: 26 Oktober 2009
:
wita
: 26 Oktober 2009
: 16.00 wita
Tn
2. Keluhan utama
K/u lemah, tangis (+) merintih, sesak (-), cyanosis (-),
hopotermi (-), retraksi (+), nafas tidak teratur, slym (+) kental
tidak bercampur darah.
January
2010
January 2010
Hamil
Ke
U
K
Jenis
persalinan
Tempat
Persalinan
Penolong
Ini
Riwayat
penyakit
H B N
- - -
J
K
BBL
Umur
Ket
b. Natal
Bayi lahir secara seksio cesarean, tanggal 26 Oktober
2009, pukul 09.25 wita di OK IRD RSUP NTB di tolong oleh
dokter dan bidan dengan indikasi APB + Anemia
c. Post Natal
Bayi lahir dengan asfiksia berat, tangis merintih, nafas
tidak teratur, ada retraksi, hipotermi (-), cyanosis (-), anus
(+), slym (+) coklat kental tidak bercampur darah, BB :
2750 gram, PB : 48 cm, Lika : 32 cm, Lila : 9 cm, A-S : 1-35, JK : laki-laki ()
6. Riwayat psikososial
- Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu belum melakukan kontak dini dengan bayinya serta
belum di beri ASI, menyentuh serta melakukan kontak
mata dengan bayinya.
- Respon orang tua
Orang tua beserta keluarga merasa sangat senang dan
bersyukur dengan kelahiran bayinya, dan merasa khawatir
dengan keadaan bayinya sekarang.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum bayi : Lemah
Tanda-Tanda vital
Laju jantung : 120x/menit
Laju nafas
: 38x/menit
Suhu
: 35C
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Masih kotor, distribusi rambut merata, tidak ada luka/lesi,
terdapat sutura, tidak ada molase, benjolan (-), caput
sucsedaneum (-), fontanel mayor : teraba lunak,
berdenyut,
batasnya
tegas,
datar
dan
tidak
menonjol/cekung, sutura sagitalis : teraba tepat/rapat dan
tidak terpisah. Lika : 33 cm
b. Telinga
Simetris, bersih, tidak ada luka, daya pegas daun telinga
kembali cepat, pina melengkung dengan sempurna.
c. Mata
Simetris, bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, konjungtiva
tidak pucat, sclera tidak ikterus, mata tidak cekung, reflek
terhadap cahaya (reaksi pupil : normal)
d. Hidung dan mulut
Bersih, tidak ada lelehan saliva berlebih, nafas cuping
hidung
(+),
labioskisis
(-),
labiopalatoskisis
(-),
labiogenatoskisis (-), reflex hisap (-), terpasang oksigen 1
liter/menit
e. Leher
Tidak terdapat pembengkakan ataupun penonjolan, tidak
ada fraktur klavikula
f. Dada
Simetris, klavikula normal, putting susu menonjol, ada
tarikan dinding dada saat bernafas, RR : 46x/menit, denyut
jantung 140x/menit
g. System syaraf
Bayi tanggap, reflex morro (+), reflex menggenggam (+),
tanggap terhadap reflex rooting, dan reflex hisap lemah.
h. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada penonjolan sekitar tali pusat
pada saat menangis, perdarahan tali pusat tidak ada, tali
pusat masih basah, perut teraba lunak/lembek (saat tidak
menangis), tidak ada penonjolan
i. Punggung dan anus
Tidak terdapat pembengkakan dan cekungan pada
punggung, anus (+), tidak kelainan, terdapat mekonium.
j. - Ekstermitas atas
: simetris, gerakan lemah, jumlah
jari normal
Ekstermitas bawah
: simetris, gerakan lemah, jumlah
jari normal
k. Genetalia
Jenis kelamin laki-laki, testis berada dalam skrotum,
terdapat rugae pada scrotum, penis dan uretra berlubang
l. Kulit
Warna merah / tidak pucat, tanda lahir tidak ada, tidak
terdapat pembengkakan dan bercak-bercak hitam, tidak
terdapat verniks caseosa
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
II.
III.
IV.
V.
Rencana Tindakan
Tanggal
: 13 agustus 2009
Pukul
: 21.30 wita
a. Observasi k/u dan tanda-tanda vital
b. Letakkan bayi di atas radia warmer
c. Atur posisi bayi
d. Ganti selimut
e. Bersihkan lendir
f. Beri rangsangan taktil
g. Beri oksigen 1 liter/menit
h. Pemenuhan nutrisi
i. Pasang NGT
j. Kolaborasi dengan Dr.Tatang, pemberian gentamycin 1x10
k. Beri vit k 1 mg
VI.
Pelaksanaan
Tanggal
: 13 Agustus 2009
Jam
: 21.40 wita
a. Mengobservasi k/u bayi dan tanda-tanda vital bayi yaitu bayi
masih tampak lemah, tangis merintih, nafas tidak teratur, tarikan
dinding dada (+), cyanosis (-), suhu : 36,7C, respirasi :
46x/menit, DJ : 140x/menit
b. Letakkan bayi di atas radian warmer dan atur pengaturan
suhunya secara normal yaitu 36,5C.
c. Atur posisi bayi yaitu posisi kepala ekstensi untuk membebaskan
jalan nafas
d. Mengganti selimut bayi
e. Bersihkan lendir dengan sedot lendir (suction)
f. Memberikan rangsangan taktil dengan cara menggosok
punggung bayi dan seluruh tubuh sambil mengeringkannya
g. Memberikan oksigen
h. Coba minum PASI 10 cc
muntah
i. Memasang NGT Retraksi : lendir hijau + susu
j. Injeksi ampicilin 2x100 dan gentamycin 1x10 per I.V
k. Memberikan vit K pada bayi
Jam
a.
b.
c.
d.
: 22.00 wita
Mengobservasi pemberian O2 sebanyak 1 liter
Mengganti selimut
Mengatur posisi bayi
Memberi PASI 5-10 cc
Jam
: 24.00 wita
: 02.00 wita
Mengganti selimut
Mengatur posisi bayi
Coba minum PASI 5-10 cc
: 06.00 wita
a. Mengobservasi keadaan bayi
b. Mengganti selimut
VII. Evaluasi
Tanggal : 14 Agustus 2009
Jam
: 06..00 wita
1. k/u bayi lemah, tangis (+), hipotermi (-), minum pasi 5-10
cc, muntah (+), BAB/BAK
k/u bayi lemah, tangis merintih, BAB (+), BAK (+), terpasang
oksigen dan infuse D 5% serta terpasang NGT.
Mengobservasi tanda-tanda vital, S : 36,9C, R : 40x.menit, DJ :
140x/menit
Hari ke 2
I.
Pengumpulan Data
A. Data Subyektif
B. Data obyektif
Keadaan umum lemah, tangis merintih, sianosis(-), muntah
(-), kembung (-).
Tanda tanda vital
S : 37,4C
DJ : 138x/menit
R : 54x/menit
Infuse masih terpasang D 10% 8 tetes/menit
Oksigen masih terpasang
BAB (+), BAK (+)
II.
III.
IV.
V.
VI.
Pelaksanaan
Tanggal : 5 agustus 2009
Jam
: 14.00 wita
a. Mengobservasi k/u bayi
b. Observasi O2 dan infuse
c. Ganti selimut
Jam
: 15.00 wita
a. Mengobservasi k/u bayi
b. Mengobservasi pemberian O2 sebanyak 1 liter
c. Observasi infuse cairan D 10% dengan 8 tetes/menit
d. Mengganti selimut
e. Mengatur posisi bayi
Jam
: 18.00 wita
a. Mengganti selimut
b. Mengobservasi jumlah tetesan infuse
c. Mengatur posisi bayi
Jam
: 19.00 wit
a. Mengobservasi k/u bayi
b. Mengobservasi tanda-tanda vital, S : 37,2 C, R : 54x/menit, Dj :
120x/menit
c. Mengganti selimut
d. Menaikkan grafik
VII.
Evaluasi
Jam
: 20.00 wita
k/u bayi lemah, tangis merintih, cianosisi (-), infuse terpasang D
10% 8 tetes/menit. O2 terpasang 1 liter, BAB (+), BAK (-), tandatanda vital, S : 37,2 C, R : 54x/menit, Dj : 120x/menit.
Hari ke 3
I.
Pengumpulan Data
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
Keadaan umum lemah, tangis merintih, sianosis (-), sesak
(-), muntah (-), kembung (-).
Oksigen sudah di lepas
130x/menit.
Bayi minum dari ibu
Infus sudah dilepas
C, R : 46x/menit, Dj :
II.
C, R : 46x/menit, Dj :
130x/menit.
b. Masalah
: Gangguan pemenuhan nutrisi
c. Kebutuhan : Observasi lanjut tanda-tanda vital
III.
IV.
V.
VI.
Pelaksanaan
Tanggal : 6 agustus 2009
Jam
: 07.00 wita
a. Mengobservasi k/u bayi
b. Mengobservasi tanda-tanda vital, S : 37,4 C, R : 46x/menit, Dj :
132x/menit.
c. Menimbang BB bayi yaitu 2150 gr
d. Menyeka bayi dan merawat tali pusat
e. Mengganti selimut
Jam
: 09.00 wita
a. Mengganti selimut
b. Member minum PASI
c. Melakukan metode kangguru
Evaluasi
Jam
: 14.00 wita
k/u bayi lemah, tidak sianosis, minum PASI tidak muntah, sudah
BAB, sudah BAK, tidak hipotermi, tanda-tanda vital S : 36,4 C, R :
40x/menit, Dj : 132x/menit.
BAB III
PENUTUP
BBLR sampai saat ini masih merupakan masalah di Indonesia, karena merupakan
penyebab kesakitan dan kematian pada masa neonatal. Menurut SKRT 2001, 29% kematian
neonatal karena BBLR.
Masalah yang sering timbul sebagai penyulur BBLR adalah Hipotermia, hpoglikemia,
hiperbilirubinemia, infeksi atau sepsis dan gangguan minum. Persalinan kurang bulan/prematur
bayi lahir pada umur kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena
ada hambatan prtumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat).
Faktor predisposisi pada BBLR adalah sebagai berikut:
1. Faktor Ibu
Umur, jumlah paritas, penyakit kehamilan, gizi kurang atau malnutrisi, trauma, kelelahan,
merokok, kehamilan yang tak diinginkan.
2. Faktor Plasenta
Penyakit vaskuler, kehamilan ganda
3. Faktor Janin
Kelainan bawaan, infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawirohardjo, (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta 2006 : Yayasan Bina Pustaka
Wibowo A. Alisjahbana A (1997). Risiko dan Penegahan Kelahiran Prematur. Penanganan
Mutahir Bayi Prematur. Jakarta 7 8 April 1997
Dr. H. Abdurrachman Sukadi, dr, Sp.A. (2000). Perinatologi. Bandung : FKUP