Anda di halaman 1dari 1

Kisah Singkat Isra Miraj

Peristiwa ini diceritakan dalam berbagai hadist. Dalam buku Isra Mi’raj milik Al-
Asqalani dan As-Suyuti (2008:1) dijelaskan secara singkat berdasarkan hadist Muslim,
peristiwa ini bermula ketika Nabi Muhammad SAW dibawakan buraq – sejenis hewan
berwarna putih yang langkah kakinya sejauh matanya memandang. Rasulullah
kemudian mengendarainya ke Baitul Maqdis dan masuk ke Masjidil Aqsha untuk
mendirikan shalat sebanyak dua rakaat.
Setelah keluar, Malaikat Jibril a.s. membawakan Rasulullah segelas arak dan susu,
maka Rasulullah memilih susu. Jibril pun berkata “Engkau telah memilih fitrah.”
Selanjutnya Rasulullah bersama Jibril naik ke langit pertama dan bertemu dengan nabi
Adam a.s. Rasulullah kembali naik ke langit kedua dan bertemu dengan dua orang
sepupunya, yaitu Isa a.s dan Yahya a.s. Perjalanan berlanjut ke langit ketiga dan
Rasulullah bertemu dengan Yusuf a.s. Kemudian Rasulullah naik lagi hingga langit
keempat dan bertemu dengan Idris a.s. Rasulullah pun naik lagi ke langit kelima dan
bertemu dengan Harun a.s. Setelah itu naik lagi hingga ke langit keenam lalu bertemu
dengan Musa a.s. Rasulullah naik hingga langit ke tujuh di mana Ia bertemu dengan
Ibrahim a.s yang sedang menyandarkan punggungnya pada Baitul Ma’mur.
Kemudian Jibril membawa Rasulullah ke (pohon) Sidratul Muntaha. Allah SWT pun
memberi wahyu yang mewajibkan umat muslim untuk sholat lima puluh kali dalam
sehari semalam. Kemudian Rasulullah turun dan bertemu dengan Musa a.s. yang
bertanya “Apakah yang diwajibkan oleh Tuhanmu kepada umatmu?”, Rasulullah
menjawab “Lima puluh kali shalat dalam sehari semalam.” Dia berkata, “Kembalilah
menemui Tuhanmu dan mintalah keringanan kepada-Nya. Sebab umatmu tidak akan
mampu melakukan hal itu. Aku telah menguji Bani Israil.” Kemudian Nabi Muhammad
SAW kembali kepada Allah SWT. Hal itu terus terjadi beberapa kali, Rasulullah berbalik
antara Allah dan Musa a.s hingga Allah SWT mengurangi jumlahnya menjadi lima
shalat.
Ketika Muhammad kembali ke Musa, Ia berkata, “Umatmu tidak akan mampu
melakukan itu. Kembalilah menemui Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi.”
Kemudian Rasulullah membalas, “Aku telah berulang kali menemui Tuhanku, aku
merasa malu terhadap-Nya.”

Anda mungkin juga menyukai