1. Sistem Pembayaran
Pembayaran adalah perpindahan nilai antara dua belah pihak (secara sederhana kita
memakai istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan terjadi perpindahan barang
dan jasa. Maka, proses pembayaran antara kedua belah pihak dalam kegiatan ekonomi
digambarkan sebagai berikut.
2. Alat Pembayaran
Untuk memperlancar berkembangnya kegiatan ekonomi, pembayaran atas transaksi
keuangan digunakan suatu alat pembayaran, yang terdiri atas sebagai berikut.
a. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai adalah alat pembayaran dengan memakai uang kartal
(uang kertas dan logam), yang terdiri atas uang dengan nilai nominal Rp100, Rp200,
Rp500, Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10000, Rp20000, Rp50000, dan Rp100000.
Alat pembayaran tunai berupa uang kartal tersebut masih berperan penting
dalam lalu lintas pembayaran dalam transaksi sehari-hari yang tentu saja bernilai
kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran
tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.
A. UANG
1. Sejarah Uang
Sebelum ada uang, untuk memenuhi kebutuhan manusia saling bertukar
barang atau disebut juga barter. Dari sistem pertukaran (barter) ini ternyata terdapat
suatu kesulitan, yaitu kesulitan untuk mempertemukan kedua belah pihak yang saling
membutuhkan dan menentukan ukuran perbandingan antarbarang yang ditukarkan.
Oleh karenanya, manusia berusaha untuk menentukan suatu barang sebagai alat tukar.
Menurut sejarah, kita mengenal berbagai macam alat tukar di antaranya ternak, kulit,
bulu, besi, tembaga, emas, perak, intan berlian, mutiara, dan kerang.
Seiring perkembangan masyarakat atau negara, penggunaan uang sebagai alat
tukar dirasakan makin penting. Oleh karena itu, suatu negara menentukan pengunaan uang
logam dan uang kertas sebagai alat tukar. Bahkan dikembangkan lagi penggunaan alat
tukar berupa giro atau cek yang disebut juga uang giral.
2. Pengertian Uang
Uang, yaitu alat untuk mempermudah pertukaran (money was made to facility
business transaction), yang secara umum dapat diterima di dalam bentuk pembelian
barang-barang atau jasa- jasa serta untuk pembayaran utang.
3. Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
a. Fungsi Asli atau Fungsi Primer
1) Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu uang berfungsi sebagai alat
untuk pertukaran dan mengatasi kesulitan dalam pertukaran secara natura
(barter).
2) Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang berfungsi untuk
menentukan nilai dari suatu barang atau jasa, serta untuk menentukan besarnya
harga.
b . Fungsi Turunan atau Fungsi Sekunder
1) Sebagai alat pembayaran (means of payment ), uang berfungsi untuk
melakukan pembayaran berbagai transaksi, misal pembayaran pajak,
iuran, dan sebagainya.
2) Sebagai pembayaran utang ( standard of deferred payment ), uang
berfungsi untuk melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau
digunakan untuk standar pembayaran utang.
3) Penimbun kekayaan artinya uang dapat disimpan telebih dahulu, yang nantinya
akan mempermudah dalam pertukaran di masa mendatang.
4) Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahan modal (transfer of
value), yaitu uang berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal
usaha, baik dipergunakan sendiri maupun dipinjamkan kepada orang lain
yang membutuhkan modal tersebut.
5) Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard of value ), yaitu uang
berfungsi sebagai alat untuk menentukan harga barang atau jasa yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan.
5. Syarat Uang
Alat pertukaran yang dapat disebut sebagai uang, harus memiliki syarat-syarat (kriteria)
sebagai berikut:
a. Digemari atau diterima oleh umum (acceptability)
b. Mudah disimpan dan dipindahtangankan (Portability)
c. Tahan lama dan tidak lekas rusak (durability)
d. Dapat dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilainya (devisibility)
e. Mempunyai nilai yang stabil atau tetap (stability of value)
f. Jumlahnya memenuhi kebutuhan (uniformity)
Uang rupiah memiliki ciri-ciri khusus dan umum agar uang tersebut tidak dipalsukan
dan bisa dikenali sebagai uang asli.
Adapun ciri-ciri uang rupiah dibedakan menjadi ciri umum dan ciri khusus, yaitu sebagai
berikut.
a. Ciri-Ciri Umum Uang
Ciri umum Rupiah kertas sebagaimana dimaksud dalam paling sedikit memuat:
1) gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
2) frasa ”Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
3) sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya;
4) tanda tangan pihak Pemerintah dan Bank Indonesia;
5) nomor seri pecahan;
6) teks ”DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI
ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI …”; dan
7) tahun emisi dan tahun cetak.
Ciri umum Rupiah logam sebagaimana dimaksud dalam paling sedikit memuat:
1) gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
2) frasa ”Republik Indonesia”;
3) sebutan pecahan dalam angka sebagai nilai nominalnya; dan
4) tahun emisi.
Keterangan:
M = money in circulation (jumlah uang yang beredar)
P = price (tingkat harga barang)
T = trade (jumlah barang yang diperdagangkan)
Teori kuantitas tersebut belum seluruhnya tepat, karena belum memperhitungkan
kecepatan peredaran uang, padahal kecepatan peredarannya akan berpengaruh
besar terhadap harga barang. Teori kuantitas ini kemudian dilengkapi oleh Irving
Fisher (persamaan pertukaran) dengan rumus sebagai berikut.
MV=PT M1 V1 + M2 V2 = P T
Dan
Dimana
M = money in circulation (jumlah uang yang beredar)
M1 = Jumlah uang kartal yang beredar
M2 = Jumlah uang Giral yang beredar
V = velocity of circulation (kecepatan peredaran uang)
P = price (tingkat harga rata-rata barang)
T = trade (jumlah barang yang diperdagangkan)
2. Nilai Uang
Nilai uang atau daya beli uang merupakan kemampuan uang untuk ditukarkan dengan
barang atau jasa, maupun ditukarkan dengan uang yang lain. Nilai uang dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu berdasarkan asalnya dan ukurannya.
a. Dilihat dari Asalnya
Berdasarkan asalnya, nilai uang terdiri atas nilai nominal dan nilai intrinsik.
1) Nilai nominal, yaitu nilai yang berdasarkan tulisan yang tertera pada uang.
2) Nilai intrinsik, yaitu nilai yang berdasarkan bahan yang digunakan untuk
membuat uang.
b . Dilihat dari Ukurannya
Berdasarkan ukurannya, nilai uang terdiri atas nilai internal dan nilai eksternal.
1) Nilai internal, nilai yang diukur oleh kemampuan uang untuk tersebut ditukarkan
dengan sejumlah barang dan jasa.
2) Nilai eksternal, yaitu nilai yang diukur oleh kemampuan uang tersebut untuk
ditukarkan dengan sejumlah mata uang luar negeri atau uang asing.
Berkaitan dengan pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia, penggunaan uang
rupiah dalam kegiatan perekonomian diatur pada Pasal 21 UU Nomor 7 Tahun 2011, yaitu
sebagai berikut.
a. Rupiah wajib digunakan dalam:
1) setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;
2) penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau
3) transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
b. Kewajiban tersebut tidak berlaku bagi:
1) transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
negara;
2) penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar negeri;
3) transaksi perdagangan internasional;
4) simpanan di bank dalam bentuk valuta asing; atau
5) transaksi pembiayaan internasional.