, M.PD.I yang sudah sabar membimbing

saya dan teman-teman saya dalam menyelesasikan skripsi ini dan untuk Sahabat

Kesehatan saya di asrama Nurul Qoni’ yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu namanya, terima kasih sudah selalu memotivasi saya untuk tetap semangat

dalam mengerjakan skripsi ini. Untuk Mutiara kecil saya di kamar Nurul Qoni’

No. 6, semoga kelak kalian semua menjadi orang sukses, amin. Dan untuk

vi
seorang laki-laki yang tidak dapat saya sebutkan disini namanya. yang entah di

mananapun berada. Terima kasih buat semua pelajaran yang pernah ada untuk

saya, sehingga sampai saat ini saya bisa tetap semangat untuk kuliah, semoga kita

bertemu dalam suatu kesuksesan, dalam karir dan berkeluarga nanti, amin.. dan

untuk semua pihak yang membantu saya selama mengerjakan skripsi ini, yang

tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih banyak dengan semangat

kalian….

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur peneliti sampaikan kepada Allah SWT, karena atas

rahmat dan hidayah-nya, perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian tugas akhir /

skripsi, sebagai salah satu syarat penyelesaian program sarjana dapat terselesaikan

dengan baik dan lancar.

Kesuksesan ini dapat peneliti peroleh karena dukungan beberapa pihak.

Peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. KHR. Ach. Azaim Ibrahimy M.H.I selaku pengasuh pondok pesantren

slafiyah-syafi’iyah

2. Bapak KH. Ach. Fadlail, S.H, M.H selaku rektor Universitas Ibrahimy

3. Bapak Dr. Hariyanto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

4. Bapak Junaidi, M.Pd selaku Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah

5. Bapak Dr. Ilzam Dhaifi, M.Pd selaku Ketua Program Studi Fakultas Tarbiyah

6. Bapak Shokhibul Mighfar, M.Pd.I dan Ibu ST. Shofiyah, M.Pd.I selaku

pembimbing I dan II, dan

7. Bapak Supianto, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah Nurul Huda Gondol, beserta

Ibu Jannatul Aini S.Pd selaku Guru Pamong yang telah membantu dalam

pelaksanaan penelitian ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh siswa siswi kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol atas kerja sama

dengan baik selama penelitian.

Semoga semua amal baik mereka dicatat sebagai amal oleh Allah

SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kesalahan, baik

dalam isi, maupun tulisan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun

viii
sangat dibutuhkan. Guna menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis

berharap mudah-mudahan apa yang terkandung di dalam penelitian ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Situbodo, 30 Agustus 2022

Penulis,

MONIKA ALMAYDA FERON

viii
ABSTRAK

Monika Almayda Feron, 2022. Penerapan Metode Think Pair Share (TPS)
Untuk meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas VIII MTs Nurul Huda
Gondol Singaraja-Bali Tahun Pelajaran 2021-2022. Skripsi
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo. Pembimbing (1)
Shokhibul Mighfar, M.Pd.I (II) St. Shofiyah, M.Pd.I

Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Think Pair Share (TPS) dalam
meningkatkan pemahaman siswa di kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol
Singaraja-Bali Tahun Pelajaran 2021/2022” penelitian ini di latar belakangi oleh
kurangnya metode yang digunakan guru, karena guru hanya sebagai penyampaian
informasi ceramah dan merangkum, sedangkan siswa hanya sebagai pendengar
dan tanpa bisa berfikir. Rendahnya pemahaman pembelajaran siswa berdampak
pada hasil pemahaman siswa yang kurang optimal.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan
metode Think Pair Share (TPS) dalam meningkatkan pemahaman siswa (2)
Bagaimana pemahaman siswa dengan penerapan metode Think Pair Share (TPS).
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan penerapan metode Think Pair
Share (TPS). (2) Untuk mengetahui pemahaman siswa dengan menggunakan
metode Think Pair Share (TPS).
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam
dua siklus dengan instrument tes, observasi dan dokumentasi. Setiap siklus terdiri
dari empat tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol Singaraja-
Bali tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 25 siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan Penerapan metode Think Pair Share
(TPS) pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dikelas VIII MTs Nurul Huda
Gondol terlaksana dengan baik. Karena proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam dalam menggunakan metode Think Pair Share (TPS) ini, siswa lebih aktif,
serta siswa lebih antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar yang
dikombinasi dengan tahapan-tahapan metode Think Pair Share (TPS) ini seperti
Sebelum melakukan tindakan. Pemahaman Siswa Pada Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Berdasarkan nilai dari pra siklus 28 % (7 siswa) meningkat
pada siklus I 64 % (16 siswa) kemudian di siklus II meningkat sebanyak 92% (23
siswa). dengan demikian, metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Kata Kunci : Metode Think Pair Share (TPS), Pemahaman Pelajaran SKI

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iv

MOTTO................................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................... viii

ABSTRAK............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1


B. Identifikasi dan pembatasan Masalah ....................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................... 5
D. Tujuan dan Kegunaan penelitian .............................................. 6
1. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
2. Kegunaan Penelitian ................................................................. 6
a. Secara Teoritis ..................................................................... 7
b. Secara Praktis ......................................................................... 7
E. Kajian Peneliti Terdahulu ......................................................... 8
F. Devinisi Operasional ................................................................ 10
G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................. 14

xiii
A. Tinjauan Tentang Metode Think Pair Share (TPS) ................ 14
1. Pengertian Think Pair Share (TPS) ..................................... 14
2. Langkah-langkah Think Pair Share (TPS) .......................... 15
3. Kelebihan dan Kekurangan Think Pair Share (TPS) .......... 18
B. Tinjauan Tentang Pemahaman Siswa ...................................... 20
1. Pengertian Pemahaman Siswa ............................................. 20
2. Faktor yang Memengaruhi Pemahaman Siswa.................... 22
3. Langkah-langkah untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa 22
C. Tinjauan Tentang Sejarah Kebudayaan Islam .......................... 26
1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ................................ 26
2. Tujuan-Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam .... 28
4. Hipotesis Tindakan .............................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 30

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 30


B. Subjek Penelitian.................................................................... 32
C. Lokasi Penelitian .................................................................... 32
D. Waktu Tindakan ..................................................................... 32
E. Desain Siklus.......................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 37
G. Teknik Analisis data ............................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 49
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 49
1. Pengamatan Pra Siklus ...................................................... 50
2. Laporan Siklus I ................................................................ 51
3. Laporan Siklus II ............................................................... 59
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 67
1. Penerapan Metode Think Pair Share (TPS) ..................... 67
2. Hasil Pemahaman Siswa ................................................... 69
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 77
A. Kesimpulan ............................................................................ 77
B. Saran ...................................................................................... 78

xiii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Hasil Observasi aktivitas Guru ................................................................. 40


2. Hasil Observasi aktivitas siswa ................................................................. 41
3. Penerapan Penguasaan Guru ..................................................................... 45
4. Taraf penguasaan pemahaman siswa ........................................................ 45
5. Rekapitulasi hasil pemahaman siswa pra siklus........................................ 50
6. Hasil observasi aktivitas Guru siklus I ...................................................... 55
7. Kriteria Taraf Keberhasilan Tindakan Siklus I ......................................... 56
8. Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus I .................................................. 57
9. Rekapitulasi Hasil pemahaman siswa siklus I .......................................... 58
10. Hasil Observasi Aktivitas Guru siklus II .................................................. 62
11. Kriteria Taraf Keberhasilan pada tindakan Siklus II................................. 64
12. Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus II ................................................. 64
13. Rekapitulasi Hasil Pemahaman siswa Siklus II ........................................ 65
14. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru ........................................... 68
15. Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa ........................................................... 68
16. Hasil Pemahaman Siswa dari Pra Siklus, sampai Siklus II....................... 70

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Penelitian Tindakan Model Siklus ................................................. 34


2. Grafik Hasil penerapan Aktivitas Guru pada Metode Think Pair Share
(TPS) Pada siklus I dan II .............................................................. 69
3. Grafik Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Metode Think Pair Share
(TPS) Pada siklus I dan II .............................................................. 69
4. Grafik Hasil Pemahaman Siswa Pada Siklus I dan II .................... 70

xv
15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah perencanaan proses pembelajaran untuk

mewujudkan suasana kegiatan belajar mengajar agar peserta didik bisa

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki akal pikiran, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya. Proses

pendidikan di sekolah, juga merupakan kegiatan belajar yang paling pokok.

Ini berarti, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung

kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.2

Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan peningkatan

kemampuan siswa, situasi, kondisi lingkungan sekitar dan kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan

proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, oleh sebab itu guru sebaiknya

menggunakan metode didalam mengajar, sehingga pelajaran yang

disampaikan tidak menjenuhkan dan dapat dipahami oleh peserta didik.

Karena, peserta didik adalah makhluk sosial yang memerlukan bantuan orang

lain untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Peserta didik mempunyai

kemampuan yang berbeda-beda, ada peserta didik yang mudah memahami

materi pembelajaran, dan ada juga peserta didik yang sulit untuk memahami

materi pelajaran. Di dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah,

2
Slameto, belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya (Jakarta, PT Rineka Cipta,
2003), 1.

xv
16

seharusnya diperlukan metode yang inovatif agar peserta didik lebih mudah

memahami materi pelajaran.

Wijaya Kusuma dalam Jamal mengatakan bahwa metode adalah cara

yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

dikelas, sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.3 Pemilihan metode yang tepat akan membuat siswa tertarik untuk

belajar. Dalam PAIKEM, terdapat beberapa metode yang menarik, salah

satunya adalah metode Think Pair Share (TPS).

Metode Think Pair Share (TPS) adalah salah suatu teknik sederhana

yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu

informasi, serta seorang siswa dapat belajar dari siswa lain dan saling

menyampaikan idenya untuk di diskusikan sebelum disampaikan didepan

kelas. Kelebihan metode ini adalah memudahkan guru agar tidak lagi sebagai

satu-satunya sumber pelajaran, tetapi justru siswa dituntut untuk dapat

menemukan dan memahami konsep-konsep baru, sehingga bukan hanya guru

sebagai sumber pembelajaran, tetapi juga peserta didik dapat menjadi patner

belajar mengajar.

Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah merupakan salah satu mata

pelajaran yang menelaah tentang asal-usul perkembangan peranan kebudayaan

dan peradaban Islam. Akan tetapi banyak siswa yang kurang menyukai

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Karena secara prakteknya pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam sering diajarkan hanya dengan metode ceramah

3
Jamal Makmur Asmani, 7 Tips Aplikasi Paikemi, (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan),Yogyakarta : Diva Press, 2013), 30.

xv
17

saja, pada kenyataannya pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini memiliki

materi yang sangat luas dan mendalam, sehingga hafalan menjadi tidak

terhindarkan. Akhirnya pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam hanya

menginformasikan materi tanpa memperdulikan siswa memahami atau tidak

memahami materi.

Untuk itu peneliti sangat tertarik untuk menggunakan pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam ini. Karena guru dituntut untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang kondusif, sehingga siswa aktif bertanya, berani

mengemukakan pendapat, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan

pengalaman langsung. Dengan demikian, siswa didorong untuk bertanggung

jawab terhadap proses belajarnya sendiri agar siswa dapat memahami

pelajaran.

Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan (observasi) di MTs Nurul

Huda Gondol, dengan metode guru yang keseringan menggunakan metode

ceramah, juga karena Rendahnya aktivitas belajar siswa yang berdampak pada

perolehan pemahaman yang kurang optimal. Hal ini ditandai dengan nilai

pemahaman peserta didik yang masih belum mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) KKM yang ditetapkan dalam pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MTs Nurul Huda gondol adalah 60. Siswa yang tuntas

dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam hanya 28% yaitu 7 siswa,

sedangkan yang tidak tuntas terdapat 18 siswa. Jika ada siswa yang kurang

memahami materi yang diajarkan, bukan berarti siswanya yang bodoh, akan

tetapi hal itu terjadi karena guru tersebut kurang tepat dalam memilih metode

xv
18

pembelajaran.4

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merasa perlu untuk

melakukan sebuah tindakan untuk mencapai tujuan pendidikan dan

pembelajaran. Dan melihat fakta yang terjadi, menambah kepedulian peneliti

untuk memberikan metode yang efektif bagi seorang guru dalam pelaksanaan

pembelajaran.Peneliti menganggap bahwa penggunaan metode pembelajaran

yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik. Oleh

karena itu peneliti mengangkat judul skripsi “Penerapan metode Think Pair

Share (TPS) dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII MTS Nurul Huda Gondol Singaraja-

Bali tahun ajaran 2021/2022”.

B. Identifikasi Dan Pembatasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah sejumlah aspek permasalahan yang

muncul sehubungan dengan tema atau topik atau judul penelitian.Dalam

bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang

akan diteliti.5 Dari uraian latar belakang diatas, ada beberapa masalah yang

erat kaitannya dengan fokus penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:

a. Nilai siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam masih

dibawah KKM

4
Jannatul Aini, Guru SKI di MTs Nurul Huda, Wawancara Gondol Singaraja-Bali, 22 Maret
2022
5
Trianto, Pengantar p enelitian bagi pengantar profesi pendidikan dan tenaga kependidikan,
(Jakarta: Kencana Prananda Media Grup, 2011), cet. Ke-2, 219.

xv
19

b. Kebosanan siswa ketika mendengarkan guru dalam menjelaskan

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

c. Kurangnya kreativitas guru dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam, sehingga siswa kurang bisa memahami materi yang diberikan.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka ruang lingkup

masalah ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran think pair share

(TPS) untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam pada materi “Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah” di

kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol Singaraja-Bali Tahun Pelajaran

2021/2022.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan di carikan

jawabannya melalui pengumpulan data.6 Berdasarkan latar belakang diatas,

maka identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, dapat di

munculkan rumusan masalah dan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode pengajaran Think Pair Share (TPS) dalam

meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol Singaraja–Bali

Tahun Pelajaran 2021/2022 ?

2. Bagaimana pemahaman peserta didik dengan penerapan metode Think

Pair Share (TPS) pada mata pelajaran sejarah Kebudayaan Islam di kelas

6
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta 2010),
cet. ke-II, 35.

xv
20

VII di MTs Nurul Huda Gondol Singaraja-Bali Tahun Pelajaran

2021/2022 ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian merupakan hasil yang akan di capai dalam

penelitian. Tujuan penelitian dapat diposisikan sebagai pencapaian yang

harus dicapai peneliti selama penelitian.7 Berdasarkan rumusan masalah

diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam dengan menggunakan metode Think Pair Share

(TPS) dikelas VIII MTs Nurul Huda Gondol Singaraja-Bali Tahun

Pelajaran 2021/2022.

b. Untuk mengetahui pemahaman siswa kelas VIII MTs Nurul Huda

Gondol Singaraja-Bali Tahun Pelajaran 2021/2022 pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam setelah menggunakan metode

Think Pair Share (TPS).

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya

tujuan. Kalau tujuan penelitian tercapai, maka rumusan masalah akan

terjawab secara akurat.8 Kegunaan hasil penelitian dalam karya ilmiah ini

adalah:

7
Nanang Martono, Metode penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011) cet ke
II, 138
8
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2010), 388.

xv
21

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menemukan

metode pembelajaran yang tepat, aktif, inovatif, kreatif, efektif,

menyenangkan yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan

menambah khazanah keilmuan pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam.

b. Kegunaan Praktis

Sedangkan secara praktis, manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah:

1) Bagi Peserta didik

Dapat membantu peserta didik dalam memahami mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan mudah dan

membuat suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.

2) Bagi Guru

a) Sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih metode

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b) Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan metode

pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam.

3) kepala sekolah

a) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sambungan

pemikiran dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

xv
22

b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dan rekomendasi dalam pengembangan

proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

4) Bagi Peneliti

a) Sebagai alat agar bisa menjadi guru professional.

b) Memotivasi penulis agar dapat memilih metode yang tepat

dalam proses belajar mengajar.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

1. Nelly Ahviena Hifdiyah, jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang,

dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode Bamboo Dancing

untuk Meningkatkan Hasil Belajar sisswa kelas V pada pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MI Ta’mirul Wathon 01 Sikancil Larangan Brebes.

Dengan menghasilkan keterangan bahwa siswa kelas V MI Ta’mirul

Wathon 01 Sikancil Larangan Brebes mengalami peningkatan terhadap

Hasil belajarpada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam melalui

penerapan metode Bambo Dancing. Penelitian ini menggunakan penelitian

Tindakan Kelas. Dari skripsi ini yang menjadi persamaan adalah sama-

sama menggunakan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dan yang

menjadi perbedaan adalah peneliti terdahulu menggunakan metode Bambo

Dancing.

2. Lailiyah Rizki Masruroh, jurusan Pendidikan Agama Islam Ibrahimy

Universitas Ibrahimy, dalam skripsinya yang berjudul “Penerpan model

xv
23

pembelajaran Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits dikelas VII Depag MTs

Syalafiyah Syafi’iyah Sukorejo Tahun Pelajaran 2020-2021”. Dari skripsi

ini yang menjadi persamaan adalah peneliti sama-sama menggunakan

metode Think Pair Share (TPS) dan yang menjadi perbedaan adalah

peneliti terdahulu meneliti tentang meningkatkan hasil belajar, sedangkan

dalam skripsi ini penulis meneliti tentang meningkatkan pemahaman

siswa. Dengan menggunakan metode pembelajaran Think Pair Sare (TPS)

dapat membuat peserta didik lebih termotifasi dan bersemangat sehingga

aktivitas dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

3. Linda ismawati, jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret dalam Skripsinya yang berjudul “Penerapan

Model Think Pair Share (TPS) Untuk meningkatkan Hasil belajar Siswa

Pada mata pelajaran Sosiologi Siswa kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali

Tahun Pelajaran 2015/2016”. Dari skripsi ini, yang menjadi persamaan

adalah sama-sama menerapkan model pembelajaran Think Pair Share

(TPS). Dan untuk perbedaan adalah peneliti terdahulu meneliti tentang

peningkatan hasil belajar, sedangkan dalam skripsi ini tentang

meningkatkan pemahaman. Hasil peneliti ini menunjukkan bahwa

penerapan strategi Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan

kemampuan siswa kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran

2015/2016.

xv
24

F. Definisi Operasional

1. Metode pembelajaran Think Pair Shair (TPS)

Metode Think Pair Share (TPS) merupakan Pembelajaran

kooperatif yang merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berdasarkan

faham kontruktivisme adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan faham konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif juga

merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota

kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam penyelesaian

tugas kelompoknya, setiap siswa harus saling bekerja sama, saling

membantu untuk memahami materi pelajaran.Dalam belajar, belum

dikatakan selesai jika salah satu anggotanya belum menguasai bahan

pelajaran. Didalam kelompok metode Think Pair Share (TPS) ini, dimana

keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu dalam

menciptakan hubungan antar personal, saling mendukung, membantu dan

saling peduli.Kemudian pertanggung jawaban individu, tergantung pada

pembelajaran individu dari semua anggota. Didalam kelompok ada

kesempatan yang sama untuk berhasil, metode Think Pair Share (TPS) ini

yang digunakan mencakup nilai perkembangan peningkatan prestasi yang

diperoleh siswa terdahulu. Dengan demikian siswa dengan prestasi rendah,

sedang dan tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk

berhasil.Akan dipraktikkan di MTs Nurul Huda Gondol Singaraja-Bali.

xv
25

2. Tinjauan Teori Pemahaman Siswa

Pemahaman yaitu kemampuan memahami arti suatu bahan

pelajaran, seperti menafsirkan, menjelaskan, atau meringkas, atau

merangkum suatu pengertian.Pemahaman ini lebih tinggi daripada

pengetahuan. Karena jika seseorang sudah memahami, pasti dia

mengetahui. Akan tetapi jika dia mengetahui, belum tentu dia paham atas

apa yang dia ketahui.9

Sedangkan menurut Benjamin S. Bloom pemahaman

(comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau

memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Sementara

definisi pemahaman menurut Anas Sudijono adalah kemampuan seseorang

untuk mengerti, mengetahui atau memahami sesuatu dan dapat melihatnya

dari berbagai segi. Siswa dikatakan paham jika siswa tersebut mampu

memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci dengan menggunakan

kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir

yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.10

Jadi, yang dimaksud dengan pemahaman siswa adalah setiap siswa

mengerti, serta mampu untuk menjelaskan kembali dengan kata-kata

sendiri dengan materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru

pelajaran Sejarah Agama Islam di MTs Nurul Huda Gondol Singaraja-

Bali.

9
Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1996), 42.
10
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2009), 50.

xv
26

G. Sistematika Pembahasan

Bab I: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, identifikasi

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kajian penelitian terdahulu, definisi

operasional, dan sistematika pembahasan.

Bab II: Kajian Teori, merupakan dasar teori yang diambil dari buku,

literature, dan perpustakaan yang ada dalam judul skripsi ini, kajian teori

tersebut meliputi : Tinjauan tentang model TPS, Pengertian model TPS,

Langkah-langkah model TPS, Kelebihan dan kekurangan model TPS, Kajian

tentang pemahaman siswa, Pengertian pemahaman siswa, Faktor yang

mempengaruhi pemahaman siswa, langkah-lagkah untuk meningkatkan

pemahaman siswa, Kajian tentang Sejarah Kebudayaan Islam, Pengertian

Sejarah Kebudayaan Islam, Tujuan-tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan

Islam dan Hipotesis tindakan.

Bab III: Metode Penelitian. Dalam bab ini, peneliti menggunakan

metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan beberapa teknik penelitian,

diantaranya: jenis penelitian, subyek penelitian, lokasi penelitian, waktu

tindakan, desain siklus, (perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi hasil,

dan refleksi), dan teknis analisis data.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini akan

membahas tentang beberapa data yang diperoleh dari penelitian baik melalui

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Bab V : Penutup,merupakan bab terakhir yang membuat kesimpulan

dan saran

xv
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

1. Pengertian Think Pair Share (TPS)

Strategi Think Pair Share (TPS) atau berifkir, berpasangan,

berbagi, merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa.Strategi Think Pair Share (TPS) ini

dikembangkan oleh Frang Iyman dan kolegannya di Universitas Maryland.

Think Pair Share (TPS) ini merupakan suatu cara yang efektif untuk

membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan catatan, semua

diskusi harus membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara

keseluruhan.

Think Pair Share (TPS) adalah suatu model pembelajaran yang

memberikan siswa untuk berfikir dan merespon, serta saling bantu sama

lain. Model ini memperkenalkan ide waktu berfikir dan waktu menunggu

yang menjadi faktor kuat dalam mengingat kemampuan siswa dalam

merespon pertanyaan. Metode Think Pair Share (TPS) lebih relatif, dan

lebih sederhana, karena tidak menyita waktu yang lama untuk

mengelompokkan peserta didik. Pembelajaran ini melatih siswa untuk

berani berpendapat dan menghargai teman.26

Cholisa Sa’dijah, Penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Malang:


16

Lembaga Penelitian UM 2006), 12.

14
15

Metode Think Pair Share (TPS) dilakukan guru untuk

memvariasikan proses belajar mengajar dengan mengkhususkan aktifitas

dimana guru dan siswa terlibat dalam proses pembelajaran berlangsung.

Dalam pembelajaran, guru harus menggunakan metode yang bervariasi

sesuai dengan materi yang akan disampaikan, fungsi metode Think Pair

Share (TPS) ini adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Penggunaan metode yang tepat sangat membantu guru dalam

meningkatkan pemahaman siswa di sekolah.

Metode yang digunakan hendaknya asik, menarik dan tidak

monoton, serta disesuaikan dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Untuk membangkitkan atau motivasi agar siswa itu paham, yaitu

menggunakan metode dan media yang bervariasi, karena dengan metode

dan media yang bervariasi, kebosanan akandapat terhalangi.

Metode tipe Think Pair Share (TPS) ini merupakan metode

pembelajaran yang dilakukan dengan carasharing pendapat antara peserta

didik dengan peserta didik lain. Karena menurut pendapat beberapa guru,

metode tersebut akan lebih efektif jika dilaksanakan pada pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam.

2. Langkah-langkah Metode Think Pair Share (TPS)

Metode Think Pair Share (TPS) memiliki prosedur yang

ditetapkan secara aksplisit yang dilakukan dengan cara bertukar pendapat

antar peserta didik, dan saling membantu antar kelompok lain. Metode

Think Pair share (TPS) sebagai pengganti dari tanya jawab seluruh kelas.

xv
16

Sebagai salah satu pembelajaran kooperatif, metode Think Pair share

(TPS) memiliki langkah-langkah tertentu. Setiap siswa memikirkan dan

mengerjakan tugasnya secara individu. Kemudian siswa berpasangan

dengan salah satu temannya didalam kelompok dan berdiskusi dengan

pasangannya. Kemudian pasangan kembali bertemu dengan kelompoknya.

Siswa berkesempatan untuk membagi hasil kerjanya kepada kelompok

lain.Metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) terdiri dari lima

langkah, yaitu tahap pendahuluan, Think, Pair, Share, dan penghargaan.27

a. Pendahuluan

Awal pembelajaran dimulai dengan penggalian materi

pembelajaran sekaligus memotifasi siswa agar terlibat. Pada tahap ini,

guru juga menjelaskan aturan permainan serta menginformasikan

batasan waktu untuk setiap tahap kegiatan.

b. Tahap Think (berfikir dengan cara individual)

Proses metode Think Pair Share (TPS) dimulai, guru melakukan

demonstrasi untuk menggali konsep dasar siswa. Pada tahap ini siswa

diberi tahap waktu (think time) oleh guru untuk memikirkan jawaban

secara individual terhadap pertanyaan yang diberikan kepada siswa.

Dalam pertanyaannya, guru harus mempertimbangkan pengetahuan

dasar siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.

27
Miftahul Huda, Metode-metode pengajaran dan pembelajaran, (Yogyakarta : PT
Pustaka Belajar, 2014), 202.

xv
17

c. Tahap Pair (berpasangan dengan teman sebangku)

Pada tahap ini guru mengelompokkan peserta didik secara

berpasangan. Guru menentukan siswa bahwa pasangan setiap siswa

adalah teman sederet bangkunya. Hal ini mengantisipasi agar siswa

tidak pindah mendekati siswa lain yang pintar dan meninggalkan teman

sebangkunya. Kemudian siswa lain mulai bekerja dengan pasangannya

untuk mendikusikan jawaban atas permasalahan yang diberikan oleh

guru. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk mendiskusikan berbagai

kemungkinan secara bersama.

d. Tahap Share (bebagi jawaban kepada pasangan lain atau seluruh kelas)

Pada tahap ini, 3 atau 4 orang siswamaju kedepan untuk

mewakilkan kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya keseluruh

kelas. Pada tahap terakhir ini seluruh kelas akan memperoleh

keuntungan dalam bentuk mendengarkan bebagai ungkapan yang

dinyatakan dengan cara berbeda oleh individu yang berbeda.28

e. Tahap Penghargaan

Siswa mendapat penghargaan berupa nilai baik secara individu

maupun kelompok. Nilai individu menurut hasil jawaban pada tahap

Think, sedangkan nilai kelompok menurut jawaban pada tahap Pair dan

Share, terutama pada siswa yang presentasi saat memberikan penjelasan

di dalam kelas.

28
Shoimin Aris, 68 Model Pembelajaran Inofatif Dalam Kurikulum 2013, (Yokyakarta:
Al-Ruzz Media 2014), 211.

xv
18

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Think Pair Share (TPS)

Suatu pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekuragan.

Demikian pula dengan metode Think Pair Share (TPS). Metode Think

Pair Share (TPS) mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas.

Penggunaan metode Think Pair Share (TPS) meluangkan siswa

menggunakan waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas atau

permasalahan yang diberikan oleh guru pada awal pertemuan sehingga

diharapkan siswa mampu memahami materi dengan baik sebelum guru

menyampaikannya pada pertemuan selanjutnya.

b. Kualitas kehadiran.

Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain

untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, juga

dimaksudkan agar siswa dapat selalu berusaha hadir pada setiap

pertemuan. karena, bagi siswa yang tidak hadir, maka siswa tersebut

tidak mengerjakan tugas pada tahap Think. Dan hal ini akan

mempengaruhi hasil belajar mereka.

c. Memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga hasil pemahaman

siswa dapat lebih baik dari pada pembelajaran dengan konvensional.

d. Sikap apatis berkurang.

Sebelum pembelajaran dimulai, kecendrungan siswa merasa

malas karena proses belajar dikelas hanya mendengarkan apa yang

xv
19

disampaikan guru dan semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan

melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajarkan, maka

metode Think Pair Share (TPS) akan lebih aktif, menarik dan tidak

monoton.

e. Penerimaan Individu lebih besar.

Dalam metode pelajaran konvensional, siswa yang aktif dalam

kelas hanya berpusat pada siswa tertentu yang benar-benar rajin dan

cepat dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Dengan

metode Think Pair Share (TPS) hal ini dapat di minimalisir, karena

semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang diberikan oleh

guru.

f. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.

Sistem kerjasama yang diterapkan dalam metode Think Pair

Share (TPS) membuat siswa untuk dapat bekerjasama oleh kelompok,

sehingga siswa dituntut untuk dapat belajar berempati, menerima

pendapat orang lain, atau mengakui secara sportif jika pendapatnya

tidak diterima.Selain kelebihan tersebut, metode Think Pair Share

(TPS) juga memiliki kekurangan, diantaranya sebagai berikut:

a. Banyak kelompok yang melapor pada guru bahwa pembelajaran

perlu di monitor.

b. Jalan diskusi hanya dapat di kuasai oleh beberapa siswa yang cepat

dalam menerima materi.

xv
20

c. Tidak semua materi pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Ini

dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal yang bersifat

problematika saja yang dapat di diskusikan.

d. Jika ada perselisihan, tidak ada yang jadi penengah29

B. Tinjauan Tentang Pemahaman Siswa

1. Pengertian pemahaman siswa

Pemahaman ini berasal dari kata “faham” yang memiliki maksud

tanggap, mengerti benar, pandangan, dan ajaran.30 Menurut Saifudin

Azwar, dengan memahami, berati sanggup menjelaskan,

mengklasifikasikan, dan membedakan.31

Pengertian tentang pemahaman menurut Muhammad Ali, yaitu:

kemampuan memahami arti suatu bahan pelajaran, seperti menafsirkan,

menjelaskan atau meringkas, atau merangkum sebuah pengertian.

Pemahaman ini lebih tinggi daripengetahuan. Karena jika seseorang sudah

memahami, pasti orang tersebut sudah mengetahui, akan tetapi jika dia

mengetahui, belum tentu dia paham atas apa yang dia ketahui.32

Kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan dan derajat

penyerapan materi dapat dikuasai kedalam tiga tingkatan, yaitu:33

29
Shoimin Aris, 68 model pembelajaran inofatif Dalam kurikulum 2013 (Yokyakarta:Al-
ruzz Media, 2014), 211.
30
Plus A.Partanto M.Dahlan Al-Bary, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkolo, 1994),
279.
31
Ibnu Rafi, Penerapan materi Baboo Dancing dalam pembelajaran Keliling dan luas
segiempat dan Segitiga (Jurnal-Universitas Yogyakarta, 2016), 101.
32
Muhammad Ali, Guru dalam proses belajar mengajar (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1996), 42
33
Zuchdi, Darmiyati, Strategi meningkatkan kemampuan membaca, (Yogyakarta: UNY
Press, 2007), 24.

xv
21

a. Menerjemahkan (translation)

Pengertian menerjemahkan bisa diartikan sebagai pengalihan

arti dari bahasa satu ke bahasa lain. Dapat juga dari konsep abstrak

menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang

mempelajarinya.Contohnya menerjemahkan Bhineka Tunggal Ika

menjadi berbeda-beda tetapi tetap satu.

b. Menafsirkan (interpretation)

Kemampuan ini lebih luas darimenerjemahkan, menafsirkan

adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat

dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan

pengetahuan yang di peroleh selanjutnya, menghubungkan antara grafik

dengan kondisi yang di jabarkan sebenarnya, kemudian, membedakan

yang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.

c. Mengekstrapolasi (extrapolation)

Ekstrapolasi merupakan kemampuan untuk memahami bahan

atau ide yang di rekam, diubah, atau di susun dalam bentuk lain.

Misalnya dalam bentuk garafik, peta konsep, tabel, symbol, dan

sebagainya.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tingkat

pemahaman yang pertama yaitu menerejemahkan (translation). Sebab,

dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur seberapa besar

kemampuan siswa menjelaskan kembali materi yang disampaikan guru

dengan bahasanya sendiri.

xv
22

2. Faktor yang memengaruhi pemahaman siswa

Pemahaman siswa tergantung pada bahan evaluasi atau soal yang

diberikan guru kepada siswa. Jika siswa telah mampu mengerjakan atau

bahan evaluasi dengan baik, maka siswa dapat dikatakan paham terhadap

materi yangsudah diberikan. Adapun faktor yang mempengaruhi

pemahaman siswa adalah sebagai berikut:

a. Faktor Internal (dari diri sendiri)

1) Faktor jasmani (fisiologi) meliputi: keadaan panca indera yang

sehat dan tidak mengalami cacat (gangguan) tubuh, sakit atau

perkembangan yang tidak sempurna.

2) Faktor psikologis, meliputi: keintelektualan (kecerdasan), minat,

bakat, dan potensi prestasi yang dia miliki.

b. Faktor eksternal (dari luar diri )

1) Faktor sosial meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan kelompok, dan lingkungan masyarakat.

2) Faktor budaya meliputi: adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik seperti: fasilitas rumah dan sekolah.

3. Langkah-langkah untuk meningkatkan pemahaman siswa

Pemahaman sebagai salah satu kemampuan manusia yang bersifat

flaksibel, sehingga pasti ada cara untuk meningkatkannya. Berikut adalah

langkah-langkah yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan

pemahaman siswa:

xv
23

a. Memperbaiki proses pengajaran

Langkah ini merupakan langkah awal dalam meningkatkan

proses pemahaman siswa dalam pembelajaran. Meliputi:memperbaiki

tujuan pembelajaran, bahan (materi), pembelajaran strategi, metode,

dan media yang tepat, serta pengadaan evaluasi belajar. Yang mana,

evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diberikan.

b. Adanya Kegiatan Bimbingan Belajar

Kegiatan bimbingan belajar merupakan bantuan yang

diberikan kepada individu tertentu supaya mencapai taraf

perkembangan dan kebahagiaan secara optimal. Adapun tujuan dari

kegiatan bimbingan belajar adalah:

1) Mencarikan cara belajar yang efektif, efesien bagi siswa.

2) Menunjukkan cara-cara mempelajari dengan menggunakan buku

pelajaran.

3) Memberikan informasi dan memilih bidang studi sesuai dengan

bakat, minat, kecerdasan dan cita-cita.

4) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan

atau ujian.

5) Menunjukkan cara-cara mengatasi kesulitan belajar.34

34
Abu Ahmadi, widodo Supriyono, Psikologi belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 105.

xv
24

c. Pengadaan umpan balik (feedback) dalam belajar

Umpan balik merupakan respon terhadap akibat perbuatan dari

tindakan siswa ketika belajar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa

seorang guru harus sering mengadakan umpan balik sebagai

pemahaman belajar. Hal ini dapat diberikan kepastian kepada siswa

terhadap hal-hal yang masih dibingungkan terkait materi yang dibahas

dalam pembelajaran. Juga dapat dijadikan tolak ukur guru atau

kekurangan-kekurangan dalam penyampaian materi. Yang paling

penting adalah dengan adanya umpan balik, jika terjadi kesalahan

pemahaman pada siswa akan memperbaiki kesalahannya.35

d. Motivasi belajar

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan.36 Perubahan energi dalam diri seseorang itu

berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegitan fisik, karena seseorang

mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala

upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.

Dalam kegiatan belajar mengajar, memotivasi dapat dikatakan

sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang

35
Mustaqim, Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 117.
36
Oemar Hamalik, proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), 115.

xv
25

memberikanarah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.37

e. Pengajaran perbaikan (Remedial Teaching)

Remedial Teaching adalah upaya perbaikan terhadap

pembelajaran yang tujuannya belum tercapai secara maksimal.

Pembelajaran remidi ini dilakukan oleh guru terhadap siswanya dalam

rangka mengulang kembali materi pelajaran yang mendapatkan nilai

memuaskan sehingga, setelah dilakukannya pengulangan tersebut,

siswa dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Pengajaran

perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Mengulang pokok bahasan seluruhnya.

2) Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai.

3) Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal secara

bersama-sama.

4) Memberikan tugas khusus.38

f. Keterampilan mengadakan variasi

Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran adalah

suatu kegiatan dalam proses interaksi belajar mengajar yang

menyenagkan. Ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa terhadap

strategi pembelajaran yang monoton. Sehingga dalam situasi belajar

37
A. M Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo,
2006), 94.
38
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rinaka Cipta, 2002), 25.

xv
26

mengajar siswa senantiasa aktif dan fokus pada materi pelajaran yang

disampaikan.39

C. Tinjauan Tentang Sejarah Kebudayaan Islam

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Kata sejarah dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti

kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.40

Menurut Abdurrahman sejarah berasal dari bahasa arab “syajarah”, yang

artinya pohon. Istilah sejarah dalam bahasa asing lainnya disebut Histore

(prancis), Geschichte (jerman), Histoire/Geschiedenis (belanda) dan

History (inggris). Sejarah adalah sebuah ilmu yang berusaha menemukan,

mengungkapkan, serta memahami nilai dan makna budaya yang

terkandung dalam peristiwa-peristiwa masa lampau.41 Pengertian lain

tentang sejarah adalah catatan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

lampau mencangkup perjalanan hidup manusia dalam mengisi

perkembangan dunia dari masa kemasa.42

Kata kebudayaan memiliki akar kata budaya berasal dari bahasa

sansekerta, yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi

(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan

akal manusia. Dalam bahasa Arab disebut Tsaqafah. Dalam bahasa

Inggris, kebudayaan disebut Culture, yang berasal dari kata latincolere,

39
M.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), 87.
40
Dediknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), Edisi ke III, 7
41
Dudung Abdurrahman, Metodelogi Penelitian sejarah, (Yokyakarta: Ar-Ruzz Media,
2007), 14.
42
Departemen Agama Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Rekonstruksi
Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: 2005), 1.

xv
27

yaitu mengolah atau mengerjakan. Kata tersebut dapat diarikan juga

dengan mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga sering

diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.43 Badri Yatim

mengartikan kebudayaan sebagai bentuk ungkapan tentang semangat

mendalam suatu masyarakat yang direfleksikan dalam seni, sastra, religi,

dan moral.44 Dari pendapat yang banyak itu, dapat di simpulkan bahwa

kebudayaan meninfestasi atau penjelmaan dari kerja jiwa manusia dalam

arti yang seluas luasnya. Sedangkan islam memiliki arti agama yang

ajaran-ajarannya diwahyukan Allah Swt. Kepada manusia melalui Nabi

Muhammad sebagai Rasul, baik dengan perantaraan malaikat jibril,

maupun secara langsung.45 Secara etimologis, islam memiliki sejumlah

derivasi (kata turunan), antara lain:

a. Aslama, berarti menyerahkan diri,taat, tunduk dan patuh sepenuhnya.

b. Salima, berarti selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari cacat.

c. Salam, berarti damai, aman dan tentram.

d. Sullam, yang artinya tangga (alat bantu untuk naik ke atas)

Mengikuti pengertian Etimologi ini, maka secara garis besar, islam

mengandung makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah Swt. Yang

dibuktikan dengan sikap taat, tunduk dan patuh kepada keturunannya guna

terwujudnya suatu kehidupan yang selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan

bebas dari cacat atau cela dalam kondisi damai, aman, dan tentram.

43
Muhaimin, Islam dalam bingkai Budaya Lokal, (Jakarta: Logos, 2001), 153.
44
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), 1.
45
Tim Penyusun Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Studi Islam,
(Surabaya: Sunan Ampel Press, 2010), 9.

xv
28

Berdasarkan dari pengertian diatas, yaitu sejarah, kebudayaan, dan

islam dapat diambil kesimpulan bahwa sejarah kebudayaan islam adalah

kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan

cipta umat islam yang didasarkan kepada sumber-sumber nilai islam.

2. Tujuan-tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam

Diantara tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam antara lain:

a. Untuk menyelidiki dan mengetahui kemajuan yang di capai oleh umat

Islam terdahulu.

b. Untuk mengetahui perkembangan islam di berbagai Negara, terutama

di Negara-negara Islam.

c. Untuk menggali dan meninjau kembali faktor-faktor penyebab

kemajuan Islam dan penyebab kemundurannya.

d. Untuk mengetahui dan memperbandingkan antara peradaban yang di

jiwai oleh Islam dengan peradaban yang lepas dari jiwa islam

e. Untuk mengetahui sumbangan Islam dan umat islam terhadap

peradaban umat manusia dipermukan bumi ini.

D. Hipotesis Tindakan

Metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah suatu model

pembelajaran yang memberikan siswa untuk berfikir dan merespon, serta

saling membantu sama lain. Metode Think Pair Share (TPS) ini dilakukan

guru untuk memvariasikan proses belajar mengajar dengan mengkhususkan

aktifitas dimana guru dan siswa terlibat dalam proses pembelajaran

berlangsung. Hipotesis dari penelitian ini adalah Penerapan Metode Think

xv
29

Pair Share (TPS) dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol Singaraja-

Bali.

xv
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian senantiasa dibutuhkan didalam suatu penelitian.

Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Dengan demikian, metode penelitian pendidikan dapat diartikan

sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan sesuatu pengetahuan tertentu,

sehingga pada gilirannya dapat digunakan dan mengantisipasi masalah dalam

bidang pendidikan.46

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang

berasal dari bahasa inggris, yaitu Classroom Action research. Penelitian

tindakan kelas ini dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah

pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk

memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan

yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari

perlakuan tersebut.47

Penelitian Tindakan Kelas ini termasuk penelitian kualitatif yang

bersifat deskriptif, yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar

bukan angka-angka. Kalaupun ada yang bersifat angka-angka sifatnya hanya

46
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), 6.
47
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2011), 26.

30
31

sebagai penunjang, data yang diperoleh meliputi transkip interview, catatan

lapangan, dokumentasi pribadi, dan lain-lain.48

Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi (2006) menjelaskan penelitian

tindakan kelas dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya,

yakni :

1. Penelitian : menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh

data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal

yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan : merujuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan untuk peserta didik.

3. Kelas : dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik, seperti yang sudah lama dikenal.

Dalam bidang pendidikan yang dimaksud dengan istilah kelas

adalahsekelompok peserta didik dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula.49

Dari ketiga pengertian di atas, yakni penelitian, tindakan, dan

kelas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah berbagai proses pengkajian masalah pembelajaran di

dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah

48
Sudarwan Denim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), 51.
49
Mulyasa, Praktek Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010),10-11

xv
32

tersebut dengan cara melakukan berbagai cara tindakan yang terencana dalam

situasi nyata, serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.50

Bila penelitian tindakan yang berkaitan dengan bidang pendidikan

Islam dalam kawasan sebuah kelas, maka penelitian tindakan kelas ini

dinamakan penelitian tidakan kelas (PTK). Penelitian tindakan Kelas adalah

penelitian praktis yang dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran di kelas.

Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari

jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas di kelas.

B. Subyek Penelitian

Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Nurul

Huda Gondol Singaraja-Bali Tahun ajaran 2021/2022.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di MTs Nurul Huda Gondol

Singaraja-Bali.Sarana pra sarana disekolah tersebut masih cukup baik,

sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan cukup baik. Ketika proses

KBM, terutamanya pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Siswa

merasa bosan, jenuh, dan pasif. Hal ini disebabkan oleh metode yang

digunakan oleh guru hanya monoton menggunakan metode ceramah yang

kurang melibatkan siswa untuk lebih aktif mengikuti KBM.

D. Waktu Tindakan

Penelitian dilakukan pada semester genap, yaitu bertepatan pada

bulan maret tahun 2022. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender

50
Wina sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas( Jakarta: Kencana, 2016), 25-26.

xv
33

pendidikan sekolah, karena PTK membutuhkan beberapa siklus yang

membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. Pada penelitian

ini, peneliti akan mengunakan waktu tindakan II siklus.

E. Desain Siklus

Rancangan atau desain PTK yang digunakan penelitian adalah

menggunakan model PTK Kemmis dan Mc Tanggart. Menurut Kemis dan

Mc Tanggart, pelaksanaan penelitian tindakan ini adalah menggunakan empat

komponen tahap model Hopskins, yaitu dilakukan membentuk bagan yang

menggunakan prosedur sebagai suatu siklus spiral. Siklus ini terdiri dari

empat fase, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang

berbentuk siklus demi siklus sampai selesai meneliti. Sehingga diperoleh data

yang dapat menyimpulkan sebagai jawaban dari permasalahan.51

51
Fitri Yulianti, Jamil Suprihati Ningrum, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk
Tenaga Pendidik Profesional (Yogyakarta: PT Pustaka Insan Mandani, 2012), 24

xv
34

Manakala digambarkan model spiral yang dikembangkan oleh

Kemmis dan Mc. Taggrat seperti yang digambarkan pada gambar berikut:
Identifikasi Masalah

Refleksi

Observasi Perencanaan I

pelaksanaan
Hasil Refleksi
Refleksi

Observasi Perencanaan II

Pelaksanaan

Dsb

Gambar 3.1:

Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggrat

Penelitian Tindakan model Kemmis dan Mc. Taggrat ini lebih

memfokuskan pada aspek individual. Model ini dapat dikembagkan jadi

model PTK. Alur berfikir dan alur kerja yang ditawarkan Kemmis dan Mc.

Taggrat ada tiga yaitu:

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan dan observasi

3. Refleksi

xv
35

Model Kemmis & Mc. Taggrat yang dikutip oleh Fitri Yulianti

merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh kurt

Lewin, hanya komponen tindakan dengan pengamatan saja yang dijadikan

sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan

adanya kenyataan bahwa antara tindakan dan pengamatanmerupakan dua

kegiatan yang tidak terpisah. Maksudnya kedua kegiatan, harusnya dilakukan

dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan. Begitu

pula observasi juga harus dilakukan.52

1. Perencanaan

Pada tahap perncanaan kegiatan yang dilakukan penelitian adalah

sebagai berikut:

a. Menyiapkan materi pelajaran. Yaitu materi tentang “Jejak Peradaban

Dinasti Ayyubiyah”.

b. Menyiapkan perangkat pelajaran berupa RPP, LKS, daftar nilai, soal

pra tindakan, dan soal tes akhir setiap siklus.

c. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi aktivitas penelitian atau

guru dan lembar observasi peserta didik.

d. Mempersiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka

memperlancarkan proses belajar mangajar.

e. Mempersiapkan media atau alat-alat pembelajaran yang dibutuhkan

ketika proses pembelajaran menggunakan metode Think Pair

Share(TPS).

52
Fitri Yulianti, Jamil Suprihati Ningrum, dkk, penelitian Tindakan Kelas Untuk Tenaga
Pendidik Profesional (Yogyakarta: PT Pustaka Insan mandani, 2012), 24-25.

xv
36

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan yang dimaksud adalah melaksanakan

pembelajaran Sejarah Kebudayan Islam sesuai dengan rancangan

pembelajaran. Rencana tindakan dalam proses pembelajaran ini adalah

sebagai berikut:

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan metode

pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam peserta didik kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol

Singaraja-Bali.

b. Peneliti memberi tes penempatan pada kegiatan pembelajaran

disekolah.

3. Observasi

Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan untuk

mengetahui jalannya proses pembelajaran. Kegiatan pengamatan meliputi:

a. Situasi kegiatan belajar mengajar

b. Fokusnya peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

c. Kemampuan peserta didik dalam memahami mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam.

d. Perilaku saat peserta didik ada didalam kelas.

Untuk melakukan observasi, dilakukan dengan menggunakan

lembar pengamatan yang didalamnya memuat aktifitas guru dan siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair Share

(TPS).

xv
37

4. Refleksi

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengajukan kembali apa

yang sudah dilakuakan. Refleksi merupakan suatu tindakan persis seperti

yang dicatat didalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses,

masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan. Adapun

kegiatan yang akan dilakukan meliputi:

a. Analisis data hasil observasi.

b. Pemaknaan data hasil dari observasi.

c. Penjelasan hasil analisis.

d. Menarik kesimpulan.

Penarikan kesimpulan apakah masalah kesulitan siswa dalam

memahami materi yang diajarkan meningkat dengan menggunakan

metode Think Pair Share (TPS). Jika berhasil, maka siklus tindakan

tersebut berhenti, akan tetapi jika siklus tindakan tersebut belum berhasil,

maka peneliti mengulang siklus tindakan dengan memperbaiki kinerja

pembelajaran pada tindakan berikutnya (siklus II) sampai berhasil sesuai

dengan kriteria yang sudah ditetapkan didalam tindakan kelas yang

dilakukan saat pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.

xv
38

1. Tes

Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang

diberikan kepada seseorang dengan maksud mendapatkan jawaban-

jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.53 Tes

diberikan peserata didik dari setiap akhir siklus yang berguna untuk

mengetahui apakah ada peningkatan pemahaman konsep dengan

menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share (TPS). Tes yang

dilakukan adalah menggunakan tes tulis, berupa 20 butir pilihan

ganda.

Hasil pekerjaan peserta didik dalam tes digunakan untuk

melihat peningkatan pemahaman dan pencapaian prestasi belajar

siswa. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Pre Test

Pre Test yaitu tes yang digunakan sebelum tindakan, dan

bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa

kepada bahan yang akan diajarkan. Dalam hal ini, fungsi pre test

adalah untuk melihat sampai mana keefektifan pembelajaran,

setelah hasil pre test tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil

post test.54

53
Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2007), cet. 3, 268.
54
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008), 28

xv
39

b. Post Test

Post Test merupakan tes yang diberikan setiap akhir

tindakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik dan

ketuntasan belajar peserta didik pada masing-masing pokok

pembahasan.

Tes yang diberikan berupa tes tulis berupa 20 butir pilihan

ganda, pada post testpertama dan kedua dengan soal pilihan

ganda. Pengambilan data hasil post testdilaksanakan pada setiap

akhir siklus.

2. Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan

secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai

fenomena, baik didalam situasi yang sebenarnya, maupun dalam

situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.55 Observasi dilakukan

untuk mengamati kegiatan di kelas selama kegiatan pembelajaran.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian antara

perencanaan dan pelaksanaan tindakan, serta untuk menjaring data

aktivitas peserta didik.kriteria proses keberhasilan ditentukan dengan

menggunakan lembar observasi. Tujuan utama observasi adalah:

a. Untuk mengumpulkan data-data tentang aktivitas peneliti dalam

menggunakan metode Think Pair Share (TPS).

55
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik, dan Prosedur ( Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011) , 153

xv
40

b. Untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Tabel 3.1
Hasil Observasi Aktivitas Guru

Skore
NO Hal yang diamati
1 2 3 4
Kegiatan Awal
1 Sebelum peneliti memasuki kelas, peneliti
mengucapkan salam dan berdo’a bersama
2 Kemudian Peneliti mengabsen kehadiran
peserta didik dengan memanggil nama siswa
satu persatu
3 Peneliti menyampaikan metode dan tujuan
materi yang akan disampaikan
4 Peneliti menyuruh siswa untuk membentuk
kelompok-kelompok belajar
Kegiatan Inti
1 Peneliti menjelaskan metode pembelajaran
kepada siswa
2 Peneliti meminta siswa mempelajari teks
bacaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran tentang “jejak peradaban
dinasti ayyubiyah”
3 Peneliti mengkondisikan kelas dan membagi
siswa menjadi satu kelompok dalam satu
deret. Jadi, satu kelas terdapat 3 kelompok
4 Peneliti memberitahu fungsi kelompok-
kelompok kepada seluruh peserta didik
5 Peneliti menjelaskan materi pada mata
pelajaran SKI, yaitu “jejak peradaban
dinasti Ayyubiyah”
6 Peneliti memberikan soal atau tugas kepada
seluruh siswa untuk dikerjakan dan dibahas
7 Peneliti meminta siswa berpasangan dengan
kelompoknya masing-masing untuk
menjawab permasalahan dengan berdiskusi
terlebih dahulu
8 Setelah berdiskusi, peneliti meminta 2 atau
3 orang siswa kedepan untuk menyampaika
n jawaban mengenai permasalahan
Kegiatan Penutup
1 Masing-masing kelompok, membuat

xv
41

Skore
NO Hal yang diamati
1 2 3 4
kesimpulan dari hasil diskusi kelompoknya
yang telah dilaksanakan.
2 Peneliti menjelaskan kembali materi yang
belum dipahami oleh siswa
3 Kemudian, peneliti menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya,
agar siswa mempersiapkan dengan baik
4 Seluruh siswa dan peneliti berdo’a bersama
5 Peneliti mengakhiri pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berjabat tangan

Table 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Skore
Hal yang diamati
NO 1 2 3 4
Kegiatan Awal
1 Siswa menjawab salam peneliti dan berdo’a
bersama
2 Siswa mendengarkan peneliti saat
mengabsen
3 Siswa menyimak penjelasan peneliti saat
menyampaikan materi pada pelajaran SKI
Kegiatan Inti
1 Siswa menyimak penjelasan peneliti tentang
metode pembelajaran yang akan diterapkan
2 Siswa mempelajari teks yang berkaitan
dengan materi pelajaran, yaitu “jejak
peradaban masa dinasti Ayyubiyah”
3 Siswa mengikuti apa yang diperintahkan
peneliti untuk berkelompok
4 Kemudian siswa memperhatikan penjelasan
tentang fungsi kelompok yang dijelaskan
oleh peneliti
5 Siswa mendengarkan penjelasan tentang
mata pelajaran sejarah Kebudayaan Islam
6 Siswa menerima pertanyaan-pertanyaan
yang di berikan peneliti
7 Siswa diminta untuk berdiskusi dan
menjawab pertanyaan secara berpasang-
pasangan
8 Setelah berdiskusi, siswa diminta untuk
menyampaikan permasalahan untuk

xv
42

Skore
NO Hal yang diamati
1 2 3 4
menjawab pertanyaan.
Kegiatan Penutup
1 Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan
peneliti tentang materi yang telah
disampaikan
2 Kemudian siswa berdo’a dan menjawab
salam
Jumlah Skore Perolehan
Keterangan :

1 = Sangat Tidak Baik 3 = Baik

2 = Tidak Baik 4 = Sangat Baik

skor Perolehan
Persentase Nilai Rata-rata = Skor Maksimal
×100 =

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu usaha mencari data mengenai

hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prestasi, notulen rapat, dan sebagainya. Kemudian

diibandingkan dengan metode lain. Maka metode ini tidak begitu sulit,

dalam artian apabila ada kekeliruan sumber datanya akan tetap, belum

berubah.56

Untuk lebih memperkuat hasil penelitian ini, peneliti dengn

menggunakan pengambilan gambar pada saat peserta didik melakukan

metode pembelajaran Think Pair Share (TPS).

56
Sugiono, penelitian Tindakan Kelas (Yogyakarta: Araska, 2015), Cet. Ke-3, 101.

xv
43

G. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti dan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam dengan menggunakan metode Think Pair Share (TPS)

dalam meningkatkan pemahaman siswa yang berupa hasil nilai tes setiap

akhir siklus, perlu dilakukannya analisis data. Gunanya untuk mengetahui

sejauh mana perkembangan pemahaman siswa, maka analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis desktiptif kompratif.Yaitu

membandingkan hasil nilai tes antar siklus. Terdapat dua jenis data yang

akan dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu secara

kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif didapatkan dari : tes

individu, observasi, dokumentasi. Sedangkan yang bersifat kuantitatif,

didapatkan dari penilaian kempuan siswa.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase

ketuntasan pemahaman siswa setelah proses pembelajaran berlangsung

pada setiap siklusnya dengan cara memberikan evaluasi tes tulis pada

akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik

sederhana, yaitu sebagai berikut:

1. Penilaian tes individu

Pada data penelitian ini adalah hasil data dari tes kemampuan

pemahaman siswa.selain itu, data yang diperoleh dari hasil observasi dan

catatan lapanggan. Data yang berupa hasil tes kemampuan pemahaman,

kemudian akan diolah melalui tahap sebagai berikut:

xv
44

a. Seleksi Data

Awal dari langkah pengolahan data adalah penyeleksian data.

Melalui tahap ini dimaksudkan data diperoleh dalam penelitian ini

nantinya akan tidak diragukan. Untuk menentukan syarat memenuhi

atau tidaknya dari masing-masing data yang terdapat dianalisis, yaitu:

1) Data yang akan masuk harus beridentitas lengkap dan jelas

2) Data yang diperoleh harus dikerjakan sesuai degan petunjuk yang

telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti

b. Pengoreksian data

Pada pembahasan ini, data yang akan masuk harus dikoreksi

secara berurutan dan difokuskan kepada pemahaman peserta didik.

c. Pembobotan data

Pembobotan data ini, yang dilakukan dengan memberikan skor

kepada masing-masing hasil tes siswa untuk meningkatkan hasil

pemahaman. Pemberian skor ini didasarkan kepada pemahaman siswa.

d. Penyimpanan data

Pada tahap ini, kriteria keberhasilan siswa dalam peningkatan

pemahaman siswa dapat disimpulkan pada tabel dibawah ini:

xv
45

Tabel 3.3
Tabel Penerapan Guru Pada Metode Think Pair Share (TPS)
Taraf Penguasaan Kualifikasi Keterangan
86% - 100% Sangat Baik Sangat Berhasil
76% - 86% Baik Berhasil
60% - 76% Kurang Kurang Berhasil
55% - 59% Sangat Kurang Tidak Berhasil

Tabel 3.4
Tabel Taraf Penguasaan Pemahaman Siswa
Taraf Penguasaan Kualifikasi Keterangan
86% - 100% Sangat Baik Sangat Berhasil
76% - 86% Baik Berhasil
60% - 76% Kurang Kurang Berhasil
55% - 59% Sangat Kurang Tidak Berhasil

Di dalam menganalisis data-data, ada beberapa kriteria, yaitu :

Kriteria Individu, dan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

a. Kriteria Ketuntasan Individu

Ketuntasan individu ini diperoleh dari hasil tes tulis pada

setiap akhir siklus. Peserta didik dikatakan tuntas belajar apabila telah

mencapai nilai <60 sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan di

MTs Nurul Huda Gondol. Penilaian tes individu ini menggunakan

rumus berikut:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Tes Akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
×100

b. Kriteria Ketuntasan Klasikal

Kriteria ketuntasan Klasikal dikatakan telah tercapai apabila


target pencapaian jumlah siswa dalam kelas sudah memenuhi kriteria
ketuntasan individu mencapai 85%. Hal ini dapat dihitung dengan
rumus:
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
×100%

xv
46

c. Untuk menentukan presentase keberhasilan tindakan menggunakan

metode Think Pair Share, juga dilakukan analisis yang berdasarkan

pada data skor yang diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa,

untuk menghitung hasil observasi terhadap guru dan siswa, peneliti

menggunakan rumus presentasi sebagai berikut:

ΣX
R=
ΣN

Keterangan :

R : Presentase yang akan dicari

∑X : Jumlah Skor yang diperoleh

∑N : Jumlah Seluruh Skor Ideal

xv
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada tahap hasil dari pembahasan penelitian ini, sebelum peneliti

melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan observasi awal yang

di laksanakan pada hari selasa, 22 Maret 2022. Peneliti melakukan pengamatan

pada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pengamatan ini dilaksanakan

sebagai pemula untuk mengetahui pemahaman peserta didik dikelas VIII MTs

Nurul Huda Gondol Singaraja-Bali dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Dari hasil pengamatan peneliti pada saat belajar mengajar disekolah,

terdapat permasalahan dalam pelasanaan pembelajaran pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol.

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam, yaitu Ibu Jannatul Aini, S.Pd tentang metode yang

sering diterapkan pada proses belajar mengajar berlangsung, adalah metode

ceramah. Sehingga selama proses belajar mengajar berlangsung, gurulah yang

cenderung mendominasi kegiatan pembelajaran, sedangkan siswa pasif dan

menyebabkan kurang pahamnya siswa pada materi yang diajarkan.

Dalam hasil yang peneliti lakukan, dengan melakukan tes, observasi,

serta dokumentasi, maka gambaran tentang penerapan metode Think Pair

Share (TPS) pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk

49
50

meningkatkan pemahaman peserta didik di MTs Nurul Huda Gondol singaraja-

Bali dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pengamatan Pra Siklus

Data yang peneliti kumpulkan dalam penelitian ini berupa data

hasil nilai pemahaman pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

yang diperoleh dari hasil pre test yang diberikan peneliti kepada siswa

sebelum penerapan metode Think Pair Share (TPS). Test hasil

pemahaman yang diberikan kepada siswa itu untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan pemahaman dan penguasaan peserta didik pada

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Setiap seorang guru pasti menginginkan pada proses

pembelajarannya membuahkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai. Maka sangat penting bagi guru untuk memilih

metode didalam pembelajarannya agar pada saat pembelajaran

berlangsung, berjalan dengan efektif dan efisien.

Di bawah ini adalah data pemahaman siswa yang peneliti peroleh

dari hasil pre test yang diberikan peneliti kepada siswa sebelum penerapan

metode Think Pair Share (TPS) Rekapitulasi nilai yang didapatkan pada

pre test ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Pemahaman siswa Pra Siklus
No. Nilai KKM Jumlah Siswa Presentase
1 Tuntas >60 7 siswa 28 %
2 Tidak Tuntas <60 18 siswa 72 %
Jumlah 25 siswa 100 %

xv
51

Berdasarkan hasil observasi pra siklus diatas, hasil nilai pra siklus

pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII tidak seperti

yang di inginkan, sedangkan KKM yang ditentukan pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam adalah 60. Dari hasil persentase Ketuntasan

pada pra siklus ini adalah 28% yakni terdapat 18 siswa yang belum

mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM), sedangkan terdapat 7

siswa yang mencapai KKM.

2. Laporan Siklus I

Pada kegiatan siklus ini, peneliti melihat dari hasil pemahaman saat

pra siklus, hasil dari sebelum menggunakan metode Think Pair Share

(TPS) masih kurang memuaskan, dan peneliti akan menggunakan metode

pembelajaran Think Pair Share (TPS). Saat peneliti menjelaskan tentang

mata pelajaran SKI dengan menggunakan metode Think Pair Share

(TPS)ada beberapa siswa yang kurang paham dan akan dijelaskan kembali

oleh peneliti.

a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan guru membuat :

1) Guru membuat materi pokok pembahasan tentang “Jejak peradaban

Dinasti Ayyubiyah”

2) Guru merencanakan metode pembelajaran Think Pair Share (TPS)

3) Guru membuat RPP

4) Guru mempersiapkan lembar observasi yang telah dibuat

sebelumnya

xv
52

5) Guru mempersiapkan alat pembelajaran, yaitu: Spidol, penghapus

papan tulis, materi tentang “Jejak Perdaban Dinasti Ayyubiyah”,

dan lain-lain

6) Guru mempersiapkanalat tes hasil tindakan, yaitu tes tulis berupa

20 butir soal pilihan ganda.

b. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan dikelas VIII MTs Nurul Huda Gondol

Singaraja-Bali. Jumlah kelas VIII adalah 25 siswa. Pada siklus I ini

dilaksanakan pada hari Kamis, 21 April 2022. Peneliti menjelaskan

tujuan pembelajaran pada pertemuan ini, serta memotivasi siswa agar

berpatisipasi aktiv dalam pembelajaran. Peneliti juga memperkenalkan

diri, serta member penjelasan kepada siswa bahwa selama 2

pertemuan kedepan akan menggantikan Ibu aini sebagai pengganti

guru Sejarah Kebudayaan Islam.

Peneliti dapat mengambil data berupa nilai hasil pemahaman

siswa setelah dilakukannya penelitian pada pertemuan pertama.Pada

pertemuan pertama ini, peneliti menjelaskan materi. Materi yang lebih

dititik beratkan pada metode Tinking dalam pelaksanaan siklus I yang

akan dijelaskan kepada peserta didik mengenai materi “Jejak

peradaban Dinasti Ayyubiyah” dengan menggunakan metode

pebelajaran Think Pair Share (TPS) agar peserta didik lebih

memahami materi yang akan dipelajari.

xv
53

Peneliti memulai dengan mengucapkan salam, lalu membaca

doa, mengabsen peserta didik, kemudian peneliti menjelaskan metode

yang akan dipelajari pada materi “Jejak Peradaban Dinasti

Ayyubiyah”. Ada sebagian siswa yang tidak mengerti terhadap

metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang akan di terapkan.

Karena metode TPS ini tidak pernah digunakan dalam mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam sebelumnya. Maka dari padaitu peneliti

menjelaskan kembali agar peserta didik lebih faham akan metode TPS

tersebut.

Penerapan metode tersebut terdiri atas :

1) Peneliti memberi tahu sasaran pembelajaran dengan materi “Jejak

Peradaban Dinasti Ayyubiyah”. Sebelum menyampaikan materi,

peneliti memberikan pre test kepada peserta didik, kemudian

peneliti menyampaikan pokok materi tentang “Jejak Peradaban

Dinasti Ayyubiyah”

2) Peneliti menyampaikan pengantar pembelajaran. Maksud

daripengantar pembelajaran, untuk memotivasi peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran.

3) Peneliti menjelaskan kembali mengenai materi “Jejak Peradaban

Dinasti Ayyubiyah”

4) Peneliti memberikan peserta didik untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami.

xv
54

5) Peneliti membagi peserta didik dalam 3 kelompok. Lalu peneliti

menjelaskan kepada siswa bahwa di setiap 1 deret bangku, itulah

kelompoknya.

6) Peneliti menjelaskan fungsi kelompok kepada seluruh peserta didik

dalam pembelajaran

7) Peneliti meminta siswa untuk mengambil soal yang diberikan

peneliti agar didiskusikan bersama kelompoknya masing-masing.

8) Setelah berdiskusi, guru meminta siswa untuk menjawab secara

berpasangan untuk menjawab permasalahan.

9) Kemudian setelah menyampaikan permasalahan, peneliti meminta

siswa secara berpasangan untuk menyampaikan jawaban

permasalahan dari kelompok lain.

c. Observasi

Pada tahapan ini guru Sejarah Kebudayaan Islam bertugas

untuk mengamati semua aktivitas siswa disaat pembelajaran

berlangsung. Pengamatan ini dilakukan dengan pedoman pengamatan

yang telah disediakan oleh peneliti. Dari hasil observasi inilah peneliti

akan mengambil keputusan untuk tindakan berikutnya. Dari hasil

pengamatan tentang aktivitas peneliti dan siswa, serta data hasil

pemahaman siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

xv
55

Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
Skor
No Hal Yang Diamati
1 2 3 4
Kegiatan Awal
1 Sebelum peneliti memasuki kelas, peneliti √
mengucapkan salam dan berdoa bersama
2 Kemudian peneliti mengabsen kehadiran √
siswa dengan memanggil nama siswa satu
persatu
3 Peneliti memberikan motivasi kepada √
siswa tentang hal-hal yang terkait tentang
materi pembelajaran
4 Peneliti menyampaikan tema dan tujuan √
materi yang akan disampaikan
Kegiatan Inti
1 Peneliti menjelaskan metode pembelajaran √
kepada peserta didik
2 Peneliti meminta siswa mempelajari teks √
bacaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran
3 Peneliti mengkondisikan kelas dan √
membagi menjadi satu kelompok dalam
satu deret. Jadi, satu kelas terdapat 3
kelompok
4 Peneliti memberitahu fungsi kelompok- √
kelompok kepada seluruh siswa
5 Peneliti menjelaskan materi pembelajaran √
SKI yaitu :“jejak peradaban Dinasti
Ayyubiyah”
6 Peneliti memberikan soal atau tugas √
kepada seluruh siswa untuk dikerjakan dan
dibahas
7 Peneliti meminta sisa berpasangan dengan √
kelompoknya masing-masing untuk
menjawab permasalahan dengan
berdiskusi terlebih dahulu
8 Setelah berdiskusi, peneliti meminta dua √
atau tiga orang siswa kedepan untuk
menyampaikan jawaban mengenai
permasalahan
Kegiatan Penutup
1 Masing-masing kelompok membuat √
kesimpulan dari hasil diskusi
kelompoknya.

xv
56

Skor
No Hal Yang Diamati
1 2 3 4
2 Peneliti menjelaskan kembali materi yang √
belum dipahami oleh siswa
3 Kemudian, peneliti menyampaikan √
rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya, agar siswa mempersiapkan
dengan baik
4 Seluruh siswa dan peneliti berdoa bersama √
5 Peneliti mengakhiri pelajaran dengan √
mengucapkan salam dan berjabat tangan
4 21 32
Jumlah Skor Perolehan 57
Keterangan :

1 = Sangat Tidak Baik 3 = Baik

2 =Tidak Baik 4 = Sangat Baik

Skor Hasil Perolehan


Persentase Nilai Rata-rata = Skor Hasil Maksimal
× 100%

57
Persentase Nilai Rata-rata = 68× 100% = 83,82%

Dari hasil observasi aktivitas peneliti pada proses pelaksanaan

belajar mengajar pada siklus I yaitu 83,82% dapat disimpulkan bahwa

aktivitas guru pada siklus I sudah mencapai kategori cukup dengan taraf

keberhasilan tindakan, yaitu :

Tabel 4.3
Kriteria Taraf Keberhasilan Tindakan Siklus I
Tingkat keberhasilan Nilai Huruf Predikat
86% - 100% A Sangat Baik
76% - 86% B Baik
60% - 76% C Cukup
55% - 59% D Kurang
54% E Sangat kurang

xv
57

Tabel 4.4
Hasil Observasi aktivitas siswa Pada siklus I

No Hal Yang Diamati Skor


1 2 3 4
Kegiatan Awal
1 Siswa menjawab salam peneliti dan √
berdo’a bersama
2 Siswa mendengarkan peneliti saat √
mengabsen
3 Siswa menyimak penjelasan √
peneliti saat menyampaikan materi
Sejarah Kebudayaan Islam
Kegiatan Inti
1 Siswa menyimak penjelasan √
peneliti tentang metode
pembelajaran yang akan diterapkan
2 Siswa mempelajari teks yang √
berkaitan dengan materi
pembelajaran, yaitu “jejak
peradaban dinasti Ayyubiyah’
3 Siswa mengikuti apa yang √
diperintahkan peneliti kepada siswa
untuk berkelompok
4 Kemudian siswa memperhatikan √
penjelasan tentang fungsi kelompok
yang dijelaskan oleh peneliti
5 Siswa mendengarkan penjelasan √
tentang mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam
6 Siswa menerima pertanyaan- √
pertanyaan yang diberikn peneliti
7 Siswa diminta untuk berdiskusi dan √
menjawab pertanyaan secara berpas
ang-pasangan
8 Setelah berdiskusi, siswa diminta √
untuk menyampaikan permasalahan
untuk menjawab pertanyaan
Kegiatan Penutup
1 Siswa menjawab pertayaan- √
pertanyaan peneliti tentang materi
yang telah disampaikan
2 Kemudian, siswa berdoa dan √
menjawab salam
6 24 8

xv
58

No Hal Yang Diamati Skor


1 2 3 4
Jumlah Skor Prolehan 38
Keterangan :

1 = Sangat Tidak Baik 3 = Baik

2 = Tidak Baik 4 = Sangat Baik

Skor Perolehan
Persentase Nilai Rata-rata = Skor Maksimal × 100%

38
Persentase Nilai Rata-Rata =52×100% = 73,07%

Dari data hasil observasi aktivitas belajar peserta didik pada siklus

I diatas, dapat diketahui pada pelaksanaan siklus I adalah 73,07%dan

berdasarkan dengan table kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka proses

aktivitas pemahaman siswa pada siklus I dapat dikatakan cukup.

Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Pemahaman siswa Pada Siklus I
No Nilai KKM Jumlah Siswa Presentase
1 Tuntas >60 16 Siswa 64%
2 Tidak Tuntas <60 9 Siswa 36%
Jumlah 25 Siswa 100%

Diatas terdapat tabel rekapitulasi hasil pemahaman peserta didik

pada mata pelajaran sejarah Kebudayaan Islam pada siklus I. Dapat

dilihat bahwa siswa yang tuntas adalah 16 siswa dan siswa yang tidak

tuntas sebanyak 9 siswa. Hasil pemahaman siswa pada siklus I

mengalami peningkatan dari pra siklus. Pada siklus I yang tuntas 16

siswa dan yang tidak tutas 9 siswa. Didalam tes ini siswa mendapatkan

nilai rata-rata kelas 63,6.

xv
59

d. Hasil Refleksi

Tahap refleksi mengidentifikasikan kelemahandan keputusan yang

terdapat pada pembelajaran siklus I :

1) Kelemahan

a) Dengan menggunakan metode Think Pair Share (TPS), peserta

didik masih belum terbiasa pada pembagian kelompok

b) Ada beberapa siswa yang masih kurang bisa diatur akibat tidak

mau bergabung dengan teman sekelompoknya.

c) Pada saat peneliti menjelaskan materi, ada beberapa peserta didik

yang asik mengobrol dengan temannya, sehingga tidak

memperhatikan penjelasan yang disampaikan peneliti.

d) Ketika tes evaluasi berlangsung, ada beberapa peserta didik yang

masih mencontek jawaban temannya.

e) Peningkatan pemahaman peserta didik masih belum memenuhi

target.

2) Keputusan

Dari hasil pembelajaran pada siklus I, hanya 16 siswa yang

mendapatkan nilai ≥60 sesuai dengan KKM.Untuk itu perlu ada

perbaikan dalam pembelajaran siklus I ke pembelajaran siklus II.

3. Laporan siklus II

Dalam siklus II dilakukan pada hari Kamis, 28 April 2022 Pada

setiap siklus dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi.

xv
60

a. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari

tindakan pembelajaran pada siklus I. tetapi tahap perencanaannya tidak

jauh berbeda dengan siklus I, yaitu peneliti terlebih dahulu membuat :

1) Membuat materi pembahasan tentang “Jejak Peradaban Dinasti

Ayyubiyah”

2) Merencanakan metode pembelajaran Think Pair Share (TPS)

3) Membuat RPP

4) Mempersiapkan lembar observasi yang telah dibuat

5) Mempersiapkan alat pembelajaran, yaitu: sepidol, papan tulis,

penghapus papan tulis, materi tentang “Jejak Peradaban Dinasti

Ayyubiyah”.

6) Mempersiapkan alat tes hasil tindakan yaitu “tes berupa 20 butir

soal pilihan ganda”.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan yang akan dilakukan dalam siklus II ini merupakan

perbaikan dari kekurangan-kekurangan yang sebelumnya sudah

dilakukan pada siklus I. Tetapi tidak keluar dari metode pembelajaran

Think Pair Share (TPS) sebelumnya.

Adapun tindakan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai

berikut:

1) Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Penyajian informasi.

xv
61

3) Peneliti memberikan pesera didik untuk bertanya kembali

mangenai materi yang belum dicapai.

4) Peneliti membagi peserta didik dalam beberapa kelompok sesuai

dengan deret bangku siswa.

5) Kemudian peneliti menjelaskan fungsi-fungsi kelompok kepada

peserta didik dalam pembelajaran.

6) Peneliti mengulang kembali mengenai metode Think Pair Share

(TPS)

7) Pada tahap siklus II ini peneliti memodifikasi sedikit dengan

menambah pertanyaan secara langsung, untuk lebih memicu

semangat peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan.

8) Kemudian, peneliti mengumumkan kelompok yang paling aktif

ketika berdiskusi dan mendapatkan reward khusus dari peneliti.

c. Evaluasi Hasil Pemahaman Siswa

Peneliti mengevaluasi pemahaman siswa pada masing-masing

kelompok secara individu. Evaluasi ini dilakukan oleh peneliti untuk

mengevaluasi hasil pemahaman siswa tentang materi tersebut. Evaluasi

yang akan diberikan berupa 20 butir soal pilihan ganda.

d. Observasi

Pada tahap ini guru pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

bertugas mengamati semua aktivitas peneliti dan peserta didik saat

pembelajaran berlangsung. Pada pengamatan ini dilakukan dengan

xv
62

pedoman pengamatan yang telah disiapkan oleh peneliti. Dari hasil

observasi inilah peneliti akan mengambil kesepakatan untuk tindakan

selanjutnya. Data hasil pengamatan tentang aktivitas peneliti dan data

pengamatan siswa, serta hasil pemahaman siswa pada siklus II dapat

dilihat pada tabel dibawah berikut:

Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
Skor
No Hal Yang Diamati
1 2 3 4
Kegiatan Awal
1 Sebelum peneliti memasuki kelas, √
peneliti mengucapkan salam dan
berdo’a bersama
2 Kemudian peneliti mengabsen √
kehadiran peserta didik dengan
memanggil nama siswa satu persatu
3 Peneliti memberikan motivasi √
kepada siswa tentang hal-hal yang
terkait tentng materi pembelajaran
4 Peneliti menyampaikan tema dan √
tujuan materi yang akan
disampaikan
Kegiatan Inti
1 Peneliti menjelaskan metode √
pembelajaran kepada peserta didik
2 Peneliti mengkondisikan kelas dan √
membagi siswa menjadi satu
kelompok dalam satu deret. Jadi,
dalam satu kelas terdapat 3
kelompok
3 Peneliti meminta siswa √
mempelajari teks bacaan yang
berkaitan dengan materi
pembelajaran
4 Peneliti member tahu fungsi √
kelompok-kelompok kepada
seluruh peserta didik
5 Peneliti menjelaskan materi pada √
pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam Yaitu “Jejak Peradaban
Dinasti Ayyubiyah”

xv
63

Skor
No Hal Yang Diamati
1 2 3 4
6 Peneliti memberikan soal atau tugas √
kepada seluruh siswa untuk
dikerjakan dan dibahas
7 Peneliti meminta siswa √
berpasangan dengan kelompoknya
masing-masing untuk menjawab
permasalahan dengan berdiskusi
terlebih dahulu
8 Masing-masing kelompok √
mempresentasikan hesil diskusinya.
Dan peneliti mengoreksi kembali
kepada diskusi antar kelompok
Kegiatan Penutup
1 Masing-masing kelompok membuat √
kesimpulan dari hasil diskusi
kelompoknya yang telah
dilaksanakan pada siklus I
2 peneliti menyampaikan rencana √
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya agar peserta didik
menyiapkan dengan baik
3 Seluruh siswa dan peneliti berdo’a √
bersama
4 Peneliti mengakhiri pelajaran √
dengan mengucapkan salam dan
berjabat tangan
15 44
Jumlah Skor 59
Perolehan
Keterangan :

1 = Sangat Tidak Baik 3 = Baik

2 = Tidak Baik 4 = Sangat Baik

Skor Perolehan
Persentase = skor Maksimal
×100%

59
Persentase = 64
×100% = 92,18%

Dari hasil observasi aktivitas peneliti pada proses pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II diatas, dapat diketahui pada pelaksanaan

xv
64

siklus II, yaitu 92,18%. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas peneliti

pada siklus II ini, sudah mencapai kategori sangat baik dan sesuai

dengan taraf keberhasilan tindakan yaitu:

Tabel 4.7
Kriteria Taraf Keberhasilan Pada Tindakan Siklus II
Tingkat Keberhasilan Nilai Huruf Predikat
86% - 100% A Sangat Baik
76% - 86% B Baik
60% - 76% C Cukup
55% - 59% D Kurang
54% E Sangat Kurang

Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II
Skor
No Hal Yang Diamati
1 2 3 4
Kegiatan Awal
1 Siswa menjawab salam peneliti dan √
berdoa bersama
2 Siswa mendengarkan peneliti saat √
mengabsen
3 Siswa menyimak penjelasan peneliti √
saat menyampaikan materi SKI
Kegiatan Inti
1 Siswa menyimak penjelasan peneliti √
tentang metode pembelajaran yang
akan di terapkan
2 Kemudian siswa berkumpul dengan √
kelompoknya masing-masing
3 Siswa memppelajari teks bacaan √
yang berkaitan dengan materi
pelajaran yaitu “Jejak Peradaban
Dinasti Ayyubiyah”
4 Siswa mengikuti apa yang √
diperintahkan penjelasan tentang
fungsi kelompok yang dijelaskan
peneliti
5 Siswa mendengarkan penjelasan √
tentang mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam
6 Siswa menerima pertanyaan- √

xv
65

Skor
No Hal Yang Diamati
1 2 3 4
pertanyaan yang diberikan peneliti
7 Siswa diminta untuk berdiskusi dan √
menjawab pertanyaan secara
berpasangan
8 Setelah berdiskusi, siswa diminta √
untuk menyampaikan permasalahan
untuk menjawab pertanyaan
Kegiatan Penutup
1 Siswa disuruh membuat kesimpulan √
tentang materi “Jejak Peradaban
Dinasti Ayyubiyah”
2 Siswa berdo’a dan menjawab salam √
9 40
Jumlah Skor Perolehan 49
Keterangan:

1 = Sangat Tidak Baik 3 = Baik

2 = Tidak Baik 4 = Sangat Baik

Skor perolehan
Persentase Nilai Rata-rata = Skor Maksimal
×100%

49
Persentase Nilai Rata-rata = 52 ×100% = 94,23%

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II diatas, dapat

diketahui pada pelaksanaan siklus II ini adalah 94,23%. Dan

berdasarkan tabel kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka proses

aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat dikatakan sangat baik.

Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Pemahaman siswa Siklus II
No Nilai KKM Jumlah Siswa Presentase
1 Tuntas >60 23 Siswa 92%
2 Tidak Tuntas <60 2 Siswa 8%
Jumlah 25 Siswa 100%
Diatas terdapat tabel rekapitulasi hasil pemahaman siswa pada

mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siklus II yang tuntas 23

siswa dan yang tidak tuntas 2 siswa hasil pemahaman siklus II ini,

xv
66

mengalami peningkatan dari siklus I, sebanyak 16 siswa. Pada siklus II

yang tuntas 23 siswa sedangkan yang tidak tuntas 2 siswa. Dalam tes ini,

peserta didik memperoleh nilai rata-rata kelas 79,8%

e. Hasil refleksi

Dari hasil observasi pembelajaran siklus II, proses belajar

mengajar di MTs Nurul Huda Gondol lebih baik dari sebelumnya, hasil

pemahaman siswa pun meningkat dari hasil pemahaman siklus I, dari

hasil refleksi penelitian ini diperoleh sebagai berikut:

1) Peserta didik sudah lebih aktif berdiskusi disetiap kelompoknya

masing-masing

2) Kerja sama antar peserta didik dan antar kelompok sudah mulai

terjalin dengan baik

3) Dari evaluasi yang dilakukan peneliti, menjelaskan adanya

peningkatan hasil pemahaman peserta didik

4) Dan peserta didik lebih semangat untuk mengikuti pembelajaran

Dari hasil refleksi yang dilakukan di siklus II ini, peneliti

melihat peningkatan hasil pemahaman siswa dalam pembelajaran SKI

dengan menggunakan metode Think Pair Share (TPS). Dengan begitu,

didalam siklus penelitian ini hanya sampai pada siklus II.Karena telah

mencapai indikator keberhasilan sebanyak 92%.

xv
67

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Penerapan Metode Think Pair Share (TPS)

Sebelum diterapkannya metode Think Pair Share (TPS) di MTs

Nurul Huda Gondol, metode yang sering di terapkan pada proses

belajar mengajar berlangsung, adalah metode ceramah. Sehingga

gurulah yang cenderung mendominasi kegiatan pembelajaran.

Sedangkan siswa pasif dan menyebabkan kurang pahamnya siswa pada

materi yang diajarkan. Untuk itu peneliti menerapkan metode Think

Pair Share (TPS) yang terdiri dari lima langkah, yaitu tahap

pendahuluan, Think, Pair, Share dan penghargaan. Seperti yang

diterapkan Miftahul Huda dalam bukunya.57 Dan peneliti melakukan

tindakan pada siklus I. pada siklus I, peserta didik masih belum terbiasa

pada pembagian kelompok, dan ada beberapa siswa yang masih kurang

bisa diatur akibat tidak mau bergabung dengan teman sekelompoknya,

pada saat peneliti menjelaskan materi, ada beberapa peserta didik yang

asik mengobrol dengan temannya, sehingga tidak memperhatikan

penjelasan yang disampaikan peneliti, ketika tes evaluasi berlangsung,

ada beberapa peserta didik yang masih mencontek jawaban temannya

dan Peningkatan pemahaman peserta didik masih belum memenuhi

target. Untuk itu perlu ada perbaikan pada siklus II. Dari hasil

pembelajaran menggunakan siklus II, proses belajar mengajar di MTs

Nurul Huda Gondol lebih baik dari sebelumnya, hasil pemahaman

57
Miftahul Huda, Metode-metode pengajaran dan pembelajaran, (Yogyakarta : PT
Pustaka Belajar, 2014), 202.

xv
68

siswa pun meningkat dari hasil pemahaman siklus I. Peserta didik sudah

lebih aktif berdiskusi disetiap kelompoknya masing-masing, kerja sama

antar peserta didik dan antar kelompok sudah mulai terjalin dengan

baik, dari evaluasi yang dilakukan peneliti, menjelaskan adanya

peningkatan hasil pemahaman peserta didik, dan peserta didik lebih

semangat untuk mengikuti pembelajaran

Dari hasil refleksi yang dilakukan di siklus II ini, peneliti

melihat peningkatan hasil pemahaman siswa dalam pembelajaran SKI

dengan menggunakan metode Think Pair Share (TPS). Dengan begitu,

didalam siklus penelitian ini hanya sampai pada siklus II. Karena telah

mencapai indikator keberhasilan sebanyak 92%. Berikut tabel

rekapitulasi guru dan siswa dalam menggunakan metode Think Pair

Share (TPS):

Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru
Jenis Tes Persentse
Siklus I 83%
Siklus II 92%

Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Jenis Tes Persentase
Siklus I 73%
Siklus II 94%

Berdasarkan tabel data hasil Observasi Guru diatas yang diketahui

bahwa siklus I ke siklus II meningkat. Dari kategori baik, menjadi sangat

Baik. Begitupun dengan tabel observasi aktivitas siswa, diketahui pada

xv
69

siklus I mendapatkan perolehan 73% dan Pada siklus II mendapat

perolehan 94% dari kateori baik, menjadi sangat baik. Berikut grafik hasil

penerapan guru dan siswa pada siklus I dan II.

Gambar 4.1
Grafik Hasil Penerapan Guru Pada Metode Think Pair Share (TPS) Pada
Siklus I dan II
100% 92%
83%
80%
60%
40%
20%
0%
siklus I siklus II

Gambar 4.2
Grafik Hasil Aktifitas siswa Pada Metode Think Pair Share (TPS) Pada
Siklus I dan II
100% 94%

80% 73%

60%

40%

20%

0%
siklus I siklus II

2. Hasil Pemahaman Siswa dengan diterapkannya Metode Think

Pair Share (TPS)

Setelah diterapkannya metode pembelajaran Think Pair Share

(TPS) pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan

pemahaman terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

mengalami peningkatan. Kegiatan diskusi juga berjalan dengan sangat

xv
70

baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan pra siklus sampai siklus II,

maka ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dalam tabel dan

grafik dibawah ini.

Tabel 4.12
Hasil Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Dari Pra Siklus Sampai Siklus II Kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol
Singaraja-Bali Tahun Pelajaran 2021/2022
Jumlah Siswa Presentase
No Siklus Tidak Tuntas Tidak
Tuntas
Tuntas Tuntas
1 Pra Siklus 7 18 28% 72%
2 Siklus I 16 9 64% 36%
3 Siklus II 23 2 92% 8%

Gambar 4.3
Grafik Hasil Pemahaman Siswa Pada pra Siklus sampai siklus II
100% 92%

80%

60% 64%

40% 28%

20%

0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Berdasarkan grafik diatas, terbukti adanya peningkatan hasil

pemahaman mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII MTs

Nurul Huda Gondol Singaraja-Bali tahun pelajaran 2021/2022 yang telah

mencapai KKM. Sebelum menerapkan metode pembelajaran Think Pair

Share (TPS), hasil pemahaman pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol masih rendah. Hal ini diperoleh dari

xv
71

hasil Pra siklus dengan jumlah siswa 25 siswa yang tuntas 7 siswa

sedangkan yang tidak tuntas 18 siswa.

Kemudian setelah diterapkan metode pembelajaran Think Pair

Share (TPS) pada siklus I mengalami peningkatan, yaitu dengan jumlah

siswa 25 siswa, yang tuntas 16 siswa, sedangkan yang tidak tuntas

sebanyak 9 siswa. Selanjutnya pada siklus IIdengan siswa 25 siswa, yang

tuntas 23 siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa. dan 2 orang

siawa ini di beri bimbingan belajar. Bimbingan belajar yang merupakan

bantuan yang diberikan oleh siswa agar mencapai taraf perkembangan seca

ra optimal.

xv
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan metode Think Pair Share (TPS) pada pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam dikelas VIII MTs Nurul Huda Gondol terlaksana

dengan baik. Karena proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

dalam menggunakan metode Think Pair Share (TPS) ini, siswa lebih

aktif, serta siswa lebih antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar

yang dikombinasi dengan tahapan-tahapan metode Think Pair Share

(TPS) ini seperti Sebelum melakukan tindakan, tahap pertama yang

peneliti lakukan adalah tahap Think (berfikir secara individual) guru

member pertanyaan kepada siswa, Tujuannya untuk menggali konsep

dasar siswa. Kedua, tahap Pair (berpasangan dengan teman) siswa mulai

bekerja dengan pasangannya untuk mendiskusikan jawaban atas

permasalahan yang diberikan oleh guru. Yang terakhir, tahap Share

(berbagi jawaban kepada pasangan lain/ seluruh siswa) ditahap ini 3 atau

4 siswa maju kedepan mewakilkan kelompoknya untuk melaporkan hasil

diskusinya ke pasangan lain atau ke seluruh kelas. Tahapan-tahapan pada

metode TPS ini sesuai dengan buku yang diterapkan oleh Miftahul Huda.

77
78

2. Pemahaman siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

mengalami peningkatan karena menggunakan metode Think Pair Share

(TPS). Hal ini dapat dilihat dari hasil pre test siswa yang tuntas sebanyak

7 siswa, meningkat pada siklus I sebanyak 16 siswa, kemudian siklus II

terdapat 23 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode

Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

dapat meningkatkan pemahaman siswa di kelas VIII MTs Nurul Huda

Gondol Singaraja-Bali.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari kesimpulan di atas, maka saran yang dapat

peneliti berikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik

Selain penerima pembelajaran dengan metode yang disiapkan

oleh guru, siswa diharapkan untuk tetap belajar atau membaca ulang

materi yang telah di sampaikan guna menambah pengetahuan dan

meningkatkan daya ingat siswa

2. Bagi Guru

Bagi guru, penerapan metode Think Pair Share (TPS) dapat di

jadikan alternative atau upaya guru dalam meningkatkan hasil

pemahaman siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam atau

pelajaran lain. Guru melakukan Remidial pada siswa yang tidak lulus.

xv
79

3. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebaiknya bekerja sama dengan guru untuk selalu

meningkatkan hasil pemahaman siswa pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam melalui metode pembelajaran Think Pai Share (TPS).

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam

melakukan penelitian yang berkaitan dengan metode pembelajaran Think

Pair Share (TPS) guna mengatasi permasalahan yang muncul pada

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung. Metodelogi Penelitian sejarah. Yokyakarta: Ar-Ruzz


Media, 2007.

Ahmadi, Abu. Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Aini, jannatul. Wawancara, Gondol Singaraja-Bali: Guru SKI di MTs Nurul


Huda, 22 Maret 2022

Ali, Muhammad. Guru dalam proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1996.

Aris, Shoimin. 68 Model Pembelajaran Inofatif Dalam Kurikulum 2013,


Yokyakarta: Al-Ruzz Media 2014.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik, dan Prosedur. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Asmani, Jamal Makmur. 7 Tips Aplikasi Paikemi: Pembelajaran Aktif,


Kreatif,Efektif, dan Menyenangkan. Yogyakarta : Diva Press,
2013.

Denim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Departemen Agama Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. Rekonstruksi


Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: 2005.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rinaka Cipta, 2002.

Furchan, Arief. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka


Pelajar, 2007.

Huda, Miftahul. Metode-metode pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta : PT


Pustaka Belajar, 2014.

Hamalik, Oemar proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.

Martono, Nanang. Metode penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011.

Mulyasa, Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya,


2010.

77
78

Muhaimin. Islam dalam bingkai Budaya Lokal. Jakarta: Logos, 2001.

Mustaqim. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Partanto, Plus A. Partanto. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkolo, 1994.

Rafi, Ibnu.Penerapan materi Baboo Dancing dalam pembelajaran Keliling dan


luas segiempat dan Segitiga. Jurnal-Universitas Yogyakarta,
2016.

Sajana, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana, 2011.

Sardiman, A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja


Grafindo, 2006.

Sa’dijah, Cholisa. Penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share. Malang:


Lembaga Penelitian UM 2006.

Slameto, belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka


Cipta, 2003.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers, 2009.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, DanR&D. Bandung: Alfabeta,


2010.

Tim Penyusun Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya. Pengantar Studi Islam,
Surabaya: Sunan Ampel Press, 2010.

Trianto, Pengantar penelitian bagi pengantar profesi pendidikan dan tenaga


kependidikan. Jakarta: Kencana Prananda Media Grup, 2011.

Usman, M. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya,


1990.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.

Yuliyanti, Fitri. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Tenaga Pendidik Profesional


Yogyakarta: PT Pustaka Insan Mandani, 2012.

Zuchdi. Strategi meningkatkan kemampuan membaca. Yogyakarta: UNY Press,


2007.

xv
Lampiran Dokumentasi

DOKUMENTASI

Pembelajaran

Peneliti memberi pertanyaan

Siswa berdiskusi kepada kelompoknya masing-masing

77
78

Masing-masing kelompok menerangkan hasil diskusinya kepada


kelompok lain

Foto Bersama Siswa Kelas VIII MTs Nurul Huda Gondol

xv
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : MTs Nurul Huda Gondol Singaraja-Bali Tahun Pelajaran

2021/2022

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Kelas/Semester : VIII / 2 (Genap)

Materi Pokok : Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah

Alokasi Waktu : 2 x pertemuan 6x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Meyakini tentang sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah
1.2 Menghayati perang Ilmuan muslim pada masa Dinasti Ayyubiyah
dalam Kemajuan Peradaban Islam

1.3 Meyakini perkembangan peradaban Islam pada masa Dinasti


Ayyubiyah

77
78

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Menjelaskan tentang Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiyah
2. Menjelaskan Tentang Biografi Sholahuddin Al-Ayyubi
3. Menjelaskan peran Ilmuan Muslim pada masa Dinasti Ayyubiyah dalam
kemajuan peradaban Islam
4. Menjelaskan urutan peristiwa Sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah
D. Materi Pembelajaran
“Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah”
E. Metode Pembelajaran
Metode Think Pair Share (TPS)
F. Media dan Bahan
1. Media
a) White Board
b) Bahan
2. Board Marker
3. DLL
G. Sumber Belajar
1. LKS Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas VIII
2. Buku Lain yang memadai
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pengorganisasian
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu Siswa
Pra KBM
a. Salam
b. Doa
c. Peneliti Memotivasi
Siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan
Sejarah Kebudayaan
Islam
d. Siswa diberi pertanyaan
guna mengawali
kegiatan pembelajaran
Awal dengan memberikan 15 Menit Klasikal
pertanyaan, “Materi apa
yang kalian pelajari
kemarin?”
e. Menginformasikan
tema dan materi yang
akan dipelajari, yakni
tema Jejak Peradaban
Dinasti Ayyubiyah
f. Menyampaikan tujuan
pembelajaran, yakni
siswa menjelaskan

xv
79

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pengorganisasian


Biografi tentang
Sholahuddin Al-Ayyubi
a. Peneliti membagi siswa
menjadi 3 Kelompok di
dalam Satu Kelas.
b. Peneliti menjelaskan
materi yang akan
diajarkan
c. Peneliti meminta siswa
Individual
Inti untuk belajar saling 90 Menit
Kelompok
berhadap-hadapan
dengan kelompoknya
masing-masing.
d. Peneliti memberikan
soal kepada setiap
pasangan untuk
didiskusikan
a. Setelah berdiskusi,
siswa diberi kesempatan
untuk menanyakan
materi yang belum
dipahami.
b. Siswa diberi materi
tindak lanjut dapat
berupa tambahan
konsep, remidial dan
pengayaan
c. Siswa mengerjakan tes
akhir
d. Siswa bersama guru
untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran yang Individual
Penutup 15 Menit
telah dilakukan Kelompok
e. Siswa didorong guru
untuk merefleksikan
kegiatan pembelajaran
f. Guru menyampaikan
tema yang akan dibahas
pada pertemuan
berikutnya
g. Siswa membaca doa
bersama
h. Salam penutup

xv
80

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Tenik Penilaian :
1) tes Tulis/Lisan
2) Penugasan : Tugas Individu
Instrumen Penelitian : Terlampir
2. Pembelajaran Remidial
a. Penjelasan kembali oleh guru tentang materi Jejak Peradaban Dinasti
Ayyubiyah dengan berpedoman kepada pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam.
b. Guru melakukan penelitian kembali dengan soal sejenis yang belum
dikuasai siswa
3. Pembelajaran Pengayaan
a. Mengerjakan soal yang disiapkan guru berupa pertanyaan tentang
Sejarah berdirinya Dinasti Ayyubiyah
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tulis
Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda
Rubrik Penilaian :
Jawaban Benar Skor 10
Jawaban Salan Skor 0
Skor Maksimal = 10 x 10 = 100
Indikator Teknik Bentuk
Instrumen/soal
Pencapaian Kompetensi Penilaian Instrumen
Menentukan suku Tes tulis Jawaban 1. Dari sisi etnis, Shalahuddin Al-Ayyubi
Shalahuddin Al-Ayyubi penugasan singkat berasal dari suku.....
pilihan
ganda
Menentukan tahun berapa 2. Perang Salib merupakan upaya untuk
Shalahuddin Al-Ayyubi memperebutkan kota yang dianggap suci
menjadi sultan oleh tiga pemeluk agama yang berbeda di
kota…….
Menentukan tahun berapa 3. Shalahuddin Al-Ayyubi mulai menjadi
Shalahuddin Al-Ayyubi sultan di Mesir pada tahun…..
menjadi sultan
Menjelaskan sikap terhadap 4. Sikap Shalahuddin Al-Ayyubi terhadap
orang orang Kristen Eropa orang-orang Kristen Eropa setelah berhasil
setelah berhasil menguasai menguasai Yerussalem adalah…….
Yerussalem
Menentukan perang salib 5. Perang salib bukanlah dasar dibenarkannya
bukanlah dasar dibenarkannya memerangi orang lain karena perbedaan
memerangi orang lain agama, karena peperangan sangat di
pengaruhi oleh……
Menentukan Dinasti 6. Dinasti Ayyubiyah berdiri pasa abad ke-12
Ayyubiyah berdiri pasa abad yang memiliki daerah kekuasaan berikut,
ke berapa kecuali…….

xv
81

Indikator Teknik Bentuk


Instrumen/soal
Pencapaian Kompetensi Penilaian Instrumen
Menjelaskan Pembagian 7. Pembagian jabatan kekuasaan di masing-
jabatan kekuasaan di masing- masing wilayah Dinasti Ayyubiyah
masing wilayah Dinasti menggunakan system…….
Ayyubiyah
Menentukan beberapa daerah 8. Meski beberapa daerah kekusaan di
kekusaan di serahkan ke serahkan ke kerabatnya, namun beberapa
kerabatnya, namun beberapa kota tetap di pimpin langsung oleh
kota tetap di pimpin langsung Sholahuddin Al-Ayyubi yaitu…..
oleh Sholahuddin Al-Ayyubi
Menentukan kepemimpinan 9. Setelah Mesir dipimpin oleh Sholahuddin
Sholahuddin Al-Ayyubi pada Al-Ayyubi pada tahun 1171 menandakan
tahun 1171 berakhirnya masa kekuasaan bani….
Menjelaskan Musuh utama 10. Musuh utama Sholahuddin Al-Ayyubi
Sholahuddin Al-Ayyubi dimana mereka sering mengkhianati
perjanjian damai dan menyulut peperangan
adalah……
Menjelaskan Karir politik 11. Karir politik Salahuddin Al-Ayyubi diawali
Salahuddin Al-Ayyubi diawali saat dirinya diminta untuk membantu
saat dirinya diminta untuk Khalifah Al-Adid di Mesir melawan
membantu Khalifah Al-Adid di pasukan salib, setelah sukses menang atas
Mesir melawan pasukan salib pasukan salib, sebagai imbalannya Khalifah
Al-Adid memberikan jabatan penting.
Jabatan apakah yang diberikan kepada
Shalahudin Al-Ayyubi……
Menjelaskan kelahiran 12. Shalahuddin Al-Ayyubi lahir di Tikrit, Irak
Shalahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1138 M. selain mendapat
pendidikan agama dari ayahnya,
Shalahuddin Al-Ayyubi juga menerima
pendidikan keterampilan militer. Saat ia
berkuasa dan mendirikan dinasti, ia
menggunakan nama Al-Ayyubi yang
dinisbatkan pada……………..
Menjelaskan Kiprah politik 13. Kiprah politik Shalahuddin Al-Ayyubi
Shalahuddin Al-Ayyubi bersama pamannya berawal pada
bersama pamannya bidang………
Menjelaskan Shalahuddin Al- 14. Shalahuddin Al-Ayyubi adalah putra dari
Ayyubi putra dari Najmuddin Bin Ayyub yang berasal dari
daerah……..
Menentukan kelahiran dari 15. Shalahuddin Al-Ayyubi adalah pahlawan
bani Islam di abad pertengahan yang dilahirkan
pada tahun …………..
Menjelaskan Perdana mentri 16. Perdana mentri Mesir, Syawar pada masa
Mesir, Syawar pada masa dinasti Abbasiyah dihukum mati karena
dinasti Abbasiyah dihukum merencanakan pembunuhan terhadap...

xv
82

Indikator Teknik Bentuk


Instrumen/soal
Pencapaian Kompetensi Penilaian Instrumen
mati karena
Menentukan Sholahuddin Al- 17. Sholahuddin Al-Ayyubi ditunjuk oleh
Ayyubi ditunjuk oleh Khalifah Khalifah Al-Adid menjadi Perdana Mentri
Al-Adid menjadi Perdana Mesir pada usia…………
Mentri Mesir pada usia ke
berapa
Menentukan Gubernur Suriyah 18. Gubernur Suriyah yang membawa keluarga
yang membawa keluarga Sholahuddin Al-Ayyubi ke kancah Politik
Sholahuddin Al-Ayyubi bernama……
Menguraikan Dinasti 19. Dalam menjalankan roda pemerintahan,
Ayyubiyah berafiliasi dengan Dinasti Ayyubiyah tidak berbenturan dan
ke Khalifahan besar Islam berafiliasi dengan ke Khalifahan besar Islam
yaitu……
Menjelaskan Tokoh Besar 20. Tokoh Besar Islam yang mendirikan Dinasti
Islam Ayubiyah bernama …

xv
TRANSKIP WAWANCARA

Penerapan Metode Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan pemahaman


siswa pada mata pelajaran sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII MTs Nurul
Huda Gondol Singaraja-Bali
1. Assalamualaikum ibu, maaf mengganggu waktunya.
Waalaikumsalam, ada masalah apa?
2. Perkenalkan nama saya Monika Almayda Feron, begini bu, saya
mendapat tugas untuk melakukan penelitian, rencananya saya akan
melakukan penelitian di sekolah MTs Nurul Huda Gondol ini
Iya, gak masalah, lalu apa yang bisa saya bantu?
3. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan bu, dalam proses
pembelajaran di MTs Nurul Huda Gondol ini.
Iya silahkan..!
4. Adakah guru saat proses pembelajaran yang menggunakan Metode-
Metode yang lebih variatif lagi bu?
Saya lihat masih belum ada, metodenya masih tetep sama
5. Jika mengggunakan metode yang seperti itu terus, dan tidak
menggunakan metode yang lain, apakah siswa nya tidak merasa
bosan pada saat pembelajaran berlangsung?
Dilihat dari metode yang digunakan oleh guru yaitu metode ceramah,
siswa bisa saja merasa bosan, karena saat diperhatikan, tidak jarang siswa
pada saat pembelajaran berlangsung, banyak yang mengantuk, sehingga
siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan itu semua dapat
mengakibatkan kurang pahamnya siawa dan berakibat hasil belajar yang
rendah.
6. Oh, begitu ibu.. jadi begini ibu.. kedatangan saya kesini ingin
melakukan sebuah metode, yaitu metode Think Pair Share (TPS) di
salah satu pelajaran SKI di MTs Nurul Huda Gondol. Dan
menggunakan saya akan mengggunakan Penelitian Tindakan Kelas.
Iya, tidak apa-apa sekali.. nanti kalau ada sesuatu yang di butuhkan saat
penelitian berlangsung, tinggal bilan saja ke saya. Nanti saya akan usaha
untuk memvasilitasinya.
7. Iya, terima kasih ibu..
Iya.. sama-sama
8. Kalau begitu saya pamit pulang bu.. Assalamualaikum..
Iya, Waalaikumsalam…

77
MATRIKS PENELITIAN PTK

Metodologi Prosedur
Indikator Sumber
Judul Permasalahan Variable Penelitian
Data
Penerapan 1. Bagaimana 1. Penerapa 1. Penerapan 1. Subyek 1. Jenis Penelitian:
Metode Think penerapan metode n metod Metode penelitia Peneitian Tindakan
Pair Share pengajaran Think e Think Think Pair n: siswa Kelas
(TPS) untuk Pair Share (TPS) Pair Share (TPS): kelas 2. Metode Pengumpulan
meningkatkan untuk Share tahapan VIII A data:
hasil meningkatkan hasil (TPS) dalam 2. Informa a. Tes
pemahaman pemahaman siswa 2. Pemaha berfikir, n b. Observasi
siswa pada pada mata man berpasangan, penelitia c. Dokumentasi
mata pelajaran pelajaran Sejarah Siswa berbagi,. n: guru 3. Analisis data Deskriptif
Sejarah Kebudayaan Islam Dimana guru pamong Kualitatif.
Kebudayaan di kelas VIII MTs mengajukan mata  Ketuntasan Individu
Islam di kelas Nurul Huda pertanyaan pelajaran Skor perolehan
VIII MTs Gondol Singaraja- dan memberi Sejarah KI= Skor Max 𝑋100
Nurul Huda Bali Tahun kesempatan Kebuday
Godol pelajaran berfikir, aan Keterangan:
Singaraja-Bali 2021/2022? siswa Islam KI: Ketuntasan Individu
tahun pelajaran 2. Bagaimana hasil berpasangan, 3. Kepusta  Ketuntasan Klasikal
2021/2022 pemahaman siswa untuk kaan 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
dengan penerapan menjawab KK = 𝑥100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
metode Think Pair dan
Share (TPS) pada menyampaik Keterangan:
mata pelajaran an jawaban KK: Ketuntasan Klasikal
Sejarah permasalaha  Menentukan
Kebudayaan Islam n. Presentase
dikelas VIII MTs 2. Skor Berupa 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑝 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x100%
Nurul Huda tes pilihan
Gondol Singaraja- Ganda P=persentase yang akan
Bali tahun dicari
pelajaran
2021/2022?

77
MATRIKS PENELITIAN PTK

Metodologi Prosedur
Indikator Sumber
Judul Permasalahan Variable Penelitian
Data
Penerapan 3. Bagaimana 3. Penerapa 3. Penerapan 4. Subyek 4. Jenis Penelitian:
Metode Think penerapan metode n metod Metode penelitia Peneitian Tindakan
Pair Share pengajaran Think e Think Think Pair n: siswa Kelas
(TPS) untuk Pair Share (TPS) Pair Share (TPS): kelas 5. Metode Pengumpulan
meningkatkan untuk Share tahapan VIII A data:
hasil meningkatkan hasil (TPS) dalam 5. Informa d. Tes
pemahaman pemahaman siswa 4. Pemaha berfikir, n e. Observasi
siswa pada pada mata man berpasangan, penelitia f. Dokumentasi
mata pelajaran pelajaran Sejarah Siswa berbagi,. n: guru 6. Analisis data Deskriptif
Sejarah Kebudayaan Islam Dimana guru pamong Kualitatif.
Kebudayaan di kelas VIII MTs mengajukan mata  Ketuntasan Individu
Islam di kelas Nurul Huda pertanyaan pelajaran Skor perolehan
VIII MTs Gondol Singaraja- dan memberi Sejarah KI= Skor Max 𝑋100
Nurul Huda Bali Tahun kesempatan Kebuday
Godol pelajaran berfikir, aan Keterangan:
Singaraja-Bali 2021/2022? siswa Islam KI: Ketuntasan Individu
tahun pelajaran 4. Bagaimana hasil berpasangan, 6. Kepusta  Ketuntasan Klasikal
2021/2022 pemahaman siswa untuk kaan 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
dengan penerapan menjawab KK = 𝑥100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
metode Think Pair dan
Share (TPS) pada menyampaik Keterangan:
mata pelajaran an jawaban KK: Ketuntasan Klasikal
Sejarah permasalaha  Menentukan
Kebudayaan Islam n. Presentase
dikelas VIII MTs 4. Skor Berupa 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑝 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x100%
Nurul Huda tes pilihan
Gondol Singaraja- Ganda P=persentase yang akan
Bali tahun dicari
pelajaran
2021/2022?

77
KISI-KISI SOAL SIKLUS I

Jenjang Pendidikan : MTs Nurul Huda Gondol

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Kelas/ Semester : VIII/ (Genap)

Jumlah Soal : 20 Butir

Bentuk Soal :Pilihan Ganda

Kompetensi Level No Bentuk


Kelas Materi Indikator Soal
Dasar Kognitif Soal Soal
Memahami VIII Jejak Menentukan suku Menganalisis 1 PG
tentang Peradaban Shalahuddin Al-
sejarah Dinasti Ayyubi
berdirinya Ayyubiyah
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menentukan tahun Mengingat 2 PG
tentang Peradaban berapa Shalahuddin
sejarah Dinasti Al-Ayyubi menjadi
berdirinya Ayyubiyah sultan
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menentukan tahun Memahami 3 PG
tentang Peradaban berapa Shalahuddin
sejarah Dinasti Al-Ayyubi menjadi
berdirinya Ayyubiyah sultan
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menjelaskan sikap Menganalisis 4 PG
tentang Peradaban terhadap orang Kris
sejarah Dinasti ten Eropa setelah k
berdirinya Ayyubiyah eberhasilan mengu
dinasti asai Yerussalem
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menjelaskan sikap Menganalisis 5 PG
tentang Peradaban terhadap orang Kris
sejarah Dinasti ten Eropa setelah
berdirinya Ayyubiyah keberhasilan meng
dinasti uasai Yerussalem
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menentukan yang b Menganalisis 6 PG

77
78

Kompetensi Level No Bentuk


Kelas Materi Indikator Soal
Dasar Kognitif Soal Soal
tentang Peradaban ukan daerah kekuas
sejarah Dinasti aan dinasti Ayyubi
berdirinya Ayyubiyah yah
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menentukan yang Menganalisis 7 PG
tentang Peradaban bukan daerah keku
sejarah Dinasti asaan dinasti Ayyu
berdirinya Ayyubiyah biyah
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menyebutkan kota Mengingat 8 PG
tentang Peradaban yang tetap dipimpi
sejarah Dinasti n langsung oleh
berdirinya Ayyubiyah Sholahuddin Al-
dinasti Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menyebutkan kota Mengingat 9 PG
tentang Peradaban yang tetap dipimpi
sejarah Dinasti n langsung oleh
berdirinya Ayyubiyah Sholahuddin Al
dinasti Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menyebutkan kota Mengingat 10 PG
tentang Peradaban yang tetap dipimpi
sejarah Dinasti n langsung oleh
berdirinya Ayyubiyah Sholahuddin Al-
dinasti Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menyebutkan kota Mengingat 11 PG
tentang Peradaban yang tetap dipimpi
sejarah Dinasti n langsung oleh
berdirinya Ayyubiyah Sholahuddin Al Ay
dinasti yubi
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menyebutkan kota Mengingat 12 PG
tentang Peradaban yang tetap dipimpi
sejarah Dinasti n langsung oleh
berdirinya Ayyubiyah Sholahuddin Al-
dinasti Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menyebutkan kota Mengingat 13 PG
tentang Peradaban yang tetap dipimpi
sejarah Dinasti n langsung oleh

xv
79

Kompetensi Level No Bentuk


Kelas Materi Indikator Soal
Dasar Kognitif Soal Soal
berdirinya Ayyubiyah Sholahuddin Al-
dinasti Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menyebutkan daera Mengingat 14 PG
tentang Peradaban h Sholahuddin Al-
sejarah Dinasti Ayyubi
berdirinya Ayyubiyah
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menentukan kelahi Mengingat 15 PG
tentang Peradaban ran Shalahuddin
sejarah Dinasti Al-Ayyubi
berdirinya Ayyubiyah
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menentukan kelahi Mengingat 16 PG
tentang Peradaban ran Shalahuddin
sejarah Dinasti Al-Ayyubi
berdirinya Ayyubiyah
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menentukan tahun Mengingat 17 PG
tentang Peradaban Sholahuddin Al-
sejarah Dinasti Ayyubi merdana
berdirinya Ayyubiyah menjadi Mentri
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menentukan tahun Mengingat 18 PG
tentang Peradaban Sholahuddin Al-
sejarah Dinasti Ayyubi merdana
berdirinya Ayyubiyah menjadi Mentri
dinasti
Ayyubiyah
Memahami VIII Jejak Menentukan tahun Mengingat 19 PG
tentang Peradaban Sholahuddin Al-
sejarah Dinasti Ayyubi merdana
berdirinya Ayyubiyah menjadi Mentri
dinasti
Ayyubiyah
Memahami te VIII Jejak Menentukan tokoh Menganalisis 20 PG
ntang sejarah Peradaban besar yang mendiri
berdirinya di Dinasti kan Dinasti Ayyubi
nasti Ayyubi Ayyubiyah yah
yah

xv
80

KISI-KISI SOAL SIKLUS II

Jenjang Pendidikan : MTs Nurul Huda Gondol

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Kelas/ Semester : VIII/ (Genap)

Jumlah Soal : 20 Butir

Bentuk Soal :Pilihan Ganda

Level No Bentuk
Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
Memahami tentang VIII Jejak Menentukan yang Menganalisis 1 PG
sejarah berdirinya Peradaban bukan kekuasaan
dinasti Ayyubiyah Dinasti dinasti
Ayyubiyah Ayyubiyah
Memahami tentang VIII Jejak Menentukan Menganalisis 2 PG
sejarah berdirinya Peradaban perang terbesar
dinasti Ayyubiyah Dinasti sebelum
Ayyubiyah mengepung
banteng baitul
Maqdis
Memahami tentang VIII Jejak Menentukan Menganalisis 3 PG
sejarah berdirinya Peradaban siapa pemimpin
dinasti Ayyubiyah Dinasti kesultanan
Ayyubiyah Utsmaniyah
setelah jatuhnya
Konstatinopel
Memahami tentang VIII Jejak Mengingat sikap Mengingat 4 PG
sejarah berdirinya Peradaban Sholahuddin Al-
dinasti Ayyubiyah Dinasti Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami tentang VIII Jejak Menentukan Menganalisis 5 PG
sejarah berdirinya Peradaban siapa saudara pe
dinasti Ayyubiyah Dinasti muda yang memil
Ayyubiyah iki kemampuan
pengatur strategi
yang berbakat
dan Efektif
Memahami tentang VIII Jejak Mengingat sejara Mengingat 6 PG
sejarah berdirinya Peradaban h berdirinya Dina
dinasti Ayyubiyah Dinasti sti Ayyubiyah

xv
81

Level No Bentuk
Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
Ayyubiyah
Memahami tentang VIII Jejak Menjelaskan pres Memahami 7 PG
sejarah berdirinya Peradaban tasi Sholahuddin
dinasti Ayyubiyah Dinasti Al Ayyubi dalam
Ayyubiyah bidang militer
Memahami tentang VIII Jejak Mengingat daerah Mengingat 8 PG
sejarah berdirinya Peradaban kekuasaan Sholah
dinasti Ayyubiyah Dinasti uddin Al-Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami tentang VIII Jejak Menyebutkan tiga Memahami 9 PG
sejarah berdirinya Peradaban Agama yang terle
dinasti Ayyubiyah Dinasti tak di Yerussalem
Ayyubiyah
Memahami tentang VIII Jejak Mengingat musuh Mengingat 10 PG
sejarah berdirinya Peradaban musuh Sholahud
dinasti Ayyubiyah Dinasti din Al-Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami tentang VIII Jejak Menentukan tahu Mengingat 11 PG
sejarah berdirinya Peradaban n berapa Sholahu
dinasti Ayyubiyah Dinasti ddin Al-Ayyubi
Ayyubiyah berhasil memasuk
i Baitul Maqdis
Memahami tentang VIII Jejak Mengingat kelahi Memahami 12 PG
sejarah berdirinya Peradaban ran Sholahuddin
dinasti Ayyubiyah Dinasti Al-Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami tentang VIII Jejak Menganalisis kipr Memahami 13 PG
sejarah berdirinya Peradaban ah politik Sholah
dinasti Ayyubiyah Dinasti uddin Al-Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami tentang VIII Jejak Mengingat kelahi Memahami 14 PG
sejarah berdirinya Peradaban ran Sholahuddin
dinasti Ayyubiyah Dinasti Al-Ayyubi
Ayyubiyah
Memahami tentang VIII Jejak Menentukan Menganalisis 15 PG
sejarah berdirinya Peradaban kelompok Syi’ah
dinasti Ayyubiyah Dinasti yang selalu mero
Ayyubiyah ng-rong bahkan
memberontak
Sholahddin
Memahami tentang VIII Jejak Mengingat Menganalisis 16 PG
sejarah berdirinya Peradaban kemenangan
dinasti Ayyubiyah Dinasti pasukan Sholahu
Ayyubiyah ddin Al-Ayyubi

xv
82

Level No Bentuk
Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
Memahami tentang VIII Jejak Menjelaskan Menganalisis 17 PG
sejarah berdirinya Peradaban tujuan
dinasti Ayyubiyah Dinasti Shalahuddin
Ayyubiyah berperang dengan
pasukan Salib
Memahami tentang VIII Jejak Menganalisis Menganalisis 18 PG
sejarah berdirinya Peradaban raja-raja eropa
dinasti Ayyubiyah Dinasti yang ditangkap
Ayyubiyah Sholahuddin
Memahami tentang VIII Jejak Menyebutkan Mengingat 19 PG
sejarah berdirinya Peradaban peralatan perang
dinasti Ayyubiyah Dinasti canggih yang dib
Ayyubiyah awa oleh raja Zair
Memahami tentang VIII Jejak Menjelaskan Menganalisis 20 PG
sejarah berdirinya Peradaban Akhlak Sholahud
dinasti Ayyubiyah Dinasti din
Ayyubiyah

xv
NAMA :
NILAI
KELAS :
NO. ABSEN :

SOAL SIKLUS I
A. Pilihlah pada satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda
silang (X) pada huruf a, b, c atau d !
1. Dari sisi etnis, Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari suku ………….
a. Arab
b. Kurdi
c. Turki
d. Mangol
2. Perang Salib merupakan upaya untuk memperebutkan kota yang dianggap
suci oleh tiga pemeluk agama yang berbeda di kota…….
a. Yarussalem
b. Bagdhad
c. Konstantinopel
d. Makkah
3. Shalahuddin Al-Ayyubi mulai menjadi sultan di Mesir pada tahun…..
a. 671 M
b. 981 M
c. 1171 M
d. 1571 M
4. Sikap Shalahuddin Al-Ayyubi terhadap orang-orang Kristen Eropa setelah
berhasil menguasai Yerussalem adalah…….
a. Membiarkan mereka hidup dan menjamin keamanannya untuk
kembali ke eropa
b. Menjadikan mereka budak-budak bagi kaum muslimin
c. Memberi hukuman mati kepada mereka semua sebagai balasan atas
perbuatan tentara salib pada masa lalu
d. Tidak mengijinkan lagi kepada orang-orang Kristen Eropa untuk
mengunjungi Yerussalem
5. Perang salib bukanlah dasar dibenarkannya memerangi orang lain karena
perbedaan agama, karena peperangan sangat di pengaruhi oleh……
a. Perbedaan suku bangsa
b. Kepentingan politik
c. Perbedaan ras dan warna kulit
d. Perbedaan bahasa dan budaya
6. Dinasti Ayyubiyah berdiri pasa abad ke-12 yang memiliki daerah
kekuasaan berikut, kecuali…….
a. Mesir
b. Yaman
c. Diyar bakr
d. Baghdad

77
78

7. Pembagian jabatan kekuasaan di masing-masing wilayah Dinasti


Ayyubiyah menggunakan system…….
a. Diserahkan kepada orang terbaik
b. Kekerabatan
c. Pemilihan umum
d. Demokrasi
8. Meski beberapa daerah kekusaan di serahkan ke kerabatnya, namun
beberapa kota tetap di pimpin langsung oleh Sholahuddin Al-Ayyubi
yaitu…..
a. Mesir, Damaskus, dan Aleppo
b. Mesir, homs, dan baitul maqdis
c. Mesir, Yaman, dan Slnjar
d. Mesir, Kerak, dan Syam
9. Setelah Mesir dipimpin oleh Sholahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1171
menandakan berakhirnya masa kekuasaan bani….
a. Abbasiyah
b. Fatimiyah
c. Seljuk
d. Idrisiyah
10. Musuh utama Sholahuddin Al-Ayyubi dimana mereka sering
mengkhianati perjanjian damai dan menyulut peperangan adalah……
a. Bangsa Persia
b. Tentara Tar-tar
c. Tentara Salib
d. Bangsa mongol
11. Karir politik Salahuddin Al-Ayyubi diawali saat dirinya diminta untuk
membantu Khalifah Al-Adid di Mesir melawan pasukan salib, setelah
sukses menang atas pasukan salib, sebagai imbalannya Khalifah Al-Adid
memberikan jabatan penting. Jabatan apakah yang diberikan kepada
Shalahudin Al-Ayyubi……
a. Perdana mentri
b. Penglima perang
c. Hakim agung
d. Pembantu khalifah
12. Shalahuddin Al-Ayyubi lahir di Tikrit, Irak pada tahun 1138 M. selain
mendapat pendidikan agama dari ayahnya, Shalahuddin Al-Ayyubi juga
menerima pendidikan keterampilan militer. Saat ia berkuasa dan
mendirikan dinasti, ia menggunakan nama Al-Ayyubi yang dinisbatkan
pada……………..
a. Ayahnya
b. Ibunya
c. Kakeknya
d. Pamannya
13. Kiprah politik Shalahuddin Al-Ayyubi bersama pamannya berawal pada
bidang………
a. Kemiliteran

xv
79

b. Perekonomian
c. Pendidikan
d. Keagamaan
14. Shalahuddin Al-Ayyubi adalah putra dari Najmuddin Bin Ayyub yang
berasal dari daerah……..
a. Azerbaijan
b. Kirgiztan
c. Mosul, Irak
d. Uzbekistan
15. Shalahuddin Al-Ayyubi adalah pahlawan Islam di abad pertengahan yang
dilahirkan pada tahun …………..
a. 1137 M/ 532 H
b. 1138 M/ 533 H
c. 1139 M/ 534 H
d. 1140 M/ 535 H
16. Perdana mentri Mesir, Syawar pada masa dinasti Abbasiyah dihukum mati
karena merencanakan pembunuhan terhadap………
a. Shalahuddin Al-Ayyubi dan Assadudin
b. Shalahuddin Al-Ayyubi dan Najmudin bin Yangki
c. Assadudin Syirkuh dan Najmudin bin Ayyub
d. Najmudi Yangki dan Najmudin bin Ayyub
17. Sholahuddin Al-Ayyubi ditunjuk oleh Khalifah Al-Adid menjadi Perdana
Mentri Mesir pada usia…………
a. 30 Tahun
b. 32 Tahun
c. 42 Tahun
d. 45 Tahun
18. Gubernur Suriyah yang membawa keluarga Sholahuddin Al-Ayyubi ke
kancah Politik bernama……
a. Assadudin Syirkuh
b. Najmudin Zangki
c. Al-Adid
d. Najmudin Al Hazbi
19. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Dinasti Ayyubiyah tidak
berbenturan dan berafiliasi dengan ke Khalifahan besar Islam yaitu……….
a. Bani Umayyah
b. Bani Abbasiyah
c. Dinasti Seljuk
d. Dinasti Fatimiyah
20. Tokoh Besar Islam yang mendirikan Dinasti Ayubiyah bernama ………..
a. Assadudin Syirkuh
b. Al-Adid
c. Sholahuddin Al-Ayyubi
d. Najmudin Zangki

xv
80

NAMA :
NILAI
KELAS :
NO. ABSEN :

SOAL SIKLUS II
B. Pilihlah pada satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda
silang (X) pada huruf a, b, c atau d !
1. Wilayah yang tidak termasuk dalam kekuasaan Dinasti Ayyubiyah adalah..
a. Baghdad
b. Mesir
c. Syam
d. Yaman
2. Perang terbesar yang di hadapi tentara islam pimpinan Shalahuddin Al-
Ayyubi sebelum mengepung banteng Baitul Maqdis adalah….
a. Perang Siffin
b. Perang Hattin
c. Perang Qadisiyah
d. Perang Yarmuk
3. Perang salib yang cukup panjang berakhir setelah jatuhnya konstatinopel
di tangan kesultanan Utsmananiyah yang dipimpin oleh…..
a. Sultan Sulaiman Al-Qanuni
b. Sultan Syaifuddin Al-Qutus
c. Sultan Jalaludin Akbar
d. Sultan Muhammad Al-Fatih
4. Sholahuddin Al-Ayyubi memegang tampuk kekuasaan selama 25 tahun
dan akhirnya wafat dalam usia…
a. 56 tahun
b. 57 tahun
c. 58 tahun
d. 59 tahun
5. Saudara muda Sholahuddin Al-Ayyubi yang memiliki kemampuan
pengatur strategi yang berbakat dan efektif adalah…..
a. As-Asraf
b. Al-Kamil
c. Al-Adil I
d. Al Maqrib
6. Sholahuddin Al-Ayyubi sangat baik dalam menjalankan roda
pemerintahan dinasti Ayyubiyah sehingga mendapat julukan dari Khalifah
Al Mustadi yaitu……
a. Al-Amru li amirul mukminin
b. Al-Muizz li Amiru mukminin
c. Al-Rofi li Ahsabul mukminin
d. Al-Hakam li Amirul mukminin
7. Prestasi Sholahuddin A-Ayyubi dalam bidang Militer adalah….

xv
81

a. Menakhlukkan Baitul Maqdis


b. Menguasai seluruh daratan eropa dan Asia
c. Menakhlukkan Konstatinopel
d. Menaklukkan Kota Prancis
8. Usai mengakhiri perang salib dengan kesepakatan damai Shalahuddin Al-
Ayyubi kemudian memindahkan pusat pemerintahan Dinasti Ayyubiyah
ke…..
a. Aleppo
b. Damaskus
c. Mesir
d. Syam
9. Baitul Maqdis adalah kota suci umat tiga agama yang terletak di
Yerussalem. Tiga agama tersebut, yaitu…
a. Islam, Hindu, Budha
b. Islam, Yhudi, Hindu
c. Islam, Nasrani, Budha
d. Islam, Nasrani, Yahudi
10. Salah satu jasa penguasa Ayyubiyah adalah banyak mendirikan Madrasah-
Madrasah yang bermazhab…..
a. Maliki dan Hambali
b. Hanafi dan Hambali
c. Hanafi dan Syafi’i
d. Syafi’I dan Maliki
11. Setelah membebaskan banyak kota di sekitar Baitul Maqdis, akhirnya
pasukan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil memasuki Baitul Maqdis pada
tahun….
a. 582 H/1186 M
b. 583 H/1187 M
c. 584 H/1188 M
d. 585 H/1189 M
12. Setelah mengalahkan pasukan Salib yang menyerang bumi Syam,
Shalahuddin Al-Ayyubi kembali ke mesir dan menyerahkan
kepemimpinan Syam kepada…..
a. Asadudin Syirkuh
b. Al-Khatiri
c. Turansyah
d. Alamsyah
13. Sikap Shalahuddin Al-Ayyubi ketika akan membebaskan baitul Maqdis
yang masih dikuasai orang kafir adalah….
a. Melakukan serangan membabi buta
b. Melemparkan menjanik untuk menghancurkan kota
c. Menangkapi para penduduknya
d. Mengedepankan upaya damai sebagai penghormatan kota suci
14. Sikap yang ditunjukkan Sholahuddin Al-Ayyubi setelah berhasil
membebaskan Baitul Maqdis adalah, kecuali…………..
a. Menjamin keamanan bagi penduduk kota

xv
82

b. Membebaskan penglima perang musuh dan dipersilahkan


meninggalkan kota baitul Maqdis
c. Menjadikan Baitul Maqdis pusat pemeritahan dinasti Ayyubiyah
d. Mempersilahkan orang Nasrani beribadah tanpa diganggu.
15. Keompok Syiah yang selalu merong-rong bahkan memberontak
kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi adalah ………
a. Asasin
b. Hasyasyin
c. Hawariyun
d. Awaliyun
16. Kemenangan di depan mata pasukan Shalahuddin Al-Ayyubi hilang beitu
saja setelah mereka terlena berebut harta rampasan perang, sehingga
pasukan salib melakukan serangan balik sehingga hamper membunuh
Shalahuddin Al-Ayyubi. Kejadian tersebut berada di……
a. Iskandariyah
b. Gazza
c. Azqalan
d. Tel Thalqiah
17. Tujuan utama Shalahuddin Al-Ayyubi berperang dengan pasukan Salib
adalah untuk membebaskan….
a. Baitul Makmur
b. Baitul Hikmah
c. Baitul Maqdis
d. Baitul Haram
18. Raja-raja Eropa yang ditangkap oleh Shalahuddi Al-Ayyubi karena kalah
perang di Marjaiun, Yordania adalah, Kecuali………
a. Raja Tharablus
b. Raja Hong
c. Raja Ricahrd de Catilon
d. Raja Bald Quin IV
19. Peralatan perang canggih yang dibawa oleh Raja Zair untuk membantu
peperangan bersama ayahnya, Sholahuddin Al-Ayyubi adalah…..
a. Kendaraan berlapis besi dan Manjanik
b. Tank dan pesawat tempur
c. Manjanik dan pistol
d. Granat dan Manjanik
20. Akhlak dari Sholahuddin Al-Ayyubi yang terkenal, baik dikalangan umat
muslim maupun Kafir adalah kecuali….
a. Beliau pemimpin yang bijaksana
b. Memiliki pasukan militer yang tangguh
c. Sangat hebat dalam memanah
d. Memiliki sikap kesatria, santun dan pemaaf

xv
KARTU SOAL SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MTs Nurul Huda Gondol

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Kelas / Semester :VIII / Genap

Tahun Pelajaran : 2021/2022

Penyusun :Monika Almayda Feron

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz


Menganalisis dan mengevaluasi & Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah
Nomor Soal :1
Sejarah Berdirinya Dinasti Kebudayaan Islam, VIII MTs, PT Penerbit
Ayyubiyah Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 21. Dari sisi etnis, Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah suku ………….
e. Arab
Indikator Soal : f. Kurdi
Menentukan suku Sholahuddin Al- g. Turki
Ayyubi h. Mangol
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
1 B. Kurdi

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 2 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 22. Perang Salib merupakan upaya untuk memperebutkan
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah yang dianggap suci oleh tiga pemeluk agama yang berbe
kota…….
Indikator Soal : e. Yarussalem
Menentukan tahun berapa f. Bagdhad

77
78

Shalahuddin Al-Ayyubi menjadi g. Konstantinopel


sultan h. Makkah
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
2 D. Makkah

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 3 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 23. Shalahuddin Al-Ayyubi mulai menjadi sultan di Mesir
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah tahun…..
e. 671 M
f. 981 M
Indikator Soal :
Menentukan tahun berapa
g. 1171 M
Shalahuddin Al-Ayyubi menjadi h. 1571 M
sultan
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
3 C. 1171 M

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 4 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 24. Sikap Shalahuddin Al-Ayyubi terhadap orang-orang K
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah Eropa setelah berhasil menguasai Yerussalem adalah……
e. Membiarkan mereka hidup dan men
Indikator Soal : keamanannya untuk kembali ke eropa
Menjelaskan sikap f. Menjadikan mereka budak-budak bagi kaum musl
terhadap orang Kristen Eropa sete g. Memberi hukuman mati kepada mereka semua se
lah keberhasilan menguasai balasan atas perbuatan tentara salib pada masa lalu
Yerussalem h. Tidak mengijinkan lagi kepada orang-orang K
Eropa untuk mengunjungi Yerussalem
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
4 A. Membiarkan mereka hidup dan menjamin keamanannya untuk
kembali ke eropa

xv
79

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 5 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 25. Perang salib bukanlah dasar dibenarkannya memerangi
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah lain karena perbedaan agama, karena peperangan sang
pengaruhi oleh……
Indikator Soal : e. Perbedaan suku bangsa
Menjelaskan sikap f. Kepentingan politik
terhadap orang Kristen Eropa sete g. Perbedaan ras dan warna kulit
lah keberhasilan menguasai h. Perbedaan bahasa dan budaya
Yerussalem
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
5 B. Kepentingan politik

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 6 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 26. Dinasti Ayyubiyah berdiri pasa abad ke-12 yang mem
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah daerah kekuasaan berikut, kecuali…….
e. Mesir
Indikator Soal : f. Yaman
Menentukan yang bukan daerah k g. Diyar bakr
ekuasaan dinasti Ayyubiyah h. Baghdad
i.
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
6 D. Baghdad

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 7 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 27. Pembagian jabatan kekuasaan di masing-masing wi
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah Dinasti Ayyubiyah menggunakan system…….

xv
80

Menentukan yang e. Diserahkan kepada orang terbaik


bukan daerah kekuasaan dinasti A f. Kekerabatan
yyubiyah g. Pemilihan umum
h. Demokrasi
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
7 B. Kekerabatan

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 8 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 28. Meski beberapa daerah kekusaan di serahkan ke keraba
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah namun beberapa kota tetap di pimpin langsung
Sholahuddin Al-Ayyubi yaitu…..
e. Mesir, Damaskus, dan Aleppo
Indikator Soal : f. Mesir, homs, dan baitul maqdis
Menyebutkan kota g. Mesir, Yaman, dan Slnjar
yang tetap dipimpin langsung oleh h. Mesir, Kerak, dan Syam
Sholahuddin Al-Ayyubi
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
8 a. Mesir, Damaskus, dan Aleppo

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 9 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 29. Setelah Mesir dipimpin oleh Sholahuddin Al-Ayyubi
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah tahun 1171 menandakan berakhirnya masa kekuasaan ban
e. Abbasiyah
Indikator Soal : f. Fatimiyah
Menyebutkan kota g. Seljuk
yang tetap dipimpin langsung h. Idrisiyah
oleh Sholahuddin Al Ayyubi
PEDOMAN PENSKORAN

xv
81

No. Jawaban S
9 a. Fatimiyah

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 10 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 30. Musuh utama Sholahuddin Al-Ayyubi dimana mereka s
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah mengkhianati perjanjian damai dan menyulut pepera
adalah……
Indikator Soal : e. Bangsa Persia
Menyebutkan kota f. Tentara Tar-tar
yang tetap dipimpin langsung oleh g. Tentara Salib
Sholahuddin Al-Ayyubi h. Bangsa mongol
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
10 C. Tentara Salib

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :11 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 31. Karir politik Salahuddin Al-Ayyubi diawali saat d
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah diminta untuk membantu Khalifah Al-Adid di Mesir mel
pasukan salib, setelah sukses menang atas pasukan
Indikator Soal : sebagai imbalannya Khalifah Al-Adid memberikan ja
Menyebutkan kota penting. Jabatan apakah yang diberikan kepada Shalahud
yang tetap dipimpin langsung oleh Ayyubi……
Sholahuddin Al Ayyubi e. Perdana mentri
f. Penglima perang
g. Hakim agung
h. Pembantu khalifah
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
11 a. Perdana mentri

xv
82

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :12 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 32. Shalahuddin Al-Ayyubi lahir di Tikrit, Irak pada tahun
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah M. selain mendapat pendidikan agama dari aya
Shalahuddin Al-Ayyubi juga menerima pendi
Indikator Soal : keterampilan militer. Saat ia berkuasa dan mendirikan di
Menyebutkan kota ia menggunakan nama Al-Ayyubi yang dinisb
yang tetap dipimpin langsung oleh pada……………..
Sholahuddin Al-Ayyubi e. Ayahnya
f. Ibunya
g. Kakeknya
h. Pamannya
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
12 C. Kakeknya

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :13 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 33. Kiprah politik Shalahuddin Al-Ayyubi bersama pam
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah berawal pada bidang………
e. Kemiliteran
Indikator Soal : f. Perekonomian
Menyebutkan kota g. Pendidikan
yang tetap dipimpin langsung oleh h. Keagamaan
Sholahuddin Al-Ayyubi
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
13 a. Kemiliteran

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :14 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 34. Shalahuddin Al-Ayyubi adalah putra dari Najmuddin
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah Ayyub yang berasal dari daerah……..
e. Azerbaijan

xv
83

Indikator Soal : f. Kirgiztan


Menyebutkan daerah Sholahuddin g. Mosul, Irak
Al-Ayyubi h. Uzbekistan
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
14 a. Azerbaijan

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :15 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 35. Shalahuddin Al-Ayyubi adalah pahlawan Islam di
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah pertengahan yang dilahirkan pada tahun …………..
e. 1137 M/ 532 H
Indikator Soal : f. 1138 M/ 533 H
Menentukan kelahiran Shalahuddi g. 1139 M/ 534 H
n Al-Ayyubi h. 1140 M/ 535 H
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
15 a. 1137 M/ 532 H

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :16 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 36. Perdana mentri Mesir, Syawar pada masa dinasti Abba
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah dihukum mati karena merencanakan pembun
terhadap………
Indikator Soal : e. Shalahuddin Al-Ayyubi dan Assadudin
Menentukan kelahiran Shalahuddi f. Shalahuddin Al-Ayyubi dan Najmudin bin Yangk
n Al-Ayyubi g. Assadudin Syirkuh dan Najmudin bin Ayyub
h. Najmudi Yangki dan Najmudin bin Ayyub
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
16 a. Shalahuddin Al-Ayyubi dan Assadudin

Kompetensi Dasar : Nomor Soal :17 Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &

xv
84

Menganalisis dan mengevaluasi Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam


Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 37. Sholahuddin Al-Ayyubi ditunjuk oleh Khalifah Al
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah menjadi Perdana Mentri Mesir pada usia…………
e. 30 Tahun
Indikator Soal : f. 32 Tahun
Menentukan tahun Sholahuddin g. 42 Tahun
Al-Ayyubi merdana menjadi h. 45 Tahun
Mentri
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
17 B. 32 Tahun

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :18 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 38. Gubernur Suriyah yang membawa keluarga Sholahuddi
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah Ayyubi ke kancah Politik bernama……
e. Assadudin Syirkuh
Indikator Soal : f. Najmudin Zangki
Menentukan tahun Sholahuddin g. Al-Adid
Al-Ayyubi merdana menjadi h. Najmudin Al Hazbi
Mentri
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
18 B. Najmudin Zangki

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :19 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 39. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Dinasti Ayyu
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah tidak berbenturan dan berafiliasi dengan ke Khalifahan
Islam yaitu……….
Indikator Soal : e. Bani Umayyah
Menentukan tahun Sholahuddin f. Bani Abbasiyah
Al-Ayyubi merdana menjadi g. Dinasti Seljuk

xv
85

Mentri h. Dinasti Fatimiyah

PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
19 B. Bani Abbasiyah

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal : 20 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 40. Tokoh Besar Islam yang mendirikan Dinasti Ayu
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah bernama ………..
e. Assadudin Syirkuh
Indikator Soal : f. Al-Adid
Menentukan tokoh g. Sholahuddin Al-Ayyubi
besar yang mendirikan Dinasti Ayy h. Najmudin Zangki
ubiyah
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
20 C. Sholahuddin Al-Ayyubi

xv
KARTU SOAL SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTs Nurul Huda Gondol

Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam

Kelas / Semester :VIII / Genap

Tahun Pelajaran : 2021/2022

Penyusun :Monika Almayda Feron

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :1 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 21. Wilayah yang tidak termasuk dalam kekuasaan D
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah Ayyubiyah adalah..
e. Baghdad
Indikator Soal : f. Mesir
Menentukan yang bukan g. Syam
kekuasaan dinasti Ayyubiyah h. Yaman
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
1 A.Baghdad

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 2 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 22. Perang terbesar yang di hadapi tentara islam pim
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah Shalahuddin Al-Ayyubi sebelum mengepung banteng B
Maqdis adalah….
Indikator Soal : e. Perang Siffin
Menentukan perang terbesar f. Perang Hattin
sebelum mengepung banteng g. Perang Qadisiyah

77
78

baitul Maqdis h. Perang Yarmuk

PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
2 B.Perang Hattin

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 3 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 23. Perang salib yang cukup panjang berakhir setelah jatu
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah konstatinopel di tangan kesultanan Utsmananiyah
dipimpin oleh…..
e. Sultan Sulaiman Al-Qanuni
Indikator Soal :
Menentukan siapa pemimpin
f. Sultan Syaifuddin Al-Qutus
kesultanan Utsmaniyah setelah g. Sultan Jalaludin Akbar
jatuhnya Konstatinopel h. Sultan Muhammad Al-Fatih
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
3 B.Sultan Syaifuddin Al-Qutus

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 4 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 24. Sholahuddin Al-Ayyubi memegang tampuk kekuasaan se
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah 25 tahun dan akhirnya wafat dalam usia…
e. 56 tahun
Indikator Soal : f. 57 tahun
Mengingat sikap Sholahuddin Al- g. 58 tahun
Ayyubi h. 59 tahun
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
4 B.57 Tahun

xv
79

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 5 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 25. Saudara muda Sholahuddin Al-Ayyubi yang mem
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah kemampuan pengatur strategi yang berbakat dan e
adalah…..
Indikator Soal : e. As-Asraf
Menentukan f. Al-Kamil
siapa saudara pemuda yang memil g. Al-Adil I
iki kemampuan pengatur strategi h. Al Maqrib
yang berbakat dan Efektif
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
5 B.Al-Kamil

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 6 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 26. Sholahuddin Al-Ayyubi sangat baik dalam menjalankan
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah pemerintahan dinasti Ayyubiyah sehingga mendapat ju
dari Khalifah Al Mustadi yaitu……
Indikator Soal : e. Al-Amru li amirul mukminin
Mengingat sejarah berdirinya Dina f. Al-Muizz li Amiru mukminin
sti Ayyubiyah g. Al-Rofi li Ahsabul mukminin
h. Al-Hakam li Amirul mukminin
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
6 B. Al-Muizz li Amiru mukminin

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 7 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 27. Prestasi Sholahuddin A-Ayyubi dalam bidang M
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah adalah….
e. Menakhlukkan Baitul Maqdis
Menjelaskan prestasi Sholahuddin
f. Menguasai seluruh daratan eropa dan Asia
Al Ayyubi dalam bidang militer
g. Menakhlukkan Konstatinopel
h. Menaklukkan Kota Prancis

xv
80

PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
7 C. Menakhlukkan Konstatinopel

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 8 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 28. Usai mengakhiri perang salib dengan kesepakatan d
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah Shalahuddin Al-Ayyubi kemudian memindahkan
pemerintahan Dinasti Ayyubiyah ke…..
e. Aleppo
Indikator Soal : f. Damaskus
Mengingat daerah g. Mesir
kekuasaan Sholahuddin Al-Ayyubi h. Syam

PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
8 B.Damaskus

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 9 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 29. Baitul Maqdis adalah kota suci umat tiga agama yang te
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah di Yerussalem. Tiga agama tersebut, yaitu…
e. Islam, Hindu, Budha
Indikator Soal : f. Islam, Yhudi, Hindu
Menyebutkan tiga g. Islam, Nasrani, Budha
Agama yang terletak di h. Islam, Nasrani, Yahudi
Yerussalem
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
9 D. Islam, Nasrani, Yahudi

xv
81

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Memahami tentang sejarah Nomor Soal : 10 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
berdirinya dinasti Ayyubiyah MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Rumusan Soal :
Materi : 30. Salah satu jasa penguasa Ayyubiyah adalah ba
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah mendirikan Madrasah-Madrasah yang bermazhab…..
e. Maliki dan Hambali
Indikator Soal : f. Hanafi dan Hambali
Mengingat Salah satu jasa g. Hanafi dan Syafi’i
penguasa Ayyubiyah h. Syafi’I dan Maliki
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
10 A.Maliki dan Hambali

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :11 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 31. Setelah membebaskan banyak kota di sekitar Baitul M
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah akhirnya pasukan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mem
Baitul Maqdis pada tahun….
Indikator Soal : e. 582 H/1186 M
Menentukan tahun berapa Sholah f. 583 H/1187 M
uddin Al-Ayyubi g. 584 H/1188 M
berhasil memasuki Baitul Maqdis h. 585 H/1189 M
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
11 A.583 H/1187 M

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :12 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :

xv
82

Materi : 32. Setelah mengalahkan pasukan Salib yang menyerang


Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah Syam, Shalahuddin Al-Ayyubi kembali ke mesir
menyerahkan kepemimpinan Syam kepada…..
Indikator Soal : e. Asadudin Syirkuh
Mengingat kelahiran Sholahuddin f. Al-Khatiri
Al-Ayyubi g. Turansyah
h. Alamsyah
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
12 C. Turansyah

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :13 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 33. Sikap Shalahuddin Al-Ayyubi ketika akan membeb
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah baitul Maqdis yang masih dikuasai orang kafir adalah….
e. Melakukan serangan membabi buta
Indikator Soal : f. Melemparkan menjanik untuk menghancurkan kota
Menganalisis sikap Sholahuddin g. Menangkapi para penduduknya
AL-Ayyubi h. Mengedepankan upaya damai sebagai penghormatan
suci
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
13 D. Mengedepankan upaya damai sebagai penghormatan kota suci

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :14 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 34. Sikap yang ditunjukkan Sholahuddin Al-Ayyubi s
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah berhasil membebaskan Baitul Maqdis ad
kecuali…………..
Indikator Soal : e. Menjamin keamanan bagi penduduk kota
Menganalisis kiprah politik Sholah f. Membebaskan penglima perang musuh dan dipersila
uddin Al-Ayyubi meninggalkan kota baitul Maqdis
g. Menjadikan Baitul Maqdis pusat pemeritahan d
Ayyubiyah
h. Mempersilahkan orang Nasrani beribadah tanpa digang

xv
83

PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
14 C.Menjadikan Baitul Maqdis pusat pemeritahan dinasti Ayyubiyah

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :15 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 35. Kelompok Syiah yang selalu merong-rong b
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah memberontak kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi a
………
Indikator Soal : e. Asasin
Menganalisis Kelompok Syiah f. Hasyasyin
g. Hawariyun
h. Awaliyun
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
15 B.Hasyasyin

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :16 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 36. Kemenangan di depan mata pasukan Shalahuddin Al-A
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah hilang begitu saja setelah mereka terlena berebut
rampasan perang, sehingga pasukan salib melakukan sera
Indikator Soal : balik sehingga hampir membunuh Shalahuddin Al-Ay
Mengingat kejadian perang salib Kejadian tersebut berada di……
e. Iskandariyah
f. Gazza
g. Azqalan
h. Tel Thalqiah
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
16 C.Azqalan

xv
84

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :17 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 37. Tujuan utama Shalahuddin Al-Ayyubi berperang d
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah pasukan Salib adalah untuk membebaskan….
e. Baitul Makmur
Indikator Soal : f. Baitul Hikmah
Mengingat kejadian perang salib g. Baitul Maqdis
h. Baitul Haram
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
17 C.Baitul Maqdis

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :18 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 38. Raja-raja Eropa yang ditangkap oleh Shalahuddi Al-A
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah karena kalah perang di Marjaiun, Yordania ad
Kecuali………
Indikator Soal : e. Raja Tharablus
Mengingat kejadian perang f. Raja Hong
Marjaiun g. Raja Ricahrd de Catilon
h. Raja Bald Quin IV
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
18 A.Raja Tharablus

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal :19 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
39. Peralatan perang canggih yang dibawa oleh Raja Zair
Materi : membantu peperangan bersama ayahnya, Sholahuddin
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah Ayyubi adalah…..
e. Kendaraan berlapis besi dan Manja

xv
85

Indikator Soal : f. Tank dan pesawat tempur


Mengingat kejadian saat perang g. Manjanik dan pistol
canggih h. Granat dan Manjanik
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
19 A. Kendaraan berlapis besi dan Manjanik

Kompetensi Dasar : Buku Sumber : Arief Nur Rahman Al-Aziiz &


Menganalisis dan mengevaluasi Nomor Soal : 20 Ma’sumatun Ni’mah, Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Berdirinya Dinasti MTs, PT Penerbit Intan Pariwara.
Ayyubiyah Rumusan Soal :
Materi : 40. Akhlak dari Sholahuddin Al-Ayyubi yang terkenal,
Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiyah dikalangan umat muslim maupun Kafir adalah kecuali….
e. Beliau pemimpin yang bijaksana
Indikator Soal : f. Memiliki pasukan militer yang tangguh
Menjelaskan akhlak Sholahuddin g. Sangat hebat dalam memanah
Al-Ayyubi h. Memiliki sikap kesatria, santun dan pemaaf
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban S
20 C. Sangat hebat dalam memanah

xv
KUNCI JAWABAN SIKLUS I

NO SOAL JAWABAN
1. B
2. D
3. C
4. A
5. B
6. D
7. B
8. A
9. B
10. C
11. A
12. C
13. A
14. A
15. A
16. A
17. B
18 B
19. B
20. C

77
78

KUNCI JAWABAN SIKLUS II

NO SOAL JAWABAN
1. A
2. B
3. B
4. B
5. B
6. B
7. C
8. B
9. D
10. A
11. B
12. C
13. D
14. C
15. B
16. D
17. C
18 A
19. A
20. C

xv
DAFTAR NILAI PRA SIKLUS

Nilai
NO Nama L/P KKM Ket
Pra Siklus
1 Ahmad Alfian Rapsanjani L 60 40 TT
2 Akmal Maula L 60 70 T
3 Andika Putra L 60 65 T
4 Ayubi Firmansyah L 60 45 TT
5 Dina Agustin P 60 55 TT
6 Dzikri Pratama L 60 70 T
7 Firda Amelia P 60 50 TT
8 Ilham Feriyadi L 60 80 T
9 Jahria Hairunnisa P 60 55 TT
10 Meylita Najwa Humairoh P 60 45 TT
11 Milda Mariani P 60 60 T
12 Mistiyana Dewi P 60 35 TT
13 Nadia Aprilia Putri P 60 55 TT
14 Novi Aulia P 60 55 T
15 Noviyanti Azizah P 60 80 T
16 Perdiawan L 60 70 T
17 Rahmansyah Bimantara L 60 45 TT
18 Risya Halimatuz Zahra P 60 35 TT
19 Ryan Stiawan L 60 55 TT
20 Surya Geo Setiawan L 60 45 TT
21 Syifa Habzaqi P 60 40 TT
22 Vina Aditri Arianti P 60 50 TT
23 Yesika Istiqomah P 60 55 TT
24 Zaky Ramdani L 60 35 TT
25 Rifatur Rahman P 60 45 TT
Jumlah 1315 -
Rata-Rata 52,6 TT
N<KKM 7 -
N>KKM 18

77
78

DAFTAR NILAI SIKLUS I

Hasil
No Nama L/P KKM Siklus
Pra siklus Ket
I
1 Ahmad Alfian Rapsanjani L 60 40 60 T
2 Akmal Maula L 60 70 85 T
3 Andika Putra L 60 65 70 T
4 Ayubi Firmansyah L 60 45 45 TT
5 Dina Agustin P 60 55 75 T
6 Dzikri Pratama L 60 70 80 T
7 Firda Amelia P 60 50 55 TT
8 Ilham Feriyadi L 60 80 85 T
9 Jahria Hairunnisa P 60 55 55 TT
10 Meylita Najwa P 60 45 50 TT
11 Milda Mariani P 60 60 70 T
12 Mistiyana Dewi P 60 35 45 TT
13 Nadia Aprilia Putri P 60 55 70 T
14 Novi Aulia P 60 55 75 T
15 Noviyanti Azizah P 60 80 85 T
16 Perdiawan L 60 70 75 T
17 Rahmansyah Bimantara L 60 45 50 TT
18 Risya Halimatuz Zahra P 60 35 35 TT
19 Ryan Stiawan L 60 55 75 T
20 Surya Geo Setiawan L 60 45 50 TT
21 Syifa Habzaqi P 60 40 70 T
22 Vina Aditri Arianti P 60 50 65 T
23 Yesika Istiqomah P 60 55 70 T
24 Zaky Ramdani L 60 35 35 TT
25 Rifatur Rahman P 60 45 60 T
Jumlah 1590
Rata-rata 63,6
N<KKM 16
N>KKM 9

xv
79

DAFTAR NILAI SIKLUS II

Hasil
L/
No Nama KKM Pra Siklus Siklus
P ket
siklus I II
1 Ahmad Alfian Rapsanjani L 60 40 60 80 T
2 Akmal Maula L 60 70 85 100 T
3 Andika Putri L 60 65 70 80 T
4 Ayubi Firmansyah L 60 45 45 75 T
5 Dina Agustin P 60 55 75 80 T
6 Dzikri Pratama L 60 70 80 90 T
7 Firda Amelia P 60 50 55 80 T
8 Ilham Feriyadi L 60 80 85 100 T
9 Jahrio Hairunnisa P 60 55 55 75 T
10 Meylita Najwa Humairoh P 60 45 50 80 T
11 Milda Mariani P 60 60 70 80 T
12 Mistiyana Dewi P 60 35 45 70 T
13 Nadia Aprilia Putri P 60 55 70 85 T
14 Novi Aulia P 60 55 75 90 T
15 Noviyanti Azizah P 60 80 85 90 T
16 Perdiawan L 60 70 75 80 T
17 Rahmansyah Bimantara L 60 45 50 80 T
18 Risya Halimatuz Zahra P 60 35 35 50 TT
19 Ryan Stiawan L 60 55 75 80 T
20 Surya Geo Setiawan L 60 45 50 80 T
21 Syifa Habzaqi P 60 40 70 85 T
22 Vina Aditri Arianti P 60 50 65 80 T
23 Yesika Istiqomah P 60 55 70 85 T
24 Zaky Ramdani L 60 35 35 50 TT
25 Rifatur Rahman P 60 45 60 70 T
Jumlah 1,995
Rata-rata 79,8
N<KKM 23
N>KKM 2

xv
Lampiran Profile Sekolah

Profile Lembaga MTs Nurul Huda Gondol Singaraja-


Bali Tahun Pelajaran 2021/2022
A. Identitas Lembaga
1. Visi Madrasah:
Mewujudkan lulusan Madrasah yang :

”TERWUJUDNYA GENERASI YANG TAAT BERAGAMA, RUKUN,

CERDAS,DAN DISIPLIN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN INDONESIA YANG

BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG

ROYONG”

Indikator Visi :
a. Berprestasi di bidang akademik
b. Berprestasi di bidang ekstra kurikuler
c. Berakhlak mulia dan Taat menjalankan nilai-nilai ajaran Islam
d. Unggul dalam kompetisi melanjutkan ke jenjang pendidikan diatasnya
e. Unggul dalam IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi)
f. Unggul dalam siswa teladan (Ujian Nasional dan Ujian Madrasah)
g. Unggul dalam lomba KIR (Karya Ilmia Remaja)
h. Unggul dalam lomba olahraga / Seni
i. Unggul dalam lomba UKS, PMR dan Pramuka
j. Unggul dalam kedisiplinan
k. Unggul dalam kepedulian social
l. Unggul dari segi lingkungan madrasah yang nyaman dan kondusif untuk
Belajar, mendapat kepercayaan dari masyarakat luas
2. Misi Madrasah:
Untuk mencapai visi tersebut di atas, dirumuskan misi sebagai berikut:

77
78

a. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam.


b. Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan secara intensif,
efektif, dan efesien..
c. Meningkatkan prestasi siswa dalam bidang Akademik dan non akademik.
d. Meningkatkan pembinaan siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler
e. Mewujudkan kedisiplinan dan ketertiban siswa dalam kehidupan sehari-hari.
f. Meningkatkan kecerdasan siswa dalam bidang pengembangan dan
pemanfataan IPTEK
g. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan sesuai kebutuhan
h. Mempererat tali silaturrahmi
i. Membentuk siswa yang berkarakter dan berakhlakul karimah
3. Tujuan MTs Nurul Huda - Gondol
Secara khusus Madrasah bertujuan menghasilkan keluaran pendidikan yang
memiliki keunggulan dalam hal :
a. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sekolah yang
bercirikhas Islam
b. Nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
c. Wawasan Iptek yang mendalam dan luas.
d. Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan
serta memiliki kepribadian yang kokoh.
e. Kepekaan sosial dan kepemimpinan.
f. Disiplin yang tinggi dan ditunjang oleh kondisi fisik yang prima.
Sebagaimana yang dijabarkan dalam Tujuan Madrasah 4 Tahun ke depan :
a. Mengembangkan model pembelajaran yang mengintegrasikan Imtaq dan Iptek
sehingga unggul akan prestasi serta berwawasan kebangsaan
b. Menghasilkan pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan yang
professional dan memiliki sertifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing
c. Menghasilkan pencapaian standar sarana prasarana sesuai dengan standar
nasional pendidikan
d. Menghasilkan manajemen pengelolahan madrasah yang partisipatif dan
akuntabel sesuai dengan ketentuan standar nasional pendidikan
e. Memenuhi sistem penilaian sesuai dengan standar nasional pendidikan

xv
79

f. Memiliki sambungan internet dan sistem informasi dan manajemen (SIM) yang
handal
a. Menghasilkan berbagai macam strategi untuk penggalangan dana melalui
komite Madrasah.
4. KONDISI SAAT INI / KETERCAPAIAN TUJUAN SITUASIONAL
Pada Awal Tahun Pelajaran 2021/2022 ini MTs Nurul Huda Gondol baru
akan memulai kegitan pembelajaran dengan menggunakan sarana dan prasarana
MIN Gondol.
5. SASARAN / TUJUAN SITUASIONAL
Pada Akhir Tahun Pelajaran 2021/2022 diharapkan memperoleh :
a. Jumlah Rata-rata UKK diharapkan dapat memperoleh 7,50
b. Menduduki peringkat 3 besar dalam Olimpiade Matematika, IPA, IPS dan
Agama antar MTs se Kabupaten Buleleng
c. Aktif mengikuti kegiatan KIR di luar lingkungan madrasah
d. Mendapatkan Peringkat 3 besar dalam Jambore antar MTs se – Kabupaten
Buleleng
e. Dapat Tampil dalam lomba Porseni antar SLTP Tk. Kecamatan .
f. Mengikuti lomba Pramuka di Undiksha dan Kwaran
g. 90 % siswa/siswi MTs Nurul Huda Gondol taat menjalankan nilai-nilai ajaran
Islam (mampu membaca al Quran dengan tartil, hafal bacaan solat dan hafal
25 surat-surat pendek / juz Amma) .
h. Dapat membaca kitab kuning.
i. Memiliki Sarana dan Prasarana pendidikan..
6. HAMBATAN DAN PENANGGULANGANNYA
a. Keberadaan MTs Nuruk Huda yang baru berdiri perlu adanya terobosan
untuk meningktakan kepercayaan masyarakat..
b. Budaya belajar yang perlu ditingkatkan dikalangan siswa dan peningkatan
kegiatan
guru dalam mengajar .
c. Adanya peningkatan Sarana dan Prasarana Belajar siswa yang perlu menjadi
perhatian sedini mungkin .

xv
80

d. Terjalinnya kerjasama yang profesional dalam human relation dengan


memperhatikan rasa kekeluargaan dan memahami visi yang diemban.
e. Penataan Administrasi dan Pengarsipan untuk memudahkan data yang
dikembangkan.
f. Peningkatan Sumber daya manusia pada bidang Iptek perlu terus dimotivasi,
khususnya penguasaan teknologi komputer.
g. Pelayanan Strategi pembelajaran kepada siswa perlu dicarikan ide-ide
inovatif dan perlu adanya pelatihan serta pemberdayaan pengendalian mutu
Madrasah .

xv
81

STRUKTUR ORGANISASI MTs NURUL HUDA -


GONDOL
KETUA YAYASAN NURUL IMAN GONDOL

BAHTARIM WIJAYA

KEPALA MADRASAH

SUPIANTO, S.Pd.I

KETUA KOMITE KEPALA TATA USAHA

M. HUSNAN S.Ag, M. LAILA NISWATIN

Pd. I

WAKIL KEPALA MADRASAH

URUSAN URUSAN URUSAN

SAPRAS& HUMAS KURIKULUM KESISWAAN

WAHYU HIDAYAT S.Pd TRI ANDINY, S.Pd MOHAMAD

FAHALA S.Pd

WALI KELAS GURU MATA GURU

PELAJARAN PEMBIMBING
xv
82

SISWA/SISWI

7. DATA MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HUDA - GONDOL


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
a. Identitas Madrasah
1. Nama : Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda-Gondol
2. Nomor Statistik : 121251080009
3. Status Madrasah : Swasta
4. Tahun Penegerian :-
5. SK Penegerian :-
6. Alamat: : Jl. Raya Seririt-Gilimanuk Km. 22 Telp. -
Desa : Penyabangan
Kecamatan : Gerokgak
Kabupaten : Buleleng
Propinsi : Bali
Kode Pos : 81155
7. Nomor Rekening Mdr. : 4753-01-012150-53-9
8. Nomor Kode Anggaran :-
9. K5PN :-

xv
83

b. Identitas Kepala Madrasah dan Wakil Kepala

1. Kepala Madrasah
1. Nama : Supianto, S.Pd.I
2. Tempat, Tgl. Lahir : Penyabangan, 10 September 1983
3. Pendidikan Terakhir : S1 PAI
4. NIP. :-
5. Pangkat, Gol., TMT : Penata Muda Tk.I III b, 30 Desember 2011
6. Jabatan : Kepala Madrasah
7. SK Penetapan Kepala : Kepala MTs NURUL HUDA - GONDOL
Nomor : 003/YY-NI/IV/2016
Tanggal : 18 April 2016
TMT : 1 Juli 2004
8. Pengalaman Jabatan :
9. Pengalaman Organisasi Profesi: -
Pelatihan yang pernah diikuti :

T LAMA

A PELATIHAN

H NAMA PELATIHAN (Jam)

2 Diklat Guru Mata Pelajaran

0
100 Jam
0

2 Diklat DDTK 42 Jam

xv
84

T LAMA

A PELATIHAN

H NAMA PELATIHAN (Jam)

2 Diklat DDTK

0
44 Jam
1

Ketenagaan

Keadaan Guru Tidak Tetap (GTT)

Nama Pendidikan Tugas Tugas


No.
Tanggal Lahir Terakhir Mengajar/kelas Tambahan

1 2 3 4 5

1. Supianto, SI PAI Pendidikan Kepala

S.Pd.I Agama Madrasah

Penyabangan,

xv
85

Nama Pendidikan Tugas Tugas


No.
Tanggal Lahir Terakhir Mengajar/kelas Tambahan

1 2 3 4 5

10 September

1983

2. Tri Andiny, S1 Fisika IPA Waka

S.Pd Kurikulum

Gondol,

18Desember

1994

3. Muhamad S1 PJOK Waka

Fahala,S.Pd Pendidikan Kesiswaan

Tegal,14 Sosial

Mei1980

4. Sulistiawati, S1 Bhs. Indo Wali Kelas

S.Pd Pendidikan

Geresik,14 Biologi

April1983

5. Raudhatul S1 PKN PKN Wali Kelas

Jannah,S.Pd

Gerokgak,17

Juli 1994

6. Jannatul S1 PAI Aqidah Akhlaq Wali Kelas

xv
86

Nama Pendidikan Tugas Tugas


No.
Tanggal Lahir Terakhir Mengajar/kelas Tambahan

1 2 3 4 5

Aini,S.Pd

Singaraja,28

Desember

1994

7. Winda S1 PAI Fiqih Wali Kelas

Pratiwi,S.Pd

Gondol,30

Desember

1994

8. Wahyu S1 IPA Wali Kelas

Hidayat,S.Pd Pendidikan

Seririt,01 Juni Biologi

1995

9. Siti Wahyuni S1 SE Bhs. Inggris

Pejarakan,19

September

1996

10. Riska S1 Bhs Indonesia Wali Kelas

Hidayanti Pendidikan

Patas, 25 Sasra dan

xv
87

Nama Pendidikan Tugas Tugas


No.
Tanggal Lahir Terakhir Mengajar/kelas Tambahan

1 2 3 4 5

April 1997 bhs

Keadaan Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap

P n

a d

N n i
Te
a g d J
mp
m k i A
at/
a a k B
N Tan
t a A
o gga
/ , n T
l
N A
Lah
I G T N
ir
P o e

l r

. a

xv
88

1 H - Go S B

. j ndo 1 e

. l, n

M 05 d

u Des a

r em h

l ber a

i 197 r

y 8 a

2 L - Pat S K

. a as, M e

i 06 A p

l Ma a

a ret l

199 a

N 6

i T

xv
89

s a

w t

a a

i U

n s

4 Z - Ka S S

. u mp 1 t

l ung a

k Sin f

a du, T

r 07 a

n Agu t

a stus a

i 198

n 9 U

, s

S a

. h

T a

xv
90

5 E - Go D S

. r ndo t

w l, I a

i 20 I f

n Feb I T

rua a

F ri t

i 199 a

t 6

r U

i s

a a

d h

i a

xv
91

Keadaan Murid

1. Keadaan murid dari tahun ke tahun

K K
K
Tahun el el Ju
el
Pelajar as as mla
as
an VI VI h
IX
I II

2020/ 51 40 23 114

2021

2021/ 55 51 44 150

2022

2.Penerimaan siswa baru dan Asal Sekolah

T SD T
SDS MIN MIS
a N O

xv
92

h T

u A

n L

e J J J J

l L P M L P M L P M L P M

a L L L L

2 1 5 6 7 0 7 1 1 3 0 1 1 5

0 8 9 7 1

xv
93

3. Rombongan Belajar Siswa Tapel 2021/2022

KELAS VII L P JML

A 11 16 27

B 12 16 28

JUMLAH 23 32 55

KELAS VIII L P JML

A 12 13 25

B 12 14 26

JUMLAH 24 27 51

KELAS IX L P JML

A 11 11 22

B 13 9 22

JUMLAH 24 20 44

JUMLAH TOTAL 71 79 150

Keadaan Sarana dan Prasarana

Ruang Ju L Bu Ju

ml u ku ml

ah a ah

xv
94

Teori/k 3 1 Ju 50

elas bu 3 du

ah 5 l

Bu

m ku

Laborat 0 0 Ju 10

orium bu m ml 0

2
IPA ah ah

Bu

ku

Perpust 1 4 Bu 10

akaan bu 5 ku 0

ah Pa

m ke

2
t

xv
95

WC/Ka 3 3

mar bu 0 Luas tanah

Mandi ah keseluruhan :

m 1630 M2

Aula 0 0

bu

ah m

Lap. 1 6

Upacar bu 0

a ah 0

Ruang 1 4

Kepala bu 5

Sekolah ah

xv
96

Ruang 1 4

TU bu 5

ah

Ruang 1 4

Guru bu 5

ah

Ruang 0 0

Tamu bu

ah m

Kantin 1 6

bu

ah m

Ruang 0 0

Koperas bu

i ah m

xv
97

Ruang 0 0

UKS bu

ah m

Ruang 0 0

OSIS bu

ah m

Keadaan Orang Tua Siswa

J J i J

u u n u

m m g m

l l k l
Penghasila
Pekerja a a a a
n/
an h h t h
Bulan (Rp)
P

( ( e (

% % n %

) ) d )

Pegawai 0 Rp. 2 juta 0 S 0

xv
98

Negeri , s.d 3 juta , 1 ,

3 3 3

TNI/POL 0 Rp. 3 juta 0 S 0

RI , s.d 4 juta , 1 ,

1 1 1

Karyawa 3 Rp. 1,5 Juta 3 S 3

n 0 s.d 2 juta 0 1 0

Swasta

Petani 4 Rp. 700 rb 4 S 4

0 s.d 1 juta 0 M 0

Pedagan 1 Rp. 500 rb 1 S 1

g Swasta 0 s.d 800 rb 0 M 0

Nelayan 1 Rp. 500 rb 1 S 1

9 s.d 700 rb 9 M 9

, , P ,

6 6 6

Lain-lain - -

Anggaran Sekolah (Sesuai RAPBS)

Tahu Pemeri Orang Jumlah

n ntah Tua/Masy (Rp)

xv
99

Angg (Rp) .(Rp)

aran

Kerja

2016 BOS sama -

kemitraan

Kerja

2017 BOS sama -

kemitraan

Kerja
45.000.
2018 BOS sama
0000
kemitraan

Kerja
94.000.
2019 BOS sama
000
kemitraan

Kerja 114.000

2020 BOS sama .000

kemitraan

Kerja
103.400
2021 BOS sama
.000
Kemitraan

Tingkat Kelulusan Siswa

TAH TER T L PROS

xv
100

UN DAF E U ENTA

PEL TAR R L SE

AJA U U

RAN J S

201 32 3 3 100%

9/20 2 2

20

202 23 2 2 100%

0/20 3 3

21

8. TATA TERTIB GURU DAN KARYAWAN


1. Setiap guru dan karyawan wajib hadir setiap hari kerja ke Madrasah mulai jam
pertama ( 07.15) s/d jam terakhir ( 14.00) Wita, walaupun pada hari itu tidak
ada jam mengajar bagi guru .
2. Setiap guru dan karyawan wajib melakukan absensi secara Manual setiap
datang dan sesaat sebelum pulang kerja .
3. Apabila tidak bisa menjalankan tugas, maka sebelumnya harus meminta
pertimbangan Kepala Madrasah dan mengajukan permohonan izin secara
tertulis.
4. Apabila tidak bisa menjalankan tugas karena sakit, maka yang bersangkutan
harus mengajukan izin tertulis dilampiri surat keterangan sakit dari dokter.
5. Setiap hari senin semua guru dan karyawan wajib mengikuti uapacara bendera
dan menandatangani Daftar Hadir Upacara.
6. Setiap guru dan karyawan dalam menjalankan tugasnya harus berorientasi pada
pencapaian visi, misi dan tujuan Madrasah .

xv
101

7. Setiap mengajar guru wajib membawa Program Pengajaran ( Silabus, Rencana


Pengajaran dsb.) yang sudah ditanda tangani oleh kepala Madrasah serta
mengisi Jurnar Kelas.
8. Guru tidak dibenarkan meninggalkan kelas saat pelajaran yang bersangkutan
masih berlangsung.
9. Karyawan wajib bekerja sesuai dengan uaraian tugas masing-masing dan tugas
di luar itu yang diberikan oleh atasannya.
10. Guru dan karyawan wajib mengenakan pakaian yang bersih dan sopan dengan
ketentuan sbb:
a. Hari Senin : Kemeja Putih, Bawahan Hitam

b. Hari Selasa : Kemeja Putih, Bawahan Hitam

c. Hari Rabu : Batik Pendis

d. Hari Kamis : Pakaian Muslim

e. Hari Jum'at : Pakaian Olahraga

f. hari Sabtu : Batik Bebas

Khusus untuk perempuan mengenakan Busana Muslimah


11. Guru dan karyawan berkewajiban menjaga 6 K di lingkungan sekolah bersama-
sama dengan siswa.
12. Guru dan Karyawan tidak dibenarkan meninggalkan lokasi Madrasah tanpa
seizin Kepala Madrasah atau Kepala Tata Usaha.
13. Antar sesama guru dan Karyawan wajib memelihara nilai-nilai kekeluargaan,
saling menghormati dan menghargai.

xv
TENTANG PENULIS
Monika Almayda Feron, nama lengkap seorang
perempuan yang kerap disapa alma almon. terlahir
dari keluarga yang cukup sederhana. Dia
dilahirkan pada tanggal 30 Juni Tahun 2000
tepatnya di Pulau Bali. Penulis merupakan anak
pertama dari 2 saudara dari seorang ibu yang
bernama Libriana. Semasa hidup, penulis
memiliki prinsip bahwa hidup harus terus bergerak
secara produktif. Agar menjadi sejarah pada
kehidupan di hari-hari mendatang. Karena ketika
diam, tidak akan pernah berarti apa-apa.
Dia memulai pendidikannya dari jenjang Taman Kanak Kanak
(TK) tepatnya TK Fathahillah Gondol. Pendidikan dasar penulis
diselesaikan pada tahun 2012 di MI Nurul Huda Gondol. Setelah
menyelesaikan pendidikan di MI Nurul Huda Gondol, Kemudian
penulis hijrah dari tanah kelahiran menuju kota santri untuk
melanjutkan studinya di SMP Ibrahimy 3. Setelah itu, penulis
melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Ibrahimy. Setelah itu,
penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Ibrahimy Fakultas
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam sekaligus menjadi
santri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
Selanjutnya, penulis bisa dijumpai melaluli akun media sosialnya . yuk
berkenalan 
Fb : Alma Almon
IG: Alma_almon

77
77

Anda mungkin juga menyukai