/ 199803212022031011
NDH/ Kelompok : 09 / 03
Angkatan : LII (52)
1. Identifikasi Isu
Isu yang muncul di organisasi saya “Belum Optimalnya penggunaan media digital untuk
transfer data dan penyebarluasan informasi terkait data stunting di Kabupaten Tana
Tidung”
2. Deskripsi Isu
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi
kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di
bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang kesehatan (Perpres 72 Tahun 20021). Stunting menjadi masalahan gizi karena
perbedaan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan
otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan
mental. Stunting merupakan prediktor buruknya kualitas sumber daya manusia yang
selanjutnya akan berpengaruh pada pengembangan potensi bangsa (Unicef Indonesia, 2013).
Sebanyak 27,7% Balita di Indonesia yang lahir mengalami stunting (SSGBI, 2019).
Pemerintah menetapkan target Sasaran sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah menurunkan prevalensi stunting (pendek
dan sangat pendek) pada anak bawah usia 2 tahun menjadi 14% dengan Pelibatan Lintas
Sektor. Sasaran strategisnya adalah pencegahan dan penurunan stunting adalah Ibu Hamil
dan anak berusia 0-23 bulan atau rumah tangga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kabupaten Tana Tidung merupakan salah satu lokasi fokus penurunan prevalensi
stunting di tahun 2022 ini. Dan ini berkaitan dengan program pemerintah daerah yaitu KTT
Sehat, tentunya banyak sekali program-program kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
menurunkan angka stunting di Kabupaten Tana Tidung untuk mewujudkan KTT Sehat. Dalam
program ini banyak Organisasi Perangkat Daerah yang terlibat seperti Bappeda dan Litbang,
Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas
Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang merupakan koordinator program
penurunan stunting. Bappeda melakukan koordinasi terhadap OPD yang terlibat untuk
menetapkan lokasi fokus (Lokus), menyusun kegiatan-kegiatan, target sasaran di lokus hingga
penganggaran dalam penurunan stunting. Namun demikian program ini tidak dapat berjalan
tanpa adanya dukungan data-data prevalensi stunting di setiap desa di Kabupaten Tana
Tidung. Data ini penting untuk menyusun lokus, program kegiatan dan sasaran karena pasti
di setiap daerah akan berbeda karakteristiknya.
Tidak tersedianya data yang mendukung percepatan penurunan stunting ini karena
minimnya koordinasi transfer data antar perangkat daerah dan belum memanfaatkan moda
digital yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Dampak dari data yang terhambat ini
tentu akan memperlambat program kerja OPD terkait dalam penurunan stunting. Percepatan
penurunan stunting membutuhkan waktu yang cepat dan tanggap dari seluruh stackholder
karena ini berkaitan dengan sumber daya manusia yang setiap hari mengalami peningkatan.
Hal yang mendasari masalah tersebut karena informasi yang kurang mengenai data yang
tersedia dari OPD terkait. Dengan kemajuan teknologi, penyebaran informasi dapat dilakukan
dengan mudah dan efektif salah satunya menggunakan media Dashboard Online. Dashboard
online merupakan media komunikasi yang tersambung dengan jaringan internet dimana para
penggunanya bisa membaca dan mengakses semua informasi yang ada di dalamnya secara
real time.
Tentu dashboard online ini akan sangat berguna bagi Bappeda dan OPD terkait
khususnya dan umumnya untuk masyarakat Kabupaten Tana Tidung agar dapat meilhat
daerah-daerah yang memiliki prevalensi stunting tinggi, sehingga antar daerah dapat saling
membantu, bergotong royong untuk menurunkan angka stunting di tahun tahun berikutnya.
Anggaran Media
Manusia Lingkungan
Dari analisa menggunakan metode fishbone diagram diperoleh penyebab utama dari isu
yang diangkat yakni Belum Optimalnya Penggunaan Media Digital untuk Trasnfer Data dan
Penyebar Luasan Data Stunting di Kabupaten Tana Tidung. Dengan demikian solusi yang
ditawarkan adalah pembuatan media digital transfer data dan publikasi data untuk masyarakat
umum.
5. Analisis Dampak Isu
Jika tidak ada pemecahan isu permasalahan tersebut, dampak yang mungkin akan timbul
mengenai permasalahan tersebut akan menyebabkan lambatnya proses transfer data dalam
percepatan koordinasi antar OPD, tidak optimalnya program pemerintah dalam penurunan
prevalensi stunting dan kurangnya informasi kepada masyarakat, sehingga pencegahan dari
masyarakat kurang tanggap. Disisi lain masyarakat tidak menyadari bahwa daerahnya
merupakan lokasi dengan tingkat stunting tinggi/ rendah.