Oleh:
SUPI YANI
NIM. 160204008
JURUSAN ILMU
FALAK FAKULTAS
SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MATARAM MATARAM
ANALISIS AKURASI ARAH KIBLAT MENGGUNAKAN KOMPAS
SUUNTO OLEH PEMBIMBING SYARIAH KANWIL KEMENTERIAN
AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Hukum
Oleh:
SUPI YANI
NIM. 160204008
JURUSAN ILMU
FALAK FAKULTAS
SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MATARAM MATARAM
i
i
vi
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
“Kupersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku tersayang ( Ibu Asiah
dan Bapak Tarum) yang senantiasa mendo’akanku serta pengorbanan dan
perjuangan yang menguras keringatnya selama saya kuliah sampai pada titik
terakhir perjuangan saya dibangku kuliah ini. Serta Saudara-saudariku (alm.
Sapriwandi, Rosa, Suhaimi, Erlina, Hidayatul Hidayah, Meita Risma L., M.
Guntur Ali A., dan M. Farel Ali) yang senantia menjadi semangat dan
motivasiku untuk menyelesaikan kuliah ini tepat waktu. Dan Almamater UIN
Mataram yang telah memberikan segudang ilmu, TERIMAKASIH.”
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang Maha Pengasih dan Maha
SAW, Keluarga, Sahabat, dan seluruh umat Islam yang setia hingga akhir zaman.
Dalam persiapan dan pelaksanaan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum. Karena itu penulis
3. Drs. H. Muktamar, M.H. sebagai Pembimbing I dan Dr. Arino Bemi Sado,
5. Serta semua Dosen Ilmu Falak UIN Mataram dan pihak-pihak yang lain yang
penelitian ini.
7. Kedua orang tua peneliti beserta segenap keluarga, terima kasih atas segala
do’a, perhatian, dukungan, motivasi, dan segala kasih sayang yang telah
diberikan.
i
8. teman-teman Ilmu Falak angkatan 2016, yang selalu saling memberi semangat
satu sama lain serta kekompakan selama menuntut ilmu di Fakultas Syariah,
Harapan dan do’a peneliti semoga semua amal kebaikan dan jasa-jasa dari
semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini diterima
Allah SWT. Serta mendapatkan balasan yang lebih baik dan berlipat ganda.
membuka wawasan pengetahuan dan dapat menjadi salah satu cahaya penerang di
Supi Yani
NIM. 160204008
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................................5
D. Ruang Lingkup dan Seeting Penelitian..................................................6
E. Telaah Pustaka.......................................................................................7
F. Kerangka Teori.....................................................................................10
G. Metode Penelitian.................................................................................16
H. Sistematika Penelitian..........................................................................22
BAB IV PENUTUP..............................................................................................66
A. Kesimpulan..........................................................................................66
B. Saran....................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................68
LAMPIRAN..........................................................................................................71
x
ANALISIS AKURASI ARAH KIBLAT MENGGUNAKAN KOMPAS
SUUNTO OLEH PEMBIMBING SYARIAH KANWIL
KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Oleh:
SUPI YANI
NIM. 160204008
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Arah kiblat dalam Islam sudah ditentukan, yakni harus menghadap ke Masjid
al-Haram (Ka’bah) yang merupakan salah satu syarat untuk menjalankan sholat
secara sah,1 baik sholat fardhu lima waktu maupun sholat sunnah lainnya ialah
menghadap ke arah kiblat, karena sangat berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya
ibadah sholat yang kita tunaikan.2 Dengan adanya dasar tersebut umat Islam
menyambungkan ikatan batin antara manusia dengan sang pencipta (Allah SWT).
Artinya:
“Dan dari mana saja kamu keluar (datang), Maka Palingkanlah wajahmu ke
arah Masjidil Haram, Sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang
hak dari Tuhanmu. dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu
kerjakan”. (Al-Baqarah [2]: 149).3
Bagi orang-orang yang berada di sekitar Masjidil Haram, perintah ini tidak
menjadi masalah, karena mereka dapat menghadapkan muka dan tubuhnya ke Ka’bah
1
Encup Supriatna, Hisab Rukyat dan Aplikasinya, (Bandung: Refika Aditama, 2007). cet. Ke-1.
hlm.69.
2
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak Dasar, (Semarang: El-Wafa, 2017), hlm. 47.
3
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV Pustaka Agung Harapan,
2006) hlm. 28.
1
2
dengan mudah. Namun bagi orang-orang yang jauh dari kota Mekah perintah ini tentu
melaksanakan kewajiban seperti itu merupakan hal yang berat, sebab mereka tidak
pasti bisa mengarah ke Ka’bah secara tepat.4 Dan sebagian ulama memang ada yang
kenyataannya salah. Akan tetapi, ada pula ulama’ yang berpendapat harus menghadap
ke arah kiblat seteliti mungkin dengan menghadap posisi Ka’bah yang sebenarnya.
Ukuran Ka’bah yang hanya sekitar 13 m x 11,5 m, maka akan sulit bagi orang-
orang yang jauh untuk bisa persis menghadap Ka’bah.5 Oleh karena itu untuk
mengetahui secara pasti tentang hukum menghadap kiblat dan cara menentukan arah
kiblat tersebut adalah sangat perlu agar kita dapat menghilangkan rasa keragu-raguan
dan merasa yakin bahwa telah menghadap dalam melakukan ibadah yang diwajibkan.
Untuk mendapatkan keyakinan akan kiblat yang benar tersebut, maka kita perlu
sedikit saja dari arah yang sebenarnya, maka salatnya berarti tidak lagi menghadap ke
Masjid al-Haram (Ka’bah), akan tapi salatnya bisa menghadap ke Mesir, Iraq bahkan
ke Eropa jika arah kiblatnya bergeser ke arah kanan dari standar arah kiblat wilayah
Indonesia dan juga bisa sampai menghadap ke Afrika selatan bahkan ke Uni Sovyet
4
Pembimbing Syariah Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat, Almanak Hisab Rukyat,
(mataram, 2013), cet. Ke-4. hlm. 21-22.
5
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak.....hlm. 47.
3
jika arah kiblatnya terlalu bergeser ke arah kiri dari standar arah kiblat wilayah
Indonesia.6
Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di sekitar pulau Lombok ini,
banyak masjid ataupun musholla yang keluar dari zona arah kiblat sebagaimana yang
diperintah Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 149 tersebut, akan tetapi dengan
adanya Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kemenag Prov. NTB),
agama dan umat manusia, khususnya Bidang Bimbingan Syariah. Dengan adanya
Pembimbing Syariah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat ini yang
Proses pengukuran arah kiblat yang dilakukan oleh pihak Pembimbing Syariah
Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu berdasarkan sesuai keluhan
dari masyarakat khususnya umat Islam tentang penyimpangan arah kiblat yang terjadi
Salah satu metode pengukuran arah kiblat yang digunakan oleh Pembimbing
Syariah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kemenag Prov. NTB)
adalah menggunakan Kompas Suunto. Kompas Suunto tidak jauh berbeda dengan
kompas lainnya yakni alat penunjuk arah mata angin oleh jarum yang ada padanya 7
dan berbentuk seperti jam yang berjarum besi berani yang menunjuk arah utara dan
6
Encup Supriatna, Hisab Rukyat......hlm.71.
7
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Buana Pustaka, Cet. 3,
2007), hlm. 41.
4
selatan.8 Sudut yang diapit oleh jarum magnet kompas itu sendiri selalu berubah-ubah
tergantung pada posisi tempat dan waktu, oleh karenanya pengukuran arah kiblat
menggunakan kompas seperti ini memerlukan extra hati-hati dan penuh kecermatan,
untuk mendapatkan tingkat akurasi arah kiblat dan mengingat jarum kompas itu kecil
Dalam menentukan arah kiblat pada hakikatnya adalah menentukan posisi suatu
karena mengingat bahwa bentuk bumi yang menyerupai bola sehingga dalam
pengukuran perlu memberlakukan konsep hukum yang berlaku pada bola. Seiring
perkembangan zaman maka berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologi cara
untuk menentukan arah kiblat dalam ilmu falak yang mempunyai akurasi yang sangat
tinggi salah satunya menggunakan perhitungan ilmu ukur Segitiga Bola (Spherical
Trigonometry), sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil yang teliti dan akurat.
pendekatan Ilmu ukur segitiga bola (Spherical Trigonometry). Alasan inilah yang
8
KBBI Online, http://kbbi.web.id/kompas, diakses pada tanggal 26 November 2019.
9
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak …. hlm. 41.
10
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak......hlm. 366-367.
5
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Provinsi NTB.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
dalam penentuan arah kiblat dan dapat menjadi bahan pembelajaran dan
2) Dapat memberikan informasi bagi peneliti lain yang akan meneliti dengan
b. Secara Praktis
1) Untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai studi program Strata
penelitian selanjutnya.
Barat dalam mengukur arah kiblat menggunakan Kompas Suunto dan mengoreksi
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai objek dari
penelitian ini dan peneliti memilih dua masjid/musholla hasil pengukuran dari
(Segitiga Bola). Perlu diketahui bahwa di Pulau Lombok terdapat satu Kota dan
empat Kabupaten yaitu: Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah,
Kab. Lombok Timur dan Kab. Lombok Utara. Namun, peneliti tidak dapat
pada saat gempa dan di Kota Mataram karena peneliti belum mendapatkan data-data
masjid yang sudah diukur oleh Pembimbing Syariah jadi tidak dapat peneliti koreksi.
E. Telaah Pustaka
sebagai pedoman penelitian lebih lanjut dan untuk mendapatkan data yang valid serta
Beberapa tulisan atau penelitian yang telah ada dan pernah dilakukan terkait
1. Skripsi Zohratun Niswah yang berjudul “Uji Akurasi kompas arah kiblat dalam
Aplikasi Android “Digital Falak” versi 2.0.8 Karya Ahmad Tholhah Ma’ruf”.12
Pada Skripsi tersebut dijelaskan tentang bagaimana tingkat akurasi kompas arah
11
IAIN Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram: IAIN Mataram, 2017), hlm.28; dan
UIN Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram: UIN Mataram, 2018), hlm.23.
12
Zohratun Niswah, “Uji Akurasi Kompas arah kiblat dalam Aplikasi Android “Digital Falak”
versi 2.0.8 Karya Ahmad Tholhah Ma’ruf”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo,
Semarang, 2018).
8
arah kiblat yang ada dalam aplikasi Digital Falak versi 2.0.8 dengan kompas
Suunto sebagai bahan Analisis Akurasi Pengukuran Arah Kiblat yang dilakukan
Barat di Pulau Lombok yang akan membandingkan hasil perhitungan arah kiblat
salah satunya dengan menerapkan Perhitungan Ilmu ukur Segitiga Bola (Spherical
aspek baik tradisional maupun modern, di mana kesimpulan akhir dari penelitian
ini adalah bahwa penentuan arah kiblat yang tepat dan akurat adalah dengan
metode perhitungan azimuth kiblat dengan alat bantu theodolite dan GPS dengan
menggunakan teori geodesi atau merubah data geografik ke data geosentrik atau
13
Ahmad Izzuddin, “Kajian terhadap metode–metode penentuan arah kiblat dan akurasinya”,
(Disertasi, PPs IAIN Walisongo, Semarang, 2011).
9
(Spherical Trigonometry).
3. Jurnal Oleh Mustofa Kamal yang berjudul “Teknik Penentuan Arah Kiblat
Menggunakan Aplikasi Google Earth dan Kompas Kiblat RHI”.14 Dalam penilitian
menggabungkan dua alat, yakni kompas kiblat RHI dan aplikasi Google Earth.
Kompas kiblat RHI digunakan untuk mengukur tingkat akurasi arah kiblat baik
pada bangunan maupun arah shaf sholat, sedangkan Google Earth digunakan
untuk data geografis posisi objek masjid dan musholla yang diteliti. Berdasarkan
data dan hasil analisa dua masjid dan sembilan musholla yang ada di Desa
Blendung, sejajar dengah garis lurus arah kiblat, tiga bangunan menunjukkan
tingkat kesejajaran yang presisi, sementara tiga lainnya berada pada angka satu
derajat, lima bangunan lainnya melenceng dari arah kiblat dalam kisaran 17˚- 26˚.
Dalam jurnal tersebut terdapat persamaan dengan skripsi yang akan diangkat
14
Mustofa Kamal, “Teknik Penentuan Arah Kiblat Menggunakan Aplikasi Google Earth dan
Kompas Kiblat RHI”, Madaniyah, Jurnal Ilmiyah Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan, (Vol. II,
Edisi IX, Agustus 2015), hlm.176.
1
pengukuran arah kiblat dan dalam jurnal tersebut lebih fokus pada pengecekan
F. Kerangka Teori
1. Arah Kiblat
Secara bahasa, kata kiblat berasal dari bahasa arab yakni kata “al-Qiblah”
berarti “al-Jihah” yang merupakan salah satu bentuk mashdar dari kata kerja
Pemaparan tentang arti harfiah dari kata Kiblat di atas, maka dapat
dipahami bahwa secara etimologi, kata kiblat memiliki pengertian arah ke mana
orang menghadap. Pada konteks ini, Ka’bah sebagai kiblat karena Ka’bah
a. Menurut Ahmad Izuddin, Kiblat adalah arah terdekat dari seseorang menuju
melaksanakan salat.16
15
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak......hlm. 52.
16
Ahmad Izuddin, Ilmu Falak Praktis, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012), hlm. 20.
1
b. Muhyiddin Khazin, Kiblat sebagai arah Ka’bah di Mekah yang harus dituju
oleh orang yang sedang melaksanakan ibadah salat, sehingga semua gerakan
salat, baik ketika berdiri, ruku, maupun sujud senantiasa berhimpit dengan
arah itu.17
c. Munawwir, arti Kiblat yaitu arah yang dituju atau pusat perhatian, hadapan,
dan Ka’bah.18
d. Susiknan Azhari, Kiblat adalah arah yang dihadap oleh orang muslim ketika
f. Menurut Rahi Baalbaki pada kitab al-Maurid, kata “al-Qiblah” memiliki arti
Kiblat arah bagi umat muslim, arah berdoa (menuju Ka’bah) di Mekah atau
g. Slamet Hambali, arah kiblat sebagai arah menuju Ka’bah (Mekah) melewati
jalur terdekat yang mana setiap muslim dalam melaksanakan shalat harus
17
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak….., hlm. 67.
18
Ahmad Warson, Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka
Progressif, 1997), hlm. 1087.
19
Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008) cet.2, hlm.
174-175.
20
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak......hlm. 52-54.
21
Rohi Baalbaki, Al-Maurid, (Beurit: Dar El-Ilm Lilmalayin, 1995), hlm.849.
22
Slamet Hambali, Ilmu Falak I (Penentuan awal waktu shalat dan arah kiblat seluruh dunia),
(Semarang: Program Pascasarjana IAIN Walisongo, Semarang, 2011), cet.1, hlm. 84.
1
Kiblat adalah letak atau posisi dimana Ka’bah dengan bentuk ain-nya itu berada
(Mekah). Lalu arah kiblat menunjukkan posisi Ka’bah dilihat dari arah mana
kita berada. Dengan kata lain, arah terdekat dari seseorang menuju Ka’bah dan
arah tersebut wajib dituju oleh umat muslim ketika melaksanakan ibadah shalat.
2. Akurasi
berarti tidak ada kesalahan, teliti dan sesuai.23 Kemudian dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia kata “akurat” mempunyai arti: teliti, saksama, cermat, tepat
dan benar.24 Menurut Ahmad Izuddin akurat adalah tingkat kedekatan atau
dibandingkan dengan acuan yang lain. Jadi bilamana kata akurat digunakan
untuk arah kiblat yang akurat, maka dapat dimaknai bahwa arah kiblat yang
Haram (Ka’bah).
kategori, yaitu sangat akurat, akurat, kurang akurat, dan tidak akurat. 25
23
Kamus Bahasa Inggris Online, https://translate.google.co.id/accurate, diakses pada tanggal 18
Agustus 2020.
24
KBBI Online, http://kbbi.web.id/akurat, diakses pada tanggal 26 November 2019.
25
Slamet Hambali, Menguji Tingkat Keakuratan hasil pengukuran arah kiblat menggunakan
Istiwaaini Karya Slamet Hambali. (Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2014). hlm.46-51.
1
(Ka’bah).
c. Kurang akurat, terjadi bilamana hasil pengukuran arah kiblat jika terjadi
mencapai di atas 22°30’ arah kiblat untuk wilayah Indonesia akan cenderung
3. Geomagnetik
berkaitan dengan sifat magnetik bumi.26 Geomagnetik bisa disebut pula sebagai
medan magnet bumi yakni medan dimana dapat dideteksi distribusi gaya
26
KBBI Online, http://kbbi.web.id/geomagnetik, diakses pada tanggal 5 Desember 2019.
1
kandungan magnet baik itu berada di bawah permukaan bumi maupun di luar
dan besi (besi beton yang tertanam dalam lantai) yang menyebabkan hasil
penentuan arah kiblat tidak dipengaruhi oleh Magnet bumi sehingga arah utara
yang ditunjukkan oleh kompas bukan arah utara sejati (titik kutub utara)
Ilmu ukur segitiga bola atau biasa disebut dengan istilah trigonometri bola
merupakan bagian dari lingkaran besar. Ilmu ukur segitiga bola merupakan
salah satu metode yang mempunyai akurasi yang sangat tinggi, teliti28 dan
27
Faisal Muhammad Abdullah,dkk, Pendugaan jenis batuan bawah permukaan daerah
Bendungan Karangkates menggunakan metode geomagnetic.
28
Ahmad Izzuddin, Metode…. hlm. 788.
1
Ilmu ini pertama kali dikembangkan para ilmuwan muslim dari Jazirah Arab
metode ini memperhitungkan besar sudut kiblat pada bola bumi. oleh sebab itu,
ketika ingin mengetahui arah kiblat maka secara otomatis perhitungan yang
dimaksud adalah untuk mengetahui arah kiblat menuju Ka’bah yang dilihat dari
suatu tempat di permukaan Bumi dan juga mengingat bahwa bentuk bumi yang
membutuhkan data koordinat geografis dari ka’bah, kutub utara Bumi, dan
29
Mutoha Arkanuddin, ”Teknik penentuan arah kiblat” (Lembaga pengkajian dan
pengembangan Ilmu Falak (LP2IF2) Rukyatul Hilal Indonesia (RHI), dalam
https://www.googlecendekia.com/mutoha_modul_arah_kiblat, diakses pada 29 Mei 2020.
30
Kata azimuth biasa digunakan untuk menyebut sudut kiblat yang dihitung dari titik utara ke
timur (UTSB / searah jarum jam) sampai pada posisi kiblat tersebut. Azimuth menjadi standar
pengukuran dalam ilmu falak.
31
Lihat Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu Falak, (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar,
2015), hlm.117-119; A. Kadir, Formula baru Ilmu Falak, (Jakarta: Amzah, 2012), hlm. 69-71; Siti
Muslifah, “Metode penentuan arah kiblat Masjid Agung At Taqwa Bondowoso Jawa Timur”, (Skripsi,
Fakultas Syariah IAIN Walisongo, Semarang, 2010), hlm. 33-48; Nuraeda Safika, “Akurasi arah kiblat
masjid-masjid di Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dengan menggunakan Teodolit”,
(Skripsi, Fakultas Syariah UIN Mataram, 2019), hlm. 43-48; Muhammad Fakhruddin. “Analisis proses
penentuan arah kiblat Masjid Baitul Makmur PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK Food Ingredient
Division Tugurejo Semarang”, (Skripsi, FSHI UIN Walisongo, Semarang, 2018), hlm. 23-36; Moedji
Raharto dan Dede Jaenal Arifin Surya, “Telaah penentuan arah kiblat dengan perhitungan
Trigonometry Bola dan Bayang-bayanng Gnomon oleh Matahari”, Jurnal Fisika Himpunan Fisika
Indonesia, (Vol. 11 p.23-29, Juni 2011), hlm. 24-27.
1
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
kualitatif karena data yang diperoleh dari lapangan lebih banyak yang bersifat
informasi dan keterangan bukan dalam bentuk simbol atau angka. Hal ini sesuai
menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
Barat dalam pengukuran arah kiblat menggunakan Kompas Suunto dan untuk
2. Kehadiran Peneliti
32
Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
hlm. 4.
1
diteliti guna memperoleh data yang akurat terlebih lagi peneliti akan
sebagai berikut:
akan diajukan kepada responden dan menentukan siapa saja yang dijadikan
lokasi penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Nusa Tenggara Barat Jln. Udayana no.6, Monjok Barat Kec. Selaparang Kota
4. Sumber Data
sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara yang peneliti
arah kiblat dengan memakai sample masjid dan musholla di kabupaten Pulau
Syariah.
melakukan observasi arah kiblat dua masjid setiap kabupaten di Pulau Lombok
yang akan peneliti teliti akurasi arah kiblatnya yaitu Kota Mataram, Kab.
Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah dan Kab. Lombok Timur, terkecuali
Kab. Lombok Utara karena rata-rata masjid di Kab. Lombok Utara sudah
hancur pada saat gempa dan di Kota Mataram karena peneliti belum
termasuk dalam sumber data sekunder ini adalah buku-buku tentang objek
tema penelitian33. Dalam penelitian ini Sumber data sekunder yang peneliti
penelitian.
a. Teknik Observasi.
kegiatan yang terjadi, orang yang terlibat didalam kegiatan, waktu kegiatan
dan makna yang diberikan oleh para pelaku yang diamati tentang peristiwa
aktifitas yang terjadi di dalamnya dan akhirnya mencatat data yang telah
33
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Social: Format Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya:
Airlangga university press,2001), hlm. 129.
34
Abdur Rahmat Fatoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT
Asdi Mahasatya, 2006), hlm. 104.
35
Burhan Ashshofa, Metodelogi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), hlm.58.
2
arah kiblat dua masjid di kabupaten Pulau Lombok yang akan peneliti teliti
akurasi arah kiblatnya yaitu Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab.
Lombok Tengah dan Kab. Lombok Timur, terkecuali Kab. Lombok Utara
karena rata-rata masjid di Kab. Lombok Utara sudah hancur pada saat gempa
yang sudah diukur oleh Pembimbing Syariah yang tidak dapat peneliti
Bola) yang mempunyai akurasi yang sangat tinggi sehingga diharapkan akan
b. Teknik Wawancara
langsung dengan informan yaitu dengan menanyakan apa saja yang terkait
dengan penelitian namun tidak terlepas dari fokus dan ruang lingkup
penelitian.
Dalam teknik wawancara ini data atau informasi yang akan penulis
Kompas Suunto.
c. Teknik Dokumentasi
yang terkait dengan penelitian yang tidak dapat diperoleh dengan cara
6. Analisis Data
analisa deskriptif, yaitu menganalisa masalah dengan interpretasi yang tepat dan
Barat.
penentuan arah kiblat yang telah digunakan. Setelah itu untuk mengetahui
tingkat akurasi arah kiblat masjid yang telah diukur oleh Pembimbing Syariah
dengan menggunakan metode atau rumus yang ada dalam ilmu falak salah
7. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, untuk lebih validnya data atau informasi yang
triangulasi artinya pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,
dan berbagai waktu.37 Peneliti mendapatkan informasi yang sejenis dari sumber
H. Sistematika Penelitian
penulis menyajikan sistematika penelitian yang terdiri dari empat bab, yang terdiri
dari bagian pertama pendahuluan, bagian kedua yakni paparan data dan temuan,
bagian ketiga yakni pembahasan dan bagian terakhir yakni kesimpulan dan saran.
Untuk lebih jelasnya mengenai penyusunan penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
Masalah, Tujuan dan Manfaat, Ruang Lingkup dan Setting Penelitian, Telaah
Suunto. Bab ini meliputi Profil Pembimbing Syariah Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Metode pengukuran arah kiblat masjid oleh
dimana sub bab ini meliputi arah kiblat masjid di Pulau Lombok dan metode
37
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 125-127.
2
pengukuran arah kiblat oleh Pembimbing Syariah. Dan aplikasi pengukuran arah
BAB III Analisis Pengukuran Arah Kiblat menggunakan Kompas Suunto. Bab
ini meliputi Analisis Metode Pembimbing Syariah Kemenag Provinsi Nusa Tenggara
Barat dalam Pengukuran Arah Kiblat menggunakan Kompas Suunto dan Analisis
BAB IV Penutup. Bab ini meliputi kesimpulan dan beberapa saran yang
diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan literatur
diikuti oleh daftar kepustakaan yang dijadikan sumber dalam pembahasan ini dan
Tenggara Barat
lembaga negara yang melaksanakan tugas dan fungsi dalam urusan pemerintahan di
bidang agama dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berlokasi di Jl.
Udayana No.6, Monjok Barat, Selaparang Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara
7. Pembimbing Syariah,
24
2
Bagian unit kerja Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat terutama
Pembimbing Syariah merupakan bagian unit kerja yang memiliki kewenangan / tugas
dan fungsi menangani terkait dengan agama dan umat Islam, khususnya masalah
faham-faham keagamaan.
Penyuluh Syariah.
Hisab Rukyat.
Perawatan Janazah.
38
Eka Muftati’ah, Wawancara, Mataram, 4 Februari 2020.
39
Ahmad Busyairi, Wawancara, Mataram, 18 November 2019.
2
sekitar ± 1600 masjid yang sudah diukur dan sudah terdaftar dalam sistem Informasi
dapat dipungkiri bahwa tidak sedikit arah kiblat masjid-masjid yang ada di
Pulau Lombok masih kurang tepat. Ketidak tepatan ini dapat mencapai belasan
derajat, bahkan mungkin lebih besar lagi. Hal ini terjadi karena kesalahan
pengukuran arah kiblat ini dilakukan berdasarkan keluhan dari masyakat. Dari
134 lokasi masjid dan musholla kabupaten yang sudah dikalibrasi, hanya
sekitar 60 lokasi masjid dan musholla yang tepat arah kiblatnya, sedangkan 74
atau diukur arah kiblatnya oleh Pembimbing Syariah Kanwil Provinsi Nusa
Berikut beberapa masjid dan musholla yang sudah dikalibrasi arah kiblatnya
sebagai berikut:
a. Musholla Olivia
Sukarara, jalan Bypass Kab. Lombok Tengah yang terletak pada titik
peralatan Kompas pada tahun 2019 dan menyatakan arah kiblat Musholla
yang dilakukan oleh peneliti bahwa azimuth kiblat Musholla Olivia adalah
293˚32’36,22” UTSB.42
b. Masjid Al-Faradis
dibangun pada tahun 2017 dengan luas bangunan 500 m 2 dan merupakan
41
Saifuludin, Wawancara, Sukarara, 16 Februari
2020.
2
berikut:
yang dilakukan oleh peneliti bahwa azimuth kiblat Masjid Al-Faradis adalah
293˚32’17,07” UTSB.44
c. Masjid Asy-Syakirin
Sakra, Kab. Lombok Timur yang terletak pada titik koordinat -8º40’53” LS
43
Hasimullah, Wawancara, Tanak Awu, 16 Februari
2020.
3
“lamun untuk nentuan arah kiblat laek waktu mulai renovasi masjid
nike, bapak ketua pengurus masjid niki sampun ngendeng tulung lek
Kemenag jarin waktu turun nu ye ngadu kompas baiq”.45
Sakra Barat, Kab. Lombok Timur yang terletak pada titik koordinat -
masjid ini dengan menggunakan peralatan Kompas pada tahun 2013 dan
45
Kamal, Wawancara, Sakra, 15 Juni
2020.
3
“pire taun yang lalu nggih uah arak leman Kemenag ngukur atau
arah kiblat Masjid Nurul Ittihad dengan menerapkan perhitungan ilmu ukur
yang dilakukan oleh peneliti bahwa azimuth kiblat Masjid Nurul Ittihad
Kekeri Kab. Lombok Barat yang terletak pada titik koordinat -8º33’28” LS
dan 116º07’40” BT yang dibangun pada tahun 2008 dengan luas bangunan
Kompas pada tahun 2013 dan menyatakan bahwa arah kiblat Masjid Baitull
47
Hasil koreksi, Sakra Barat, 16 Juni
3
menghadap ke Ka’bah.
“Waktu sedang renovasi Masjid Baitul Izzah ini, itu tahun kalau gak
salah 2013 Kemenag pernah ngukur arah kiblat masjid ini
menggunakan kompas dan katanya arah kiblat masjid ini sudah
tepat”.48
arah kiblat Masjid Baitul Izzah dengan menerapkan perhitungan ilmu ukur
yang dilakukan oleh peneliti bahwa azimuth kiblat Masjid Baitul Izzah
Kuripan, Kab. Lombok Barat yang terletak pada titik koordinat -8º35’53”
48
H. Bahram, Wawancara, Kekeri, 17 Juni
2020.
3
bahwa arah kiblat Musholla Nurul Yakin sebelumnya dengan arah kiblat
“Waktu kemenag lite ngukur arah kiblat nu ite ndek temauk nyaksian
ne laguk uni cerite masyarakat sak uah nyaksian ne, Kemenag ngukur
ngadu kompas terus arah kiblat musholla ni uah tepat”.50
koreksi yang dilakukan oleh peneliti bahwa azimuth kiblat Musholla Nurul
Table 2.1
Data azimuth kiblat masjid-masjid yang telah di Kalibrasi/ukur oleh
Pembimbing Syariah
Arah kiblat Arah kiblat
No Nama tempat Lintang Bujur
sebelumnya seharusnya
Musholla
1. Olivia Sukarara -8º42’1” LS 116º12’32” BT 293º32’33,01” tepat
Kab. Lombok
50
Gunawan, Wawancara, Kuripan, 18 Juni
2020.
3
Tengah
Masjid Al-
Faradis Tanak
2. Awu Kab. -8º45’54” LS 116º16’26” BT 293º32’17,22” tepat
Lombok
Tengah
Masjid Asy-
Syakirin Sakra
3. -8º40’52” LS 116º28’14” BT 293º29’0,47” tepat
Kab. Lombok
Timur
Masjid Nurul
Ittihad Sakra
4. -8º43’23” LS 116º27’56” BT 293º29’26,38” tepat
Barat Kab.
Lombok Timur
Masjid Baitul
Izzah Kekeri
5. -8º33’28” LS 116º7’41” BT 293º32’18,14” tepat
Kab. Lombok
Barat
Musholla
Nurul Yakin
6. -8º40’9” LS 116º9’37” BT 293º32’53,93” tepat
Kuripan Kab.
Lombok Barat
utara dengan arah putaran ke timur karena putaran itu disesuaikan dengan arah
3
pergerakan jarum jam yaitu arah UTSB yang Pembimbing Syariah lakukan
dengan menggunakan alat bantu kompas meski sudah memiliki Thedolite yang
merupakan alat untuk mengukur arah kiblat yang lebih canggih. Bilamana hal
ini terjadi dengan menggunakan kompas arah utara dapat segera diketahui.
Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Kompas Suunto, dimana model
dari kompas tersebut masih sama dengan model kompas yang pada umumnya
yaitu menentukan arah Utara, Timur, Selatan dann Barat. Kompas ini
tergolong dalam jenis kompas magnetik serta cara kerjanya masih manual yaitu
sehingga membuat jarum magnet yang ada pada kompas menunjuk kearah
praktisnya dapat juga dipengaruhi oleh medan magnetik lokal dan deklinasi
magnetik secara global. Di sekitar wilayah Lombok atau Nusa Tenggara Barat
deklinasi tersebut.
52
Ida Suryati, Wawancara……, pada tanggal 7 november 2019.
53
.Ibid,.
3
berdasarkan hasil wawancara bersama Ibu Ida Suryati selaku Tim Hisab
tersebut bahwa selain karena faktor kondisi/situasi seperti tidak ada sinar
tetapi kompas bisa digunakan dalam keadaan apapun dan dimana pun. Selain
itu lokasi yang jauh juga cukup mempengaruhi dan tidak memungkinkan
membawa alat berat terlebih lagi disebabkan karena target kerja dan faktor
tenaga ahli atau SDM (sumber daya manusia) yang kurang sehingga
kiblatnya menjadi tidak teliti dan resikonya akan lebih besar makanya itu
yang membuat kami membatasi menggunakan Theodolite karena
kekurangan sdm namun pada saat kami menggunakan kompas bukan
berarti kami tidak mempertimbangkan kekurangan-kekurangan yang
dimiliki kompas, tentu kami sudah memperhitungkan semuanya.
Dan ketika kami melakukan kroscekan kembali arah kiblat yang kami
sudah tentukan dengan menggunakan kompas yang secara manual tadi
di kroscekan dengan menggunakan Theodolite atau di kroscekan dengan
menggunakan bayang-bayang matahari sekalipun itu sebenarmya tidak
ada masalah sama saja dia (arah kiblat) tetap pas makanya kami tetap
mempertahankan penggunaan kompas ini karena penggunaan kompas
secara manual ini kan tidak diikat oleh waktu, tidak diikat oleh cuaca,
tidak diikat oleh kondisi mau dimanapun dalam gedung atau diluar
gedung tetap kita bisa lakukan dan jam berapapun.
tersebut memliki ketelitian dan keakuratan lebih tinggi dari jenis kompas-
kompas manual lainnya karena jenis kompas ini lebih kuat/bandel dalam
menunjukkan arah mata angin tapi kompas ini hanya dipengaruhi jika berada
dalam lingkungan yang medan magnetnya begitu kuat. Jenis Kompas Suunto
juga paling banyak digunakan dalam mengukur arah kiblat oleh Kementerian
54
Ida Suryati, Wawancara……, pada tanggal 4 Februari dan 15 Juni 2020.
3
menggunakannya.55
dalam pengukuran arah kiblat salah satunya yaitu Kompas Bidik. Jenis kompas
ini digunakan hanya untuk kehati-hatian saja dengan cara membandingkan hasil
dari Kompas Bidik dengan Kompas Suunto. Kompas tersebut sudah dilengkapi
dengan waterpass kecil pada salah satu sisi dialnya,56 jadi dengan waterpass
kedua kompas tersebut juga dilengkapi dengan lubang bidik yang dengannya
pengguna dapat melihat dengan jelas nilai sudut dari suatu bidikan.57 Dalam
beberapa pengukuran ilmu falak, khususnya arah kiblat dan rukyatul hilal
berdasarkan hasil wawancara dengan Pembimbing Syariah bahwa pripsip kerja dari
Kompas Suunto ini pada dasarnya sama seperti kompas pada umumnya yang system
Untuk melakukan koreksi variasi magnetic dari seluruh wilayah Provinsi Nusa
dan nilai variasi magnetic wilayah bisa dicek/dapatkan dengan datang langsung ke
kantor BMKG setempat. Jadi yang membedakan Kompas Suunto dengan kompas
sebagai berikut:
“Kompas itu memiliki kekurangan karena arah yang ditunjuk oleh kompas
itukan bukan kutub utara bumi sejati melainkan yang ditunjuk kutub utara
magnet untuk mensiasati/menutupi kekurangan yang dimiliki oleh kompas,
kami melakukan koreksi variasi magnetik jadi variasi magnetik setiap daerah
59
Variasi magnetik/deklinasi magnetik adalah nilai pergeseran (selisih) antara arah utara-
selatan yang ditunjukkan oleh jarum kompas yang dipengaruhi oleh kutub utara-selatan magnet dengan
kutub utara-selatan bumi. Sehingga untuk menunjukkan arah utara sejatinya menggunakan kompas
adalah dengan melakukan koreksi nilai deklinasi magnetik dengan arah yang ditunjukkan oleh jarum
kompas. Jika nilai Deklinasi Magnetiknya East (positif) artinya arah utara yang dihasilkan kompas
digeser kearah Timur untuk mendapatkan arah utara sejati. Dan jika nilai deklinasi magnetiknya West
(negatif) artinya arah utara yang dihasilkan kompas digeser kearah Barat untuk mendapatkan arah
utara sejati.
60
Ida Suryati, Wawancara……, 15 Juni
4
itu berbeda-beda kalau untuk wilayah Nusa Tenggara Barat itu kami memakai
variasi magnetiknya sekitar 1º 30’ selisihnya. Misalkan nih kutub utara yg
ditunjuk kompas 50º maka arah utara sejatinya 48 ˚ 5’ kami melakukan
penyesuaian”.61
adalah mencari azimuth tempat yang akan ditentukan arah kiblatnya, dengan
menggunakan instrumen alat pengukuran arah kiblat yaitu Kompas Suunto yang
Suunto terlebih dahulu harus menentukan arah urata sejati dan Penggunaan kompas
logam, baja dan benda lain yang dapat mempengaruhi jarum kompas. Juga tempat-
tempat yang mengandung besi. Hal ini karena benda-benda tersebut akan mengurangi
ketepatannya. Selain itu penggunaan kompas dalam penentuan arah mata angin harus
hati-hati mengingat skala derajat yang ada pada kompas sangat kecil, sehingga dalam
Syariah pada saat mengukur arah kiblat hal utama yang ditentukan adalah arah utara
sejati. Pertama, mencari pelataran tempat yang betul-betul datar kemudian untuk
mengetahui kedaratan tempat tersebut dapat dicek menggunakan water pass setelah
melakukan pengecekan memutar water pass ke kiri ke kanan dan menganggap sudah
61
Ida Suryati, Wawancara ……, 4 Februari
4
bermuatan logam dari sekitar kompas seperti HP, Jam tangan dan lain-lain supaya
kompas tersebut dengan meletakkan kompas di atas tripot. Hal ini dipakai guna
menghindari pengaruh baja yang ada disekitar kompas, karena kompas yang
ditaruh/diletakkan di lantai atau sekitarnya tentu akan sangat mudah terpengaruh oleh
baja yang berada di dekatnya, karena tidak ada yang tahu apakah lantai dan lainnya
Setelah itu melihat arah yang ditunjuk, lalu dikasih tanda timur barat selatan
utara dan tarik benang diatas tanda tersebut kemudian diikat karena benang tersebut
sejatinya perlu melakukan koreksi variasi magnetik yaitu 1º30’ untuk wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Barat baru kemudian diukur lagi sesuai dengan hasil
hitungan contoh arah utara magnetik 50º setelah dikurangi dengan deklinasi magnetik
1º30’, arah utara sejatinya berada di sudut 48º30’ yang dilihat menggunakan busur
derajat kemudian tarik benang ke sudut tersebut. Baru setelah itu akan ditemukan
arah kiblat berdasarkan hasil hitungan yang diukur mulai dari utara ke barat (UB)
62
Ida Suryati, Wawancara……, 15 Juni
4
Gambar 2.2 penggunaan Kompas Suunto oleh Pembimbing Syariah pada saat
mengukur arah kiblat
BAB III
ANALISIS PENGUKURAN ARAH KIBLAT MENGGUNAKAN KOMPAS
SUUNTO
Barat
Penggunaan Kompas Suunto yang dilakukan dalam mengukur arah kiblat oleh
tergolong dalam metode paling mudah namun paling banyak juga digunakan oleh
Suunto dengan kompas lainnya dalam menetukan arah kiblat masih sama tentu akan
magnetik suatu tempat) karena pada dasarnya kompas dapat dipengaruhi oleh medan
magnetik63 contoh Jam tangan, HP, benda-benda yang bermuatan logam lainnya dan
bangunan yang mengandung banyak besi, baik itu dalam bentuk mineral yang
Jadi, jika tidak berhat-hati dalam penggunaannya akan sangat tidak akurat,
karena hal ini tidak diketahui bahwa pengaruh baja yang ada di sekitar kompas tidak
dapat di perhitungkan banyaknya. Sebab semakin banyak baja yang berada di sekitar
kompas tentu pengaruhnya terhadap jarum magnet pada kompas akan semakin besar
63
Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012), hlm. 65-68;
Kementerian Agama RI, Ilmu Falak Praktik, (Jakarta: Direktorat Pembimbing Syariah dll, 2013), 66-
68; Mutoha Arkanuddin, Teknik diakses pada 29 Mei 2020.
43
4
Kompas Suunto dan jenis kompas lainnya memiliki beberapa sisi lemah tersebut
tentu saja menjadi kendala untuk mendapatkan hasil akurat dan akan mengurangi
Selain itu, dalam penentuan besar sudut arah kiblat juga perlu lebih berhati-hati
karena skala derajat yang ada pada kompas sangat kecil bahkan tidak mencapai
hitungan detik. Sehingga kemampuan mata untuk melihat ukuran menit dan derajat
pada kompas akan sangat kesulitan. Dengan sulitnya membebaskan dari medan
magnet secara total juga kesulitan dalam menentukan sudut arah kiblat pada kompas
maka tingkat akurasi pengukuran arah kiblat masih sangat rendah. 65 Jadi semahal
apapun kompas yang digunakan tentu masih bisa dipengaruhi dengan adanya medan
magnet disekitarnya.
digunakan dalam kondisi darurat saja atau sebatas ancar-ancar66 sebab meski
pengukuran dilakukan dalam bangunan yang daerahnya banyak terdapat besi, baja,
atau medan listrik, dapat mengganggu penunjukan arah utara dan selatan sejati.
64
deklinasi magnetik (Magnetic declination) adalah nilai pergeseran (selisih) antara arah utara-
selatan yang ditunjukkan oleh jarum kompas yang dipengaruhi oleh kutub utara-selatan magnet dengan
kutub utara-selatan bumi. Sehingga untuk menunjukkan arah utara sejatinya menggunakan kompas
adalah dengan melakukan koreksi nilai deklinasi magnetik dengan arah yang ditunjukkan oleh jarum
kompas.
65
Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak... hlm. 29-30.
66
Ancar-ancar artinya perkiraan (sesuatu yang belum pasti).
4
digunakan pada area lapangan yang sekiranya tidak terdapat besi dan bahan logam
lainnya dan tetap menggunakan koreksi deklinasi magnetik. Ini dilakukan untuk
itu, pengukuran kiblat dengan kompas ini terbatas hanya pada satuan derajat busur
yang ada pada kompas tersebut.67 Mengingat penyimpangan arah kiblat 1˚ sama
dengan 111 Km. Oleh karena itu, kompas tidak bisa digunakan untuk penentuan arah
yang ada di Pulau Lombok mendukung peneliti dalam melakukan koreksi arah kiblat
yang pernah diukur menggunakan Kompas Suunto oleh Pembimbing Syariah Kanwil
hancur pada saat gempa dan di Kota Mataram karena peneliti belum mendapatkan
data-data masjid yang sudah diukur oleh Pembimbing Syariah jadi dua lokasi tersebut
tidak dapat peneliti koreksi. Sehingga diperlukan usaha dan cara yang akurat dalam
67
Ahmad Izzuddin, Metode…. hlm. 788.
4
arah kiblat. 68
5) Hasil Kalibrasi :
68
Ibid., hlm. 367.
69
Data penentuan arah kiblat musholla didapat dari Pembimbing Syariah pada 4 Februari 2020.
70
Data Google Earth sebagaimana dikutip dari Ahmad Fadholi, Ilmu... hlm. 95; dan Hudi
Muhtarom, Metode perhitungan.......hlm. 16.
71
Data GPS
4
3) Menentukan nilai a, b, C
4) Perhitungan
Cotan B = 0,435713254
Tan B = 1 : 0,435713254
Tan B = 2,295087402
B = 66,45660482
B = 66º27’23,78” (U ke B)
72
Ketentuan-ketentuan dan rumus-rumus serta alur perhitungan mengikuti dan berpedoman dari
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak Dasar... hlm. 80 -112; Sub Direktorat Pembinaan Syariah dan Hisab
Rukyat Kemenag RI, Ilmu Falak Praktik.... hlm. 100-113; A. Jamil, Ilmu Falak hlm.62-64;
Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu.…. hlm.117-119; Ahmad Musonnif, Ilmu Falak hlm.
85-87; Hudi Muhtarom, Metode Perhitungan Praktis Ilmu Falak, (Jepara: UNISNU, 2012), hlm. 16-
17; A. Kadir, Formula baru..... hlm. 71-76; Siti Muslifah, Metode penentuan hlm. 33-48; Usman,
Studi komparasi .... hlm. 40; dan Muhammad Fakhruddin. “Analisis proses penentuan arah kiblat
Masjid Baitul Makmur PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK Food Ingredient Division Tugurejo
Semarang”, (Skripsi, FSHI UIN Walisongo, Semarang, 2018), hlm. 23-36;
4
B = 23,54339518
B = 23º32’36,22” (B ke
U) B = 293˚32’36.22” (UTSB)
66º27’23,78”
23º32’36,22”
B
T
0º0’3,21”.
73
Data penentuan arah kiblat musholla didapat dari Pembimbing Syariah pada 4 Februari 2020.
4
5) Hasil Kalibrasi :
74
Data Google Earth sebagaimana dikutip dari Ahmad Fadholi, Ilmu... hlm. 95; dan Hudi
Muhtarom, Metode perhitungan.......hlm. 16.
75
Data GPS
76
Ketentuan-ketentuan dan rumus-rumus serta alur perhitungan mengikuti dan berpedoman dari
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak Dasar... hlm. 80 -112; Sub Direktorat Pembinaan Syariah dan Hisab
Rukyat Kemenag RI, Ilmu Falak Praktik.... hlm. 100-113; A. Jamil, Ilmu Falak hlm.62-64;
Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu.…. hlm.117-119; Ahmad Musonnif, Ilmu Falak hlm.
85-87; Hudi Muhtarom, Metode Perhitungan Praktis Ilmu Falak, (Jepara: UNISNU, 2012), hlm. 16-
17; A. Kadir, Formula baru..... hlm. 71-76; Siti Muslifah, Metode penentuan hlm. 33-48; Usman,
Studi komparasi .... hlm. 40; dan Muhammad Fakhruddin. “Analisis proses penentuan arah kiblat
Masjid Baitul Makmur PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK Food Ingredient Division Tugurejo
Semarang”, (Skripsi, FSHI UIN Walisongo, Semarang, 2018), hlm. 23-36;
5
3) Menentukan nilai a, b, C
4) Perhitungan
Cotan B = 0,435602755
Tan B = 1 : 0,435602755
Tan B = 2,295669595
B = 66,46192599
B = 66º27’42,93” (U ke B)
B = 23,53807401
B = 23º32’17,07” (B ke U)
B = 293˚32’17,07” (UTSB)
5
66º27’42,93”
23º32’17,07”
B
T
0º0’0,15”.
5) Hasil Kalibrasi :
77
Data penentuan arah kiblat musholla didapat dari Pembimbing Syariah pada 4 Februari 2020.
5
3) Menentukan nilai a, b, C
78
Data Google Earth sebagaimana dikutip dari Ahmad Fadholi, Ilmu... hlm. 95; dan Hudi
Muhtarom, Metode perhitungan.......hlm. 16.
79
Data GPS
80
Ketentuan-ketentuan dan rumus-rumus serta alur perhitungan mengikuti dan berpedoman dari
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak Dasar... hlm. 80 -112; Sub Direktorat Pembinaan Syariah dan Hisab
Rukyat Kemenag RI, Ilmu Falak Praktik.... hlm. 100-113; A. Jamil, Ilmu Falak hlm.62-64;
Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu.…. hlm.117-119; Ahmad Musonnif, Ilmu Falak hlm.
85-87; Hudi Muhtarom, Metode Perhitungan Praktis Ilmu Falak, (Jepara: UNISNU, 2012), hlm. 16-
17; A. Kadir, Formula baru..... hlm. 71-76; Siti Muslifah, Metode penentuan hlm. 33-48; Usman,
Studi komparasi .... hlm. 40; dan Muhammad Fakhruddin. “Analisis proses penentuan arah kiblat
Masjid Baitul Makmur PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK Food Ingredient Division Tugurejo
Semarang”, (Skripsi, FSHI UIN Walisongo, Semarang, 2018), hlm. 23-36;
5
4) Perhitungan
Cotan B = 0,434469183
Tan B = 1 : 0,434469183
Tan B = 2,301659218
B = 66,51653902
B = 66º30’59,54” (U ke B)
B = 23,48346098
B = 23º29’0,46” (U ke B)
B = 293˚29’0,46” (UTSB)
66º30’59,54”
23º29’0,46”
B T
0º0’0,01”.
5) Hasil Kalibrasi :
81
Data penentuan arah kiblat musholla didapat dari Pembimbing Syariah pada 4 Februari 2020.
82
Data Google Earth sebagaimana dikutip dari Ahmad Fadholi, Ilmu... hlm. 95; dan Hudi
Muhtarom, Metode perhitungan.......hlm. 16.
83
Data GPS
5
3) Menentukan nilai a, b, C
4) Perhitungan
Cotan B = 0,434616875
Tan B = 1 : 0,434616875
Tan B = 2,300877066
B = 66,50942098
B = 66º30’33,92” (U ke B)
84
Ketentuan-ketentuan dan rumus-rumus serta alur perhitungan mengikuti dan berpedoman dari
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak Dasar... hlm. 80 -112; Sub Direktorat Pembinaan Syariah dan Hisab
Rukyat Kemenag RI, Ilmu Falak Praktik.... hlm. 100-113; A. Jamil, Ilmu Falak hlm.62-64;
Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu.…. hlm.117-119; Ahmad Musonnif, Ilmu Falak hlm.
85-87; Hudi Muhtarom, Metode Perhitungan Praktis Ilmu Falak, (Jepara: UNISNU, 2012), hlm. 16-
17; A. Kadir, Formula baru..... hlm. 71-76; Siti Muslifah, Metode penentuan hlm. 33-48; Usman,
Studi komparasi .... hlm. 40; dan Muhammad Fakhruddin. “Analisis proses penentuan arah kiblat
Masjid Baitul Makmur PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK Food Ingredient Division Tugurejo
Semarang”, (Skripsi, FSHI UIN Walisongo, Semarang, 2018), hlm. 23-36;
5
B = 23,49057902
B = 23º29’26,08” (U ke B)
B = 293˚29’26,08” (UTSB)
66º30’33,92”
23º29’26,08”
B
T
peneliti lakukan terhadap Arah Kiblat Masjid Nurul Ittihad yaitu sekitar
0º0’0,3”.
85
Data penentuan arah kiblat musholla didapat dari Pembimbing Syariah pada 4 Februari 2020.
5
5) Hasil Kalibrasi :
86
Data Google Earth sebagaimana dikutip dari Ahmad Fadholi, Ilmu... hlm. 95; dan Hudi
Muhtarom, Metode perhitungan.......hlm. 16.
87
Data GPS
88
Ketentuan-ketentuan dan rumus-rumus serta alur perhitungan mengikuti dan berpedoman dari
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak Dasar... hlm. 80 -112; Sub Direktorat Pembinaan Syariah dan Hisab
Rukyat Kemenag RI, Ilmu Falak Praktik.... hlm. 100-113; A. Jamil, Ilmu Falak hlm.62-64;
Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu.…. hlm.117-119; Ahmad Musonnif, Ilmu Falak hlm.
85-87; Hudi Muhtarom, Metode Perhitungan Praktis Ilmu Falak, (Jepara: UNISNU, 2012), hlm. 16-
17; A. Kadir, Formula baru..... hlm. 71-76; Siti Muslifah, Metode penentuan hlm. 33-48; Usman,
Studi komparasi .... hlm. 40; dan Muhammad Fakhruddin. “Analisis proses penentuan arah kiblat
Masjid Baitul Makmur PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK Food Ingredient Division Tugurejo
Semarang”, (Skripsi, FSHI UIN Walisongo, Semarang, 2018), hlm. 23-36;
5
3) Menentukan nilai a, b, C
4) Perhitungan
Cotan B = 0,435610514
Tan B = 1 : 0,435610514
Tan B = 2,295628705
B = 66,46155234
B = 66º27’41,59” (U ke B)
B = 23,53844766
B = 23º32’18,41” (U ke B)
B = 293˚32’18,41” (UTSB)
5
66º27’41,59”
23º32’18,41”
B
T
peneliti lakukan terhadap Arah Kiblat Masjid Baitul Izzah yaitu sekitar
0º0’0,27”.
5) Hasil Kalibrasi :
89
Data penentuan arah kiblat musholla didapat dari Pembimbing Syariah pada 4 Februari 2020.
6
3) Menentukan nilai a, b, C
90
Data Google Earth sebagaimana dikutip dari Ahmad Fadholi, Ilmu... hlm. 95; dan Hudi
Muhtarom, Metode perhitungan.......hlm. 16.
91
Data GPS
92
Ketentuan-ketentuan dan rumus-rumus serta alur perhitungan mengikuti dan berpedoman dari
Ahmad Fadholi, Ilmu Falak Dasar... hlm. 80 -112; Sub Direktorat Pembinaan Syariah dan Hisab
Rukyat Kemenag RI, Ilmu Falak Praktik.... hlm. 100-113; A. Jamil, Ilmu Falak hlm.62-64;
Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu.…. hlm.117-119; Ahmad Musonnif, Ilmu Falak hlm.
85-87; Hudi Muhtarom, Metode Perhitungan Praktis Ilmu Falak, (Jepara: UNISNU, 2012), hlm. 16-
17; A. Kadir, Formula baru..... hlm. 71-76; Siti Muslifah, Metode penentuan hlm. 33-48; Usman,
Studi komparasi .... hlm. 40; dan Muhammad Fakhruddin. “Analisis proses penentuan arah kiblat
Masjid Baitul Makmur PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK Food Ingredient Division Tugurejo
Semarang”, (Skripsi, FSHI UIN Walisongo, Semarang, 2018), hlm. 23-36;
6
4) Perhitungan
Cotan B = 0,435689262
Tan B = 1 : 0,435689262
Tan B = 2,295213785
B = 66,45776014
B = 66º27’27,94” (U ke B)
B = 23,54223986
B = 23º32’32,06” (U ke B)
B = 293˚32’32,06” (UTSB)
66º27’27,94”
23º32’32,06”
B
T
Gambar 3.4 Ilustrasi arah kiblat Musholla Nurul Yakin
peneliti lakukan terhadap Arah Kiblat Musholla Nurul Yakin yaitu sekitar
0º0’21,87”.
peneliti cantumkan pada bab sebelumnya terkait koreksi akurasi arah kiblat
Akurat berarti teliti, tepat/benar yang artinya apabila arah kiblat sudah
jauh dari Ka’bah maka semakin sulit menjadikan posisi tempat yang akan
simpangan yang tidak signifikan mengubah arah secara kasat mata termasuk
93
Slamet Hambali, Menguji Tingkat Keakuratan hasil pengukuran arah kiblat menggunakan
Istiwaaini Karya Slamet Hambali. (Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2014). hlm.46-51.
6
batas toleransi arah kiblat kurang lebih sebesar 2 derajat.94 Berikut peneliti
rincikan dalam bentuk tabel terkait hasil koreksi tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.1
Hasil
Nama Pengukuran Toleransi Tingkat
No Selisih
tempat Pembimbing Koreksi Penyimpangan akurasi
Syariah
Musholla
Olivia,
1 Sukarara 293˚32’33.01” 293˚32’36.22” 0º0’3,21” 2º akurat
Lombok
Tengah
Masjid Al-
Faradis,
2 Tanak Awu 293˚32’17,22” 293˚32’17,07” 0º0’0,15” 2º akurat
Lombok
Tengah
Masjid
3 293˚29’0,47” 293˚29’0,46” 0º0’0,01” 2º akurat
Asy-
94
Khalifatus Shalihah, “Pandangan tokoh agama terhadap tingkat akurasi arah kiblat masjid-
masjid se-Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat menggunakan Istiwa’ain”, Skripsi,
Fakultas Syariah UIN Mataram, 2019, hlm.53-54.
6
Asyakirin,
Sakra
Lombok
Timur
Masjid
Nurul
Ittihad,
4 293˚29’26,38” 293˚29’26,08” 0º0’0,3” 2º akurat
Sakra Barat
Lombok
Timur
Masjid
Baitul
Izzah,
5 293˚32’18,14” 293˚32’18,41” 0º0’0,27” 2º akurat
Kekeri
Lombok
Barat
Musholla
Nurul
Yakin,
6 293˚32’53,93” 293˚32’32,06” 0º0’21,87” 2º akurat
Kuripan
Lombok
Barat
kategori akurat. Karena arah kiblat yang dihasilkan oleh Pembimbing Syariah
6
menggunakan Kompas Suunto hanya terpaut selisih pada detiknya saja dengan
terbesar yaitu Musholla Nurul Yakin sebesar 0º0’21,87” ini berarti arah kiblat
PENUTU
A. Kesimpulan
adalah karena faktor lokasi, kondisi/situasi, yakni cuaca gelap sehingga tidak
tinggi dan system kerjanya dengan menggunakan sinar Matahari tetapi kompas
dapat digunakan dalam keadaan apapun dan dimana pun. Serta kurangnya tenaga
jenis kompas tersebut memliki ketelitian dan keakuratan lebih tinggi dari jenis
kompas-kompas manual lainnya karena jenis kompas ini lebih kuat/bandel dalam
menunjukkan arah mata angin tapi kompas ini hanya dipengaruhi jika berada
di atas tripot. Jadi, jenis Kompas Suunto merupakan alat penentuan arah kiblat
paling mudah digunakan dan paling banyak juga dipakai oleh Kementerian
menggunakannya.
Akurasi arah kiblat dari keenam Musholla dan Masjid di Pulau Lombok
66
67
Nusa Tenggara Barat adalah akurat. Karena arah kiblat yang dihasilkan oleh
mengalami selisih terbesar yaitu Musholla Nurul Yakin sebesar 0º0’21,87” ini
berarti arah kiblat yang dihasilkan oleh Pembimbing Syariah sudah akurat.
B. Saran
1. Untuk Pemerintah
kepada masyarakat, terlebih dalam urusan agama. Terfokus pada hal arah
kiblat dan alat yang digunakan supaya mendapatkan hasil yang lebih akurat
2. Untuk Akademik
Untuk akademik, khususnya untuk Jurusan Ilmu Falak UIN Mataram agar
membuat sertifikasi arah kiblat sendiri oleh para ahli dalam bidangnya.
3. Untuk Masyarakat
arah kiblat agar dapat diaplikasikan untuk menentukan arah kiblat dirumah
masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012.
Ahmad Musonnif dan Kutbuddin Aibak, Metode Penentuan dan Akurasi Arah
Kiblat Masjid-Masjid di Tulungagung, Tulungagung: IAIN Tulungagung
Press, 2018.
Encup Supriatna, Hisab Rukyat dan Aplikasi, Bandung: PT. Refika Aditama,
2007.
Khalifatus Shalihah, “Pandangan tokoh agama terhadap tingkat akurasi arah kiblat
masjid-masjid se-Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat
menggunakan Istiwa’ain”, Skripsi, Fakultas Syariah UIN Mataram, 2019.
68
69
Moedji Raharto dan Dede Jaenal Arifin Surya, “ Telaah penentuan arah kiblat
dengan perhitungan Trigonometry Bola dan Bayang-bayang Gnomon oleh
Matahari”, Jurnal Fisika Himpunan Fisika Indonesia, Vol. 11 p.23-29, Juni
2011.
Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu Falak, Jakarta Timur: Pustaka Al-
Kautsar, 2015.
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Buana
Pustaka, Cet. 3, 2007.
Siti Tatmainul Qulub, Ilmu Falak; Dari Sejarah ke Teori dan Aplikasi, Depok:
PT. Rajagrafindo Persada, 2017.
Usman , “Studi komparasi akurasi arah kiblat dalam salat menurut empat Mazhab
(Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali)”, Skripsi, FSH UNISNU Jepara, 2015.
Zohratun Niswah, “Uji Akurasi Kompas arah kiblat dalam Aplikasi Android
“Digital Falak” versi 2.0.8 Karya Ahmad Tholhah Ma’ruf”, Skripsi,
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo, Semarang, 2018.
Tim Hisab Rukyat Kanwil Kemenag Provinsi NTB, “Validasi data kalibrasi arah
kiblat masjid/musholla Se Pulau Lombok”, Mataram, 2013 dan 2019.
Website
Sofware
Google Earth
Daff Moon
Calculator Scientific
7
LAMPIRAN
7
7
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
11
11
11
11
11
DOKUMENTASI