Anda di halaman 1dari 10

Torial Online

Kebanksentralan dan
KebijakanMoneter
ESPA4421
Inisiasi 5

Peran Sistem Pembayaran


dalam Perekonomian

PS. Ekonomi Pembangunan FE UT


Pokok Bahasan

PS. Ekonomi Pembangunan FE UT


Peran Sistem Pembayaran dalam
Perekonomian

Sebagai elemen penting dalam infrastruktur keuangan suatu perekonomian untuk mendukung
stabilitas keuangan. Gangguan yang terjadi pada sistem pembayaran dapat mengganggu
kewajiban pembayaran, yang akan menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap
likuiditas dan stabilitas sistem keuangan dan perbankan.

Sebagai saluran penting pengendalian ekonomi yang efektif, khususnya melalui kebijakan
moneter. Dengan lancarnya sistem pembayaran, kebijakan moneter dapat lebih cepat
mempengaruhi likuiditas perekonomian, sehingga proses transmisi kebijakan moneter dari
sistem perbankan ke sektor riil dapat berjalan lancar.

Sebagai alat untuk mendorong efisiensi ekonomi. Dengan lancarnya sistem pembayaran,
penyelesaian berbagai transaksi ekonomi dapat terlaksana lebih cepat dan aman, yang akan
mempercepat perputaran uang, mempermudah perencanaan keuangan, dan meningkatkan
produktivitas perekonomian.

PS. Ekonomi Pembangunan FE UT


Prinsip Dasar Sistem Pembayaran

• Sistem harus memiliki landasan hukum yang kuat


• Sistem harus mempunyai aturan dan prosedur yang memungkinkan peserta memahami
risiko keuangan yang mungkin terjadi;
• Sistem harus memiliki prosedur manajemen risiko kredit dan risiko likuiditas yang jelas
• Sistem harus dapat menjamin agar setelmen dilakukan pada hari yang sama, minimal
pada akhir hari
• Untuk sistem multilateral netting, sistem minimal harus mampu menyelesaikan
setelmen harian dengan cepat, terutama pada saat peserta tidak mampu
menyelesaikan kewajiban setelmen besar
• Aset yang digunakan untuk setelmen sebaiknya berada dalam penguasaan bank sentral.
• Sistem harus menjamin tingkat keamanan dan kepercayaan operasional yang tinggi, dan
harus memiliki penanganan darurat untuk proses penyelesaian harian yang cepat
• Sistem harus menyediakan alat untuk melakukan pembayaran yang pemakaiannya
praktis dan efisien bagi perekonomian
• Sistem harus memiliki tujuan dan kriteria yang dapat diketahui oleh semua peserta,
yang memungkinkan akses secara adil dan transparan
• Pengaturan sistem harus efektif, akuntabel, dan transparan
Elemen dan Lembaga yang Terkait dengan
Sistem Pembayaran

Elemen Sistem Pembayaran

• Otorisasi pelaksanaan pembayaran, pembayar memberikan otorisasi kepada bank untuk


mentransfer dana
• Pertukaran perintah pembayaran antarbank yang terlibat dalam proses transaksi pembayaran.
Proses ini biasanya melalui kliring atau Real Time Goes Settlement (RTGS).
• Pertukaran perintah pembayaran antarbank yang terlibat dalam proses transaksi pembayaran.
Proses ini biasanya melalui kliring atau Real Time Goes Settlement (RTGS).

Lembaga Sistem Pembayaran


• Lembaga penyelenggara
• Lembaga yang memberikan jasa layanan pembayaran
• Lembaga pengatur dan pengawas sistem pembayaran
• Lembaga pendukung
Risiko dalam Sistem Pembayaran

2. Risiko
likuiditas

1.
5. Risiko 3. Risiko
Risiko
sistemik hukum
kredit

4. Risiko
operasional
Karakteristik Alat Pembayaran

• Bentuk fisik, dapat berupa uang kertas, uang logam, warkat (seperti
cek, bilyet giro, nota debet, nota kredit), kartu, (seperti kartu
kredit, kartu debet, kartu ATM, smart cards), tanpa fisik (seperti
internet dan telepon).
• Sistem pengaman. Pada uang tunai berbentuk tanda air, benang
pengaman, cetak intaglio, cetak tersembunyi, dan rectoverso.
• Basis pembayaran ada 2, yaitu berbasis kredit, di mana
penyelesaian tagihan pada periode tertentu setelah transaksi
dilaksanakan, dan berbasis debet, di mana pembebanan rekening
dilakukan seketika atau pada hari yang sama.
Proses Penyelesaian Pembayaran

• Tertunda (batch)
• seketika (real time),
• bilateral atau multilateral
• dengan sistem net atau gross.
• Penyelesaian akhir (setelmen) dilakukan melalui kliring menggunakan
netting untuk transaksi bernilai kecil
• Jaringan RTGS merupakan poros setelmen akhir berbagai sistem setelmen
antarbank, seperti Automated Clearing House (ACH), Delivery versus
Payment (DvP), Automated Teller Machines (ATM), Interbank Giro (IBG),
dan Payment versus Payment (PvP).
• Peran bank sentral dalam sistem pembayaran ada 4 yaitu; sebagai
pemakai, anggota, penyedia sistem dan pelindung kepentingan umum.
• Tanggung jawab bank sentral 3 (tiga) (Summers, 1994), yaitu tanggung
jawab pengawasan, tanggung jawab operasional, dan tanggung jawab
kebijakan.
Sistem Pembayaran di Indonesia

• Sistem pembayaran di Indonesia berlandaskan pada UU No. 23 Tahun 1999


tentang Bank Indonesia
• Pembayaran di Indonesia menggunakan uang kartal (uang kertas dan logam),
cek, bilyet giro, kartu kredit, kartu debet, jaringan ATM, smart card, postal
money order, telepon, SMS dan internet, dikenal dengan phone banking, SMS
banking dan i-banking
• Dalam sistem pembayaran Bank Indonesia berperan sebagai regulator,
lembaga pengawas, dan lembaga penyelenggara..
• Landasan hukum sistem pembayaran di Indonesia adalah KUHP, KUHD, UU No.
3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia.
• Alat pembayaran di Indonesia terdiri dari:
a. tunai berupa uang kartal yang terdiri dari uang kertas rupiah dan uang logam rupiah
b. non tunaiSistem setelmen antar bank terdiri dari kliring untuk transaksi bernilai kecil dan
RTGS untuk transaksi bernilai besar atau urgen.
• Sistem setelmen antar bank terdiri dari kliring untuk transaksi bernilai kecil
dan RTGS untuk transaksi bernilai besar atau urgen.

Anda mungkin juga menyukai