SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Pendidikan Agama Islam
OLEH :
MOHAMAD RIFAT MASSI
NIM : 181012175
i
ii
iii
MOTTO
&
PERSEMBAHAN
( Q.S. Al-Insyirah: 8)
“Tanpa kamu sadari, doa orang tuamu yang menyelematkanmu selama ini”
( Penulis)
1. Orang tua saya, Ayahanda Arif Massi dan Ibunda Darmawati Mamonto yang
selalu membimbing saya memberikan do’a serta semangat buat saya dengan tak
pernah lelah mendidik saya untuk selalu mencari ilmu, belajar, ibadah, dan
berdo’a.
2. Kakak saya Triyana Massi, S.Pd yang selalu menjadi contoh buat saya dalam
iv
KATA PENGATAR
الر ِحيم
الر ْح َم ِن ه ِبس ِْم ه
َّللاِ ه
Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT,
yang telah mencurahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga Skripsi yang berjudul:
Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada jungjungan kita
bagainda Nabi Muhammmad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh
umatnya dan menjadi petunjuk kejalan yang penuh dengan Ilmu Pengetahuan.
Penulisan ini tentunya tidak dapat terselesaikan tanpa adanya dorongan dan
dukungan dari pihak-pihak terkait, baik dukungan secara moril, maupun finansial.
skripsi ini.
2. Kedua orang tua penulis Ayahanda Arif Massi dan Ibunda Darmawati
dukungan yang tak kunjung henti kepada penulis baik secara moral maupun
secara materi.
3. Bapak Dr. H. Zukarnain Suleman, M.HI, selaku Rektor Institut Agama Islam
v
4. Bapak Dr.H. Sofyan AP. KAU, M,Ag, bapakDr.H. Mujahid Damopolii, S.Ag,
M,Pd, dan bapak Dr. H.Lukman Arsyad, M,Pd selaku wakil rektor I,II, dan III
5. Bapak Dr. H. Muhajir Yanis, M.Pd, selaku biro administrasi umum, akademik
Gorontalo.
6. Bapak Dr, H. Said Subhan Posangi, M.Pd, selaku dekan fakultas ilmu dan
keguruan.
Pendidikan Agama Islam dan bapak Ahmad Zaenuri, M.Pd.I selaku Sekertaris
10. Seluruh dosen pengajar dan staf pegawai di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, terima kasih atas bantuan dan jasanya karena telah membagi ilmu,
yang tak ternilai harganya sehingga saya bisa menyelesaikan studi Pendidikan
11. Bapak Herdyanto Mamonto, S.Pd selaku kepala sekolah SMK N 1 Modayg
Barat yang telah memberikan izin penelitian dan turut memberikan informasi
kepada penulis .
vi
12. Ibu Cintia Agow, S.Pd dan Ibu Trisna Gumalangit, S.Pd keduanya merupakan
guru pendidikan agama islam yang telah banyak memberikan informasi guna
13. Siswa/siswi kelas X dan IX SMK N 1 Modayag Barat yang telah memberikan
14. Kepada kakak saya Yana Massi dan saudara kembaran saya Rafit Massi dan
kakak ipar saya Bayu Koi yang selalu meberikan masukan dukungan serta
15. Sahabat-sahabat saya yang senantiasa selalu memberikan Doa, motivasi dan
dorongan.
16. Secara Khusus kepada keluarga besar PAI angkatan 18, yang saya tidak sebut
satu persatu, yang sejak awal telah bersama saya baik suka maupun duka, dan
17. Teruntuk diri sendiri, terimakasih karena telah bertahan dan tetap melangkah
Semoga Allah SWT bekenan membalas segala kebaikan dan amal semua
pihak yang telah membantu. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
vii
DAFTAR ISI
viii
H. Tahap-Tahap Penelitian ..................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 42
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................... 42
B. Deskripsi Hasil Penelitian.................................................................. 53
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 71
A. Kesimpulan ....................................................................................... 71
B. Saran ................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
ABSTRAK
MOH. RIFAT MASSI, 2022.” Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Menerapkan Model Blended Learning di SMK N 1 Modayag Barat” Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo.
Pembimbing (1) Dr. H. Abdurrahman R. Mala, M.Pd, (2) Ahmad Zaenuri M.Pd
Kata Kunci : Kompetensi, Guru PAI, Blended Learning
Dari hasil penelitan ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi
guru dan calon guru untuk meningkatlkan Kompetensi Guru Pendidikan Agama
Islam dalam menerapkan model blended learning di SMK N 1 Modayag Barat.
xii
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Guru adalah salah satu komponen penting dalam pendidkan, yaitu ikut
berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang
pembangunan. Oleh karena itu, guru merupakan salah satu unsur dibidang pendidikan
mencapai tujuan nasional. Sebagiaman yang tertuang dalam UU. No. 20 tahun 2003,
yaitu:
upaya yang dilakukan semua pihak. Diantaranya adalah sosok guru dengan
kemampuan dan strategi yang efektif dalam prosoes pembelajaran. Menentukan dan
1
Sardiman , Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo Parsada,2004),
hal. 125.
2
UU. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara,
2003), hal. 7
1
2
memilih starategi yang akan digunakan guru merupakan suatu awal untuk sukses atau
efektif dan efisien adalah hal yang selalu diupayakan oleh setiap guru ketika ingin
membuka ruangan, mereka mencari ide setiap pertemuannya untuk membuat peserta
didik dapat belajar dengan mudah. Namun, itu bukanlah hal mudah untuk guru
banyak hal seperti kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan
pendekatan belajar yang terkadangsangat mencolok antara siswa yang satu dengan
yang lainnya.”3
Terlepas dari itu kompetensi guru juga merupakan salah satu faktor tecapainya
3
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Agama Islam ( Berbasis Integrasi dan kompetensi),
(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006), hal. 142.
4
Baharuddin dan Wahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran. (Jogjakarta : Ar-Ruzz
Media,2010), hal. 192.
3
pembinaan dan pengembangan guru dalam mengajar dan meningatkan kinerja guru.
varian baru hasil dari mutasi virus covid-19 membuat penyebaran virus asal Wuhan
ini masih sulit di kontrol. Keadaan seperti ini membuat dunia pendidikan harus
konvensional yang mengandalkan tatap muka antara pendidik dan peserta didik harus
belajar mengajar tetap relevan dan menjawab kebutuhan peserta didik. Model
new normal dimana tatap muka sudah dapat dilaksanakan dengan penerapan protokol
daring dan luring sejak tahun 2000-an sudah diterapkan dinegara Amerika Utara,
pembelajaran jarak jauh atau e-learning. Pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap
muka akan memungkinkan interaksi langsung sehingga pendidik dapat lebih mudah
online dengan memanfaatkan platfrom digital akan membuat peserta didik belajar
4
mandiri dari berbagai sumber dengan memiliki kendali mandiri terhadap waktu,
fasilitator dimana peserta didik diposisiskan sebagai subyek dan bukan obyek.
Dengan demikian, peran srategis guru dalam upaya menjaga proses transmisi
perdaban generasi bangsa kedepan melalaui pendidikan, yang tetap berjalan secara
stabil dalam kondisi pandemi atau peralihan ke new normal,tidak bisa kita anggap
remeh. Oleh karena itu langkah cerdas guru pendidikan agama islam (PAI), dalam
selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Modayag Barat dapat diperoleh informasi bahwa
pembelajaran seperti ini biasa kita kenal dengan model Blended Learning. Pada
“Sejak tahun 2021 kalau tidak salah bulan januari awal, di mana
pada saat itu menyesuaikan dengan kondis yah atau situasi yang ada
mau tidak mau suka atau tidak suka kita harus menyesuaikan
dengan sikon yang ada, apa terlebih ada surat dari pada Mentri
pendidikan SKB 4 Mentri yang berkaitan langsung dengan
pembelajaran tatap muka dan dengan turunan-turunannya dari surat
edaran gubernur dan kepala dinas yang mengharuskan setiap satuan
pendidikan harus melakukan pelaksanaan pembelajaran PJJ dan
5
Adapun ciri khas dari penerapan model Blended Learning ini sehingga
menarik untuk diteliti, yaitu pemilihan model Blended Learnng sebagai model
pembelajran pada masa pandemi covid-19 Khusunya dalam Pendidikan Agama Islam
yang masuknya dibuat menjadi 2 sesi, yang masing-masing sesi berjumlah 50 sesi
Barat”.
B. Rumusan Masalah
5
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Modayag Barat, Herdyanto Mamonto,
S.Pd: Selasa, 5 April 2022, pukul 09.00-10-00 WITA.
6
1. Tujuan penelitian
Modayag Barat.
Learning.
2. Kegunaan penelitian
1) Kegunaa teoritis:
a. Bagi guru
7
c. Bagi sekolah
d. Bagi Peneliti
1. Pengertian Judul
a. Kompetensi
sesuatu.
b. Guru PAI
c. Blended Learning
8
tatap muka dengan berbasis teknologi. Pembelajaran ini bisa diakses secara
learning.
2. Definisi Operasional
maksimal sesuai dengan ajaran agama Islam. Bila disingkat Pendidikan agama
6
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Pelatihan dan Sumber Belajar.
(Kencana,Jakarta, 2011), hal. 27
9
mungkin. 7
E. Kajian Pustaka
itu dapat diketahui orisinilitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.
yang akan dilakukan dapat dilihat dari tabel perbandingan penelitian terdahulu
7
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1992), hal. 32
10
Tabel 1
saya telusuri , belum ada yang mengangkat judul yang sama dengan penelitian yang
saya buat, karena dari penelitian-penelian tersebut belum memasuki masa New
Normal, Oleh karena itu saya mengangkat judul ini untuk di jadikan bahan masukkan
Barat.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
didik. Dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 guru adalah pendidik profesional
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikananak usia dini jalur
Menurut Suyono dan Hariyanto Kompetensi guru terbagi menjadi empat yaitu
1. Kompetensi Pedagogik
8
Asdiqoh, Siti. Etika Profesi Guru. (Salatiga: LP2M-Press,2015). hal. 19
9
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran ( Teori dan Konsep Dasar).(Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014). hal. 186
12
13
berikut:
3) Pengembangan kurikulum/silabus
4) Perencaaan pembelajaran
dengan baik oleh seorang guru. Guru tidak hanya dituntut untuk terampil dalam
10
Yamin, Martinis & Maisah, Management Pembelajaran Kelas.( Jakarta : Gaung-
Gaung Persada,2010).hal. 9.
14
2. Kompetensi Kepribadian
menjadi teladan bagi peserta didik dan akhlak mulia. Sebagai pribadi, guru
landasan utama perwujudan diri sebagai guru yang efektif baik dalam
kehidupan lainnya(Novaulli,2015;50)12
11
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Konsep dan Strategi. (Bandung: Marsada,
1991).hal. 27.
12
Novauli, Feralys. Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar pada SMP
Negeri dalam Kota Banda Aceh, Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala. Vol. 3, No. 1:50
15
dan beribawa.
3. Kompetensi Profesional
materi pelajaran secara luas dan mendalam. Guru yang kompeten akan lebih
lebih mampu mengola kelasnya, sehingga belajar peserta didik berada pada
tingkat optimal.
materi ajar
13
Iwantoro, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembelajaran di Era
Digital. Journal Of Islamic Education (JIE). Vol, II, No. 2:142
16
4. Kompetensi Sosial
kompetensi keempat yang dimaksud dalam landasan yuridis (UU No. 14 Tahun
2005 tentang guru dan dosen). Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan guru
berinteraksi dengan peserta didik dan orang yang ada di sekitar diirinya.Model
masyarakat. Dalam konteks ini hendaknya guru memiliki strategi dan pendidikan
Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang standar kompetensi guru inti guru yaitu
(Novauli,2015:52)
14
Alma, Buchari. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. (
Bandung: Alfabeta, 2008).hal.142.
17
seorang guru sebagai makhluk sosial dalam hal berinteraksi dengan orang lain.
Kompetensi ini sejalan dengan kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial,
yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Sebagai seorang guru
memiliki kompetensi sosial yang baik sangatlah penting, dengan hal ini guru
disekelilingnya.
itu telah menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-
anak. Dalam hal ini , orang tua harus tetap sebagai pendidik yang pertama dan
sekolah.15
pendidikan nasional merupakan salah satu tiga mata pelajaran yang dimasukkan
15
Suparlan. Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006), hal. 11
18
kedalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena
kehidupam bergama merupakan salah satu dimensi kehidupan yang penting pada
hidup bangsa, mengingat berat dan besarnya peran pendidikan agama islam, maka
maupun non insani secara komprehensif dan integral. Formulasi yang demikian
bia dilakukan melalui sistem pengajaran agama islam yang baik dengan di dukung
sumber daya manusia (guru) yang berkualitas, metode pengajaran yang tepat, dan
Istilah lazim yang digunakan untuk guru adalah pendidik. Uhbiyati dan
jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dakam perkembangan
tugasnya sebagai makhluk Allah, Kholifah dimuka bumi, sebagai makhluk sosial
2005 tentang guru dan dosen pasal 1 menyebutkan bahwasanya definisi seorang
16
Ahmad Munjin Nasih & Lirik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Agama
Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2013), cet.II, hal. 6
17
Nur Uhbiyati dan Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka setia,1997), cet I,
hal. 71
19
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. 18
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebuatan lain yang sesuai dengan
melaksanakan bimbingan terhadap peserta didik secara islami dalam suatu situasi
pendidikan Islam untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan ajaran
islam. 20
Islam sendiri memberikan tempat dan derajat yang tinggi bagi para guru
orang-orang berilmu yang selalu mengamalkan ilmunya sebagai fungsi iman kepada
ّٰللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ِم ْنكُ ْۙ ْم َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ا ْل ِع ْل َم دَ َرجٰ ٍۗت َو ه
١١ ّٰللاُ ِب َما ت َ ْع َملُ ْونَ َخ ِب ْي ٌر …يَ ْرفَ ِع ه
18
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) RI Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Guru dan Dosen, (Bandung: Citra Umbara,
2013), cet, IX, hal. 2
19
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah RI Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendididkan Serta Wajib Belajar,
(Bandung: Citra Umbara,2012), cet.IV, hal 3.
20
Ramayulis, Metodologi PAI, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hal 50.
20
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
Guru atau pengajar bukan hanya sekedar sebuah profesi. Nilai esensi yang
islam . Tentunya hal ini dapat menjadi ladang pahala yang akan selalu mengalir
jawab terhadap perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif,
bahwa yang diamaksud guru atau pendidik adalah orang yang bertugas dan
perkembangannya baik pada jalaur pendidikan formal atau non formal. Adapun
yang dimaksud dengan Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk
21
Abd. Majid, Pendidikan Berbasis Ketuhanan Membangun Manusia Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia,2014), hal. 31
21
persatuan nasional.
Pendidikan Agama Islam adalah orang yang bertugas dan bertanggung jawab
dan mengamalkan agama Islam baik pada jalur pendidikan formal atau non
formal.
2. Syarat Guru
adalah merupakan petugas lapangan dalam pendidikan yang selalu bergaul secara
langsung dengan murid sebagai obyek pokok dalam pendidikan karena itu guru
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan hal ini, kewajiban tersebut juga
dapat dikatakan sebagai syarat yang harus dipenhi untuk menjadi seorang guru.
baik.
22
dengannya.
lain.
11) Harus dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta teliti.
bidangnya, hal ini bertujuan untuk tujuan dari pembelajaran itu tercapai dengan
baik. Dari sini dapat kita ketahui bahwa guru agama islam harus paham mengenai
ilmu-ilmu kesilaman setidaknya tentang apa ayang akan ia ajarkan agar tidak
Guru/
Pendidik
continous improvement.
22
Muhaimin. Pengembangan Kurikulum PendidikanAgama Islam, (Jakarta: PT. Raja
grafindo Persada,2005), hal.50
24
tinggi terhadap tugasnya, sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja,
dengan tuntunan zaman , yang dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas
25
mendidik adalah tugas yang menyiapkan generasi penerus yang akan hidup pada
Dipundak pendidik terletak tanggung jawab yang amat besar dalam upaya
Islam memandang guru sebagai sutatu tugas yang sangat mulia. Posisi ini
Menurut Ahmad D. Marimba, tugas guru dalam pendidikan agama islam adalah:
Tugas guru merupakan kelanjutan dalam kesamaan dengan tugas orang tua.
23
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam,Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis.
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002). Hal. 41
24
Arifuddin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta:Kultura, 2008).hal. 62
26
pengaruh yang sangat besar, sebagai figur bagi anak didiknya atau teladan, baik
5. Peran Guru
Peran guru artinya keseluruhan tingkah laku yang harus dilakukan seorang
1) Informator
2) Organisator
3) Motivator
4) Pengarah/director
27
Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peran ini lebeh menonjol. Guru
5) Inisiator
barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh
6) Transmitter
7) Fasilitator
dengan orang yang mendapat pengajaran . Blended learning juga sebagai sebuah
efektif dari cara penyampain, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda
serta ditemukan dari pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagaian yang
pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interkasi sosial.
learning yang tepat dapat mempermudah pendidik maupun pserta didik dalam
Blended learning yang fleksibel artinya peserta didik dapat mengontrol aktivitas
belajar sesuai :
(1) Waktu,yaitu belajar bukan lagi sesuasi jadwal sekolah namun peserta didik
25
Hardianto, Wijoyo. Blended Learning Suatu Panduan, (Sumatra Barat : Insan Cendekia
Mandiri, 2020), hal 2-3.
29
(2) Tempat, yaitu peserta didik dapat belajar dimana saja seperti dirumah,
perpustakaan, dll,
(3) Jalur, yaitu dengan memanfaatkan perangkat lunak interaktif dan adaptif
(4) Kecepatan, yaitu menggunakan kecepatan waktu yang lebih relatif sesuai
memudahkan guru dan peserta didik agar kegiatan pembelajaran peserta didik
agar kegaiatan pembelajaran tetap lebih fleksibel yang bisa dilaksanakan kapan
saja dan dimana saja.Oleh karena itu,kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi
dan minat belajar peserta didik sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar
Kegiatan pembelajaran tidak lepas dari peran seorang guru. Seorang guru
pembelajaran kepada peserta didik, Diera pandemi Covid-19 atau masa peralihan
kemasa transisi (New Normal) ini guru dituntut menguasai media elektronik
pembelajran. Dari uraian tersebut tentunya peran guru sanat penting dalam
pembelajaran.
Dalam hal ini, Salmon menjabarkan peran guru secara online dalam
26
Yuli Ifda Tanjung, dkk, Aplikasi Manajemen Pembeljaran Berbasis Blended Learning,
(Bandung: Media Sains Indonesia, 2020), hal. 8-9
31
dalam kursus.
atau masa peralihan ke New Normal ini pembelajaran dengan model blended
learning lebih efektif dibandingkan dengan model yang lain, karena model ini
secara oneline.
27
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(Bandung: Alfabeta, 2009), hal 160-161.
32
yang ditetapkan.
pembelajaran online.
c) Pengajar perlu menyiapkan refrensi digital sebagai acuan peserta didik dan
D. Kerangka Konseptual
konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti .
kebutuhan belajar dan dapat diterapkan pada situasi saat ini .salah satunya adalah
28
I Ketut Widiara, “Blended Learning Sebagai Alterntaif Pembelajaran di Era
Digital.”Purwadita. Volume 2,No. 2,September 2018, 55.
34
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit. Menurut Jane
Richia, penelitian Kualitatif adalah upayah untuk menyajikan dunia sosial, dan
prespektifnya didalam Dunia, dari segi konsep, perilaku, presepsi, dan persoalan
mengenai seting sosial atau hubungan antara fenomena yang diuji. Dalam
penelitian ini peneliti memiliki definisi jelas tentang subjek peelitian dan akan
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu.30
29
Lexy. J. Moleong, 2017, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja
Rosda Karya,), h. 6
30
Sumadi Surya Barta, 2014, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada,),
h. 75
35
36
2. Pendekatan Penelitian
pendekatan studi kasus adalah penelitian yang diakukan terfokus pada suatu kasus
tertentu untuk diamati dan dianalisis secara cermat sampai tuntas. Kasus yang
dimaksud bisa berupa tunggal atau jamak, misalnya berupa individu atau kelompok,
disini perlu dilakukan analisis secara tajam terhadap berbagai factor yang terkait
dengan kasus tersebut sehinga akhirnya akan diperoleh kesimpulan yang akurat.
Penelitian ini memusatkan diri secara insentif pada suatu obyek tertentu yang
mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua
pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini dikumpulkan dari
berbagai sumber, sebagai sebuah studi kasus maka data yang dikumpulkan berasal
dari berbagai sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang
diselidiki.
B. Kehadiran peneliti
Kehadiran peneliti dalam hal ini sangatlah penting dan utama, hal ini seperti
yang dikatakan moleong bahwa dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti sendiri
sangat penting dan diperluan secara optimal. Peneliti merupakan instrument kunci
utama dalam mengungkapan makna dan sekaligus sebagai alat pengumpu data.
31
Lexy. J. Moleong, 2017, Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja Rosda
Karya), h. 7
37
Karena itu peneliti juga harus terlibat dalam kehidupan orang-orang yang diteliti
sampai pada tingkat keterbukaan antara kedua bela pihak. Oleh karena itu dalam
C. Lokasi Penelitian
memilih penelitian di Sekolah ini karena jarak rumah saya dengan sekolah yang
kurang lebih 1 kilo, hingganya lebih muda mencari infomasi tentang permasalahan-
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu data primer dan
data sekunder, data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama melalui
prosedur dan teknik pengambilan data yang dapat berupa interview, observasi,
tujuannya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak
Data adalah hasil pencatatan Penelitaian, baik berupa fakta atau berupa
sebagai berikut
32
Saifudin Azwar, metode penelitian,Yogyakarta:pustaka pelajar, hal 36
38
1. Obsevasi (Pengamatan)
Obsevasi (pengamatan) adalah cara yang sangat Efektif untuk mengetahui apa
yang dilakukan orang dalam konteks tertentu, pola rutinitas dan pola interaksi dari
Observasi lebih dipili sebagai alat karena peneliti dapat melihat, mendengar, atau
merasakan Informasi yan ada secara langsung. Saat peneliti terjun langsung
kelapangan, informasi yang muncul bisa saja sangat berharga. Sebagaimana yang
telah diungkapkan Stake (2010) dalam Anggito; many qualitatife researcher prefer
observation data information that can be seen diretcly by the researcher or heard or
felt. Oleh karena itu, dengan obsevasi peneliti dapat lebih mudah dalam mengololah
informasi yang ada atau bahkan informasi yang muncul secara tiba-tiba tanpa
2. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu metode yang dilakukan dengan jalan
mengadakan jalan komunikasi dengan sumber data melalui dialog (Tanya jawab)
33
Albi Anggito dan Johan setiawan, 2018, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Jejak,
Jawabarat,), h. 110
34
Lexy moleong, 2002metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
bandung), hal 178
39
3. Dokumentasi
peraturan, dan lain sebagainya. Dalam pengertian yang lebih luas, dokumen bukan
hanya yang berwujud lisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti
prasasti dan simbol-simbol. 35 seperti profil sekolah, visi misi sekolah, tata tertib
Setelah semua data terkumpul, maka diperlukan proses pemilihan data dan
kemudian dianalisis dan diinterprestasikan dengan teliti, ulet dan cakap sehingga
diperoleh suatu kesimpulan yang objektif. Analisis data adalah kegiatan untuk
memaparkan data, sehingga diperoleh suatu kebenaran atau ketidak benaran dari
suatu referensi. Batasan lain mengungkapkan bahwa analisis data merupakan proses
yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide
seperti yang disarankan oleh data dan sehingga usaha untuk memberikan bantuan
Analisis data disebut juga pengelolaan dan penafsiran data. Analisis data
wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang
35
Suharsimi arikunto, 1991, prosedur penelitian suatu pendekatan orang praktek , (Jakarta:
rieneka cipta), hal 102
36
Suharsimi Arikanto, manajemen penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta), h. 120
40
diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk
makna.
jonsep penting dalam penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan peneliti untuk
yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pebanding
37
Lexi j. moleong, metodologi penelitian kualitatif, (bandung: remaja rosdakarya), h. 165
41
H. Tahap-tahap penelitian
Penelitian ini dapat penulis golongkan dalam tiga tahapan yaitu perencanaan
1. Tahap perencanaan
tahapan sebagai berikut: penentuan atau pemilihan masalah, studi awal untuk
2. Tahap pelaksanaan
HASIL PENELITIAN
2018 dan mengeluarkan alumni pertama pada tahun 2021, SMK N 1 Modayag
b. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
42
43
a. Data Lengkap
b. Kontak Sekolah
c. Data Periodik
d. Sanitasi
kompetensi kejuruan.
secara berkelanjutan
kewirausahaan.
45
Tabel 2
X AKL 1 - 12 12 Aktif
X MM 1 15 5 20 Aktif
X ATPH 1 10 8 18 Aktif
X TKRO 1 30 - 30 Aktif
XI AKL 1 - 9 9 Aktif
XI MM 1 14 5 19 Aktif
XI ATPH 1 9 7 16 Aktif
XI TKRO 1 19 - 19 Aktif
XII MM 1 12 14 26 Aktif
46
peserta didik, yang terdiri dari kelas X berjumlah 80 orang, kemudian kelas
jumlah tersebut telah memenuhi standar dari jumlah peserta didik ditingkat
berakhlak mulia.
Tabel 3
Kelas dan Guru Mata Pelajaran yang berjumlah 26 oarang, dan 2 orang Guru
Tabel 4
Meja TU 2 Baik
7.
Meja Siswa 225 Baik
8.
AC 2 Baik
9.
Kursi Guru 30 Baik
10.
Kursi Siswa 225 Baik
11.
Papan Tulis 12 Baik
12.
Jam Dinding 1 Baik
13.
Tempat Sampah 17 Baik
14.
Tabel 5
UKS 1 Baik
7.
Kantin - -
8.
Perpustakaan 1 Baik
9.
Tempat Parkir 2 Baik
10..
Mushola 1 Baik
11.
Tempat Wudu’ 1 Baik
12.
Tiang Bendera 1 Baik
13.
LAB TKRO 1 Baik
14.
LAB MM 1 Baik
15.
Tabel 6
Tabel 7
3. Mukena 1 Baik
4. Sajadah 1 Baik
5. Karpet 1 Baik
dalam sarana dan prasarana ibadah masih diperlukan penambhan, melihat dari
jumlah peserta didik maupun pendidik yang melebihi jumlah mukena, sajadah
dan lainnya.
53
siswa-siswa kelas X dan XI pada tanggal 5 April mulai dari pengantaran surat
dengan subjek penelitian yaitu kepala sekolah, Guru PAI, dan beberapa siswa
yang peneliti paparkan sesuai fokus penelitian yang diperoleh peneliti, sebagai
berikut:
a. Kompetensi Pedagogic
dimiliki oleh para guru saat mengajar dan mengelola kelas, mulai dari persiapan
kemukakan langsung oleh salah satu juga guru agama islam yaitu ibu Trisna
dan kondisi yang ada, seperti yang diungkapkan oleh ibu Trisna Gumalangit
bahwa:
38
Wawancara dengan Guru PAI, Cintia Agow, S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 10.00-11.00
WITA.
39
Wawancara dengan Guru PAI, Trsisna Gumalangit,S.Pd: Rabu, 6 April 2022,pukul 11.00-
12.00 WITA.
55
PTMT ini hingganya proses penilian serta evaluasi tetap berjalan berikut hasil
40
Wawancara dengan Guru PAI, Trsisna Gumalangit,S.Pd: Rabu, 6 April 2022,pukul 11.00-
12.00 WITA.
56
hasil belajar siswa tidak terlepas dari 3 ranah ini yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik karena ketiga ranah ini tidak bisa di pisahkan terlebih mata
praktek.
b. Kompetensi Kepribadian
dengan pribadi sang guru yang pantas di gugu dan ditiru, indikator yang
jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, dan
Salah satu point penting untuk di terapkan kepada siswa dalam masa
PTMT ini yaitu sikap disiplin mereka dalam penerapan model blended learning
41
Wawancara dengan Guru PAI, Trisna Gumalangit, S.Pd: Rabu, 6 April 2022,pukul 11.00-
12.00 WITA
57
disiplin di luar sekolah maupun dalam sekolah harus tertanam dengan baik oleh
Kepribadian positif yang baik harus dimiliki seorang guru karena para
guru harus menjadi teladan yang baik bagi para siswanya terutama guru
Seperti halnya yang dikatakan oleh ibu Trisna Gumalangit, S.Pd dalam
pendidik atau guru memiliki sifat, sikap, dan perilaku yang baik terutama di
42
Wawancara dengan Guru PAI, Cintia Agow, S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 10.00-11.00
WITA.
43
Wawancara dengan Guru PaI, Trisna Gumalangit, S.Pd: Rabu 6 April 2022,pukul 11.00-
12.00 WITA.
58
dalam lingkup pendidikan atau dalam bermasyarakat. Karena guru adalah suri
Di dalam Al-Qur'an pun sudah dijelaskan yaitu pada QS. Al-Ahzab ayat 21
Artinya : Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
pendidik harus menjadi suri tauladan yang baik bagi peserta didiknya. Jika
pendidik atau gurunya tidak memiliki perilaku yang baik, tentu saja peserta
didiknya pun akan berperilaku tidak baik pula. Sebaliknya jika pendidik atau
guru berperilaku baik, maka akan mencetak peserta didik yang berperilaku
baik pula. Hal itu tidak hanya dalam mengajarkan ilmu saja, melainkan juga
Hal senada juga di ungkapkan oleh ibu Cintia Agow, S.Pd selaku guru
“Yah guru harus menjadi teladan yang baik untuk peserta didik,
karena setiap perilaku yang di tampilakan seorang guru itu nantinya
juga akan di tiru oleh peserta didik”. 44
merupakan faktor penting yang harus dimiliki seorang guru karena dapat
membentuk aspek pengetahuan, moral, perilaku atau akhlak, dan sikap sosial
perilaku siswa.
c. Kompetensi Sosial
interaksi yang baik terhadap peserta didik, sesama guru, pimpinan sekolah
44
Wawancara dengan Guru PAI, Cintia Agow, S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 10.00-11.00
WITA.
60
Komunikasi atau interaksi yang baik akan terjalin hubungan yang baik pula
antara guru dan orang tua siswa, walaupun ada beberapa masih melaksanakn
adanya interksi dan hubungan timbal balik antara guru dan orang tua bernilai
informasi tentang situasi dan kondisi setiap peserta didik akan melahirkan suatu
bentuk kerja sama yang dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik baik
siswanya, namun interaksi dalam pembelajaran tidak hanya antara guru dengan
siswa saja, namun antar siswa juga perlu membangun interaksi yang baik pula.
“Iya dalam mengajar ibu atau semua guru harus mampu menjalin
komunikasi atau interaksi yang baik kepada siswanya, karena kalau
guru itu cuek dalam mengajar maka siswapun akan merasa tidak
enak dikelas, guru hanya menjelaskan materi saja tanpa mengajak
siswanya berinteraksi, nah dengan begitu kita tidak tau apakah
siswa tersebut sudah pahamdengan apa yang kita ajar atau belum,
itulah mengapa pentingnya interaksi antara guru dan siswa selama
proses pembelajara, nah dalam belajar daring pun sebagai guru juga
harus tetap menjalin interkasi yang baik terhadap siswa walaupun
45
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK N 1 Modayag Barat, Herdyanto Mamonto,S.Pd:
Selasa, 5 April 2022, pukul 09.00.10.00 WITA.
61
dengan siswa melalui komunikasi dengan siswa, namun pada saat pembelajaran
daring sedikit sekali respon dari siswapada saat pembelajaran. Untuk itu
diperlukan interkasi yang baik anatara guru dan siswa. Karena dengan
melakukan interaksi yang baik maka pembelajaran pun dapat terjalin dengan
Tidak hanya itu salah satu siswa kelas XI SMK N 1 Modayag Barat
Siti Nabila Kawulusan juga berpendapat mengenai sikap serta interaksi guru
muka:
antara guru dan siswa itu sangat baik Komunikasi maupun interaksi itu berjalan
46
Wawancara dengan Guru PAI, Cintia Agow, S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 10.00-11.00
WITA.
47
Wawancara dengan peserta didik SMKN 1 Modayag Barat, Siti Nabila Kawulusan: kamis,
7 April 2022, pukul 10.00-10.30 WITA.
62
d. Kompetensi profesional
materi kurikulum mata pelajaran dan subtansi ilmu yang menaungi materi
namun mengayomi siswa sehingga menjadi contoh atau teladan bagi siswa dan
pengajaran
Seperti yang disampaikan oleh ibu Cintia Agow, S.Pd. berikut ini:
Dalam pendidikan seorang guru harus mendalami dan menguasai materi yang
akan diajarkan dan harus memiliki wawasan yang lebih dengan cara banyak
membaca buku, atau pun yang lainnya. Kemudian kemampuan guru mengelola kelas
Kemampuan mengelola kelas seorang guru harus membuat situasi kelas yang
48
Wawancara dengan Guru PAI, Cintia Agow, S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 10.00-11.00
WITA.
63
Dari pernyataan tersebut Ibu Trisna Gumalangit, S.Pd selaku guru yang
yang menggunakan alat yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.
“Kalau untuk sumber itu digunakan dalam belajar itu sangat luas,
bisa dari buku, internet ataupun yang lainnya, nah untuk sumber
yang kami gunakan itu dari buku paket pegangan guru, Dalam
pembelajaran daring ini kita bisa menggunakan media berupa
google meet, google from seperti yang saya sampaikan tadi
kemudian ada juga pengiriman video pembelajaran singkat yang
dikirm melalui whattsapp grup untuk membuat pembelajaran lebih
bervariasi. 50
49
Wawancara dengan Guru PaI, Trisna Gumalangit, S.Pd: Rabu 6 April 2022,pukul 11.00-
12.00 WITA.
50
Wawancara dengan Guru PAI, Cintia Agow, S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 10.00-11.00
WITA.
64
tersebutlah yang akan membuat siswa menjadi aktiv dalam pembelajaran, dan
cita-cita bangsa.
bahwa:
51
Wawancara dengan Guru PaI, Trisna Gumalangit, S.Pd: Rabu 6 April 2022,pukul 11.00-
12.00 WITA.
65
saat ini siswa tidak memerlukan buku pendamping (LKS), papan tulis,meja dan
”Dari pihak sekolah itu telah menyiapkan mulai dari pengisian data
gratis untuk siswa, karena banyak keluhan dari orang tua siswa,
mungkin mereka merasa berat jika mereka harus selalu mengisi
data, apalagi dengan videocall yang mana penarikan datanya itu
sangat besar”.52
52
Wawancara dengan Guru PAI, Cintia agow, S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 10.00-11.00
WITA.
53
Wawancara dengan Guru PaI, Trisna Gumalangit, S.Pd: Rabu 6 April 2022,pukul 11.00-
12.00 WITA.
66
walaupun sebagian sekolah sudah offline ataua tatap muka terbatas. Kalau
pembelajaran onlin kendala yang sering di jumpai karena tidak adanya data dari
siswa bahkan beberapa siswa tidak punya hp android karena rata-rata siswa
sangat singkat, seperti yang di ungkapkan oleh ibu Cintia Agow,S.Pd yaitu:
Hal serupa juga di sampaikan oleh ibu Trisna Gumalangit S,Pd guru
54
Wawancara dengan Guru PAI, Cintia Agow, S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 10.00-11.00
WITA.
67
55
Wawancara dengan Guru PAI, Trisna Gumalangit,S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 11.00-
12.00 WITA.
56
Wawancara dengan peserta didik SMK Negeri 1 Modayag Barat, Sukma Matmaina Usman:
Kamis, 7 April,pukul 10.30-11.00 WITA.
57
Wawancara dengan peserta didik SMK N 1 Modayag Barat, Gsika Angginaloi: Kamis, 7
April 2022,pukul 11.00-11.30 WITA.
68
2) Sarana dan prasarana yang kurang menunjang saat penyediaan data juga
videocall grup dimana jaringan yang sering hilang dan akhirnya beberapa
4) Ada beberapa siswa juga yang tidak mempunyai handphone, hingganya sulit
Setiap hambatan yang terjadi pastinya ada solusi yang harus dilakukan,
Adapun tidak lanjut yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam
Barat yaitu:
58
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK N 1 Modayag Barat, Hedyanto Mamonto, S.Pd:
Selasa, 5 April 2022, pukul 09.00-10.00 WITA.
59
Wawancara dengan Guru PAI, Trisna Gumalangit,S.Pd: Rabu, 7 April 2022, pukul 11.00—
11.00 WITA.
70
60
Wawancara dengan Guru PAI, Cintia Agow, S.Pd: Rabu, 6 April 2022, pukul 10.00-11.00
WITA.
61
Wawanacara dengan peserta didik SMK N 1 Modayag Barat, Sukam Mutmaina Usman:
Kamis 7 April 2022,pukul 10.00-10.30 WITA.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
meet, google form, whattsapp, dan aplikasi yang lain untuk memudahkan
dilihat dari interaksi berjalan dengan baik dengan semua guru, kepala
71
72
Barat
memadai.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang peneliti
online.
73
yang sesuai kebuhan di masa pandemi, dan lebih inovatif serta kreatif lagi
Ahmad Munjin Nasih & Lirik Nur Kholidah. Metode dan Teknik Pembelajaran
Agama Islam. Bandung: Refika Aditama,2013.
Albi Anggito & Johan Setiawan. Metodologoi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat:
Jejak, 2018.
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Konsep dan Strategi. Bandung: Mandar, 1991.
Jejen Musfah. Peningkatan Kompetensi Guru dan Sumber Belaja. Jakarta: Kencana,
2011.
Jejen Musfah. Peningkatan Kompetensi Guru dan Sumber Belaja. Jakarta: Kencana,
2011.
Novauli, Feralys. Kompetensi Guru dalam Peningkatan Prestasi Belajar pada SMP
Negeri dalam Kota Banda Aceh. Journal Administrasi pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Vol.3, No. 1. 2015.
Nur Uhbiyati & Ahmadi. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Setia,1997.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004.
Suyono & Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran ( Teori dan Konsep Dasar).
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,1992.
Perundang-Undangan:
Judul Penelitain : Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menerpakan Model
Blended Learning di SMK N 1 Modayag Barat
1. Setelah keluarnya surat edaran mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas
(PTMT) ini, mungkin adakah Langkah-langkah atau kebijakan yang diambil oleh kep
selaku pimpinan disekolah ini?
2. Sebelumnya pak, apakah sebelum diterapkan model pembelajran seperti ini sudah
pernahkan mengadakan sosialisasi kepada orang tua/ wali murid baik secara langsung
atau virtual?
3. Sejak kapan diberlakukannya model pembelajan seperti ini?
4. Merujuk pada surat edaran yang berlaku, nah disekolah ini pak kelas-kelas apa saja yang
online dan kelas-kelas apa saja yang tatap muka?
5. Bagaimana interkasi antara guru dan siswa di SMK N 1 Modayag Barat
6. Apa alasan bapak sampai kenapa menerapkan model pembelajarn blended learning ini ?
7. Kemudian dalam setiap proses pembelajaran terutama daring seperti ini, pastinya ada
kendala-kendala atau kesulitan yang sering terjadi, mungkin kendala seperti apa yang
pernah bapak temui?
8. Nah setelah itu Upaya atau usaha-usaha seperti apa yang telah bapak tempu dalam
mengtasi hal tersebut?
PEDOMAN WAWANCARA
1. Apa alasan ibu menggunakan pembelajaran model blended learning di masa pelaksanaan
PTMT ini?
2. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk proses pembelajaran menggunakn model blended
learning?
3. Bagaimana ibu merancang pembelajaran mengunakan model pembelajaran blended
learnig?
4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring yang ibu lakukan?
5. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan pada model blende learning ini?
6. Bagaiaman cara ibu menerapkan sikap disiplin selama masa PTMT ini?
7. Mengapa seorang guru harus menjadi contoh yang baik terhadap peserta didik?
8. Bagaimana hubungan komunikasi ibu guru dalam mengelola interaksi belajar-mengajar
dikelas?
9. Bagaimana cara ibu dalam mengelola kelas?
10. Mengapa guru harus menguasai bahan pengajaran?
11. Didalam proses belajar mengajar media/sumber apa yang ibu guru gunakan?
12. Bagaimana cara ibu dalam menerapkan landasan-landasan pendidikan dan kegiatan
pendidikan?
13. Menurut Ibu, apa saja sarana dan prasarana sekolah yang mendukung pembelajran
online?
14. Apa kesulitan yang ibu jumpai dalam pembelajaran secara online dan tatap muka
15. Apa saja upaya yang dilakukan ibu untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran online
dan tatap muka?
PEDOMAN WAWANCARA
Kepada Siswa
1. Menurut ananda apa saja sarana dan prasarana sekolah yang mendukung pembelajaran
online?
2. Bagaimana interkasi atau komunikasi anatara ananda dengan guru PAI?
3. Apa kesulitan yang anandaa jumpai dalam penerapan pembelajaran online?
4. Adakah upaya yang ananda lakukakan untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran
online tersebut?
5. Menurut Ananda apakah sekolah telah memenuhi kriteria untuk melaksanakan
pembelajaran tatap muka pada masa pandemic saat ini?
6. Bagaimana pendapat Ananda tentang proses pembalajaran blended learning yang sedang
digunakan saat ini?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A, TUJUAN
Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah agama.
Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai
implementasi perintah Q.S. al- Hujurat/49: 10 dan 12 serta Hadis terkait.
Menganalisis Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta Hadis tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah).
Membaca Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf
Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Hujurat/ 49: 10 dan 12 dengan fasih dan lancar.
B, LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
Worksheet atau lembar kerja (siswa) Penggaris, spidol, papan tulis
Lembar penilaian Laptop & infocus
LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)
PENDAHULUAN Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional ( PPK)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice breaking)
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi
tayangan dan bahan bacaan terkait materi Membaca
KEGIATAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi
C, PENILAIAN
Cintia Agow,S.Pd
Dokumentasi wawancara dengan siswa
Dokumentasi Kegiatan pembelajaran daring
Dokumentasi kegiatan pembelajaran Luring
Dokumentasi Lingkungan Sekolah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
NIM : 181012175
Anak Ke :3
B. Riwayat Pendidikan
Penulis
NIM. 181012175