Agenda
1. Peran BI dalam Sistem Pembayaran 2. Sistem Pembayaran dan Setelment
Tugas BI
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (Pasal 8)
Wewenang BI
Memberikan izin penyelenggaraan jasa SP (Pasal 15) Mewajibkan pelaporan penyelenggaraan jasa SP (Pasal 15) Menetapkan penggunaan alat pembayaran (Pasal 15) Mengatur sistem kliring antar bank (Pasal 16) Menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank (Pasal 17) Menyelenggarakan penyelesaian akhir (setelmen) antar bank (pasal 18)
5
Operasional
Menyediakan layanan kliring dan setelmen (BI-RTGS, BI-SSSS, SKNBI)
Sistem Pembayaran Nasional yang efisien, cepat, aman, handal guna mendukung Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan
Katalisator/Fasilitator
Mengkoordinasi dan mendorong pengembangan industri SP (teknis, pengorganisasian, dan pengaturan/hukum)
Pengawasan (Oversight)
Monitoring dan melakukan assessment penyelenggaraan SP (comply terhadap guidelines dan standards)
6
UU Kepailit an
UU LPS
SISTEM PEMBAYARAN
Kliring
Mengatur sistem kliring antar bank (Rp dan Valas) Dilakukan oleh BI atau pihak lain dg persetujuan BI
Setelmen
Setelmen Rp. Dan Valas dilakukan oleh BI atau pihak lain dengan persetujuan BI
UU TD
UU OJK
UU Mata Uang
Laporan ke BI
Menetapkan Alat Pembayaran
SRO (ASPI)
KUPU APMK
E-money DHN
SKNBI
BI RTGS
SARANA PROSES PENYELESAIAN CEK/BG ANTAR BANK SARANA TRANSFER KREDIT ANTAR BANK DENGAN JANGKAUAN KE SELURUH KANTOR CABANG BANK DI INDONESIA DENGAN NOMINAL SAMPAI DENGAN RP. 100 JUTA.
PENYELESAIAN TRANSAKSI PUAB SARANA SETELMEN UNTUK OPERASI MONETER DAN TRANSAKSI SBN PENYELESAIAN TRANSAKSI NASABAH PENYELESAIAN TRANSAKSI PEMERINTAH
BI SSSS
SEBAGAI SARANA PENATAUSAHAAN SBN DAN SBI SEBAGAI SARANA TRANSAKSI OPERASI MONETER SEBAGAI SARANA TRANSAKSI PERDAGANGAN SBN ANTAR BANK/ANTAR NASABAH MELALUI SUB REGISTRY
8
Rp. 190 T
SETELMEN
Rp. 717 T
PESERTA
Ket.*) Data Rata-Rata Harian Transaksi Per Oktober 2011
Sistem Pembayaran
10
?
11
Sistem Pembayaran
Definisi Pembayaran Perpindahan nilai uang antara dua pihak dari kegiatan pemindahan kepemilikan aset ekonomi lainnya Aktivitas Ekonomi Pasar Barang & Jasa Pasar Uang Antar Bank Pasar Valuta Asing Pasar Surat Berharga
Payee Flow of other economic assets
Contoh Pembayaran
Various means of payments
Transfer dana dari lending bank ke borrowing bank biasanya untuk mengatasi kebutuhan likuiditas harian bank. Transfer dana untuk pembayaran Rupiah (IDR-leg) dari bank penjual rupiah ke bank penjual valas
Flow of money
Pembayaran sisi dana dari securities buyer ke securities seller Kontraksi : debit transfer dari BI ke bank Ekspansi : credit transfer dari BI ke bank Penyelesaian transaksi SB/SUN, pembayaran d/r DAU, Pajak dll
Payer
12
Sistem Pembayaran
Pasar Barang & Jasa Pasar Uang Antar Bank Pasar Valuta Asing Pasar Surat Berharga Operasi Moneter Pemerintah (a.l. Fiskal)
Various means of payments Transfer dana dari lending bank ke borrowing bank biasanya untuk mengatasi kebutuhan likuiditas harian bank. Transfer dana untuk pembayaran Rupiah (IDR-leg) dari bank penjual rupiah ke bank penjual valas Pembayaran sisi dana dari securities buyer ke securities seller Kontraksi : debit transfer dari BI ke bank Ekspansi : credit transfer dari BI ke bank Penyelesaian transaksi SB/SUN, pembayaran d/r DAU, Pajak dll
13
Meliputi berbagai lembaga yang secara langsung-maupun tidak langsung berperan dalam penyelenggaraan Sistem Pembayaran, antara lain: bank , sentra, bank, lembaga keuangan bukan bank, kantor pos, lembaga kliring, Pasar modal, lembaga penyedia jasa jaringan komunikasi, lembaga penerbit kartu kredit
Kelembagaan
Mekanisme operasional diperlukan untuk melakukan perpindahan dana dari satu pihak ke pihak lain. Ilustrasi : Sistem/Mekanisme operasional antara lain kliring, sistem transfer antar bank dan settlement.
Infrastruktur
Meliputi berbagai komponen teknis untuk memproses dan melakukan transfer dana seperti message format, sistem komputer Hw & Sw), jaringan komunikasi, sistem backup, disaster recovery plan dan lain-lain.
Mekanisme
Merupakan media yang digunakan dalam pembayaran, Instrumen pembayaran tunai : uang kertas, uang logam , Instrumen non-tunai , paper based : cek, bilyet giro, wesel dan lain-lain, electronic based : RTGS, card based : kartu debet/ATM, kredit
Instrumen
14
Sistem Pembayaran
Payment Instruments Interbank Funds Transfer Systems Paper based Payment Systems Operators Delivery Channels Bank Teller ATM EDC Computer Mobile Phones Others
Credit Transfer
Card based
Elektronic Based
Others
15
Payment Instrumen
Credit Transfer
Paper based Paper less Card based Kartu ATM Kartu ATM dan Debit Kartu Kredit Kartu prabayar (e-money) Electronic based Transfer kredit via RTGS dan SKNBI Server based e-money
Debit Trasfer
Paper based Cek Bilyet Giro Nota Debit lain
16
a little story
Perkembangan Sistem pembayaran Terkini
Store Value Card (emoney) Perkembangan Delivery channel Internet banking Electronic banking Mobile banking Phone banking
Paper Based
Uang
Mulai dari jenis kerang/batu logam emas/perak Pertama kali di terbitkan secara esmi oleh RI tahun 1950-an (RIS)
(Cek, BG , Wesel, Nota Debet, Nota Kredit dll) Mekanisme menggunakan sistem kliring di Bank Indonesia yakni:
Kiring manual dimulai sejak 1909 (DJB) Sistem Otomasi Kliring sejak 1990
17
Bank Sentral
Sistem Pembayaran Ritel
Real-Time Gross Settlement System (BI-RTGS) Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
Paper-based payments Card-based payments ATMs& EDCs Internet banking/payments Mobile/phone banking/payments Shared ATM & debit cards network Payment gateways Postal money orders Money remittances Electronic Bill Presentment & Payments
18
Bank Komersial
Lembaga Lainnya
SKN-BI
Switching Services
Settlement Banks
Banks
BI-SSSS
DVP
BI-RTGS
Payment Banks
C-BEST (KSEI)
PVP Securities Trading IDR Inter-Bank Fund Transfer Domestic Money Market IDR Leg Inter-Bank FX Trades FX Leg
Banks
Capital Market
USD CHATS (HK)
Sinkronisasi Settlement Perintah Transfer Dana Perintah Transfer SB Aliran Informasi SB19
FX Settlement Banks
Corr./Depo. Banks
KYC dan laporan atas suspicious transaction dlm transfer dana. UU PP TPPU Meletakkan dasar kewenangan BI sbg regulator, licensor, operator dan overseer di bdg SP + Pengertian SP.
UU Pembentuk an Per-UUan
UU LPS
Pengecualian prinsip zero hour rules dalam sistem pembayaran. keamanan & kelancaran serta kepastian dlm transfer dana Dasar hukum pengaturan dan pelaksanaan penyelesaian sengketa di luar pengadilan.
UU Kepailitan
UU BANK INDONESIA
UU Transfer Dana
SISTEM PEMBAYARAN
UU ITE
Pengakuan dok/info elektronik sbg alat bukti sah serta kriteria tanda tangan elektronik. Kewajiban penggunaan rupiah di wilayah NKRI
Dasar hukum pengaturan dan penerapan prinsip perlindungan konsumen dalam SP. Koordinasi Pengaturan Pengawasan untuk produk perbankan.
UU PT
20
2008
2009
2010
2011
Implementa siSKNBI
2007 2005
2004 2000
Implementasi Sistem BISSSS Mekanisme DVP
Mekanism e PVP
< 2000
Sistem Kliring Antar-Bank: Netting Transaksi Debet & Kredit Perhitungan dan Penyelesaian tersebar melalui KBI setempat Tidak ada pembatasan transaksi
21
risiko
dan
Efficiency Sistem pembayaran yang memungkinkan pemrosesan transaksi secara mudah, cepat, akurat dengan biaya yang rendah Safety (Robust System) Sistem pembayaran yang padat dengan teknologi selalu menguji keamanan dan keandalan sistem yang digunakan Fairness Sistem pembayaran yang dapat menjamin keseimbangan dalam pengambilan kebijakan sistem pembayaran, dalam penyelenggaraan sistem pembayaran, dan keseimbangan akses masyarakat banyak kepada sistem pembayaran Consumer Protection Sistem pembayaran memberikan perhatian yang seimbang antara kepentingan penyelenggara dan konsumen.
22
Business risk
Risks
Operational risk
Legal risk
23
Sistem Pembayaran merupakan bagian dari infrastruktur pendukung Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Adanya sistem pembayaran yang efisien merupakan fondasi untuk mewujudkan adanya kestabilan sistem keuangan
25
Settlement
26
PENGERTIAN SETTLEMENT
Proses terjadinya perpindahan nilai uang dari satu pihak kepada pihak lainnnya dengan mendebit rekening pihak pembayar (payor) dan mengkredit rekening pihak penerima (payee) Dengan terjadinya settlement maka dana telah berpindah secara efektif, final dan irrevocable (tidak dapat dibatalkan) Ada 2 jenis setelment, yaitu net setelment dan gross setelment
27
Pros Net
Risiko terpusat di akhir hari. Adanya risiko sistemik dimana kegagalan salah satu peserta dapat menyebabkan kegagalan peserta lainnya secara berantai. Apabila sistem tidak di backup dengan suatu mekanisme untuk menjamin pembayaran pihak yang gagal maka risiko ini akan menjadi beban penyelenggara settlement (bank sentral).
Kons Net
29
Pros Gross
Mengeliminir risiko-risiko pembayaran khususnya bagi bank sentral, karena setiap transaksi hanya akan dibukukan sepanjang saldo cukup
Agar bisa melakukan pembayaran setiap saat, dibutuhkan likuiditas harian yang relatif besar. Dalam hal ini peserta gross settlement harus dapat mengelelola dananya dengan lebih baik. Adakalanya dibutuhkan suatu fasilitas overdraft intraday dari penyelenggara (bank sentral) untuk lebih menjamin kelancaran pembayaran.
Kons Gross
30
Mekanisme
PENGIRIM
BANK A
Switching Company
RTGS
Bank B
Kantor bank
KLIRING
31
Terbatas pada peserta pada jaringan bersama Kantor Bank di seluruh Indonesia ATM Rp5.000 Rp.1.000 Rp.7.000 s.d pukul 15.00 Rp15.000 diatas pukul 15.00
32
Biaya
Kepemilikan Rekening
Harus
Perkembangan
JUMLAH TRANSAKSI Volume 737.305 231.315 65.428 24.575 1.034.048 Nominal*) 869.681 2.256.080 271.607.953 823.037 274.733.714
PROSENTASE Volume 71,3 22,4 6,3 2,4 Nominal 0,3 0,8 98,9 0,3
TOTAL
33
34