Anda di halaman 1dari 30

Bab 1 (Bank Sentral, Sistem Pembayaran, dan Alat Pembayaran dalam

Perekonomian Indonesia)

A. Bank
1. Pengertian Bank
Dari Bahas Itali banco artinya meja bermakna tempat melakukan penukaran uang.
2. Sejarah Bank
Berdasar etimologi dari Italia awalnya fungsi bank sebagai alat tukar menukar saja.
3. Fungsi Bank
Menghimpun dana dan menyalurkan lagi pada masyarakat.
4. Produk Bank
a. Simpanan berbentuk simpanan giro,tabungan,deposito.
b. Kredit.Kredit dibedakan menjadi lima jenis : dari segi kegunaan, tujuan kredit,jangka
waktu,jaminan,dan dari sektor usaha.
Sebelum kredit diberikan harus dianalisa berdasar 5C
(Character/karakter,Capacity/kemapuan,Capital/modal,Collateral/jaminan,Condition/kondisi ekonomi dan
politik).
c. Jasa transfer
d. Jasa kliring
e. Jual beli valuta asing
f. Jasa kartu bank
g. Jasa save deposit bank.
h. Jasa bank garansi.
i. Jasa jual beli travellers cheque
j. Jasa pembukaan dan pelayanan L/C
k. Jasa inbkaso.
4. Jenis- jenis bank
a. Berdasar fungsinya : bank umum dan bank perkreditan .
b. Berdasar kepemilikan modalnya

- Bank pemerintah

- Bank swasta nasional

- Bank koperasi
- Bank asing

- Bank campuran
c. Berdasar statusnya : bank devisa dan non devisa
d. Bersdasar caranya menentukan harga : bank konvensional dan Syariah.

5. Prinsip Kegiatan Usaha Bank : prinsip konvensianal dan syariah.


Prinsip konvensional menggunakan metode : menetapkan bunga dan fee based income/penerimaan bank dari
jasa perbankan lainnya.
Bank Syariah mempunyai 5 prinsip;

- Mudharabah: bagi hasil

- Musharakah : penyertaan modal

- Murabahah : jual beli

- Ijarah : akad pemindahan hak tanpa pemindahan kepemilikan

- Ijarah wa iqtina : pemindahan hak guna dengan pemindahan kepemilikan.

B. Lembaga Keuangan Bukan Bank


1. Pegadaian
2. Sewa guna usaha atau leasing
3. Koperasi simpan pinjam.
4. Perusahaan asuransi
5. Anjak piutang
6. Modal ventura
7. Dana pensiun

c. Bank Sentral
1. Pengertian .
Di Indonesia bank central dipegang Bank Indonesia.BI Lembaga yang independent kecuali untuk hal-hal
yang secara tegas diatur dalam UU ini.
2. Tujuan dan tugas BI.
a. Tujuan didirikan BI untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.Kestabilan rupiah terehadap
mata uang negara lain serta kestabilan terhadap harga barang dan jasa.
b. Tugas BI :

- Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.


BI memiliki wewenang :
a. Menetapkan sasaran moneter
b. Melakukan pengendalian moneter
c. Memberikan kredit.
d. Mengelola cadangan devisa negara.
e. Melaksanakan kebijakan nilai tukar dari sistim nilai tukar yang ditetapkan.
f. Menjaga dan mengatur kelancaran sistim pembayaran.
BI memiliki kewenangan :
a. Melaksanakan penyelenggaraan jasa sistim pembayaran.
b. Memberi ijin dan persetujuan atas jasa penyelenggaraan jasa sistim pembayaran.
c. Mengatur sistim kliring antar bank.
d. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
e. Menyelesaikan tahap akhir transaksi pembayaran antar bank
f. Menetapkan ciri uang , nilai , bahan pembuatan, dan waktu berlakunya sebagai alt tukart
menukar.
g. Mengeluarkan,mengatur,mengedarkan,serta mencabut uang yang ada di masyarakat.
3. Modal BI
Menurut UU no 23 th 1999 permodalan BI :
a. Sekurangnya Rp 2.000.000.000.000,00 ( dua trilyun rupiah )
b. Modal tersebut harus ditambah 10 persen dari seluruh kewajiban moneter yang dananya dari cadangan
umum atau sumber lain.
c. Tata cara penambahan modal dari cadangan umum atau sumber lain ditetapkan dengan Peraturan Dewan
Gubernur.

D. Otoritas Jasa Keuangan ( OJK )


1. Pengertian OJK
Menurut UU RI no 21 thn 2011 OJK adalah Lembaga independen dalam melaksanakan tuigas dan
wewenangnya kecuali untuk hal yang tegas diatur dalam UU ini.
2. Tujuan pendirian OJK
- Terselenggaranya secara tgeratur, adil, transparan dan akuntabel.
- Mampu mewujudkan sisti keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
- Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

3. Tugas dan wewenang OJK


- Mengatur dan mengawasi kelembagaan bank
- Mengatur dan mengawasi kesehatan bank.
- Mengatur dan mengawasi aspek kehati-hatian bank.

Alat Pembayaran dan Sistem Pembayaran


A. Alat pembayaran tunai
Menurut UU no.7 th 2011 uang merupakan alat pembayaran yang sah.
1.Sejarah uang , dibedakan menjadi beberapa tahap :
a. Tahap Barter.
Barter adalah sistim pertukaran barang dengan barang
, sistim ini adalah yang pertama kali dikenal dalam perdagangan.
Hambatan barter:
1. Sulit menemukan barang yang memiliki nilai sama.
2. Sulit menemukan orang yang bersedia menukarkan barangnya sesuai kebutuhan yang diinginkan.
3. Lamanya waktu menemukan barang.
b. Tahap Uang Barang
Kesulitan dalam barter membuat manusia menggunakan alat alat penukar yang disebut uang barang , alat ini
memiliki nilai tinggi dan mudah diterima banyak orang.
Kelemahan uang barang :
1. Tidak tahan lama.
2. Sulit disimpan
3. Sulit dibawa kemana-mana
4. Nilainya tidak stabil
5. Sulit untuk dibagi
6. Hanya digunakan di lingkup daerah tertentu.
c.Tahap Uang Logam
Ditahap ini digunakan emas dan perak sebagai alat pertukaran karena dianggap mudah untuk dibagi dan
memiliki nilai tetap.Kelemahannya kurang praktis karena berat.
E. Tahap Uang Kertas
Uang kertas lebih ringan serta lebih poraktis.
2. Syarat Uang
a. Disukai masyarakat.
b. Nilainya stabil.
Nilai stabil dan mempunyai fluktuasi kecil hingga menimbulkan kepercayaan masyarakat.
c. Mudah disimpan.
d. Memiliki jaminan. Maksudnya jaminan kepercayaan masyarakat.
e. Tidak mudah rusak. Karena sering berpindah tangan.
f. Mudah dibagi. Dibagi dalam berbagai satuan unit tertentu deng
an berbagai nominal.
g.Mudah dibawa

3.Fungsi Uang.
a. Alat tukar
b. Alat satuan hitung.
c. Alat pembayaran utang.
d. Alat penyimpan kekayaan.
e. Alat pemindah kekayaan.
f. Alat penunjuk harga.
4. Jenis-Jenis Alat Pembayaran Tunai
a. Uang logam. Biasanya terbuat dari logam mulia seperti perak dan emas.
b. Uang kertas.Merupakan uang kartal yang memiliki kualitas yang baik.
Kedua jenis uang tersebut adalah pembagian uang berdasar bahan pembuatan.
a. Berdasar Nilainya:
1. Uang bernilai penuh ( full bodied money ) : nilai intrisiknya sama dengan nilai nominalnya.
2. Uang tidak bernilai penuh ( representatif full bodied money ) : nilai intrisiknya lebih besar
dari nilai nominal.
b. Berdasar Lembaga yang Mengeluarkan
1. Uang kartal. Dikeluarkan bank sentral
( uang logam dan uang kertas )
2. Uang giral. Dikeluarkan bank umum ( cek,BG,credit card ,dll )
c. Berdasar Kawasan Berlakunya
1. Uang lokal : berlaku dalam suatu negara tertentu ( mis.rupiah )
2. Uang regional : belaku di Kawasan tertentu yang lebih luas uang local ( mis euro di benua eropa
)
3. Uang internasional : berlaku sebagai pembayaran standard intgernasional ( mis US dollar )
5.Unsur – Unsur Pengamanan Uang Rupiah.
1.Unsur pengaman yang tertanam pada bahan:
a. Terdapat tanda air.
b.Adanya benang pengaman.

2.Unsur pengaman yang tertanam pada cetakan :


a. Cetakan nominal kasar.
b. Gambar saling isi.
c. Memakai tinta khusus.
d. Ada tulisan sangat kecil.
e. Ada cetakan yang tidak terlihat.
f. Ada cetakan berupa gambar dan tuliusan yang tidak terlihat.
B. Alat Pembayaran Nontunai

1. Cek.Perintah nasabah kepada bank untuk memberikan uang kepada orang yang namanya tertulis di
dalalamnya.

2. Bilyet Giro.Surat perintah dari nasabah kepada bank tempatnya menyimpan uang untuk
memindahbukukan dana direkeningnya kepada pihak penerima

3. Kartu ATM.Digunakan untuk penarikan tunai atau pemindahbukuan.

4. Kartu Kredit.Alat pembayaran yang sifatnya hutang.

5. Kart Debet.Untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekonomi.


6.Kartu ATM Debet. Alat pembayaran gabungan dari ASTM dan debet.
7.Uang Elektronik.Uang yang disimpan secara elektronik.
Dua jenis uang elektronik :
a. Prepaid card/electronic purses/kartu prabayar.Tergolong kartu tersebut jika punya karakteristik :
1. Nilai uang dikonversi menjadi nilai elektronik disimpan dalam chip yang ada di kartu.
2. Pemindahan dana dilakukan dengan cara memasukkan kartu ke card reader.
b. Prepaid software/digital cash. Tergolong kartu tersebut jika punya karakteristik :
1. Nilai uang dikonversi menjadi uang elektronik disimpan dalam hard disk.
2. Pemindahan dana dilakukan secara online melalui jaringan komunikasi .

C. Sistem Pembayaran
1. Peran BI dalam Sistem Pembayaran
BI berpedoman pada empat prinsip :
a. Keamanan
b. Efisiensi
c. Kesetaraan akses
d. Perlindungan konsumen.

2. Jenis-jenis sistim pembayaran:


a. Sistim pembayaran tunai. Menurut Peraturan BI no 6/14/PBI/2004 dalam rangka mengatur
dan menjaga kelancaran sistim pembayaran BI berhak untuk
1. Merencanakan uang rupiah
2. Mencetak uang rupiah.
3. Mengeluarkan uang rupiah.
4. Mengedarkan uang rupiah.
5. Melakukan pencabutan dan penarikan uang rupiah
6. Memusnahkan uang rupiah.
BI berhak memusnahkan uang rupiah yang memiliki kriteria :
a. Tidak layak edar.
b. Masih layak edar tapi tidak lagi punya manfaat ekonomis atau kurang diminati masyarakat.
c. Sudah tidak berlaku lagi.
b. Sistim pembayaran non tunai.
BI menyelenggarakan dalam tiga sistem:
1. BI-RTGS.
Tujuan BI-RTGS adalah :
a.Transfer lebih efektif dan efisien.
b.Waktu sangat singkat dan tanpa syarat.
c.Menyediakan info bank peserta BI-RTGS secara cepat dan lengkap.
d.Meningkatkan kedisiplinan dan profesionalitas bank peserta BI-RTGS.
e.Mengurangi resiko p;enyelesaian transaksi.
2. BI-SSSS. Sarana transaksi dengan BI yang dikaitkan dengan penatausahaan surat berharga secara
elektronik.
3. SKNBI ( Sistim Kliring Nasional Bank Indonesia )
Terdapat dua penyelenggara SKNBI:
a. Penyelenggara kliring nasional
b. Penyelenggara kliring local.
Kliring debet dan kredit memiliki beberapa unsur:
a. Unsur kliring debet.
1. Digunakan untuk transfer debet antarbank disertai penyampaian fisik.
2. Penyelenggaraan kliring debet dilakukan sewcara lokal oleh PKL.
3. PKL menghitung kliring debet berdasar dana keuangan elektronik.
4. Hasil perhitungan kliring debetsecara lokal dikirim ke sistim sentral kliring/SSK
b.Unsur-unsur pada kliring kredit
1. Digunakan untuk transfer kredit antar bank tanpa penyampaian fisik warkat.
2. Penyelenggaraan kliring dilakukan oleh PKN.
3. Perhitungan kliring kredit dilakukan PKN.

Bab 2 (Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia)


BUMN (Negara) dan BUMD (Daerah)
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah badan usaha yang seluruh/sebagian besar (lebih dari 51%) modalnya dimiliki negara
melalui penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Laba BUMN
merupakan salah satu pemasukan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). BUMN
berperan sebagai pengelola kebutuhan hajat masyarakat (air, listrik, transportasi, dll).

Ciri Ciri BUMN


• Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan menetapkan kebijakan BUMN
(Hal ini karena pemerintah pemilik resmi dan pendiri BUMN, pemerintah memiliki
wewenang untuk menetapkan kebijakan operasional BUMN)
• Pemerintah sebagai pemegang saham tertinggi
(Pemerintah memegang saham sebesar lebih dari 51%, pihak luar diberikan kesempatan
menanamkan modalnya di BUMN, tapi paling besar hanya 49%)
• Pengawasan kegiatan BUMN dilakukan Lembaga yang ditunjuk negara
• Usaha berorientasi pada keuntungan, tetapi tetap mengutamakan pelayanan kepada
masyarakat
(Tujuan BUMN merupakan memperoleh keuntungan dari barang/jasa yang dihasilkan, tetapi
tetap mengutamakan penyelenggaraan kepentingan umum)
• Permodalan BUMN berstatus go public berupa saham dan obligasi (surat utang jangka
panjang yang diterbitkan oleh perusahaan/pemerintah dengan nominal dan waktu jatuh tempo
tertentu)
(Perusahaan go public merupakan perusahaan yang tercatat dalam pasar modal serta
berwenang menyediakan saham dan obligasi bagi penanam modal)
• Laba BUMN merupakan sumber penerimaan APBN
• Tanggung jawab pengelolaan berada pada direksi yang mewakili BUMN diluar forum
(Direksi merupakan pihak yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas kepengurusan
BUMN)
• Sebagai alat stabilisasi perekonomian untuk menyejahterakan dan kemakmuran
masyarakat
Peran BUMN

• Menghasilkan barang dan jasa untuk kemakmuran masyarakat


• Penggerak perekonomian melalui pelayanan public
• Laba BUMN merupakan pemasukan APBN
• Menyediakan lapangan pekerjaan
• Menjadi badan usaha pelopor
(BUMN bekerja sama dengan badan lain dalam pendistribusian produknya, hal ini
mendorong produktivitas badan usaha lainnya)
• Mendorong pertumbuhan, percepatan, dan pembangunan ekonomi
• Memberikan bimbingan kegiatan bagi sektor swasta, khususnya UMKM
• Menunjang pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi
Fungsi BUMN

• Menyediakan barang dan/ jasa yang tidak dapat disediakan swasta


• Menjadi pengelola cabang cabang produksi yang menyangkut hajat orang banyak
• Sebagai alat pemerintah untuk menata kebijakan perekonomian
• Sebagai penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
Bentuk BUMN
- Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan milik negara yang modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Perum bergerak dibitas pelayanan umum (konsumsi/produksi/distribusi)

Ciri ciri PERUM


• Kegiatan usaha focus dalam melayani kepentingan umum
• Kegiatan usaha bergerak dibidang jasa vital (public untility)
• Usaha berorientasi memupuk keuntungan
• Badan usaha berstatus hukum
• Memiliki nama dan kekayaan sendiri dan bebas bergerak seperti swasta
• Modal tidak terbagi atas saham dan penyertaan modal harus persetujuan Menteri terkait
• Dipimpin direksi
• Status pegawainya pegawai perusahaan negara
• Laporan tahunan perusahaan dipertanggung jawabkan kepada pemerintah

Kelebihan PERUM

• Kegiatan usaha focus menangani sektor-sektor potensial


• Bertujuan memberikan layanan kepada masyarakat sekaligus mencari keuntungan
• Mudah memperoleh modal karena pemerintah bertanggung jawab atas keseluruhan
modal
• Kegiatan usaha lebih efektif karena memperoleh bantuan infrastruktur penunjang dari
pemerintah
• Sering terjadi pemborosan (inefisiensi) karena tidak ada saingan
• Rentan terjadi penyalahgunaan oleh kelompok tertentu
• Masih terdapat kecurangan
• Apabila PERUM mengalami kerugian, pemerintah menjadi pihak pertama yang
dirugikan

- Perusahaan Perseorangan (PERSERO)


Persero merupakan badan usaha yang Sebagian besar modalnya dimiliki pemerintah (51%)
dan sisanya dapat dimiliki oleh swasta

Ciri Ciri Persero


• Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan
• Salah satu badan hukum perdata dan hubungan usahanya diatur menurut hukum
perdata
• Modal seluruhnya/Sebagian merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
• Permodalannya berbentuk saham saham yang dapat diperjual belikan di pasar modal
• Tidak mendapat fasilitas negara karena tujuan utama persero adalah mencari
keuntungan
• Dipimpin direksi
• Pegawai persero berastatus sebagai pegawai swasta dan Menteri BUMN merupakan
pemegang saham terbesar
Kelebihan Persero

• Fokus utamanya memperoleh keuntungan sebesar besarnya, tetapi persero juga tetap
didorong untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat
• Sumber modal usaha lebih luas karena berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
(saham)
Kekurangan Persero

• Persero memiliki kelemahan dalam pemenuhan fasilitas negara, karena kegiatan usaha
persero berfokus pada memperoleh keuntungan
Privatisasi BUMN
Privatisasi adalah penjualan saham Perusahaan Perseroan yang merupakan BUMN berbentuk
perseroan terbatas dengan saham paling sedikit 51% dimiliki negara. Privatisasi mengarah
pada peningkatan kinerja BUMN jangka Panjang.

Manfaat Privatisasi

• Mendorong kegiatan produksi dan perluasan jaringan pasar dalam negeri


• Membantu BUMN menjalankan kerja sama usaha untuk memperluas jaringan pasar
• Mendorong pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan produksi
• Terciptanya produk yang lebih berkualitas dan memiliki harga yang kompetitif di
pasar
• Meningkatkan kualitas melalui program pengembangan diri
Metode BUMN dalam penerapan privatisasi

• Menawarkan saham BUMN kepada umum


• Menjual saham BUMN kepada swasta tertentu
• Menjual aktiva BUMN kepada swasta
• Mereorganisasi BUMN menjadi beberapa unit usaha
• Menambah investasi baru dari sektor swasta kedalam BUMN
• Bumn dibeli oleh pihak manajemen karyawan
• Melakukan kontak sewa dan kontrak manajemen

2. Bada Usaha Milik Daerah (BUMD)


BUMD merupakan perusahaan milik daerah yang didirikan bedasarkan peraturan daerah. Kegiatan
BUMD adalah mengelola kekayaan daerah, baik kekayaan provinsi/pemerintah kabupaten/kota.
Penerimaan BUMD digunakan untuk sumber pembiayaan kegiatan operasional serta perekonomian
daerah.

Tujuan pembentukan BUMD


• Sumbangan pendapatan daerah/nasional
• Memajukan perekonomian daerah/nasional
• Mendapat keuntungan demi kepentingan daerah
• Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi,
dan masyarakat di daerah
• Menyediakan barang/jasa mutu tinggi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat daerah
• Menyelenggarakan kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan BUMS dan koperasi
Ciri ciri BUMD

• BUMD didirikan oleh pemerintah daerah sehingga seluruh operasionalnya diatur dan diawasi
pemerintah daerah
• Berstatus badan hukum yang diatur dengan peraturan daerah
• Sebagian/seluruh modal BUMD dikuasai pemerintah daerah
• Modal BUMD berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan dan terdiri atas saham biasa dan
saham prioritas
• Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah
• Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam terhadap resiko yang terjadi
• Keuntungan BUMD menjadi sumber penerimaan daerah, sehingga BUMD menyumbang kas
daerah dan negara
• BUMD merupakan salah satu instrument yang digunakan untuk pengembangan ekonomi
daerah dan negara
• BUMD mengutamakan pelayanan public sekaligus mencari keuntungan
• Dapat menghimpun dana dari pihak lain (bank/non-bank)
Fungsi BUMD

• Penyedia barang ekonomis yang tidak disediakan pihak swasta


• Instrumen pemerintahan daerah yang digunakan untuk mengembangkan perekonomian
daerah dan negara
• Pengelola cabang cabang produksi sumber daya daerah yang dimanfaatkan untuk
kepentingan umum
• Penyedia layanan masyarakat
• Memajukan sektor usaha yang belum diminati pihak swasta
• Membuka lapangan kerja didaerah yang bersangkutan
• Membantu pengembangan usaha kecil
• Pendorong aktivitas dan kemajuan masyarakat dalam berbagai bidang
Peran BUMD

• Sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)


(Keuntungan BUMD akan masuk pos penerimaan daerah, semakin tinggi keuntungan yang
diperoleh semakin besar PAD yang diterima)
• Mengolah potensi ekonomi daerah
• Meningkatkan perekonomian dan perkembangan daerah
• Meningkatkan kapasitas produksi daerah
• Memperluas lapangan kerja dan memeratakan pembangunan
Keunggulan BUMD

• Mencegah terjadinya monopoli


• Melayani kebutuhan masyarakat
• Memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi para pegawai
• Mampu menangani bidang usaha yang membutuhkan penenaman modal besar
• Mudah mengadakan kerja sama
• Mengumpulkan keuntungan sebagai sumber penghasilan negara
• Perintis kegiatan usaha yang belum dilaksanakan koperasi/swasta
• Stabilisator perekonomian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kelemahan BUMD

• Mudah terjadi penyelewengan apabila pengawasannya lemah


• Sering terjadi inefisien karena bukan milik perorangan
• Sering terjadi korupsi
• Menimbulkan persaingan yang tidak sehat
• Pengeksploitasian kekayaan alam yang berlebih
• Monopoli yang mematikan usaha swasta
• BUMD yang go public keuntungannya akan terbagi, sehingga pendapatan yang masuk
akan berkurang
• Apabila pinjaman semakin banyak, makan utang negara akan semakin bertambah
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
BUMS merupakan usaha yang didirikan dan dimodali seseorang/sekelompok orang
Ciri Ciri BUMS

• Modalnya dimiliki mutlak oleh pihak swasta


• Pemegang dan pemilik usaha memiliki wewenang melakukan pengawasan
• Pembagian modal bedasarkan kepemilikan saham perusahaan
• Badan usaha yang berbadan hukum
• Modal berasal dari non pemerintah
• Hak suara anggota disesuaikan dengan saham yang mereka miliki
• Para pemilik saham dapat menjual sahamnya di bursa efek
• Modal tidak hanya didapat dari anggota tetapi dari Lembaga keuangan bank dan non-bank
Badan Usaha Perseorangan dan Persekutuan
1. Badan Usaha Swasta Perseorangan
- Pemilik perusahaan merupakan individu/perorangan
- Kekuatan tinggi dimiliki pemilik tunggal perusahaan yang berwenang segala hal tentang
perusahaan tsb
- Kebijakan yang digunakan dalam mengatur jalannya aktivitas perekonomian perusahaan
adalah kebijakan perseorangan
- Semua resiko dan tanggung jawab perusahaan merupakan tanggung jawab perseorangan
(pemilik perusahaan)
2. Badan Usaha Swasta Persekutuan
- Pemiliknya merupakan dua orang atau lebih
- Wewenang, hak, dan tanggung jawab diatur dan ditentukan dalam perjanjian
- Pertumbuhan/kemunduran perusahaan tergantung pada pengurusan sekutu
- Fokus kegiatan perusahaan adalah memperoleh keuntungan bersama

Ciri Ciri BUMS bedasarkan fungsinya

• Mencari keuntungan sebesar besarnya, lalu diolah dan dibagikan kepada seluruh anggotanya
• Memberikan pelayanan terhadap masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan terhadap barang dan jasa
• Menjadi Lembaga yang memberi keadaan dinamis pada perekonomian negara
• Mengelola SDM dan SDA untuk membantu pemerintah dalam kebutuhan barang dan jasa
• Membantu kinerja pemerintah dalam mensejahterakana masyarakat
Ciri Ciri BUMS bedasarka kepemilikan modal

• Secara keseluruhan modal dimiliki swasta


• Pinjaman diperoleh dari Lembaga bank/non-bank
• Penerbitan dan penjualan saham dapat melalui bursa efek
• Memiliki cadangan dana untuk pengembangan usaha
• Memiliki wewenang menerbitkan obligasi dalam jangka waktu tertentu
Peran BUMS

• Penggerak ekonomi negara


• Menyediakan barang dan atau jasa bagi kebutuhan masyarakat
• Meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi pengangguran
• Menjadi salah satu sumber pendapatan negara
Keunggulan BUMS

• Meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan


• Tidak bergantung pada keuangan negara
• Menyerap banyaknya tenaga kerja
• Meningkatkan system Pendidikan dan pelatihan kerja
• Meningkatkan pendapatan dan devisa negara
• Mendorong peningkatan standar keahlian dan penerapan teknologi modern
Kelemahan BUMS

• Karena berorientasi laba, maka adanya kemungkinan terjadinya persaingan tidak sehat
• Terdapat kemungkinan penyalahgunaan wewenang dalam mengelola SDA
• Kondisi badan usaha cenderung kurang stabil, karena modal berasal dari swasta
Tahapan Mendirikan Usaha dalam BUMS dengan Studi Kelayakan Usaha (Business Plan)
Studi kelayakan digunakan untuk mengambil keputusan terkait kelayakan sebuah usaha.
1. Aspek Studi Kelayakan Usaha
• Aspek hukum (menyangkut semua hal yang berhubungan dengan legalitas dan perizinan
usaha)
• Aspek social, ekonomi, budaya (menyangkut dampak yang ditimbulkan pada masyaralat
sekitar akibat usaha tsb)
• Aspek pasar dan pemasaran (estimasi pasar sasaran, segmentasi pasar, merancang produk,
merk, kemasan, label, harga, promosi, dan saluran distribusi, dan persaingan usaha
• Aspek teknis dan teknologi (pemilihan lokasi usaha, penyediaan bahan baku, alat yang
digunakan, cara produksi, dan pemilihan teknologi yang sesuai)
• Aspek manajemen (organisasi, tenaga kerja, dan cara memimpin perusahaan)
• Aspek keuangan (permodalan, pembayaran gaji, analisis biaya produksi dan penerimaan, dan
laporan keuangan)
2. Tahapan Studi Kelayakan Usaha
• Penemuan ide
• Tahap penelitian (pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpresi hasil penelitian,
menyimpulkan, dan membuat laporan)
• Tahap evaluasi (dilakukan sebelum dan setelah pendirian perusahaan)
• Tahap pengurutan yang layak (pemilihan rencana usaha paling layak)
• Tahap rencana pelaksanaan (menyiapkan tenaga kerja, bahan baku, manajemen, dll)
• Tahap pelaksanaan
Bentuk BUMS
1. Perusahaan perorangan (UMKM)
Modal dalam pendirian perusahaan relative kecil, jumlah dan jenis produksi terbatas, jumlah tenaga
kerja sedikit, dan masih menggunakan teknologi sederhana.

Kelebihan Perusahaan Perorangan


• Perizinan pendirian usaha sederhana
• Keuntungan perusahaan menjadi hak milik perusahaan
• Pemilik perusahaan leluasa mengambil keputusan dan mengelola perusahaan
• Rahasia perusahaan terjamin
• Biaya produksi lebih rendah
Kekurangan Perusahaan Perorangan

• Keterbatasan modal
• Kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada kesanggupan pemilik dalam mengelola
perusahaan
• Semua kerugian perusahaan menjadi tanggung jawab pemilik

2. Firma (Fa)
Fa merupakan persekutuan antara dua orang/lebih dengan nama dan modal bersama dengan
mencapai tujuan bersama. Semua resiko kerugian dan hutang perusahaan ditanggung bersama
dengan mengikut sertakan harta pribadi

Kelebihan Fa
• Modal terkumpul lebih besar
• Resiko hutang dan kerugian lebih ringan karena ditanggung bersama dan pekerjaan yang
dilakukan lebih efisien
• Pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah
• Kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena dikelola bersama
Kekurangan Fa

• Pengambilan keputusan memerlukan waktu lebih lama


• Kesalahan yang dilakukan sesorang sekutu ditanggung oleh semua sekutu
• Harta pribadi ikut menjadi jaminan apabila firma mengalami kesulitan keuangan

3. Persekutuan Komanditer (CV)


CV merupakan perusahaan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih yang terdiri atas sekutu
aktif/komplementer (pihak yang mengelola dan bertanggung jawab atas hutang perusahaan serta ikut
menjaminkan harta pribadi sebagai jaminan) dan sekutu pasif/komanditer (pihak yang menyerahkan
modal dan mengharapkan laba sesuai dengan modal yang diserahkan)

Kelebihan CV
• Pendiriannya relatif mudah
• CV lebih mudah mendapatkan kredit bank
• Kemampuan pengelolaan CV lebih memadai
• Modal yang dikumpulkan lebih banyak
Kekurangan CV

• Sebagian anggota memiliki tanggung jawab tak terbatas


• Kelangsungan kegiatan dapat terganggu jika hanya mengandalkan sekutu aktif
• Anggota sulit menarik modal yang telah disetorkan
• Pengambilan keputusan membutuhkan jangka waktu tertentu
4. Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan perusahaan yang pendirian dan usahanya diatur dalam UU. PT didirikan bedasarkan
perjanjian melakukan kegiatan dengan modal yang seluruhnya didirikan bedasarkan perjanjian
dengan modal yang terdiri atas saham dan memenuhi persyaratan. Pemegang saham hanya
bertanggung jawab atas saham yang dimiliki, tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat
menunjuk orang lain diluar pemodal.

Kelebihan PT
• Modal yang terkumpul lebih besar
• Manajemen lebih baik dan professional
• Perluasan perusahaan lebih mudah
• Pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas
• Kelangsungan jalannya perusahaan lebih terjamin
• Saham dapat diperjual belikan sehingga memungkinkan perubahan kepemilikan perusahaan
tanpa melakukan pembubaran
• Lebih mudah mendapatkan tambahan modal
Kelemahan PT

• Biaya pendirian dan kegiatan operasional sangat besar


• Mekanisme pendirian lebih rumit
• Jumlah deviden (laba) harus dipotong pajak perusahaan dan pajak penghasilan
• Rahasia perusahaan kurang terjamin karena harus melaporkan kegiatan perusahaan kepada
pemegang saham
• Bidang usaha sulit diubah karena sulitnya pengubahan akte pendirian

Bab 3 (Perkembangan dan Pengelolaan Koperasi)

1. KOPERASI
A. PENGERTIAN KOPERASI
Sesuai dengan Undang Undang No. 17 Tahun 2012 pasal 1 : Koperasi adalah badan hukum yang didirikan
oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial,
dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
1. LANDASAN KOPERASI
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
2. ASAS KOPERASI
Kekeluargaan
3. TUJUAN KOPERASI
Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
4. NILAI KOPERASI
Nilai yang mendasari kegiatan koperasi yaitu kekeluargaan, menolong diri sendiri, bertanggung jawab,
demokrasi, persamaan, berkeadilan dan kemandirian.
Nilai yang diyakini anggota koperasi yaitu kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap
orang lain.
5. PRINSIP KOPERASI
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokrasi
Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen
Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota pengawas, pengurus, dan karyawannya
serta memberikan informasi kepada masyarakat.
Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerjasama melalui
jaringan kegiatan pada tingkat lokal, regional, nasional dan internasional
Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat melalui kebijakan
yang disepakati oleh anggota.

B. JENIS KOPERASI
Berdasarkan UU RI No. 17 Tahun 2012, Jenis koperasi adalah sebagai berikut:
a. Koperasi Konsumen
b. Koperasi Produsen
c. Koperasi Jasa
d. Koperasi Simpan Pinjam

1. PERAN KOPERASI
Koperasi mempunyai peran besar dalam menyusun perekonomian yang berdasarkan atas azas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran perorangan.

1. Koperasi dapat mengurangi tingkat pengangguran


2. Koperasi dapat mengembangkan kegiatan usaha masyarakat
3. Koperasi dapat berperan ikut meningkatkan pendidikan rakyat, terutama pendidikan perkoperasian
dan dunia usaha.
4. Koperasi dapat berperan sebagai alat perjuangan ekonomi
5. Koperasi Indonesia dapat berperan menciptakan demokrasi ekonomi
6. Koperasi Indonesia berperan serta dalam membangun tatanan perekonomian nasional
7.
C. ORGANISASI KOPERASI
Struktur Internal Organisasi Koperasi adalah sebagai berikut :
1. STRUKTUR KOPERASI

Struktur Eksternal Organisasi Koperasi adalah sebagai berikut :

2. MODAL KOPERASI
Modal Internal (Dari Dalam) :
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Sukarela
d. Cadangan
Modal Eksternal (Dari Luar)
a. Hibah
b. Modal Penyertaan
c. Modal Pinjaman
d. Sumber lain yang sah
3. PERANGKAT KOPERASI
a. Rapat Anggota
a. Wewenang Rapat
b. Tatacara Rapat
c. Rapat Anggota Luar Biasa
B. Pengurus
a. Ketentuan Pengurus
b. Tugas Pengurus
c. Wewenang Pengurus
d. Tanggung Jawab dan Kewajiban Pengurus
C. Pengawas
a. Syarat Pengawas
b. Tugas Pengawas

4. PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI


Dimulai dari rapat pendirian/pembentukan koperasi. Untuk Koperasi Primer didirikan paling sedikit 20
orang anggota. Dan untuk Koperasi Sekunder paling sedikit 3 koperasi primer.

5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOPERASI


a. Kesadaran Koperasi
b. Pengetahuan dan Keterampilan Pengurus
c. Modal
d. Peran Pemerintah

6. USAHA PENGEMBANGAN KOPERASI


a. Memberikan Penyuluhan tentang Koperasi
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus
c. Meningkatkan Permodalan Koperasi

7. PERAN PEMERINTAH
a. Membina dan mengembangkan koperasi secara terpadu melalui kerjasama antar instansi
b. Memberi kesempatan pada koperasi untuk berperan lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan
ekonomi
c. Membentuk koperasi-koperasi pemerintah sebagai patokan bagi koperasi-koperasi lainnya.

2. KOPERASI SEKOLAH
1. PENGERTIAN KOPERASI SEKOLAH
Koperasi sekolah atau koperasi siswa adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa-siswa
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau sekolah-sekolah yang sederajat.

2. LANDASAN KOPERASI SEKOLAH


Seperti koperasi pada umumnya, koperasi sekolah memiliki landasan hukum yang kuat, yang meliputi
landasan ideal, konstitusional, dan landasan operasional. Landasan ideal dan konstitusional koperasi sekolah
adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Adapun landasan operasional koperasi sekolah diatur
dalam keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi serta Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 638/SKPTS/Men/1994, mengenai pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah.

3. CIRI-CIRI KOPERASI SEKOLAH


Ciri-ciri koperasi sekolah, di antaranya sebagai berikut.
1) Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa di sekolah.
2) Anggotanya adalah kalangan siswa/murid sekolah yang bersangkutan.
3) Bentuk koperasi sekolah tidak berbadan hukum karena pendiriannya berkaitan dengan kegiatan belajar
mengajar.
4) Berfungsi sebagai laboratorium atau media praktik untuk pengajaran koperasi sekolah.

4. FUNGSI DAN TUJUAN KOPERASI SEKOLAH


Koperasi sekolah berfungsi sebagai wadah untuk mendidik bagi tumbuhnya kesadaran berkoperasi di
kalangan siswa. Adapun tujuan koperasi sekolah adalah sebagai berikut.
1) Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong royong, serta jiwa demokratis
di antara para siswa.
2) Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi di kalangan siswa.
3) Mendidik dan menanamkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) di kalangan siswa.
4) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi di kalangan anggota yang berguna bagi para
siswa untuk bekal terjun di masya rakat.
5) Menunjang program pembangunan pemerintah di sector perkoperasi an melalui program pendidikan
sekolah.
6) Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa melalui pengembangan koperasi
sekolah.

5. BIDANG USAHA KOPERASI SEKOLAH


Bidang usaha atau unit usaha koperasi sekolah harus berorientasi pada kepentingan siswa di sekolah yang
bersangkutan. Bidang usaha yang biasa terdapat dalam koperasi sekolah, antara lain sebagai berikut.
1) Unit Usaha Simpan Pinjam
Bidang usaha simpan pinjam diselenggarakan koperasi sekolah dengan tujuan membantu para anggota
dalam mengatasi masalah keuangan dan mendidik siswa untuk belajar hidup hemat.
2) Unit Usaha Toko
Bidang usaha toko menjual berbagai keperluan siswa, seperti alat tulis, buku pelajaran, makanan, dan atribut
sekolah. Bimbingan dan pengawasan guru sangat dibutuhkan untuk kelangsungan unit usaha tersebut.
Pengelolaan koperasi sekolah biasanya dilakukan secara bergiliran sesuai jadwal piket para siswa.
3) Unit Kafetaria/Kantin Sekolah
Usaha kafetaria biasanya dilakukan sendiri oleh anggota koperasi, para guru, atau dengan menjalin kerja
sama dengan para produsen makanan atau minuman ringan.
4) Unit Usaha Pelayanan/Jasa
Selain memberikan dan menyediakan kebutuhan berupa barang. Unit usaha koperasi juga menyediakan
pelayanan/jasa-jasa. Pelayanan tersebut antara lain dalam bentuk jasa fotokopi, wartel, dan kursus-kursus.

6. CARA MENDIRIKAN KOPERASI SEKOLAH


1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pembentukan
3) Tahap Pelaporan atau Pendaftaran
4) Tahap Pengesahan

7. PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI SEKOLAH


Seperti halnya badan usaha lain, manajemen koperasi sekolah sangat menentukan tingkat keberhasilan usaha
untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Usaha-usaha tersebut meliputi perencanaan, pengorga nisasian,
pengoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Secara umum, perangkat organisasi koperasi sekolah tidak
berbeda dengan perangkat organisasi koperasi lainnya, walaupun strukturnya lebih sederhana. Kegiatan
manajemen koperasi sekolah dicapai dengan menggunakan seperangkat organisasi yang meliputi rapat
anggota, pengurus dan manajer, serta badan pemeriksa.
1) Rapat Anggota
Seperti organisasi koperasi pada umumnya, rapat anggota merupakan kunci dari keberhasilan koperasi
sekolah. Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi sekolah. Rapat anggota
merupakan unsur dalam manajemen koperasi sekolah karena koperasi sekolah merupakan badan usaha milik
para anggotanya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip demokrasi yang merupakan asas koperasi.
2) Pengurus
Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi sekolah. Pengurus koperasi sekolah adalah siswa-siswi
anggota koperasi sekolah yang dipilih dalam rapat anggota. Pengurus yang telah menerima pelimpahan
wewenang dari anggota itu mewakili anggota-anggota dalam pengelolaan koperasi sekolah. Oleh karena itu,
pengurus harus mampu menjabarkan kebijakan dan keputusan yang telah diambil dalam rapat anggota
secara lebih terinci disertai dengan rencana/langkah-langkah operasionalnya.
3) Badan Pengawas/Pemeriksa
Badan pengawas atau pemeriksa tugasnya melakukan pengawasan, apakah pengurus telah melaksanakan
tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pengawas koperasi sekolah dapat dipilih dari
siswa yang menjadi anggota atau para guru yang sudah mendapat persetujuan kepala sekolah. Jumlah
pengawas adalah tiga orang dengan masa jabatan satu tahun.

8. STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI SEKOLAH


Adapun struktur organisasi koperasi sekolah sebagai berikut:

9. MODAL KOPERASI SEKOLAH


Seperti kegiatan koperasi lainnya, modal koperasi sekolah diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman.
1) Modal Sendiri
a) Simpanan pokok, yaitu simpanan yang dibayarkan pada saat masuk menjadi anggota koperasi. Besarnya
simpanan pokok ditentukan dalam anggaran rumah tangga koperasi sekolah.
b) Simpanan wajib, yaitu simpanan yang dibayarkan secara kontinu pada waktu tertentu. Misalnya, setiap
bulan atau tiga bulan. Pembayaran simpanan wajib digabungkan dengan pem bayaran administrasi
Sumbangan Penyelenggaraan Pen didikan (SPP). Besarnya simpanan wajib ditentukan dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART) koperasi sekolah.
c) Penyisihan atau cadangan Sisa Hasil Usaha (SHU).
d) Sumber-sumber lainnya, misalnya sumbangan dari orangtua serta bantuan dari para guru dan kepala
sekolah atau dari dana BP3.

Modal Pinjaman
Modal pinjaman berasal dari sumber-sumber, antara lain:
1) pinjaman dari pihak lain, misalnya dari koperasi lain;
2) pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya;
3) bantuan dari pemerintah.

3. SISA HASIL USAHA (SHU)

1. PENGERTIAN SISA HASIL USAHA


Menurut UU Perkoperasian No 25 tahun 1992 pasal 45 ayat (1) disebutkan bahwa Sisa Hasil Usaha
merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan,
pajak dan kewajiban pada tahun yang bersangkutan. Ayat (2) Sisa hasil Usaha setelah dikurangi dana
cadangan, dibagikan kepada anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan
perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

SHU yang dibagikan pada anggota dalam bentuk


a. Jasa modal /jasa simpanan.
Jasa modal ini dibagikan kepada anggota berdasarkan besar kecilnya simpanan anggota tersebut di koperasi.
Semakin besar simpanan maka akan semakin besar jasa simpanan yang diterima. Untuk menghitung jasa
simpanan dengan rumus:
2. Jasa anggota/ jasa usaha Jasa anggota dibagikan kepada anggota berdasarkan kontribusinya pada
koperasi sesuai dengan jenis koperasinya :

a. Koperasi komsumsi
Besarnya jasa anggota pada koperasi ini berdasarkan besar kecilnya anggota berbelanja di koperasi. Untuk
menghitungnya dengan rumus:

b. Koperasi simpan pinjam


Besarnya jasa anggota pada koperasi simpan pinjam tergantung dari jumlah jasa pinjaman yang diberikan
anggota pada koperasi. Untuk menghitungnya dengan rumus:

c. Koperasi produksi
Besarnya jasa anggota pada koperasi produksi ditentukan oleh besar kecilnya anggota menjual hasil
produksi ke koperasi. Untuk menghitungnya dengan rumus:

Bab 4 (Manajemen)
A. Konsep Dasar Manajemen
1. Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari Bahasa Perancis kuno yaitu management, yang artinya seni melaksanakan
dan mengatur. Berikut pendapat beberapa ahli tentang pengertian manajemen:
a. George R. Terry Manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengadakan pengendalian melalui kegiatan orang
lain dalam rangka mencapai suatu tujuan.
b. Prajudi Atmosudirdjo Manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan
menggerakkan orangorang, uang, mesin-mesin, dan alat-alat sesuai kebutuhan.
c. Sondang P. Siagian Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh
sesuatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
d. Karnadi Wargasasmita Manajemen adalah mengatur, mengurus, memimpin, dan
mengawasi pekerjaan-pekerjaan ke arah tujuan usaha.
e. Manullang Manajemen adalah seni dan ilmu pencatatan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, serta pengawasan (pengontrolan) sumber daya manusia dan sumber daya alam
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f. The Liang Gie Manajemen adalah proses yang menggerakkan Tindakan-tindakan dalam
usaha Kerjasama manusia sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
g. Henry Fayol Manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia, dan mengadakan pengendalian
dalam rangka mencapai tujuan.
h. John D. Millet Manajemen adalah satu kesatuan proses pembimbingan dan penyediaan
fasilitas-fasilitas kerja terhadap orang-orang yang tergabung dalam organisasi untuk
mencapai tujuan.
i. Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel Manajemen adalah pencapaian tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain.
j. Marry Perker Follet Manajemen adalah seni untuk menyelesaikan segala sesuatu melalui
orang lain dalam organisasi.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa , Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia dan sumber lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Definisi manajemen dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu :
a. Manajemen sebagai suatu proses yaitu manajemen sebagai suatu proses prencanaan ,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan melibatkan orang lain. Bisa juga diartikan
sebaga proses mencapai hasil yang ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya secara efektif dan
efisien.
b. Manajemen sebagai kolektivitas orang yaitu manajemen berperan dengan melibatkan beberapa
orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Manjemen diartikan kumpulan orang
yang menunjukkan ativitas manajemen dalam sebuah organisasi.
c. Manajemen sebagai ilmu dan seni , manajemen sebagai seni berfungsi mencapai tujuan tujuan yang
mendatangkan hasil atau manfaat. Manajemen sebagai ilmu berdifat universal dan menggunakan
kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis dan dapat diterapkan dalam semua organisasi.
d. Manajemen sebagai profesi yaitu memfokuskan kegiatan para manajer atau eksekutif dalam
menerapkan keahlian da ketrampilan tertentu. Salah satu bentu perkembangan ilmu manajemen
melalui program latihan manajemen di sebuah organisasi. Keahlian yang dimilki manajer diperlukan
dala mengelola dan menjalankan proses manajaemen.
2. Unsur Manajemen
1. Tenaga Kerja (Man) Dalam kegiatan manajemen unsur manusia paling menentukan. Manusia menjadi
penggerak dan penentu tercapainya suatu tujuan.
2. Uang (money) Dalam kegiatan manajemen uang digunakan untuk biaya produksi membeli bahan baku,
menggaji karyawan, dan membiayai kegiatan lainnya.
3. Mesin (Machines) Pemakaian mesin mempermudah proses kerja, memciptakan efisiensi serta dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas.
4. Bahan (Materials) Ketersediaan bahan sangat penting dalam proses produksi.
5. Metode (Methods) Metode merupakan cara dalam melakukan kegiatan guna mencapai tujuan. Pemilihan
metode yang tepat dapat menentukan keberhasilan.
6. Pasar (Market) Pasar merupakan tempat menjual hasil produksi. Penguasaan pasar untuk
mendistribusikan hasil produksi meruapakan hal yang menentukan dalam manajemen.
3. Tingkatan Manajemen
1. Manajemen Puncak (Top Management) Manajemen puncak adalahh jenjang manajemen tertinggi
dalam sebuah organisasi. Manajemen ini bertanggung jawab secara keseluruhan organisasi. Yang termasuk
tingkatan ini adalah anggota dewan direksi dan presiden perusahaan.
2. Manajemen Menengah (Middle management) Manajemen menengah adalah tingkatan manajem
tengah-tengah. Manajemen ini membawahi dan mengarahkan manajemen di bawahnya. Manajemen ini
bertanggung jawab pada manajemen puncak. Misal, kepala bagian yang membawahi beberapa kepala seksi
atau kepala sub divisi yang membawahi kepala bagian.
3. Manajemen bawah (Lower Management) Manajemen ini tingkatan paling rendah dalam suatu
organisasi, sering disebut manajemen lini pertama. Manajemen ini mengawasi tenaga operasional.
Manajemen ini bertanggung jawab pada manajemen menengah. Contoh mandor, supervisor.
B. Prinsip dan Fungsi Manajemen
1. Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen menjadi pedoman kerja dalam melaksanakan manajemen. Prinsip manajemen yang
diterapkan dengan tepat dapat memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan. Henry Fayol merumuskan
prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut:
a. Pembagian kerja (Division of Work) Pembagian kerja harus dilakukan agar terjadi
spesialisasi. Pembagia kerja harus sesuai dengan kemampuan dan keahlian tenaga kerja agar
efektiviatas dan efisiensi.
b. Wewenang dan tanggung jawab (Authoriryand Responsibility) Dalam melaksanakan
tugasnya seorang pemimpin dilengkapi dengan wewenang dan tanggung jawab. Wewenang
dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus memberikan tanggung jawab
sesuai wewenangnya.
c. Disiplin (Discipline) Disiplin merupakan kepatuhan dan ketaatan pada pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
d. Kesatuan Perintah (Unity of Commmand) Dalam melaksanakan pekerjaannya, karyawan
harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah. Karyawan menerima petunjuk dari satu
orang saja. Karyawan perlu mengetahui pihak yang harus bertanggung jawab sesuai
wewenangnya.
e. Kesatuan Arah (Unity of Direction) Kegiatan dalam organisasi sebaiknya diarahkan oleh
satu orang saja dengan menggunakan satu perencanaan. Kesatuan arah berkaitan dengan
kesatuan perintah.
f. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi (Subordination of
Individual Interest to the Common Good) Dalam setiap organisasi kepentingan organisasi
secara keseluruhan harus berada di atas kepentingan pribadi.
g. Pemberian Upah (Renumeration) Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi
atas keterlibatnya dalam pekerjaan. Prinsip upah lebih untuk prestasi lebih dan upah sama
untuk prestasi sama perlu diterapkan.
h. Pemusatan (Centralization) Suatu wewenang dapat dipusatkan dapat pula didelegasikan
untuk memperlancar kegiatan. Pada perusahaan/ organisasi skala kecil bisa menggunakan
pemusatan wewenang (sentralisasi), tapi pada perusahaan skala besar bisa mendelegasiak
pada pejabat -pejabat tertentu (disentralisasi).
i. Jenjang jabatan (The Hierarchy) Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering
digambarkan dengan garis-garis rapi dalam bagan organisasi. Jadi garis wewenang
digambarkan dengan jelas.
j. Tata Tertib (Order) Ketertiban akan terwujud apabila karyawan maupun atasan
mempunyai disiplin yang tinggi. Ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan untuk
memperlancar kegiatan guna mencapai tujuan.
k. Keadilan (Equty) Keadilan akan menimbulkan loyalitas karyawan. Atas harus adil pada
karyawannya, yaitu dengan memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya.
l. Stabilitas pegawai (Stability of Staff) Kesatbilan karyawan perlu dijaga agar pekerjaan
dapat berjalan lancar. Perputakaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran
perusahaan.
m. Inisiatif (Initiative) Setiap karyawan diberi kebebasan untuk mengemukakan inisatif serta
menjalankannya.
n. Semangat Kerja (Esprit de corps) Dalam setiap kegiatan harus ditumbuhkan rasa semangat
persatuan, sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan.
2. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut Henry Fayol ada lima, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Planning (perencanaan), yakni membuat dan melakukan perencanaan mengenai tujuan dan target
perusahaan atau organisasi beserta strategi yang digunakan dalam pencapaian tersebut menggunakan
sumber daya yang ada.
2. Organizing (pengorganisasian), yakni mensinkronkan sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya fisik dan sumber daya modal guna mencapai target perusahaan.
3. Commanding (pengarahan), yakni memberi arahan pada anggota supaya mengerjakan tugas
masing-masing sesuai dengan yang telah ditentukan.
4. Controlling (pengendalian), yakni memberi arahan mengenai tugas masing-masing anggota sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.
5. Coordinating (pengkoordinasian) yakni, menghubungkan dan menyelasaikan pekerjaan-
pengerjaan agar saling bersinergi satu sama lain supaya tidak terjadi kekacauan, bentrok maupun
kekosongan kegiatan.
C. Bidang Manajemen dan Penerapan Fungsi Manajemen
1. Bidang manajemen
a. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengoordinasikan serta mengatur faktor-faktor produksi seperti
sumber daya alam, sumber daya manusia (tenaga kerja), modal dan kemampuan kewirausahaan secara
efektif serta efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai guna suatu barang maupun jasa.
Manajemen produksi merupakan sebuah proses manajemen yang bertanggung jawab kepada seluruh proses
prencanaan serta aktifitas produksi, distribusi maupun manajemen proyek yang sedang dijalankan oleh
organisasi.
b. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah salah satu bidang oprasional dalam perusahaan yang pelu penanganan
sungguh-sungguh, hal ini menyangkut berhasil atau tidaknya produk yang telah dibuat sampai kepada
tangan konsumen. Manajemen pemasaran merupakan sebuah kegiatan yang berhubungan dengan proses
perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Tujuan utama dari manajemen pemasaran pada
umumnya adalah untuk meningkatkan volume penjualan dari produk yang telah dihasilkan. Proses
manajemen pemasaran ini mencakup beberapa kegiatan, yaitu:
a) Riset pasar
b) Perencanaan pemasaran
c) Melaksanakan analisis terhadap peluang pasar, kendala/tantangan, serta ancaman dari pesaing.
d) Mempromosikan produk
e) Pengelolaan usaha-usaha pemasaran.
c. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan suatu bidang manajemen yang fokus terhadap pengelolaan dana
perusahaan (memperoleh dan menggunakan dana) yang dilakukan secara efektif dan efesien guna
meningkatkan dan memaksimalkan laba perusahaan. Dalam menajemen keuangan terdapat aspek-aspek
kegiatan, yaitu:
a) Merencanakan serta melaksanakan kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam pencarian dana.
b) Menetapkan keputusan keuangan yang menyangkut investasi baik dari segi sumber maupun
penggunaan.
c) Menetapkan kebijakan pembagian dividen yang diperoleh dari laba perusahaan.
d) Mengawasi dan melakukan kontrol keuangan dengan membuat laporan perusahaan.
d. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia merupkan bidang manajemen yang fokus
terhadap kegiatan yang berhubungan dengan tenaga kerja. Seperti pengadaan (recruitment), pengembangan
(peningkatan mutu), pemberian kompensasi (upah), pengintegrasian (penyatuan) serta pemeliharaan
terhadap sumber daya manusia (karyawan) secara terpadu untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia (personalia) bertujuan untuk:
a) Mendapatkan karyawan yang berkualitas, yang bisa dibina dan dimanfaatkan untuk kegiatan
organisasi.
b) Meningkatkan kemampuan kerja para karyawan.
c) Menciptakan hubungan kerja yang baik diantara karyawan, baik itu secara vertikal maupun secara
horizontal.

e. Manajemen Akuntansi/Administrasi
Manajemen akuntansi/administrasi merupakan bidang manajemen yang berfokus pada pemberian informasi
layanan dalam bidang akuntansi/administrasi yang diperlukan untuk membantu manajemen dalam
menetapkan garis-garis kebijakan dan operasional sehari-hari. Kegiatan manajemen akuntansi/administrasi
meliputi pengumpulan, pencatatan, analisis serta laporan keuangan/administrasi perusahaan yang dapat
dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan. Tahapan manajemen akuntansi/administarsi terdiri dari:
a) Pengumpulan data.
b) Pencatatan data.
c) Pengelompokan data.
d) Pelaporan data.
e) Penafsiran data.
2. Fungsi Penerapan Manajemen
A. Manajemen Dalam Kegiatan Sekolah
Kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar karena adanya penerapan fungsi manajemen
yang baik. Manajemen sekolah digunakan untuk mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara
optimal. Tujuan manajemen sekolah adalah meningkatkan mutu Pendidikan di sekolah pada khususnya dan
Pendidikan Nasional pada umumnya.
B. Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah
Berikut fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah menurut Daryanto, sebagai berikut:
1. Perencanaan Dalam perencanaan terdapat kegiatan penerimaan siswa baru, pengakuan hasil belajar awal
dan persiapan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, tahapan pembelajaran, dan pola pelaksanaan pembelajaran.
3. Evaluasi Hasil Belajar Untuk menentukan sejauh mana peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran,
perlu dilakukan evaluasi dengan menggunakan berbagai instrument dan Teknik hingga diperoleh sebuah
sistem pelaporan.
4. Evaluasi Program Evaluasi program merupakan proses pengukuran dan penilaian semua program yang
berkenaan dengan konteks lingkungan eksternal, input, process, output dan outcome.
C. Bidang-bidang Manajemen Sekolah
Bidang-bidang manajemen di sekolah meliputi:
1. Manajemen kurikulum , Manajemen kurikulum dan program pengajaran merupakan kegiatan
yang berkaitan dengan kelancaran pembinaan dan proses belajar mengajar. Fungsi perencanaan
berperan penting dalam penyusunan rencana kerja tahunan. Dengan perencanaan yang baik, akan
tercapai pembelajaran yang efektif dan efisien.
2. Manajemen Kesiswaan, Manajemen kesiswaan berkaitan dengan pengidentifikasian peserta
didik agar sekolah dapat memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan terbaik mempertimbangkan
kompetensi peserta didik. Dengan manajemen ini, akan tertanam rasa cinta peserta didik terhadap
sekolah.
3. Manajemen Sarana dan Prasarana , Pendidikan Pihak sekolah berkewajiban memberikan
pelayanan kepada peserta didik secara oiptimal. Salah satu bentuk pelayanan kepada peserta
didik adalah penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan terpenuhinya sarana dan
prasarana, kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif.
4. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat , Hubungan masyarakat menjadi salah satu
sarana komunikasi anatar pihak sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Pihak sekolah
sebaiknya menjalin hubungan dengan masyarakat secara harmonis untuk membangun
kepercayaan public terhadap sekolah.
5. Manajemen Tenaga Kependidikan , Keberhasilan manajemen berbasis sekolah ditentukanoleh
keberhasilan mengelola tenaga guru yang tersedia di sekolah. Berkaitan dengan manajemen ini,
kepala sekolah memberi tugas dan pembagian kerja kepada guru. Tugas yang terencana dan
terprogram akan menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran.
6. Manajemen Keuangan , Bidang manajemen keuangan dan pembiayaan berkaitan dengan
anggaran atau keuanagn sekolah. Perencanaan dan alokasi keuanagn secara efektif dan efisien
menghasilkan organisasi sekolah berkualitas.
7. Manajemen Layanan Khusus , Layanan khusus dapat berupa bimbingan dan penyuluhan dalam
rangka mengembangkan potensi diri peserta didik. PIhak sekolah dapat Menyusun program kerja
sesuai kebutuhan peserta didik. Layanan khusus yang terpenuhi akan mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran.
8. Manajemen waktu , Manajemen waktu adalah cara yang dapat anda lakukan untuk
menyeimbangkan waktu anda untuk kegiatan belajar atau bekerja, bersenang senang atau
bersantai, dan beristirahat secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai