LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2018
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
BAB I PENDAHULUAN
5.1 Kesimpulan 22
Kelompok 4/Kelas C i
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok 4/Kelas C 1
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
BAB II
DASAR TEORI
Kelompok 4/Kelas C 2
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Kelompok 4/Kelas C 3
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Nilai piksel merupakan hasil bit coding informasi spectral dari obyek
bayangan di permukaan bumi. Informasi spectral ini mencapai detector pada
sensor dalam bentuk radiansi spectral dengan satuan miliWatt cm-2sr-1µm-1.
Secara teoritik, pada suatu sistem penginderaan jauh ideal, nilai pantulan
spectral yang terekam di detector. Namun pada spectrum tampak dan
perluasannya (0,36 – sekitar 0,9 µm), informasi spectral obyek di permukaan
bumi biasanya mengalami bias, karena ada hamburan dari obyek lain di
atmosfer, khususnya partikel debu, uap air dan gas triatomik. Dengan adanya
bias maka diperlukan koreksi untuk memperbaiki nilai piksel supaya sesuai
dengan yang seharusnya. Rumus umum koreksi nilai piksel pada
setiap scene adalah dengan mengurangi setiap nilai citra yang akan dikoreksi
dengan nilai bias (Abdur Rahman, 2011: 24):
Pencarian nilai bias dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
dengan penyesuaian histogram (histogram adjustment), penyesuaian regresi,
kalibrasi bayangan (shadow calibration), dan metode pencar (metode
bronsveld). Selain metode DOS masih banyak metode lain yang dapat
digunakan untuk melakukan koreksi radiometrik. Berikut pendeskripsian
mengenai metode- metode tersebut, yaitu koreksi relatif, koreksi absolut dan
koreksi atmosfer:
a. Koreksi relatif merupakan proses koreksi radiometrik yang dilakukan
pada citra dengan sensor yang sama akan tetapi direkam pada waktu yang
berbeda. Proses koreksi dilakukan dengan membangun korelasi
berdasarkan nilai spektral pada lokasi- lokasi yang tidak mengalami
perubahan di kedua citra tersebut. Koreksi ini biasanya dilakukan untuk
dalam proses pemetaan tutupan lahan multiwaktu (time series).
b. Koreksi absolut merupakan koreksi radiometric yang mengubah kembali
nilai digital menjadi nilai pantulan sinar matahari yang sebenarnya.
Kelompok 4/Kelas C 4
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Kelompok 4/Kelas C 5
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
jauh di software ENVI. Bahkan, teknik pemotongan atau cropping citra dapat
menyederhanakan area penelitian para pengguna data hasil penginderaan jauh.
Sehingga, cropping citra (pemotongan citra) dapat bermanfaat untuk
mempermudah kinerja seseorang ketika sedang melakukan pengamatan citra,
terutama dalam membatasi region atau wilayah tertentu.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
2. Klik File
Klik Open
Buka citra
yang akan
dikoreksi
Kelompok 4/Kelas C 6
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
3. Jika yang
pertama kali
muncul
hanya C:\\
Klik
Volumes,
dimana letak
citra tersebut
Klik citra
band 4
Klik Open
4. Maka akan
muncul citra
seperti
gambar 4
(Citra disini
masih buram
dikarena oleh
faktor
atmsofer)
5. Klik Edit
Algoritm
Kelompok 4/Kelas C 7
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
6. Klik Kanan
Pseudoco-
lour
Ganti dengan
Red Green
Blue
7. Klik kanan
Pseudo
Layer
Ganti dengan
Red
8. Copy Red
Layer
Klik Red
Layer
Klik
Duplicate
(Sebanyak
2x)
Kelompok 4/Kelas C 8
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
9. Klik Kanan
Red Layer
yang kedua,
ganti dengan
Green
Dan pada
Red Layer
yang ketiga
ganti dengan
Blue
10. Mulai
komposit
band citra
(untuk kali
ini citra
natural yaitu
4,3,2)
Klik Green
Layer
Klik Load
Dataset
Kelompok 4/Kelas C 9
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Kelompok 4/Kelas C 10
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Kelompok 4/Kelas C 11
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Kelompok 4/Kelas C 12
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Kelompok 4/Kelas C 13
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Kelompok 4/Kelas C 14
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
2. Buka band
citra 4,3,2
Klik Open
Kelompok 4/Kelas C 15
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
3. Klik RGB
Color
Tempatkan
masing-
masing band
R (4), G(3),
B(2)
Klik Load
RGB
4. Klik Basic
Tool
Layer
Stacking
5. Klik Import
File pilih
semua band
Untuk
Output Map
Projection
pilih ÚTM”
Zone 47 S
(kota
padang)
Klik Choose
Kelompok 4/Kelas C 16
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
6. Tempatkan
File
Beri nama
“Layer
Stacking”
Klik Open
7. Klik Overlay
Vektors..
8. Pada Vektor
Parameter
Klik Open
Vektor File
Kelompok 4/Kelas C 17
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
9. Buka file
kota padang
.shp
Jika belum
berformat
shp, rubah
formatnya
terlebih dulu
Klik Open
10. Klik .shp
kota padang
Klik Choose
11. Tempatkan
file Cropping
Beri nama
“Cropping”
Klik Open
Kelompok 4/Kelas C 18
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
14. Klik
“Convert all
records an
EVF Layer to
one ROI..”
Klik OK
Kelompok 4/Kelas C 19
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
17. Klik
“EVF:Layer.
kotapadang.s
hp..”
Klik Choose
Berinama file
“ROIS”
Kelompok 4/Kelas C 20
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Kelompok 4/Kelas C 21
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
Kelompok 4/Kelas C 22
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Kelompok 4/Kelas C 23
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Koreksi radiometrik merupakan koreksi yang ditujukan untuk
memperbaiki nilai piksel supaya sesuai dengan yang seharusnya yang biasanya
mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan
utama. Dalam hal ini koreksi radiometrik berguna untuk memperbaiki kualitas
visual citra, dalam hal memperbaiki nilai piksel yang tidak sesuai dengan nilai
pantulan atau pancaran spektral objek yang sebenarnya.
Koreksi radiometrik hampir sama halnya dengan pemotongan citra
(cropping citra), hanya saja pada cropping citra wilayahnya lebih khusus sesuai
yang di crop. Maka dari itu cropping merupakan cara pengambilan area tertentu
yang akan diamati (area of interest) dalam citra, yang bertujuan untuk
mempermudah penganalisaan citra dan memperkecil ukuran penyimpanan
citra. Teknik pemotongan atau cropping citra dapat menyederhanakan area
penelitian para pengguna data hasil penginderaan jauh. Sehingga, cropping
citra (pemotongan citra) dapat bermanfaat untuk mempermudah kinerja
seseorang ketika sedang melakukan pengamatan citra, terutama dalam
membatasi region atau wilayah tertentu.
5.2 Saran
Kelompok 4/Kelas C 24
Laporan Praktikum Pengindraan Jauh I
Pada saat praktikum kami harus lebih mengetahui tools yang digunakan
dalam pemrosesan itu untuk apa, fungsi nya untuk apa.
Untuk praktikum selanjutnya, seharusnya kita dijelaskan bagaimana
kaitannya antara praktikum 1 dan praktikum lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok 4/Kelas C 25