Anda di halaman 1dari 206

PERAN KEPALA MADRASAH SEBAGAI MOTIVATOR

DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MAN 4


JOMBANG
SKRIPSI

OLEH

M. ALI ILHAM MUDIN


(12207183109)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG

2022
PERAN KEPALA MADRASAH SEBAGAI MOTIVATOR DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MAN 4 JOMBANG

Skripsi

Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Ali Rahmatullah
Tulungagung Guna memperoleh gelar Strata Sarjana Pendidikan ( S.Pd )

Disusun Oleh :

M. Ali Ilham Mudin (12207183109)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

2022
ii
LEMBAR PERSETUJUAN

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DALAM


MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MAN 4 JOMBANG

Disusun Oleh:
M. ALI ILHAM MUDIN
NIM. 12207183109
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada bulan xxxx 2021 dan telah
dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu
Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dewan Penguji Tanda Tangan


Ketua Penguji:
.................................................................
NIP. ................................................ ............................................
Penguji Utama :
.................................................................
NIP. ................................................ ..............................................
Sekretaris/Penguji:
.................................................................
NIP. ................................................ ..............................................

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri Sayid Ali Rahmatullah Tulungagung

Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.


NIP. 19650903 199803 2 001

iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : M. Ali Ilham Mudin

NIM : 12207183109

Jenis Kelamin : laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Jombang, 15-05-2000

Jurusan/Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. prim masrokan mutohar M. Pd.


Judul Skripsi : Peran kepala madrasah sebagai motivator dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang

Menyatakan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil
penelitian atau hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan orang lain yang
saya akui sebagai hasil tulisan saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk pada
sumbernya dan disebutkan dalam daftar rujukan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh kesadaran
disertai tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tulungagung, Juni 2022


Penulis

M. Ali Ilham Mudin

NIM. 12207183109

v
MOTTO

Artinya, "Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut untuk
kebaikan dirinya sendiri" (Qs. Al-Ankabut: 6)

Motivasi diri sendiri

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan hidayat yang
dianugerahkannya, sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW. Alhamdulillah hinga satu tanggung jawab telah terlaksana. Dari
lubuk hati yang paling dalam, maka skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak dan ibu saya tercinta yaitu Bapak M. Thoha dan Ibu Anin Nikmah yang
tidak henti-hentinya memberikan kasih sayang, memberikan nasehat, memberikan
dukungan dan dorongan serta mendoakan dan mencintai saya dengan penuh
ketulusan dan kesabaran.
2. Seluruh keluarga besar penulis yang sangat banyak dan tidak mungkin disebutkan
satu persatu, tiada lelah utuk menyemangati dan mewarnai kehidupan penulis.
3. Tiada pantas kata selain terimakasih yang tak terhingga teruntuk Bapak/Ibu
Guru/Dosen IAIN Tulungagung atas ilmu yang telah diberikan.
4. Kepala madrasah dan para staff MAN 4 Jombang yang telah banyak membantu
penulis dalam penelitian skripsi.
5. Untuk seluruh keluarga MPI A dan C 2018 yang menemani dalam suka dan duka
dikota perantauan.
6. Teman-teman Magang MAN 4 Jombang yang telah bersedia berjuang bersama,
pengalaman bersama kalian tidak akan penulis lupakan.
7. Teman-teman Nurul Arifin, Yanuar Fitra Pradana, Kholid Fatwallah, Azza
Habibah, Eka Dwiyanti DKK., terimakasih untuk waktu, dedikasi, dan perjuangan
yang kita lalui bersama di Kota Tulungagung.
8. Saudari Nurul Arifin dan kang aris yang selalu menemani saya setiap
melaksanakan penelitian
9. Mobile legend dan caffe yang saya jadikan refreshing apabila bosan mengerjakan
skripsi.
10. Almamater saya tercinta UIN SATU Tulungagung.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji serta

syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan,

kekuatan dan kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan semoga

Allah tetap melimpahkan rahmatnya kepada kita semua berupa menjadi anak yang

soleh/soleha, selalu mendoakan kedua orang tua dan mendapatkan ilmu yang

bermanfaat. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Baginda

Rasulullah Muhammad SAW yang teramat besar cintanya kepada umatnya dan

membimbingnya menuju jalan yang diridhoi Allah SWT. Semoga kemuliaan pun

tercurah kepada keluarga, sahabat dan umatnya yang senantiasa istiqomah menetapi

sunnahnya sampai akhir zaman.

Penulis sadar skripsi ini tidak akan pernah terwujud tanpa bantuan dari seluruh

saudara-saudarku, kawan-kawan dan sahabat-sahabat terbaik penulis yang tidak dapat

disebut satu persatu. Oleh karena itu, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di

IAIN Tulungagung.

2. Dr. H. Masduki, M.Ag, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

viii
3. Prof. Dr. Prim Masrokan Mutohar, M.Pd., Dosen Pembimbing, atas kesediaan,

waktu dan kesabarannya dalam memberikan bimbingan kepada penulis.

4. Haris Syamsuddin, S.S., M.Pd.I, Dosen tercinta yang memberikan arahan dalam

proposal dan skripsi.

5. Kepala sekolah beserta dewan guru dan Siswa/i MAN 4 Jombang yang telah

meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian.

6. Keluargaku tercinta dan tersayang, khusunya orang tua penulis tersayang (M.

Thoha dan ainin nikmah)

7. Sahabat-sahabat penulis tersayang, sahabat huda, sahabat ilham, sahabat diki,

sahabat zaki dan teman-teman pendidikan Manajemen Pendidikan angkatan 2018

serta Kawan-kawan rumah prt tulungagung, fkmj jombang, rayon syeh basyarrudin,

dan Pondok Pesantren Himalatus Salamah atas do’a dan dukungannya. Semoga

Allah menguatkan silaturrahim kita, serta semua pihak yang tidak mungkin penulis

sebutkan satu per satu. Barakallaahulakum.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat

kesalahan yang kurang berkenan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi

penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian. Semoga menjadi amal kebaikan yang

dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin.

Tulungagung, Juni 2022

M. Ali Ilham Mudin

ix
x
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Teori motivasi menurut Abraham Maslow
....................................................................................................................................
29
GAMBAR 2.2 Paradigma Penelitian Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator
dalam Meningkatkan Daya Saing Madrasah
....................................................................................................................................
57
GAMBAR 4.1 suasana madrasah Aliyah negeri 4 jombang
....................................................................................................................................
75
GAMBAR 4.2 suasana kerja di MAN 4 Jombang
....................................................................................................................................
78
GAMBAR 4.3 Kerja sama antara guru, tenaga kependidikan dan kepala madrasah
....................................................................................................................................
82
GAMBAR 4.4 pemberian dorongan dalam pembelajaran menyusun RPP oleh
kepala madrasah
....................................................................................................................................
91
GAMBAR 4.5 pelaksanaan pembelajaran MAN 4 Jombang
....................................................................................................................................
93
GAMBAR 4.6 Dorongan kepala madrasah kepada guru melalui kegiatan
....................................................................................................................................
95
GAMBAR 4.7 Pemberian penghargaan terhadap guru yang berprestasi oleh
kepala madrasah pada kegiatan magang
....................................................................................................................................
99
GAMBAR 4.8 pelatihan lesson study di MAN 4 Jombang dalam meningkatkan
kemampuan guru
....................................................................................................................................
101
GAMBAR 4.9 ruang perpustakaan salah satu sumber pembelajaran bagi guru
maupun siswa

xi
....................................................................................................................................
103
GAMBAR 4.10 ruang kelas salah satu sumber pembelajaran bagi siswa
....................................................................................................................................
105
GAMBAR 4.11 Temuan penelitian tentang Kepala Madrasah Mengatur
lingkungan Kerja yang Kondusif Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 4
Jombang
....................................................................................................................................
113
GAMBAR 4.12 Temuan penelitian tentang Kepala Madrasah Memberikan
Dorongan Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 4 Jombang
....................................................................................................................................
116
GAMBAR 4.13 Temuan penelitian tentang Kepala madrasah dalam memberikan
apresiasi atau penghargaan terhadap kinerja guru di MAN 4 Jombang
....................................................................................................................................
120
GAMBAR 4.14 Temuan penelitian tentang kepala madrasah dalam menyediakan
sumber atau media belajar terhadap kinerja guru di MAN 4 Jombang
....................................................................................................................................
121

xii
DAFTAR TABEL

TABEL 1 Data fasilitas MAN 4 Jombang................................................................92


TABEL 2 data ruang dalam menyediakan media belajar di MAN 4 Jombang.........111

xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 PROFIL MADRASAH.....................................................................147
LAMPIRAN 2 PEDOMAN DOKUMENTASI.........................................................150
LAMPIRAN 3 PEDOMAN OBSERVASI................................................................151
LAMPIRAN 4 PEDOMAN WAWANCARA...........................................................152
LAMPIRAN 5 PEDOMAN KISI-KISI WAWANCARA.........................................157
LAMPIRAN 6 HASIL-HASIL WAWANCARA......................................................158
LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI PENELITIAN.....................................................169
LAMPIRAN 8 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN...............................172
LAMPIRAN 9 SURAT KETERANGAN PENELITIAN.........................................173
LAMPIRAN 10 FORM KETERANGAN BIMBINGAN.........................................174
LAMPIRAN 11 LAPORAN SELESAI BIMBINGAN.............................................177
LAMPIRAN 12 BIODATA PENELITI....................................................................178

xiv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL..........................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN............................................................................v

HALAMAN MOTTO........................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................vii

KATA PENGANTAR........................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................x

DAFTAR TABEL..............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xii

DAFTAR ISI .....................................................................................................xiii

ABSTRAK.........................................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian........................................................................................1
B. Fokus Penelitian...........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................8
D. Kegunaan Penelitian.....................................................................................8
E. Penegasan Penelitian....................................................................................9
F. Sistematika Pembahasan..............................................................................12

BAB II KAJIANN PUSTAKA


A. Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator........................................................15
1. Pengertian kepala madrasah.........................................................................15
2. Kepala madrasah sebagai motivator............................................................21
3. Indikator kepala madrasah sebagai motivator..............................................23
B. Motivasi .............................................................................................................26
1. Pengertian motivasi kerja.............................................................................26

xv
2. Teori motivasi kerja.....................................................................................28
3. Fungsi motivasi kerja...................................................................................31
C. Kinerja Guru.......................................................................................................31
1. Pengertian kinerja guru ...............................................................................32
2. Indikator kinerja guru...................................................................................33
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru..........................................39
4. Tugas guru....................................................................................................40
D. Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru
.............................................................................................................................
41
1. Kepala Madrasah mengatur lingkungan kerja yang kondusif Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru
......................................................................................................................
41
a. Suasana kerja .......................................................................................43
b. Hubungan dengan rekan kerja..............................................................43
c. Fasilitas kerja........................................................................................43
2. Kepala Madrasah memberikan dorongan Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru
......................................................................................................................
44
a. Dorongan perencanaan pembelajaran ..................................................45
b. Dorongan pelaksanaan pembelajaran...................................................46
c. Dorongan evaluasi pembelajaran..........................................................46
3. Kepala Madrasah memberikan penghargaan Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru
......................................................................................................................
47
4. Kepala Madrasah menyediakan sumber atau media belajar Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru
......................................................................................................................
48
E. Penelitian terdahulu.............................................................................................49
F. Paradigma penelitian...........................................................................................57
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian...........................................................................................59
B. Kehadiran Peneliti ...............................................................................................61
C. Lokasi Penelitian .................................................................................................62
D. Sumber Data ........................................................................................................63
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................64
xvi
F. Teknik Analisis Data ...........................................................................................66
G. Pengecekan Keabsahan Data................................................................................68
H. Tahap-Tahap Penelitian ......................................................................................71
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN DATA
A. Paparan data........................................................................................................73
1. Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru
........................................................................................................................
73
a. Kepala Madrasah mengatur lingkungan kerja yang kondusif Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru
..................................................................................................................
76
1) Suasana kerja .................................................................................77
2) Hubungan dengan rekan kerja........................................................83
3) Fasilitas kerja..................................................................................86
b. Kepala Madrasah memberikan dorongan Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru
..................................................................................................................
90
1) Dorongan perencanaan pembelajaran ............................................90
2) Dorongan pelaksanaan pembelajaran.............................................92
3) Dorongan evaluasi pembelajaran....................................................94
c. Kepala Madrasah memberikan penghargaan Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru
..................................................................................................................
96
1) Reward............................................................................................97
2) Pembinaan partisipan......................................................................100
d. Kepala Madrasah menyediakan sumber atau media belajar Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru
..................................................................................................................
102
1) Sumber belajar...................................................................................104
2) Media belajar......................................................................................106
B. Temuan penelitian...............................................................................................112
1. Kepala Madrasah mengatur lingkungan kerja yang kondusif Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru
.......................................................................................................................
113
2. Kepala Madrasah memberikan dorongan Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru
xvii
.......................................................................................................................
116
3. Kepala Madrasah memberikan penghargaan Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru
.......................................................................................................................
120
4. Kepala Madrasah menyediakan sumber atau media belajar Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru
.......................................................................................................................
121
BAB V PEMBAHASAN
A. Kepala Madrasah mengatur lingkungan kerja yang kondusif Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru
.............................................................................................................................
124
1. Suasana kerja
........................................................................................................................
125
2. Hubungan dengan rekan kerja
........................................................................................................................
125
3. Fasilitas kerja
........................................................................................................................
126
B. Kepala Madrasah memberikan dorongan Dalam Meningkatkan Kinerja Guru
.............................................................................................................................
127
1. Dorongan perencanaan pembelajaran
........................................................................................................................
129
2. Dorongan pelaksanaan pembelajaran
........................................................................................................................
129
3. Dorongan evaluasi pembelajaran
........................................................................................................................
131
C. Kepala Madrasah memberikan penghargaan Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru
.............................................................................................................................
131
1. Reward
........................................................................................................................
132

xviii
2. Pembinaan partisipan
........................................................................................................................
137
D. Kepala Madrasah menyediakan sumber atau media belajar Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru
.............................................................................................................................
137
1. Media belajar
........................................................................................................................
138
2. Sumber belajar
........................................................................................................................
138
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................136
B. Saran ...................................................................................................................141

xix
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Peran Kepala Madrasah

sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MAN 4 Jombang.

Adapun metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif,

yaitu informasi berupa huruf bukan angka. Adapun Informan dalam penelitian ini

adalah Kepala madrasah, Guru dan Peserta Didik. Kunci Informan pada penelitian ini

ialah Kepala madrasah karena setiap hari terlibat secara langsung dengan kegiatan

tenaga pendidik dalam proses pembelajaran di MAN 4 Jombang. Teknik

Pengumpulan data ialah menggunakan teknik wawancara/interview, observasi, dan

dokumentasi. Uji Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Peran Kepala Madrasah sebagai

Motivator dalam Meningkatkan kinerja guru sudah baik karena dari beberapa

indikator sudah banyak yang terlaksana, adapun indikatornya ialah: pengaturan

lingkungan kerja yang kondusif, memberikan dorongan, penghargaan, serta

penyediaan sumber atau media belajar. Sedangkan untuk kinerja guru pun sudah

cukup baik, karena dari beberapa indikator hampir semua terlaksana. Adapun

indikatornya ialah: `(1) pengaturan lingkungan kerja yang kondusif (a) suasana kerja

(b) hubungan dengan rekan kerja (c) fasilitas kerja, (2) memberikan dorongan pada (a)

perencanaan pembelajaran (b) pelaksanaan pembelajaran (c) evaluasi pembelajaran,

(3) penghargaan (a) reward (b) pembinaan partisipan, dan (1) penyediaan sumber atau

media belajar (a) media belajar (b) sumber belajar.

xx
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Peran kepala madrasah sebagai

motivator dalam meninkatkan kinerja guru sangatlah memberikan kontribusi yang baik

terhadap kemajuan kualitas pembelajaran sehingga dapat mendorong mutu pendidikan

dimana kinerja para tenaga pendidik merupakan kunci keberhasilan dalam dunia

pendidikan.

Kata kunci: peran kepala madrasah, motivasi, kinerja guru

xxi
ABSTRACT

This study aims to describe the role of the principal as a motivator in improving

teacher performance at state high school 4 Jombang.  

The methodology of this research uses a descriptive qualitative approach,

namely information in the form of letters, not numbers. The informants in this study

were the principal, teachers and students. The key informant in this study was the

principal because every day he was directly involved with the activities of the

educators in the learning process at the state high school 4 Jombang. Data collection

techniques are using interview/interview techniques, observation, and documentation.

Test the validity of the data using source triangulation.  

The results showed that; The role of the principal as a motivator in improving

teacher performance is good because several indicators have been implemented, the

indicators are: setting up a conducive work environment, providing encouragement,

rewards, and providing learning resources or media. Meanwhile, the teacher's

performance is already quite good, because almost all of the indicators have been

implemented. The indicators are: (1) setting a conducive work environment (a)

working atmosphere (b) relations with colleagues (c) work facilities, (2) providing

encouragement to (a) learning planning (b) learning implementation (c) learning

evaluation, (3) award (a) reward (b) participant development, and (1) provision of

learning resources or media (a) learning media (b) learning resources.  

xxii
Thus it can be concluded that the role of the principal as a motivator in improving

teacher performance is a very good contribution to the progress of the quality of

learning so that it can encourage the quality of education where the performance of

educators is the key to success in the world of education. 

Keywords: the role of the principal, motivation, teacher performance

xxiii
‫الملخص‬

‫ته‪JJ‬دف ه‪JJ‬ذه الدراس‪JJ‬ة إلى وص‪JJ‬ف دور الم‪JJ‬دير كمحف‪JJ‬ز في تحس‪JJ‬ين أداء المعلم في المدرس‪JJ‬ة االلي‪JJ‬ة الحكومي‪JJ‬ة ‪4‬‬

‫جومباع‪  .‬‬

‫تس‪JJ‬تخدم منهجي‪JJ‬ة ه‪JJ‬ذا البحث المنهج الوص‪JJ‬في الن‪JJ‬وعي ‪ ،‬أي المعلوم‪JJ‬ات على ش‪JJ‬كل ح‪JJ‬روف وليس أرق‪JJ‬ام‪.‬‬

‫المخبرون في هذه الدراسة هم المدير والمعلمون والطالب‪ .‬كان المخبر الرئيسي في هذه الدراسة ه‪JJ‬و الم‪JJ‬دير ألن‪JJ‬ه‬

‫كان يشارك كل يوم بشكل مباشر في أنش‪JJ‬طة المعلمين في عملي‪JJ‬ة التعلم في المدرس‪JJ‬ة االلي‪JJ‬ة الحكومي‪JJ‬ة ‪ 4‬جومب‪JJ‬اع‪.‬‬

‫تستخدم تقنيات جمع البيانات تقنيات المقابلة ‪ /‬المقابلة والمالحظة والتوثيق‪ .‬اختبار صحة البيان‪JJ‬ات باس‪JJ‬تخدام تثليث‬

‫المصدر‪  .‬‬

‫أظه‪JJ‬رت النت‪JJ‬ائج أن؛ إن دور الم‪JJ‬دير كمحف‪JJ‬ز في تحس‪JJ‬ين أداء المعلم جي‪JJ‬د ألن‪JJ‬ه تم تنفي‪JJ‬ذ ع‪JJ‬دة مؤش‪JJ‬رات ‪،‬‬

‫والمؤشرات هي‪ :‬تهيئة بيئة عمل مواتية ‪ ،‬وتوفير التشجيع ‪ ،‬والمكافآت ‪ ،‬وتوفير مص‪JJ‬ادر التعلم أو الوس‪JJ‬ائط‪ .‬وفي‬

‫الوقت نفسه ‪ ،‬فإن أداء المعلم جيد بالفعل ‪ ،‬ألنه تم تنفيذ جميع المؤش‪JJ‬رات تقريبً‪JJ‬ا‪ .‬المؤش‪JJ‬رات هي‪ )١( :‬تهيئ‪JJ‬ة بيئ‪JJ‬ة‬

‫عمل مواتية (أ) جو عمل (ب) العالقات مع الزمالء (ج) مرافق العمل ‪ )2( ،‬توفير التش‪JJ‬جيع لـ (أ) تخطي‪JJ‬ط التعلم‬

‫(ب) تنفيذ التعلم (ج) تقييم التعلم ‪ )3( ،‬الجائزة (أ)‪  ‬المكافأة (ب) تنمية المشاركين ‪ )1( ،‬توفير موارد التعلم أو‬

‫الوسائط (أ) وسائل التعلم (ب) موارد التعلم‪  .‬‬

‫وبالتالي يمكن االستنتاج أن دور المدير كمحفز في تحسين أداء المعلم هو مساهمة جيدة للغاية في تقدم ج‪JJ‬ودة‬

‫التعلم بحيث يمكن أن تشجع جودة التعليم حيث يكون أداء المعلمين هو مفتاح النجاح في عالم التعليم‪ .‬‬

‫الكلمات المفتاحية‪ :‬دور المدير ‪ ،‬الدافع ‪ ،‬أداء الم‬

‫‪xxiv‬‬
BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks penelitian

Kepala madrasah merupakan faktor kunci dalam penyelenggaraan

pendidikan di madrasah. Dia adalah orang yang paling bertanggung jawab

untuk memotivasi guru-guru, memecahkan masalah yang ada dalam

pencapaian tujuan. Kegagalan kepala madrasah menyebabkan lembaga yang

dipimpinnya akan terpuruk. Peran kepala madrasah sangat menentukan

keberhasilan madrasah dalam mewujudkan visi dan misinya sebagai lembaga

kependidikan, karena perilaku peran kepala sekolah sebagai motivator yang

efektif akan mampu memotivasi guru menciptakan budaya organisasi

madrasah yang kondusif untuk mencapai pelaksanaan kerja yang terbaik.

Keberhasilan dari lembaga pendidikan tergantung pada manajemen kepala

madrasah dan juga komite madrasah sebagai dewan madrasah dalam

memajukan kualitas pendidikan di lembaga madrasah. Dalam Undang-undang

No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah dijelaskan bahwa

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.1
1
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
xxv
Oleh karenanya diperlukan Kepala madrasah yang mampu memotivasi

untuk mencapai kualitas pendidikan di lembaga madrasah yang baik.

Kepala madrasah yang baik dapat mengupayakan peningkatan kinerja

bawahan melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan dan

tenaga pendidik. Kepala madrasah yang Kinerja guru (performance)

merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya

berdasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, dan penggunaan

waktu. Kepala madrasah sebagai pemimpin berpengaruh dalam menentukan

kemajuan madrasah. Kepala madrasah yang baik dapat mengupayakan

peningkatan kinerja bawahan melalui program pembinaan kemampuan tenaga

kependidikan dan tenaga pendidik. Kepala madrasah yang ditunjuk setidaknya

memiliki kepribadian, kemampuan dan keterampilan-ketrampilan untuk

memimpin sebuah lembaga pendidikan. Sebagai seorang pemimpin, kepala

madrasah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang

yang bekerja sehingga kinerja bawahannya selalu terjaga. Kepala madrasah

bertanggung jawab secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di

madrasah. Mewujudkan sebuah madrasah yang berkualitas diperlukan guru-

guru yang mempunyai motivasi kerja tinggi untuk menghasilkan lulusan yang

pada nantinya dapat bersaing di dunia kerja.

Dalam upaya meningkatkan motivasi kerja guru, kepala sekolah sangat

penting mengetahui faktor apa yang mendasari guru dalam melakukan suatu

pekerjaan. Sebab, seseorang mau bekerja secara maksimal karena adanya

xxvi
faktor pendorong untuk memenuhi kebutuhan, baik itu kebutuhan yang

disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, dalam bentuk materi atau non

materi, serta kebutuhan fisik atau rohani.

Pembinaan dan pengembangan guru merupakan kewajiban madrasah

dalam rangka menempatkan guru sebagai mitra profesi yang bergerak pada

pelayanan jasa. Karenanya, pimpinan madrasah dalam hal ini memegang

peranan penting untuk melaksanakan secara berkesinambungan. Untuk

menjaga mutu pembelajaran, lembaga pendidikan harus berupaya memberikan

pembinaan dan pengembangan terhadap guru. Upaya ini dilakukan untuk

memberikan dorongan para guru agar tetap mempunyai semangat dan motivasi

yang sama dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik.2

Guru merupakan orang yang berada “di garis depan” atau bahkan sebagai

ujung tombak pada proses Pendidikan di madrasah, hal tersebut disebabkan

guru berada diposisi sebagai perancang, pelaksana dan pengevaluasi

pembelajaran sehingga tidak berlebihan apabila dikatakan guru merupakan

salah seorang yang bertanggung jawab dalam menyukseskan pembelajaran di

madrasah.3 pembinaan dan mengembangkan tugas seorang guru adalah salah

satu proses dalam meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran di

madrasah. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi adalah suatu proses dalam

meningkatkan kinerja guru. Sehingga kepala sekolah sebagai motivator mampu

memotivasi kinerja guru agar tercapai tujuan cita-cita madrasah.


Mujtahid, Pengembangan Profesi Guru (Malang: UIN Maliki Press, 2011) hlm. 70
2

Prim Masrokan Mutohar, manajemen mutu sekolah: strategi peningkatan mutu dan daya saing
3

Lembaga Pendidikan islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014) Cet. II, hlm 60
xxvii
Beberapa prinsip yang dapat diterapkan oleh kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru sebagai tenaga kependidikan agar mampu

meningkatkan kemampuan profesionalnya.4 Prinsip-prinsip tersebut

sebagaimana disebut oleh E. Mulyasa adalah sebagai berikut (1) Para tenaga

kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukan menarik

dan menyenangkan (2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan

diinformasikan kepada para tenaga kependidikan sehingga mereka mengetahui

tujuan ia bekerja. Para tenaga kependidikan juga harus dilibatkan dalam

penyusunan tujuan tersebut. (3) Para tenaga kependidikan harus selalu

diberitahu tentang hasil dari setiap pekerjaannya. (4) Pemberian hadiah lebih

baik dari pada hukuman namun sewaktu-waktu hukuman juga perlu dilakukan.

(5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dengan jalan

memperhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman, menunjukkan bahwa

kepala sekolah memperhatikan mereka, mengatur pengalaman sedemikian rupa

sehingga setiap pegawai memperoleh kepuasan dalam pekerjaan.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jombang mempunyai potensi yang

sangat besar untuk menjadi sebuah lembaga pendidikan yang diakui

kredibilitasnya dan tumbuh menjadi salah satu MAN yang menghasilkan

lulusan yang dapat bersaing di pendidikan. Secara Geografis MAN 4 Jombang

merupakan madrasah yang letaknya strategis karena dekat dengan jalan raya

dan mudah dijangkau dengan kendaran umum atau pribadi, suasana madrasah

4
E Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004). h. 121-
122
xxviii
yang hijau dan bersih sehingga memungkinkan suasana belajar mengajar

menjadi lebih kondusif. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar hal diatas

dapat tercapai apabila MAN 4 Jombang mempunyai seorang pemimpin yang

mampu membawa motivasi perubahan pada kinerja guru. Kinerja guru yang

tadinya kurang optimal menjadi kinerja guru yang lebih baik dan dapat

dipertanggung jawabkan, sehingga visi dan misi madrasah dapat tercapai.

Kepala madrasah di MAN 4 Jombang meemiliki keistimewaan yang

mampu memberikan dorongan terhadap kinerja guru. Keistimewaan tersebut

berupa kecakapan, yaitu memberikan suasana kerja yang harmonis sehingga

tenaga kependidikan dan guru di MAN 4 Jombang mampu mengembangkan

amanah dengan baik. Faktor yang menyebabkan kinerja guru itu menjadi baik

yakni berupa dorongan. Kepala madrasah juga tidak hanya memberikan

dorongan, tapi mencontohkan dan memberikan apresiasi juga terhadap guru

yang mampu mengantarkan siswa-siswi yang sukses yang berupa keaktifan

siswa-siswi, juara lomba, ahlakul karimah daln lain sebagainya.

Kebutuhan sumber belajar baik siswa siswi maupun guru di MAN 4

Jombang juga sangat baik, yang berupa kelas, lapangan, lab computer, dan lain

sebagainya. Seperti dikatakan oleh waka kurikulum bapak Mukhamad Ali

Makfud S. pd. yaitu:

” Madrasah Aliyah Negeri 4 Jombang ini masih banyak


pembangunan yang menambah fasilitas buat siswa-siswi agar mereka
mengembangkan bakat mereka melalui ekstrakulikuler. Dan di belakang
masih proses pembangunan beberapa hektar lagi, buat Gedung kelas,
lapangan dan lain-lain. Kelak MAN 4 Jombang ini menjadi madrasah
xxix
yang menciptakan siswa-siswi yang cerdas di masa depan”5
Berdasarkan permasalahan yang ada sebagai pemimpin dalam suatu

lembaga pendidikan, kepala madrasah dapat mengendalikan, mempengaruhi,

dan mendorong bawahannya dalam menjalankan tugas dengan jujur, tanggung

jawab, efektif dan efisien. Kepala madrasah dapat memberikan kesadaran

kepada guru, dan siswa dalam hubungan keselarasan, keharmonisan, dan

keseimbangan antara tujuan individu dan organisasi dengan cara-cara yang

persuasif tanpa paksaan. Kepala madrasah perlu memberikan motivasi atau

dorongan bagi kemajuan madrasah. Mengingat pentingnya peran kepala

madrasah maka untuk mengetahui sejauh mana peran kepala madrasah sebagai

motivator dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang, maka hal ini

perlu diteliti.

Kepala madrasah MAN 4 Jombang memiliki kewibawaan terhadap

bawahannya, sehingga Lembaga Pendidikan menjadi harmonis. Hal tersebut

terlihat ketika magang dan teman-teman alumni dari peneliti yang dimana

kepala madrasah mempunyai potensi yang sangat besar dalam memotivasi

kinerja guru. Kepala madrasah dapat memberikan motivasi tersebut dengan

salah satunya kewibawaan terhadap guru yaitu ahlakul karimah, sopan santun

dan halus dalam memberikan dorongan terhadap kinerja guru. Oleh karena itu,

guru di MAN 4 Jombang dapat mencontohkan hal tersebut yang layak untuk

diberikan kepada guru dan dapat menghasilkan kinerja guru menjadi yang baik

5
Wawancara dengan Bapak Mukhamad Ali Makfud S. pd., M.S.I selaku waka kurikulum
madrasah Aliyah negeri 4 Jombang Tanggal 21 oktober 2021 Pukul 09.00 WIB.
xxx
sesuai dengan visi dan misi sekolah. Sehingga penelitian ini layak diteliti

dengan judul “Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Di Madrasah Aliyah Negeri MAN 4 Jombang”

dengan keistimewaan kecakapan kepala madrasah terhadap guru yang

mendorong motivasi terhadap kinerja guru

B. Fokus penelitian

Penetapan fokus penelitian berarti membatasi kajian. Dengan menetapkan

fokus masalah berarti berarti peneliti telah melakukan pembatasan bidang

kajian, yang berarti pula membatasi bidang temuan. Menetapkan fokus berarti

menetapkan kriteria data penelitian.6

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka fokus

penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kepala madrasah sebagai

motivator dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang yang

berfokus pada :

1. Bagaimana kepala madrasah mengatur lingkungan kerja yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

2. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

3. Bagaimana kepala madrasah dalam memberikan penghargaan dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

4. Bagaimana kepala madrasah menyediakan sumber atau media belajar

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

6
Mukhtazar, Prosdur Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Absolute Media, 2020) hal 25
xxxi
C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka tujuan penelitian diatas

sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan kepala madrasah mengatur lingkungan kerja

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang.

2. Untuk mendeskripsikan kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang.

3. Untuk mendeskripsikan kepala madrasah dalam memberikan apresiasi atau

penghargaan dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang.

4. Untuk mendeskripsikan kepala madrasah menyediakan sumber atau media

belajar dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang.

D. Kegunaan penelitian

Berdasarkan tujuan penelitiaan di atas, maka manfaat penelitian dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. kegunaan teoritis

a. dijadikan sebagai bahan kajian pertimbangan dan tindak lanjut

sebelum menentukan kebijakan yang berkenanaan tentang peran

kepala madrasah dalam meningkatkan motivasi kinerja guru.

b. memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan keilmuan

keterampilan peneliti khususnya dalam peningkatan kinerja guru.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi pegawai administrasi madrasah


xxxii
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi rujukan untuk

menerapkan motivasi kinerja guru oleh kepala madrasah.

b. Bagi lembaga pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna dan dapat menjadi

masukan tentang peran kepala madrasah sebagai motivator untuk

meningkatkan motivasi kinerja guru. Selain itu, hasil penelitian ini

diharapkan mampu memberikan bahan pertimbangan bagi Madrasah

untuk menerapkan kinerja guru dengan baik.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini bisa menjadi wawasan pengalaman serta

pengalaman bagi peneliti.

d. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan bisa menjadi bahan rujukan dan simakan bagi

peneliti selanjutnya.

E. Penegasan istilah

1. Penegasan konseptual

a. Peran kepala madrasah sebagai motivator

Menurut kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional, terdapat

tujuh peran kepala madrasah yaitu educator (pendidik), manajer,

administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja,

dan wirausahawan. Pada poin penciptaan iklim kerja terdapat

penjelasan bahwa Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan

xxxiii
memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan

kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha untuk meningkatkan

kompetensinya.7 Maka penelitian ini mengambil fokus tentang Kepala

Madrasah dalam menjalankan peran sebagai motivator.

Menurut Hamzah B. Uno motivasi merupakan dorongan yang

terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan

tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. 8

Dorongan tersebutlah yang menjadi penggerak untuk melakukan

sebuah tindakan nyata dalam pemenuhan suatu kebutuhan tersebut.

Seorang pemimpin pendidikan tentunya harus bisa menjadi penggerak

di lembaganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan madrasah,

penggerak disini dalam artian memberikan dorongan atau motivasi

kepada bawahannya dalam rangka memenuhi kebutuhan madrasah

tersebut demi tercapainya tujuan madrasah. Tugas dan fungsi kepala

madrasah tentunya tidak sedikit salah satunya adalah sebagai

motivator yang kita artikan disini adalah sebagai pendorong atau

penggerak yaitu bagaimana kepala madrasah dapat mendorong atau

menggerakkan bawahannya (tenaga pendidik dan kependidikan)

dalam pemenuhan tugas. Tugas tersebut tentunya dapat diselesaikan

tepat pada waktunya dan dikerjakan semaksimal mungkin dalam

7
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007. Tentang Kepala Sekolah
8
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), cet. 5, h. 3.
xxxiv
rangka mencapai suatu keberhasilan bersama yaitu keberhasilan dalam

melaksanakan visi dan misi madrasah yang telah disepakati bersama.

b. Kinerja guru

guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.9

Sedangkan kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan /program /kebijakan dalam mewujudkan

sasaran, tujuan, misi dan visi lembaga.10 Dengan demikian penulis

dapat menyimpulkan bahwa kinerja guru adalah suatu wujud prilaku

yang dimiliki guru dengan orientasi prestasi, prestasi tersebut dalam

artian keberhasilan yang ingin dicapai, dan wujud prilaku dimaksud

adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana

seorang guru merencanakan pemebelajaran, melaksanakan kegiatan

pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran.

2. Penegasan operasional

Dari definisi diatas yang dimaksud dengan judul “peran Kepala

Madrasah Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di

Madrsah Aliyah Negeri 4 Jombang” adalah mengenai peran kepala

9
Kunandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raya Grafindo Persada, 2007), h.54.
10
Abdullah Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), cet. 3, h.
30
xxxv
madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang, dengan

harapan dapat meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang.

F. Sistematika penelitian

Sistematika pembahasan adalah langkah dalam membahas uraian-uraian

logis terkait dengan tahapan pembahasan yang dilakukan. Dalam usaha

mempermudah di dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini maka dianggap

perlu untuk merinci terkait uraian pembahasan yang akan dilakukan. Maka

dengan ini dibuatkanlah kerangka sistematis yang dtelah dimasukkan dan

dirangkum menjadi beberapa bab, sistematikanya sebagai berikut.

BAB I: Di dalamnya berisikan terkait dengan pendahuluan, yang

meliputi konteks penelitian yaitu terkait dengan konteks latar belakang

masalah, fokus penelitian berisikan terkait rumusan masalah, tujuan

penelitian berfungsi sebagai tujuan yang dihasilkan dari fokus penelitian,

kegunaan penelitian berisikan bagaimana penelitian ini dapat berguna dan

bermanfaat, penegasan istilah yaitu menegaskan ulang istilah-istilah yang

perlu ditegaskan ulang, sistematika pembahasan yaitu menguraikan

pembahasan kedalam beberapa bab.

BAB II: Di dalamnya berisikan kajian pustaka, memuat tentang tinjauan

pustaka, buku, dan lain sebagainya yang berisikan tentang teori-teori besar

(grand theory) dan juga hasil dari penelitian-penelitian terdahulu untuk

dijadikan sebagai penjelas bagi penelitian kualitatif.

xxxvi
BAB III: Di dalamnya berisikan metode penelitian, berisi gambaran

umum madrasah yang akan diteliti baik nanti dari lektak geografis, sejarah

berdiri, hingga seluruh kegiatan rutin yang dilakukan madrasah. Di bab ini

nanti berisikan rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian,

sumber data, dan teknik pengumpulan data.

BAB IV: Di dalamnya berisikan hasil dari penelitian yang sudah

dilakukan, dalam mencantumkan hasil penelitian, data yang di paparkan harus

sama dengan hasil wawancara ataupun observasi di lapangan sehingga hal

tersebut bagian dari penelitian yang baik dn dapat dipertanggungjawabkan.

Didalam bab ini berisikan terkait deskriptif data yaitu bagaimana kita dapat

mendeskripsikan data yang sudah kita dapatkan, dilanjutkan dengan temuan-

temuan penelitian, dan yang terakhir yaitu terkait dengan analisis data.

BAB V: Di dalamnya berisikan pembahasan, yaitu memuat antara pola-

pola, kategori-kategori, dimensi-dimensi yang ditemukan terhadap teori

sebelumnya.

BAB VI: Di dalamnya berisikan penutup, didalam penutup nanti yang

pertama terdapat kesimpulan atau hasil akhir dari peneliti terkait dengan

penelitian yang sudah dilakukan tersebut, kedua berisikan saran-saran

berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan dari penulis.

xxxvii
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator

Kepala madrasah mempunyai peran penting dalam melaksanakan tugas

sebagai motivator yang dimana kepala madrasah mampu memberikan

dorongan terhadap kinerja guru. Beberapa kriteria yang dapat mendorong

seorang kepala madrasah menuju kepala madrasah yang berkopetensi menurut

penelti.

1. Pengertian kepala madrasah

Kepala sekolah menurut peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan

republik Indonesia nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai

kepala sekolah yaitu “kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk

memimpin dan mengelola satuan Pendidikan”. Kepala sekolah atau

madrasah adalah seorang guru yang memiliki kopetensi untuk menjadi

kepala madrasah dan dipercayai oleh Lembaga Pendidikan tersebut. Oleh

karena itu, kepala madrasah harus memiliki pengalaman sebagai seorang

guru agar bisa memotivasi guru secara professional.

Kepala madrasah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana

menurut E. Mulyasa dijelaskan bahwa: “kepala madrasah bertanggung

jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi madrasah,

pembinaan tenaga kependidikan lainya, dan pendayagunaan serta

xxxviii
pemeliharaan sarana dan prasarana”.11 Kepala madrasah merupakan orang

terpenting di suatu madrasah. Dan penelitian-penelitian maupun

pengamatan tidak formal diketahui memang kepala madrasah merupakan

kunci bagi pengembangan dan peningkatan suatu madrasah. Indikator dari

keberhasilan madrasah adalah jika madrasah tersebut berfungsi dengan

baik, terutama motivasi guru jika prestasi belajar murid-murid dapat

mencapai maksimal.12

Menurut Wahjosumidjo dalam bukunya kepemimpinan kepala

madrasah, menyebutkan bahwa: “Kepala madrasah merupakan seorang

tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu madrasah

dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana

terjadi interaksi antara guru yang member pelajaran dan murid yang

menerima pelajaran”.13

Bagaimanapun, kepala madrasah merupakan unsur vital bagi efektifitas

lembaga pendidikan. Tidak akan pernah kita jumpai madrasah yang baik

dengan kepala madrasah yang buruk atau sebaliknya madrasah yang buruk

dengan kepala madrasah yang baik. Kepala madrasah yang baik akan

bersikap dinamis dan menyiapkan berbagai macam program pendidikan.

11
E Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. …..h. 25
12
Suharsimi Arikunto. Organisai dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta:
CV. Rajawali. Cet.I. 1990). h. 196 21
13
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2010)
hlm.83
xxxix
Bahkan tinggi rendahnya mutu suatu madrasah akan dipengaruhi oleh

kepemimpinan di madrasah.14

Kepemimpinan kepala madrasah juga harus di taati oleh seluruh umat

madrasah, karena kepemimpinan dalam islam menurut istilah adalah

imam. Menurut bapak prim masrokan mutohar, Imam merupakan

pemimpin dalam islam yang harus ditaati oleh umat islam sebagaimana

imam dalam sholat, rumah tangga, maupun dalam system pemerintahan

umat islam15. Dalam surat al-sajdah (32) ayat 24 disebutkan bahwa:

َ ‫َو َج َع ْلنَا ِم ْنهُ ْم َأِئ َّمةً يَ ْه ُدونَ بَِأ ْم ِرنَا لَ َّما‬


َ‫صبَرُوا ۖ َو َكانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُون‬

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu imam-imam yang memberi

petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka

meyakini ayat-ayat Kami.”

Kepala madrasah sebagai penentu kebijakan di madrasah juga harus

memfungsikan perannya secara maksimal, pernyataan Kartini kartono

dalam buku Idochi Anwar menyebutkan bahwa fungsi kepala madrasah

sebagai motivator adalah memandu, menuntun, membimbing, memberi

atau membangun motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi,

menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga akan mampu

membawa para pengikutnya kepada tujuan yang telah direncanakan.16

14
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, Cet.I, 2009), hh. 167
15
Prim Masrokan Mutohar op. Cit. hlm. 225
16
Moch. Idochi Anwar. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta. Cet. II .2004), h. 78
xl
Sebagai kepala madrasah tugas dan peran yang lebih penting adalah

bagaimana kepala madrasah mampu mengamalkan dan menjadikan hal

tersebut dalam bentuk tindakan nyata di madrasah. Kepala madrasah

memiliki peran dan tanggung jawab penuh dalam madrasah, termasuk

menciptakan motivasi terhadap keharmonian umat madrasah. Oleh karena

itu, menurut E. Mulyasa kepala madrasah sedikitnya harus mampu

berfungsi sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader,

innovator, motivator (EMASLIM).17

a. Kepala madrasah sebagai educator (pendidik), kepala madrasah harus

senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang

dilakukan oleh para guru. Pengalaman merupakan factor yang sangat

memengaruhi akan professional guru, yaitu mendukung terbentuknya

pemahaman tenaga pendidik terhadap pelaksanaan tugasnya. Tentu

pengalaman dapat melaksanakan pekerjaan dengan mudah terutama

strategi kepala madrasah dalam meningkatkan professional tenaga

pendidik di madrasah.

b. Kepala madrasah sebagai manajer, kepala madrasah harus memeiliki

strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan

melalui kerjasama atau kooperatif, member kesempatan kepada para

tenaga kependidikan untuk meningkatakan profesinya, dan

mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai

kegiatan yang menunjang program madrasah.

17
E Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional……………………... hlm. 98
xli
c. Kepala madrasah sebagai administrator, memiki hubungan yang

sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan administrasi yang

bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program

madrasah. Secara spesifik, kepala madrasah harus memiliki

kemampuan untuk mengelola administrasi personalia, mengelola

administrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan,

dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu

dilakukan secara efektif dan efesien agar dapat menunjang

produktifitas madrasah.

d. Kepala madrasah sebagai supervisor, tugas kepala madrasah sebagai

supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga

kependidikan. Sergiovani dan starrat menyatakan bahwa

“supervision is a process designed to help teacher and


supervisior leam more about their practice; to better able to use their
knowledge angskills to better serve parents and schools; and to make
the school a more effective learning community”.
Kutipan tersebut menunjukan bahwa supervise merupakan suatu

proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan

supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di madrasah.

e. Kepala madrasah sebagai Leader, harus mampu memberikan petunjuk

dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan,

membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Menurut

Wahjosumijo mengemukakan bahwa kepala madrasah sebagai leader

harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian

xlii
dasar, pengalaman dan pengetahuan professional, serta pengetahuan

administrasi dan pengawasan.18

f. Kepala madrasah sebagai innovator, kepala madrasah harus memiliki

strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan

lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan,

memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan dimadrasah,

danmenegmbangkan model-model pembelajaran yang inovatif.

Kepala madrasah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia

melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif,

integrative, rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin,

serta adaptable dan fleksibel.

g. Kepala madrasah sebagai Motivator, kepala madrasah harus memiliki

strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga

kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.19

h. Kepala madrasah sebagai Enterpreneur (Wirausahawan), Selaku

marketing kepala madrasah dituntut mempunyai kecakapan dan

kemampuan membaca peluang, kemampuan membangun jaringan

pergaulan yang luas, mempunyai kemampuan mengambil resiko dan

mampu mempromosikan keunggulan madrasah.

18
Al-` Aliyy, Al-qur`an dan terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2014), h. 110
19
E Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional……….., h. 98-120
xliii
2. Kepala madrasah sebagai motivator

Seorang pemimpin madrasah tentunya harus bisa menjadi motivator

dilembaganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekolah. Motivasi

yang diberikan kepala sekolah disini adalah dorongan yang terdapat dalam

diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang

lebih baik dalam memenuhnya20.

Tugas dan fungsi kepala madrasah tentunya tidak sedikit, salah satunya

adalah sebagai motivator yang diartikan sebagai pendorong atau

penggerak, yakni bagaimana kepala sekolah dapat mendorong atau

menggerakkan bawahannya dalam pemenuhan tugas. Seorang kepala

sekolah harus mampu mendorong atau memotivasi bawahannya agar tetap

eksis terhadap pekerjaan yang menjadi tanggug jawabnya.

Menurut mukhtar, tugas kepala sekolah untuk melakukan komunikasi

dengan bawahannya untuk meningkatkan kinerja dan kualitas kerja 21.

Melalui jalinan kemitraan yang baik maka fungsi kepala sekolah sebagai

inovator dan motivator memiliki peran strategis yang tepat untuk menjalin

komunikasi yang harmonis dengan lingkungannya, mencari gagasan baru,

mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh

tenaga kependidikan di sekolah yang ia pimpin. Sebagai pemimpin, kepala

sekolah juga harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan

20
Hamzah B. Uno, Teori motivasi dan pengukurannya analisis dibidang Pendidikan, ( Jakarta :
Bumi Aksara)cet. 5, hal 3
21
Mukhtar, Trategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Smp Negeri Di
Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar, jurnal magister administrasi Pendidikan Volume 3, No.
3, Agustus 2015 hlm 104.
xliv
motivasi kepada guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Motivasi

ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan yang baik,

pengaturan suasana yang kondusif dan komunikatif, disiplin yang sinergis

sesama komponen warga sekolah.

Dalam melaksanakan perannya sebagai motivator, tentunya kepala

sekolah haruslah memiliki strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan

motivasi kepada guru dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.

Peran kepala sekolah memiliki dampak yang besar terhadap motivasi kerja

guru dalam proses pengajara. Kepala sekolah sebagai motivator harus

memiliki strategi yang tepat dalam memberikan motivasi kepada

bawahannya seperti mengatur lingkungan kerja yang kondusif, mengatur

suasanan kerja menjadi nyaman dan tenang dan dapat menimbulkan

kreatifitas dan ide-ide yang cemerlang dari warga sekolah, memberikan

penghargaan bagi semua warga sekolah yang berprestasi dan memeberikan

hukuman kepada seluruh warga sekolah yang melanggar aturan yang telah

ditetapkan bersama.

Motivasi adalah keinginan yang mendorong seseorang untuk berbuat

sesuatu22. Memotivasi seluruh sumber daya manusia yang ada di madrasah

merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh kepala madrasah. Oleh

karena itu, dalam rangka pencapaian tujuan Pendidikan sekolah motivasi

yang diberikan merupakan faktor yang dominan untuk menentukan

kefektifan kinerja guru di marasah.

E Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional…………………, h. 98


22

xlv
Menurut Alben Ambarita, tugas kepala madrasah adalah memberikan

kekuatan mental bagi guru, pegawai, dan siswa. Kekuatan mental tersebut

mendorong minat dan semangat kerja, serta dapat meningkatkan semangat

belajar guru maupun siswa. Kehadiran kepala madrasah di tengah-tengah

lingkungannya sangat didambakan sebagai motivasi ekstrinsik, baik bagi

siswa maupun guru dan karyawan sebagai mitra kerja.23 Sebagai

pemimpin, kepala madrasah harus menjadi pribadi yang motivatif. Dia

mampu berperan sebagai motivator, yang menyemangati dan

membesarkan hati guru, pegawai, siswa, dan wali murid agar bekerja dan

mendukung tercapainya tujuan madrasah.

3. Indikator kepala madrasah sebagai motivator

Salah satu dari delapan peran kepala sekolah adalah sebagai motivasi

tenaga kependidikan agar dapat melakukan tugasnya dengan baik di

bidangnya masing-masing. Menurut wahjosumidjo hal-hal yang dapat

dilakukan oleh kepala sekolah dalam memotivasi kinerja terhadap guru

adalah kepala sekolah memberikan contoh kedisiplinan, contoh yang baik,

melakukan kunjungan kelas, membimbing dan meneliti perangkat

pembelajaran mengawasi penggunaan waktu belajar, menegur dan

meningkatkan guru yang kurang disiplin, memberikan motivasi sesuai

kebutuhan, memberikan reward sesuai prestasi kerja, menyediakan

kebutuhan guru dalam proses belajar-mengajar, kepala sekolah

23
Alben Ambarita, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 92
xlvi
mengevaluasi pelaksanaan pendidikan.24 Sebagai pemimpin, kepala

sekolah harus menjadi pribadi yang motivatif. Dia mampu berperan

sebagai motivator, yang menyemangati dan membesarkan hati guru,

pegawai, siswa, dan wali murid agar bekerja dan mendukung tercapainya

tujuan sekolah.

Oleh karena itu, kepala madrasah haruslah memiliki strategi yang tepat

untuk memberikan motivasi kepada bawahannya. Kepala madrasah tak

akan mampu berperan sebagai motivator bilamana dia hanya seorang yang

suka berkeluh-kesah dan penuh prasangka buruk (negative thingking).

Maka motivasi yang ditumbuhkan melalui: pengatur lingkungan fisik,

memberikan dorongan, penghargaan, dan penyediaan sumber belajar.

Pengaturan lingkungan kerja, Lingkungan yang kondusif akan

menumbuhkan motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan

tugasnya. Oleh karena itu kepala sekolah harus mampu membangkitkan

motivasi tenaga kependidikan agar dapat melaksanakan tugas secara

optimal. Pengaturan fisik tersebut antara lain mencakup ruang kerja yang

kondusif, ruang belajar, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, bengkel,

serta mengatur lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan.

Dorongan, keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengaruhi

oleh berbagai faktor, baik faktor yang dating dari dalam maupun yang

datang dari lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut, motivasi merupakan

suatu faktor yang cukup dominan dan dapat menggerakkan faktor-faktor

24
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah …………….h. 125
xlvii
lain kearah efektifitas kerja, bahkan motivasi sering disamakan dengan

mesin dan kemudi mobil, yang berfungsi sebagai penggerak dan pengarah.

Penghargaan atau apresiasi, penghargaan (rewards) ini sangat penting

untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, dan untuk

mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui penghargaan ini para

tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk meningkatkan

profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif. Pelaksanaan

penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara

terbuka, sehingga mereka meiliki peluang untuk meraihnya. Kepala

sekolah harus berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat, efektif,

dan efesien, untuk menghindari dampak negative yang bisa

ditimbulkannya.7

Penyediaan Sumber Belajar, untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar yang efektif, kepala sekolah harus menyediakan sumber belajar

sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dengan sumber belajar yang memadai

tentunya kegiatan belajar mengajar akan terlaksana dengan baik. Dengan

demikian diharapkan kepala sekolah mampu menjadi motivator yang baik

dan mampu meningkatkan kemauan tenaga kependidikan dalam

menjalankan serta menyelesaikan tugas dan fungsinya.

B. Motivasi kerja

Motivasi dalam suatu Lembaga itu sangat penting untuk memberikan

dorongan bagi kinerja guru. Motivasi itu sendiri dapat merubah dan mendorong

xlviii
bawahan untuk mengembangkan tugas dengan tujuan mencapai visi dan misi

dari lembaga itu sendiri.

1. Pengertian motivasi kerja

Motivasi secara etimologis diartikan sebagai alasan dan dorongan.

Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu.25 Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak

dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

demi mencapai suatu tujuan. bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu

kondisi intern (kesiapsiagaan). berawal dari kata “motif” itu, maka

motivasi dapat diartikan sebagai daya peenggerak yang telah menjadi aktif.

motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk

mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.

Menurut Mathis Dan Jackson mengatakan bahwa: “motivasi

merupakan hasrat didalam seseorang menyebabkan seseorang tersebut

melakukan suatu tindakan. seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu

hal dalam mencapai tujuan”.26

Menurut Mc. Donald, Motivasi adalah “perubahan energy dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.27

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

motif merupakan suatu dorongan diri sendiri terhadap lingkunganya.


25
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 312
26
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia ………….312
27
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011), h. 73
xlix
Sedangkan motivasi merupakan hasrat didalam seseorang menyebabkan

seseorang tersebut melakukan suatu tindakan. seseorang melakukan

tindakan untuk sesuatu hal dalam mencapai tujuan. Sedangkan Motivasi

adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan.

Dari pengertian motivasi kerja yang dikemukakan Mc. Donald ini,

terkandung tiga elemen penting, diantaranya:

a. Motivasi Dimulai dengan Suatu Perubahan Tenaga dalam Diri

Seseorang, Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan

energi pada setiap kerja pada individu manusia. Perkembangan

motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem

“neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena

menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu

muncul dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut

kegiatan kerja pada fisik manusia.

b. Motivasi itu Ditandai oleh Dorongan Afektif, Motivasi ditandai

dengan munculnya, rasa” feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini

motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan

emosi yang dapat menentukan tingkah laku pada kerja manusia.

c. Motivasi Ditandai oleh Reaksi-reaksi Mencapai Tujuan, Motivasi

akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi


l
memang muncul dari dalam kerja manusia, tetapi kemunculannya

karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini

adalah tujuan.28

Dengan ke tiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi

itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya

suatu perubahan energi yang ada pada kerja manusia, sehingga akan

bergayut (bersangkut paut) dengan persolan gejala kejiwaan, perasaan dan

juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini

didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.29

2. Teori motivasi kerja

a. Teori Maslow (Teori kebutuhan)

Maslow Merupakan Tokoh Yang Mencetuskan Teori Hierarki

Kebutuhan, Bahwa Hierarki Kebutuhan Sesungguhnya Dapat

Digunakan Untuk Mendeteksi Motivasi Manusia. Menurut Ahli Jiwa

Maslow, dijelaskan Bahwa Dalam Motivasi Itu Ada Suatu Hierarki

Maksudnya Motivasi Itu Ada Tingkatan-Tingkatannya, Yakni Dari

Bawah Ke Atas.30
pen
ghar
gaa
n
aktualisasi diri
sosial
keamanan

kebutuhan fisiologis

28
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar……..,hlm 74
29
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar ……. hlm 74
30
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar ……. Hlm 80
li
Gambar. 2.1 Gambaran teori motivasi menurut Abraham Maslow.

Dalam implementasi ini tentang motivasi yang selalu berhubungan

dengan social kebutuhan, yaitu:

1) Kebutuhan fisiologis (Physiological needs) , seperti lapar, haus,

kebutuhan untuk istirahat, dan sebagainya;

2) kebutuhan akan keamanan (Safety needs), yakni rasa aman, bebas

dari rasa takut dan kecemasan;

3) Kebutuhan akan sosial (Social needs): kasih, rasa diterima dalam

suatu masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok);

4) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri (Self-Actualization),

yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam

bidang pengetahuan, social, pembentukan pribadi.

5) Kebutuhan Penghargaan (Esteem needs), Maslow mengemukan

bahwa setelah memenuhi kebutuhan Fisiologis, Keamanan dan

Sosial, orang tersebut berharap diakui oleh orang lain, memiliki

reputasi dan percaya diri serta dihargai oleh setiap orang.

b. Teori Herzberg (teori dua factor)

Teori Motivasi Herzbergs: menurut teori ini motivasi yang ideal

adalah peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan

keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan.

Menurutnya ada dua factor penting yang mempengaruhi produktivitas

kerja seseorang, yakni factor pemeliharaan dan faktor motivator.31

31
Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Lembaga
lii
1) Faktor pemeliharaan: yang menghubungkan dengan hakikat pekerja

yang ingin memperoleh ketenangan badaniah. Dalam bekerja

kebutuhan dapat disamakan dengan kebutuhan akan gaji, kepastian

2) pekerja dan supervise yang baik. Jadi faktor-faktor ini bukanlah

sebagai motivator, akan tetapi merupakan keharusan bagi

perusahaan.

3) Faktor-faktor motivasi: faktor-faktor ini merupakan faktor-faktor

motivasi yang menyangkut kebutuhan psikologi yang berhubungan

dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung

berkitan dengan pekerjaan, misalkan ruangan yang nyaman,

penempatan kerja yang sesuai dan lainnya.

3. Fungsi Motivasi kerja

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapain

prestasi. seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Maka

sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energy. motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

Penelian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h. 95


liii
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.32

C. Kinerja guru

Kinerja guru dalam Lembaga Pendidikan merupakan salah satu faktor

penting dalam mencapai visi dan misi dari Lembaga tersebut. Guru adalah

seorang yang mempunyai tugas untuk memberikan siswa pengetahuan, oleh

karena itu faktor-faktor yang harus di ketahui oleh guru sangatlah penting.

Maka berikut konsep dasar dari kinerja guru yang harus dipahami oleh seluruh

guru di Lembaga Pendidikan masing-masing.

1. Pengertian kinerja guru

Menurut Supardi, pengertian kinerja adalah suatu kegiatan yang

dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab

sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan.33

Dengan demikian yang dimaksud dengan kinerja guru adalah seluruh

aktivitas yang dilakukannya dalam mengemban amanat dan tanggung

jawabnya dalam mendidik, mengajar dan membimbing, mengarahkan dan

memandu siswa nya dalam mencapai tingkat kedewasaan dan

kematangannya. Pendapat lain menyatakan bahwa kinerja guru adalah

kemampuan dan keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas-tugas

32
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar….. h. 85
33
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 20
liv
pembelajaran.34 Pendapat lain menyatakan bahwa kinerja guru ditunjukkan

dari:

a. Menguasai silabus serta petunjuk pelaksanaannya, seperti tujuan,

materi, alokasi waktu dan alat serta sumber belajar

b. Menyusun program pengajaran

c. Melaksanakan proses belajar mengajar, seperti menerapkan berbagai

metode, strategi, pendekatan, kiat, seni belajar, memilih sumber

belajar, dan menggunakan media pembelajaran.

d. Menilai hasil belajar siswa

2. Indikator kinerja guru

Menurut UU tentang dosen dan guru pada Pasal 20 Ayat 1 yaitu tugas

seorang guru “merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran

yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.”35

Maka tugas guru mampu memanajemen pembelajaran agar tercapai cita-

cita sekolah.

Kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena

guru mengemban tugas profesionalnya artinya tugas-tugas hanya dapat

dikerjakan dengan kompetensi khusus yang diperoleh melalui program

pendidikan. Guru memiliki tanggung jawab yang secara garis besar dapat

dikelompokan yaitu: 1). Guru sebagai pengajar, 2) Guru sebagai

pembimbing, 3) Guru sebagai administrator kelas.36

34
Supardi, Kinerja Guru…………, hlm. 23
35
UU RI Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
36
Denim S, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h.122
lv
Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi

antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa

dalam suatu proses kegiatan belajar mengajar. Pada proses manajemen

pembelajaran berkaitan erat dengan bagaimana seorang guru

merencanakan, pengorganisasian, melaksanakan dan mengadakan proses

evaluasi terhadap proses pembelajaran.37

Berdasarkan penjelasan diatas, kinerja guru dalam proses manajemen

pembelajaran merupakan proses merencanakan pembelajaran secara

sistematis relistis, mengorganisasikan pembelajaran dengan tepat, dan

melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan streategi

pembelajaran yang sesuai, serta mengadakan penilaian proses dan hasil

pembelajaran.

Indikator seorang guru memiliki kinerja yang baik dalam proses

pembelajaran menurut dinas pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Perencanaan pembelajaran:

1) merencanakan pengelolaan pembelajaran

2) merencanakan pengorganisasian bahan ajar

3) merencanakan pengelolaan kelas

4) merencanakan penilaian hasil belajar

b. Kemampuan melaksanakan pembelajaran

1) Memulai pembelajaran

2) Mengelola pembelajaran

37
Prim Masrokan Mutohar, manajemen mutu sekolah………… hlm 60
lvi
3) Mengorganisasikan pembelajaran

4) Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar

5) Mengakhiri pembelajaran

c. Kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar meliputi:

1) Merencanakan penilaian

2) Melaksanakan penilaian

3) Memanfaatkan hasil penilaian

4) Melaporkan hasil penilaian

d. Kemampuan melaksanakan program remedial dan evaluasi

pembelajaran meliputi:

1) Memberikan bimbingan khusus

2) penyederhanaan38

Sedangkan menurut Rusman, indicator kinerja guru adalah sebagai

berikut

a. Rencana pembelajaran atau sekarang rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP)

b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dikelas adalah inti penyelengaraan pendidikan

yang ditandai oleh adanya kegiatan, diantaranya:

1) Pengelolaan kelas

Kemampuan menciptakan suasana kondusif dikelas dan

kemampan guru dalam memupuk kerjasama dan disiplin siswa

38
Supardi, Kinerja Guru…………,, h.25
lvii
dapat diketahui melaui pelaksanaan piket kebersihan, ketepatan

waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap memulai

proses pembelajaran dan mengetahui tempat duduk siswa.

Kemampuan lainnya dalam pengolahan kelas adalah pengaturan

tempat duduk siswa yang dilakukan secara bergantian yang

bertujan memberi kesempatan belajar secara merata kepada siswa.

2) Penggunaan media dan sumber belajar.

Kemampuan lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran yang perlu

dikuasai guru adalah menggunakan media dan sumber belajar.

Media adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan (materi pembelajaran, merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemampuan siswa yang dapat mendorong proses

pembelajaran). Sementara itu yang dimaksud sumber belajar

adalah buku pedoman. Guru sudah bisa memanfaatkan media

yang sudah ada seperti globe, peta, gambar dana sebagainya.

3) Penggunaan metode pembelajaran

Guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

Idealnya seorang guru harus menggunakan multi metode, yaitu

memvariasikan metode pembelajaran di dalam kelas, seperti

metode ceramah dipadukan dengan Tanya jawab, dan penguasaan

atau metode diskusi dengan pemberian tugas dan selanjutnya.39

39
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
lviii
c. Evaluasi penilaian pembelajaran

Pengaruh evaluasi terhadap kinerja guru telah lama menjadi

perhatian bersama oleh para peneliti, perusahaan, dan pembuat

kebijakan lintas sektor. Tetap saja, relatif sedikit perhatian empiris

telah diberikan pada potensi efek jangka panjang dari evaluasi kinerja

termasuk pengembangan keterampilan karyawan. Topik ini semakin

menonjol untuk sekolah umum Amerika selama dekade terakhir

mengevaluasi guru efektivitas telah menjadi tema dominan di sektor

pendidikan. Penekanannya pada evaluasi dimotivasi oleh dua

kesimpulan empiris yang sering dipasangkan: guru sangat bervariasi

dalam kemampuan mereka untuk mendorong pertumbuhan prestasi

siswa, tetapi karakteristik guru yang dapat diamati seperti pendidikan

pascasarjana dan pengalaman (di luar yang pertama beberapa tahun)

biasanya tidak berkorelasi dengan peningkatan produktivitas.

Banyak peneliti dan pembuat kebijakan telah menyarankan

bahwa, dalam kondisi ini, satu-satunya cara untuk menyesuaikan

distribusi guru menjadi lebih baik adalah mengumpulkan informasi

tentang individu produktivitas melalui evaluasi dan kemudian

memberhentikan yang berkinerja rendah.40

Tugas guru dipandang strategis dalam usaha mencapai keberhasilan

proses belajar mengajar apabila guru mau menempatkan dan menjadikan

2011), hlm. 143


40
Eric S. Taylor and John H. Tyler, The Effect of Evaluation on Teacher Performance, J o u r n a l
American Economic Review 2012, 102(7): hlm 3628
lix
posisi tersebut sebagai pekerjaan profesional. Dengan demikian, guru akan

disanjung, diagungkan dan dikagumi, karena perannya yang sangat

penting diarahkan ke arah yang dinamis yaitu menjadi pola relasi antara

guru dan lingkungannya, terutama siswanya. Maka peran Guru dapat

dibagi sebagai berikut:

a. Informatory, sebagai pelaksana cara mengajar informative,

laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik

mauoun umum.

b. Organisator, Guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus,

workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain. Komponen-komponen yang

berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar.

c. Motivator, Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan

serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa,

menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas),

sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar.

peranan Guru sebagai motivator ini sangat penting dalam interaksi

belajar-mengajar, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang

menumbuhkan kemahiran social, menyangkut performance dalam arti

personalisasi dan sosialisasi diri.

d. Pengarah/Director, Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan

mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-

citakan.

e. Inisiator, Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-idedalam proses


lx
belajar.

f. Transmitter, Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku

penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.

g. Fasilitator, Guru dalam hal ini kan memberikan fasilitas atau

kemudahan dalam proses belajar-mengajar. Misalnya dengan

menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi

dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan

berlangsung secara efektif.

h. Mediator, Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah

dalam kegiatan belajar siswa.

i. Evaluator, Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak

didik dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya.41

3. Faktor- Faktor Yang mempengaruhi kinerja Guru

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor

kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation).42 Dengan demikian

ada dua hal yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja seseorang

termaksud guru.

a. faktor kemampuan.

Guru harus ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

bidangnya, dalam artian ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai

dengan keahliannya. Karena ia akan lebih mudah mencapai kinerja

41
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar………. hlm. 146
42
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Rosda Karya,
2000), hlm. 67
lxi
yang diharapkan. Misalnya guru yang ahli pada bidang matematika,

maka sebaiknya guru tersebut mengajar matematika bukan mengajar

pelajaran agama atau yang lainnya. Bila hal itu terjadi tentunya akan

berpengaruh pada hasil kinerja guru tersebut.

b. faktor motivasi.

Motivasi bisa berasal dari intern dan ekstern. Dari intern yaitu

guru harus mempunyai motivasi atau semangat mengajar yang kuat

yang timbul dari hati nurani bukan hanya mengejar gaji yang

dihasilkan dari profesinya. Dan dari ektern yaitu kepala madrasah

sebagai pemimpin harus terus memperhatikan motivasi guru

sebagaimana perannya sebagai motivator. Bila guru mempunyai

motivasi yang lemah baik dari intern atau ekstern, maka hal tersebut

akan mempengaruhi kinerja guru karena guru akan kurang

bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuan.

4. Tugas guru

Ahmad Tafsir membagi tugas-tugas yang dilaksanakan oleh guru

antara lain adalah:

a. Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan

berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket

dan sebagainya.

b. Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang

baik dan menekankan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.

lxii
c. Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara

memperkenalkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara

memperkenalkan berbagai keahlian, keterampilan, agar anak didik

memilikinya dengan cepat.

d. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah

perkembangan anak didik berjalan dengan baik.

Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik melalui

kesulitan dalam mengembangkan potensinya.43

D. Peran Kepala Madrasah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja

guru

Kepala madrasah harus memiliki peran motivator yang tepat untuk

memberikan motivasi kepada para tenaga pendidik dalam melakukan berbagai

tugas dan fungsinya. Adapun indikator peran kepala sekolah sebagai motivator

dalam meningkatkan kinerja guru adalah:44

1. Kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru

Lingkungan kerja dalam suatu madrasah perlu diperhatikan, hal ini

disebabkan karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung

terhadap para guru. Lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan

kinerja guru dan sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan

dapat menurunkan kinerja guru. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik

43
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994),
h. 79
44
Mulyasa H.E, menjadi kepala sekolah yang profesional ……., h. 120-121
lxiii
apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman

dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam

jangka waktu yang lama. Lingkungan kerja yang kurang baik dapat

menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung

diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien

Herman Sofyandi mendefinisikan bahwa lingkungan kerja sebagai

serangkaian faktor yang mempengaruhi kinerja dari fungsi-fungsi atau

aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari

faktor-faktor internal yang bersumber dari dalam organisasi45.

Danang Sunyoto mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat

memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan,

misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain46. Menurut Basuki

dan Susilowati lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada di

lingkungan yang dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak

langsung seseorang atau sekelompok orang di dalam melaksanakan

aktivitasnya47.

Peneliti menyimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan

serangkaian faktor yang mempengaruhi kinerja dari fungsi-fungsi atau

aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari

faktor-faktor internal yang bersumber dari dalam organisasi. Maka segala


45
Sofyandi Herman, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yokyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 38
46
Danang Sunyoto, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Buku, 2012), h. 43
47
Basuki dan Susilowati, Dampak Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat
Kerja, Jurnal JRBI, Vol. 1, No. 1, Januari. Hal. 40
lxiv
sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi

dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya

kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain. Lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang berada di lingkungan yang dapat mempengaruhi baik

secara langsung maupun tidak langsung seseorang atau sekelompok orang

di dalam melaksanakan aktivitasnya.

Indikator-indikator lingkungan kerja oleh Nitisemito yaitu sebagai

berikut48:

a. Suasana kerja

Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar karyawan yang

sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan

pekerjaan itu sendiri. Suasana kerja ini akan meliputi tempat kerja,

fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan,

ketenangan termasuk juga hubungan kerja antara orangorang yang ada

ditempat tersebut.

b. Hubungan dengan rekan kerja

Hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja

harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan sekerja.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal

dalam satu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis

diantara rekan kerja. Hubungan yang harmonis dan kekeluargaan

48
Alex S. Nitisemito, Manajemen Personal, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992) hlm. 159
lxv
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja

karyawan.

c. Tersedianya fasilitas kerja

Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan untuk

mendukung kelancaran kerja lengkap/mutakhir. Tersedianya fasilitas

kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu

penunjang proses dalam bekerja

2. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan

kinerja guru

Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi oleh motif

berprestasi atau keinginan untuk berhasil, kadang kala seorang individu

menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif

berprestasi tinggi, justru karena dorongan menghindari kegagalan yang

bersumber pada ketakutan akan kegagalan itu. Seorang guru mungkin

tampak bekerja dengan tekun karena kalau tidak dapat menyelesaikan

tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat malu dari guru lainnya,

atau atau bahkan dapat konsekuensi dari kepala madrasah. Dari keterangan

diatas tampak bahwa ‘’keberhasilan’’ guru tersebut disebabkan oleh

dorongan atau rangsangan dari luar dirinya.

Menurut Wilson, motivasi secara etimologis diartikan sebagai alasan

dan dorongan. Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang

lxvi
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.49 Motif dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. bahkan motif dapat

diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). berawal dari kata

“motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya peenggerak yang

telah menjadi aktif. motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama

bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.

Keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengaruhi oleh berbagai

faktor, baik faktor yang datang dari dalam maupun yang datang dari

lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor

yang cukup dominan dan dapat menggerakkan faktor-faktor lain kearah

efektifitas kerja, bahkan motivasi sering disamakan dengan mesin dan

kemudi mobil, yang berfungsi sebagai penggerak dan pengarah. 50 Oleh

karena itu pada kinerja guru diperlukan dorongan agar meningkatkan

kinerja guru dalam pemberlajaran.

Kepala madrasah memberikan dorongan terhadap kinerja guru, terlihat

ketika guru mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan tepat. Oleh

karena itu, menurut prim masrokan mutohar proses pembelajaran

merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan

guru, dan siswa dengan siswa dalam suatu proses kegiatan belajar

mengajar. Pada proses manajemen pembelajaran berkaitan erat dengan

49
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 312
50
Mulyasa H. E, kepala sekolah yang professional….., h. 121
lxvii
bagaimana seorang guru merencanakan, melaksanakan dan mengadakan

proses evaluasi terhadap proses pembelajaran.51

a. Dorongan perencanaan pembelajaran

Kepala madrasah memberikan dorongan terhadap perencanaan

pembelajaran bisa berupa memberikan ide-ie terhadap guru dalam

pelaksanaannya. Pengaruhnya dorongan terhadap perencanaan

pembelajaran mampu membangkitkan kinerja guru agar sesuai dengan

visi dan visi madrasah.

Menurut utsman paradigma proses perencanaan harus

dikembangkan dari tujuan, perumusan alternative, perkiraan hasil

yang dicapai dari pelaksanaan itu52. Maka dalam perencanaan, kepala

madrasah mampu mengembangkan pikiran ide-ide seorang guru agar

tercapai tujuan pembelajaran tersebut.

b. Dorongan pelaksanaan pembelajaran

Kepala madrasah juga harus mampu mengetahui motivasi yang

ada pada guru guna melaksanakan pembelajaraan. Untuk

membangkitkan motivasi peaksanaan pembelajaran, kepala madrasah

dapat memberikan berbagai pengalaman agar guru bisa melaksanakan

pembelajaran terhadap siswa dengan baik.

c. Dorongan evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan mengukur sejauhmana tujuan

51
Prnm Masrokan Mutohar, manajemen mutu sekolah………hlm 60
52
A.H. Kahar utsman dan Nadhirin, Buku Daros Perencanaan Pendidikan, (Kudus: Dipa Pers
2008) hal. 19
lxviii
dan kemampuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Jadi

kepala madrasah penting dalam memberikan dorongan pada

evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran berguna untuk

mengukur dan menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah

tercapai atau hingga mana terdapat kemajuan kinerja guru.

Seperti yang dikatakan oemar, kepala sekolah pertama membantu

guru untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang telah

dirumuskan dalam artian tingkah laku. Kedua, mengumpulkan

informasi dan yang ketiga memberi waktu untuk merancang tes.


53

Dalam evaluasi pembelajaran itu semua merupakan komponen

bergerak sekaligus dalam satu rangkaian terarah pada

pertumbuhan kinerja guru. Jadi dapat dikatakan bahwa

pembelajaran suatu pola yang alamnya tersusun suatu prosedur

yang direncanakan.

3. Kepala madrasah memberikan penghargaan dalam meningkatkan

kinerja guru

Menurut Silvia dalam jurnalnya, penghargaan atau reward merupakan

alat untuk meningkatkan motivasi.54 Dalam penerapannya kepala madrasah

mampu menerapkanya untuk menigkatkan motivasi kinerja guru.

penghargaan (rewards) ini sangat penting untuk meningkatkan

53
54
Silvia Anggraini dkk. Analisis Dampak Pemberian Reward And Punishment Bagi Siswa SDN
Kaliwiru Semarang, (Jurnal Mimbar PGSD Undiksha Vol. 7 No. 3 2019) hlm. 222
lxix
profesionalisme tenaga kependidikan, dan untuk mengurangi kegiatan yang

kurang produktif. Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat

dirangsang untuk meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif

dan produktif.

4. Kepala madrasah memberikan penghargaan dalam meningkatkan

kinerja guru

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang efektif, kepala

sekolah harus menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan

sekolah. Dengan sumber belajar yang memadai tentunya kegiatan belajar

mengajar akan terlaksana dengan baik. Dengan demikian diharapkan

kepala sekolah mampu menjadi motivator yang baik dan mampu

meningkatkan kemauan guru dalam menjalankan serta menyelesaikan

tugas. Adapun peran kepala sekolah menurut Euis Karwati dalam

meningkatkan motivasi kerja yaitu:

a. Menerapkan manajemen yang terbuka

b. Penerapan deskripsi pekerjaan dengan tugas dan fungsi yang jelas

c. Menerapkan hubungan vertikal kebawah

d. Pemetaan program dan kegiatan peningkatan motivasi kerja

e. Pengawasan yang berkelanjutan dan menyeluruh

f. Evaluasi. Berbagai kegiatan tersebut diharapakan dapat meningkatkan

motivasi, yang selanjutnya akan memberi dampak positif terhadap

upaya meningkatkan kinerja guru pada penyediaan sumber dalam

lxx
pembelajaran. Dengan demikian, kepala sekolah memiliki peran yang

strategis dalam meningkatkan motivasi.55

E. Penelitian terdahulu

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan peran

kepala madrasah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja guru. Namun,

judul atau fokus penelitiannya berbeda. Maka dibawah ini peneliti tampilkan

beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan.

1. Asih Rahayu

Penelitian terdahulu yang dilakukan Asih Rahayu pada tahun 2014

dengan judul “Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru di SMK YPE Cilacap.”

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu penerapan

peran kepala madrasah dalam memotivasi kinerja guru di SMK YPE

Cilacap. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan

tehnik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.

Hasil penelitian ini menunjukan upaya untuk meningkatkan kinerja

guru dengan menggunakan peran kepala madrasah sebagai motivator

meliputi motivasi kepemimpinan kepala madrasah dan waktu

penyelesaiannya. Serta memberikan contoh kepemimpinan yang baik guna


55
Mulyasa H. E, kepala sekolah yang professional…., h. 122
lxxi
memberikan motivasi atas kinerja guru di madrasah tersebut. Dan

bagaimana Kepala madrasah memiliki peran sebagai pemimpin di

madrasahnya dan bertanggung jawab dan memimpin proses pendidikan di

madrasahnya, yang berkaitan dengan peningkatan mutu sumber daya

manusia, peningkatkan kinerja guru, karyawan dan semua yang

berhubungan dengan madrasah dibawah naungan kepala madrasah.

2. Nasruri

Penelitian terdahulu yang dilakukan Nasruri pada tahun 2018 dengan

judul “Pengaruh Kepala Sekolah Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan

Kinerja Guru di SMAN 1 Ponorogo”

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu pengaruh

kepala madrasah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja guru serta

dampak dari pengaruh kepala madrasah sebagai motivator dalam

meningkatkan kinerja guru. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif

deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar,

bukan angka-angka.

Hasil dari penelitian ini menunjukan Betapa pentingnya SDM yang

produktif dan berkualitas untuk menunjang roda kehidupan organisasi,

sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh gaya

kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap kinerja guru, untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap


lxxii
kinerja guru, serta untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan

motivasi secara bersamaan terhadap kinerja guru.

3. Dewi Sri

Penelitian terdahulu yang dilakukan Dewi Sri pada tahun 2019

dengan judul “Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator Dalam

mengoptimalkan Kinerja Guru di MIN 9 Bandar Lampung”.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yakni tentang

seorang kepala madrasah memotivasi kepemimpinan yang dihadapi dalam

meningkatkan kinerja guru. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang

yang sedang diamati. Dalam jenis penelitian kualitatif data yang dihasilkan

berupa kata, kalimat dan gambar yang dapat dijelaskan.

Fokus skripsi ini yaitu pada bagaimana peran seorang kepala

madrasah menempatkan dirinya sebagai tenaga kependidikan dan tenaga

pendidik, mempunyai tugas sebagai seorang guru yang melaksanakan atau

memberikan pelajaran atau mengajar bidang studi tertentu atau

memberikan bimbingan yang dapat mempengaruhi terhadap kinerja tenaga

lainnya.

Berikut adalah tabel hasil, persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu:

No Nama, Judul, Metode dan Hasil Persamaan Perbedaan

.
lxxiii
Tahun Penelitian

Penelitian

1. Asih Rahayu pada Jenis penelitian Adapun Perbedaan pada

tahun 2014 yang digunakan persamaannya penelitian ini

dengan judul yaitu metode yaitu sama-sama yaitu upaya

“peran kepala kualitatif dengan membahas kepala madrasah

madrasah sebagai tehnik pengumpulan tentang sebagai motivator

motivator dalam data dilakukan peran kepala yaitu dengan cara

meningkatkan secara trianggulasi madrasah memberi

kinerja guru di (gabungan), analisis sebagai memberikan

SMK YPE data bersifat induktif motivator dalam contoh motivasi

Cilacap.”56 dan hasil penelitian meningkatkan pada penerapan

kualitatif kinerja guru kepemimpinan

menekankan makna yang prima di kepala madrasah.

daripada lembaga

generalisasi. Pendidikan.

Memberikan

motivasi staff dan

guru dengan

penerapan

kepemimpinan. Dan

Asih Rahayu, peran kepala madrasah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja guru di SMK
56

YPE Cilacap, (Skripsi: UNY Anjasmara, 2014).


lxxiv
bagaimana Kepala

madrasah memiliki

peran sebagai

pemimpin di

madrasahnya dan

bertanggung jawab

dan memimpin

proses pendidikan di

madrasahnya, yang

berkaitan dengan

peningkatan mutu

sumber daya

manusia,

peningkatkan

kinerja guru,

karyawan dan

semua yang

berhubungan dengan

madrasah dibawah

naungan kepala

madrasah.

2. Nasruri pada Jenis penelitian ini Persamaan yang Perbedaan pada

lxxv
tahun 2018 adalah penelitian terdapat dalam penelitian ini

dengan judul kualitatif deskriptif, penelitian ini implementasi

“Pengaruh Kepala yaitu data yang yaitu membahas peran kepala

Madrasah Sebagai dikumpulkan tentang upaya madrasah sebagai

Motivator Dalam berbentuk kata-kata, yang motivator dalam

Meningkatkan gambar, bukan dilakukan untuk meningkatan

Kinerja Guru di angka-angka. Hasil meningatkan kinerja guru

SMAN 1 dari penelitian ini kinerja guru di dengan cara

Ponorogo”57 menunjukan Betapa lembaga menerapkan

pentingnya SDM pendidikan. sumberdaya yang

yang produktif dan efektif kepada

berkualitas untuk staff dan guru,

menunjang roda kehidupan

kehidupan organisasi, dan

organisasi, sehingga pengaruh

diperlukan terhadap motivasi

penelitian untuk kepada kinerja

mengetahui guru.

pengaruh gaya

kepemimpinan dan

motivasi terhadap

57
Nasruri, Pengaruh Kepala Madrasah Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMAN
1 Ponorogo, (Skripsi: UIN Sunan Ampel, 2014).
lxxvi
kinerja pegawai.

Penelitian ini

mempunyai tujuan

untuk mengetahui

pengaruh gaya

kepemimpinan

terhadap kinerja

guru, untuk

mengetahui

pengaruh motivasi

terhadap kinerja

guru, serta untuk

mengetahui

pengaruh gaya

kepemimpinan dan

motivasi secara

bersamaan terhadap

kinerja guru.

3. Dewi Sri pada Jenis penelitian ini Adapun Perbedaan pada

tahun 2019 adalah jenis persamaanya judul, fokus

dengan judul penelitian kualitatif. yaitu sama-sama penelitian yang

“Peran Kepala Penelitian kualitatif menggunakan lebih kepada


lxxvii
Madrasah Sebagai adalah prosedur metode menerapan pada

Motivator Dalam penelitian yang kualitatif dan kepemimpinan

mengoptimalkan menghasilkan data membahas kepala madrasah

Kinerja Guru di deskriptif berupa tentang peran dalam

MIN 9 Bandar kata-kata tertulis kepala madrasah memotivasi

Lampung”58 dan lisan dari orang sebagai kinerja guru.

yang sedang motivator.

diamati. Dalam jenis

penelitian kualitatif

data yang dihasilkan

berupa kata, kalimat

dan gambar yang

dapat dijelaskan.

Fokus skripsi ini

yaitu pada

bagaimana peran

seorang kepala

madrasah

menempatkan

dirinya sebagai

tenaga kependidikan

Nasruri, Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator Dalam mengoptimalkan Kinerja Guru di MIN 9
58

Bandar Lampung, (Skripsi: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2019).


lxxviii
dan tenaga pendidik,

mempunyai tugas

sebagai seorang

guru yang

melaksanakan atau

memberikan

pelajaran atau

mengajar bidang

studi tertentu atau

memberikan

bimbingan yang

dapat

mempengaruhi

terhadap kinerja

tenaga lainnya.

F. Paradigma penulisan

Pengaturan lingkungan
kerja

Memberikan dorongan
kepala madrasah
Meningkatkan
sebagai
kinerja guru
motivator Memberikan
penghargaan atas
prestasi kerja

Penyediaan sumber
belajar
lxxix
Gambar. 2.2 Paradigma Penelitian Peran Kepala Madrasah Sebagai

Motivator Dalam Meningkatkan Kinerja Guru

Paradigma merupakan pola struktur (bagian dan hubungan) atau

bagaimana bagian-bagian berfungsi. Menurut Harmon, paradigma adalah cara

mendasar untuk mempersepsi, berfikir, menilai, dan melakukan yang

berkaitan dengan sesuatu secara khusus dengan visi realitas.59

Dijelaskan bahwa salah satu peran kepala sekolah adalah sebagai

motivator. Yaitu bagaimana cara kepala sekolah memotivasi peningkatan

kinerja guru dan melaksanakan tugasnya sebagai motivator. Tugas kepala

sekolah sebagai motivator yaitu mengatur suasana kerja guru, apresiasi

penghargaan guru dan penyediaan sumber atau media belajar siswa. Mengatur

suasana kerja adalah sebagai kepala sekolah mengatur suasana pembelajaran

guru bisa mengajar siswa dengan baik guna meningkatkan kinerja guru

menjadi lebih baik. Memberikan apresiasi penghargaan guru juga diperlukan

oleh seorang guru, hal ini dikarenakan bisa meningkatkan motivasi kinerja

guru menjadi lebih baik dalam mengajar di sekolah. Dan yang terakhir

penyediaan sumber atau media belajar siswa, yang merupakan faktor kinerja

guru menjadi meningkat. Hal ini karena kepala sekolah memberikan

kemudahan guru dalam mengajar yang menyebabkan guru dan siswa akan

lebih mudah dalam pembelajaran.

59
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005), hal 92
lxxx
lxxxi
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

1. Jenis penelitian

Sesuai dengan judul yang di paparkan diatas yaitu “Peran Kepala

Sekolah sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MAN

4 Jombang”, maka jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan

pendekatan kualitatif. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian

yang dilakukan secaa intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu

organisme, lembaga atau obyek tertentu. Dengan teknik ini peneliti

dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam dan mendapat

kesempatan untuk memperoleh wawasan mengenai konsep dasar

tingkah laku manusia.60

Pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan

untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,

aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang serta

individual maupun kelompok.61 Melalui penelitian ini, peneliti

berusaha mengungkap secara mendalam dan secara teliti tentang

kecakapan kepala sekolah sebagai motivator dalam menigkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang. Data yang dihasilkan berupa kata-

60
Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi V, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hal. 120
61
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), hal. 60
lxxxii
kata yang dipaparkan sebagaimana adanya yang terjadi dilapangan,

yang dialami, dirasakan, dan difikirkan oleh partisipan atau sumber

data penelitian ini lebih menekankan pada peran kepala sekolah

sebagai supervisor dalam meningkatkan kinerja guru.

Menurut Mantja sebagaimana dikuti oleh Moleong menjelaskan

bahwa penelitian kualitatif memiliki 8 ciri, sebagai berikut: (1)

Merupakan tradisi Jerman yang berlandaskan idelalisme, humanism,

dan kulturalisme; (2) Penelitian ini dapat menghasilkan teori,

mengembangkan pemahaman, dan menjelaskan realitas yang

kompleks; (3) Pendekatan bersifat induktif-deskriptif; (4) Memerlukan

waktu yang panjang; (5) Datanya berupa deskriptif, dokumen, catatan

lapangan, foto, dan gambar; (6) Informannya “maximum variety”; (7)

Berorientasi pada proses; (8) Penelitiannya berkonteks pada mikro.62

Dalam hal ini peneliti berusaha masuk kedalam dunia konseptual

para subyek yang diteliti, sehingga mengertu apa dan bagaimana suatu

pengertian yang dikembangkan disekitar peristiwa dalam kehidupan

seharihari. Dengan penelitian ini diharapkan bahwa Peran Kepala

Sekolah sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MAN

4 Jombang 2021/2022 dapat dideskripsikan secara lebih teliti dan

mendalam.

2. Pendekatan Penelitian

62
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., Hal. 24
lxxxiii
Pendekatan atau pola penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan pola pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk membahas gejala-

gejala, fakta- fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan

akurat, menggunakan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.63

Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat deskripsi permasalahan

yang telah diidentifikasi. Di samping memberikan gambaran atau

deskripsi yang sistematis, penilaian yang dilakukan juga untuk

mempermudah dalam menjawab masalah-masalah yang terdapat dalam

perumusan masalah.

Penelitian ini bertujuan mendapat gambaran yang mendalam

tentang bagaimana peran kepala madrasah sebagai motivator dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang. Kegiatan teoritis dan

empiris pada penelitian ini diklasifikasikan dalam metode deskriptif

kualitatif, karena peneliti melaporkan hasil penelitian tentang peran

kepala madrasah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja guru,

kemudian mendeskripsikan dan memadukan dengan konsepsi teori-

teori yang ada.

B. Kehadiran peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kulitatif mutlak

diperlukan. Peran peneliti sebagai pengamat partisipan atau pengamat

63
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: SUC, 2001), Hal. 3
lxxxiv
penuh. Kehadiran peneliti juga diketahui informan atau lembaga yang

diteliti.64

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini, diawali pada tanggal 8

Desember 2021 untuk bertemu pihak MAN 4 Jombang sebagai orientasi

awal, dilanjutkan dengan penyampaian surat ijin penelitian secara formal,

dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data dan keperluan lain yang

berhubungan dengan Peran Kepala Sekolah sebagai Motivator dalam

Meningkatkan Kinerja Guru d MAN 4 Jombang.

C. Lokasi penelitian

Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan di sebuah lembaga

pendidikan Negeri di MAN 4 Jombang Jl. KH. Bisri Syansuri, Denanyar

Selatan, Denanyar, Kec. Jombang, Kab. Jombang, Jawa Timur. Alasan

peneliti memilih lokasi tersebut yaitu

1. kecakapan kepala madrasah dalam memotivasi peningkatan kinerja

guru.

2. Tugas kepala madrasah sebagai motivator yaitu beliau mampu

berperan sebagai motivator, yang professional, cakap, semangat dan

membesarkan hati guru, pegawai, siswa, dan wali murid agar bekerja

dan mendukung tercapainya tujuan madrasah.

3. Alasan didasarkan atas kemudahan dalam memperoleh data

4. Lokasi penelitian cukup nyaman dan dapat dengan mudah

mendapatkan informasi seputar skripsi.

64
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 166
lxxxv
5. Memiliki keunikan tersendiri diantara MAN di kabupaten Jombang.

D. Sumbar Data Penelitian

1. Data

Data adalah informasi tentang sebuah gejala yang harus dicatat,

lebih tepatnya data tentu saja merupakan “rasion d’entre” seluruh

proses pencatatan. Persyaratan yang pertama dan paling jelas adalah

bahwa informasi harus dapat dicatat oleh para pengamat dengan

mudah, dapat dibaca dengan mudah oleh mereka yang harus

memprosesnya, tetapi tidak begitu mudah diubah oleh tipu daya

berbagai maksud yang tidak jujur.65 Sedangkan menurut Suharsimi,

Data adalah segala fakta atau angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun suatu informasi.66

Dalam penelitian ini data berupa wawancara, hasil observasi, dan

dokumentasi atau pengamatan, data-data tersebut diolah sedemikian

rupa agar peneliti memperoleh informasi tentang kualitas input dan

output peserta didik.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Apabila peneliti di dalam mengumpulkan data dengan

menggunakan kuesioner, maka sumber data disebut responden. Jadi,

pengertian sumber data ialah subjek atau objek penelitian di mana

65
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis..., Hal. 79
66
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Hal. 161
lxxxvi
dirinya akan diperoleh data.67 Suharsimi Arikunto, menjelaskan bahwa

secara garis besar sumber data penelitian dibedakan menjadi dua

macam, yakni:

Dalam penelitian ini peneliti memakai 2 sumber data yaitu:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh dari

narasumber secara langsung. Sumber data primer adalah hasil

wawancara peneliti dengan narasumber yang terdiri dari kepala

madrasah, waka madrasah dan guru di MAN Jombang.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber

yang telah ada yaitu data yang mempunyai hubungan dengan

masalah yang diteliti atau sumber data pelengkap. Dalam penelitian

ini sumber data sekunder adalah profil sekolah, visi misi dan tujuan

sekolah, strukur organisasi sekolah, serta data guru di MAN 4

Jombang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangatlah penting untuk pengumpulan

data penelitian, tanpa teknik pengumpuan data peneliti tidak bisa

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun

teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini bertujuan untuk

67
Johni Dimyati, Metode Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Anak Usia Dini, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2013), Hal. 39-40
lxxxvii
mendapatkan data dengan kredibilitas tinggi. Berdatsarkan teknik

pengumpulan data peneliti menggunakan tiga teknik yang sesuai dengan

yang ditawarkan oleh Bogdan dan Biklen, yaitu observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Peneliti akan memaparkan secara kelas tentang tiga

teknik tersebut sebagai berikut:

a. Teknik Wawancara Mendalam

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang digali dari

sumberdata yang langsung melalui percakapan dan tanya jawab untuk

memperoleh informasi dan data secata holistic dan jelas dari informan

dengan menggunakan pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti.68

Peneliti melaksanakan wawancara dengan responden yaitu kepala

sekolah MAN 4 Jombang dan guru MAN 4 Jombang untuk

mendapatkan data atau Informasi mengenai peran kepala sekolah

sebagai supervisor dalam meningkatkan kinerja guru.

68
Rulam Ahmadi, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, (Malang: Universitas Negeri Malang,
2005), hal. 71
lxxxviii
b. Teknik Observasi partisipan

Observasi adalah teknik berpartisipasi dalam memperoleh bahan-

bahan atau data yang dilakukan dengan pengamatan dan

mendengarkan langsung dengan cermat baik itu yang dikerjakan,

mendengarkan apa yang diucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas

mereka.69

Dalam observasi ini, peneliti mengumpulkan data dengan observasi

partisipan melalui pengamatan terhadap obyek secara langsung, hidup

bersama merasakan, serta berada dalam aktivitas obyek pengamatan

dan pegamat sunggung-sungguh menjadi bagian yang diamati.

Observasi ini difokuskan untuk mengamati setiap perilaku yang

nampak, pemfokusan dalam pengamatan adalah aktivitas kepala

sekolah dalam peningkatan kinerja guru.

c. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mengumpulkan informasi yang

didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip, peraturan

perundang-undangan, buku harian surat-surat pribadi, catatan biografi,

dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteiti.70

Dokumentasi merupakan pendukung dan pelengkap data yang

diperoleh dari observasi dan wawancara. Dokumentasi yang dilakukan

pada penelitian ini berupa catatan dilapangan dan foto-foto pada


69
Dja’am Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010),
hal. 117
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian,
70

(Yokyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hal. 226


lxxxix
pelaksanaan wawancara dengan kepala sekolah dan guru MAN 4

Jombang.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan diperoleh, penulis melakukan

analisis data dengan menggunakan tahapan teknik analisis data yang

dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display,

dan conclusing drawing.71 Langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reduksi data, mereduksi data dengan memfokuskan pada hal yang

penting dan membuat kategori berdasarkan macam atau jenisnya dan

membuat data yang tidak diperlukan. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data. Reduksi

pada penelitian ini berfokus pada hasil wawancara dengan infrman

yang mengacu pada peningkatan kinerja guru di MAN 4 Jombang.

b. Penyajian data, setelah mereduksi data, langkah selanjutnya yaitu

mendisplay data. Dalam langkah ini dilakukan penyajian dengan

memisahkan pola yang berbeda-beda sesuai jenis dan macamnya

sehingga strukturnya mudah dipahami. Data yang dimaksud adalah

hasil dari dokumentasi, observasi, wawancara dan catatan

dilapamgan yang dilakukan di MAN 4 Jombang.

c. Penarikan kesimpulan dan verivikasi, langkah ketiga dalam analisis

kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

71
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 147
xc
sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti

yang kuat. Tetapi jika didukung dengan bukti yang valid, maka

menjadi kesimpulan yang kredibel.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang dipengaruhi dari

konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas).72 Menurut

Moleong terdapat empat kriteria yang digunakan oleh peneliti dalam

derajat keabsahan data penelitian yaitu: derajat kepercayaan (creadibility),

keteralihan (transferability), kebergantungan (dependebility), dan

kepastian (confirmability).73

Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap

keadaan harus memiliki:

1. Mendemonstrasikan nilai yang benar,

2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan

3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi

dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan.74

Data yang ditemukan di lokasi penelitian diolah agar bisa

memperoleh keabsahan data, maka peneliti menggunakan teknik agar bisa

memenuhi kriteria sebagai berikut, yaitu:

1. Perpanjangan Keikutsertaan

72
Nurul Aini. Dkk, Montase dan Pembelajaran, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2018),
Hal. 73
73
Keppi Sukesi, Gender dan Kemiskinan di Indonesia, (Malang: UB Press, 2015), Hal 169
74
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., Hal 320-321
xci
Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan

data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu

singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar

penelitian.

Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan

penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal itu

dilakukan maka akan membatasi:

Membatasi tanggungan dari dampak peneliti pada konteks

a) Membatasi kekeliruan peneliti

b) Mengkompensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak

biasa atau pengaruh sesaat.75

2. Ketekunan Pengamat

Berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan. Dengan meningkatkan ketekunan itu, peneliti

dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang ditemukan itu

salah atau tidak.76

3. Triangulasi

Triangulasi data dalam penelitian kualitatif memiliki posisi

penting untuk mengukur kredibilitas data dan meningkatkan

kedalaman pemahaman peneliti. Pemahaman yang mendalam atas

fenomena yang diteliti merupakan nilai yang harus diperjuangkan oleh

75
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., Hal. 327
76
Mamik, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sidoarjo, Zifatama Publisher, 2015), Hal 198
xcii
peneliti.77 Teknik ini merupakan kegiatan pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.78

Adapun triangulasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah

triangulasi sumber dan triangulasi metode.

a. Triangulasi Sumber

Pada triangulasi sumber, peneliti membandingkan data hasil

wawancara dari empat sumber informan yakni kepala sekolah,

waka sekolah, guru, dan siswa. Dengan cara ini peneliti dapat

menarik kesimpulan yang valid karena peneliti tidak hanya melihat

dan menilai dari satu cara pandang saja tetapi dari empat cara

pandang yang berbeda untuk menemukan satu titik temu.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi metode yaitu menggunakan berbagai jenis metode

pengumpulan data untuk mendapatkan data sejenis. Peneliti dalam

penelitian ini menggunakan metode wawancara, metode observasi

dan metode dokumentasi untuk peran kepala madrasah sebagai

motivator dalam meningkatkan kinerja guru. Misalnya, data

diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan

dokumentasi.

4. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi

77
Sugeng Pujileksono, Metodologi Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Malang, Kelompok Instrans
Publishing, 2015), Hal 144
78
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: TERAS, 2009), Hal. 7
xciii
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara

atau hasil yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan

sejawat.79 Penelitian di MAN 4 Jombang, peneliti telah

mengungkapkan kriteria pengecekan keabsahan data seperti yang ada

di atas serta akan menindaklanjuti dalam pekerjaan lapangan.

Kehadiran peneliti sebagai instrumen akan mengumpulkan data dan

membandingkan melalui hasil wawancara dan dibandingkan dengan

ketekunan pengamat, triangulasi waktu, pemeriksaan teman sejawat

melalui diskusi.

H. Tahap-Tahap Penelitian

Ada beberapa tahapan yang dikaji oleh peneliti agar penelitian ini

lebih terarah dan terfokus serta tercapai hasil kevalidan yang maksimal.

Beberapa tahapan penelitian itu adalah sebagai berikut:80

1 Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan tahapan awal dalam memulai sebuah

penelitian, dimana peneliti melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Menyusun rancangan penelitian untuk diajukan ke Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN SATU Tulungagung.

79
Sugiyono, Metodologi Penelitian..., Hal. 199
80
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hal.
107
xciv
b. Peneliti memilih lapangan penelitian untuk tempat penelitian.

Peneliti mengunjungi matrasah Aliyah Negeri 4 Jombang untuk

dijadikan tempat penelitian.

c. Berkonsultasi dengan kepala Madrasah Alyah Negeri 4 Jombang

untuk mendapatkan informasi dasar dan pembahasan tema

penelitian yang akan dilanjutkan kepada judul penelitian.

d. Mengajukan surat ijin penelitian beserta proposal penelitian ke

pihak kampus yang nantinya akan diajukan kepada pihak

madrasah.

2 Tahap Pelaksanaan

a. Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data

dengan melaksanakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan

menelaah teori-teori.

b. Mengidentifikasi Data

Hasil dari observasi, wawancara, dokumentasi berupa data yang

nantinya akan diidentifikasi oleh peneliti agar memudahkan

analisa sesuai dengan kebutuhan peneliti.

xcv
3 Tahap Akhir Penelitian

Pada tahap akhir penelitian, peneliti mulai melaksanakan

penyusunan laporan, pengujian hasil penelitian, sampai penggandaan

laporan hasil penelitian.

xcvi
BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang

telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Wawancara disusun berdasarkan pada

focus penelitian yaitu “Peran Kepala Motivator Sebagai Motivator dalam

Meningkatkan Kinerja Guru MAN 4 Jombang”. Wawancara dilakukan kepada

kepala sekolah, tenaga kependidikan, Guru dan siswa.

Setelah didapat data hasil wawancara, observasi dan studi dokumen Maka

dengan ini peneliti menjabarkannya menjadi empat bagian yang didasarkan pada

fokus penelitian. Dengan deskripsi sebagai berikut:

xcvii
1. Peran kepala sekolah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja

Guru

Kepala madrasah merupakan orang terpenting di suatu sekolah. Dan

penelitian-penelitian maupun pengamatan tidak formal diketahui memang

kepala madrasah merupakan kunci bagi pengembangan dan peningkatan

suatu madrasah. Indikator dari keberhasilan madrsah adalah jika madrasah

tersebut berfungsi dengan baik, terutama jika kenyamanan guru dan prestasi

belajar murid-murid dapat mencapai maksimal. Bagaimanapun, kepala

sekolah merupakan unsur vital bagi efektifitas lembaga pendidikan. Tidak

akan pernah kita jumpai madrasah yang baik dengan kepala madrasah yang

buruk atau sebaliknya sekolah yang buruk dengan kepala madrasah yang

baik. Kepala madrasah yang baik akan bersikap dinamis dan menyiapkan

berbagai macam program pendidikan. Bahkan tinggi rendahnya mutu suatu

madrasah akan dipengaruhi oleh peran di madrasah.

Peran kepala madrasah secara teori mempunyai beberapa fungsi, salah

satunya sebagai motivator. kepala madrasah harus memiliki strategi yang

tepat untuk memberikan motivasi kepada para guru dalam melakukan

berbagai tugas dan fungsinya. Menurut wawancara bapak H. Syamsul

maarif S. Pd. M. Pd. I selaku kepala madrasah MAN 4 Jombang:

“Menurut bapak, bagaimana kepala madrasah sebagai motivator yang baik

dalam meningkatkan kinerja guru Di MAN 4 Jombang?”

“menurut saya, kepala madrasah sebagai motivator tidak lain


harus memberikan dorongan, suasana kerja, apresiasi, kedisiplinan dan
xcviii
penyediaan sumber belajar yang baik. Saya sendiri masih berusaha
memberikan yang terbaik, seperti membebaskan guru berkreasi dalam
pembelajaran, memberikan arahan, memberikan apresiasi atau
penghargaan guru yang berprestasi dan sumber belajar harus terjamin
misal ruang guru, kantor kependidikan dan alat ekstrakulikuler.81”

Gambar 4.1. suasana madrasah Aliyah negeri 4 jombang82


Hasil wawancara tersebut di atas diperkuat dengan wawancara

Mukhamad Ali Makfud S. pd. selaku guru fisika dan waka kurikulum MAN

4 Jombang yang menyatakan:

“Kepala madrasah selalu memeberi contoh yang baik tentang motivasi


kepada guru dan peserta didik, hal ini dilakukan oleh kepala madrasah
karena merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawabnya dalam
menjalankan peranan sebagai kepala madrasah dalam meningkatkan
kinerja Guru. Apa yang dilakukan oleh kepala madrasah ini berdampak
terhadap kinerja guru dan pembelajaran peserta didik83”
Berdasarkan hasil wawancara diatas yang ada menunjukkan bahwa

kepala madrasah selalu berusaha memberikan motivasi sesuai kemampuan

guru dimana banyak aspek yang dijadikan penilaian unuk mencapai

81
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
82
Dokumentasi observasi, suasana madrasah Aliyah negeri 4 jombang tanggal 16 Mei 2022
83
Wawancara dengan Bapak muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum MAN 4
Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul 10.00 WIB.
xcix
kompetensi baik sikap maupun pemberian materi terhadap siswa, dan selalu

memberikan pekerjaan madrasah untuk memberikan pengendalian terhadap

guru serta umpan balik bagi madrasah. Maka dengan ini penulis

menyimpulkan bahwa kepala madrasah selalu berusaha memberikan

motivasi sesuai kemampuan guru tersebut.

Dari hasil wawancara yang peniliti lakukan dapat dikaitkan bahwa

kepala madrasah MAN 4 Jombang telah memberikan motivasi dengan baik

terbukti dari hasil wawancara dengan kepala madrasah. Secara teoritis,

peran yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja

Guru adalah sebagai berikut:

a. Kepala madrasah mengatur lingkungan yang kondusif dalam

meningkatkan kinerja guru

Kepala madrasah menciptakan suasana kerja yang kondusif

merupakan hubungan kerja yang harmonis dengan para tenaga

kependidikan, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan

menyenangkan. Lingkungan yang kondusif akan menumbuhkan

motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya. oleh

karena itu kepala sekolah harus mampu membangkitkan motivasi

tenaga kependidikan agar dapat melaksanakan tugas secara optimal.

Suasana kerja yang mencakup kenyamanan kerja tersebut antara lain

mencakup ruang kerja yang kondusif, ruang belajar, ruang

perpustakaan, ruang laboraturium, serta mengatur lingkungan madrasah

c
yang nyaman dan menyenangkan. ada 3 kriteria dalam mengatur

suasana kerja sebagai berikut

1) Suasana kerja

Dalam hal pengaturan suasana kerja kepala madrasah telah

menjelaskan bahwa untuk menciptakan hubungan kerja yang

harmoni dengan para tenaga pendidik dan sudah dijalankan dengan

baik, seperti ketika para guru mengalami kendala atau permasalahan

kepala madrasah sudah bisa memberikan masukan atau pengarahan

untuk menyelesaikan masalahnya. Menurut kepala madrasah MAN

4 Jombang:

“bagaimana kepala madrasah menciptakan suasana kerja yang

harmonis dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?”

“soal suasana kerja dalam tenaga pendidik dan guru, saya


menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan cara
memberikan kenyamanan kerja tersebut antara lain mencakup
ruang kerja yang kondusif, ruang belajar, ruang perpustakaan,
ruang laboraturium, serta mengatur lingkungan madrasah yang
nyaman dan menyenangkan. Yang lebih saya tekankan dalam
hubungan kerja yang harmonis pada guru yakni kenyamanan
dalam memberikan kreativitas dan inovasi terhadap siswa sesuai
dengan kebutuhannya84”
Dalam wawancara kepala madrasah diperkuat oleh bapak

muhamad ali makfud selaku guru MAN 4 Jombang

Apakah bapak merasakan keharmonisan yang diciptakan oleh

kepala madrasah dalam suasana kerja di MAN 4 Jombang?


84
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
ci
“Iya, yang saya rasakan bahwa kepala madrasah menciptakan
kenyamanan melalui kebebasan kreatifitas pembelajaran untuk
mencerdaskan peserta didik sesuai visi dan misi MAN 4
Jombang85”

Gambar 4.2. suasana kerja di MAN 4 Jombang86


Berdasarkan hasil wawancara diatas yang ada

menunjukkan bahwa kepala madrasah selalu berusaha

memberikan keharmonisan dalam mengatur suasana kerja dimana

kepala madrasah memberikan keluasan untuk kreatifitas dalam

pembelajaran. Maka dengan ini penulis menyimpulkan bahwa

kepala madrasah telah memberikan kenyamanan dan

keharmonisan dalam mengatur suasana kerja di MAN 4 Jombang.

a) Suasana kerja secara fisik

Suasana kerja secara fisik merupakan suasana yang nyata

dalam pembelajaran. Suasana kerja yang dimaksud ialah

suasana tempat yang dibuat oleh kinerja guru menjadi nyaman

85
Wawancara dengan Bapak muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum MAN 4
Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul 10.00 WIB.
86
Dokumentasi observasi, Kerja sama antara guru, tenaga kependidikan dan kepala madrasah
MAN 4 Jombang tanggal 16 Mei 2022.
cii
dan dapat memberikan motivasi agar meningkatkan kinerja

guru. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti wawancara

dengan kepala madrasah, beliau mengatakan bahwa

bagaimana kepala madrasah memberikan suasana kerja

secara fisik dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4

Jombang?

“pemberian suasana secara fisik pada kenyamanan


guru, biasanya saya setiap bertemu dengan guru yang saya
tanyakan ialah bagaimana kerjanya, kekurangannya dan
perkembangannya. Terdapat komplain terkait suasana
kerja, saya langsung bertindak dengan mengkorrdinasi
pihak terkait.”87
Hal ini diperkuat oleh bapak Muhammad ali makfud

selaku guru di MAN 4 Jombang:

“dalam suasana kerja secara fisik yang berupa


kenyamanan pada tempat, setiap ada masalah saya
diberikan kemudahan pada kepala madrasah.”88

Dari hasil wawancara di atas, menunjukan kepala

madrasah di MAN 4 Jombang. Bahwasanya suasana kerja

secara fisik kepala madrasah memberikan kebebasan untuk

memberikan kenyamanan dalam bekerja. Maka kepala

madrasah disini memberikan itu guna meningkatkan kinerja

guru pada suasana kerja secara fisik.

87
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
88
Wawancara dengan Bapak muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum MAN 4
Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul 10.00 WIB.
ciii
b) Suasana kerja non-fisik

Suasana kerja non-fisik merupakan suasana berupa tempat

untuk bekerja. suasana yang nyaman dan dapat memberikan

keluasan guna kenyamanan dalam bekerja. seperti yang

dikatakan bapak kepala madrasah:

Bagaimana kepala madrasah memberikan suasana non-

fisik dalam meningkatkan kinrja guru di MAN 4 Jombang?

“dalam meningkatkan kinerja guru, suasana non-


fisik merupakan hal terpenting. Misal suasana dalam
kantor, hal ini memberikan citra madrasah menjadi baik.
dengan adanya keadaan seperti itu, maka diharapkan
semua guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan
baik.”89
Hal ini diperkuat oleh bapak Muhammad ali makfud

selaku guru di MAN 4 Jombang:

89
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
civ
“dalam suasana kerja secara non-fisik yang berupa
kenyamanan pada tempat, setiap ada masalah saya
diberikan kemudahan pada kepala madrasah.”90
Dari hasil wawancara di atas, menunjukan kepala

madrasah di MAN 4 Jombang. Bahwasanya suasana kerja

secara fisik kepala madrasah memberikan kebebasan untuk

memberikan kenyamanan dalam bekerja. Maka kepala

madrasah disini memberikan itu guna meningkatkan kinerja

guru pada suasana kerja secara fisik.

2) Hubungan dengan rekan kerja

Peran kepala madrasah sebagai motivator dalam menciptakan

hubungan kerja secara kekeluargaan terlihat dari cara kepala

madrasah dalam melakukan pendekatan terhadap guru yaitu dengan

menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekompakaan hal tersebut

dapat terlihat dari cara kepala madrasah yang setiap paginya datang

dengan menyapa guru, dan kepala madrasah juga mengadakan

kegiatan masak ataupun makan bersama dan hal tersebut berhasil

menumbuhkan rasa kekeluargaan antara kepala madrasah dan guru.

Seperti yang dikatakan bapak kepala madrasah MAN 4 Jombang

sebagai berikut:

“Bagaimana kepala madrasah menciptakan hubungan suasana

kerja dalam kekeluargaan yang tenang di MAN 4 Jombang?”

Wawancara dengan Bapak muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum MAN 4
90

Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul 10.00 WIB.


cv
“hubungan yang baik dalam madrasah yaitu menciptakan
rasa kekeluargaan, sebagaimana ada permasalahan yang di
konsultasikan kepada saya. Maka saya beri solusi, sehingga rasa
kekeluargaan memberikan kebebasan untuk melaksanakan tugas
dengan baik91.”
Hal ini juga dikatakan oleh bapak Muhammad yusron selaku guru

MAN 4 Jombang:

Apakah bapak merasakan hubungan suasana kerja dalam

kekeluargaan yang nyaman dan tenang dalam bekerja?

“iya saya sangat merasakan hubungan tersebut karena


dikala para guru mengalami kendala kepala madrasah selalu
memberikan solusi atau pengarahan untuk dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut. Sehingga hubungan tersebut bisa
membuat kita nyaman dan tenang dalam kekeluargaan92.”

91
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
92
Wawancara dengan Bapak muhammad yusron selaku guru MAN 4 Jombang Tanggal 16 mei
2022 Pukul 10.00 WIB.
cvi
Gambar 4.3. Kerja sama antara guru, tenaga
kependidikan dan kepala madrasah93
Berdasarkan hasil wawancara diatas yang ada menunjukkan

bahwa kepala madrasah selalu berusaha memberikan rasa

kekeluargaan dalam mengatur suasana kerja dimana banyak aspek

yang dijadikan penilaian unuk mencapai visi dan misi yang baik,

sikap maupun penambahan nasehat, dan selalu memberikan tugas

untuk memberikan pengendalian terhadap guru serta umpan balik

bagi madrasah. Maka dengan ini penulis menyimpulkan bahwa

kepala madrasah selalu berusaha memberikan rasa kekeluargaan

dengan cara memberi kebebasan berfikir sesuai kemampuan guru.

Kepala madrasah juga berusaha untuk melakukan hubungan

suasana kerja dan memotivasi guru dengan melakukan pendekatan

secara individu maupun kelompok guna menciptakan kerja sama

dalam mengatur suasana kerja, hal ini dikemukakan oleh bapak

kepala madrasah

Dokumentasi observasi, Kerja sama antara guru, tenaga kependidikan dan kepala madrasah
93

MAN 4 Jombang tanggal 16 Mei 2022


cvii
“Bagaimana kepala madrasah menciptakan hubungan suasana

kerja dengan kerja sama melalui komunikasi yang baik di MAN 4

Jombang?”

“seperti jawaban sebelumnya, hubungan yang baik dalam


madrasah yaitu menciptakan kerja sama yang baik pada
komunikasi, sebagaimana ada permasalahan yang di
konsultasikan kepada saya. Maka saya beri solusi, sehingga
semua yang dibutuhkan guru baik dari segi fasilitas pembelajaran
terlengkapi sertaguru dapat melaksanakan tugas dengan baik94”
Wawancara ini diperkuat oleh bapak mukhamad ali mahfudz

selaku waka kurikulum dan guru di MAN 4 Jombang.

“Bagaimana kepala madrasah menciptakan suasana kerja dalam

berkomunikasi di MAN 4 Jombang?”

“Dalam berkomunikasi biasanya bapak kepala madrasah


mengadakan rapat untuk yang bersifat urgen kalau hanya
diberitahukan untuk waka kurikulum, maka hanya diberitahukan
kepada waka kurikulum. Tergantung informasinya.95”
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa kepala

madrasah melakukan koordinasi dengan guru agar informasi yang

diterima dapat tersampaikan kepada bawahannya guna tercapainya

kinerja yang optimal. Tidak lepas dari komunikasi kepala madrasah

juga melakukan pengawasan dan pengendalian. Pengawasan dan

pengendalian dilakukan dalam uapaya meningkatkan kinerja guru.

Pengawasan dan pengendalian tersebut merupakan kontrol agar

kegiatan pendidikan dimadrasah terarah pada tujuan yang telah

ditetapkan. Kepala madrasah melakukan pengawasan secara


94
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
95
Wawancara dengan Bapak muhammad yusron selaku guru MAN 4 Jombang Tanggal 16 mei
2022 Pukul 10.00 WIB.
cviii
langsung dan tidak langsung. Pengawasan secara langsung yaitu

dengan melihat secara langsung kegiatan guru dalam melaksanakan

tugas di tempat kerja. Selain itu pengawasan juga dilakukan dengan

melihat jadwal dan daftar hadir para guru. Pengawasan tidak

langsung biasanya dilihat dari laporan yang dibuat oleh guru dan

karyawan seperti yang dikemukakan oleh bapak muhamad yusron

selaku guru MAN 4 Jombang.

Apakah bapak/ibu guru diberikan motivasi suasana kerja dengan

berkunjung di ruang guru terhadap kepala madrasah?

“Biasanya bapak kepala madrasah berkunjung keruang


guru untuk menanyakan siapa yang tidak masuk, biasanya juga
dengan melihat hasil kerja melalui laporan yang ada96.”
Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala madrasah

merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar bawahannya

tidak melakukan penyimpangan dan lebih cermat dalam bekerja.

Selain itu hal tersebut merupakan tindakan yang bertujuan untuk

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang. Pengawasan

dilakukan sebagai dasar untuk melakukan keefektifan pembelajaran,

memang suatu suasana kerja mungkin menjadi salah satu motivasi

untuk meningkatkan kinerja guru. Guru tak hanya mengajar, tapi

perlu juga mendidik. Kaena hal tersebut merupakan pengaruh guru

dalam mengajarkan pembelajaran dan dapat meningkatkan

96
Wawancara dengan Bapak muhammad yusron selaku guru MAN 4 Jombang Tanggal 16 mei
2022 Pukul 10.00 WIB.
cix
professional guru terhadap siswa-siswi dalam mengembangkan

kreatifitas.

Oleh karena itu data guru MAN 4 Jombang juga diperlukan

dalam mengatur suasana kerja agar meningkatkan kinerja guru baik

pegawai, guru pns dan non-pns maupun tenaga kependidikan.

Berikut data peneliti paparkan:

Hasil wawancara kepala madrasah dan guru juga diperkuat oleh

siswa MAN 4 Jombang. Yaitu lilis karimatun nisa. Sebagai berikut:

“Bagaimana kakak merasakan kepala madrasah memberikan

suasana kerja pada kinerja guru?”

“saya sendiri merasakan pembelajaran dengan sangat


baik. Dalam hal keharmoonisan, dan rasa kerja sama guru dengan
kepala madrasah mungkin salah satu faktor yang membuat guru
menjadi kreatif dan professional97”
Bedasarkan hasil wawancara yaitu menunjukkan bahwa kepala

madrasah dalam mengatur suasana kerja sangat baik. Mengacu

dengan teori dalam hal mengatur suasana kerja sudah sesuai dengan

teori yang ada. Maka dengan ini penulis menyimpulkan bahwa

kepala madrasah sudah maksimal dalam melakukan pengaturan

suasana kerja.

3) Tersedianya fasilitas kerja

Fasilitas kerja adalah segala sesuatu yang digunakan, dipakai,

ditempati, dan dinikmati oleh guru, baik dalam hubungan langsung

97
Wawancara dengan kakak lilis karimatun nisa selaku siswi MAN 4 Jombang Tanggal 16 mei
2022 Pukul 13.00 WIB.
cx
dengan tugas maupun kelancaran pekerjaan sehingga dapat

meningkatkan produktivitas atau prestasi kerja.

a) Fasilitas kerja fisik

Fasilitas kerja secara fisik merupakan fasilitas yang nyata

dalam pembelajaran. Fasilitas kerja yang dimaksud ialah

suasana tempat yang dibuat oleh kinerja guru menjadi nyaman

dan dapat memberikan motivasi agar meningkatkan kinerja

guru. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti wawancara dengan

kepala madrasah, beliau mengatakan bahwa

bagaimana kepala madrasah memberikan fasilitas kerja

secara fisik dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4

Jombang?

“pemberian fasilitas secara fisik pada kenyamanan


guru, biasanya saya setiap bertemu dengan guru yang saya
tanyakan ialah bagaimana kerjanya, kekurangannya dan
perkembangannya. Terdapat komplain terkait suasana
kerja, saya langsung bertindak dengan mengkorrdinasi
pihak terkait.”98
Hal ini diperkuat oleh bapak Muhammad ali makfud

selaku guru di MAN 4 Jombang:

“dalam fasilitas kerja secara fisik yang berupa


kenyamanan pada tempat, setiap ada masalah saya
diberikan kemudahan pada kepala madrasah.”99

98
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
99
Wawancara dengan Bapak muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum MAN 4
Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul 10.00 WIB.
cxi
Dari hasil wawancara di atas, menunjukan kepala

madrasah di MAN 4 Jombang. Bahwasanya suasana kerja

secara fisik kepala madrasah memberikan kebebasan untuk

memberikan kenyamanan dalam bekerja. Maka kepala madrasah

disini memberikan itu guna meningkatkan kinerja guru pada

suasana kerja secara fisik.

b) Fasilitas kerja non-fisik

Fasilitas kerja non-fisik merupakan suasana berupa

tempat untuk bekerja. suasana yang nyaman dan dapat

memberikan keluasan guna kenyamanan dalam bekerja. seperti

yang dikatakan bapak kepala madrasah:

“Bagaimana kepala madrasah menciptakan suasana kerja

non-fisik dalam penyediaan fasilitas kerja di MAN 4 Jombang?”

“Penyediaan fasilitas non-fisik yang diberikan


berkat kerja sama semua jajaran Lembaga Pendidikan di
MAN 4 Jombang. Oleh karena itu diharapkan fasilitas di
MAN 4 Jombang digunakan oleh guru dengan harapan
dapat meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang”100
Berdasarkan wawancara tersebut, dibuktikan dengan

wawancara dengan bapak M. Suyanto selaku guru dan waka

sarana dan prasarana yakni

bagaimana kondisi fasilitas yang ada dalam meningkat

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

100
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
cxii
“kondisi alhamdulillah semua terpenuhi, baik dari
segi ukuran dan lahan sangat strategis. Untuk fasilitas
guru berupa ruang guru, perpustakaan dan lain-lain sudah
memadai. Semua berkat kepala madrasah dan tenaga
kependidikan dalam mencari relasi trhadap pembangunan
fasilitas ini”.
Berdasarkan wawancara di atas bahwa kepala madrasah

sudah memberikan motifasi kenyamanan yang disediakan oleh

tenaka kependidikan. Dengan begitu kinerja guru dapat

meningkat karena fasilitas sudah terpenuhi. Maka disini kepala

madrasah sudah melengkapi fasilitas madrasah baik fasilitas alat

olahraga, ruang guru, dan ruang lain-lainnya.

Berikut data sarana dan prasarana di MAN 4 Jombang

sebagaimana terlampir:

SARANA DAN PRASARANA


1 LAHAN
Kriteria Data Satuan
LUAS LAHAN 26000 m2
JUMLAH LANTAI BANGUNAN 3 Tingkat
JUMLAH ROMBEL 51 rombel
JUMLAH SISWA 1730 Orang
RASIO LAHAN THD SISWA 1/5,7 orang/m2
2 BANGUNAN
Kriteria Data Satuan
LUAS BANGUNAN 10000 m2
JUMLAH LANTAI BANGUNAN 3 Tingkat
JUMLAH ROMBEL 51 Rombel
RASIO LANTAI BANGUNAN THD 1/5,7 orang/m2
SISWA

Kriteria Data Satuan


Jumlah Daya 55000 Watt

cxiii
Table 4.1. Data fasilitas MAN 4 Jombang101

Dari hasil tersebut, maka kepala madrasah memberikan

lingkungan kerja yang kondusif. Guru di MAN 4 jombang sangat

senang dalam memberikan pembelajaran yang baik. Hal ini karena

kepala memberikan lelasan dalam kreatifitas pembelajaran, sehingga

siswa menjadi kreatif dalam belajar. Seperti yang dikatakan kakak lilis

karimatun nisa` selaku siswi di MAN 4 Jombang:

Bagaimana kepala madrasah memberikan lingkungan kerja yang

kondusif dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 jombang?

“Kepala madrasah memberikan lingkungan kerja yang kondusif


untuk guru-guru, saya dapat merasakan saat pembelajaran di kelas.
Guru memang memberikan pembelajaran yang sangat kreatif sehingga
saya nyaman dalam belajar”
Berdasarkan wawancara tersebut kepala madrasah mampu

memberikan lingkungan fisik terhadap guru yang mampu

mengembangkan kreatifitasnya. Sehingga dirasakan oleh salah satu

siswi di MAN 4 Jombang.

b. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan kinerja

guru

dorongan merupakan suatu tekanan dari dalam diri seseorang

dengan ransangan tertentu untuk melakukan tindakan untuk memenuhi

tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu kepala madrasah harus

mampu memberikan dorongan tersebut agar guru dapat memberikan


Dokumentasi observasi, Kerja sama antara guru, tenaga kependidikan dan kepala madrasah
101

MAN 4 Jombang tanggal 16 Mei 2022


cxiv
pembelajaran dengan baik. Dorongan tidak hanya menasihati

seseoraang tersebut, akan tetapi juga dapat memberikan contoh seperti

halnya disiplin dalam kegiatan.

Dorongan terhadap kinerja guru sebagaimana teori kinerja guru,

kepala madrasah harus mampu memberikan motivasi berupa dorongan

pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran serta

evaluasi pembelajaran dimadrasah. Sebagai berikut

1) Kepala madrasah memberikan dorongan pada perencanaan

pembelajaran

Didalam memberi dorongan terhadap guru kepala madrasah

MAN 4 Jombang berusaha memberikan masukan yang terbaik

untuk keefektifan kerjanya. Seperti mendengarkan setiap

permasalahan guru, hal ini diharapkan agar kepala marasah lebih

peduli terhadap setiap masalah yang dihadapi guru dalam

merencanakan pembelajaran, dengan memberi masukan atau ide-ide

serta solusi terhadap setiap masalah. hal tersebut bedasarkan

pernyataan kepala madrasah kepala sekolah saat wawancara sebagai

berikut

Apakah bapak sebagai kepala madrasah selalu memberikan solusi

terhadap setiap permasalahan guru misalnya dalam membuat RPP?

“ya pasti saya beri masukan atau solusi untuk membantu


setiap masalah yang dihadapinya untuk mencari jalan
keluarnya102.”
102
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
cxv
Pendapat tersebut diperkuat oleh bapak muhamad yusron selaku

guru MAN 4 Jombang.

Apakah kepala madrasah selalu mau mendengarkan setiap


masalah yang dihadapi guru dalam merencanakan pembelajaran
serta membantu memberikan solusinya?
“ya, ketika kita punya masalah kepala madrasah sangat
terbuka untuk mendengarkan setiap masalah kita, kepala
madrasah juga setelahnya berusaha membantu untuk memberi
solusi atau memberi saran untuk memecahkan masalahnya103”.

Gambar 4.4. pemberian dorongan dalam pembelajaran menyusun


RPP oleh kepala madrasah104
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa

memang kepala madrasah sepenuhnya sudah memberikan prilaku

yang baik karena kepala madrasah selalu memberikan konsultasi

bagi guru-guru dimadrasah akan permasalahan perencanaan dalam

pembelajaran.

16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.


103
Wawancara dengan Bapak muhammad yusron selaku guru MAN 4 Jombang Tanggal 16 mei
2022 Pukul 10.00 WIB.
104
Dokumentasi observasi, pemberian dorongan dalam pembelajaranmenyusun RPP oleh kepala
madrasah MAN 4 Jombang tanggal 16 Mei 2022
cxvi
2) Kepala madrasah memberikan dorongan pada pelaksanaan

pembelajaran

Dalam pelakanaan pembelajaran kepala madrasah MAN 4

Jombang memotivasi guru secara individual dan kelompok dengan

cara memperhatikan masing-masing guru kemudian memberikan

motivasi sesuai kebutuhan. Bila dirasa ada salah satu guru yang

mulai menurun kinerjanya. Maka kepala madrasah akan memanggil

guru tersebut dan kemudian mengajaknya berdiskusi, menanyakan

masalah dalam proses pembelajaran yang sedang timbul sehingga

guru dapat menceritakan keluh kesahnya kepada kepala madrasah

dan masalah tersebut diharap dapat diatasi dengan mencari solusi

bersama. hal tersebut bedasarkan pernyataan kepala madrasah

kepala sekolah saat wawancara sebagai berikut

Apakah sebagai kepala madrasah mendengarkan setiap masalah

yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran?

“Untuk mendengarkan setiap masalah ya secara umum


saya sebagai kepala madrasah harus tahu apa saja permasalahan
guru-guru disini melalui tenaga kependidikan misalnya
mengenai permasalahan dikelas, maka saya harus mendengarkan
permasalannya dan memberikan arahan serta dorongan yang
mampu menggerakkan dan mengembangkan kreatifitas guru
tersebut waktu ada acara maupun upacara setiap hari senin105.”
Pendapat tersebut diperkuat oleh bapak muhamad ali makfud

selaku waka kesiswaan dan guru MAN 4 Jombang.

105
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
cxvii
Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan terhadap

permasalahan pada pembelajaran guru di MAN 4 jombang?

“kepala madrasah memberikan dorongan dalam


permasalahan biasanya melalui individu dan kelompok. Akan
tetapi guru disini professional, kendala-kendala tersebut mampu
menghadapinya melalui tenaga kepedidikan. Seperti kurikulum
pembelajaran ya disaya jika ada kendala. Terhadap siswa tentu
pada waka kesiswaan, dan lain sebagainya. Lalu dorongan
tersebut ditambah lagi melalui nasihat kepala madrasah jikalau
upacara maupun kegiatan lainnya106.”

Gambar 4.5. pelaksanaan pembelajaran MAN 4


Jombang107

Kepala madrasah sebagai motivator adalah menggerakkan

personilnya agar dapat bekerja dengan sebaik mungkin sesuai

dengan tugasnya masing masing dalam hal ini kepala madrasah

memotivasi personilnya dengan menegakkan disiplin dan berbagai

usaha agar dapat bekerja dengan sebaik mungkin. Pelaksanaan

program kerja madrasah di MAN 4 Jombang sudah berjalan dengan

cukup baik, kepala madrasah dan tenaga kependidikan selalu aktif


106
Wawancara dengan Bapak muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum MAN 4
Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul 10.00-11.00 WIB.
107
Dokumentasi observasi, pemberian dorongan dalam pembelajaranmenyusun RPP oleh kepala
madrasah MAN 4 Jombang tanggal 16 Mei 2022
cxviii
membantu apabila ada guru yang mengalami kesulitan dalam

menjalankan tugasnya. Kepala madrasah memberikan pengarahan

atau contoh mengenai hal-hal yang dapat membantu kelancaran

kerja.

3) Kepala madrasah memberikan dorongan pada evaluasi

pembelajaran

Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai

program yang dilaksanakan untuk menentukan alternatif keputusan

yang akan dijalankan berikutnya. Untuk melakukan evaluasi dimana

madrasah dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan madrasah.

Evaluasi yang dilakukan kepala madrasah dengan melihat hasil

kerja dari pelaksanaan sampai dengan akhir program pembelajaran.

Seperti yang dikatakan kepala madrasah

“Dalam Upaya meningkatkan pemahaman guru tentang


dunia pendidikan dan dalam rangka melakukan evaluasi terhadap
kinerja guru dalam proses belajar mengajar. Saya sebagai kepala
madrasah selalu mengadakan rapat dan pertemuan dengan para
guru dan staf untuk membahas berbagai hal yang berkenaan
dengan proses belajar mengajar. Rapat biasanya diadakan pada
waktu awal masuk sekolah baik disemester pertama maupun
disemester kedua untuk membahas berbagai persiapan dalam
proses belajar khususnya dalam hal bimbingan dalam membuat
perangkat pembelajaran dan memberi informasi berkenaan
dengan dunia pendidikan yang di butuhkan oleh guru begitu juga
dilakukan pada akhir semester untuk melakukan evaluasi kinerja
guru dalam pelaksanaan pembelajran dan hal-hal lain yang
dianggap penting dan perlu dibahas108.”
108
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00-10.00 WIB.
cxix
Hal senada dikemukakan oleh bapak Muhammad ali makfud

selaku guru MAN 4 Jombang.

Bagaimana kepala madrasah memotivasi hasil penilaian kinerja

guru MAN 4 Jombang?

“kepala madrasah melakukan evaluasi biasanya dilakukan


dengan melihat hasil kerja KBM yang dilakukan oleh guru dan
dari sumber administrasi yang dibuat oleh guru seperti penilaian
hasil belajar siswa. Lalu mengukur hasil tersebut dan
mengembangkan melalui program pelatihan dan diklat. Akan
tetapi guru yang memang tidak melaksanakan dengan baik akan
diberikan kopensasi109.”

Gambar 4.6 Dorongan kepala madrasah kepada guru


melalui kegiatan110

Maka dari hasil wawancara tersebut, kepala madrasah melakukan

evaluasi dengan melihat sejauh mana guru sudah menyelesaikan,

kemudian dari proses belajar mengajar, dan waktu pembelajaran.

Wawancara dengan Bapak muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum MAN 4
109

Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul 10.00-11.00 WIB.


110
Dokumentasi observasi, Dorongan kepala madrasah kepada guru melalui kegiatan MAN 4
Jombang tanggal 16 Mei 2022
cxx
Dari hasil tersebut, maka kepala madrasah memberikan

dorongan. Guru di MAN 4 jombang sangat senang dalam memberikan

pembelajaran yang baik sebab dorongan yang diberikan kepala

madrasah dalam kinerja guru sangat membantu. sehingga siswa juga

mengembangkan pembelajaran dalam belajar. Seperti yang dikatakan

kakak lilis karimatun nisa` selaku siswi di MAN 4 Jombang:

Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 jombang?

“Kepala madrasah memberikan dorongan terhadap kinerja


guru ini adalah salah satu motivasi untuk belajar saya, saya dapat
mengembangkan pikiran saya melalui dorongan yang beliau
katakan sebab mereka selalu giat dalam memberikan
pembelajaran sehingga saya pun mengikutinya.”
Berdasarkan wawancara tersebut kepala madrasah mampu

memberikan dorongan terhadap guru yang mampu mengembangkan

fikiran siswa. Sehingga yang dirasakan oleh salah satu siswi di MAN 4

Jombang dapat membuat mencontoh usaha dalam pemberlajaran

tersebut.

c. Kepala madrasah memberikan penghargaan dalam meningkatkan

kinerja guru

memberikan penghargaan kepada guru atas dasar prestasi kerja

yang baik. Kepala madrasah memberikan sesuatu pada guru secara

perorangan atau kelompok yang mempunyai kinerja baik atau

melakukan suatu keunggulan dibidang tertentu. Penghargaan tersebut

biasanya berupa sertifikat dan kadang-kadang disertai dengan


cxxi
pemberian hadiah berupa uang. Contohnya seperti pada guru bidang

fisika yang telah dapat meningkatkan prestasi belajar siswanya dalam

mata pelajaran fisika dengan nilai yang melebihi standar kelulusan.

Dengan hal tersebut kepala madrasah memberikan penghargaan berupa

memberikan reward dan memberikan pembinaan partisipan sebagai

penghargaan atas dasar prestasi kerja yang baik. Berikut penghargaan

terkait peningkatan kinerja guru:

1) Memberikan reward

Memberikan reward kepada guru dapat memberikan motivasi

untuk memiliki perilaku dan sikap yang lebih positif dalam tugas

yang dapat meningkatkan produktifitas. Pemberian reward tersebut

selain untuk memotivasi guru dalam bekerja juga untuk

menghargai usaha yang telah dilakukan oleh guru dalam upaya

meningkatkan kinerjanya. Sehingga guru akan terus berlomba-

lomba untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara bersungguh-

sungguh dalam bekerja. Berdasarkan hasil wawancara dengan

kepala madrasah MAN 4 Jombang dalam pemberian penghargaan

pada yang memiliki kinerja baik maupun berprestasi sebagai

berikut:

Bagaimana kepala madrasah memberikan reward dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

” Dalam memberikan penghargaan kepada guru atas dasar


prestasi sejauh ini prestasinya kita lihat dulu kalo misalnya
prestasinya guru tervavorit biasanya kita apresiasi untuk
cxxii
merealisasikannya paling sifatnya dengan memberikan bonus
paling ya kecil-kecilnya tapi yang jelasnya supaya mereka
semangat. Mungkin dari fasilitas kerja dia kita fasilitasi,
Kemudian mengumumkan secara resmi prestasi guru tersebut
kepada seluruh warga madrasah dalam kegiatan upacara hari
senin. Jadi prinsip saya seperti ini, semua guru diberikan
penghargaan tersebut selain untuk memotivasi guru dalam bekerja
juga untuk menghargai usaha yang telah dilakukan oleh mereka
dalam upaya meningkatkan kinerjanya. Sehingga mereka akan
terus berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerjanya dengan
cara bersungguh-sungguh dalam bekerja.111”
Hasil wawancara tersebut lebih diperkuat oleh bapak mukammad

ali Mahfud selaku waka kurikulum dan guru fisika di MAN 4

jombang yang menyatakan:

Bagaimana bapak/ibu guru diberikan reward oleh kepala

madrasah dalam meningkatkan kinerja guru?

“Penghargaan merupakan bentuk apresiasi yang diberikan


terhadap hasil kerja dari seseorang. Seorang tenaga kependidikan
dan guru yang telah melaksanakan pekerjaannya perlu diberikan
penghargaan dari kepala madrasah. Melalui reward ini guru
dirangsang untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Kepala
madrasah dalam memberikan penghargaan kepada guru yang
berprestasi sejauh ini adalah dengan memberikan sertifikat, pujian
dan ucapan selamat. Untuk tenaga kependidikan yang diberikan
tugas menyelesaikan data-data madrasah yang membutuhkan
waktu dan pemikiran yang tidak sedikit kepala madrasah
memberikan apresiasi berupa uang dari kepala madrasah112.”

111
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00-10.00 WIB.
112
Wawancara dengan Bapak muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum MAN 4
Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul 10.00-11.00 WIB.
cxxiii
`
Gambar 4.7. Pemberian penghargaan terhadap guru yang
berprestasi oleh kepala madrasah pada kegiatan magang113

Bila melihat wawancara diatas sesuai hasil penelitian, peran

kepala madrasah sebagai motivator dalam hal penghargaan dapat

dilihat dari kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru

atas dasar prestasi yang baik hal tersebut dapat berupa sertifikat dan

kadang-kadang hadiah berupa uang. Jadi peran kepala sekolah

sebagai motivator dalam hal pemberian penghargaan sangat

mempengaruhi produktivitas kerja tenaga kependidikan dan

penghargaan yang diberikan harus sesuai dengan prestasi kerja

yang telah dicapai.

2) Memberikan pembinaan partisipan

113
Dokumentasi observasi, Pemberian penghargaan terhadap guru yang berprestasi oleh kepala
madrasah MAN 4 Jombang tanggal 16 Mei 2022
cxxiv
Memberikan pembinaan pertisipan merupakan hal lanjut untuk

memberikan suatu penghargaan atas jasa prestasi guru tersebut.

Oleh karena itu, pembinaan pertisipan mampu memberikan

kelanjutan melalui pelatihan yang diberikan agar meningkatkan

kinerja guru. Seperti yang dikatakan bapak kepala madrasah

sebagai berikut:

Bagaimana bapak kepala madrasah memberikan pembinaan

partisipan dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

“memberikan pembinaan partisipan biasanya saya


mengarahkan tenaga kependidikan untuk memberikan pelatihan
kepada guru, pelatihan tersebut berupa KKG, PPG dan lain
sebagainya. Dengan ini, guru mampu mengembangkan prestasi
yang diraih tersebut.”
Wawancara dengan kepala madrasah ini diperkuat oleh bapak

Muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum di MAN 4

Jombang

Apakah kepala madrasah memberikan pembinaan partisipan

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

“iya, biasanya jika ada pelatihan di kabupaten jombang


saya konsultasi kepada kepala madrasah untuk memberikan
peluang guru yang berprestasi. Ya tergantung pelatihan nya,
sesuai dengan kemampuan guru di masing-masing bidang.
Termasuk saya pada bidang fisika”114

Wawancara dengan Bapak muhammad ali makfud selaku guru dan waka kurikulum MAN 4
114

Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul 10.00-11.00 WIB.


cxxv
Gambar 4.8. pelatihan lesson study di MAN 4
Jombang dalam meningkatkan kemampuan
guru115

Berdasarkan wawancara di atas, kepala marasah di MAN 4

Jombang memberikan persetujuan pembinaan partisipan ini.

Dengan memilihkan guru-guru sesuai dengan pelatihan tersebut.

Maka pembinaan partisipan ini dilaksanakan agar dapat

memberikan guru yang berprestasi untuk mengembangkan

pembelajaran yang di capai.

Dari hasil tersebut, maka kepala madrasah memberikan

penghargaan. Guru juga sangat mengembangkan dan memberikan

pembelajaran yang baik. Sebab penghargaan yang diberikan kepala

madrasah dalam kinerja guru itu di dukung oleh siswa-siswi di MAN 4

jombang. Sehingga siswa juga mengapresiasi dan mendukung guru agar

115
Dokumentasi observasi, Pemberian penghargaan terhadap guru yang berprestasi oleh kepala
madrasah MAN 4 Jombang tanggal 16 Mei 2022
cxxvi
terdorong mengembangkan amanah. Seperti yang dikatakan kakak lilis

karimatun nisa` selaku siswi di MAN 4 Jombang:

Bagaimana kepala madrasah memberikan penghargaan dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 jombang?

“Kepala madrasah memberikan penghargaan terhadap


kinerja guru ini adalah salah satu event yang ditunggu-tunggu,
sebab dalam moment ini guru di pilih sebagai guru tervavorit.
Oleh karena itu, saya mengapreasiasi guru yang tervavorit guna
mempererat kekeluargaan yang ada pada Lembaga ini”
Berdasarkan wawancara tersebut kepala madrasah memberikan

penghargaan terhadap guru yang mampu mengembangkan fikiran siswa

ini setiap satahun sekali. Sehingga yang dirasakan oleh salah satu siswi

di MAN 4 Jombang dapat mengembangkan guru yang tervavorit

tersebut menjadi contoh seni tauladan bagi kinerja guru.

d. Kepala madrasah menyediakan media atau sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru

Didalam memenuhi sumber belajar kepala madrasah telah

berusaha memenuhinya sesuai dengan kebutuhan. Maka kepala

madrasah mampu menyediakan media dan sumber belajar untuk

meningkatkan kinerja guru.

1. Sumber belajar

Sumber belajar merupakan suatu alat bantu berupa faktor inernal.

Kepala madrasah memberikan deskripsi pekerjaan, hubungan

vertical kebawah, pengawasan dan evaluasi. hal tersebut bedasarkan

pernyataan kepala madrasah saat wawancara sebagai berikut:


cxxvii
Apakah sebagai kepala madrasah selalu menyediakan sumber

belajar sesuai kebutuhan para guru dalam menjalankan tugasnya?

“ya saya selalu berusaha dalam memenuhi kebutuhan


mengajar para guru. Guru juga sangat menghargai dengan adanya
keterbatasan tersebut sehingga mereka bisa memanfaatkan
sumber belajar yang ada sehingga proses belajar mengajarpun
bisa berjalan dengan baik. Adapun motivasi yang saya berikan
dalam sumber belajar pada kinerja guru yakni
a) Deskripsi pekerjaan yakni memberikan tugas para tenaga
pendidik dan kependidikan untuk mengarahkan program
tahunan menjadi lebih baik sesuai dengan visi dan misi
madrasah.
b) Hubungan vertical kebawah merupakan tugas semua
Lembaga dalam melakukan apapun sesuai dengan prosedur
yang sesuai dengan struktur Lembaga.
c) pemetaan program dan kegiatan yang efisien
d) pengawasan dalam pelaksanaan program tenaga kependidikan
dan guru
e) evaluasi hasil yang akan diperbaiki yang menjdikan landasan
untuk membuat rencana116”

Gambar 4.9. ruang perpustakaan salah satu sumber


pembelajaran bagi guru maupun siswa117

116
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00-10.00 WIB.
117
Dokumentasi observasi, ruang perpustakaan salah satu sumber pembelajaran bagi guru maupun
siswa MAN 4 Jombang tanggal 16 Mei 2022
cxxviii
Hasil wawancara dengan kepala madrasah ini diperkuat oleh

bapak Muhammad yusron selaku guru MAN 4 Jombang yaitu

sebagai berikut

Apakah kepala madrasah telah berusaha dalam menyediakan

sumber belajar di MAN 4 Jombang?

“ya, kepala madrasah sejauh ini selalu berusaha


melakukannya, tetapi itu bisa kami atasi dengan memanfaatkan
sumber belajar yang ada. Akan tetapi di MAN 4 Jombang ini
sudah lengkap dan yang paling dominan terhadap pembelajaran
yakni kepala madrasah memberikan motivasi berupa deskripsi
pekerjaan, hubungan vertical kebawah, pengawasan dan evaluasi
118

Berdasarkan wawancara di atar, kepala madrasah memberikan

sumber belajar melalui deskripsi pembelajaran, hubungan fertikal

kebawah, pemngawasah dan evaluasi. Sumber belajar tersebut, guru

diberikan deskripsi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. Lalu

deskripsi tersebut mampu memberikan arahan pada hubungan agar

pengawasan dalam memberikan pembelajaran tersebut berjalan

dengan baik dan mlakukan evaluasi.

2. Media belajar

Media belajar merupakan alat bantu belajar guru agar suasana

pembelajaran menjadi nyaman. Penyediaan media belajar

merupakan suatu ruang yang dapat membantu guru agar guru dapat

melaksanakan tugas dengan baik. Seperti yang diakatan bapak

kepala madrasah:

118
Wawancara dengan Bapak muhammad yusron selaku guru MAN 4 Jombang Tanggal 16 mei
2022 Pukul 10.00-11.00 WIB.
cxxix
Bagaimana kepala madrasah dalam menyediakan media belajar

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

“saya menyediakan media belajar sesuai dengan tugas


guru, maksudnya dalam bidang guru fisika. Saya harus
menyediakan media belajar seperti perpustakaan, kelas yang
memadai dan bangunan-bangunan yang tertata sesuai urutan”119
Hal ini diperkuat oleh bapak Muhammad ali makfud selaku guru

di MAN 4 Jombang:

Apakah bapak kepala madrasah menyediakan media

pembelajaran di MAN 4 Jombang?

“beliau memberikan media pembelajaran melalui tenaga

kependidikan, akan tetapi beliau tetap mengarahkan media belajar

sesuai dengan standart madrasah pada umumnya.”

Gambar 4.10. ruang kelas salah satu sumber


pembelajaran bagi siswa120

Dengan kelengkapan media pembelajaran, bapak muhammad ali

makfud memberikan data luas tentang bangunan di MAN 4 Jombang

119
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang Tanggal
16 mei 2022 Pukul 09.00-10.00 WIB.
120
Dokumentasi observasi, ruang kelas salah satu sumber pembelajaran bagi siswa MAN 4
Jombang tanggal 16 Mei 2022
cxxx
sebagai berikut:

RUANG KELAS

Kondisi
Kriteria Satuan Baik Rusak Rusak Jumlah
Ringan Berat
Jumlah total ruang kelas kelas 45 5 1 51
Kapasitas Maksimum orang - - - 40
Rata-rata luas ruang kelas m2 8x9 - - 72
Ratio Luas ruang kelas orang/m2 34/72 - - 72
Rata-rata lebar ruang m2 72 - - 72
kelas
Perabot
1730
Jumlah kursi siswa buah 1500 200 30
Jumlah meja siswa buah 800 60 5 865
Jumlah kursi guru buah 51 - - 51
Jumlah meja guru buah 51 - - 51
Jumlah Lemari di kelas buah 48 3 - 51
Jumlah Papan Pajang buah 51 - - 51
Jumlah Papan Tulis buah 102 - - 102
Jumlah Tempat sampah buah 51 - - 51
Jumlah Tempat cuci buah 51 - - 51
tangan
Jumlah Jam Dinding buah 51 - - 51
Jumlah Stop Kontak buah 51 - - 51
Listrik

PERPUSTAKAAN
Kondisi
Kriteria Satuan Rusak Rusak Jumlah
Baik Ringan Berat
Luas bangunan m2 144 - - 144
perpustakaan
BUKU
Buku teks pelajaran eksemplar 21334 10004 - 31338
Buku referensi Judul 169 - - 169

Sumber belajar lain Judul 150 21 40 211


PERABOT

cxxxi
Rak Buku Set 6 3 - 9
Rak Majalah Buah 1 - - -
Rak Surat Kabar Buah 1 - - -
Meja baca Buah 4 - - 4
Kursi baca Buah 8 - - 8
Kursi kerja Buah 3 - - 3
Meja kerja/sirkulasi Buah 1 - - 1
Lemari Katalog Buah 1 - - 1
Lemari Buah 1 - - 1
Papan pengumuman Buah - - - -

Meja multimedia Buah 1 - - 1


MEDIA
PEMBELAJARAN
Peralatan multimedia Buah 2 - - 2
PERLENGKAPAN
LAINNYA
Buku inventaris Buah 1 - - 1
Tempat sampah Buah 3 - - 3
Kotak kontak Buah - - - -
Jam dinding Buah 1 - - 1
Buku panduan pendidik eksemplar 45 - - 455
Buku pengayaan Judul 50 - - 50
LABORATORIUM IPA
Kondisi
Kriteria Satuan Jumlah
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
Luas bangunan m2 - - - 72 m2
Laboratorium
IPA
PERABOT
Lemari buah 10 2 - 12
cxxxii
PERALATAN
PENDIDIKAN
Model kerangka manusia Buah - - - 1
Model tubuh manusia Buah - - - 2
Globe Buah - - - 4
Model tata surya Buah - - - 2
Kaca pembesar Buah - - - 40
Cermin datar buah - - - 5

Cermin cekung buah - - - 10


Cermin cembung buah - - - 10
Lensa datar buah - - -3
Lensa cekung buah - - -4
Lensa cembung buah - - -3
Magnet batang buah - - -3
Poster IPA Set - - -2

RUANG PIMPINAN

Kondisi
Kriteria Satuan Jumlah
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
BANGUNAN
Luas Bangunan m2 - - - 72 m2
Lebar minimum M - - - 8m
PERABOT
Kursi pimpinan buah - - - 5

Meja pimpinan buah - - - 5


Kursi dan meja tamu Set - - - 2

cxxxiii
Lemari buah - - - 6
Papan statistik buah - - - 2
PERLENGKAPAN
LAINNYA
Simbol kenegaraan Set - - - 2
Tempat sampah buah - - - 3

Mesin ketik/komputer Set - - - 3


Filing kabinet buah - - - 126
Brankas buah - - - 1
Jam dinding Buah - - - 2

RUANG GURU
Kondisi
Kriteria Satuan Jumlah
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
BANGUNAN
Luas bangunan m2 - - - 144 m2
Ratio Luas / Guru org/m2 - - - 1,2 m
PERABOT
Kursi kerja Buah - - - 126
Meja kerja Buah - - - 126
Lemari Buah - - - 126

Papan statistik Buah - - - 1


Papan pengumuman Buah - - - 1

PERLENGKAPAN
LAINNYA
Tempat sampah Buah - - - 2
Tempat cuci tangan Buah - - - 3
Jam dinding Buah - - - 1

cxxxiv
Penanda waktu / bel / lonceng Buah - - - 1
Telepon Buah - - - -

TEMPAT BERIBADAH
Kondisi
Kriteria Satuan Jumlah
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
BANGUNAN 200 m2
luas minimum m2 - - - -
PERABOT
Lemari / Rak Buah - - - 1
PERLENGKAPAN
LAINNYA
Perlengkapan ibadah Set - - - 10
Jam dinding Buah - - - 1

RUANG UKS

Kondisi
Kriteria Satuan Jumlah
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
BANGUNAN
Luas m2 - - - 24 m
PERABOT
Tempat tidur Set - - - 6
Lemari buah - - - 2
Meja buah - - - 2
Kursi buah - - - 4
PERLENGKAPAN
LAINNYA

cxxxv
Buku catatan kesehatan buah - - - 1730
peserta
Didik
Peralatan P3K Set - - - 3
Tandu Set - - - 3

Selimut buah - - - 6
Tensimeter buah - - - 3
Termometer badan buah - - - 2
Timbangan badan buah - - - 2

Pengukur tinggi badan buah - - - 2


Tempat sampah buah - - - 2
Tempat cuci tangan buah - - - 2
Jam dinding buah - - - 2
Telepon buah - - - -
JAMBAN
Kondisi
Kriteria Satuan Jumlah
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
BANGUNAN
Jumlah Jamban Siswa Laki- unit - - - 10
laki
Jumlah Jamban Siswa Unit - - - 15
Perempuan
Jumlah jamban guru Unit - - - 2

Rasio jumlah laki-laki siswa/ - - - 69/1


terhadap jamban jamban
Rasio jumlah perempuan siswa/
- - - 69/1
terhadap jamban jamban
jumlah jamban seluruhnya unit - - - 31

m2/jam
luas rata - rata jamban ban - - - 2m2
PERLENGKAPAN
LAINNYA

cxxxvi
Kloset buah - - - 25
Tempat air buah - - - 25

Gayung buah - - - 25
Gantungan pakaian buah - - - 25
Tempat sampah buah - - - 25

GUDANG

Kondisi
Kriteria Satuan Jumlah
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
BANGUNAN

Luas m2 - - - 84 m2
PERLENGKAPAN
LAINNYA
Lemari Buah - - - 2
Rak Buah - - - 4
RUANG SIRKULASI
Kondisi
Kriteria Satuan Jumlah
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
BANGUNAN
Luas m2 - - - -
Lebar M - - - -
Tinggi M - - - -

TEMPAT BERMAIN / SIRKULASI

Kondisi
Kriteria Satuan Jumla
h
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
LAHAN
cxxxvii
Luas lahan m2 - - - 400
m2
Pengeras suara Buah - - - 21
Tape recorder Buah - - - -

Tabel 4.2. data ruang dalam menyediakan media belajar di MAN 4 Jombang121
Dengan demikian data yang memperkuat bahwa kepala madrasah

beserta tenaga pendidik telah menyediakan media pembelajaran. Oleh

karena itu, kinerja guru mampu memberikan pembelajaran terhadap

siswa-siswi dengan sebaik-baiknya. Maka kepla madrasah MAN 4

Jombang pada penyediaan sumber dan media belajar mengharapkan

meningkatnya motivasi pembelajaran pada kinerja guru.

Dari hasil tersebut, maka kepala madrasah memberikan sumber

belajar bagi guru dapat mengembangkan pembelajaran oleh siswa-siswi

MAN 4 Jombang. Guru juga sangat nyaman dalam memberikan

wawasan untuk siswa-siswi. Seperti yang dikatakan kakak lilis

karimatun nisa` selaku siswi di MAN 4 Jombang:

Bagaimana kepala madrasah menyediakan sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 jombang?

“Kepala madrasah menyediakan sumber belajar terhadap


kinerja guru ini merupakan bentuk salah satu kewajiban kepala
madrasah. Sebab sumber belajar dapat memberikan nafsu saya
dalam pembelajaran. Karena sumber belajar ini membentuk dan
memngembangkan fikiran saya mulai dari kelas, ruang ekstra dan
lain-lain”122

Dokumentasi observasi, ruang kelas salah satu sumber pembelajaran bagi siswa MAN 4
121

Jombang tanggal 16 Mei 2022


122
Wawancara dengan lilis karimatun nisa selaku siswa MAN 4 Jombang Tanggal 16 mei 2022 Pukul
12.00-12.00 WIB.
cxxxviii
Berdasarkan wawancara tersebut kepala madrasah menyediakan

sumber belajar sudah baik. Sebab kinerja guru dalam memberikan

pembelajaran perlu ruang yang luas dan kelas yang baik. Dan MAN 4

Jombang ini memiliki lahan dan kelas yang luas.

B. Temuan penelitian
Temuan penelitian ini mengemukakan data yang telah diperoleh dari

hasil penelitian mengenai “Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja

Guru Di MAN 4 Jombang”, berdasarkan paparan data yang diuraikan diatas,

maka peneliti dapat menarik secuil benang sebagai temuan penelitian sebagai

berikut:

1. Kepala Madrasah Mengatur lingkungan Kerja yang Kondusif Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 4 Jombang.

lingkungan
kerja

hubungan
dengan rekan tersedianya
suasana kerja fasilitas
kerja kerja

fisik dan meningkatkan fisik dan


non-fisik kinerja guru non-fisik

Gambar 4.11, Temuan penelitian tentang Kepala Madrasah Mengatur


lingkungan Kerja yang Kondusif Dalam Meningkatkan Kinerja Guru
Di MAN 4 Jombang

cxxxix
Dalam membangun semangat kerja di Madrasah pihak MAN 4 Jombang

beranggapan bahwa motivasi merupakan salah satu aspek penting yang perlu

diperhatikan. Karena dalam bekerja jika tidak ada sebuah motivasi dari

dalam diri maupun dari luar seseorang itu akan mengakibatkan seseorang

malas dalam melakukan hal apa pun sehingga pekerjaannya pun akan

mengalami ketidakpuasan. Untuk mewujudkan semangat tersebut maka

kepala madrasah harus memiliki peran sebagai motivator yang sangat tinggi,

sehingga bisa membuat para tenaga pendidik dan kependidikan merasakan

kenyamanan, kesenangan, ketenangan serta hubungan yang harmonis

terhadap pemimpinnya. Oleh karena itu bahwa ada 3 hal yang harus di

perhatikan dalam mengatur lingkungan kerja sebagai berikut:

a. Suasana kerja

Pada temuan yang didapatkan oleh peneliti mengenai pengaturan

suasana kerja dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang

bahwa suasana kerja tersebut diantaranya mencangkup keharmonisan

pada guru yang dapat memberikan semangat kerja yang tinggi dalam

proses belajar mengajar itu sangat terlihat pada saat penelitian melihat

suasana kerja yang sangat menyenangkan dapat menambah nilai positif

pada kinerja guru. Hal tersebut tidak terlepas pada usaha kepala

madrasah dalam memenuhi kebutuhan atau memahami kondisi para

tenaga kerjanya.

1) Suasana kerja secara fisik

cxl
Suasana kerja secara fisik yang dilakukan kepala madrasah

merupakan menyediakan suasana kerja yang berupa kenyamanan

dalam melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan

dengan adanya suasana kerja yang nyaman guru mampu memberikan

pembelajaran yang baik.

2) Suasana kerja secara non-fisik

Suasana kerja secara non-fisik merupakan suatu cara kepala

madrasah dalam memberikan ruang bangun dalam menciptakan

suasana kerja yang kondusif. Maka guru diharapkan mampu

mengembangkan kinerja yang baik.

b. Hubungan dengan rekan kerja

Kepala madrasah juga menumbuhkan sifat keterbukaan terhadap

guru yaitu dengan bersikap ramah tamah terhadap guru, salam dan sapa

terhadap guru tanpa pandang pangkat. Dengan demikian diharapkan guru

tidak merasa takut karena menganggap kepala madrasah sebagai atasan

dengan bawahan, akan tetapi guru dapat menganggap kepala madrasah

sebagai orang yang mempunyai tujuan yang sama yang kemudian dapat

bersatu untuk mencapai tujuan bersama tersebut.

c. Tersedianya fasilitas kerja

kepala madrasah melakukan koordinasi dengan guru agar

informasi yang diterima dapat tersampaikan kepada bawahannya guna

cxli
tercapainya kinerja yang optimal. Tidak lepas dari kerja sama dalam

berkomunikasi kepala madrasah juga melakukan pengawasan dan

pengendalian. Pengawasan dan pengendalian dilakukan dalam uapaya

meningkatkan kinerja guru. Pengawasan dan pengendalian tersebut

merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan dimadrasah terarah pada

tujuan yang telah ditetapkan. Kepala madrasah melakukan pengawasan

secara langsung dan tidak langsung. Pengawasan secara langsung yaitu

dengan melihat secara langsung kegiatan guru dalam melaksanakan tugas

di tempat kerja. Selain itu pengawasan juga dilakukan dengan melihat

jadwal dan daftar hadir para guru.

1) Suasana kerja secara fisik

Suasana kerja secara fisik yang dilakukan kepala madrasah

merupakan menyediakan suasana kerja yang berupa kenyamanan

dalam melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan

dengan adanya suasana kerja yang nyaman guru mampu memberikan

pembelajaran yang baik.

2) Suasana kerja secara non-fisik

Suasana kerja secara non-fisik merupakan suatu cara kepala

madrasah dalam memberikan ruang bangun dalam menciptakan

suasana kerja yang kondusif. Maka guru diharapkan mampu

mengembangkan kinerja yang baik.


cxlii
2. Kepala Madrasah Memberikan Dorongan Dalam Meningkatkan

Kinerja Guru Di MAN 4 Jombang

perencanaan pelaksanaan
pembelajaran pembelajaran
Dorongan kepala
madrasah
Meningkatkan
kinerja guru

evaluasi
pembelajaran

Gambar 4.12, Temuan penelitian tentang Kepala Madrasah


Memberikan Dorongan Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 4
Jombang

keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengaruhi oleh

berbaga

factor, baik factor yang datang dari dalam maupun yang datang

dari lingkungan. dari berbagai factor tersebut, motivasi merupakan suatu

factor yang cukup dominan dan dapat menggerakan factor-faktor lain

kearah efektifitas kerja. Oleh karena itu motivasi terhadap kinerja guru

baik pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran sangat

dibutuhkan dorongan. Pemberian dorongan tidak hanya berupa

menasehati, akan tetapi bisa dengan memberikan ide-ide cemerlang

terhadap kinerja guru.

cxliii
Di MAN 4 Jombang, kepala madrasah memberikan dorongan

terhadap kinerja guru, sebagai berikut

a. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam perencanaan

pembelajaran

Didalam memberi dorongan terhadap guru kepala madrasah

MAN 4 Jombang berusaha memberikan masukan yang terbaik untuk

keefektifan kerjanya. Seperti mendengarkan setiap permasalahan guru,

hal ini diharapkan agar kepala marasah lebih peduli terhadap setiap

masalah yang dihadapi guru dalam merencanakan pembelajaran, dengan

memberi masukan atau ide-ide serta solusi terhadap setiap masalah.

Kepala madrasah memang sepenuhnya sudah memberikan prilaku yang

baik karena kepala madrasah selalu memberikan konsultasi bagi guru-

guru dimadrasah akan permasalahan perencanaan dalam pembelajaran.

b. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam pelaksanaan

pembelajaran

Dalam pelakanaan pembelajaran kepala madrasah MAN 4

Jombang memotivasi guru secara individual dan kelompok dengan cara

memperhatikan masing-masing guru kemudian memberikan motivasi

sesuai kebutuhan. Bila dirasa ada salah satu guru yang mulai menurun

kinerjanya. Maka kepala madrasah akan memanggil guru tersebut dan

kemudian mengajaknya berdiskusi, menanyakan masalah dalam proses

cxliv
pembelajaran yang sedang timbul sehingga guru dapat menceritakan

keluh kesahnya kepada kepala madrasah dan masalah tersebut diharap

dapat diatasi dengan mencari solusi bersama. Pelaksanaan program kerja

madrasah di MAN 4 Jombang sudah berjalan dengan cukup baik, kepala

madrasah dan tenaga kependidikan selalu aktif membantu apabila ada

guru yang mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Kepala

madrasah memberikan pengarahan atau contoh mengenai hal-hal yang

dapat membantu kelancaran kerja.

c. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran

Kepala madrasah MAN 4 Jombang melakukan evaluasi dengan

melihat sejauh mana guru sudah menyelesaikan, kemudian dari proses

belajar mengajar, dan waktu pembelajaran Dalam Upaya meningkatkan

pemahaman guru tentang dunia pendidikan dan dalam rangka melakukan

evaluasi terhadap kinerja guru dalam proses belajar mengajar. Saya

sebagai kepala madrasah selalu mengadakan rapat dan pertemuan dengan

para guru dan staf untuk membahas berbagai hal yang berkenaan dengan

proses belajar mengajar. Rapat biasanya diadakan pada waktu awal

masuk sekolah baik disemester pertama maupun disemester kedua untuk

membahas berbagai persiapan dalam proses belajar khususnya dalam hal

bimbingan dalam membuat perangkat pembelajaran dan memberi

informasi berkenaan dengan dunia pendidikan yang di butuhkan oleh

cxlv
guru begitu juga dilakukan pada akhir semester untuk melakukan

evaluasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajran dan hal-hal lain

yang dianggap penting dan perlu dibahas.

cxlvi
3. Kepala madrasah memberikan apresiasi atau penghargaan dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang.

reward
penghargaan
pembinaan meningkartkan
partisipan kinerja guru

Gambar 4.13, Temuan penelitian tentang Kepala madrasah dalam


memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap kinerja guru di
MAN 4 Jombang.
Perhatian kepala madrasah terhadap prestasi kerja para guru sangatlah

penting dikarenakan seseorang pasti memiliki keunggulan diantara orang

disekitarnya termasuk dalam hal bekerja. Mereka pun pasti ingin dihargai

oleh pemimpinnya dan diakui kelebihannya tersebut dan seorang kepala

madrasah pun harus tau sikap tersebut.

a. reward

Kepala madrasah di MAN 4 Jombang sudah berusaha dengan

maksimal dalam hal tersebut diantaranya dengan memberikan pujian

kepada guru yang sudah dengan baik melakukan pekerjaannya terkadang

kepala madrasah pun memberikan sertifikat ataupun piala dalam hal


cxlvii
perlombaan yang berkaitan dengan kebersihan yang diadakan

dimadrasah dan dikutsertakan para guru yang ada di madrasah tersebut.

Hal tersebut juga sudah diakui oleh para guru di MAN 4 Jombang.

Dengan hal tersebut dapat memberikan semangat kerja yang tinggi

terhadap kinerja guru di MAN 4 Jombang.

b. Pembinaan partisipan

Media belajar merupakan alat bantu belajar guru agar suasana

pembelajaran menjadi nyaman. Penyediaan media belajar merupakan

suatu ruang yang dapat membantu guru agar guru dapat melaksanakan

tugas dengan baik.

4. Peran kepala madrasah dalam menyediakan sumber atau media belajar

terhadap kinerja guru di MAN 4 Jombang.

Gambar 4.14, Temuan penelitian tentang Peran kepala madrasah


dalam menyediakan sumber atau media belajar terhadap kinerja guru
di MAN 4 Jombang.
cxlviii
Proses belajar mengajar yang efektif salah satunya dengan tersedianya

sumber dan media belajar yang memenuhi ataupun sesuai dengan standar.

Peran kepala madrasah di MAN 4 Jombang dalam hal penyediaan sumber

dan media belajar tersebut dengan sumber belajar dan media belajar

membuat para guru semangat untuk mengajar. Mereka berusaha memberikan

penjelasan kepada peserta didiknya dengan memanfaatkan yang ada

sehingga proses belajar mengajar pun bisa berlangsung dengan baik. peran

kepala madrasah pun sangat mendukung dengan mengatasi kesulitan atau

pun permasalahan yang dihadapi oleh para tenaga pendidik dan

kependidikan dengan memberikan solusi ataupun pengarahan yang baik

kepada guru sehingga dapat menyelesaikan masalahnya dengan jalan keluar

yang baik.

cxlix
BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan temuan penelitian di MAN 4 Jombang maka peneliti

menemukan teori yang diterapkan dalam lembaga dan merupakan seperangkat

konsep yang didefinisikan dan dalil yang saling berkaitan sehingga dapat

menghadirkan sebuah pandangan sistematis dalam kaitannya dengan fenomena

dengan cara menentukan hubungan dari masing-masing variabel yang bertujuan

menjelaskan fenomena alamiyah.123

Peran kepala madrasah sebagai motivator dalam meningkatkan kinerja

guru sangat memerlukan sebuah teori, dalam hal ini teori E Mulyasa dianggap

sangat berpengaruh pada lembaga madrasah dalam upaya meningkatkan kinerja

guru madrasah. Berdasarkan teori ini mengartikan bahwa sebagai kepala

madrasah tugas dan peran yang lebih penting adalah bagaimana kepala madrasah

mampu mengamalkan dan menjadikan hal tersebut dalam bentuk tindakan nyata

di madrasah. Kepala madrasah memiliki peran dan tanggung jawab penuh dalam

madrasah, termasuk menciptakan motivasi terhadap keharmonian umat

madrasah. Oleh karena itu, menurut E. Mulyasa kepala madrasah sedikitnya

harus mampu berfungsi sebagai educator, manajer, administrator, supervisor,

leader, innovator, motivator (EMASLIM)124 Peneliti memperkuat teori E

Mulyasa ini dengan beberapa tokoh dalam pengembangannya, seperti: Abraham


123
John W Creswell, Research design: Qualitative and Quantitative Approach, (London: Sage,
1993), Hal. 120
124
E Mulyasa kepala seklah yang professional…... hlm. 98
cl
maslov, Sulistryorini, Prim Masrokan Mutohar, dan Imron. Selain itu peneliti

mengarahkan pada tujuan lembaga madrasah yaitu visi dan misi dengan tujuan

menemukan temuan yang relevan. Kemudian peneliti merujuk pada sistem

pendidikan nasional yang sesuai dengan judul peneliti yaitu “ Peran Kepala

Madrasah Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 4

Jombang”.

Pada bagian ini setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-

temuan, maka selanjutnya yaitu mengkaji hakikat dari temuan penelitian

tersebut. Masing-masing temuan akan dibahas, dengan mengacu pada teori dan

pendapat para ahli, diantaranya sebagai berikut:

A. Kepala Madrasah Mengatur Lingkungan Kerja yang Kondusif Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 4 Jombang

Lingkungan kerja dalam suatu madrasah perlu diperhatikan, hal ini

disebabkan karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap

para guru. Lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan kinerja guru

dan sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat

menurunkan kinerja guru. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila

manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan

nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka

waktu yang lama. Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga

pendidik dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya

rancangan sistem kerja yang efisien.

cli
Sesuai dengan Gambar 4.10. yaitu temuan penelitian tentang kepala

madrasah mengatur lingkungan kerja yang kondusif dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang bahwa mengatur lingkungan kerja yang

kondusif terbagi menjadi tiga yaitu, suasana kerja, hubungan dengan rekan

kerja dan tersedianya fasilitas kerja yang pada akhirnya keseluruhannya akan

berorientasi pada peningkatan kinerja guru di MAN 4 Jombang. Dari gambar

diatas berikut pembahasannya:

1. Suasana kerja

Menurut Nitisemito dalam bukunya yang berjudul Manajemen Personal

menjelaskan bahwa Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar

karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. 125


Suasana kerja ini akan meliputi

tempat kerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan,

ketenangan termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada

ditempat tersebut. dalam suasana kerja yang kondusif pada guru yakni

kenyamanan dalam memberikan kreativitas dan inovasi terhadap siswa

sesuai dengan kebutuhannya

2. Hubungan dengan rekan kerja

Menurut Nitisemito dalam bukunya yang berjudul Manajemen

Personal menjelaskan bahwa hubungan dengan rekan kerja yaitu

hubungan dengan rekan kerja harmonis dan tanpa ada saling intrik

125
Alex S. Nitisemito, Manajemen Personal, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992) hlm. 158-159
clii
diantara sesama rekan sekerja126. Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi adalah

adanya hubungan yang harmonis diantara rekan kerja. Hubungan yang

harmonis dan kekeluargaan merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan.

3. Fasilitas kerja

Menurut Nitisemito dalam bukunya yang berjudul Manajemen

Personal menjelaskan bahwa peralatan yang digunakan untuk

mendukung kelancaran kerja lengkap/mutakhir127. Tersedianya fasilitas

kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu

penunjang proses dalam bekerja

Berdasarkan paparan diatas dan juga temuan di lapangan, kepala

madrasah mengatur lingkungan kerja yang kondusif dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang bahwa di madrasah tersebut dalam hal

lingkungan kerja yang kondusif terfokus pada tiga aspek:

1. Suasana kerja

Berdasarkan temuan penelitian yang peneliti lakukan di MAN 4

Jombang dapat diketahui bahwa kepala madrasah selalu berusaha

memberikan keharmonisan dalam mengatur suasana kerja dimana kepala

madrasah memberikan keluasan untuk kreatifitas dalam pembelajaran.

Maka dengan ini penulis menyimpulkan bahwa kepala madrasah telah

126
Ibid hal 158-159
127
Ibid hal 158-159
cliii
memberikan kenyamanan dan keharmonisan dalam mengatur suasana

kerja di MAN 4 Jombang.

2. Hubungan dengan rekan kerja

Berdasarkan temuan penelitian yang peneliti lakukan di MAN 4

Jombang dapat diketahui bahwa kepala madrasah selalu berusaha

memberikan rasa kekeluargaan dalam mengatur suasana kerja dimana

banyak aspek yang dijadikan penilaian unuk mencapai visi dan misi yang

baik, sikap maupun penambahan nasehat, dan selalu memberikan tugas

untuk memberikan pengendalian terhadap guru serta umpan balik bagi

madrasah. Maka dengan ini penulis menyimpulkan bahwa kepala

madrasah selalu berusaha memberikan rasa kekeluargaan dengan cara

memberi kebebasan berfikir sesuai kemampuan guru.

3. Fasilitas kerja

Berdasarkan temuan penelitian yang peneliti lakukan di MAN 4

Jombang dapat diketahui bahwa kepala madrasah sudah memberikan

motifasi kenyamanan yang disediakan oleh tenaka kependidikan. Dengan

begitu kinerja gur dapat meningkat karena fasilitas sudah terpenuhi.

Maka disini kepala madrasah sudah melengkapi fasilitas madrasah baik

fasilitas alat olahraga, ruang guru, dan ruang lain-lainnya.

B. Kepala Madrasah Memberikan Dorongan Dalam Meningkatkan

Kinerja Guru Di MAN 4 Jombang

cliv
Motivasi adalah dorongan, yang dimaksud dengan dorongan ialah

keadaan internal seseorang yang menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi

menarik. Artinya suatu perkara yang belum terpuaskan menciptakan

“ketegangan” yang pada gilirannya menimbulkan dorongan tertentu pada diri

seseorang. Oleh karena itu butuh suatu dorongan dalam suatu hal yang ingin

direncanakan, dilaksanakan maupun di nilai atau evaluasi. Maka dorongan

dapat memberikan semangat untuk mengembangkan tugas untuk tujuan

tertentu.

Sesuai dengan Gambar 4.11. yaitu temuan penelitian tentang kepala

madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan kinerja guru di MAN

4 Jombang bahwa memberikan dorongan dalam meningkatkan kinerja guru

ada tiga hal, dorongan pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

Menurut prim masrokan mutohar dalam bukunya manajemen mutu

sekolah: strategi peningkatan mutu dan daya saing Lembaga Pendidikan

islam bahwa Guru merupakan orang yang berada “di garis depan” atau

bahkan sebagai ujung tombak pada proses Pendidikan di madrasah, hal

tersebut disebabkan guru berada diposisi sebagai perancang, pelaksana dan

pengevaluasi pembelajaran sehingga tidak berlebihan apabila dikatakan guru

merupakan salah seorang yang bertanggung jawab dalam menyukseskan

pembelajaran di madrasah.128 Berikut penjabaran kepala madrasah

memberikan dorongan terhadap kinerja guru

128
Op. Cip Prim Masrokan Mutohar, …2014 Cet. II, hlm 60
clv
1. Perencanaan pembelajaran

Kepala madrasah memberikan dorongan terhadap perencanaan

pembelajaran bisa berupa memberikan ide-ie terhadap guru dalam

pelaksanaannya. Pengaruhnya dorongan terhadap perencanaan

pembelajaran mampu membangkitkan kinerja guru agar sesuai dengan

visi dan visi madrasah. Menurut utsman paradigma proses perencanaan

harus dikembangkan dari tujuan, perumusan alternative, perkiraan hasil

yang dicapai dari pelaksanaan itu129. Maka dalam perencanaan, kepala

madrasah mampu mengembangkan pikiran ide-ide seorang guru agar

tercapai tujuan pembelajaran tersebut.

2. Pelaksanaan pembelajaran

Kepala madrasah juga harus mampu mengetahui motivasi yang

ada pada guru guna melaksanakan pembelajaraan. Untuk

membangkitkan motivasi peaksanaan pembelajaran, kepala madrasah

dapat memberikan berbagai pengalaman agar guru bisa melaksanakan

pembelajaran terhadap siswa dengan baik.

3. Evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan mengukur sejauhmana tujuan

dan kemampuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Jadi kepala

129
A.H. Kahar utsman dan Nadhirin, Buku Daros Perencanaan Pendidikan, (Kudus: Dipa Pers
2008) hal. 19
clvi
madrasah penting dalam memberikan dorongan pada evaluasi

pembelajaran. Evaluasi pembelajaran berguna untuk mengukur dan

menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai atau hingga

mana terdapat kemajuan kinerja guru. Seperti yang dikatakan oemar,

kepala sekolah pertama membantu guru untuk menentukan apakah

tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dalam artian tingkah laku. Kedua,

mengumpulkan informasi dan yang ketiga memberi waktu untuk

merancang tes.

Berdasarkan paparan diatas dan juga temuan di lapangan, kepala

madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan kinerja guru di MAN

4 Jombang bahwa di madrasah tersebut dalam hal memberikan dorongan

terhadap kinerja guru terfokus pada tiga, yakni

1. Perencanaan pembelajaran

Berdasarkan temuan penelitian yang peneliti lakukan di MAN 4

Jombang dapat diketahui bahwa memang kepala madrasah sepenuhnya

sudah memberikan prilaku yang baik karena kepala madrasah selalu

memberikan konsultasi bagi guru-guru dimadrasah akan permasalahan

perencanaan dalam pembelajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran

Berdasarkan temuan penelitian yang peneliti lakukan di MAN 4

Jombang dapat diketahui bahwa kepala madrasah sebagai motivator

adalah menggerakkan personilnya agar dapat bekerja dengan sebaik

clvii
mungkin sesuai dengan tugasnya masing masing dalam hal ini kepala

madrasah memotivasi personilnya dengan menegakkan disiplin dan

berbagai usaha agar dapat bekerja dengan sebaik mungkin. Pelaksanaan

program kerja madrasah di MAN 4 Jombang sudah berjalan dengan

cukup baik, kepala madrasah dan tenaga kependidikan selalu aktif

membantu apabila ada guru yang mengalami kesulitan dalam

menjalankan tugasnya. Kepala madrasah memberikan pengarahan atau

contoh mengenai hal-hal yang dapat membantu kelancaran kerja.

3. Evaluasi pembelajaran

Berdasarkan temuan penelitian yang peneliti lakukan di MAN 4

Jombang dapat diketahui bahwa mengacu dengan teori yang ada dalam

kinerja guru, hal memberikan dorongan sudah sesuai dengan

kenyamanan guru. Maka dengan ini penulis menyimpulkan bahwa

kepala madrasah selalu menjadi tempat untuk berkonsultasi tentu ini

akan membuat para guru lebih merasa terdorong dan terbantu untuk

setiap permasalahan yang ada.

C. Kepala Madrasah Memberikan Penghargaan Dalam Meningkatkan

Kinerja Guru Di MAN 4 Jombang

Penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme

tenaga kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif.

Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif.

clviii
Pelaksanaan penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga

kependidikan secara terbuka, sehingga mereka memiliki peluang untuk

meraihnya. Kepala sekolah harus berusaha menggunakan penghargaan ini

secara tepat, efektif dan efisien untuk menghindari dampak negatif yang bisa

ditimbulkannya.

Menurut Silvia dalam jurnal yang berjudul “Analisis Dampak Pemberian

Reward dan Punishment Bagi Siswa SDN Kaliwiru Semarang” bahwa

penghargaan atau reward merupakan alat untuk meningkatkan motivasi. 130

Dalam penerapannya kepala madrasah mampu menerapkanya untuk

menigkatkan motivasi kinerja guru.

Berdasarkan temuan penelitian yang peneliti lakukan di MAN 4

Jombang dapat diketahui bahwa peran kepala madrasah sebagai motivator

dalam hal penghargaan dapat dilihat dari kepala madrasah memberikan

penghargaan kepada guru atas dasar prestasi yang baik hal tersebut dapat

berupa sertifikat dan kadang-kadang hadiah berupa uang. Jadi peran kepala

sekolah sebagai motivator dalam hal pemberian penghargaan sangat

mempengaruhi produktivitas kerja tenaga kependidikan dan penghargaan

yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja yang telah dicapai.

D. Kepala Madrasah menyediakan sumber atau Media belajar Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 4 Jombang

130
Silvia Anggraini dkk. Analisis Dampak Pemberian Reward And Punishment Bagi Siswa SDN
Kaliwiru Semarang, (Jurnal Mimbar PGSD Undiksha Vol. 7 No. 3 2019) hlm. 222
clix
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang efektif, kepala

madrasah harus menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan

madrasah. Dengan sumber belajar yang memadai tentunya kegiatan belajar

mengajar akan terlaksana dengan baik. Dengan demikian diharapkan kepala

madrasah mampu menjadi motivator yang baik dan mampu meningkatkan

kemauan guru dalam menjalankan serta menyelesaikan tugas.

Menurut Euis Karwati dalam buku nya E. Mulyasa yang berjudul

“Menjadi Kepala Sekolah Profesional”. Peran kepala madrasah dalam

meningkatkan kinerja guru yaitu:

a. Menerapkan manajemen yang terbuka

b. Penerapan deskripsi pekerjaan dengan tugas dan fungsi yang jelas

c. Menerapkan hubungan vertikal kebawah

d. Pemetaan program dan kegiatan peningkatan motivasi kerja

e. Pengawasan yang berkelanjutan dan menyeluruh

f. Evaluasi. Berbagai kegiatan tersebut diharapakan dapat meningkatkan

motivasi, yang selanjutnya akan memberi dampak positif terhadap

upaya meningkatkan kinerja guru pada penyediaan sumber dalam

pembelajaran. Dengan demikian, kepala sekolah memiliki peran yang

strategis dalam meningkatkan motivasi.131

Berdasarkan temuan penelitian yang peneliti lakukan di MAN 4

Jombang dapat diketahui bahwa kepala madrasah telah berusaha memenuhi

131
Mulyasa H. E, Kepala sekolah yang professional ……h. 122
clx
kebutuhan para guru. Mengacu dengan teori dalam hal menyediakan sumber

dan media belajar, kepala madrasah mampu Menerapkan manajemen yang

terbuka, Penerapan deskripsi pekerjaan dengan tugas dan fungsi yang jelas,

Menerapkan hubungan vertikal kebawah, Pemetaan program dan kegiatan

peningkatan motivasi kerja, Pengawasan yang berkelanjutan dan menyeluruh

dan Evaluasi. Maka dengan ini penulis menyimpulkan bahwa kepala

madrasah sudah berusaha dalam penyediaan sumber atau media belajar.

Dari orientasi tersebut, maka dapat dismpulkan bahwa seluruh peran

kepala madrasah sebagai motivator adalah berorientasi pada menigkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang. Berikut gambaran sistematika peran kepala

madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang:

Gambar 5.1. Temuan Akhir Penelitian tentang peran kepala madrasah


dalam menigkatkan kinerja guru
clxi
Dalam usaha kepala madrasah memotivasi kinerja guru perlu adanya

analisis SWOT, analisis SWOT penting digunakan dalam mengidentifikasi

situasi dan kondisi internal atau eksternal lembaga pendidikan sehingga dapat

membuat rencana strategik dalam meningkatkan kinerja guru pendidikan tinggi

dengan baik. leader dan tim pada lembaga pendidikan tersebut harus mmpu

mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan yang ada dlam

lembaga pendidikan. Mengetahui kekuatan dan kelemhan yang pasti ada di

lembaga pendidikan akan membantu top leader dalam kebijakan strategis yang

berorientasi pada pencapaian tujuan, visi, dan misi lembaga pendidikan.

Pencapaian tujuan ini penting yang akan dijabarkan pada rencana operasional

perguruan tinggi dalam keseluruhan proses pendidikan dan pembelajaran yang

diselenggarakan di lembaga pendidikan.132

Temuan akhir yang dari penelitian sesuai dengan Gambar 5.1

bahwasanya hasil dari seluruh rangkaian dan proses dalam peran kepala

madrasah sebagai motivator pada madrasah berorientasi untuk menungkatkan

kinerja. Hal tersebut sangat penting untuk dipelajari dan di maksimalkan terkait

dengan motivator di madrasah untuk dapat meningkatkan kinerja guru agar lebih

baik dari madrasah lainnya, dan output yang dihasilkan madrasah dapat

maksimal sesuai dengan visi dari madrasah tersebut. Dalam hal ini MAN 4

Jombang dalam upaya untuk berorientasi pada visi mdrasah, maka kepala

132
Prim Masrokan Mutohar dan Masduki, Manajemen Strategik Pendidikan ..., Hal. 104
clxii
madrasah harus memaksimalkan seluruh rangkaian motivator dalam usaha untuk

kinerja guru.

clxiii
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan hasil temuan penelitian di MAN 4 Jombang dapat

ditarik kesimpulan terkait “Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dalam

meningkatkan kinerja Guru di MAN 4 Jombang” yaitu:

A. Kepala Madrasah Mengatur lingkungan Kerja yang Kondusif Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 4 Jombang

Mengatur lingkungan kerja yang kondusif merupakan upaya kepala

madrasah dalam memotivasi kinerja guru. Agar guru bisa berkreatifitas dan

inovatof dalam melakukan pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai kepala

madrasah harus mengkondisikan lingkungan kerja yang kondusif

a. Suasana kerja

MAN 4 Jombang memiliki suasana kerja yang baik, hal ini

karena kepala madrasah MAN 4 Jombang selalu berusaha memberikan

keharmonisan dalam mengatur suasana kerja dimana kepala madrasah

memberikan keluasan untuk kreatifitas dalam pembelajaran. Maka

dengan ini penulis menyimpulkan bahwa kepala madrasah telah

memberikan kenyamanan dan keharmonisan dalam mengatur suasana

kerja di MAN 4 Jombang.

1) Suasana kerja secara fisik

Suasana kerja secara fisik yang dilakukan kepala madrasah

merupakan menyediakan suasana kerja yang berupa kenyamanan


clxiv
dalam melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan

dengan adanya suasana kerja yang nyaman guru mampu memberikan

pembelajaran yang baik.

2) Suasana kerja secara non-fisik

Suasana kerja secara non-fisik merupakan suatu cara kepala

madrasah dalam memberikan ruang bangun dalam menciptakan

suasana kerja yang kondusif. Maka guru diharapkan mampu

mengembangkan kinerja yang baik.

b. Hubungan antar rekan kerja

kepala madrasah MAN 4 Jombang selalu berusaha memberikan

rasa kekeluargaan dalam mengatur suasana kerja dimana banyak aspek

yang dijadikan penilaian unuk mencapai visi dan misi yang baik, sikap

maupun penambahan nasehat, dan selalu memberikan tugas untuk

memberikan pengendalian terhadap guru serta umpan balik bagi

madrasah. Maka dengan ini penulis menyimpulkan bahwa kepala

madrasah MAN 4 Jombang selalu berusaha memberikan rasa

kekeluargaan dengan cara memberi kebebasan berfikir sesuai

kemampuan guru.

c. Tersedia fasilitas

kepala madrasah MAN 4 Jombang sudah memberikan motifasi

kenyamanan yang disediakan oleh tenaka kependidikan. Dengan begitu

kinerja gur dapat meningkat karena fasilitas sudah terpenuhi. Maka disini

clxv
kepala madrasah MAN 4 Jombang sudah melengkapi fasilitas madrasah

baik fasilitas alat olahraga, ruang guru, dan ruang lain-lainnya.

1) Fasilitas kerja secara fisik

Fasilitas kerja secara fisik yang dilakukan kepala madrasah

merupakan menyediakan suasana kerja yang berupa kenyamanan

dalam melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan

dengan adanya fasilitas kerja yang nyaman guru mampu memberikan

pembelajaran yang baik.

2) Fasilitas kerja secara non-fisik

Suasana kerja secara non-fisik merupakan suatu cara kepala

madrasah dalam memberikan ruang bangun dalam menciptakan

fasilitas kerja yang kondusif. Maka guru diharapkan mampu

mengembangkan kinerja yang baik.

B. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan kinerja guru

Di MAN 4 Jombang

Dengan adanya dorongan ialah keadaan internal seseorang yang

menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi menarik. Artinya suatu perkara

yang belum terpuaskan menciptakan “ketegangan” yang pada gilirannya

menimbulkan dorongan tertentu pada diri seseorang. Oleh karena itu butuh

suatu dorongan dalam suatu hal yang ingin direncanakan, dilaksanakan

maupun di nilai atau evaluasi. Maka dorongan dapat memberikan semangat

untuk mengembangkan tugas untuk tujuan tertentu.

clxvi
a. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam perencanaan

pembelajaran

Didalam memberi dorongan terhadap guru kepala madrasah

MAN 4 Jombang berusaha memberikan masukan yang terbaik untuk

keefektifan kerjanya.

b. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam pelaksanaan

pembelajaran

Dalam pelakanaan pembelajaran kepala madrasah MAN 4

Jombang memotivasi guru secara individual dan kelompok dengan cara

memperhatikan masing-masing guru kemudian memberikan motivasi

sesuai kebutuhan.

c. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran

Kepala madrasah MAN 4 Jombang melakukan evaluasi dengan

melihat sejauh mana guru sudah menyelesaikan, kemudian dari proses

belajar mengajar, dan waktu pembelajaran Dalam Upaya meningkatkan

pemahaman guru tentang dunia pendidikan dan dalam rangka melakukan

evaluasi terhadap kinerja guru dalam proses belajar mengajar.

C. Kepala madrasah memberikan penghargaan dalam meningkatkan kinerja

guru Di MAN 4 Jombang

Peran kepala madrasah sebagai motivator dalam hal penghargaan dapat

dilihat dari kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru atas

clxvii
dasar prestasi yang baik hal tersebut dapat berupa sertifikat dan kadang-

kadang hadiah berupa uang. Jadi peran kepala sekolah sebagai motivator

dalam hal pemberian penghargaan sangat mempengaruhi produktivitas kerja

tenaga kependidikan dan penghargaan yang diberikan sesuai dengan prestasi

kerja yang telah dicapai.

1. Perencanaan pembelajaran

Kepala madrasah memberikan dorongan terhadap perencanaan

pembelajaran bisa berupa memberikan ide-ie terhadap guru dalam

pelaksanaannya. Pengaruhnya dorongan terhadap perencanaan

pembelajaran mampu membangkitkan kinerja guru agar sesuai dengan

visi dan visi madrasah. Menurut utsman paradigma proses perencanaan

harus dikembangkan dari tujuan, perumusan alternative, perkiraan hasil

yang dicapai dari pelaksanaan itu133. Maka dalam perencanaan, kepala

madrasah mampu mengembangkan pikiran ide-ide seorang guru agar

tercapai tujuan pembelajaran tersebut.

2. Pelaksanaan pembelajaran

Kepala madrasah juga harus mampu mengetahui motivasi yang

ada pada guru guna melaksanakan pembelajaraan. Untuk

membangkitkan motivasi peaksanaan pembelajaran, kepala madrasah

dapat memberikan berbagai pengalaman agar guru bisa melaksanakan

pembelajaran terhadap siswa dengan baik.

133
A.H. Kahar utsman dan Nadhirin, Buku Daros Perencanaan Pendidikan, (Kudus: Dipa Pers
2008) hal. 19
clxviii
3. Evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan mengukur sejauhmana tujuan dan

kemampuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Jadi kepala madrasah

penting dalam memberikan dorongan pada evaluasi pembelajaran. Evaluasi

pembelajaran berguna untuk mengukur dan menilai seberapa jauh tujuan

pembelajaran telah tercapai atau hingga mana terdapat kemajuan kinerja

guru. Seperti yang dikatakan oemar, kepala sekolah pertama membantu

guru untuk menentukan apakah tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dalam

artian tingkah laku. Kedua, mengumpulkan informasi dan yang ketiga

memberi waktu untuk merancang tes.

D. Kepala madrasah menyediakan sumber belajar dalam meningkatkan kinerja

guru Di MAN 4 Jombang

Kepala madrasah telah berusaha memenuhi kebutuhan para guru.

Mengacu dengan teori dalam hal menyediakan sumber dan media belajar,

kepala madrasah mampu Menerapkan manajemen yang terbuka, Penerapan

deskripsi pekerjaan dengan tugas dan fungsi yang jelas, Menerapkan

hubungan vertikal kebawah, Pemetaan program dan kegiatan peningkatan

motivasi kerja, Pengawasan yang berkelanjutan dan menyeluruh dan

Evaluasi. Maka dengan ini penulis menyimpulkan bahwa kepala madrasah

sudah berusaha dalam penyediaan sumber atau media belajar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

peneliti mengajukan beberapa saran dari peran kepala madrasah di MAN 4


clxix
Jombang, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi lembaga Pendidikan

Peran kepala madrasah dilakukan dengan semaksimal mungkin baik

dari segi motivasi pada lingkungan kerja, dorongan, penghargaan maupun

sumber belajar. Selain itu, dalam peran kepala madrasah meningkatkan

kinerja guru harus dipertahankan dan di tambah.

a. Bagi Kepala Madrasah

Kepala Madrasah lebih berperan aktif dalam pengawasan proses

lingkungan kerja, dorongan, penghargaan maupun sumber belajar di MAN 4

Jombang. Selain itu, juga menjaga motivasi MAN 4 Jombang sehingga tetap

terus mampu meningkatkan dengan kinerja guru.

b. Bagi guru

Dalam menjaga motivasi MAN 4 Jombang, kekompakan guru harus tetap

terjaga dan terus di maksimalkan. Bagaimana guru harus bisa memberikan

kreatifitas kebiasaan lama menuju pembentukan kebiasaan baru yang lebih

baik.

c. Bagi peserta didik

Patuh dan ta’at terhadap semua tata tertib yang ada di madrasah, dan

ikut serta mengingatkan peserta didik lainnya dalam hal kedisiplinan. Selain

itu peserta didik harus dapat mengetahui potensi pada dirinya, sehingga
clxx
pembinaan yang dilakukan oleh madrasah terhadap peserta didik dapat

diserap secara maksimal oleh peserta didik.

clxxi
DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2011, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja
Grafind Persada.
Ahmadi, Rulam, 2005, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, Malang: Universitas
Negeri Malang.
Aini, Nurul. Dkk 2018, Montase dan Pembelajaran, (Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia
Al-` Aliyy, 2014, Al-qur`an dan terjemahannya, Bandung: Diponegoro.
Alben, Ambarita, 2015, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ali, Sayuti, 2 00 2 Metodologi Penelitian Agama Pendekatan Teori dan Praktek,
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ambarita, Alben, 2012, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Amien, Muhammad dkk, 2020 Smart Plus SMA/MA SOSHUM: Inti Materi Bank Soal
Full Pembahasan, Tim Presiden Edukasi, Solo: Genta Smart Publisher.
Anggraini, Silvia dkk. 2019 Analisis Dampak Pemberian Reward And Punishment Bagi
Siswa SDN Kaliwiru Semarang, Jurnal Mimbar PGSD Undiksha Vol. 7 No. 3.
Anwar, Chairul, 2014 Hakikat Manusia dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis,
Yogyakarta: SUKA-Press
Anwar, Moch. Idochi. 2004 Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya
Pendidikan, Bandung: Alfabeta. Cet. II.
Arikunto, Suharsimi 1990 Organisai dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, Jakarta: CV. Rajawali.
Arikunto, Suharsimi 2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta.
Bangun, Wilson, 2012 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: Erlangga.
Basuki dan Susilowati 2010, Dampak Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Semangat Kerja, Jurnal JRBI, Vol. 1, No. 1.
Bungin, Burhan, 2005 Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Creswell, John W, 1993, Research design: Qualitative and Quantitative Approach,
(London: Sage.
Danim, Sudarwan, 2002 Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi,
Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian
Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Denim, Sudarwan, 2002 Inovasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.
Dimyati, Johni, 2013, Metode Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Anak Usia
Dini, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Dokumentasi observasi, suasana madrasah Aliyah negeri 4 jombang tanggal 16 Mei
2022
Dzaky, A. 2016. Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator Pada MA Muhammadiyah 1
clxxii
Banjarmasin. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.26
Hayati, Suhendra dan Hayati, 2006 Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta :
Lembaga Penelian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press.
Herman, Sofyandi, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yokyakarta: Graha Ilmu.
Idrus, Muhammad, 2009, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta: Erlangga.
Iswati, Muslich Anshori dan Sri, 2009 Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitaif,
Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR.
Komariah, Dja’am Satori dan Aan, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta.
Kunandar, 2007 Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT Raya
Grafindo Persada
M., Sardiman A., 2010, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Mamik, 2015Metodologi Penelitian Kualitatif, Sidoarjo, Zifatama Publisher.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung:
Rosda Karya.
Moleong, Lexy J. 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mujtahid, 2011 Pengembangan Profesi Guru Malang: UIN Maliki Press
Mukhtar, 2015, Trategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Smp
Negeri Di Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar, jurnal magister
administrasi Pendidikan Volume 3, No. 3, Agustus.
Mukhtazar, 2020 Prosdur Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: Absolute Media
Mulyasa, E., 2007, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. (Bandung: Remaja
Rosdakarya. Cet. II
Mulyasa, Enco, 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Kosep, Strategi, Dan Implementasi
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. H.E. 2007 Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Munir, Abdullah, 2010 Menjadi Kepala Sekolah Efektif, Jogjakarta: Ar-Ruzz cet 3.
Mutohar, Prim Masrokan, 2014 manajemen mutu sekolah: strategi peningkatan mutu
dan daya saing Lembaga Pendidikan islam, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Cet. II.
Nitisemito, Alex S., 1992, Manajemen Personal, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007. Tentang Kepala Sekolah
Prastowo, Andi, 2012, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian, Yokyakarta: Ar-Ruzz Media.
Pujileksono, Sugeng, 2015, Metodologi Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Malang,
Kelompok Instrans Publishing.
Riyanto, Yatim, 2001, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: SUC.
Rukajat, Ajat, 2012 Penelitian Tindakan Kelas (classroom Action research), Sleman:
Deepublish.
S Denim, 2011 Inovasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia.
Setiawan, Albi Anggito dan Johan, 2018, Metode Penelitian Kualitatif, Sukabumi: CV
clxxiii
Jejak.
Sukesi, Keppi, 2015, Gender dan Kemiskinan di Indonesia, Malang: UB Press.
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2013, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sulistyorini, 2009 Manajemen Pendidikan Islam, Yogyakarta: Teras, Cet 1. Ambarita
Alben, 2015, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sunyoto, Danang, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Buku.
Supardi, 2014 Kinerja Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tanzeh, Ahmad, 2011, Metodologi Penelitian Praktis, Yogyakarta: Teras.
Tanzeh, Ahmad, 2009, Pengantar Metodologi Penelitian, Yogyakarta.
Tyler, Eric S. Taylor and John H., 2003, The Effect of Evaluation on Teacher
Performance, Journal American Economic Review.
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Uno, Hamzah B., 2009 Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Husaini .2010, Manajemen : Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta :
Bumi Aksara.
Utsman, A.H. Kahar dan Nadhirin, 2008, Buku Daros Perencanaan Pendidikan, Kudus:
Dipa Pers.
UU RI Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Wahjosumidjo, 2010 Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Wawancara dengan Bapak Mukhamad Ali Makfud S. pd., M.S.I selaku waka kurikulum
madrasah Aliyah negeri 4 Jombang Tanggal 21 oktober 2021 Pukul 09.00 WIB.
Wawancara dengan Bapak Syamsul Ma’arif selaku Kepala Madrasah MAN 4 Jombang
Tanggal 16 mei 2022 Pukul 09.00 WIB.
Wijaya, Umarti dan Hengki, 2020 Analisis Data Kualitatif Teori Konsep Dalam
Penelitian Pendidikan, Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

clxxiv
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1

PROFIL MADRASAH

NAMA MADRASAH : MAN 4 JOMBANG

ALAMAT MADRASAH : DENANYAR

KOTA/KABUPATEN : JOMBANG

SEJARAH BERDIRINYA MAN 4 JOMBANG

Pada awal didirikannya pondok pesantren ini, hanya dibangun Pondok untuk santri

putra karena pada saat itu dianggap tidak lazim jika santri putri mondok di pesantren.

Namun dengan seizin K.H. Hasyim Asy’ari, beliau pun mendirikan Pondok Pesantren

Putri Denanyar pada tahun 1921. Tiga tahun setelahnya dibangunMadrasah Ibtidaiyah

(SD) Mamba’ul Huda yang kemudian diganti menjadi Mamba’ul Ma’arif dan secara

bersamaan Pondok Pesatren Denanyar menjadi Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif.

clxxv
Setelah itu, dua tahun kemudian dibangun Madrasah Tsanawiyah Putra dan pada

1928 dibangunlah Madrasah Tsanawiyah Putri. Kemudian tahun 1962 dibangun

Madrasah Aliyah Putra Putri yang sesuai SK menteri agama RI No.24 tahun 1969

menjadi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang sebelumnya berstatus swasta

menjadi negeri, yakni MTsN dan MAN.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang merupakan suatu lembaga

pendidikan negeri tingkat SLTA di bawah naungan Departemen Agama yang berciri

khas islam, sebagai bekal kehidupan bermasyarakat dan bekal melanjutkan pendidikan

ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi disamping mata pelajaran umum, Madrasah

Aliyah Negeri Denanyar banyak memberikan materi pelajaran agama yang diharapkan

dapat berguna sebagai bekal kehidupan bermasyarakat maupun melanjutkan ke

pendidikan yang lebih tinggi.

Semula Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang adalah madrasah swasta yang

berciri khas pondok pesantren yang didirikan pada tahun 1923 dengan nama Madrasah

Mahadi’ul Huda oleh Hadrotus Syaikh Kh. Bishri Syamsuri. Beliau adalah seorang

ulama besar yang berkaliber nasional dan juga salah seorang pendiri organisasi

keagamaan Nahdlatul Ulama (NU). Kemudian pada tahun 1969 berdasarkan SK

Menteri Agama No.24/1969 Madrasah tersebut dinegerikan menjadi Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) Denanyar Jombang, yang sampai sekarang keberadaannya masih

terbilang eksis dan sudah banyak meluluskan alumi yang menjadi birokrasi, politisi,

akademisi, tokoh masyarakat, dan pimpinan pondok pesantren yang tersebar di seluruh

plosok nusantara.

clxxvi
VISI DAN MISI MAN 4 JOMBANG
VISI

Islam, Nasionalis, Cerdas, Kreatif, Mandiri dan Berbudaya lingkungan sehat

MISI

1. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan selalu berorientasi pada

peningkatan keimanan, ketaqwaan, keagamaan, kecerdasan, dan keterampilan

serta pembelajaran guru dan siswa.

2. Meningkatkan wawasan kebangsaan melalui kegiatan penanaman sikap cinta

terhadap produk dalam negeri, cinta tanah air, dan pelestarian budaya bangsa.

3. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif melalui peningkatan rasa

senang dan rasa memiliki bagi para guru dan siswa terhadap MAN Denanyar.

4. Meningkatkan pembinaan bahasa arab, inggris, kitab kuning dan keterampilan

secara aktif dan periodik.

5. Meningkatkan kualitas lembaga dan penataan sarana dan prasarana yang

bersih, rapi, indah, dan nyaman.

6. Menciptakan budaya bersih berorientasi lingkungan sehat bagi semua warga

madrasah.

clxxvii
Lampiran 2

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Sejarah berdirinya MAN 4 Jombang

2. Letak geografis MAN 4 Jombang

3. Visi dan misi MAN 4 Jombang

4. Sarana dan prasarana MAN 4 Jombang

5. Suasana kerja di MAN 4 Jombang

6. Lingkungan kerja di MAN 4 Jombang

7. Penghargaan MAN 4 Jombang

8. Sumber atau media belajar di MAN 4 Jombang

9. Dokumentasi Wawancara

clxxviii
Lampiran 3

PEDOMAN OBSERVASI

1. Pengamatan lingkungan Madrasah di MAN 4 Jombang

2. Pengamatan kondisi belajar di MAN 4 Jombang

3. Pengamatan Suasana kerja di MAN 4 Jombang

4. Pengamatan Penghargaan MAN 4 Jombang

5. Pengamatan Sumber atau media belajar di MAN 4 Jombang

clxxix
Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA

PERAN KEPALA MADRASAH SEBAGAI MOTIVATOR DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MAN 4 JOMBANG

A. DAFTAR PERTANYAAN KEPALA MADRASAH MAN 4 JOMBANG

Nama : H. Syamsul Ma`arif S.Pd., M.Pd.I.

Jabatan : kepala madrasah MAN 4 Jombang

1. Kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang

a. Lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja

3) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

berdasarkan suasana kerja fisik yang kondusif dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

4) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja non-fisik yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

b. Hubungan dengan rekan kerja

Bagaimana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja lingkungan

kerja berdasarkan hubungan rekan kerja dalam meningkatkan kinerja

guru di MAN 4 Jombang

clxxx
c. Tersedianya fasilitas kerja

1) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja fisik yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

2) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja non-fisik yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

2. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan kinerja guru di

MAN 4 Jombang

a. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada perencanaan

pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

b. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada pelaksanaan

pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

c. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada evaluasi atau

penilaian pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4

Jombang?

3. Kepala madrasah memberikan penghargaan dalam meningkatkan kinerja

guru di MAN 4 Jombang

a. Bagaimana Kepala madrasah memberikan reward dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

b. Bagaimana kepala madrasah memberikan pembinaan partisipasi dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

clxxxi
4. Kepala madrasah menyediakan media atau sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang

a. Media belajar

1) Bagaimana kepala madrasah menyediakan media belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

b. Sumber belajar

Bagaimana kepala madrasah menyediakan sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

B. DAFTAR PERTANYAAN GURU MAN 4 JOMBANG

Nama : 1. Muhammad ali makfud S. Pd.

2. Muhammad yusron S. Pd.

Jabatan : Guru MAN 4 Jombang

1. Kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang

a. Lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja

Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja yang

kondusif dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

b. Hubungan dengan rekan kerja

Bagaimana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja lingkungan

kerja berdasarkan hubungan rekan kerja dalam meningkatkan kinerja

guru di MAN 4 Jombang?

clxxxii
c. Tersedianya fasilitas kerja

Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja lingkungan

kerja yang kondusif dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4

Jombang?

2. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan kinerja guru di

MAN 4 Jombang

a. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada perencanaan

pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

b. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada pelaksanaan

pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

c. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada evaluasi atau

penilaian pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4

Jombang?

3. Kepala madrasah memberikan penghargaan dalam meningkatkan kinerja

guru di MAN 4 Jombang

a. Bagaimana Kepala madrasah memberikan reward dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

b. Bagaimana kepala madrasah memberikan pembinaan partisipasi dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

4. Kepala madrasah menyediakan media atau sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang


clxxxiii
c. Media belajar

Bagaimana kepala madrasah menyediakan media belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

d. Sumber belajar

Bagaimana kepala madrasah menyediakan sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

C. DAFTAR PERTANYAAN SISWA MAN 4 JOMBANG

Nama : Lilis Karimatun Nisa’

Jabatan : Siswa kelas XI IPS (6) MAN 4 Jombang


1. Bagaimana kepala madrasah mengatur suasana kerja dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

2. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

3. Bagaimana kepala madrasah dalam memberikan apresiasi atau penghargaan

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

4. Bagaimana kepala madrasah menyediakan sumber atau media belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

clxxxiv
Lampiran 5

DAFTAR KISI-KISI WAWANCARA

NO FOKUS PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN


. PENELITIAN KEPALA GURU MURID
MADRASAH
1. Kepala madrasah   
menciptakan
lingkungan kerja
yang kondusi dalam
meningkatkan
kinerja guru di
MAN 4 Jombang
2. Kepala madrasah   
memberikan
dorongan dalam
meningkatkan
kinerja guru di
MAN 4 Jombang
3. Kepala madrasah   
memberikan
penghargaan dalam
meningkatkan
kinerja guru di
MAN 4 Jombang
4. Kepala madrasah   
sumber belajar
dalam
meningkatkan
kinerja guru di
MAN 4 Jombang

clxxxv
Lampiran 6

HASIL-HASIL WAWANCARA

A. HASIL WAWANCARA KEPALA MADRASAH MAN 4 JOMBANG

Nama : H. Syamsul Ma`arif S.Pd., M.Pd.I.

Jabatan : kepala madrasah MAN 4 Jombang

1. Kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang

a. Lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja

1) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

berdasarkan suasana kerja fisik yang kondusif dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

pemberian suasana secara fisik pada kenyamanan guru, biasanya


saya setiap bertemu dengan guru yang saya tanyakan ialah
bagaimana kerjanya, kekurangannya dan perkembangannya.
Terdapat komplain terkait suasana kerja, saya langsung bertindak
dengan mengkorrdinasi pihak terkait
2) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

berdasarkan suasana kerja non-fisik yang kondusif dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

dalam meningkatkan kinerja guru, suasana non-fisik merupakan hal


terpenting. Misal suasana dalam kantor, hal ini memberikan citra
madrasah menjadi baik. dengan adanya keadaan seperti itu, maka
diharapkan semua guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan
baik

clxxxvi
b. Hubungan dengan rekan kerja

Bagaimana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja lingkungan

kerja berdasarkan hubungan rekan kerja dalam meningkatkan kinerja

guru di MAN 4 Jombang?

Hubungan yang baik dalam madrasah yaitu menciptakan rasa


kekeluargaan, sebagaimana ada permasalahan yang di konsultasikan
kepada saya. Maka saya beri solusi, sehingga rasa kekeluargaan
memberikan kebebasan untuk melaksanakan tugas dengan baik.
c. Tersedianya fasilitas kerja

1) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja fisik yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

pemberian fasilitas secara fisik pada kenyamanan guru, biasanya


saya setiap bertemu dengan guru yang saya tanyakan ialah
bagaimana kerjanya, kekurangannya dan perkembangannya.
Terdapat komplain terkait suasana kerja, saya langsung bertindak
dengan mengkorrdinasi pihak terkait.
2) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja non-fisik yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

Penyediaan fasilitas non-fisik yang diberikan berkat kerja sama


semua jajaran Lembaga Pendidikan di MAN 4 Jombang. Oleh
karena itu diharapkan fasilitas di MAN 4 Jombang digunakan oleh
guru dengan harapan dapat meningkatkan kinerja guru di MAN 4
Jombang.

clxxxvii
2. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan kinerja guru di

MAN 4 Jombang

a. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada perencanaan

pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

ya pasti saya beri masukan atau solusi untuk membantu setiap masalah
yang dihadapinya untuk mencari jalan keluarnya Untuk mendengarkan
setiap masalah ya secara umum saya sebagai kepala madrasah harus tahu
apa saja permasalahan guru-guru disini melalui tenaga kependidikan
misalnya mengenai permasalahan dikelas, maka saya harus
mendengarkan permasalannya dan memberikan arahan serta dorongan
yang mampu menggerakkan dan mengembangkan kreatifitas guru
tersebut waktu ada acara maupun upacara setiap hari senin
b. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada pelaksanaan

pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

Dalam upaya meningkatkan pemahaman guru tentang dunia pendidikan


dan dalam rangka melakukan evaluasi terhadap kinerja guru dalam
proses belajar mengajar. Saya sebagai kepala madrasah selalu
mengadakan rapat dan pertemuan dengan para guru dan staf untuk
membahas berbagai hal yang berkenaan dengan proses belajar mengajar.
c. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada evaluasi atau

penilaian pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4

Jombang?

Rapat biasanya diadakan pada waktu awal masuk sekolah baik


disemester pertama maupun disemester kedua untuk membahas berbagai
persiapan dalam proses belajar khususnya dalam hal bimbingan dalam
membuat perangkat pembelajaran dan memberi informasi berkenaan
dengan dunia pendidikan yang di butuhkan oleh guru begitu juga
clxxxviii
dilakukan pada akhir semester untuk melakukan evaluasi kinerja guru
dalam pelaksanaan pembelajran dan hal-hal lain yang dianggap penting
dan perlu dibahas
3. Kepala madrasah memberikan penghargaan dalam meningkatkan kinerja

guru di MAN 4 Jombang

a. Bagaimana Kepala madrasah memberikan reward dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

Dalam memberikan penghargaan kepada guru atas dasar prestasi sejauh


ini prestasinya kita lihat dulu kalo misalnya prestasinya guru tervavorit
biasanya kita apresiasi untuk merealisasikannya paling sifatnya dengan
memberikan bonus paling ya kecil-kecilnya tapi yang jelasnya supaya
mereka semangat. Mungkin dari fasilitas kerja dia kita fasilitasi,
Kemudian mengumumkan secara resmi prestasi guru tersebut kepada
seluruh warga madrasah dalam kegiatan upacara hari senin. Jadi prinsip
saya seperti ini, semua guru diberikan penghargaan tersebut selain untuk
memotivasi guru dalam bekerja juga untuk menghargai usaha yang telah
dilakukan oleh mereka dalam upaya meningkatkan kinerjanya. Sehingga
mereka akan terus berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerjanya
dengan cara bersungguh-sungguh dalam bekerja
b. Bagaimana kepala madrasah memberikan pembinaan partisipasi dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

memberikan pembinaan partisipan biasanya saya mengarahkan tenaga


kependidikan untuk memberikan pelatihan kepada guru, pelatihan
tersebut berupa KKG, PPG dan lain sebagainya. Dengan ini, guru
mampu mengembangkan prestasi yang diraih tersebut.
4. Kepala madrasah menyediakan media atau sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang

clxxxix
a. Media belajar

1) Bagaimana kepala madrasah menyediakan media belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

saya menyediakan media belajar sesuai dengan tugas guru,


maksudnya dalam bidang guru fisika. Saya harus menyediakan
media belajar seperti perpustakaan, kelas yang memadai dan
bangunan-bangunan yang tertata sesuai urutan.
b. Sumber belajar

Bagaimana kepala madrasah menyediakan sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

ya saya selalu berusaha dalam memenuhi kebutuhan mengajar para guru.


Guru juga sangat menghargai dengan adanya keterbatasan tersebut
sehingga mereka bisa memanfaatkan sumber belajar yang ada sehingga
proses belajar mengajarpun bisa berjalan dengan baik. Adapun motivasi
yang saya berikan dalam sumber belajar pada kinerja guru yakni
1) Deskripsi pekerjaan yakni memberikan tugas para tenaga pendidik
dan kependidikan untuk mengarahkan program tahunan menjadi
lebih baik sesuai dengan visi dan misi madrasah.
2) Hubungan vertical kebawah merupakan tugas semua Lembaga dalam
melakukan apapun sesuai dengan prosedur yang sesuai dengan
struktur Lembaga.
3) pemetaan program dan kegiatan yang efisien
4) pengawasan dalam pelaksanaan program tenaga kependidikan dan
guru
5) evaluasi hasil yang akan diperbaiki yang menjdikan landasan untuk
membuat rencana
B. HASIL WAWANCARA GURU MAN 4 JOMBANG

Nama : 1. Muhammad ali makfud S. Pd.


cxc
2. Muhammad yusron S. Pd.

Jabatan : guru MAN 4 Jombang

1. Kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang

a. Lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja

1) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

berdasarkan suasana kerja fisik yang kondusif dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

Iya, yang saya rasakan bahwa kepala madrasah menciptakan


kenyamanan melalui kebebasan kreatifitas pembelajaran untuk
mencerdaskan peserta didik sesuai visi dan misi MAN 4 Jombang
dalam suasana kerja secara fisik yang berupa kenyamanan pada
tempat, setiap ada masalah saya diberikan kemudahan pada kepala
madrasah
2) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja non-fisik yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

dalam suasana kerja secara non-fisik yang berupa kenyamanan pada


tempat, setiap ada masalah saya diberikan kemudahan pada kepala
madrasah
b. Hubungan dengan rekan kerja

Bagaimana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja lingkungan

kerja berdasarkan hubungan rekan kerja dalam meningkatkan kinerja

guru di MAN 4 Jombang?

cxci
iya saya sangat merasakan hubungan tersebut karena dikala para guru
mengalami kendala kepala madrasah selalu memberikan solusi atau
pengarahan untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Sehingga
hubungan tersebut bisa membuat kita nyaman dan tenang dalam
kekeluargaan
c. Tersedianya fasilitas kerja

1) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja fisik yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

dalam fasilitas kerja secara fisik yang berupa kenyamanan pada


tempat, setiap ada masalah saya diberikan kemudahan pada kepala
madrasah kondisi alhamdulillah semua terpenuhi, baik dari segi
ukuran dan lahan sangat strategis.
2) Bagaiamana kepala madrasah menciptakan lingkungan kerja

lingkungan kerja berdasarkan suasana kerja non-fisik yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

Untuk fasilitas guru berupa ruang guru, perpustakaan dan lain-lain


sudah memadai. Semua berkat kepala madrasah dan tenaga
kependidikan dalam mencari relasi trhadap pembangunan fasilitas ini
2. Kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan kinerja guru di

MAN 4 Jombang

a. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada perencanaan

pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

ya, ketika kita punya masalah kepala madrasah sangat terbuka untuk
mendengarkan setiap masalah kita, kepala madrasah juga setelahnya

cxcii
berusaha membantu untuk memberi solusi atau memberi saran untuk
memecahkan masalahnya
b. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada pelaksanaan

pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

kepala madrasah memberikan dorongan dalam permasalahan biasanya


melalui individu dan kelompok. Akan tetapi guru disini professional,
kendala-kendala tersebut mampu menghadapinya melalui tenaga
kepedidikan. Seperti kurikulum pembelajaran ya disaya jika ada kendala.
Terhadap siswa tentu pada waka kesiswaan, dan lain sebagainya. Lalu
dorongan tersebut ditambah lagi melalui nasihat kepala madrasah jikalau
upacara maupun kegiatan lainnya
c. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan pada evaluasi atau

penilaian pembelajaran dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4

Jombang?

kepala madrasah melakukan evaluasi biasanya dilakukan dengan melihat


hasil kerja KBM yang dilakukan oleh guru dan dari sumber administrasi
yang dibuat oleh guru seperti penilaian hasil belajar siswa. Lalu
mengukur hasil tersebut dan mengembangkan melalui program pelatihan
dan diklat. Akan tetapi guru yang memang tidak melaksanakan dengan
baik akan diberikan kopensasi
3. Kepala madrasah memberikan penghargaan dalam meningkatkan kinerja

guru di MAN 4 Jombang

c. Bagaimana Kepala madrasah memberikan reward dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

Penghargaan merupakan bentuk apresiasi yang diberikan terhadap hasil


kerja dari seseorang. Seorang tenaga kependidikan dan guru yang telah
melaksanakan pekerjaannya perlu diberikan penghargaan dari kepala
cxciii
madrasah. Melalui reward ini guru dirangsang untuk lebih meningkatkan
kinerjanya. Kepala madrasah dalam memberikan penghargaan kepada
guru yang berprestasi sejauh ini adalah dengan memberikan sertifikat,
pujian dan ucapan selamat. Untuk tenaga kependidikan yang diberikan
tugas menyelesaikan data-data madrasah yang membutuhkan waktu dan
pemikiran yang tidak sedikit kepala madrasah memberikan apresiasi
berupa uang dari kepala madrasah
d. Bagaimana kepala madrasah memberikan pembinaan partisipasi dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

iya, biasanya jika ada pelatihan di kabupaten jombang saya konsultasi


kepada kepala madrasah untuk memberikan peluang guru yang
berprestasi. Ya tergantung pelatihan nya, sesuai dengan kemampuan guru
di masing-masing bidang. Termasuk saya pada bidang fisika
4. Kepala madrasah menyediakan media atau sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang

a. Media belajar

Bagaimana kepala madrasah menyediakan media belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

beliau memberikan media pembelajaran melalui tenaga kependidikan,


akan tetapi beliau tetap mengarahkan media belajar sesuai dengan
standart madrasah pada umumnya
b. Sumber belajar

Bagaimana kepala madrasah memberikan sumber belajar dalam

meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

ya, kepala madrasah sejauh ini selalu berusaha melakukannya, tetapi itu
bisa kami atasi dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada. Akan
tetapi di MAN 4 Jombang ini sudah lengkap dan yang paling dominan
cxciv
terhadap pembelajaran yakni kepala madrasah memberikan motivasi
berupa deskripsi pekerjaan, hubungan vertical kebawah, pengawasan dan
evaluasi

C. HASIL WAWANCARA SISWA MAN 4 JOMBANG

Nama : Lilis Karimatun Nisa’

Jabatan : Siswa kelas XI IPS (6) MAN 4 Jombang


1. Bagaimana kepala madrasah mengatur lingkungan kerja yang kondusif

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

Kepala madrasah memberikan lingkungan kerja yang kondusif untuk guru-


guru, saya dapat merasakan saat pembelajaran di kelas. Guru memang
memberikan pembelajaran yang sangat kreatif sehingga saya nyaman dalam
belajar
2. Bagaimana kepala madrasah memberikan dorongan dalam meningkatkan

kinerja guru di MAN 4 Jombang?

“Kepala madrasah memberikan dorongan terhadap kinerja guru ini adalah


salah satu motivasi untuk belajar saya, saya dapat mengembangkan pikiran
saya melalui dorongan yang beliau katakan sebab mereka selalu giat dalam
memberikan pembelajaran sehingga saya pun mengikutinya.”
3. Bagaimana kepala madrasah dalam memberikan apresiasi atau penghargaan

dalam meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

Kepala madrasah memberikan penghargaan terhadap kinerja guru ini adalah


salah satu event yang ditunggu-tunggu, sebab dalam moment ini guru di
pilih sebagai guru tervavorit. Oleh karena itu, saya mengapreasiasi guru
yang tervavorit guna mempererat kekeluargaan yang ada pada Lembaga ini”
4. Bagaimana kepala madrasah menyediakan sumber atau media belajar dalam

cxcv
meningkatkan kinerja guru di MAN 4 Jombang?

Kepala madrasah menyediakan sumber belajar terhadap kinerja guru ini


merupakan bentuk salah satu kewajiban kepala madrasah. Sebab sumber
belajar dapat memberikan nafsu saya dalam pembelajaran. Karena sumber
belajar ini membentuk dan memngembangkan fikiran saya mulai dari kelas,
ruang ekstra dan lain-lain.

cxcvi
Lampiran 7
DOKUMRNTASI PENELITIAN
GAMBAR 1 melakukan wawancara dengan kepala madrasah dan guru sekaligus
waka kurikulum MAN 4 Jombang

GAMBAR 2 gedung MAN 4 Jombang

cxcvii
GAMBAR 3 Kantor pelayanan MAN 4 Jombang

GAMBAR 4 gedung asrama MAN 4 Jombang

GAMBAR 5 fasilitas madrasah perpustakaan dan ruang computer MAN 4 Jombang

cxcviii
cxcix
Lampiran 8

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITI

cc
Lampiran 9

SURAT KETERANGAN PENELITI

cci
Lampiran 10

FORM KETERANGAN BIMBINGAN

ccii
cciii
cciv
Lampiran 11

LAPORAN SELESAI BIMBINGAN

ccv
Lampiran 12

BIODATA PENELITI

M. Ali Ilham Mudin, lahir di Jombang, Senin 15 Mei 2000.

Dengan alamat desa Bulurejo, Kecamatan Diwek,

Kabupaten Jombang. Yang sampai sekarang pun tinggal di

Jombang. Pendidikan TK di Al-Urwatul Wustqo dan

dilanjutkan SD-MA di At-Taufiq Bogem. Pada tahun 2004

pertama kali sekolah di TK Al-Urwatul Wustqo. Pada 2006

melanjutkan ke SDIT At-Taufiq Bogem sekaligus mondok di pesantren At-Taufiq

Bogem tersebut. Lulus SD 2012, lanjut MTs-MA di At-Taufiq Bogem 2012-2018. Lalu

mengikuti UM-PTKIN dan masuk di tulungagung yakni IAIN Tulungagung yang

sekarang beralih status menjadi Universitas Islam Negeri Sayid Ali Rahmatullah, di

almamater kebanggaan ini saya menekuni Pendidikan di Jurusan Manajemen

Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Dunia kehidupan Pondok

Pesantren At-Taufiq yang memberikan ilmu sampai kuat menjalani cobaan dunia

dengan wujud bersyukur alhamdulillah. Dan pada tahap akhir Pendidikan kuliah S1 ini,

saya menulis skripsi dengan judul “Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan

Kinerja Guru Di MAN 4 Jombang”.

ccvi

Anda mungkin juga menyukai