A. SISTEM PEMBAYARAN
1. Pengertian Sistem Pembayaran
o Tingkat dasar : suatu cara yang disepakati untuk mentransfer suatu nilai (value)
antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi.
o Committee on Payment and Settlement Systems : terdiri atas seperangkat instrument,
prosedur perbankan dan secara khas sistem transfer dana antarbank yang menjamin
peredaran uang.
o UU Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia : suatu
sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan
untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul
dari suatu kegiatan ekonomi.
o Bank of International Settlement (BIS) : mencakup seperangkat sarana, prosedur
perbankan dan sistem transfer dana antarbank yang menjamin sirkulasi uang.
Kesimpulan : merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang
dari satu pihak ke pihak lain.
Sistem pembayaran meliputi alat pembayaran, mekanisme kliring, hingga penyelesaian
akhir (settlement). Selain itu dalam sistem pembayaran melibatkan beberapa pihak antara
lain : bank, lembaga keuangan selain bank, lembaga bukan bank penyelenggara transfer
dana, perusahaan pengalihan, dan bank sentral.
2. Komponen-komponen Dalam Sistem Pembayaran
Adapun komponen-komponen yang membentuk sistem pembayaran :
o Alat pembayaran : dikelompokkan atas alat pembayaran tunai dan alat pembayaran
non tunai.
o Sistem pembayaran yang memproses berbagai instrument pembayaran : penggunaan
teknologi informasi seperti pengenalan Real Time Gross Settlement (RTGS).
o Lembaga : meliputi berbagai lembaga baik langsung maupun tidak langsung, antara
lain, bank sentral, bank umum dan lembaga kliring, pasar modal, penyedia jasa
jaringan komunikasi, dan penerbit kartu kredit.(RTGS, SKNBI, KSEI (PT. Kustodian
Sentral Efek Indonesia), Switching atau penyelenggara kliring Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu (APMK)).
o Instrumen Pembayaran : tunai (uang kertas/uang logam/uang kartal), non tunai (cek,
bilyet giro, wesel, nota debit, transfer kredit, kartu debit, ATM, kartu kredit)
o Saluran pembayaran : Electronic Data Capturing (EDC) yang ada di merchant/ toko
untuk membaca transaksi yang dilakukan menggunakan alat pembayaran seperti
kartu ATM, debet, kartu kredit. Teller input/petugas teller di bank. Mesin ATM,
internet, mobile banking dan phone banking.
3. Prinsip-prinsip Sistem Pembayaran
o Aman : segala resiko dalam sistem pembayaran dapat dikelola dengan baik oleh
penyelenggara sistem pembayaran.
o Efisiensi : berkaitan dengan cara meminimalkan risiko sehingga suatu nilai dapat
dimanfaatkan oleh dunia industry dan perbankan.
o Kesetaraan akses : Bank Indonesia harus memastikan penyelenggaraan sistem
pembayaran dilakukan atas dasar kesetaraan. Artinya, terjaganya keseimbangan antara
hak dan kewajiban antar seluruh pelaku sistem pembayaran.
o Perlindungan konsumen : berkaitan dengan aspek hak konsumen. Artinya, setiap
pelaksanaan sistem pembayaran wajib menerapkan asas perlindungan hak konsumen
secara wajar dan proporsional.
4. Resiko Sistem Pembayaran
o Risiko kredit : risiko yang disebabkan oleh nasabah karena tidak dapat memenuhi
kewajiban membayar secara penuh, baik pada saat atau sesudah jatuh tempo.
o Risiko likuiditas : risiko yang disebabkan oleh nasabah karena tidak dapat memenuhi
kewajiban membayar secara keseluruhan pada saat jatuh tempo, tetapi membayar
sesudah jatuh tempo.
o Risiko Sistemik : kegagalan salah satu nasabah dalam memenuhi kewajiban yang jatuh
Kelemahan :
-
Kelemahan :
-
Sulit disimpan
Tahap kedua : logam ditempa untuk membagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Tahap ketiga : setelah ditempa dan diukur, logam diberi cap dan angka untuk
menentukan nilainya.
Kelemahan :
-
Memiliki fungsi selain digunakan sebagai bahan baku uang logam sehingga terbatas
penggunaannya.
Mampu menghemat penggunaan logam mulia sebagai bahan baku pembuatan uang
logam.
Mudah disimpan
Praktis
Tidak melibatkan lalu lintas uang, tetapi dilakukan secara kliring antarbank
2. Pengertian uang
Uang memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Berikut ini
beberapa pengertian menurut para ahli :
a) Definisi umum : suatu benda yang dapat diterima masyarakat secara umum dan
digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
b) R.J Thomas : money is something that is readily and generally accepted by public
in payment for goods, services, and other valuable assets and for the payment for
debt.. Artinya, uang merupakan suatu benda yang dengan mudah dan umum
diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang, jasa, dan barang berharga
lainnya, serta untuk pembayaran utang.
c) Sir Dennis Holme Robertson : money is something accepted in payment for
goods. Artinya, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran guna
untuk mendapatkan barang.
Kesimpulan : uang memilikki ciri dapat diterima umum, dapat digunakan sebagai alat tukar,
dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
3. Fungsi Uang
Terdiri atas 2 bagian yakni fungsi asli dan fungsi turunan.
o Fungsi asli :
Alat satuan hitung (pengukur nilai) : sebagai satuan hitung, uang digunakan untuk
menghitung harga sebuah barang. Misal, harga pulpen Rp 6.000 dan buku tulis Rp
2.000. ini menunjukkan bahwa nilai pulpen tiga kali nilai buku tulis.
o Fungsi turunan :
-
Alat penyimpan kekayaan : uang disimpan untuk kebutuhan masa mendatang atau
untuk mengantisipasi pengeluaran yang tak terduga.
Alat pengalih nilai / kekayaan : uang dapat berfungsi untuk mengalihkan nilai.
4. Jenis Uang
Uang dapat dikelompokkan atas dasar beberapa pihak yakni :
a. Berdasarkan pihak yang mengeluarkan.
Uang kartal : uang kertas atau uang logam yang beredar di masyarakat. Uang
dikeluarkan dan diatur peredarannya oleh pemerintah serta merupakan alat
pembayaran yang sah.
Uang Giral : alat pembayaran berupa cek, giro, dan sejenisnya. Uang giral
dikeluarkan oleh bank dan digunakan sebagai alat pembayaran.
Uang logam : uang yang bahannya terbuat dari logam berupa emas, perak, atau
logam lainnya yang beredar sebagai alat pembayaran.
Uang kertas : uang yang bahannya terbuat dari kertas serta penggunaannya diatur
oleh undang-undang dan kebiasaan.
Uang dalam negeri : uang yang dikeluarkan oleh negara yang bersangkutan. (rupiah
adalah uang yang dikeluarkan pemerintah Indonesia)
Uang luar negeri : uang yang beredar dalam suatu negara tetapi yang
mengeluarkannya adalah negara lain. Seringkali juga disebut valas (valuta asing).
Uang nilai penuh (full bodied money) : uang yang nilai bahannya (nilai
intrinsiknya) sama dengan nilai nominal.
Uang tidak bernilai penuh : uang yang nilai bahannya lebih kecil daripada nilai
nominalnya. Misal, nominal yang tertulis pada uang kertas tertera Rp 10.000
mungkin nilai bahannya hanya Rp 200.
5. Syarat Uang
Agar uang dapat berfungsi dengan baik, uang harus memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Mudah dibawa (portability). Dengan mudah dibawa, uang dapat digunakan kapan
dan dimana saja.
b. Tahan lama (durability). Uang hendaknya tidak cepat rusak dan tidak perlu diganti
setiap saat.
c. Dapat dipecah menjadi satuan yang lebih kecil (divisibility). Uang harus dapat
dipecah menjadi unit yang lebih kecil untuk memudahkan transaksi.
d. Nilainya stabil (stability). Uang perlu dijaga agar nilainya tetap stabil. Jika uang
tidak stabil, uang tidak akan diterima secara umum. Hal ini sekaligus mengurangi
fungsi uang sebagai penukar dan satuan hitung.
e. Diterima secara umum (acceptability). Uang harus dapat diterima baik oleh
pemerintah maupun oleh setiap anggota masyarakat lainnya.
6. Unsur pengaman rupiah
Unsur pengaman pada uang kertas mencakup bahan uang dan teknik cetak. Ada dua
bentuk unsur pengaman pada uang kertas rupiah yakni :
a. Unsur pengaman yang terbuka (overt security features)
Pendeteksian dapat dilihat dan dilakukan dengan kasat mata, perabaan tangan, dan
peralatan sederhana seperti kaca pembesar dan ultra violet.
b. Unsur pengaman yang tertutup (covert security features)
Pendeteksian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat dilakukan dengan
mesin sensor yang memiliki tingkat kepastian dan kecepatan serta keakuratan yang
tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut.
Pada umumnya ada dua hal utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
unsur pengaman uang kertas yakni :
-
Semakin besar nominal pecahan, semakin diperlukan pengaman yang lebih baik,
kompleks, dan canggih.
Unsur pengaman yang dipilih didasarkan pada hasil penelitian dan pertimbangan
perkembangan teknologi.
7. Teori uang
Ada beberapa teori tentang uang, teori-teori tersebut dibagi dalam dua kelompok
besar yaitu teori nilai uang dan teori perubahan nilai uang.
Teori Uang
Nilai Uang
Teori Kuantitas
Teori barang
Teori Nominalis
Teori Transaksi
Teori Pendapatan
Teori Persediaan Kas
Jika perbandingan nilai antara emas dan perak tidak ditentukan, melainkan
tergantung pada pasar maka disebut standar emas paralel.
Jika standar kembar menggunakan emas dan perak tetapi nilai perbandingannya
ditetapkan berdasarkan undang-undang, maka kemungkinan akan berlaku hukum
Gresham yang berbunyi The bad money always drives out good money.
Standar Kertas
Apabila dalam suatu negara beredar uang kertas dalam jumlah yang tidak terbatas,
dan uang itu tidak dijamin atau tidak bisa ditukar dengan emas, maka negara tersebut
menganut standar kertas. Standar inilah yang digunakan negara-negara saat ini.
Beberapa jenis alat pembayaran nontunai antara lain kartu kredit, kartu debit, e-money, cek,
dan bilyet giro. Alat pembayaran tersebut diterbitkan oleh bank umum.
a. Kartu Kredit
Pembayaran berupa kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi / transaksi.
b. Kartu Debit / Anjungan Tunai Mandiri
Alat pembayaran berupa kartu yang dapat digunakan untuk melakukan penarikan tunai
dan/atau pemindahan dana. Penggunaan kartu debit memilikki dua mekanisme penggunaan
untuk transaksi dengan teknologi mechanic stripe yaitu menggunakan tanda tangan dan
menggunakan pin.
c. Cek
Surat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah dana yang tercantum dalam cek.
Penarikan cek dapat dilakukan baik atas nama merupakan surat berharga yang dapat
diperdagangkan (negotiable paper).
d. Bilyet Giro
Surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan
sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan ke rekening yang disebutkan namanya.
e. Uang Elektronik (e-money)
Alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur antara lain diterbitkan atas dasar nilai uang
yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit, nilai uang disimpan secara
elektronik dalam sebuah media seperti server atau chip. Jenis uang elektronik
dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut :
-
Uang elektronik registered : merupakan uang elektronik yang data identitas pemegang
tercatat /terdaftar pada penerbit uang elektronik.
Credit transfer : perintah penempatan dana dari pengirim ke peneima melalui jalur
transfer dana dari bank pengirim ke bank penerima dan dimungkinkan bank lain sebagai
intermediary.
Debit transfer : sistem transfer dimana perintah transfer debit dibuat atau diotorisasi oleh
pihak yang memiliki dana.
WHY
Kesimpulan : uang dipegang karena bermanfaat secara tidak langsung. Uang bermanfaat setelah
ditukar dengan barang atau jasa.
Menurut J.M Keynes pada prinsipnya permintaan uang dipengaruhi oleh 3 hal yakni :
Jika tingkat bunga meningkat, permintaan atas uang akan turun. Sebaliknya jika
tingkat bunga turun, permintaan atas uang akan naik (ceteris peribus). Dengan kata
lain kurva permintaan uang memiliki hubungan berbanding terbalik / negative
Kurva
1. 1 Kurva
Permintaan
kekayaan
masyarakat.
Uang
Selera masyarakat
Tersedianya Fasilitas Kredit : Dengan makin banyak serta mudahnya fasilitas kredit
seperti kartu kredit dan pembayaran angsuran maka permintaan uang kas semakin kecil.
4. Penawaran uang
Merupakan jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Uang yang beredar
dalam suatu perekonomian terdiri atas M1, M2, dan M3. M1 merupakan jenis uang yang
paling cair (liquid) karena dapat segera dibelanjakan. M2 adalah M1 ditambah tabungan bank
yang kurang liquid (hanya bisa dicairkan menggunakan cek). Sedangkan M3 adalah M2
ditambah deposito jangka panjang dan aset lain. Jika dirumuskan, penawaran uang bisa
dinyatakan sebagai berikut :
L = M1 + M2 + M3 + Near Money
Keterangan :
L (Liquidity) = penawaran uang
M1 = (uang logam + uang kertas + uang giral)
M2 = (M1 + tabungan non giral + rekening bank yang kurang likuid (tidak bisa dicairkan
dalam bentuk cek))
M3 = ( M2 + deposito jangka panjang)
5. Kurva Penawaran uang
Kurva penawaran uang merupakan kurva yang menggambarkan hubungan antara
jumlah uang beredar dengan tingkat bunga. Kurva penawaran uang memiliki slope /
kemiringan yang positif.
Kurva ini memiliki lereng positif, artinya semakin tinggi tingkat bunga, semakin banyak
jumlah penawaran uang kas (uang beredar) di masyarakat. Sebaliknya, semakin rendah
tingkat bunga maka semakin rendah pula penawaran uang (ceteris paribus).
MENGAPA ?
Ketika tingkat bunga tinggi, bank akan lebih terpacu untuk memberikan kredit pada dunia
usaha. Hal ini, karena keuntungan meminjamkan uang akan lebih besar ketika tingkat bunga
pinjaman tinggi (ceteris paribus). Dengan demikian, perubahan tingkat bunga akan
menyebabkan pergerakan di sepanjang kurva penawaran uang.
Tingkat bunga
riil
MS
i2
i1
Kuantitas uang riil
M1
M2
i2
i1
Tingkat bunga
Tingkat bunga merupakan faktor utama yang menentukan jumlah uang beredar. Ketika
tingkat bunga tinggi, permintaan uang kas akan turun karena masyarakat menganggap jika
uang disimpan (tidak dibelanjakan) akan lebih menguntungkan. Akibatnya, permintaan
terhadap barang dan jasa pun mengalami penurunan serta kegiatan perekonomian menjadi
lesu. Oleh karena itu, Bank Indonesia akan menambah jumlah uang beredar melalui
kebijakan moneter (menurunkan suku bunga SBI).