Anda di halaman 1dari 16

ASFIKSIA

LANDASAN TEORI
1. Pengertian
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur saat bayi baru lahir atau beberapa saat
sesudah lahir. (buku APN 2007).
2. Penyebab
Perkembangan paru-paru neonates terkadi pada menit pertama
kelahiran dan kemudian di susul dengan pernapasan teratur,bila terjadi
gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 dari ibu ke janin akan
terjadi asfiksia janin atau neonates (towel,1996).kondisi tertentu pada ibu
hamil juga dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah uteroplasenter
sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang. Hipoksia bayi
dalam rahim di tunjukkan dengan gawat janin yang dapat berlanjut
menjadi asfiksia bayi baru lahir (APN 2007).
Penyebab kegagalan pernapasan pada bayi :
1. Faktor ibu
Preeklamsia dan Eklamsia
Perdarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta ).
Partus lama atau partus macet
Demam selama persalinan
Infeksi berat (malaria,sifilis,TBC,HIV)
Kehamilan lewat waktu (Serotinus).
2. Faktor tali pusat
Lilitan tali pusat
Tali pusat pendek
Simpul tali pusat
Prolapsus tali pusat
3. Faktor janin
Premature
Persalinan dengan tindakan (sungsang,gemeli,distosia
bahu,ekstraksi vakum,ekstraksi forcep)
Kelainan bawaan (congenital)
Air ketuban bercampur dengan mekonium

Penolong persalinan harus mengetahui factor-faktor resiko berpotensi


untuk menumbuhkan asfiksia.apabila di temukan adanya faktor resiko
tersebut maka hal itu harus dibicarakan dengan ibu dan keluarga
tentang kemungkinan perlunya tindakan resusitasi.akan tetapi ada
kalanya factor resiko menjadi sulit dikenali atau 9sepengetahuan
penolong )tidak dijumpai tetapi asfiksia tetap terjadi.oleh karena itu
penolong harus selalu siap melakukan resusitasi bayi pada setiap
pertolongsn persalinan.
4. Perubahan patofisiologi dan gangguan klinik
Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung pada kondisi janin
pada masa kehamilan dan persalinan.proses kelahiran sendiri selalu
menimbulkanasfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi.proses
ini di anggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat
pernapasan agar terjadi primary Gasping yang kemudian akan
berlanjut dengan pernapasan teratur (James,1958).
Sifat asfiksia ini tidak mempunyai pengaruh buruk karena reaksi
adaptasi bayi dapt mengatasinya.bila terdapat gangguan pertukaran gas
atau pengangkutan oksigen selama kehamilan atau persalinan akan
terjadi asfiksia yang lebih berat.keadaan ini akan mempengaruhi fungsi
sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian.
Asfiksia yang terjadi dimulai dengan satu periode apnu di sertai
dengan penurunan frekuensi jantung,selanjutnya bayi akan diikuti
pernafasan teratur.pada penderita asfiksia berat usaha bernafas ini tidak
nampak dan bayi selanjutnya berada pada periode kedua.pada tingkat
ini di samping adanya perubahan klinis akan terjadi pula gangguan
metabolisme dan pengaruh asam basa pada tubuh bayi.
Tindakan-tindakan yang dilakukan pada bayi dapat di bagi dalam 2
golongan :
1. Tindakan umum

Tindakan ini dilakukan pada setiap bayi tanpa memandang nilai


APGAR yaitu segera setelah bayi lahir,
di usahakan agar bayi mendapatkan pemanasan yang baik. Harus
dicegah atau di kurangi kehilangan panas dari tubuhnya yaitu bisa
dengan

pemanasan

luar

dengan

sinar

lampu

dan

untuk

mengeringkan tubuh bayi mengurangi evaporasi.


Bayi diletakkan dengan kepala lebih rendah
Penghisapan saluran pernapasan bagian atas
Bila bayi belum memperlihatkan usaha bernapas lakukan
rangsangan nyeri dengan dengan menyentil kedua telapak kaki .
2. Tindakan khusus
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan umum diselenggarakan
tanpa hasil.prosedur yang dilakukan sesuai dengan berat atau
ringannya asfiksia yang timbul pada bayi,yang dinyatakan oleh tinggi
rendahnya nilai APGAR.

Klasifikasi asfiksia
1. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)
Resusitasi aktif dalam keadaan ini harus segera dilakukan,
langkah utama ialah memperbaiki ventilasi paru-paru dngan
memberikan O2 secara tekanan langsung dan berulangulang.bila setelah beberapa waktu pernapasan spontan tidak
timbul dan frekuensi jantung menurun (<100/menit) maka
pemberian

obat-obatan

lain

serta

masasse

jantung

sebaiknya segera dilakukan.masasse jantung dikerjakan


dengan melakukan penekanan di atas tulang dada secara
teratur 80-100x/menit.
2. Asfiksia sedang (nilai APGAR 4-6)
Di sini dapat dicoba dengan melakukan rangsangan untuk
menimbulkan reflek pernapasan,hal ini dapat dikerjakan
selama 30-60 detik setelah penilaian menurut APGAR 1
menit.

Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi asfiksia adalah


kerusakan pada otak.

TINDAKAN RESUSITASI
Langkah awal asuhan bayi baru lahir dengan BBLR adalah :
Langkah awal perlu dilakukan secara cepat (dalam waktu 30 detik),secara
umum 6 langkah awal dibawah ini cukup untuk mernagsang bayi baru lahir
untuk bernapas spontan dan teratur. Adapun langkah awal RESUSITASI
adalah sbb :
1. Jaga bayi tetap hangat

letakkan bayi diatas kain yang ada di atas perut ibu atau dekat
dengan

perineum.

selimuti bayi dengan kain tersebut,potong tali pusat.

pindahkan bayi ke atas kain ketempat resusitasi

2. Atur posisi bayi

Baringkan bayi terlentang dengan kepala didekat penolong.ganjal


bahu agar kepala sedikit Ekstensi.

3. Isap lendir
Gunakan alat penghisap lender DeLee atau Bola karet.
Pertama,isap lendir di dalam mulut,kemudianbaru isap lender di
hidung.
Hisap lender sambil menarik keluar penghisap (bukan pada saat
memasukan).
Bila menggunakan penghisap lender DeLee,jangan memasukan
ujung penghisap terlalu dalam (lebih dari 5cm kea lam mulut atau
lebih dari 3cm ke dalm hidung) karena dapat menyebabkan denyut
jantung bayi melambat atau henti napas bayi
4. Keringkan dan rangsang taktil
Keringkan bayi mulai dari muka,kepala dan bagisn tubuh lainnya

dengan sedikit tekanan.Rangsangan ini dapat memulai pernapasan


bayi atau bernapas lebih baik.
Lakukan rangsangan taktil dengan menepuk atau menyentil telapak
kaki dan menggosok punggung,perut,dada,atau tungkai bayi
dengan telapak tangan.
5. Reposisi atau atur kembali posisi kepala dan selimut bayi.
Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang
baru (disiapkan).
Selimiti bayi dengan kain tersebut,jangan tutupi bagian muka dan
dada agar pemantauan pernapasan bayi dapat diteruskan.
Atur kembali posisi terbaik kepala bayi (sedikit ekstensi).
6. Penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur.
Lakukan penilaian bayi apakah bayi bernapas normal,megapmegap,atau tidak bernapas.
bila bayi bernapas normal berikan pada ibunya :
Letakkan bayi di atas dada ibu dan selimuti keduanya untuk
menjaga kehangatan tubuh bayi melalui persentuhan kulit ibu-bayi.
Bila bayi tak bernapas atau megap-megap segera lakukan tindakan
fentilasi.

VENTILASI TEKANAN POSITIF (VTP)


1) Pemasangan sungkup
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi.
2) Ventilasi percobaan (2 kali)

Lakukan tiupan udara dengan tekanan 30 cm air


Tiupan awal sangat penting untuk membuka alveoli paru agar bayi
bisa mulai bernapasdan sekaligus menguji apakh jalan napaas
terbuka atau bebas.

Lihat apakah dada bayi mengembang

o Bila tidak mengembang,periksa posisi kepala,pastikan


posisinya sudah benar,
o Periksa pemasangan sungkup dan pastikan tidak terjadi
kebocoran
o Periksa ulang apakah jalan napas tersumbat cairan atau
lendir (isap kembali) dan bila dada mengembang,lakukan
tahap berikutnya.
3) Ventiulasi definitive (20 kali dalam 30 detik).
Lakukan tiupan dengan tekanan 20 cm air,20 kali dalam 30 detik.
Pastikan udara masuk (dada mengembang) dalam 30 detik tinddakan.
4) Lakukan penilaian bayi

Bila bayi sudah bernapas normal,hentikan ventilasi dan pantau


bayi.bayi

diberikan asuhan pasca resusitasi.

Bila bayi belum bernapas atau megap-megap :

lanjutkan ventilasi dengan tekanan 20 cm ai,20x untuk 30


detik berikutnya,

Engevaluasi hasil ventilaasi setiap 30 detik.

Lakukan penilaian bayi apakah bernapas,tidak bernapas


atau

megap-megap.bila

normal,hentikan

ventilasi

bayi
dan

sudah

mulai

pantau

bayi

bernapas
dengan

seksama,berikan asuhan pasca resusitas.tetapi bila bayi


tidak bernapas atau megap-mega,teruskan ventilasi dengan
tekanan 20 cm air,20xuntuk 30 detik berikutnya and nilai
hasilnya setiap 30 detik.
Siapkan Rujukan bila bayi belum bernapas normal sesudah 2 menit di
ventilasi :
- Minta keluarga membantu persiapan rujukan
- Teruskan resusitasi sementara persiapan rujukan dilakukan.

Bila bayi tidak bisa di rujuk :


- Lanjutkan ventilasi sampai 20 menit
- Pertimbangkan untuk menghentikan tindakan resusitasi jika
setelah 2 menit upay ventilasi tidak berhasil.
Bayi yang tidak bernapas normal selama 20 menit diresusitasi akan
mengalami kerusakan pada otak sehingga bayi akan menderita kecacatan
yang berta atau meninggal.
ASUHAN PASCA RESUSITASI
Asuhan pasca resusitasi diberikan sesuai dengan keadaan bayi setelah menerima
tindakan resusitas.Asuhan pasca resusitasi dilakukan pada keadaan :

Resusitasi berhasil : bayi menangis dan bernapas normal sesudah langkah


awal atau sesudah ventilasi.perlu pemantauan dan dukungan.

Resusitasi tidak atau kurang berhasil,bayi perlu rujukan yaitu sesudah


ventilasi 2 menit belum bernapas atau bayi sudah bernapas tetapi masih
megap-megap atau pada pemantauan ternyata kondisinya makin
memburuk.

Resusitasi gagal setelah 20 menit di ventilasi,bayi gagal bernapas.

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. S


DENGAN ASFIKSIA BERAT
DI RUANG NICU RSUP NTB
TANGGAL 24 26 JUNI 2009
Data Subjektif ( S )
HARI PERTAMA : Tgl 24 Juni 2009

Identitas

Nama bayi

: Bayi Ny.S

Usia

: 1 hari

Anak ke

: 1 (Satu)

Jenis Kelamin : Laki-laki ( )

No RM

Nama Ibu

: Ny.S

Nama Bapak

: Tn.S

Umur

: 25 tahun

Umur

: 30 tahun

Suku

: Sasak

Suku

: Sasak

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: TTSD

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Buruh

Alamat

: Kebonfalo - Lembar

Riwayat perjalanan penyakit


Bayi lahir tgl 23 06 2009, Pukul : 23.30 wita, lahir secara SC di Ruang
OK RSUP NTB dengan indikasi tindakan partus kasep. Bayi masuk ke
NICU tgl 24 06 2009, Pukul : 00.05 wita dengan tangis merintih, nafas
berat, ada retraksi, hipotermi (+),cyanosis (+), dengan A-S : 3 5.

Riwayat kehamilan sekarang


Ibu mengatakan hamil pertama, umur kehamilan 9 bulan (40-41 minggu),
HPHT 10-09-2008, HTP 17-06-2009, ANC teratur di polindes, TT 2 kali
(lengkap).

Riwayat persalinan
Bayi lahir tgl 23 06 2009, Pukul : 23.30 wita, lahir secara SC di Ruang
OK RSUP NTB ditolong dokter spesialis, dengan indikasi : partus kasep,
BBL 3100 gram, PB 45 cm, LILA 11 cm, Lika 34 cm, A-S : 3-5, jenis
kelamin laki-laki ( ).

Riwayat post natal

Bayi lahir dengan asfeksia berat, sesuai masa kehamilan A-S : 3-5, tangis
merintih, nafas berat, ada retraksi, hipotermi (+),cyanosis (+).
OBYEKTIF ( O )
a)

Pemeriksaan Umum
Keadaan umum bayi

: Lemah

Tanda Vital:

Laju Nafas

Laju Jantung

: 32 x/menit
: 142 x/menit

Berat Badan

: 3100 gram

Panjang Badan

: 45 cm

Lila/Lika

: 11 cm/34cm

b)

Pemeriksaan Fisik
1)

Kepala :
Bersih, distribusi rambut merata, tidak ada luka/lesi, terdapat sutura,
tidak ada molase, benjolan (-), caput sucsedaneum (-), fontanel mayor :
teraba

lunak,

berdenyut,

batasnya

tegas,

datar

dan

tidak

menonjol/cekung. sutura sagitalis : teraba tepat/rapat dan tidak


terpisah/menjauh. Lika : 34 cm
2)

Telinga
Simetris, bersih, tidak ada luka, daya pegas daun telinga kembali cepat,
pina melengkung dengan sempurna.

3)

Mata
Simetris, bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, konjungtiva tidak pucat,
sklera tidak ikterus, mata tidak cekung, reflek terhadap cahaya ( reaksi
pupil : isokhor = normal )

4)

Hidung dan mulut

Bersih, tidak ada lelehan saliva berlebih, nafas cuping hidung (+),
laboskisis (-), labiopalatoskisis (-), labiognatoskisis (-), refleks hisap
(-), Oksigen terpasang 1 liter.
5)

Leher
Pergerakan : aktif, tidak ada massa atau benjolan, tidak ada fraktur
klavikula.

6)

Dada
Puting susu simetris, retraksi dinding dada (+), RR : 32 x/menit,irama
nafas reguler, denyut jantung 142 x/menit,irama jantung vesikuler.

7)

Bahu, lengan dan tangan


Gerakan lemah, jumlah jari lengkap.

8)

Abdomen
Bentuknya simetris, tidak terdapat penonjolan sekitar tali pusat pada
saat menangis, pendarahan tali pusat tidak ada, perut teraba
lunak/lembek (saat tidak menangis) tidak ada tonjolan.

9)

Punggung dan anus


Tidak terdapat pembengkakan dan cekungan pada punggung, anus (+),
kelainan lain tidak ada, mekonium berwarna kuning kecoklatan.

10)

Ekstermitas atas : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari


normal, infus terpasang Dex 10 %, 12 tetes/menit.

11)

Ekstremitas bawah : Simetris, gerakan aktif, jumlah


jari normal.

12)

Genitalia
Laki-laki, testis sudah turun pada skrotum, penis berlubang pada
ujungnya, ruggae skrotum bagus (banyak).

13)

Kulit
Warna pucat, tanda lahir tidak ada, tidak terdapat vernik caseosa dan
tidak terdapat pembengkakan dan bercak-bercak hitam, tidak tampak
kuning.

10

c.

Pemeriksaan Laboraturium : tgl 24 06 2009, pukul : 12.08 wita.


Hasil : HGB : 4,50 x/10 6 /ul
HCT : 46,7 %
WBC : 16,3 / ul

ASSASMENT ( A )
a.

Diagnosa : Bayi baru lahir, sesuai masa kehamilan, K/U lemah


dengan asfeksia berat.
Data dasar :
-

Bayi baru lahir, dengan cara SC.

Usia kehamilan 40 41 minggu

AS : 3 5 , BB : 3100 gram, PB : 45 cm, Lila :11 cm, Lika : 34 cm.

Kelainan fisik tidak ada.

Denyut jantung :142 x/menit, napas : 32 x/menit, S : 36 c.

Jenis kelamin laki-laki, alat kelamin normal, anus (+) dan tidak ada
kelainan bawaan.

b.

Masalah

: Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 (oksigen)

Data dasar : Napas berat, pucat, cyanosis


c.

Kebutuhan

: Bebaskan jalan napas, kepala posisi ekstensi, ganti

selimut tiap kali basah.

PLANNING ( P )
Tanggal

: 24 Juni 2009

Jam

: 00.15 Wita

11

1. Mengobservasi K/U bayi yaitu bayi masih tampak lemah, tangis


merintih, napas berat (+), napas cuping hidung (+), tarikan dinding dada
(+), cyanosis (+)
2. Meletakan bayi di atas radia warmer, dan atur pengaturan suhunya
secara normal yaitu 36,5 c.
3. Mengatur posisi yaitu posisi kepala ekstensi untuk membebaskan jalan
napas.
4. Membersihkan lendir dengan sedot lendir (suction)
5. Memberikan rangsangan taktil dengan cara menggosok punggung bayi
dan seluruh tubuh sambil mengeringkannya, kemudian hasilnya bayi
menangis.
6. Mengobservasi fisik dan tanda-tanda vital : warna kulit merah
ekstremitas masih biru, bayi menangis, tonus otot sedikit fleksi, bersin,
Denyut jantung 144 x/menit.
Pukul 00.10 wita : Memasang infus pada lengan sebelah kiri, infuse yang
diberikan adalah D 10 % ( 12 tetes x/menit).
Pukul 00.15 wita : menginjeksikan obat : Ampicillin 2 x 125 mg
Gentamicyn 1 x 15 mg
Vitamin K 0,1 ml
Pukul 01.00 wita : Mengganti selimut dan kain bayi dengan kain bersih,
menyelimuti seluruh tubuh bayi dan menutup kepala bayi.
Pukul 03.00 wita
-

mengobservasi tetesan infus

Pukul 06.00 wita


-

mengukur TTV, S = 36,50 C, RR = 36 x/menit, DJ = 140 x/menit

Pukul 07.00 wita : k/u lemah, tangis (+), syanosis (-), syanosis (-), oksigen
terpasang, muntah (-), BAB/BAK (+/+), infus D 10 % terpasang.
-

menyeka bayi

Pukul 08.00 wita


-

visite dokter

Pukul 10.00 wita

12

BAB, warna : kecoklatan, dan BAK.

ganti selimut bayi

Pukul 12.00
-

Mengobservasi k/u bayi

Mengobservasi TTV, S: 36C, RR : 52


x/mnt, DJ: 136x/mnt

Siang : k/u lesu, tangis keras dn rewel, coba minum PASI 5 cc, tidak
cianosis, BAK/BAB lancar, infus terpasang
Pukul 14.00 wita :
-

Mengobservasi k/u bayi

Mengatur posisi tidur

Mengganti selimut

Pukul 15.00 wita :


-

Bayi rewel

Mengobservasi lokasi dan tetesan infus

Pukul 17.00 wita :


-

Memberi PASI 5 cc

Mengobservasi TTV : S : 36,7C, RR : 40 x/mnt, DJ: 120


x/mnt

Pukul 19.00 wita :


-

Minum PASI 5 cc

Malam : k/u lesu, tangis (+), minun PASI 5 cc, muntah (-), BAB/BAK (+/
+), hipotermi (-), kembung (-), infus terpasang.
Pukul : 20.00 wita :
-

Observasi k/u bayi

Ganti selimut

Pukul 21.00 wita :


-

Minum PASI 15 cc

Kembung (+), bayi rewel.

13

Menagatur posisi bayi

Pukul 23.00 wita :


-

Memberi injeksi Ampicillin 125 mg

Pasang NGT, retensi 5 cc, spul PZ 5 cc, lendir coklat + susu +


gumpalan coklat.

Pukul 01.00 wita :


-

Mengganti selimut bayi

Pukul 03.00 wita :


-

Menarik retensi, R = 5 cc lendir kecoklatan + susu, spul PZ 5 cc

Minum PASI 15 cc

Pukul 05.00 wita :


-

Mengobservasi bayi

Menatur posisi bayi.

Pukul 06.00 wita :

III.

Mengganti tempat infus pada lengan sebelah kanan

Mengobservasi TTV : S : 36,7C, RR : 40 x/mnt, DJ: 130 x/mnt.

EVALUASI
Tanggal : 25 juni 2009
Jam

: 07.00 WITA

1. K/U bayi lesu, tangis (+), hipotermi(-), minum pasi 5 cc, muntah (-),
BAB/BAK(+)/(+), kembung(-),infus dex 10% masih terpasang 12
tts/mnt.
2. NGT masih terpasang, retensi 5 cc lendir kental + susu dan gumpalan
coklat.
3. Tanda-tanda vital
DJ : 120x/menit, RR : 40m x/menit, Suhu : 36, 70C

HARI KE-2 ( Tanggal 25 juni 2009)

14

DS

: ibu mengeluh bayinya masih lemah

DO

: Keadaan umum lesu, tangis (+), minum pasi 5- 10 cc, muntah (-),
kembung (-), cyanosis (-), sesak (-),O2 terpasang 1 liter,
BAB/BAK (+)/(+),infus dextrose 10% terpasang 6 tts/mnt.

: Bayi lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 2 hari, K/U
lemah dengan asfeksia ringan.

: Pukul 07.00 wita : mengobservasi keadaan umum bayi yaitu


keadaan umum bayi masih lemah, menyeka dan menimbang berat
badan (BB : 3000 gram), mengganti selimut,NGT dilepaskan,
visite dokter (terapi lanjut).
Pukul 09.00 wita : memberi injeksi ampicillin 125 mg dan
gentamisin 15 mg.
Pukul 09.30 wita : memberi minum pasi 5 10 cc
Pukul 12.00 wita : mengobservasi tanda-tanda vital s : 37,4c, RR :
42 x/mnt, DJ : 136 x/mnt
Pukul 13.00 wita : mengganti selimut dan memberi minum pasi.
Pukul 14.00 wita : mengatur posisi tidur, mengganti selimut.
Pukul 15.00 wita : memberi minum pasi 5-10 cc
Pukul 17.00 wita : observasi tanda-tanda vital : s : 37,0 c , RR : 40
x/mnt , DJ : 140 x/mnt.
Pukul 19.00 wita : memberi minum pasi 5-10 cc, mengganti
selimut.
Evaluasi (25 juni 2009, pukul 14.00 wita)
1. Keadaan umum bayi masih lemah, tangis (+), minum pasi 5- 10
cc,cyanosis(-), sesak (-), kembung (-),muntah (-), O2 masih
terpasang 1 liter, infus terpasang dextrose 10% 6 tts/mnt.
2. Tanda-tanda vital S : 37,0c, RR : 40 x/mnt, DJ : 140 x/mnt.

HARI KE-3 ( tanggal 26 juni 2009)

15

DS : Ibu mengatakan keadaan bayinya sudah baik


DO : Keadaan umum baik, tangis (+), minum asi langsung dari ibu, muntah
(-), BAB/BAK (+)/(+), ikterus (-), hipotermi (-).
A : Bayi lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 3 hari.
P : Pukul 07.00 wita : menyeka, mengganti selimut bayi, dan menimbang
berat badan bayi (3000 gram).
Pukul 08.00 wita : memberi minum asi langsung dari ibu
Pukul 09.00 wita : visite dokter, yaitu keadaan umum bayi sudah baik
dan sudah diperbolehkan pulang.
Evaluasi (pukul 09.30 wita)
1. Keadaan umum bayi baik, tangis (+), minum asi langsung dari ibu,
muntah (-), BAB/BAK (+)/(+), hipotermi (-), ikterus (-).
2. Bayi sudah di pulangkan.

16

Anda mungkin juga menyukai