Anda di halaman 1dari 11

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah

Volume 2 Nomor 1, Juni 2019


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

Analisis Komparasi Strategi Pemasaran dalam Transaksi Jual Beli


Online dan Offline pada Hijab (Studi Kasus: Mahasiswi Universitas
Islam Riau)

Zulfadli Hamzah1, Muhammad Arif2 & Chairun Nisa3*

* Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru


Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Perhentian marpoyan Pekanbaru, 28284
Email : zulfadlihamzah@fis.uir.c.id, muhammadarif@fis.uir.ac.id,
chairunnisa165@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi semakin berkembangnya sistem teknologi


informasi yang berimbas pada perkembangan pemasaran yakni memanfaatkan
teknologi informasi dalam melakukan transaksi pembelian secara online. Pembelian
secara online merupakan salah satu alternatif yang dipilih karena alasan kemudahan,
cepat dan praktis. Selain itu, tidak sedikit juga konsumen memilih pembelian secara
offline dengan alasan kepercayaan dan keamanan. Salah satunya dalam produk hijab.
Ada kemudahan dalam pembelian hijab secara online namun barang yang dipesan
tidak sesuai dengan visualisasi gambar. Sementara dalam pembelian hijab secara
offline barang yang diinginkan bisa diketahui spesifikasinya namun jangkaun lokasi
dan biaya menjadi hambatan bagi konsumen. Untuk itu, penulis tertarik untuk
meneliti analisis komparasi strategi pemasaran dalam transaksi jual beli online dan
offline pada hijab (studi kasus: Mahasiswi Universitas Islam Riau) berdasarkan faktor
produk, harga, promo, tempat, orang, proses dan bukti fisik. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan strategi pemasaran dalam
transaksi jual beli online dan offline pada hijab (studi kasus: Mahasiswi Universitas
Islam Riau). Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Universitas Islam Riau.
Sedangkan objek dari penelitian ini adalah strategi pemasaran dalam transaksi jual
beli online dan offline pada hijab. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel adalah
menggunakan rumus Slovin, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan
ialah menggunakan angket. Jenis penelitian ini merupakan komparatif dimana proses
perhitungannya menggunakan SPSS For Windows versi 23.0 dengan uji analisis
paired sample t-test (Uji t dua sampel berpasangan). Sampel penelitian ini sebanyak
99 orang. Berdasarkan hasil uji Perbandingan (Paired T-test) diketahui nilai
signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 (nilai probabilitas). Dan berdasarkan nilai -thitung < -
ttabel yaitu -2,692 < -0.196, maka ini membuktikan terdapat perbedaan strategi
pemasaran dalam jual beli online dan offline pada hijab (Mahasiswi Universitas Islam
Riau).

Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Jual-beli, Online, Offline, Hijab

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 16


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

PENDAHULUAN Tentu saja dengan banyaknya pengguna


Islam adalah agama yang universal hijab maka permintaan hijab juga semakin
(syamil) dan seimbang (tawazun). banyak. Bahkan untuk satu orang
Keuniversalan Islam tampak pada aturan- perempuan memiliki hijab satu buah saja
aturan yang Allah ciptakan itu berlaku tidak cukup, mereka memiliki banyak sekali
untuk umat manusia dan alam semesta. hijab mulai dari warna, model, dan
Aturan-Nya meliputi seluruh aspek dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri,
menyeluruh dibidang hukum (syari’at), tingginya kebutuhan hijab ini menjadikan
ekonomi (muamalah), sosial (akhlak) dan permintaan pasar untuk produk hijab
lainnya. Allah menciptakan aturan dalam meningkat. Sehingga tidak heran jika kini
bidang ekonomi seperti bagaimana banyak pelaku bisnis yang menjual hijab
bermuamalah terhadap sesama manusia sebagai bisnis utamanya. Agar bisnis hijab
dengan cara memberikan kebebasan dapat bersaing, berkembang dan
kepada manusia dalam meraih rezeki, mendapatkan keuntungan yang terus
melalui suatu usaha yang halal dan meningkat maka penjual harus memiliki
tentunya ada aturan allah yang tidak boleh strategi pemasaran yang tepat. Salah
dilanggar, seperti terlalu sibuk mencari satunya menerapkan strategi pemasaran
harta dan cinta dunia sehingga melupakan marketing mix (bauran pemasaran) yang
akhirat. Tujuan dari pemenuhan kebutuhan terdiri dari produk, harga, promosi,
dalam Islam untuk mencapai maslahah, distribusi, orang, proses dan bukti fisik.
yaitu pemenuhan kebutuhan manusia Berkaitan dengan produk, produsen
dalam rangka menjaga dan memelihara dituntut bertransformasi secara kreatif dan
kehidupan, harta, keimanan, akal dan inovatif dari gaya konservatif menjadi lebih
keturunan (Arif dan et.al, 2010:62. kekinian yang berjiwa muda dalam
Dalam bermuamalah kita biasanya mendesain model hijab muslimah agar
melakukan transaksi jual beli untuk sesuai dengan harapan konsumen, namun
memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan tetap memperhatikan fungsi dasar hijab
primer (dharuriyat), sekunder (hajiyat), sebagai penutup aurat. Sekarang konsumen
dan tersier (tahsiniyat). Salah satu semakin bijak sehingga penting
kebutuhan sandang adalah yang dipakai. menetapkan harga yang kompetitif. Akan
Pakaian menjadi kebutuhan pokok bagi lebih baik jika menjual hijab dengan
manusia dan menjadi ciri khas, identitas kualitas mumpuni namun bisa menekan
dan kepribadian seseorang yang harga, atau menetapkan harga sesuai
membedakan dari yang lain. Seorang gadis dengan kualitas hijab tersebut.
muslimah yang berpakaian menutup Ditambah lagi dengan adanya
auratnya maka sebenarnya dia telah perkembangan bisnis digital atau
menunjukkan bahwa dirinya sebagai pemasaran online maka penjual berinovasi
seorang muslimah. Hijab tersebut menjadi dengan memasarkan produk hijab kepada
pembeda dari yang lain. konsumen melalui smartphone (ponsel
Sekarang ini maraknya kaum cerdas) berbasis internet yang mana salah
perempuan khususnya kalangan dewasa satu fungsinya mereka manfaatkan untuk
yang menggunakan tren hijab sebagai bertransaksi secara online. Seiring
fashion muslimah. Hijab seolah menjadi perkembangan teknologi sekarang media
tren terutama kalangan anak muda, selain sosial sudah menjadi kebutuhan
fungsi utamanya menutup aurat hijab. masyarakat karena keterbatasan waktu dan

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 17


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

tempat. Media sosialpun digunakan Selain kualitas produk dan harga,


konsumen salah satunya sebagai media yang menjadi hal penting bagi penjual
bertransaksi dalam pembelian hijab. Hal ini adalah strategi dalam memutuskan tempat,
karena pembelian melalui media sosial media dan bentuk promosi, orang
lebih sederhana, mudah, cepat dan praktis. mencakup kemampuan dan pelayanan yang
Jual beli online merupakan diberikan, proses yang mudah dan cepat,
penjualan yang diketahui produknya, dan bukti fisik sehingga mampu
model, jenis, ukuran, bahan yang nampak meyakinkan konsumen.
dari visualisasi gambar. Namun tidak Universitas Islam Riau merupakan
secara fisik melihat kondisi barang salah satu Universitas swasta di Riau yang
tersebut. Penawaran barang melalui dunia memiliki mayoritas mahasiswi beragama
maya, tidak terlihat secara kasad mata, Islam. Berdasarkan prariset yang dilakukan
namun calon pembeli sudah bisa peneliti di 5 Fakultas (Fakultas Agama
memprakirakan atau memiliki bayangan Islam, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan
seperti apa barang tersebut, serta dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial
memprakirakan kemungkinan cocok atau dan Politik dan Fakultas Ekonomi) dengan
tidaknya. Tentunya dalam hal ini, peran sampel berjumlah 40 mahasiswi didapati
dari penjual sangat penting untuk fenomena bahwa 75% (30 mahasiswi)
meyakinkan calon konsumen atas produk pernah melakukan pembelian hijab secara
yang ditawarkan mengenai spesifikasi online. Hal tersebut menunjukkan
(bahan, ukuran, warna, jenis) barang banyaknya yang melakukan transaksi
termasuk harga. pembelian hijab secara online. Seiring
Dalam menentukan pilihan (model, tingginya minat konsumen tersebut peneliti
ukuran, warna dan harga), maka untuk menemukan keluhan konsumen seperti
mendapatkan busana tersebut pembeli pengiriman yang lama, barang (bahan dan
harus melakukan pembayaran secara ukuran) yang dipesan tidak sesuai yang
transfer. Setelah uang tersebut diterima diterima, barang tidak sesuai dengan yang
oleh penjual, maka barang segera dikirim di gambar, rendahnya kualitas barang,
ke pembeli sesuai dengan ketentuan waktu masalah ketersedian dan lainnya. Untuk itu
pengiriman, ada yang 3-4 hari, 4-5 hari perlu bagi penjual menerapkan dan
bahkan ada yang seminggu bertujuan mengembangkan strategi pemasaran
efisiensi ongkos kirim. (bauran pemasaran) guna memikat
Lain halnya dengan pembelian konsumen terkait produk, harga, promosi,
secara langsung (offline). Pembelian di toko tempat, orang, dan bukti fisik.
kita bisa langsung melihat jenis barang,
mengetahui spesifikasi dan harganya serta TINJUAN PUSTAKA
bisa langsung bernegosiasi dan Konsep Strategi Pemasaran
memutuskan untuk membeli atau tidak. Lanskap pemasaran beranggapan
Bagi beberapa konsumen, lokasi toko bahwa dalam mennggapai target
menjadi pertimbangan karena alasan perusahaan dimulai dari identifikasi apa
efisiensi waktu, biaya dan tenaga. beberapa yang menjadi kebutuhan dan harapan
konsumen akan memilih toko yang mudah konsumen, mampu mengidentifikasi pasar
di jangkau dengan keragaman produk yang sasaran, mengelolanya secara konsisten
serta ketersediaan barang. dan terus menerus serta memperbaharui
ide-ide yang disesuaikan kebutuhan dan

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 18


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

budaya masyarakat setempat. Empat pilar produk, keandalan, kesesuaian dengan


dalam lanskap pemasaran terdiri pasar spesifikasi, estetika dan kualitas yang
sasaran, kebutuhan konsumen, pemasaran dipersepsikan. Dengan memperhatikan
yang terintegrasi dan profitabilitas. (Huda konsep tersebut dalam
dan et.al, 2017:5). pengembangannya dilakukan secara
Strategi pemasaran oleh Tull dan konsisten maka produk akan mampu
Kahle (1990) adalah hal yang mendasar, bersaing (Tjiptono, 2008: 25).
pokok, dan penting dirumuskan untuk Dalam pemasaran syariah, kualitas
mencapai tujuan bisnis dengan yang baik tidak boleh bersatu dengan
pengembangan keunggulan bisnis, kualitas yang rendah dengan tujuan
berkesinambungan, dan terus memperbaiki menyembunyikan aib barang kecuali
kinerja serta memperbarui program dijelaskan, serta memperhatikan
pemasaran yang digunakan. Salah satu ukhuwah Islamiyyah (Agustin,
strategi (program) pemasaran yang 2017:98). Ini merupakan penyebab
digunakan adalah bauran pemasaran keberkahan dalam jual beli sebagai
(marketing mix) yang terdiri produk, mana dalam hadits berikut :
distribusi, promosi, dan harga, َ َ‫صدَق‬
ِّ َ‫اِّوبَيَّنَاِّبُورك‬ َ ِّ‫ْالبَيِّعَانِّب ْالخيَارِّ َماِّلَ ْمِّيَتَفَ َّرقَاِّفَإ ْن‬
orang/karyawan, prosesnya serta bukti ُِّ‫تِّبَ َر َكة‬ َ َ‫اِّوإ ْنِّ َكذَب‬
ْ َ‫اِّو َكت َ َماِّ ُمحق‬ َ ‫لَ ُه َماِّفيِّبَيْعه َم‬
fisik atau diistilahkan dengan 7 P. ‫بَيْعه َما‬
Dalam strategi pemasaran ada lima
Artinya :”Jika penjual dan pembeli
hal yang saling terkait yaitu penetapan jujur serta menjelaskan
pangsa pasar, rumusan produk,
cacat barang niscaya akad
menetapkan harga, sistem dan saluran
jual-beli mereka diberkahi.
distribusi yang tepat dan efisien, dan
Namun, jika keduanya
komunikasi pemasaran (promosi) yang
berdusta serta
kreatif, proses yang mudah dan cepat, menyembunyikan cacat
karyawan yang ramah dan handal, serta
barang niscaya dihapus
bukti fisik yang meyakinkan konsumen.
keberkahan dari akad jual-
Strategi Pemasaran Bauran Pemasaran
beli mereka“ (HR Bukhari
(Marketing Mix) dan Muslim)
a. Produk
Produk adalah barang, ide, gagasan,
b. Harga (Price)
jasa yang ditawarkan kepada calon
Harga merupakan salah satu
konsumen, memiliki nilai dan manfaat pertimbangan dalam strategi
guna memenuhi kebutuhannya. Produk
pemasaran. Harga adalah nilai atau
yang baik memiliki fungsi inti, diluar
biaya yang dikeluarkan untuk
ekspektasi konsumen, ada nilai tambah,
mendapatkan barang atau jasa. Ada 3
dan memiliki potensi. Dalam jenis harga dalam strategi pemasaran
merancang produk bagaimana produk
yaitu harga yang terjangkau, harga
tersebut selain memiliki nilai gunanya
sebanding dengan kualitas barang, dan
juga menawarkan kelebihan lain yang
pertimbangan harga yang ditetapkan
menjadi pembeda dari produk lain
apakah sama atau lebih dari mitranya
(unik) (Huda dan et.al, 2017:17).
(Kotler dan Amstrong, 2008: 345).
Konsep produk meliputi kinerja,
Dalam menetukan harga perlu
keragaman produk, keistimewaan
dipikirkan seberapa pentingkah harga

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 19


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

bagi konsumen dan bagaimnana efek media cetak dan media sosial.
dari berubahnya harga terhadap Periklanan eletronik (media sosial)
perilaku pembelian konsumen (Setiadi, adalah bentuk komunikasi dengan cara
2013:9). mengembangkan pesan yang
Menentuan harga tidak boleh disampaikan: terkait dengan siapa
mendzalimi mitra bisnis lainnya. segmen pasar (identifikasi audiens),
Memang dalam berbisnis tidak konteks pesan, struktur pesan, tata
dipungkiri kita mengambil keuntungan, bahasa yang logis dan menarik, desain
namun dalam menetapkan harga grafis produk yang ditawarkan
hendaknya tidak terlalu tinggi. Lebih (menarik), kejelasan produk (jenis,
baik dengan harga terjangkau namun bahan, ukuran, spesifikasi). Bentuk
besar tingkat penjualannya (kuantitas). promosi lainnya adanya potongan
Daripada harga tinggi tapi sedikit harga, efisien biaya pengiriman, dan
volume penjualannya (kuantitas). pemberian souvenir secara free.
Semakin banyak banyak barang terjual Adanya istilah ongkos kirim karena
maka semakin banyak keuntungannya, pembelian dilakukan terpisah oleh
maka nyatalah keberkahan rezekinya. jarak dan waktu. Setelah terjadinya
Rasulullah menganjurkan agar proses pemesanan maka pembeli
menetapkan harga sesuai dengan dikenakan biaya ongkos kirim yang
kualitasnya. Rasulullah menjual produk biasanya ditetapkan oleh penjual sesuai
dengan harga yang diserap oleh pasar objek (berat, dimensi, tujuan
(Agustin, 2017:99). pemesanan). Jadi pembeli akan
c. Promosi (Promotion) mentransfer sejumlah uang (harga
Promosi adalah salah satu elemen ditambah ongkos kirim). Namun
bauran pemasaran untuk dibeberapa provider online, apabila
memberitahukan, mengajak, provider mampu menekan dan
mendorong dan mengingatkan mensiasati biaya pengiriman atau
konsumen bahwa ada barang yang bahkan nol (bebas ongkos kirim). Inilah
ditawarkan perusahaan. Alat-alat mengapa promo free ongkos kirim
promosi adalah sebagai berikut menjadi daya tarik bagi pembeli yang
(Lupiyodi dan A. Hamdani, 2008: 82) biasa melakukan pembelian secara
adalah periklanan, penjualan online. Biasanya free ongkos kirim
perorangan (personal selling), diberikan pada waktu dan ketentuan
publisitas, informasi dari mulut ke tertentu.
mulut (word of mouth), surat langsung, Pemasaran dalam perspektif syariah
promosi penjualan. Hendaknya yang haruslah bersandar pada aturan-aturan
perlu dipahami setiap perusahaan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran
bahwa dalam menentukan alat promosi dan hadits. Kegiatan promosi mestilah
haruslah tepat dan sesuai dengan transparan (terbuka) menjelaskan apa
sasaran agar tercapai tujuan dari yang menjadi kelebihan dan
promosi tersebut (Huda dan et.al, kekurangan suatu produk dan jasa,
2017:17). promosi tersebut benar adanya dan
Yang perlu diperhatikan dalam informasi tersebut sesuai dengan yang
promosi haruslah mengandung dibutuhkan konsumen (Agustin,
kebenaran (transparan), periklanan 2017:102).

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 20


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

d. Tempat (Place) pembeli pertama gagal. Rasulullah


Merupakan keputusan menegenai mengajarkan umat Islam
dimana lokasi usaha, bermarkas, dan memprioritaskan konsumen yang
sarana yang digunakan untuk pertama negosiasi dalam rangka
memasarkan produk dan jasanya. memenuhi dan menghormati semua
Tempat meliputi pertimbangan konsumen (Agustin, 2017:105)
bagaimana produk bisa sampai ke e. Orang (People)
konsumen. Bagaimana suatu produk Orang merupakan manusia yang
bisa diakses oleh konsumen dalam bekerja di lingungan suatu organisasi.,
kondisi yang aman dan nyaman, berpotensi sebagai penggerak
strategis. Penting menetapkan dan organisasi dalam mewujudkan
mengembangkan saluran distribusi eksistensinya, serta maset berfungsi
yang efisien dan pemilihan saluran sebagai modal dalam organisasi bisnis.
distribusi yang tepat sehingga akan Pentingnya karyawan dalam suatu
menimbulkan kesan yang istimewa dan organisasi karena merekalah
tidak mudah dilupakan bagi konsumen penggerak kegiatan tersebut sekalipun
atau pelanggannya (Agustin, memiliki teknologi canggih (Agustin,
2017:103). 2017:51).
Dalam hal jual beli online maka tempat Karena orang merupakan penggerak
menjadi tidak begitu penting, maka bisnis, maka harus mempunyai
yang menjadi penting adalah karakteristik atau sifat-sifat dari
kemudahan dalam mengakses situs jual shifatul anbiya’. Sifat itu antara lain
beli tersebut, memiliki variasi akun akidah (taat pada Allah), shiddiq
(keterhubungan/singkronisasi) media (benar), fathanah (cerdas), amanah
sosial, adanya layanan COD (cash on (jujur/terpercaya), dan tabligh
delivery), yaitu pertemuan kedua pihak (komunikatif). Dengan sifat-sifat ini
untuk mengecek kondisi barang yang seseorang akan bekerja secara
dipesan serta bisa juga melakukan professional, artinya memiliki sifat
pembayaran langsung, memiliki kejujuran dan keahlian. Menempatkan
ketersediaan produk yang lengkap seseorang berdasarkan keahliannya
sehingga tidak memerlukan waktu adalah tindakan yang tepat.
yang lama dalam proses pemesanan Keterampilan atau keahlian biasanya
dan pembelian. Dalam menentukan diperoleh dari pengalaman,
tempat perlu mempertimbangkan pendidikan, dan pelatihan dalam
kemudahan akses menuju lokasi, pekerjaan (Agustin, 2017:51).
visibilitas artinya mudah ditemukan Dalam hal jual beli online, pelayanan
lokasinya, adanya sarana parkir yang menjadi faktor penting, karena itu
memadai, aman dan nyaman. karyawan harus memiliki kriteria
Rasulullah juga meminta penjual untuk sebagai berikut transparan dalam
tidak menyembunyikan barang apapun memberikan informasi (informative),
kepada konsumen untuk tujuan kesesuaian informasi dengan
penimbunan. Rasulullah melarang kebutuhan konsumen, empati berarti
menjual sesuatu barang yang tidak ada, ramah, memahami konsumen, cepat
tidak diperbolehkan untuk pergi ke tanggap, jaminan (assurance) artinya
pembeli lain kecuali negosiasi dengan

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 21


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

memiliki keahlian, skill, berintegritas, menjadi faktor yang membuat


serta penampilan yang bersih dan rapi. konsumen menjadi yakin. Batas
f. Proses (Process) pengiriman yang ditetapkan haruslah
Berkaitan dengan bagaimana produk sesuai dengan ketentuan awal antara
diproduksi dan disampaikan pada pembeli dan penjual.
pelanggan, bagaimana layanan, Untuk memberikan rasa nyaman dan
kemudahan akses yang didapat aman pada konsumen maka harus
pelanggan dari suatu perusahaan memperhatikan penentuan layout
(Hudan dan et.al, 2017:18). gedung ataupun layout ruangan seperti
Dalam pembelian secara online proses bentuk gedung, lokasi parkir luas dan
meliputi variasi pembayaran, aman, suasana lingkungan atau lokasi,
kemudahan proses pemesanan, dan tersedia sarana yang dibutuhkan
kejelasan mekanisme pembayaran. seperti tempat sholat dan kamar
Variasi pembayaran yang dimaksud mandi.
adalah memiliki variasi rekening untuk Jual Beli Online
proses transfer dalam pembelian, Jual beli online dalam Islam diistilahkan
sehingga konsumen yang memiliki dengan transaksi Salam. Adalah jual beli
rekening yang berbeda bank tidak yang tidak dilihat zatnya, hanya ditentukan
dikenakan biaya tambahan. dengan sifat, barang itu ada di dalam
Kemudahan proses pemesanan seperti (tanggungan) si penjual. Jual beli secara
kecepatan dalam merespon dan tepat online diketahui dengan detail jenis,
dalam menangani kebutuhan karakteristik, harga, jumlah, tata cara
konsumen. Kejelasan mekanisme pembayaran, dan tempat pembayaran.
pembayaran berarti rangkaian proses Calon pembeli akan mendapat barang pada
dari awal pembayaran hingga barng saat diperlukan nanti dengan harga yang
tersebut dikirim ada prosedur yang sudah ditetapkan dan penjual mendapatkan
jelas. dana di depan yang digunakan untuk
g. Bukti Fisik (Physical Evidence) mengadakan barang (Hidayat, 2011: 52).
Merupakan kondisi fisik yang dapat Dalam hadits Abdullâh bin Abbâs
dilihat secara kasat mata dan dirasakan Radhiyallahu anhu diriwayatkan :
konsumen. Biasanya berbentuk toko ِّ َ‫ِّو ُه ْم ِّيُسْلفُون‬ ْ ‫سلَّ َم‬
َ َ‫ِّال َمدينَة‬ َ ‫علَيْه‬
َ ‫ِّو‬ َ ُِّ‫صلَّىِّالله‬ ُّ ‫قَد َم ِّالنَّب‬
َ ِّ ‫ى‬
atau bangunan, peralatan dan fasilitias ِّ‫ف ِّفىِّت َْم ٍر‬ َ
َ َ‫ِّ َم ْن ِّأ ْسل‬:ِّ ‫سنَتَيْن ِّفَقَا َل‬ َ َ‫سنَة‬
َّ ‫ِّوال‬ َّ ‫فىِّالث َمار ِّال‬
yang tersedia, sarana serta bentuk ُ َ
ٍِّ ‫ومِّإلَىِّأ َج ٍلِّ َم ْعل‬
‫وم‬ ُ
ٍ ‫ِّو َو ْز ٍنِّ َم ْعل‬
َ ‫وم‬ ُ
ٍ ‫فِّفىِّ َك ْي ٍلِّ َم ْعل‬ ْ ‫فَ ْليُسْل‬
pelayanan yang tidak dapat dipisahkan Artinya : “Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
dari jasa dan produk itu sendiri. Dalam
sallam tiba di kota Madinah,
pembelian secara online yang menjadi
penduduk Madinah telah biasa
bukti fisik adalah kemasan (Packaging),
memesan buah kurma dengan
jasa cek resi, dan ketentuan waktu waktu satu dan dua tahun. maka
pengiriman. Kemasan barang haruslah
beliau Shallallahu ‘alaihi wa
aman dan rapi sehingga terhindar dari
sallam bersabda, “Barangsiapa
kerusakan, terteranya alamat
memesan kurma, maka
pengiriman dan informasi terkait
hendaknya ia memesan dalam
pengiriman. Jasa cek resi dibutuhkan
takaran, timbangan dan tempo
bagi konsumen yang ingin mengetahui
yang jelas (diketahui oleh kedua
lokasi barang secara terkini dan ini

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 22


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

belah pihak).” (Muttafaqun apakah membeli barang tersebut atau


‘alaih). tidak. (Prasetio, 2012: 32).
Dalam transaksi jual beli online ada Jual Beli Offline
beberapa ketentuan yang harus dipenuhi Toko offline nampak secara kasat mata,
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dimana calon konsumen bisa mengetahui,
diinginkan oleh kedua belah pihak adalah nampak kondisi dan objek barang atau jasa
hal-hal berikut : yang diinginkan dan dibutuhkan.
a. dilakukan pada jenis komoditi yang jelas; Pembayaran juga dapat dilakukan pada
b. Kriteria/ciri-ciri komoditinya jelas; saat itu juga tanpa melalui perantara.
c. Ukuran (takaran/ timbangan) Mendirikan toko offline juga harus
komoditinya jelas; mempersiapkan lokasi yang strategis
d. Jatuh temponya jelas; sehingga memudahkan pelanggan untuk
e. Jumlah uang (alat bayarnya) jelas; dan; datang. Selain itu, Pelanggan tidak harus
f. Disebutkan nama/alamat penyerahan dikenai biaya tambahan utuk ongkos kirim
karena mereka bisa langsung membayar di
komoditi jika untuk mengangkut
tempat. Dari segi barang atau jasa yang
memindahkan komoditinya memerlukan
ditawarkan dapat terlihat secara nyata
biaya dan terdapat kesulitan padanya
sehingga meminimalkan kesalahan
(Al-Khasyt, 2011: 386).
pemilihan barang dan secara otomatis
Situs jual beli online yang ada di Indonesia
tingkat kepercayaan pembeli cenderung
diklasifikasikan lima model bisnis, pertama
tinggi. Toko offline (konvensional) biasanya
forum online (e-commerce) dan situs baris
memiliki variasi produk yang banyak dan
popular di Indonesia seperti OLX, Kaskus,
lengkap karena stok perjenis produk lebih
dan Berniaga, kedua situs marketplace C2C
sedikit. Tidak terhambat oleh hal-hal yang
(Consumers to Consumers) seperti
berhubungan dengan teknologi berbasis
Tokopedia, Bukalapak, Lamido Indonesia,
koneksi internet yang sedang terputus. Dari
Blanja, dan Elevenia, ketiga model bisnis
segi jangkauan pasarnya terbatas, hanya
yang memberlakukan proses verifikasi
dapat memasarkan produk atau jasanya
yang ketat disebut shopping mall seperti
disekitar tokonya saja. Toko offline
Blibli, keempat situs yang mengusung
memerlukan biaya dan waktu yang lebih,
konsep B2C (Business to Consumers) seperti
dalam hal ini termasuk lokasi yang
Lazada Indonesia, Agoda, Zalora Indonesia,
strategis, mengisi persediaan barang,
Tiket, dan yang kelima toko online di media
menggaji karyawan, dan mempromosikan
sosial menggunakan situs media sosial
toko untuk menarik minat pasar, dan biaya
(platform) seperti Facebook, Instagram,
pengembangan usaha (sumber internet:
WhatsApp, Line dan lain-lain
http://fashionkieshop.blogspot.co.id).
(http://id.technisia.com).
Hijab
Metode dalam pembayaran jual beli online
Hijab adalah sesuatu yang menutupi
ada 2, transfer bank, merupakan kegiatan
atau menghalangi dirinya baik tembok atau
pemindahan saldo rekening dari pembeli
sekat. Namun yang dimaksud hijab di sini
kepada penjual dengan nilai sesuai dengan
adalah kain penutup aurat atau yang
kesepakatan kedua belah pihak. Yang kedua
diistilahkan dengan jilbab (Iskandar,
COD (Cash on Delivery) adalah pembayaran
2013:88). Jilbab berasal dari Bahasa arab
di lokasi yang telah disepakati penjual dan
pembeli sekaligus melakukan pengecekan jalaba, yang berarti menghimpun atau
membawa, secara etimologis artinya kain
brang, serta konsumen memutuskan

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 23


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

penutup kepala, dada, punggung bahkan 2018/2019 sebanyak 12.978. dalam


seluruh tubuh hingga telapak kaki. penentuan jumlah sampel menggunakan
Sedangkan yang dimaksud jilbab rumus Slovin sebanyak 99 orang. Teknik
dikalangan wanita Indonesia adalah Pengambilan sampel menggunakan
kerudung (khimar) (Firdaus, 2013:18). Proportioned Stratified random sampling
Dalam pembahasan ini yang dimaksud (acak dan berstrata secara proporsional).
hijab adalah kerudung (khimar). Subjek penelitian mahasiswi Universitas
Kerudung dalam bahasa arab berarti Islam Riau dan objek penelitian strategi
khimar. Khimar adalah kain penutup yang pemasaran dalam transaksi jual beli online
digunakan wanita untuk menutupi kepala dan offline pada hijab (Mahasiswi
hingga ke dada. (Sufyan, 2013: 38). Jadi Universitas Islam Riau). Sumber data
istilah jilbab atau hijab lebih bersifat umum primer (hasil angket) dan sekunder (data
dibandingkan kerudung. jumlah mahasiswi). Teknik pengumpulan
Jilbab yang wajib dikenakan oleh setiap melalui angket dan dokumentasi. Teknik
muslimah, haruslah memenuhi 8 syarat pengolahan data meliputi penyuntingan
(Sufyan, 2013: 38) yaitu menutupi seluruh (editing), pengkodean (coding),
tubuh (selain wajah dan telapak tangan), pentabulasian (tabulating). Analisis data
tidak merupakan perhiasan yang secara kuantitatif menggunakan Microsoft
berlebihan dengan sendirinya, berbahan Excel dan SPSS 23. Uji instrumen meliputi
tebal dan tidak tipis (tembus pandang), uji validitas (keabsahan) dan uji reliabilitas
longgar dan tidak sempit (ketat), tidak (konsisten).
diberi wangi-wangian yang belebih-lebihan, Uji asumsi klasik uji normalitas dan
tidak menyerupai pakaian lelaki, tidak homogenitas. Uji normalitas dilakukan
menyerupai pakaian khas wanita kafir, untuk mengetahui apakah nilai residual
tidak menyerupai pakaian syuhrah, berdistribusi normal atau tidak, dalam uji
syuhrah berarti pakaian yang menarik normalitas jika nilai signifikansi > 0,05,
perhatian, dianggap aneh, dan mengundang maka nilai residual berdistribusi normal,
tawa (Sufyan, 2013: 38). begitu sebaliknya. Sedangkan
uji homogenitas adalah pengujian
METODE mengenai sama tidaknya variansi-variansi
Jenis Penelitian ini komparatif yaitu untuk dua buah distribusi atau lebih. Dasar
mengetahui perbedaan di antara dua pengambilan keputusan dalam uji
kelompok data (variabel) atau lebih (Hasan, homogenitas adalah apabila nilai
2010:116). Penelitian ini bertujuan untuk signifikansi > 0,05 maka distribusi data
mengetahui komparasi (perbandingan) bersifat homogen. Selanjutnya pengujian
strategi pemasaran dalam transaksi jual hipotesis dengan menggunakan Program
beli online dan offline pada hijab (Studi SPSS 23 dengan analisis paired t-test (Uji t
Kasus: Mahasiswi Universitas Islam Riau). dua sampel berpasangan) dengan
Lokasi Penelitian di Jl. Kaharudin Nasution probabilitas 5% (0,05). Menentukan
No. 133 Perhentian Marpoyan, Pekanbaru- kriteria pengujian dengan membandingkan
Riau, tepatnya Universitas Islam Riau. thitung > ttabel atau -t hitung < -t tabel. Ha diterima
Dilakukan pada Desember 2018-Maret (ada perbedaan strategi pemasaran dalam
2019. jual beli online dan offline pada hijab (Studi
Populasi adalah Seluruh Mahasiswi Kasus: Mahasiswi Universitas Islam Riau).
Universitas Islam Riau Tahun Akademik Berdasarkan nilai probabilitas (tingkat

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 24


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

kesalahan) atau 0,05 (5%) yaitu Nilai sig. < pemasaran berdasarkan faktor orang dalam
0,025 maka Ha diterima. produk hijab pada jual beli online (X1)
sebesar 78,3%, sedangkan pada jual beli
PEMBAHASAN offline (X2) sebesar 81,8%. Hal ini berarti
Strategi pemasaran penting dalam karyawan dalam jual beli hijab offline (X2)
tercapainya pemenuhan kebutuhan lebih transparan, ramah, perhatian serta
manusia di dunia dengan memperhatikan memahami kebutuhan konsumen.
kebahagiaan (falah) di akhirat. Konsumen Pada faktor proses nilai yang lebih besar
tidak hanya memperhatikan kegunaan tingkat kepuasannya adalah jual beli hijab
(utility) suatu barang dan jasa, namun offline (X2) sebesar 81,8% dan strategi
bagaimana seharusnya menurut nilai-nilai pemasaran dalam produk hijab pada jual
ajaran Islam. beli online (X1) sebesar 80,2%.
Ada beberapa faktor strategi pemasaran Berdasarkan faktor bukti fisik responden
dalam jual beli online (X1) dan offline (X2) (Mahasiswi Universitas Islam Riau)
dalam produk hijab dari segi produk, harga, menyatakan lebih puas terhadap jual beli
promosi, tempat (saluran distribusi), orang offline (X2) dalam produk hijab sebesar
(karyawan), proses dan bukti fisik. Hasil 80,6% dibandingkan pada jual beli online
penelitian strategi pemasaran dalam (X1) dalam produk hijab sebesar 78,3%.
pembelian hijab berdasarkan faktor produk Dari semua faktor produk, harga, promo,
sebesar 79,5% (X1) dan 84,5% (X2). Ini tempat, orang, proses dan bukti fisik maka
berarti dalam segi produk hijab konsumen lebih besar strategi pemasaran (Mahasiswi
lebih merasa puas pada jual beli offline Universitas Islam Riau) dalam transaksi
karena kecilnya resiko terhindar dari jual beli offline (X2) pada Kerudung sebesar
kesalahan barang, kualitas sesuai harapan 81%. Sedangkan strategi pemasaran
konsumen, dan sesuai dengan spesifikasi. (Mahasiswi Universitas Islam Riau) dalam
Pada faktor harga meliputi strategi transaksi jual beli online (X1) pada
pemasaran dalam pembelian hijab online Kerudung sebesar 79,4%.
(X1) sebesar 81,7% sedangkan strategi Berdasarkan hasil uji Perbandingan (Paired
pemasaran dalam pembelian hijab offline T-test) diketahui nilai signifikansi (2-tailed)
(X2) sebesar 80,7%. Hal ini menunjukkan sebesar 0,008 < 0,05 (nilai probabilitas).
harga hijab online lebih murah, terjangkau Dan berdasarkan nilai -thitung < -ttabel yaitu -
dan bersaing. Pada faktor promosi besar 2,692 < -0.196, maka ini membuktikan
strategi pemasaran dalam pembelian hijab hipotesis Ha diterima, yakni Terdapat
online (X1) 77,8% sedangkan strategi perbedaan strategi pemasaran dalam jual
pemasaran dalam pembelian hijab offline beli online dan offline pada Kerudung
(X2) sebesar 77,3%. Artinya berdasarkan muslimah (Mahasiswi Universitas Islam
faktor promosi tingkat strategi pemasaran Riau).
dalam produk hijab pada jual beli online
line (X1) dan offline (X2) hampir sama. SIMPULAN
Selanjutnya dari segi tempat, strategi Berdasarkan uji perbandingan (komparatif)
pemasaran dalam produk hijab pada jual strategi pemasaran dalam transaksi jual
beli online (X1) sebesar 78,9%, sedangkan beli online dan offline pada hijab (Studi
strategi pemasaran dalam produk hijab Kasus: Mahasiswi Universitas Islam Riau)
pada jual beli offline (X2) sebesar 79,5%. adalah :
Hal ini juga tidak jauh berbeda. Strategi

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 25


p-ISSN 2654-3923
e-ISSN 2621-6051

1. Terdapat perbedaan strategi Rambat, Lupiyoadi, dan A. Hamdani, 2008,


pemasaran dalam transaksi jual beli Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi
online dan offline pada Hijab (Studi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Kasus: Mahasiswi Universitas Islam Sanusi, Anwar, 2016, Metodologi
Riau). Strategi pemasaran dalam Penelitian Bisnis, , Salemba Empat,
transaksi jual beli offline (X2) pada Jakarta.
Hijab (Studi Kasus: Mahasiswi Setiadi, Nugroho J, 2013, Perilaku
Universitas Islam Riau) lebih unggul Konsumen, Kencana, Jakarta.
dibandingkan strategi pemasaran Siregar, Syofian, 2014, Statistik
dalam transaksi online (X1) pada hijab Parametrik untuk Penelitian
(Studi Kasus: Mahasiswi Universitas Kuantitatif, Bumi Aksara, Jakarta
Islam Riau) atau X2 > X1. Sufyan, 2013, Samudera Hikmah di Balik
Jilbab Muslimah. Pustaka Al Inabah,
DAFTAR RUJUKAN Bandung.
Al Arif, M. Nur Rianto dan Euis Amalia, Sugiyono, 2013, Metode Penelitian
2010, Teori Mikroekonomi (suatu Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
perbandingan ekonomi islam dan Bandung, Alfabeta.
ekonom konvensional), Kencana,
Jakarta. Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran,
Agustin, Hamdi, 2017, Studi Kelayakan Edisi 3, CV. Andi, Yogyakarta
Bisnis Syariah, Rajawali Pers, Depok.
Al-Khasyt, Muhammad Ustman, 2011, Fiqh
Wanita 4 Mazhab, Khazanah
Intelektual, Bandung.
Firdaus, Iqro’, 2013, Bismillah Aku
berjilbab, Diva Press, Yogyakarta.
Ghazaly, Abdul Rahman dkk, 2010, Fiqh
Muamalat, Kencana, Jakarta.
Hasan, Iqbal, 2010, Analisis Data
Penelitian dengan Statistik, PT. Bumi
Aksara, Jakarta.
Hidayat, Enang, 2011, Fiqh Jual Beli, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Huda, Nurul dkk, 2017, Pemasaran
Syariah Teori dan Aplikasi, Kencana,
Depok
Iskandar, Arief, 2013, Jilbab Syar’i,
Khilafah Press, Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane,
2008, Manajemen Pemasaran. Jilid I.
Edisi ke 13, Erlangga, Jakarta.
Prasetio, Adhi, 2012, Smart Guide Jualan
Online, TransMedia, Jakarta.

SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 2, No. 1, Juni 2019 26

Anda mungkin juga menyukai