Dosen Pengampu:
Dr. H. Hamzah, S.Ag., M.Ag.
Disusun oleh:
1 BULAN
Januari: Tahun baru Masehi 2022 1 BULAN
Februari: Tahun Baru Imlek 1 BULAN
Maret : Isra mirajnabi muhammad SAW
3 Januari: JANUARI
HARIAwal masuk semester Genap HARI FEBRUARI HARI
3 Maret :Hari raya nyepi MARET
AHAD 2 9 16 23 30 AHAD 6 13 20 27 AHAD
7-12 Maret PTS GENAP6 13 20 27
SENIN 3 10 17 24 31 SENIN 7 14 21 28 SENIN 7 14 21 28
BULAN
SELASA 4 11 18 25 BULAN
SELASA 1 8 15 22 BULAN
SELASA 1 8 15 22 29
HARI APRIL HARI MEI HARI JUNI
RABU 5 12 19 26 RABU 2 9 16 23 RABU 2 9 16 23 30
AHAD
KAMIS 36 10 17
13 20 27 24 AHAD
KAMIS 13 8 15
10 17 22
24 29 AHAD
KAMIS 3 5
10 12
17 19
24 26
31
SENIN
JUMAT 47 11 18
14 21 28 25 SENIN
JUMAT 24 9 16
11 18 23
25 30 SENIN
JUMAT 4 6
11 13
18 20
25 27
SELASA
SABTU 1 58 12 19
15 22 29 26 SELASA
SABTU 35 10
12 17
19 24
26 31 SELASA
SABTU 5 7
12 14
19 21
26 28
RABU 6 13 20 27 RABU 4 11 18 25 RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 7 14 21 28 KAMIS 5 12 19 26 KAMIS 2 9 16 23 30
JUMAT 1 8 15 22 29 JUMAT 6 13 20 27 JUMAT 3 10 17 24
SABTU 2 9 16 23 30 SABTU 7 14 21 28 SABTU 4 11 18 25
15 April Hari raya jumat agung 3-4 Mei: Hari Raya Idul Fitri 1 Juni: Harilahir pancasila
18-22 ujian sekolah 16 Mei Hari raya Waisak 2-7 Juni PAS SEMESTER GENAP
26 Mei kenaikan Isa Almasih 18 Juni Pembagian PAS SEMESTER GENAP
BULAN
HARI JULI 2022
AHAD 3 10 17 24 31
SENIN 4 11 18 25
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUMAT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
Batam, 10 Juli 2021 12 Juli: Awal KBM & PLS
Kepala Sekolah SMAN
Edo Reza
PROGRAM TAHUNAN
Komptensi Inti :
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Alokasi
SMT KOMPETENSI DASAR
Waktu
1.127 Meyakini kebenaran ketentuan waris berdasarkan syariat Islam
2.127 Peduli kepada orang lain sebagai cerminan pelaksanaan ketentuan waris dalam Islam 3 X 45
I
MENIT
3.127 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan waris dalam Islam
4.127 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian waris dalam Islam
Alokasi
Waktu WAKTU PELAJARAN
Kode KD Kompetensi Dasar JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
TM JP 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
L
Meyakini kebenaran ketentuan waris berdasarkan syariat Islam L P P O U
1.127 1 3 I 3 A
T A L R
B
S
U S S A
S
2.127 Peduli kepada orang lain sebagai cerminan pelaksanaan ketentuan 1 3
R
M 3 H S
waris dalam Islam S P G G E
E M
M L A A N M
E
3.127 1 3 S 3 N N I
Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan waris dalam Islam G E
E J J L G
N T
A I I A A
4.127 1 3 3 I
Mempraktikkan pelaksanaan pembagian waris dalam Islam P L L N I N
JUMLAH 4 12 0 0 0 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MINGGU TIDAK
BULAN JUMLAH MINGGU MINGGU EFEKTIF HARI EFEKTIF KETERANGAN
EFEKTIF
MG.1 LIBUR SEMESTER GENAP
JULI 4 2 2 13
MG.2 MPLS
AGUSTUS 4 4 0 24
SEPTEMBER 5 4 1 20 MG.1 PTS GANJIL
OKTOBER 4 4 0 25
NOVEMBER 4 3 1 20 MG.4 PAS GANJIL
TOTAL 26 17 9 102
ALOKASI WAKTU
JUMLAH MINGGU EFEKTIF : Jumlah minggu dalam semester ganjil - jumlah minggu yang tidak efektif
: 26 minggu -9 minggu
: 17 minggu
MINGGU TIDAK
BULAN JUMLAH MINGGU MINGGU EFEKTIF HARI EFEKTIF KETERANGAN
EFEKTIF
JANUARI 4 4 0 25 -
FEBRUARI 4 4 0 23 -
MARET 5 4 1 19 MG.3 PTS GENAP
MEI 4 0 4 0
LIBUR UN (MENUNGGU KELULUSAN)
JUNI 5 0 5 0
TOTAL 26 13 13 80
ALOKASI WAKTU
JUMLAH MINGGU EFEKTIF : Jumlah minggu dalam semester genap - jumlah minggu yang tidak efektif
: 26 minggu -3 minggu
: 13 minggu
KOMPETENSI INTI
Peduli kepada orang lain sebagai cerminan pelaksanaan ketentuan waris dalam Islam
KI-2
3.127.6 Mengevaluas
i ketentuan
waris dalam
islam
3.127.7 Menganalisis
hikmah dan
manfaat
ketentuan
waris dalam
Islam.
Memiliki 4. Melaksanakan 4.127 4.127.1 Menyajikan Keten Komunikasi Teknik
kemampuan tugas spesifik, Menganalisis paparan tentang ketentuan tuan Menyajikan/ Penilaian:
pikir dan dengan dan waris dalam Islam. waris melaporkan/mendemonst Tes tertulis
tindak yang menggunakan alat mengevaluasi dalam Bentuk
rasikan hasil diskusi
efektif dan informasi dan ketentuan islam: Instrumen:
prosedur kerja yang
tentang faktor-faktor
kreatif waris dalam Keten penentu kemajuan Essay tentang
lazim dilakukan
dalam ranah Islam tuan peradaban islam di dunia ketentuan waris
serta
abstrak dan menyelesaikan waris di depan kelas dengan
konkret masalah sederhana dalam bimbingan guru. -Menulis
Sesuai sesuai dengan islam. dengan indah
dengan yang lingkup kajian Dalil- dalil-dalil
dipelajari di Pendidikan Agama dalil tentang
sekolah atau Islam dan Budi tentan ketentuan waris.
sumber lain Pekerti. g
yang sama ketent
dengan yang uan
diperoleh waris
dari sekolah dalam
islam.
Satuan Pendidikan : SMAN BATAM PEMETAN KOMPETENSI
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas / Semester : XII / Ganjil
KI. 1 Kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan secara keseluruhan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu siswa mampu
KOMPETENSI MATERI KKO KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
meyakini Peduli kepada Terbiasa Mengamati - Peserta didik dapat
orang lain sebagai - Membaca dan mengamati artikel berita membaca dan mengamati
cerminan tentang ketentuan waris dalam islam. artikel berita tentang
pelaksanaan
Menanya ketentuan waris dalam
ketentuan waris
dalam islam - Mengajukan Pertanyaan berkaitan islam.
dengan ketentuan waris dalam - Peserta didik dapat
islam. mengajukan Pertanyaan
Membaca berkaitan dengan
Esksperimen/eksplore
- Diskusi dan menelaah tentang ketentuan waris dalam
Mengamati ketentuan waris dalam islam. islam.
Assosiasi - Peserta didik dapat
- Menyimpulkan ketentuan waris dalam mendiskusi dan
islam. menelaah tentang
Komunikasi ketentuan waris dalam
Menanya Menyajikan/ melaporkan/mendemonst islam
rasikan hasil diskusi - Peserta didik dapat
tentang ketentuan waris dalam islam menyimpulkan ketentuan
waris dalam islam
-
Melatih
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
Satuan Pendidikan : SMAN BATAM
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas / Semester : XII / Ganjil
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.127.1 Peduli kepada orang lain sebagai cerminan pelaksanaan ketentuan waris dalam Islam
3. . Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
internasional.
3.127.1 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan waris dalam Islam
4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana
sesuai dengan lingkup kajian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
4.127.1 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan waris dalam Islam
…………
,…
Oktober
2021
Mengetahui
Kepala SMA Guru
Mata Pelajaran
…………………………………….
…………………………………….
NIY. NIY.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas / Semester : XII / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi waktu : 9 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
1.29 Meyakini kebenaran ketentuan waris berdasarkan syariat Islam
2.29 Peduli kepada orang lain sebagai cerminan pelaksanaan ketentuan waris dalam Islam
3.29 Mengevaluasi ketentuan waris dalam Islam
4.29 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian waris dalam Islam
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
No Kompetensi yang diuji Lingkup Materi Materi Level Kognitif Indikator Nomor Soal Bentuk Soal
Peserta didik mampu Menganalisis ketentuan waris C4 Penalaran Disajikan tabel
menganalisis ketentuan ketentuan waris dalam Islam Kompilasi Hukum
waris dalam Islam dalam Islam Islam peserta didik
dapat
1 memasangkan 1 Esay
bagian harta
warisan dengan
benar
Peserta didik mampu Menyimpulkan Sebab-sebab C4 Penalaran Disajikan orang-
menganalisis ketentuan sebab-sebab tidak orang yang tidak
waris dalam Islam tidak mendapatkan berhak
mendapatkan harta Warisan mendapatkan
harta Warisan warisan peserta
didik dapat
2 menyimpulkan 2 Esay
alasan mengapa
tidak mendapat
bagian harta
warisan dengan
benar
Peserta didik mampu Menyimpulkan Sebab-sebab C4 Penalaran Disajikan orang-
menganalisis ketentuan sebab-sebab mendapatkan orang yang berhak
3 3 Esay
waris dalam Islam mendapatkan harta Warisan mendapatkan
harta Warisan warisan peserta
didik dapat
menyimpulkan
alasan mengapa
mendapat bagian
harta warisan
dengan benar
Peserta didik mampu Menemukan Bagian harta C4 Penalaran Disajikan
menganalisis ketentuan bagian harta warisan permasalahan
waris dalam Islam Warisan tentang jumlah
harta warisan
4 peserta didik dapat 4 Esay
menemukan bagian
harta warisan
dengan benar
Perhatikan pernyataan berikut ini 1. Nasab adalah keturunan. 25 = Jika peserta didik dapat
Allah Swt. berfrman dalam Q.S. an- menjawab 5 jawaban sesuai
1. Nasab Nisa'/4:33:
2. Pernikahan dengan kunci jawaban dengan
“Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari
3. Wa’la benar
harta yang ditinggalkan ibu
Dari pernyataan diatas merupakan penyebab seseorang bapak dan karib kerabat, Kami
20 =Jika peserta didik dapat
mendapatkan harta bagian warisan. Mengapa? jadikan pewaris-pewarisnya...”
2. Pernikahan adalah Akad menjawab 4 jawaban sesuai
yang sah yang menghalalkan dengan kunci jawaban dengan
berhubungan benar
suami isteri, walaupun suaminya
belum menggaulinya serta belum 15= Jika peserta didik dapat
berduaan dengannya. Allah Swt. menjawab 3 jawaban sesuai
berfrman dalam Q.S. an-Nisa'/4:12: dengan kunci jawaban dengan
“Dan bagimu (suami-suami) benar
seperdua dari harta yang
ditinggalkan 10= Jika peserta didik tidak
dapat menjawab sesuai dengan
oleh
isteri-isterimu, jika mereka tidak kunci jawaban dengan benar
mempunyai anak.
3. Wala’, yaitu seseorang
yang memerdekakan budak laki-laki
atau budak
wanita. Jika budak yang
dimerdekakan meninggal dunia
sedang ia
tidak meninggalkan ahli waris, maka
hartanya diwarisi oleh yang
memerdekakannya itu. Rasulullah
saw. bersabda, yang artinya: “Wala’
itu milik orang yang
memerdekakannya.” (HR.al-Bukhari
dan Muslim).”
4 H Doni wafat. Ia meninggalkan sejumlah harta warisan. 25 = Jika peserta didik dapat
Setelah dikeluarkan untuk berbagai hal,harta tersebut tersisa menjawab 5 jawaban sesuai
dengan kunci jawaban dengan
Rp120.000.000,00. Sementara ahli waris terdiri dari
benar
seorang istri, ibu, kakek dari ayah, dan 2 orang anak laki-
;laki. Hitunglah berapakah bagian masing-masing ahli waris 20 =Jika peserta didik dapat
Jumlah harta Rp. 120.000.000 (Paket menjawab 4 jawaban sesuai
! dengan kunci jawaban dengan
1)
Asal Masalahnya: 24 benar
Istri (1/8) = 3/24 x
120.000.000 = 15.000.000 15= Jika peserta didik dapat
Suami (1/4) = 6/24 x menjawab 3 jawaban sesuai
120.000.000 = 30.000.000
dengan kunci jawaban dengan
Ibu (1/6) = 4/24 x
120.000.000 = 20.000.000 benar
Kakek (1/6) = 4/24 x
120.000.000 = 20.000.000 10=Jika peserta didik dapat
2 Anak Laki2 = 7/24 x menjawab 2 jawaban sesuai
120.000.000 = 17.500.000 dengan kunci jawaban dengan
benar
skor perolehan
Nilai skor maksimal 100
2) Penugasan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas/Semester : XII /Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
skor
Nilai
perolehan
100
skor maksimal
3) Rubrik Penilaian Diskusi
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas/Semester : XII /Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Aspek yang Dinilai Skor Ketuntasan Tindak Lanjut
No Nama Nilai
1 2 3 Maks T TT R P
1
2
dst
Aspek dan Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian Skor Perolehan Skor maksimal
Kejelasan dan kedalaman informasi
a. Jika siswa dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi dengan lengkap dan 3
sempurna
b. Jika siswa dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi dengan lengkap 2
tetapi kurang sempurna
c. Jika siswa dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi tetapi kurang 1
lengkap
Keaktifan dalam diskusi
a. Jika siswa berperan sangat aktif dalam diskusi 3
b. Jika siswa berperan aktif dalam diskusi 2
c. Jika siswa berperan kurang aktif dalam diskusi 1
Kejelasan dan kerapiahn presentasi
a. Jika siswa dapat mempresntasikan dengan sangat jelas dan rapi 4
b. Jika siswa dapat mempresntasikan dengan jelas dan rapi 3
c. Jika siswa dapat mempresntasikan dengan jelas tetapi kurang rapi 2
d. Jika siswa dapat mempresntasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi 1
skor
Nilai
perolehan
100
skor maksimal
c. Penilaian keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
No Kompetensi yang yang diukur Lingkup Materi Materi Level Psikomotor Indikator Nomor Soal
1 Mempraktikkan pelaksanaan Pelaksanaan pembagian Pelaksanaan Menyajikan Siswa dapat 1
pembagian waris dalam Islam dalam Islam pembagian menyajikan
dalam Islam pelaksanaan
pembagian
waris dalam
Islam dengan
benar
Pedoman Penskoran
KD; Menunjukkan pelaksanaan pembagian waris dalam
Islam
No Komponen/sub Komponen Indikator/Kriteria Unjuk Kerja Skor
3
Menyajikan pelaksanaan pembagian waris dalam Islam dengan tepat.
2
Proses Kinerja Menyajikan pelaksanaan pembagian waris dalam Islam kurang tepat
1
Menyajikan pelaksanaan pembagian waris dalam Islam tidak tepat.
skor perolehan
Nilai Peroleha n ( 100)
skor maksimal
Mengetahui, ……………, Oktober 2021
Kepala SMA Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
……………………………………. ……………………………………
NIP NIP
Lampiran
LEMBAR KERJA SISWA
Langkah Kerja:
1. Cermatilah tokoh-tokoh ilmuan muslim serta bukti-bukti kemajuan islam di Dunia dibawah
ini!
1 2 3 4
1 2 3 4
2. Siswa mengidentifikasi tokoh-tokoh ilmuan muslim serta bukti-bukti kemajuan islam di
Dunia diatas
3. Siswa menganalsis faktor-faktor kemajuan peradaban Islam di dunia dari tokoh-tokoh
ilmuan muslim serta bukti-bukti kemajuan islam di Dunia
4. Siswa menyimpulkan faktor-faktor kemajuan peradaban Islam di dunia dari tokoh-tokoh
ilmuan muslim serta bukti-bukti kemajuan islam di Dunia
5. Siswa mempersentasikan faktor-faktor kemajuan peradaban Islam di dunia dari tokoh-tokoh
ilmuan muslim serta bukti-bukti kemajuan islam di Dunia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
(RPPH)
A. Tujuan Pembelajaran:
Setelah membaca, siswa mampu memahami materi tentang Meyakini adanya qadha dan
qadar Allah Swt
Dengan mendengarkan, siswa mampu menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari
teks laporan hasil pengamatan yang dibacakan oleh guru.
2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai islam 2.32.1 Meghayati nilai-nilai islam rahmatan lil
rahmatan lil-alamin sebagai pemicu -alamin sebagai pemicu kemajuan
kemajuan peradaban Islam di masa peradaban Islam di masa mendatang.
mendatang. 2.32.2 Mengamalakan nilai-nilai islam
rahmatan lil-alamin sebagai pemicu
kemajuan peradaban Islam di masa
mendatang.
ALOKAS
KEGIATAN DEKSKRIPSI KEGIATAN I
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk 5 menit
mengikuti proses pembelajaran; diantaranya: tadarus,
membaca asmaul husna, berdo’a, dan absensi.
1
Tahir-ul-Qadri, Muhammad. Fatwa tentang terorisme dan bom bunuh diri. (Jakarta: LPPI, 2014), Hal 74
2
Mandzur, Ibnu. Lisanul arf. Vol.5 (Beirut: Dar Ihya Al-TUrats Al-Arabi,1999), Hal.173 dalam Muhammad
Makmun Rasyid, Op. Cit, Hal. 102
3
Ahmad, Abi husain Ibn Faris, Ibn Zakariya, Mu’jam, Maqayisu, Al-lughati, di tahqiq, Abd Salam, Muhammad
Harun, Vol. 2 (Beirut: Dar Al-Fikr, 1979), hal. 498, dalam Muhammad Makmun Rasyid, Op. Cip. Hal. 102
ًَِْ َّ اَٰ ا
ِٓ
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi seluruh alam”. (Q.S Al-Anbiya: 107). Muhammad saw adalah rahmat bagi semua
manusia, siapa saja yang menerimanya, berarti mereka mnesyukuri nikmat besar ini, yaitu kasih
sayang dan mereka akan bahagia di dunia dan akhirat. Sebaliknya siapa yang menolaknya maka
mereka akan sengsara di dunia dan akhirat. Oleh karena itu Nabi saw bersabda: ‘Aku tidaklah
diutus sebagai tukan laknat, tapi akau diutus untuk menjadi rahmat” (HR. Muslim). Dalam
riwayat lain Nabi bersabda: “Sesungguhnya aku adalah rahmat yang memberi hidayah pada
manusia” (HR. At-Thabrani, Ad-Darimi dan AlHakim. Dishahihkan oleh At-thabrani dan Al-
Hakim)4
Imam As-Syatibi berkata: “Tidak ada yang menyangkal Ar-Razi dan ulama lainnya, bahwa
tujuan utama syari’ah, adalah mewujudkan maslahat bagi manusia5
Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu Menjadi
Rahmat bagi Alam Semesta. Firman Allah:
َ ُْٰا
َْ ٌۚ ُ آِٰ َْى ِّا آِٰ اَُِْ اٌِ َْا د
ْ
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi seluruh alam”. (QS. Al-Anbiya: 108)6
Sayid Qutb saat menafsirkan Surat Al-Anbiya: 107, mengatakan bahwa makna Rahmatan Lil
alamin adalah petunjuk bagi semua manusia, mengajak semua manusia kepada petunjuk, tapi
kepada mereka yang siap dan mau menerima petunjuk itu, walaupun kasih sayang diberikan oleh
Allah swt orang beriman dan yang tidak beriman7
Zaid Al-Iyash menjelaskan Islam rahmatan lil alamin adalah bahwa Nabi Muhammad saw
membawa konsep dan budaya baru tentang kemanusiaan yaitu konsep dan budaya “Cinta dan
4
Ismail Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, vol 3, (Beirut: Daar Al-Fikr, 1994), hal 385
5
Adapaun tujuan pembebanan hukum kepada para mukallaf, menurut Imam Abu Hamid Al-Ghazali dan Imam As-
Syatibi, dan telah disepakati oleh para ulama lainnya adalah untuk memelihara dan menjaga lima hal asasi
(Dharuriyatul Khamsah) dalam kehidupan mukallaf. Pertama: Menjaga agama, kedua: Menjaga Jiwa, ketiga:
menjaga akal, keempat: menjaga keturunan dan kelima: menjaga harta. Lihat Abu Hamid Al-Ghazali, Al-Mustashfa
min Ilmi Al-Ushul, (Riyadh: Daar Al-Mihan, tt), hal 328 dan As-Syatibi, Al-Muwafaqat, vol 2, hal 2
6
Lihat Abu Ishaq As-Syatibi, Al-Muwafaqat fii Ushul As-Syariah, Kairo: al- maktabah attaufiqiyah, 2003, Vol 2,
hal 2 dan Yusuf Al-Qardhawi dalam Hajatul Basyariyah Ilaa Risalah Al-Hadahriyah Liummatina, hal 70 6 Lihat
Sayid Qutb, Fi Dzilal Al-Qur’an, vol 4, (Kairo: Dar Syuruq, 1995), hal 2401
7
Lihat Sayid Qutb, Fi Dzilal Al-Qur’an, vol 4, (Kairo: Dar Syuruq, 1995), hal 2401
kasih sayang” yang berlaku bagi seluruh manusia, di saat manusia ketika Nabi diutus oleh Allah
swt dalam kondisi budaya permusuhan dan kebencian antara satu bangsa dengan yang lain8
Jadi Islam rahmatan lil alamin adalah Islam yang mengajarkan dan menyebarkan budaya dan
tsaqafah cinta, kedamaian dan kasih sayang, kelembutan dan penghormatan kepada seluruh
manusia, memberi petunjuk dan hidayah kepada mereka di seluruh dunia, melewati batas-batas
kesukuan, kebangsaan, Negara dan geografis.9
B. Prinsip-Prinsip Islam Rahmatan Lil Alamin
Islam Rahmatan lilalamin memiliki prinsip-prinsip yang menjadi ciri khas Islam yang
menghadirkan cinta kasih dan kedamaian bagi dunia. Ada beberapa prinsip Islam Rahmatan
Lilalamin menurut kajian komprehensif para Ulama diantaranya adalah:
1. Berperikemanusiaan (al-Insaniyah)
Kemanusiaan atau Insaniyah maksudnya adalah, bahwa Islam sesuai dan selalu
mengakomodir semua kebutuhan dan karakter manusia. Pembebanan ibadah, hukum, perintah
dan larangan dalam syariah Islam pasti sesuai dan selaras dengan kemampuan dan kebutuhan
manusia. Tidak ada ajaran Islam yang bertentangan dengan kemanusiaan dan tidak ada syariah
yang tidak mengandung maslahat manusia, karena syariah Islam tidak diciptakan oleh Allah
dengan sia-sia, hampa dan tanpa manfaat dan tujuan. Allah berfirman:
ط َِ ظَ َِْا َُا
ً َ َْٰٓ آَِ ََّا َِٓ َِْٰٓب ٓب
ِٓ
َ َِْ َُا َِ آِٰ َر
َْ
Artinya: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orangorang kafir, maka celakalah orang-orang yang kafir
itu karena mereka akan masuk neraka”. (Q.S Shad: 27).10
2. Mendunia (al-alamiyah)
Yang dimaksud dengan mendunia atau global (al-alamiyah) adalah, bahwa syariah Islam
bersifat mendunia, tidak dibatasi oleh geografi wilayah tertentu, suku, ras dan bangsa tertentu
atau iklim serta geopolitik tertentu. Syariah Islam berlaku untuk seluruh alam dan seluruh
8
hairan Muhammad Arif, Moderasi Islam, Telaah Komprehensif Pemikiran Wasathiyah Islam, (Jakarta: Ikadi Press,
2020), hal 102
9
Khairan Muhammad Arif, Moderasi Islam, hal 102
10
Lihat Khairan Muhammad, Arif, Moderasi Islam, hal 220
manusia yang mau menerimanya. Tidak ada perbedaan antara tujuan dan ajaran syariah di Arab
dengan diluar Arab atau sebaliknya, tidak ada perbedaan keyakinan umat Islam terhadap syariah
bahwa dia bersumber dari Allah dan untuk maslahat seluruh alam dimanapun mereka berada.11
3. Komprehensif (as-syumul)
Komprehensif atau syumul adalah keseluruhan atau totalitas ajaran syariah Islam,
meliputi seluruh atau semua aspek kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Islam tidak
menerima dan mengenal pembagian atau pembatasan ajarannya pada dimensi atau bidang
tertentu dalam kehidupan manusia, karena syariah Islam berasal dan bersumber dari Tuhan yang
Maha Sempurna Allah SWT. Ajaran Islam adalah syariah yang mengatur dan membimbing
kehidupan manusia di dunia dan akhirat, bahkan aspek ajaran syariah yang paling tinggi dan
besar adalah aspek akhirat yang dikenal dengan aspek ibadah. Aspek kedua adalah muamalah
yang mengatur kehidupan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan
lingkunngannya. Inilah karakteristik syariah Islam yang komprehensif secara vertikal dan
horizontal. Firman Allah:
ر
ٓ ْٰۚ ًََِّْْا َُِا ُِْ ُْٰۚ َاُِ َُْ ُِّٰ َُِْ ُِْ ا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku
bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu”. (Q.S. Al-Maidah: 3)12
4. Realistis (al-waqi’iyah)
Al-Waqi’iyah atau relaistis menurut Al-Qardhawi terkait karakteristik Islam bukan
realistis dalam pengertian barat yang terkait dengan filsafat materialisme, yang tidak percaya
pada sesuatu kecuali materi dan benda serta dapat dimanfaatkan dengan realistis pragmatis. Tapi
yang dimaksud realistis dalam karakteritik Islam adalah “sifat syariat Islam yang mampu
memahami kondisi alam sesuai dengan hakikat dan wujudnya yang dapat disaksikan oleh
manusia, memahami dan mengerti bahwa kondisi hidup manusia adalah ciptaan Allah SWT dan
berasal dari-Nya dan seterusnya”13 Al-Waqi’iyah adalah karakter Islam yang bermakna bahwa
Islam mengajarkan manusia untu mampu memahami dan memaklumi dengan realistis, bahwa
manusia adalah ciptaan Allah, tidak ada zat lain yang menciptakannya, sesuai dengan kondisi riil
11
Khairan Muhammad Arif, Moderasi Islam, hal 222
12
Khairan Muhammad Arif, Moderasi Islam, hal 223
13
Yusuf Al-Qardhawi, Al-Khashais Al-Ammah Lil Islam, hal 144
dan ilmiah yang tidak terbantahkan oleh akal dan logika manapun di dunia. Bahwa seluruh
makhluk termasuk manusia adalah hamba Allah, Dia yang menciptakan dan mengaturnya serta
membimbingnya, kecuali yang ingkar dan memusuhi-Nya14
5. Toleransi dan Memudahkan (as-samhah dan at-taisir)
As-Samhah adalah memudahkan atau toleransi kepada orang lain Adapun at-taisir adalah
kemudahan dan keringanan16. Ibnu Manzur hampir menyamakan makna as-samhah dan at-taisir
yaitu kemudahan. Ibnu Asyur memaknai as-samahah adalah kemampuan berinteraksi dengan
mudah dan proporsional, atau sikap pertengahan antara memudah-mudahkan dan mempersulit”15
14
Khairan Muhammad Arif, Moderasi islam, hal 225
15
At-Thahir bin Asyur, Maqashid As-Syari’ah Al-Islamiyah, (Kairo: Daar As-Salam, 2006), hal 58
16
M. Abdurrahman, Islam Pribumi,
17
. Abdul Karim, 2009: 173-175
dan politik masyarakat setempat mulai berkembang dengan peradaban Islam sebagai aliranya,
meskipun terdapat berbagai macam suku dan agama yang berbeda.18
DAFTAR PUSTAKA
Tahir-ul-Qadri, Muhammad. Fatwa tentang terorisme dan bom bunuh diri. (Jakarta: LPPI, 2014), Hal 74
Mandzur, Ibnu. Lisanul arf. Vol.5 (Beirut: Dar Ihya Al-TUrats Al-Arabi,1999), Hal.173 dalam Muhammad
Makmun Rasyid, Op. Cit, Hal. 102
Ahmad, Abi husain Ibn Faris, Ibn Zakariya, Mu’jam, Maqayisu, Al-lughati, di tahqiq, Abd Salam,
Muhammad Harun, Vol. 2 (Beirut: Dar Al-Fikr, 1979), hal. 498, dalam Muhammad Makmun Rasyid, Op.
Cip. Hal. 102
Ismail Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, vol 3, (Beirut: Daar Al-Fikr, 1994), hal 385
Adapaun tujuan pembebanan hukum kepada para mukallaf, menurut Imam Abu Hamid Al-Ghazali dan Imam As-
Syatibi, dan telah disepakati oleh para ulama lainnya adalah untuk memelihara dan menjaga lima hal asasi
(Dharuriyatul Khamsah) dalam kehidupan mukallaf. Pertama: Menjaga agama, kedua: Menjaga Jiwa, ketiga:
menjaga akal, keempat: menjaga keturunan dan kelima: menjaga harta. Lihat Abu Hamid Al-Ghazali, Al-Mustashfa
min Ilmi Al-Ushul, (Riyadh: Daar Al-Mihan, tt), hal 328 dan As-Syatibi, Al-Muwafaqat, vol 2, hal 2
Lihat Abu Ishaq As-Syatibi, Al-Muwafaqat fii Ushul As-Syariah, Kairo: al- maktabah attaufiqiyah, 2003,
Vol 2, hal 2 dan Yusuf Al-Qardhawi dalam Hajatul Basyariyah Ilaa Risalah Al-Hadahriyah Liummatina, hal 70 6
Lihat Sayid Qutb, Fi Dzilal Al-Qur’an, vol 4, (Kairo: Dar Syuruq, 1995), hal 2401
Lihat Sayid Qutb, Fi Dzilal Al-Qur’an, vol 4, (Kairo: Dar Syuruq, 1995), hal 2401
Hairan Muhammad Arif, Moderasi Islam, Telaah Komprehensif Pemikiran Wasathiyah Islam, (Jakarta:
Ikadi Press, 2020), hal 102
Khairan Muhammad Arif, Moderasi Islam, hal 102
Khairan Muhammad Arif, Moderasi Islam, hal 223
Yusuf Al-Qardhawi, Al-Khashais Al-Ammah Lil Islam, hal 144
Khairan Muhammad Arif, Moderasi islam, hal 225
At-Thahir bin Asyur, Maqashid As-Syari’ah Al-Islamiyah, (Kairo: Daar As-Salam, 2006), hal 58
M. Abdurrahman, Islam Pribumi,
Abdul Karim, 2009: 173-175
M. Abdurrahman, Islam Pribumi, Jakarta, 2003, Erlangga hal. 51
18
M. Abdurrahman, Islam Pribumi, Jakarta, 2003, Erlangga hal. 51