Z A R O N I
Tren Hijab:
Perspektif Supply Chain & Logistics
Produk hijab dan busana muslimah termasuk kategori Untu menjamin pasokan dan kualitas bahan baku, pen-
produk fashion. Produk fashion selain memberikan manfaat gusaha produk hijab perlu membangun kemitraan dengan
fungsional, produk fashion harus mewakili aspirasi dan nilai- pemasok dalam jangka panjang, tidak sekadar hubungan
nilai pemakainya. Dalam beberapa konsumen, bahkan produk bisnis transaksional. Secara berkala perlu dilakukan evalu-
fashion menunjukkan kemewahan (luxury). asi dan perbaikan hubungan kemitraan, baik evaluasi kual-
Pengusaha produk hijab dan busana muslimah perlu itas, kuantitas, harga, dan ketepatan pengiriman bahan
strategi positioning, branding, dan differentiation produk. Umumnya, banyak pengusaha produk hijab dan busana
Pemahaman nilai-nilai (psychographics), perilaku (behavior) muslimah memilih strategi “maklon”, yaitu pengusaha
dari konsumen pemakai hijab dan busana muslimah menjadi mensubkontrakkan pekerjaan pembuatan produk ke pihak
hal penting, tidak sekadar data demografis seperti kelompok lain, sementara pemilihan bahan baku, desain, dan standar
umur, status sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kualitas produk jadi ditetapkan dan diawasi oleh pemberi
lain-lain. Kondisi demografis bersifat statis dan kurang in- kerja, dalam hal ini pemegang merek produk. Strategi
sightful untuk perumusan strategi dan program branding. maklon ini dapat membuka kesempatan kerja yang luas
Dari analisis target konsumen ini, selanjutnya menjadi ref- dengan melibatkan para ibu rumah tangga untuk menjadi
erensi tim produksi dalam membuat produk hijab dan busana mitra maklon. Pengusaha produk hijab perlu melakukan
muslimah sesuai dengan kualitas produk yang diinginkan dari pemilihan mitra maklon dan penerapan standar kualitas
target konsumen. Konsumen muslim kelas menengah, produk hijab yang diproduksi oleh maklon.
umumnya mereka menginginkan hijab dan busana muslimah Berapa banyak produk hijab dan busana muslimah yang
dengan kualitas bahan baku yang baik, desain, warna, dan harus diproduksi sangat bergantung pada peramalan per-
style yang memberikan rasa kenyamanan dan kemewahan mintaan produk. Penggunaan data pasar, data historis, dan
bila dipakai. data permintaan musiman (seasonal), seperti tahun ajaran
Pilihan bahan baku yang tepat menjadi kunci keberhasilan sekolah atau perkuliahan, bulan puasa, lebaran, dan musim
dalam menghasilkan produk hijab dan busana muslimah umrah/haji, menjadi referensi penting dalam penentuan
yang memenuhi selera target konsumen. Selain itu, kontinu- kuantitas produksi hijab dan busana muslimah.
itas pasokan dan keandalan pemasok bahan baku seperti Produk hijab dan busana muslimah sangat dipengaruhi
kain, aksesoris, kemasan, dan lain-lain, menjadi perhatian oleh trend dan mode, sesuai dengan selera konsumen. Ada
pengusaha produk hijab agar bahan baku dapat memenuhi produk hijab dan busana muslimah dengan mode, desain,
standar kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu untuk proses dan corak yang awet (everlasting), sehingga menjadi mode
produksi. legacy dan legenda. Produk seperti ini dapat diproduksi
Bahan baku yang kurang berkualitas akan mengakibatkan sepanjang masa. Sebaliknya, produk hijab yang desainnya
banyak produk defect. Kuantitas pasokan bahan baku yang kekinian sangat terpengaruh oleh selera konsumen, se-
tidak tepat akan mengganggu produksi. Bahan baku yang hingga kecepatan dalam merespons selera konsumen, lalu
overstock akan berisiko rusak atau hilang, selain tentu saja mewujudkannya menjadi produk hijab dan busana mus-
mengakibatkan modal kerja yang idle. Demikian juga under- limah yang dapat dibeli konsumen sesuai market timing,
stock, produksi akan terganggu karena kekurangan pasokan merupakan kunci keberhasilan bisnis produk ini.
bahan baku pada saat dibutuhkan. Pengusaha produk hijab dan busana muslimah se-
Jadwal kedatangan bahan baku yang terlambat akan baiknya membangun dan mengelola brand produk dengan
mengakibatkan produksi terhenti, karena harus menunggu tepat. Merek produk mewakili persepsi dan positioning
bahan baku. Bahan baku yang tiba terlalu cepat akan menim- seperti yang diharapkan konsumen. Sejatinya, banyak kon-
bulkan biaya penyimpanan bahan baku yang lebih besar, se- sumen lebih memilih brand dalam memutuskan pembelian
lain risiko kerusakan, kehilangan, dan penurunan kualitas suatu produk. Karenanya, pengelolaan merek menjadi pent-
bahan baku. Karenanya, ketepatan pengiriman bahan baku ing. Pengelolaan merek ini harus konsisten, artinya antara
menjadi hal penting dalam keberhasilan produksi produk hijab yang dijanjikan (promise) dengan yang disampaikan (de-
46 48 / IV / JUNE 2018
Selain brand, untuk mengadvokasi dan mendorong koneksi sosial (high socially-connected). Penyebabnya
pemakaian produk hijab dengan brand anda, ada baiknya adalah pendidikan tinggi dan pergaulan yang luas. Mereka
mengajak artis, ustadzah, atau tokoh tertentu yang aktif di berbagai komunitas hijab dan banyak berinteraksi
menjadi role model untuk meng-endorse produk hijab di dunia internet. Salah satu perilaku menarik mereka
Anda. Ini penting untuk meng-endorse target konsumen adalah perilaku membeli secara online.
muda metropop. Banyak sederet nama artis yang telah Mereka pun tidak sekadar memiliki marketplace di
mengenakan hijab dan menjadi trendsetter seperti Dewi internet, tapi juga gerai fisik seperti toko atau butik.
Sandra, Inneke Koesherawati, Zaskia Adya Mecca, Nuri Menariknya, seperti yang disampaikan pendiri Hijup.com,
Maulida, Zaskia Sungkar, Risty Tagor, dan lainnya. Diajeng Lestari, bahwa tipe pembeli konsumen Indonesia
Mereka dapat banyak dijadikan endorse suatu produk tidak hanya bisa memesan di online shop, melainkan juga
hijab brand tertentu, khususnya produk hijab luxury. perlu melihat dan mengecek kualitas sendiri barang yang
Bila Anda yang masih pengusaha pemula, tentu tidak akan dibeli. Karenanya, selain Anda menjual produk hijab
perlu harus mengeluarkan banyak biaya untuk iklan deng- dan busana muslimah di marketplace, Anda tetap harus
an endorse para artis tersebut. Anda bisa memanfaatkan memiliki outlet yang buka setiap hari untuk melayani
celebrities lokal seperti siswi atau mahasiswi berprestasi pembelian konsumen.
di kampus, untuk meng-endorse brand produk hijab Anda. Penjualan produk hijab dan busana muslimah melalui
Membangun komunikasi dengan target konsomen online mensyaratkan keandalan pengiriman produk ke
hijaber ini perlu dilakukan. Anda sebaiknya masuk di alamat penerima secara tepat. Anda bisa menjalin kerja
komunitas hijaber baik online maupun offline, untuk sama dengan kantor pos atau perusahaan kurir lainnya
mendengarkan aspirasi, keinginan, harapan, dan penilaian untuk mempercayakan pengiriman produk hijab anda ke
mereka atas suatu produk hijab dan busana muslimah. konsumen.
Setelah brand dan membangun komunikasi dengan Peningkatan penjualan produk hijab Anda dilakukan
pelanggan, keberhasilan bisnis produk hijab dan busana melalui program pemasaran yang efektif seperti
muslimah ditentukan oleh keandalan dan jangkauan membangun brand, meng-endorse brand, menye-
distribusi. Anda perlu menetapkan strategi distribusi lenggarakan event, tutorial memakai hijab, membangun
dengan tepat. Pemilihan model saluran distribusi, baik komunikasi dengan pelanggan dan hijabers community,
melalui online maupun distribusi konvensional perlu serta menjaga keandalan distribusi dan pengiriman
mempertimbangkan target pasar yang anda tuju. produk, sehingga produk hijab Anda selalu tersedia di
pasar dan diterima konsumen tepat waktu. Integrasi
Salah satu perubahan penting pada nilai-nilai
pemasaran dengan supply chain dan logistics menjadi
konsumen kelas menengah muslim adalah tingginya
kunci keberhasilan bisnis hijab dan busana muslimah.
Menarik untuk disampaikan hasil penelitian Gallup pada tahun 2009, Indonesia masuk dalam daftar 10 negara
paling religius. Gallup menemukan bahwa 99 persen orang Indonesia menilai agama merupakan hal penting dalam
kehidupan keseharian mereka. Gallup menyebut Indonesia sebagai paradoks. Mengapa? Umumnya, demikian kata
Gallup, ketika suatu negara mengalami peningkatan pendapatan per kapita, maka masyarakat di dalamnya akan semakin
sekuler.
Pandangan ini tidak terjadi di Indonesia. Tatkala penduduk Indonesia semakin meningkat pendapatannya, mereka
justru semakin religius. Agama dinilai sebagai faktor penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Fenomena ini kita
saksikan dalam tren perempuan muslimah berhijab, seiring dengan semakin banyak penduduk muslim kelas menengah.
Tren berhijab mendorong semakin banyak pengusaha memasuki bisnis produk hijab dan busana muslimah. Peluang
ini perlu diwujudkan dengan membangun dan mengembangkan bisnis produk hijab dan busana muslimah dengan
mengintegrasikan pemasaran dan supply chain management. Logistik berperan penting di dalamnya untuk memastikan
perencanaan produksi, keandalan pasokan bahan baku, proses produksi, distribusi, dan pengiriman produk hijab dan
busana muslimah dengan tepat.
Yogyakarta, 20 April 2018