Perbankan Syariah:
Kondisi Kini dan Arah Kebijakan
Disampaikan pada:
Agenda
0
Tentang OJK
Setelah hampir 12 tahun pembahasan, UU OJK disahkan pada November 2011. Dengan demikian telah
lahir era baru dalam regulasi dan pengawasan sektor jasa keuangan Indonesia. Peran pengawasan di sektor
jasa keuangan, yang dilakukan sebelumnya oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, menjadi
seluruhnya merupakan kewenangan OJK.
Latar belakang yang mendasari dibentuknya OJK:
Konglomerasi Usaha
Regulatory arbitrage
2011
2012
2013
2014
2015
21 November
31 Desember
31 Desember
1 Januari
1 Januari
Pengawasan terhadap
BPJS Kesehatan
Pengawasan terhadap
BPJS Ketenagakerjaan
Pengawasan LKM
UU OJK disahkan
Transfer kewenangan
pengaturan &
pengawasan Pasar
Modal dan IKNB dari
KemenKeu
Transfer
kewenangan
pengaturan &
pengawasan
Perbankan dari BI
Menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan.
Agenda
0
Tentang OJK
Bank Umum
Syariah
Unit Usaha
Syariah
BPR Syariah
Pasar Modal
Syariah
Saham
Syariah & JII
Sukuk Negara
& Korporasi
Reksadana
Syariah
LKS
Non-Bank
Takaful,
Re-Takaful,
Micro-Takaful
Multifinance
Syariah
Pegadaian
Syariah
Instrumen 2
Pasar
Keuangan
Baitul Maal
wat Tamwil
Perbankan
Syariah
1997
1st Bank Syariah
Bank Muamalat
2000
2004
2006
2008
Syariah Office
Channeling
Takaful
2010
2012
Syariah Delivery
Channel
Daftar Efek
Syariah (DES)
Jakarta Islamic
Index (JII)
Regulasi Pasar
Modal Syariah
1994
1999
2002
iB XBRL report
1st PP Syariah
Amanah Finance
Pasar
Modal
Syariah
2005
2013 2014
UU Perbankan Syariah
UU No.21 Tahun 2008
Multifinance
2007
2009
ETF Syariah
Syariah
Premier
ETF JII
2011
Agenda
0
Tentang OJK
Jenis
2010
2011
2012
2013
2014
Per Industri
Perbankan Syariah
97,52
145,47
195,02
242,28
272,34
4,85%
Asuransi Syariah
6,97
9,15
13,1
16,66
22,36
4,25%
Pembiayaan Syariah
2,36
3,62
22,66
24,64
31,67
5,51%
Saham Syariah
Sukuk Korporasi
7,82
7,92
9,79
7,55
6,96*)
3,17%*)
5,23
5,56
8,05
9,43
9,51*)
4,43%*)
44,34
77,73
124,36
169,29
179,10*)
9,83%*)
Sukuk Negara
*) data posisi per Juni 2014
Sumber:
1. Otoritas Jasa Keuangan
2. DitJen Pengelolaan Utang, Kemenkeu
10
IKNB Syariah
1. Takaful
-
Asuransi Syariah
Terdapat 49 lembaga, jumlah
bertambah 8.9% dlm 2013
Share 2013 : 4,52% (Total Aset
16,66Tr)
49
IKNB
Syariah
81
99
asuransi
syariah
Entitas 2012
45
Entitas 2013
11
3. Lembaga Pembiayaan
Syariah
-
Perusahaan Pembiayaan
Syariah
Ijarah (Leasign) Company
Modal Ventura
Pegadaian Syariah
Penjaminan Pembiayaan
Syariah
Lembaga Keuangan Mikro
Syariah
Sukuk Korporasi
12
Sukuk Korporasi
Total Rp12,29 Tr (65
Emisi Sukuk)
Oustanding 6,96 Tr
share: 3,17%
SBSN
Reksadana Syariah
Total oustanding:
Rp179,1 Tr
Share: 9,83%
Jumlah: 45 Seri SBSN
Reksadana Syariah
Total NAB Rp9,51T
Jumlah RDS :64 unit
Share NAB: 4,43%
Daftar Efek Syariah
326 Saham Syariah
Nilai:Rp.2.955,8 Tr
Share DES: 58,6% dr
total nominal
Perdagangan Saham
Online Trading
Syariah: 8 PE AB
Administrator
Rekening Dana
Nasabah: 1 BUS
Indikator
2010
2011
2012
2013
2014
(Des)
11
11
11
11
12
23
24
24
23
22
BPRS
150
155
158
163
163
97,2
145,47
195,02
242,28
272,34
Market Share
3.24%
3.98%
4,58%
4,89%
4,9%
DPK (Rp. T)
76,04
115,41
147,51
183,53
217,86
Pembiayaan (Rp. T)
68,18
102,66
147,51
184,12
199,33
CAR
16,25%
16,63%
14,13%
14,44%
16,10%
FDR
89.67%
88.94%
100,0%
100,32%
91,50%
NPF (gross)
3,02%
2,52%
2,22%
2,62%
4,33%
ROA
1,67%
1,79%
2,14%
2,00%
0,80%
13
BOPO
14
Malaysia
Saudi Arabia
Iran
UAE
Kuwait
Qatar
Bahrain
Turkey
Indonesia
Bangladesh
Pakistan
Egypt
Sudan
Jordan
Switzerland
Brunei Darussalam
United States
United Kingdom
Thailand
Yemen
423,285
338,106
323,300
140,289
92,403
81,027
64,644
51,161
35,629
18,938
14,647
12,086
8,034
7,430
6,575
5,526
4,537
4,305
3,834
3,576
Indonesia
USD 35,629 mio
15
Agenda
0
Tentang OJK
16
17
Tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan masih relatif rendah (survey
financial literacy OJK: banking 37,2%, insurance 22,5%, capital market 2,3%), sehingga
penetrasi layanan keuangan juga masih rendah. Perbaikan literasi keuangan syariah
disertai berbagai inisiatif financial inclusion dan inovasi produk yang friendly akan
memperluas pasar industri keuangan syariah.
Peningkatan populasi penduduk, khususnya kelas menengah akan meningkatkan
potential demand terhadap value added services industri keuangan syariah.
Kelas menengah (middle income) Indonesia tumbuh dari semula 93 juta orang atau 42,7%
menjadi sekitar 134 juta orang atau 56,6% penduduk (2009 2010). Kenaikan income akan
mengubah preferensi keuangan masyarakat dari produk sederhana spt simpanan & pembiayaan
umum, ke arah produk investasi dan pembiayaan yg lebih spesifik/sophisticated, berbasis IT &
memiliki value added yg tinggi.
18
19
20
21
22
23
2015
24
Akhir Presentasi
Terima Kasih