Anda di halaman 1dari 39

BANK SENTRAL, SISTEM PEMBAYARAN

DAN ALAT PEMBAYARAN


Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
● menjelaskan pengertian dan komponen-komponen yang membentuk sistem

pembayaran,
● menjelaskan evolusi sistem pembayaran,
● menjelaskan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran,
● menjelaskan uang sebagai alat pembayaran,
● menjelaskan sistem moneter, dan
● menjelaskan pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia.
Nilai dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dapat dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah jujur, disipilin,
kreatif dan bertanggung jawab.

• Uang giral • Uang luar negeri • Penawaran uang


• Standar mata uang • Sistem moneter • Teori perubahan nilai uang
Kata • Uang dalam negeri • Permintaan uang • Teori nilai uang
Kunci • Uang kartal • Fungsi uang • Nilai uang
BANK SENTRAL
A. Bank Sentral

Fungsi Bank Sentral


1. Bank sirkulasi
Bank sentral adalah pemegang hak tunggal (hak oktroasi) dalam
pengedaran uang kertas dan uang logam sebagai alat
pembayaran yang sah.

2. Banker’s Bank
Bank sentral adalah bankir dari bank-bank.
Dalam hal ini, bank sentral berkedudukan sebagai salah satu
sumber dana bagi bank lain.

3. Lender of last resort


Bank sentral adalah pemberi pinjaman pada tingkat terakhir.
Artinya, bank sentral dapat memberikan pinjaman kepada bank
dalam bentuk fasilitas kredit likuiditas darurat.
A. Bank Sentral
Status dan Kedudukan Bank Indonesia
A. Sebagai lembaga negara yang independen
• UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal
17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 6/2009 ini memberikan status dan kedudukan BI
sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau
pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-
undang ini.

B. Sebagai badan hukum


• Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan
peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan
dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas
sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
• Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat
bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun
di luar pengadilan.
A. Bank Sentral
Visi dan Misi Bank Indonesia
Visi Bank Indonesia
Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan
terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju.

Misi Bank Indonesia


1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran
Kebijakan Bank Indonesia;
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank
Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan;
3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem
pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain;
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui
sinergi bauran Kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural
Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain;
5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan Bank
Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional;
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah;
7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui penguatan
organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi yang andal, serta peran
internasional yang proaktif.
A. Bank Sentral

Nilai Strategis Bank Indonesia


1. Kejujuran dan Integritas (trust and integrity);
2. Profesionalisme (professionalism)
3. Keunggulan (excellence);
4. Mengutamakan kepentingan umum
(public interest);
5. Koordinasi dan kerja sama tim
(coordination and teamwork)
yang berlandaskan keluhuran
nilai-nilai agama (religi)
A. Bank Sentral
Tujuan dan Tugas Bank Indonesia
A. Tujuan Tunggal
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu
tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata
uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara
lain.

B. Tiga Pilar Utama


SISTEM PEMBAYARAN
B. Sistem Pembayaran

1. Pengertian Sistem Pembayaran


Sistem pembayaran adalah cara yang disepakati untuk
mentransfer suatu nilai (value) antara pembeli dan
penjual dalam suatu transaksi.
B. Sistem Pembayaran
2. Komponen yang Membentuk Sistem Pembayaran
 Alat pembayaran (payment instruments)
 Sistem pembayaran yang memproses berbagai
instrumen pembayaran (interbank fund transfer
system)
 Lembaga yang memproses
sistem pembayaran (payment
systems operators)

Saluran pembayaran (delivery


channel)
B. Sistem Pembayaran

3. Peran Sistem Pembayaran dalam Perekonomian


Menjamin kelancaran pasar sebagai tempat transaksi
Memungkinkan terjadinya spesialisasi produksi
Menentukan tingkat efisiensi transaksi
Memengaruhi tingkat dan laju pertumbuhan ekonomi
serta efisiensi pasar keuangan
Mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan
Channel utama transmisi kebijakan moneter
Mendukung efisiensi dan efektivitas fungsi
intermediasi lembaga keuangan
Mendorong mobilitas aliran dana secara lebih cepat
4. Risiko dalam Sistem Pembayaran dan Pengendaliannya
Sistem transfer dana elektronik tergantung pada keandalan
jaringan komunikasi.

Jaringan komunikasi yang kurang baik dapat menimbulkan risiko


operasional.

Gangguan operasional berpotensi memperlambat mekanisme


settlement dana.

Keterlambantan mekanisme settlement dana menimbulkan risiko


likuiditas.
Evolusi Sistem Pembayaran: Dari Barter ke
Sistem Pembayaran E-Commerce

Uang Komoditas
Uang Fiat

Barter
E-money Cek

E-Wallet
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran

1. Peran Bank Indonesia


Mengatur dan menjaga kelancaran Sistem
Pembayaran Nasional (SPN)
Memberi persetujuan, perizinan, dan pengawasan
SPN
Penyelenggara sistem kliring antarbank
Mengeluarkan, mengedarkan, mencabut,
menarik, dan memusnahkan uang rupiah
dari peredaran
2. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai

 Pertama, transaksi yang bernilai besar (high value)


diselenggarakan dengan menggunakan perangkat
Bank Indonesia Real Times Gross Settlement (BI-
RTGS) dan Bank Indonesia Scripless Securities
Settlement System (BI-SSSS);

 Kedua, transaksi yang bernilai kecil (retail value)


diselenggarakan dengan menggunakan
Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (SKNBI).
ALAT PEMBAYARAN
D. Uang sebagai Alat Pembayaran

1. Pengertian Uang
Uang adalah benda yang mempunyai ciri dapat diterima
umum, dapat digunakan sebagai alat tukar, dan dapat
digunakan sebagai alat pembayaran
2. Fungsi Uang
Alat tukar
Alat satuan hitung (pengukur nilai)
Menentukan tingkat efisiensi transaksi
Standar atau ukuran pembayaran yang ditunda
(standard of deferred payment)
Alat penyimpan kekayaan
Alat pengalih nilai/kekayaan
uang kartal
pihak yang
mengeluarkan
uang giral
uang logam
bahan uang
uang kertas
3. Jenis Uang berdasarkan
luar negeri
negara yang
mengeluarkan
dalam negeri
bernilai penuh
nilai uang
tidak bernilai
penuh
4. Syarat Uang
 Mudah dibawa (portability)
 Tahan lama (durability)
 Dapat dipecah menjadi unit yang lebih kecil
(divisibility)
 Nilainya stabil (stability)
 Diterima secara umum (acceptability)
 Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
serta tidak mudah dipalsukan.
 Dapat memuaskan keinginan orang yang memilikinya
5. Unsur Pengaman Rupiah
Ada dua bentuk unsur pengaman pada uang kertas rupiah
Unsur pengaman yang terbuka (overt security
features). Pendeteksian unsur pengaman tersebut
dapat dilakukan secara kasat mata, perabaan tangan,
dan peralatan sederhana (kaca pembesar dan ultra
violet)
Unsur pengaman yang tidak terbuka (covert security
features). Pendeteksian unsur pengaman yang tidak
terbuka hanya dapat dilakukan dengan mesin yang
memiliki sensor dengan tingkat kepastian dan
kecepatan yang cukup tinggi.
8. Standar Mata Uang
a. Standar Logam (Metallic Standard)
Standar logam adalah suatu penetapan logam tertentu
sebagai standar dalam keuangan (emas atau perak).

Terdiri dari:
 Sistem Standar Tunggal
(menggunakan satu jenis logam sebagai mata uang)
 Sistem Standar Kembar
(beredar dua jenis uang: emas dan perak)
 Sistem Standar Pincang
(pemerintah menetapkan emas sebagai mata uang
standar tetapi uang perak juga beredar)
b. Standar Kertas (Metallic Standard)
Standar kertas adalah kondisi di mana
dalam suatu negara beredar uang kertas
dalam jumlah tidak terbatas, dan uang itu
tidak dijamin dengan emas.
9. Jenis-Jenis Alat Pembayaran Nontunai
a. Credit Transfer
Credit transfer adalah perintah penempatan dana dari
pengirim ke penerima melalui jalur transfer dana dari
bank pengirim ke bank penerima dan dimungkinkan
melalui bank lain sebagai intermediary.
b. Debit Transfer
Debit transfer adalah sistem transfer dana di mana
perintah transfer debit dibuat oleh pemilik dana.
Tiga Bentuk Media Pembayaran
 Media pembayaran berbasis kertas
 Media pembayaran elektronik
 Media pembayaran berbasis kartu
E. Sistem Moneter

1. Standar Emas
Misalnya, seluruh masyarakat dunia ingin digaji dengan
emas murni. Kemurnian emas sudah dijamin oleh lembaga
yang berwenang. Oleh karena itu, hanya berat emas
sajalah yang perlu ditentukan.

2. Sistem Kurs Tetap dan Terkendali


Sistem ini bertujuan untuk mempertahankan tingkat kurs
yang stabil dan menghindari penurunan nilai mata uang
dengan cara menetapkan emas dan dolar Amerika Serikat
sebagai standar moneter bersama.
3. Sistem Kurs Mengambang Bebas
Sistem ini menyerahkan sepenuhnya kurs mata uang
pada mekanisme pasar (permintaan dan penawaran
uang) tanpa campur tangan pemerintah.

4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali


Dalam sistem ini, negara membiarkan nilai mata
uangnya mengambang dengan bebas. Namun, negara
melakukan intervensi untuk mencegah fluktuasi kurs
yang terlalu besar.
F. Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia

Pengelolaan uang rupiah oleh BI meliputi:


 perencanaan
 pencetakan
 pengeluaran
 pengedaran
 pencabutan
 penarikan
 pemusnahan
Let’s Go to
The Next Lesson!

Anda mungkin juga menyukai