Anda di halaman 1dari 11

RMK KEBANKSENTRALAN

Konsep Dasar Sistem Pembayaran Dan Perannya Dalam Perekonomian

Oleh Kelompok 4 :

A. A. Sagung Indah Rosita Dewi 1807531130 / 11


Ni Komang Nanda Denada Pande 1807531139 / 13
Bimo Dwi Nur Romadhon Sukadi 1812531063 / 22

Dosen Pengampu :
I Made Endra Kartika Yudha, S.E.,M.Sc.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi dan Konsep Sistem Pembayaran ..................................................................... 2
2.2. Evolusi Uang Sebagai Sistem Pembayaran .................................................................. 2
2.3. Instrumen Dalam Sistem Pembayaran.......................................................................... 3
2.4. Komponen Yang Terkait Dengan Sistem Pembayaran ................................................. 5
2.5. Peran Sistem Pembayaran Dalam Perekonomian Indonesia ......................................... 7
BAB III PENUTUP
Simpulan .................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 9

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini sistem pembayaran berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman.
Dulu sistem pembayaran hanya dikenal dengan sistem barter dan berkembang ketika mulai
dikenal adanya satuan tertentu yang mempunyai nilai pembayaran yang dikenal dengan
sebutan uang. Namun sistem pembayaran bukanlah sebuah sistem yang berdiri sendiri,namun
sangat berkaitan juga dengan sistem moneter,stabilitas keuangan,stabilitas perbankan dan
stabilitas perekonomian.
Secara garis besar Sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sistem
pembayaran tunai dan Sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan yang secara mendasar dari
kedua jenis sistem tersebut terletak pada instrumen yang dipakai.
Perekmbangan system pembayaran tentu saja memberikan manfaat dan kemudahan
bagi para pengguna seperti masyarakat, dunia usaha dan sunia perbankan dalam mendukung
kegiatan dan berpengaruh pada upaya peningkatan kestabilan sistem keuangan yang memiliki
struktur kuat dalam rangka mendukung peningkatan kegiatan perekonomian suatu Negara.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi dan konsep sistem pembayaran?
1.2.2 Bagaimana evolusi uang sebagai sistem pembayaran ?
1.2.3 Apa saja instrumen dalam sistem pembayaran?
1.2.4 Apa saja komponen yang terkait dengan sistim pembayaran?
1.2.5 Bagaimana peran sistim pembayaran dalam perekonomian?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui definisi dan konsep dari sistem pembayaran.
1.3.2 Mengetahui evolusi uang sebagai sistem pembayaran.
1.3.3 Mengetahui instrumen dalam sistem pembayaran.
1.3.4 Mengetahui komponen yang terkait dengan sistim pembayaran.
1.3.5 Mengetahui peran sistem pembayaran dalam perekonomian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI DAN KONSEP SISTEM PEMBAYARAN


Pengertian dasar sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk
mentransfer suatu nilai (value) antara pembeli dengan penjual dalam suatu transaksi.
Menurut UU no. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sistem pembayaran adalah suatu
sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan
untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Sistem pembayaran merupakan sistem yang
berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media
yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari
penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang
kompleks dan melibatkan berbagai lembaga.

2.2 EVOLUSI UANG SEBAGAI SISTEM PEMBAYARAN


Alat pembayaran boleh dibilang berkembang sangat pesat dan sangat maju. Kalau
kita menengok kebelakang yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal dengan sistem
barter antar barang yang diperjualbelikan adalah lazim. Dimana uang dapat berbentuk
seperti garam, kerang, batu dan lain sebagainya yang digunakan sebagai media
pembayaran. Sistem barter ini memiliki kelemahan salah satunya yaitu gagal untuk
memuaskan para pihak dalam barter karena adanya kesulitan untuk mengukur dan
membandingkan nilai yang sebenarnya dari suatu barang (karena tidak adanya pedoman
yang di jadikan standar) dan mencapai kesepakatan yang bertimbal balik diantara pihak
yang bertransaksi.
Kelemahan media pembayaran itulah yang mendorong munculnya uang logam dari
emas dan perak. Namun uang dari emas dan perak ini juga tidak berlangsung lama karena
bahan baku uang yang lama kelamaan menjadi langka dan nilai intrinsik uang ini lebih
tinggi dari nilai nominal uang.

2
Sekitar tahun 1944 muncul Bretton Woods Agreement yang memunculkan system
fixed exchanged rate, dimana US Dollar dikaitkan dengan harga emas. System ini berakhir
pada pada tanggal 15 Agustus 1971 dengan adanya keputusan dari Presiden AS Nixon
untuk mengganti jaminan uang yang diedarkan yang semula berupa emas menjadi jaminan
dari bank sentral. Sejak saat itu uang tunai dikenal dengan sebutan fiat money yang
menunjukkan adanya jaminan dari pemerintah (bank sentral) atas uang yang beredar di
masyarakat. Hingga saat ini uang menjadi alat pembayaran utama dalam masyarakat.
Selanjutnya, alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash
based) ke alat pembayaran non-tunai (non cash) seperti alat pembayaran yang berbasis
kertas (cek, bilyet giro). Selain itu dikenal juga dengan alat pembayaran paperless seperti
transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai kartu (card based).

2.3 INSTRUMEN DALAM SISTEM PEMBAYARAN


Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran.
Instrumen pembayaran saat ini dapat diklasifikasikan atas tunai dan non-tunai. Instrumen
pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam yang
sudah kita kenal selama ini. Sementara instrumen pembayaran non-tunai, dapat dibagi lagi
atas alat pembayaran non-tunai dengan media kertas atau lazim disebut paper-based
instrument seperti, cek, bilyet giro, dan lain-lain serta alat pembayaran non-tunai dengan
media kartu atau lazim disebut card-based instrument seperti kartu kredit, kartu debit, kartu
ATM dan lain-lain.
1. Tunai/Cash. Penggunaan media tunai dalam transaksi pembayaran banyak dipilih
dengan alasan kemudahannya. Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang
kartal yaitu uang logam dan uang kertas. Uang logam adalah uang yang terbuat dari
logam emas atau perak yang memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya
mudah dikenal, dan sifatnya tidak mudah hancur dan tahan lama. Sedangkan uang
kertas adalah uang yang berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan
lainnya yang menyerupai kertas (menurut penjelasan UU No.23 th 1999 Tentang Bank
Indonesia)
2. Non-Tunai/Cashless. Pembayaran non-tunai yaitu pembayaran yang dilakukan tanpa
menggunakan uang tunai yang beredar melainkan menggunakan cek atau bilyet giro

3
(BG) dan alat pembayaran kartu (ATM, kartu kredit, kertu debit, prabayar). Hal ini
terlihat pada ketersediaan jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun
lembaga selain bank.
a. Cek
Cek merupakan salah satu alat pembayaran non-tunai paling lama yang digunakan
masyarakat Indonesia. Cek adalah surat perintah tidak bersayarat untuk membayar
sejumlah dana yang tercantum dalam cek. Penarikan cek dapat dilakukan baik atas
nama maupun atas unjuk dan merupakan surat berharga yang dapat diperdagangkan
(negotiable paper).
b. Bilyet Giro (BG)
Selain cek, Bilyet giro juga menjadi pembayaran nontunai paling lama yang
digunakan di Indonesia. Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank
penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang
bersangkutan kepada rekening pemegang yang disebutkan namanya.
c. Kartu Debit (Debit Card)
Kartu debit (debit card) adalah alat pembayaran menggunakan kartu yang dapat
digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan di mana kewajiban pemegang
kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung simpanan pemegang
kartu pada bank atau lembaga selain bank yang berwenang untuk menghimpun dana
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
d. Kartu ATM
Kartu ATM adalah alat pembayaran menggunakan kartu yang dapat digunakan
untuk melakukan penarikan tunai dan/atau pemindahan dana di mana kewajiban
pemegang kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung simpanan
pemegang kartu pada bank atau lembaga selain bank yang berwenang untuk
menghimpun dana sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
e. Kartu Kredit (Credit Card)
Kartu kredit adalah alat pembayaran yang memiliki prinsip buy now pay later (beli
sekarang bayar nanti), dimana pada saat transaksi kewajian pemegang kartu
ditalangi terlebih dahulu oleh penerbit kartu kredit. Pemegang kartu dapat melunasi

4
pembayaran berdasarkan waktu yang disepakati antara pemegang kartu dan
penerbit.
f. Uang Elektronik (E-money)
Uang elektronik adalah uang yang terdapat dalam suatu kartu yang bisa digunakan
untuk bertransaksi. Umumnya, dana dalam uang eletronik harus disetor terlebih
dahulu setelah itu baru bisa digunakan untuk transaksi. Jenis uang elektronik yang
populer di Indonesia bisa digunakan untuk membayar biaya tol, parkir dan lain
sebagainya.
g. Internet banking
Internet banking merupakan layanan perbankan yang bisa dinikmati oleh nasabah
dengan cara mengakses situs bank tersebut melalui browser pada smartphone yang
terhubung ke jaringan internet. Saat ini fungsi internet banking sudah mengungguli
mesin ATM, kecuali untuk tarik tunai.
h. Mobile banking
Fasilitas mobile banking hampir sama seperti internet banking yang praktis dan bisa
digunakan di smartphone. Bedanya, kita harus install aplikasi mobile banking untuk
menggunakannya. Keuntungan yang ditawarkan mobile banking sudah mencakup
semua keuntungan yang terdapat di internet banking. Namun, kalau bicara
kelengkapan fitur, sudah jelas kalau mobile banking punya fitur yang lebih lengkap.

2.4 KOMPONEN YANG TERKAIT DENGAN SISTEM PEMBAYARAN

5
Komponen-komponen yang membangun sebuah sistem pembayaran terdiri dari kebijakan,
kelembagaan, instrumen, mekanisme, dan infrastruktur.
1. Kebijakan
Dalam sebuah sistem pembayaran kebijakan memberikan dasar untuk pengembangan
sistem pembayaran dalam sebuah negara. Umumnya kebijakan tercermin dalam
berbagai macam aturan serta ketentuan yang ditetapkan oleh pihak bank sentral dari
masing-masing negara. Hal ini disebabkan adanya keterkaitan yang sangat erat antara
kebijakan di dalam sistem pembayaran dan juga sistem moneter, serta sistem perbankan
sebuah negara.
2. Kelembagaan
Ada berbagai macam lembaga yang secara langsung ataupun tidak ikut berperan di
dalam penyelenggaraan sistem pembayaran yang mempunyai tanggung jawab dan
peran yang berbeda. Berbagai macam kelembagaan sistem pembayaran Indonesia
memiliki peran masing-masing. Seperti bank sentral yang berperan sebagai regulator,
operator dan juga pengguna. Depkominfo dan lain sebagainya yang berperan dalam
peraturan lain seperti licensing of certain payment provider. Lembaga perbankan yang
memiliki peran sebagai anggota sistem pembayaran dan operatornya. dan masih
banyak lagi yang lainnya.
3. Instrumen atau Alat Pembayaran
Ini merupakan instrumen pembayaran non tunai yang dipakai sebagai media
pembayaran. Baik berupa cash based dan paper-based yang mempunyai karakteristik
yang berbeda. Di dalamnya ada hak dan kewajiban keuangan untuk pelaku yang
bertransaksi.
4. Mekanisme Operasional
Ini berguna untuk melakukan perpindahan dana dari pihak yang satu ke pihak lain dan
diperlukan dalam sistem pembayaran non tunai. Dengan adanya mekanisme
operasional akan menjamin lancarnya keamanan perpindahan dana. Juga kepastian
penerimaan dana dari pihak penerima, misalnya kliring, transfer dana Real Time Gross
Settlement dan lain sebagainya.
5. Infrastruktur

6
Komponen teknis ini yang meliputi komponen yang dibutuhkan dalam memproses dan
melakukan kegiatan perpindahan dana standar. Seperti message format, komunikasi,
sistem jaringan komputer, perangkat keras dan lunak, disaster recovery plan, sistem
backup dan lain sebagainya. Pilihan infrastruktur sangat membantu kelancaran
penyelenggaraan dari sistem pembayaran dan tergantung dalam kebutuhan dan
kebijakan masing-masing negara.

2.5 PERAN SISTEM PEMBAYARAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA


Dalam buku Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia (2003) karya Sri Mulyati Tri
Subari dan Ascarya, dijelaskan tiga peran sistem pembayaran dalam perekonomian, yaitu:
1. Sebagai elemen penting dalam infrastruktur keuangan suatu perekonomian untuk
mendukung stabilitas keuangan.
2. Sebagai saluran penting dalam pengendalian ekonomi yang efektif, khususnya
melalui kebijakan moneter.
3. Sebagai alat untuk mendorong efisiensi ekonomi.
Dari ketiga peran tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran sistem pembayaran dalam suatu
perekonomian adalah untuk menjaga stabilitas keuangan dan perbankan, sebagai transmisi
kebijakan moneter, dan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi ekonomi suatu negara.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan
sejumlah nilai uang dari satupihak ke pihak lain. Awal mula alat pembayaran itu dikenal
dengan sistem barter antar barang yang diperjualbelikan. Kemudian, muncul uang logam
dari emas dan perak sebagai alat pembayaran. Dan peralihan dari uang emas/perak menjadi
uang kertas yang dikeluarkan dan diendarkan oleh Bank Sentral. Terakhir, dekade ini alat
pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran
non-tunai (non cash) seperti alat pembayaran yang berbasis kertas (cek, bilyet giro). Selain
itu dikenal juga dengan alat pembayaran paperless seperti transfer dana elektronik dan alat
pembayaran memakai kartu (card based).
Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran.
Instrumen pembayaran saat ini dapat diklasifikasikan atas tunai dan non-tunai. Ada
beberapa komponen-komponen yang membangun sebuah sistem pembayaran. Komponen-
komponen tersebut terdiri dari kebijakan, kelembagaan, instrument, mekanisme, dan
infrastruktur. Sistem pembayaran dalam suatu perekonomian berperan untuk menjaga
stabilitas keuangan dan perbankan, sebagai transmisi kebijakan moneter, dan sebagai alat
untuk meningkatkan efisiensi ekonomi suatu negara.

8
DAFTAR PUSTAKA

Simorangkir, Iskandar. 2014. Pengantar Kebanksentralan: Teori dan Praktik di Indonesia.


Jakarta: Rajawali Pers.
Subari. S & Ascarya. 2003. Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia. Sistem Pembayaran,
https://theinsidemag.com/sistem-pembayaran/, [diakses pada 27 Februari 2021]
Komponen Sistem Pembayaran yang Harus Anda Ketahui http://www.cheffranklinbecker.com/6-
komponen-sistem-pembayaran-yang-perlu-anda ketahui/, [diakses pada 27 Februari 2021]
Kompas.com, “Sistem Pembayaran : Definisi dan Perannya Dalam Perekonomian”,
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/23/175246869/sistem-pembayaran-definisi-
dan-perannya-dalam-perekonomian [diakses pada 27 februari 2021]

Anda mungkin juga menyukai