ABSTRAK
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PADA FASHION BUSANA
MUSLIMAH PERSPEKTIF ISLAM DI YOGYAKARTA
ABSTRACT
STRATEGY OF PRODUCT DEVELOPMENT IN MOSLEM FASHION OF
ISLAMIC PERSPECTIVE IN YOGYAKARTA
A. Pendahuluan
Perkembangan dunia bisnis saat ini yang terus terpengaruhi oleh
kemajuan ilmu, pengetahuan, dan juga faktor utama yaitu kemajuan
teknologi menjadi pusat perhatian masyarakat secara luas disebabkan
menimbulkan fenomena globalisasi yang mana kepentingan individu dan
kelompok bahkan negara. Bisnis adalah suatu kegiatan usaha yang
dilakukan individu secara terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual
barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan berupa
3
dibuat sesuai dengan ketentuan syariat Islam (Mamika, 2019). Selain dari
topik penelitian, pemilihan tempat penelitian pada Gamis Amika, Dafh
Hijab dan Koppi Holic karena bisnis busana muslimah jika dilihat dalam
penjualan online cukup dikenal melalui media sosial instagram dan juga
web selain itu secara offline penjualan dipasar banyak menarik pada
kalangan mahasiswa dan pelajar.
Dari latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan dan terkait
penelitian terdahulu menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian
dengan menggunakan konsep penelitian baru. Walaupun terdapat
penelitian yang serupa tentang pengembangan produk namun yang banyak
pada bidang barang dan pangan. Selain itu, penulis akan melakukan
penelitian pada bisnis busana muslimah yang sangat jarang dilakukan.
Penelitian ini ialah penelitian pertama yang melakukan sebuah konsep
dengan strategi pengembangan produk busana muslimah dengan
pencapaian tujuan berdasarkan perspektif Islam. Apakah dalam busana
muslimah dengan strategi pengembangan produk memiliki keterkaitan
dalam pencapaian satu sama lain dengan perspektif Islam. Untuk dapat
membantu pengembangan produk busana muslimah yang sesuai dengan
perspektif dalam Islam.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang strategi pengembangan produk yang dilakukan oleh
pengusaha busana muslimah di Yogyakarta dalam sebuah penelitian yang
berjudul “Strategi Pengembangan Produk Pada Fashion Busana
Muslimah Perspektif Islam di Yogyakarta”
B. Kerangka Teori
Pertama, Adzwin & Anggadwita (2016) meneliti tentang analisis
pengembangan produk baru berbasis teknologi pada rintisan usaha wallts
(Start-Up). Kedua, Gurindawangsa, Topowijono, & Supriono (2017)
meneliti tentang analisis strategi pengembangan produk pada agrowisata
(studi pada desa wisata Gubugklakah kecamatan poncokusumo
6
Landasan Teori
1. Strategi
Strategi adalah teknik atau cara untuk mencapai tujuan dengan
melakukan perumusan perencanaan komprehensif dan terintegrasi.
Strategi diawali dari konsep bagaimana memberdayakan sumber-
sumber dari perusahaan secara efektif dalam menghadapi persaingan
dan melihat peluang bisnis untuk mendapatkan keunggulan
(Purwanto, 2006).
2. Produk
4) Barang Dagang
Barang dagang yaitu kegiatan perencanaan baik dari produsen hingga
pedagang dengan maksud untuk menyesuaikan antara produk yang
diciptakan dengan permintaan konsumen.
Pengembangan produk merupakan suatu proses penemuan ide
untuk barang dan jasa dengan mengubah, menambah atau merumuskan
kembali sebagian dari sifat pokok yang ada dalam segi motif, merek
dan kuantitas. Pengembangan produk dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan pasar yang sudah ada sekarang dengan lebih
meningkatkan pemasarannya, memenuhi usaha untuk mendapatkan
barang baru yang lebih bagus, serta melakukan kegiatan dari teknik
penelitian, perekayasaan dan pembuatan produk.
Tahap-tahap pengembangan produk yang baru yang dikemukakan
oleh Kotler dan Keller (2009:287-306), sebagai berikut :
a. Penciptaan ide. Proses pengembangan produk baru diawali dengan
mencari ide. Ide untuk menciptakan produk baru bisa berasal dari
pemikiran dan interaksi dengan kelompok organisasi lain dan
menggunakan teknik kreatif dan inovatif. Untuk menghasilkan arus
ide baru yang berkaitan maka perusahaan harus dengan terus
menggali informasi dari banyak sumber gagasan.
b. Penyaringan Ide. Tujuan dari penyaringan yaitu untuk menemukan
sejumlah ide yang baik dan menghindari yang buruk sejak dini
mungkin dan membuang ide yang tidak baik untuk digunakan. Ide
bisa bertahan dengan disaring lebih lanjut menggunakan proses
secara bertingkat sederhana dan manajemen merasa bahwa ide
tersebut cocok untuk digunakan dalam pemasaran maka perusahaan
akan meningkatkan tingakatan ide secara menyeluruh.
c. Pengembangan dan Pengujian Konsep. Ide yang menarik harus
disempurnakan dengan sebuah konsep pepduk yang akan diuji. Ide
produk yaitu ide untuk mengemukakan pemikiran dan dapat
memperbaharui produk yang baru. Konsep produk yaitu rincian dari
10
suatu ide yang dijelaskan dalam istilah yang berarti bagi konsumen.
Citra produk yaitu gambaran yang konsumen dapatkan dari produk
potensial. Dalam menerapkan berbagai konsep produk yang akan
diujikan pada kelompok konsumen yang tepat, sehingga akan
mendapat kan respondari konsumen yang mana semakin
menyamakan produk akhir, maka pengujian konsep ini semakin bisa
diandalkan.
d. Pengembangan Strategi Pemasaran. Setelah uji konsep berhasil maka
produk baru akan dikembangkan dengan rencana strategi selanjutnya
ada tiga rencana strategi awal untuk memperkenalkan produk baru ke
pasar, yaitu :
a) Bagian pertama. Menggambarkan ukuran pasar sasaran, struktur,
dan perilaku konsumen. Postioning produk yang akan dibuat, lalu
pemasaran, pangsa pasar, dan tujuan keuntungan yang dicari
dalam beberapa tahun pertama.
b) Bagian kedua. Mengembangkan inti yang direncanakan yaitu
harga produk, strategi distribusi, dan anggaran promosi yang
direncanakan selama tahun pertama.
c) Bagian ketiga. Rencana strategi pemasaran menggambarkan
tujuan dalam menjual dan mendapatkan laba dalam jangka
panjang serta strategi bauran pemasaran setiap waktu.
e. Analisis Bisnis. Setelah proses pengembangan produk maka langkah
selanjutnya yaitu melakukan evaluasi pada daya tarik bisnis. Hal
yang harus disiapkan dalam menganalisis yaitu penjualan, biaya, dan
proyeksi laba untuk menentukan pemuasan tujuan perusahaan. Jika
setuju maka dapat dilanjutkan ketahap pengembangan.
f. Pengembangan Produk. Jika konsep produk melewati tahap ujian
bisnis, konsep ini dapat melanjutkan litbang untuk dikembangkan
keproses produk fisik. Setelah itu kebagian produksi untuk dibuat,
diberi merek dan kemasan produk yang menarik.
11
4. Busana Muslimah
Busana muslimah adalah berbagai jenis pakaian yang digunakan
oleh wanita muslimah dengan ketentuan syariat Islam dengan maksud
untuk menutupi bagian tubuh yang tidak pantas untuk diperlihatkan
kepada orang lain dan publik Intinya busana muslimah harus berkaitan
dengan sikap taqwa terkait nilai psikologis terhadap pemakainya.
Untuk menumbuhkan konsep diri pakaian yang muslimah semua itu
kembali kepada individu tetapi dengan memperhatikan bentuk mode
busana.
Ada beberapa syarat busana muslimah berdasarkan dalil Al-
Quran dan Sunnah yang dikemukakan oleh Syaikh Muhammad
Nashirudin Al-Albani yang dapat dijadikan sebagai ketentuan busana
muslimah, yaitu :
1) Pakaian harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak
tangan.
2) Pakaian hendaknya tidak berwarna-warni dan mencolok sehingga
dapat menjadi perhatian orang lain.
3) Bahan kainnya harus tebal tidak transparan dan tipis sehingga tidak
terlihat kulit benar-benar tertutup aurat.
4) Ukuran pakaian harus longgar tidak ketat sehingga tidak
memperlihatkan bentuk dan lekukan tubuh.
5) Pakaian hendaknya tidak diberi parfum atau wangi-wangian.
6) Bentuk pakaian tidak menyerupai lawan jenis.
7) Desain pakaian tidak menyerupai pakaian perempuan non muslim
atau yang tidak beriman.
8) Hendaknya menggunakan pakaian itu yang tidak untuk
mendapatkan sanjungan dan perhatian orang lain.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode desktiptif dengan pendekatan
kualitatif dengan objek penelitian sesuai dalam penelitian ini adalah
13
menghasilkan kualitas yang baik pula yaitu bahan kain yang tebal selain
itu juga dapat memiliki daya tahan produk yang cukup lama. Gamis
Amika menggunakan merek dipakaian yang bertuliskan nama Gamis
Amika itu sendiri. Kemasan yang dibuat dari kantong plastik yang
masih pada umumnya bertuliskan Gamis Amika dan logo. Label pada
produk belum diberikan untuk bagaimana cara perawatan dan
penggunaan hanya baru melalui informasi saja (Ika, 2019).
Pakaian yang dibuat dengan model gamis dan khimar yang syar’i
sehingga dapat menutupi seluruh tubuh. Untuk warna produk
menggunakan warna yang lembut dan gelap pada semua produknya
sehingga tidak ada yang menggunakan warna yang dianggap mencolok.
Kain yang digunakan tebal menghindari transparan namun apabila
dirasa kain sedikit tipis maka pada Gamis Amika menambahkan furring
dipakaiannya. Ukuran Gamis Amika yang syar’i tujuannya agar longgar
sehingga digunakan tidak ketat di badan. Model yang dibuat setelan
gamis dan khimar sehingga digunakan oleh wanita muslimah pada
umumnya. Serta desain dan modelnya yang simpel sehingga desain
tidak menyerupai modis layaknya non muslim (Ika, 2019).
2. Dafh Hijab
Dafh Hijab selalu mengikuti tren terbaru sehingga tiap tahunnya
banyak perubahan desain produk terbaru yang sedang ngetren pada
waktu tersebut. Warna pada produk menggunakan warna pastel pada
semua produknya namun juga menerapkan warna yang gelap. Ciri khas
menggunakan model gamis syar’i dengan nuansa warna pastel serta
menambahkan saku pada produknya. Keistimewaan produk
menggunakan bahan terbaik yang dipilih serta warna pastel yang sedikit
berbeda dengan warna soft. Kualitas produk yang diberikan
menggunakan bahan yang paling baik mulai dari kain hingga
penjahitannya sehingga dapat membuat daya tahan produk itu sendiri
cukup lama. Merek pada produk dengan menambahkan logo bertuliskan
nama Dafh Hijab di pakaiannya. Kemasan produk terbuat dari kantong
15
E. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan
produk pada fashion busana muslimah di Yogyakarta yaitu usaha butik
Gamis Amika, Dafh Hijab, dan Koppi Holic dengan pencapaian tujuan
berdasarkan perspektif Islam. Dalam strategi pengembangan produk
adapun beberapa yang harus dikembangkan untuk dapat meningkatkan
kualitas produk tersebut sehingga dapat juga meningkatkan kepada
penjualan pula. Setelah melihat hasil penelitian dan pembahasan dibab
sebelumnya bahwa pada usaha yang dilakukan di penelitian pada 3 (tiga)
bisnis busana muslimah terdapat tiga perbedaan pula pada desain produk.
Gamis Amika pada desain produk hanya terkadang saja mengikuti tren
mode fashion terbaru dan terkini dikarenakan desain produknya telah
mempunyai desain sendiri sehingga tidak terlalu mengikuti tren mode
dalam gaya terbaru berbusana. Dafh Hijab pada desain produk di Dafh
Hijab selalu mengikuti tren mode fashion busana muslimah terbaru tiap
tahunnya tujuannya mengikuti perkembangan produk pada pasar untuk
dapat mengembangkan penjualan produk dengan menciptakan produk
dengan model terbaru. Koppi Holic pada desain produk di Koppi Holic
18
DAFTAR PUSTAKA
Alkurni, W., & Zuliarni, S. (2014). Analisis Proses Pengembangan Produk Baru
Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Bisnis (Kasus Pada MM. Cake & Bakery
Pekanbaru). Jom FISIP , Vol. 1 No.2.
Maulana, H., & Suhartini. (2018). Pengembangan Produk Meja Sablon Semi
Otomatis Dengan Menggunakan Metode QFD. Tecnoscienza .
Niqris, C., & Hidayat, R. (2017). STRATEGI BISNIS PADA SABLON BAJU
BEATMAP DI WARU SIDOARJO. Jurnal Bisnis Indonesia , Vol 8 No. 1.
Purnomo, B., & Raditya, B. (2017). Pengembangan Produk dan Inovasi Produk
Pada Teh Hijau Cap Pohon Kurma (Studi Pada PT. Penguji Luhur Utama). Jurnal
Maksipreneur Vol. VI, No.2 , 27-35.
Putri, I. M., & Kharnolis, M. (2017). Karakteristik Produk Busana Muslim Yang
Diminati Konsumen Di Sakinah Bordir. e-Journal Vol. 06 No. 01 , 1-14.
Qardhawi, Y. (2001). Peran dan Nilai Moral dalam Pandangan Islam. Jakarta:
Robbani Press.