Anda di halaman 1dari 13

lOMoARcPSD|22845214

Makalah Ekonomi 6

Hedon (Ssekolah Menengah Atas Negeri 10 Fajar Harapan)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)
lOMoARcPSD|22845214

MAKALAH EKONOMI
“ALAT PEMBAYARAN TUNAI DAN NON TUNAI”

DISUSUN OLEH :
1. Firdha Razak (13)
2. Genta Wardana (14)
3. Linuria Nurul Arini (19)
4. Radit Rangga Saputra (27)
5. Sendri Yunato Santori (30)
6. Tia Veronika Hutagalung (34)

KELAS X-J

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TERBANGGI


BESAR TAHUN AJARAN 2021/2022

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


BAB
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pembayaran merupakan salah satu aktivitas penting pada setiap transaksi dalam kegiatan
ekonomi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, semakin banyak dan semakin
besarnya nilai transaksi serta risiko, dibutuhkan adanya sistem pembayaran dan alat
pembayaran yang cepat, lancar dan aman. Keberhasilan sistem pembayaran akan dapat
mendukung perkembangan sistem keuangan dan perbankan. Sebaliknya ketidaklancaran atau
kegagalan sistem pembayaran akan memberikan dampak yang kurang baik pada kestabilan
perekonomian.
Selanjutnya pada bab ini kita akan membahas tentang sistem pembayaran yang meliputi
sejarah perkembangan sistem pembayaran, peran dan tugas Bank Indonesia dalam sistem
pembayaran dan Alat pembayaran yang meliputi Alat pembayaran tunai dan alat pembayaran
non tunai.
Betapa pentingnya peranan sistem pembayaran bagi suatu perekonomian. Pentingnya
sistem pembayaran bagi perekonomian secara sederhana dapat dianalogikan ibarat saluran
darah dalam tubuh manusia, dan tubuh manusia diibaratkan sebagai perekonomian. Jika
peredaran darah melalui saluran tersebut lancar, maka darah yang berisi energi dan zat yang
dibutuhkan akan tersalurkan keseluruh organ tubuh dengan baik, sehingga orang akan sehat.
Demikian pula sistem pembayaran. Adanya mekanisme sistem pembayaran yang dapat
berjalan dengan lancar akan berpengaruh terhadap maju-mundurnya ekonomi suatu negara.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui alat pembayaran tunai.
2. Untuk mengetahui alat pembayaran non tunai
1.3 Manfaat
1. Mengetahui alat pembayaran tunai.
2. Mengetahui alat pembayaran non tunai.

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pembayaran
Pada tingkat yang paling dasar, Sistem Pembayaran adalah suatu cara yang disepakati
untuk mentransfer suatu nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi.
Pembayaran ini terjadi setiap hari, melibatkan ribuan transaksi ekonomi yang beraneka
ragam, seperti seperti jual beli barang dan jasa, pembelian dan pelunasan kredit, melibatkan
miliaran rupiah dengan berbagai alat pembayaran seperti pembayaran tunai dengan uang
kartal, Cheque, Bilyet Giro, Wesel dan lain-lain.

Gambar 1.1 Kegiatan pemindahan kepemilikan barang/jasa


Sumber : BANK INDONESIA
Secara etimologi, kata sistem berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systemo”, sedangkan
dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “System” yang mempunyai satu pengertian yaitu
sehimpunan komponen atau bagian yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan
satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Lalu apa itu sistem pembayaran? Pengertian sistem
pembayaran yang lebih lengkap sebagaimana definisi sistem pembayaran menurut UU
No.23/1999 tentang Bank Indonesia pasal 1 angka 6:
“Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan
untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi”.
Sistem Pembayaran adalah tata-cara atau prosedur yang saling berkaitan dalam
pemindahan sejumlah nilai uang (alat pembayaran) dari satu pihak ke pihak lain yang terjadi
karena adanya transaksi ekonomi. Adapun tata-cara atau prosedur yang digunakan dalam
pemindahan dana ini bermacam-macam dari cara-cara yang paling sederhana sampai dengan
sistem pemindahan nilai uang secara elektronik seperti saat ini. Tentu saja dalam sistem
pembayaran ini akan melibatkan berbagai lembaga sebagai perantara yang memberikan jasa
dalam hal penyelesaian pembayaran tersebut.
Secara garis besar, sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem
pembayaran tunai dan sistem pembayaran non tunai.

a. Sistem Pembayaran Tunai


Sistem pembayaran tunai sudah dilakukan sejak ditemukannya uang sebagai
alat pembayaran tunai. Sistem pembayaran tunai biasanya terjadi diantara kedua beah
pihak, baik individu, kelompok, lembaga, maupun Negara. Sistem pembayaran tunai
sudah sering terjadi seperti saat siswa/I membeli jajanan dikantin, murid yang
membeli buku dan pena di koperasi sekolah dan saat Ibu membeli kebutuhan rumah
dipasar.

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


Gambar 1.2 Instrumen pembayaran uang tunai berupa uang kartal.
Sumber : gurupendidikan.co.id
b. Sistem Pembayaran Non Tunai
Secara umum, transaksi pembayaran nontunai memiliki dua arus proses: aliran
instrument fisik dan aliran dana. Kedua arus dapat berbeda dalam waktu dan arah.
Berdasarkan aliran pembayarannya, alat-alat pembayaran tersebut dapat di
kelompokkan kedalam alat pembayaran untuk credit transfer dan alat pembayaran
untuk debit transfer.
Credit transfer adalah perintah penempatan dana dari pengirim ke penerima
melalui jalur transfer dana dari bank pengirim ke bank penerima dan dimungkinkan
melalui bank lain sebagai intermediary.

Gambar 1.3 Instrumen pembayaran nontunai (Kartu Kredit)


Sumber : pilihkartu.com
Debit transferi adalah sistem transfer dana dimana pemerintah debit transfer
dibuat atau diotorisasi oleh pihak yang memiliki dana. Pihak yang memiliki dana
(payer) akan melakukan pengiriman dana tersebut kepada pihak yang akan menerima
dan (payee) untuk kemudia dicairkan di Bank payee. Selanjutnya bank payee

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


mengkliringkan perintah transfer debit tersebut kelembaga kliring (saat ini di Bank
Indonesia) untuk menagihkan dana payer.

Gambar 1.4 Instrumen pembayaran nontunai (Kartu Debit)


Sumber : pilihkartu.com
2.2 Alat Pembayaran
Perkembangan metode alat pembayaran saat ini sudah semakin pesat. Jika waktu
zaman dahulu system pembayaran masih berupa system barter, namun pada masa sekarang
pembayaran bisa dilakukan dengan mata uang, bahkan dengan menggunakan mata uang
elektronik.
Sejauh ini, hampir setiap orang dipastikan memahami alat pembayaran, yaitu alat
yang dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pembayaran dalam berbagai hal. Alat
pembayaran adalah media yang digunakan untuk melakukan berbagai macam transaksi. Ada
dua macam alat pembayaran, yaitu tunai dan nontunai.
a. Alat Pembayaran Tunai
Jenis alat pembayaran yang pertama adalah jenis alat pembayaran tunai.
Pembayaran tunai adalah pembayaran yang sudah lama sekali dilakukan oleh
manusia. Fungsi alat ini adalah guna melakukan berbagai transaksi proses jual
beli.
Selain itu, pembayaran tunai adalah pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan mata uang tunai. Terkait hal ini, uang adalah alat pembayaran yang
paling awal dan paling pertama dilakukan oleh umat manusia. Untuk di
Indonesia, mata uang yang diciptakan oleh Bank Indonesia adalah Rupiah.
Berbagai jenis uang kertas dan uan logam dikeluarkan oleh pemerintah dari
tahun ke tahun, ada yang ditarik dari peredaran dan diganti dengan bentuk atau
model baru. Berikut gambar uang kertas dan uang logam yang sering kita
gunakan sehari-hari.

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


Gambar 1.5 Alat pembayaran tunai yang sering kita gunakan
sehari-hari
Sumber : b-pikiran.cekkembali.com
b. Alat Pembayaran Non Tunai
Pastilah tidak ada yang asing dengan alat pembayaran
nontunai ini. Salah satu bentuk alat pembayaran nontunai yang
sering kita pakai adalah ATM. ATM merupakan salah satu bagian
dari uang elektronik. Lalu, apakah pengertian alat pembayaran
nontunai itu? Alat pembayaran nontunai merupakan metode
pembayaran atas barang dan jasa yang tidak melibatkan
pertukaran uang tunai. Namun, menggunakan uang nontunai
seperti giro, cek, uang elektronik, dll. Untuk di Indonesia sendiri,
kewenangan untuk membuat giro ada pada seluruh bank,
kecuali Bank Indonesia.
Pembayaran nontunai disebut juga dengan istilah cashless.
Seiring perkembangan zaman, sistem pembayaran non tunai
makin diminati karena dianggap sangat praktis dan aman dalam
bertransaksi. Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan
semakin lazim dipakai masyarakat. Kenyataan ini
memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayaran nontunai
yang dilakukan bank maupun lembaga selain bank (LSB), baik
dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring maupun
system penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan
dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran
nontunai dengan nilai besar diselengarakan Bank Indonesia
melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement), dan
sistem kliring.

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


Sebelum membahas jenis-jenis alat pembayaran nontunai,
perlu diketahui dulu dampak positif dan negatifnya. Berikut ini
dampak positif dan negatif menggunakan alat pembayaran
nontunai.

Dampak Positif
1. Transaksi Lebih Cepat
Pembayaran nontunai dapat mempermudah kita dalam
melakukan transaksi karena dapat diakses dimana dan
kapan saja.
2. Lebih Aman
Dengan menggunakan alat pembayaran nontunai,
seseorang tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam
jumlah besar yang mungkin bisa mengundang risiko
pencurian atau perampokkan.
3. Mempermudah Mengatur Keuangan
Beralih kea lat pembayaran nontunai bisa membantumu
lebih disiplin dalam mengatur keuangan. Sebab, kamu
bisa langsung mengalokasikan anggaran selama sebulan
penuh.
4. Pemasukan dan Pengeluaran Tercatat
Dengan menggunakan transaksi nontunai, pemasukan dan
pengeluaran bulananmu akan lebih rapi tercatat oleh
bukti pembayaran dari tiap transaksi yang kamu lakukan
Dampak Negatif
1. E-Money Dapat Memicu Inflasi
Inflasi pada dasarnya merupakan indicator, dari perubahan yang terjadi
karena harga-harga barang yang terus meningkat, atau turunnya nilai uang.
Inflasi dalam suatu Negara perlu dikontrol. Jika tidak, akan terjadi
ketidakseimbangan ekonomi yang mengancam stabilitas Negara.
Umumnya, inflasi dapat terjadi karena empat factor. Keempat factor
tersebut adalah tingginya permintaan bertambahnya uang yang beredar,
kenaikan biaya produksi, serta adanya ketidakseimbangan antara
penawaran dan permintaan. Sekilas dari penjelasan tersebut, uang
elektronik tak dapat disebut menjadi penyebab inflasi secara langsung
Meskipun demikian, ternyata maraknya e-money tetap bisa mempengaruhi
terjadinya inflasi. Terutama apabila nilai e-money tidak sama dengan uang
tunai. Bank Indonesia terus mengatur agar nilai e-money tak lebih kecil
atau lebih besar dari uang tunai. Penambahan atau penyusutan nilai pada
barang akan memicu inflasi.
2. Pengaruh Uang Elektronik pada Jumlah Uang yang Beredar
Uang elektronik sebenarnya termasuk dalam kategori uang giral . Jumlah
uang yang beredar di masyarakat tidak akan terpengaruh oleh uang

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


elektronik apabila ada regulasi yang baik dari pemerintah. Karena regulasi
yang baik akan mencegah adanya penurunan atau peningkatan nilai barang
yang dibeli dengan uang elektronik
3. Dampak Uang Elektronik terhadap Permintaan Uang Tunai
Tingginya penggunaan uang nontunai di masyarakat, akan mempengaruhi
turunnya permintaan terhadap uang tunai. Meskipun demikian,
pertumbuhan ekonomi akan semakin baik, dan masyarakat akan lebih
lancar dalam melakukan konsumsi.

4. ATM yang punah.


Ini bukanlah hal yang mustahil. Kejadian serupa telah terjadi beberapa
tahun silam di mana warung telekomunikasi atau wartel tergerus kehadiran
telepon genggam yang makin mudah didapatkan. Selain itu, warung
internet alias warnet pun semakin sepi karena masyarakat bisa
menggunakan smartphone mereka untuk menjelajah internet dan bermain
game. Pun demikian dengan ATM, saat masyarakat sepenuhnya
menggunakan e-money maka tidak ada lagi yang akan menggunakan ATM
untuk transfer, menarik uang, atau menyetor uang.

Jenis-Jenis Alat Pembayaran Non Tunai


1. Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan contoh alat pembayaran non tunai yang
dikeluarkan oleh bank dengan sistem hutang. Total transaksi yang Anda
lakukan dengan kartu ini nantinya akan diakumulasikan dalam jangka
waktu tertentu, misalnya sebulan.
2. Kartu Debit
Kartu debit adalah jenis alat pembayaran non tunai dalam bentuk saldo
yang diterbitkan oleh pihak bank di tempat Anda menabung rekening.
Biasanya, beberapa kartu debit mempunyai batasan tertentu dalam setiap
transaksi.
3. Kartu Prabayar
Berbeda dengan kartu debit maupun kredit, kartu prabayar tidak
mempunyai sistem utang dan juga tidak terkait dengan rekening bank.
Kartu prabayar memiliki saldo minimum hingga Rp0, sehingga ketika
kartu tersebut kosong, Anda bisa memilih untuk mengisi ulang atau
menghentikan pemakaiannya tanpa ada denda.
4. Cek
Cek merupakan contoh alat pembayaran non tunai berbentuk kertas,
sebagai surat perintah kepada bank untuk mencairkan dana dalam jumlah
tertentu atas nama nasabah maupun nama lain yang tertera dalam cek.
5. Giro

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


Sama halnya dengan cek, giro juga menjadi surat perintah kepada pihak
bank. Yang membedakan antara keduanya adalah giro tidak digunakan
untuk mencairkan dana, melainkan untuk memindahkan dana dari
rekening satu nasabah ke rekening nasabah yang lain.
6. E-money
Jenis alat pembayaran non tunai berbentuk elektronik ini kerap dikenal
sebagai electronic money (e-money). Umumnya, e-money yang sering
digunakan dapat berbentuk kartu maupun server. Misalnya, kartu FLAZZ,
BRIZZI, Go-Pay, OVO, dan Dana.

7. Nota Kredit
Nota kredit adalah surat yang digunakan oleh nasabah untuk mengirim dan
memindahkan uang non tunai ke rekening lain dengan metode kliring.
Jenis alat pembayaran non tunai yang satu ini biasanya dilakukan untuk
transaksi dengan nominal besar.
8. Nota Debit
Biasanya, nota debit digunakan untuk menagih hutang para nasabah
dengan nominal dan jangka waktu yang telah ditentukan. Selain itu, nota
debit juga dimanfaatkan sebagai keperluan transaksi antar perusahaan.

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembayaran adalah perpindahan hak atas nilai antara pihak pembeli dan pihak penjual
yang secara bersamaan terjadi perpindahan hak atas barang atau jasa secara berlawanan.
Perkembangan Sistem Pembayaran diawali dari sistem Sistem Pertukaran Barter,
Uang Logam, Uang Tanda, Uang Kertas, Uang Giral,
Peran Sistem Pembayaran dalam Perekonomian adalah menjaga stabilitas keuangan
dan perbankan, sebagai sarana transmisi kebijakan moneter serta sebagai alat untuk
meningkatkan efisiensi ekonomi suatu negara.
Kewenangan Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran adalah menetapkan
kebijakan, mengatur, melaksanakan, dan memberi persetujuan, perizinan dan pengawasan
atas penyelenggaraanjasa sistem pembayaran.
Dalam penyelenggaraan system pembayaran non tunai bank Indonesia memiliki ada
beberapa penyelenggaraan diantaranya:
a. Cek (Cheque) adalah surat perintah pembayaran tidak bersyarat untuk membayarkan
sejumlah uang yang tertulis pada cek kepada orang yang namanya tertera pada cek.
b. Bilyet Giro adalah surat perintah pembayaran bersyarat kepada bank penerbit untuk
memindahbukukan sejumlah dana kepada pihak penerima yang nama dan nomor rekeningnya
disebutkan, pada bank penerima dana.
c. Nota Debet adalah warkat yang dipergunakan untuk menagih sejumlah dana pada bank lain
untuk dimasukkan ke rekening nasabah bank yang menyampaikan warkat tersebut
d. Nota Kredit adalah warkat yang digunakan untuk menyampaikan dana pada bank lain untuk
untung bank atau nasabah bank yang menerima warkat tersebut.
e. Kartu kredit merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga pembiayaan
lainnya yang diberikan kepada nasabah untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran
dan pengambilan uang tunai.
f. Kartu debet merupakan instrumen pembayaran berbasis kartu yang pembayarannya
dilakukan dengan pendebetan langsung ke rekening nasabah di bank penerbit kartu tersebut.

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


Daftar Pustaka
http://latifah0307.blogspot.com/2014/03/pembayaran-tunai-dan-non-tunai.html

http://ragamjadi.blogspot.com/2014/11/alat-pembayaran.html

Buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 REVISI

https://www.simulasikredit.com/dampak-uang-elektronik-terhadap-uang-tunai/

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/10/14/alat-pembayaran-non-tunai

https://www.brilio.net/creator/masa-depan-indonesia-tanpa-uang-tunai-ini-dampak-positif-
negatifnya-43bbef.html

Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)


Downloaded by nurul aitam tv (nurulaitamtv@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai