Oleh
SriWahyuni
NIM 160202102
FAKULTAS SYARIAH
MATARAM
2020
i
TANGGAPAN TOKOH AGAMA TENTANG NUSYUZ SUAMI DI DESA
KETANGGA KECAMATAN SUELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Skripsi
Serjana Hukum
Oleh
SriWahyuni
NIM 160202102
FAKULTAS SYARIAH
MATARAM
2020
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
iii
NOTA DINAS PEMBIMBIG
Mataram,
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Syari`ah
Di Mataram
Assalamu`alaikum,Wr,Wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi, kami
berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Sriwahyuni
Nim : 160202102
Jurusan/Prodi : Hukum Keluarga Islam
Judul :Tanggapan tokoh agama tentang nusyuz suami di
Desa Ketangga Kecamatan suela Kabupaten
Lombok Timur.
Wasallammu`alaikum,Wr,Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
iv
vi
MOTTO
“dan jika seorang prempuan khawatir akan nusyuz atau bersikap tak acuh, maka
keduannya dapat mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan
perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walapun manusia itu menurut
tabiayatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan
memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah
adalah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur`an Hafalan, (Jakarta: Almahira, 2012). Hlm.99.
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur hanya bagi Allah Ta`alla dengan segala
kelimpahan karunia dan hidayah-Nya kepada kita, dengan begitu kita bisa
menikmati indahnya Mentari di pagi hari dan sejuknya senja di sore hari,
alhamdulillah. Dan tak lupa pula kita haturkan sholawat beserta salam kepada
jujungan Nabi Muhammad Shallalahu `alaih Wasallam yang atas perjuangan
beliau dalam menyebar luaskan agama Islam yang dengan beliau juga kaum
perempuan bisa sangat di istimewakan, Alhamdulillah. Dan dengan ajaran-ajaran
beliau juga kita sebagai ummatnya Inshaa Allah dapat meneruskan sunnah-sunnah
dengan sesuai tuntunan yang baik, dan mengenal penuh dalam kebenaran sesuai
dengan agama Islam dan Iman yang kokoh.
Setelah melalui peroses yang cukup panjang. Adalah merupakan karunia
yang sangat besar bagi penyusun yang telah menyelesaikan skripsi ini, meskipun
masih jauh dari kesempurnaan.
Selesainya penyusunan skripsi ini tentu saja tidak merupakan hasil usaha
penyusun sendiri, sebab keterlibatan berbagai pihak sangat memberi arti penting
dalam rangka terselesaikannya usaha penyusun ini. Baik itu yang berupa motivasi,
bantuan pikiran, materil dan moril serta spiritual. Untuk itu sangat kerendahan hati
penyusun ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag dan Hj. Ani Wafioh, M.Ag selaku dosen
pembimbing yang selalu senantiasa sabar dan selalu meluangkan
waktunya dalam peroses penyelesaian skripsi ini.
2. Hj. Ani Wafiroh, M.Ag. sebagai ketua jurusan sekaligus sebagai dosen
pembimbing II peneliti dan Nunung Susfta, M.S.I. selaku sekjur.
3. Dr. H. Musawar, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari`ah.
4. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah
memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi
bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa
pernah selesai.
ix
5. Ustadz Hizbullah, QH. S.Pdi selaku tokoh agama yang sudah membantu.
6. Lalu safta, selaku staf Desa Ketangga yang juga ikut membantu.
Inshaa Allah, amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan
pahala yang berlipat-ganda dari Allah Ta`alla. Dan semoga karya ilmiah
ini bermanfaat bagi semesta. Aamiinn.
Mataram
Penulis,
Sriwahyuni
x
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi
BAB I .................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................................1
BAB II .............................................................................................................................26
xi
PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG NUSYUZ SUAMI DI DESA
KETANGGA KECAMATAN SUELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR ...................26
BAB IV ............................................................................................................................64
PENUTUP .......................................................................................................................64
A. Kesimpulan ..........................................................................................................64
B. Saran ....................................................................................................................65
xii
TANGGAPAN TOKOH AGAMA TENTANG NUSYUZ SUAMI DI DESA
KETANGGA KECAMATAN SUELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Oleh:
Sriwahyuni
160202102
ABSTRAK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sangat serius dalam segala urusan yang menjadi kebutuhan dasar manusia,
dalam berbagai urusan kaum muslimin yang masuk ke dalam ruang lingkup
keluarga yang bahagia, kekal, abadi, berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa 2,
maka perlu diatur hakdan kewajiban antara suami dan istri tersebut. Apabila
sangat jauh dari yang diharapkan, begitu banyak perselisihan yang akan
2
Irwan Gesmi dan Yum Hendri, Ajaran Pendidikan Pancasila, (Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia, 2018). Hlm 1.
3
Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia, cet.III (Jakarta: PT Raja Grafindo perada,
1998), hlm. 181.
1
mengakibatkan perceraian yang dilakukan langsung oleh suami istri,
dikarenakan ada problematika yang tidak bisa diselesaikan dengan cara baik-
baik, juga dalam Islam disebut dengan nusyuz yang dapat diartikan dengan
kedurhakaan.
pasangannya. Istri timbul rasa benci pada suaminya dan juga sebaliknya,
suami timbul rasa benci terhadap istrinya. 4 Jadi tidak hanya berlaku bagi
perempuan saja. Pada pihak laki-laki juga ada nusyuz. Hal senada juga
dikatan oleh Abu Ishaq bahwa nusyuz itu identik dengan durhaka dan
maksiat. Ekpresi dari rasa benci ini bisa melalui perkataan, seperti saat tidak
patuh, dipanggil pura-pura mau padahal setelah itu berontak, dan bisa juga
yang dilakukan oleh salah satu pihak saja, akan tetapi harus dilihat dari protes
pasangannya.
Artinya, nusyuz selalu saja diartikan dengan istri, dengan anggapan bahwa
suami, sehingga dalam hal ini istri selalu saja menjadi pihak yang
4
Abu Yasid, Fiqh Realita, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).h. 333.
2
diperselisihkan. Sedangkan dalam surat An-Nisa ayat 128 menyatakan bahwa
non materi.5
tejadi, salah satu yaitu terjadi pada pasangan suami istri yang bertempat
yang seharusnya, salah satu perbuatan suami yaitu suami tidak memberikan
nafkah lahir kepada istrinya. Hal ini diketahui dari perbuatan suami yang
mengambil uang hasil tani bersama dan mengambil uang jerih payah istrinya.
Selain itu, suami juga tidak memberikan kebutuhan untuk anaknya seperti
pakaian.Suami juga sering keluar malam yang tidak jarang diketahui oleh istri
karena suami memakai uang dari istrinya, serta suami juga pernah kepergok
langsung oleh anaknya yang sedang berduaan dengan wanita lain yang
suami yaitu kasus kekerasan dalam rumah tangga, hal ini dibuktikan dengan
5
Wati Rahmi Ria dan Zulfikar, Ilmu Hukum Islam. (Bandar Lampung: Gunung Pesagi,
2015). Hlm.64.
6
Observasi Awal, 24 Januari 2020.
3
banyaknya pemberitahuan pada media seperti media elektronik, media cetak
dan artikel online mengenai kekerasan yang dialami perempuan (istri) dalam
rumah tangga.
Berkaitan dengan nusyuz suami dalam rumah tangga, hal ini dapat
dikarenakan kekeliruan dalam mengartikan dan memahami isi dari QS. An-
Nisa` ayat 34 yang menyebutkan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum
Akibatnya para laki-laki (suami) dan khususnya para tokoh agama sebagian
besar merasa dirinya pemimpin dalam rumah tangga dan telah menafkahi
keluarganya, sehingga dalam adanya konsep nusyuz dan sudah sangat jelas
bahwa landasan hukumnya dari Al-Qur`an tetap saja ada beberapa tokoh
Januari dan tanggal 04-7 Februari tahun 2020 lalu dengan beberapa tokoh
agama yang berada pada Desa Ketangga dengan melakukan observasi serta
satunya adalah Ustadz Zainuddin, beliau memaparkan nusyuz itu tidak akan
ada jika salah satu antara pasangan suami istri yang menjalin hubungan
dengan baik, contoh kecilnya dengan cara saling memahami.8 Dan juga ada
salah satu tokoh agama yang berpendapat bahwa, beliau terlebih dahulu
7
Observasi Awal, 04 Februari 2020.
8
Zainuddin, (Tokoh Agama), Wawancara, 05Februari 2020.
4
pertanyaan yang terkait dengan nusyuz suami dan beliau menjawab
“sebenarnya mengenai nusyuz suami itu tidak ada dalam istilah, dikarenakan
dalam Islam suami itu adalah pemimpin dan jika suami tidak memberikan
nafkah ataupun KDRT itu juga bukan termasuk nusyuz” 9, ujar beliau (tokoh
agama).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, sangat penting menentukan
rumusan masalah untuk memberikan arahan yang tepat supaya tidak keluar
9
Hisbullah, (Tokoh Agama), Wawancara, 07 Februari 2020.
5
b. Untuk mengetahui analisis hukum keluarga islam tentang nusyuz suami
2. Manfaat peneliti
ilmiah sangat penting hal ini dapat dilihat dari dua aspek :
a. Secara teoritis
suami dan juga dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa fakultas syariah
b. Secara praktis
informasi serta wawasan tambahan bagi masyarakat dan tidak lupa juga
ini, serta diharapkan dapat berguna untuk para penegak hukum yang
6
tanggapan tokoh agama tentang nusyuz suami yang berada di Desa
tempat yang strategis sebagai sentral banyak kalangan Ustadz dan banyak
dikaji dan diteliti baik dari segi substansi dan tempat, oleh karena itu
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka dilakukan untuk menjelaskan posisi penelitian yang
pengembangan keilmuan.
7
Untuk mendapatkan gambaran umum secara jelas tentang data yang
untuk mendapatkan hasil yang baru dalam penelitian ini akan di paparkan
simpulkan bahwa, “nusyuz yang terdapat dalam Q.S An-Nisa`: 34 dan 128
shighat talik talak yang dilakukan oleh suami terhadap istri yang
merupakan ikrar suami terhadap istri yang ditujukan guna melindungi hak
peneliti kaji yaitu tanggapan tokoh agama tentang nusyuz suami di Desa
Keadilan Gender).11
10
Fatma Novida Matodeng, “Konsep Nusyuz Suami dalam Perspektif Hukum Perkawinan
Islam”, (Tesis, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2009).
11
Nur Faizah,“Konsep Nusyuz dalam Kompilasi Hukum Islam (Tinjauan Perspektif
Keadilan Gender)”, (Skripsi UIN Sunan Kalijaga, 2005).
8
Dalam skripsi ini juga membahas atau mengkaji ulang konsep
nusyuz dalam kompilasi hukum Islam yang dilihat dari keadilan gender.
yang dinafikan bukan dalam akad nikah saja, tetapi juga pasca akad nikah,
relasi yang tidak seimbang. Islam hadir sebagai agama yang membawa
rahmat bagi semesta alam, yang telah menawarkan banyak hal dalam
tentang Nusyuz suami di Desa Ketangga Kec. Suela Kab. Lombok Timur.
Kekerasan yang terjadi dilingkungan rumah tangga dan juga diluar, mulai
12
Ni Nyoman Sukerti, “KekerasanPerempuan dalam Rumah Tangga (Kajian dari
Perspektif Hukum dan Gender)”, (Tesis Universitas Udayana, 2005).
9
F. Kerangka Teori
1. Tokoh Agama
yang berbeda dari orang lain yang sederajat pada tingkat regional,
secara ilmiah.14
Tokoh agama juga bisa disebut dengan, Ulama, Kyai dan Ustadz,
dan Tuan Guru disini peneliti juga akan memaparkan sedikit mengenai
13
Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Kartika, 1997). Hlm. 68.
14
Arief Furchan dan Agus Mainum, Studi Tokoh, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1997).
Hlm.68.
10
1) Ulama
2) Kyai
segala sesuatu.15
pesantren.”16
15
Hamdan Rasyid, Bimbingan Ulama Kepada Umara dan Umat, (Jakarta:Pustaka
Beta,2007). Hlm.18.
16
Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca Kemerdekaan,
(Jakarta: PT Raja Grafinda Persada, 2008). Hlm. 55.
11
sewajarnya bahwa pertumbuhan suatu pesantren tergantung
3) Ustadz
4) Tuan Guru
12
dan guru adalah tokoh tempat menimba ilmu atau tokoh yang
13
ibadah haji ke tanah suci mekkah, menguasai kitab suci Al-Qur`an,
2. Nusyuz
a. Pengertian Nusyuz
yang berarti tempat tinggi atau sikap tidak patuh dari salah satu di
antara pasangan suami dan istri. Dalam pemakaiannya, arti kata an-
durhaka atau tidak patuh. Kenapa bisa disebut nusyuz karena pelakunya
merasa lebih tinggi sehingga dia tidak merasa perlu utuk patuh dan
suami istri tersebut terhadap apa yang seharunya dipenuhi dan rasa
19
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hove, 1996).
H. 1353.
14
sedangkan i`radialah suami tidak menjauhi istri hanya tida mau
Dengan demikian maka setiap nusyuz pasti i`rad belum tentu nusyuz.20
20
Ibid..
21
Abdul Hakim Hasan Binjal, Tafsir al-Ahkam, (Medan: Kencana Pranada Media Group,
1962).h.316.
22
Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam,...h.1354
23
M. Abdul Mujieb Dkk, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: Fustaka Firdaus, 1994).h.251.
15
latar belakang (Asbab Al-Nuzul). Ayat ini turun berkenaan dengan kasus
menjadi istrimu dan aku berikan hari giliranku kepada Aisyah.” Dan
24
Departemen Agama RI, Al-Qur`an Hafalan, (Jakarta: Almahira, 2012). Hlm.99.
25
Fawaizun Umam dan Musawwar, Fiqh Perempuan Menyoal Ulang Isu-Isu
Keperempuanan dalam Islam ,..., hlm. 45.
16
berkaitan dengan kasus putri Muhammad bin Maslamah yang akan
dan rela dengan apa saja yang ditetapkan suaminya. Mereka berdamai
Dalam hal ini Ulama menjelaskan bahwa ciri suami yang bersikap
kepada istri.
G. Metode penelitiaan
1. Pendekatan Penelitian
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang
diamati.27
atau tulisan dan prilaku yang diamati melalui pengamatan pada diri
26
Quraish Shaihah, Tafsir Al-Misbab, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur`an, ( Jakarta:
Lentera Hati, 2001). hlm. 604.
27
Erma, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004). hlm. 25.
17
penelitian ini juga sesuai dengan masalah yang dibahas yaitu hanya
2. Kehadiran Peneliti
atau menipulasi data dan informasi, tetapi lebih pada usaha untuk
3. Lokasi penelitian
keberagaman pola pikir yang satu dengan yang lainnya. Adanya perbedaan
pola pikir ini yang kemudian akan peneliti gunakan sebagai subjek
28
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010),hlm.3.
18
Suami di Desa Ketangga Kec. Suela Kab. Lombok Timur”,sehingga
ini.
4. Sumber Data
a. Data Primer
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer
b. Data Sekunder
catat oleh pihak lain).30 Data sekunder ini diperoleh dari dokumen-
29
Nur Indriantoro, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama,
(Yogyakarta: Bpfe - Yogyakarta, 1999), hlm. 146.
30
Ibid.
19
5. TeknikPengumpulan Data
a. Metode Observasi
berlangsung.
b. Metode Wawancara
tanya jawab lisan dua orang atau lebih berhadapan langsung secara
31
Sanafiah Faesal, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar Aplikasi (Malang: Yayasan Asih
Asah, 1990), hlm. 77.
32
Kartini Kartono, Pengantar MetodeResearch Sosial, (Bandung, Mandar Maju, 1986),
hlm. 171.
20
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang tanggapan
Lombok Timur.
c. Metode Dokumentasi
berbicara tentang nusyuz secara umum, maupun nusyuz suami dan istri,
lain.34
dilakukan yaitu:
33
Kartini Kartono, Pengantar Metode Research Sosial,...,hlm. 274.
34
Rulan Ahmadi, Metedologi Penelitian Kualitatif, cet. III, (Yogyakarta: Ar Ruz Media,
2016). H. 229.
21
a. Pengumpulan Data
tersebut.
b. Reduksi Data
diketik dalam bentuk uraian atau bentuk laporan yang terinci. Reduksi
jawabkan kebenarannya.36
di antaranya:
a. Ketekunan pengamatan
35
Nasution S,Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.129.
36
Winarno Surakhmad, Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, (Bandung: Tarsito, 1998).
Hlm. 139.
22
Ketekunan pengamatan, maksudnya disini adalah menemukan ciri-ciri
dan anasir dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan dan isu
b. Triangulasi
H. Sistematika Pembahasan
Sebagai upaya untuk membahas pokok permasalahan dalam skripsi ini,
penyusun memaparkan pembahasan dalam empat bab, antara satu bab dengan
37
Lexy J Moleog, Metodologi Penelitian Kualitatif...,h. 329.
23
Pembahasan ini diawali dengan bab pendahuluan dan diakhiri dengan
pembahasan penyusunan.
Bab kedua berisi tentang paparan data dan temuan. Pada bab ini
masyarakat, serta karakter masyarakat Suela. Disamping itu, pada bab ini juga
tokoh agama tentang nusyuz suami dan analisis hukum keluarga Islam
tersebut.
24
Bab ketiga, pembahasan, bab ini merupakan bab inti. Dalam bab ini
rangkaian akhir dari sebuah penelitian. Bab ini juga, terdiri dari kesimpulan
dan saran. Kesimpulan dimaksud sebagai hasil akhir dari sebuah penelitian
yang tercantum dalam bab II dan bab III. Sedangkan saran merupakan
harapan penulis kepada semua pihak yang kompeten atau ahli dalam masalah
ini, agar penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat memberikan kontribusi
yang maksimal.
25
BAB II
Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur, dan termasuk desa tertua dan
jauh dari pusat kota kecamatan ini, ternyata masih menyimpan misteri dan
Selaparang, batu dari Bagdad (Irak) dan sabuk yang bertuliskan sejarah
setelah musnah Kerajaan Selaparang. Desa ini berubah nama menjadi Desa
Ketanga (Kenangan) yang diambil dari kata ketangan, serta ketika datang
para penjajah dan ahli sejarah dari Jawa Desa Ketanga berubah menjadi
38
Eros (Tokoh Masyarakat), Wawancara, 02 Oktober 2020.
26
keyakinan yang kuat Desa Ketangga inilah sebenarnya pusat kerajaan
Selaparang.39
dengan luas wilayah 800 Ha. 40 Adapun batas-batas Desa Ketangga adalah:
terhadap pola taman yang ada di Desa Ketangga Kec. Suela tersebut.
a. Jumlah Penduduk
berjumlah 7,468 jiwa terdiri dari penduduk Laki-laki 3,607 jiwa dan
39
Data Umum Monografi Desa Ketangga, Tahun 2015.
40
Data Monografi Desa Ketangga, Tahun 2015.
41
Hizbullah SekDes, Wawancara, Kantor Desa, 6 Oktober 2020.
27
adalah 3,607 persen untuk penduduk laki-laki dan 3,618 persen untuk
Desa Ketangga.
1,682
1 Otak Desa 854 828
2 Monton
Gedeng 870 898 1,768
3 Dasan
Lekong 1310 1503 2,813
4
Tejong 573 632 1,205
42
Sumber: Data Monografi Desa Ketangga, tahun 2020
28
b. Pendidikan
c. Keadaan Sosial
1) Suku
Sasak akan tetapi terdapat suku lainnya, seperti Suku Jawa, Suku
43
Sumber: Data Monografi Desa Ketangga, tahun 2020.
29
Sumbawa, Suku Sumatra yang merupakan pendatang yang menetap
beberapa kendala yang perlu dibenahi yaitu Sara Pos kemanaan atau
pramedic 10, pondok bersalin 2 dan bidan desa 4.44 Dan di rincikan
sebagai berikut:
Posyandu 9 Unit
Apotik - Unit
44
Data Umum Desa Ketangga...
30
3) Keadaan Ekonomi
sebagai Petani dan Buruh Tani (70%), disampig itu juga sebagai
Pengrajin 68 Orang
Guru 57 Orang
Lain-lain 11 Orang
31
4. Data pernikahan, perceraian dan Nusyuz
dengan namanya masalah, mulai dari masalah yang kecil maupun dengan
yang besar tidak ada yang membedakan karena itu adalah suatu masalah. Di
seringkali kita temukan yang menjadi pemicunya adalah orang ketiga dan
kesalah pahaman dalam menanggapi satu sama lain, apalagi yang merasa
Dan yang lebih jelasnya di dalam rumah tangga ini disebut dengan
perbedaan dalam memahami isi dari kadungan surat An-Nisa ayat 34 yang
45
Lalu Safta (Staf Desa), 24 November 2020.
46
Uhir dan Fathurrahman (Kadus), 24 November 2020.
47
Tokoh Agama, Wawancara, 2020.
32
sehingga disini yang sering dapat diskriminasi adalah perempuan. Padahal
dalam Islam perempuan itu sangat begitu dimuliakan, namun realita dalam
Dalam perakteknya, nusyuz ini bisa di lihat dari sisi perkataan dan
perbuatan dan juga bisa di lihat dari kedua-duanya. Misalnya, jika di lihat dari
sisi perkataan biasanya suami yang suka mencaci maki istri dan menghina
Semamak tyang girang na nyeboin ita masalah hasil sik maukna begawean,
kadang mauk iya sekali seminggu laguk paran na ndekna man mauk, terus
ndek na badak ita sik taokna begawean ndekta taok. Ngendenginta iya paran
na uwah buek, buek so keang na beang berayana. Padahal na uwah toak bede
anak karing na nganti papu doang laguk ndekna ilang bekejengil na lek nina.
Terus mending na ngemelek selapukna ta terpenuhi, sine jak ndek batinta
seda perasaanta lebih seda. Nyumpak, hinak ita jak makanan na bilang jelo,
sik uwah nyuruk tyang nyedi lekan bale uwah, karena iya merasa epen bale,
laguk kan ta dua lelah. Laguk sabar doang tyang. (suami saya suka
menyembuyikan masalah hasil yang dia dapat kerja, kadang dia dapat gaji
sekali satu minggu tapi dia bilang di kita belum dapat, tetapi tempta yang
kerja yang ngasih tau ke saya kalau gajinya sudah keluar. Saya minta katanya
sudah habis, habislah dipakai buat kasih pselingkuhannya. Padahal dia sudah
tua ada anak dan tinggal nunggu cucu doang tapi nakalnya di perempuan
tidak hilang. Dan mending di selingkuh kebutuhan kita semuanya terpenuhi,
ini batin rusak perasaan lebih rusak. Kata kasar, menghina itu sudah makanan
sehari-harinya, yang pernah nyuruh sya keluar dri rumah pernah, karena dia
merasa punya rumah tapi kan saya berdua yang capek, tapi saya sabar saja). 48
48
Inak Khairiah, Wawancara, 20 November 2020.
33
Hal yang senada diungkapkan oleh inak Muli, bahwa suaminya yang
Semamak tyang ndekna ulak pecicilan marak dengan sik luek raos, laguk
sekalina ngeraos pedes doang ta denger. Terus pelit, ndekna ita beang na
ngentik kepeng, perekengan. Girang kami besual lantaran sine, mele ita milu
lalo harian ndekna beang ita, ngeno jak belanja jarang na beang ita. Ngeno jak
paran na ita darak gawenta jari dengan nina, taonta besang iya doang ngkatna
gitak ita. Laguk padahal kepeng si tanjakna ita ndekna uwah cukup mauk
doang ita berotang juluk. Terus na arak masalah sik ngeno melena nganuk ita
doang, angkak na mele jerang aku na jerang, lelah ita berangen isikna. 49
(suami saya bukan orang yang pecicilan kayak orang yang banyak bicara,
tetapi sekalinya ngomong pedes ketika di dengar. Terus pelit, bukan kita yang
di kasih pegang uang, itung-itungan. Ini yang membuat kami suka bertegkar,
mau kita ikut pergi harian tidak di kasih, tetapi uang belanja kita jarang di
kasih. Terus sayadi sindir tidak ada gunanya jadi istri, taunya menghabiskan
doang katanya. Akan tetapi, padhal uang yang di berikan tidak pernah cukup
dapat saja kita hutang dulu. Terus jika ada maslah yang seperti itu maunya
mukul saya saja, mungkin kalau saya di ceraikan cerekan sudah, capek saya
nahan sakit hati sama dia).
Suami dan istri harus bisa menjadi partner dalam segi bentuk apapun,
bisa saling memahami dan yang paling penting mempunyai komunikasi yang
baik dan tidak membedakan antara suami ataupun istri. Berjalannya suatu
rumah tangga yang rukun dan damai bisa terjadi karena keterlibatan antara
Namun tidak dengan keluarga Ibu Ita, di dalam rumah tangganya selalu
saja ada perpecahan yang di mulai dari komunikasi yang tidak baik dan suami
Semamak ibu melena bede anak mama, laguk ndekna man izinang kami si
Allah bede anak mama, mulai lekan sino komunikasin kami mulai renggang,
bapak mulai jarang lek bale. Muna ulek ngajar ndekna uwah langsung ulek.
Paran na beliau bede selingkuhan dan beberapa bulan kemudian maukta
49
Inak Muli, Wawancara, 22 November 2020.
34
denger bapak iya merarik malik dan mauk anak mama. Setelah sino ibu nejak
bapak ngeraos laguk ndekna indahang iya, malah bapak gedek sambil
nyugulang kata kasar dan tidak pantas. Lekan ndekna man arak msalah sine
endah bapak girang kasar terutama bapak taokna dirikna mesak na meta iya,
jarina keuangan kadang ndekta taok tipakna, mun mulai bahas iya mulai iya
gedek dan ngenganuang, jarina ndekna mun ndekna mendesak lalok ndekna
bahas iya sik ibu.50(Suami ibu pengen punya anak laki, namun kami belum di
izinkan mempunyai anak laki-laki, mulai dari itu komunikasi kami mulai
renggang, bapak mulai jarang di rumah. Kalau bapak pulang ngajar beliau
tidak langsung pulang. Di perkirakan beliau punya selingkuhan dan beberapa
bulan kemudian ibu dapat cerita bapak menikah lagi dan mempunyai anak
laki-laki. Setelah itu ibu mengajak bapak berbicara namun tidak di indahkan,
malah bapak marah sambil mengeluarkan kata-kata yang kasar dan tidak
pantas. Walaupun belum ada masalah ini bapak suka kasar terutama bapak
tau dirinya sendiri yang mencari, jadinya keuangan kita tidak tahu kemana
saja di bawa, jika kita mulai bahas bapak marah dan kadang memukul, dan
jika tidak terlalu penting ibu tidak membahasnya).
di Desa Ketangga dan dari hasil wawancara narasumber yang telah peneliti
Karya dan Ustadz Ridwan. Mengenai tanggapan beliau terkait nusyuz suami
tersebut ada kesamaan dan perbedaan yang terjadi kepada responden. Ada
yang mengindahkan terkait nusyuz suami dan ada juga yang tidak setuju
Nusyuz suami terjadi ketika suami tidak memenuhi hak atas istrinya
dan berlaku kasarnya seorang suami kepada istri, yang berbentuk dari fisik
maupun non fisik. Terjadinya nusyuz suami ini biasanya dikarenakan suami
50
Ibu Ita, Wawancara, 22 November 2020.
35
yang merasa diri palik berhak atas segala sesuatu sehingga mengakibatkan
tentang nusyuz suami ini, ada beberapa tokoh agama yang tidak
No Pertanyaan
nusyuz suami
Berbicara terkait nusyuz, nusyuz tidak akan ada jika suami istri bisa saing
memahami dan bisa saling mengalah jika ada masalah yang datang
menghadapkannya. Laguk kan jarang ta temuang iya ndi sik ngene, ulean sik
masyarakat ta sik saling taker muna arak masalah, jarina iya beang iya pada
besual, gara-gara sik sepele beleang na. Terus terkait nusyuz suami ndi,
ndekna arak nusyuz suami, sengakna ndekna arak istlah suami durhaka
kepada istri, sama halnya tidak ada orang tua yang durhaka kepad anaknya,
nah ka ngeno gambaran na. Kalaupun suami melakukan kesalahan ndi
ndekna iya termasuk nusyuz, sino aran na biasa dalam rumah tangga.51
(Berbicara terkait nusyuz, nusyuz tidak akan ada jika suami istri bisa saling
memahami dan bisa saling mengalah, jika ada masalah yang datang
mengahadapinya. Akan tetapi jarang kita temukan yang begini, kebanyakan
masyarakat kita yang saling mempertahankan ke eogisannya jika ada
masalah, itu sebabnya terjadilah perkelahian, gara-gara hal yang sepele di
besar-besarkan. Terus terkait nusyuz suami ya, tidak ada nusyuz suami,
51
Zainuddin (Tokoh Agama), Wawancara, 05 Februari 2020.
36
karena tidak ada istilah suami durhaka kepada istri, sama halnya tidak ada
orang tua yang durhaka kepada anaknya. Nah itu gambarannya. Kalaupun
suami melakukan kesalahan itu bukan termasuk nusyuz, itu namanya biasa di
dalam rumah tangga).
sama, di antaranya:
52
Ustadz Azhar (Tokoh Agama), Wawancara, 06 Oktober 2020.
37
Nusyuz suami, sang ndekna arak nusyuz suami, ndekna uwah denger bapak
terkait nusyuz suami sine, selaek bapak belajar kitab ndekna uwah arak
nyebut nusyuz suami, ndekna arak nusyuz suami, lamun suami sik ndekna
girang beang seninakna nafkah jak lain bahasana, itu nama melantarkan istri
yang lari dari tanggung jawab sebagai suami, lamunna ke nusyuz jak ndekna
ulak. Pokok nusyuz itu hanya berada di istri saja. 53(Berbicara nusyuz, nusyuz
ini identik dengan kedurhakaan ya, membangkang, keras, tidak patuh
pokoknya yang tidak bagus sudah. Terus yang melakukan iya istri, yang
sering terjadi dikalangan masyarakat kita saat ini. Ketika di perintah sama
suaminya sering membantah, kalau dia mau jemberut, terus apa lagi, banyak
iya nusyuz ini pokoknya identik dengan istri yang tidak patuh segala hal
kepada suaminya, tapi selagi itu kurang baik ya.Nusyuz suami, mungkin tidak
ada nusyuz suami, tidap pernah denger bapak terkait nusyuz suami ini, selama
bapak belajar kitab tidak pernah ada membicarakan nusyuz suami, tidak ada
nusyuz suami, jika suami tidak memberikan istrinya nafkah jak lain
bahasanya, itu namanya suami melantarkan istri yang lari dari tanggung
jawab sebagai suaminya, tapi kalau ke nusyuz jak bukan, nusyuz itu hanya
kepada istri saja).
anataranya:
Nusyuz itu terjadi karena tidak adanya komunikasi yang baik antara suami
dan istri, ketika na arak masalah seharusna gina selesaiang iya dengan baik,
bau na musyawarah, suami sebagai kepala rumah tangga hendaknya
memberikan arahan yang baik kepada istri, itu sebabbya sebelum menikah itu
seharusnya mempunyai landasan yang bagus dulu, supaya tidak mudah
goyah.Pada zaman konterporer sine, zaman semakin maju apalagi ada istilah
gender ndi, luekna istri memilih menjadi wanita karir sehingga lupa akan
kewajibannya sebagai istri, lebih utamangangna pekerjaanna, sehingga
dalam mendidik anak kurang, ketika pendapatna dalam keuangan lebih luek
dari pada suami, suamina ndekna arhagain iya, malah ta lalo-laleangna
semamakna sino sik ndekna kanggo dan sino endah bagian nusyuz.Masalah
nusyuz suami, nusyuz suami dalam Islam sebenarna ndekna arak, karena
dalam Al-Qur`an (Arrijalu kauwaa muu na `allan nisaa`i)na sine kan jelas
uwah, laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita ngena kan, jika suami
tidak memberikan nafkah, atau selingkuh karena adanya orang ketiga bahkan
sampai menikah lagipun kan itu memang sudah ada dalam sejarah dan Al-
Qur`an sudah menjelaskannya, suami itu bisa menikah lebih dari satu jika
53
Ustadz Mahmud (Tokoh Agama), Wawancara, 09 Oktober 2020.
38
mereka merasa mampu kan. Jadinya kalau membahas nusyuz suami itu tidak
ada, lebih tetapnya tidak melakukan kewajibanya sebagai suami dan
hukumnya lebih besar daripada nusyuz. Karena itu kan sudah melanggar
kewajibannya kepada tuhannya.Terdapat endah dalam rumah tangga kan
arak hak dan kewajiban na hak dan kewajiban sine masing-masing suami-
istri bede iya, laguk sik lebih dominan ya suami ndi, karena kesalahan yang
diperbuat oleh istri tanggung jawabna lek suami, kumbekna ndekna ulak ajar
seninakna, sehingga pentingna suami itu memahami konsep dalam berumah
tangga.54(Nusyuz itu terjadi karena tidak adanya komunikasi yang baik antara
suami dan istri, ketika ada masalah seharusnyadia menyelesaikannya dengan
baik, bisa kita musyawarah, suami sebagai kepala rumah tangga hendaknya
memberikan arahan yang baik kepada istri, itu sebabnya sebelum menikah itu
seharusnya mempunyai landasa yang bagus dulu, supaya tidak mudah
goyah.Pada zaman konterporer ini, zaman semakin maju apalagi istilah
gender ini, banyaknya istri memilih menjadi wanita karir sehingga lupa akan
kewajibannya sebagai istri, lebih mengutamakan pekerjaannya sehingga
dalam mendidik anak kurang, ketika pendapatannya dalam keuangannya lebih
banyak dari pada suaminya, suaminya tidak di hargai lagi, bahkan di
sepelekan suaminya itu tidak boleh dan itu juga bagian nusyuz.Masalah
nusyuz suami, nusyuz suami dalam Islam sebenarnya tidakada, karena dalam
Al-Qur`an (Arrijalu kauwaamu na `allan nisaa`i) nah ini kan sudah jelas,
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita gitu kan,jika suami tidak
memberikan nafkah atau selingkuh karena adanya orang ketiga bahkah
sampai nikah sekalipun kan itu memang sudah ada dalam sejarah dn Al-
Qur`an sudah menjelaskannya, suami itu bisa menikah lebih dari satu jika
mereka merasa mampu kan. Jadinya kalau membahas nusyuz suami itu tidak
ada, lebih tepatnya tidak melakukan kewajibannya sebagai suami dan
hukumnya lebih besar daripada nusyuz. Karena itu sudah melanggar
kewajibannya kepada tuhannya.Terdapat juga dalam rumah tanggakan ada
hak dan kewajibannya, hak dan kewajiban ini masing-masing suami-istri beda
lagi, tetapi lebih dominan itu suami yaa, kenapa tidak bisa ngajar suaminya
sehingga pentingnya suami itu memahami konsep dalam berumah tangga).
Nusyuz itu identik dengan kedurhakaan dan ketidak taatan yang terjadi
di antara keduannya. Nusyuz tidak hanya berlaku kepada istri saja, namun
bisa terjadi juga kepada suami. Dari sini terdapat ada perbedaan pendapat
yang menyatakan bahwa nusyuz suami itu ada dna dosanya bisa saja lebih
54
Ustadz Hizbullah (Tokoh Agama), Wawancara, 07 Februari 2020.
39
Seperti yang telah di ungkapkan oleh Ustadz Andi, di antaranya:
Ketika membahas nusyuz sik arak lek dalem pikiranta adalah istri, istri sik
ndekna taat, istri sik ndekna patuh dan istri sik durhaka. Padahal ndekna
hanya istri bau ta paran nusyuz laguk suami endah nusyuz iya. Malah lebih
rentan iya suami yang nusyuz. Ta gitak jak dalam masyarakat ta ka, luek
dengan mama muna arak taok ndekna demen lek seninakna doang uwah jari
bisok ima iya, sebenarna endah na arak rasa bencina terus na ketempoang iya
lek seninakna dengan kata-kata kasar jak sino endah termasuk iya nusyuz.
Kemudian cara menyelesaikan nusyuz sine jak, suami harus berdamai dengan
istri, seninakna endah harus na bau nasehatin atau na beang semamakna
masukan bahwa sik lakukangna sino ndekna bagus, kan muna muwah ngeno
inshaa Allah keluarga aman tentram.55(ketika membahas nusyuz yang ada d
dalam pikiran kita adalah istri, itri yang tidak taat, istri yang tidak patuh dan
istri yang durhaka. Padahal tidak hanya sorang istri yang bisa di katakan
nusyuz, suami juga bisa saja nusyuz. Malah lebih rentan suami yang nusyuz.
Kita lihat dalam masyarakat, banyak suami yang ketika ada tempatnya tidak
suka terhadap istri maka istri di jadikan cuci tangan, apalagi suami yang
mempunyai rasa benci terhadap istrinya kemudian memperlihatkannya
dengan kata-kata yang kasar itu sudah termasuk nusyuz juga. Kemudian cara
menyelesaikannya, suami harus berdamai dengan istrinya, istrinya juga hars
bisa menasehati atu memberikan masukan kepada suaminya bahwa apa yang
di kerjakan itu adalah tidak baik, dan inshaa Allah keluarganya aman
tentram).
Jadi nusyuz itu tidak hanya berlaku untuk istri saja, melanikan bisa saja
terjadi kepada suami yang tidak bertanggung jawab kepada istri, seperti yang
Nusyuz itu artinya tidak taat, tidak patuh dan keluar dari tanggung jawab,
bisa terjadi kepada istri dan juga bisa terjadi juga di suami. Contoh kecil
nusyuz bisa kita lihat di sekeliling kita, di masyarakat ta luek gati ita entah
iya sik nina ataupun sik mama. Apalagi sik PNS sine kan luek iya sik ndekna
taok maen lek luar, padahal sino kan ndekna kanggo, uwah na selingkuh
malik nafkah na kurang, dan sino tentu lebih berat maukna dosa. Jarina
salah satu cara terbaik untuk menyelesaikannya ialah dengan berdamai
dengan istrinya dan saling menasehati satu sama lain.56(Nusyuz itu artinya
tidak taat, tidak patuh dan keluar dari tanggung jawab, bisa terjadi kepada
istri dan juga bisa terjadi kepada suami. Contoh kecil bisa kita lihat di
sekeliling kita, di masyarakat kita banyak sekal kita entah dia dari perempuan
ataupun yang laki. Dan apalagi yang PNS ini kan dia yang tidak mengetahui
55
Ustadz Andi Asrori (Tokoh Agama), Wawancara, 11 Oktober 2020.
56
Ustad Karya Abadi (Tokoh Agama), Wawancara, 11 Oktober 2020.
40
main di luar, padahal itu kan tidak boleh, sudah selingkuh di tambah lagi
nafkah dia kurang, dan tentu itu sudah berat dosanya. Jadinya salah satu cara
terbaik untuk menyelesaikan nusyuz suami adalah dengan cara berdamai
dengan istri dan saling menasehati satu sama lain).
berpendapat, di antaranya:
Nusyus bisa saja terjadi di antara kedua belah pihak, bisa terjadi di istri dan
bisa saja terjadi kepada suami, dan lebih-lebih kalau suami yang nusyuz
dosanya lebih besar karena itu sudah melanggar dua kesalahan. Sudah
berdosa sama istri dan juga berdosa sama Allah, tapi masyarakat kita disini
masih begitu saja pemikirannya yang harus patuh, harus tunduk kepada
suami dan tidak jauh dari memenuhi tanggung jawabnya kepada suami,
padahal disini hak dan kewajiban suami seimbang dengan istrinya.
Kemudian jika suami nusyuz cara menyelesaikkannya ya, istri harus na lebih
cerewet saling nasehatin, terus berdamai, na badak semamakna bahwa muna
ngene ndekna kanggo sehingga ndekna arak malik terjadi nusyuz lek antara
keduana).57(Nusyuz bisa saja terjadi di antara kedua belah pihak, bisa saja
terjadi kepada suami, da lebih-lebih kalau suami yang nusyuz dosanya lebih
besar karena itu sudah melanggar dua kesalahan.Sudah bedosa kepada istri
dan juga berdosa kepada Allah, tetapi masyarakat kita disini masih begitu saja
pemikirannya yang harus patuh, harus tunduk kepada suami dan tidak jauh
dari memnuhi tanggung jawabnya kepada suami dan tidak jauh dari
memenuhi tanggung jawabnya kepada suami, padahal disini hak dan
kewajiban suami seimbang dengan istrinya. Kemudian jika suami nusyuz cara
menyelesaikannya yaa istri harus lebih cerewet saling nasehatin, terus
berdamai, terus istri memberitahukan kepada suaminya bahwa yang
dilakukan adalah kurang bagus sehingga tidak ada lagi nusyuz suam di antara
keduannya).
Kemudian dari beberapa pendapat di atas, nusyuz bisa saja terjadi
kepada istri maupun suami tergantung problem yang terjadi di dalam rumah
memahami isi dari Q.S an-Nisa` dan beberapa alasan yang tidak bisa di
pungkiri.
57
Ustadz Ridwan (Tokoh Agama), Wawancara, 13 Oktober 2020.
41
Nusyuz yang terdapat didalam Islam bukanlah salah satu bentuk
legitimasi atas tejadinya percekcokan dalam rumah tangga, dan sudah sangat
jelas kalau ada kekerasan dalam rumah tangga cara penyelesainnya yang
bisa begitu saja dihilangkan, sekalipun ada perintah untuk memukul, namun
hal ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Supaya tidak terjadi
dan ada penyelesainnya juga berdasarkan pada hukum yang sudah ditetapkan
oleh Allah dan tidak perduli itu dulu atau sekarang dan nanti.
Dalam hukum keluarga islam nusyuz suami dapat di lihat dari dua
aspek, yang pertama bisa di lihat dari perkataan suami kepada istrinya dan
yang kedua bisa di lihat dari perbuatan suami kepada istrinya. Perkataan
suami yang bisa dikatakan nusyuz ialah ketika suami mencaci-maki istrinya
dan suka menghina istrinya dengan kata-kata yang tidak pantas. Kemudian
jika di lihat dari perbuatan suami yang bisa di kategorikan nusyuz ialah suami
yang tidak memberikan hak atas istrinya dan suka berfoya-foya dengan
42
Namun kenyataannya di dalam suatu masyarakat seringkali
menganggap bahwa nusyuz suami itu tidak ada dan hanya berlaku kepada
istri saja. Hal ini terjadi karenakekeliruan dalam memahami isikandung dari
surat An-Nisa` ayat 34 yang menyebutkan bahwa suami itu adalah pemimpin.
Oleh sebab itu banyak yang menganggap dirinya sebagai seorang pemimpin
dan sekaligus sebagai kepala rumah tangga yang sudah memberikan nafkah
tersebut.
2. Karena istri lebih dari satu, sedangkan syarat-syarat tidak mencukupi dan
3. Pihak ketiga. Dalam hal ini pihak ketiga yang di maksud adalah adaya
wanita idaman lain suami selain istri. Suami tertarik kepada perempuan
5. Suami adalah orang yang pemalas yang tidak senang memikul tanggung
43
kebutahan ekonomi keluarga bukan berarti suami bebas secara penuh atas
6. Rasa bosan. Hal ini akan timbul dalam suatu hubungan engan di dasarkan
7. Karena suami menganggap istrinya tersebut tidak lagi menarik atau sudah
perwatan pisiknya.
10. Kesal atas perlakuan istri yang di rasakan tidak menyenangkan diriny.
11. Karena pengaruh kebiasaanya yang buruk dalam pergaulan di luar rumah
44
BAB III
bahwa Agama Islam merupakan agama yang aktif.Dalam agama Islam kita
sebenarnya memilki tujuan yang sama yaitu, menginginkan semua hukum itu
Permasalahan antara hak dan kewajiban ini yang menjadi salah satu
yang dimana istrilah yang menjadi objeknya. Nusyuz ini didalam Islam
sebenarnya tidak hanya berlaku bagi istri saja melainkan juga bisa terjadi
kepada suami, hanya saja yang dikenal sampai saat ini dan yang sangat sering
45
pemahaman perbedaan ini dikarenakan ketika membicarakan terkait nusyuz,
para mufasir biasanya hanya mengutip dari surat An-Nisa` ayat 34 saja, yang
isinya adalah penyelesaian yang digunakan bagi istri yang melakukan nusyuz.
Ayat ini seringkali ditafsirkan dan dijadikan bahan utama untuk melakukan
Dalam kitab fiqh atau tafsir klasik, kata nusyuz sering diartikan dengan
istri yang tidak taat kepada suaminya. Namun jarang ditemui kata nusyuz
yang merujuk pada suami yang tidak baik atau membangkang kepada
istrinya.58
hanya berlaku bagi istri. Dan pandangan seperti ini memang tidak bisa
dimasa itu. Dan yang muncul belum seluas sekarang. Para ulama pada masa
itu tentunya ketika menetapkan hukum sesuai dengan zaman yang mana
perempuan belum berada pada posisi seperti saat ini. Dan ditambah dengan
adanya pemahaman secara normatif (sempit) atau seperti dalam Q.S An-
58
Amina Wadud, Menuju Keadilan Gender (Pemikiran Islam Kontemporer), (Yogyakarta:
Jendela,2003), hlm. 74.
46
Artinya: kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum prempuan”. (Q.S
An-Nisa`:34).59
Dari ayat diatas tidak banyak para tokoh agama sering menggunakan
ayat ini sebagai objeknya, yang dimana bahwa laki-laki (suami) itu adalah
pemimpin di dalam rumah tangga sehingga para istri harus menuruti semua
perintah suaminya selama itu tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.
hanya untuk istri melainkan juga bisa untuk laki-laki (suami). Pada pendapat
ini yang menjadi landasan hukumnya adalah Qur`an surat An-Nisa` ayat 19
dengan cara yang baik) namun sebaliknya dalam realita sangat berbeda, dan
tidak jarang suami yang mau menurunkan egonya ketika berselisih dengan
istrinya padahal jika mereka bisa saling memahami satu sama lain nusyuz dari
pihak suami ataupun istri tidak akan ada, seperti yang telah disampaikan
kita juga harus memperhatikan sampai dimana kadar suatu perbuatan atau
59
Departemen RI, Al-Qur`an Hafalan....hlm.78
60
Ustadz Zainuddin (Tokoh Agama), Wawancara...
47
batasannya kita juga harus bisa melihat pada keadilan dari semua sisi
diantara satu sama lain dan siap melakukan peran yang positif dalam
mewujudkan tujuan dari pernikahan itu sendiri.61 Tentunya tujuan dari suatu
yang melakukan nusyuz itu dapat diselesaikan dengan tiga hal: yang pertama,
dinasehati, yang kedua, tinggalkan dari tempat tidur, dan yang terkhir
dipukul. Namun cara yang ketiga ini tentunya harus dilaksanakan secara
yang sifatnya Qoth`I. Allah menurunkan ayat ini tujuannya tidak lain untuk
digunakan dengan baik dan benarmaka nusyuz itu segera bisa diatasi, bahkan
tanpa harus melalui tingkatan yang ketiga ataupun yang kedua. Beberapa
61
Slamet Abidin dan Aminuddin, Fiqh Munaqahat, (Bandung: Pustaka Setia, 1999). H.9.
62
Ustadz Ridwan (Tokoh Agama), Wawancara,....,
48
ulama sepakat bahwa tahapan yang pertama untuk menyelesaikan nusyuz istri
adanya nasehat ini nantinya diharapkan seorang istri akan sadar dan
tidurnya atau berpisah ranjang. Cara ini merupakan suatu bentuk hukuman
yang nantinya diharapkan bisa menyadarkan istri tersebut sehingga dia dapat
Dalam Islam juga ada jalan yang alternatif atau jalan terkhir jika jalan
yang pertama dan kedua tidak memberikan perubahan, dan jalan yang
istrinya tanpa tahapan yang sudah dibenarkan, apalagi jika suami memukuli
sampai melukai istrinya. Pukulan yang dilakukan oleh suami juga ada
tidak dibenarkan yang terdapat pada daerah-daerah wajah, perut atau dada.
persoalan nusyuz, tetapi dikatakan dalam satu hadist riwayat Ibn Sa`ad bahwa
sekalipun diperbolehkan tetapi yang lebih utama bagi suami itu adalah
49
apakah istrinya nusyuz atau tidak, akan tetapi ini bukan berarti suami boleh
perempuan (istri) sebagai orang yang terdzolimi dalam rumah tangga. Dan
khususnya suami atas kaum istri sudah menjadi akar sejarah yang panjang.
kekerasan, penindasan, pelecehan seksual dan lain sebagainya. Hal ini terjadi
teks agama yang secara kaffah (utuh), terutama dalam konsep nusyuz yang
telah menjadi salah satu penyebab kesalahpahaman terkait nusyuz itu sendiri.
mengerti bisa dapat memberikan pemahaman yang baik dan benar terkait
hanya berlaku untuk istri saja ataukah berlaku kepada suami dan istri. Dan
50
dari sini diharapkan nantinya masyarakat yang tidak mengerti akan konsep
nusyuz tersebut.
antara suami dan istri, bukan saja untuk merealisasikan ibadah kepada-Nya,
Ketuhanan Yang Maha Esa, maka perlu diatur antara hak dan kewajiban
antara suami dan sitri tersebut. Apabila hak dan kewajiban keduanya terpeuhi,
maka dambaan berumah tangga dengan didasari dengan rasa cinta dan
kedurhakaan dalam istilah islam di sebut dengan nusyuz. Nusyuz ini bisa kita
temukan di dalam teks Al-Qur`an, Hadist pendapat para ulama dan ada juga
51
Defenisi nusyuz suami yaitu kedurhakaan suami kepada Allah ta`alla
Artinya:
Dan jika seorang prempuan khawatir akan nusyuz atau sikap tak acuh dari
suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakanperdamaian yang
sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun
manusia itu menurut tabiyatnya kikir, dan jika kamu bergaul dengan istrimu
secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka
sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S
An-Nisa`:128).64
nusyuz yang muncul dari pihak suami. Kemudian yang di maksud dengan
nusyuz disini, dalam ayat tersebut adalah sikap suami yang menyakiti istri
63
Amir Syafaruddin, Hukum Perkawinan di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), h.194
64
Kementrian Agama RI, Syamil Al-Qur`an Miracle the reference, (Bandung: PT Sygma
Examedia Arkanleema, 2010),h.99.
65
Al-Gazali, Menyingkap Hakikat Perkawinan, (Bandung: Karisma 2009). H.90.
52
Jadi pada dasarnya nusyuz sangat perlu diperjelas karena ini
ataupun istri, selain itu ayat di atas juga menunjukkan nusyuz yang dilakukan
oleh suami lebih terfokus kepada sikap tak acuh suami. suami adalah seorang
kepala rumah tangga, untuk itu ia harus memiliki sebagian beberapa sifat
ideal yang baik juga memilki bekal untuk membina keluarganya, antara lain:
keutamaan dalam bertaqwa kepada Allah. Ia harus menjadi imam bagi istri
dana anak-anaknya. Allah ta`alla berfirman dalam Q.S Al-Hujjarat ayat 13,
yang berbunyi:
Artinya:
Sesusunggunya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah
66
Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 1092
53
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena
hendak mengmbil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan
kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan
bergaullah dengan mereka secara patut, kemudian jika kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya keabaikan yang banyak.67
Berkenan perlakuan suami terhadap istri harus baik dan penuh kasih
Artinya:
kasar dan selalu bersikap angkuh kepada istrinya. (H.R Nasa`i dan Tamidzi).
Nusyuz juga identik dengan hak dan kewajiban antara suami maupun
istri, dengan adanya hak dan kewajiban dalam berumah tangga dapat dilihat
67
Departemen Agama,....,h.80.
54
Artinya:
menurut cara yang ma`ruf, akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan
kelebihan dari istrinya dan Allah maha perkasa lagi Maha bijaksana. (Q.S
Al-Baqarah 228).68
Dari penjelasan di atas mulai dari Al-Qur`an dan Hadist Nabi `alaihi
Berkata dan bersikap kasar kepada istri seperti, menghina dan memukul
tanpa sebab sedangka istri sudah taat dan tidak durhakakepadanya (suami)
ini datang untuk menerangkan tentang hak istri yang menjadi kewajiban
suami dan hak suami menjadi kewajiban istri. Dalam ayat ini juga telah
68
Ibid.h.295
55
kemudian baru hak suami menjadi kewajiban istri. Namun, suami mempunyai
kedudukan setingkat lebih tinggi dari istri yaitu sebagai kepala rumah tangga,
Istri memiliki beberapa hak dalam materi yang berupa mahar dan
nafkah, serta hak nonmaterial yaitu, hubungan baik, perlakuan baik, dan
dengan baik. Kemudian yang trakhir ini mengandung arti luas, yaitu segala
sesuatu yang bisa disebut dengan menggauli istrinya dengan tidak baik,
hubungan badaniah dalam waktu tertentu dan tindakan lain yang bertentangan
tidak terpenuhinya hak istri atau tidak dilaksanakan kewajiban suami kepada
istrinya baik yang berupa materi maupun nonmateri. Dan indikasi nusyuz
suami yang berupak tidak terpenuhinya hak materi yaitu tidak memberikan
dipenuhi oleh suami tersebut. Dapat dilihat dari kriteria nusyuz suami
diantaranya:
kepada istri.
56
Perkawinan merupakan salah satu sebab yang mewajibabkan
Dan pebuatan itu termasuk nusyuz suami adapun dalil wajibnya menurut
Artinya:
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan
69
Al-Imam Al-Syafi`i Abi Abdillah dan Abi Muhammad Bin Idris, Al-Umm Fii Al-Fiqh,
(Jakarta: Pustaka Azzam,2013),h.511.
70
Kementrian Agama RI,h. 77.
57
Artinya:
materi. Dan hukum dalam membayar nafkah untuk istri itu wajib, namun
kewajiban yang timbul karena sebab akad dalam pernikahan tanpa melihat
keadaan istrinya.
kamu makan, beri mereka itu pakaian dari apa yang kamu pakai, janganlah
mereka itu kamu pukuli dan janganlah mereka itu kamu jelek-jelekan.(HR.
Abu Daud).
dengan istrinya
dimaksud hubungan adalah kebaikan dan kedekatan antara suami dan istri
suami ataupun istri maka itu disebut dengan nusyuz. Seperti sikap acuh tak
acuh suami atau tidak mau berbicara dan tidak menunjukkan kasihsayang
58
yang jelas dalam Al-Qur`an surat An-Nisa ayat 128. Dan disini jika tidak
tangganya.
kasar bahkan kejamnya suami kepada istrinya, tidak jarang yang sampai
luka berat. Kondisi suami seperti ini telah mengabaikan kewajiban untuk
4. Perlakuan yang buruk atau mempunyai perangai yang keras terhadap istri
5. Suami dikatakan nusyuz apabila tidak adil kepada para istri ketika
berpoligami.
Apabila suami memiliki istri lebih dari satu, maka suami wajib
nafkah (yang dikosumsi dan yang dipakai), pakaian dan tempat tinggal. 72
Berlaku adil adalah wajib dan jika suami melalaikan itu, maka suami
71
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan di Indonesia (Antara Fiqh Munaqahat Dan
Undang-Undang Perkawinan), (Jakarta: Lentera, 2001).h.156.
72
Ibid.
59
dikatan nusyuz. Sebagaimana firman Allah dalam (Q.S An-Nisa` 3) yang
berbunyi:
Artinya:
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak bisa berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau
budak-budak yang kamu milki. Yang demikian itu adalah lebih dekat
kepada tidak berbuat aniaya. (Q.S An-Nisa` 3).
Maksud dari ayat diatas adalah jika kamu (suami) merasa tidak
mampu untuk berlaku adil maka cukuplah bagimu untuk menikahi satu
wanita saja. Karena yang demikian itu medekatkan untuk kamu (suami)
termasuk nusyuz.
pihak istri dari ketidasan yang dilakukan oleh suami. Ketika masalah
60
kemaslahatan bagi semua pihak sebagaimana tujuan dari maqosid syari`ah.
Dimasa yang akan datang perlu difikirkan kembali sebagai upaya untuk
berkaitan dengan nusyuz suami ini, agar pihak yang dirugikan dan
firman Allah dalam Q.S an-Nisa` ayat 34 yang menjelaskan bahwa suami
Biasanya nusyuz suami ini terjadi karena tuntutan istri yang terlalu tinggi
solusinya yang tepat adalah bahwa istri harus menyederhakan dan atau
6. Segala sesuatu yang dilakukan suami dalam menggauli istri dangan cara
61
Dalil atau dasar hukum adanya nusyuz suami dapat dilihat dari
firman Allah dalam Q.S An-Nisa ayat 128 yang dimana sikap yang
diantaranya:
terhadap istri.
5) Suami berfoya-foya.
3) Cemburu buta.
73
Muhammad Thalib, 20 Perilaku Durhaka Suami Terhadap Istri, (Bandung: Irsyad
Baitus Salam, 1997), H.33.
62
1) Istri dan anak menjadi terlantar
74
Ibid. 39.
75
Ibid. 80.
63
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti
1. Nusyuz suami dalam tanggapan tokoh agama disini ada dua pendapat yang
bereda, ada yang mengindahkan terkait nusyuz suami dan sebaliknya ada
non materi seperti menggauli istrinya dengan tidak baik. Hal ini
mengandung arti luas yaitu segala sesuatu yang dapat disebut mengggauli
istrinya dengan cara yang buruk, seperti berlaku kasar, menyakiti fisik dan
mental istri, dan tindakan lain yang bertentangan dengan atas pergaulan
yang buruk.
64
B. Saran
yang baru dalam menentukan hukum, agar tidak hanya berpegang pada
satu sumber saja, akan tetapi dapat juga melihat pada apa yang ada dibalik
menjadi hal yang wajar. Sehingga para tokoh agama sebagai tokoh dalam
65
DAFTAR PUSTAKA
Alimudin Alwi, Tafsir Ayat-Ayat Ahkam, Bidang Perkawinan dan Pidana Islam.
Bandar Lampung: Gunung Pasagi, 1993.
Al-Imam Al-Syafi`i Abi Abdillah dan Abi Muhammad Bin Idris, Al-Umm Fii Al-Fiqh,
Jakarta: Pustaka Azzam,2013.
Arief Furchan dan Agus Mainun, Studi Tokoh. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1997.
Fauizi Nurdin, Islam dan Perubahan Sosial. Semarang: Realita Press Unnes,
2006.
Hamdan Rasyid, Bimbingan Ulama dan Umat. Jakarta: Pustaka Beta, 2007.
Irwan Gesmi dan Yum Hendri, Ajaran Pendidikan Pancasila, Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2018..
66
Kementrian Agama RI, Syamil Al-Qur`an Miracle the reference, Bandung: PT Sygma
Examedia Arkanleema, 2010.
Nur Faizah, Konsep Nusyuz Dalam Kompilasi Hukum Islam Tinjauan Perspektif
Keadian Gender, Skripsi. UIN Sunan Kalijaga, 2005.
Quraish Shaihah, Tafsir Al-Misbab Pesan dan Kesan dan Keserasian Al-Qur`An.
Jakarta: Lentera Hati, 2001.
Rifyal Ka`bah, Partai Allah Partai Setan Agama Raja Agama Allah. Yogyakarta:
Suluh Press, 2005.
Rizem Aidin, Menjadi Suami yang Melengkapi Istri. Yogyakarta: Via Press, 2014.
Slamet Abidin dan Aminuddin, Fiqh Munaqahat, Bandung: Pustaka Setia, 1999
Taufik Abdullah, Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: Cv. Rajawali, 1983.
67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Sriwahyuni
Tempat, Tanggal Lhirr : Ketangga, 29 Mei 1996
Alamat Rumah : kp. Muhajirin, Ketangga, Suela. Lotim. NTB
Nama ayah : M. Zaenur
Nama Ibu : Ahyani
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDN 4 Ketangga, 2010
b. MTS NW Ketangga Suela 2013
c. MA NW Ketangga Suela, 2016
2. Pendidikan Nonformal
a. Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM)
b. Palang Merah Remaja (PMR)
c. Pramuka
3. Pengalaman Organisasi
a. Himpunan Mahasiswa Islam semster 4
Mataram,
Sriwahyuni
68