Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Perkembangan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi

Disusun Oleh :

 Dini Septiani : 2014.35.2696

 Faradila Miranti : 2014-35-2698

 Alfia Rahmah : 2014.35.2707

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AHMAD DAHLAN

JAKARTA

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Tidak lupa pula shalawat serta salam selalu kami hadiahkan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun.
Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi
yang sama dari berbagai referensi. Dan semoga bisa memberi tambahan pada hal yang
terkait. Penyampaian pembandingan materi dari referensi yang satu dengan yang lainnya
akan menyatu dalam satu makalah kami.

Demikian pengantar yang bisa kami sampaikan, kami mohon maaf apabila ada
banyak kesalahan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan makalah ini. Kami
menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun demi kebaikan dan kemudahan
kita bersama dalam menuntut ilmu lebih banyak lagi.

Tangerang, 01 Oktober 2016

Pemakalah

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 2


I. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan teknologi telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Dulunya


banyak daerah-daerah terpencil yang tidak terjamah oleh teknologi, kini dapat merasakan
juga teknologi informasi yang beredar saat ini. Kini kita dapat menikmati teknologi
informasi dimana saja yang kita mau.

Teknologi Informasi sebenarnya sudah hadir sejak dahulu. Dulu manusia


menciptakan teknologi karena dorongan akan hidup lebih baik. Sehingga mendorong
manusia untuk membuat sebuah teknologi yang dapat membantu mereka dalam hal
pekerjaan. Sehingga munculnya teknologi hingga sekarang.

Saat ini Teknologi informasi masih berkembang pesat di segala aspek kehidupan. Dari yang
sederhana, hingga yang mutakhir. Di berbagai negara maju dan berkembang, hadir
teknologi-teknologi baru yang dapat membantu kita dalam hal perkerjaan.

Perkembangan Teknologi Informasi Saat Ini

Dulu manusia telah mengenal yang namanya teknologi. Namun tentunya teknologi
dahulu jauh berbeda dengan teknologi yang saat ini. Contohnya saja mesin tik, dulunya
mesin ini digunakan orang-orang untuk membuat dokumen. Namun karena adanya
teknologi, sehingga memaksa mesin tik untuk menyudahi jamannya dan digantikan dengan
adanya komputer yang lebih efisien.

Selain itu, dulunya manusia pernah mengkonsep sebuah ide atau imajinasi. Namun
karena kurangnya teknologi yang ada pada jaman itu, akhirnya konsep itu tak terlaksana.
Contohnya saja, pada jaman dahulu manusia membuat konsep agar orang yang berada di
tempat yang berjauhan, dapat merapatkan sesuatu atau bertemu. Namun karena dulunya
tidak ada Teknologi yang seperti itu, maka hingga dia meninggal, konsep tersebut belum
terlaksana. Namun karena jaman sekarang sudah ada teknologi yang seperti itu, sehingga
sekarang ada teknologi yang menyerupai konsep tersebut.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 3


Dapat disimpulkan bahwa Perkembangan teknologi informasi pada saat ini maju sangat
pesat dari abad ke 19, menuju abad ke 20. Dapat diprediksikan bahwa abad ke 21 akan
mempunyai perkembangan teknologi yang lebih mutakhir yang akan lebih bermanfaat bagi
manusia.

Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban


manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI,
seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi
komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia
bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan
lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi.
Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era
bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Peranan TI terhadap perkembangan
akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda. Semakin maju TI semakin banyak
pengaruhnya pada bidang akuntansi.

A. Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi, sebagai suatu sistem informasi, mengindentifikasikan, mengumpulkan, dan


mengkomunikasikan informasi ekonomis mengenai suatu badan usaha kepada berbagai
pihak. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar
untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi
informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada berbagai pihak pengambil keputusan.
Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini, baik secara manual ataupun dengan
bantuan komputer. Istilah sistem akuntansi secara lebih luas yaitu mencakup siklus
pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi dan pengembangan sistem
informasi.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 4


MODEL UMUM UNTUK APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Berbagai elemen model umum tersebut adalah sebagai berikut:


1. Pengguna Akhir
Dibagi ke dalam dua kelompok umum: eksternal dan internal
 Pengguna eksternal meliputi para kreditor, pemegang saham, calon investor,
lembaga pemerintahan, kantor pajak, pemasok, dan pelanggan.
 Pengguna internal meliputi bank, SEC, dan IRS, yang akan menerima
informasi dalam bentuk laporan keuangan, pengembalian pajak, serta
berbagai laporan lainnya yang secara hukum wajib dibuat oleh perusahaan.
Para pengguna internal meliputi pihak manajemen di tiap tingkat dalam
perusahaan , serta personel operasional.

2. Sumber Data
Adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk ke dalam system informasi
baik dari sumber internal maupun eksternal.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 5


 Transaksi keuangan eksternal adalah berbagai pertukaran ekonomi dengan
berbagai entitas bisnis dan individu lain di luar perusahaan. Contohnya
meliputi penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, penerimaan kas,
serta pengeluaran kas.
 Transaksi keuangan internal melibatkan pertukaran atau perpindahan sumber
daya dalam perusahaan. Contohnya meliputi perpindahan bahan baku
menjadi barang dalam proses, penggunaan tenaga kerja dan overhead untuk
barang dalam proses, konversi barang dalam proses menjadi persediaan
barang jadi, serta depresiasi pabrik dan perlengkapan.

3. Pengumpulan Data
Adalah tahap operasional pertama dalam system informasi. Tujuannya adalah
memastikan bahwa data kegiatan yang masuk ke dalam system valid, lengkap,
dan bebas dari kesalahan. Terdapat dua aturan yang menentukan dalam desain
prosedur pengumpulan data: relevansi dan efisiensi. Sistem informasi harus
hanya menangkap data yang relevan. Dengan melakukan analisis kebutuhan
pengguna dan hanya data yang berkonstribusi pada informasi yang dianggap
relevan. Tahap pengumpulan data harus didesain agar dapat menyaring berbagai
fakta yang tidak relevan dari system.
Prosedur pengumpulan data yang efisien didesain untuk mengumpulkan data
sekali saja, data ini kemudian akan disediakan ke banyak pengguna. Menangkap
data yang sama lebih dari sekali mengarah pada redundansi dan inkonsistensi
data.

4. Pemrosesan Data
Dalam tahap pemrosesan data berkisar dari yang sederhana hingga yang rumit.
Contohnya meliputi algoritme matematika yang digunakan untuk aplikasi
penjadwalan produksi, berbagai teknik statistik untuk perkiraan penjualan, dan

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 6


prosedur pencatatan serta pembuatan ikhtisar yang digunakan dalam aplikasi
akuntansi.

5. Manajemen Basis Data


Basis Data perusahaan adalah tempat penyimpanan fisik data keuangan dan
nonkeuangan. Istilah basis data berarti lemari penyimpanan arsip. Apa pun
bentuk fisik basis datanya, isinya dapat disajikan dalam hierarki yang logis.
Berbagai tingkatan dalam hierarki data; atribut, record, dan file.
 Atribut data adalah bagian mendasar dari calon data yang berguna dalam
basis data. Atribut adalah karakteristik logis dan relevan dari suatu entitas
yang mengenai hal apa perusahaan menangkap datanya.
 Record adalah serangkaian lengkap atribut untuk satu kejadian dalam satu
kelas entitas. Contohnya nama, alamat dan saldo pelanggan adalah satu
kejadian dalam kelas piutang usaha. Untuk menemukan record tertentu
dalam basis data, maka pengguna harus dapat mengidentifikasikannya
secara unik. Oleh karenanya, setiap record dalam basis data harus unik untuk
paling tidak satu atributnya. Atribut pengidentifikasi uniknya adalah kunci
primer.
 File adalah serangkaian record yang lengkap dari satu kelas yang identik.
Contohnya semua record piutang usaha dari suatu perusahaan akan
membentuk file piutang usaha. Dalam cara yang hampir sama, file dibentuk
untuk kelas-kelas lain dari record seperti untuk persediaan, utang usaha, dan
penggajian. Basis data perusahaan adalah keseluruhan kumpulan berbagai
file semacam itu.
 Pekerjaan Manajemen basis data melibatkan tiga pekerjaan dasar:
penyimpanan, penarikan, dan penghapusan. Pekerjaan penyimpanan
menetapkan berbagai kunci untuk berbagai record baru dan menyimpannya
dalam lokasi yang sesuai dalam basis data. Penarikan adalah pekerjaan
mencari dan mengesktraksi record yang ada dari basis data untuk diproses.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 7


Setelah pemrosesan selesai, pekerjaan penyimpanan akan menyimpan
kembali record yang telah diperbarui ke tempatnya dalam basis data.
Penghapusan adalah pekerjaan untuk secara permanen memindahkan
berbagai record yang usang atau redundan dari basis data.

6. Pembuatan Informasi
Adalah proses menyusun, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi ke
para pengguna. Informasi yang berguna memiliki berbagai karakteristik yaitu;
relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas.

7. Umpan Balik
Adalah suatu bentuk output yang dikirim kembali ke system sebagai sumber
data. Umpan balik dapat bersifat internal atau eksternal dan digunakan untuk
memulai atau mengubah proses.

8. Tujuan Sistem Informasi


Terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati di semua system. Tujuan-tujuan
tersebut adalah:
1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen.
Sistem informasi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber
daya ke para pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta
dari berbagai laporan lain yang diwajibkan. Secara internal, pihak
manajemen menerima informasi pelayanan dari berbagai laporan
pertanggungjawaban.

2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.


Sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 8


3. Mendukung operasional harian perusahaan.
Sistem informasi menyediakan informasi bagi para personel operasional
untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan hariannya dalam cara
yang efisien dan efektif.

9. Pemrolehan Sistem Informasi


Cara perusahaan mendapatkan system informasi, terdiri dari dua cara:
1. Mengembangkan system yang disesuaikan dari awal melalui aktivitas
pengembangan system internal
2. Membeli system komersial yang siap pakai dari para vendor peranti lunak

Tiga tujuan dasar Sistem Informasi Akuntansi:

1. Mendukung fungsi administrasi pihak manajemen


2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen
3. Mendukung operasional harian perusahaan

Tiga Jenis peranti lunak komersial yang tersedia adalah:

1. Sistem Siap Pakai adalah system jadi dan teruji serta siap untuk
diimplementasikan. Dan system ini adalah system umum atau system yang
disesuaikan untuk industry tertentu. Pada system yang manapun, pengguna
akhir harus memiliki berbagai praktik bisnis yang standard hingga
memungkinkan penggunaan system tersebut. Sistem perencanaan sumber
daya (ERP) seperti Oracle, SAP, J.D. Edwards, dan PeopleSoft adalah
berbagai contoh dari pendekatan ini untuk implementasi system.

2. Sistem Tulang Punggung terdiri atas struktur system dasar dimana system
akan dikembangkan. Logika pemrosesan utamanya telah deprogram terlebih
dahulu, dan vendor kemudian mendesain antarmuka pengguna agar sesuai
dengan kebutuhan klien yang berbeda-beda. Sistem ini adalah versi
kompromi antara system yang disesuaikan dengan system siap pakai.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 9
Pendekatan ini dapat memberi hasil yang sangat memuaskan, tetapi
penyesuaian system tersebut biasanya mahal.

3. Sistem yang didukung vendor adalah system yang disesuaikan dan yang
dibeli perusahaan secara komersial sebagai ganti dikembangkan sendiri
secara internal. Berdasarkan pendekatan ini, vendor peranti lunak akan
mendesain, mengimplementasikan, serta memelihara system untuk kliennya.
Pendekatan ini telah menjadi pilihan yang populer di banyak perusahaan
yang dahulu bergantung pada pengembangan internal, tetapi memutuskan
untuk melakukan outsourcing aktivitas ini. Dalam tahun-tahun terakhir ini,
kantor akuntan public telah memperluas keterlibatannya dalam pasar peranti
lunak yang didukung oleh vendor.

B. Akuntansi Dan Teknologi Informasi

Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan


/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan teknologi informasi dalam
akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan
efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu
ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan.

Secara singkat manfaat teknologi informasi dalam Akuntansi adalah :

 Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier).


 Bermanfaat (usefull).
 Menambah produktifitas (Increase productivity).
 Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness).
 Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 10


 Fungsi Sistem Informasi

Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data


transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi bertanggung
jawab untuk pengolahan data (DP). Pengolahan data merupakan aplikasi sistem
informasi akuntansi yang fundamental dalam setiap organisasi. Fungsi sistem
informasi dalam organsisasi telah berevolusi mulai dari srtuktur organisasi
sederhana yang terdiri dari beberapa orang saja sampai struktur yang kompleks
yang meliputi banyak spesialis yang bermutu.

Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
2. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
3. Memanajemen data - data yang ada kedalam kelompok - kelompok yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan.
4. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau
perusahaan terjaga.
5. Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak
manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan
mengkontrol aktivitas.

Istilah sistem informasi akuntansi meliputi penggunaan teknologi informasi untuk


penyajian informasi kepada para pemakai. Komputer digunakan pada seluruh tipe
sistem informasi. Teknologi Informasi mencakup komputer dan juga teknologi lain
yang digunakan untuk memproses informasi.

 Teknologi Tanggap Cepat

Istilah sistem tanggap cepat - Quick response system yaitu maksudnya menjelaskan
yang „cepat‟ dan “responsif”. Tetapi arti dari konsep tangap cepat jauh lebih

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 11


mendalam. Sistem tanggap cepat penting bagi gerakan total quality performance (TQP)
perusahaan. TQP (Total Quality Management-TQM) adalah filosofi untuk
melaksanakan sesuatu yang tepat dengan tepat pada saat pertama. TQP mensyaratkan
produksi berkualitas tinggi, efisiensi operasional, dan perbaikan terus menerus dalam
operasi. TQP menekankan “kepuasan pelanggan” sedemikian rupa hingga tercapai
“obsesi pelanggan”. Dalam lingkungan dunia bisnis yang sangat kompetitif, TQP
adalah strategi untuk dapat bertahan hidup.

Beberapa teknologi berinteraksi agar sistem tanggap cepat menjadi flexsible yaitu :

1. Just In Time (JIT)

Sistem penjualan eceran tanggap cepat mirip dengan sistem persediaan just-in-time
(JIT) yang digunakan manufaktur. Sistem ini pesanan pembelian untuk barang-barang
persediaan dibuat berdasarkan konsep “permintaan-tarik” dan bukannya berdasarkan
suatu interval tetap (bulanan atau mingguan) secara “dorong” untuk memenuhi tingkat
persediaan tertentu.

Cirinya :

 Lingkungan JIT merupakan suatu lingkungan arus yang berkelanjutan dan


bukannya lingkungan batch.
 Mensyaratkan operasi pemrosesan secara kontinu, untuk meminimalkan atau
mengeliminasi persediaan secara keseluruhan.
 Mengeliminasi kesi-siaan dalam proses manufaktur dan menekankan adanya
pengembangan secara terus-menerus dalam operasi.
 Merupakan konsep yang mirip dengan TQM, dan dalam banyak hal sebagai aspek
penting dalam TQM.
 Kegiatan pemrosesan muncul dengan konsep “tarikan”. Kegiatan (seperti
pemesanan produk baru) terjadi hanya pada saat dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Permintaan pelanggan, yang ditandai oleh order penjualan

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 12


saat ini, “menarik” (menyebabkan pemicu) pesanan mulai dari pemrosesan
permintaan ulang. Akibatnya dilakukanlah pesanan kepada pemasok. Pesanan
kepada pemasok didasarkan pada penjualan yang aktual untuk mengisi kembali
persedian yang telah terjual. Permintaan penjualan saat ini “menarik” (secara
otomatis memicu) terjadinya pesanan untuk mengisi persediaan. Sehingga pedagang
eceran dapat memesan dengan dasar kecenderungan pembelian yang terjadi saat ini.

2. Web Commerce

Disebut juga perdagangan dengan jaringan internet. Penjualan melalui jaring


internet (World Wide Web) merupakan bagian integral dari perekonomian.
Penjualan tersebut menyediakan banyak keuntungan baik bagi konsumen maupun
penyedia barang.

Keuntungan bagi konsumen :

 Tidak perlu antri untuk dilayani oleh pramuniaga atau mendapatkan informasi
produk.
 Melalui software berbasis jaringan internet yang canggih, seorang pelanggan dapat
memperoleh jawaban yang cepat atas pertanyaan yang kompleks mengenai produk
yang bersangkutan.
 Transaksi berbasis web biasanya dilindungi dengan fasilitas enkripsi untuk alasan
keamanan.

Keuntungan bagi penyedia barang :

 Penghematan biaya karena adanya pemesanan secara otomatis.


 Pengkodean elektronis secara otomatis atas data transaksi.
 Rendahnya biaya overhead. Seluruh toko internet dapat ditampung dalam satu
komputer desktop.
 Barang dapat dipasarkan ke segenap penjuru dunia.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 13


 Pemutakhiran, pengenalan produk baru dan perubahan harga dapat dilakukan secara
cepat.

Yang banyak menjadi perhatian masyarakat dalam pembelian melalui Web adalah
aspek keamanan dan perlindungan data pribadi. Berdasarkan alasan tersebut, American
Institute of Public Accountant mensponsori adanya “label persetujuan” Web Trust yang
dapat diterbitkan oleh para akuntan publik yang telah secara khusus terlatih, untuk
diberikan kepada situs Web yang memenuhi kriteria.

3. Electronic Data Interchange (EDI)

Merupakan pertukaran dokumen bisnis dari komputer ke komputer melalui jaringan


komunikasi. Berbeda dengan E-mail di mana pengiriman pesan dibuat dan
diinterpretasikan oleh manusia (orang ke orang), sedangkan pesan-pesan EDI dibuat
dan diinterpretasikan oleh komputer. Standar EDI untuk publik, khususnya ANSI X.12,
telah memberikan dampak besar terhadap pengembangan sistem tanggap cepat yaitu :

 Untuk publik menyediakan rancangan umum untuk pertukaran data, dan dengan
demikian mengurangi biaya dan kesalahan referensi silang kode oleh pihak-pihak
dalam transaksi EDI.
 Menghubungkan sistem komputer perusahaan pengecer dengan sistem komputer
pemasok akan menghilangkan pemrosesan kertas dan memungkinkan untuk
menempatkan dan memproses pesanan pembelian secara cepat, sehingga
mendukung pengiriman tanggap cepat.
 Pemasok dapat membuat tagihan untuk pengecer. Dalam beberapa kasus,
pembayaran Transfer Dana Secara Elektronik (Electronic Funds Transfer-EFT)
dapat dilakukan oleh pengecer ke rekening pemasok.

Semua kejadian ini, termasuk pengambilan pesanan dari persediaan pemasok, dapat
dilakukan tanpa keterlibatan manusia.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 14


4. Computer Integrated Manufacturing (CIM)

Merupakan pendekatan terpadu untuk pemanfaatan teknologi informasi pada


perusahaan manufaktur. Komponen- komponen sistem CIM biasanya :

 Mencakup stasiun-stasiun kerja perancangan bantuan komputer (Computer Aided


Design-CAD).
 Sistem pengendalian dan monitoring produksi secara realtime.
 Sistem pemesanan dan pengendalian persediaan.

Kelebihan CIM yaitu :

 Dirancang untuk mendukung operasi yang terdistribusi. Komponen - komponen


CIM diatas dihubungkan melalui jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem
software.
 Mengurangi biaya informasi. Melalui EDI, memungkinkan hubungan yang lebih
dekat antara produsen, pemasok, dan pelanggan.
 Otomasi data sumber mengenai kegiatan produksi adalah hal yang penting bagi
CIM, karenanya, kode bar yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanning
merupakan komponen-komponen sistem yang penting.

Contoh kasusnya, jika Anda melihat bagian bawah badan sebuah mobil baru, anda
akan melihat banyak simbol kode bar pada banyak bagian, simbol kode bar yang serupa
dengan kode bar UPC yang lazim terdapat pada produk-produk konsumsi. Kode bar,
yang lazim terdapat pada barang- barang pabrik maupun pada barang-barang konsumsi,
memungkinkan komputer atau robot untuk mengidentifikasi material, memproses
informasi, dan memulai prosedur apapun yang diperlukan.

5. Electronic Funds Transfer (EFT)

Merupakan sistem pembayaran dimana pemrosesan dan komunikasi sepenuhnya


atau sebagian besar dilakukan secara elektronik.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 15


Cirinya :

 Sistem EFT menyediakan fasilitas perpindahan dana secara elektronik antar


organisasi yang didasarkan pada instruksi pelanggan.
 Bank dapat berhubungan dengan aplikasi-aplikasi EDI organisasi.
 Industri perbankan dan keuangan menggunakan :

1. FedWire, merupakan sistem pembayaran dan komunikasi elektronik. Berbagai


bank yang memiliki rekening pada bank sentral Amerika untuk mentransfer dana
antar mereka.
2. Clearing House Interbank Payment System (CHIPS), merupakan sistem Wiring
otomatis yang digunakan untuk mengkliringkan pembayaran Eurodollarantara
lembaga-lembaga keuangan AS dengan non-AS.
3. Clearing House Automated Payment System(CHAPS), merupakan fasilitas yang
menyediakan transfer dana Pound Sterlingyang selesai dalam satu hari (same day
settlement) yang digunakan oleh bank-bank kliring besar di Inggris dan Bank of
England.

C. Akuntansi Dan Perkembangan Sistem

Istilah sistem informasi akuntansi mencakup kegiatan pengembangan sistem yang


menurut sudut pandang akuntan atau auditor, dilakukan secara profesional. Akuntan-
akuntan dapat melakukan kegiatan pengembangan sistem, baik secara intern untuk
perusahaan mereka, ataupun secara ekstern sebagai konsultan.

 Tujuan Dari Hakikat Pengembangan Sistem

Proyek pengembangan sistem pada umumnya mencakup tiga tahap utama yaitu :

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 16


1. Analisis system

Meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi atas masalah-masalah sistem.


Penekanan dalam analisis sistem adalah tujuan keseluruhan sistem. Hal yang mendasar
dalam hal ini adalah imbal balik, untung rugi, dalam pencapaian tujuan sistem. Tujuan
umum analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

 Untuk meningkatkan kualitas informasi.


 Untuk meningkatkan pengendalian intern.
 Untuk meminimalkan biaya.

Tujuan-tujuan ini saling berhubungan dan kadang-kadang bertentangan satu sama


lain. Perihal untung rugi harus ditentukan dalam memilih antara tujuan kehematan
dengan kemanfaatan, atau antara kesederhanaan dan sistem yang realistis tetapi
kompleks. Kadang-kadang, metode evaluasi untung rugi bersifat subyektif karena f
aktor-f aktor yang terlibat sulit untuk dikuantifikasi.

2. Perancangan system

Mencakup evaluasi efektivitas dan efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang


bangun sistem dipandang dari kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah
proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem.

3. Implementasi sistem.

Merupakan proses penempatan rancangan prosedur-prosedur dan metode-metode


baru, atau yang telah direvisi, ke dalam operasi. Implementasi sistem mencakup
pengujian atas solusi sebelum implementasi, pendokumentasian solusi, dan peninjauan
atas sistem pada saat awal pengoperasiannya. Hal itu bertujuan untuk memverifikasi
bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan spesifikasi rancangan.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 17


 Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem

Manajemen, pemakai, dan staf sistem perlu dilibatkan dalam perancangan sistem
informasi dan kegiatan lanjutannya. Umumnya, kelompok perancangan atau tim
proyek yang meliputi para pemakai, analis, dan wakil-wakil manajemen, dibentuk
untuk mengidentifikasi kebutuhan, mengembangkan spesifikasi-spesifikasi teknis, dan
mengimplementasikan sistem baru.

Masalah - masalah teknis, organisasional, dan manajemen proyek akan muncul


dalam mengimplementasikan sistem informasi. Sistem informasi yang baru
menimbulkan hubungan tata kerja baru di antara personel yang ada, perubahan-
perubahan tugas, dan barangkali perubahan struktur organisasi formal. Faktor - faktor
teknis, perilaku, situasi, dan personel yang berkaitan harus dipertimbangkan
seluruhnya. Kegagalan untuk melakukan hal itu akan mengakibatkan tidak bergunanya
output sistem, walaupun secara teknis sistem cukup baik. Lebih jauh, diperlukan kerja
sama dari pemakai secara terus-menerus untuk mengoperasikan sistem (menyediakan
input, verifikasi output) setelah sistem itu diimplementasikan.

Kerja sama pemakai yang dibutuhkan untuk keberhasilan pengoperasian sistem


harus diyakini pada saat perancangan sistem, bukan sesudahnya. Sebagian besar
aplikasi akuntasi bersifat rutin. Untuk memastikan kesesuaian dengan jadual produksi,
hubungan yang terus-menerus di antara pemakai dan personel sistem informasi adalah
penting. Daftar input, laporan, dan lainnya biasanya merupakan tanggung jawab
kelompok sistem, tetapi untuk implementasi dan pemeliharaan atas daftar ini
diperlukan kerja sama dengan para pemakai.

Filosofi dari perancangan berorientasi pemakai (user oriented) membantu


membentuk perilaku dan pendekatan kepada pengembangan sistem yang dengan
seksama mempertimbangkan konteks organisasional. Para pemakai harus dilibatkan
dalam perancangan aplikas. Perhatian yang seksama terhadap output, baik terhadap
kuantitas maupun format, dalam tahap perancangan akan mencegah pemakai untuk

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 18


mengerjakan ulang data atau meminta bentuk laporan baru pada saat sistem sudah
berjalan. Output harus diarahkan kepada keputusan- keputusan para pemakai harus
memahami hakikat dan tujuan output agar dapat memanfaatkannya. Pelatihan
karyawan harus tercakup dalam tahap perancangan, bukan dimulai setelah sistem
dipasang. Akhirnya, sistem harus disiapkan untuk dapat menerima dan melakukan
perubahan setelah mulai dioperasikan. Para pemakai biasanya meminta perubahan
antisipasi terhadap kemungkinan ini dan faktor-faktor lain yang telah diuraikan adalah
sangat penting dalam filosofi berorientasi pemakai dalam perancangan sistem.

II. SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI BERBASIS KOMPUTER

Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling
berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses
menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem informasi menerima input,
yang disebut transaksi, yang akan dikonversikan melalui berbagai proses menjadi informasi
output, yang akan diberikan ke pengguna.

Transaksi adalah kegiatan yang memengaruhi atau merupakan kepentingan dari perusahaan
serta diproses oleh system informasinya sebagai unit pekerjaan.

Transaksi keuangan adalah kegiatan ekonomi yang memengaruhi aktiva dan ekuitas
perusahaan, dan yang dicerminkan dalam berbagai akun, serta diukur dalam berbagai
ukuran keuangan.

 Sistem Informasi Akuntansi

Subsistem SIA terdiri atas tiga subsistem:

1. Sistem pemrosesan transaksi

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 19


Yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk
para pengguna di seluruh perusahaan. Sistem ini penting untuk keseluruhan fungsi
dari system informasi karena:
 Mengonversikan berbagai kegiatan ekonomi ke dalam transaksi keuangan.
 Mencatat berbagai transaksi keuangan ke dalam catatan akuntansi (jurnal dan
buku besar)
 Mendistribusikan informasi keuangan yang penting untuk personel operasional
dalam mendukung operasi hariannya.

Sistem pemrosesan transaksi terdiri atas tiga siklus transaksi: siklus pendapatan,
siklus pengeluaran, siklus konversi.

2. Sistem buku besar/pelaporan keuangan


Yang menghasilkan laporan keuangan , seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas,
pengembalian pajak serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh hukum.
Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan kondisi sumber daya
keuangan serta berbagai perubahan atas sumber daya tersebut. Sistem pelaporan
keuangan mengomunikasikan informasi ini terutama untuk pengguna eksternal.
Jenis laporan ini disebut sebagai nondiskresioner karena perusahaan memiliki
sedikit atau tidak memiliki sama sekali pilihan dalam informasi yang disediakannya.

3. Sistem pelaporan manajemen


Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan
khusus untuk mengelola bisnis serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan, laporan umum yang dihasilkan seperti anggaran, laporan kinerja, analisis
biaya volume dan laba, laporan pertanggungjawaban serta berbagai laporan yang
menggunakan data biaya saat ini (bukan yang historis). Jenis laporan semacam ini
disebut sebagai laporan diskresioner karena perusahaan dapat memilih informasi
apa yang akan dilaporkan dan cara menyajikannya.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 20


Gambar Catatan Akuntansi dalam Sistem Berbasis Komputer

Bagian ini membahas model pemrosesan transaksi alternatif yang berbasis


komputer. Sistem akuntansi berbasis komputer dibagi menjadi dua kelompok besar:
system batch, dan system real-time. Sejumlah konfigurasi alternative terdapat dalam
setiap kelompok. Para desainer system mendasarkan pilihan konfigurasinya pada
berbagai pertimbangan.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 21


Tabel 2-1 merangkum beberapa karakteristik khusus dari pemrosesan batch dan
real-time yang memengaruhi pengambilan keputusan.

Perbedaan antara system Batch dan Real-Time


1. Jeda Waktu
Sistem Batch menyusun transaksi ke dalam kelompok-kelompok untuk
pemrosesan. Dalam pendekatan ini, selalu terdapat jeda waktu antara terjadinya
suatu peristiwa ekonomi dan waktu yang direflesikan dalam akun perusahaan.
Panjangnya jeda waktu tersebut bergantung pada frekuensi pemrosesan batch.
Sistem Real-Time memproses transaksi secara individual pada saat peristiwa
ekonomi muncul. Karena record tidak dikumpulkan dalam batch, tidak terdapat
jeda waktu antara munculnya peristiwa ekonomi dan pencatatannya.

2. Sumber Daya
Perbedaan sumber daya yang paling signifikan adalah di bidang pengembangan
(pemrograman) system dan operasi komputer. Karena system batch biasanya
lebih sederhana daripada system real-time, system batch cenderung memiliki
periode pengembangan yang lebih pendek dan lebih mudah untuk dipelihara
oleh para pemrogram. Sistem real-time harus lebih bersahabat, fleksibel, dan
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 22
mudah digunakan.Sistem real-time memerlukan kapasitas pemrosesan yang bias
diandalkan. Sistem real-time harus mengurus transaksi ketika transaksi tersebut
terjadi. Beberapa jenis system ini harus tersedia 24 jam dalam sehari, baik
dipakai maupun tidak. Kapasitas komputer untuk system ini tidak dapat
digunakan untuk tujuan lain. Jadi, penerapan system real-time mungkin
memerlukan pembelian komputer yang bisa diandalkan atau investasi dalam
tambahan kapasitas komputer. Sebaliknya, system batch hanya menggunakan
kapasitas komputer ketika program tersebut dijalankan. Ketika pekerjaan batch
selesai memproses, kapasitas yang berlebihan dapat dialokasikan kembali ke
aplikasi lainnya.

3. Efisiensi Operasional
Sistem pemrosesan real-time yang menangani sejumlah besar transaksi setiap
hari dapat menciptakan ketidakefisienan operasional. Tugas untuk melakukan
hal ini memerlukan banyak waktu, sehingga jika dikalikan dengan ratusan atau
ribuan transaksi, bisa menyebabkan penundaan pemrosesan yang signifikan.
Pemrosesan batch dari akun yang nonkritis memperbaiki efisiensi operasional
dengan mengeliminasi aktivitas yang tidak diperlukan pada saat-saat penting
dalam pemrosesan.

4. Efisiensi versus Efektivitas


Dalam memilih cara pemrosesan data, desainer harus mempertimbangkan
masalah efisiensi dan efektivitas. Jika akses segera ke informasi saat ini penting
bagi kebutuhan pengguna, maka pemrosesan real-time merupakan pilihan yang
logis. Ketika jeda waktu dalam informasi tidak memberikan pengaruh yang
merugikan terhadap kinerja pengguna, dan efisiensi operasional bisa dicapai
melalui pemrosesan data secara batch, maka pemrosesan batch merupakan
pilihan yang lebih tepat.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 23


 Evolusi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model
yang berbeda. Tiap model baru berubah kerena adanya kelemahan dan keterbatasan dari
model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang
lebih lama tidak dengan segera digantikan oleh teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu
waktu, terdapat berbagai generasi system di berbagai perusahaan yang berbeda, bahkan
bias sama-sama ada dalam sebuah perusahaan. Akuntan yang modern perlu
membiasakan diri dengan berbagai fitur operasional semua pendekatan SIA yang
mungkin akan dihadapinya. Berikut lima model di dalam system informasi tersebut:

1. Model Proses Manual


Adalah bentuk system akuntansi yang paling tua dan paling tradisional. Sistem
manual terdiri atas berbagai kegiatan, sumber daya, dan personel fisik yang
merupakan ciri banyak proses bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan seperti
pencatatan pesanan, penggudangan bahan baku, produksi barang untuk dijual,
pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok. Biasanya,
model ini juga meliputi pekerjaan fisik untuk pencatatan. Pencatatan secara manual
digunakan untuk mengajarkan prinsip akuntansi. Ada baiknya mempelajari proses
manual sebelum belajar menguasai berbasis komputer. Pertama, mempelajari
system manual membantu pembentukan hubungan yang penting dari proses awal
seperti melihat asal data, cara pengumpulannya, dan bagaimana serta di mana
informasi digunakan untuk mendukung operasi harian. Dengan mempelajari arus
informasi, berbagai pekerjaan utama, serta penggunaan catatan akuntansi tradisional
dalam pemrosesan transaksi, sehingga focus awal dalam mempelajari model proses
manual dibentuk menjadi perspektif proses bisnis. Kedua, logika proses bisnis lebih
mudah dipahami jika tidak tersembunyi di balik teknologi. Informasi yang
dibutuhkan untuk memicu dan mendukung berbagai kegiatan seperti penjualan,
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 24
penggudangan, serta pengiriman adalah penting dan terpisah dari teknologi yang
mendasari system informasi. Setelah mempelajari pekerjaan apa saja yang harus
dilakukan, maka akan lebih siap mempelajari berbagai cara yang berbeda dan lebih
baik untuk melakukan berbagai pekerjaan ini melalui teknologi. Terakhir, prosedur
manual memfasilitasi pemahaman mengenai aktivitas pengendalian internal,
termasuk pemisahan fungsi, supervisi, verifikasi independen, jejak audit, serta
pengendalian akses.

2. Model File Datar


Menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan
dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri file
datanya sebagai ganti berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemrosesan data
dilakukan oleh aplikasi yang berdiri sendiri bukan melalui system terintegrasi.
Ketika banyak pengguna membutuhkan data yang sama untuk berbagai tujuan yang
berbeda, mereka harus mendapatkan rangkaian data yang terpisah untuk dibentuk
sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tiga masalah yang signifikan dalam
lingkungan file datar: penyimpanan data, pembaruan data, dan kekinian informasi.

3. Model Basis Data


Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file datar
dengan mengimplementasikan model basis data untuk manajemen data. Model ini
memusatkan data perusahaan ke dalam satu basis data bersama yang dibagi bersama
dengan semua pengguna. Jika data perusahaan berada dalam lokasi terpusat, semua
pengguna memiliki akses ke data yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan masing-
masing. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui system manajemen basis
data yaitu peranti lunak system khusus yang deprogram untuk mengetahui elemen
data mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya. Program dari
pengguna akan mengirim permintaan data ke manajemen basis dara, yang akan
memvalidasi serta mengotorisasi akses ke basis data berdasarkan tingkat otoritas
pengguna. Jika pengguna meminta data yang tidak sesuai dengan hak aksesnya,
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 25
permintaan itu akan ditolak. Jelas bahwa prosedur perusahaan untuk memberikan
otoritas ke para pengguna adalah masalah pengendalian yang penting untuk
dipertimbangkan oleh auditor.
4. Model REA
REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan Sumber Daya, Kegiatan,
dan Pelaku perusahaan yang sangat penting, dan hubungan di antaranya. Setelah
ditetapkan, baik data akuntansi maupun nonakuntansi mengenai fenomena ini dapat
diidentifikasi, ditangkap, dan disimpan dalam basis data relasional. Dari tempat
penyimpanan ini, tampilan pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi kebutuhan
semua pengguna dalam perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan
memungkinkan penggunaan data transaksi secara fleksibel dan memungkinkan
pengembangan system informasi akuntansi yang mendorong, dan bukan
menghambat, integrasi.
Model REA diusulkan pada tahun 1982 sebagai model teoretis untuk akuntansi.
Kemajuan dalam teknologi basis data telah berfokus pada ketertarikan yang baru
pada REA sebagai alternatif praktis untuk kerangka kerja akuntansi yang klasik.
REA adalah model konseptual, bukan system fisik. Akan tetapi, banyak dari
prinsipnya dapat ditemukan dalam system basis data lain yang lebih canggih.
Aplikasi dari filosofi REA yang paling berharga dapat dilihat dalam pembuatan
system ERP.

5. Sistem ERP
Perencanaan sumber daya perusahaan adalah model system inormasi yang
memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai
proses bisnis utamanya. ERP menembus berbagai hambatan fungsional tradisional
dengan memfasilitasi adanya data bersama di antara semua pengguna di perusahaan.
Implementasi system ERP dapat berupa pengambilalihan besar-besaran, hingga
dapat memakan waktu beberapa tahun. Karena kompleksitas dan ukurannya, sedikit
perusahaan yang bersedia atau dapat menyediakan sumber daya keuangan serta fisik
dan menanggung resiko untuk mengembangkan system ERP secara internal. Jadi,
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 26
semua ERP adalah produk komersial. Para pemimpin dalam pasarnya adalah SAP,
Oracle, Baan, J.D. Edwards & Co., serta PeopleSoft Inc.
Paket peranti lunak ERP dijual ke perusahaan yang menjadi klien dalam bentuk
modul-modul yang mendukung berbagai proses standard. Beberapa model ERP
yang umum ditemui meliputi:
Manajemen Aktiva, Akuntansi Keuangan, Sumber Daya Manusia, Solusi Khusus
Industri, Pemeliharaan Pabrik, Perencanaan Produksi, Manajemen Kualitas,
Penjualan dan Distribusi, Manajemen Persediaan. Salah satu masalah dengan model
yang distandarisasi adalah model tersebut tidak selalu memenuhi kebutuhan
perusahaan yang sebenarnya.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 27


DAFTAR PUSTAKA

https://khalem.wordpress.com/2010/11/07/teknologi-informasi-dan-perkembangan-sistem-
akuntansi

http://www.aingindra.com/perkembangan-teknologi-informasi.html

George H Bodnar & William S Hopwood. 2003. Sistem Informasi Akuntansi Edisi
Kedelapan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia

Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi Page 28

Anda mungkin juga menyukai