PENDAHULUAN
1
Sistem informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana
suatu data dikumpulkan, diproses menjadi suatu informasi dan
didistribusikan kepada para pengguna (Hall, 2009: 9). Sistem Informasi
adalah sistem yang menggunakan SDM, hardware, software dan jaringan,
untuk mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam
organisasi. Dengan adanya informasi yang cepat, tepat dan akurat maka
suatu perusahaan atau organisasi dapat mengambil keputusan yang cepat
dan tepat pula. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh
kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing
memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan
peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan
stategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan
apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang
didasarkan pada informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas
akan terbentuk dari adanya sistem informasi yang dirancang dengan baik.
(Handayani, 2007). Peruahaan harus menerapkan Sistem Informasi yang
baik agar bisa survive dan menang dalam persaingan bisnis. Di setiap
perusahaan sistem informasi sangatlah penting, tidak terkecuali pada Dinas
Sosial Kabupaten Wonogiri.
Untuk menjalankan tugas dan fungsinya Badan Keuangan Kab.
Wonogiri menerapkan sebuah aplikasi SIPD (sistem informasi
pemerintahan daerah) yang mampu mengelola data dan informasi yang
berkaitan dengan perencanaan pembangunan daerah, Lebih khususnya
lagi, SIPD mampu memfasilitasi penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD,
RENSTRA PD, DAN RENJA PD, sehingga dapat diperoleh profil dari
pelaksanaan pembangunan daerah, serta mampu menjadi dasar dalam
pembaruan data dan informasi daerah.
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah atau disingkat SIPD
merupakan sistem informasi yang memuat perencanaan pembangunan
daerah, keuangan daerah, serta pembinaan dan pengawasan
pemerintahan daerah. SIPD berfungsi juga sebagai jejaring dalam
pengumpulan data secara nyata dan cepat dengan menggunakan teknologi
2
informasi, sebagai dukungan dalam perencanaan program dan kegiatan
serta evaluasi pembangunan daerah secara rasional, efektif dan efisien.
Sistem ini pula dapat digunakan untuk mendukung integrase pemanfaatan
data terkait dengan perkembangan pembangunan pada masing-masing
instansi pemerintah. Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri sendiri mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan
pemerintahan daerah di bidang sosial berdasarkan asas otonomi dan tugas
Pembantuan yang ditugaskan kepada daerah mencakup perencanaan
program-program, pengelolaan keuangan daerah lingkup anggaran,
perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Penerapan aplikasi berbentuk web ini bertujuan untuk mempercepat
dan mempermudah dalam pelaksanaan pengawasan dan evaluasi
pelayanan publik pemerintah khususnya di Wonogiri. Keberadaan dari
SIPD apabila diterapkan dengan baik maka akan banyak manfaaat yang
akan di rasakan apabila tersedianya data sepenuhnya seperti akan :
Meningkatkan kualitas perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, dan kemudahan dan mendapatkan data sehingga
tidak memerlukan proses yang panjang. Dan melalui ketersediaan data dan
informasi akan lebih efektif dalam Perencaan Pembangunan Daerah dari
data yang lebih akurat, mutakhir dan dapat dipertanggung jawabkan, dan
akan terbentuknya rumah Legal Database Pembangunan untuk seluruh
daerah, sebagai dasar input untuk Perencanaan Pembangunan baik pusat
maupun daerah. Namun dalam menjalankan program ini tidaklah mudah
karena banyaknya kendala – kendala, yang penyelesaiannya harus
memerlukan kerjasama dan kerja keras dari setiap instansi yang terlibat.
Kendala yang dihadapi oleh OPD khususnya pada Dinas Sosial Kabupaten
Wonogiri dikarenakan Server lemah sehingga disaat input sangat lambat,
Saat dicetak ada inputan yang tercetak, contoh Khusus Inputan Bansos By
Name By Addres saat dicetak Hanya muncul Bantuan Sosial Uang
3
sedangkan Nama dan Alamat Kosong, banyaknya menu yang harus diisi
dalam penginputan di SIPD seringkali para pegawai melewatkan salah satu
proses penginputan sehingga laporan yang dihasilkan berbeda, pergeseran
anggaran yang tertunda, sistem penggajian yang terhambat, dan juga
jaringan SIPD yang sering error sehingga terjadi penghambatan dalam
penyusunan anggaran kas, pembuatan SPD (Surat Penyediaan Dana),
pembuatan SPJ (Surat Pertanggung jawaban), Pembuatan SPP (Surat
Perintah Pembayaran), pembuatan SPM (Surat Perintah Membayar),
pelaporan pemungutan dan penyetoran pajak serta pembuatan SP2D
(Surat Perintah Pencairan Dana)
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Identifikaisi masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana upaya mengoptimalkan SIPD (Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah) pada Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISIS MASALAH
Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling
bekerjasama untuk mencatat dan memproses data serta menyajikan
informasi untuk mendukung pembuatan keputusan suatu organisasi. Jadi
Sistem Informasi merupakan sistem yang menggunakan SDM, hardware,
software dan jaringan untuk mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan
informasi dalam Organisasi. Sistem informasi menurut Gordon B. Davis
(1991:91) adalah suatu sistem yang menerima input atau masukan data dan
instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan
hasilnya.
Berikut beberapa pendapat menurut para ahli yang mendukung tentang
pengertian sistem informasi antara lain ialah :
a. Menurut Erwan Arbie sistem informasi merupakan suatu sistem dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, bantuan, dan dukungan operasi. Sistem ini manajerial dari suatu
organisasi dan membantu memfasilitasi penyediaan laporan yang
diperlukan.
b. Menurut John F Nash sistem informasi merupakan kombinasi dari
manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian
yang ditujukan untuk mrngatur jaringan komunikasi yang penting, proses
transaksi yang tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai
intern extern serta menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan
yang tepat.
c. Menurut Mc Leod sistem informasi merupakan suatu sistem yang
memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber
serta menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.
5
Sistem informasi mempunyai beberapa fungsi diataranya untuk
meningkatkan aksesibilitas data secara efektif dan efisien kepada pengguna
tanpa perantara sistem informasi memperbaiki produktivitas aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem, serta untuk mengembangkan
proses perencanaan yang efektif.
6
kepada masyarakat (KAUR, 2008). SIPD adalah sebuah bentuk sistem yang
diciptakan sebagai wujud teknologi yang dimanfaatkan dan di realisasikan.
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dirancang oleh Kemendagri
sebagai tujuan guna membenarkan alur tahapan penataan dokumen
rencana pembangunan daerah yang sesuai dengan syarat peraturan
perundang- undangan. Guna mewujudkan good governnance Pemerintah
Kabupaten Wonogiri telah mempraktikkan dan mengimplementasikan Sistem
Data Pemerintahan Daerah (SIPD) semenjak tahun 2020.
Penyelenggaraan Pemerintahan berbasis SPBE terpadu nasional
sangat penting untuk diwujudkan menuju Good Governance dan
menghasilkan satu data Indonesia yang akurat dan terintegrasi mulai daerah
hingga pusat. Untuk itu, diterbitkanlah Permendagri Nomor 70 Tahun 2019
yang mengatur jenis SIPD yang dapat dikembangkan Pemerintah Daerah
menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :
1. Informasi Pembangunan Daerah
Sistem informasi pemerintahan daerah mampu mengelola data dan
informasi berkaitan dengan perencanaan pembangunan daerah dengan
melibatkan berbagai elemen terkait. SIPD juga mampu dalam
memfasilitasi penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD, RENSTRA PD, dan
RENJA PD sehingga analisis dan profil dari pelaksanaan pembangunan
daerah mudah diperoleh, serta mampu menjadi dasar dalam
pembaharuan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.
Kondisi geografis daerah, demografi, potensi sumber daya daerah,
ekonomi dan keuangan daerah, kesejahteraan masyarakat, pelayanan
umum, serta daya saing daerah adalah Informasi yang terdapat dalam
perencanaan pembangunan daerah..
7
a. Perencanaan Anggaran Daerah
b. Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah
c. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah
d. Pertanggung Jawaban Pelaksanaan Keuangan Daerah
e. Pertanggung Jawaban Barang Milik Daerah
f. Informasi Keuangan Daerah lainnya
Pengelolaan data keuangan daerah menjadi sangat penting terutama
dalam mencegah terjadinya praktik penyalahgunaan kewenangan
khususnya keuangan daerah. Pengkodean dan pos anggaran daerah
akan dipetakan secara detail dalam proses perencanaan, dan
dilaksanakan secara tepat, sehingga menghasilkan pelaporan yang lebih
akurat dan cepat. Pengkodean kegiatan secara nasional juga sangat
membantu dalam integrasi data keuangan daerah dengan sistem
informasi pemerintah pusat terutama dalam penyampaian laporan
pertanggungjawaban.
3. Informasi Pemerintah Daerah Lainnya
SIPD mampu memberikan informasi umum lainnya berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan. Informasi umum tersebut dapat berupa
Laporan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) selama satu
tahun, PERDA, dan informasi umum lainnya yang dikelola oleh berbagai
elemen terkait.
8
Penyatuan Referensi Nasional, Proses Data Daerah, dan Evaluasi Secara
Elektronik (Perencanaan et al. 2020; Ruhana 2017). Demikian bisa dilihat di
gambar di bawah.
10
tersebut (Ajzen 2020; Gross 2017).
2. Prosesnya dapat termonitor dengan baik dan pada implementasinya
dapat segera menemukan kendala sehingga dapat dibuatkan
penyesuaian
3. Pada implementasinya dapat memperkuat pengetahuan operator
dan pihak pemonitor karena dilakukan dalam jangka waktu yang
cukup berdekatan. Hal seperti ini juga mampu membuat operator
dan pihak pemonitor merasa nyaman dalam penggunaan sistem ini
sesuai dengan teori acceptance model (Marangunić and Granić
2015).
SIPD sebagai sistem baru memiliki fitur yang lebih lengkap sehingga
diperlukan waktu yang lebih lama untuk sosialisasi untuk dapat
dimengertinya tambahan- tambahan tersebut (Fatmawati, Cahyono, and
Maharani 2019). Fitur yang lebih lengkap ini erat kaitannya dengan teori
yang menghubungkan antara ukuran organisasi dan kinerja sistem informasi
(Fatmawati, Cahyono, and Maharani 2019). Besarnya suatu organisasi
memiliki keterkaitan dengan sistem informasi karena besarnya sumber daya
atau ongkos harus menyesuaikan dengan semakin besarnya organisasi.
Sumber daya disini bisa dikaitkan dengan fasilitas atau support dalam
penggunaan SIPD ini yang bertujuan untuk membuat aktor penggunanya
merasa nyaman dalam menggunakan sistem informasi yang diterapkan di
daerah tersebut.
11
keseimbangan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Belum semua
instansi dalam setiap Dinas memiliki sumber daya yang mumpuni dalam hal
akses SIPD secara terampil dan efektif ketika melakukan isian SIPD.
Saat ini SIPD baru sebatas perencanaan dan penganggaran APBD
sedangkan untuk penatausahaan belum siap untuk digunakan. Hal ini
mengakibatkan penggunaan aplikasi pendamping yaitu SIPKD untuk
membackup penatausahaan dan penyusunan laporan keuangan. Pada
waktu proses transfer data dari SIPD ke Aplikasi pendamping (SIPKD) masih
ada hambatan, tidak terekspornya semua data perencanaan anggaran,
sehingga harus dilakukan pengiputan ulang di aplikasi pendamping (SIPKD).
Selain itu, karena Pengguna SIPD adalah seluruh kabupaten di Indonesia
mengakibatkan akses masuk / loodingnya lambat.
B.PEMECAHAN MASALAH
B.1. Upaya Dinas Sosial mengatasi kendala penerapan SIPD
Dalam upayanya mengoptimalkan implementasi SIPD, dilakukan
penyesuaian perlakuan aktor-aktor yang menjalankan SIPD ini. Sosialisasi
dan pelatihan/bimtek yang dilakukan bertujuan untuk memberikan
pemahaman dan pengetahuan serta keterampilan kepada setiap operator
agar penginputan elemen data yang ada pada SIPD dapat dilaksanakan
secara efektif sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, karena SIPD
tidak dapat beroperasi tanpa adanya user atau pengguna (operator) yang
menjalankan, oleh karena itu operator SIPD harus benar-benar memahami
prosedur dan cara kerja dari sistem ini serta keseluruhan mekanisme dari
SIPD.
Selanjutnya adalah dalam hal monitoring SIPD. Berikut adalah tabel-
tabel yang menjelaskan perbedaan penyesuaian SIPD berdasarkan situasi
tertentu yang dilakukan di tingkat subag, kasubag, kepala OPD dan
kabupaten.
12
Pada umumnya, sub melakukan melakukan pengawasan input
bag tidak memiliki penginputan data monitoring data tingkat
kemampuan untuk dan monitoring. dan validasi kabupaten.
penginputan data Penginputan data penginputan
SIPD tetap dibantu oleh data.
operator.
Akibat :
Pengoperasian
dalam hal
penginputan
diserahkan
kepada operator
khusus.
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Upaya untuk mengoptimalisasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
(SIPD) di Dinas Sosial telah dilakukan yaitu dengan sosialisasi dan
pelatihan/bimtek bagi para operator dan penggunan SIPD yang disusun
berdasarkan pertemuan yang dihadiri tim SIPD ini dilaksanakan sebanyak tiga
kali sebelum dan sesudah diimplementasikannya SIPD. Berdasarkan hasil
sosialisasi ini, dilakukan penyesuaian implementasi SIPD. Dalam hal
monitoring, aplikasi SIPD ini dapat diakses secara berjenjang sehingga semua
dapat mengawasi dari perencanaan sampai pencairan dana. Implementasi
SIPD ini memiliki pengaruh positif terhadap perencanaan pembangunan
daerah yang mana ditunjukkan dari adanya peningkatan faktor-faktor
pendukung pembangunan daerah. Maka, telah dilakukan upaya untuk
mengoptimalkan SIPD di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten
Wonogiri yang mana terlihat dari adanya perencanaan sosialisasi,
pelatihan/bimtek dan penyesuaian SIPD yang bersesuaian dengan keadaan
Kabupaten Wonogiri.
B. SARAN
Berdasarkan kajian ini, untuk mengoptimalkan implementasi SIPD perlu
dilakukan :
1. Sosialisasi, pelatihan/bimtek, dan diklat khusus pada pengguna SIPD agar
pengguna aplikasi SIPD di Dinas Sosial Kab. Wonogiri memahami jelas
bagaimana tata cara penggunaan aplikasi SIPD dengan baik.
2. Monitoring yang berkelanjutan sangat perlu dilakukan untuk mencapai
tercapaianya tujuan / sasaran yang diinginkan sesuai dengan perencanaan
yang telah disepakati bersama dan memastikan penyesuaian yang
dilaksanakan dapat sesuai dengan keadaan saat itu. Hal ini penting
mengingat keadaan dari suatu daerah selalu berubah seiring berjalannya
waktu. Selain itu, ada baiknya apabila SIPD sudah bisa menghasilkan
14
sistem yang bisa digunakan baik tahap perencanaan sampai dengan tahap
penatausahaan dan pelaporan keuangan, mencakup seluruh sistem tata
usaha dalam sistem informasi.
15
16