KELAS X IPS 2
KELOMPOK 6
• Carlos Benecditus Lehot
• Febrieyana Rusdyanto
• Lianna Juwita Gunawan
• Viky
A. BANK SENTRAL
1. Pengertian Bank Sentral
Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah
badan keuangan yang pada umumnya dimiliki
pemerintah, yang bertugas untuk mengatur
kestabilan badan-badan keuangan tersebut dapat
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi
dan stabil.
Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter
secara berkelanjutkan, konsisten, transparan, dan
harus mempertimbangkan kebijakan umum
pemerintah di bidang perekonomian.
2. Fungsi, tugas, wewenang bank Indonesia
A. Tugas Bank Indonesia
a) Sebagai Bank sirkulasi
b) Bankers’ Bank
c) Lender of last Resort
d) Pelaksana kebijakan moneter
e) Penjaga Posisi likuiditas Negara
B. Tugas Bank Indonesia
a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
C. Wewenang Bank Indonesia
a) Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi
b) Melakukan pengendalian moneter
3. Peran bank Indonesia dalam stabilitas sistem keuangan
A. Pengertian stabilitas sistem keuangan
Arti stabilitas sistem keuangan dapat di pahamin dengan melakukan penelitian
terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan instabilitas di sektor keuangan.
Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi yang memungkinkan sistem
keuangan nasional berfungsi efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap
kerentanan internal dan eksternal.
B. Pentingnya stabilitas sistem keuangan
Sistem keuangan memegang peran yang sangat penting dalam perekonomian.
Sebagai bagian dari sistem perekonomian, sistem keuangan berfungsi
mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami
defisit.
Krisis tahun 1998 tersebut membuktikan bahwa stabilitas sistem keuangan
merupakan aspek yang sangat penting dalam membentuk dan menjaga
perekonomian yang berkelanjutan.
C. Peran bank Indonesia
1) Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter
2) Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja
lembaga keuangan yang sehat
3) Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran
4) Bank Indonesia dapat mengakses informasi yang dinilai mengancam
stabilitas keuangan
5) Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jarring pengaman sistem
keuangan melalui fungsi bank sentral sebagailender of the last resort
(LoLR)
B. SISTEM PEMBAYARAN
1. Pengertian sistem pembayaran
Sistem pembayaran adalah suatu cara yang
disepakati untuk mentransfer suatu nilai antara
pembeli dan penjual dalam suatu transaksi.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 tahun 1999 Tentang bank Indonesia dikatakan
bahwa sistem pembayaran adalah suatu sistem
yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan
mekanisme, yang digunakan untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi
2. Komponen-komponen yang membentuk sistem
pembayaran
a) Alat pembayaran (payment instruments)
b) Sistem pembayaran yang memproses berbagai instrument
pembayaran (interbank fund transfer system)
c) Lembaga yang memproses sistem pembayaran (payment
system operators)
d) Saluran pembayaran (delivery channel)
3. Peran Sistem Pembayaran dalam perekonomian
a) Menjamin kelancaran pasar sebagai tempat dimana transaksi terjadi.
b) Memungkinkan terjadinya spesialisasi pada produksi
c) Membantu menentukan seberapa efisien transaksi dilakukan dan diselesaikan
d) Mempengaruhi tingkat dan laju pertumbuhan ekonomi serta efesiensi pasar keuangan
e) Elemen penting dalam infrastruktur keuangan untuk mendukung terciptanya stabilitas
sistem keuangan
f) Sebagai channel utama transmisi kebijakan moneter
g) Mendukung efesiensi dan efektivitas fungsi intermediasi lembaga keuangan
h) Mendorong mobilitas aliran dana secara lebih cepat
4. Risiko dalam sistem pembayaran dan pengendaliannya
Gangguan operasional juga berpotensi memperlambat mekanisme
settlement dana, timbullah risiko likuiditas. Risiko ini terjadi karena
pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajiban pada waktunya.
Akibatnya, likuiditas pihak lain terpengaruhi. Pada gilirannya risiko
likuiditas dapat meningkat menjadi risiko kredit. Hal yang paling
ditakuti karena dapat menggoncangkan stabilitas sistem keuangan
adalah risiko sistemik.
C. PERAN BANK INDONESIA DALAM
SISTEM PEMBAYARAN
• Bank Indonesia adalah lembaga yang mengatur dan menjaga
kelancaran.
• Bank sentral adalah salah satunya lembaga yang berhak
mengeluarkan dan mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang
rupiah.
• Untuk menjaga kualitas uang rupiah dalam kondisi yang layak edar
di masyarakat, Bank Indonesia melakukan kegiatan pemusnahan
uang. Uang yang dimusnahkan adalah uang yang sudah dicabut dan
ditarik dari peredaran, uang hasil cetakan yang kurang sempurna,
dan uang yang sudah tidak layak edar.
D. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN
NONTUNAI OLEH BANK INDONEISA
• alat pembayaran non tunai sudah berkembang dan lazim digunakan
masyarakat. hal ini menunjukkan bahwa jasa pembayaran non tunai yang
dilakukan bank maupun lembaga keuangan bukan bank, baik dalam proses
pengiriman dana, penyelenggara kliring, maupun sistem penyelesaian akhir
sudah tersedia dan dapat berlangsung di Indonesia.
• transaksi pembayaran nontunai dengan nilai yang besar diselenggarakan
Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS dan sistem kliring.
• BI-RTGS adalah sistem transfer dana elektonik yang penyelesaian setiap
transaksinya dilakukan dalam waktu seketika.
Sistem BI-RGTS memiliki manfaat sebagai berikut.
a) Meningkatkan kepastian penyelesaian akhir
b) Menjadi sarana transfer dana antarbank yang cepat dan
efisien
c) Meningkatkan efektivitas pengelolaan dana
d) Menjadi informasi pendukung dalam menjalankan kegiatan
operasi dan moneter dan sistem peringatan dini
e) Menjadi sarana penyelesaian akhir bagi transaksi
pembayaran ritel
f) Menjadi sarana penyelesaian akhir bagi transaksi serah
dana
E. PENGERTIAN DAN SEJARAH ALAT
PEMBAYARAN TUNAI (UANG)
1.Pengertian Uang
Edward Shapiro mengatakan bahwa “uang adalah jumlah dolar dari
semua itu secara umum dapat diterima oleh masyarakat dalam
pembayaran barang, jasa dan aset berharga lainnya dan untuk
pelunasan hutang.”
Uang mempunyai ciri dapat diterima umum, dapat digunakan sebagai
alat tukar, dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran
2. Sejarah Uang
Dalam kondisi seperti ini uang komoditas memfasilitasi spesialisasi dan
perdagangan.
Uang komoditas adalah barang yang diterima secara umum sebagai alat tukar.
Contoh uang komoditas adalah logam mulia,merica, tembakau, kulit hewan, dan
garam.
Namun, uang komoditas memiliki keterbatasan, yaitu tidak berlaku secara
universal,tidak memiliki nilai yang stabil,tidak dapat dibagi sesuai kebutuhan, dan
tidak nyaman dibawa karena ukurannya yang besar dan berat.
Maka, uang pun berevolusi. Uang fiat sebagian besar menggantikan uang yang
terbuat dari logam mulia
Uang fiat adalah uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat
pembayaran yang sah.
F. FUNGSI, JENIS, DAN SYARAT UANG
SERTA STANDAR MATA UANG
1.Fungsi Uang
a) Alat ukar
b) Alat Satuan Hitung (Pengukur Nilai)
c) Standar atau Ukuran Pembayaran yang Ditunda (Standard of
Deffered Payment)
d) Alat Penyimpan kekayaan
e) Alat Pengalih Nilai/Kekayaan
2. Jenis Uang
a) Jenis Uang berdasarkan pihak yang mengeluarkan = Uang dibedakan
menjadi uang kartal dan giral
b) Jenis Uang berdasarkanUbahan uang = Uang dibedakan atas uang logam
dan uang kertas
c) Jenis Uang berdasarkan negara yang mengeluarkan = uang dibedakan
atas uang dalam negeri dan uang luar negeri
d) Jenis Uang berdasarkan nilai uang = uang dibedakan atas uang bernilai
penuh dan uang tidak bernilai penuh
3. Syarat Uang
a) Mudah dibawa (portability)
b) Tahan lama (durability)
c) Dapat dipecah menjadi unit yang lebih kecil (divisibility)
d) Nilainya stabil (stability)
e) Diterima secara umum (acceptability)
f) Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah
dipalsukan
g) Syarat psikologis, bahwa uang harus nisa memuaskan keinginan orang
yang memiliknya.
4. Standar Mata Uang
= benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding/nilai dalam jumlah
satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat satuan hitung.
Standar uang yang digunakan dapat berupa :
• Standar logam (Metallic Standard)
a) Sistem standar tunggal
b) Sistem standar kembar
c) Sistem standar pincang
• Standar kertas
= apabila dalam suatu negara beredar uang kertas dlam jumlah yang
tidak terbatas, dan uang itu tidak dijamin atau tidak bisa ditukar
dengan emas, maka negara tersebut menganut standar kertas.
Standar inilah yang banyak dianut negara-negara di dunia dewasa ini.
G. UNSUR PENGAMAN RUPIAH
• Ada 2 bentuk unsur pengaman pada uang kertas rupiah, antara lain sebagai
berikut.
1. Unsur pengaman yang terbuka (overt security features)
2. Unsur pengaman yang tidak terbuka (covert security features)
• Dalam melakukan pemilihan unsur pengaman uang kertas, pada umumnya
ada 2 hal utama yang dipertimbangkan, antara lain sebagai berikut.
1. Semakin besar nominal pecahan, semakin diperlukan unsur pengaman
yang lebih baik, kompleks, dan canggih.
2. Unsur pengaman yang dipilih didasarkan pada hasil penelitian dan
pertimbangan perkembangan teknologi.
H. SISTEM MONETER
Ada 4 sistem standar kurs yang tengah/pernah dipakai oleh negara-
negara di dunia :
1.Standar emas
Standar emas pernah menjadi standar moneter di seluruh dunia.
Keunggulan standar emas adalah : adanya satu standar umum dalam
perdagangan internasional.
Kekurangan standar emas adalah : ketidakmampuan sistem ini
merespons cepatnya perubahan kondisi perekonomian.
2. Sistem kurs tetap dan terkendali
Keuntungan sistem ini adalah dapat mengurangi tekanan perubahan kurs mata uang
terhadap mata uang dolar.
Kekurangan sistem ini adalah Amerika Serikat bisa jadi kehabisan cadangan
emasnya untuk menjaga kestabilan nilai tukar atau kurs.