Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pembayaran merupakan sistem yang berhubungan dengan pemindahan
beberapa nilai uang dari satu pihak kepada pihak lain (www.bi.co.id). Sedangkan
definisi pembayaran menurut UU tentang Bank Indonesia No.23 Pasal 1 (1999:6)
Pembayaran mencangkup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang
digunakan untuk melakukan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban
yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Di zaman dulu alat pembayaran yang dikenal hanya uang Kartal dan Giral.
Kemajuan teknologi yang berkembang pesat, mendukung kemajuan sistem atau
alternatif pembayaran yang semakin bergam. Banyak jasa yang ditawarkan oleh
bank salah satunya yaitu alat pembayaran kartu kredit. Kartu kredit merupakan alat
pembayaran non tunai yang berprisip pada “buy now pay later” dimana pada saat
bertransaksi pembayaran ditanggung oleh pihak bank penerbit kartu kredit.
Selanjutnya, pemegang kartu kredit dapat melunasi pembayaran berdasarkan jangka
waktu yang telah disepakati oleh pihak pemegang dan pihak penerbit kartu kredit
(www.bi.go.id).
Gaya hidup di zaman sekarang yang menuntut serba cepat, praktis dan diharapkan
tanpa kendala, membuat setiap orang membutuhkan teknologi dan fasilitas yang
dapat diandalkan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menimbulkan
perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial dan budaya. Hal tersebut
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat di zaman sekarang. Tidak
hanya kebutuhan pokok seperti sandang pangan dan papan, tetapi juga kebutuhan
yang menunjang kehidupannya seperti alat transportasi (motor,mobil), komunikasi
(smartphone), dan kebutuhan hiburan lainnya. Disaat keinginan tersebut tidak
sepadan dengan kondisi keuangan seseorang. Sebaiknya keinginan itu dapat ditunda
dengan cara menabung. Namun, akan memakan waktu yang

keputusan. Transaksi keuangan yang paling umum adalah pertukaran ekonomi


dengan pihakpihak eksternal. Dalam hal ini, termasuk penjualan barang dan jasa,
pembelian persediaan, pembebasan kewajiban keuangan dan penerimaan kas dari
pelanggan. Transaksi keuangan juga terdiri atas peristiwa-peristiwa internal seperti
penyusutan aktiva tetap, aplikasi tenaga kerja, bahan baku dan overhead ke proses
produksi dan transfer persediaan dari satu departemen ke departemen yang lain.
Siklus transaksi (sistem pemrosesan transaksi) memproses sebagian besar kegiatan
ekonomi perusahaan. Siklus transaksi ada dalam semua jenis bisnis, baik yang
mencari laba maupun yang tidak mencari laba (nirlaba). Penerapan teknologi
umumnya dapat lebih menyederhanakan tugas-tugas pokok operasional dan kontrol
yang terdapat pada sistem pemrosesan transaksi. Untuk itu, perlu kiranya dibuat
sistem informasi akuntansi yang berfungsi membantu organisasi untuk
mengumpulkan dan penyimpanan data tentang aktivitas yang dilakukan,
mentransformasi data kedalam informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan dan perencanaan. Pada umumnya, sebelum sebuah sistem informasi
dibuat, terlebih dahulu didesain flowchart atau diagram alur untuk memudahkan
dalam menganalisis permasalahan. Sebuah flowchart adalah representasi grafikal
dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entitas-entitas kuncinya.
Persaingan dan perkembangan yang cukup pesat pada usaha perbankan Indonesia
membuat masing- masing lembaga perbankan harus berlomba untuk memenangkan
persaingan bisnis. Lembaga perbankan harus selalu siap menghadapi berbagai
perubahan yang terjadi dengan meningkatkan kinerja agar dapat bertahan dalam
situasi krisis atau memenangkan persaingan dalam era globalisasi. Secara umum
perbankan harus memiliki sistem yang tepat dalam semua aspek bisnis yang
dijalankan. Sistem yang baik ini merupakan salah satu kunci dalam pengendalian
intern. Pemahaman terhadap pengendalian intern merupakan unsur yang penting,
sebab dengan pemahaman tersebut aplikasi kunci-kunci pengendalian intern dapat
diuraikan dalam melaksanakan transaksi bisnis supaya tujuan bisnis terpenuhi.Sistem
perhitungan pembiayaan kredit merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem
informasi akuntansi. Oleh karena itu, sistem perhitungan pembiayaan kredit serta
sistem informasi akuntansi dibutuhkan untuk kelancaran proses pemberian kredit.
Suatu sistem informasi akuntansi dalam memenuhi fungsinya harus mempunyai
tujuan-tujuan yang dapat memberikan pedoman kepada manajemen dalam
melakukan tugasnya sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi yang
berguna, terutama dalam menunjang perencanaan dan pengendalian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya peran divisi pajak dalam menyajikan sistem dan prosedur terkait
kegiatan transaksi dalam hal pembayaran biaya dan cashback ?
2. Bagaimana peran divisi pajak dalam kegiatan transaksi pembayaran biaya terkait
pembelian ?
3. Bagaimana peran divisi pajak dalam kegiatan transaksi pembayaran biaya
cashback terkait penjualan?
4. Bagaimana cara mencatat sistem dan prosedur dalam bentuk Flowchart atas
pembayaran biaya (Pembelian) dan cashback (terkait penjualan)?

1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui pentingnya peran divisi pajak dalam menyajikan sistem dan
prosedur terkait kegiatan transaksi dalam hal pembayaran biaya dan cashback.
2) Untuk mengetahui peran divisi pajak dalam kegiatan transaksi pembayaran biaya
terkait pembelian.
3) Untuk mengetahui peran divisi pajak dalam kegiatan transaksi pembayaran biaya
cashback terkait penjualan.
4) Untuk mengetahui cara mencatat sistem dan prosedur dalam bentuk Flowchart
atas pembayaran biaya (Pembelian) dan cashback terkait penjualan

Bab II PEMBAHASAN
Apa Itu Sistem Pembayaran?
Sistem Pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan
mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana, guna memenuhi suatu
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem Pembayaran lahir bersamaan
dengan lahirnya konsep 'uang' sebagai media pertukaran (medium of change)
atau intermediary dalam transaksi barang, jasa dan keuangan. Pada prinsipnya, sistem
pembayaran memiliki 3 tahap pemrosesan yaitu otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir
(settlement).
Evolusi Sistem Pembayaran
Sistem Pembayaran terus berevolusi mengikuti evolusi uang dengan 3 unsur penggerak
yaitu inovasi teknologi & model bisnis, tradisi masyarakat, dan kebijakan otoritas. Awal
mula alat pembayaran yaitu sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan. Hanya saja
masalah muncul ketika dua orang ingin bertukar tidak sepakat dengan nilai pertukarannya
atau salah satu pihak tidak terlalu membutuhkan barang yang akan ditukar.
Untuk mengatasi hal itu, manusia mengembangkan uang komoditas. Komoditas di sini
adalah barang dasar yang hampir dibutuhkan oleh semua orang, misalnya garam, teh,
tembakau, hingga biji-bijian. Hewan ternak digunakan sebagai uang komoditas pada tahun
900 hingga 6000 Sebelum Masehi (SM). Gandum, sayuran, dan tumbuhan kemudian juga
dijadikan uang komoditas setelah muncul budaya pertanian.
Selanjutnya uang primitif mulai digunakan sekitar tahun 1200 SM dan berupa cangkang
kerang atau cangkang hewan lainnya. Orang Tionghoa mulai memproduksi imitasi
kerang cowrie yang terbuat dari logam dan tembaga. Sekitar tahun 100 SM, potongan kulit
rusa putih dengan ukuran dan diberi berbagai jenis warna juga pernah digunakan sebagai
alat pembayaran.
Sistem Pembayaran Tunai%
Secara garis besar sistem pembayaran dibagi menjadi dua yaitu sistem pembayaran tunai
dan sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan mendasar terletak pada instrumen yang
digunakan. Sistem pembayaran tunai menggunakan uang kartal (uang kertas dan logam)
sebagai alat pembayaran.

Sistem Pembayaran Non Tunai


Sedangkan pada sistem pembayaran non-tunai, instrumen yang digunakan berupa Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek, bilyet giro, nota debit, maupun uang
elektronik (card based dan server based). Cakupan sistem pembayaran non tunai
dikelompokkan menjadi 2 jenis transaksi yaitu transaksi nilai besar (wholesale) dan
transaksi ritel.
Transaksi nilai besar memiliki karakteristik transaksi yang bersifat penting dan segera
(urgent), meliputi transaksi antar bank, transaksi di pasar keuangan atau transaksi dengan
nilai ticket size ≥ Rp1 Miliar. Infrastruktur yang digunakan untuk memroses aktivitas
transaksi ini adalah Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Bank
Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). Sedangkan transaksi ritel
meliputi transaksi antar individu dengan nilai ticket size < Rp1 Miliar dengan karakteristik
bernilai kecil dan relatif tinggi frekuensinya. Infrastruktur yang digunakan untuk memroses
aktivitas transaksi ini adalah Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Cashback
Pengertian Cashback
*tunai atau uang virtual bahkan diberikan suatu produk tetapi dengan memenuhi syarat
tertentu yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara Cashback. Pemberian Cashback
dapat dipakai ketika ingin melakukan pembelian dengan cara membayar menggunakan
deposito dari pemberian Cashback.
Jenis Cashback
A. Cashback Kartu Kredit

Cashback kartu kredit adalah suatu program yang dikeluarkan oleh suatu bank tertentu
yang memberikan keuntungan dimana penerbit kartu kredit akan memberikan
pengembalian sejuamlah uang atau potongan harga jika melakukan transaksi tertentu atau
ketika nilai transaksi mencapai nominal yang ditentukan. Pemberian keuntungan
berdasarkan ketentuan dari bank yang mengeluarkan kartu kredit dalam bentuk cashback
dengan nilai yang bervariasi. Dan juga sudah ada bank yang telah mengeluarkan kartu
kredit cashback yaitu kartu kredit yang khusus memberikan

cashback tertentu, dengan syarat yang harus dipenuhi.

B. Cashback toko online

Cashback toko online adalah suatu program yang dikeluarkan oleh online shop yang
memberikan keuntungan dimana pihak toko online akakn memberikan pengembalian
sejumlah uang jika melakukan pembelian barang di online shop tersebut dalam jumlah
nominal tertentu dan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Kebanyakan
pemberian cashback dalam online shop tidak berupa uang tunai, tetapi berupa cashback
yang bisa digunakan untuk melakukan pembelanjaan berikutnya di online shop yang sama
dengan berupa potongan yang sesuai dengan cashback yang sesuai dengan ketentuan yang
dibuat oleh pihak toko online. kartu kredit cashback yaitu kartu kredit yang khusus
memberikan cashback tertentu, dengan syarat yang harus dipenuhi.

C. Cashback toko online

Cashback toko online adalah suatu program yang dikeluarkan oleh online shop yang
memberikan keuntungan dimana pihak toko online akakn memberikan pengembalian
sejumlah uang jika melakukan pembelian barang di online shop tersebut dalam jumlah
nominal tertentu dan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Kebanyakan
pemberian cashback dalam online shop tidak berupa uang tunai, tetapi berupa cashback
yang bisa digunakan untuk melakukan pembelanjaan berikutnya di online shop yang sama
dengan berupa potongan yang sesuai dengan cashback yang sesuai dengan ketentuan yang
dibuat oleh pihak toko online
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan

Pelayanan pembayaran nontunai merupakan suatu produk jasa yang berguna bagi masyarakat
umum atau badan usaha untuk melakukan pembayaran yang mudah, efisien dan aman. Sistem
pembayaran nontunai ini juga berpengaruh atau bermanfaat terhadap pemerintah, sehingga
pemerintah pada tahun 2014 melakukan masa transisi dari sistem tunai ke sistem nontunai yaitu
Gerakan Nasonal Nan Tunai (GNNT). GNNT 2014 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat, pelaku bisnis, dan juga lembaga-lembaga pemerintah untuk mendorong masyarakat
menggunakan sistem pembayaran nontunai dalam melakukan transaksi keuangan yang praktis dan
banyak keuntungannya jika diterapkam dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, masyarakat
harus membatu pemerintah dalam mengimplementasikan GNNT 2014 tersebut

Anda mungkin juga menyukai