Anda di halaman 1dari 9

UANG DIGITAL IMPLEMENTASI DAN PERMASALAHANNYA

Amrul Muzan

annisaputriwahyuni1@gmail.com, diazfayat049@gmail.com, dan


nurajijahharahap9@gmail.com
Abstrak
Teknologi informasi sangatlah pesat perkembangannya ,sehingga merubah sebagian besar gaya hidup masyarakat trutama di Indonesia

yang awalnya bersifat tradisional menjadi modern. uang digital adalah bentuk mata uang yang eksis secara elektronik dan tidak berwujud fisik. Artikel

ini menguraikan implementasi uang digital dan permasalahannya. Implementasi uang digital melibatkan penggunaan teknologi seperti blockchain,

kartu debit, dan aplikasi perbankan digital untuk memfasilitasi transaksi keuangan. Kelebihan uang digital meliputi efisiensi, keamanan, dan

aksesibilitas yang tinggi. Namun, implementasinya juga menghadapi beberapa permasalahan, termasuk keamanan data, kerentanan terhadap serangan

siber, dan isu-isu regulasi. Kesuksesan uang digital akan sangat tergantung pada upaya mengatasi permasalahan ini dan meningkatkan penerimaan

masyarakat terhadap teknologi ini.

Kata kunci: Uang Elektronik, Uang Virtual, Uang Non Tunai


Abstract
Information technology is very rapidly developing, thus changing most of the lifestyles of the main people in Indonesia which were

originally traditional to modern. Digital money is a form of currency that exists electronically and is not physically tangible. This article outlines the

implementation of digital money and its problems. The implementation of digital money involves the use of technologies such as blockchain, debit cards,

and digital banking applications to facilitate financial transactions.

Keywords: Electronic Money, Virtual Money, Non-Cash Money

Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi telah merubah sebagian besar gaya hidup

masyarakat Indonesia mulai dari perdesaan sampai ke perkotaan. Masyarakat saat ini lebih cendrung menggunakan perangkat telepon pintar

(smartphone) dalam kehidupan sehari-hari. Bisa dilihat hampir setiap saat orang menggunakan telepon pintar untuk berinteraksi dan berkomunikasi,

baik melalui saluran seluler maupun menggunakan sosial media. Hampir semua kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari telepon pintar, karena sudah

terhubung dengan Internet. Kegiatan yang dilakukan masyakarat menggunakan telepon pintar mulai dari sekedar menelepon atau sms, berbincang di

sosial media, berbisnis dan melakukan transaksi keuangan secara online.

Dewasa ini dunia perbankan sudah memanfaatkan teknologi informasi dalam operasional perbankan sehari-hari yang dikenal dengan

Sistem Aplikasi Perbankan. Penerapan teknologi informasi di bidang perbankan tersebut diharapkan memberikan keunggulan komparatif untuk setiap

Bank sehingga produk dan jasanya relatif kompetitif di pasar. Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu sektor perekonomian yang

mengalami perkembangan relatif paling dinamis dibandingkan sektor ekonomi yang lain, dengan sasaran mengerahkan dana masyarakat serta

1
meningkatkan efisiensi di bidang perbankan dan lembaga keuangan.

1
Decky Hendarsyah, ‘Penggunaan Uang Elektronik Dan Uang Virtual Sebagai Pengganti Uang Tunai Di Indonesia’, IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 5.1 (2016), 1–15
<https://doi.org/10.46367/iqtishaduna.v5i1.74>.
Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam sistem pembayaran, pertumbuhan dan alat pembayaran juga mengalami peningkatan yang

begitu pesat. penggunaan teknologi modern sebagai instrumen pembayaran non tunai baik dalam skala domestik maupun internasional juga berkembang

2
pesat, hal ini memicu berbagai inovasi yang mengarah Dalam penggunaannya yang semakin efisien, aman, cepat dan nyaman.

Penggunaan uang elektronik sebagai alternatif alat pembayaran non cash menunjukkan adanya potensi yang cukup besar untuk mengurangi

tingkat pertumbuhan penggunaan uang cash. Uang elektronik menawarkan transaksi yang lebih cepat dan nyaman dibandingkan dengan uang cash,

khususnya untuk transaksi yang bernilai kecil (micro payment), sebab dengan uang elektronik transaksi tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan

murah serta menjamin keamanan dan kecepatan transaksi, baik bagi konsumen maupun bagi pedagang. Islam sendiri telah mengatur yang ada di muka

bumi ini termasuk dalam hal bermuamalah. Hukum penggunaan uang elektronik itu sendiri diperbolehkan selama tidak melanggar syari’at Islam dan

3
karena adanya tuntutan kebutuhan manusia akan uang elektronik serta pertimbangan banyaknya maslahat dalam penggunaan uang elektronik tersebut.

Perkembangan pembayaran non tunai mulai mengembangkan produk pembayaran elektronis berupa uang elektronik (electronic money/e-

money) sebab karakteristiknya berbeda dengan bentuk pembayaran elektronis lainnya, karena produk uang elektronik ini dalam proses pembayarannya

tidak memerlukan proses otorisasi dan tidak terkait langsung dengan rekening nasabah di bank. Perkembangan teknologi yang pesat memaksa manusia

terus berinovasi hingga menemukan cara baru yang jauh lebih mudah dan praktis yaitu dengan menggunakan electronic money atau uang elektronik,

saat ini uang elektronik sudah menjadi alat pembayaran yang sah di beberapa negara, dimana nilai uangnya tersimpan dalam media elektronik.

Sebagaimana asasnya yang menyatakan bahwa hukum lahir dari masyarakat, maka yang terjadi adalah hukum selalu tertinggal dari perkembangan

masyarakat.Padahal L.J van Apeldoorn menyatakan bahwa tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup secara damai.

1. Mochtar Kusumaatmadja berpendapat bahwa tujuan hukum adalah ketertiban sebagai syarat pokok (fundamental) serta tujuan lain, yakni

tercapainya keadilan yang berbeda-beda isi dan ukurannya menurut masyarakat dan zamannya.

2. Pada mulanya, tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia yang menggolongkan kartu ATM, kartu debet,

kartu kredit, dan kartu prabayar (uang elektronik) dalam satu kategori yaitu alat pembayaran menggunakan kartu (disingkat APMK). Namun, sejak

pemberlakuan PBI Nomor 11/11/PBI/2009 dan PBI Nomor 11/12/PBI/2009, terjadi perubahan dimana produk kartu ATM, kartu kredit, dan kartu debit

4
digolongkan sebagai APMK, tetapi kartu prabayar digolongkan sebagai uang elektronik.

Pembahasan

A. Uang Elektronik

Sistem pembayaran saat ini telah mengalami kemajuan dalam bidang teknologi, hal ini dibuktikan dengan munculnya salah satu

pembayaran cash- less dimana salah satu bentuknya adalah uang elektronik. Berdasarkan Bank for International Settlements (BIS) definisi uang

elektronik diartikan:

"Stored value or "prepaid" product in wich a record of the funds or "value" available to a consumer is stored on an electronic devicce in the consumer's

possession". (Bank of International Settlements, 1996).

2
Mulvi Aulia, ‘Uang Elektronik, Uang Digital (Cryptocurrency) Dan Fatwa Dsn-Mui No.116 Tentang Uang Elektronik’, Al-Mizan: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam, 5.1 (2021),
15–32 <https://doi.org/10.33511/almizan.v5n1.15-32>.
3
Achmad Febri Joko Prasetiyo and Tri Wahyudiono, ‘Penggunaan Uang Elektronik (e-Money) Di Tinjau Dari Hukum Ekonomi Syariah’, Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Hukum
Tata Negara, 2017, 8–17.
4
Jona Benedit, ‘Tinjauan Yuridis Penggunaan Uang Elektronik (E-Money) Dalam Pembayaran SistemTransportasi Online Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018’,
PATIK: Jurnal Hukum, 01 (2019), 217–28 <https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/patik>.

2
Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021
Judul Artikel

Definisi tersebut dapat diartikan, uang elektronik merupakan produk dalam bentuk nilai uang yang disimpan maupun produk prabayar,

5
dimana sejumlah nilai uang ini disimpan dalam suatu media elektronik yang dimiliki oleh seseorang.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 16/8/PBI/2014, uang elektronik memiliki pengertian sebagai alat pembayaran dalam bentuk

elektronik dimana uangnya disimpan dalam media server atau chip untuk kepentingan tertentu. Bank Indonesia juga menjelaskan uang elektronik

sebagai alat pembayaran yang memiliki unsur-unsur seperti, sebelum digunakan pengguna harus menyetor uang kepada penerbit dalam media elektronik

sebelum digunakan, media elektronik yang digunakan untuk menyimpan nilai uang dalam suatu media berupa server atau chip, uang elektronik

digunakan sebagai alat pembayaran elektronik kepada pedagang bukan kepada penerbit produk uang elektronik tersebut, serta nilai uang elektronik yang

dikelola oleh penerbit bukan sebagai simpanan seperti yang tertuang dalam undang-undang perbankan. (Bank Indonesia, 2019).

Pembayaran uang elektronik yang lebih praktis dibandingkan pembayaran tunai diharapkan dapat membantu kelancaran pembayaran

ekonomi secara keseluruhan dan mikro. Pembayaran dengan non tunai pada akhirnya akan memperlancar transaksi di tempat-tempat umum, sehingga

penggunaan uang elektronik dinilai lebih applicable digunakan dalam transaksi masal yang nilainya tergolong kecil tetapi memiliki frekuensi tinggi

seperti jalan tol, transportasi umum, fast food, dll.

B. Jenis- Jenis Uang Elektronik

Seperti yang telah tertera dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Eletronik mengenai lingkup

penyelenggaraan uang elektronik, uang jenis ini dibedakan menjadi dua, yakni closed loop dan open loop.

a. Closed loop, yaitu uang Elektronik yang hanya dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran kepada penyedia barang atau jasa yang

merupakan penerbit uang elektronik tersebut.

b. Open loop, yaitu uang elektronik yang dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran kepada penyedia barang atau jasa yang bukan merupakan

6
penerbit uang elektronik tersebut.

Sementara, berdasarkan tempat penyimpanan nilai dana uang elektronik terbagi 2 (dua) jenis yaitu:

a. Uang elektronik berbasis kartu atau chip, di mana nilai dana uang elektronik dicatat pada media elektronik yang dikelola oleh penerbit juga

dicatat pada media elektronik yang dikelola oleh pemegang. Sistem pencatatan seperti ini terjadi pada uang elektronik berbasis kartu atau chip

dan memungkinkan transaksi dilakukan secara offline.

b. Uang elektronik berbasis server, di mana nilai dana pemegang tersimpan pada database penerbit dan dalam melakukan transaksi akan

membutuhkan media berupa gadget pengguna untuk mengirim nomor sandi dan nilai transaksi yang dibutuhkan dan menerima nomor token

untuk melakukan transaksi. Sistem pencatatan seperti ini terjadi pada uang elektronik berbasis server dan hanya dapat dilakukan secara online.

Berbagai macam jenis uang elektronik di atas dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dimana pasti berbeda antarsatu

individu dengan individu lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis uang elektronik dalam lingkup penyelenggaranya dapat dibedakan menjadi

closed loop dan open loop sedangkan dalam close loop dan open loop uang elektronik dapat dibedakan menjadi uang elektronik dengan media

penyimpanan server dan chip dan data identitas penggunanya dapat dibedakan menjadi unregistered dan registered.

5
Balkis Amalia, ‘Uii Pertumbuhan Ekonomi, Uang Elektronik’ (UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS, 2022).
6
Edmira Rivani and Eddo Rio, ‘Penggunaan Uang Elektronik Pada Masa Pandemi Covid-19: Telaah Pustaka’, Jurnal Kajian, 26.1 (2021), 75–89
<https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kajian/article/viewFile/3910/1127>.

Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3


C. Dasar Hukum Uang Elektronik

1. Al-Qur’an

Q.S An-nisa’ ayat 29

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا اَل َتْأُك ُلٓو ۟ا َأْم َٰو َلُك م َبْيَنُك م ِبٱْلَٰب ِط ِل ِإٓاَّل َأن َتُك وَن ِتَٰج َر ًة َعن َتَر اٍض ِّم نُك ْم ۚ َو اَل َتْقُتُلٓو ۟ا َأنُفَس ُك ْم ۚ ِإَّن ٱَهَّلل َك اَن ِبُك ْم َرِح يًم ا‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu. (Q.S An-nisa Ayat 29)

2. Hadis

‫اهميرت لع للد لدى نأ ال ةحابال تلماعمال ف لصال‬

7
Artinya: “hukum dari kegiatan muammalah adalah boleh kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya”

3. Ijma

menyatakan bahwa dalam Islam uang elektronik hukumnya adalah boleh atau mubah karena dengan adanya uang elektronik sangat

memudahkan masyarakat dalam bermuamalah ataumelakukan transaksi Islam uang elektronik hukumnya adalah boleh atau mubah karena dengan

adanya uang elektronik sangat memudahkan masyarakat dalam bermuamalah ataumelakukan transaksi. Hal ini juga didukung oleh penelitian Munawir

(2021).

mengatakan bahwa berdasarkan penerapan akad-akad yang ada pada uang elektronik maka ia menyatakan bahwa penggunaan uang elektronik dapat

8
diimplementasikan sesuai dengan hukum syariah.

D. Fungsi Uang

1. Sebagai Satuan Nilai. (Unit of Account) Uang dalam fungsinya sebagai satuan pengukur nilai, maka setiap barang yang dipertukarkan dapat

dinilai dengan satuan tertentu. Uang dipakai untuk menunjukan nilai berbagai macam barang dan jasa ynag diperjualbelikan, menunjukan

besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Dan uang juga dipakai untuk menentukan harga barang atau jasa (Lestari, tt:

12). Fungsi pertama ini sesungguhnya merupakan makna dari mata uang.

2. Uang Sebagai Media Pertukaran. (medium of exchange) Uang adalah fisik alat tukar yang digunakan oleh setiap individu untuk pertukaran

komoditas dan jasa. Misalnya seseorang memiliki buah apel dan membutuhkan beras, kalau dalam sistem barter pemilik apel mencari beras

untuk dipertukarkan dengan apel miliknya. Ketikan orang-orang sudah membuat uang, pemilik apel dapat menjual barangnya dengan imbalan

uang, kemudia dengan uang itu ia gunakan untuk membeli beras (Hasan, 2004:12).

3. Media Penyimpan Nilai. (Store of Value) Menurut para ahli ekonomi, uang sebagai penyimpan nilai atau kekayaan. uang digunakan untuk

mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. orang yang mendapatkan uang, kadang tidak mengeluarkan seluruhnya dalam

satu waktu tapi ia sisihkan sebagian untuk membeli barang atau jasa yang ia butuhkan pada waktu yang ia inginkan, atau ia simpan untuk hal-

7
Imam Kamaluddin, Setiawan Bin Lahuri, and Chindy Chintya Cahya, ‘Keabsahan Uang Elektronik (E-Money) Perspektif Qawa’Id Fiqhiyah: Sebuah Tinjauan Empiris Terhadap
Kritik Uang Elektronik’, Muslim Heritage, 7.1 (2022), 1–19 <https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v7i1.4282>.
8
Kamaluddin, Lahuri, and Cahya.

4
Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021
Judul Artikel

hal tak terduga seperti sakit mendadak atau menghadapi kerugian yang tak terduga (Lestari, t.t:12). Dalam fungsi ini penulis menganggap

uang bukan sesuatu yang bisa diinvestasikan, uang harus diubah dulu menjadi modal baru bisa diinvestasikan.

4. Sebagai Pembayaran Tunda Sebagian ahli ekonomi berpendapat bahwa proses jual beli tidak selalu selesai dengan uang kontan, sekiranya

pemilik barang menjual barangnya di pasar dan bertemu dengan pembeli yang sedang tidak membawa uang, lalu penjual menjual barang

dengan pembayaran tunda atau dihutangkan (Hasan, 2004:12). Pada dasarnya dalam Islam uang hanya berfungsi sebagai unit of account dan

medium of exchange. Saat uang diperlakukan sebagai komoditas, berkembanglah apa yang disebut dengan pasar uang. Pasar uang ini

kemudian berkembang dengan munculnya pasar derivatif yang menggunakan instrumen bunga dan terdapat unsur spekulatif disitu, akibat

9
pertukaran yang tidak tunai.

E. Keabsahan Uang Elektronik

Uang elektronik atau yang biasa dikenal dengan sebutan e-money merupakan suatu produk atau media yang menyimpan nilai uang (stored

value) dan produk prabayar (prepaid), yang mana nilai uang tersebut disimpan dalam sebuah media yang berbasis elektronik. Nilai uang tersebut

disimpan dalam media uang elektronik dan akan berkurang setiap kali konsumen atau pemiliknya melakukan transaksi. Pengertian tersebut merujuk dari

pengertian e-money menurut Bank for International Settlements yang mengatakan bahwa: “E-money products define as stored value or prepaid

products in wich a record of the funds of value available to costumer is stored on an electronic device in the costumer’s possession.”

Mekanisme transaksi yang elektronik atau e-money secara sederhana, transaksi dimulai ketika pemilik uang elektronik menukarkan uang

tunai kepada penerbit atau issuer, kemudian dengan jumlah yang sama penerbit memberikan uang kepada pemilik uang elektronik. Setelah pemilik kartu

mendapatkan uang dalam bentuk media elektronik maka pmegang kartu dapat menggunakannya untuk transaksi kepada merchant atau pedagang, ketika

pemilik kartu membayar menggunakan e-money tersebut maka secara otomatis nominalnya akan berkurang. Kemudian pedagang atau merchant dapat

10
menukarkan nilai uang dalam media elektronik tersebut yang diperoleh dari pedang kepada issuer atau penerbit.

F. Manfaat Uang Elektronik

Dalam perekonomian modern lalu lintas pertukaran barang dan jasa sudah

sedemikian cepatnya sehingga memerlukan dukungan tersedianya sistim pembayaran yang handal yang memungkinkan dilakukannya pembayaran

secara lebih cepat, efisien, dan aman. Penggunaan uang tunai sebagai alat pembayaran dirasakan mulai menimbulkan masalah, terutama tingginya

biaya transaksi uang tunai dan rendahnya perputaran uang.18 Kebutuhan instrument pembayaran mikro muncul karena apabila pembayaran

dilakukan menggunakan intrumen pembayaran lain yang ada saat ini, misalnya uang tunai, kartu debit, kartu kredit dan sebagainya menjadi tidak

praktis dan efisien.

Uang elekrtonik muncul sebagai jawaban atas kebutuhan terhadap instrument pembayaran mikro yang diharapkan mampu melakukan

proses pembayaran secara cepat dengan biaya yang relatif murah karena pada umumnya nilai uang yang disimpan instrument ini ditempatkan pada

suatu tempat tertentu yang mampu diakses cepat secara offline, aman dan murah.19 Dari penjelasan yang telah disebutkan di atas maka manfaat

uang elektronik

9
Mulvi Aulia.
10
Kamaluddin, Lahuri, and Cahya.

Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 5


dapat ditambahkan dan dirangkum dari segi pandang berbagai aspek diantaranya adalah:

a. Lebih praktis, cepat, fleksibel dan nyaman dibandingkan dengan uang tunai, khususnya untuk transaksi yang bernilai kecil,

disebabkan nasabah tidak perlu menyediakan sejumlah uang pas untuk suatu transaksi atau harus menyimpan uang kembalian.

b. Uang elektronik dapat diisi ulang melalui berbagai sarana yang disediakan oleh penerbit.

c. Tingkat kepuasan konsumen yang semakin bertambah dengan berkurangnya biaya transaksi.

d. Adanya sumber pendapatan bagi penyedia jasa pembayaran non tunai.

e. Uang elektronik mudah didapatkan dan digunakan.

f. Uang elektronik lebih menjamin kepastian dan perlindungan hak konsumen.

g. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu transaksi dengan uang elektronik dapat dilakukan jauh lebih singkat dibandingkan

transaksi dengan kartu kredit atau kartu debit, karena tidak harus memerlukan otorisasi on-line, tanda tangan maupun PIN.

h. Selain menghemat uang kembalian, uang elektronik juga mendorong orang untuk berhemat dengan cara bijak memperhitungkan

pengeluaran

i. Mendapatkan pelayanan khusus seperti potongan harga lebih besar, merchandise hingga promo-promo menguntungkan lainnya.

j. Menggunakan uang elektronik adalah bentuk andil dan peran serta warga negara dalam mendukung program pemerintah mewujudkan

11
less cash society.

G. Perbedaan Uang Elektronik Dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu

Uang elektronik memiliki karakteristik yang berbeda dengan alat pembayaran menggunakan kartu seperti kartu kredit, charge card

dan kartu debit atau ATM. Secara umum perbedaan antara uang elektronik dengan alat pembayaran menggunakan kartu lainnya adalah sebagai

berikut:

Uang Elektronik

1. Nilai uang tercatat dalam instrument media uang elektronik

2. Dana sepenuhnya berada dalam penguasaan pemegang

3. Transaksi pembayaran dilakukan secara offline ke penerbit

Alat Pembayaran Menggunakan Kartu

1. Tidak ada pencatatan nilai uang pada intrumen kartu

2. Dana sepenuhnya berada dalam penguasaan bank

3. Transaksi pembayaran dilakukan secara online ke penerbit.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pemecahan permasalahan termasuk metode analisis. Keterangan gambar diletakkan menjadi

bagian dari judul gambar (figure caption) bukan menjadi bagian dari gambar. Metode-metode yang digunakan dalam penyelesaian penelitian

dituliskan di bagian ini.


11
Hendarsyah.

6
Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021
Judul Artikel

Pada Metode Penelitian, Alat-alat kecil dan bukan utama (sudah umum berada di lab, seperti: gunting, gelas ukur, pensil) tidak perlu

dituliskan, tetapi cukup tuliskan rangkaian peralatan utama saja, atau alat-alat utama yang digunakan untuk analisis dan/atau karakterisasi,

bahkan perlu sampai ke tipe dan akurasi; Tuliskan secara lengkap lokasi penelitian, jumlah responden, cara mengolah hasil pengamatan atau

wawancara atau kuesioner, cara mengukur tolok ukur kinerja; metode yang sudah umum tidak perlu dituliskan secara detail, tetapi cukup

merujuk ke buku acuan. Prosedur percobaan harus dituliskan dalam bentuk kalimat berita, bukan kalimat perintah.

Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan berisi hasil-hasil temuan penelitian dan pembahasannya secara ilmiah. Tuliskan temuan-temuan ilmiah ( scientific

finding) yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan tetapi harus ditunjang oleh data-data yang memadai. Temuan ilmiah yang

dimaksud di sini adalah bukan data-data hasil penelitian yang diperoleh. Temuan-temuan ilmiah tersebut harus dijelaskan secara saintifik

meliputi: Apakah temuan ilmiah yang diperoleh? Mengapa hal itu bisa terjadi? Mengapa trend variabel seperti itu? Semua pertanyaan tersebut

harus dijelaskan secara s aintifik, tidak hanya deskriptif, bila perlu ditunjang oleh fenomena-fenomena dasar ilmiah yang memadai. Selain itu,

harus dijelaskan juga perbandingannya dengan hasil-hasil para peneliti lain yang hampir sama topiknya. Hasil-hasil penelitian dan temuan harus

bisa menjawab hipotesis penelitian di bagian pendahuluan.

Naskah manuskrip dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dengan jumlah halaman maksimum 20 halaman termasuk

gambar dan tabel. Naskah manuskrip harus ditulis sesuai template artikel ini dalam bentuk siap cetak ( Camera ready). Artikel harus ditulis

dengan ukuran bidang tulisan A4 (210 x 297 mm) dan dengan format margin kiri 3 cm, margin kanan 3 cm, margin bawah 3 cm, dan margin

atas 3 cm. Naskah harus ditulis dengan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran font 12 pt berjarak satu spasi, dan dalam format satu

kolom (kecuali bagian judul artikel, nama penulis, dan abstrak). Jarak antar kolom adalah sejauh 1 cm.

Kata-kata atau istilah asing digunakan huruf miring (Italic). Sebaiknya hindari penggunaan istilah asing untuk artikel berbahasa

Indonesia. Paragraf baru dimulai 1.15 cm dari batas kiri, sedangkan antar paragraf tidak diberi spasi antara.

Tabel dan Gambar diletakkan di dalam kelompok teks sesudah tabel atau gambar tersebut dirujuk. Setiap gambar harus diberi judul

gambar (Figure Caption) di sebelah bawah gambar tersebut dan bernomor urut angka diikuti dengan judul gambar. Setiap tabel harus diberi

judul tabel (Table Caption) dan bernomor urut angka di sebelah atas tabel tersebut diikuti dengan judul tabel. Gambar-gambar harus dijamin

dapat tercetak dengan jelas (ukuran font, resolusi dan ukuran garis harus yakin tercetak jelas). Gambar dan tabel dan diagram/skema sebaiknya

diletakkan sesuai kolom di antara kelompok teks atau jika terlalu besar diletakkan di bagian tengah halaman. Tabel tidak boleh mengandung

garis-garis vertikal, sedangkan garis-garis horisontal diperbolehkan tetapi hanya yang penting-penting saja.

Penggunaan tabel dan gambar harus disebutkan di dalam teks dengan menyebutkan tabel 1; gambar 1 dan seterusnya

Tabel 1 Tuliskan deskripsi tabel

Ket. Ket. Ket.

Entry 1 Data Data

Entry 2 Data Data

Gambar 1
Tuliskan deskripsi gambar

Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 7


Apabila menggunakan format matematis dapat dituliskan seperti di bawah ini:
n = a+b
Keterangan dari rumus tersebut dapat dituliskan disini

Penjelasan dari rumus matematis tersebut dapat dituliskan di sini.


Contoh pengutipan secara langsung sebagai berikut:
Isi kutipan secara langsung. Quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote

quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote. quote The text continues here. Proofs must be formatted as follows: quote

quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote quote ,

Penjelasan kutipan tersebut bisa di tulis di sini.


Kesimpulan

Kesimpulan menggambarkan jawaban dari hipotesis dan/atau tujuan penelitian atau temuan ilmiah yang diperoleh. Kesimpulan bukan

berisi perulangan dari hasil dan pembahasan, tetapi lebih kepada ringkasan hasil temuan seperti yang diharapkan di tujuan atau hipotesis. Bila perlu, di

bagian akhir kesimpulan dapat juga dituliskan hal-hal yang akan dilakukan terkait dengan gagasan selanjutnya dari penelitian tersebut.

Pandangan masyarakat terhadap konsep uang elektronik yaitu karena kemajuan teknologi akhir-akhir ini turut mengubah berbagai cara

hidup seseorang. Semua terkesan dipermudah dengan adanya teknologi. Bank Imdonesia sangat mendukung penggunaan e- money sebagai alat

transaksi karena tujuannya adalah mmempermudah dan harus di gunakan seoptimal mungkin oleh masyarakat sehingga dapat memudahkan masyarakat

dalam pembayaran dengan tujuan akhir adalah perputaran ekonomi menjadi semakin cepat. Uang elektronik dapat di terbitkan oleh penerbit dengan

menggunakan akad sharf sebagai akad utama, dan dalam implementasinya di kehidupan bermuamalah e-money dapat di lengkapi dengan akad ijarah

dan wakalah, prinsip-prinsip syariah dalam setiap transaksi menggunakan uang elektronik adalah dengan tidak mengandung maysir, tidak menimbulkan

riba, tidak mendorong israf (pengeluaran yang berlebihan) dan tidak di gunakan untuk kegiatan transaksi dengan obyek yang jelas hukum haramnya,

mengandung banyak maksiat, banyak mudharatnya serta tidak menzalimi sesama manusia. Adapun berdasarkan tinjauan Hukum Ekonomi syariah

terhadap penggunaan uang elektronik (E-money) telah sesuai dengan hokum Ekonomi Syariah berdasarkan teori Qardh. Mekanisme penggunaan e-

money hukumnya boleh dan halal serta memenuhi asas (manfaat, kerelaan dan tong menolong ) serta telah ada niat baik sebelumnya

BIBLIOGRAFI

Semua rujukan-rujukan yang diacu di dalam teks artikel harus didaftarkan di bagian bibliografi. Bibliografi harus berisi pustaka-pustaka acuan yang

berasal dari sumber primer (jurnal ilmiah dan berjumlah minimum 80% dari keseluruhan bibliografi) diterbitkan 5 (lima) tahun terakhir. Setiap artikel

paling tidak berisi 15 (Lima belas) bibliografi acuan dan 10 tahun terakhir. Penulisan sistem rujukan di dalam teks artikel dan penulisan bibliografi

sebaiknya menggunakan program aplikasi manajemen referensi misalnya: Mendeley, EndNote, Reference Manager atau Zotero. Penulisan referensi

menggunakan model sistem dari APA (American Psychological Association), edisi ke-6.).

Bibliografi
Pustaka yang berupa judul buku

8
Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021
Judul Artikel

Arikunto, Suharsimi. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rukiyah, A. Y., & Yulianti, Lia. (2014). Asuhan Kebidanan Kehamilan Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta Timur: CV. Trans Info
Media.
Pustaka yang berupa jurnal ilmiah
Rohmawati, L. (2019). Pengaruh Pengawas dan Direksi Wanita Terhadap Risiko Bank Dengan Kekuasaan CEO Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi
Bank Umum Indonesia). Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(9), 26–42.
Ayoib, C. A., & Nosakhare, P. O. (2015). Directors culture and environmental disclosure practice of companies in Malaysia. International Journal of
Business Technopreneurship, 5(1), 99–114.
Wang, Ning Tao, Huang, Yi Shin, Lin, Meng Hsien, Huang, Bryan, Perng, Chin Lin, & Lin, Han Chieh. (2016). Chronic hepatitis B infection and risk
of antituberculosis drug-induced liver injury: Systematic review and meta-analysis. Journal of the Chinese Medical Association, 79(7), 368–374
Pustaka yang berupa Prosiding Seminar:
Roeva, O. (2012). Real-World Applications of Genetic Algorithm. In International Conference on Chemical and Material Engineering. Semarang,
Indonesia: Department of Chemical Engineering, Diponegoro University

Pustaka yang berupa disertasi/thesis/skripsi:


Hermanto, B. (2012). Pengaruh Prestasi Trainin, Motivasi Dan Masa Kerja Teknisi Terhadap Produktivitas Teknisi Di Bengkel Nissan Yogyakarta,
Solo, dan Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Pustaka yang berupa patent:
Primack, H.S. (1983). Method of Stabilizing Polyvalent Metal Solutions. US Patent No. 4,373,104.

Copyright holder:
Nama Author (Tahun Terbit)
First publication right:
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
This article is licensed under:

Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 9

Anda mungkin juga menyukai