Anda di halaman 1dari 1

Kewirausahaan : Meresume materi

Nama : Mohammad Rio Ardiansyah


NIM : 10214197

Sistem Pembeyaran & Pengelolaan Uang Rupiah

Sistem Pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga,


dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana, guna
memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.Awal mula
alat pembayaran yaitu sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan,uang
kertas mulai digunakan pada sebagai alat pembayaran. Secara garis besar sistem
pembayaran dibagi menjadi dua yaitu sistem pembayaran tunai dan sistem
pembayaran non-tunai. Infrastruktur yang digunakan untuk memroses aktivitas
transaksi ini adalah Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan
Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS).Infrastruktur
yang digunakan untuk memroses aktivitas transaksi ini adalah Sistem Kliring
Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Selain itu dikenal juga alat pembayaran
paperless seperti transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai Kartu
ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar (card-based). Bank
Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan settlement transaksi-transaksi melalui
Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring
Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dan Bank Indonesia Scripless Securities
Settlement System (BI-SSSS) juga terus berupaya memperbaiki dan
memperbaharui mekanisme sistem yang ada agar selalu efisien, aman, dan
sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat yang selalu
berkembang. Orientasi kebijakan dan pengembangan sistem pembayaran mulai
bergeser sejak 1 dekade terakhir, dari pengembangan infrastruktur sistem
pembayaran yang dioperasikan langsung oleh Bank Indonesia menuju penataan
rezim regulasi dan kelembagaan industri sistem pembayaran, khususnya sistem
pembayaran ritel yang tidak terlepas dari dampak menguatnya arus
digitalisasi,bank Indonesia juga bekerja sama dengan POLRI dan TNI dalam
mengawal dan mengamankan jalur distribusi uang di seluruh wilayah NKRI.
Tantangan kebijakan bagi otoritas ekonomi dan keuangan di era digital,
khususnya Bank Indonesia adalah mencari titik keseimbangan yang tepat antara
upaya mengoptimalkan peluang yang diusung oleh inovasi digital dengan upaya
untuk memitigasi risiko.Inisiatif pertama adalah open banking dan interlink
bank-fintech yang terwujud melalui standarisasi open API yang memungkinkan
keterbukaan informasi keuangan bank dan fintech kepada pihak ketiga secara
aman.Inisiatif keempat berbicara mengenai data, dalam hal ini melakukan
pengembangan data nasional yang kolaboratif dan terintegrasi sehingga dapat
dioptimalkan pemanfaatannya.Inisiatif terakhir adalah melakukan pengaturan,
pengawasan, perizinan, dan pelaporan untuk percepatan Ekonomi Keuangan
Digital (EKD).

Anda mungkin juga menyukai