Hamdy Thalib
Haris Hermansyah
Binar Dwiyanto Pamungkas
Detha Riristuningsia
PENDAHULUAN
Latara Belakang
Sistem pembayaran merupakan bagaian yang tidak
terpisahkan dari system keuangan dan perbankan
suatu Negara. Keberhasilan system pembayaran
akan menunjang perkembangan system keuangan
dan perbankan, sebaliknya resiko ketidaklancaran
atau kegagalan system pembayaran akan
berdampak negatif pada kestabilan ekonomi secara
keseluruhan. Berkenaan permasalahan tersebut,
maka system pembayaran perlu diatur dan dijaga
keamanan serta kelancarannya oleh suatu lembaga,
dan umumnya dilakukan oleh bank sentral.
Rumusan Masalah
Apa pengertian sistem pembayaran
Apa sajakah instrument-instumen system
pembayaran
Bagaimana ruang lingkup komponen, isu srategi
dan arah pengembangan sistem pembayaran.
Bagaimana peran sistem pembayaran dalam
perekonomian
Bagaimana tugas Bank Indonesia
PEMBAHASAN
Instrument Pembayaran
Instrument pembayaran dapat berupa cash tunai
atau noncash nontunai yang paper based berbasis
warkat dan nonpaper-based bebasis bukan warkat .
Instrument Pembayaran Tunai
Instrument pembayaran tunai adalah mata uang yang
berlaku di Indonesia, yaitu Rupiah yang terdiri dari
uang logam dan uang kertas.
Instrument Pembayaran Nontunai
Di Indonesia instrument pembayaran nontunai
disediakan oleh system perbankan. Instrument yang
disediakan terdiri dari instrument yang berbasis wakat,
seperti cek, bilyet giro, nota debet, serta instrument
yang berbasis bukan warkat, seperti kartu ATM, kartu
debet, dan kartu kredit.
BI RTGS
BI-RTGS adalah sistem transfer dana elektronik
yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan
dalam waktu seketika.
Mekanisme BI RTGS
Secara umum mekanisme transfer dana antar
peserta BI-RTGS sebagai berikut :
Nasabah pengirim memberi instruksi transfer kepada
bank pengirim untuk melakukan transfer sejumlah dana
ke Nasabah penerima di bank penerima.
Bank pengirim memproses transfer pada komputer RTGS
Terminal (RT), selanjutnya ditransmisikan ke RTGS
Central Computer (RCC) yang merupakan pusat
komputer RTGS di Bank Indonesia.
Selanjutnya, jika pesan dari bank pengirim diterima RCC,
maka RCC memproses transfer dana dengan mekanisme
lanjutan
Kliring
Sistem kliring yang dilaksanakan BI saat ini
sudah dapat berlangsung secara nasional
melalui Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI).
Mekanisme Kliring
Proses penyelenggaraan SKNBI terdiri dari 2
(dua) sub sistem, yaitu :
lanjutan
Kliring Kredit Digunakan untuk transfer kredit
antar bank tanpa disertai penyampaian fisik
warkat (paperless).
Isu Strategis
Evaluasi ketentuan kartu kredit
Migrasi chip pada kartu ATM/Debet
Peningkatan status penyelenggara KUPU sebagai
dampak diberlakukannya Undang-Undang No.3 tahun
2011 tentang Transfer Dana dimana setiap
penyelenggara transfer dana harus berbadan hukum.
Menghadapi Asean Economic Community. Berkaitan
denga perdagangan bebas antar anggota negara
ASEAN dalam Wawasan 2020 ASEAN. Dengan adanya
kemajuan teknologi, lintas batas antar negara
menjadi tidak ada artinya.
Memfasilitasi pembentukan Self Regulating
Organization, misal Komite Bye-Laws dan focus group
SKNBI.
Arah Pengembangan
Pengembangan sistem BI-RTGS dan BI-SSSS generasi II
Mendorong terbentuknya National Payment Gateway
(NPG)
Interoperability e-money
Peranan
KESIMPULAN
lanjutan